ASUHAN KEPERAWATAN pada Ny.S dengan GANGGUAN HEMOROID di RUANG MAWAR RSUD TANGERANG Makalah ini dibuat sebagai tugas Praktik Laporan Dokumentasi ASKEP Sistem Pencernaan Disusun oleh : Siti Maemunah Rafiudin rashid Rini aryanti Hayatun nufus Tatag hardiyanto Fiqih hidayat PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASUHAN KEPERAWATAN pada Ny.S denganGANGGUAN HEMOROID di RUANG MAWAR
RSUD TANGERANG
Makalah ini dibuat sebagai tugas Praktik Laporan Dokumentasi
ASKEP Sistem Pencernaan
Disusun oleh :
Siti Maemunah
Rafiudin rashid
Rini aryanti
Hayatun nufus
Tatag hardiyanto
Fiqih hidayat
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhânahû wa Ta`âlâ yang telahmemberikan karunia dan rahmat-Nya kepada penulis, hinggapenulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah dengan judul"Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan gangguan Hemoroid externadi ruang Mawar RSUDT”. Makalah sederhana ini penulis susundalam rangka memenuhi salah satu tugas pelajaran Sistempencernaan di Prodi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini tidak dapatdiselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada semua pihakyang memberikan kontribusi dan dukungan dalam penyusunanmakalah ini. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginyakepada:
1. Ketua Prodi yang telah memberikan pengetahuan danpengalamannya untuk memotivasiku dalam menuju masa depandan jalan untuk menjadi perawat yang professional.
2. ibu Mega, sebagai pengajar sekaligus Pembimbing yangtelah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulisdalam penyusunan makalah ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu danpendidikan yang berharga pada penulis.
4. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada teman-temanku di Prodi Keperawatan, semester IV yang selalumenemaniku dalam suka dan duka, dan terlebih lagi kepadasahabat-sahabatku dan orang yang selalu mendukungku danmembantuku dalam setiap masalah.
5. Akhirnya, secara khusus lagi, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepadaayahanda dan ibunda, yang telah tidak henti-hentinyamemberikan semangat, doa dan selalu memotivasi penulisdalam penulisan makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna didunia ini. Demikian pula dengan penulisan Makalah ini. Kritikdan saran sangatlah penulis harapkan dan dapat disampaikansecara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah inimenjadi tambahan khazanah pengetahuan bagi siapa pun yangmembacanya.
Tangerang, 12 Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................2DAFTAR ISI..................................................3BAB I.......................................................4PENDAHULUAN.................................................41.1 Latar Belakang........................................41.2 Tujuan................................................41.3 Sistematika Penulisan.................................4
BAB III....................................................18TINJAUAN KASUS.............................................183.1 PENGKAJIAN:..........................................183.2 KEMUNGKINAN DIAGNOSA YANG KELUAR.....................293.3 PERENCANAAN KEPERAWATAN..............................303.4 CATATAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI...................323.5 CATATAN KEPERAWATAN / EVALUASI.......................34
BAB IV.....................................................36PEMBAHASAN.................................................36BAB V......................................................37PENUTUP....................................................375.1 Kesimpulan...........................................375.2 Saran................................................37
DAFTAR ISI.................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam anal
kanal. Hemoroid sangat umum terjadi pada usia 50-an, 50%
individu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan luas
vena yang terkena. Hemoroid juga biasa terjadi pada wanita
hamil. Tekanan intra abdomen yang meningkat oleh karena
pertumbuhan janin dan juga karena adanya perubahan hormon
menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis.
Pada kebanyakan wanita, hemoroid yang disebabkan oleh
kehamilan merupakan hemoroid temporer yang berarti akan
hilang beberapa waktu setelah melahirkan. Hemoroid
diklasifikasikan menjadi dua tipe. Hemoroid internal yaitu
hemoroid yang terjadi diatas stingfer anal sedangkan yang
mun cul di luar stingfer anal disebut hemoroid
eksternal. (Brunner & Suddarth, 1996)
Kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan
terdapat pada sekitar 35% penduduk. Hemoroid bisa mengenai
siapa saja, baik laki-laki maupun wanita. Insiden penyakit
ini akan meningkat sejalan dengan usia dan mencapai puncak
pada usia 45-65 tahun. Walaupun keadaan ini tidak
mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan perasaan yang
sangat tidak nyaman. Berdasarkan hal ini kelompok tertarik
untuk membahas penyakit hemoroid.
