Top Banner
ASKEP PSORIASIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Psoriasis merupakan sejenis penyakit kulit yang penderitanya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama atau timbul/hilang. Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisa terjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak dan menebal. Psoriasis dapat dijumpai di seluruh belahan dunia dengan angka kesakitan (insidens rate)yang berbeda. Segiumur, Psoriasis dapat mengenai semua usia, namun biasanya lebih kerap dijumpai pada dewasa. Di dunia, penyakit kulit ini diduga mengenai sekitar 2 sampai 3 persen penduduk. Data nasional prevalensi psoriasis di Indonesia belum diketahui. Namun di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, selama tahun 2000 sampai 2001, insiden psoriasis mencapai 2,3 persen. Penyakit ini tidak mengenal usia, semua umur dapat terkena. Tapi puncak insidensinya di usia dua puluhan dan lima puluhan. Tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa penyakit ini lebih dominan menyerang salah satu jenis kelamin. Pria maupun wanita memiliki peluang yang sama untuk terserang penyakit ini. B. Tujuan 1. Tujuan Umum
78

ASKEP PSORIASIS

Mar 20, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ASKEP PSORIASIS

ASKEP PSORIASISBAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar belakangPsoriasis merupakan sejenis penyakit kulit yang

penderitanya mengalami proses pergantian kulit yang terlalucepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktulama atau timbul/hilang. Berbeda dengan pergantian kulit padamanusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga sampaiempat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasisberlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisaterjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak danmenebal.

Psoriasis dapat dijumpai di seluruh belahan dunia denganangka kesakitan (insidens rate)yang berbeda. Segiumur,Psoriasis dapat mengenai semua usia, namun biasanya lebihkerap dijumpai pada dewasa.

Di dunia, penyakit kulit ini diduga mengenai sekitar 2sampai 3 persen penduduk. Data nasional prevalensi psoriasisdi Indonesia belum diketahui. Namun di RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo, selama tahun 2000 sampai 2001, insiden psoriasismencapai 2,3 persen. Penyakit ini tidak mengenal usia, semuaumur dapat terkena. Tapi puncak insidensinya di usia duapuluhan dan lima puluhan.

Tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa penyakit ini lebihdominan menyerang salah satu jenis kelamin. Pria maupun wanitamemiliki peluang yang sama untuk terserang penyakit ini.

B.  Tujuan1.    Tujuan Umum

Page 2: ASKEP PSORIASIS

Dengan makalah ini di harapkan mahasiswa mampu memahamitentang asuhan keperawatan Psoriasis.

2.    Tujuan KhususDengan makalah ini di harapkan pembaca khususnya mahasiswamampu memahami tentang Definisi, Etiologi, Manisfestasiklinik, Patofosiologi,Kompikasi, PenatalaksanaanPsoriasis.

C.  Sistematika PenulisanBAB I        Terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan,

dan sistematika penulisanBAB II       Terdiri dari Definisi,klasifikasi, Etiologi, Manisfestasi klinik,

Patofosiologi, Kompikasi, PenatalaksanaanPsoriasis.BAB III     Terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi

dan evaluasi

Page 3: ASKEP PSORIASIS

BAB IITINJAUAN TEORITIS

A.  DefinisiPsoriasis adalah ganggguan kulit yang ditandai dengan

plaque, bercak, bersisik yang dikenal dengan nama penyakitpapulosquamoas.( Price, 1994).

Psoriasis merupakan penyakit radang kulit kronik danrekuren / kambuhan, ditandai dengan adanya bercak-bercakkemerahan dengan sisik putih yang kasar dantebal.(httt//www.sinarharapan.co.id)

Psoriasis adalah penyakit inflamasi kulit yang bersifatkronik dan rekuren, yang khas ditandai dengan papula atau plakeritematosa, kering, batas tegas dan tertutup skuama tebalberlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan atau putih sepertiperak / mika.

Psoriasis adalah penyakit inflamasi non infeksius yangkronik pada kulit dimana produksi sel-sel epidermis terjadidengan kecepatan 6-9 x lebih besar daripada kecepatan selnormal.(Smeltzer, Suzanne)

Psoriasis adalah masalah kulit di mana bagian kulitmenjadi radang dan ditutupi sisik berwarna perak atau kelabupada siku, lutut dan kulit kepala.

Psoriasis adalah suatu penyakit radang kulit yangkronis.Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak merah dengansisik kasar dan tebal.Penyakit tersebut dianggap sebagai suatupenyakit gangguan kekebalan tubuh, yang dipengaruhi terutamaoleh sel T (salah satu jenis sel darah putih). Sel T yangteraktivasi akan berinteraksi dengan sel kulit (terutamakeratinosit) dan mengakibatkan pembentukan kulit yang tebaldan bersisik.

Psoriasis adalah sejenis penyakit kulit kronis yang tidakmenular, sering kambuh, yang disebabkan oleh proses autoimundan kadang-kadang dapat diturunkan.

Psoriasis adalah sejenis penyakit kulit yang penderitanyamengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Biasanyabentuk kulit bersisik.Kemunculan penyakit ini terkadang untukjangka waktu lama atau timbul/hilang, penyakit ini secaraklinis sifatnya tidak mengancam jiwa dan tidak menular tetapi

Page 4: ASKEP PSORIASIS

karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana sajasehingga dapat menurunkan kualitas hidup serta mengganggukekuatan mental seseorang bila tidak dirawat dengan baik.(www.psoriasis.or.id)

Psoriasi adalah suatu penyakit peradangan kronis padakulit dimana penderitanya mengalami proses pergantian kulityang terlalu cepat. Penyakit ini secara klinis sifatnya tidakmengancam jiwa dan tidak menular tetapi karena timbulnya dapatterjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkankualitas hidup seseorang bila tidak dirawat denganbaik. (Effendy, 2005)

Psoriasis penyakit kulit kronik residif dengan lesi yangkhas berupa bercak-bercak eritema berbatas tegas di tutupioleh skuama tebal berlapis-lapis berwarna putih mengkilat.(Siregar, 2005).

B.  EtiologiPenyebab psoriasis sampai saat ini belum diketahui.Diduga

penyakit ini diwariskan secara poligenik. Walaupun sebagianbesar penderita psoriasis timbul secara spontan, namun padabeberapa penderita dijumpai adanya faktor pencetus antaralain:

1.    TraumaPsoriasis pertama kali timbul pada tempat-tempat yang terkenatrauma, garukan, luka bekas operasi, bekas vaksinasi, dansebagainya.Kemungkinan hal ini merupakan mekanisme fenomenaKoebner.Khas pada psoriasis timbul setelah 7-14 hariterjadinya trauma.

2.    InfeksiPada anak-anak terutama infeksi Streptokokus hemolitikussering menyebabkan psoriasis gutata. Psoriasis juga timbulsetelah infeksi kuman lain dan infeksi virus tertentu, namunmenghilang setelah infeksinya sembuh 

3.    Iklim4.    Beberapa kasus cenderung menyembuh pada musim panas,sedangkan pada musim penghujan akan kambuh.

5.    Faktor endokrinInsiden tertinggi pada masa pubertas dan menopause.Psoriasiscenderung membaik selama kehamilan dan kambuh serta resisten

Page 5: ASKEP PSORIASIS

terhadap pengobatan setelah melahirkan.Kadang-kadang psoriasispustulosa generalisata timbul pada waktu hamil dan setelahpengobatan progesteron dosis tinggi.

6.    Sinar matahariWalaupun umumnya sinar matahari bermanfaat bagi penderitapsoriasis namun pada beberapa penderita sinar matahari yangkuat dapat merangsang timbulnya psoriasis.Pengobatan fotokimiamempunyai efek yang serupa pada beberapa penderita.

7.    Metabolik8.    Hipokalsemia dapat menimbulkan psoriasis.9.    Obat-obatana.    Antimalaria seperti mepakrin dan klorokuin kadang-kadangdapat memperberat psoriasis, bahkan dapat menyebabkaneritrodermia.

b.    Pengobatan dengan kortikosteroid topikal atau sistemik dosistinggi dapat menimbulkan efek “withdrawal”.

c.     Lithium yang dipakai pada pengobatan penderita mania dandepresi telah diakui sebagai pencetus psoriasis.

d.    Alkohol dalam jumlah besar diduga dapat memperburukpsoriasis.

e.    Hipersensitivitas terhadap nistatin, yodium, salisilat danprogesteron dapat menimbulkan psoriasis pustulosageneralisata.

10.    Berdasarkan penelitian para dokter, ada beberapa hal yangdiperkirakan dapat memicu timbulnya Psoriasis, antara lainadalah :

a.    Garukan/gesekan dan tekanan yang berulang-ulang , misalnyapada saat gatal digaruk terlalu kuat atau penekanan anggotatubuh terlalu sering pada saat beraktivitas. Bila Psoriasissudah muncul dan kemudian digaruk/dikorek, maka akanmengakibatkan kulit bertambah tebal.

b.    Obat telan tertentu antara lain obat anti hipertensi danantibiotik. 

c.    Mengoleskan obat terlalu keras bagi kulit.d.   Emosi tak terkendali.e.    Makanan berkalori sangat tinggi sehingga badan terasa panasdan kulit menjadi merah , misalnya mengandung alcohol.

C.  Manisfestasi klinik

Page 6: ASKEP PSORIASIS

Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan padatempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasandaerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensorterutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.Kelainankulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak)dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata.Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika,serta transparan. Pada psoriasis terdapat fenomena tetesanlilin, Auspitz dan Kobner.

Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanyamenjadi putih pada goresan, seperti lilin digores. Padafenomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yangdisebabkan karena papilomatosis. Trauma pada kulit , misalnyagarukan , dapat menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainanpsoriasis dan disebut kobner.

Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agakkhas yang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.

D.  PatofosiologiPatogenesis terjadinya psoriasis, diperkirakan karena:

1.    Terjadi peningkatan “turnover” epidermis atau kecepatanpembentukannya dimana pada kulit normal memerlukan waktu 26-28hari, pada psoriasis hanya 3-4 hari sehingga gambaran kliniktampak adanya skuama dimana hiperkeratotik. Disamping itupematangan sel-sel epidermis tidak sempurna.

2.    Adanya faktor keturunan ditandai dengan perjalanan penyakityang kronik dimana terdapat penyembuhan dan kekambuhan spontanserta predileksi lesinya pada tempat-tempat tertentu.

3.    Perubahan-perubahan biokimia yang terjadi pada psoriasismeliputi:  

a.    Peningkatan replikasi DNA.b.    Berubahnya kadar siklik nukleotida.c.    Kelainan prostaglandin dan prekursornya.d.   Berubahnya metabolisme karbohidrat.

Normalnya sel kulit akan matur pada 28-30 hari dankemudian terlepas dari permukaan kulit. Pada penderitapsoriasis, sel kulit akan matur dan menuju permukaan kulitpada 3-4 hari, sehingga akan menonjol dan menimbulkan bentukan

Page 7: ASKEP PSORIASIS

peninggian kumpulan plak berwarna kemerahan. Warna kemerahantersebut berasal dari peningkatan suplai darah untuk nutrisibagi sel kulit yang bersangkutan.Bentukan berwarna putihseperti tetesan lilin (atau sisik putih) merupakan campuransel kulit yang mati. Bila dilakukan kerokan pada permukaanpsoriasis, maka akan timbul gejala koebner phenomenon.Terdapat banyak tipe dari psoriasis, misalnya plaque, guttate,pustular, inverse, dan erythrodermic psoriasis. Umumnyapsoriasis akan timbul pada kulit kepala, siku bagian luar,lutut, maupun daerah penekanan lainnya. Tetapi psoriasis dapatpula berkembang di daerah lain, termasuk pada kuku, telapaktangan, genitalia, wajah, dll.

Pemeriksaan histopatologi pada biopsi kulit penderitapsoriasis menunjukkan adanya penebalan epidermis dan stratumkorneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagianatas.Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat.Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat kebagian permukaan epidermis yang menebal.Proliferasi danmigrasi sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermismenjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal (sisik yangberwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis sel-selepidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadarnukleotida siklik yang abnormal, terutama adenosin monofosfat(AMP) siklik dan guanosin monofosfat (GMP) sikli.Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakitini.Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhipembentukan plak psoriatik belum dapat dimengerti secarajelas.

E.  Pathways

Page 8: ASKEP PSORIASIS

F.   Kompikasi1.    Psoriasis Pustulosa

Kadang-kadang diatas makula eritematosa pada psoriasistimbul pustula-pustula kecil dengan ukuran 1-2 mm. keadaan inidikenal dengan psoriasis postula.

Ada 2 bentuk psoriasis postula:a.      Psoriasis postulosa generalisata (bentuk Von Zumbusch).

Bentuk ini bersifat akut, merupakan bentuk sistemik daripsoriasis dengan ciri eritematosa disertai demam dan gejalapenyakit sistemik yang lain. Postula dapat timbul diatas lesipsoriasis atau pada kulit sehat yang mengalami eritemasebelumnya.Lesi ini menyebar dengan cepat dan timbulnyabergelombang.Postula yang timbul tersusun berkelompok ataudiskret.

Kuku menebal dan pecah-pecah karena adanya nanah.Mukosamulut dan lidah dapat mengalami kelainan.Kematian terjadikarena toksik atau infeksi.

b.        Psoriasis postulosa lokalisata (bentuk Barber)

Page 9: ASKEP PSORIASIS

Bentuk ini bersifat kronik dan sangat resisten terhadappengobatan.Biasanya menyerang telapak tangan dan telapak kakiserta distribusinya simetris.Lesi berupa postula diatas plakeritematosa, berskuama.Postula yang masih baru berwarnakuning, kemudian berubah menjadi kuning kecoklatan dan bilapostula mengering berwarna coklat gelap.Akhirnya postula yangkering ini mengelupas.Kadang-kadang timbul rasa gatal tetapilebih sering timbul keluhan seperti rasa terbakar.

2.    Psoriasis arthritisBiasanya mengenai sendi-sendi interfalangeal distal dari

jari tangan dan kaki.Pada stadium akut, sendi yang terserangmenjadi bengkak, keras dan sakit.Bila berlangsung lama dapatmenimbulkan kerusakan tulang dan synovial eusion, menyebabkanpemendekan tulang dan hal ini mengakibatkan pergerakan sendimenjadi sulit, jari memendek dan kaku dalam posisifleksi.Secara rotgenologik tampak sendi yang atrofi denganpermulaan osteoporosis diikuti peningkatan densitas tulang,penyempitan rongga persendian dan erosi permukaan sendi.

3.    Psoriasis eritrodermiaPsoriasis yang kronik dan luas dengan perjalanan penyakit

yang lama dapat berkembang menjadi eritodermia.Seluruhpermukaan tubuh menjadi merah dan tertutup skuama putih yanghalus.Umumnya bentuk ini timbul akibat pemakaian obat topikalatau penyinaran yang berlebihan.

Biasanya sulit diobati dan bila pengobatan berhasil makaerupsi eritodermia menghilang dan lesi psoriasis yang khasakan muncul kembali.

