Top Banner
ASKEP KLIEN DENGAN GAGAL GINJAL Ns.SUMITRO ADI PUTRA, S.Kep, M.Kes Ns. LUKMAN, S.Kep, M.Kep
73

ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Nov 29, 2015

Download

Documents

Nia Kurnia

kmb
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

ASKEP KLIEN DENGAN GAGAL GINJAL

Ns.SUMITRO ADI PUTRA, S.Kep, M.KesNs. LUKMAN, S.Kep, M.Kep

Page 2: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Gagal Ginjal

Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya dan tidak dapat lagi mempertahankan homeostasis.

Page 3: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Gagal Ginjal Akut

Hilangnya fungsi ginjal secara mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubular dan glomerular.

Page 4: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Etiologi

Prarenal (hipoperfusi ginjal) Intrarenal (kerusakan aktual jaringan

ginjal) Pascarenal (obstruksi aliran urin)

Page 5: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Prarenal

Status penipisan volume (hemoragi atau kehilangan cairan melalui saluran GI).

Vasodilatasi (sepsis atau anafilaksis) Gangguan fungsi jantung (infark

miokardium, gagal jantung kongestif atau syok kardiogenik).

Page 6: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Intrarenal Kerusakan struktur glomerulus/tubulus. Iskemia jantung yang lama Mioglobinuria (trauma, cedera akibat benturan,

terbakar). Hemoglobinuria (reaksi transfusi, anemia

hemolitik). Agens nefrotoksik Antibiotik aminoglikosida (gentamisin, tobramisin) Agens kontras radiopaq Logam berat (timah, merkuri) Bahan kimia dan pelarut (etilen glikol, karbon

tetraklorida, arsenik) Obat AINS

Page 7: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Pascarenal

Obstruksi traktus urinarius Batu Tumor BPH Striktur Bekuan darah

Page 8: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Manifestasi KlinisNo. Sistem Manifestasi Penyebab

1. Integumen Kulit kering Membran mukosa kering

Dehidrasi

2. Gastro inestestinal Fetor uremicum Letargi disertai mual

persisten, muntah, dan diare

o Urea diubah menjadi anemia oleh bakteri muluto Perubahan aktifitas plateleto Serum uremit toxin akibat bakteri ususo Mukosa usus lembab

3. Saraf pusat Rasa lemah Sakit kepala Kedutan otot kejang

Toksin uremik Ketidakseimbangan elektrolit

4. hematologi Anemia Penurunan produksi eritropoetin Lesi gastrointestinal uremik Penurunaan usia sel darah merah Kehilangan darah dari GI

5. Asam basa Asidosis metabolik (penurunan

CO2 dan pH darah)

Mekanisme bufer ginjal turun Retensi asam organik hasil metabolisme

Page 9: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Hasil laboratorium

BJ urin rendah Peningkatan BUN dan kreatinin Hiperkalemia Penurunan CO2 dan pH darah

Peningkatan konsentrasi serum fosfat (PO4-)

Penurunan serum kalsium

Page 10: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Penatalaksanaan

Dialisis Penanganan hiperkalemia Mempertahankan keseimbangan cairan Cairan IV dan diuretik Koreksi asidosis dan peningkatan kadar

fosfat.

Page 11: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Gagal Ginjal Kronis

Gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit.

Page 12: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Etiologi

Penyakit sistemik (DM, glomerulonefritis kronis, pielonefritis, hipertensi yg tdk dpt dikontrol)

Obstruksi traktus urinarius Lesi herediter (penyakit ginjal polikistik,

gangguan vaskuler, infeksi, medikasi atau agens toksik).

Lingkungan dan agens berbahaya (timah, kadmium, merkuri dan kromium).

Page 13: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Manifestasi KlinisNo. Sistem Manifestasi Penyebab

1. Integumena. Kulitb. Kukuc. Rambut

Kulit kekuningan Pucat / pallor Pruritas Kering dan bersisik Tipis dan rapuh Kering, rapuh

Penimbunan urochrom Anemia Penurunan aktifitas kelenjar keringat (semua

kelenjar) Endapan fosfat Terbuangnya protein dan Ca menurun Aktifitas semua kelenjar menurun Terbuangnya protein

2. Gastro inestestinala. Oralb. Lambung

Halitosis / fetor uremicum Perdarahan gusi, stomatitis Mual, muntah, anoreksia,

gastritis, ulcreation

o Urea diubah menjadi anemia oleh bakteri muluto Perubahan aktifitas plateleto Serum uremit toxin akibat bakteri ususo Mukosa usus lembab

3. Cardiovaskuler Hipertensi, oedem Conjunctiva heart failure Arteriosklerosis heart disease Perikarditis

Overload cairan mekanisme rennin angiotensin Kelebihan cairan, anemia Hipertensi kronis, pengapuran jaringan lunak Toxin uremic dakam pericardium

4. Pulmonary Uremic “lung” atau pneumonia Toxin uremic dalam pleura dan jaringan paru Retensi asam organic hasil metabolisme Toxin uremic

Page 14: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

5.

