BAB 3
PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN LANSIA YANG MENDERITA
ARTRITIS RHEUMATOID3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Umuma. Identitas KeluargaIdentitas Kepala
KeluargaNama
: Tn. TJenis Kelamin
: Laki LakiSuku
: JawaUmur
: 67 TahunAgama
: IslamPendidikan
: SMPPekerjaan
: PensiunAlamat: Kab. Purwokerto JatengTanggal Pengkajian : 10
April 2014
b. Komposisi KeluargaNoNamaJenis kelaminHub. Dg
keluargaUmurPendidikanPekerjaan
1Tn. TLKK67 thSMPPensiunan
2Tn. MLMenantu30 thSMASwasta
3Ny. SPAnak25 thSMAIRT
4An. ALCucu5 thTKPelajar
c. Genogram
d. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. T merupakan keluarga besar yang terdiri dari anak,
menantu, serta cucu ( The extended family). Terkadang Tn. T merasa
istirahatnya terganggu karena aktivitas bermain yang dilakukan cucu
beserta teman-temannya.
e. Suku Bangsa
Tn. T menyatakan bahwa keluarganya merupakan suku jawa dan
tinggal di lingkungan orang-orang yang bersuku jawa. Tn. T
berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan bahasia Indonesia baik antara
anggota keluarga maupun keluarga sekitar.
f. Agama
Semua anggota keluarga Tn. T beragama Islam dan menjalankan
ibadah sesuai keyakinan di rumah dan di masjid. Dalam menjalankan
perintah agama keluarga cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan
keagamaan seperti sholat jamaah di Musholla, sholat Jumat di
Mesjid, acara tahlilan atau yasinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), dan
acara keagamaan lainnya.g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga Rp1.650.000 perbulan yang diperoleh dari
hasil pensiunanTn. T sebesar Rp 400.000 dan hasil kerja serabutan
buruh tani Tn. M sebagai buruh pabrik sebesar Rp1.250.000.
Sedangkan Ny. S tidak menghasilkan uang karena hanya bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Pengeluaran perbulan untuk keperluan
makan sekitar Rp 700.000 dan sisanya untuk keperluan lain - lain
seperti membayar listrik, kebutuhan anak sekolah.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga setiap hari mereka menonton TV
bersama-sama, dan semua berkumpul menonton TV ketika malam hari.
Kadang mereka berkumpul bersama tetangga atau saudara dekat untuk
berbincang-bincang bersama.3.1.2 Riwayat dan Tahap Perkembangan
Keluargaa.Tahap perkembangan keluarga saat ini dengan lansiaTahap
perkembangan keluarga Tn. T saat ini adalah keluarga usia lanjut,
yang dimulai pada masa pension. Semua anak Tn. T sudah menikah dan
mempunyai tempat tinggal sendiri-sendiri, hanya anak yang terakhir
yang tinggal serumah dengannya dan mempunyai seorang anak yang
masih berumur 5 tahun. Menantu Tn. T bekerja sebagai buruh pabrik (
swasta ).b.Tahap perkembangan yang belum terpenuhiTahap
perkembangan keluarga yang belum dipenuhi pada keluarga Tn. T
adalah keluarga tidak mengetahui sama sekali apa penyebab penyakit
Tn.T. Keluarga hanya sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala,
serta tidak mengetahui apa-apa saja yang harus di hindari untuk
tidak memperparah penyakit pada Tn. T.c.Riwayat kesehatan keluarga
inti1) Tn. T mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan. Tn. T
mengatakan beberapa minggu ini sering merasa linu di persendian
kakinya sehingga kaku untuk berjalan, ketika bangun pagi kakinya
merasa senut-senut (nyeri) dan berat untuk berjalan. Tn. T
mengatakan pernah hampir jatuh karena kakinya merasa tidak kuat
menopang badannya.2) Anak Tn. T (Ny. S) tidak memiliki masalah
kesehatan.3) Menantu Tn. T (Tn. M) mengatakan tidak mempunyai
penyakit keturunan dan tidak memiliki masalah kesehatan.4) Cucu Tn.
T (An. A) tidak mempunyai masalah kesehatan.d.Riwayat kesehatan
keluarga sebelumnyaTn. T mengatakan istrinya (Ny .R) meninggal
dunia karena penyakit kanker payudara, Ny. S (anak dari Tn. T)
mengatakan Ayah mertuanya memiliki riwayat diabetes. Keluarga dari
pihak Tn. M saat ini hubungannya baik, minimal setiap minggu
bersilaturahmi, tidak ada konflik dengan keluarga.3.1.3 Data
Lingkungan a. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. T merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang 10
meter dan lebar 7 meter. Di rumah tersebut terdapat :
1. Kamar tidur ( terdapat 4 kamar tidur, 2 kamar tidur di antara
ruang tamu dan ruang keluarga, 2 kamar tidur di sebelah kamar
kosong yaitu 1 kamar tidur anak dan 1 kamar tamu)2. Kamar kosong (
1 kamar kosong biasanya kamar tersebut digunakan untuk menaruh
barang-barang yang tidak terpakai).