G. PenatalaksanaanTujuan penatalaksanaan adalah untuk memperlambat

pergantian epidermis, meningkatkan resolusi lesi psoriatik danmengendalikan penyakit tersebut. Pendekatan terapeutik harusberupa pendekatan yang dapat dipahami oleh pasien, pendekatanini harus bisa diterima secara kosmetik dan tidak mempengaruhicara hidup pasien. Terapi psoriasis akan melibatkan komitmenwaktu dan upaya oleh pasien dan mungkin pula keluarganya.

Ada tiga terapi yang standar: topikal, intralesi dansistemik.

Page 10: ASKEP PSORIASIS

1.    Terapi topicalPreparat yang dioleskan secara topikal digunakan untukmelambatkan aktivitas epidermis yang berlebihan tanpamempengaruhi jaringan lainnya.Obat-obatannya mencakup preparatter, anthralin, asam salisilat dan kortikosteroid.Terapidengan preparat ini cenderung mensupresi epidermopoisis(pembentukan sel-sel epidermis).

2.    Formulasi termencakup losion, salep, pasta, krim dan sampo. Rendaman terdapat menimbulkan retardasi dan inhibisi terhadap pertumbuhanjaringan psoriatik yang cepat.Terapi ter dapat dikombinasikandengan sinar ultraviolet-B yang dosisnya ditentukan secaracermat sehingga menghasilkan radiasi dengan panjang gelombangantara 280 dan 320 nanometer (nm).Selama fase terapi inipasien dianjurkan untuk menggunakan kacamata pelindung danmelindungi matanya.Pemakaian sampo ter setiap hari yangdiikuti dengan pengolesan losion steroid dapat digunakan untuklesi kulit kepala.Pasien juga diajarkan untuk menghilangkansisik yang berlebihan dengan menggosoknya memakai sikat lunakpada waktu mandi.

3.    Anthralinpreparat (Anthra-Derm, Dritho-Crème, Lasan) yang berguna untukmengatasi plak psoriatik yang tebal yang resisten terhadappreparat kortikosteroid atau preparat ter lainnya.

4.    Kortikosteroidtopikal dapat dioleskan untuk memberikan efek antiinflamasi.Setelah obat ini dioleskan, bagian kulit yang diobati ditutupdengan kasa lembaran plastik oklusif untuk menggalakkanpenetrasi obat dan melunakkan plak yang bersisik.

5.    Terapi intralesiPenyuntikan triamsinolon asetonida intralesi (Aristocort,Kenalog-10, Trymex) dapat dilakukan langsung kedalam berck-bercak psoriasis yang terlihat nyata atau yang terisolasi danresisten terhadap bentuk terapi lainnya.Kita harus hati-hatiagar kulit yang normal tidak disuntuik dengan obat ini.

6.    Terapi sistemikMetotreksat bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA dalamsel epidermis sehingga mengurangi waktu pergantian epidermisyang psoriatik. Walaupun begitu, obat ini bisa sangat toksik,khususnya bagi hepar yang dapat mengalamim kerusakan yang

Page 11: ASKEP PSORIASIS

irreversible.Jadi, pemantauan melalui pemeriksaan laboratoriumharus dilakukan untuk memastikan bahwa sistem hepatik,hematopoitik dan renal pasien masih berfungsi secara adekuat.Pasien tidak boleh minum minuman alkohol selama menjalanipengobatan dengan metotreksat karena preparat ini akanmemperbesar kemungkinan kerusakn hepar. Metotreksat bersifatteratogenik (menimbulkan cacat fisik janin) pada wanita hamil.

a.    Hidroksiurea menghambat replikasi sel dengan mempengaruhisintesis DNA. Monitoring pasien dilakukan untuk memantautanda-tanda dan gejal depresi sumsum tulang.

b.   Siklosporin A, suatu peptida siklik yang dipakai untukmencegah rejeksi organ yang dicangkokkan, menunjukkan beberapakeberhasilan dalam pengobatan kasus-kasus psoriasis yang beratdan resisten terhadap terapi. Kendati demikian, penggunaannyaamat terbatas mengingat efek samping hipertensi dannefroktoksisitas yang ditimbulkan (Stiller, 1994).

c.    Retinoid oral (derivat sintetik vitamin A dan metabolitnya,asam vitamin A) akan memodulasi pertumbuhan serta diferensiasijaringan epiterial, dan dengan demikian pemakaian preparat inimemberikan harapan yang besar dalam pengobatan pasienpsoriasis yang berat.

d.   Fotokemoterapi. Terapi psoriasis yang sangat mempengaruhikeadaan umum pasien adalah psoralen dan sinar ultraviolet A(PUVA). Terapi PUVA meliputi pemberian preparatfotosensitisasi (biasanya 8-metoksipsoralen) dalam dosisstandar yang kemudian diikuti dengan pajanan sinar ultravioletgelombang panjang setelah kadar obat dalam plasma mencapaipuncaknya. Meskipun mekanisme kerjanya tidak dimengertisepenuhnya, namun diperkirakan ketika kulit yang sudah diobatidengan psoralen itu terpajan sinar ultraviolet A, makapsoralen akan berkaitan dengan DNA dan menurunkan proliferasisel. PUVA bukan terapi tanpa bahaya; terapi ini disertaidengan resiko jangka panjang terjadinya kanker kulit, katarakdan penuaan prematur kulit.

e.    Terapi PUVA mensyaratkan agar psoralen diberikan peroral dansetelah 2 jam kemudian diikuti oleh irradiasi sinarultraviolet gelombang panjang denagn intensitas tinggi. (sinarultraviolet merupakan bagian dari spektrum elektromagnetikyang mengandung panjang gelombang yang berkisar dari 180hingga 400 nm).

Page 12: ASKEP PSORIASIS

f.     Terapi sinar ultraviolet B (UVB) juga digunakan untukmengatasi plak yang menyeluruh. Terapi ini dikombinasikandengan terapi topikal terbatubara (terapi goeckerman). Efeksampingnya serupa dengan efek samping pada terapi PUVA.

g.    Etretinate (Tergison) adalah obat yang relatif baru (1986).Ia adalah derivat dari Vitamin A. Bisa diminum sendiri ataudikombinasi dengan sinar ultraviolet. Hal ini dilakukan padapenderita yang sudah bandel dengan obat obat lainnya yangterdahulu.Di antara pengobatan tersebut diatas, yang paling efektifuntuk mengobati psoriasis adalah dengan ultraviolet(fototerapi), karena dengan fototerapi penyakit psoriasisdapat lebih cepat mengalami “clearing” atau “almost clearing”(keadaan dimana kelainan / gejala psoriasis hilang atau hampirhilang). Keadaan ini disebut “remisi”.Masa remisi fototerapitersebut bisa bertahan lebih lama dibandingkan denganpengobatan lainnya.

1)        Pengobatan fotokemoterapi, yaitu dengan menggunakankombinasi radiasi ultraviolet dan oral psoralen (PUVA), namunkelemahannya adalah untuk jangka panjang dapat menimbulkankanker kulit.

2)        Fototerapi UVB konvensional dengan menggunakan sinar UVBbroadband dengan panjang gelombang 290-320 nm. Terapi kurangpraktis karana pasien harus masuk ke dalam light box.

3)        Fototerapi dengan alat Monochromatic Excimer Light 308 nm(MEL 308 nm) merupakan bentuk fototerapi UVB yang palingmutakhir dengan menggunakan sinar laser narrowband UVB denganpanjang gelombang 308 nm. Dibandingkan dengan narrowband UVB,MEL 308 nm lebih cepat dan lebih efektif dalam mengobatipsoriasis yang resisten.

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

A.  Pengkajian Keperawatan(Pengkajian 11 Pola Gordon)

1.    Pola Persepsi Kesehatan

Page 13: ASKEP PSORIASIS

a)      Adanya riwayat infeksi sebelumya.b)      Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.c)      Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.d)     Adakah konsultasi rutin ke Dokter.e)      Hygiene personal yang kurang.f)       Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.2.    Pola Nutrisi Metabolika)    Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa

kali sehari makan.b)   Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.c)    Jenis makanan yang disukai.d)   Napsu makan menurun.e)    Muntah-muntah.f)    Penurunan berat badan.g)   Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.h)   Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal,

rasa terbakar atau perih.

3.    Pola Eliminasia)    Sering berkeringat.b)   Tanyakan pola berkemih dan bowel.4.    Pola Aktivitas dan Latihana)    Pemenuhan sehari-hari terganggu.b)   Kelemahan umum, malaise.c)    Toleransi terhadap aktivitas rendah.d)   Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan.e)    Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.5.    Pola Tidur dan Istirahata)    Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.b)   Mimpi buruk.c)    Pola Persepsi Kognitifd)   Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.e)    Pengetahuan akan penyakitnya.6.    Pola Persepsi dan Konsep Diria)    Perasaan tidak percaya diri atau minder.b)   Perasaan terisolasi.c)    Pola Hubungan dengan Sesamad)   Hidup sendiri atau berkeluargae)    Frekuensi interaksi berkurang

Page 14: ASKEP PSORIASIS

f)    Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran

7.    Pola Reproduksi Seksualitasa)    Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.b)   Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.8.    Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stressa)    Emosi tidak stabilb)   Ansietas, takut akan penyakitnyac)    Disorientasi, gelisah9.    Pola Sistem Kepercayaana)    Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadahb)   Agama yang dianutB.  Diagnosa Keperawatan1.    Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara

dermal-epidermal sekunder akibat psoriasis2.    Gangguan Body image berhubungan dengan ketakutan perubahan

bentuk tubuh3.    Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan

sekunder akibat penyakit psoriasis4.    Gangguan konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diri

C.  Intervensi KeperawatanNo Dx

KeperawatanTujuan Intervensi Rasional

1 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat

Tupen : Kerusakan integritas kulit dapat teratasiTupan :  Kerusakan integritas kulit dapat teratasi dengan

1.     Kaji keadaan kulit

2.    Kaji keadaan umum dan observasiTTV

3.    Kaji perubahan warna kulit

4.    Pertahankanagar daerah

1.    Mengetahui dan mengidentifikasi kerusakan kulit untuk melakukan intervensi yang tepat.

2.    Untuk mengetahui perubahan

Page 15: ASKEP PSORIASIS

psoriasis kriteria hasil :

a.    Area terbebas dariinfeksi lanjut

b.    Kulit bersih, kering, lembab.

yang terinfeksi tetap bersih dan kering.

5.    Kolaborasi dengan dokterdalam pemberian obat – obatan

status kesehatan pasien

3.    Untuk mengetahui keefektifan sirkulasi dan mengidentifikasi terjadinya komplikasi.

4.    Untuk membantu proses penyembuhan.

5.    Untuk membantu penyembuhan

2 Gangguan Body image berhubungan dengan ketakutan perubahan bentuk tubuh

Tupan : Ketakutan teratasiTupen : Ketakutan teratasi dengan kriteria hasil:

1.    Klien menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fisiologis.

2.    Dapat menjelaskan pola koping yang efektif dan tidak efektif

1.      Kaji ulangperubahan biologis dan fisiologis

2.      Gunakan sentuhan sebagai toleransi

3.      Dukung jenis koping yang disukai ketika mekanisme adaptif digunakan.

4.      Anjurkan untuk mengekspresikan perasaannya

5.      Anjurkan untuk

1.    Reaksi fisikkronis terhadap stresor menunjukan adanya penyakit kronis dan ketahanan rendah

2.    Kadang dengan memegang secara hangat akan menolongnya mempertahankankontrol

3.   Marah merupakan respon yang adaptif

Page 16: ASKEP PSORIASIS

3.    Mengidentifikasi respons kopingnya sendiri.

menggunakan mekanisme koping yang normal

6.      Anjurkan klien untuk mencari stresor dan menghadapi rasa takutnya

digunakan4.   Dapat mengurangi stres pada klien

5.   Ketetapan dalam menggunakan mekanisme koping merupakan salah satu cara mengurangi ketakutan

6.   Kesadaran akan faktor penyebab ketakutan akanmemperkuat kontrol dan mencegah perasaan takutyang makin menumpuk

3 Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan sekunder akibat penyakit psoriasis

Tupen :Ansietas dapat diminimalkan sampai dengandiatasiTupan :Setelah dilakukan tindakan 3x24jam diharapkan Ansietas dapat

1.   Kaji tingkat ansietas dan diskusikan penyebab

2.   Kaji ulang keadaan umum pasien dan TTV

3.   Berikan waktu pasien untuk mengungkapkanmasalahnya

1.      Identifikasi masalah spesifik akan meningkatkan kemampuan individu untukmenghadapinya dengan lebih realistis

2.      Sebagai indikator awaldalam menentukan intervensi

Page 17: ASKEP PSORIASIS

diminimalkan sampai dengandiatasi dengan kriteria hasil :

  Pasien tampakrileks

2.    Pasien mendemonstrasikan /menunjukan kemampuan mengatasi masalah dan menggunakan sumber-sumbersecara efektif

3.    Tanda-tanda vital normal

4.    Pasien melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapatdiatasi

dan dorongan ekspresi yangbebas misalnya marah, takut,ragu

4.   Jelaskan semua prosedur dan pengobatan

5.   Diskusikan perilaku koping alternatif dan teknik pemecahan masalah 

berikutnya3.      Agar pasien

merasa lebih diterima

4.      Mengurangi kecemasan klien

4 Gangguan konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diri

Tupen :Gangguan konsep diri teratasiTupan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan

1.   Kaji perubahan perilaku pasien seperti menutup diri,malu berhadapan dengan orang lain

2.   Bersikap

1.   Mengetahui  tingkat ketidakpercayaan diri pasiendan untuk menentukan intervensi selanjutnya

2.  Meningkatkankepercayaan dan mengadakan

Page 18: ASKEP PSORIASIS

Gangguan konsep diri teratasi dengan kriteria hasil :

1.   Dapat berinteraksi seperti biasa.

2.   Rasa percaya diri timbul kembali.

realistis danpositif selama pengobatan

3.   Beri harapan dan parameter  situasi individu

4.   Berikan penguatan positif terhadap kemajuan

5.   Dorong interaksi keluarga

hubungan hubungan antara perawat– pasien

3.  Meningkatkanperilaku positif

4.  Kata – kata penguatan dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif

5.  Untuk mempertahankangaris komunikasi danmemberikan dukungan terusmenerus pada pasien

BAB IVPENUTUP

A.  KesimpulanPsoriasis adalah ganggguan kulit yang ditandai dengan

plaque, bercak, bersisik yang dikenal dengan nama penyakitpapulosquamoas.( Price, 1994).

Psoriasis adalah penyakit inflamasi non infeksius yangkronik pada kulit dimana produksi sel-sel epidermis terjadidengan kecepatan 6-9 x lebih besar daripada kecepatan selnormal.(Smeltzer, Suzanne)

Page 19: ASKEP PSORIASIS

Etiologi dari psoriasis yaitu :1.    Trauma2.    Infeksi3.    Iklim4.    Beberapa kasus cenderung menyembuh pada musim panas,sedangkan pada musim penghujan akan kambuh.

5.    Faktor endokrin6.    Sinar matahari7.    Metabolik8.    Hipokalsemia dapat menimbulkan psoriasis.9.    Obat-obatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PSORIASIS

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPsoriasis merupakan sejenis penyakit kulit yang penderitanya

mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat.Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama atau

Page 20: ASKEP PSORIASIS

timbul/hilang. Berbeda dengan pergantian kulit pada manusianormal yang biasanya berlangsung selama tiga sampai empatminggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasisberlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisaterjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak danmenebal.

