ASKEP PSORIASIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Psoriasis merupakan sejenis penyakit kulit yang penderitanya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama atau timbul/hilang. Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisa terjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak dan menebal. Psoriasis dapat dijumpai di seluruh belahan dunia dengan angka kesakitan (insidens rate)yang berbeda. Segiumur, Psoriasis dapat mengenai semua usia, namun biasanya lebih kerap dijumpai pada dewasa. Di dunia, penyakit kulit ini diduga mengenai sekitar 2 sampai 3 persen penduduk. Data nasional prevalensi psoriasis di Indonesia belum diketahui. Namun di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, selama tahun 2000 sampai 2001, insiden psoriasis mencapai 2,3 persen. Penyakit ini tidak mengenal usia, semua umur dapat terkena. Tapi puncak insidensinya di usia dua puluhan dan lima puluhan. Tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa penyakit ini lebih dominan menyerang salah satu jenis kelamin. Pria maupun wanita memiliki peluang yang sama untuk terserang penyakit ini. B. Tujuan 1. Tujuan Umum
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASKEP PSORIASISBAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakangPsoriasis merupakan sejenis penyakit kulit yang
penderitanya mengalami proses pergantian kulit yang terlalucepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktulama atau timbul/hilang. Berbeda dengan pergantian kulit padamanusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga sampaiempat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasisberlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisaterjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak danmenebal.
Psoriasis dapat dijumpai di seluruh belahan dunia denganangka kesakitan (insidens rate)yang berbeda. Segiumur,Psoriasis dapat mengenai semua usia, namun biasanya lebihkerap dijumpai pada dewasa.
Di dunia, penyakit kulit ini diduga mengenai sekitar 2sampai 3 persen penduduk. Data nasional prevalensi psoriasisdi Indonesia belum diketahui. Namun di RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo, selama tahun 2000 sampai 2001, insiden psoriasismencapai 2,3 persen. Penyakit ini tidak mengenal usia, semuaumur dapat terkena. Tapi puncak insidensinya di usia duapuluhan dan lima puluhan.
Tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa penyakit ini lebihdominan menyerang salah satu jenis kelamin. Pria maupun wanitamemiliki peluang yang sama untuk terserang penyakit ini.
B. Tujuan1. Tujuan Umum
Dengan makalah ini di harapkan mahasiswa mampu memahamitentang asuhan keperawatan Psoriasis.
2. Tujuan KhususDengan makalah ini di harapkan pembaca khususnya mahasiswamampu memahami tentang Definisi, Etiologi, Manisfestasiklinik, Patofosiologi,Kompikasi, PenatalaksanaanPsoriasis.
C. Sistematika PenulisanBAB I Terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan,
dan sistematika penulisanBAB II Terdiri dari Definisi,klasifikasi, Etiologi, Manisfestasi klinik,
Patofosiologi, Kompikasi, PenatalaksanaanPsoriasis.BAB III Terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
dan evaluasi
BAB IITINJAUAN TEORITIS
A. DefinisiPsoriasis adalah ganggguan kulit yang ditandai dengan
plaque, bercak, bersisik yang dikenal dengan nama penyakitpapulosquamoas.( Price, 1994).
Psoriasis merupakan penyakit radang kulit kronik danrekuren / kambuhan, ditandai dengan adanya bercak-bercakkemerahan dengan sisik putih yang kasar dantebal.(httt//www.sinarharapan.co.id)
Psoriasis adalah penyakit inflamasi kulit yang bersifatkronik dan rekuren, yang khas ditandai dengan papula atau plakeritematosa, kering, batas tegas dan tertutup skuama tebalberlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan atau putih sepertiperak / mika.
Psoriasis adalah penyakit inflamasi non infeksius yangkronik pada kulit dimana produksi sel-sel epidermis terjadidengan kecepatan 6-9 x lebih besar daripada kecepatan selnormal.(Smeltzer, Suzanne)
Psoriasis adalah masalah kulit di mana bagian kulitmenjadi radang dan ditutupi sisik berwarna perak atau kelabupada siku, lutut dan kulit kepala.
Psoriasis adalah suatu penyakit radang kulit yangkronis.Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak merah dengansisik kasar dan tebal.Penyakit tersebut dianggap sebagai suatupenyakit gangguan kekebalan tubuh, yang dipengaruhi terutamaoleh sel T (salah satu jenis sel darah putih). Sel T yangteraktivasi akan berinteraksi dengan sel kulit (terutamakeratinosit) dan mengakibatkan pembentukan kulit yang tebaldan bersisik.
Psoriasis adalah sejenis penyakit kulit kronis yang tidakmenular, sering kambuh, yang disebabkan oleh proses autoimundan kadang-kadang dapat diturunkan.
Psoriasis adalah sejenis penyakit kulit yang penderitanyamengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Biasanyabentuk kulit bersisik.Kemunculan penyakit ini terkadang untukjangka waktu lama atau timbul/hilang, penyakit ini secaraklinis sifatnya tidak mengancam jiwa dan tidak menular tetapi
karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana sajasehingga dapat menurunkan kualitas hidup serta mengganggukekuatan mental seseorang bila tidak dirawat dengan baik.(www.psoriasis.or.id)
Psoriasi adalah suatu penyakit peradangan kronis padakulit dimana penderitanya mengalami proses pergantian kulityang terlalu cepat. Penyakit ini secara klinis sifatnya tidakmengancam jiwa dan tidak menular tetapi karena timbulnya dapatterjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkankualitas hidup seseorang bila tidak dirawat denganbaik. (Effendy, 2005)
Psoriasis penyakit kulit kronik residif dengan lesi yangkhas berupa bercak-bercak eritema berbatas tegas di tutupioleh skuama tebal berlapis-lapis berwarna putih mengkilat.(Siregar, 2005).
B. EtiologiPenyebab psoriasis sampai saat ini belum diketahui.Diduga
penyakit ini diwariskan secara poligenik. Walaupun sebagianbesar penderita psoriasis timbul secara spontan, namun padabeberapa penderita dijumpai adanya faktor pencetus antaralain:
1. TraumaPsoriasis pertama kali timbul pada tempat-tempat yang terkenatrauma, garukan, luka bekas operasi, bekas vaksinasi, dansebagainya.Kemungkinan hal ini merupakan mekanisme fenomenaKoebner.Khas pada psoriasis timbul setelah 7-14 hariterjadinya trauma.
2. InfeksiPada anak-anak terutama infeksi Streptokokus hemolitikussering menyebabkan psoriasis gutata. Psoriasis juga timbulsetelah infeksi kuman lain dan infeksi virus tertentu, namunmenghilang setelah infeksinya sembuh
3. Iklim4. Beberapa kasus cenderung menyembuh pada musim panas,sedangkan pada musim penghujan akan kambuh.
5. Faktor endokrinInsiden tertinggi pada masa pubertas dan menopause.Psoriasiscenderung membaik selama kehamilan dan kambuh serta resisten
terhadap pengobatan setelah melahirkan.Kadang-kadang psoriasispustulosa generalisata timbul pada waktu hamil dan setelahpengobatan progesteron dosis tinggi.
6. Sinar matahariWalaupun umumnya sinar matahari bermanfaat bagi penderitapsoriasis namun pada beberapa penderita sinar matahari yangkuat dapat merangsang timbulnya psoriasis.Pengobatan fotokimiamempunyai efek yang serupa pada beberapa penderita.
7. Metabolik8. Hipokalsemia dapat menimbulkan psoriasis.9. Obat-obatana. Antimalaria seperti mepakrin dan klorokuin kadang-kadangdapat memperberat psoriasis, bahkan dapat menyebabkaneritrodermia.
b. Pengobatan dengan kortikosteroid topikal atau sistemik dosistinggi dapat menimbulkan efek “withdrawal”.
c. Lithium yang dipakai pada pengobatan penderita mania dandepresi telah diakui sebagai pencetus psoriasis.
d. Alkohol dalam jumlah besar diduga dapat memperburukpsoriasis.
e. Hipersensitivitas terhadap nistatin, yodium, salisilat danprogesteron dapat menimbulkan psoriasis pustulosageneralisata.
10. Berdasarkan penelitian para dokter, ada beberapa hal yangdiperkirakan dapat memicu timbulnya Psoriasis, antara lainadalah :
a. Garukan/gesekan dan tekanan yang berulang-ulang , misalnyapada saat gatal digaruk terlalu kuat atau penekanan anggotatubuh terlalu sering pada saat beraktivitas. Bila Psoriasissudah muncul dan kemudian digaruk/dikorek, maka akanmengakibatkan kulit bertambah tebal.
b. Obat telan tertentu antara lain obat anti hipertensi danantibiotik.
c. Mengoleskan obat terlalu keras bagi kulit.d. Emosi tak terkendali.e. Makanan berkalori sangat tinggi sehingga badan terasa panasdan kulit menjadi merah , misalnya mengandung alcohol.
C. Manisfestasi klinik
Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan padatempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasandaerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensorterutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.Kelainankulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak)dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata.Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika,serta transparan. Pada psoriasis terdapat fenomena tetesanlilin, Auspitz dan Kobner.
Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanyamenjadi putih pada goresan, seperti lilin digores. Padafenomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yangdisebabkan karena papilomatosis. Trauma pada kulit , misalnyagarukan , dapat menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainanpsoriasis dan disebut kobner.
Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agakkhas yang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.
D. PatofosiologiPatogenesis terjadinya psoriasis, diperkirakan karena:
1. Terjadi peningkatan “turnover” epidermis atau kecepatanpembentukannya dimana pada kulit normal memerlukan waktu 26-28hari, pada psoriasis hanya 3-4 hari sehingga gambaran kliniktampak adanya skuama dimana hiperkeratotik. Disamping itupematangan sel-sel epidermis tidak sempurna.
2. Adanya faktor keturunan ditandai dengan perjalanan penyakityang kronik dimana terdapat penyembuhan dan kekambuhan spontanserta predileksi lesinya pada tempat-tempat tertentu.
3. Perubahan-perubahan biokimia yang terjadi pada psoriasismeliputi:
a. Peningkatan replikasi DNA.b. Berubahnya kadar siklik nukleotida.c. Kelainan prostaglandin dan prekursornya.d. Berubahnya metabolisme karbohidrat.
Normalnya sel kulit akan matur pada 28-30 hari dankemudian terlepas dari permukaan kulit. Pada penderitapsoriasis, sel kulit akan matur dan menuju permukaan kulitpada 3-4 hari, sehingga akan menonjol dan menimbulkan bentukan
peninggian kumpulan plak berwarna kemerahan. Warna kemerahantersebut berasal dari peningkatan suplai darah untuk nutrisibagi sel kulit yang bersangkutan.Bentukan berwarna putihseperti tetesan lilin (atau sisik putih) merupakan campuransel kulit yang mati. Bila dilakukan kerokan pada permukaanpsoriasis, maka akan timbul gejala koebner phenomenon.Terdapat banyak tipe dari psoriasis, misalnya plaque, guttate,pustular, inverse, dan erythrodermic psoriasis. Umumnyapsoriasis akan timbul pada kulit kepala, siku bagian luar,lutut, maupun daerah penekanan lainnya. Tetapi psoriasis dapatpula berkembang di daerah lain, termasuk pada kuku, telapaktangan, genitalia, wajah, dll.
Pemeriksaan histopatologi pada biopsi kulit penderitapsoriasis menunjukkan adanya penebalan epidermis dan stratumkorneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagianatas.Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat.Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat kebagian permukaan epidermis yang menebal.Proliferasi danmigrasi sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermismenjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal (sisik yangberwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis sel-selepidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadarnukleotida siklik yang abnormal, terutama adenosin monofosfat(AMP) siklik dan guanosin monofosfat (GMP) sikli.Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakitini.Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhipembentukan plak psoriatik belum dapat dimengerti secarajelas.
E. Pathways
F. Kompikasi1. Psoriasis Pustulosa
Kadang-kadang diatas makula eritematosa pada psoriasistimbul pustula-pustula kecil dengan ukuran 1-2 mm. keadaan inidikenal dengan psoriasis postula.
Ada 2 bentuk psoriasis postula:a. Psoriasis postulosa generalisata (bentuk Von Zumbusch).
