ASKEP GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NSDENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISIBRSU TABANANTanggal 15-27 Agustus 2011
A. PENGKAJIAN1. Identitas a. Identitas PasienNama : Ny NSUmur :
35 thAgama : HinduJenis Kelamin : PerempuanStatus :
MenikahPendidikan : SMPPekerjaan : PetaniSuku Bangsa :
IndonesiaAlamat : Gerokgak Gede, TabananTanggal masuk : 15/8/2011 ,
pukul 19:00 WITATanggal pengkajian : 17/8/2011 , pukul 16:00
WITANo. Register : 13 241 21Diagnosa Medis : Thypoid Fever
b. Identitas Penanggung jawabNama : Ny SMUmur : 50 thHubungan
dgn pasien : Ibu kandungPekerjaan : PetaniAlamat : beng Tunjuk,
Tabanan
2. Status Kesehatana. Status Kesehatan saat ini1. Keluhan
utamaSaat MRS- Pasien datang dengan keluhan suhu tubuh panasSaat
pengkajian- Pasien mengatakan badannya panas2. Upaya yang dilakukan
untuk mengatasi- Pasien berobat jalan dipuskesmas dan menggunakan
obat tradisional (jamu)b. Status Kesehatan Masa lalu1. Penyakit
yang pernah dialamiPasien pernah mengalami penyakit seperti :
panas, pilek, batuk dan maag.2. Pernah dirawatPasien mengatakan
bahwa dirinya belum pernah dirawat dirumah sakit sebelumya3.
AlergiPasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, baik alergi
terhadap obat dan makanan4. Riwayat Penyakit KeluargaPasien
Mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
keturunan , seperti: Hipertensi , DM ,dan Jantung5. KebiasaanPasien
mengatakan mempunyai kebiasaan minum kopi 2 x sehari
c. Diagnosa Medis dan Therapy-Diagnosa Medis : Thypoid
fever-Therapy : -RL 20 tts/mnt mempunyai fungsi untuk mengatasi
kehilangan cairan ektraseluler abnormal yang akut- PCT 3x350 mg
mempunyai fungsi sebagai anagesik dan antipeuretik dengan sedikit
efek anti inflamasi dan juga dapat menghilangkan rasa sakit dan
suhu tubuh yang tinggi
3. Pola Kebutuhan Dasara) Pola Bernafas- Sebelum sakit : Pasien
mengatakan bernafas dengan normal- Saat sakit : Pasien mengatakan
tidak sesakb) Pola Makan dan Minum- Sebelum sakit : Pasien
mengatakan makan 3x seharidengan menu nasi, daging/ikan, dan
sayur-sayuran. Pasien minum air putih9 gelas/hari (1 gelas 200cc)-
Saat sakit : Pasien mengatakan nafsu makannya berkurang sehingga
pasien hanya makan setengah porsi dengan bubur nasi atau bubur
sumsum. Pasien mengatakan mual muntah.c) Pola Eliminasi BAB-
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya BAB 1x sehari , pada
pagi hari dengan konsistensi lembek , berwarna kuning dan bau khas
feses, tidak terdapat darah dalam feses.- Saat sakit : Pasien
mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek dan berwarna
kuning, baunya khas feses, tanpa darah dan lender.BAK- Sebelum
sakit : Pasien mengatakan biasanya BAK 4-6 kali dengan warna
kekuningan dan bau khas urine dengan jumlah urine tiap berkemih 300
ml- Saat sakit : Pasien mengatakan sudah kencing sebanyak 5x dengan
warna kuning pekat, bau khas urine dan tidak terdapat darah dalam
urine dengan jumlah urine tiap berkemih 300mld) Pola Aktifitas dan
Latihan - Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa beraktifitas
sehari-hari seperti pergi kesawah dan mengerjakan pekerjaan rumah
tangga- Saat sakit : Pasien mengatakan mampu untuk mobilitas di
atas tempat tidur berpindah dan mobilitas secara mandiri.e) Pola
Istirahat dan Tidur- Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur 10 jam
/hari dgn kualitas baik (nyenyak).- Saat sakit : Pasien mengatakan
tidur hanya 5 jam /hari dgn kualitas tdk nyenyak dan sering
terbangun malam hari.f) Pola Berpakaian - Sebelum sakit : Pasien