3. Ruang tamu berukuran 3x3 meter, Ruang tamu cukup rapi dan
bersih, terdapat perabotan.4. Ruang makan Tn. T dekat dengan ruang
keluarga .5. Kamar mandi dan WC berjumlah 2.
Lantai rumah Tn. T terbuat dari semen, kecuali dapur lantainya
masih berupa tanah, Lantai dapur tampak licin dan lembab. Atap
rumah dari genting. Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang tamu
ada 2 jendela dan 1 jendela di masing-masing kamar. Kamar tamu ada
sebuah lampu neon 20 watt, ruang keluarga terdapat bola lampu 15
watt, masingmasing kamar dan dapur terdapat lampu pijar 10
watt.
Sumber air keluarga berasal dari sumur gali yang telah dipasang
pompa air listrik. Sumber air minum keluarga menggunakan airisi
ulang. Jarak septictank dengan sumur 8 meter.Untuk pembuangan
sampah dilakukan penampungan dulu di tempat sampah kemudian di
pindah dan di bakar di dalam lubang di samping rumah.Untuk sarana
penerangan keluarga Tn. T menggunakan listrik semuanya.
Gambar Denah Rumah :
b.Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Rumah Tn. T berada di wilayah kelurahan yang mayoritas penduduk
sekitarnya adalah petani. Sarana jalan tersebut belum diaspal.
Sarana kesehatan di lingkungan tersebut berupa bidan desa. Di dekat
rumah Tn. T30 meter terdapat masjid. Tetangga Tn. T mayoritas
beragama islam serta memiliki sifat kebersamaan menganut adat jawa,
misalnya selamatan, yasinan setiap malam jumat, dll. Jika ada
kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya diumumkan melalui pengeras
suara yang ada di musholla atau masjid.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. T Keluarga jarang bepergian ke tempat-tempat yang
jauh. Kegiatan rutin Tn. T adalah pergi ke sawah untuk sekedar
melihat-lihat, sawah tersebut tidak jauh dari rumahnya (sekitar 100
meter), aktivitas lainnya menonton TV dan mengikuti kegiatan
keagamaan. Tempat tinggal keluarga juga tidak berpindah pindah.
Keluarga Tn.T yang lain berada di sekitar tempat tinggalnya (masih
satu desa).
d. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan
Masyarakat.
Keluarga Tn. T mengatakan setiap hari raya semua anak-anak dan
keluarga Tn. T berkumpul di rumah. Saudara-saudara Tn. T yang
berada di sekitar rumah sering datang berkunjung. Tn. T dan
keluarganya rutin mengikuti kegiatan, seperti pengajian.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Tn. T memiliki keluarga yang berada di sekitar rumahnya sehingga
sewaktu-waktu dapat dimintai bantuan. Tn. T memiliki ASKES. Jika
sakit biasanya keluarga Tn. T dibawa ke Bidan, dan jika perlu
rujukan ke Puskesmas yang berjarak 1 km dari rumah.3.1.4 Struktur
Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
keluarga Tn. T dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa dan
bahasa Indonesia. Komunikasi antar anggota lancar dan tidak ada
konflik dalam keluarga. Dalam keluarga mempunyai kebiasaan
berkomunikasi setiap malam ketika menonton TV, keluarga bertukar
pendapat dan menceritakan hal-hal yang terjadi dalam keluarga.
b.Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga, Tn. T adalah penentu keputusan terhadap suatu
masalah karena Tn. T dianggap sebagai orang yang paling tua dan
sebagai kepala keluarga. Untuk anak-anak yang telah berkeluarga
keputusan diserahkan kepada keluarga masing-masing, tetapi
anak-anaknya juga sering meminta pendapat Tn. T keluarga Tn. T
sangat menyayangi dan menghargai Tn. T, apabila Tn. T sakit
keluarga langsung mengantarkannya berobat, anak-anaknya juga
mengingatkannya untuk minum obat jika Tn. T lupa.
c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )
1. Tn. T berperan sebagai kepala keluarga, seorang ayah dan
kakek. Tn. T juga sering mengasuh cucunya jika kedua anaknya sibuk
atau ada keperluan.
2. Tn. M berperan sebagai anak (menantu), suami, dan bapak.
3. Ny. S berperan sebagai anak, istri, dan ibu.
4. An. A berperan sebagai anak, An. A belum menyadari dan
menjalankan perannya karena masih kecil.
d. Nilai Dan Norma Keluarga
Tn. T mengatakan ia terbiasa menanamkan pada anak-anaknya sikap
hormat-menghormati dan menyayangi antar keluarga dan dengan
tetangga. Keluarga Tn. T menganut agama Islam dalam kehidupan
keseharian menggunakan keyakinan sesuai syariat islam. Keluarga Tn.
T menganut norma atau adat yang ada di lingkungan sekitar misalnya
takziah atau menjenguk tetangga yang sakit. Disamping itu keluarga
menganut kebudayaan Jawa, norma yang dianut juga kebudayaan
jawa.Dalam kebiasaan keluarga Tn. T tidak ada yang bertentangan
dengan kesehatan.
3.1.5 Fungsi Keluargaa. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. T mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar
anggota keluarga, saling menyayangi, dan menghormati. Keluarga Tn.
T sangat harmonis, rukun dan tentram. Apabila ada anggota yang
membutuhkan atau sakit maka keluarga yang lain berusaha
membantu.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn. T mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan
dengan baik. Keluarga Tn. T menganut kebudayaan jawa. Keluarga Tn.
T berusaha untuk tetap memenuhi aturan yang ada dalam keluarga,
misalnya saling menghormati dan menghargai. Keluarga juga
mengatakan mengikuti norma yang ada di masyarakat sekitar, sehingga
dapat menyesuiakan dan berhubungan baik dengan para tetangga atau
masyarakat sekitar.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui penyakit di keluarganya tetapi
tidak mengetahui sama sekali apa penyebabnya.Keluarga Tn. T
mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala, serta
tidak mengetahui apa-apa saja yang harus dihindari untuk mencegah
terjadinya penyakit pada Tn. T. Tn.2. Kemampuan mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan linu pada sendi kaki yang diderita olehTn. T
merupakan sakit yang biasa diderita oleh orang tua. Keluarga terus
mengingatkan kepada Tn. T untuk tidak banyak melakukan aktivitas
dan beristirahat saja.3. Kemampuan merawat anggota keluarga yang
sakit
Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah
mengerokinnya dan jika sakitnya berlarut segera dibawa ke Bidan
atau ke Puskesmas terdekat.4. Kemampuan keluarga memelihara/
memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mengatakan tiap hari selalu membersihkan lingkungan
rumahnya (menyapu, mengepel) .Untuk pembuangan sampah dilakukan
penampungan dulu di tempat sampah kemudian di pindah dan di bakar
di dalam lubang di samping rumah setiap dua hari sekali.5.
Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat
Keluarga Tn. T mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera
dibawa ke Bidan, dan jika perlu rujukan dibawa ke Puskesmas
terdekat.Tn. T seringkali tidak mau dibawa ke pelayanan kesehatan
kecuali benar-benar dirasa parah.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. T memiliki tiga orang anak yang sudah menikah semua. Ny. S
dan Tn. A memiliki satu orang anak, Ny. S menggunakan alat
kontrasepsi berupa pil untuk mengatur jarak anak selanjutnya.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. T termasuk keluarga mampu, hal ini dapat dilihat
dari penghasilan keluarga tiap bulannya sekitar
Rp.1.650.000/perbulan. Keluarga Tn. T dapat memenuhi setiap
kebutuhan sandang, pangan dan papan walaupun dengan kapasitas
seadanya. 3.1.6 Stres Dan koping Keluargaa. Stressor Jangka Pendek
Dan Panjang
1) Stresor jangka pendek
Keluarga Tn. T mengatakan pernah mengalami stres ketika Ny. R
(istri Tn. T) meninggal dunia karena kanker payudara, namun hal
tersebut tidak berlangsung lama karena keluarga sudah
mengikhlaskannya. Hal-hal lain yang menimbulkan stress dalam
keluarga segera dapat diatasi.
2) Stresor jangka panjang
Keluarga Tn. T mengatakan tidak pernah mengalami stress jangka
panjang ( > 6 bulan ).
b. Kemampuan Keluarga BeresponTerhadap Situasi/Stressor
Pemecahan masalah dalam keluarga Tn. T biasanya dengan cara
musyawarah antar anggota keluarga, kadang juga melibatkan anaknya.
Dalam menentukan pengobatanyang harus dijalani salah satu anggota
keluarga, Tn. Mpengambil keputusan karena Tn. M yang dianggap mampu
dan memiliki fisik yang kuat.
c. Strategi Koping
Keluarga dalam menghadapi masalah ini dengan cara memusyawarakan
dengan anggota keluarga yang lain.d. Strategi Adaptasi
Fungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. T biasanya
mengkonsentrasikan pada bagaimana cara pemecahan masalah tersebut.
Sehingga keluarga tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan
keseharian.3.1.7 Pemeriksaan fisikPemeriksaanTn.HTn.MNy.SAn.A
TTVTD : 140/80 mmHg
N : 65 x/menit
RR : 19 x/menit
S : 36,5CTD : 120/80 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5CTD: 120/70 mmHg
N : 76 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,9CTD: 100/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,9C
B1 (Breath) Tidak ada sekret dan tidak ada nafas cuping
hidung.
Hidung tampak simetris.
Tidak ada bunyi nafas abnormal (ronkhi, mengi, wheezing ) Tidak
ada sekret dan tidak ada nafas cuping hidung.
Hidung tampak simetris.
Tidak ada bunyi nafas abnormal (ronkhi, mengi, wheezing ) Tidak
ada sekret dan tidak ada nafas cuping hidung.
Hidung tampak simetris.
Tidak ada bunyi nafas abnormal (ronkhi, mengi, wheezing ) Tidak
ada sekret dan tidak ada nafas cuping hidung.
Hidung tampak simetris.
Tidak ada bunyi nafas abnormal
( ronkhi, mengi, wheezing )
B2 (Blood) Konjungtiva tidak anemi.
Irama jantung teratur dan tampak jelas tidak ada keluhan.
Konjungtiva tidak anemi.
Irama jantung teratur dan tampak jelas tidak ada keluhan.
Konjungtiva tidak anemi.
Irama jantung teratur dan tampak jelas tidak ada keluhan.
Konjungtiva tidak anemi.
Irama jantung teratur dan tampak jelas tidak ada keluhan.
B3 (Brain) Kesadaran Kompos Mentis Kesadaran Kompos Mentis
Kesadaran Kompos Mentis Kesadaran Kompos Mentis
B4 (BledderTidak adanya lesiTidak adanya lesiTidak adanya
lesiTidak adanya lesi
B5 (Bowel) Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis.
Abdomen datar dan ada nyeri tekan skala 6. Mukosa bibir lembab,
tidak ada stomatitis.
Abdomen datar dan tidak ada nyeri tekan. Mukosa bibir lembab,
tidak ada stomatitis.
Abdomen datar, dan tidak ada nyeri tekan. Mukosa bibir lembab,
tidak ada stomatitis.
Abdomen datar dan tidak ada nyeri tekan.
B6 (Bone) Turgor kulit tidak elastis
Kekuatan otot55 4 3
Turgor kulit normal. Turgor kulit normal. Turgor kulit
normal.
3.1.8 Harapan KeluargaKeluarga sangat berharapagar masalah
kesehatan yang terjadi di dalam keluarga dapat teratasi atas
bantuan dari pertugas kesehatan.3.2 Diagnosa Keperawatan
Keluarga3.2.1. Analisa Dan Sintesa DataNoData
PenunjangMasalahEtiologi
1.
DS :
-Tn. T mengatakan sering merasa linu di persendian kakinya
sehingga kaku untuk berjalan
-Tn. T mengatakan ketika bangun pagi kakinya merasa senut-senut
(nyeri) dan berat untuk berjalan.
-Tn. T mengatakan pernah hampir jatuh karena kakinya merasa
tidak kuat menopang badannya
DO :
-Tn. T berumur 67 tahun
-TD 140/80 mmHg
- SHAPE \* MERGEFORMAT
Kekuatan otot55
SHAPE \* MERGEFORMAT
43
-Skala nyeri 6
-Lantai tanah yang berada di dapur tampak licin dan lembab
Resiko Jatuh
Reumathoid, lantai yang licin, ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan.
DS :
-Keluarga mengatakan mengetahui penyakit di keluarganya tetapi
tidak mengetahui sama sekali apa penyebabnya. - Keluarga Tn. T
mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala, serta
tidak mengetahui apa-apa saja yang harus dihindari untuk tidak
memperparah penyakit pada Tn. T.-Jika ada keluarga yang sakit, hal
pertama yang dilakukan adalah mengerokinnya dan jika sakitnya
berlarut segera dibawa ke Bidan atau ke Puskesmas terdekat
-Tn. T mengatakan tidak ada pantangan makanan
DO :
-Keluarga tidak bisa menjawab pertanyaan tentang pengertian
penyakit, penyebab, pencegahan, perawatan dan pengobatannya
-Tn. T bertanya apa saja makanan yang harus dihindari agar tidak
sakit, Tn. T tampak bingungKurang pengetahuan, ketidaktahuan
tentang penyakitKurang informasi dan keterbatasan kemampuan
mencapai informasi, ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
DS :
-Tn. T mengatakan sering merasa linu di persendian kakinya
sehingga kaku untuk berjalan
-Tn. T mengatakan ketika bangun pagi kakinya merasa senut-senut
(nyeri) dan berat untuk berjalan.
-Tn. T mengatakan pernah hampir jatuh karena kakinya merasa
tidak kuat menopang badannya- Keluarga mengatakan linu pada sendi
kaki yang diderita olehTn. T merupakan sakit yang biasa diderita
oleh orang tua.D DO:
-Skala nyeri sedang (6)-Klien tampak perlahan-lahan saat
berjalan karena menahan nyeri.-Klien tampak lambat dalam
berjalan.
Intoleransi aktivitasNyeri,gangguan muskulus skeletal,kaku
sendi(AR), ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan masalah.
DS :
-Tn. T mengatakan sering merasa linu di persendian kakinya
sehingga kaku untuk berjalan
-Tn. T mengatakan ketika bangun pagi kakinya merasa senut-senut
(nyeri) dan berat untuk berjalan.
-Tn. T mengatakan pernah hampir jatuh karena kakinya merasa
tidak kuat menopang badannya.- Keluarga Tn. T mengatakan Jika ada
keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah
mengerokinnyaD DO:
-Skala nyeri sedang (6)-Klien tampak perlahan-lahan saat
berjalan karena menahan nyeriNyeriAgen cedera fisik ( rematik),
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota yang sakit.
3.2.2 Diagnosa Keperawatan KeluargaNoDiagnosa Keperawatan
1Resiko jatuh b.d Reumathoid, lantai yang licin, ketidakmampuan
keluarga dalam memodifikasi lingkungan.
2Kurang pengetahuan, ketidak tahuan tentang penyakit b.d Kurang
informasi dan keterbatasan kemampuan mencapai informasi,
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
3Intoleransi aktivitas b.dNyeri,gangguan muskulus skeletal,kaku
sendi (AR), ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan masalah.
4Nyeri b.d agen cedera fisik (rematik), ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
3.2.3 Prioritas Masalah
a.Resiko jatuh b.d Reumathoid, lantai yang licin, ketidakmampuan
keluarga dalam memodifikasi lingkungan.KRITERIASKOREPEMBENARAN
Sifat masalah
(bobot 1)
Skala :
3 : Aktual
2 : Resiko
1 : Potensial 2/3 x 1 = 2/3Tn. Tdan keluarga mengetahui bahwa
Tn. T memiliki penyakit linu pada kakinya dan pernah hampir
jatuh.
Kemungkinan masalah dapat diubah (bobot 2)
Skala :
2 : Mudah
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat1/2 x 2 = 1Keluarga mengatakan Tn. T sering tidak
mau diajak ke tempat pelayanan kesehatan, kecuali benar-benar
parah. Tn. T merasa masih dapat beraktivitas sehingga sering tidak
mau dibantu dalam beraktivitas.
Potensial masalah untuk dicegah (bobot 1)
3 : Tinggi
2 : Cukup
1 : Rendah2/3 x 1 = 2/3Keluarga mengatakan jika Tn. T tidak
banyak melakukan aktivitas dan banyak beristirahat maka penyakit
Tn. T dapat terminimalisir.
Menonjolnya masalah (bobot 1)
2 : Berat, segera ditangani
1 : Tidak perlu segera ditangani
0 : tidak dirasakan1/2 x 1 = 1/2Keluarga mengatakan hanya satu
kali Tn. T pernah hampir jatuh dan Tn. T sudah bisa mengimbangkan
tubuhnya untuk berjalan walaupun lambat.
Total2 5/6
b. Kurang pengetahuan, ketidaktahuan tentang penyakit b.d Kurang
informasi dan keterbatasan kemampuan mencapai informasi,
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan.KRITERIASKOREPEMBENARAN
Sifat masalah
(bobot 1)
Skala :
3 : Aktual
2 : Resiko
1 : Potensial3/3 x 1 = 1Keluarga tidak bisa menjawab pertanyaan
tentang pengertian penyakit,penyebab, pencegahan, perawatan dan
pengobatannya
Kemungkinan masalah dapat diubah (bobot 2)
Skala :
2 : Mudah
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat1/2 x 2 = 1Keluarga Tn. T mengatakan jika ada
anggota keluarga yang sakit segera dibawa ke Bidan atau Puskesmas
terdekat, namun belum ada pertugas yang menjelaskan bagaimana
penyakitnya.
Potensial masalah untuk dicegah (bobot 1)
3 : Tinggi
2 : Cukup
1 : Rendah2/3 x 1 = 2/3Tn. T mengatakan sudah mulai mengurangi
aktivitasnya agar penyakitnya tidak bertambah parah. Tn. T belum
tahu makanan apa yang harus dihindari.
Menonjolnya masalah (bobot 1)
2 : Berat, segera ditangani
1 : Tidak perlu segera ditangani
0 : tidak dirasakan1/2 x 1 = 1/2 Keluarga Tn. T mengatakan
mengetahui penyakit di keluarganya tetapi tidak mengetahui sama
sekali apa penyebabnya dan hanya sedikit mengetahui tentang tanda
dan gejala, serta tidak mengetahui apa-apa saja yang harus
dihindari untuk tidak memperparah penyakit pada Tn. T.
Total3 1/6
c.Intoleransi aktivitas b.dNyeri,gangguan muskulus skeletal,kaku
sendi (AR), ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan
masalah.KRITERIASKOREPEMBENARAN
Sifat masalah
(bobot 1)
Skala :
3 : Aktual
2 : Resiko
1 : Sejahtera3/3 x 1 = 1Tn. T mengatakan penyakitnya mengganggu
aktivitas geraknya sehingga menyusahkan keluarga yang lain.
Kemungkinan masalah dapat diubah (bobot 2)
Skala :
2 : Mudah
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat1/2 x 2 = 1Keluarga Tn. T mengatakan Tn. T sudah
bisa menyeimbangkan badannya walaupun dengan gerakan yang
lambat.
Potensial masalah untuk dicegah (bobot 1)
3 : Tinggi
2 : Cukup
1 : Rendah2/3 x 1 = 2/3Tn. T mengatakan sudah mulai mengurangi
aktivitasnya agar penyakitnya tidak bertambah parah
Menonjolnya masalah (bobot 1)
2 : Berat, segera ditangani
1 : Tidak perlu segera ditangani
0 : tidak dirasakan1/2 x 1 = 1/2Keluarga mengatakan hanya satu
kali Tn. T pernah hampir jatuh dan Tn. T sudah bisa mengimbangkan
tubuhnya untuk berjalan walaupun lambat.
Total3 1/6
d. Nyeri b.d agen cedera fisik (rematik), ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.KRITERIASKOREPEMBENARAN
Sifat masalah
(bobot 1)
Skala :
3 : Aktual
2 : Resiko
1 : Sejahtera3/3 x 1 = 1Tn. T mengatakan ketika bangun pagi
kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat untuk berjalan
Kemungkinan masalah dapat diubah (bobot 2)
Skala :
2 : Mudah
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat1/2 x 2 = 1Tn. T mengatakan nyerinya ketika
bangun pagi tidak hilang-hilang. Keluarga mengatakan Tn. T sering
tidak mau diajak ke tempat pelayanan kesehatan, kecuali benar-benar
parah.
Potensial masalah untuk dicegah (bobot 1)
3 : Tinggi
2 : Cukup
1 : Rendah2/3 x 1 = 2/3Tn. T mengatakan sudah mulai mengurangi
aktivitasnya agar penyakitnya tidak bertambah parah.
Menonjolnya masalah (bobot 1)
2 : Berat, segera ditangani
1 : Tidak perlu segera ditangani
0 : tidak dirasakan2/2 x 1 = 1Tn. T mengatakan sakitnya
mengganggu aktivitasnya, kadang Tn. T tidak tahan dengan
senut-senutnya.
Total3 2/3
Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :
NoDiagnosa KeperawatanSkore
1Nyeri b.d Agen cedera fisik (rematik), ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit.3 2/3
2Kurang pengetahuan, ketidak tahuan tentang penyakit b.d Kurang
informasi dan keterbatasan kemampuan mencerapai informasi,
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.3 1/6
3Intoleransi aktivitas b.dNyeri,gangguan muskulus skeletal,kaku
sendi (AR), ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan masalah.3
1/6
4Resiko jatuh b.d Reumathoid, lantai yang licin, ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan.2 5/6
3.3 Rencana Asuhan KeperawatanNo
DxTujuanKriteriaHasil/StandarIntervensi
1Setelah dilakukan perawatan selama 4 kali, di harapkan Tn. T
mengalami penurunan rasa nyeri atau dapat mentolerir rasa
nyeri.
KognitifAfektif
Psikomotor 1. Keluarga mengetahui dan mampu menjelaskan mengenai
mekanisme nyeri.2. Keluarga mengetahui dan mampu menjelaskan teknik
relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri.3. Keluarga tidak terlalu
cemas ketika Tn. T mengalami nyeri.4. Klien dapat menunjukkan
teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri.5. Klien dapat
bergerak perlahan pada setiap melakukan aktivitas.1. Jelaskan
mekanisme nyeri yang terjadi pada klien.2. Ajarkan teknik relaksasi
untuk mengurangi rasa nyeri.3. Ajarkan faktor-faktor pemicu
timbulnya nyeri : pembatasan aktivitas, nutrisi tinggi serat, minum
air putih banyak.4. Gunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien.5. Berikan support sistem untuk mentolerir
nyeri.6. Libatkan orang terdekat klien (keluarga) untuk pemberian
support system.7. Kolaborasi dalam pemberian analgetik.8. Anjurkan
klien untuk bergerak perlahan pada setiap melakukan aktivitas.
2Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, selama 4 kali, di
harapkan keluarga mengetahui tentang penyakit yang diderita
keluarganya (AR).
KognitifAfektif Psikomotor1. Keluarga mengetahui dan mampu
memahami pengertian penyakit (AR), patofisiologi (AR), tanda dan
gejala yang muncul (AR), dan penatalaksanaanatau hal-hal yang harus
dihindari.
2. Keluarga tidak mengalami kebingungan ketika menjelaskan
pengertian penyakit (AR), patofisiologi (AR), tanda dan gejala yang
muncul (AR), dan penatalaksanaanatau hal-hal yang harus
dihindari.
3. Keluarga dapat melakukan perawatan dengan mengontrol
aktivitas dan makanan yang harus dihindari.
1. Jelaskan pengertian penyakit (AR).2. Jelaskan patofisiologi
penyakit (AR).3. Jelaskan tanda dan gejala yang muncul dari
penyakit yang dialami (AR).4. Jelaskan penalaksanaan atau hal-hal
yang harus dihindari.5. Identifikasi kemungkinan penyebab
terjadinya penyakit.6. Nilai tingkat pengetahuan keluarga yang
berhubungan dengan penyakit yang diderita oleh anggota keluarga
(AR).7. Diskusikan dengan keluarga tentang pilihan terapi yang bisa
dilakukan.8. Kontrol faktor-faktor pemicu nyeri dan makanan yang
harus dihindari : pembatasan aktivitas, nutrisi tinggi serat, minum
air putih banyak.
3Setelah dilakukan perawatan selama 4 kali, diharapkan klien
mampu melakukan aktivitas sesuai kemampuan, klien dan keluarga
mampu melakukan perawatan Kognitif Afektif
Psikomotor 1. Keluarga mengetahui dan mampu memahami cara
mobilisasi yang aman dan dapat dilakukan oleh klien 2. Keluarga
tidak terlalu cemas ketika klien melakukan aktivitas 3. Klien mampu
memotivasi diri untuk melakukan mobilisasi sesuai kemampuan1.
Berikan demonstrasi mobilisasi yang aman dan dapat dilakukan oleh
klien2. Bantu aktivitas pasien 3. Berikan terapi sesuai program4.
Motivasi klien untuk melakukan mobilisasi sesuai kemampuan
4Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 kali,
diharapkan klien dapat mencegah terjadinya jatuh dalam
pergerakannya.
KognitifAfektifPsikomotor 1. Keluarga mengetahui dan mampu
memahami cara mencegah terjadinya jatuh2. Keluarga tidak terlalu
cemas ketika klien melakukan aktivitas
3. Keluarga dapat menempatkan barang-barang di tempat yang
sesuai agar tidak mengganggu klien
4. Keluarga dapat memperhatikan kondisi lantai. 1. Identifikasi
ketidaktahuan dan kelemahan fisik yang kemungkinan menjadi potensi
terjadinya jatuh2. Ajarkan pada pasien bagaimana mencegah
terjadinya jatuh3. Sarankan keluarga untuk membantu kegiatan pasien
apabila diperlukan4. Identifikasi lingkungan sekitar yang dapat
menjadi penyebab jatuh
3.4 Implementasi Keperawatan
Tgl & waktuDiagnosaImplementasi
10 April 2014
10.00 12.00Nyeri b.d agen cedera fisik (rematik), ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.1. Menjelaskan
mekanisme nyeri yang terjadi pada klien.2. Mengajarkan teknik
distraksi dan relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri.3. Mengajarkan
faktor-faktor pemicu timbulnya nyeri : pembatasan aktivitas,
nutrisi tinggi serat, minum air putih banyak.4. Lakukan komunikasi
terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien.5. Berikan
support sistem untuk mentolerir nyeri.6. Libatkan orang terdekat
klien (keluarga) untuk pemberian support system.7. Kolaborasi dalam
pemberian analgetik.8. Menganjurkan klien untuk bergerak perlahan
pada setiap melakukan aktivitas.Yang dihadiri oleh Tn.T dan
Ny.S
Kontrak selanjutnya tanggal 12 April 2014
pukul 18.00 - 20.00 membahas tentang pengertian penyakit,
penyebab,patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan pada
AR
12 April 2014
18.00-20.00Kurang pengetahuan, ketidaktahuan tentang penyakit
b.d Kurang informasi dan keterbatasan kemampuan mencapai informasi,
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.1. Menjelaskan
pengertian penyakit (AR).2. Menjelaskan patofisiologi penyakit
(AR).3. Menjelaskan tanda dan gejala yang muncul dari penyakit yang
dialami (AR).4. Menjelaskan penalaksanaan atau hal-hal yang harus
dihindari.5. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab terjadinya
penyakit.6. Menilai tingkat pengetahuan keluarga yang berhubungan
dengan penyakit yang diderita oleh anggota keluarga (AR).7.