Asam basa Asidosis metabolic Ketidakseimbangan elektrolit Retensi asam organic hasil metabolisme

6.

Neurologic Letih, lesu, sakit kepala, gangguan tidur, gangguan otot /kejang, pegal

Toxin uremic Ketidakseimbangan elektrolit

7.

Hematologik AnemiaPerdarahan

Penekanan produksi RBC Penurunan waktu hidup RBC Perdarahan Dialysis Defisiensi Fe

8.

Metabolik Intoleransi KHHiperlipidemiaHiperparatiroidInfertilitySexual disfunctionMenurunya libido + ereksiMenurunya menstruasi s/d

amenorhoc

Menurunya sensitifitas insulin di dalam jaringan perifer Penundaan produksi insulin oleh pancreas Meningkatnya waktu hidup insulin Meningkatnya produksi serum bringliserial Produksi glyserial meningkat dalam hati karena insulin

meningkat Meningkatnya produksi serum trigliserid Produk glyserides meningkat dlm hati akibat dari

insulin meningkat Fosfat dlm serum meningkat Ca+ dlm serum

menurun merangsang paratiroid Mekanisme belum jelas Produksi testosterone dan spermatogenesis menurun Rangsangan paratiroid meningkat

Page 15: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Patofisiologi

Terjadi kerusakan dan penurunan progresif fungsi nefron. Saat terjadi penurunan nilai GFR dan klirens serum ureum dan kreatinin meningkat.

Nefron yang masih sehat mengalami hipertropi karena terus menggantikan semua fungsi nefron yang rusak. Hal ini menyebabkan ginjal kehilangan kemampuan untuk memekatkan urine secara baik.

Page 16: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Ginjal berupaya untuk mengeluarkan larutan urine dalam jumlah besar sehingga pasien mengalami kekurangan cairan tubuh.

Kerusakan nefron terus terjadi, diikuti laju filtrasi ginjal terus menurun.

Tubuh tidak mampu lagi membuang air, garam, dan produk-produk sampah lainya melalui ginjal. Jika laju filtrasi ginjal < 10 – 20 mL/mnt secara klinis akan terlihat uremia dan tanda-tanda toksik akibat produk sampah semakin terlihat.

Page 17: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Penyebab

Kerusakan Nefron

Kehilangan fungsi ginjal sebagian

Menurunya GFR dan Clearance

Meningkatkan fungsi ginjal yang masih normal

Sisa yang normal hypertrofi

Filtrasi solute meningkatFungsi mengkonsentrasi urine menurun

Ekskresi hydrogen ↓ Asidosis metabolicEkskresi fosfat ↓ HyperfosfatemiaEkskresi kalium ↓ HyperkalemiaReabsorbsi Na ↓ Retensi airEkskresi sampah Nitrogen ↓ Uremia

Pasien kehilangan cairan tubuh

Perfusi pembuluh darah ginjal menurun

Kerusakan renal meningkat, jumlah nefron normal menurun

Perfusi pembuluh darah ginjal menurun

Total GFR menurun lebih lanjut

Tubuh tidak mampu membuang sisa garam dan sisa metabolisme melalui

ginjal

Syndrome Uremia (GFR 10 – 20 mL/mnt)

Pasien mengalami Kehilangan fungsi non sekresi ginjal :Kerusakan fungsi insulinKegagalan produksi erytropoetinKegagalan mengaktifkan kalsiumGangguan reproduksiGangguan immunitas

Fungsi reabsorbsi tubulus menurun secara berangsur

Ekskresi urin meningkat, cair (Poliuria)

Page 18: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Penataksanaan Modifikasi diet

- Pembatasan protein,natrium,air,kalium

- Peningkatan kalori Farmakoterapi

- Agen antiemetik

- Ikatan fosfat (antasida aluminium hidroksida)

- Vit.D dan suplemen kalsium Dialisa Transplantasi ginjal

Page 19: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian Diagnosa keperawatan Perencanaan keperawatan

Page 20: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Pengkajian

Gagal ginjal akut Substansi toksik (keracunan timah). syok Pielonefritis akut Glomerulonefritis akut

1. Riwayat atau adanya faktor penyebab :

Page 21: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Gagal ginjal kronis

DM Penyakit polikistik (terjadinya

kista/kantung berisi cairan di dlm ginjal dan organ lain krn faktor keturunan).

