Top Banner
ASUHAN KEPERAWATAN pada Ny.S dengan GANGGUAN HEMOROID di RUANG MAWAR RSUD TANGERANG Makalah ini dibuat sebagai tugas Praktik Laporan Dokumentasi ASKEP Sistem Pencernaan Disusun oleh : Siti Maemunah Rafiudin rashid Rini aryanti Hayatun nufus Tatag hardiyanto Fiqih hidayat PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
53

Askep hemoroid RSUD

Jan 20, 2023

Download

Documents

Mae Haruna
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Askep hemoroid RSUD

ASUHAN KEPERAWATAN pada Ny.S denganGANGGUAN HEMOROID di RUANG MAWAR

RSUD TANGERANG

Makalah ini dibuat sebagai tugas Praktik Laporan Dokumentasi

ASKEP Sistem Pencernaan

Disusun oleh :

Siti Maemunah

Rafiudin rashid

Rini aryanti

Hayatun nufus

Tatag hardiyanto

Fiqih hidayat

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Page 2: Askep hemoroid RSUD

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhânahû wa Ta`âlâ yang telahmemberikan karunia dan rahmat-Nya kepada penulis, hinggapenulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah dengan judul"Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan gangguan Hemoroid externadi ruang Mawar RSUDT”. Makalah sederhana ini penulis susundalam rangka memenuhi salah satu tugas pelajaran Sistempencernaan di Prodi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Penulis menyadari, bahwa makalah ini tidak dapatdiselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada semua pihakyang memberikan kontribusi dan dukungan dalam penyusunanmakalah ini. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginyakepada:

1. Ketua Prodi yang telah memberikan pengetahuan danpengalamannya untuk memotivasiku dalam menuju masa depandan jalan untuk menjadi perawat yang professional.

2. ibu Mega, sebagai pengajar sekaligus Pembimbing yangtelah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulisdalam penyusunan makalah ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu danpendidikan yang berharga pada penulis.

4. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada teman-temanku di Prodi Keperawatan, semester IV yang selalumenemaniku dalam suka dan duka, dan terlebih lagi kepadasahabat-sahabatku dan orang yang selalu mendukungku danmembantuku dalam setiap masalah.

5. Akhirnya, secara khusus lagi, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepadaayahanda dan ibunda, yang telah tidak henti-hentinyamemberikan semangat, doa dan selalu memotivasi penulisdalam penulisan makalah ini.

Page 3: Askep hemoroid RSUD

Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna didunia ini. Demikian pula dengan penulisan Makalah ini. Kritikdan saran sangatlah penulis harapkan dan dapat disampaikansecara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah inimenjadi tambahan khazanah pengetahuan bagi siapa pun yangmembacanya.

Tangerang, 12 Juni 2013

Penulis

Page 4: Askep hemoroid RSUD

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................2DAFTAR ISI..................................................3BAB I.......................................................4PENDAHULUAN.................................................41.1 Latar Belakang........................................41.2 Tujuan................................................41.3 Sistematika Penulisan.................................4

BAB II......................................................6TINJAUAN TEORITIK...........................................62.1 Definisi..............................................62.2 .    Etiologi.........................................62.3 Klasifikasi...........................................72.4 Patofisiologi.........................................82.5 Manifestasi Klinis....................................92.6 Pemeriksaan Diagnostik................................92.7 Penatalaksanaan Medis................................102.8 Komplikasi...........................................112.9 Asuhan Keperawatan...................................12

BAB III....................................................18TINJAUAN KASUS.............................................183.1 PENGKAJIAN:..........................................183.2 KEMUNGKINAN DIAGNOSA YANG KELUAR.....................293.3 PERENCANAAN KEPERAWATAN..............................303.4 CATATAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI...................323.5 CATATAN KEPERAWATAN / EVALUASI.......................34

BAB IV.....................................................36PEMBAHASAN.................................................36BAB V......................................................37PENUTUP....................................................375.1 Kesimpulan...........................................375.2 Saran................................................37

DAFTAR ISI.................................................38

Page 5: Askep hemoroid RSUD

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam anal

kanal. Hemoroid sangat umum terjadi pada usia 50-an, 50%

individu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan luas

vena yang terkena. Hemoroid juga biasa terjadi pada wanita

hamil. Tekanan intra abdomen yang meningkat oleh karena

pertumbuhan janin dan juga karena adanya perubahan hormon

menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis.

Pada kebanyakan wanita, hemoroid yang disebabkan oleh

kehamilan merupakan hemoroid temporer yang berarti akan

hilang beberapa waktu setelah melahirkan. Hemoroid

diklasifikasikan menjadi dua tipe. Hemoroid internal yaitu

hemoroid yang terjadi diatas stingfer anal sedangkan yang

mun   cul di luar stingfer anal disebut hemoroid

eksternal. (Brunner & Suddarth, 1996)

Kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan

terdapat pada sekitar 35% penduduk. Hemoroid bisa mengenai

siapa saja, baik laki-laki maupun wanita. Insiden penyakit

ini akan meningkat sejalan dengan usia dan mencapai puncak

pada usia 45-65 tahun. Walaupun keadaan ini tidak

mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan perasaan yang

sangat tidak nyaman. Berdasarkan hal ini kelompok tertarik

untuk membahas penyakit hemoroid.

1.2 Tujuan

TIU :

Page 6: Askep hemoroid RSUD

Makalah ini dibuat bertujuan agar mahasiswa keperawatan

semester III mampu memahami dan mengetahui pembuatan

Asuhan Keperawatan dengan pasien penyakit Hemoroid

TIK :

- Mahasiswa mampu memahami pengertian, patofisiologi,

tanda dan gejala penyakit Hemoroid

- Mahasiswa mengetahui cara pembuatan Askeep

- Mahasiswa mampu membuat Askep dengan proses keperawatan

yang benar, yang meliputi pengkajian, diagnose,

intervensi, implementasi dan evalusi.

1.3 Sistematika Penulisan

Dalam makalah Asuhan Keperawatan penyakit cidera kepala ini

berisi tentang :

1. Pendahuluan yang menginformasikan latar belakang dan

tujuan penyusunan makalah

2. Tinjauan teoritis :

a. Definisi

b. Etiologi

c. Manifestasi klinik

d. Patoflow

e. Komplikasi

f. Pemeriksaan diagnostik

g. Penataleksanaan medis

h. Proses keperawatan

3. Tinjauan kasus

a. Pengkajian

b. Diagnose

c. Intervensi

Page 7: Askep hemoroid RSUD

d. Implementasi

e. Evaluasi

4. Pembahasan

Pengkajian sampai evaluasi

5. Penutup

a. Kesimpulan

b. Saran

6. Daftar pustaka

Page 8: Askep hemoroid RSUD

BAB II

TINJAUAN TEORITIK

2.1 Definisi- Menurut asal katanya [Yunani, haem = blood (darah), rhoos

= flowing (mengalir)]

(Oleh Andra Racikan Utama - Edisi September 2006 (Vol.6

No.2 )

- Masa Vaskular yang menonjol kedalam lumen rectum bagian

bawah atau areal perineal (Sandra M Nettina).

- Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah

vena di daerah anus yang berasal dari plexus

hemorrhoidalis.

- Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi di dalam

kanal anal. Hemoroid sangat umum terjadi. Pada usia 50

tahunan, sekitar 50 % individu mengalami berbagai tipe

hemoroid berdasarkan luasnya vena yang terkena.

- Adalah pelebaran varises satu segmen / lebih pembuluh

darah vena hemoroidales (bacon) pada poros usus dan anus

yang disebabkan karena otot & pembuluh darah sekitar

anus / dubur kurang elastis sehingga cairan darah

terhambat dan membesar

(Daldiyono).

2.2 .    EtiologiHemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan

gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Beberapa

factor etiologi telah digunakan, termasuk konstipasi/diare,

Page 9: Askep hemoroid RSUD

sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran

prosfat; fibroma arteri dan tumor rectum. Penyakit hati

kronik yang disertai hipertensi portal sering mengakibatkan

hemoroid karena vena hemoroidalis superior mengalirkan darah

ke dalam system portal. Selain itu system portal tidak

mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik.

