ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. S DENGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI AKIBAT HIPERTENSI PADA NY.I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEBANG DESA GEBANG ILIR KEC. GEBANG KAB. CIREBON Diajukan untuk memenuhi tugas praktek Keperawatan Keluarga Disusun oleh : DICKY FEBRIAN PRASETIA NIM. 092002S 10010
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. S DENGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI AKIBAT HIPERTENSI
PADA NY.I DI WILAYAH KERJA PUSKESMASGEBANG DESA GEBANG ILIR KEC. GEBANG KAB. CIREBON
Diajukan untuk memenuhi tugas praktek Keperawatan Keluarga
Disusun oleh :
DICKY FEBRIAN PRASETIANIM. 092002S 10010
AKADEMI PERAWATAN BUNTET PESANTREN CIREBON
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan Puskesmas ditujukan untuk kepentingan masyarakat atau keluarga di
wilayah kerjanya. Diantaranya program Puskesmas yang harus dilaksanakan oleh
petugas Puskesmas adalah memberikan penyuluhan terhadap keluarga dengan ibu
hamil resti Hipertensi.
Hipertensi / tekanan darah tinggi pada ibu hamil adalah suatu keadaan dimana
terjadi peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.
Penyebab dari hipertensi adalah Faktor keturunan, umur, jenis kelamin,
ras.Kebiasaan hidup,Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya
Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, ras.
Tanda dan gejala dari Hipertensi yaitu Peningkatan TD 140/90 mmHg, Sakit
kepala, Pusing, Rasa berat ditengkuk, Sukar tidur, Mata berkunang-kunang,
Lemah dan lelah, Muka pucat, Suhu tubuh rendah.
Berikut ini adalah Macam-macam Hipertensi, diantaranya :
1. Hipertensi : kronik
a. Ringan dengan diastolnya kurang dari 110 mmHg
b. Parah dengan diastolnya lebih dari 110 mmHg
1
2. Hipertensi gestasional
Yaitu perkembangan peningkatan TD 140/90 tanpa gejala preeklamsi.
3. Hipertensi preeklamsi
Yaitu peningkatan TD sebelum melahirkan disertai kejang.
Komplikasi Hipertensi adalah komplikasi yang terjadi pada ibu yaitu
perdarahan pada otak, gagal ginjal, kematian. Sedangkan Pada anak/janin
yaitu penghambatan pertumbuhan, premature, kematian.
Therapy pada kasus Hipertensi adalah Nonfarmakologi seperti pembatasan
aktifitas, banyak istirahat, diit makanan rendah garam, kurangi makanan
berlemak, tidak merokok, menghindari minum alkohol, sedangkan
Farmakologi seperti antihipertensi 2x metildopa
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa perlu untuk melakukan asuhan
keperawatan pada keluarga tentang bagaimana cara perawatan pada ibu hamil
resti akibat Hipertensi.
2
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga dengan
Ibu Hamil Resti Akibat Hipertensi secara komprehensif meliputi aspek, bio,
psiko, sosial dan cultural.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan setelah praktek di Puskesmas mahasiswa dapat melaksanakan:
a. Pengkajian pada keluarga Tn. S dengan Ibu Hamil Resti Akibat Hipertensi
b. Membuat diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. S dengan Ibu Hamil
Resti Akibat Hipertensi
c. Membuat rencana tindakan pada keluarga Tn. S dengan Ibu Hamil Resti
Akibat Hipertensi
d. Melakukan implementasi pada keluarga Tn. S dengan Ibu Hamil Resti
Akibat Hipertensi
e. Melakukan evaluasi yang telah dicapai keluarga Tn. S dengan Ibu Hamil
Resti Akibat Hipertensi
f. Membuat dokumentasi asuhan keperawatan keluarga Tn. S dengan Ibu
Hamil Resti Akibat Hipertensi
3
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Untuk mendapatkan data akurat dari keluarga penulis menggunakan teknik
pengumpulan data dengan cara :
1. Wawancara
Menanyakan atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah yang sedang
dihadapi keluarga, biasa disebut Anamnesa.
