askep keluarga dengan ibu menyusui BAB IPENDAHULUAN
A. Latar belakangPada tahun 1991 mantan Presiden Soeharto telah
menyebutkan bahwa sasaran rencana Pembangunan Jangka Panjang II
adalah peningkatan kualiatas manusia dan masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu dengan manusia berkualitas sehat, kuat dan cerdas kita
dapat mempercepat, memperluas, memperdalam pembangunan di segala
bidang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan
pembinaan kesehatan anak sejak dini melalui kegiatan kesehatan ibu
dan anak, perbaikan gizi balita dan pembinaan balita agar setiap
balita yang dilahirkan akan tumbuh sehat dan berkembang menjadi
manusia Indonesia yang tangguh dan berkualitas. Agar dapat
mempersiapkan manusia yang berkualitas tersebut, maka kita perlu
memelihara gizi anak sejak bayi berada dalam kandungan. Bayi dan
anak yang mendapat makanan yang bergizi akan tumbuh menjadi anak
yang sehat, cerdas dan terhindar dari berbagai penyakit
infeksi.Selain memperhatikan gizi bayi maka perlu memelihara gizi
ibu terutama masa hamil dan menyusui. Bayi yang lahir dari ibu yang
gizinya baik selain dapat tumbuh dan berkembang dengan baik juga
akan memberi air susu ibu (ASI) yang cukup untuk bayinya. ASI
merupakan makanan bergizi yang paling lengkap, aman, hygienis dan
murah. ASI juga meningkatkan keakraban ibu dan anak yang bersifat
menambah kepribadian anak dikemudian hari. Itulah sebabnya ASI
terbaik untuk bayi. Dari berbagai study dan pengamatan menunjukkan
bahwa dewasa ini terdapat kecenderungan penurunan penggunaan ASI
dan mempergunakan pemberian ASI dengan susu fomula di masyarakat.
Dengan kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja dan
peningkatan sarana komunikasi dan transportasi yang memudahkan
periklanan susu buatan serta luasnya distribusi susu buatan
terdapat kecenderungan menurunnya kesediaan menyusui maupun lamanya
menyusui baik dipedesaan dan diperkotaan. Menurunnya jumlah ibu
yang menyusui sendiri bayinya pada mulanya terdapat pada kelompok
ibu di kota-kota terutama pada keluarga berpenghasilan cukup yang
kemudian menjalar sampai ke desa-desa meskipun menyadari pentingnya
pemberian ASI tetapi budaya modern dan kekuatan ekonomi yang
semakin meningkat telah mendesak para ibu untuk segera menyapih
anaknya dan memilih air susu buatan sebagai jalan keluarnya.
Meningkatnya lama pemberian ASI dan semakin meningkatnya pemberian
susu botol menyebabkan kerawanan gizi pada bayi dan balita. Pada
acara peringatan hari ibu ke-62 di Jakarta 22 Desember 1990 telah
dicanangkan gerakan nasional peningkatan penggunaan ASI oleh mantan
Presiden Soeharto. Dianjurkan agar ibu-ibu paling tidak agar
menyusui bayinya selam 4-6 bulan dan juga bahkan agar kaum ibu
memeloporinya. Perlunya pemberian ASI pada anak sudah menjadi
masalah nasional dan intemasional mengingat eratnya hubungannya
dengan gizi anak.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI1. ASI (Air Susu Ibu)ASI adalah satu-satunya dari
semua jenis susu yang trersedia dan paling cocok di konsumsi oleh
bayi, oleh karena susu tersebut, secara unik, telah disesuaikan
dengan kebutuhan-kebutuhannya. Air susu ibu mengandung antibodi
bakterial dan viral termasuk konsentransi antibodi secretorik Ig A
yang relative tinggi. Bayi yang mendapatkan ASI, yang mempunyai
titer anti poliomyelitis dalam darah, mereka, secara relative akan
kebal terhadap infeksi yang ditimbulkan oleh faksin virus
poliomyelitis hidup yang telah di encerkan. Pengaruh tersebut akan
terlihat sangat menonjol pada periode neonatus, tetapi nampaknya