Psoriasis dapat dijumpai di seluruh belahan dunia denganangka kesakitan (insidens rate)yang berbeda. Segiumur,Psoriasis dapat mengenai semua usia, namun biasanya lebihkerap dijumpai pada dewasa.

Di dunia, penyakit kulit ini diduga mengenai sekitar 2sampai 3 persen penduduk. Data nasional prevalensi psoriasisdi Indonesia belum diketahui. Namun di RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo, selama tahun 2000 sampai 2001, insiden psoriasismencapai 2,3 persen. Penyakit ini tidak mengenal usia, semuaumur dapat terkena. Tapi puncak insidensinya di usia duapuluhan dan lima puluhan.

Tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa penyakit ini lebihdominan menyerang salah satu jenis kelamin. Pria maupun wanitamemiliki peluang yang sama untuk terserang penyakit ini.

1.2. Rumusan MasalahDari latar belakang diatas yang menjadi fokus pembahasan daripenulisan makalah ini adalah:

1)      Konsep teori penyakit psoriasis2)      Konsep asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis

1.3. Tujuan UmumTujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetntahui

lebih mendetail lagi mengenai mata kuliah Sistem Integumenkhususnya untuk pembahasan materi tentang asuhan keperawatanganguan rasa nyaman akibat psoriasis.1.4. Tujuan Khusus

1)      Untuk mengetahui konsep teori penyakit psoriasis2)      Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada klien

dengan psoriasis

Page 21: ASKEP PSORIASIS

BAB IITINJAUAAN PUSTAKA

2.1. Konsep Teori Penyakit PsoriasisA.    Definisi

Psoriasis adalah ganggguan kulit yang ditandai denganplaque, bercak, bersisik yang dikenal dengan nama penyakitpapulosquamoas.( Price, 1994).

Psoriasis adalah penyakit inflamasi non infeksius yangkronik pada kulit dimana produksi sel-sel epidermisterjadi  6-9 x lebih besar daripada kecepatan selnormal.dengan kecepatan (Smeltzer, Suzanne).

Psoriasis adalah suatu penyakit peradangan kronis padakulit dimana penderitanya mengalami proses pergantian kulityang terlalu cepat. Penyakit ini secara klinis sifatnya tidakmengancam jiwa dan tidak menular tetapi karena timbulnya dapatterjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkankualitas hidup seseorang bila tidak dirawat denganbaik. (Effendy, 2005)

B.     EtiologiPenyebab psoriasis sampai saat ini belum diketahui.Diduga

penyakit ini diwariskan secara poligenik. Walaupun sebagianbesar penderita psoriasis timbul secara spontan, namun padabeberapa penderita dijumpai adanya faktor pencetus antaralain:

1)   TraumaPsoriasis pertama kali timbul pada tempat-tempat yang

terkena trauma, garukan, luka bekas operasi, bekas vaksinasi,dan sebagainya. Kemungkinan hal ini merupakan mekanismefenomena Koebner.Khas pada psoriasis timbul setelah 7-14 hariterjadinya trauma.

2)   Infeksi

Page 22: ASKEP PSORIASIS

Pada anak-anak terutama infeksi Streptokokus hemolitikussering menyebabkan psoriasis gutata. Psoriasis juga timbulsetelah infeksi kuman lain dan infeksi virus tertentu, namunmenghilang setelah infeksinya sembuh 

3)   IklimBeberapa kasus cenderung menyembuh pada musim panas, sedangkanpada musim penghujan akan kambuh.

4)   Faktor endokrinInsiden tertinggi pada masa pubertas dan

menopause. Psoriasis cenderung membaik selama kehamilan dankambuh serta resisten terhadap pengobatan setelahmelahirkan.Kadang-kadang psoriasis pustulosa generalisatatimbul pada waktu hamil dan setelah pengobatan progesterondosis tinggi.

5)   Sinar matahariWalaupun umumnya sinar matahari bermanfaat bagi penderita

psoriasis namun pada beberapa penderita sinar matahari yangkuat dapat merangsang timbulnya psoriasis.Pengobatan fotokimiamempunyai efek yang serupa pada beberapa penderita.

6)   MetabolikHipokalsemia dapat menimbulkan psoriasis.

7)   Obat-obatana.       Antimalaria seperti mepakrin dan klorokuin kadang-kadang

dapat memperberat psoriasis, bahkan dapat menyebabkaneritrodermia.

b.      Pengobatan dengan kortikosteroid topikal atau sistemikdosis tinggi dapat menimbulkan efek “withdrawal”.

c.       Lithium yang dipakai pada pengobatan penderita mania dandepresi telah diakui sebagai pencetus psoriasis.

d.      Alkohol dalam jumlah besar diduga dapat memperburukpsoriasis.

e.       Hipersensitivitas terhadap nistatin, yodium, salisilat danprogesteron dapat menimbulkan psoriasis pustulosageneralisata.

8)        Berdasarkan penelitian para dokter, ada beberapa hal yangdiperkirakan dapat memicu timbulnya Psoriasis, antara lainadalah :

a.       Garukan/gesekan dan tekanan yang berulang-ulang , misalnyapada saat gatal digaruk terlalu kuat atau penekanan anggotatubuh terlalu sering pada saat beraktivitas. Bila Psoriasis

Page 23: ASKEP PSORIASIS

sudah muncul dan kemudian digaruk/dikorek, maka akanmengakibatkan kulit bertambah tebal.

b.      Obat telan tertentu antara lain obat anti hipertensi danantibiotik. 

c.       Mengoleskan obat terlalu keras bagi kulit.d.      Emosi tak terkendali.e.       Makanan berkalori sangat tinggi sehingga badan terasa panas

dan kulit menjadi merah , misalnya mengandung alcohol.C.    Klasifikasi1.    Berdasarkan bentuk lesi, dikenal bermacam-macam psoriasisantara lain:

a.    Psoriasis puncata            : Lesi sebesar jarum pentulatau milier

b.    Psoriasis folikularis        :Lesi dengan skuama tipisterletak pada muara folikel rambut.

c.    Psoriasis guttata             : Lesi sebesar tetesan aird.   Psoriasis numularis         : Lesi sebesar uang logame.    Psoriasis girata               : Lesi sebesar daunf.     Psoriasis anularis            :Lesi melingka berbentukseperti cincin karena adanya involusi dibagian tengahnya

g.    Psoriasis diskoidea         : Lesi merupakan bercak solidyang menetap

h.    Psoriasis ostracea           : Lesi berupa penebalan kulityang kasar dan tertutup lembaran-lembaran skuama mirip kulittiram

i.      Psoriasis rupioides         : Lesi berkrusta mirip rupiasifilitika

2.    Tipe-tipe psoriasis. Psoriasis terbagi atas:a.       Psoriasis vulgaris: bentuk ini ialah jenis yang paling umum

karena itu disebut vulgaris, dinamakan pula tipe plak karenalesi-lesinya berbentuk plak. Tempat predileksinya seperti yangtelah diterangkan di atas.

b.      Psoriasis gutata: diameter kelainan biasanya tidak melebihi1 cm. Timbulnya mendadak dan mengenai seluruh badan, umumnyasetelah infeksi di saluran napas bagian atas sehabis influenzaatau morbili (campak), terutama pada anak dan dewasa muda.

c.       Psoriasis putulosa: gejala awalnya ialah kulit yang nyeridisertai gejala umum berupa demam, mudah capek, mual, dannafsu makan menurun. Kelainan kulit psoriasis yang telah adamakin merah. Setelah beberapa jam timbul agak bengkak dan

Page 24: ASKEP PSORIASIS

bintil-bintil bernanah pada bercak merah tersebut. Kelainan-kelainan semacam itu akan terus muncul dan dapat menjadieritroderma.

d.      Psoriasis eritrodermis: dapat disebabkan oleh pengobatantopikal yang terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yangmeluas. Biasanya kelainan kulit yang khas untuk psoriasistidak tampak lagi karena terdapat kemerahan dan bersisik tebalyang menyeluruh. Ada kalanya kelainan kulit psoriasis masihtampak samar-samar, yakni lebih merah dan kulitnya lebihmeninggi.

e.       Psoriasis kuku: menyerang dan merusak kuku. Permukaan kukutampak lekukan-lekukan kecil. Jenis ini termasuk yang bandel,sehingga penderita sulit sembuh.

f.       Psoriasis artritis: penyakit ini dapat pula disertaiperadangan pada sendi, sehingga sendi terasa nyeri, membengkakdan kaku, persis seperti gejala rematik. Pada tahap ini,penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya tidaksampai keropos.

3.    Berdasarkan lokalisasi lesi maka dikenal bentuk psoriasisatipik seperti:

a.       Psoriasis digitalis atau interdigitalis.b.      Lesi verukosa terutama di tungkai bawah.c.       Lesi dengan distribusi seperti sarung tangan atau kaos

kaki.d.      Psoriasis fleksural atau inversus bila lesi didapatkan di

daerah fleksor atau lipatan-lipatan tubuh misalnya lipat paha,aksila, lipatan di bawah payudara dan lainnya.

e.       Psoriasis seboreik bila lesi didapatkan di daerah seboreikseperti kulit kepala, alis mata, belakang telinga dansebagainya.

D.    Manifestasi KlinisPenderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada

tempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasandaerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensorterutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.Kelainankulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak)dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata.Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika,

Page 25: ASKEP PSORIASIS

serta transparan. Pada psoriasis terdapat fenomena tetesanlilin, Auspitz dan Kobner.

Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanyamenjadi putih pada goresan, seperti lilin digores. Padafenomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yangdisebabkan karena papilomatosis. Trauma pada kulit , misalnyagarukan , dapat menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainanpsoriasis dan disebut kobner.

Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agakkhas yang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.Gejala dari psoriasis antara lain:

         Mengeluh gatal ringan         Bercak-bercak eritema yang meninggi, skuama diatasnya.         Terdapat fenomena tetesan lilin         Menyebabkan kelainan kukuE.     Patofisiologi

Patogenesis terjadinya psoriasis, diperkirakan karena:1.    Terjadi peningkatan “turnover” epidermis atau kecepatanpembentukannya dimana pada kulit normal memerlukan waktu 26-28hari, pada psoriasis hanya 3-4 hari sehingga gambaran kliniktampak adanya skuama dimana hiperkeratotik. Disamping itupematangan sel-sel epidermis tidak sempurna.

2.    Adanya faktor keturunan ditandai dengan perjalanan penyakityang kronik dimana terdapat penyembuhan dan kekambuhan spontanserta predileksi lesinya pada tempat-tempat tertentu.

3.    Perubahan-perubahan biokimia yang terjadi pada psoriasismeliputi:  

a.       Peningkatan replikasi DNA.b.      Berubahnya kadar siklik nukleotida.c.       Kelainan prostaglandin dan prekursornya.d.      Berubahnya metabolisme karbohidrat.

Normalnya sel kulit akan matur pada 28-30 hari dan kemudianterlepas dari permukaan kulit. Pada penderita psoriasis, selkulit akan matur dan menuju permukaan kulit pada 3-4 hari,sehingga akan menonjol dan menimbulkan bentukan peninggiankumpulan plak berwarna kemerahan. Warna kemerahan tersebutberasal dari peningkatan suplai darah untuk nutrisi bagi selkulit yang bersangkutan.Bentukan berwarna putih sepertitetesan lilin (atau sisik putih) merupakan campuran sel kulit

Page 26: ASKEP PSORIASIS

yang mati. Bila dilakukan kerokan pada permukaan psoriasis,maka akan timbul gejala koebner phenomenon. Terdapat banyaktipe dari psoriasis, misalnya plaque, guttate, pustular,inverse, dan erythrodermic psoriasis. Umumnya psoriasis akantimbul pada kulit kepala, siku bagian luar, lutut, maupundaerah penekanan lainnya. Tetapi psoriasis dapat pulaberkembang di daerah lain, termasuk pada kuku, telapak tangan,genitalia, wajah, dll.

Pemeriksaan histopatologi pada biopsi kulit penderitapsoriasis menunjukkan adanya penebalan epidermis dan stratumkorneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagianatas.Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat.Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat kebagian permukaan epidermis yang menebal.Proliferasi danmigrasi sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermismenjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal (sisik yangberwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis sel-selepidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadarnukleotida siklik yang abnormal, terutama adenosin monofosfat(AMP) siklik dan guanosin monofosfat (GMP) sikli.Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakitini.Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhipembentukan plak psoriatik belum dapat dimengerti secarajelas.

PathwayPertumbuhan kulit yang cepat   (3-4 hari )

↓Stratum granulosum tidak terbentuk

↓Interval keratinisasi sel-sel stratum basale memendek

↓Preoses pematangan dan keratinisasi stratum korneum gagal

↓Terjadi parakeratosis

F.     Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan laboratorium yang dapat membantu menyokong

diagnosis psoriasis tidak banyak. Pemeriksaan yang bertujuanmencari penyakit yang menyertai psoriasis perlu dilakukan,seperti pemeriksaan darah rutin, mencaripenyakit infeksi,

Page 27: ASKEP PSORIASIS

pemeriksaan gula darah, kolesterol untuk penyakit diabetesmellitus.Pemeriksaan Histopatologi

Kelainan histopatologi yang dapat dijumpai pada lesipsoriasis ialah hyperkeratosis, parakeratosis, akantosis danhilangnya stratum granulosum. Papilomatosis ini dapat memberibeberapa variasi bentuk seperti gambaran pemukul bola kastiatau pemukul bola golf.Aktivitas mitosis sel epidermis tampak begitu tinggi, sehinggapematangan keratinisasi terlalu cepat dan stratum korneumtampak menebal. Di dalam sel-sel tanduk ini masih dapatditemukan inti-inti sel yang disebut parakeratosis. Di dalamstratum korneum dapat ditemukan kantong-kantong kecil yangberisikan sel radang polimorfonuklear yang dikenal sebagaimikro abses Munro. Pada puncak papil dermis didapati pelebaranpembuluh darah kecil yang disertai oleh sebukan sel-sel radanglimfosit dan monosit.

G.    KomplikasiMenurut  corwin (2009) komplikasi dari psoriasis diantaranyaadalah:

a.              Infeksi kulit yang parah dapat terjadib.              Artritis deformans yang mirip dengan artritis rematoid,

disebut  psoriatika, timbul pada sekitar 30-40% pasienpsoriasis. bila psioriasis dapat menjadi penyakit yangmelemahkan.

c.              Berdampak pada penurunan harga diri pasien yangmenimbulkan   psikologis,ansietas,depresi,dan marah.

  H.    Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan adalah untuk memperlambatpergantian epidermis, meningkatkan resolusi lesi psoriatik danmengendalikan penyakit tersebut. Pendekatan terapeutik harusberupa pendekatan yang dapat dipahami oleh pasien, pendekatanini harus bisa diterima secara kosmetik dan tidak mempengaruhicara hidup pasien. Terapi psoriasis akan melibatkan komitmenwaktu dan upaya oleh pasien dan mungkin pula keluarganya.Ada tiga terapi yang standar: topikal, intralesi dan sistemik.

1.    Terapi topical

Page 28: ASKEP PSORIASIS

Preparat yang dioleskan secara topikal digunakan untukmelambatkan aktivitas epidermis yang berlebihan tanpamempengaruhi jaringan lainnya.Obat-obatannya mencakup preparatter, anthralin, asam salisilat dan kortikosteroid.Terapidengan preparat ini cenderung mensupresi epidermopoisis(pembentukan sel-sel epidermis).