1.2 Tujuan
TIU :
Makalah ini dibuat bertujuan agar mahasiswa keperawatan
semester III mampu memahami dan mengetahui pembuatan
Asuhan Keperawatan dengan pasien penyakit Hemoroid
TIK :
- Mahasiswa mampu memahami pengertian, patofisiologi,
tanda dan gejala penyakit Hemoroid
- Mahasiswa mengetahui cara pembuatan Askeep
- Mahasiswa mampu membuat Askep dengan proses keperawatan
yang benar, yang meliputi pengkajian, diagnose,
intervensi, implementasi dan evalusi.
1.3 Sistematika Penulisan
Dalam makalah Asuhan Keperawatan penyakit cidera kepala ini
berisi tentang :
1. Pendahuluan yang menginformasikan latar belakang dan
tujuan penyusunan makalah
2. Tinjauan teoritis :
a. Definisi
b. Etiologi
c. Manifestasi klinik
d. Patoflow
e. Komplikasi
f. Pemeriksaan diagnostik
g. Penataleksanaan medis
h. Proses keperawatan
3. Tinjauan kasus
a. Pengkajian
b. Diagnose
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
4. Pembahasan
Pengkajian sampai evaluasi
5. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
6. Daftar pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
2.1 Definisi- Menurut asal katanya [Yunani, haem = blood (darah), rhoos
= flowing (mengalir)]
(Oleh Andra Racikan Utama - Edisi September 2006 (Vol.6
No.2 )
- Masa Vaskular yang menonjol kedalam lumen rectum bagian
bawah atau areal perineal (Sandra M Nettina).
- Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah
vena di daerah anus yang berasal dari plexus
hemorrhoidalis.
- Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi di dalam
kanal anal. Hemoroid sangat umum terjadi. Pada usia 50
tahunan, sekitar 50 % individu mengalami berbagai tipe
hemoroid berdasarkan luasnya vena yang terkena.
- Adalah pelebaran varises satu segmen / lebih pembuluh
darah vena hemoroidales (bacon) pada poros usus dan anus
yang disebabkan karena otot & pembuluh darah sekitar
anus / dubur kurang elastis sehingga cairan darah
terhambat dan membesar
(Daldiyono).
2.2 . EtiologiHemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan
gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Beberapa
factor etiologi telah digunakan, termasuk konstipasi/diare,
sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran
prosfat; fibroma arteri dan tumor rectum. Penyakit hati
kronik yang disertai hipertensi portal sering mengakibatkan
hemoroid karena vena hemoroidalis superior mengalirkan darah
ke dalam system portal. Selain itu system portal tidak
mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik.
Faktor resiko hemoroid :
1. Keturunan ; Dinding pembuluh darah yang lemah dan tipis
2. Anatomic ; Vena darah anorektal tidak mempunyai katup dan
plexus hemorhoidalis kurang mendapat sokongan otot dan fasi
sekitarnya
3. Pekerjaan ; Orang yang harus berdiri dan duduk lama atau
harus mengangkat barang berat, mempunyai predisposisi untuk
hemoroid
4. Umur ; Pada umur tua timbul degenerasi dari seluruh jaringan
tubuh, juga otot sfingter menjadi tipis dan atonis
5. Endokrin ; Misalnya pada wanita hamil ada dilatasi vena
ekstermitas dan anus (sekresi hormon kelaksin)
6. Mekanis ; Semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan
yang meninggi dalam rongga perut. Misalnya penderita
hipertrofi prostat
7. Fisiologis ; Bendungan pada peredaran darah portal misalnya
pada penderita dekompensiasio hordis atau sikrosis hepatis
8. Radang ; Adalah faktor penting yang menyebabkan fitalitas
jaringan di daerah itu berkurang.
2.3 KlasifikasiPada dasarnya hemoroid di bagi menjadi dua klasifikasi, yaitu :
1) Hemoroid Interna
Merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media.
Terdapat pembuluh darah pada anus yang ditutupi oleh selaput
lendir yang basah. Jika tidak ditangani bisa terlihat muncul
menonjol ke luar seperti hemoroid eksterna.
Gejala - gejala dari hemoroid interna adalah pendarahan
tanpa rasa sakit karena tidak adanya serabut serabut rasa
sakit di daerah ini. Jika sudah parah bisa menonjol keluar
dan terus membesar sebesar bola tenis sehingga harus diambil
bibir kering dan klien tampak pucat, CRT <2 detik.