tidak mengakibatkan terjadinya gangguan pada imunisasi aktif, yang
akan dikerjakan jika bayi tersebut telah mencapai usia 2, 4 & 6
bulan. Telah pula dapat diperlihatkan bahwa pertumbuhan virus-virus
yang menyebabkan timbulnya parotitis epidemica, influenza, vaksinia
dan B encephalitis jepang dapat dihambat oleh bahan-bahan yang
terdapat dalam ASI. Antibody yang di telan yang berasal dari
kolostrum dan ASI dapat memberikan kekebalan saluran penceran
makanan lokal terhadap organisme yang memasuki tubuh melalui jalan
tersebut.ASI juga merupakan sumber laktoferin, yaitu protein air
dadih yang mengikat zat besi. Bahan ini secara normal, sepertiga
jenuh dengan zat besi serta mempunyai pengaruh yang menghambat atas
pertumbuhan E coli dalam usus. Tinja bayi yang mendapatkan ASI
mempunyai pH yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pH tinja
pada anak-anak yang mendapatkan air susu sapi kandungan bakteri
yang terdapat pada tinja bayi yang mendapatkan ASI terutama sakali
adalah kelompok laktobasilus berlawanan dengan kelompok koliform
yang terdapat menonjol dalam tinja bayi yang diberi makanan secara
artificial. ASI mengandung suatu faktor pertumbuhan yang akan
memberikan kemudahan kepada pengkolonisasian usus oleh
lactobacillus bifidus. Flora usus pada bayi yang mendapatkan ASI
dapat melindungi mereka terhadap isi infeksi-infeksi yang
disebabkan oleh beberapa jenis E coli.Susu yang berasal dari
seorang ibu yang mendapatkan susunan makanan yang secara
kuantitatif mencukupi serta berimbang secara semestinya dapat
memasok bahan-bahan makanan yang dibutuhkan oleh bayi yang
bersangkutan kecuali mungkin vitamin D, setelah beberapa bulan dan
fluorida. Kendatipun penyediaan air minum umum mengandung cukup
banyak flourida didalamnya, namun sorang bayi yang mendapatkan ASI
mungkin sekali hanya sedikit sekali menerima flourida yang berasal
dari tubuh ibu nya, oleh karena itu bayi harus mendapatkan
pemasukan fluoride selama bulan-bulan pertama
kehidupannya.Persediaan cadangan zat besi akan mencukupi untuk
memenuki kebutuhan bayi selama 6-9 bulan pertama, pada bayi yang
cukup umur. Zat besi yang terdapat dalam ASI dapat diserap dengan
baik oleh bayi, oleh karena itu bayi yang mendapat ASI mungkin
tidak memerlukan penambahan zat besi selama tahun pertama
kehidupannya. ASI mengandung cukup banyak persediaan vitamin C
untuk dapat memenuhi kebutuhan seorang bayi, dengan catatan bahwa
ibu yang bersangkutan juga mendapatkan vitamin C dengan
secukupnya.Menyusukan anak bayi sendiri hendaknya dapat dimulai
sedini mungkin setelah persalinan, begitu pula dengan keadaan ibu
maupun bayi yang bersangkutan memungkinkan nya untuk mendapatkan
ASI dalam jarak waktu beberapa jam setelah lahir. Frekuensi
pemberian ASI masing-masing setiap 3 jam pada siang hari dan setiap
4 jam pada malam hari. Namun banyak bayi merasa lapar kembali 2 jam
setelah diberikan ASI.Faktor penting yang berpengaruh dalam
pemberian ASI:Keadaan jiwa yang bahagia dan santai. Kekhawatiran
serta ketidak bahagiaan adalah cara yang paling berpengaruh dalam
menurunnya atau bahkan meniadakan sama sekali sekresi buah dada.
KeletihanMenghindarkan keletihan juga sangat berpengaruh dalam
pemberian ASI, oleh karena itu seorang ibu yang baru saja
melahirkan membutuhkan latihan serta kegiatan fisik, sehingga
dengan demikian ia akan mendapatkan perasaan sehat dan
kesejahteraan fisik. KebersihanMinimal dalam satu hari buah dada
harus dicuci dengan bersih. Kalau sabun yang digunakan mengering
pada puting susu dan daerah areola maka pemakaiannya harus
dihentikan. Sama sekali tidak diperkenakan menggunakan asam borat.
