Oleh : S. Eko Purnomo, SKp, MKes (MMR)
Oleh :S. Eko Purnomo, SKp, MKes (MMR)
Infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus atau proses spesifik (m. Tuberculosis).Infeksi sulit sembuh karena keterbatasan suplay darah, respon inflamasi jaringan, peningkatan tekanan jaringan dan pembentukan involukrum. Osteomyelitis masalah kronis yang mempengaruhi kualitas hidup dan kehilangan ekstremitas. Penyebaran scr haematogen dengan penyebab Staphylococcus aureus (70 – 80 %) dan yang lain pseudomonas, proteus, e. Coli.
Nutrisi buruk Lansia Obesitas Diabetic Terapi kortikosteroid jangka panjang Bedah sendi Sepsis bersamaan Bedah orthopaedic
1. Osteomyelitis primerpenyebaran secara haematogen dari fokus lain. Dapat berupa akut dan kronik
2. Osteomyelitis sekunder atau ostromyelitis Perkontinuitatumpenyebaran dari kuman sekitarnya seperti luka atau bisyulle (bisul)
Osteomyelitis selalu dimulai dari metafisis karena peredaran darahnya lambat dan jaringannya banyak sinusoid
a) Kearah korteks abses subperiostealb) Menembus periosteum abses jaringan
lunak kulit fistula. Abses dapat menyumbat atau menekan aliran darah ke tulang mati jaringan tulang sequestrum/sequester
c) Kearah medullad) Kearah persendian terutama bila
epiphiseal plate pada intraartikuler (misal sendi panggul pada anak)
1. Fase akut : 10 – 15 hari Demam Nyeri hebat dekat sendi Fungsiolaesa Bengkak dan nyeri tekan
2. Fase kronik : Tidak begitu sakit Tumor, rubor Disertai munculnya fistulla
1. Awitan mendadak manifestasi klinis septicaemia
2. Demam tinggi, menggigil, nadi cepat, malaise umum
3. Ekstremitas menjadi sangat sakit, tumor, nyeri tekan
4. Pasien menggambarkan nyeri berdenyut yang konstan yang menguat dengan gerakan (akibat tekanan pus yang menumpuk)
Infeksi Borderline/kontaminasi langsung1) Tidak terdapat gejala septicaemia2) Tumor, calor, sangat nyeri, nyeri tekan dan
mungkin muncul drainage pus
Rontgen dini jaringan lunak yang bengkak
Sekitar 2 mgg, terjadi dekalsifikasi tak teratur, peningkatan periosteum, dan pembentukan tulang
Pemeriksaan kultur darah Osteomyelitis kronis: rontgen tulang
rongga besar tidak teratur, kenaikan periosteum, sequester atau pembentukan tulang padat.
Sasaran awal adalah kontrol dan musnahkan proses infeksi
1.Imobilisasi area sakit, lakukan rendam normal saline hangat 20 menit beberapa kali sehari
2.Kultur darah, dilakukan smear pada cairan abses
3.Terapi antibiotika IV sepanjang waktu4.Berikan antibiotika peroral jika infeksi dapat
terkontrol dan teruskan selama 3 bulan5.Bedah debridement tulang jika tak berespon
terhadap antibiotika, pertahankan antibiotika tambahan
Pengkajian : Kaji faktor-faktor resiko yang dimiliki pasien Amati gerakan yang tampak akan sangat hati-
hati pada area infeksi dan kelemahan umum akibat infeksi sistemik
Amati keadaan area yang sakit : bengkak, hangat, merah bahkan drainage abses
Perhatikan mungkin pasien dengan osteomyelitis kronis hanya mengalami kenaikan suhu minimal pada siang hari atau sore hari
Diagnosa keperawatan pre op :1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan pembengkakan2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, alat
imobilisasi dan keterbatasan menahan beban berat badan3. Resiko perluasan infeksi berhubungan dengan abses
tulang4. Kurang pengetahuan tentang regimen pengobatanDiagnosa keperawatan post op :1. Gangguan integritas jaringan b.d dampak manipulasi op2. Gangguan konsep diri (HDR, Ideal diri, Peran dan Citra)3. Gangguan mobilitas fisik b.d perubahan struktur tubuh
Sasaran utama : Peningkatan peredaran darah Meredakan nyeri Memperbaiki mobilitas fisik dalam
terapeutik Kontrol atau penghilangan infeksi Pengetahuan tentang regimen pengobatan
1. Meredakan nyeria) Immobilisasi bagian yang sakit dengan bebat
untuk menurunkan nyeri dan spasme ototb) Lakukan latihan rentang gerak sendi diatas
dan dibawah yang sakitc) Tangani luka dengan hati-hati, menghindari
timbulnya nyerid) Tinggikan bagian yang sakit untuk kurangi
bengkak dan rasa tidak nyamane) Berikan analgesik yang telah diresepkan serta
teknik lain untuk mengurangi nyeri yang dirasakan pasien
2. Memperbaiki mobilitas fisika) Jelaskan alasan ilmiah pembatasan aktivitas (tulang
melemah karena ada proses infeksi)b) Berikan dorongan melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari dalam rentang keterbatasan fisik3. Mengontrol proses infeksi
a) Pantau respon klien atas pengobatan antibiotikb) Pastikan sirkulasi adekuat (penghisapan luka,
tinggikan bagian yang sakit, hindari bagian yang ditandur), perhatikan immobilitas yang diperlukan, patuhi pembatasan menahan beban BB bila pembedahan
c) Pantau KU dan status nutrisi pasiend) Diit TKTP, vit C, vit D unt menjamin keseimbangan
nitrogen
4. Perbaikan mobilitas fisika) Pertahankan sendi fungsional tetap bergerak untuk
menghindari kontraktur diatas/dibawah area sakitb) Monitor bila terjadi perluasan ke arah sendi terdekatc) Hindari/batasi menahan beban berat badand) Bila paska amputasi latih melakukan menggunakan
alat bantu aktifitas (crutch, tripod, walker dll)e) Jelaskan manfaat aktifitas/mobilitas untuk perbaikan
kondisi tubuh5. Kontrol penghilangan infeksi
a) Anjurkan mengkonsumsi antibiotik secara rutin dan monitor responnya
b) Dukung mental klien bila mendapat program operasi
1. Pasien memahami penyakit dan berpartisipasi dalam perawatan dan pengobatan
2. Pasien dan keluarga dapat menerima dampak pengelolaan operatif
3. Pasien dapat melakukan aktifitas secara optimal dengan nyeri yang dapat ditolerir
4. Perluasan infeksi dapat dihambat/dicegah dengan mengoptimalkan ekstremitas yang sehat
MAKASIH YA…!!!