2. Observasi
Mengamati perilaku dengan keadaan keluarga untuk memperoleh data tentang
masalah kesehatan dan keperawatan keluarga.
3. Study dokumentasi
Penulis mempelajari catatan-catatan dokumentasi dari Puskesmas dan hasil-
hasil survey yang berhubungan dengan TB Paru.
4. Pemeriksaan Fisik.
Pemeriksaan fisik head to toe dari mulai tingkat kesadaran hingga ujung kaki.
D. RUANG LINGKUP
Dalam penulisan ini hanya membahas tentang ibu hamil resti akibat Hipertensi
keluarga Tn. S di desa Gebang Ilir Kecamatan Gebang di wilayah kerja
Puskesmas Gebang .
4
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Struktur dan sifat keluarga
a. Struktur Keluarga
Nama kepala keluarga
Umur
Agama
Pendidikan
Suku / bangsa
Pekerjaan
Alamat
:
:
:
:
:
:
:
Tn. S
36 tahun
Islam
SD
Jawa / Indonesia
Pekerja Bangunan
Ds. Gebang Ilir, Perum BTN
Kec. Gebang Kab. Cirebon
b. Susunan anggota keluarga
No Nama Hub. Klrg UmurJK
Agama Pndkn Pkrjn Ket.L P
1
2
3
Ny. R
An. A
An. I
Istri
Anak
Anak
33 th
17 th
10 th
√
√
√
Islam
Islam
Islam
SD
SMK
SD
IRT
Pelajar
Pelajar
Sakit
Sehat
Sehat
5
Keterangan :
- Sumber : kartu keluarga
- √ : tinggal serumah
c. Tipe Keluarga
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Tn. S diketahui bahwa
keluarga ini termasuk kedalam keluarga Nuclear Family yaitu terdiri dari
ayah, ibu dan anak.
d. Genogram
6
2. Sifat keluarga
a. Pengambil keputusan
Keluarga Tn. S dalam mengambil keputusan dilakukan secara
musyawarah dengan keputusan akhir dipegang oleh Tn. S selaku orang
tua.
b. Pola kebiasaan sehari-hari anggota keluarga
1) Kebiasaan istirahat
Keluarga Tn. S yang terdiri dari Ny. R dan kedua anaknya kebiasaan
Tidur malam dari jam 21.00-05.00
Tidur siang dari jam 13.00-15.00
2) Kebiasaan makan keluarga dan contoh menu
a) Frekuensi makan anggota keluarga
Kebiasaan makan keluarga Tn. S masing-masing dengan frekuensi
3x1 pagi, siang, sore. Dengan makanan pokok nasi, lauk, tempe,
tahu, sayur.
b) Komposisi menu
No Jenis MakananTidak
pernah
Kadang-
kadangSelalu ada
1
2
Makanan pokok
Lauk-pauk
√
√
7
3
4
Protein hewani
Protein nabati
Sayuran
Buah
√
√
√
√
3) Personal hygiene keluarga
Keluarga Tn. S mempunyai kebiasaan dalam personal hygiene
sbb :
Frekuensi mandi 2x/hari
Pola keramas 2x/minggu
Mengganti pakaian 2x/hari
Kebiasaan keluarga Tn. S selalu menggunakan alas kaki begitupun
dengan Ny. R dan keluarga selalu membersihkan kaki sebelum tidur.
4) Kebiasaan rekreasi dan hiburan keluarga/pemanfaatan waktu senggang
Keluarga Tn. S jarang rekreasi, terkadang pagi-pagi olahraga,
lalu ke pasar untuk membeli keperluan rumah tangga. Waktu luang
digunakan untuk berbincang dengan tetangga dan terkadang menonton
TV
8
5) Kebiasaan olahraga
Pada keluarga Tn. S, kadang-kadang Ny. R jalan-jalan pagi
disekitar rumah.
3. Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya
a. Penghasilan dan pengeluaran
Penghasilan keluarga Tn. S adalah dari pekerja bangunan. Penghasilan
per bulan yaitu Rp. 1.500.000,- kebutuhan sehari-hari untuk keluarga ini
sudah tercukupi menurut Tn. S. Kemudian yang menentukan keuangan
dalam keluarga Tn. S adalah Tn. S sendiri.
b. Peran masing-masing anggota keluarga
1) Tn. S
Tn. S berperan sebagai pelindung dan pemberi rasa nyaman dan
pencari nafkah dan bertindak sebagai kepala keluarga.