Beberapa orang ibu akan merasa lebih nyaman, kalau mereka dapat
memakai bra yang benar-benar cocok siang dan malam. Batasan
mangkok-mangkok bra yang terbuat dari plastik hendaknya
disingkirkan. Lapisan bra yang sifatnya menyerap (yang dapat dibeli
dipasaran) atau sapu tangan yang bersih dan dapat ditempatkan dalam
bra untuk dapat menyerap susu yang mesih terus keluar. Susunan
makanan atau dietsusunan makanan yang diberikan kepada ibu yang
baru melahirkan hendaknya mengandung cukup banyak kalori untuk
dapat mengkompensasikan yang disekresikan di dalam air susu maupun
yang diperlukan untuk menghasilkan susu tersebut. Tidak ada sesuatu
bahan makanan yang perlu disingkirkan dari susunan makanan ibu,
kecuali bahan makanan yang bersangkutan dengan jelas menyebabkan
timbulnya gangguan pada bayi. Kalau masih memungkinkan, maka
seorang ibu yang sedang menyusui, sebaiknya tidak mengkonsumsi
obat-obatan, oleh karena banyak sediaan obat yang mempunyai
pengaruh buruk yang akan merugikan bayi. Pengobatan yang
menggunakan bahan-bahan seperti antitiroid, lithium, bahan-bahan
anti kanker, isoniazid dan fenidion merupakan kontraindikasi untuk
diberikan kepada para ibu. Pemberian ASI harus dianjurkan kepada
setiap ibu yang melahirkan oleh karena :a. Asi yang pertama
(kolostrum) mengandung beberapa benda penangkis (anti-body) yang
dapat mencegah infeksi pada bayi;b. Bayi yang minum ASI jarang
menderita gastroenteritis;c. Lemak dan protein asi mudah dicerna
dan diserap secara lengkap dalam saluran pencernaan ; asi merupakan
susu yang paling baik untuk pertumbuhan dan tidak mungkin bayi akan
menjadi gemuk berlebihan dengan asi (obese);d. Kemungkinan bayi
menderita kejang oleh karena hipokalsemia sangat sedikit;e.
Pemberian asi merupakan satu-satunya jalan yang paling baik untuk
mengeratkan hubungan ibu dan bayi; dan ini sangat dibutuhkan bagi
perkembangan bayi yang normal terutama pada bulan-bulan pertama
kehidupan;f. Asi merupakan susu buatan alam yang lebih baik
daripada susu buatan mana pun oleh karena mengandung benda
penangkis (kolostrum mengandungnya 15 kali lebih banyak daripada
asi), sucihama, segar, murah, tersedia setiap waktu, dengan susu
yang sebaik-baiknya untuk diminum. 2. Komposisi ASIASI bersifat
khas untuk bayi karena susunan kimianya, mempunyai nilai biologis
tertentu, dan mempunyai substansi yang spesifik. Ketiga sifat
itulah yang membedakan ASI dengan susu formula. Pengeluaran ASI
tergantung dari umur kehamilan sehingga ASI yang keluar dari ibu
dengan kelahiran prematur akan berbeda dengan ibu yang bayinya
cukup bulan. Dengan demikian pengeluaran ASI sudah diatur sehingga
sesuai dengan tuanya kehamilan.
Komposisi ASI:ASI mengandung protein dan lemak yang paling cocok
untuk bayi dalam jumlah yang tepat. ASI mengandung lebih banyak
laktosa (gula susu) daripada susu lainnya dan laktosa merupakan zat
yang diperlukan bagi manusia. ASI mengandung vitamin yang cukup
bagi bayi. Bayi selama 6 bulan tidak memerlukan vitamin tambahan .
ASI mengandung zat besi yang cukup untuk bayi. Tidak terlalu banyak
zat besi yang dikandung, tetapi zat besi ini diserap usus bayi
dengan baik. Bayi yang disusui tidak akan menderita anemia
kekurangan zat besi. ASI mengandung cukup air bagi bayi bahkan pada
iklim yang panas. ASI mengandung garam, kalsium dan fosfat dalam
jumlah yang tepat
Pengeluaran ASI dapat dibedakan atas:a. KolostrumDibanding
dengan susu matur yang akhirnya disekresi oleh payudara, kolostrum
mengandung lebih banyak protein, yang sebagian besar adalah
globulin, dan lebih banyak mineral tetapi gula lemak lebih sedikit.
Meskipun demikian kolostrum mengandung globul lemak agak besar di
dalam yang disebut korpustel kolostrum, yang oleh beberapa ahli
dianggap merupakan sel-sel epitel yang telah mengalami degenerasi
lemak dan oleh ahli lain dianggap sebagai fagosit mononuklear yang
mengandung cukup banyak lemak. Sekresi kolostrum bertahan selama
kurang lebih lima hari, dengan perubahan menjadi susu matur.