Dari hasil hematologi ; Hb 4,1 ( 12-14), Ht 16 % ( 36-46
% ), trombosit 723x103 , telah diberikan obat katerolax 3x1,
transamin 3x500, vit c 1x400, vit k 3x1 dan klien terpasang
infus Nacl 500 cc. Hasil EKG dan Rontgen kesannya tidak
didapat kelainan.
ANALISA DATAAnalisa Data Interpretasi data dan
kemungkinan penyebab
Masalah
DS;
- Klien mengeluh
nyeri dibagian anal
kanal
- Klien mengeluh
merasa tidak nyaman
di anusnya karena
adanya penonjolan
masa
- Klien merasa nyeri
seperti ditusuk-
Riwayat Sering mengedan
Peningkatan intra lumen vena
hemoridialis
Dilatasi vena hemoridialis
penurunan suplai oxygen
Nyeri
tusuk duri
- Klien mngeluh nyeri
dibagian abdomen
kuadran bawah
- Klien mengatakan
nyeri datang saat
BAB dan mengedan.
DO;
- Klien tampak
meringis
- Klien tampak tidur
miring menghindari
daerah yang nyeri
- Skala nyeri 7 dari
1-10
- Nyeri sedang
- Tampak Nyeri tekan
abdomen kuadran
bawah
- TD 110/60 mmHg
- HR 66 x/menit
- RR 20 x/menit
kematian jaringan / nekrosis
inflamasi
peningkatan zat vasoaktif
DS;
- Klien mengeluh
lemas
- Klien mengeluh BAB
sering berdarah
- Klien mengatakan
kram-kram tangannya
DO;
- Klien tampak lemas
- Klien tampak pucat
- Klien tampak
berbaring di
ranjang
- Kulit klien tampak
kering
- Mukosa bibir kering
Dilatasi vena hemoridialis
Tidak adekuat aliran balik
vena
penurunan suplai darah ke
bagian ekstremiats
penurunan haemoglobin dan
hematokrit
pendarahan
Ketidak
efektifan
perfusi
jaringan
perifer
dan pucat
- Adanya pendarahan
saat BAB
- Darahnya merah
segar, feces hitam
dan sedikit
keluarnya
- Konjungtiva anemis
- Hb 4,1
- Ht 16 %
- Trombosit 723 x 103
- TD 110/60
- N 66 x/menit
- RR 20 x/menit
DS :
- Klien mengeluh BAB
nya tidak teratur
dan BAB keluarnya
sedikit
- Klien mengatakan
adanya penonjolan
masa di anal kanal
- Klien mengeluh
penonjolan akan
bertambah keluar
saat mengedan dan
BAB
- Klien mengatakanb
kebiasaan mengedan
dan menahan BAB
DO ;
- Frekuensi BAB 1 x
sehari tapi
keluarnya sedikit-
sedikit da nada
masa yang keluar
serta feces hitam
Dilatasi vena hemoridialis di
anal kanal
Penyempitan anal kanan
tidak adekuatnya feces yang
keluar
kebutuhan tubuh kurang dari
normal
akumulasi feces di rectum
Risiko
Konstipasi
dan adanya
pendarahan.
Fecesnya semi lunak
- Tampak tidak ada
bising usus
3.2 KEMUNGKINAN DIAGNOSA YANG KELUAR 1. Nyeri b.d adanya penonjolan masa di anal kanal2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan
kadar Hb3. Risiko konstipasi b.d hemoroid
3.3 PERENCANAAN KEPERAWATAN
Ruangan : Mawar
Dx. Medis : Hemoroid externa, anemia
Nama klien : Ny.S
Tanggal Diagnosa Kep & Data
Penunjang (DO, DS)
Tujuan Rencana Tindakan / Intervensi Evaluasi
1. Nyeri b.d adanya penonjolan masa di anal kanal
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
2 x24 jan,
diharapkan nyeri
berkurang dengan
kriteria hasil
Keluhan
nyeri kilen
dapat
berkurang
Sekala nyeri
berkurang
atau tidak
ada nyeri
Kebiasaan
mengedan
dapat
berkurang
Klien
mnerasa
nyaman
dengan
posisinya
Lakukan pengkajian nyeri
yang komperhensif meliputi
lokasi,kualitas,intensitas,
dan faktopr pencetus
Observasi isarat
ketidaknyamanan non verbal,
khususnya pada mereka yang
tidak mampu
mengkomunikasikannya
Berikan informasi tenteng
nyeri seperti penyebab
nyeri,seberapa lama akan
berlangsung dan antisipasi
ketidak nyamanan dari
prosedur
Berikan teknik modalitas
nyeri:relaksasi ,distraksi,
dan kompres
Libatkan pasien dalam
modalitas nyeri,jika
memungkinkan
Berikan lingkungan yang
nyaman
Kolaborasi:
Berikan analgetik pada
pasienKetidak efektipan
perfusi jarinagan
perifer
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1x 24 jam
Periksa nadi
perifer,edema,pengisian
kapiler,warna,dan suhu
ekstremitas
Resiko konstipasi
diharapkan
ketidakefektipan