Bentuk ini bersifat akut, merupakan bentuk sistemik daripsoriasis dengan ciri eritematosa disertai demam dan gejalapenyakit sistemik yang lain. Postula dapat timbul diatas lesipsoriasis atau pada kulit sehat yang mengalami eritemasebelumnya.Lesi ini menyebar dengan cepat dan timbulnyabergelombang.Postula yang timbul tersusun berkelompok ataudiskret.
Kuku menebal dan pecah-pecah karena adanya nanah.Mukosamulut dan lidah dapat mengalami kelainan.Kematian terjadikarena toksik atau infeksi.
b. Psoriasis postulosa lokalisata (bentuk Barber)
Bentuk ini bersifat kronik dan sangat resisten terhadappengobatan.Biasanya menyerang telapak tangan dan telapak kakiserta distribusinya simetris.Lesi berupa postula diatas plakeritematosa, berskuama.Postula yang masih baru berwarnakuning, kemudian berubah menjadi kuning kecoklatan dan bilapostula mengering berwarna coklat gelap.Akhirnya postula yangkering ini mengelupas.Kadang-kadang timbul rasa gatal tetapilebih sering timbul keluhan seperti rasa terbakar.
2. Psoriasis arthritisBiasanya mengenai sendi-sendi interfalangeal distal dari
jari tangan dan kaki.Pada stadium akut, sendi yang terserangmenjadi bengkak, keras dan sakit.Bila berlangsung lama dapatmenimbulkan kerusakan tulang dan synovial eusion, menyebabkanpemendekan tulang dan hal ini mengakibatkan pergerakan sendimenjadi sulit, jari memendek dan kaku dalam posisifleksi.Secara rotgenologik tampak sendi yang atrofi denganpermulaan osteoporosis diikuti peningkatan densitas tulang,penyempitan rongga persendian dan erosi permukaan sendi.
3. Psoriasis eritrodermiaPsoriasis yang kronik dan luas dengan perjalanan penyakit
yang lama dapat berkembang menjadi eritodermia.Seluruhpermukaan tubuh menjadi merah dan tertutup skuama putih yanghalus.Umumnya bentuk ini timbul akibat pemakaian obat topikalatau penyinaran yang berlebihan.
Biasanya sulit diobati dan bila pengobatan berhasil makaerupsi eritodermia menghilang dan lesi psoriasis yang khasakan muncul kembali.
G. PenatalaksanaanTujuan penatalaksanaan adalah untuk memperlambat
pergantian epidermis, meningkatkan resolusi lesi psoriatik danmengendalikan penyakit tersebut. Pendekatan terapeutik harusberupa pendekatan yang dapat dipahami oleh pasien, pendekatanini harus bisa diterima secara kosmetik dan tidak mempengaruhicara hidup pasien. Terapi psoriasis akan melibatkan komitmenwaktu dan upaya oleh pasien dan mungkin pula keluarganya.
Ada tiga terapi yang standar: topikal, intralesi dansistemik.
1. Terapi topicalPreparat yang dioleskan secara topikal digunakan untukmelambatkan aktivitas epidermis yang berlebihan tanpamempengaruhi jaringan lainnya.Obat-obatannya mencakup preparatter, anthralin, asam salisilat dan kortikosteroid.Terapidengan preparat ini cenderung mensupresi epidermopoisis(pembentukan sel-sel epidermis).
2. Formulasi termencakup losion, salep, pasta, krim dan sampo. Rendaman terdapat menimbulkan retardasi dan inhibisi terhadap pertumbuhanjaringan psoriatik yang cepat.Terapi ter dapat dikombinasikandengan sinar ultraviolet-B yang dosisnya ditentukan secaracermat sehingga menghasilkan radiasi dengan panjang gelombangantara 280 dan 320 nanometer (nm).Selama fase terapi inipasien dianjurkan untuk menggunakan kacamata pelindung danmelindungi matanya.Pemakaian sampo ter setiap hari yangdiikuti dengan pengolesan losion steroid dapat digunakan untuklesi kulit kepala.Pasien juga diajarkan untuk menghilangkansisik yang berlebihan dengan menggosoknya memakai sikat lunakpada waktu mandi.
3. Anthralinpreparat (Anthra-Derm, Dritho-Crème, Lasan) yang berguna untukmengatasi plak psoriatik yang tebal yang resisten terhadappreparat kortikosteroid atau preparat ter lainnya.
4. Kortikosteroidtopikal dapat dioleskan untuk memberikan efek antiinflamasi.Setelah obat ini dioleskan, bagian kulit yang diobati ditutupdengan kasa lembaran plastik oklusif untuk menggalakkanpenetrasi obat dan melunakkan plak yang bersisik.
5. Terapi intralesiPenyuntikan triamsinolon asetonida intralesi (Aristocort,Kenalog-10, Trymex) dapat dilakukan langsung kedalam berck-bercak psoriasis yang terlihat nyata atau yang terisolasi danresisten terhadap bentuk terapi lainnya.Kita harus hati-hatiagar kulit yang normal tidak disuntuik dengan obat ini.
6. Terapi sistemikMetotreksat bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA dalamsel epidermis sehingga mengurangi waktu pergantian epidermisyang psoriatik. Walaupun begitu, obat ini bisa sangat toksik,khususnya bagi hepar yang dapat mengalamim kerusakan yang
irreversible.Jadi, pemantauan melalui pemeriksaan laboratoriumharus dilakukan untuk memastikan bahwa sistem hepatik,hematopoitik dan renal pasien masih berfungsi secara adekuat.Pasien tidak boleh minum minuman alkohol selama menjalanipengobatan dengan metotreksat karena preparat ini akanmemperbesar kemungkinan kerusakn hepar. Metotreksat bersifatteratogenik (menimbulkan cacat fisik janin) pada wanita hamil.
a. Hidroksiurea menghambat replikasi sel dengan mempengaruhisintesis DNA. Monitoring pasien dilakukan untuk memantautanda-tanda dan gejal depresi sumsum tulang.
b. Siklosporin A, suatu peptida siklik yang dipakai untukmencegah rejeksi organ yang dicangkokkan, menunjukkan beberapakeberhasilan dalam pengobatan kasus-kasus psoriasis yang beratdan resisten terhadap terapi. Kendati demikian, penggunaannyaamat terbatas mengingat efek samping hipertensi dannefroktoksisitas yang ditimbulkan (Stiller, 1994).
c. Retinoid oral (derivat sintetik vitamin A dan metabolitnya,asam vitamin A) akan memodulasi pertumbuhan serta diferensiasijaringan epiterial, dan dengan demikian pemakaian preparat inimemberikan harapan yang besar dalam pengobatan pasienpsoriasis yang berat.
d. Fotokemoterapi. Terapi psoriasis yang sangat mempengaruhikeadaan umum pasien adalah psoralen dan sinar ultraviolet A(PUVA). Terapi PUVA meliputi pemberian preparatfotosensitisasi (biasanya 8-metoksipsoralen) dalam dosisstandar yang kemudian diikuti dengan pajanan sinar ultravioletgelombang panjang setelah kadar obat dalam plasma mencapaipuncaknya. Meskipun mekanisme kerjanya tidak dimengertisepenuhnya, namun diperkirakan ketika kulit yang sudah diobatidengan psoralen itu terpajan sinar ultraviolet A, makapsoralen akan berkaitan dengan DNA dan menurunkan proliferasisel. PUVA bukan terapi tanpa bahaya; terapi ini disertaidengan resiko jangka panjang terjadinya kanker kulit, katarakdan penuaan prematur kulit.
e. Terapi PUVA mensyaratkan agar psoralen diberikan peroral dansetelah 2 jam kemudian diikuti oleh irradiasi sinarultraviolet gelombang panjang denagn intensitas tinggi. (sinarultraviolet merupakan bagian dari spektrum elektromagnetikyang mengandung panjang gelombang yang berkisar dari 180hingga 400 nm).
f. Terapi sinar ultraviolet B (UVB) juga digunakan untukmengatasi plak yang menyeluruh. Terapi ini dikombinasikandengan terapi topikal terbatubara (terapi goeckerman). Efeksampingnya serupa dengan efek samping pada terapi PUVA.
g. Etretinate (Tergison) adalah obat yang relatif baru (1986).Ia adalah derivat dari Vitamin A. Bisa diminum sendiri ataudikombinasi dengan sinar ultraviolet. Hal ini dilakukan padapenderita yang sudah bandel dengan obat obat lainnya yangterdahulu.Di antara pengobatan tersebut diatas, yang paling efektifuntuk mengobati psoriasis adalah dengan ultraviolet(fototerapi), karena dengan fototerapi penyakit psoriasisdapat lebih cepat mengalami “clearing” atau “almost clearing”(keadaan dimana kelainan / gejala psoriasis hilang atau hampirhilang). Keadaan ini disebut “remisi”.Masa remisi fototerapitersebut bisa bertahan lebih lama dibandingkan denganpengobatan lainnya.
1) Pengobatan fotokemoterapi, yaitu dengan menggunakankombinasi radiasi ultraviolet dan oral psoralen (PUVA), namunkelemahannya adalah untuk jangka panjang dapat menimbulkankanker kulit.
2) Fototerapi UVB konvensional dengan menggunakan sinar UVBbroadband dengan panjang gelombang 290-320 nm. Terapi kurangpraktis karana pasien harus masuk ke dalam light box.
3) Fototerapi dengan alat Monochromatic Excimer Light 308 nm(MEL 308 nm) merupakan bentuk fototerapi UVB yang palingmutakhir dengan menggunakan sinar laser narrowband UVB denganpanjang gelombang 308 nm. Dibandingkan dengan narrowband UVB,MEL 308 nm lebih cepat dan lebih efektif dalam mengobatipsoriasis yang resisten.
BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan(Pengkajian 11 Pola Gordon)
1. Pola Persepsi Kesehatan
a) Adanya riwayat infeksi sebelumya.b) Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.c) Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.d) Adakah konsultasi rutin ke Dokter.e) Hygiene personal yang kurang.f) Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.2. Pola Nutrisi Metabolika) Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa
kali sehari makan.b) Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.c) Jenis makanan yang disukai.d) Napsu makan menurun.e) Muntah-muntah.f) Penurunan berat badan.g) Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.h) Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal,
rasa terbakar atau perih.
3. Pola Eliminasia) Sering berkeringat.b) Tanyakan pola berkemih dan bowel.4. Pola Aktivitas dan Latihana) Pemenuhan sehari-hari terganggu.b) Kelemahan umum, malaise.c) Toleransi terhadap aktivitas rendah.d) Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan.e) Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.5. Pola Tidur dan Istirahata) Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.b) Mimpi buruk.c) Pola Persepsi Kognitifd) Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.e) Pengetahuan akan penyakitnya.6. Pola Persepsi dan Konsep Diria) Perasaan tidak percaya diri atau minder.b) Perasaan terisolasi.c) Pola Hubungan dengan Sesamad) Hidup sendiri atau berkeluargae) Frekuensi interaksi berkurang
f) Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran
7. Pola Reproduksi Seksualitasa) Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.b) Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.8. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stressa) Emosi tidak stabilb) Ansietas, takut akan penyakitnyac) Disorientasi, gelisah9. Pola Sistem Kepercayaana) Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadahb) Agama yang dianutB. Diagnosa Keperawatan1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara
dermal-epidermal sekunder akibat psoriasis2. Gangguan Body image berhubungan dengan ketakutan perubahan
bentuk tubuh3. Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan
sekunder akibat penyakit psoriasis4. Gangguan konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diri
C. Intervensi KeperawatanNo Dx
KeperawatanTujuan Intervensi Rasional
1 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat
Tupen : Kerusakan integritas kulit dapat teratasiTupan : Kerusakan integritas kulit dapat teratasi dengan
1. Kaji keadaan kulit
2. Kaji keadaan umum dan observasiTTV
3. Kaji perubahan warna kulit
4. Pertahankanagar daerah
1. Mengetahui dan mengidentifikasi kerusakan kulit untuk melakukan intervensi yang tepat.
2. Untuk mengetahui perubahan
psoriasis kriteria hasil :
a. Area terbebas dariinfeksi lanjut
b. Kulit bersih, kering, lembab.
yang terinfeksi tetap bersih dan kering.