2.    Formulasi terMencakup losion, salep, pasta, krim dan sampo. Rendaman ter

dapat menimbulkan retardasi dan inhibisi terhadap pertumbuhanjaringan psoriatik yang cepat.Terapi ter dapat dikombinasikandengan sinar ultraviolet-B yang dosisnya ditentukan secaracermat sehingga menghasilkan radiasi dengan panjang gelombangantara 280 dan 320 nanometer (nm).Selama fase terapi inipasien dianjurkan untuk menggunakan kacamata pelindung danmelindungi matanya.Pemakaian sampo ter setiap hari yangdiikuti dengan pengolesan losion steroid dapat digunakan untuklesi kulit kepala.Pasien juga diajarkan untuk menghilangkansisik yang berlebihan dengan menggosoknya memakai sikat lunakpada waktu mandi.

3.    AnthralinPreparat (Anthra-Derm, Dritho-Crème, Lasan) yang berguna

untuk mengatasi plak psoriatik yang tebal yang resistenterhadap preparat kortikosteroid atau preparat ter lainnya.4.                   KortikosteroidTopikal dapat dioleskan untuk memberikan efek antiinflamasi.

Setelah obat ini dioleskan, bagian kulit yang diobati ditutupdengan kasa lembaran plastik oklusif untuk menggalakkanpenetrasi obat dan melunakkan plak yang bersisik.

5.    Terapi intralesiPenyuntikan triamsinolon asetonida intralesi (Aristocort,

Kenalog-10, Trymex) dapat dilakukan langsung kedalam berck-bercak psoriasis yang terlihat nyata atau yang terisolasi danresisten terhadap bentuk terapi lainnya.Kita harus hati-hatiagar kulit yang normal tidak disuntuik dengan obat ini.

6.    Terapi sistemikMetotreksat bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA

dalam sel epidermis sehingga mengurangi waktu pergantianepidermis yang psoriatik. Walaupun begitu, obat ini bisasangat toksik, khususnya bagi hepar yang dapat mengalamimkerusakan yang irreversible.Jadi, pemantauan melaluipemeriksaan laboratorium harus dilakukan untuk memastikan

Page 29: ASKEP PSORIASIS

bahwa sistem hepatik, hematopoitik dan renal pasien masihberfungsi secara adekuat.Pasien tidak boleh minum minuman alkohol selama menjalani

pengobatan dengan metotreksat karena preparat ini akanmemperbesar kemungkinan kerusakn hepar. Metotreksat bersifatteratogenik (menimbulkan cacat fisik janin) pada wanita hamil.

a.    Hidroksiurea menghambat replikasi sel dengan mempengaruhisintesis DNA. Monitoring pasien dilakukan untuk memantautanda-tanda dan gejal depresi sumsum tulang.

b.    Siklosporin A, suatu peptida siklik yang dipakai untukmencegah rejeksi organ yang dicangkokkan, menunjukkan beberapakeberhasilan dalam pengobatan kasus-kasus psoriasis yang beratdan resisten terhadap terapi. Kendati demikian, penggunaannyaamat terbatas mengingat efek samping hipertensi dannefroktoksisitas yang ditimbulkan (Stiller, 1994).

c.    Retinoid oral (derivat sintetik vitamin A dan metabolitnya,asam vitamin A) akan memodulasi pertumbuhan serta diferensiasijaringan epiterial, dan dengan demikian pemakaian preparat inimemberikan harapan yang besar dalam pengobatan pasienpsoriasis yang berat.

d.   Fotokemoterapi. Terapi psoriasis yang sangat mempengaruhikeadaan umum pasien adalah psoralen dan sinar ultraviolet A(PUVA). Terapi PUVA meliputi pemberian preparatfotosensitisasi (biasanya 8-metoksipsoralen) dalam dosisstandar yang kemudian diikuti dengan pajanan sinar ultravioletgelombang panjang setelah kadar obat dalam plasma mencapaipuncaknya. Meskipun mekanisme kerjanya tidak dimengertisepenuhnya, namun diperkirakan ketika kulit yang sudah diobatidengan psoralen itu terpajan sinar ultraviolet A, makapsoralen akan berkaitan dengan DNA dan menurunkan proliferasisel. PUVA bukan terapi tanpa bahaya; terapi ini disertaidengan resiko jangka panjang terjadinya kanker kulit, katarakdan penuaan prematur kulit.

e.    Terapi PUVA mensyaratkan agar psoralen diberikan peroral dansetelah 2 jam kemudian diikuti oleh irradiasi sinarultraviolet gelombang panjang denagn intensitas tinggi. (sinarultraviolet merupakan bagian dari spektrum elektromagnetikyang mengandung panjang gelombang yang berkisar dari 180hingga 400 nm).

f.     Terapi sinar ultraviolet B (UVB) juga digunakan untukmengatasi plak yang menyeluruh. Terapi ini dikombinasikan

Page 30: ASKEP PSORIASIS

dengan terapi topikal ter batubara (terapi goeckerman). Efeksampingnya serupa dengan efek samping pada terapi PUVA.

g.    Etretinate (Tergison) adalah obat yang relatif baru (1986).Ia adalah derivat dari Vitamin A. Bisa diminum sendiri ataudikombinasi dengan sinar ultraviolet. Hal ini dilakukan padapenderita yang sudah bandel dengan obat obat lainnya yangterdahulu.

Di antara pengobatan tersebut diatas, yang paling efektifuntuk mengobati psoriasis adalah dengan ultraviolet(fototerapi), karena dengan fototerapi penyakit psoriasisdapat lebih cepat mengalami “clearing” atau “almost clearing”(keadaan dimana kelainan / gejala psoriasis hilang atau hampirhilang). Keadaan ini disebut “remisi”.Masa remisi fototerapitersebut bisa bertahan lebih lama dibandingkan denganpengobatan lainnya.

1)        Pengobatan fotokemoterapi, yaitu dengan menggunakankombinasi radiasi ultraviolet dan oral psoralen (PUVA), namunkelemahannya adalah untuk jangka panjang dapat menimbulkankanker kulit.

2)        Fototerapi UVB konvensional dengan menggunakan sinar UVBbroadband dengan panjang gelombang 290-320 nm. Terapi kurangpraktis karana pasien harus masuk ke dalam light box.

3)        Fototerapi dengan alat Monochromatic Excimer Light 308 nm(MEL 308 nm) merupakan bentuk fototerapi UVB yang palingmutakhir dengan menggunakan sinar laser narrowband UVB denganpanjang gelombang 308 nm. Dibandingkan dengan narrowband UVB,MEL 308 nm lebih cepat dan lebih efektif dalam mengobatipsoriasis yang resisten.

2.2. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan PsoriasisA.    Pengkajian1.    Pola Persepsi Kesehatana.       Adanya riwayat infeksi sebelumya.b.      Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.c.       Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin;

jamu.d.      Adakah konsultasi rutin ke Dokter.

Page 31: ASKEP PSORIASIS

e.       Hygiene personal yang kurang.f.       Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.2.    Pola Nutrisi Metabolika.         Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan,

berapa kali sehari makan.b.         Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.c.         Jenis makanan yang disukai.d.        Napsu makan menurun.e.         Muntah-muntah.f.          Penurunan berat badan.g.         Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah,

benjolan.h.         Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-

gatal, rasa terbakar atau perih3.    Pola Eliminasia.       Sering berkeringat.b.      Tanyakan pola berkemih dan bowel.4.    Pola Aktivitas dan Latihana.       Pemenuhan sehari-hari terganggu.b.      Kelemahan umum, malaise.c.       Toleransi terhadap aktivitas rendah.d.      Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan.e.       Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.5.    Pola Tidur dan Istirahata.       Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.b.      Mimpi buruk.6.    Pola Persepsi dan Konsep Diria.       Perasaan tidak percaya diri atau minder.b.      Perasaan terisolasi.7.    Pola Reproduksi Seksualitasa.       Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.b.      Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.8.    Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stressa.       Emosi tidak stabilb.      Ansietas, takut akan penyakitnyac.       Disorientasi, gelisah9.    Pola Sistem Kepercayaana.       Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadahb.      Agama yang dianut10.    Pola Persepsi Kognitifa.    Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.

Page 32: ASKEP PSORIASIS

b.    Pengetahuan akan penyakitnya.11.    Pola Hubungan dengan Sesama

a.     Hidup sendiri atau berkeluargab.    Frekuensi interaksi berkurangc.     Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran

B.     Analisa DataData-data Etiologi Masalah

Ds:-Do: Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar, kurangyapersonal hygiene, lingkungan tidak sehat, mengkonsumsi makanan berminyak dan pedas.

Iritasi zat kimia, faktor mekanik, faktor nutrisi.

Gangguan integritas kulit

Ds:-Do: kulit kering, bersisik, pecah-pecah,terdapat bercak-bercak,

Biofisik, penyakit, dan perseptual.

Gangguan body image

Page 33: ASKEP PSORIASIS

minder, tidak percaya diri, perasaan terisolasi, interaksi berkurang.

Ds:-Do: klien tampak gelisah, takut akan penyakitnya, ragu,  gangguan pola tidur, seringberkeringat, anoreksia, mual, perubahan pola berkemih.

Perubahan status kesehatan

Ansietas

Ds:-Do: ansietas, klien tampak gelisah, gangguan pola tidur, klien takut akan penyakitnya, gatal-gatal, kulitterasa terbakar atau perih.

Gejala terkait penyakit

Gangguan rasa nyaman

C.    Diagnosa Keperawatan1)        Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait

penyakit ditandai dengan adanya gatal, rasa terbakar padakulit, ansietas, klien tampak gelisah, dan gangguan polatidur.

2)        Gangguan  integritas kulit berhubungan dengan iritasi zatkimia, faktor mekanik, faktor nutrisiditandai dengan kerusakanjaringan kulit (kulit bersisik, turgor kulit buruk, pecah-pecah, bercak-bercak, gatal).

3)        Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik,penyakit, dan perseptual ditandai dengan tidak percaya diri,minder, perasaan terisolasi, interaksi berkurang.

Page 34: ASKEP PSORIASIS

4)        Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatanditandai dengan klien gelisah, ketakutan, gangguan tidur,sering berkeringat.

D.    Rencana Asuhan KeperawatanNo Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional1. Gangguan rasa

nyamanberhubungandengan gejalaterkaitpenyakitditandaidengan adanyagatal, rasaterbakar padakulit,ansietas,klien tampakgelisah, dangangguan polatidur

Setelahdilakukantindakanselama 1x24jam kliendapatmempertahankan tingkatkenyamananselamaperawatandengankriteriahasil:- klientampaktenang- gangguantidurhilang- klienmenerimaakanpenyakitnya- gatal danperihhilang

1.   Kajipenyebabgangguanrasa nyaman

2.   Kendalikanfaktor-faktoriritan.

3.   Pertahankan lingkunganyang dinginatau sejuk.

4.   Gunakansabun ringanatau sabunkhusus untukkulitsensitif.

5.   Kolaborasidalampemberianterapitopicalseperti yangdiresepkandokter.

1.      Sebagaidasar dalammenyusunrencanaintervensikeperawatan

2.      Rasagatal dapatdiperburukoleh panas,kimia danfisik.

3.      Kesejukan mengurangigatal.

4.      Upayaini mencakuptidak adanyalarutandetergen,zat pewarnaatau bahanpengeras.

5.      Tindakanini membantumeredakangejala

2. Gangguan integritas kulit

Setelah dilakukan

1.     Kaji ataucatat

1.    Memberikan informasi

Page 35: ASKEP PSORIASIS

berhubungan dengan iritasi zat kimia, faktormekanik, faktor nutrisiditandai dengan kerusakan jaringan kulit (kulit bersisik, turgor kulit buruk, pecah-pecah, bercak-bercak, gatal).

intervensi selama 3x24jam, diharapkan Kerusakan integritas kulit dapatteratasi, dengan kriteria hasil:- turgor kulit baik- gatal hilang- kulit tidak bersisik- bercak-bercak hilang

ukuran,warna,keadaan luka/ kondisisekitarluka.

2.     Lakukankompresbasah dansejuk atauterapirendaman.

3.     Lakukanperawatanluka danhygienesesudah itukeringkankulit denganhati-hatidan taburibedak yangtidakiritatif.

4.     Berikanprioritasuntukmeningkatkankenyamanandankehangatanpasien

5.     Kolaborasi dengandokter dalampemberianobat-obatan

dasar tentang penanganan kulit

2.    Merupakantindakan protektif yang dapat mengurangi nyeri.

3.    Memungkinkan pasien lebih bebas bergerak danmeningkatkankenyamanan.

4.    Mempercepat proses rehabilitasipasien

5.    Untuk mempercepat penyembuhan.

3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan

Setelah dilakukan tindakan asuhan

1.    Berikankesempatanpada klienuntuk

1.    Klienmembutuhkanpengalamandidengarkan

Page 36: ASKEP PSORIASIS

biofisik, penyakit, danperseptual ditandai dengan tidak percaya diri,minder, perasaan terisolasi, interaksi berkurang

keperawatanselama 1X24jam, diharapkan tidak terjadi gangguan body image.Dengan kriteria hasil:- Menyatakan penerimaan situasi diri.- Bicara dengan keluarga/orang terdekat tentang situasi, perubahan yang terjadi.

mengungkapkan perasaantentangperubahancitra tubuh.

2.    Nilai rasakeprihatinandanketakutanklien.

3.    Bantuklien dalammengembangkan kemampuanuntukmenilai diridanmengenalisertamengatasimasalah.

4.    Mendukungupaya klienuntukmemperbaikicitra diri,mendorongsosialisasidengan oranglain danmembantuklien kearahpenerimaandiri.

dan dipahamidalam prosespeningkatankepercayaandiri.

2.    Memberikan kesempatankepadaperawatuntukmenetralkankecemasandanmemulihkanrealitassituasi.

3.    Kesanseseorangterhadapdirinyasangatberpengaruhdalampengembaliankepercayaandiri.

4.    Pendekatan dan saranyang positifdapatmembantumenguatkanusaha dankepercayaanyang dilaku

Page 37: ASKEP PSORIASIS

4. Ansietas yangberhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan klien gelisah, ketakutan, gangguan tidur, seringberkeringat.

