ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI Novi Lestiawati, S.Kep., Ners
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI
Novi Lestiawati, S.Kep., Ners
Bunuh diri • merupakan tindakan yang secara sadar
dilakukan oleh seseorang untuk mengakhiri kehidupannya.
• Suatu keadaan dimana individu mengalami resiko untuk menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa.
Pengertian
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan
Termasuk kedaruratan psikiatri stres tinggi dan menggunakan koping maladaptif
Terdapat 2 jenis bunuh diri yaitu langsung dan tidak langsung.
• Tidak Langsung:– Semua bentuk perilaku yang merugikan kehidupan
fisik yang bisa menimbulkan kematian– Tidak disadari/menyangkal bila hal tsb
dikonfrontasikan padanya– Membutuhkan waktu yang lama dan berulang-
ulang
• Perilaku suicide secara tidak langsung :– Merokok– Free sex– Mengemudikan kendaraan dengan ceroboh– Berjudi, merampok, memperkosa– Mengikuti kegiatan rekreasi/olah raga yg beresiko tinggi– Penyalahgunaan NAPZA– Anoreksia nervosa– Bulimia– Menolak pengobatan, dll
Klasifikasi
• Perilaku Mencederai Diri Secara Langsung– Segala bentuk perilaku yang tujuannya
menyebabkan kematian– Dilakukan secara sadar– Terjadi dalam waktu yang singkat– Individu mengharapkan kematian terjadi padanya
kategori–Suicide ideation–Suicide intent–Suicide threath–Suicide gesture–Suicide attemp–Completed suicide
Rentang responRespon adaftif Respon
maladaptif
Peningkatan diri
Beresiko destruktif
Perilaku merusak diri tidak langsung
Mencederai diri
Bunuh diri
Faktor Presipitasi
• Stress berlebihan. • Melihat atau membaca melalui media ttg
orang yang melakukan BD atau percobaan bunuh diri
Faktor Predisposisi
• Diagnosis psikiatri• Sikap kepribadian• Lingungan Psikososial• Riwayat Keluarga• Faktor Biokimiawi
Tanda dan gejala • Mempunyai ide untuk bunuh diri.• Mengungkapkan keinginan untuk mati.• Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan.• Impulsif.• Menunjukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya menjadi
sangat patuh).• Memiliki riwayat percobaan bunuh diri.• Verbal terselubung (berbicara tentang kematian, menanyakan
tentang obat dosis mematikan).• Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat,
panic, marah dan mengasingkan diri).• Kesehatan mental (secara klinis, klien terlihat sebagai orang
yang depresi, psikosis dan menyalahgunakan alcohol).
Jenis Bunuh Diri
• Anomik• Altruistik• Egoistik
Mekanisme koping
•Denial•Rasionalization•Regression•magical thinking
Perilaku bunuh diri kegagalan mekanisme koping.
Asuhan keperawatan
Pengkajian
Dalam melakukan wawancara:1. Tentukan tujuan secara jelas.2. Perhatikan signal / tanda yang tidak disampaikan
namun mampu diobservasi dari komunikasi non verbal.
3. Kenali diri sendiri.4. Jangan terlalu tergesa – gesa dalam melakukan
wawancara. 5. Jangan membuat asumsi6. Jangan menghakimi,
Pengkajian
Data yang perlu dikumpulkan saat pengkajian :1. Riwayat masa lalu :– Riwayat percobaan bunuh diri dan mutilasi diri– Riwayat keluarga terhadap bunuh diri– Riwayat gangguan mood, penyalahgunaan NAPZA dan
skizofrenia– Riwayat penyakit fisik yang kronik, nyeri kronik.– Klien yang memiliki riwayat gangguan kepribadian
boderline, paranoid, antisosial– Riwayat psikososial
Pengkajian
Data yang perlu dikumpulkan saat pengkajian2. Symptom yang menyertainya
a. Apakah klien mengalami :– Ide bunuh diri– Ancaman bunh diri– Percobaan bunuh diri– Sindrome mencederai diri sendiri yang disengaja
b. Derajat yang tinggi terhadap keputusasaan, ketidakberdayaan dan anhedonia dimana hal ini merupakan faktor krusial terkait dengan resiko bunuh diri.