Faktor resiko hemoroid :

1. Keturunan ; Dinding pembuluh darah yang lemah dan tipis

2.  Anatomic ; Vena darah anorektal tidak mempunyai katup dan

plexus hemorhoidalis kurang mendapat sokongan otot dan fasi

sekitarnya

3. Pekerjaan ; Orang yang harus berdiri dan duduk lama atau

harus mengangkat barang berat, mempunyai predisposisi untuk

hemoroid

4. Umur ; Pada umur tua timbul degenerasi dari seluruh jaringan

tubuh, juga otot sfingter menjadi tipis dan atonis

5. Endokrin ; Misalnya pada wanita hamil ada dilatasi vena

ekstermitas dan anus (sekresi hormon kelaksin)

6. Mekanis ; Semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan

yang meninggi dalam rongga perut. Misalnya penderita

hipertrofi prostat

7. Fisiologis ; Bendungan pada peredaran darah portal misalnya

pada penderita dekompensiasio hordis atau sikrosis hepatis

8. Radang ; Adalah faktor penting yang menyebabkan fitalitas

jaringan di daerah itu berkurang.

2.3 KlasifikasiPada dasarnya hemoroid di bagi menjadi dua klasifikasi, yaitu :

1) Hemoroid Interna

Page 10: Askep hemoroid RSUD

Merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media.

Terdapat pembuluh darah pada anus yang ditutupi oleh selaput

lendir yang basah. Jika tidak ditangani bisa terlihat muncul

menonjol ke luar seperti hemoroid eksterna.

Gejala - gejala dari hemoroid interna adalah pendarahan

tanpa rasa sakit karena tidak adanya serabut serabut rasa

sakit di daerah ini. Jika sudah parah bisa menonjol keluar

dan terus membesar sebesar bola tenis sehingga harus diambil

tindakan operasi untuk membuang wasir.

Hemoroid interna terbagi menjadi 4 derajat :

- Derajat I

Timbul pendarahan varises, prolapsi / tonjolan mokosa

tidak melalui anus dan hanya dapat di temukan dengan

proktoskopi.

- Derajat II

Terdapat trombus di dalam varises sehingga varises selalu

keluar pada saat depikasi, tapi seterlah depikasi selesai,

tonjolan tersebut dapat masuk dengan sendirinya.

- Derajat III

Keadaan dimana varises yang keluar tidak dapat masuk lagi

dengan sendirinya tetapi harus di dorong

- Derajat I

Suatu saat ada timbul keaadan akut dimana varises yang

keluar pada saat defikasi tidak dapat di masukan lagi.

2) Hemoroid eksterna

Merupakan varises vena hemoroidalis inferior yang umumnya

berada di bawah otot dan berhubungan dengan kulit. Biasanya

wasir ini terlihat tonjolan bengkak kebiruan pada pinggir

Page 11: Askep hemoroid RSUD

anus yang terasa sakit dan gatal. Hemoroid eksrterna jarang

sekali berdiri sendiri, biasanya perluasan hemoroid interna.

Tapi hemoroid eksterna dapat di klasifikasikan menjadi 2

yaitu

a. Akut

Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada

pinggir anus dan sebenarnya adalah hematom, walaupun

disebut sebagai trombus eksterna akut.

Tanda dan gejala yang sering timbul adalah: ; Sering

rasa sakit dan nyeri, Rasa gatal pada daerah hemorid.

Kedua tanda dan gejala tersebut disebabkan karena ujung

– ujung saraf pada kulit merupakan reseptor rasa

sakit .

b. Kronik

Hemoroid eksterna kronik atau “Skin Tag” terdiri atas

satu lipatan atau lebih dari kulit anus yang berupa

jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.

2.4 PatofisiologiFaktor penyebab faktor-faktor hemoroid adalah mengedan

saat defekasi, konstipasi menahun, kehamilan dan obesitas.

Keempat hal diatas menyebabkan peningkatan tekanan intra

abdominal lalu di transmisikan ke derah anorektal dan

elevasi yang tekanna yang berulang-ulang mengakibatkan vena

hemoroidalis mengalami prolaps. Hasil di atas menimbulkan

gejala gatal atau priritus anus akibat iritasi hemoroid

dengan feses, perdarahan akibat tekanan yang terlalu kuat

dan feses yang keras menimbulkan perdarahan, dan ada udema

Page 12: Askep hemoroid RSUD

dan peradangan akibat infeksi yang terjadi saat ada luka

akibat perdarahan.

2.5 Manifestasi KlinisHemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri dan sering

menyebabkan perdarahan berwarna merah terang pada saat

defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkan dengan nyeri hebat

akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh

trombosis.Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid.

Ini dapat menimbulkan iskemia pada area tersebut dan

Mengedan saat defekasi,Konstipasimenahun,Kehamilan,Obesitas

Peningkatan tekanan intraabdominal

 

Transmisike daerahanorektal

Elevasitekanan yangberulang-ulang

Vena hermoidalis mengalamiprolapse

Hemoroid

Page 13: Askep hemoroid RSUD

nekrosis. Hemoroid internal tidak selalu menimbulkan nyeri

sampai hemoroid ini membesar dan menimbulkan perdarahan atau

prolaps.

2.6 Pemeriksaan Diagnostik1. Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi

dan rektaltouche (colok dubur).

Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium

awal tidak dapat diraba sebab tekanan vena di dalamnya

tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak nyeri. Hemoroid

dapat diraba apabila sangat besar. Apabila hemoroid

sering prolaps, selaput lendir akan menebal. Trombosis

dan fibrosis pada perabaan terasa padat dengan dasar

yang lebar. Pemeriksaan colok dubur ini untuk

menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.

2. Pemeriksaan dengan teropong yaitu anoskopi atau

rectoscopy.

Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang

tidak menonjol keluar. Anoskop dimasukkan untuk

mengamati keempat kuadran. Penderita dalam posisi

litotomi. Anoskop dan penyumbatnya dimasukkan dalam

anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan penderita

disuruh bernafas panjang. Hemoroid interna terlihat

sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen.

Apabila penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran

hemoroid akan membesar dan penonjolan atau prolaps akan

lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya,

letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti

polip, fissura ani dan tumor ganas harus diperhatikan.

Page 14: Askep hemoroid RSUD

3. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi

Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan

keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau proses

keganasan di tingkat tinggi, karena hemoroid merupakan

keadaan fisiologik saja atau tanda yang menyertai.

Feses harus diperiksa terhadap adanya darah samar.

4. Rontgen (colon inloop) dan/atau kolonoskopi.

5. Pemeriksaan darah, urin, feses sebagai pemeriksaan

penunjang

2.7 Penatalaksanaan MedisHemorroid interna diterapi sesuai dengan gradenya.

Tetapi hemorroid eksterna selalu dengan operasi. Konservatif

indikasi untuk grade 1-2, < 6 jam, belum terbentuk trombus.

Operatif indikasi untuk grade 3-4, perdarahan dan nyeri.

- Gejala hemorroid dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan

dengan:

- Higiene personal yang baik dan menghindari mengejan

berlebihan selama defekasi.

- Diet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam, bila

gagal dibantu dengan menggunakan laksatif yang berfungsi

mengabsorbsi air saat melewati usus.

- Tindakan untuk mengurangi pembesaran dengan cara: rendam

duduk dengan salep, supositoria yang mengandung anestesi,

astringen (witch hazel) dan tirah baring.

- Beberapa tindakan nonoperatif untuk hemorroid:

- Foto koagulasi infra merah, diatermi bipolar, terapi laser

adalah tehnik terbaru untuk melekatkan mukosa ke otot yang

mendasarinya

Page 15: Askep hemoroid RSUD

- Injeksi larutan sklerosan efektif untuk hemorrhoid yang

berukuran kecil.