2) Ny. I
Ny. I berperan sebagai ibu rumah tangga mengurus rumah dan penjaga
putri-putrinya.
3) An. A
An. A Berperan sebagai pelajar.
9
4) An. I
An. I Berperan sebagai pelajar.
c. Kegiatan keagamaan
Keluarga Tn. S menganut agama Islam, kegiatan keagamaan di keluarga
Tn. S melaksanakan kewajiban keagamaan.
d. Suku dan budaya keluarga
Keluarga Tn. S berasal dari suku Sunda. Di dalam komunikasi sehari-hari
mereka menggunakan bahasa Jawa, terkadang menggunakan bahasa
Indonesia.
e. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Hubungan keluarga Tn. S selalu rukun, tidak ada masalah dengan anggota
keluarga maupun masyarakat ataupun tetangga. Ia selalu membantu bila
ada tetangga yang membutuhkan bantuan tanpa memandang miskin
ataupun kaya.
5. Faktor lingkungan
a. Perumahan
Keluarga Tn. S tinggal di rumah milik sendiri dengan berlantai
keramik luas rumahnya 9x10 meter, dengan jenis bangunan permanent,
10
yang didalamnya terdapat beberapa ruangan yaitu 1 ruang tamu, 2 kamar
tidur, 1 ruang TV, 1 ruang dapur dan kamar mandi.
Kebiasaan membersihkan rumah yaitu setiap pagi nyapu dan ngepel
pekarangan rumah ditanami bunga.
Denah rumah
V VI IV
III II
I
DEPAN
Keterangan :
I : Ruang tamu
II : Kamar I
III : Kamar II
11
IV : Ruang TV
V : Kamar mandi
VI : Dapur
b. Ventilasi dan Pencahayaan
Keadaan ventilasi dan pencahayaan baik karena semua jendela terbuka
sehingga cahaya bisa masuk.
c. Persediaan air bersih
Sumber air yang diperoleh keluarga Tn. S yaitu dari air keran dari
sanyo. Dan itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dengan keadaan
airnya tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. Kebiasaan dalam
mengolah minuman selalu dimasak.
d. Pembuangan sampah
Keluarga Tn. S biasa membuang sampah yaitu dengan cara dibuang ke
selokan.
e. Pembuangan air limbah
Keluarga Tn. S bisa membuang air limbah langsung disalurkan ke
pinggir rumah dan salurannya bersifat terbuka.
f. Fasilitas jamban/WC
Keluarga Tn. S mempunyai kloset atau WC. Jarak WC.
g. Hewan Peliharaan
12
Keluarga Tn. S tidak mempunyai hewan pliharaan.
h. Sarana Komunikasi dan Transportasi
Keluarga Tn. S mempunyai sarana komunikasi media elektronik yaitu
televisi. Mempunyai alat transportasi seperti motor dan sepeda. Bahasa
yang digunakan sehari-hari adalah bahasa sunda.
i. Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang digunakan jika sakit
Kebiasaan keluarga Tn. S jika ada yang sakit selalu datang ke
pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas.
5. Data Kesehatan Keluarga
a. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
1) Tn. S
Tidak mempunyai riwayat penyakit kronis dan tidak mempunyai
penyakit yang menular.
2) Ny. R
Mempunyai riwayat penyakit Hipertensi dan DM.
3) An. A
Tidak mempunyai riwayat penyakit kronis dan tidak mempunyai
penyakit yang menular.
13
4) An. I
Tidak mempunyai riwayat penyakit kronis dan tidak mempunyai
penyakit yang menular.
b. Keluarga Berencana (KB)
Ny. I mengikuti program KB dengan jenis Pil
6. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga
a. Tn. S
1) Keadaan umum
Pada saat pengkajian Tn. S dalam keadaan sehat baik jasmani maupun
rohani, kesadaran compos mentis, tidak ada keluhan yang berarti.