5. Kolaborasi dengan dokterdalam pemberian obat – obatan
status kesehatan pasien
3. Untuk mengetahui keefektifan sirkulasi dan mengidentifikasi terjadinya komplikasi.
4. Untuk membantu proses penyembuhan.
5. Untuk membantu penyembuhan
2 Gangguan Body image berhubungan dengan ketakutan perubahan bentuk tubuh
Tupan : Ketakutan teratasiTupen : Ketakutan teratasi dengan kriteria hasil:
1. Klien menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fisiologis.
2. Dapat menjelaskan pola koping yang efektif dan tidak efektif
1. Kaji ulangperubahan biologis dan fisiologis
2. Gunakan sentuhan sebagai toleransi
3. Dukung jenis koping yang disukai ketika mekanisme adaptif digunakan.
4. Anjurkan untuk mengekspresikan perasaannya
5. Anjurkan untuk
1. Reaksi fisikkronis terhadap stresor menunjukan adanya penyakit kronis dan ketahanan rendah
2. Kadang dengan memegang secara hangat akan menolongnya mempertahankankontrol
3. Marah merupakan respon yang adaptif
3. Mengidentifikasi respons kopingnya sendiri.
menggunakan mekanisme koping yang normal
6. Anjurkan klien untuk mencari stresor dan menghadapi rasa takutnya
digunakan4. Dapat mengurangi stres pada klien
5. Ketetapan dalam menggunakan mekanisme koping merupakan salah satu cara mengurangi ketakutan
6. Kesadaran akan faktor penyebab ketakutan akanmemperkuat kontrol dan mencegah perasaan takutyang makin menumpuk
3 Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan sekunder akibat penyakit psoriasis
Tupen :Ansietas dapat diminimalkan sampai dengandiatasiTupan :Setelah dilakukan tindakan 3x24jam diharapkan Ansietas dapat
1. Kaji tingkat ansietas dan diskusikan penyebab
2. Kaji ulang keadaan umum pasien dan TTV
3. Berikan waktu pasien untuk mengungkapkanmasalahnya
1. Identifikasi masalah spesifik akan meningkatkan kemampuan individu untukmenghadapinya dengan lebih realistis
2. Sebagai indikator awaldalam menentukan intervensi
diminimalkan sampai dengandiatasi dengan kriteria hasil :
Pasien tampakrileks
2. Pasien mendemonstrasikan /menunjukan kemampuan mengatasi masalah dan menggunakan sumber-sumbersecara efektif
3. Tanda-tanda vital normal
4. Pasien melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapatdiatasi
dan dorongan ekspresi yangbebas misalnya marah, takut,ragu
4. Jelaskan semua prosedur dan pengobatan
5. Diskusikan perilaku koping alternatif dan teknik pemecahan masalah
berikutnya3. Agar pasien
merasa lebih diterima
4. Mengurangi kecemasan klien
4 Gangguan konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diri
Tupen :Gangguan konsep diri teratasiTupan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan
1. Kaji perubahan perilaku pasien seperti menutup diri,malu berhadapan dengan orang lain
2. Bersikap
1. Mengetahui tingkat ketidakpercayaan diri pasiendan untuk menentukan intervensi selanjutnya
2. Meningkatkankepercayaan dan mengadakan
Gangguan konsep diri teratasi dengan kriteria hasil :
1. Dapat berinteraksi seperti biasa.
2. Rasa percaya diri timbul kembali.
realistis danpositif selama pengobatan
3. Beri harapan dan parameter situasi individu
4. Berikan penguatan positif terhadap kemajuan
5. Dorong interaksi keluarga
hubungan hubungan antara perawat– pasien
3. Meningkatkanperilaku positif
4. Kata – kata penguatan dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif
5. Untuk mempertahankangaris komunikasi danmemberikan dukungan terusmenerus pada pasien
BAB IVPENUTUP
A. KesimpulanPsoriasis adalah ganggguan kulit yang ditandai dengan
plaque, bercak, bersisik yang dikenal dengan nama penyakitpapulosquamoas.( Price, 1994).
Psoriasis adalah penyakit inflamasi non infeksius yangkronik pada kulit dimana produksi sel-sel epidermis terjadidengan kecepatan 6-9 x lebih besar daripada kecepatan selnormal.(Smeltzer, Suzanne)
Etiologi dari psoriasis yaitu :1. Trauma2. Infeksi3. Iklim4. Beberapa kasus cenderung menyembuh pada musim panas,sedangkan pada musim penghujan akan kambuh.
1.1. Latar BelakangPsoriasis merupakan sejenis penyakit kulit yang penderitanya
mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat.Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama atau
timbul/hilang. Berbeda dengan pergantian kulit pada manusianormal yang biasanya berlangsung selama tiga sampai empatminggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasisberlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisaterjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak danmenebal.
Psoriasis dapat dijumpai di seluruh belahan dunia denganangka kesakitan (insidens rate)yang berbeda. Segiumur,Psoriasis dapat mengenai semua usia, namun biasanya lebihkerap dijumpai pada dewasa.
Di dunia, penyakit kulit ini diduga mengenai sekitar 2sampai 3 persen penduduk. Data nasional prevalensi psoriasisdi Indonesia belum diketahui. Namun di RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo, selama tahun 2000 sampai 2001, insiden psoriasismencapai 2,3 persen. Penyakit ini tidak mengenal usia, semuaumur dapat terkena. Tapi puncak insidensinya di usia duapuluhan dan lima puluhan.
Tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa penyakit ini lebihdominan menyerang salah satu jenis kelamin. Pria maupun wanitamemiliki peluang yang sama untuk terserang penyakit ini.
1.2. Rumusan MasalahDari latar belakang diatas yang menjadi fokus pembahasan daripenulisan makalah ini adalah:
1) Konsep teori penyakit psoriasis2) Konsep asuhan keperawatan pada klien dengan psoriasis
1.3. Tujuan UmumTujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetntahui
lebih mendetail lagi mengenai mata kuliah Sistem Integumenkhususnya untuk pembahasan materi tentang asuhan keperawatanganguan rasa nyaman akibat psoriasis.1.4. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui konsep teori penyakit psoriasis2) Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada klien
dengan psoriasis
BAB IITINJAUAAN PUSTAKA
2.1. Konsep Teori Penyakit PsoriasisA. Definisi
Psoriasis adalah ganggguan kulit yang ditandai denganplaque, bercak, bersisik yang dikenal dengan nama penyakitpapulosquamoas.( Price, 1994).
Psoriasis adalah penyakit inflamasi non infeksius yangkronik pada kulit dimana produksi sel-sel epidermisterjadi 6-9 x lebih besar daripada kecepatan selnormal.dengan kecepatan (Smeltzer, Suzanne).
Psoriasis adalah suatu penyakit peradangan kronis padakulit dimana penderitanya mengalami proses pergantian kulityang terlalu cepat. Penyakit ini secara klinis sifatnya tidakmengancam jiwa dan tidak menular tetapi karena timbulnya dapatterjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkankualitas hidup seseorang bila tidak dirawat denganbaik. (Effendy, 2005)
B. EtiologiPenyebab psoriasis sampai saat ini belum diketahui.Diduga
penyakit ini diwariskan secara poligenik. Walaupun sebagianbesar penderita psoriasis timbul secara spontan, namun padabeberapa penderita dijumpai adanya faktor pencetus antaralain:
1) TraumaPsoriasis pertama kali timbul pada tempat-tempat yang
terkena trauma, garukan, luka bekas operasi, bekas vaksinasi,dan sebagainya. Kemungkinan hal ini merupakan mekanismefenomena Koebner.Khas pada psoriasis timbul setelah 7-14 hariterjadinya trauma.
2) Infeksi
Pada anak-anak terutama infeksi Streptokokus hemolitikussering menyebabkan psoriasis gutata. Psoriasis juga timbulsetelah infeksi kuman lain dan infeksi virus tertentu, namunmenghilang setelah infeksinya sembuh
3) IklimBeberapa kasus cenderung menyembuh pada musim panas, sedangkanpada musim penghujan akan kambuh.
4) Faktor endokrinInsiden tertinggi pada masa pubertas dan
menopause. Psoriasis cenderung membaik selama kehamilan dankambuh serta resisten terhadap pengobatan setelahmelahirkan.Kadang-kadang psoriasis pustulosa generalisatatimbul pada waktu hamil dan setelah pengobatan progesterondosis tinggi.
5) Sinar matahariWalaupun umumnya sinar matahari bermanfaat bagi penderita
psoriasis namun pada beberapa penderita sinar matahari yangkuat dapat merangsang timbulnya psoriasis.Pengobatan fotokimiamempunyai efek yang serupa pada beberapa penderita.
6) MetabolikHipokalsemia dapat menimbulkan psoriasis.
7) Obat-obatana. Antimalaria seperti mepakrin dan klorokuin kadang-kadang
dapat memperberat psoriasis, bahkan dapat menyebabkaneritrodermia.
b. Pengobatan dengan kortikosteroid topikal atau sistemikdosis tinggi dapat menimbulkan efek “withdrawal”.
c. Lithium yang dipakai pada pengobatan penderita mania dandepresi telah diakui sebagai pencetus psoriasis.
d. Alkohol dalam jumlah besar diduga dapat memperburukpsoriasis.
e. Hipersensitivitas terhadap nistatin, yodium, salisilat danprogesteron dapat menimbulkan psoriasis pustulosageneralisata.
8) Berdasarkan penelitian para dokter, ada beberapa hal yangdiperkirakan dapat memicu timbulnya Psoriasis, antara lainadalah :
a. Garukan/gesekan dan tekanan yang berulang-ulang , misalnyapada saat gatal digaruk terlalu kuat atau penekanan anggotatubuh terlalu sering pada saat beraktivitas. Bila Psoriasis
sudah muncul dan kemudian digaruk/dikorek, maka akanmengakibatkan kulit bertambah tebal.
b. Obat telan tertentu antara lain obat anti hipertensi danantibiotik.
c. Mengoleskan obat terlalu keras bagi kulit.d. Emosi tak terkendali.e. Makanan berkalori sangat tinggi sehingga badan terasa panas
dan kulit menjadi merah , misalnya mengandung alcohol.C. Klasifikasi1. Berdasarkan bentuk lesi, dikenal bermacam-macam psoriasisantara lain:
a. Psoriasis puncata : Lesi sebesar jarum pentulatau milier
b. Psoriasis folikularis :Lesi dengan skuama tipisterletak pada muara folikel rambut.
c. Psoriasis guttata : Lesi sebesar tetesan aird. Psoriasis numularis : Lesi sebesar uang logame. Psoriasis girata : Lesi sebesar daunf. Psoriasis anularis :Lesi melingka berbentukseperti cincin karena adanya involusi dibagian tengahnya
g. Psoriasis diskoidea : Lesi merupakan bercak solidyang menetap
h. Psoriasis ostracea : Lesi berupa penebalan kulityang kasar dan tertutup lembaran-lembaran skuama mirip kulittiram
i. Psoriasis rupioides : Lesi berkrusta mirip rupiasifilitika
2. Tipe-tipe psoriasis. Psoriasis terbagi atas:a. Psoriasis vulgaris: bentuk ini ialah jenis yang paling umum
karena itu disebut vulgaris, dinamakan pula tipe plak karenalesi-lesinya berbentuk plak. Tempat predileksinya seperti yangtelah diterangkan di atas.
b. Psoriasis gutata: diameter kelainan biasanya tidak melebihi1 cm. Timbulnya mendadak dan mengenai seluruh badan, umumnyasetelah infeksi di saluran napas bagian atas sehabis influenzaatau morbili (campak), terutama pada anak dan dewasa muda.
c. Psoriasis putulosa: gejala awalnya ialah kulit yang nyeridisertai gejala umum berupa demam, mudah capek, mual, dannafsu makan menurun. Kelainan kulit psoriasis yang telah adamakin merah. Setelah beberapa jam timbul agak bengkak dan
bintil-bintil bernanah pada bercak merah tersebut. Kelainan-kelainan semacam itu akan terus muncul dan dapat menjadieritroderma.
d. Psoriasis eritrodermis: dapat disebabkan oleh pengobatantopikal yang terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yangmeluas. Biasanya kelainan kulit yang khas untuk psoriasistidak tampak lagi karena terdapat kemerahan dan bersisik tebalyang menyeluruh. Ada kalanya kelainan kulit psoriasis masihtampak samar-samar, yakni lebih merah dan kulitnya lebihmeninggi.
e. Psoriasis kuku: menyerang dan merusak kuku. Permukaan kukutampak lekukan-lekukan kecil. Jenis ini termasuk yang bandel,sehingga penderita sulit sembuh.
f. Psoriasis artritis: penyakit ini dapat pula disertaiperadangan pada sendi, sehingga sendi terasa nyeri, membengkakdan kaku, persis seperti gejala rematik. Pada tahap ini,penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya tidaksampai keropos.