- Tindakan bedah konservatif hemorrhoid interna

Adalah prosedur ligasi pita karet. Hemorrhoid dilihat

melalui anosop, dan bagian proksimal diatas garis

mukokutan dipegang dengan alat. Pita karet kecil kemudian

diselipkan diatas hemorrhoid. Bagian distal jaringan pada

pita karet menjadi nekrotik setelah beberapa hari danm

dilepas. Terjadi fibrosis yang mengakibatkan mukosa anal

bawah turun dan melekat pada otot dasar. Meskipun tindakan

ini memuaskan beberapa pasien, namun pasien lain merasakan

tindakan ini menyebabkan nyeri dan mengakibatkan hemorroid

sekunder dan infeksi perianal.

- Hemoroidektomi kriosirurgi

Adalah metode untuk menghambat hemorroid dengan cara

membekukan jaringan hemorroid selama waktu tertentu sampai

timbul nekrosis. Meskipun hal ini kurang menimbulkan

nyeri, prosedur ini tidak digunakan dengan luas karena

menyebabkan keluarnya rabas yang berbau angat menyengat

dan luka yang ditimbulkan lama sembuh.

- Laser Nd: YAG

Digunakan dalam mengeksisi hemorroid eksternal. Tindakan

ini cepat dan kurang menimbulkan nyeri. Hemoragi dan abses

jarang menjadi komplikasi pada periode paska operatif.

- Metode pengobatan hemorroid tidak efektif untuk vena

trombosis luas, yang harus diatasi dengan bedah lebih

luas.

Page 16: Askep hemoroid RSUD

- Hemorroidektomi atau eksisi bedah, dapat dilakukan untuk

mengangkat semua jaringan sisa yang terlibat dalam proses

ini. Selma pembedahan, sfingter rektal biasanya didilatasi

secara digital dan hemorroid diangkat dengan klem dan

kauter atau dengan ligasi dan kemudian dieksisi. Setelah

prosedur operasi selesai, selang kecil dimaukkan melalui

sfingter untuk memungkinkan keluarnya flatus dan darah;

penempatan Gelfoan atau kasa Oxigel dapat diberikan diatas

luka kanal.

2.8 Komplikasi1. Terjadi trombosis

Karena hemoroid keluar sehinga lama - lama darah akan

membeku dan terjadi trombosis.

2. Peradangan

Kalau terjadi lecet karena tekanan vena hemoroid dapat

terjadi infeksi dan meradang karena disana banyak

kotoran yang ada kuman - kumannya.

3. Terjadinya perdarahan

Pada derajat satu darah keluar menetes dan memancar.

Perdarahan akut pada umumnya jarang, hanya terjadi

apabila yang pecah adalah pembuluh darah besar.

Hemoroid dapat membentuk pintasan portal sistemik pada

hipertensi portal, dan apabila hemoroid semacam ini

mengalami perdarahan maka darah dapat sangat banyak.

Yang lebih sering terjadi yaitu perdarahan kronis dan

apabila berulang dapat menyebabkan anemia karena jumlah

eritrosit yang diproduksi tidak bisa mengimbangi jumlah

yang keluar. Anemia terjadi secara kronis, sehingga

Page 17: Askep hemoroid RSUD

sering tidak menimbulkan keluhan pada penderita

walaupun Hb sangat rendah karena adanya mekanisme

adaptasi. Apabila hemoroid keluar, dan tidak dapat

masuk lagi(inkarserata/ terjepit) akan mudah terjadi

infeksi yang dapat menyebabkan sepsis dan bisa

mengakibatkan kematian.

2.9 Asuhan Keperawatan1. Pengkajian

a. Identitas pasien

b. Keluhan utama

Pasien datang dengan keluhan perdarahan terus menerus

saat BAB. Ada benjolan pada anus atau nyeri pada saat

defikasi.

c. Riwayat penyakit

- Riwayat penyakit sekarang

Pasien di temukan pada beberapa minggu hanya ada benjolan

yang keluar dan beberapa hari setelah BAB ada darah yang

keluar menetes.

- Riwayat penyakit dahulu

Apakah pernah menderita penyakit hemoroid sebelumnya,

sembuh / terulang kembali. Pada pasien dengan hemoroid

bila tidak di lakukan pembedahan akan kembali RPD, bisa

juga di hubungkan dengan penyakit lain seperti sirosis

hepatis.

- Riwayat penyakit keluarga

Apakah ada anggota keluaga yang menderita penyakit

tersebut

- Riwayat sosial

Page 18: Askep hemoroid RSUD

Perlu ditanya penyakit yang bersangkutan.

2. Pemeriksaan Fisik

Aktivitas/istirahat

Gejala : kelemahan, kelelahan

Tanda : takikardi, takipnea/hiperventilasi (respon

terhadap aktivitas)

Sirkulasi

Gejala : kelemahan/nadi periver lemah

Tanda : Warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada

jumlah kehilangan darah)

Membran kulit

Eliminasi

Gejala : Perubahan pola defekasi , Perubahan

Karakteristik

Tanda : Nyeri tekan abdomen , distensi

Karakteristik feses : darah bewarna merah terang (darah

segar)

Akonstipasi dapat terjadi

Nutrisi :

Gejala : Penurunan berat badan, Anoreksia

Tanda : konjungtiva pucat, wajah pucat, terlihat lemah

Pola tidur

Gejala : Perubahan pola tidur , Terasa nyeri pada anus

saat tidur

Tanda : muka terlihat lelah, kantung mata terlihat

gelap

Mobilisasi

Gejala : membatasi dalam beraktifitas

Page 19: Askep hemoroid RSUD

Tanda : wajah terlihat gelisah , banyak berganti posisi

duduk dan berbaring

3. Diagnosa Keperawatan

Pre Operatif

1. Resiko kekurangan nutrisi (defisiensi zat ) berhubungan

dengan pecahnya vena plexus hemmoroidalis ditandai

dengan perdarahan yang terus - menerus waktu BAB.

2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya massa

anal atau anus, yang ditandai benjolan didaerah anus,

terasa nyeri dan gatal pada daerah anus.

3. Personal hygene pada anus kurang berhubungan dengan

massa yang keluar pada daerah eksternal.

Postoperasi

1. Nyeri berhubungan dengan adanya jahitan pada luka

operasi dan terpasangnya cerobong angin.

2. Resikol terjadinya infeksi berhubungan dengan

pertahanan primer tidak adekuat

3. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang

informasi tentang perawatan dirumah.

Intervensi

Preoperatif

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan

kriteria

hasil

Intervensi Rasional

1. Resiko

kekurangan

Setelah

dilakukan

         Observasi

tanda-tanda anemis

         Tanda – tanda

anemis diduga

Page 20: Askep hemoroid RSUD

nutrisi

berhubungan

dengan

pecahnya vena

plexus

hemmoroidalis

ditandai

dengan

perdarahan

yang terus -

menerus waktu

BAB.

tindakan

keperawatan

selama 3 x 24

jam, resiko

kekurangan

nutrisi

terpenuhi.

KH:

         Tidak

terdapat

anemis,

        

perdarahan

terhenti

         BB

tidak turun.

         Diet rendah

sisa atau serat

selama terjadinya

perdarahan

         Berikan

penjelasan tentang

pentingnya diet

kesembuhan

penyakitnya

         Beri kompres

es pada daerah

terjadinya

perdarahan

         Beri obat

atau terapi sesuai

dengan pesanan

dokter

adanykekurangan zat besi

(Hb turun)

         Dapat mengurangi

perangsangan pada daerah

anus sehingga tidak

terjadi perdarahan.

         Pendidikan tentang

diet, membantu keikut

sertaan pasien

dalameningkatkan keadaan

penyakitnya.

         Pasien dengan

pecahnya vena plexus

hemoriodalis perlu obat

yang dapat membantu

pencegahan terhadap

perdarahan yang

mememrlukan penilaian

terhadap respon secara

periodik.

         Pasien dengan

pecahnya vena flexus

hemmoroidalis perlu obat

yang dapat membantu

pencegahan terhadap

perdarahanyangmemerlukan

penilayan terhadap respon

obat tersebut secara

periodik.