mengatakan biasa mengganti baju 1x sehari, setelah selesai mandi
dan dilakukan secara mandiri-Saat sakit : Pasien mengatakan tidak
mampu mengganti pakaian sendiri dan menggati baju 1x sehari dgn
dibantu keluarga.g) Pola Rasa Nyaman- Sebelum sakit : Pasien
mengatakan nyaman tinggal dirumahnya karena pasien tidak pernah
mengalami masalah kesehatan yang serius.- Saat sakit : Pasien
mengatakan merasa tidak nyaman karena kepalanya sering pusing dan
sering terbangun dimalam hari.h) Pola Kebersihan Diri- Sebelum
sakit : Pasien mengatakan biasa mandi 1x sehari pada sore hari,
keramas 3 x sehari dan gosok gigi 1x sehari juga.- Saat sakit :
Pasien mengatakan hanya di lap dan dibantu oleh keluarganya setiap
pagi, keramas 1 x seminggu dan gosok gigi 1x sehari.i) Pola Rasa
Aman- Sebelum sakit : Pasien mengatakan aman tinggal bersama
keluarganya dirumah- Saat sakit : Pasien mengatakan aman di RS
karena selalu di tunggu oleh keluarga.j) Pola Komunikasi dan
Hubungan dengan orang lain - Sebelum sakit : Pasien mengatakan
biasa berkomunikasi dengan baik dengan teman, keluarga, dan
tetangga. Pasien aktif dalam kegiatan dibalai banjar. Pasien
menggunakan bahasa bali- Saat sakit : Pasien mengatakan
berkomunikasi dengan keluarga dan rekan medis dengan baik tanpa
mengalami gangguan.k) Pola Beribadah- Sebelum sakit : Pasien
menganut agama hindu, setiap sore pasien biasa sembahyang di
merajan dan pura- Saat sakit : Pasien mengatakan biasa berdoa dalam
hati, keluarga pasien biasa sembahyang dan mebanten di Padmasana
RS.l) Pola Produktifitas- Sebelum sakit : Pasien adalah seorang ibu
rumah tangga dan seorang petani. Px belum menopause.- Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak biasa mengerjakan tugas-tugas sehari-hari
dirumah dan pergi kesawah.m) Pola Rekreasi - Sebelum sakit : Pasien
mengatakan biasa mengobrol dengan tetangga-tetangganya dan juga
keluarga.- Saat sakit : Pasien mengatakan agak jenuh tinggal di RS,
tetapi untuk menghilangkan jenuhnya pasien mengobrol dengan
keluarga yang menjenguknya.n) Pola Belajar - Sebelum sakit : Pasien
mengatakan tidak ingin tahu tentang kesehatan- Saat sakit : Pasien
mengatakan mendapatkan informasi tentang penyakitnya dari dokter
dan tim kesehatan lainnya. Dan sekarang pasien mulai ingin tahu
tentang kesehatan.
4. Pengkajian Fisika. Keadaan umumTingkat kesadaran :
komposmetisGCS : E4 V5 M6 b. TTV saat pengkajianTD : 110/80 mmHgRR
: 20 x/mntNadi : 100 x/mntSuhu : 39 Cc. Antropometri BB sebelum
sakit : 55 kgBB saat sakit : 50 kgTB : 160 cmIMT = BB/TB(m) =
50/(1,6) = 50/2.56 = 19.53 ( underweight )d. Keadaan Fisik1.
KepalaKulit kepala bersih tanpa ketombe, rambut rontok, tampak
kusam dan kusut, tidak terdapat benjolan pada kepala, rambut
berwarna hitam dan tidak ada nyeri tekan.2. Mata Bentuk mata
simetris, sclera anicterik, konjungtiva anemis, pupil isokor,
terdapat kantong mata dikedua mata, mata tampak sayu.3. Hidung
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih, penciuman baik dan
tidak terdapat sekret.4. Telinga Telinga pasien tampak bersih,
pasien tidak merasa nyeri pada kedua telinganya, pendengaran pasien
baik dan tidak terdapat benjolan pada telinga pasien.5. Mulut
Mukosa bibir kering, lidah pecah pecah dan kotor, tonsil tidak
membesar dan terdapat stomatitis.6. LeherTidak terdapat bendungan
vena jugularis, tidak terjadi pembesaran limfe, kulit leher tampak
bersih dan tidak iritasi.7. ThorakBentuk dada simetris, tidak
terdapat retraksi otot dada,luka tidak ada,kemerahan tidak ada8.