3. Berdasarkan lokalisasi lesi maka dikenal bentuk psoriasisatipik seperti:
a. Psoriasis digitalis atau interdigitalis.b. Lesi verukosa terutama di tungkai bawah.c. Lesi dengan distribusi seperti sarung tangan atau kaos
kaki.d. Psoriasis fleksural atau inversus bila lesi didapatkan di
daerah fleksor atau lipatan-lipatan tubuh misalnya lipat paha,aksila, lipatan di bawah payudara dan lainnya.
e. Psoriasis seboreik bila lesi didapatkan di daerah seboreikseperti kulit kepala, alis mata, belakang telinga dansebagainya.
D. Manifestasi KlinisPenderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada
tempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasandaerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensorterutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.Kelainankulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak)dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata.Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika,
serta transparan. Pada psoriasis terdapat fenomena tetesanlilin, Auspitz dan Kobner.
Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanyamenjadi putih pada goresan, seperti lilin digores. Padafenomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yangdisebabkan karena papilomatosis. Trauma pada kulit , misalnyagarukan , dapat menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainanpsoriasis dan disebut kobner.
Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agakkhas yang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.Gejala dari psoriasis antara lain:
Mengeluh gatal ringan Bercak-bercak eritema yang meninggi, skuama diatasnya. Terdapat fenomena tetesan lilin Menyebabkan kelainan kukuE. Patofisiologi
Patogenesis terjadinya psoriasis, diperkirakan karena:1. Terjadi peningkatan “turnover” epidermis atau kecepatanpembentukannya dimana pada kulit normal memerlukan waktu 26-28hari, pada psoriasis hanya 3-4 hari sehingga gambaran kliniktampak adanya skuama dimana hiperkeratotik. Disamping itupematangan sel-sel epidermis tidak sempurna.
2. Adanya faktor keturunan ditandai dengan perjalanan penyakityang kronik dimana terdapat penyembuhan dan kekambuhan spontanserta predileksi lesinya pada tempat-tempat tertentu.
3. Perubahan-perubahan biokimia yang terjadi pada psoriasismeliputi:
a. Peningkatan replikasi DNA.b. Berubahnya kadar siklik nukleotida.c. Kelainan prostaglandin dan prekursornya.d. Berubahnya metabolisme karbohidrat.
Normalnya sel kulit akan matur pada 28-30 hari dan kemudianterlepas dari permukaan kulit. Pada penderita psoriasis, selkulit akan matur dan menuju permukaan kulit pada 3-4 hari,sehingga akan menonjol dan menimbulkan bentukan peninggiankumpulan plak berwarna kemerahan. Warna kemerahan tersebutberasal dari peningkatan suplai darah untuk nutrisi bagi selkulit yang bersangkutan.Bentukan berwarna putih sepertitetesan lilin (atau sisik putih) merupakan campuran sel kulit
yang mati. Bila dilakukan kerokan pada permukaan psoriasis,maka akan timbul gejala koebner phenomenon. Terdapat banyaktipe dari psoriasis, misalnya plaque, guttate, pustular,inverse, dan erythrodermic psoriasis. Umumnya psoriasis akantimbul pada kulit kepala, siku bagian luar, lutut, maupundaerah penekanan lainnya. Tetapi psoriasis dapat pulaberkembang di daerah lain, termasuk pada kuku, telapak tangan,genitalia, wajah, dll.
Pemeriksaan histopatologi pada biopsi kulit penderitapsoriasis menunjukkan adanya penebalan epidermis dan stratumkorneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagianatas.Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat.Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat kebagian permukaan epidermis yang menebal.Proliferasi danmigrasi sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermismenjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal (sisik yangberwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis sel-selepidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadarnukleotida siklik yang abnormal, terutama adenosin monofosfat(AMP) siklik dan guanosin monofosfat (GMP) sikli.Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakitini.Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhipembentukan plak psoriatik belum dapat dimengerti secarajelas.
↓Preoses pematangan dan keratinisasi stratum korneum gagal
↓Terjadi parakeratosis
F. Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan laboratorium yang dapat membantu menyokong
diagnosis psoriasis tidak banyak. Pemeriksaan yang bertujuanmencari penyakit yang menyertai psoriasis perlu dilakukan,seperti pemeriksaan darah rutin, mencaripenyakit infeksi,
pemeriksaan gula darah, kolesterol untuk penyakit diabetesmellitus.Pemeriksaan Histopatologi
Kelainan histopatologi yang dapat dijumpai pada lesipsoriasis ialah hyperkeratosis, parakeratosis, akantosis danhilangnya stratum granulosum. Papilomatosis ini dapat memberibeberapa variasi bentuk seperti gambaran pemukul bola kastiatau pemukul bola golf.Aktivitas mitosis sel epidermis tampak begitu tinggi, sehinggapematangan keratinisasi terlalu cepat dan stratum korneumtampak menebal. Di dalam sel-sel tanduk ini masih dapatditemukan inti-inti sel yang disebut parakeratosis. Di dalamstratum korneum dapat ditemukan kantong-kantong kecil yangberisikan sel radang polimorfonuklear yang dikenal sebagaimikro abses Munro. Pada puncak papil dermis didapati pelebaranpembuluh darah kecil yang disertai oleh sebukan sel-sel radanglimfosit dan monosit.
G. KomplikasiMenurut corwin (2009) komplikasi dari psoriasis diantaranyaadalah:
a. Infeksi kulit yang parah dapat terjadib. Artritis deformans yang mirip dengan artritis rematoid,
disebut psoriatika, timbul pada sekitar 30-40% pasienpsoriasis. bila psioriasis dapat menjadi penyakit yangmelemahkan.
c. Berdampak pada penurunan harga diri pasien yangmenimbulkan psikologis,ansietas,depresi,dan marah.
H. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk memperlambatpergantian epidermis, meningkatkan resolusi lesi psoriatik danmengendalikan penyakit tersebut. Pendekatan terapeutik harusberupa pendekatan yang dapat dipahami oleh pasien, pendekatanini harus bisa diterima secara kosmetik dan tidak mempengaruhicara hidup pasien. Terapi psoriasis akan melibatkan komitmenwaktu dan upaya oleh pasien dan mungkin pula keluarganya.Ada tiga terapi yang standar: topikal, intralesi dan sistemik.
1. Terapi topical
Preparat yang dioleskan secara topikal digunakan untukmelambatkan aktivitas epidermis yang berlebihan tanpamempengaruhi jaringan lainnya.Obat-obatannya mencakup preparatter, anthralin, asam salisilat dan kortikosteroid.Terapidengan preparat ini cenderung mensupresi epidermopoisis(pembentukan sel-sel epidermis).
2. Formulasi terMencakup losion, salep, pasta, krim dan sampo. Rendaman ter
dapat menimbulkan retardasi dan inhibisi terhadap pertumbuhanjaringan psoriatik yang cepat.Terapi ter dapat dikombinasikandengan sinar ultraviolet-B yang dosisnya ditentukan secaracermat sehingga menghasilkan radiasi dengan panjang gelombangantara 280 dan 320 nanometer (nm).Selama fase terapi inipasien dianjurkan untuk menggunakan kacamata pelindung danmelindungi matanya.Pemakaian sampo ter setiap hari yangdiikuti dengan pengolesan losion steroid dapat digunakan untuklesi kulit kepala.Pasien juga diajarkan untuk menghilangkansisik yang berlebihan dengan menggosoknya memakai sikat lunakpada waktu mandi.
3. AnthralinPreparat (Anthra-Derm, Dritho-Crème, Lasan) yang berguna
untuk mengatasi plak psoriatik yang tebal yang resistenterhadap preparat kortikosteroid atau preparat ter lainnya.4. KortikosteroidTopikal dapat dioleskan untuk memberikan efek antiinflamasi.
Setelah obat ini dioleskan, bagian kulit yang diobati ditutupdengan kasa lembaran plastik oklusif untuk menggalakkanpenetrasi obat dan melunakkan plak yang bersisik.
Kenalog-10, Trymex) dapat dilakukan langsung kedalam berck-bercak psoriasis yang terlihat nyata atau yang terisolasi danresisten terhadap bentuk terapi lainnya.Kita harus hati-hatiagar kulit yang normal tidak disuntuik dengan obat ini.
6. Terapi sistemikMetotreksat bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA
dalam sel epidermis sehingga mengurangi waktu pergantianepidermis yang psoriatik. Walaupun begitu, obat ini bisasangat toksik, khususnya bagi hepar yang dapat mengalamimkerusakan yang irreversible.Jadi, pemantauan melaluipemeriksaan laboratorium harus dilakukan untuk memastikan
bahwa sistem hepatik, hematopoitik dan renal pasien masihberfungsi secara adekuat.Pasien tidak boleh minum minuman alkohol selama menjalani
pengobatan dengan metotreksat karena preparat ini akanmemperbesar kemungkinan kerusakn hepar. Metotreksat bersifatteratogenik (menimbulkan cacat fisik janin) pada wanita hamil.
a. Hidroksiurea menghambat replikasi sel dengan mempengaruhisintesis DNA. Monitoring pasien dilakukan untuk memantautanda-tanda dan gejal depresi sumsum tulang.
b. Siklosporin A, suatu peptida siklik yang dipakai untukmencegah rejeksi organ yang dicangkokkan, menunjukkan beberapakeberhasilan dalam pengobatan kasus-kasus psoriasis yang beratdan resisten terhadap terapi. Kendati demikian, penggunaannyaamat terbatas mengingat efek samping hipertensi dannefroktoksisitas yang ditimbulkan (Stiller, 1994).
c. Retinoid oral (derivat sintetik vitamin A dan metabolitnya,asam vitamin A) akan memodulasi pertumbuhan serta diferensiasijaringan epiterial, dan dengan demikian pemakaian preparat inimemberikan harapan yang besar dalam pengobatan pasienpsoriasis yang berat.
d. Fotokemoterapi. Terapi psoriasis yang sangat mempengaruhikeadaan umum pasien adalah psoralen dan sinar ultraviolet A(PUVA). Terapi PUVA meliputi pemberian preparatfotosensitisasi (biasanya 8-metoksipsoralen) dalam dosisstandar yang kemudian diikuti dengan pajanan sinar ultravioletgelombang panjang setelah kadar obat dalam plasma mencapaipuncaknya. Meskipun mekanisme kerjanya tidak dimengertisepenuhnya, namun diperkirakan ketika kulit yang sudah diobatidengan psoralen itu terpajan sinar ultraviolet A, makapsoralen akan berkaitan dengan DNA dan menurunkan proliferasisel. PUVA bukan terapi tanpa bahaya; terapi ini disertaidengan resiko jangka panjang terjadinya kanker kulit, katarakdan penuaan prematur kulit.
e. Terapi PUVA mensyaratkan agar psoralen diberikan peroral dansetelah 2 jam kemudian diikuti oleh irradiasi sinarultraviolet gelombang panjang denagn intensitas tinggi. (sinarultraviolet merupakan bagian dari spektrum elektromagnetikyang mengandung panjang gelombang yang berkisar dari 180hingga 400 nm).
f. Terapi sinar ultraviolet B (UVB) juga digunakan untukmengatasi plak yang menyeluruh. Terapi ini dikombinasikan
dengan terapi topikal ter batubara (terapi goeckerman). Efeksampingnya serupa dengan efek samping pada terapi PUVA.
g. Etretinate (Tergison) adalah obat yang relatif baru (1986).Ia adalah derivat dari Vitamin A. Bisa diminum sendiri ataudikombinasi dengan sinar ultraviolet. Hal ini dilakukan padapenderita yang sudah bandel dengan obat obat lainnya yangterdahulu.