2. Defisit

personal

hygene pada

anus

berhubungan

dengan massa

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 2 x 24

jam,

         Berikan sit

bath dengan larutan

permagan 1/1000%

pada pagi dan sore

hari. Lakukan

digital(masukan

         Meningkatkan

kebersihan dan memudahkan

terjadinya penyembuhan

prolaps.

Page 21: Askep hemoroid RSUD

yang keluar

pada daerah

eksternal.

terjaganya

kebersihan

anus.

KH:

         tidak

ada tanda-

tanda

infeksi.

         tidak

terasa gatal-

gatal pada

daerah anus.

         rasa

gatal pada

anus

berkurang

prolaps dalam

tempat semula

setelah di

bersihkan)

         Obserpasi

keluhan dan adanya

tanda- tanda

perdarahan anus

         Beri

penjelasan cara

membersihkan anus

dan menjaga

kebersihanya

         Peradangan pada

anus menandakan adanya

suatu infeksi pada anus

         Pengetahuan

tentang cara membersihkan

anus membantu

keikutsertaan pasien

dalam mempercepat

kesembuhanya.

Postoperatif

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan dan

kriteria

hasil

Intervenasi Rasional

1. Nyeri

berhubungan

dengan adanya

jahitan pada

luka operasi

dan

terpasangnya

cerobong

angin.

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 2 x 24

jam, gangguan

rasa nyaman

terpenuhi.

KH:

         Tidak

terdapat rasa

nyeri pada

         Beri posisi

tidur yang

menyenangkan

pasien.

         Ganti

balutan setiap pagi

sesuai tehnik

aseptik

         Dapat menurunkan

tegangan abdomen dan

meningkatkan rasa

kontrol.

         Melindungi pasien

dari kontaminasi silang

selama penggantian

balutan. Balutan basah

bertindak sebagai

penyerap kontaminasi

eksternal dan menimbulkan

rasa tidak nyaman.

         menurunkan masalah

yang terjadi karena

Page 22: Askep hemoroid RSUD

luka

operasi,.

         pasien

dapat

melakukan

aktivitas

ringan.

         skala

nyeri 0-1.

         klien

tampak

rileks.

         Latihan

jalan sedini

mungkin

         Observasi

daerah rektal

apakah ada

perdarahan

         Cerobong

anus dilepaskan

sesuai advice

dokter (pesanan)

         Berikan

penjelasan tentang

tujuan pemasangan

cerobong anus (guna

cerobong anus untuk

mengalirkan sisa-

sisa perdarahan

yang terjadi

didalam agar bisa

keluar).

imobilisasi.

         Perdarahan pada

jaringan, imflamasi lokal

atau terjadinya infeksi

dapat meningkatkan rasa

nyeri.

         Meningkatkan

fungsi fisiologis anus

dan memberikan rasa

nyaman pada daerah anus

pasien karena tidak ada

sumbatan.

         Pengetahuan

tentang manfaat cerobong

anus dapat membuat pasien

paham guna cerobong anus

untuk kesembuhan lukanya.

2. Resiko

terjadinya

infeksi pada

luka

berhubungan

dengan

pertahanan

primer tidak

adekuat

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 2 x 24

jam,resiko

infeksi

teratasi.

KH:

         tidak

         Observasi

tanda vital tiap 4

jam

         Obserpasi

         Respon autonomik

meliputi TD, respirasi,

nadi yang berhubungan

denagan keluhan /

penghilang nyeri .

Abnormalitas tanda vital

perlu di observasi secara

lanjut.

         Deteksi dini

terjadinya proses infeksi

Page 23: Askep hemoroid RSUD

terdapat

tanda-tanda

infeksi

(dolor,

kalor, rubor,

tumor,

fungsiolesa).

         radang

luka mengerin

         hasil

LAB :

- leukosit

- trombosit

balutan setiap 2 –

4 jam, periksa

terhadap perdarahan

dan bau.

         Ganti

balutan dengan

teknik aseptik

         Bersihkan

area perianal

setelah setiap

depfikasi

         Berikan diet

rendah serat/ sisa

dan minum yang

cukup

dan / pengawasan

penyembuhan luka oprasi

yang ada sebelumnya.

         Mencegah meluas

dan membatasi penyebaran

luas infeksi atau

kontaminasi silang.

         mengurangi /

mencegah kontaminasi

daerah luka.

         mengurangi

ransangan pada anus dan

mencegah mengedan pada

waktu defikasi.

3. Kurang

pengetahuan

yang

berhubungan

dengan kurang

informasi

tentang

perawatan

dirumah.

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 x 24

jam,kurangnya

pengetahuan

teratas.

KH:

         klien

tidak banyak

bertanya

tentang

penyakitna.

         Pasien

dapat

menyatakan

atau mengerti

         Diskusikan

pentingnya

penatalaksanaan

diet rendah sisa.

        

Demontrasikan

perawatan area anal

dan minta pasien

menguilanginya

         Berikan

rendam duduk sesuai

pesanan

         Pengetahuan

tentang diet berguna

untuk melibatkan pasien

dalam merencanakan diet

dirumah yang sesuai

dengan yang dianjurkan

oleh ahli gizi.

         Pemahaman akan

meningkatkan kerja sama

pasien dalam program

terapi, meningkatkan

penyembuhan dan proses

perbaikan terhadap

penyakitnya.

         Meningkatkan

kebersihan dan kenyaman

pada daerah anus (luka

atau polaps).

Page 24: Askep hemoroid RSUD

tentang

perawatan

dirumah.

        

keluarga

klien paham

tentang

proses

penyakit.

         klien

menunjukkan

wajah tenang

         Bersihakan

area anus dengan

baik dan keringkan

seluruhnya setelah

defekasi.

         Berikan

balutan

         Diskusikan

gejala infeksi luka

untuk dilaporkan

kedokter.

         Diskusikan

mempertahankan

difekasi lunak

dengan menggunakan

pelunak feces dan

makanan laksatif

alami.

         Jelaskan

pentingnya

menghindari

mengangkat benda

berat dan mengejan.

         Melindungi area

anus terhadap kontaminasi

kuman-kuman yang berasal

dari sisa defekasi agar

tidak terjadi infeksi.

         Melindungi daerah

luka dari kontaminasi

luar.

         Pengenalan dini

dari gejala infeksi dan

intervensi segera dapat

mencegah progresi situasi

serius.

         Mencegah mengejan

saat difekasi dan

melunakkan feces.

         Menurunkan tekanan

intra abdominal yang

tidak perlu dan tegangan

otot.

Page 25: Askep hemoroid RSUD

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.S DENGAN HEMOROID

DI RUANG MAWAR RSUD TANGERANG

3.1 PENGKAJIAN: I. IDENTITAS DIRI KLIEN DAN PENANGGUNG JAWAB

Page 26: Askep hemoroid RSUD

Nama Klien : Ny. S

Tanggal Masuk RS : 20 mei 2013

Umur : 45 Tahun Diagnosa Medis

: Hemoroid externa, anemia

Jenis Kelamin : wanita Sumber Informasi :

perawat dokter

Alamat : serpong Tanggal Pengkajian : 20-06-

13

Status Perkawinan : menikah Ruang

: Mawar

Agama : Islam Keluarga dekat yang dapat

segera

dihubungi : suami

Suku : sunda Nama :

sutarjo

Pendidikan : tidak sekolah Pekerjaan

: buruh

Pekerjaan : IRT Alamat :

serpong

Telp

: 0858 8157 7253

II. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Alasan Masuk RS :

Klien mengeluh jika BAB ada penonjolan masa yang keluar di

anus, kejadian ini sudah 2 minggu yang lalu. Klien diantar

oleh keluarga dan masuk ke rumah sakit di UGD tanggal 19 mei

2013.

