ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. M DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN DI BANGSAL SHINTA RS GRHASIA Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa II Disusun oleh: Dita Amanda Sakti NIM P07120111008 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. M DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI
PENDENGARAN DI BANGSAL SHINTA RS GRHASIA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa II
Disusun oleh:
Dita Amanda Sakti NIM P07120111008
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2013
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. M DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN DI BANGSAL SHINTA
RS GRHASIA
Disahkan:
Hari/Tanggal :................
Disusun oleh:
Dita Amanda Sakti NIM P07120111008
Mengetahui,
Pembimbing Klinik Pembimbing Pendidikan
( ) ( )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktek klinik
keperawatan dengan judul “Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny. M Dengan Gangguan
Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran Di Bangsal Shinta RS Grhasia” sebagai
tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa II.
Pembuatan laporan praktek ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama,
bantuan, dukungan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada:
1. DR. Lucky Herawati, SKM, M.Kes selaku direktur Politeknik Kesehatan
kementrian Kesehatan Yogyakarta,
2. Maria H Bakri, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik
TUK 4 :Klien dapat dukungan dari keluarga dan mengontrol halusinasi
a. Keluarga dapat
membina hubungan
saling percaya
dengan perawat
b. keluarga
menyebutkan
pengertian, tanda
dan gejala, proses
terjadinya halusinasi
dan tindakan untuk
mengendalikan
halusinasi.
a. Buat kontrak dengan
keluarga
b. Diskusikan dengan
keluarga : pengertian
halusinasi, tanda dan
gejala halusinasi, proses
terjadinya halusinasi, cara
yang dapat dilakukan
klien dan keluarga untuk
memutus halusinasi, obat-
obatan halusinasi, cara
merawat anggota
keluarga yag halusinasi di
rumah (beri kegiatan,
jangan biarkan sendiri,
a. Memberikan kesiapan
pada keluarga
b. Menghindarkan salah
interpretasi pada
keluarga kllien
makan bersama,
berpergian bersama,
memantau obat-obatan
dan cara pemberiannya
untuk mengatasi
halusinasi).
c. Beri informasi waktu
control kerumah sakit dan
bagaimana cara mencari
bantuan jika halusinasi
tidak dapat diatasi di
rumah.
c. Menghindarkan pasien
relaps obat
TUK 5 :Klien dapat menunjukkan perilaku teratur minum obat
Klien menyebutkan :
manfaat minum obat,
kerugian tidak munum
obat, nama, warna,
dosis, efek terapi dan
efek samping obat,
klien
mendemonstrasikan
penggunaan obat
dengan benar, klien
a. Diskusikan dengan klien
tentang manfaat dan
kerugian tidak minum
obat, warna, dosis, cara,
efek terapi dan efek
samping penggunaan
obat.
b. Pantau klien saat
penggunaan obat.
c. Beri pujian jika klien
a. Meningkatkan
kesadaran klien
tentang minum obat
b. Menghindari kebiasaan
klien yang salah
c. Meningkatkan motivasi
menyebutkan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dokter.
menggunakan obat
dengan benar.
d. Diskusikan akibat berhenti
minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter.
e. Ajurkan klien untuk
konsultasi kepada
dokter/perawat jika terjadi
hal-hal yang tidak
diinginkan.
klien minum obat
d. Meningkatkan
kesadaran klien
tentang relaps obat
e. Tindakan kolaboratif
mendukung proses
kesembuhan klien
2 Selasa, 22 Okt 2013
Jam 08.30 WIB
Risiko perilaku
kekerasan
Selasa, 22 Okt 2013Jam 08.30 WIBTUM :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5 kali pertemuan klien terhindar dari risiko perilaku kekerasanTUK 1:Klien dapat membina hubungansaling percaya dengan perawat
Selasa, 22 Okt 2013Jam 08.30 WIBa. Klien mau
membalas salamb. Klien mau menjabat
tanganc. Klien mau
menyebutkan namad. Klien mau
tersenyume. Klien mau kontak
mataf. Klien mau
mengetahui nama perawat.