Setelah dilakukan intervensi selama 3x24jam, diharapkan Ansietas dapat diminimalkan sampai dengan diatasi, dengan kriteria hasil :- klien tampak tenang-klien menerima tentang penyakitnya- gangguan tidur hilang- pola berkemih normal

1.    Kajitingkatansietas dandiskusikanpenyebabbila mungkin

2.    Ka kajiulangkeadaan umumpasien danTTV

3.    Berikanwaktu pasienuntukmengungkapkan masalahnyadan doronganekspresiyang bebas,misalnyarasa marah,takut, ragu

4.    Jelaskansemuaprosedur danpengobatan

5.    Diskusikanperilakukopingalternatifdan tehnikpemecahanmasalah

1.    Identifikasi masalah spesifik akan meningkatkankemampuan individu untuk menghadapinya dengan lebih realistis.

2.    Sebagai indikator awal dalam menentukan intervensi berikutnya

3.    Agar pasien merasa diterima

4.    Ke tidaktahuan dan kurangnya pemahaman dapat menyebabkan timbulnya ansietas

5.    Mengurangi kecemasan pasien

Page 38: ASKEP PSORIASIS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Psoriasis merupakan penyakit infeksi noninfeksius yang kronikpada kulit dimana produksi sel-sel epidermis terjadi dengankecepatan kurang lebih enam hingga Sembilan kali lebih besardaripada kecepatan yang normal. Sel-sel dalam lapisan basal kulitmembagi diri terlalu cepat, dan sel-sel yang baru terbentuk bergerakkebih cepat ke permukaan kulit sehingga tampak sebagai sisik atauplak jaringan epidemis yang profus. Sel epidermis yang mengalamipsoriasis dapat berjalan dari lapisan basal epidermis ke stratumkorneum (permukaan kuli) dan melepaskan diri dalam waktu tiga hinggaempat hari sehingga sangat berbeda dalam waktu26 hingga 28 hari yangnormal. Sebagai akibat dari peningkatan jumlah sel basal danpergerakan sel yang cepat, kejadian maturasi dan pertumbuhan yangnormal tidak dapat berlangsung. Proses yang abnormal ini tidakmemungkinkan terbentuknya lapisan protektif kulit yang normal.

Sebagai salah satu penyakit kulit yang paling sering ditemukan,psoriasis menjangkiti kurang lebih 2% populasi (Cam, 1992).Diperkirakan bahwa keadaan ini berasal dari cacat herediter yangmenyebabkan over produksi keratin. Meskipun penyebab primernya tidakdiketahuii, kombinasi susunan genetic yang spesifik dan rangsangandari lingkungan dapat memicu terjadinya penyakit tersebut. Adabeberapa bukti yang menunjukkan bahwa proliferasi sel di antaraioleh system imun. Periode stress emosional dan ansietas turutmemperburuk keadaan, sementara trauma, infeksi serta perubahan musimdan hormonal merupakan factor pemicu. Awitan psoriasis dapat terjadipada segala usia kendati lebih seing di jumpai di antara usia 10 dan30 tahun (Stiller, 1994). Psoriasis memiliki kecendrungan untukmembaik sendiri dan kemudian muncul kembali secara periodik disepanjang usuia penderitanya. 

1.2  Tujuan 

1.2.1        Tujuan Umum

         Untuk mengetahui tentang asuhan keperawatan pada pasienDermatosis Inflamatorik (psoriasis)

1.2.2        Tujuan Khusus

Page 39: ASKEP PSORIASIS

         Untuk mengetahui pengertian Dermatosis Inflamatorik Noninfeksi(psoriasi

         Untuk mengetahui etiologi Dermatosis Inflamatorik Noninfeksi(psoriasis)

         Untuk mengetahui anatomi fisiologi kulit

         Untuk mengetahui macam macam psoriasis

         Untuk mengetahui patofisiologi psoriasis

         Untuk mengetahui manifestasi psoriasis

         Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang psoriasis

         Untuk mengetahui penatalaksanaan psoriasis

         Untuk menngetahui penatalaksanaan psoriasis

         Untuk mengetahui pencegahan psoriasis

         Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan pada psoriasis

         Untuk mengetahui asuhan keperawtan kasus pada pasien psoriasis

1.3  Manfaat

    Untuk menambah pengetahuan dan wawasan kelompok tentang asuhankeperawatan pada pasien psoriasis

    Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi setiap pembaca tentangasuhan keperawatan pada pasien psoriasis

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Page 40: ASKEP PSORIASIS

2.1 Defenisi

      Psoriasis merupakan penyakit inflamasi noninfeksius yang kronikpada kulit dimana produksi sel-sel epidermis terjadi dengankecepatan kurang lebih enam hingga Sembilan kali lebih besardaripada kecepatan yang normal. 

      Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifatkronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritemaberbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dantransparan; disertai fenomen tetesan lilin, Ausfitz, dan kobner.

  

  

2.2 Anatomi fisiologi kulit

Pembagian kulit secara garis besar :

a.       Epidermis

Lapisan kulit terluar. Sel-sel epidermis terus menerus mengalamimitosis dan diganti dengan yang baru sekitar 30 hari. Epidermismengandung reseptor-resepror sensorik untuk sentuhan, suhu, getarandan nyeri. Lapisan epidermis terdiri dari: stratum korneum, stratumlusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale.

b.      Dermis

Dermis terletak tepat di bawah epidermis. Jaringan ini dianggapjaringan ikat longgar dan terdiri dari sel-sel fibroblas yangmengeluarkan protein kolagen dan elastin. Lapisan dermis terdiridari pars papelare dan pars retikulare.

c.       Lapisan Subkutis

Lapisan subkutis di bawah dermis. Lapisan ini terdiri dari lemak danjaringan ikat dan berfungsi sebagai peredam kejut dan insulamtorpanas. Lapisan subkutis adalah tempat penyimpanan kalori

Faal kulit:

a. Fungsi proteksi

b. Fungsi absorpsi

Page 41: ASKEP PSORIASIS

c. Fungsi ekskresi

d. Fungsi persepsi

e. Fungsi pengaturan suhu tubuh

f. Fungsi pembentukan pigmen

g. Fungsi keratinisasi

h. Fungsi pembentukan vit. D

2.3 Jenis-Jenis Psoriasis

1.      Eritrodermis Psoriasis

Tipe psoriasis ini sangat berbahaya, seluruh kulit penderita menjadimerah matang dan bersisik, fungsi perlindungan kulit hilang,sehingga penderita mudah terkena infeksi.

2.      Psoriatik Arthritis

Timbul dengan peradangan sendi, sehingga sendi terasa nyeri,membengkak dan kaku, sama persis seperti gejala rematik. Pada tahapini, penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya tidaksampai terjadi kropos

3.      Psoriasis Guttate

Psoriasis Guttate (GUH-tate) adalah salah satu bentuk dari psoriasisyang mulai timbul sejak waktu anak-anak atau remaja. kata guttateberasal dari bahasa Latin yang berarti “jatuh”.(drop). Bentukpsoriasis ini menyerupai bintik-bintik merah kecil di kulit. bercak(lesions) guttate biasanya timbul pada badan dan kaki. Bintik-bintikini biasanya tidak setebal atau bersisik seperti bercak-bercak(lesions) pada psoriasis plak.

4.      Psoriasis Inverse

Inverse psoriasis ditemukan pada ketiak, pangkal paha, dibawahpayudara, dan di lipatan-lipatan kulit di sekitar kemaluan danpanggul Tipe psoriasis ini pertama kali tampak sebagai bercak(lesions) yang sangat merah dan biasanya lack the scale associateddengan psoriasis plak. Bercak itu bisa tampak licin dan bersinar.Psoriasis Inverse sangat (particularly irritating) menganggu karenairitasi yang disebabkan gosokan/garukan dan keringat karenalokasinya di lipatan-lipatan kulit dan daerah sensitif tender).terutama sangat mengganggu bagi penderita yang gemuk dan yangmempunyai lipatan kulit yang dalam.

Page 42: ASKEP PSORIASIS

5.      Psoriasis Kuku

menyerang dan merusak kuku dibagian bawah kuku tumbuh banyak sisikseperti serbuk, jenis ini termasuk yang sulit/bandel untukdisembuhkan bagi penderita.

6.      Psoriasis Plak

Hampir 80% dari penderita psoriasis adalah tipe Psoriasis plak yangsecara ilmiah sisebut juga psoriasis vulgaris (yang berarti umum).Tipe plak ini bersifat meradang pada kulit menimbulkan bercah merahyang dilapisi dengan kulit yang tumbuh berwarna keperakan yang umumnya akan terlihat pada sekitar alis,lutut, kepala (seperti ketombe),siku juga bagian belakang tubuh sekitar panggul serta akan meluaskebagian-bagian kulit lainnya.

7.      Psoriasis Pustular

Kasus Psoriasis Pustular (PUHS-choo-ler) terutama banyak ditemuipada orang dewasa. Karakteristik dari penderita PUHS-choo-ler iniadalah timbulnya Pustules putih (blisters of noninfectious pus) yangdikelilingi oleh kulit merah. Pus ini meliputi kumpulan dari seldarah putih yang bukan merupakan suatu infeksi dan juga tidakmenular. Bentuk psioriasis yang pada umumnya tidak biasa inimempengaruhi lebih sedikit dari 5 % dari seluruh penderitapsoriasis. Psoriasis ini, bisa terkumpul dalam daerah tertentu padatubuh, contohnya, pada tangan dan kaki. Psoriasis Pustular jugadapat ditemukan menutupi hampir seluruh tubuh, dengan kecenderunganmembentuk suatu siklus - reddening (membuat kulit merah??) yangdiikuti oleh pembentukan pustules dan scaling.

8.      Psoriasis Scalp

Psoriasis tipe ini tampak pada batas rambut, kepala (sepertiketombe), kening, sekitar leher juga dibelakang telinga, berupaseperti sisik kulit atau serbuk

2.4 Etiologi

      Factor genetik

Berperan, bila orang tuanya tidak menderita psoriasis risikomendapat psoriasis 12 %, sedangkan jika salah seorang orang tuanyamenderita psoriasis risikonya mencapai 34-39%. Berdasarkan awitanpenyakit dikenal dua tipe; psoriasis tipe I dengan awitan dinibersipfat familial, psoriasis tipe II dengan ae=witan lambatbersifat non familial. Hal lain yang menyokong adanya factor genetic

Page 43: ASKEP PSORIASIS

ialah bahwa psoriasis berkaitan dengan HLA. Psoriasis tipe Iberhubungan dengan HLA-B13, B17, Bw57, dan Cw6. Psoriasis tipe IIberkaitan dengan HLA-B27 dan Cw2, sedangkan psoriasis pustulosaberkolerasi dengan HLA-B27.

      Factor imunologik

Defek genetik pada psoriasis dapat diekspresikan pada salahsatu dari tiga jenis sel, yakni limposit T, sel penyaji antigen(dermal), atau keratinosit. Keratinosit psoriasis membutuhkanstimuli untuk aktivasinya. Lesi psoriasis matang umumnya penuhdengan sebukan limfosit T pada dermis yang terutama terdiri ataslimfosit T CD4 dengan sedikit sebukan limfositik dengan epidermis.Sedangkan pada lesi baru umumnya lebih banyak didominasi olehlimfosit T CD8. Pada lesi psoriasis terdapat sekitar 17 sitokin yangproduksinya bertambah. Sel langerhans juga berperan padaimunopatogenesi psoriasis.

Terjadinya ploriferasi epidermis diawali dengan adanyapergerakan antigen, baik eksogan, maupun endogen oleh sellangerhans. Pada psoriasispembentukan epidermis (turn over time)lebih cepat, hanya 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27hari. Nickoloff (1998) berkesimpulan bahwa psoriasis merupakanpenyakit autoimun. Lebih 90% kasus dapat mengalami remisi setelahdiobati dengan imunosupresif.

      Stres Psikik

      Infeksi fokal. Umumnya infeksi disebabkan oleh KumanStreptococcus

      Faktor Endokrin. Puncak insidens pada waktu pubertas danmenopause, pada waktu kehamilan membaik tapi menjadi lebih burukpada masa pascapartus.

      Gangguan Metabolik, contohnya hipokalsemia dan dialisis.

      Obat-obatan misalnya beta-adrenergic blocking agents, litium,antimalaria, dan penghentian mendadak korikosteroid sistemik.

      Alkohol dan merokok.

Page 44: ASKEP PSORIASIS

2.5 Faktor Pencetus

Factor pencetus pada psoriasis yang disebut dalam kepustakaan,diantaranya stres psikik, infeksi fokal, trauma (fenomena kobner),endokrin, gangguan metabolic, obat, juga alcohol dan merokok. Strespsikik merupakan factor pencetus utama. Infeksi fokal mempunyaihubungan erat dengan salah satu bentuk psoriasi ialah psoriasisgutata, sedangkan hubungannya dengan psoriasis vulgaris tidak jelas.

Pernah dilaporkan kasus-kasus psoriasis gutata yang sembuhsetelah diadakan tonsilektomia.  Umumnya infeksi disebabkanoleh streptococcus. Factor endokrin yang rupanya mempengaruhiperjalanan penyakit. Puncak insiden psoriasis pada waktu pubertasdan menopause pada waktu kehamilan umumnya membaik, sedangkan masapascapartus memburuk. Gangguan metabolism, contohnya hipokalsemiadan dialysis telah dilporkan sebagai factor pencetus. Obat yangumumnya dapat menyebabkan residif ialah beta-adrenergic blockingagents, litium, antimalaria, dan penghentian mendadak kortikosteroidsistemik.

2.6 Patofisiologi

            Faktor genetik berperan.Bila orangtuanya tidak menderitapsoriasis risiko mendapat psoriasis 12%,sedangkan jika salah satuorangtuanya menderita psoriasis risikonya mencapai 34-39%.Berdasarakan awetan penyakit dikenal dua tipe:psoriasis tipe 1dengan awetan dini bersipat familial,psoriasis tipe II dengan awitanlambat bersifat nonfamilial.Hal lain yang menyokong adanya factorgenetik ialah bahwa psoriasis berkaitan dengan HLA.Psoriasis tipe 1berhubungan dengan HLA-B13, B17, Bw57,dan Cw6. Psoriasis tipe IIberkaitan dengan HLA-B27 dan Cw2,sedangkan psoriasis pustulosaberkorelasi dengan HLA-B27.

            Faktor imonologik juga berperan. Defek genetic padapsoriasis dapat diekspresikan pada salah satu dari tiga jenissel,yakni limfosit T,sel peyaji antigen (dermal) ataukeratinosit.Keratonosit  pesoriasis membutuhkan stimuli untukaktivasinya.Lesi psoriasis matang umumnya penuh dengan sebukanlimfosit T pada germis yang terutama terdiri atas limfost T CD2dengan sedikit sebukan limfositik dalam epidermis.Sedangkan padalesi baru umumnya lebih banyak didominasi oleh limfosit T CD8.Pada

Page 45: ASKEP PSORIASIS

psoriasis terdapat sekitar 17 sitokin yang produksinya bertambah.Sel Lengerhans juga berperan pada imonopatogenesispsoriasis.Terjadinya proliferasi epidermis diawali dengan adanyapergerakan antigen, baikeksogen maupun endogen oleh langerhans.padapsoriasis pembentukan  epidermis (tum over time) lebih cepat, hanya3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27 hari. Nikoloff(1998) berkesimpulan bahwa psoriasis  merupakan penyakit autoimun.Lebih 90% kasus dapat mengalami remisi setelah diobati denganimunosupresif.

Target ImunologiManusia dianugerahi Sang Pencipta dengan kulit sebagai satu dari panca indera.Kulit didesain dengan spesifikasi klinis sedemikian rupa sehingga mampu melindungimanusia dari luka atau infeksi, serta beberapa faktor imunologik, di antaranyasitokin TNF-α , sebuah sinyal bahaya yang dikeluarkan oleh jaringan-jaringan yangsedang mengalami luka kepada sistem imunologi. Pelepasan TNF-α dari sel-sel yangterdestruksi pada luka nantinya akan memanggil sitokin-sitokin dan kemokin lainnyasehingga memodifikasi permukaan endotel pada venula-venula pascakapiler. Proses inimerupakan mekanisme alamiah yang memfasilitasi ekstravasasi leukosit ke jaringanyang sedang luka.