Keluhan Utama Saat dikaji : mengeluh nyeri di bagian anus

Page 27: Askep hemoroid RSUD

- Riwayat keluhan utama ( dibuat secara naratif dan

menggambarkan PQRST dari keluhan utama):

Klien mengeluh nyeri dibagian anus, disebabkan karena

adanya penonjolan masa dianus. Nyeri datang saat BAB

dan juga mendadak, skala nyerinya 7 dari 1-10 dan nyeri

sedang, nyeri seperti ditusuk-tusuk duri, kira-kira

lamanya nyeri 5-10 menit, untuk penjalarannya nyeri

dibagian abdomen kuadran bawah.

- Keluhan tambahan ; adanya penonjolan masa di anus,

adanya darah saat BAB dan feces ukurannya kecil serta

berwarna hitam.

Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya baik oleh

sendiri maupun bantuan oleh orang lain :

Jika nyeri klien menyesuaikan posisi senyaman mungkin dengan

tidur miring tanpa menekan daerah yang nyeri.

III. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU

Riwayat Imunisasi : ada ( polio)

Riwayat Alergi :tidak ada

Kebiasaan :menahan BAB dan mengedan

Penyakit yang pernah diderita : Hematokezia, hemoroid

interna

Pernah masuk di RS : RS. pamulang

Obat-obatan yang pernah digunakan : tidak terkaji

Riwayat Kecelakaan : tidak ada

Tindakan ( Operasi ) : tidak ada

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Penyakit yang pernah diderita :

Orang Tua : anemia

Page 28: Askep hemoroid RSUD

Saudara kandung : anemia

Anggota keluarga lain : -

Penyakit yang sedang diderita

Orang tua : -

Saudara kandung : anemia

Anggota keluarga lain : anak

anemia

Riwayat penyakit genetic/keturunan/herediter : anemia

Genogram:

V. KEBUTUHAN DASAR / ADLNO KEGIATAN DIRUMAH DIRUMAH SAKIT

1 NUTRISI

BB : Kg

TB : Cm

Frekuensi makan

Jenis makanan

Makanan yang disukai

Makanan yang tidak disukai

Makanan pantangan:

Nafsu makan

Rasa mual / muntah

Kebutuhan kalori

Jenis diet

Intake cairan / minum

48 Kg

150 cm

2 x

nasi

semua jenis

tidak ada

ayam kampung

menurun

ada

Tidak tercukupi

-

2100 cc/hari

48 kg

150 cm

3 kali sehari

bubur

tidak ada

Tidak ada

Makanan berminyak

baik

ada

Tercukupi

-

1800 cc/hari

Page 29: Askep hemoroid RSUD

NO KEGIATAN DIRUMAH DIRUMAH SAKIT

2 ELIMINASI

B A B

Frekuensi

Waktu

Penggunaan Pencahar

Warna

Konsistensi/Diare

Kolostomi / ilieostomi

Darah / Lendir

B A K

Frekuensi

Warna

Bau

Incontinensia

Hematuria

Infeksi

Cateter

Urine Out Put

Sulit BAB

pagi

Tidak ada

Bercampur darah

berbentuk

Tidak ada

ada

4 kali sehari/ 200

ml.

Kuning

amoniak

ada

tidak ada

tidak ada

ada

800 cc

1 kali sehari

pagi

Tidak ada

hitam

Semi lunak

Tidak ada

ada

4 kali sehari

Kuni

Amoniak

ada

Tidak ada

Tidak ada

ada

1125 cc

3 POLA ISTIRAHAT / TIDUR

Waktu Tidur

Lama Tidur

Kebiasaan tidur

Kebiasaan saat tidur

Kesulitan dalam tidur

Jam tidur ( siang/ malam ) :

malam

5 jam

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Pagi, siang, sore

malam.

7 jam

Tidak ada

Tidak ada

Pusing

Siang: sering tidur

Malam :20:00

NO KEGIATAN DIRUMAH DIRUMAH SAKIT

4 PERSONAL HYGIENE

Mandi

Gosok gigi

Cuci rambut

2 kali sehari

2 kali sehari

2 hari sekali

1 kali sehari

Tidak ada

Tidak ada

Page 30: Askep hemoroid RSUD

Ganti pakaian Setiap hari 1 kali sehari

5 POLA AKTIFITAS DAN LATIHAN

Kegiatan dalam pekerjaan

Kegiatan waktu luang

Olah raga/ jenis

Frekuensi latihan

Kesulitan/ keluhan dalam hal

:

- Pergerakan tubuh

- Mengenakan pakaian

- Mandi

- Mengedan saat BAB

- Mudah merasa lelah

- Sesak nafas saat

aktivitas

IRT

istirahat

-

-

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

ada

ada

tidak ada

Istirahat

istirahat

istirahat

Tidak ada

ada

ada

ada

ada

ada

tidak ada

VI. PEMERIKASAAN FISIK:

KEPALA

Rambut Warna : hitam

Kualitas /distribusi : merata

Kondisi kulit Kepala : kering

Bengkak/memar/ : tidak ada

Bentuk : bulat

simetris

Pusing / sakit kepala : tidak ada

Alopesia : tidak

ada

Benjolan / masa : tidak ada

HIDUNG

Keluaran / sekret : produktif

MATA

Bentuk : simetris

Ketajaman Penglihatan : baik

Daya akomodasi : -

Reaksi Pupil : isokor

Konjungtifa ; anemis

Sclera : tidak Ikterik

Pergerakan bola mata : lambat

Edema Palpebra : tidak ada

Penggunaan alat bantu : tidak ada

Adanya lesie : tidak ada

BIBIR / MULUT

Bentuk :

simetris

Lesi / lecet :

Page 31: Askep hemoroid RSUD

Lecet /Lesi : tidak ada

Concha nasal : tidak ada

kelainan

Septum : tidak

ada kelainan

Edema /polip : tidak ada

Reaksi alergi : tidak ada

Fungsi penghindu : tidak ada

kel;ainan

Epistaksis : tidak ada

Pernafasan cuping hidung : tidak ada

tidak ada

Membran mukosa :kering

Warna bibir : biru

sianosis

Kelengkapan gigi / Penggunaan gigi palsu

: gigi tidak lengkap

Caries : ada

Edema pada gusi : tidak ada

Pembesaran tonsil : tidak ada

Stomatitis :

tidak ada

Kesulitan menelan : ada

Lidah :

ada bintik putih

TELINGA/PENDENGARAN

Bentuk :simetris

Lesi /Lecet : tidak

ada

Keluaran ( cerumen/cairan) :

produktif

Fungsi Pendengaran :

- hasil test weber : negatif

- Test Rine : negatif

- Test Swabach: negatif

- Test bisik :negatif

Fungsi Keseimbangan: baik

LEHER

Kulit :ker

ing

ROM :

4,3,4,4

Kelenjar Getah Bening : tidak ada

pembesaran

Kelenjar Tiroid : tidak

membengkak

Trachea :tidak

ada kelainan

SIRKULASI

Distensi vena jugularis : tidak

adaa

Suara jantung : S1, S2

Suara jantung tambahan : tidak ada

Nyeri dada :

tidak ada

Edema :tida

k ada

Clubbing :tidak

PERNAPASAN

Suara Paru :

vesikuler

Pola nafas : reguler

Bentuk dada : simetris

Sputum : tidak

ada

Nyeri dada : tidak

ada

Page 32: Askep hemoroid RSUD

ada

Rasa pusing : tidak

ada

Capileri Refile : < 2

detik

Rasa kesemutan : ada di

tangan

Perubahan frekuensi/ jumlah urine:

tidak ada

Varises : ada

di daerah anal kanal / vena

hemoridialis

Tanda cianosis : ada /

mukosa bibir pucat,

Tanda anemia :

konjungtifa anemis

Tanda plebitis : tidak

ada

Akral dingin : dingin

Batuk /haemaptoe : tidak ada

Pengembangan dada : optimal

Frekuensi : 20

x/menit

Irama pernapasan : reguler

Hasil Rontgen : tidak

terdapat kelainan

Pernapasan cuping hidung: tidak ada

Riwayat merokok : tidak ada

Dispnea : tidak ada

MUSKULOKETEL

Nyeri :

tidak ada.