Abdomen Bentuk abdomen datar, tidak mengalami distensi, nyeri tekan
( - )9. GenetaliaTidak terkaji10. AnusTidak terkaji11.
EkstrimitasKekuatan otot555 555555 555
Pembengkakan (-), nyeri tekan (-), luka (-)12. IntegumenBadan
teraba panas, kulit terlihat kusam dan kotor, dan wajah nampak
kemerahan.
5. Pemeriksaan Penunjang pada tanggal 15/8/2011a) Pemeriksaan
Penunjang Diagnostik- DL- EKGCBCRESULTLIMIT 1UNIT
WBC8,864,6 10,2K/uL
NEU6,362 6,9K/uL
LYM1,9 +0,6 0,7K/uL
MoNo0,5110 0,9K/uL
EOS0,0090 0,7K/uL
BASO0,0830 0,2K/uL
RBC5,344,04 6,13M/uL
HGB15,312,2 18,1g/dL
HCT47,637,7 53,7%
MCV89,180 97FL
MCH28,627 31,2Pg
MCHC32,131,8 35,4g/dL
ROW11,4 -11,6 14,8%
PLT197142 424K/uL
MPV6,930 99,9FL
DIFFERENTIALRESULTLIMIT 1UNIT
NEU71,837 80% N
LYM21,410 50% L
MoNo5,770 -12% M
EOS0,1030 - 7% E
BASO0,9380 - 215% B
b) Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik
NoParameterHasilNilai Rujukan
1GDP74 105 mg/dL
2GD 2JPP70 120 mg/dL
3GDS70 110 mg/dL
4SGOT/AST140 *15 37 mg/dL
5SGPT/ALT122 *30 65 mg/dL
6ALP50 136 mg/dL
7BUN7 18 mg/dL
8Kreatinin0,6 1,3 mg/dL
9Asam Urat2,6 7,2 mg/dL
10Cholesterol total130 1200 mg/dL
11Trigliserida40 150 mg/dL
12Anti HCV( - ) nonnegative
13HBS Ag( - ) negative
14Albumin3,4 5,09 r/dL
15Natrium ( Na + )136 145 mmol/dL
16Kalium ( Ka + )3,5 5,1 mmol/dL
17Clorida ( Cl + )98 109 mmol/dL
18Calcuim ( Ca )8,5 10,1 mg/dL
19Magnesium1,6 2,3 mg/dL
6. Analisa DataDATAINTERPRETASIMASALAH
Ds : Px mengatakan badannya panasDo : - Px terlihat lemas- Badan
px teraba panas- TD : 110/80 mmHg- Suhu : 39 C- RR : 20 x/mnt- Nadi
: 100 x/mnt
Hipertermi
Ds : - Px mengatakan mual dan muntah- Px mengatakan tidak nafsu
makan- Px mengatakan bahwa mampu menghabiskan setengah porsiDo : -
BB sebelum sakit : 55 kg- BB saat sakit : 50 kg- TB : 160 cm- IMT :
19,53 ( underweight )- konjungtiva anemisKetidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Ds : Px mengatakan sering terbangun pada malam hariDo : - Px
hanya tidur + 5 jam- Terdapat kantong mata pada kedua mata px- Mata
tampak sayu- Konjungtiva anemis
Gangguan pola tidur
Ds : Px mengeluh badannya lengket dan kulit terasa kotorDo : -
Px terlihat kusam dan kotor- Tercium bau badanDifisit self care ;
mandi
B. DAFTAR DIAGNOSAKEPERAWATAN/MASALAH KOLABORATIF BERDASARKAN
PRIORITASNo.Tanggal,JamditemukanDiagnosa KeperawatanTanggal
TeratasiTtd
117Agustus 2011Hipertermi b/d proses penyakit d/d badan teraba
panas, kondisi lemas, dan suhu tubuh menigkat
217 Agustus 2011Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
b/d tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan
karena faktor biologis, psikologi d/d mual, muntah
317 Agustus 2011Gangguan pola tidur b/d suhu tubuh tinggi d/d
adanya kantong mata, mata tampak sayu dan konjungtiva anemis.