Leukosit yang keluar dari pembuluh darah nantinya akan merembes memasukidermis melalui beberapa proses yang melibatkan beberapa molekul, di antaranya LFA-1(terkandung dalam contoh obat di atas, efalizumab). Leukosit yang memasuki dermismelalui gradien kemotaktik akan mulai memediasi fungsi efektor, misalnya untukmembunuh bakteri atau jamur. Selama perjalanannya leukosit yang menuju jaringanluka ini juga akan mengeluarkan TNF-α ke sirkulasi. Dengan demikian semakin lamaakan semakin banyak leukosit yang terpanggil ke tempat luka. Inilah prosesimunosurveilans yang melibatkan jaringan luka dan sel-sel imunitas.

Dalam kenyataannya, proses imunitas merupakan rangkaian adaptasi fisiologisyang senantiasa berubah demi mempertahankan hidup. Adaptasi imunitas ini dilakukanoleh sel-sel T yang populer dengan sebutan imunitas spesifik dan nonspesifik,meskipun dalam kerjanya dibantu oleh sel-sel dan molekul-molekul lainnya. Setiapsel T memiliki keunikan yang spesifik untuk antigen tertentu. Inilah target utamapenyembuhan yang dilakukan oleh sistem imun alami. Yang penting ialah bagaimanamenempatkan sel-sel T tersebut pada tempat dan waktu yang tepat.

Penempatan sel T diatur oleh pajanan jutaan antigen yang masuk ke tubuhmanusia. Awalnya semua sel T merupakan sel T naif (null) yang berkelana di dalampembuluh darah serta sebagian tersimpan di kelenjar getah bening (KGB) –proses inisangat.tergantung dengan LFA-1-. Ketika berada di KGB, sel-sel T akan 'dijemput'oleh sel-sel dendritik di jaringan terdekat KGB tersebut untuk diundang ke jaringantadi. Ketika terdapat luka di jaringan, sel dendritik akan menjadi matur sertabermigrasi ke KGB karena dirangsang oleh sinyal berbahaya (misalnya TNF-α )kemudian 'memberi tahu' (dengan mekanisme MHC kelas III) antigen apa yang sedangmenyerang jaringan tersebut.

Page 46: ASKEP PSORIASIS

Sebagaimana dipahami, MHC ( majorhistocompatibility complex) merupakan carapengenalan antigen dari sel-sel yang terpajan antigen melalui ligan reseptor kepadasel T yang naif. Sel T naif ini terdiri dari sel-sel dengan reseptor yang khas. SelT dengan reseptor CD28 akan berikatan dengan MHC dengan reseptor CD80 dan CD86(kostimulasi), sedangkan sel T dengan reseptor LFA-1 akan berikatan dengan ICAM-1 (intercellular adhesion molecules 1) pada sel dendritik.

Sel T MenyerangSetelah proses permulaan tadi, sel-sel T naif yang telah berikatan dengan

reseptornya yang cocok akan bereplikasi dan multiplikasi, kemudian mengekspresikanmolekul baru pada permukaannya. Sebagian menjadi sel T memori, sebagian lagimemulai kerjanya menuju lokasi anatomi yang sedang mengalami kerusakan. Sel-sel Tdari KGB yang telah 'dididik' oleh MHC, dalam hal ini sel dendritik, akan menuju kelokasi kejadian perkara. Sedangkan sel T dari organ serupa KGB, yakni Patch Peyerdi usus, akan menuju ke lamina propria usus.

Sel T yang menuju ke kulit akan mengekspresikan Cutaneous Lymphocyte Antigen(CLA), reseptor chemokine CC 4 dan 10, serta LFA-1. Nantinya ekspresi CLA dankawan-kawannya akan berinteraksi dengan pembuluh darah untuk menghasilkan E-selectin dan P-selectin, ligan chemokine CC (misalnya CCL17), serta ICAM-1. Reaksiinilah yang membantu sel T untuk melawan antigen-antigen yang masuk ke kulit. Jikamemang tidak ada antigen yang masuk ke kulit, maka perlahan-lahan sel-sel T iniakan masuk ke pembuluh limf dan berjalan menuju KGB terdekat. Konsep sel T memoridengan CLA, LFA-1, dan reseptor CC inilah yang menjawab pertanyaan mengapa reaksiantigen di kulit berlangsung sangat cepat. Pasalnya, pelepasan TNF-α dan sitokin-sitokin lainnya akan merangsang pembentukan ICAM-1,chemokine, dan E-selectin dalamjumlah yang besar.

Pada intinya, selain TNF-α , banyak mediator yang membuat sel T lebih cepatmasuk ke kulit. Perlindungan ekstra ketat ini memang istimewa dimiliki oleh kulitguna melakukan adaptasi imunosurveilans yang cepat serta melawan kemungkinaninfeksi patogen yang sangat mudah untuk masuk ke kulit. Sistem elegan inilah yangmenjadi dasar kelainan pada penderita psoriasis. Para penderita psoriasis memilikiautoantigen psoriasis yang diproduksi di tubuh dan spesifik dilawan oleh sel-sel Tmemori yang berada di sekitar kulit. Ketika ada autoantigen psoriasis datang, sel-sel T otomatis akan menyerang dan otomatis pula menghasilkan mediator-mediator diatas, termasuk TNF-α dan LFA-1. Selain itu, di samping sel-sel T jaringan yangtelah luka akibat reaksi antigen dengan sel T juga akan memproduksi TNF-α yangakhirnya akan memperburuk keadaan psoriasis.

Keadaan ini ditandai dengan respon perproliferasi epidermis serta gejalaumum psoriasis. Inilah proses reversibel dari psoriasis dan hanya bisa dihentikandengan cara memblok aktivasi sel-sel T pada lesi tersebut.

Proses PerlawananDari contoh di atas, misalnya etanercept, TNF-α yang larut maupun tak larut

akan diikat bersama IgG yang berikatan dengan reseptor p75 TNF-α . Konsep inisangat bermanfaat mengingat TNF-α sebenarnya dibuat oleh leukosit (termasuk sel T)dan.sel-sel yang bukan turunan dari sumsum tulang (termasuk kulit) yang bersemayamdi sekitar kulit.

Page 47: ASKEP PSORIASIS

Etanercept ini kabarnya telah terbukti ampuh mengobati rheumatoid arthritis,inflammatory bowel disease (IBD), dan psoriasis arthritis. Studi terbaru (namunbelum diaplikasikan secara luas) obat semacam etanercept ini juga mampu mengatasikeluhan pada psoriasis biasa/psoriasis vulgaris. Sedangkan obat seperti efalizumab,yang memiliki target CD11a atau α L terbukti ampuh memblok interaksi LFA-1.Antibodi monoklonal ini mampu menghalangi interaksi ICAM-1 dan ICAM-2. Bedanyadengan jenis etanercept, efalizumab terfokus melawan LFA-1 yang notabene hanyadihasilkan oleh leukosit, tidak seperti TNF-α yang bisa juga dihasilkan oleh sel-sel lainnya. Sel T sangat bergantung pada LFA untuk melakukan perlawanan, terutamaketika ekstravasasi ke tempat yang rusak.

Dengan demikian, makin terkuaklah terapi imunologis yang dapat dilakukan padapenderita psoriasis. Semakin fokus pada etiologi psoriasis, diharapkan semakinefektif pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita psoriasis.

      WOC

Page 48: ASKEP PSORIASIS

2.7 Manifestasi Klinis

Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasan daerahtersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama sikuserta lutut, dan daerah lumbosakral.

Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yangmeninggi (plak) dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas danmerata. Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih sepertimika, serta transparan.

Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz danKobner. Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanyamenjadi putih pada goresan, seperti lilin digores. Pada fenomenaAuspitz serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan karenapapilomatosis. Trauma pada kulit , misalnya garukan , dapatmenyebabkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis dan disebutkobner.

Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agak khasyang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukanmiliar.

Bentuk Klinis :

Page 49: ASKEP PSORIASIS

1. Psoriasis Vulgaris

2. Psoriasis Gutata

3. Psoriasis Inversa ( Psoriasis Fleksural)

4. Psoriasis Eksudativa

5. Psoriasis Seboroik (Seboriasis)

6. Psoriasis Pustulosa ( Pustulosa Palmoplantar & PustulosaGeneralisata Akut)7. Eritroderma Psoriatik

2.8 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada penyakit prosiasis adalahpemeriksaan laboratorium yang dapat membantu menyokong diagnosispsoriasis tidak banyak. Pemerik,saan yang bertujuan mencari penyakityang menyertai psoriasis perlu dilaksanakan, seperti pemeriskaandarah rutin, mencari penyakit infeksi, pemeriksaan gula darah,kolesterol untuk penyakit diabetes mellitus.

2.9 Penatalaksanaan

Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang spesifikkarena penyebabnya belum jelas dan banyak faktor yang berpengaruh.Psoriasis sebaiknya diobati secara topikal. Jika hasilnya tidakmemuaskan, baru dipertimbangkan pengobatan sistemik karena efeksamping pengobatan sistemik lebih banyak.

Pengobatan Sistemik

1. Kortikosteroid ( Prednison )2. Obat sitostatik (Metroteksat)3. Levodopa4. DDS(diaminodifenilsulfon)5. Etretinat dan Asitretein

Siklosporin

Pengobatan Topikal

1. Preparat Ter ( fosil, kayu, batubara )2. Kortikosteroid ( senyawa fluor )3. Ditranol ( antralin )4. Pengobatan dengan peyinaran

Page 50: ASKEP PSORIASIS

5. Calcipotrio

2.10 Komplikasi

Penyakit ini dapat disertai arthritis asimetris pada lebihdari sendi dengan factor reumatik yang negaif.parubahan arthritisini dapat terjadi sebelum atau sesudah munculnya lesikulit.Hhubungan antara atritis dan psoriasis belum dipahami.Komlikasi lainya berupa keadaan psoriatif eksfoliatif d imanapenyakit tersebut berlanjut dengan mengenai seluruh permukaan tubuh.

            Masalah psikologik. Psoriasis dapat menimbulkankeputusan dan frustasi pada pasien; orang yang melihatnya dapat sajamengamati, berkomentar, mengajukan pertanyaan yang menjengkelkanpasien atau bahkan menghindari pasien. Penyakit ini pada akhirnyabias menghabiskan sumber daya pasien, mempengaruhi pekerjaannya danmembuat hidup pasien sebagai penderitaan. Para remaja merupakankelompok yang rentan terhadap efek psikologik dari penyakit ini.Keluarga juga dapat terkena efek tersebut karena pengobatan yangmenghabiskan waktu, pemakaian salap yang mengotori dan pengelupasansisik yang terus menerus dapat mengacaukan kehidupan rumah sertamenimbulkan kekesalan. Frustasi pasien dapat diekspresikan lewatsikap bermusuhan yang ditujukan kepada petugas kesehatan dan oranglain.

2.11 Pencegahan

Tidak ada cara untuk mencegah psoriasis, namun tips berikutmungkin memperbaiki gejala atau membantu mengurangi jumlah psoriasisflare-up.

      Mempertahankan kelembapan kulit dan dilumasi

      Hindari dingin dengan menggunakan baju/jaket hangat, waspada padaiklim kering

      Hindari menggaruk luka/lesi kulit, mengambil kulit dan luka kulit(luka atau goresan). Termasuk cedera kuku/kulit terdekat saatmemangkas kuku

      Hindari stress dan kecemasan

Page 51: ASKEP PSORIASIS

      Hindari infeksi

      Cobalah untuk menghindari obat tertentu. Beberapa termasuk beta-blocker (obat-obatan untuk jantung), dan lthium dapat memperburukgejala psoriasis

      Hindari minuman yang mengandung alcohol

      Kurangi merokok/berhenti merokok.BAB III

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian Keperawatan

      Identitas klien

Lakukan pengkajian pada identitas klien dan isi identitasnyayang meliputi: nama, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir,alamat, agama, dan tanggal pengkajian

      Keluhan utama

Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongankesehatan adalahPenderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan padatempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasan daerahtersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama sikuserta lutut, dan daerah lumbosakral.

.

      Riwayat kesehatan sekarang

Penderita penyakit psoriasis menampakkan gejala Penderitabiasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi,yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka,ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerahlumbosakral.Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi(plak) dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata.Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika, sertatransparan.

      Riwayat kesehatan dahulu: adanya riwayat merokok, minumanberalkohol

Page 52: ASKEP PSORIASIS

      Riwayat kesehatan keluarga: ada atau tidak anggota keluarga yangpernah menderita penyakit psoriasis

      Data dasar pengkajian pasien

Pengkajian 11 Pola Gordon:

a. Pola Persepsi Kesehatan

- Adanya riwayat infeksi sebelumya.

- Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.

- Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.

- Adakah konsultasi rutin ke Dokter.

- Hygiene personal yang kurang.

- Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.

b. Pola Nutrisi Metabolik

- Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari makan.

- Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.

- Jenis makanan yang disukai.

- Napsu makan menurun.

- Muntah-muntah.

- Penurunan berat badan.

- Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.

- Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atauperih.

c. Pola Eliminasi

- Sering berkeringat.

- Tanyakan pola berkemih dan bowel.

d. Pola Aktivitas dan Latihan

- Pemenuhan sehari-hari terganggu.

- Kelemahan umum, malaise.

- Toleransi terhadap aktivitas rendah.

Page 53: ASKEP PSORIASIS

- Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan.

- Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.

e. Pola Tidur dan Istirahat

- Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.

- Mimpi buruk.

f. Pola Persepsi Kognitif

- Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.

- Pengetahuan akan penyakitnya.

g. Pola Persepsi dan Konsep Diri

- Perasaan tidak percaya diri atau minder.

- Perasaan terisolasi.

h. Pola Hubungan dengan Sesama

- Hidup sendiri atau berkeluarga

- Frekuensi interaksi berkurang

- Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran

i. Pola Reproduksi Seksualitas

- Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.

- Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.

j. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress

- Emosi tidak stabil

- Ansietas, takut akan penyakitnya

- Disorientasi, gelisah

k. Pola Sistem Kepercayaan

- Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah

- Agama yang dianut

3.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antaradermal-epidermal sekunder akibat psoriasis

      Ketakutan berhubungan dengan perubahan penampilan

      Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatansekunder akibat penyakit psoriasis

      Gangguan konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diri

Page 54: ASKEP PSORIASIS

      Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumberinformasi.

3.3 Rencana Asuhan Keperawatan

NO.

DiagnosaKeperawa

tan Tujuan kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Kerusakanintegritaskulitberhubungandenganinflamasiantaradermal-epidermalsekunderakibatpsoriasis

Setelahdilakukanintervensiselama 3x24jam,diharapkanKerusakanintegritaskulit dapatteratasi

      Area terbebasdari infeksi lanjut.

       Kulit bersih,kering, dan lembab

       Kajikeadaankulit

       Kajikeadaanumum danobservasiTTV

       Kajikeadaanumum danobservasiTTV

       Pertahankan agardaerahyangterinfeksitetapbersih dankering.

       Kolaborasi dengandokterdalampemberianobat-

       Mengetahui danmengidetifikasikerusakankulituntukmelakukanintervensiyangtepat.

       Mengetahuiperubahanstatuskesehatanpasien.