Pola latihan gerak ( ROM ) : 4,3,4,4

Tonus otot :

kuat

Deformitas /kelainan bentuk :tidak ada

Postur :

kifosis

KULIT

Warna

: coklat

Tugor

: elastis

Texture

: kering

Lesi

luka :

tidak ada

Letak luka (gambarkan ) : tidak ada

ABDOMEN / PENCERNAAN

Bentuk : simetris

Bengkak / acites : tidak ada

Gambaran pembuluh vena /spider naepi:

tidak ada

Ada massa/tidak : tidak

ada

NEUROSENSORI

Tingkat kesadaran : compos

mentis

Nilai GCS : 15

( E4V5M6)

Koordinasi /tremor : tidak ada

Orientasi thdp wkt, tempat & orang :

Page 33: Askep hemoroid RSUD

Bising usus ; tidak ada

Nyeri tekan : ada di kuadran

bawah

Pembesaran hati/limpe : tidak ada

Mual/ muntah : tidak ada

Tanda murfhi : tidak ada

Halitosis : tidak ada

Hemoroid : hemoroid externa

disorientasi

Pola tingkah laku : baik

Refleks :

baik

Kekuatan menggenggam : 5

Pergerakan ekstremitas :optimal

Riwayat kejang / epilepsy / perkinson:

tidak ada

Sakit kepala :

tidak ada.

Kejang :

tidak ada.

Fungsi saraf cranial ( 12 ) . : negatif

Paralise/ parise ;

tidak ada.

Tanda peningkatan TIK : tidak adaIMUNOLOGI

Riwayat alergi : tidak ada

Jenis alergen :

Reaksi alergi yang muncul :

ENDOKRIN

Rasa haus : tidak berlebih

Rasa lapar : tidak berlebih

Poli uri : tidak ada

Ada riwayat luka sukar sembuh : tidak

ada

Riwayat pola diet tinggi gula: tidak

ada

Penurunan BB drastis : ada

Riwayat penyakit keluarga

( gula ) :tidak ada

TANDA VITAL

Tekanan darah : 110/60

mmHg

Pernapasan :

20x/menit

Nadi :

66 x/menit

Irama Nadi :

reguler

PERKEMIHAN

Kesulitan BAK : tidak ada

Histenci : tidak ada

Pembesaran blas : tidak ada

Penggunaan diuretik : tidak ada

Perubahan frequensi/pola BAB : ada

Retensi urin : tidak ada

Keseimbangan intake output : tidak

seimbang, intake 800 ml dan ouput 1125

Page 34: Askep hemoroid RSUD

Kekuatan nadi : lemah

Suhu :

36 oC

NYERI / KETIDAK NYAMANAN

Gejala ( Subjektif ) Nyeri di anal

kanal karena bejolan apalagi saat BAB

Lokasi : Anus

Frekuensi : Saat BAB dan mengedan

Kualitas : seperti ditusuk-tusuk

duri

Durasi : 5-10 menit

Penjalaran :ke bagian abdomen bagian

bawah

Faktor-faktor pencetus : adanya iritasi

dan dilatasi vena

Cara menghilangkan, factor-faktor yang

berhubungan nyeri : mengatur posisi

dan menghindari peneakan dubur

Tanda ( Objektif )

Mengkerutkan muka: ada

Memegang area yang sakit : ada

Respon emosional ; ada

Penyempitan focus : tidak ada

ml

VII. INTEGRITAS EGO/ PSIKOLOGIS

Gejala ( Subjektif)

Faktor stress ; masalah

Cara menangani stress : berdoa

Masalah – masalah financial : ada

Status hubungan :menikah

Faktor – factor budaya : tidak ada

Agama :islam Kegiatan keagamaan : beribadah/pengajian

Gaya hidup :sederhana perubahan terakhir : sederhana

Page 35: Askep hemoroid RSUD

Perasaan – perasaan : ketidak berdayaan ; ada (merasa

dirinya sudah tua)

Keputusasaan : tidak ada

Tanda ( Objektif )

Status emosional ( beri tanda cek untuk yang sesuai ) :

Tenang : X Cemas : Marah :

Menarik diri: Takut :

Mudah tersinggung : Tidak sabar :

Euforik :

Respons – respons fisiologis yang terobservasi : bingung,

disorientasi tempat

VIII. INTERAKSI SOSIAL

Status perkawinan : menikah lama : 35 tahun

Hidup dengan : anak dan menantu

Masalah-masalah /stress : kehilangan keluarga

Keluarga besar : dari 6 bersaudara, mempunyai 5 anak

Orang pendukung lain : menantu dan cucu

Peran dalam struktur keluarga : ibu dan nenek

Masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit / kondisi :

ada

Perubahan bicara : ada Bantu komunikasi : ada

Adanya laringektomi : tidak ada Bicara :

Tidak dapat dimengerti ; tidak ada Afasia : tidak

ada

Pola bicara tak biasa/kerusakan : tidak ada

Penggunaan alat Bantu bicara :tidak ada

Komunikasi verbal/non verbal dengan keluarga / orang

terdekat lain: ada

Page 36: Askep hemoroid RSUD

Pola interaksi keluarga (perilaku) : baik

IX. TINGKAT PEMBELAJARAN/ PEMAHAMAN KONDISI KESEHATAN

Bahasa dominan ( khusus ) : sunda

Tingkat pendidikan : tidak sekolah

Ketidakmampuan belajar ( khusus ) : ada

Keterbatasan kognitif : sulit membaca.

Keyakinan kesehatan/yang dilakukan : jika berniat berbuat

kebaikan, insya allah rasa sakitpun tak terasa.

Orientasi specific terhadap perawatan kesehatan (spt,dampak

dari agama/cultural yang dianut) : klien yakin akan

sembuh

Penggunaan alcohol (jumlah/frekuensi) : tidak ada

Harapan pasien terhadap perawatan: agar cepat sembuh

Pemeriksaan fisik lengkap terakhir : ada

Pertimbangan Rencana Pulang

Tanggal informasi didapatkan :

1. Tanggal pulang yang diantisipasi :

2. Sumber-sumber yang tersedia : orang :

3. Keuangan :

4. Perubahan-perubahan yang diantisipasi dalam situasi

kehidupan setelah pulang :

5. Area yang mungkin membutuhkan perubahan / bantuan :

Penyiapan makanan :

Tranfortasi :

Ambulasi :

Obat/terapi IV :

Bantuan perawatan diri (khusus) :

Gambaran fisik rumah (khusus) :

Page 37: Askep hemoroid RSUD

Bantuan merapihkan/pemeliharaan rumah :

Fasilitas kehidupan selain rumah (khusus) :

X. DATA SPIRITUAL

Agama / kepercayaan yang dianut : islam

Kegiatan keagamaan yang dilakukan : di rumah beribadah,

di RS , tidak ada

Kesulitan yang diperoleh dalam melakukan ibadah selama

sakit: lemas.

Upaya mengatasi kesulitan beribadah: solat dengan

berbaring.

XI DATA PENUNJANG

LABORATORIUM (cantumkan nilai normal )

Tanggal 20 mei 2013

-Hemoglobin : 4,1 (N 12-14 g/dl)

-Hematocrit : 16 % (37-43 %)

-Trombosit : 723x103 (150.000-500.000/ml)

-Leukosit : 17.400 (5000-10.000/ml)

-Ureum :47 (10-50 mg/dl)

-Kreatinin : 1,3 ( 0,6-0,9 mg/dl)

-Glukosa sewaktu : 87

-SGOT : 10

-SGPT : 10

Pemeriksaan hemostasis ;

-PT 15,4 (12-18)

-Control PT 15,0 (12-18,9)

-INR 1,03

-aPTT 30,8 (27-43

-control aPTT 34,3 (27-43)

Page 38: Askep hemoroid RSUD

Pemeriksaan laboratorium darah / 23 mei 2013

-Hb 8,6

-Hitung jenis 12.500

-HT 27 %

PENGOBATAN

Obat injeksi

- Katerolax 3x1

- Trans amin 3x500

- Vitamin C 1x400

- Vitamin K 3x1

PEMERIKSAAN LAIN- LAIN

Rontgen dan EKG tidak didapat kelainan

XII. RESUME/ KESIMPULAN TENTANG KONDISI KLIEN

Pasien dengan Ny.S 45 tahun dirawat diruang mawar RSUD

tangerang, keluhan utama adanya nyeri di daerah anus.