Selasa, 22 Okt 2013Jam 08.30 WIBa. Beri salam/ panggil
nama
b. Sebutkan nama perawat sambil jabat tangan
c. Jelaskan maksud hubungan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri rasa aman dan
Selasa, 22 Okt 2013Jam 08.30 WIBa. Memanggil dengan
nama panggilan dapat mempercepat dalam membina hubungan saling percaya
b. Jabat tangan menunjukkan sikap ramah perawat kepada klien
c. Klien mungkin bisa takut atau curiga tanpa didahului penjelasan tujuan interaksi
a. Klien dapat mengungkapkan perasaan saat marah/ jengkel
b. Klien dapat menyimpulkan tanda-tanda
a. Anjurkan klien untuk mengungkapkan yang dialami dan rasakan saat jengkel/ kesal
b. Observasi tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan bersama klien
a. Memberikan keleluasaan klien untuk mengungkapkan perasaannya
b. Mengetahui tanda-tanda perilaku kekerasan sejak dini
jengkel/ kesal yang dialami
tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami klien
c. Menyimpulkan bersama klien untuk menyamakan persepsi tanda-tanda kesal.
TUK 4:Klien dapat mengindentifikasiperilku kekerasan yang biasadilakukan.
a. Klien dapat mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
b. Klien dapat bermain peran dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
c. Klien dapat dilakukan cara yang biasa dapat menyelesaikan masalah atau tidak.
a. Anjurkan klien untuk men gungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan klien
b. Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
c. Diskusikan dengan klien, apakah dengan cara yang klien lakukan masalahnya selesai
a. Memberikan keleluasaan klien untuk bercerita perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
b. Bermain peran dapat membantu klien untuk mengendalikan perilaku kekerasannya
c. Diskusi membantu menyelesaikan masalah klien dan menjadikan koping individu klien efektif.
TUK 5:Klien dapat mengidentifikasiakibat perilaku kekerasan
a. Klien dapat menjelaskan akibat dari cara yang digunakan klien
a. Diskusikan akibat/ kerugian dari cara yang dilakukan klien
b. Bersama klien menyimpu lkan akibat dari cara yang digunakan oleh klien
c. Tanyakan pada klien “apakah ia ingin mempelajari cara baru
a. Menyadarkan klien jika perbuatannya merugikan bagi dirinya dan orang lain
b. Menyadarkan klien jika perbuatannya merugikan bagi dirinya dan orang lain
c. Mengeksplor
yang sehat?” keinginan klien untuk berubah.
TUK 6:Klien dapat mendefisinisikancara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan
Klien dapat melakukan cara berespon terhadap kemarahan secara konstruktif
a. Tanyakan pada klien “apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat?”
b. Berikan pujian jika klien mengetahui cara lain yang sehat
c. Diskusikan dengn klien cara lain yang sehat:1) Secara fisik: tarik
napas dala m, jika sedang kesal/ memukul bantal/ kasuratau olah raga atau pekerjaan yang memerlukan tenaga
2) Secara verbal: katakan bahwa anda sedang kesal/ tersinggung/ jengkel (saya kesal anda berkata seperti itu , saya marah karena mama tidak memenuhi keinginan saya)
3) Secara sosial:
a. Mengeksplore keinginan klien untuk berubah.
b. Pujian dapat meningkatkan semangat klien untuk menjadi lebih baik
c. Diskusi membantu menyelesaikan masalah klien dan menjadikan koping individu klien efektif.
lakukan dalam kelompok cara-cara yang sehat, latihan asertif. Latihan manajemen perilaku kekerasan
4) Secara spiritual: anjurkan klien sembahyang, berdoa/ ibadah lain, meminta pada Tuhan, untuk diberi kesabaran, mengadu pada Tuhan tentang kekerasan/ kejengkelan.
TUK 7:Klien dapat mendemonstrasikancara mengontrol perilakukekerasan
a. Kien dapat mendemonstrasi-kan cara mengontrol perilaku kekerasan
b. Fisik: tarik napas dalam, olah raga, pukul kasur dan bantal.
