REFLEKSI KASUS Desember 2014 “ASMA BRONKIAL SERANGAN SEDANG” Nama :Rika Irena Dwiputri No. Stambuk :N 101 10 048 Pembimbing :dr. Kartin Akune, Sp.A DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
REFLEKSI KASUS Desember 2014
“ASMA BRONKIAL SERANGAN SEDANG”
Nama :Rika Irena Dwiputri
No. Stambuk :N 101 10 048
Pembimbing :dr. Kartin Akune, Sp.A
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA
PALU
2014
PENDAHULUAN
Asma merupakan penyakit kronik yang sering dijumpai pada anak di
negara maju. Prevalensi total asma di dunia diperkirakan 7,2% (6% pada dewasa
dan 10% pada anak). Pedoman Nasional Asma Anak juga menggunakan batasan
yang praktis dalam bentuk batasan operasional yaitu mengi berulang dan/atau
batuk persisten.1
Karakteristik asma sebagai berikut : timbul secara episodik, cenderung
pada malam/dini hari (nokturnal), musiman, adanya faktor pencetus diantaranya
aktivitas fisik dan bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan
pengobatan serta adanya riwayat asma atau atopi lain pada pasien/keluarganya.2
Berbagai faktor dapat menjadi pencetus timbulnya serangan asma,
antara lain adalah olahraga (exercise), alergen, infeksi, perubahan suhu udara yang
mendadak, atau pajanan terhadap iritan respiratorik seperti asap rokok dan lain-
lain. 1
Fenotip yang berkaitan dengan asma, dikaitkan dengan ukuran subjektif
(gejala) dan objektif (hipereaktiviti bronkus, kadar IgE serum) dan atau keduanya.
Pengobatan asma pada anak dilakukan berdasarkan derajat serangan asma.3
LAPORAN KASUS
1
I. Identitas Pasien
Nama : An. DS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 3 tahun 10 bulan
Alamat : Desa Palolo
Tanggal Masuk : 18 November 2014
II. Anamnesis
- Keluhan Utama :
Sesak Nafas
- Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien anak laki-laki di bawa ke Rumah Sakit karena mengalami sesak
nafas sejak 1 minggu yang lalu, memberat sekitar 2 hari terakhir. Keluhan
dialami setiap bulan. Keluhan dialami saat pasien kedinginan dan merasa
lebih nyaman dengan posisi duduk saat mengalami sesak, pasien masih
dapat berbicara dengan penggal kalimat. Aktivitas dan tidur pasien
terganggu saat serangan. Napas berbunyi keras saat menarik napas dan
mengeluarkan napas. Batuk (+) sejak 5 hari yang lalu, berlendir (+), pilek
(+) sejak 5 hari yang lalu. Demam (-), kejang (-), menggigil (-), muntah(-),
mual (-). Buang air besar biasa, buang air kecil lancar.
- Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Riwayat asma sejak usia 6 bulan, setahun lalu dirawat di rumah sakit
karena serangan asma dan tahun ini sering mendapatkan serangan asma.
- Riwayat Penyakit Keluarga :
2
Ayah pasien memiliki riwayat alergi
- Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan :
Pasien sering bermain diluar rumah dan ayah pasien seorang perokok aktif.
- Riwayat Kehamilan dan Persalinan :
Pasien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, lahir di Rumah Sakit
dengan berat badan lahir 3500 gram dan panjang badan lahir 48 cm.
- Kemampuan dan Kepandaian Bayi :
Pasien mampu tengkurap usia 4 bulan. Mampu bicara sejak usia 1 tahun.
Mampu berjalan tanpa dibantu usia 1 tahun 2 bulan. Tidak mengalami
keterlambatan perkembangan dan kesan normal.
- Anamnesis Makanan :
Susu formula diberikan sejak lahir hingga sekarang, bubur saring diberikan
sejak umur 6 bulan hingga 11 bulan dan makanan padat diberikan sejak
usia 1 tahun.
- Riwayat Imunisasi :
Imunisasi Dasar Lengkap
III. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Komposmentis
- Berat Badan : 16 kg
- Tinggi/Panjang Badan: 102 cm
- Status Gizi : CDC BB/TB (16/17) = 94% : Gizi Baik
- Tanda Vital :
3
Denyut Nadi : 120 kali/menit
Respirasi : 60 kali/menit
Suhu : 36,50C
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
- Kulit : Warna sawo matang, turgor <2 detik, ruam (-)
Pada kasus ini pasien mengalami sesak dan batuk terutama pada keadaan
dingin dan memiliki riwayat atopi pada keluarga yaitu oleh ayah pasien serta
setelah diberikan bronkodilator, pasien mengalami perbaikan sehingga dapat
ditegakkan diagnosis asma. Setelah itu ditentukan derajat serangan asma pada
anak.
Pada pasien ini didapatkan sesak timbul saat pasien berbicara, dapat
berbicara hanya dengan penggal kalimat, posisi yang nyaman saat serangan adalah
15
posisi duduk, napas berbunyi nyaring saat menarik dan menghembuskan napas
dan disertai retraksi, rakipnea dan takirkardia. Berdasarkan gejala klinis ini maka
dapat ditegakkan pasien adalah asma dengan serangan sedang.
Penanganan asma dapat dapat dilakukan berdasarkan pedoman tatalaksana
serangan asma pada anak oleh Global Initiative for Asthma (2002)
16
Pada serangan asma sedang jika diberikan nebulasi dua kali pasien hanya
menunjukkan respon parsial kemungkinan derajat serangannya sedang. Nebulasi
yang diberikan menggunakan salbutamol dengan dosis 0,1-0,15 mg/kgBB dengan
interval 20 menit. Steroid oral yang diberikan adalah prednison dosis 1-2
mg/kgBB/hari diberikan 2-3 kali sehari selama 3-5 hari.
Pada kasus ini setelah dilakukan perawatan selama 2 hari maka pasien
diperbolehkan pulang dan melakukan rawat jalan.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Woolcock AJ, Konthen PG. Lung function and asthma in Balinese and Australian children. Joint International Congress, 2nd Asian Pacific of Respirology and 5th Indonesia Association of Pulmonologists. Bali July 1- 4 2002.p.72 (abstract).
2. IDAI. 2013. Buku Ajar Respirologi Anak Edisi Pertama. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta.
4. National Institute of Health. National Heart, Lung and Blood Institute. Global Initiative for Asthma. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. NIH Publication, 2005
5. Busse WW, Coffman RL, Gelfand EW, Kay AB, Rosenwasser LJ. Mechanism of Persisten Airway Inflammation in Asthma. Am J Respir Crit Care Med 2005; 152:388-93.
6. Davis DE, Wicks J, Powell RM, Puddicombe SM, Holgate ST. Airway remodeling in asthma. New Insights. J Allergy Clin Imunol 2003.;111(2). Available from http//www.mosby.com/jaci.
7. Holgate ST. The celluler and mediator basis of asthma in relation to natural history. Lancet 350 2011; (suppl II) : 5-9.