3. Faktor kepribadian
Pengkajian
• Subjektif– Mengungkapkan keinginan bunuh diri– Mengungkapkan keinginan untuk mati– Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan– ada riwayat berulang percobaan bunuh diri
sebelumnya dari keluarga– Mengungkapkan adanya konflik interpersonal– Mengungkapkan telah menjadi korban perilaku
kekerasan saat kecil
Pengkajian
• Objektif :– Impulsif– Menunjukan perilaku yang mencurigakan
(biasanya menjadi sangat patuh)– Ada riwayat penyakit mental – Ada riwayat penyakit fisik– Pengangguran– Umur 15-19 tahun atau di atas 45 tahun– Status perkawinan tidak harmonis
Masalah keperawatan
• Resiko bunuh diri• Bunuh diri• Isolasi sosial
• Harga diri rendah kronis
diagnosa
• Resiko bunuh diri
Untuk menegakkan diagnosa ini perlu didapatkan data utama:
• Ada ide bunuh diri• Mengungkapkan keinginan untuk mati• Ada riwayat percobaan bunuh diri• Mengungkapkan keputusasaan
Diagnosa : Resiko Bunuh DiriTujuan : Pasien tetap aman dan
selamatKeluarga mampu merawat pasien dengan resti BD
Tujuan Khusus
Pasien :Mengidentifikasi benda-benda yang dapat
mengendalikan dorongan BDMengidentifikasi aspek positif dan mampu menghargai
diri sebagai individu yang berhargaMengidentifikasi pola koping yang konstruktif dan
mampu menerapkannyaMembuat rencana masa depan yang realistis dan
mampu melakukan kegiatan
Tujuan KHusus
Keluarga :Mampu merawat pasien dan mampu
menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta jenis perilaku BD
Mampu merawat pasien dengan resiko BDMampu membuat jadwal aktifitas di rumah dan
mampu melakukan follow up
Peran Perawat
• Active Listening, • Coping Enhancement, • Suicide Prevention, • Impulse Control Training, • Behavior Management: Self-Harm,
Hope Instillation, Contracting, Surveillance: Safety
Intervensi Keperawatan untuk pasien
1. Bantu klien untuk menurunkan resiko perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri
2. Berikan lingkungan yang aman ( safety) berdasarkan tingkatan resiko , managemen untuk klien yang memiliki resiko tinggi
3. Membantu meningkatkan harga diri klien
Intervensi Keperawatan untuk pasien
4. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan mendapatkan dukungan social
5. Membantu klien mengembangkan mekanisme koping yang positif.
Intervensi keperawatan untuk keluarga
Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala resiko BD dan jenis perilaku BD yg dialami pasien beserta proses terjadinya
Jelaskan cara-cara merawat pasien resiko BD
Intervensi keperawatan untuk keluarga
• Latih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien resiko BD
• Bantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah tremasuk minum obat
• Jelaskan follow up pasien setelah pulang
kasus
Seorang klien Tn.Asep 25 tahun dating ke emergensi RS Jiwa Cimahi. Hasil pengkajian perawat menunjukkan TD 90/60 mmhg, nadi 110 x/m, suhu 36 0C, dan RR 35 x/m,mengeluh sesak dan nyeri dada. Tampak perdarahan dari pergelangan tangan dan tampak sayatan pada nadinya. Menurut Ibunya, ia berupaya memotong urat nadinya dengan silet. Tiga bulan sebelumnya klien didiagnosa dengan Carcinoma Pulmo Sinistra. Klien pernah memaksa dokter untuk mengakhiri hidupnya dengan cara menyuntikkan zat yang mematikan ke dalam tubuhnya. Beberapa hari sebelumnya klien terlihat murung, sedih, dan tidak mau bicara. Pagi-pagi ia masuk kamar mandi dengan membawa silet. Kepada ibunya ia mengatakan ingin tetap hidup tapi di lain waktu ia mengatakan lebih baik mati karena sudah tidak tahan merasakan sakit di dadanya.
• Data apa yg menunjukkan adanya attempt suicide pada kasus diatas
• Hal apa saja yang perlu dikaji oleh perawat• Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul• Seperti apakah penanganan dan intervensi
keperawatan yang diberikan pada klien tsb.