c. Verbal: mengatakan secara langsung dengan tidak menyakiti
d. Spiritual:
a. Bantu klien mengidentifikasi manfaat cara yang telah diplih
b. Bantu klien menstimulasikan tersebut (role play)
c. Beri reinforcement positif atas keberhasilan klien menstimulasi cara tersebut
d. Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari saat jengkel atau marah
a. Meyakinkan klien untuk melakukan cara yang baik
b. Mengajarkan klien untuk melakukan dengan benar
c. Pujian menjadikan klien lebih termotivasi untuk melakukan cara yang positif
d. Menerapkan cara yang benar untuk menghilangkan rasa jengkel
sembahyang, berdoa atau ibadah klien
e. Susun jadwal melakukan cara yang telah dipelajari
e. Mempelajari cara mengendalikan pkdengan teratur
TUK 8:Klien dapat menggunakan obatdengan benar (sesuai programpengobatan)
a. Klien dapat menyebutkan obat-obat yang diminum dan kegunaannya (jenis, waktu, dosis, dan efek)
b. Klien dapat minum obat sesuai dengan program pengelolaan
a. Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum klien
b. Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa seizing dokter
c. Jelaskan prinsip benar minum obat (baca nama yang tertera pada botol o bat, dosis obat, waktu dan cara minum)
d. Jelaskan manfaat minum obat dan efek obta yang perlu diperhatikan
e. Anjurkan klien minta ob at dan minum obat tepat waktu
f. Anjurkan klien melapork an pada perawat/dokter jika merasakan efek yang tidak menyenangkan
g. Beri pujian jika klien minum obatdenganBenar
a. Klien memahami tentang obat yang diminum
b. Memotivasi klien untuk teratur minum obat
c. Meminimalisir adanya pemberian salah obat pada pasien
d. Memotivasi klien untuk teraturminum obat
e. Meminimalisir pasien lupameminum obat
f. Mengetahui sejak dini adanya efek samping obat yang ditimbulkan
g. Memotivasi klien untuk rajin minum obat
TUK 9:Klien mendapat dukungankeluarga mengontrol perilakukekerasan
Keluarga klien dapat:a. Menyebutkan cara
merawat klien yang berperilaku kekerasan
b. Mengungkapkan rasa puar dalam merawat klien
a. Identifikasikan kemampuan keluarga dalam merawat klien dari sikap apa yang telah dilakukan keluarga terhadap klien selama ini
b. Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien Jelaskan cara-cara merawat klien:1) Terkait dengan cara
mengontrol perilaku marah secara konstuktif
2) Sikap tenang, bicara tenang dan jelas
3) Membantu klien mengenal penyebab marah
c. Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat klien
d. Bantu keluarga mengungkapkan perasaannya setelah melakukan demonstrasi
a. Keluarga merupakan salah satu faktor terpenting dalam pencapaian kesehatan klien.
b. Pengetahuan keluarga dalam perawatan klien dengan gangguan jiwa mampu membantu klien dalam pengontrolan perilaku kekerasan
c. Memastikan keluarga benar-benar paham cara perawatan klien
d. Menjaga ketenangan keluarga dan respon keluarga terhadap cara perawatan klien
E. Catatan Perkembangan
No Dx
Tindakan Evaluasi
1 Selasa, 22 Oktober 2013
Jam 8.30
a. Membina hubungan saling
percaya dengan
mengungkapkan komunikasi
terapeutik
b. Menyampaikan tujuan dan
kontrak waktu dan tempat
c. Menanyakan perasaan klien
d. Membantu klien mengenali
jenis, frekuensi, isi, penyebab,
respon klien terhadap halusinasi
e. Menganjurkan klien menghardik
halusinasi
f. Menganjurkan klien melaporkan
pada perawat jika terjadi
halusinasi
Dita
S : Klien mengatakan sudah tenang,
klien ingin pulang, klien mendengar
bisikan-bisikan yang menyuruh klien
membanting barang rumah dan lari dari
rumah, bisikan laki-laki, dating ketika
klien stress, sekarang suara sudah
tidak dating.