Di antara pengobatan tersebut diatas, yang paling efektifuntuk mengobati psoriasis adalah dengan ultraviolet(fototerapi), karena dengan fototerapi penyakit psoriasisdapat lebih cepat mengalami “clearing” atau “almost clearing”(keadaan dimana kelainan / gejala psoriasis hilang atau hampirhilang). Keadaan ini disebut “remisi”.Masa remisi fototerapitersebut bisa bertahan lebih lama dibandingkan denganpengobatan lainnya.
1) Pengobatan fotokemoterapi, yaitu dengan menggunakankombinasi radiasi ultraviolet dan oral psoralen (PUVA), namunkelemahannya adalah untuk jangka panjang dapat menimbulkankanker kulit.
2) Fototerapi UVB konvensional dengan menggunakan sinar UVBbroadband dengan panjang gelombang 290-320 nm. Terapi kurangpraktis karana pasien harus masuk ke dalam light box.
3) Fototerapi dengan alat Monochromatic Excimer Light 308 nm(MEL 308 nm) merupakan bentuk fototerapi UVB yang palingmutakhir dengan menggunakan sinar laser narrowband UVB denganpanjang gelombang 308 nm. Dibandingkan dengan narrowband UVB,MEL 308 nm lebih cepat dan lebih efektif dalam mengobatipsoriasis yang resisten.
2.2. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan PsoriasisA. Pengkajian1. Pola Persepsi Kesehatana. Adanya riwayat infeksi sebelumya.b. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.c. Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin;
jamu.d. Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
e. Hygiene personal yang kurang.f. Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.2. Pola Nutrisi Metabolika. Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan,
berapa kali sehari makan.b. Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.c. Jenis makanan yang disukai.d. Napsu makan menurun.e. Muntah-muntah.f. Penurunan berat badan.g. Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah,
benjolan.h. Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-
gatal, rasa terbakar atau perih3. Pola Eliminasia. Sering berkeringat.b. Tanyakan pola berkemih dan bowel.4. Pola Aktivitas dan Latihana. Pemenuhan sehari-hari terganggu.b. Kelemahan umum, malaise.c. Toleransi terhadap aktivitas rendah.d. Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan.e. Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.5. Pola Tidur dan Istirahata. Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.b. Mimpi buruk.6. Pola Persepsi dan Konsep Diria. Perasaan tidak percaya diri atau minder.b. Perasaan terisolasi.7. Pola Reproduksi Seksualitasa. Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.b. Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.8. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stressa. Emosi tidak stabilb. Ansietas, takut akan penyakitnyac. Disorientasi, gelisah9. Pola Sistem Kepercayaana. Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadahb. Agama yang dianut10. Pola Persepsi Kognitifa. Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.
b. Pengetahuan akan penyakitnya.11. Pola Hubungan dengan Sesama
a. Hidup sendiri atau berkeluargab. Frekuensi interaksi berkurangc. Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran
B. Analisa DataData-data Etiologi Masalah
Ds:-Do: Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar, kurangyapersonal hygiene, lingkungan tidak sehat, mengkonsumsi makanan berminyak dan pedas.
Iritasi zat kimia, faktor mekanik, faktor nutrisi.
Gangguan integritas kulit
Ds:-Do: kulit kering, bersisik, pecah-pecah,terdapat bercak-bercak,
Biofisik, penyakit, dan perseptual.
Gangguan body image
minder, tidak percaya diri, perasaan terisolasi, interaksi berkurang.
Ds:-Do: klien tampak gelisah, takut akan penyakitnya, ragu, gangguan pola tidur, seringberkeringat, anoreksia, mual, perubahan pola berkemih.
Perubahan status kesehatan
Ansietas
Ds:-Do: ansietas, klien tampak gelisah, gangguan pola tidur, klien takut akan penyakitnya, gatal-gatal, kulitterasa terbakar atau perih.
Gejala terkait penyakit
Gangguan rasa nyaman
C. Diagnosa Keperawatan1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit ditandai dengan adanya gatal, rasa terbakar padakulit, ansietas, klien tampak gelisah, dan gangguan polatidur.
2) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi zatkimia, faktor mekanik, faktor nutrisiditandai dengan kerusakanjaringan kulit (kulit bersisik, turgor kulit buruk, pecah-pecah, bercak-bercak, gatal).
3) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik,penyakit, dan perseptual ditandai dengan tidak percaya diri,minder, perasaan terisolasi, interaksi berkurang.
4) Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatanditandai dengan klien gelisah, ketakutan, gangguan tidur,sering berkeringat.
D. Rencana Asuhan KeperawatanNo Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional1. Gangguan rasa
berhubungan dengan iritasi zat kimia, faktormekanik, faktor nutrisiditandai dengan kerusakan jaringan kulit (kulit bersisik, turgor kulit buruk, pecah-pecah, bercak-bercak, gatal).
intervensi selama 3x24jam, diharapkan Kerusakan integritas kulit dapatteratasi, dengan kriteria hasil:- turgor kulit baik- gatal hilang- kulit tidak bersisik- bercak-bercak hilang
2. Merupakantindakan protektif yang dapat mengurangi nyeri.
3. Memungkinkan pasien lebih bebas bergerak danmeningkatkankenyamanan.
4. Mempercepat proses rehabilitasipasien
5. Untuk mempercepat penyembuhan.
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
Setelah dilakukan tindakan asuhan
1. Berikankesempatanpada klienuntuk
1. Klienmembutuhkanpengalamandidengarkan
biofisik, penyakit, danperseptual ditandai dengan tidak percaya diri,minder, perasaan terisolasi, interaksi berkurang
keperawatanselama 1X24jam, diharapkan tidak terjadi gangguan body image.Dengan kriteria hasil:- Menyatakan penerimaan situasi diri.- Bicara dengan keluarga/orang terdekat tentang situasi, perubahan yang terjadi.
4. Pendekatan dan saranyang positifdapatmembantumenguatkanusaha dankepercayaanyang dilaku
4. Ansietas yangberhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan klien gelisah, ketakutan, gangguan tidur, seringberkeringat.
Setelah dilakukan intervensi selama 3x24jam, diharapkan Ansietas dapat diminimalkan sampai dengan diatasi, dengan kriteria hasil :- klien tampak tenang-klien menerima tentang penyakitnya- gangguan tidur hilang- pola berkemih normal
1. Kajitingkatansietas dandiskusikanpenyebabbila mungkin
1. Identifikasi masalah spesifik akan meningkatkankemampuan individu untuk menghadapinya dengan lebih realistis.
2. Sebagai indikator awal dalam menentukan intervensi berikutnya
3. Agar pasien merasa diterima
4. Ke tidaktahuan dan kurangnya pemahaman dapat menyebabkan timbulnya ansietas
5. Mengurangi kecemasan pasien
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Psoriasis merupakan penyakit infeksi noninfeksius yang kronikpada kulit dimana produksi sel-sel epidermis terjadi dengankecepatan kurang lebih enam hingga Sembilan kali lebih besardaripada kecepatan yang normal. Sel-sel dalam lapisan basal kulitmembagi diri terlalu cepat, dan sel-sel yang baru terbentuk bergerakkebih cepat ke permukaan kulit sehingga tampak sebagai sisik atauplak jaringan epidemis yang profus. Sel epidermis yang mengalamipsoriasis dapat berjalan dari lapisan basal epidermis ke stratumkorneum (permukaan kuli) dan melepaskan diri dalam waktu tiga hinggaempat hari sehingga sangat berbeda dalam waktu26 hingga 28 hari yangnormal. Sebagai akibat dari peningkatan jumlah sel basal danpergerakan sel yang cepat, kejadian maturasi dan pertumbuhan yangnormal tidak dapat berlangsung. Proses yang abnormal ini tidakmemungkinkan terbentuknya lapisan protektif kulit yang normal.
Sebagai salah satu penyakit kulit yang paling sering ditemukan,psoriasis menjangkiti kurang lebih 2% populasi (Cam, 1992).Diperkirakan bahwa keadaan ini berasal dari cacat herediter yangmenyebabkan over produksi keratin. Meskipun penyebab primernya tidakdiketahuii, kombinasi susunan genetic yang spesifik dan rangsangandari lingkungan dapat memicu terjadinya penyakit tersebut. Adabeberapa bukti yang menunjukkan bahwa proliferasi sel di antaraioleh system imun. Periode stress emosional dan ansietas turutmemperburuk keadaan, sementara trauma, infeksi serta perubahan musimdan hormonal merupakan factor pemicu. Awitan psoriasis dapat terjadipada segala usia kendati lebih seing di jumpai di antara usia 10 dan30 tahun (Stiller, 1994). Psoriasis memiliki kecendrungan untukmembaik sendiri dan kemudian muncul kembali secara periodik disepanjang usuia penderitanya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang asuhan keperawatan pada pasienDermatosis Inflamatorik (psoriasis)
1.2.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pengertian Dermatosis Inflamatorik Noninfeksi(psoriasi
Untuk mengetahui etiologi Dermatosis Inflamatorik Noninfeksi(psoriasis)
Untuk mengetahui anatomi fisiologi kulit
Untuk mengetahui macam macam psoriasis
Untuk mengetahui patofisiologi psoriasis
Untuk mengetahui manifestasi psoriasis
Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang psoriasis
Untuk mengetahui penatalaksanaan psoriasis
Untuk menngetahui penatalaksanaan psoriasis
Untuk mengetahui pencegahan psoriasis
Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan pada psoriasis
Untuk mengetahui asuhan keperawtan kasus pada pasien psoriasis
1.3 Manfaat
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan kelompok tentang asuhankeperawatan pada pasien psoriasis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi setiap pembaca tentangasuhan keperawatan pada pasien psoriasis
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Defenisi
Psoriasis merupakan penyakit inflamasi noninfeksius yang kronikpada kulit dimana produksi sel-sel epidermis terjadi dengankecepatan kurang lebih enam hingga Sembilan kali lebih besardaripada kecepatan yang normal.
Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifatkronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritemaberbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dantransparan; disertai fenomen tetesan lilin, Ausfitz, dan kobner.
2.2 Anatomi fisiologi kulit
Pembagian kulit secara garis besar :
a. Epidermis
Lapisan kulit terluar. Sel-sel epidermis terus menerus mengalamimitosis dan diganti dengan yang baru sekitar 30 hari. Epidermismengandung reseptor-resepror sensorik untuk sentuhan, suhu, getarandan nyeri. Lapisan epidermis terdiri dari: stratum korneum, stratumlusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale.
b. Dermis
Dermis terletak tepat di bawah epidermis. Jaringan ini dianggapjaringan ikat longgar dan terdiri dari sel-sel fibroblas yangmengeluarkan protein kolagen dan elastin. Lapisan dermis terdiridari pars papelare dan pars retikulare.
c. Lapisan Subkutis
Lapisan subkutis di bawah dermis. Lapisan ini terdiri dari lemak danjaringan ikat dan berfungsi sebagai peredam kejut dan insulamtorpanas. Lapisan subkutis adalah tempat penyimpanan kalori
Faal kulit:
a. Fungsi proteksi
b. Fungsi absorpsi
c. Fungsi ekskresi
d. Fungsi persepsi
e. Fungsi pengaturan suhu tubuh
f. Fungsi pembentukan pigmen
g. Fungsi keratinisasi
h. Fungsi pembentukan vit. D
2.3 Jenis-Jenis Psoriasis
1. Eritrodermis Psoriasis
Tipe psoriasis ini sangat berbahaya, seluruh kulit penderita menjadimerah matang dan bersisik, fungsi perlindungan kulit hilang,sehingga penderita mudah terkena infeksi.
2. Psoriatik Arthritis
Timbul dengan peradangan sendi, sehingga sendi terasa nyeri,membengkak dan kaku, sama persis seperti gejala rematik. Pada tahapini, penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya tidaksampai terjadi kropos
3. Psoriasis Guttate
Psoriasis Guttate (GUH-tate) adalah salah satu bentuk dari psoriasisyang mulai timbul sejak waktu anak-anak atau remaja. kata guttateberasal dari bahasa Latin yang berarti “jatuh”.(drop). Bentukpsoriasis ini menyerupai bintik-bintik merah kecil di kulit. bercak(lesions) guttate biasanya timbul pada badan dan kaki. Bintik-bintikini biasanya tidak setebal atau bersisik seperti bercak-bercak(lesions) pada psoriasis plak.
