BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Pneumonia merupakan suatu bentuk infeksi pada paru-paru. Pneumonia bisa disebabkan oleh bakteri, virus, fungi, dan pneumonia karena aspirasi benda asing. Pneumonia dan gejalanya sangat bervariasi dari gejala ringan hingga berat, bahkan hingga menyebabkan kematian. Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE pada peringatan World Pneumonia Day tanggal 12 November 2011 menyebutkan bahwa berdasarkan data WHO, pneumonia merupakan salah satu penyebab terbanyak kematian anak di seluruh dunia. Setiap tahun diperkirakan ada 1,5 juta balita yang meninggal karena pneumonia, atau sekitar 20% dari kematian balita di dunia, lebih banyak dari gabungan kematian akibat AIDS, malaria dan campak. Setiap 20 detik ada 1 balita di dunia yang meninggal karena pneumonia. Setiap tahun ada 11-20 juta anak di dunia dirawat di rumah sakit karena pneumonia Data pneumonia di Indonesia sendiri menunjukkan pneumonia merupakan penyebab kematian 13,2% balita dan penyebab kematian 12,7% anak di Indonesia. Lebih lagi 87,9% dari kasus Flu Burung di Indonesia menderita Pneumonia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh kementrian kesehatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia sendiri. Berdasarkan data-data tersebut diatas, kami ingin mengetahui lebih banyak mengenai pneumonia dan bagaimana penatalaksanaan kasus pneumonia di rumah sakit khususnya di ruang rawat intensif anak (PICU). I.2. RUMUSAN MASALAH
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Pneumonia merupakan suatu bentuk infeksi pada paru-paru.
Pneumonia bisa disebabkan oleh bakteri, virus, fungi, dan pneumonia
karena aspirasi benda asing. Pneumonia dan gejalanya sangat bervariasi
dari gejala ringan hingga berat, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE pada
peringatan World Pneumonia Day tanggal 12 November 2011 menyebutkan
bahwa berdasarkan data WHO, pneumonia merupakan salah satu penyebab
terbanyak kematian anak di seluruh dunia. Setiap tahun diperkirakan
ada 1,5 juta balita yang meninggal karena pneumonia, atau sekitar 20%
dari kematian balita di dunia, lebih banyak dari gabungan kematian
akibat AIDS, malaria dan campak. Setiap 20 detik ada 1 balita di dunia
yang meninggal karena pneumonia. Setiap tahun ada 11-20 juta anak di
dunia dirawat di rumah sakit karena pneumonia
Data pneumonia di Indonesia sendiri menunjukkan pneumonia
merupakan penyebab kematian 13,2% balita dan penyebab kematian 12,7%
anak di Indonesia. Lebih lagi 87,9% dari kasus Flu Burung di Indonesia
menderita Pneumonia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh kementrian
kesehatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
pneumonia sendiri.
Berdasarkan data-data tersebut diatas, kami ingin mengetahui
lebih banyak mengenai pneumonia dan bagaimana penatalaksanaan kasus
pneumonia di rumah sakit khususnya di ruang rawat intensif anak
(PICU).
I.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, kami ingin mengetahui
“Bagaimana asuhan keperawatan pada anak dengan pneumonia di ruang
rawat intensif anak (PICU)”.
I.3. TUJUAN
I.1.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pelaksanaan asuhan keperawatan pada anak dengan
pneumonia di ruang rawat intensif anak (PICU).
I.1.2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui:
a. Definisi, penyebab, patofisiologi, manifestasi klinis,
penatalaksanaan dan komplikasi pneumonia
b. Pengkajian keperawatan pada anak dengan pneumonia
c. Diagnosa keperawatan yang muncul pada anak dengan pneumonia
d. Rencana keperawatan pada anak dengan pneumonia
e. Implementasi dan evaluasi keperawatan pada anak dengan
pneumonia
I.4. MANFAAT
I.4.1. Manfaat bagi Institusi (ICU anak RSUPN. Cipto Mangunkusumo)
Dapat menambah wawasan pengetahuan sebagai dasar dalam menangani
dan memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan pneumonia.
I.4.2. Manfaat bagi penulis
a. Dapat menambah pengetahuan mengenai pneumonia
b. Dapat menambah pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan
pada anak dengan pneumonia di ruang rawat intensif anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. DEFINISI
Pneumonia adalah suatu bentuk infeksi yang menyerang salah satu
atau kedua lobus paru-paru. Pneumonia merupakan infeksi yang menyerang
paru-paru yang biasanya disebabkan oleh bakteri, virus dan fungi.
Pneumonia bukan merupakan kasus tunggal, namun dengan penyebab yang
bervariasi. Gejala yang ditimbulkan pun bervariasi dari ringan hingga
berat.
Pneumonia menyerang paru-paru dengan 2 mekanisme. Lobar pneumonia
merupakan pneumonia yang menyerang pada satu bagian (lobus) paru.
Bronchial pneumonia (Bronchopneumonia) menyerang semua bagian pada 2
lobus paru-paru.
II.2. ANATOMI dan FISIOLOGI
Sistem pernafasan manusia terdiri atas organ saluran-saluran
pernafasan dan paru-paru yang semuanya memiliki tugas utama memasukkan
udara dan membuang gas sisa keluar tubuh. Saluran pernafasan terdiri
dari beberapa organ, yaitu:
a. Hidung
Hidung merupakan organ pernafasan pertama dan paling luar.