Nyerinya diperkirakan sebab dari adanya penonjolan masa

( pelebaran vena hemoridialis ) yang keluar dari saluran

anal kanal. Akibatnya klien mengalami ketidakadekuatan untuk

mengeluarkan feces semaximal mungkin. Bab disertai dengan

pendarahan ( darah merah dan feces hitam ).

Telah dilakukan pemeriksaan fisik hasilnya TD 110/60 mmHg,

HR 66 x/menit, RR 20 x/menit, konjungtiva anemis, mukosa

bibir kering dan klien tampak pucat, CRT <2 detik.

Dari hasil hematologi ; Hb 4,1 ( 12-14), Ht 16 % ( 36-46

% ), trombosit 723x103 , telah diberikan obat katerolax 3x1,

transamin 3x500, vit c 1x400, vit k 3x1 dan klien terpasang

infus Nacl 500 cc. Hasil EKG dan Rontgen kesannya tidak

didapat kelainan.

Page 39: Askep hemoroid RSUD

ANALISA DATAAnalisa Data Interpretasi data dan

kemungkinan penyebab

Masalah

DS;

- Klien mengeluh

nyeri dibagian anal

kanal

- Klien mengeluh

merasa tidak nyaman

di anusnya karena

adanya penonjolan

masa

- Klien merasa nyeri

seperti ditusuk-

Riwayat Sering mengedan

Peningkatan intra lumen vena

hemoridialis

Dilatasi vena hemoridialis

penurunan suplai oxygen

Nyeri

Page 40: Askep hemoroid RSUD

tusuk duri

- Klien mngeluh nyeri

dibagian abdomen

kuadran bawah

- Klien mengatakan

nyeri datang saat

BAB dan mengedan.

DO;

- Klien tampak

meringis

- Klien tampak tidur

miring menghindari

daerah yang nyeri

- Skala nyeri 7 dari

1-10

- Nyeri sedang

- Tampak Nyeri tekan

abdomen kuadran

bawah

- TD 110/60 mmHg

- HR 66 x/menit

- RR 20 x/menit

kematian jaringan / nekrosis

inflamasi

peningkatan zat vasoaktif

DS;

- Klien mengeluh

lemas

- Klien mengeluh BAB

sering berdarah

- Klien mengatakan

kram-kram tangannya

DO;

- Klien tampak lemas

- Klien tampak pucat

- Klien tampak

berbaring di

ranjang

- Kulit klien tampak

kering

- Mukosa bibir kering

Dilatasi vena hemoridialis

Tidak adekuat aliran balik

vena

penurunan suplai darah ke

bagian ekstremiats

penurunan haemoglobin dan

hematokrit

pendarahan

Ketidak

efektifan

perfusi

jaringan

perifer

Page 41: Askep hemoroid RSUD

dan pucat

- Adanya pendarahan

saat BAB

- Darahnya merah

segar, feces hitam

dan sedikit

keluarnya

- Konjungtiva anemis

- Hb 4,1

- Ht 16 %

- Trombosit 723 x 103

- TD 110/60

- N 66 x/menit

- RR 20 x/menit

DS :

- Klien mengeluh BAB

nya tidak teratur

dan BAB keluarnya

sedikit

- Klien mengatakan

adanya penonjolan

masa di anal kanal

- Klien mengeluh

penonjolan akan

bertambah keluar

saat mengedan dan

BAB

- Klien mengatakanb

kebiasaan mengedan

dan menahan BAB

DO ;

- Frekuensi BAB 1 x

sehari tapi

keluarnya sedikit-

sedikit da nada

masa yang keluar

serta feces hitam

Dilatasi vena hemoridialis di

anal kanal

Penyempitan anal kanan

tidak adekuatnya feces yang

keluar

kebutuhan tubuh kurang dari

normal

akumulasi feces di rectum

Risiko

Konstipasi

Page 42: Askep hemoroid RSUD

dan adanya

pendarahan.

Fecesnya semi lunak

- Tampak tidak ada

bising usus

3.2 KEMUNGKINAN DIAGNOSA YANG KELUAR 1. Nyeri b.d adanya penonjolan masa di anal kanal2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan

kadar Hb3. Risiko konstipasi b.d hemoroid

Page 43: Askep hemoroid RSUD

3.3 PERENCANAAN KEPERAWATAN

Ruangan : Mawar

Dx. Medis : Hemoroid externa, anemia

Nama klien : Ny.S

Tanggal Diagnosa Kep & Data

Penunjang (DO, DS)

Tujuan Rencana Tindakan / Intervensi Evaluasi

1. Nyeri b.d adanya penonjolan masa di anal kanal

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

2 x24 jan,

diharapkan nyeri

berkurang dengan

kriteria hasil

Keluhan

nyeri kilen

dapat

berkurang

Sekala nyeri

berkurang

atau tidak

ada nyeri

Kebiasaan

mengedan

dapat

berkurang

Klien

mnerasa

nyaman

dengan

posisinya

Lakukan pengkajian nyeri

yang komperhensif meliputi

lokasi,kualitas,intensitas,

dan faktopr pencetus

Observasi isarat

ketidaknyamanan non verbal,

khususnya pada mereka yang

tidak mampu

mengkomunikasikannya

Berikan informasi tenteng

nyeri seperti penyebab

nyeri,seberapa lama akan

berlangsung dan antisipasi

ketidak nyamanan dari

prosedur

Berikan teknik modalitas

nyeri:relaksasi ,distraksi,

dan kompres

Libatkan pasien dalam

modalitas nyeri,jika

memungkinkan

Berikan lingkungan yang

nyaman

Kolaborasi:

Berikan analgetik pada

pasienKetidak efektipan

perfusi jarinagan

perifer

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

1x 24 jam

Periksa nadi

perifer,edema,pengisian

kapiler,warna,dan suhu

ekstremitas

Page 44: Askep hemoroid RSUD

Resiko konstipasi

diharapkan

ketidakefektipan

perfusi jaringan

perifer dapat

teratasi dengan

kriteria hasil

sebagai berikut:

Kilen dapat

beraktifitas

tanpa

bantuan

orang

lain/secara

mandiri

Kadar

hemoglobin

dan

hematocrit

dalam batas

normal

Frekuensi

tekanan

darah dan

nadi dalam

batas normal

Trombosit

dalam batas

normal

Tidak ada

tanda-tanda

anemis

Tidak ada

tanda-tanda

dehidrasi

Pendarahan

saat BAB

dapat

teratasi

Kaji tingkat rasa tidak

nyaman/nyeri

Pantau status

cairan,meliputi asupan dan

keluaran

Lakukan dan ajarkan

perawatan mulut sebelum dan

sesudah makan serta sebelum

dan sesudah

intervensi/pemeriksaan

peroral

Fasilitasi pemberian diet

TKTP, berikan dalam posisi

kecil tepi sering

Kolaborasi dengan ahli gizi

untuk menetapkan komposisi

dan jenis diet yang tepat.

Kolaborasi untuk

pemeriksaan laboratorium

khususnya BUN, protein

serum dan albumin

Kolaborasi untuk pemberian

multivitamin

- Dapatkan data dasar pada

program defekasi,

aktivitas, kebiasaan,

pengobata.