4. Psoriasis Inverse
Inverse psoriasis ditemukan pada ketiak, pangkal paha, dibawahpayudara, dan di lipatan-lipatan kulit di sekitar kemaluan danpanggul Tipe psoriasis ini pertama kali tampak sebagai bercak(lesions) yang sangat merah dan biasanya lack the scale associateddengan psoriasis plak. Bercak itu bisa tampak licin dan bersinar.Psoriasis Inverse sangat (particularly irritating) menganggu karenairitasi yang disebabkan gosokan/garukan dan keringat karenalokasinya di lipatan-lipatan kulit dan daerah sensitif tender).terutama sangat mengganggu bagi penderita yang gemuk dan yangmempunyai lipatan kulit yang dalam.
5. Psoriasis Kuku
menyerang dan merusak kuku dibagian bawah kuku tumbuh banyak sisikseperti serbuk, jenis ini termasuk yang sulit/bandel untukdisembuhkan bagi penderita.
6. Psoriasis Plak
Hampir 80% dari penderita psoriasis adalah tipe Psoriasis plak yangsecara ilmiah sisebut juga psoriasis vulgaris (yang berarti umum).Tipe plak ini bersifat meradang pada kulit menimbulkan bercah merahyang dilapisi dengan kulit yang tumbuh berwarna keperakan yang umumnya akan terlihat pada sekitar alis,lutut, kepala (seperti ketombe),siku juga bagian belakang tubuh sekitar panggul serta akan meluaskebagian-bagian kulit lainnya.
7. Psoriasis Pustular
Kasus Psoriasis Pustular (PUHS-choo-ler) terutama banyak ditemuipada orang dewasa. Karakteristik dari penderita PUHS-choo-ler iniadalah timbulnya Pustules putih (blisters of noninfectious pus) yangdikelilingi oleh kulit merah. Pus ini meliputi kumpulan dari seldarah putih yang bukan merupakan suatu infeksi dan juga tidakmenular. Bentuk psioriasis yang pada umumnya tidak biasa inimempengaruhi lebih sedikit dari 5 % dari seluruh penderitapsoriasis. Psoriasis ini, bisa terkumpul dalam daerah tertentu padatubuh, contohnya, pada tangan dan kaki. Psoriasis Pustular jugadapat ditemukan menutupi hampir seluruh tubuh, dengan kecenderunganmembentuk suatu siklus - reddening (membuat kulit merah??) yangdiikuti oleh pembentukan pustules dan scaling.
8. Psoriasis Scalp
Psoriasis tipe ini tampak pada batas rambut, kepala (sepertiketombe), kening, sekitar leher juga dibelakang telinga, berupaseperti sisik kulit atau serbuk
2.4 Etiologi
Factor genetik
Berperan, bila orang tuanya tidak menderita psoriasis risikomendapat psoriasis 12 %, sedangkan jika salah seorang orang tuanyamenderita psoriasis risikonya mencapai 34-39%. Berdasarkan awitanpenyakit dikenal dua tipe; psoriasis tipe I dengan awitan dinibersipfat familial, psoriasis tipe II dengan ae=witan lambatbersifat non familial. Hal lain yang menyokong adanya factor genetic
ialah bahwa psoriasis berkaitan dengan HLA. Psoriasis tipe Iberhubungan dengan HLA-B13, B17, Bw57, dan Cw6. Psoriasis tipe IIberkaitan dengan HLA-B27 dan Cw2, sedangkan psoriasis pustulosaberkolerasi dengan HLA-B27.
Factor imunologik
Defek genetik pada psoriasis dapat diekspresikan pada salahsatu dari tiga jenis sel, yakni limposit T, sel penyaji antigen(dermal), atau keratinosit. Keratinosit psoriasis membutuhkanstimuli untuk aktivasinya. Lesi psoriasis matang umumnya penuhdengan sebukan limfosit T pada dermis yang terutama terdiri ataslimfosit T CD4 dengan sedikit sebukan limfositik dengan epidermis.Sedangkan pada lesi baru umumnya lebih banyak didominasi olehlimfosit T CD8. Pada lesi psoriasis terdapat sekitar 17 sitokin yangproduksinya bertambah. Sel langerhans juga berperan padaimunopatogenesi psoriasis.
Terjadinya ploriferasi epidermis diawali dengan adanyapergerakan antigen, baik eksogan, maupun endogen oleh sellangerhans. Pada psoriasispembentukan epidermis (turn over time)lebih cepat, hanya 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27hari. Nickoloff (1998) berkesimpulan bahwa psoriasis merupakanpenyakit autoimun. Lebih 90% kasus dapat mengalami remisi setelahdiobati dengan imunosupresif.
Stres Psikik
Infeksi fokal. Umumnya infeksi disebabkan oleh KumanStreptococcus
Faktor Endokrin. Puncak insidens pada waktu pubertas danmenopause, pada waktu kehamilan membaik tapi menjadi lebih burukpada masa pascapartus.
Gangguan Metabolik, contohnya hipokalsemia dan dialisis.
Obat-obatan misalnya beta-adrenergic blocking agents, litium,antimalaria, dan penghentian mendadak korikosteroid sistemik.
Alkohol dan merokok.
2.5 Faktor Pencetus
Factor pencetus pada psoriasis yang disebut dalam kepustakaan,diantaranya stres psikik, infeksi fokal, trauma (fenomena kobner),endokrin, gangguan metabolic, obat, juga alcohol dan merokok. Strespsikik merupakan factor pencetus utama. Infeksi fokal mempunyaihubungan erat dengan salah satu bentuk psoriasi ialah psoriasisgutata, sedangkan hubungannya dengan psoriasis vulgaris tidak jelas.
Pernah dilaporkan kasus-kasus psoriasis gutata yang sembuhsetelah diadakan tonsilektomia. Umumnya infeksi disebabkanoleh streptococcus. Factor endokrin yang rupanya mempengaruhiperjalanan penyakit. Puncak insiden psoriasis pada waktu pubertasdan menopause pada waktu kehamilan umumnya membaik, sedangkan masapascapartus memburuk. Gangguan metabolism, contohnya hipokalsemiadan dialysis telah dilporkan sebagai factor pencetus. Obat yangumumnya dapat menyebabkan residif ialah beta-adrenergic blockingagents, litium, antimalaria, dan penghentian mendadak kortikosteroidsistemik.
2.6 Patofisiologi
Faktor genetik berperan.Bila orangtuanya tidak menderitapsoriasis risiko mendapat psoriasis 12%,sedangkan jika salah satuorangtuanya menderita psoriasis risikonya mencapai 34-39%.Berdasarakan awetan penyakit dikenal dua tipe:psoriasis tipe 1dengan awetan dini bersipat familial,psoriasis tipe II dengan awitanlambat bersifat nonfamilial.Hal lain yang menyokong adanya factorgenetik ialah bahwa psoriasis berkaitan dengan HLA.Psoriasis tipe 1berhubungan dengan HLA-B13, B17, Bw57,dan Cw6. Psoriasis tipe IIberkaitan dengan HLA-B27 dan Cw2,sedangkan psoriasis pustulosaberkorelasi dengan HLA-B27.
Faktor imonologik juga berperan. Defek genetic padapsoriasis dapat diekspresikan pada salah satu dari tiga jenissel,yakni limfosit T,sel peyaji antigen (dermal) ataukeratinosit.Keratonosit pesoriasis membutuhkan stimuli untukaktivasinya.Lesi psoriasis matang umumnya penuh dengan sebukanlimfosit T pada germis yang terutama terdiri atas limfost T CD2dengan sedikit sebukan limfositik dalam epidermis.Sedangkan padalesi baru umumnya lebih banyak didominasi oleh limfosit T CD8.Pada
psoriasis terdapat sekitar 17 sitokin yang produksinya bertambah.Sel Lengerhans juga berperan pada imonopatogenesispsoriasis.Terjadinya proliferasi epidermis diawali dengan adanyapergerakan antigen, baikeksogen maupun endogen oleh langerhans.padapsoriasis pembentukan epidermis (tum over time) lebih cepat, hanya3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27 hari. Nikoloff(1998) berkesimpulan bahwa psoriasis merupakan penyakit autoimun.Lebih 90% kasus dapat mengalami remisi setelah diobati denganimunosupresif.
Target ImunologiManusia dianugerahi Sang Pencipta dengan kulit sebagai satu dari panca indera.Kulit didesain dengan spesifikasi klinis sedemikian rupa sehingga mampu melindungimanusia dari luka atau infeksi, serta beberapa faktor imunologik, di antaranyasitokin TNF-α , sebuah sinyal bahaya yang dikeluarkan oleh jaringan-jaringan yangsedang mengalami luka kepada sistem imunologi. Pelepasan TNF-α dari sel-sel yangterdestruksi pada luka nantinya akan memanggil sitokin-sitokin dan kemokin lainnyasehingga memodifikasi permukaan endotel pada venula-venula pascakapiler. Proses inimerupakan mekanisme alamiah yang memfasilitasi ekstravasasi leukosit ke jaringanyang sedang luka.
Leukosit yang keluar dari pembuluh darah nantinya akan merembes memasukidermis melalui beberapa proses yang melibatkan beberapa molekul, di antaranya LFA-1(terkandung dalam contoh obat di atas, efalizumab). Leukosit yang memasuki dermismelalui gradien kemotaktik akan mulai memediasi fungsi efektor, misalnya untukmembunuh bakteri atau jamur. Selama perjalanannya leukosit yang menuju jaringanluka ini juga akan mengeluarkan TNF-α ke sirkulasi. Dengan demikian semakin lamaakan semakin banyak leukosit yang terpanggil ke tempat luka. Inilah prosesimunosurveilans yang melibatkan jaringan luka dan sel-sel imunitas.
Dalam kenyataannya, proses imunitas merupakan rangkaian adaptasi fisiologisyang senantiasa berubah demi mempertahankan hidup. Adaptasi imunitas ini dilakukanoleh sel-sel T yang populer dengan sebutan imunitas spesifik dan nonspesifik,meskipun dalam kerjanya dibantu oleh sel-sel dan molekul-molekul lainnya. Setiapsel T memiliki keunikan yang spesifik untuk antigen tertentu. Inilah target utamapenyembuhan yang dilakukan oleh sistem imun alami. Yang penting ialah bagaimanamenempatkan sel-sel T tersebut pada tempat dan waktu yang tepat.
Penempatan sel T diatur oleh pajanan jutaan antigen yang masuk ke tubuhmanusia. Awalnya semua sel T merupakan sel T naif (null) yang berkelana di dalampembuluh darah serta sebagian tersimpan di kelenjar getah bening (KGB) –proses inisangat.tergantung dengan LFA-1-. Ketika berada di KGB, sel-sel T akan 'dijemput'oleh sel-sel dendritik di jaringan terdekat KGB tersebut untuk diundang ke jaringantadi. Ketika terdapat luka di jaringan, sel dendritik akan menjadi matur sertabermigrasi ke KGB karena dirangsang oleh sinyal berbahaya (misalnya TNF-α )kemudian 'memberi tahu' (dengan mekanisme MHC kelas III) antigen apa yang sedangmenyerang jaringan tersebut.
Sebagaimana dipahami, MHC ( majorhistocompatibility complex) merupakan carapengenalan antigen dari sel-sel yang terpajan antigen melalui ligan reseptor kepadasel T yang naif. Sel T naif ini terdiri dari sel-sel dengan reseptor yang khas. SelT dengan reseptor CD28 akan berikatan dengan MHC dengan reseptor CD80 dan CD86(kostimulasi), sedangkan sel T dengan reseptor LFA-1 akan berikatan dengan ICAM-1 (intercellular adhesion molecules 1) pada sel dendritik.
Sel T MenyerangSetelah proses permulaan tadi, sel-sel T naif yang telah berikatan dengan
reseptornya yang cocok akan bereplikasi dan multiplikasi, kemudian mengekspresikanmolekul baru pada permukaannya. Sebagian menjadi sel T memori, sebagian lagimemulai kerjanya menuju lokasi anatomi yang sedang mengalami kerusakan. Sel-sel Tdari KGB yang telah 'dididik' oleh MHC, dalam hal ini sel dendritik, akan menuju kelokasi kejadian perkara. Sedangkan sel T dari organ serupa KGB, yakni Patch Peyerdi usus, akan menuju ke lamina propria usus.