Didalamnya terdapat rambut-rambut halus yang berfungsi menyaring
udara yang masuk. Dinding rongga hidung juga dilapisi oleh
selaput lendir yang terdapat pembuluh darah didalamnya, yang juga
berperan menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk.
b. Sinus
Sinus merupakan ruang berongga dari tulang kepala. Celah kecil
menghubungnkannya dengan hidung. Fungsi sinus antara lain
membantu regulasi temperatur dan kelembaban udara yang masuk.
c. Mulut
Udara juga masuk lewat mulut, khusunya pada orang yang memiliki
kebiasaan bernafas dengan mulut, atau jika hidung tersumbat,
misalnya karena dingin atau latihan fisik yang berat.
d. Laring
Saluran tempat udara berkumpul dari hidung dan mulut, kemudian
turun ke trakea. Laring merupakan struktur yang lengkap terdiri
dari:
1. Kartilago yaitu Kartilago thyroidea, epiglottis, cartilago
cricoidea, dan 2 cartilago arytenoidea
2. Membarana yaitu menghubungkan cartilago satu sama lain dan
dengan os. Hyoideum, membrana mukosa, plika vokalis, dan otot
yang bekerja pada plica vokalis
e. Trakea
Saluran yang menghubungkan laring dengan paru-paru. Trakea
tersusun atas 16 – 20 lingkaran tak lengkap yang berupan cincin
tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang
melengkapi lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu juga
membuat beberapa jaringan otot. Panjangnya sekitar 10 cm dan
lebarnya 2,5 cm.
f. Bronkus
Bronkus terbentuk dari belahan trakea pada ketinggian kira-kira
vertebra torakalis kelima, mempunyai strktur yang sama seperti
trakea. Bronkus berjalan masing-masing ke paru kanan dan kiri.
Bronkus kanan lebih pendek dan lebar serta lebih vertikal dari
bronkus kiri. Bronkus kiri lebih lebih panjang dan lebih langsing
dari yang kanan. Bronkus membentuk percabangan menjadi bronkus
lobaris, kemudian bronkus segmentalis, lalu berakhir menjadi
percabangan paling kecil yang hanya terbentuk dari jaringan otot
polos yang disebut bronkiolus terminalis.
Komponen dari sistem pernafasan yang utama adalah paru-paru. Struktur
dalam paru-paru antara laian sebagai berikut:
a. Paru-paru terdiri dari 2 bagian yaitu paru kanan dan kiri
b. Masing-masing paru terdiri dari lobus-lobus. Paru kanan terdiri
dari 3 lobus, sedangkan paru kiri terdiri dari 2 lobus
c. Paru-paru tersusun atas kantung-kantung udara kecil yang disebut
alveoli. Alveoli ini merupakan tempat bertukarnya (difusi) antara
oksigen (O2) dari udara luar dengan karbondioksida (CO2) hasil
metabolisme tubuh.
d. Paru-paru dilapisi oleh membran tipis elastis yang semipermeabel
yang disebut pleura. Pleura terdiri atas pleura viseralis (yang
melekat di paru-paru) dan pleura parietalis (yang melekat di
dinding dada). Diantarnya terdapat rongga pleura, yang normalnya
berisi cairan dalam jumlah sedikit, yang fungsinya mencegah
gesekan paru saat terjadi inspirasi dan ekspirasi.
e. Dinding alveoli dilapisi oleh kapiler-kapiler pembuluh darah,
dimana terjadi pertukaran gas oksigen (dari alveoli ke
kapiler)dan karbondioksida (dari kapiler ke alveoli).
f. Sirkulasi pulmonal: darah yang mengandung CO2 masuk ke paru
melalui arteri pulmonalis yang kleuar dari ventrikel kanan
jantung. Di paru terjadi pertukaran gas CO2 dan O2 antara alveoli
dan kapiler, lalu darah yang mengandung O2 masuk ke kapiler,
selanjutnya diangkut oleh vena pulmonalis ke atrium kiri jantung.
Dari atrium kiri darah kaya O2 masuk ke ventrikrl kiri kemudian
dipompakan ke seluruh tubuh untuk metabolisme jaringan.
Selain saluran nafas dan paru-paru, sistem pernafasan juga dibantu
oleh otot dinding dada (iga) dan diafragma. Tulang iga merupakan
rangkaian tulang yang menyokong dan melindungi rongga dada. Iga
berfungsi membantu pergerakan paru saat inspirasi dan ekspirasi.
Diafragma merupakan dinding otot yang kuat yang memisahkan rongga dada
dengan rongga perut. Ketika diafragma bergerak turun, tekanan dalam
rongga dada menjadi negatif, paru-paru akan mengembang, dan udara
pernafasan akan masuk. Pusat pernafasan di otak terletak di medula
oblongata.
Pada prinsipnya proses pernapasan manusia meliputi 3 tahap yaitu:
1. Ventilasi: proses mengembang dan mengempisnya paru untuk
memasukkan udara (inspirasi) melalui saluran pernapasan dan
mengeluarkan udara (ekspirasi) keluar tubuh.
2. Difusi : proses pertukaran gas O2 (berasal dari udara inspirasi)
dari alveoli ke kapiler, dan gas CO2 (sisa metabolisme) dari
kapiler ke alveoli.
3. Perfusi : proses transportasi O2 oleh kapiler menuju jaringan
yang kemudian digunakan untuk metabolisme jaringan, dan
pengangkutan gas CO2 sisa metabolisme kembali ke paru2 yang
kemudian dikeluarkan melalui ekspirasi.
II.3. ETIOLOGI
Penyebab pneumonia bervariasi, antara lain disebabkan oleh
bakteri, virus, fungi, dan bahan kimia. Seseorang menderita pnuemonia
dengan beberapa cara antara lain:
a. Bakteri dan virus yang berada di hidung, sinus dan mulut menyebar ke
paru-paru
b. Menghirup udara yang mengandung bakteri, virus, atau fungi
c. Menghirup makanan, cairan, atau muntahan dari mulut ke paru-paru
(pneumonia aspirasi)
Berikut beberapa contoh organisme penyebab pneumonia: