Top Banner

of 22

Askep Pada Klien Dg Stroke

Nov 01, 2015

Download

Documents

Syahri Dzikri

stroke
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Askep Pd Klien Dg G3 Sistem Persyarafan Akibat Perubahan Vaskularisasi

    By :Ns. Frits Yogyantomo, SKep.

  • Click to edit Master text stylesSecond levelThird levelFourth levelFifth level

  • A. Cerebro Vascular Accident (CVA) atau StrokePengertianStroke merupakan salah satu manifestasi neurologik yang umum timbul secara mendadak sebagai akibat adanya gangguan suplai darah ke otak

  • Gangguan aliran darah yang mengakibatkan Stroke disebabkan oleh penyempitan atau tertutupnya salah satu pembuluh darah ke otak dan ini terjadi karena :Thrombosis cerebral yang diakibatkan atherosclerosis. Pada umumnya menyerang lansia. Thrombosis terjadi pada pembuluh darah dimana oklusi terjadi ischemia, edema, dan kongesti di jar. sekitarnya.

  • Stroke ini biasanya terjadi pada saat tidur atau saat setelah bangun tidur. Hal ini terjadi pada lansia yang menyebabkan menurunnya tekanan darah sehingga dapat menyebabkan mengakibatkan ischemia cerebralEmboli cerebral, merupakan penyumbatan pembuluh darah otak, oleh bekuan darah, lemak atau udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat arteri serebral.

  • Perdarahan Intraserebral, terjadi akibat pecahnya pembuluh darah

  • Tanda dan Gejala1. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)2. Lumpuh pada salah satu sisi wajah Bells Palsy3. Tonus otot lemah atau kaku4. Menurun atau hilangnya rasa5. Gangguan lapang pandang Homonimus Hemianopsia6. Gangguan bahasa (Disatria: kesulitan dalam membentuk kata; aphasia atau disphasia : bicara defeksif/kehilangan bicara)7. Gangguan persepsi8. Gangguan status mental

  • DiagnosisPada diagnosis penyakit serebrovaskular, maka tindakan arteriografi adalah esensial untuk memperlihatkan penyebab dan letak gangguan. CT Scan dan MRI merupakan sarana diagnostik yang berharga untuk menunjukan adanya hematoma, infark atau perdarahan. EEG dapat membantu dalam menentukan lokasi.

  • Prinsip pengobatan pada therapeutic window:1. Jaringan penubra ada aliran lagi sehingga jaringan penubra tidak menjadi iskhemik.2. Meminimalisir jaringan iskhemik yang terjadi.

  • Terapi UmumUntuk merawat keadaan akut perlu diperhatikan faktor faktor kritis sebagai berikut :1. Menstabilkan tanda tanda vital a. memepertahankan saluran nafas (sering melakukan penghisapan yang dalam, O2, trakeostomi, pasang alat bantu pernafasan bila batang otak terkena)b. kendalikan tekanan darah sesuai dengan keadaan masing masing individu ; termasuk usaha untuk memperbaiki hipotensi maupun hipertensi.2. Deteksi dan memperbaiki aritmia jantung

  • 3. Merawat kandung kemih. Sedapat mungkin jangan memasang kateter tinggal; cara ini telah diganti dengan kateterisasi keluar masuk setiap 4 sampai 6 jam.4. Menempatkan posisi penderita dengan baik secepat mungkin :a. penderita harus dibalik setiap jam dan latihan gerakan pasif setiap 2 jamb. dalam beberapa hari dianjurkan untuk dilakukan gerakan pasif penuh sebanyak 50 kali per hari; tindakan ini perlu untuk mencegah tekanan pada daerah tertentu dan untuk mencegah kontraktur (terutama pada bahu, siku dan mata kaki)

  • PenatalaksanaanSecepatnya pada terapeutik window (waktu dari serangan hingga mendapatkan pengobatan maksimal).Therapeutik window ini ada 3 konsensus:1. Konsensus amerika : 6 jam2. Konsensus eropa: 1,5 jam3. Konsensus asia: 12 jam

  • Terapi KhususDitujukan untuk stroke pada therapeutic window dengan obat anti agregasi dan neuroprotektan. Obat anti agregasi: golongan pentoxifilin, tielopidin, low heparin, tPA.1. Pentoxifilin:Mempunyai 3 cara kerja:Sebagai anti agregasi menghancurkan thrombusMeningkatkan deformalitas eritrositMemperbaiki sirkulasi intraselebral

  • 2. Neuroprotektan:- Piracetam: menstabilkan membrane sel neuron, ex: neotropilCara kerja dengan menaikkan cAMP ATP dan meningkatkan sintesis glikogen- Nimodipin: gol. Ca blocker yang merintangi masuknya Ca2+ ke dalam sel, ex.nimotopCara kerja dengan merintangi masuknya Ca2+ ke dalam sel dan memperbaiki perfusi jaringan otak- Citicholin: mencegah kerusakan sel otak, ex. NicholinCara kerja dengan menurunkan free faty acid, menurunkan generasi radikal bebas dan biosintesa lesitin- Ekstrax gingkobiloba, ex ginkan

  • Pengobatan KonservatifPada percobaan vasodilator mampu meningkatkan aliran darah otak (ADO), tetapi belum terbukti demikian pada tubuh manusia. Pasien Hipertensi ,,,,???

  • PembedahanEndarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki peredaran darah otak. Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita beberapa penyulit seperti hipertensi, diabetes dan penyakit kardiovaskular yang luas. Tindakan ini dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran pernafasan dan kontrol ventilasi yang baik dapat dipertahankan.

  • ASKEPPengkajian:1. Perubahan pada tingkat kesadaran atau responivitas yang dibuktikan dengan gerakan, menolak terhadap perubahan posisi dan respon terhadap stimulasi, berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang2. Ada atau tidaknya gerakan volunteer atau involunter ekstremitas, tonus otot, postur tubuh, dan posisi kepala.3. kekakuan atau flaksiditas leher.

  • 4. Pembukaan mata, ukuran pupil komparatif, dan reaksi pupil terhadap cahaya dan posisi okular.5. Warna wajah dan ekstremitas, suhu dan kelembaban kulit.6. Kualitas dan frekuensi nadi, pernapasan, gas darah arteri sesuai indikasi, suhu tubuh dan tekanan arteri.7. kemampuan untuk bicara8. Volume cairan yang diminum dan volume urin yang dikeluarkan setiap 24 jam.

  • Diagnosa Kep Yang mungkin muncul1. Kerusakan mobilitas fisik b.d hemiparese, kehilangan koordinasi dan keseimbangan, spastisitas, dan cedera otak2. nyeri b.d hemiparese dan disuse3. Kurang perawatan diri b.d gejala sisa stroke4. Kerusakan komunikasi verbal b.d kerusakan otak5. Perubahan proses berpikir b.d kerusakan otak, konfusi, ketidakmampuan mengikuti instruksi6. Inkontinensia b.d kandung kemih flaksid, ketidak stabilan detrusor7. Perubahan proses keluarga b.d penyakit berat dan beban pemberian perawatan

  • Renpra

    NoDiagnosaTujuan/KHIntervensiRasional1.Kerusakan mobilitas fisik b.d hemiparese, kehilangan koordinasi dan keseimbangan, spastisitas, dan cedera otakAmbulasi/ROM normal dipertahankanKH:-Sendi tidak kaku-Tidak terjadi atropi otot1. Terapi latihanMobilitas sendi-Jelaskan pada klien&kelg tujuan latihan pergerakan sendi.-Monitor lokasi&ketidaknyamanan selama latihan-Gunakan pakaian yang longgar-Kaji kemampuan klien terhadap pergerakan-Encourage ROM aktif-Ajarkan ROM aktif/pasif pada klien/kelg.-Ubah posisi klien tiap 2 jam.-Kaji perkembangan/kemajuan latihan2. Self care Assistance-Monitor kemandirian klien-bantu perawatan diri klien dalam hal: makan,mandi, toileting.-Ajarkan keluarga dalam pemenuhan perawatan diri klien.Pergerakan aktif/pasif bertujuan untuk mempertahankan fleksibilitas sendiKetidakmampuan fisik dan psikologis klien dapat menurunkan perawatan diri sehari-hari dan dapat terpenuhi dengan bantuan agar kebersihan diri klien dapat terjaga

  • 2.Nyeri kepala b.d hemiparese, disuseKlien dapat mengontrol nyeriKH:-Klien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang-Klien dapat mendeskripsikan bagaimana mengontrol nyeri-Klien mengatakan kebutuhan istirahat dapat terpenuhi-Klien dapat menerapkan metode non farmakologik untuk mengontrol nyeri1. Identifikasi nyeri yang dirasakan klien (P, Q, R, S, T)2. Pantau tanda-tanda vital.3. Berikan tindakan kenyamanan.Ajarkan teknik non farmakologik (relaksasi, fantasi, dll) untuk menurunkan nyeri.4. Berikan analgetik sesuai indikasiMenyediakan data dasar untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi.Memberikan dukungan menurunkan ketegangan otot, meningkatkan relaksasi, menfokuskan ulang perhatian, meningkatkan rasa control diri dan kemampuan koping.Titik managemen intervensi