Mendiskusikan dengan keluarga tentang pilihan terapi yang bisa
dilakukan.8. Kontrol faktor-faktor pemicu nyeri dan makanan yang
harus dihindari : pembatasan aktivitas, nutrisi tinggi serat, minum
air putih banyak.Yang dihadiri oleh Tn.T , Tn.M dan Ny.S
Kontrak selanjutnya tanggal 14 April 2014
pukul 10.00-12.00 membahas tentang cara mobilisasi yang aman
yang dapat dilakukan oleh klien.
14 April 2014
10.00-12.00Intoleransi aktivitas b.dNyeri,gangguan muskulus
skeletal,kaku sendi (AR), ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan
masalah.1. Berikan demonstrasi mobilisasi yang aman dan dapat
dilakukan oleh klien
2. Bantu aktivitas pasien 3. Berikan terapi sesuai program4.
Motivasi klien untuk melakukan mobilisasi sesuai kemampuan
Yang dihadiri oleh Tn.T dan Ny.S
Kontrak selanjutnya tanggal 16 April 2014
pukul 15.00-17.00 membahas tentang cara mencegah terjadinya
jatuh pada klien.
16 April 2014
15.00-17.00Resiko jatuh b.d Reumathoid, lantai yang licin,
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.1. Mengidentifikasi
ketidaktahuan dan kelemahan fisik yang kemungkinan menjadi potensi
terjadinya jatuh2. Mengajarkan pada pasien bagaimana mencegah
terjadinya jatuh3. Menyarankan keluarga untuk membantu kegiatan
pasien apabila diperlukan4. Mengidentifikasi lingkungan sekitar
yang dapat menjadi penyebab jatuhYang dihadiri oleh Tn.T , Tn.M dan
Ny.S
Kontrak selanjutnya tanggal 18 April 2014
pukul 15.00-17.00 untuk mengevaluasi tindakan yang sudah
diberikan dan menanyakan bila masih ada hal yang belum
dimengerti.
3.5 Evaluasi KeperawatanTgl & waktuDiagnosaEvaluasi
10 April 201410.00 12.00Nyeri b.d agen cedera fisik (rematik),
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.S: Tn. T mengatakan telah mengerti tentang mekanisme nyeri
dan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri.
Tn. T mengatakan ketika bangun pagi kakinya merasa senut-senut
(nyeri) tetapi tidak begitu berat untuk berjalan.O : Tn. T mampu
melakukan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri. Tn. T tampak
tidak begitu berat untuk berjalan.
Skala kekuatan otot 5 5
4 3A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi no 4 8
dilanjutkan
12 April 201418.00-20.00Kurang pengetahuan, ketidaktahuan
tentang penyakit b.d Kurang informasi dan keterbatasan kemampuan
mencapai informasi, ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan.S: Keluarga mengatakan telah mengerti tentang pengertian,
penyebab, patofisiologi, tanda dan gejala, serta penatalaksanaan
pada AR
O : Keluarga mampu menjelaskan tentang pengertian, penyebab,
patofisiologi, tanda dan gejala, serta penatalaksanaan pada AR
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi.
14 April 201410.00-12.00Intoleransi aktivitas b.dNyeri,gangguan
muskulus skeletal,kaku sendi (AR), ketidakmampuan keluarga dalam
memutuskan masalah.S: Tn. T mengatakan telah mengerti cara
mobilisasi yang aman dan sesuai kemampuannya.
O : Tn. T sudah bisa mengimbangkan tubuhnya untuk berjalan
walaupun lambat.
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi no 1 4
dilanjutkan
16 April 201415.00-17.00Resiko jatuh b.d Reumathoid, lantai yang
licin, ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.S : Tn. T
mengatakan resiko jatuh berkurang dan sudah bisa mengimbangkan
tubuhnya.
Keluarga mengatakan bahwa dapat menempatkan barang-barang di
tempat yang sesuai dan memperhatikan kondisi lantai.
O :
Tn. T sudah bisa mengimbangkan tubuhnya untuk berjalan walaupun
lambat.
Keluarga dapat menempatkan barang-barang di tempat yang sesuai
agar tidak mengganggu klien
Keluarga dapat memperhatikan kondisi lantai.A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi no 1 4 dilanjutkan
18