2) Tanda-tanda vital
T : 37°C R : 22x/menit
P : 88x/menit S : 120/80 mmHg
3) Kepala
Keadaan kulit kepala bersih, penyebaran rambut merata dan tidak ada
keluhan sakit kepala, terdapat uban, tidak terdapat lesi atau benjolan.
4) Mata
Bentuk dan letak simetris, konjungtiva ananemis, sclera anikterik,
fungsi penglihatan normal.
14
5) Hidung
Bentuk simetris, keadaan lembab, fungsi penciuman dapat
membedakan bau seperti balsem dan minyak kayu putih.
6) Telinga
Keadaan bersih, tidak terdapat serumen, fungsi pendengaran masih
cukup baik.
7) Mulut
Keadaan bersih, tidak terdapat stomatitis, tidak ada keluhan menelan,
pada gigi tidak terdapat caries, fungsi pengecapan dapat membedakan
asin, manis dan pahit.
8) Leher
Bentuk jenjang, tidak terdapat peningkatan vena jugularis, tidak
terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak terdapat kaku kuduk,
pergerakkan leher bebas dapat menengok ke kanan dan ke kiri.
9) Dada
Bentuk dada simetris, retraksi dada sama antara dada kanan dan kiri,
bunyi nafas reguler, BJ reguler R : 24x/menit.
10) Abdomen
Bentuk datar, tidak terdapat nyeri tekan, terdengar bising usus
10x/menit, tidak terdapat acutes terdapat jaringan parut.
15
11) Genetalia dan rectum
Tidak ada kelainan dan tidak dilakukan pemeriksaan.
12) Ekstremitas superior dan inferior
- Superior dextra : bentuk simetris, tidak terdapat lesi,
pergerakan bebas, CRT < 5 detik, tidak
ada edema, warna sesuai dengan daerah
sekitar.
- Superior sinistra : bentuk simetris, pergerakkan bebas, CRT
<5 detik, warna sesuai dengan daerah
sekitar.
- Inferior dextra dan sinistra : bentuk simetris, warna sesuai dengan
daerah sekitar, pergerakan bebas, CRT < 5
detik, tidak ada edema, reflek patella (+),
reflek babinsky (+).
- Tonus otot
16
5 55 5
b. Ny. R
- Keadaan umum
Klien tampak bersih, kesadaran compos mentris, klien terlihat lemas,
mual dan muntah, pusing, sering memegang kepalanya.
- TTV
T : 37°C R : 20x/menit
P : 86x/menit S : 190/100 mmHg
- Kepala
Bentuk simetris, warna rambut kemerah-merahan, distribusi merata,
tidak mudah dicabut, bersih dan tampak rapih.
- Mata
Bentuk simetris, konjungtiva ananemis, sclera anikhterik, pupil
berwarna hitam, bulu mata tidak rontok dan distribusi merata.
Penglihatan normal.
- Hidung
Bentuk simetris, warana kulit sama dengan sekitar, terdapat satu
septum dan 2 cuping hidung, mukosa berwarna merah muda, fungsi
pernapasan normal, terdapat silia.
17
- Mulut
Bentuk bibir simetris, bibir merah muda, jumlah gigi 32, warna gigi
kekuning-kuningan, gusi merah muda.
- Telinga
Bentuk simetris antara kanan dan kiri, warna sama dengan daerah
sekitar, mukosa merah muda ditumbuhi cilia, terhadap sedikit serumen
tidak terhadap peradangan, tidak terdapat nyeri tekan, fungsi
pendengaran baik (melalui tes swaba).
- Leher
Bentuk memanjang, warna kulit sama dengan sekitar, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri menelan, tidak ada nyeri
tekan.
- Dada
Bentuk dada simetris, warna kulit sama dengan daerah sekitar, bunyi
paru normal, tidak ada wheezing, ronchi saat dipalpasi antara paru-
paru kanan dan kiri seimbang.
- Abdomen
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan daerah sekitarnya, terdapat
satu umbilicus, umur kehamilan 36 minggu, tidak ada nyeri tekan,