418 Agustus 2011Difisit self care ; mandi b/d penurunan motivasi
d/d bau badan, kulit kusam dan kotor.
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANHari/tglNoDxRENCANA
KEPERAWATANTtd
Tujuan & KHIntervensiRasional
Rabu17/8/20111Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24
jam diharapkan suhu tubuh px kembali normal dengan KH : Px tidak
terlihat lemas Badan px teraba hangat TD : 120/80 mmHg RR : 20
x/mnt Nadi : 100 x/mnt Suhu : 36 C1) Observasi perubahan suhu px2)
Berikan kompres hangat3) Anjurkan pasien untuk banyak minum air
putih 4) Anjurkan memakai pakaian yang menyerap keringat5)
Delegatif pemberian antiperatik dan antiseptik1) Sebagai informasi
dasar untuk perencanaan awal dan validasi data2) Untuk menurunkan
suhu tubuh px3) Agar tidak kekurangan cairan dan eletrolit4) Agar
keringat tidak mengendap dan penguapan lebih cepat5) Untuk
menurunkan panas serta memperkuat pertahanan tubuh px
Rabu17/8/20112Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24
jam diharapkan pemenuhan kebutuhan nutrisi px terpenuhi dengan KH :
BB meningkat Px tidak mual Px tidak muntah Nafsu makan px meningkat
IMT : 20 25 Px mampu menghabiskan makanan 1 porsi1) Kaji intake
px2) Tingkatkan intake makan melalui : Kurangi gangguan dari luar
Jaga privasi px Sajikan makanan dalam kondisi hangat3) Selingi
makan dengan minum4) Jaga kebersihan mulut px5) Berikan makan
sedikit tapi sering6) Kolaborasi dengan ahli gizi1) Sebagai
informasi dasar untuk perencanaan awal dan validasi data2) Cara
khusus tingkatakan nafsu makan3) Memudahkan makanan masuk4) Mulut
yang bersih meningkatkan nafsu makan5) Meningkatkan intake
makanan6) Memberikan asupan diit yang tepat
Rabu17/8/2011Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 30
menit diharapkan pola tidur px kembali normal dengan KH : Px dapat
tidur + 8 -10 jam Px tidak terbangun pada malam hari Tidak terdapat
kantong mata Konjungtiva ananemis1) Kaji masalah gangguan tidur px,
karakteristik dan penyebab2) Bunyi hp/alarm dikecilkan3) Lakukan
massagepada daerah belakang leher, tutup jendela/pintu1) Memberikan
informasi dasar dalam menentukan rencana keperawatan2) Mengurangi
gangguan tidur3) Mengurangi gangguan tidur
Kamis 18/8/20114Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x
20 menit diharapkan kebutuhan perawatan diri ; mandi px terpenuhi
dengan KH : Tidak tercium bau badan Px terlihat bersih Kulit px
bersih Px Nampak segar1) Kaji kemampuan px dalam perawatan diri ;
mandi2) Berikan penjelasan sebelum tindakan3) Lakukan mandi diatas
tempat tidur4) Jaga privasi dan keamanan5) Observasi TTV px6)
Berikan HE tentang perawatan diri ; mandi, memotong kuku, dann oral
hygiene
1) Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana
keperawatan2) Meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi3) Untuk
memenuhi kebutuhan perawatan diri ; mandi4) Memberikan keamanan dan
kenyamanan5) Mengecek perubahan keadaan px6) Meningkatkan
pengethauan dan motivasi dalam perawatan diri
Obat-obat yang tersedia bebasmisalnya antasid, histamine 2
antagonis seperti simetidin, famotidin, dan ranitidine. Obat-obat
kelompok antihistimine-antikolinergik seperti meclizine, cyclizine,
dimenhidrinat, dan difenhidramin, serta cairan fosforilat
karbohidrat. Sedangkan obat anti mual muntah yang bisa didapatkan
dengan resep antara lain antihistamin-antikolinergik dan
fenotiazine. Kedua jenis obat ini umumnya efektif, meskipun dalam
dosis dan frekuensi pemberian yang kecil. Untuk kasus yang lebih
rumit, disarankan mengkombinasikan obat.