Sel T yang menuju ke kulit akan mengekspresikan Cutaneous Lymphocyte Antigen(CLA), reseptor chemokine CC 4 dan 10, serta LFA-1. Nantinya ekspresi CLA dankawan-kawannya akan berinteraksi dengan pembuluh darah untuk menghasilkan E-selectin dan P-selectin, ligan chemokine CC (misalnya CCL17), serta ICAM-1. Reaksiinilah yang membantu sel T untuk melawan antigen-antigen yang masuk ke kulit. Jikamemang tidak ada antigen yang masuk ke kulit, maka perlahan-lahan sel-sel T iniakan masuk ke pembuluh limf dan berjalan menuju KGB terdekat. Konsep sel T memoridengan CLA, LFA-1, dan reseptor CC inilah yang menjawab pertanyaan mengapa reaksiantigen di kulit berlangsung sangat cepat. Pasalnya, pelepasan TNF-α dan sitokin-sitokin lainnya akan merangsang pembentukan ICAM-1,chemokine, dan E-selectin dalamjumlah yang besar.
Pada intinya, selain TNF-α , banyak mediator yang membuat sel T lebih cepatmasuk ke kulit. Perlindungan ekstra ketat ini memang istimewa dimiliki oleh kulitguna melakukan adaptasi imunosurveilans yang cepat serta melawan kemungkinaninfeksi patogen yang sangat mudah untuk masuk ke kulit. Sistem elegan inilah yangmenjadi dasar kelainan pada penderita psoriasis. Para penderita psoriasis memilikiautoantigen psoriasis yang diproduksi di tubuh dan spesifik dilawan oleh sel-sel Tmemori yang berada di sekitar kulit. Ketika ada autoantigen psoriasis datang, sel-sel T otomatis akan menyerang dan otomatis pula menghasilkan mediator-mediator diatas, termasuk TNF-α dan LFA-1. Selain itu, di samping sel-sel T jaringan yangtelah luka akibat reaksi antigen dengan sel T juga akan memproduksi TNF-α yangakhirnya akan memperburuk keadaan psoriasis.
Keadaan ini ditandai dengan respon perproliferasi epidermis serta gejalaumum psoriasis. Inilah proses reversibel dari psoriasis dan hanya bisa dihentikandengan cara memblok aktivasi sel-sel T pada lesi tersebut.
Proses PerlawananDari contoh di atas, misalnya etanercept, TNF-α yang larut maupun tak larut
akan diikat bersama IgG yang berikatan dengan reseptor p75 TNF-α . Konsep inisangat bermanfaat mengingat TNF-α sebenarnya dibuat oleh leukosit (termasuk sel T)dan.sel-sel yang bukan turunan dari sumsum tulang (termasuk kulit) yang bersemayamdi sekitar kulit.
Etanercept ini kabarnya telah terbukti ampuh mengobati rheumatoid arthritis,inflammatory bowel disease (IBD), dan psoriasis arthritis. Studi terbaru (namunbelum diaplikasikan secara luas) obat semacam etanercept ini juga mampu mengatasikeluhan pada psoriasis biasa/psoriasis vulgaris. Sedangkan obat seperti efalizumab,yang memiliki target CD11a atau α L terbukti ampuh memblok interaksi LFA-1.Antibodi monoklonal ini mampu menghalangi interaksi ICAM-1 dan ICAM-2. Bedanyadengan jenis etanercept, efalizumab terfokus melawan LFA-1 yang notabene hanyadihasilkan oleh leukosit, tidak seperti TNF-α yang bisa juga dihasilkan oleh sel-sel lainnya. Sel T sangat bergantung pada LFA untuk melakukan perlawanan, terutamaketika ekstravasasi ke tempat yang rusak.
Dengan demikian, makin terkuaklah terapi imunologis yang dapat dilakukan padapenderita psoriasis. Semakin fokus pada etiologi psoriasis, diharapkan semakinefektif pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita psoriasis.
WOC
2.7 Manifestasi Klinis
Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasan daerahtersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama sikuserta lutut, dan daerah lumbosakral.
Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yangmeninggi (plak) dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas danmerata. Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih sepertimika, serta transparan.
Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz danKobner. Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanyamenjadi putih pada goresan, seperti lilin digores. Pada fenomenaAuspitz serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan karenapapilomatosis. Trauma pada kulit , misalnya garukan , dapatmenyebabkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis dan disebutkobner.
Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agak khasyang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukanmiliar.
Pemeriksaan penunjang pada penyakit prosiasis adalahpemeriksaan laboratorium yang dapat membantu menyokong diagnosispsoriasis tidak banyak. Pemerik,saan yang bertujuan mencari penyakityang menyertai psoriasis perlu dilaksanakan, seperti pemeriskaandarah rutin, mencari penyakit infeksi, pemeriksaan gula darah,kolesterol untuk penyakit diabetes mellitus.
2.9 Penatalaksanaan
Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang spesifikkarena penyebabnya belum jelas dan banyak faktor yang berpengaruh.Psoriasis sebaiknya diobati secara topikal. Jika hasilnya tidakmemuaskan, baru dipertimbangkan pengobatan sistemik karena efeksamping pengobatan sistemik lebih banyak.
1. Preparat Ter ( fosil, kayu, batubara )2. Kortikosteroid ( senyawa fluor )3. Ditranol ( antralin )4. Pengobatan dengan peyinaran
5. Calcipotrio
2.10 Komplikasi
Penyakit ini dapat disertai arthritis asimetris pada lebihdari sendi dengan factor reumatik yang negaif.parubahan arthritisini dapat terjadi sebelum atau sesudah munculnya lesikulit.Hhubungan antara atritis dan psoriasis belum dipahami.Komlikasi lainya berupa keadaan psoriatif eksfoliatif d imanapenyakit tersebut berlanjut dengan mengenai seluruh permukaan tubuh.
Masalah psikologik. Psoriasis dapat menimbulkankeputusan dan frustasi pada pasien; orang yang melihatnya dapat sajamengamati, berkomentar, mengajukan pertanyaan yang menjengkelkanpasien atau bahkan menghindari pasien. Penyakit ini pada akhirnyabias menghabiskan sumber daya pasien, mempengaruhi pekerjaannya danmembuat hidup pasien sebagai penderitaan. Para remaja merupakankelompok yang rentan terhadap efek psikologik dari penyakit ini.Keluarga juga dapat terkena efek tersebut karena pengobatan yangmenghabiskan waktu, pemakaian salap yang mengotori dan pengelupasansisik yang terus menerus dapat mengacaukan kehidupan rumah sertamenimbulkan kekesalan. Frustasi pasien dapat diekspresikan lewatsikap bermusuhan yang ditujukan kepada petugas kesehatan dan oranglain.
2.11 Pencegahan
Tidak ada cara untuk mencegah psoriasis, namun tips berikutmungkin memperbaiki gejala atau membantu mengurangi jumlah psoriasisflare-up.
Mempertahankan kelembapan kulit dan dilumasi
Hindari dingin dengan menggunakan baju/jaket hangat, waspada padaiklim kering
Hindari menggaruk luka/lesi kulit, mengambil kulit dan luka kulit(luka atau goresan). Termasuk cedera kuku/kulit terdekat saatmemangkas kuku
Hindari stress dan kecemasan
Hindari infeksi
Cobalah untuk menghindari obat tertentu. Beberapa termasuk beta-blocker (obat-obatan untuk jantung), dan lthium dapat memperburukgejala psoriasis
Hindari minuman yang mengandung alcohol
Kurangi merokok/berhenti merokok.BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan
Identitas klien
Lakukan pengkajian pada identitas klien dan isi identitasnyayang meliputi: nama, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir,alamat, agama, dan tanggal pengkajian
Keluhan utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongankesehatan adalahPenderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan padatempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasan daerahtersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama sikuserta lutut, dan daerah lumbosakral.
.
Riwayat kesehatan sekarang
Penderita penyakit psoriasis menampakkan gejala Penderitabiasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi,yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka,ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerahlumbosakral.Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi(plak) dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata.Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika, sertatransparan.
Riwayat kesehatan dahulu: adanya riwayat merokok, minumanberalkohol
Riwayat kesehatan keluarga: ada atau tidak anggota keluarga yangpernah menderita penyakit psoriasis
Seorang perempuan bernama Ny. Y berumur 41 tahun datang ke poliklinik kulit dankelamin RSUD M. Yunus dan mengeluh sudah 2 minggu ini penyakit kulitnya kambuh,timbul bercak-bercak merah bersisik tebal diseluruh tubuh yang sangat gatal.Keluhan dirasakan di kaki, tangan, badan, leher hingga muka. Keluhan kembali munculbeberapa hari setelah obat habis. Gatal terutama dirasakan saat terpapar sinarmatahari. Pasien juga mengeluhkan susah tidur dan aktifitas menjadi terganggu.Pasien pernah dirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahun lalu bila penyakit yangdiderita kambuh. Kambuh dirasakan setiap obat habis. Tidak ada riwayat alergi danobat-obatan pada pasien. Riwayat penyakit serupa di keluarga tidak ada.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis.Pemeriksaan fisik secara umum dalam batas normal. Status dermatologi pada regioekstremitas superior dan inferior, trunkus, colli, serta wajah terdapat plakeritem, dengan skuama kasar, berwarna putih, melekat, sebagian deskuamasi, bentuklentikular hingga numular atau plakat berbatas tegas, multipel, generalisata. Tidakdijumpai Auspitz sign, kelainan selaput lendir, kuku, serta rambut.
4.2 Format Pengkajian
Data biografi
Identitas klien
Nama : Ny. Y
Umur : 41 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Sudah menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh pabrik
Alamat : Jl. Hibrida No. 7 Bengkulu
Tanggal masuk RS : 08 Desember 2010
Tanggal pengkajian : 08 Desember 2010
Catatan kedatangan : Berjalan
Keluarga terdekat yang dapat dihubungi:
Nama/umur : Tn.C No. Telepon:087830xxxx
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Alamat : Jl. Hibrida No. 7 Bengkulu
Sumber informasi : Pasien, keluarga, orang terdekat
Riwayat kesehatan/Keperawatan:
Keluhan utama/ alas an masuk RS:Seorang perempuan bernama Ny. Y berumur 41 tahun datang ke poliklinik kulit dan
kelamin RSUD M. Yunus dan mengeluh sudah 2 minggu ini penyakit kulitnya kambuh,timbul bercak-bercak merah bersisik tebal diseluruh tubuh yang sangat gatal.Keluhan dirasakan di kaki, tangan, badan, leher hingga muka. Keluhan kembali munculbeberapa hari setelah obat habis. Gatal terutama dirasakan saat terpapar sinarmatahari. Pasien juga mengeluhkan susah tidur dan aktifitas menjadi terganggu.Pasien pernah dirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahun lalu bila penyakit yangdiderita kambuh. Kambuh dirasakan setiap obat habis. Tidak ada riwayat alergi danobat-obatan pada pasien. Riwayat penyakit serupa di keluarga tidak ada.
Riwayat kesehatan sekarang:
Factor pencetus: klen mengatakan Keluhan kembali muncul beberapahari setelah obat habis. Gatal terutama dirasakan saat terpaparsinar matahari
Sifat keluhan (mendadak/perlahan-lahan/terus-menerus/hilangtimbul atau berhungan dengan waktu): klien mengatakan rasa gatalterus menerus terutama saat terkena sinar matahari. Lokalisasi dansifatnya (menjalar/menyebar/berpidah-pindah/menetap: klienmengatakan rasa gataldirasakan di kaki, tangan, badan, leher hinggamuka
Berat ringannya keluhan: klien mengatakan timbul bercak-bercakmerah bersisik tebal diseluruh tubuh yang sangat gatal sejak 2minggu yang lalu.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi: klienmengatakan Pasien pernah dirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahunlalu bila penyakit yang diderita kambuh untuk Keluhan saatpengkajian: pasien tidak mengeluhkan rasa sakit saatpengkajian
Diagnosa medis: Psoriasis Vulgaris Tanggal: 08 Desember 2010
Riwayat kesehatan dahulu
Penyakit yang pernah dialami (jenis penyakit, lama dan upayauntuk mengatasi, riwayat masuk RS): klien mengatakan Pasien pernahdirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahun lalu bila penyakit yangdiderita kambuh
Alergi: klien mengatakan tidak ada riwayat alergi
Riwayat kesehatan keluarga:
penyakit menular atau keturunan dalam keluarga: klien mengatakantidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit serupadengan dirinya.