perfusi jaringan
perifer dapat
teratasi dengan
kriteria hasil
sebagai berikut:
Kilen dapat
beraktifitas
tanpa
bantuan
orang
lain/secara
mandiri
Kadar
hemoglobin
dan
hematocrit
dalam batas
normal
Frekuensi
tekanan
darah dan
nadi dalam
batas normal
Trombosit
dalam batas
normal
Tidak ada
tanda-tanda
anemis
Tidak ada
tanda-tanda
dehidrasi
Pendarahan
saat BAB
dapat
teratasi
Kaji tingkat rasa tidak
nyaman/nyeri
Pantau status
cairan,meliputi asupan dan
keluaran
Lakukan dan ajarkan
perawatan mulut sebelum dan
sesudah makan serta sebelum
dan sesudah
intervensi/pemeriksaan
peroral
Fasilitasi pemberian diet
TKTP, berikan dalam posisi
kecil tepi sering
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menetapkan komposisi
dan jenis diet yang tepat.
Kolaborasi untuk
pemeriksaan laboratorium
khususnya BUN, protein
serum dan albumin
Kolaborasi untuk pemberian
multivitamin
- Dapatkan data dasar pada
program defekasi,
aktivitas, kebiasaan,
pengobata.
- Kaji dan dokumentasikan
warna dan konsistensinya,
Setelah
melakukan
tindakan
keperawatan 1x24
jam, tidak
terdapat
indikasi dengan
gangguan
eliminasi BAB
dan mampu untuk
membentuk dan
mengeluarkan
feces secara
efektif
frekuensi, adanya impaksi,
tidak ada bising usus dan
distensi abdomen pada
keempat kuadran
- Pantau tanda dan gejala
rupture/peritonitis
- Identifikasi factor
presipitasi
- Ajarkan pasien tentang efek
diet (mis; cairan dan
serat) pada eliminasi
- Tekankan penghindaran
mengedan selama defekasi
untuk mencegah perubahan
tanda vital, sakit kepala/
pendarahan.
3.4 CATATAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI
Nama Klien : Ny.S
Ruangan : mawar
No.RM : 68.90.53
TGL/HARI/WAKTU
NO DX IMPLEMENTASI DAN RESPON HASIL PARAF
Nyeri b.d penonjolan
masa dianal kanal
Mengkaji keluhan nyeri
pasien yang meliputi lokasi,
durasi, skala, kualitas,
intensitas, karakteristik,
dan factor penyebaran
Memberikan dan mengatur
posisi nyaman pasien
Melakukan tehnik modalitas
nyeri
Memberikan lingkungan yang
nyaman dan menjaga keadaan
psikologis pasien
Kolaborasi pemberian
analgetikKetidakefektifan
perfusi jaringan
perifer b.d penurunan
kadar HB
- Mengkaji tanda-tanda vital
vital
- Mengkaji adanya tanda-tanda
anemis
- Mengontrol adanya
tromboflebitis
- Kolaborasi ;
- Memberikan tranfusi darah 4
kantong WB dengan Hb 4,1,
ditambah 2 kantong dengan Hb
8,7
- Membrikan obat vit K
- Melatih pasien latihan
rentang gerak pasif dan
aktif
- Mengontrol intake dan output
pasien
- Memantau jika adanya tanda
hidrasi kulitResiko konstipasi b.d
hemoroid
Mengkaji eliminasi BAB
pasien meliputi frekuensi,
warna, bentuk, konsistensi
Mengkaji gaya hidup pasien,
aktivitas dan kebiasaannya
Melakukan pemeriksaan fisik
abdomen, mencatat bila ada
kelainan
Menganjurkan pasien untuk
minum sesuai dengan
kebutuhan dan makan-makanan
yang berserat
Menganjurkan pasien untuk
menghindar dari mengejan
Memantau apabila ada nyeri
dan pendarahan
Menghitung intake dan output
makanan dan cairan yang
masuk
3.5 CATATAN KEPERAWATAN / EVALUASI
Nama Klien : Ny.S
Ruangan : mawar
No.RM : 68.90.53
TGL/HARI/WAKTU EVALUASI PARAF
Selasa, 21 mei 201308:30
S ; klien merasa nyeri sudah berkurangKlien mengatakan posisinya sudah nyamanKlien mengatakan keluhan nyeri saat BAB tidak adaO; klien tampak tenangNyeri ttekan sudah berkurangSkala nyeri 3 dari 1-10 nyeri ringanA ; gangguan rasa nyaman nyeri teratasiP ; lakukan pengontrolan lebih lanjut, dananjurkan klien untuk melakukan relaksasi nyeri dengan mandiriS: Klien mengeluh masih lemas Klien mngeluh BAB masih berdarah O: HB : 4,1 HT: 16%, Konjungtiva Anemis TD: 110/70 N: 76A: Gangguan perfusi jaringan perifer masihbelum teratasi.P: Lakukan tindakan koloborasi tranfusi darah 4 kantung (WB) dan awasi jika terjadi lagi edema.