PENGERTIAN NUTRISI Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat
makanan penting (Nancy NuwerKonstantinides). Jumlah dari seluruh
interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristin
dan Gregar 1985). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia
makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.Masyarakat memperoleh
makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari
seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses
tubuh.
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang
selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.Penelitian di bidang nutrisi
mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan
dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada
masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada
pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan
dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat
gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah
Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring dengan perkembangan
ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis
menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal
tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis.
Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit
kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya
radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang
optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti
dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu
pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila
jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan
penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat
membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan
mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi
sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan
kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode
antropometri
NUTRIEN ESSENSIAL Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik
yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi
tubuh. Jenis-jenis Nutrien1. KarbohidratKarbohidrat adalah
komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan
oksigen.Karbohidrat dibagi atas :a. Karbohidrat sederhana (gula) ;
bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari
glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida
(molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa
(glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).b. Karbohidrat
kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyakmolekul
glukosa.c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari
tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau
tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume
feces.
2. LemakLemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan
minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.Fungsi
lemak :1. sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang
dipadatkan dengan mem berika n9 kal/gr.2. Ikut serta membangun
jaringan tubuh.
3. Perlindungan.4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah
kehilangan panas dari tubuh.5. Perasaan kenyang, lemak dapat
menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar
kembali segera setelah makan.6. Vitamin larut dalam lemak.
3. ProteinProtein merupakan konstituen penting pada semua sel,
jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri
dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim
proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan
diserap oleh usus.Fungsi protein : Protein menggantikan protein
yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses
pengausan yang normal. Protein menghasilkan jaringan baru. Protein
diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin. Protein
sebagai sumber energi.
4. VitaminVitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk
oleh tubuh danberfungsi sebagai katalisator proses metabolisme
tubuh.Ada 2 jenis vitamin : Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D,
E, K. Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam
tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).
5. Mineral dan AirMineral merupakan unsure esensial bagi fungsi
normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system
cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan
lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.
Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat
makanan.Tiga fungsi mineral : 1. Konstituen tulang dan gigi ;
contoh : calsium, magnesium, fosfor.2. Pembentukan garam-garam yang
larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl
(ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).3. Bahan dasar enzim dan
protein.
MALNUTRISIKekurangan intake dari zat-zat makanan terutama
protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan,
perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat proses
penyembuhan.Tipe-tipe malnutrisi : Defisiensi Nutrien ; contoh :
kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan vitamin C yang
dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi. Marasmus ; kekurangan
protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak tubuh dan
otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak
subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus
seperti tulang dibungkus kulit. Kwashiorkor ; kekurangan protein
karena diet yang kurang protein atau disebabkan karena protein yang
hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi).
Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot,
anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.
EFEK MALNUTRISI TERHADAP SISTEM TUBUH1. Neurologis/temperatur
regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basaltubuh.2. Status
mental Apatis, depresi, mudah terangsang,penurunan fungsi kognitif,
kesulitanpengambilan keputusan.3. Sistem imunProduksi sel darah
putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun.4.
Muskuloskeletal Penurunan massa otot, terganggunyakordinasi dan
ketangkasan.5. Kardiovaskuler Gangguan irama jantung, atropi
jantung,pompa jantung turun.6. Respiratori Atropi otot pernafasan,
pneumonia.7. Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan
enzim pencernaan, penurunan proses absorbsi, mempersingkat waktu
transit, meningkatkanpertumbuhan bakteri, diare,
mengurangiperistaltik.8. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah
filtrasi dankeseimbangan cairan dan elektrolit.9. Sistem hati dan
empedu Mengurangi penyimpanan glukosa,mengurangi produksi glukosa
dari asamamino, mengurangi sintesa protein.