- Kaji dan dokumentasikan

warna dan konsistensinya,

Page 45: Askep hemoroid RSUD

Setelah

melakukan

tindakan

keperawatan 1x24

jam, tidak

terdapat

indikasi dengan

gangguan

eliminasi BAB

dan mampu untuk

membentuk dan

mengeluarkan

feces secara

efektif

frekuensi, adanya impaksi,

tidak ada bising usus dan

distensi abdomen pada

keempat kuadran

- Pantau tanda dan gejala

rupture/peritonitis

- Identifikasi factor

presipitasi

- Ajarkan pasien tentang efek

diet (mis; cairan dan

serat) pada eliminasi

- Tekankan penghindaran

mengedan selama defekasi

untuk mencegah perubahan

tanda vital, sakit kepala/

pendarahan.

3.4 CATATAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI

Page 46: Askep hemoroid RSUD

Nama Klien : Ny.S

Ruangan : mawar

No.RM : 68.90.53

TGL/HARI/WAKTU

NO DX IMPLEMENTASI DAN RESPON HASIL PARAF

Nyeri b.d penonjolan

masa dianal kanal

Mengkaji keluhan nyeri

pasien yang meliputi lokasi,

durasi, skala, kualitas,

intensitas, karakteristik,

dan factor penyebaran

Memberikan dan mengatur

posisi nyaman pasien

Melakukan tehnik modalitas

nyeri

Memberikan lingkungan yang

nyaman dan menjaga keadaan

psikologis pasien

Kolaborasi pemberian

analgetikKetidakefektifan

perfusi jaringan

perifer b.d penurunan

kadar HB

- Mengkaji tanda-tanda vital

vital

- Mengkaji adanya tanda-tanda

anemis

- Mengontrol adanya

tromboflebitis

- Kolaborasi ;

- Memberikan tranfusi darah 4

kantong WB dengan Hb 4,1,

ditambah 2 kantong dengan Hb

8,7

- Membrikan obat vit K

- Melatih pasien latihan

rentang gerak pasif dan

aktif

- Mengontrol intake dan output

pasien

Page 47: Askep hemoroid RSUD

- Memantau jika adanya tanda

hidrasi kulitResiko konstipasi b.d

hemoroid

Mengkaji eliminasi BAB

pasien meliputi frekuensi,

warna, bentuk, konsistensi

Mengkaji gaya hidup pasien,

aktivitas dan kebiasaannya

Melakukan pemeriksaan fisik

abdomen, mencatat bila ada

kelainan

Menganjurkan pasien untuk

minum sesuai dengan

kebutuhan dan makan-makanan

yang berserat

Menganjurkan pasien untuk

menghindar dari mengejan

Memantau apabila ada nyeri

dan pendarahan

Menghitung intake dan output

makanan dan cairan yang

masuk

Page 48: Askep hemoroid RSUD

3.5 CATATAN KEPERAWATAN / EVALUASI

Nama Klien : Ny.S

Ruangan : mawar

No.RM : 68.90.53

TGL/HARI/WAKTU EVALUASI PARAF

Selasa, 21 mei 201308:30

S ; klien merasa nyeri sudah berkurangKlien mengatakan posisinya sudah nyamanKlien mengatakan keluhan nyeri saat BAB tidak adaO; klien tampak tenangNyeri ttekan sudah berkurangSkala nyeri 3 dari 1-10 nyeri ringanA ; gangguan rasa nyaman nyeri teratasiP ; lakukan pengontrolan lebih lanjut, dananjurkan klien untuk melakukan relaksasi nyeri dengan mandiriS: Klien mengeluh masih lemas Klien mngeluh BAB masih berdarah O: HB : 4,1 HT: 16%, Konjungtiva Anemis TD: 110/70 N: 76A: Gangguan perfusi jaringan perifer masihbelum teratasi.P: Lakukan tindakan koloborasi tranfusi darah 4 kantung (WB) dan awasi jika terjadi lagi edema.

S: Klien mengatatkan BAB sudah 2 kaliKlien mengatakan sudah dapat mengurangi mengedaan saat BABKlien mengatakan sudah minum 2 liter air O: Klien tampak tenangBising usus 9x /menitFeses cair dan adanya warna merah A: Resiko konstipasi teratasi, tapi timbulmasalah lain yaitu resiku kekurangan volume cairan P: Lakukan pengontrolan lebih lanjut, kajitanda-tanda pendarahan.

S: Klien mengatakan nyeri sudah tidak ada O: Klien tampak nyaman dan tidak menghindar dari daerah yang nyeri

Page 49: Askep hemoroid RSUD

Nyeri tekan sudah tidak adaBising usus 12x /menit Obat analgetik dihentikan A: Nyeri teratasiP: Hentikan intervensi

S: Klien mengeluh BAB kurang lebih 6x dalam 2 hari ini dan berdarahKlien mengatakan tidak pusing Klien mengatakan BAB masih berdarah ‘O: Klien tampak berbearing di tempat tidurKlien tampak terpasang infus (WB: 179 ml) di tangan kiriHB: 8.7, HT: 27%, TD :110/70, N: 64A: Ketidak Efektifan perfusi jaringan perifer teratasi sebagian.P: Pantau jika adanya trombosit, pantau TTV, berikan tranfusi 2 kantung (WB), danberikan latihan ROM

S: Klien mengatakan kelemahan sedikit berkurangKlien mengatakan senang diajarkan latihan gerak pasif dan aktivO: Klien tampak terpasang tranfusi darahKlien tampak dapat bergerakKlien tampak bersemangatTD: 110/70, N: 78, T: 36.9o

A: Ketidak efektifan perfusi jarangan peripir sebagianP: Tetap pantau TTV, pantau jika ada tromboflebitis, control hasil LAB

S: Klien mengatakan badan terasa lebih sehat Klien mengatakan sudah dapat beraktivitas dan tidak lemasBAB darah berkurangO: Tampak sehat dan semangat Tampak terpasang NACL 500 ml/jamTD: 110/70, N: 71, HT: 36%, HB: 11.7A: Ketidak efektipan perpusi jaringan tertasiP: Pertahankan kondisi pasien, control TTVdan tanda anemis, persiapan untuk operasi Hemoroid

Page 50: Askep hemoroid RSUD

BAB IV

PEMBAHASAN

Klien Ny. S dengan hemoroid externa dan anemia, mempunyairiwayat hemoroid interna sebelumnya dan memiliki penyakitanemia. Riwayat kebiasaan pasien sering menahan bab danmengedan.

Page 51: Askep hemoroid RSUD

BAB V

PENUTUP

5.1 KesimpulanAdalah pelebaran varises satu segmen / lebih

pembuluh darah vena hemoroidales (bacon) pada porosusus dan anus yang disebabkan karena otot & pembuluhdarah sekitar anus / dubur kurang elastis sehinggacairan darah terhambat dan membesar (Daldiyono).

Hemoroid timbul akibat kongesti vena yangdisebabkan gangguan aliran balik dari venahemoroidalis. Beberapa factor etiologi telahdigunakan, termasuk konstipasi/diare, seringmengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaranprosfat; fibroma arteri dan tumor rectum.

Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri dansering menyebabkan perdarahan berwarna merah terangpada saat defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkandengan nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yangdisebabkan oleh trombosis.

5.2 Saran Dalam membuat makalah ini, penulis berharap

pembaca dapat mengetahui tentang penyakit hemoroid,dan untuk para mahasiswa keperawatan semoga dapatmenjadi penuntun dalam membuat askep-askep sesuaidengan proses keperawatan.

Page 52: Askep hemoroid RSUD
Page 53: Askep hemoroid RSUD

DAFTAR ISI

Brunner & Suddart (2002) “Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah”,

Jakarta : AGC.

Doenges, M. E., Moorhouse, M. F. & Geissler, A. C. (2000)

“Rencana Asuhan

Keperawatan”, Jakarta : EGC.

Guyton & Hall (1997) “Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”, Jakarta :

EGC.

Price, S & Wilson, L. M. (1995) “Patofisiologi : Konsep Klinis

Proses-proses Penyakit”, Jakarta : EGC.

Reeves, C. J., Roux, G & Lockhart, R. (1999) “Keperawatan

Medikal Bedah”, Buku

Satu, Jakarta : Salemba Medika.