S: Klien mengatatkan BAB sudah 2 kaliKlien mengatakan sudah dapat mengurangi mengedaan saat BABKlien mengatakan sudah minum 2 liter air O: Klien tampak tenangBising usus 9x /menitFeses cair dan adanya warna merah A: Resiko konstipasi teratasi, tapi timbulmasalah lain yaitu resiku kekurangan volume cairan P: Lakukan pengontrolan lebih lanjut, kajitanda-tanda pendarahan.
S: Klien mengatakan nyeri sudah tidak ada O: Klien tampak nyaman dan tidak menghindar dari daerah yang nyeri
Nyeri tekan sudah tidak adaBising usus 12x /menit Obat analgetik dihentikan A: Nyeri teratasiP: Hentikan intervensi
S: Klien mengeluh BAB kurang lebih 6x dalam 2 hari ini dan berdarahKlien mengatakan tidak pusing Klien mengatakan BAB masih berdarah ‘O: Klien tampak berbearing di tempat tidurKlien tampak terpasang infus (WB: 179 ml) di tangan kiriHB: 8.7, HT: 27%, TD :110/70, N: 64A: Ketidak Efektifan perfusi jaringan perifer teratasi sebagian.P: Pantau jika adanya trombosit, pantau TTV, berikan tranfusi 2 kantung (WB), danberikan latihan ROM
S: Klien mengatakan kelemahan sedikit berkurangKlien mengatakan senang diajarkan latihan gerak pasif dan aktivO: Klien tampak terpasang tranfusi darahKlien tampak dapat bergerakKlien tampak bersemangatTD: 110/70, N: 78, T: 36.9o
A: Ketidak efektifan perfusi jarangan peripir sebagianP: Tetap pantau TTV, pantau jika ada tromboflebitis, control hasil LAB
S: Klien mengatakan badan terasa lebih sehat Klien mengatakan sudah dapat beraktivitas dan tidak lemasBAB darah berkurangO: Tampak sehat dan semangat Tampak terpasang NACL 500 ml/jamTD: 110/70, N: 71, HT: 36%, HB: 11.7A: Ketidak efektipan perpusi jaringan tertasiP: Pertahankan kondisi pasien, control TTVdan tanda anemis, persiapan untuk operasi Hemoroid
BAB IV
PEMBAHASAN
Klien Ny. S dengan hemoroid externa dan anemia, mempunyairiwayat hemoroid interna sebelumnya dan memiliki penyakitanemia. Riwayat kebiasaan pasien sering menahan bab danmengedan.
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpulanAdalah pelebaran varises satu segmen / lebih
pembuluh darah vena hemoroidales (bacon) pada porosusus dan anus yang disebabkan karena otot & pembuluhdarah sekitar anus / dubur kurang elastis sehinggacairan darah terhambat dan membesar (Daldiyono).
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yangdisebabkan gangguan aliran balik dari venahemoroidalis. Beberapa factor etiologi telahdigunakan, termasuk konstipasi/diare, seringmengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaranprosfat; fibroma arteri dan tumor rectum.
Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri dansering menyebabkan perdarahan berwarna merah terangpada saat defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkandengan nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yangdisebabkan oleh trombosis.
5.2 Saran Dalam membuat makalah ini, penulis berharap
pembaca dapat mengetahui tentang penyakit hemoroid,dan untuk para mahasiswa keperawatan semoga dapatmenjadi penuntun dalam membuat askep-askep sesuaidengan proses keperawatan.