O : Klien tampak tenang, kantung mata
menghitam, koheren, realistic, klien
menangis
A : GSP : halusinasi pendengaran
P : Kontrak pertemuan selanjutnya,
anjurkan klien menghardik halusinasi
Dita
Rabu, 23 Oktober 2013
Jam 11.00
a. Mengevaluasi pertemuan
sebelumnya
b. Menganjurkan klien mengikuti
aktivitas terjadwal
c. Menganjurkan klien berdoa
setiap muncul halusinasi
d. Menganjurkan klien teratur
minum obat
Dita
S : Klien mengatakan lebih tenang,
cukup tidur, dapat mengikuti aktivitas
sesuai jadwal, minum obat teratur,
halusinasi tidak muncul
O : Klien tenang, komunikasi baik,
kantung mata menghitam
A : GSP : halusinasi pendengaran
P : Anjurkan klien mengurangi
melamun, mengikuti aktivitas sesuai
jadwal
Dita
2 Rabu, 23 Oktober 2013
Jam 11.00
a. Mendiskusikan dengan klien
penyebab perilaku kekerasan
b. Mendiskusikan dengan klien
tanda-tanda klien marah,
kebiasaan marah klien
c. Menganjurkan klien untuk tidak
mengikuti halusinasinya
merusak lingkungan
Dita
S : Klien mengatakan penyebab
perilaku kekerasan klien adalah bisikan
yang menyuruh klien membanting
barang, klien mudah stress
O : Klien tampak tenang, koheren,
realistic
A : Risiko perilaku kekerasan
P : Kontrak pertemuan selanjutnya,
anjurkan klien tidak menuruti
halusinasinya
Dita
Kamis, 24 Oktober 2013
Jam 11.00
a. Mengevaluasi pertemuan
sebelumnya
b. Menganjurkan klien untuk
mengobrol dengan pasien lain
atau perawat ketika stress
dating
c. Menganjurkan klien teratur
minum obat
Dita
S : Klien mengatakan tenang, tidak ada
stress, sudah banyak mengobrol
dengan pasien dan perawat, menonton
televise
O : Klien tampak tenang, tampak
mengerti dengan anjuran perawat
A : Risiko perilaku kekerasan
P : Anjurkan klien aktivitas relaksasi,
teratur minum obat
Dita
No Dx
Tindakan Evaluasi
2 Kamis, 31 Oktober 2013
Jam 10.00
a. Mengkaji perasaan klien
b. Mengkaji riwayat depresi klien
dan hubungannya dengan
factor predisposisi masalah
sekarang
Dita
S : klien mengatakan lemas dan mudah
mengantuk di siang hari, klien
mengatakan tidak sabar pulang
bertemu anak-anaknya, klien
mengatakan masalah dahulu adalah
banyak hutang
O : klien kooperatif, kontak mata baik,
tampak tidak terbuka
A : risiko perilaku kekerasan
P : edukasi klien sebelum pulang
Dita
Kamis, 31 Oktober 2013
Jam 10.00
Memberi edukasi pada klien untuk
persiapan pulang :
a. Menganjurkan klien teratur
control dan minum obat sesuai
anjuran
b. Menganjurkan klien
mendiskusikan masalah
dengan orang terdekat klien
c. Menganjurkan klien tidak
banyak aktivitas produktif dan
tidak banyak melamun
d. Menganjurkan klien
melakukan cara-cara
mengurangi stress dan marah
e. Menganjurkan klien
S : klien mengatakan klien mengerti
cara mengurangi marah dan stress,
cara menghadapi halusinasi
O : Klien dapat menyebutkan 3 dari 5
cara mengurangi marah
A : Risiko perilaku kekerasan
P : anjurkan control 1 minggu lagi
Dita
melakukan cara-cara
menghilangkan halusinasi
yang sudah diajarkan dan
melaporkan pada orang
terdekat jika mengalami
halusinasi
Dita
DAFTAR REKOMENDASI KEGIATAN DI RUMAH NY. M1. Teratur minum obat dan control sesuai anjuran
2. Melakukan aktivitas teratur yang produktif
3. Mendiskusikan masalah dan perasaan yang mengganggu dengan orang terdekat
4. Jika halusinasi dating atau mendengar suara-suara atau melihat yang tidak dilihat
oleh orang lain :
a. Berdoa kepada Allah
b. Menghardik suara atau bayangan yang mengganggu
c. Menceritakan pada orang terdekat klien
d. Mengalihkan perhatian dengan aktivitas yang disukai
BAB IVPENUTUP
A. KesimpulanHalusinasi adalah halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa
pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi, merasakan
sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. M dengan halusinasi
pendengaran didapatkan 2 diagnosis keperawatan yaitu :
1. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
2. Risiko Perilaku Kekerasan
Dari kedua diagnosis tersebut, semua tercapai sebagian :
1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran masih mendapat