PERENCANAAN MAKANANHidangan makanan umumnya direncanakan untuk
memberikan campuran berbagai jenis makanan yang sesuai dengan
selera tetapi pengetahuan gizi harus diterjemahkan dalam hal-hal
praktis tersebut.Pedoman diet dapat diwujudkan dalam cara-cara
berikut ini : Makanlah berbagai ragam makanan. Cara ini akan
menjamin bahwa diet anda mengandung semua nutrien dalam jumlah yang
memadai. Mengurangi konsumsi gula. Meningkatkan kandungan serat dan
pati dalam diet dengan makanan lebih banyak beras tumbuk, kentang,
sayur dan buah-buahan. Mengurangi kandungan garam dalam diet dengan
mengurangi makanan hasil olahan dan tidak membubuhkan bumbu secara
berlebihan. Mengurangi konsumsi lemak dengan mengurangi makan
mentega, menggantikan cara menggoreng dengan membakar atau
merebus.
KEBUTUHAN NUTRISI BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGANMakanan
BayiASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga
usia 4 bulan bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan
setelah itu ASI diberi bersamasama makanan mereka. 4-12 bulan mulai
dikenalkan dengan makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan
makanan orang dewasa.
DAFTAR MAKANAN 6-12 BULAN4-7 BULAN 6-8 BULAN 7-10 BULAN 10-12
BULANSusu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau
susu formula. ASI atau susu formula.Sereal dan roti Serealdicampur
dengan susu. Dilanjutkan dengan rotidan sereallainnya. Dilanjutkan
dengan sereallainnya. Dilanjutkan dengan serealbayi sampai 18
bulan.Buah dansayur dijus - Mulai denganjus 1mangkok, memenuhi
kebutuhan vitamin C.Lu n a k. 1 mangkokjus, buahlunak dansayur
yangdimasak. Sayur danbuah bisa diberikan 4 kali seharitermasuk
jus.Daging dan sumber protein lain. - - Daging gilingdan dagingyang
dipotong,daging sapi,telur, ikan,kaca n g,polongpolongan,kej u.
Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.
Toodler dan PreschoolRata-rata anak-anak toddler atau preschool
umumnya membutuhkan : Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I
kali minum kira-kira '/2 - ~ gelas. Daging ; 2 kali atau lebih
dalam 1 hari. Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1
kali pemberian kira-kira '/2-1 potong roti atau '/2 - ~ gelas
bubur. Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu
meliputi sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1
kali pemberian sayuran hijau/kuning.Anak SekolahAnak sekolah
membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar yang
dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak
dari anak preschool.Contoh :Susu satu gelas, daging 6-8 potong,
sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2 - 1
mangkok.AdolesenceRemaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka
dan didalam makanannya membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan
kuning. Orang tua dianjurkan memberikan sayur dan buah.
Dewasa MudaHarus terjadi keseimbangan antara intake makanan
dengan jumlah kalori yang keluar, khususnya pada wanita hamil dan
menyusui.Wanita hamil dan menyusui membutuhkan : Protein Calsium
dan fosfor Magnesium 150 mg/hari Besi Iodine 175 mg/hari Seng 5 mg
lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan jaringan
baru.Midle Age Adult (Dewasa Tengah)Intake kalori perlu dikurangi
karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah lengkap dan aktivitas
berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas. Mereka
sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang
dianjurkan makanan rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur
hanya boleh 3 kali seminggu.Sayur, buah, sereal dan roti kasar
dapat memenuhi kebutuhan serat dan protein.ManulaTerjadi perubahan
fisiologis seperti : kurangnya gigi, kurangnya kemampuan merasa dan
mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan. Perubahan
fisiologis lainnya Penurunan sekresi empedu dan asam lambung
Penurunan peristaltik Berkurangnya sirkulasi Menurunkan toleransi
glukosa Menurunkan massa tulang BB turunPedoman nutrisi untuk
manula menurut Raab dan Raab1. Mengurangi konsumsi lemak dengan
minum susu rendah lemak, memakan lebih banyak unggas-unggasan dan
ikan dari pada daging merah. Batas porsi daging adalah 4-6 ons
perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter, margarin, dan
salad berminyak.2. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau
kalengan, puding yang dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari
pada mengkonsumsi pie, biscuit, cake atau es krim.3. Yakinkan bahwa
intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena konsumsi
makanan ini berkurang pada manula.4. Karena toleransi glukosa
menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti roti, sereal,
beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari makanan
yang banyak mengandung gula.5. Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium
untuk mencegah kerapuhan tulang. Susu dan produk-produknya seperti
keju, yoghurt, sup krim, puding susu, produk susu yang dibekukan
adalah sumber kalsium yang utama.6. Cukup konsumsi vitamin D untuk
mempertahankan keseimbangan kalsium. Didapatkan dari susu. Bila
susu dan produknya tidak dapat mentoleransi defesiensi laktosa,
suplemen vitamin D bisa diberikan.7. Diet rendah garam pada manula
yang menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. Hindari sup
kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-lain.
8. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan
kebutuhan zat besi akan meningkat.9. Kesulitan mengunyah
buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan defesiensi vitamin
A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang dipotong, sayur
berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas, ikan yang
susah dikunyah.10. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi dan mengurangi penggunaan zat-zat
laxatif.Makanan sebaiknya :1. Menarik, warna lebih ditonjolkan
untuk menimbulkan selera makan.2. Memasak makanan dengan baik, agar
mudah dikunyah oleh gusi.3. Menyedikan zat-zat makanan yang
penting, baru kemudian yangbergula/karbohidrat.4. Tidak menyediakan
teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat
insomniaPENILAIANPenilaian status gizi, perawat menggunakan ABCD
(Anthropometric Biokimia Clinical sign Dietary history).Pengukuran
AnthropometrikMengukur besar dan komposisi tubuh. Efektif untuk
mengetahui status protein dan kalori. Meliputi pengukuran TB, BB,
lipatan kulit dan lingkar lengan.1. Lingkar pertengahan lengan
atasUntuk mengetahui massa otot lengan bawah horizontal, rileks
(diletakkan pada paha). Diambil garis tengah antara processus
acromion (bahu) dengan processus olecranon pada siku.2. Lipatan
kulit trisepIndikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi. Lipatan
kulit terdiri dari jaringan subkutan, tidak di bawah otot.
Ditentukan titik tengah lengan atas bagian belakang, ditarik lurus
sejajar dengan tulang humerus. Diletakkan alat ukur (kaliper) di
bawah jari yang mencubit, baru diukur.3. Lingkar otot
lenganIndikasi indeks protein tubuh. Lingkar otot lengan sama
dengan lingkar pertenghan lengan atas (mm) - (3,14 x lipatan kulit
trisep (mm).Data BiokimiaDeteksi malnutrisi subklinis. Sampel urin
dan darah dapat dibuat untuk mengukur nutrien atau metabolit
(produk akhir enzim). Yang sering digunakan sekarang adalah
Indikator Hb dan HematokritHb turun " kekurangan Fe,
anemia.Hematokrit meningkat " dehidrasi. Albumin SerumMerupakan 50%
total serum protein untuk keseimbangan cairan dan elektrolit,
transpor nutrien, hormon dan obat-obatan. Albumin berguna sebagai
indikator kekurangan protein yang berat. Karena dalam tubuh kita
banyak albumin. Kerusakannya berlangsung lambat dan perubahan
konsentrasinya juga lambat. Kondisi yang mengakibatkan kekurangan
albumin seperti penyakit hati, kerusakan ginjal lanjut, infeksi,
kanker, gangguan absorbsi. Di sini tingkat serum albumin hanya
digunakan sebagai suatu indikator beberapa protein tertentu.
Transferin
Adalah protin darah yang membawa besi dan mentranspornya ke
seluruh tubuh. Jumlah transferin adalah indikator yang paling
sensitif untuk menentukan kekurangan protein dari serum albumin
karena transferin merespon lebih cepat terhadap perubahan intake
protein dan sedikit dalam tubuh. Transferin banyak diproduksi dalam
hati. Jumah transferin yang meningkat bila penyimpanan besi rendah.
Jumlah transferin menurun bila penyimpanan besi berlebih. Kondisi
yang menurunkan jumlah transferin : penyakit hati, penyakit ginjal
lanjut dan luka bakar. Karena banyak laboratorium tidak mempunyai
peralatan untuk memeriksa transferin, secara langsung, perkiraan
jumlah transferin klien dilakukan dengan Total Iron-Binding
Capacity (TIBC). Tes TIBC lebih banyak digunakan karena lebih
sensitif. Menghitung total LimfositKurang kalori protein dan
defesiensi nutrisi yang serius dapat menekan sistem imun. Limfosit
total berkurang karena terjadi penurunan protein. Keseimbangan
NitrogenDigunakan untuk memperkirakan derajat protein yang sedang
digunakan dan diubah dalam tubuh. Tes untuk mengukur nitrogen
adalah : Blood Urea Nitrogen (BUN), Urine Urea Nitrogen (UUN).