       Megetahuikeefektifansirkulasidanmengidentifikasiterjadinyakomplikasi.

       Membantumempercepat prosespenyembuha

Page 55: ASKEP PSORIASIS

obatan.

n.

       Untukmempercepatpenyembuhan.

2. Ketakutanberhubungandenganperubahanpenampilan

Setelahdilakukanintervensiselama 3x24jam,diharapkanKetakutanteratasi

      Klien menyatakanpeningkatankenyamananpsikologis danfisiologis.

      Dapat menjelaskanpola koping yangefektif dan tidakefektif.

      Mengidentifikasirespons kopingnyasendiri.

       Kajiulangperubahanbiologisdanfisiologis.

       Gunakansentuhansebagaitoleransi

       Dukungjeniskopingyangdisukaiketikamekanismeadaftifdigunakan.

       Anjurkan untukmengekspresikanperasaannya.

       Anjurkan untukmenggunakanmekanisme

       Reaksifisikkronisterhadapstresor-stresormenunjukkan adanyapenyakitkronis danketahananrendah.

       Kadang-kadangdenganmemegangsecarahangatakanmenolongnyamempertahankankontrol.

       Marahmerupakanresponyangadaptifyangmenyertairasatakut.

       Dapatmengurangistres pada

Page 56: ASKEP PSORIASIS

kopingyangnormal.

       Anjurkan klienuntukmencaristresordanmenghadapirasatakutnya.

pasien.

       Ketepatan dalammenggunakan kopingmerupakansalah satucaramengurangiketakutan.

       Kesadaran akanfaktorpenyebabkanketakutanakanmemperkuatkontroldanmencegahperasaantakut yangmakinmemuncak.

3. Ansietas yangberhubungandenganperubahanstatuskesehatansekunder

Setelahdilakukanintervensiselama 3x24jam,diharapkanAnsietasdapatdiminimalkansampaidengandiatasi

       Pasien tampakrileks

       Pasienmendemonstrasikan/menunjukan kemampuanmengatasi masalahdan menggunakansumber-sumber secaraefektif

       Tanda-tanda vitalnormal S 36,5-37,5 oC, RR 16-24x/I, ND 60-100 x/I,TD 120/80 mmHG

       Kajitingkatansietasdandiskusikanpenyebabbilamungkin

       Kajiulangkeadaanumum

       Identifikasimasalahspesifikakanmeningkatkankemampuanindividuuntukmenghadapinya denganlebihrealistis

       Sebagai

Page 57: ASKEP PSORIASIS

akibatpenyakitpsoriasis

       Pasien melaporkanansietas berkurangsampai tingkat dapatdiatasi

pasien danTTV

       Berikanwaktupasienuntukmengungkapkanmasalahnyadandoronganekspresiyangbebas,misalnyarasamarah,takut,ragu

       Jelaskan semuaprosedurdanpengobatan

       Diskusikanperilakukopingalternatifdan tehnikpemecahanmasalah

indikatorawal dalammenentukanintervensiberikutnya

       Agarpasienmerasaditerima

       Ketidaktahuan dankurangnyapemahamandapatmenyebabkantimbulnyaansietas

       Mengurangikecemasanpasien

4. Gangguankonsepdiriberhubungandengankrisiskeperca

Setelahdilakukanintervensiselama 3x24jam,diharapkanGangguankonsep diriteratasi

       Dapatberinteraksi sepertibiasa.

       Rasa percaya diritimbul kembali.

     Kajiperubahanperilakupasiensepertimenutupdiri, maluberhadapandenganoranglain.

     Bersikap

       Mengetahuitingkatketidakpercayaandiripasiendalammenentukanintervensiselanjutnya.

Page 58: ASKEP PSORIASIS

yaandiri

realistisdanpositifselamapengobatan, padapenyuluhanpasien

     Beriharapandalamparametersituasiindividu.Berikanpenguatanpositifterhadapkemajuan

     Doronginteraksikeluarga.

       Meningkatkankepercayaan danmengadakanhubunganantaraperawat-pasienMeningkatkanperilakupositif

       Kata-katapenguatandapatmendukungterjadinyaperilakukopingpositif

       Mempertahankangariskomunikasidanmemberikandukunganterus-meneruspadapasien

5. Kurangpengetahuanberhubungandengantidak

Setelahdilakukanintervensiselama 3x24jam,diharapkanPengetahuanpasienbertambah

       Pasienmenunjukkanpemahaman akanpenyakitnya.

       Pasienmenunjukkanperubahan perilakuke arah yang lebih

       Kajiulangpengobatan

       Ajartanda dan

       Pengulanganmemungkinkankesempatanuntukbertanyadanmeyakinkan

Page 59: ASKEP PSORIASIS

mengenalsumberinformasi.

baik.

gejalasertakemungkinan yangdapatmenimbulkaninflamasi.

       Diskusikan jadwalpengobatan.

       Diskusikantentangpeningkatan jadwalkunjunganke Dokter.

pemahamanyangakurat.

       Agarpasienmemahamidanmencegahfaktorresikoinflamasisertadapatmengantisipasisecaradinikelanjutankeadaantersebut

       Agarpasiendapatmenentukanwaktu yangtepatuntukterapisehinggamemahamifungsiterapiyangdiikuti.

       Agarpasienlebihmengertiakankondisinya

BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

 4.1 Contoh Kasus

Page 60: ASKEP PSORIASIS

 Seorang perempuan bernama Ny. Y berumur 41 tahun datang ke poliklinik kulit dankelamin RSUD M. Yunus dan mengeluh sudah 2 minggu ini penyakit kulitnya kambuh,timbul bercak-bercak merah bersisik tebal diseluruh tubuh yang sangat gatal.Keluhan dirasakan di kaki, tangan, badan, leher hingga muka. Keluhan kembali munculbeberapa hari setelah obat habis. Gatal terutama dirasakan saat terpapar sinarmatahari. Pasien juga mengeluhkan susah tidur dan aktifitas menjadi terganggu.Pasien pernah dirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahun lalu bila penyakit yangdiderita kambuh. Kambuh dirasakan setiap obat habis. Tidak ada riwayat alergi danobat-obatan pada pasien. Riwayat penyakit serupa di keluarga tidak ada.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis.Pemeriksaan fisik secara umum dalam batas normal. Status dermatologi pada regioekstremitas superior dan inferior, trunkus, colli, serta wajah terdapat plakeritem, dengan skuama kasar, berwarna putih, melekat, sebagian deskuamasi, bentuklentikular hingga numular atau plakat berbatas tegas, multipel, generalisata. Tidakdijumpai Auspitz sign, kelainan selaput lendir, kuku, serta rambut.

4.2  Format Pengkajian

      Data biografi

      Identitas klien         

      Nama                        : Ny. Y

      Umur                        : 41 tahun

      Suku/Bangsa            : Indonesia

      Status perkawinan    : Sudah menikah

      Agama                      : Islam

      Pendidikan               : SMA

      Pekerjaan                  : Buruh pabrik

      Alamat                     : Jl. Hibrida No. 7 Bengkulu

      Tanggal masuk RS   : 08 Desember 2010

      Tanggal pengkajian  : 08 Desember  2010

      Catatan kedatangan : Berjalan

      Keluarga terdekat yang dapat dihubungi:

      Nama/umur              : Tn.C                                                 No. Telepon:087830xxxx

      Pendidikan               : S1

Page 61: ASKEP PSORIASIS

      Pekerjaan                  : Guru

      Alamat                     : Jl. Hibrida No. 7 Bengkulu

      Sumber informasi     : Pasien, keluarga, orang terdekat

      Riwayat kesehatan/Keperawatan:

      Keluhan utama/ alas an masuk RS:Seorang perempuan bernama Ny. Y berumur 41 tahun datang ke poliklinik kulit dan

kelamin RSUD M. Yunus dan mengeluh sudah 2 minggu ini penyakit kulitnya kambuh,timbul bercak-bercak merah bersisik tebal diseluruh tubuh yang sangat gatal.Keluhan dirasakan di kaki, tangan, badan, leher hingga muka. Keluhan kembali munculbeberapa hari setelah obat habis. Gatal terutama dirasakan saat terpapar sinarmatahari. Pasien juga mengeluhkan susah tidur dan aktifitas menjadi terganggu.Pasien pernah dirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahun lalu bila penyakit yangdiderita kambuh. Kambuh dirasakan setiap obat habis. Tidak ada riwayat alergi danobat-obatan pada pasien. Riwayat penyakit serupa di keluarga tidak ada.

      Riwayat kesehatan sekarang:

      Factor pencetus: klen mengatakan Keluhan kembali muncul beberapahari setelah obat habis. Gatal terutama dirasakan saat terpaparsinar matahari

      Sifat keluhan (mendadak/perlahan-lahan/terus-menerus/hilangtimbul atau berhungan dengan waktu): klien mengatakan rasa gatalterus menerus terutama saat terkena sinar matahari. Lokalisasi dansifatnya (menjalar/menyebar/berpidah-pindah/menetap: klienmengatakan rasa gataldirasakan di kaki, tangan, badan, leher hinggamuka

      Berat ringannya keluhan: klien mengatakan  timbul bercak-bercakmerah bersisik tebal diseluruh tubuh yang sangat gatal sejak 2minggu yang lalu.

      Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi: klienmengatakan Pasien pernah dirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahunlalu bila penyakit yang diderita kambuh untuk  Keluhan saatpengkajian: pasien tidak mengeluhkan rasa sakit saatpengkajian

       Diagnosa medis:      Psoriasis Vulgaris                                                           Tanggal: 08 Desember 2010

      Riwayat kesehatan dahulu

Page 62: ASKEP PSORIASIS

      Penyakit yang pernah dialami (jenis penyakit, lama dan upayauntuk mengatasi, riwayat masuk RS): klien mengatakan Pasien pernahdirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahun lalu bila penyakit yangdiderita kambuh

      Alergi: klien mengatakan tidak ada riwayat alergi

      Riwayat kesehatan keluarga:

penyakit menular atau keturunan dalam keluarga: klien mengatakantidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit serupadengan dirinya.

      Pola fungsi kesehatan (Gordon):

      Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

      Persepsi terhadap penyakit: klien mengatakan akibat penyakit yangdideritanya aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.

      Pola nutrisi dan metabolisme

      Diet suplemen khusus       : k/ mengatakan tidak ada dietsuplemen khusus

      Instruksi diet sebelumnya: psien dilarang makan makanan yangberminyak dan pedas

      Nafsu makan(normal, meningkat, menurun): klien mengatakan nafsumakannya berkurang

      Pola aktivitas dan latihan:

Kemampuan perawatan diri:

0= Mandiri                                                   3=Dibantu orang lain dan peralatan

1= Dengan alat bantu                                   4=ketergantungan/tidak mampu

2= Dibantu orang lain

Kegiatan /aktivitas 0 1 2 3 4

Makan/minum    

Mandi    

Page 63: ASKEP PSORIASIS

Berpakaian    

Toileting    

Mobilisasi di tempattidur    

Berpindah    

Berjalan    

Menaiki tangga    

      Keluhan saat beraktivitas: klien mengatakan rasa gatal saatberaktivitas di tambah dengan terkena nya matahari

      Pola istirahat dan tidur

      Lama tidur : 6 jam/malam, 1 jam tidur siang

      Waktu: 23.00-05.00 WIB

      Kebiasaan menjelang tidur: tidak ada

      Masalah tidur: klien mengatakan susah tidur akibat rasa gatalyang dideritanya dan Kesulitan tidur pada malam hari karena stressdan mimpi buruk.

      Pola kognitif dan persepsi

      Status mental (sadar/tidak, orientasi baik/tidak): status mentalpasien sadar

      Bicara: Normal

      Kemampuan berkomuniaksi: ya

      Kemampuan memahami: ya

      Tingkat ansietas: berat

      Pendengaran: DBN

      Penglihatan: DBN

      Vertigo: ada

      Ketidaknyamanan/ nyeri: tidak ada

      Penatalaksanaan nyeri: tidak ada

Page 64: ASKEP PSORIASIS

      Persepsi diri dan konsep diri

      klien mengatakan Perasaan tidak percaya diri atau minder danPerasaan terisolasi.

      Pola peran hubungan

      Pekerjaan: klien seorang buruh pabrik

      System pendukung: pasangan dan keluarga serumah

      Pola seksual dan reproduksi

      Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan danPenggunaan obat KB mempengaruhi hormon.

      Keyakinan dan kepercayaan

      Agama: Islam

      Pengaruh agama dalam kehidupan: berdo’a dan berikhtiar untukkesembuhan

      Pemeriksaan fisik

      Keadaan umum:

      Penampilan umum: klien tampak wajah terdapat plakeritem, dengan skuamakasar, berwarna putih, melekat, sebagiandeskuamasi, bentuk lentikular hingga numular atau plakat berbatastegas, multipel, generalisata.

      Klien tampak sehat/sakit/sakit berat: klien sakit Karen merasagatal

      Kesadaran: kompos mentis

      BB: 50 kg

      TB: 160 m

      Tanda-tanda vital:

      TD: 120/80

      ND: 100x/i

      RR:24x/i

      S: 38 oC

      Kulit:

Page 65: ASKEP PSORIASIS

      Warna kulit(sianosi,ikterus, pucat, eritema, dll: eritema

      Kelembapan: kulit pasien agak lembab

      Turgor kulit: tidak baik

      Ada atau tidaknya edema: ada

      Kepala/rambut:

      Inspeksi: adanya kelainan

      Palpasi: ada kelainan

      Mata:

      Fungsi pengihatan: DBN

o   Palpebra: tertutup

      Ukuran pupil:  simetris                  isokor

      Konjuntifa: normal                                                sclera: normal

      Lensa/iris: normal

      Oedema palpebra:  tidak ada

      Telinga

      Fungsi pendengaran: baik                                    fungsi keseimbangan: baik

      Kebersihan: bersih                                     Secret:ada sedikit

      Daun telinga: simetris                                          Mastoid: tidak ada

      Hidung dan sinus

      Inspeksi: pernapasan lewat hidung normal

      Fungsi penciuman: normal

      Pembengkakan: tidak ada                                    perdarahan: tidak ada

      Kebersihan:bersih                                                 secret: tidakada

      Mulut dan tenggorok

Page 66: ASKEP PSORIASIS

      Membrane mukosa: agak kering                           kebersihanmulut: bersih

      Keadaan gigi: bersih

      Tanda radang(bibir, gusi, lidah): tidak ada radang

      Kesulitan menelan: tidak ada

      Leher

      Trakea: simetris

      Carotid bruid: tidak ada

      JVP: normal

      Thorak/paru

      Inspeksi: normal

      Palpasi: normal

      Perkusi: normal

      Auskultasi: bunyi napas  normal

      Jantung

      Inspeksi: normal

      Palpasi: normal

      Perkusi: normal

      Auskultasi: normal

      Abdomen

      Insfeksi: normal

      Auskultasi: normal

      Perkusi: normal

      Palpasi: normal

      Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah periksa darahrutin, kimia  darah,gula darah, kolesterol, asam urat untukmengetahui penyebab psoriasis. Untuk memastikan diagnosis dilakukanpemeriksaan biopsi jaringan dan gambaran histopatologi.