Pola fungsi kesehatan (Gordon):
Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Persepsi terhadap penyakit: klien mengatakan akibat penyakit yangdideritanya aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.
Pola nutrisi dan metabolisme
Diet suplemen khusus : k/ mengatakan tidak ada dietsuplemen khusus
Instruksi diet sebelumnya: psien dilarang makan makanan yangberminyak dan pedas
Nafsu makan(normal, meningkat, menurun): klien mengatakan nafsumakannya berkurang
Pola aktivitas dan latihan:
Kemampuan perawatan diri:
0= Mandiri 3=Dibantu orang lain dan peralatan
1= Dengan alat bantu 4=ketergantungan/tidak mampu
2= Dibantu orang lain
Kegiatan /aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/minum
Mandi
Berpakaian
Toileting
Mobilisasi di tempattidur
Berpindah
Berjalan
Menaiki tangga
Keluhan saat beraktivitas: klien mengatakan rasa gatal saatberaktivitas di tambah dengan terkena nya matahari
Pola istirahat dan tidur
Lama tidur : 6 jam/malam, 1 jam tidur siang
Waktu: 23.00-05.00 WIB
Kebiasaan menjelang tidur: tidak ada
Masalah tidur: klien mengatakan susah tidur akibat rasa gatalyang dideritanya dan Kesulitan tidur pada malam hari karena stressdan mimpi buruk.
Pola kognitif dan persepsi
Status mental (sadar/tidak, orientasi baik/tidak): status mentalpasien sadar
Bicara: Normal
Kemampuan berkomuniaksi: ya
Kemampuan memahami: ya
Tingkat ansietas: berat
Pendengaran: DBN
Penglihatan: DBN
Vertigo: ada
Ketidaknyamanan/ nyeri: tidak ada
Penatalaksanaan nyeri: tidak ada
Persepsi diri dan konsep diri
klien mengatakan Perasaan tidak percaya diri atau minder danPerasaan terisolasi.
Pengaruh agama dalam kehidupan: berdo’a dan berikhtiar untukkesembuhan
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum:
Penampilan umum: klien tampak wajah terdapat plakeritem, dengan skuamakasar, berwarna putih, melekat, sebagiandeskuamasi, bentuk lentikular hingga numular atau plakat berbatastegas, multipel, generalisata.
Klien tampak sehat/sakit/sakit berat: klien sakit Karen merasagatal
Kesadaran: kompos mentis
BB: 50 kg
TB: 160 m
Tanda-tanda vital:
TD: 120/80
ND: 100x/i
RR:24x/i
S: 38 oC
Kulit:
Warna kulit(sianosi,ikterus, pucat, eritema, dll: eritema
Kelembapan: kulit pasien agak lembab
Turgor kulit: tidak baik
Ada atau tidaknya edema: ada
Kepala/rambut:
Inspeksi: adanya kelainan
Palpasi: ada kelainan
Mata:
Fungsi pengihatan: DBN
o Palpebra: tertutup
Ukuran pupil: simetris isokor
Konjuntifa: normal sclera: normal
Lensa/iris: normal
Oedema palpebra: tidak ada
Telinga
Fungsi pendengaran: baik fungsi keseimbangan: baik
Kebersihan: bersih Secret:ada sedikit
Daun telinga: simetris Mastoid: tidak ada
Hidung dan sinus
Inspeksi: pernapasan lewat hidung normal
Fungsi penciuman: normal
Pembengkakan: tidak ada perdarahan: tidak ada
Kebersihan:bersih secret: tidakada
Mulut dan tenggorok
Membrane mukosa: agak kering kebersihanmulut: bersih
Keadaan gigi: bersih
Tanda radang(bibir, gusi, lidah): tidak ada radang
Kesulitan menelan: tidak ada
Leher
Trakea: simetris
Carotid bruid: tidak ada
JVP: normal
Thorak/paru
Inspeksi: normal
Palpasi: normal
Perkusi: normal
Auskultasi: bunyi napas normal
Jantung
Inspeksi: normal
Palpasi: normal
Perkusi: normal
Auskultasi: normal
Abdomen
Insfeksi: normal
Auskultasi: normal
Perkusi: normal
Palpasi: normal
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah periksa darahrutin, kimia darah,gula darah, kolesterol, asam urat untukmengetahui penyebab psoriasis. Untuk memastikan diagnosis dilakukanpemeriksaan biopsi jaringan dan gambaran histopatologi.
Penatalaksanaan pengobatan
Pengobatan pada pasien diberikan secara sistemik dan topical.Pengobatan Sistemik menggunakan antimetabolit Methotrexate. Pasienjuga mendapat antihistamine berupa Interhistin untuk mengurangi rasagatal dan derajat keparahan penyakit. Penggunaan Methotrexate untukpsoriasis diutamakan pada pasien dengan penyakit berat atau residifdengan tipe plak yang memerlukan pengobatan sistemik. Pada pasienyang ideal adalah pasien dengan penyakit kulit berat tetapi dalamkeadaan sehat dan berusia muda. Methotrexate merupakan antagonisasam folat yang menghambat sintesis DNA pada jaringan dengankecepatan pembentukan keratosit tinggi.
Pengobatan topikal biasanya digunakan kortikosteroid potensisedang, dikombinasikan dengan agen topikal lain (asam salisilat)untuk lesi kronis. Pada awal pemakaian, kortikosteroid dapatmenyembuhkan psoriasis, tetapi jika obat ini dihentikan penyakitdapat kambuh kembali, bahkan lebih berat daripada sebelumnya.Penghentian mendadak kortikosteroid dapat mencetuskantimbulnyapsoriasis. Regimen salep pada pasien ini menggunakankombinasi Desoximethasone, asam salisilat, LCD, serta vaselin.
Pasien pada kasus ini diberikan informasi tentang pengobatan yanggagal, serta kemungkinan kegagalan terapi berikutnya, anjuranmengelola kondisi emosional,serta meningkatkan pemahaman pasienterhadap penyakit.Terapi
Pasien mendapat terapi preparat antimetabolit Methotrexate tablet 2,5 mgsebanyak 6 tablet untuk diminum 2 tablet setiap 12 jam. Diberikan pula antihistaminInterhistin tablet 50 mg sebanyak 10 tablet yang diminum 1 tablet setiap 12 jam.Salep yang diberikan berupa kombinasi Inerson 30 mg, LCD 3%, asam salisilat 3%,serta vaselin yang doleskan di daerah luka 2 kali sehari. Pengobatan diberikanuntuk 5 hari, kemudian pasien disarankan untuk control setelah obat habis atau jikakeluhan bertambah. Pasien juga diberikan edukasi agar menjaga kondisiemosionaltetap stabil, sikap menerima, serta pengetahuan pada kondisi yang sedangdihadapi karenaberpengaruh terhadap manajemen terapi. Diet pada pasien disarankanmakanan yang tinggi kalori dan tinggi protein.
4.3 Diagnosa medis
Psoriasis Vulgaris
4.4 Analisa data
Nama kilen : Ny. Y
Ruang Rawat : Ruang RSUD M. Yunus Bengkulu
Diagnosa medik : Psoriasis Vulgaris
No. Data Senjang Interpretasi Data Masalah
1.
DS:
Klien mengatakan timbulbercak-bercak merahbersisik tebal diseluruhtubuh yang sangat gatal
Klien mengatakanKeluhan dirasakan di kaki,tangan, badan, leher hinggamuka
Gatal terutamadirasakan saat terpaparsinar matahari
DO:
Status dermatologi padaregio ekstremitas superiordan inferior, trunkus,colli
Wajah pasien terdapatplak eritem
Pada kulit pasien jugaterdapat skuama kasar,berwarna putih, melekat,sebagian deskuamasi,bentuklentikular hingga numularatau plakat berbatas tegas,multipel,generalisata.Tidak dijumpai Auspitzsign, kelainan selaputlendir, kuku, serta rambut.
bercak-bercak merahbersisik tebal diseluruhtubuh yang sangat gatal
Klien mengatakanKeluhan dirasakan di kaki,tangan, badan, leher hinggamuka
Pasien juga mengeluhkansusah tidur dan aktifitasmenjadi terganggu
DO:
Status dermatologi padaregio ekstremitas superiordan inferior, trunkus,colli
Wajah pasien terdapatplak eritem
Pada kulit pasien jugaterdapat skuama kasar,berwarna putih, melekat,sebagian deskuamasi,bentuklentikular hingga numularatau plakat berbatas tegas,multipel,generalisata.Tidak dijumpai Auspitzsign, kelainan selaputlendir, kuku, serta rambut
Status dermatologi padaregio ekstremitas superiordan inferior, trunkus,colli
Wajah pasien terdapatplak eritem
Pada kulit pasien jugaterdapat skuama kasar,berwarna putih, melekat,sebagian deskuamasi,bentuklentikular hingga numularatau plakat berbatas tegas,multipel,generalisata.Tidak dijumpai Auspitzsign, kelainan selaputlendir, kuku, serta rambut
Inflamasi dermal-epidermal
Kerusakan integritaskulit
Perubahan penampilan
Krisis kepercayaan diri
Gangguan konsep diri
4.5 Diagnosa keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermalsekunder
2. Ketakutan berhubungan dengan perubahan penampilan
3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diri
4.6 Rencana Asuhan Keperawatan (NCP)
NO.
DiagnosaKeperawa
tan TujuankriteriaHasil Intervensi Rasional
1. Kerusakanintegritaskulitberhubungan
Setelahdilakukanintervensiselama 3x24jam,diharapkanKerusakanintegritaskulit dapat
Areaterbebasdariinfeksilanjut.
Kulitbersih,kering,
Mandiri
Kaji keadaankulit
Kaji keadaanumum dan observasi
Mengetahui danmengidetifikasikerusakankulit untukmelakukanintervensi
Mempertahankan agardaerah yang terinfeksitetap bersih dankering.
Kolaborasi
MelakukanKolaborasi dengan
Pukul 13.00 WIB
S:
Klienmengatakanbercak-bercak merahbersisik tebaldiseluruhtubuh sudahmulai berkurangdan rasa yangsangat gatalsudah berkurang
Gatalterutamadirasakan saatterpapar sinarmatahari sudah
dokter dalam pemberianobat-obatan.Seperti Pengobatantopikalbiasanyadigunakankortikosteroidpotensi sedang,dikombinasikan denganagen topikal lain(asam salisilat) untuklesi kronis. Pada awalpemakaian,kortikosteroid dapatmenyembuhkanpsoriasis, tetapi jikaobat ini dihentikanpenyakit dapat kambuhkembali, bahkan lebihberat daripadasebelumnya.Penghentian mendadakkortikosteroid dapatmencetuskantimbulnyapsoriasis.Regimen salep pada pasienini menggunakankombinasiDesoximethasone, asamsalisilat, LCD, sertavaselin.
tidaka ada lagi
O:
Plak eritempada wajahpasien sudahberkurang
Skuamakasar padakulit pasiensudah mulaihilang
A
Masalahteratasi
Tidak adalesi baru yangtimbul
Kulitpasien sudahmulai halus
P
Intervensidi hentikan
2. Kamis/ 09Desember2010
Ketakutanberhubungan denganperubahanpenampilan
Pukul: 12.00 WIB
Mengkaji ulangperubahan biologis danfisiologis.
Menggunakansentuhan sebagaitoleransi
Mendukung jeniskoping yang disukaiketika mekanismeadaftif digunakan.
Menganjurkan untukmengekspresikan
pukul 17.00 WIB
S
Klienmengatakanbercak-bercak merahbersisik tebaldiseluruhtubuh sudahmulai berkurangdan rasa yangsangat gatalsudah berkurang
Gatal
perasaannya.
Menganjurkan untukmenggunakan mekanismekoping yang normal.
Menganjurkan klienuntuk mencari stresordan menghadapi rasatakutnya.
terutamadirasakan saatterpapar sinarmatahari sudahtidaka ada lagi