Untuk itu diperlukan pengumpulan urin 24 jam. Urea adalah produk
akhir utama metabolisme protein dan asam amino. Terbentuk dari
detoksifikasi amonia oleh hati dan ditranspor ke ginjal untuk
diekskresi melalui urin. Konsentrasi urea di darah dan urin,
langsung dipengaruhi oleh intake dan kekurangan jumlah protein
dalam tubuh, produksi rata-rata urea di hati dan rata-rata bersihan
urea di ginjal. Peningkatan BUN mungkin disebabkan untuk kelebihan
intake protein, dehidrasi berat, sakit parah dan malnutrisi, tetapi
juga dapat disebabkan ekskresi urea yang tidak adekuat berhubungan
dengan penyakit ginjal atau obstruksi urinary. Penurunan BUN dapat
disebabkan oleh rendahnya protein dalam diet. Peningkatan UUN dapat
terjadi karena kelaparan berat. Ekskresi KreatininKreatinin adalah
hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan dari
fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka.
Rata-rata pembentukkan kreatinin berbanding langsung dengan total
massa otot. Kreatinin dibersihkan dari aliran darah oleh ginjal dan
diekskresi di urin sebanding dengan pembentukannya. Ekskresi
kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total massa otot. Pada
atropi otot rangka karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi
kreatinin. Pengukuran kreatinin urin dengan pengumpulan urin 24
jam. Standar ekskresi kreatinin dipengaruhi oleh jenis kelamin dan
TB. Standar ekskresi kreatinin ini digunakan dengan pengukuran
kreatinin untuk menentukan Creatinin Height Index (CHI) dalam
persen. Contoh : CHI = 70 % artinya massa otot rangka klien
kira-kira 70 % diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang
sama.
Clinical Sign / Gejala klinisORGAN TUBUH TANDA-TANDA NORMAL
TANDA-TANDA ABNORMALRambut Mengkilat, tidak kering /berminyak
Berminyak, kering, kusam,jarangKulit Halus, lembab, turgor baik
Kering, berminyak, ruam,kasar, bersisik, memar /pecah-pecahMata
Cemerlang, bersih Kering, merahLidah Pink, basah Merah
terbelah-belah,ben g ka kMembran mukosa Pink, merah, basah Merah,
kering, retakKardiovaskuler HR dan TD normal, iramajantung teratur
HR dan TD naik, iramajantung tidak teraturOtot Pertumbuhan baik,
kuat, tonusbaik, lemak di bawah kulit (+) Tonus buruk,
gangguantingkat perkembanganGastrointestinal Nafsu makan baik,
eliminasiteratur dan normal Manifestasi anoreksia, ketidakmampuan
mencerna, diare, konstipasiTenaga Semangat, energik, dapat
tidurdengan baik Energi menurun, lelah,apatis, kurng tidurNeurologi
Refleks normal, waspada,perhatian (+), emosi stabil Refleks
menurun, mudahmarah, perhatian menurun,bingung, emosi labilBB
Normal ; BB, TB seimbang sesuai usia > BB / < BB
Dietary History (latar belakang diet)Umumnya terdiri dari data
tentang pola dan kebiasaan makan, pemilihan makanan,
pembatasan-pembatasan, intake cairan setiap hari, penggunaan
suplemen vitamin dan mineral termasuk masalah diet seperti
kesulitan mengunyah / meneguk, aktivitas fisik , riwayat kesehatan
dan cara penyediaan / pengolahan makanan untuk memperoleh data
tentang pola dan kebiasaan makanan, digunakan tipe diet selama 24
jam secara detail intake makanan lebih dari 3 kali sehari dalam
satu minggu. Dokumen-dokumen tentang diet ini perawat dan klien
dapat membandingkan daftar makanan dengan standar RDA atau dengan
menentukan apakah klien dapat menerima diet nutrisi seimbang.
Perawat mendapatkan sudut pandang klien dari status nutrisinya