      Penatalaksanaan pengobatan

Page 67: ASKEP PSORIASIS

      Pengobatan pada pasien diberikan secara sistemik dan topical.Pengobatan Sistemik menggunakan antimetabolit Methotrexate. Pasienjuga mendapat antihistamine berupa Interhistin untuk mengurangi rasagatal dan derajat keparahan penyakit. Penggunaan Methotrexate untukpsoriasis diutamakan pada pasien dengan penyakit berat atau residifdengan tipe plak yang memerlukan pengobatan sistemik. Pada pasienyang ideal adalah pasien dengan penyakit kulit berat tetapi dalamkeadaan sehat dan berusia muda. Methotrexate merupakan antagonisasam folat yang menghambat sintesis DNA pada jaringan dengankecepatan pembentukan keratosit tinggi.

        Pengobatan topikal biasanya digunakan kortikosteroid potensisedang, dikombinasikan dengan agen topikal lain (asam salisilat)untuk lesi kronis. Pada awal pemakaian, kortikosteroid dapatmenyembuhkan psoriasis, tetapi jika obat ini dihentikan penyakitdapat kambuh kembali, bahkan lebih berat daripada sebelumnya.Penghentian mendadak kortikosteroid dapat mencetuskantimbulnyapsoriasis. Regimen salep pada pasien ini menggunakankombinasi Desoximethasone, asam salisilat, LCD, serta vaselin.

      Pasien pada kasus ini diberikan informasi tentang pengobatan yanggagal, serta kemungkinan kegagalan terapi berikutnya, anjuranmengelola kondisi emosional,serta meningkatkan pemahaman pasienterhadap penyakit.Terapi

      Pasien mendapat terapi preparat antimetabolit Methotrexate tablet 2,5 mgsebanyak 6 tablet untuk diminum 2 tablet setiap 12 jam. Diberikan pula antihistaminInterhistin tablet 50 mg sebanyak 10 tablet yang diminum 1 tablet setiap 12 jam.Salep yang diberikan berupa kombinasi Inerson 30 mg, LCD 3%, asam salisilat 3%,serta vaselin yang doleskan di daerah luka 2 kali sehari. Pengobatan diberikanuntuk 5 hari, kemudian pasien disarankan untuk control setelah obat habis atau jikakeluhan bertambah. Pasien juga diberikan edukasi agar menjaga kondisiemosionaltetap stabil, sikap menerima, serta pengetahuan pada kondisi yang sedangdihadapi karenaberpengaruh terhadap manajemen terapi. Diet pada pasien disarankanmakanan yang tinggi kalori dan tinggi protein.

Page 68: ASKEP PSORIASIS

4.3  Diagnosa medis

      Psoriasis Vulgaris

4.4  Analisa data

      Nama kilen            : Ny. Y

      Ruang Rawat        : Ruang RSUD M. Yunus Bengkulu

      Diagnosa medik    : Psoriasis Vulgaris

No. Data Senjang Interpretasi Data Masalah

1.

DS:

         Klien mengatakan timbulbercak-bercak merahbersisik tebal diseluruhtubuh yang sangat gatal

         Klien mengatakanKeluhan dirasakan di kaki,tangan, badan, leher hinggamuka

         Gatal terutamadirasakan saat terpaparsinar matahari

DO:

         Status dermatologi padaregio ekstremitas superiordan inferior, trunkus,colli

         Wajah pasien terdapatplak eritem

          Pada kulit pasien jugaterdapat skuama kasar,berwarna putih, melekat,sebagian deskuamasi,bentuklentikular hingga numularatau plakat berbatas tegas,multipel,generalisata.Tidak dijumpai Auspitzsign, kelainan selaputlendir, kuku, serta rambut.

Penebalan epidermis&stratum korneum

Pelebaran pembuluh darahdermis

Kadar nukleotida siklikabnormal

Jumlah sel-sel basalbermitosis meningkat

Bergerak dengan cepat

Epidermis mjd tebaldiliputi kerati yangtebal ( sisik yangberwarna perak)

Inflamasi dermal-epidermal

Kerusakan integritaskulit

Inflamasi dermal-epidermal

2. DS

         Klien mengatakan timbul

Penebalan epidermis&stratum korneum

Perubahanpenampilan

Page 69: ASKEP PSORIASIS

bercak-bercak merahbersisik tebal diseluruhtubuh yang sangat gatal

         Klien mengatakanKeluhan dirasakan di kaki,tangan, badan, leher hinggamuka

         Pasien juga mengeluhkansusah tidur dan aktifitasmenjadi terganggu

DO:

         Status dermatologi padaregio ekstremitas superiordan inferior, trunkus,colli

         Wajah pasien terdapatplak eritem

         Pada kulit pasien jugaterdapat skuama kasar,berwarna putih, melekat,sebagian deskuamasi,bentuklentikular hingga numularatau plakat berbatas tegas,multipel,generalisata.Tidak dijumpai Auspitzsign, kelainan selaputlendir, kuku, serta rambut

Pelebaran pembuluh darahdermis

Kadar nukleotida siklikabnormal

Jumlah sel-sel basalbermitosis meningkat

Bergerak dengan cepat

Epidermis mjd tebaldiliputi kerati yangtebal ( sisik yangberwarna perak)

Inflamasi dermal-epidermal

Kerusakan integritaskulit

Perubahan penampilan

Ketakutan

3.          Klien mengatakan timbulbercak-bercak merahbersisik tebal diseluruhtubuh yang sangat gatal

         Klien mengatakanKeluhan dirasakan di kaki,tangan, badan, leher hinggamuka

         Pasien juga mengeluhkansusah tidur dan aktifitasmenjadi terganggu

         Klien mengatakankesulitan tidur

DO:

Penebalan epidermis&stratum korneum

Pelebaran pembuluh darahdermis

Kadar nukleotida siklikabnormal

Jumlah sel-sel basalbermitosis meningkat

Bergerak dengan cepat

Epidermis mjd tebaldiliputi kerati yangtebal ( sisik yangberwarna perak)

Krisis kepercayaandiri

Page 70: ASKEP PSORIASIS

         Status dermatologi padaregio ekstremitas superiordan inferior, trunkus,colli

         Wajah pasien terdapatplak eritem

         Pada kulit pasien jugaterdapat skuama kasar,berwarna putih, melekat,sebagian deskuamasi,bentuklentikular hingga numularatau plakat berbatas tegas,multipel,generalisata.Tidak dijumpai Auspitzsign, kelainan selaputlendir, kuku, serta rambut

Inflamasi dermal-epidermal

Kerusakan integritaskulit

Perubahan penampilan

Krisis kepercayaan diri

Gangguan konsep diri

4.5  Diagnosa keperawatan

1.      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermalsekunder

2.      Ketakutan berhubungan dengan perubahan penampilan

3.      Gangguan konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diri

4.6  Rencana Asuhan Keperawatan (NCP)

NO.

DiagnosaKeperawa

tan TujuankriteriaHasil Intervensi Rasional

1. Kerusakanintegritaskulitberhubungan

Setelahdilakukanintervensiselama 3x24jam,diharapkanKerusakanintegritaskulit dapat

      Areaterbebasdariinfeksilanjut.

       Kulitbersih,kering,

Mandiri

       Kaji keadaankulit

       Kaji keadaanumum dan observasi

       Mengetahui danmengidetifikasikerusakankulit untukmelakukanintervensi

Page 71: ASKEP PSORIASIS

denganinflamasiantaradermal-epidermalsekunderakibatpsoriasis

teratasi dan lembab

TTV

       Kaji keadaanumum dan observasiTTV

       Pertahankan agardaerah yangterinfeksi tetapbersih dan kering.

       Kolaborasidengan dokter dalampemberian obat-obatanSeperti  Pengobatantopikal biasanyadigunakankortikosteroidpotensi sedang,dikombinasikandengan agen topikallain (asamsalisilat) untuklesi kronis. Padaawal pemakaian,kortikosteroiddapat menyembuhkanpsoriasis, tetapijika obat inidihentikan penyakitdapat kambuhkembali, bahkanlebih beratdaripadasebelumnya.Penghentianmendadakkortikosteroiddapat mencetuskantimbulnyapsoriasis.Regimen salep padapasien inimenggunakankombinasiDesoximethasone,asam salisilat,LCD, serta vaselin

yang tepat.

       Mengetahuiperubahanstatuskesehatanpasien.

       Megetahuikeefektifansirkulasidanmengidentifikasiterjadinyakomplikasi.

       Membantumempercepatprosespenyembuhan.

       Untukmempercepatpenyembuhan.

Page 72: ASKEP PSORIASIS

2. Ketakutanberhubungandenganperubahanpenampilan

Setelahdilakukanintervensiselama 3x24jam,diharapkanKetakutanteratasi

      Klienmenyatakanpeningkatankenyamananpsikologisdanfisiologis.

      Dapatmenjelaskan polakopingyangefektifdan tidakefektif.

     Mengidentifikasiresponskopingnyasendiri.

       Kaji ulangperubahan biologisdan fisiologis.

       Gunakan sentuhansebagai toleransi

       Dukung jeniskoping yang disukaiketika mekanismeadaftif digunakan.

       Anjurkan untukmengekspresikanperasaannya.

       Anjurkan untukmenggunakanmekanisme kopingyang normal.

       Anjurkan klienuntuk mencaristresor danmenghadapi rasatakutnya.

       Reaksifisikkronisterhadapstresor-stresormenunjukkanadanyapenyakitkronis danketahananrendah.

       Kadang-kadangdenganmemegangsecarahangat akanmenolongnyamempertahankankontrol.

       Marahmerupakanrespon yangadaptifyangmenyertairasa takut.

       Dapatmengurangistres padapasien.

       Ketepatan dalammenggunakankopingmerupakansalah satucaramengurangiketakutan.

       Kesadaran akan

Page 73: ASKEP PSORIASIS

faktorpenyebabkanketakutanakanmemperkuatkontrol danmencegahperasaantakut yangmakinmemuncak.

3. Gangguankonsepdiriberhubungandengankrisiskepercayaandiri

Setelahdilakukanintervensiselama 3x24jam,diharapkanGangguankonsep diriteratasi

       Dapatberinteraksi sepertibiasa.

       Rasapercayadiritimbulkembali.

     Kaji perubahanperilaku pasienseperti menutupdiri, maluberhadapan denganorang lain.

     Bersikaprealistis danpositif selamapengobatan, padapenyuluhan pasien

     Beri harapandalam parametersituasi individu.Berikan penguatanpositif terhadapkemajuan

     Dorong interaksikeluarga.

       Mengetahui tingkatketidakpercayaan diripasiendalammenentukanintervensiselanjutnya.

       Meningkatkankepercayaandanmengadakanhubunganantaraperawat-pasienMeningkatkan perilakupositif

       Kata-katapenguatandapatmendukungterjadinyaperilakukopingpositif

Page 74: ASKEP PSORIASIS

       Mempertahankangariskomunikasidanmemberikandukunganterus-meneruspada pasien

4.7 Implementasi dan Evaluasi SOAP

No.

Hari/Tanggal

Diagnosakeperawat

an Implementasi Evaluasi

1. Rabu /08 Desember 2010

Kerusakanintegritaskulitberhubungan denganinflamasiantaradermal-epidermalsekunderakibatpsoriasis

Pukul 10.00 WIB

Mandiri

       Mengkaji keadaankulit

       Mengkaji keadaanumum dan observasi TTV

       Menkaji keadaanumum dan observasi TTV

       Mempertahankan agardaerah yang terinfeksitetap bersih dankering.

Kolaborasi

        MelakukanKolaborasi dengan

Pukul 13.00 WIB

S:

         Klienmengatakanbercak-bercak merahbersisik tebaldiseluruhtubuh sudahmulai berkurangdan rasa yangsangat gatalsudah berkurang

         Gatalterutamadirasakan saatterpapar sinarmatahari sudah

Page 75: ASKEP PSORIASIS

dokter dalam pemberianobat-obatan.Seperti  Pengobatantopikalbiasanyadigunakankortikosteroidpotensi sedang,dikombinasikan denganagen topikal lain(asam salisilat) untuklesi kronis. Pada awalpemakaian,kortikosteroid dapatmenyembuhkanpsoriasis, tetapi jikaobat ini dihentikanpenyakit dapat kambuhkembali, bahkan lebihberat daripadasebelumnya.Penghentian mendadakkortikosteroid dapatmencetuskantimbulnyapsoriasis.Regimen salep pada pasienini menggunakankombinasiDesoximethasone, asamsalisilat, LCD, sertavaselin.

tidaka ada lagi

O:

         Plak eritempada wajahpasien sudahberkurang

         Skuamakasar padakulit pasiensudah mulaihilang

A

         Masalahteratasi

         Tidak adalesi baru yangtimbul

         Kulitpasien  sudahmulai halus

P

         Intervensidi hentikan

2. Kamis/ 09Desember2010

Ketakutanberhubungan denganperubahanpenampilan

Pukul: 12.00 WIB

       Mengkaji ulangperubahan biologis danfisiologis.

       Menggunakansentuhan sebagaitoleransi

       Mendukung jeniskoping yang disukaiketika mekanismeadaftif digunakan.

       Menganjurkan untukmengekspresikan

pukul 17.00 WIB

S

         Klienmengatakanbercak-bercak merahbersisik tebaldiseluruhtubuh sudahmulai berkurangdan rasa yangsangat gatalsudah berkurang

         Gatal

Page 76: ASKEP PSORIASIS

perasaannya.

       Menganjurkan untukmenggunakan mekanismekoping yang normal.

       Menganjurkan klienuntuk mencari stresordan menghadapi rasatakutnya.

terutamadirasakan saatterpapar sinarmatahari sudahtidaka ada lagi

         Klienmengatakantidak lagiterganggu padasaat melakukanaktifitas

O

         Plak eritempada wajahpasien sudahberkurang

         Skuamakasar padakulit pasiensudah mulaihilang

         Rasa gatalpada pasiensudah berkurang

A

         Masalahteratasi

         Rasa takutpada pasiensudah hilang

P

Intervensidihentikan

3. Jumat/10Desember2010

Gangguankonsepdiriberhubunga

Pukul: 12.00 WIB

     Mengkaji perubahanperilaku pasienseperti menutup diri,malu berhadapan dengan

pukul 17.00 WIB

S

         Klienmengatakanberca

Page 77: ASKEP PSORIASIS

n dengankrisiskepercayaan diri

orang lain.

     Memberikan bersikaprealistis dan positifselama pengobatan,pada penyuluhan pasien

     Memberi harapandalam parametersituasi individu.Berikan penguatanpositif terhadapkemajuan

     Mendorong interaksikeluarga

k-bercak merahbersisik tebaldiseluruhtubuh sudahmulai berkurangdan rasa yangsangat gatalsudah berkurang

         Gatalterutamadirasakan saatterpapar sinarmatahari sudahtidaka ada lagi

         Klienmengatakantidak lagiterganggu padasaat melakukanaktifitas

         Klienmengatakankesulitan tidurtidak ada lagi

O

         Plak eritempada wajahpasien sudahberkurang

         Skuamakasar padakulit pasiensudah mulaihilang

         Rasa gatalpada pasiensudah berkurang

A

         Masalahteratasi

         Pasienmengembangkankesadaran untukpenerimaan diri

Page 78: ASKEP PSORIASIS

P

         Intervensidihentikan

(Tanda tanganperawat)