Antibody mudah ditemukan dalam kolostrum. Kandungan immunoglobulin
A mungkin memberikan perlindungan kepada neonatus melawan infeksi
enteric. Faktor-faktor kekebalan hospes lainnya, juga
immunoglobulin-immunoglobulin, terdapat didalam kolostrum manusia
dan air susu. Faktor ini meliputi komponen komplemen, makrofag,
limfosit, laktoferin, laktoperoksidase, dan lisozim.
Ciri-ciri kolostrum:Berwarna kuning jernih dengan protein
berkadar tinggiMengandung imunoglobulin, laktoferin, ion-ion (Na,
Ca, K, Zn, Fe), vitamin (A, D, E, K), lemak, dan rendah laktosa.
Pengeluaran kolostrum berlangsung sekitar dua sampai tiga hari dan
diikuti ASI yang mulai berwarna putih.Terdapat beberapa pengertian
yang salah mengenai kolostrum, yang diperkirakan ASI yang kotor,
buruk sehingga tidak patut diberikan pada bayi. Ternyata kolostrum
sebagai pembuka jalan agar bayi dapat menerima ASI penuh. Kolostrum
banyak mengandung antibodi dan anti-infeksi serta dapat
menumbuhkembangkan flora dalam usus bayi, untuk sap menerima ASI.
Memperhatikan perkembangan pengeluaran ASI, tiada ASI yang tidak
berguna. Alam telah mempersiapkan bayi untuk tumbuh kembang hanya
dengan ASI sampai umur empat bulan.
b. ASI transisi (antara)ASI antara, mulai berwarna puting bening
dengan susunan yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi, dan
kemampuan mencerna usus bayi.
c. ASI sempurna Pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan
usus bayi, sehingga dapat menerima susunan ASI sempurna.Produksi
ASI selama 2 tahun Umur Bayi Produksi ASI Sama dengan Susu bubuk
ml/hari kalori/hari Susu sapi Susu gula gram 0-6 bulan 850 600
1555,5 183 24.600 7-12 bulan 500 385 91,5 105 14.000 13-18 bulan
500 385 91,5 105 14.000 19-24 bulan 200 154 36,5 42 5.700 0-24
bulan 512,5 381 375 437 58.300Catatan:Bayi dengan umur 0 sampai 4/5
bulan cukup dengan ASI saja.Setelah berumur 4 bulan pemberian ASI
memerlukan makanan tambahan berupa bubur susu atau nasi tim, buah
dan sebagainya, sehingga mencapai umur satu tahun sudah siap
mendapatkan makanan seperti orang dewasa.850 ml/hari, selama 6
bulan 153.000 ml dengan jumlah kalori 108.000 kalori. Sedangkan
susu sapi diperlukn 155.500 ml, susu gula 18.300 ml dan susu bubuk
sebanyak 24.600 gram. Kenyataannya, pemberian ASI yang
dikombinasikan dengan pemberian susu botol tidak dapat dihindari,
karea ibu-ibu bekerja di luar rumah sedangkan di tempat kerja tidak
terdapat fasilitas untuk memberikan ASI dan penampungan bayi.
Manajemen Laktasi pada ibu yang bekerja: Beri pengertian ibu
tentang pentingnya ASI Jelaskan prosedur menyusui yangbenar.
Jelaskan berbagai faktor yang dapat menghambat keluarnya ASI
Libatkan suami atau keluarga lain yang terlihat lebih dominan dalam
keluarga agar memahami dan dapat membatu istri untuk mempertahankan
ASI. Jangan memberi makanan tambahan apapun kepada bayi sebelum
bayi berumur 6 bulan. Susui sesering mungkin selama ibu cuti
bekerja, minimal 2 jam sekali.Biasakan pada malam hari untuk
menyusui bayi. Porsi makan malam diperbesar. Porsi makan malam
diperbesar dan ibu tidak perlu takut untuk menjadi gemuk. Tambahkan
susu satu gelas untuk ibu sebelum ibu tidur. Susui bayi pada pagi
hari, dan keluarkan sampai payudara kosong setap kali habis
menyusui. ASI dapat disimpan di dalam kulkas atau termos yang
diberi es. Susu ini dapat diberikan kepada bayi di rumah ketika ibu
ada di kantor.Cara menghangatkan ASI yang disimpan dalam lemari es
adalah dengan merendamnya dalam air hangat (suhu