Nefrosklerosis Glomerulonefritis kronis Sindrom nefrotik GGA tak teratasi

Page 22: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

2. Pemeriksaan Fisik

Haluaran urin dengan BJ dibawah normal Kelelahan (akibat anemia) Hipertensi, peningkatan BB dan edema Perubahan pada kulit (pucat, warna

keabuan), gatal dan kering akibat akumulasi produk sisa nitrogen.

Anoreksia Sakit dan nyeri pada tulang dan sendi krn

kehilangan kalsium dari tulang.

Page 23: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

3. Pemeriksaan diagnostik

Kreatinin dan BUN serum meningkat Klirens kreatinin menunjukkan penyakit ginjal

tahap akhir bila berkurang sampai 90%. Elektrolit serum menunjukkan peningkatan

kalium, fosfor, kalsium, magnesium dan produk fosfor-kalsium, dgn natrium serum rendah.

GDA menunjukkan asidosi metabolik (nilai pH, bikarbonat dan kelebihan basa di bawah rentang normal)

Page 24: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Hemoglobin dan hematokrit di bawah rentang normal.

Jumlah sel darah merah di bawah rentang normal.

Kadar alkalin fosfat mungkin tinggi bila metabolisme tulang dipengaruhi.

Page 25: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan dan natrium.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet dan perubahan membran mukosa mulut.

3. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana tindakan dan prognosis.

Page 26: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

4. Intoleransi aktivitas b.d anemia dan nyeri sendi sekunder terhadap gagal ginjal.

5. Gangguan harga diri b.d ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra tubuh dan fungsi seksual.

Page 27: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Rencana Keperawatan

DP.1

Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan dan natrium.

Batasan Karakteristik :

Masukan cairan secara bermakna lebih besar dari haluaran urine, haluaran urine<30 ml/jam, BJ di bawah normal, edema, tek.sistolik>140 mmHg, nadi kuat, natrium serum di bawah rentang normal, rales, peningkatan BB menetap.

Page 28: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Hasil :

Mendemonstarsikan status cairan dan elektrolit dalam rentang normal.

Kriteria Evaluasi :

Nilai elektrolit serum dalam rentang normal, bunyi napas bersih, tak ada edema, TD sistolik 90-140 mmHg.

Page 29: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Intervensi dan rasionalisasi

1. Pantau status cairan

Rasionalisasi :

Untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi.

Page 30: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

2. Batasi masukan cairan

Rasionalisasi :

Pembatasan cairan akan menentukan berat tubuh ideal, haluaran urine dan respos terhadap terapi.

Page 31: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

3. Identifikasi sumber potensial cairan (medikasi dan cairan yg digunakan untuk pengobatan: oral dan intravena, makanan.

Rasionalisasi :

Sumber kelebihan cairan yg tidak diketahui dapat diidentifikasi.

Page 32: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

4. Jelaskan pada klien dan keluarga rasional pembatasan.

Rasionalisasi :

Pemahaman meningkatkan kerjasama klien dan keluarga dalam pembatasan cairan.

Page 33: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

5. Bantu klien dlm menghadapi ketidaknyamanan akibat pembatasan cairan.

Rasionalisasi :

Kenyamanan klien meningkatkan kepatuhan terhadap pembatasan diet.

Page 34: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

6. Tingkatkan dan dorong higiene oral dengan sering.

Rasionalisasi :

Higiene oral mengurangi kekeringan membran mukosa mulut.

Page 35: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

DP.2Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet dan perubahan membran mukosa mulut.

Batasan karakteristik :Penurunan BB, kelemahan, masukan makanan sedikit, anoreksia, mual, muntah, mukosa kering.

Page 36: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Hasil :

Mendemonstrasikan tak ada lagi kekurangan nutrisi.

Kriteria Evaluasi :

BB stabil, peningkatan masukan makanan, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal (BUN, kreatinin serum, protein, tranferin, elektrolit serum dan kadar besi).

Page 37: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Intervensi dan Rasionalisasi

1. Pantau status nutrisi (perubahan BB, pengukuran antropometri, nilai laboratorium (elektrolit serum, BUN, kreatinin, protein, transperin, dan kadar besi).

Rasionalisasi :

Menyediakan data dasar untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi

Page 38: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

2. Pantau faktor yg berperan dlm perubahan masukan nutrisi (anoreksia, mual, muntah, diet yg tdk menyenangkan, depresi, kurang memahami pembatasan diet, stomatitis)

Rasionalisasi :

Menyediakan informasi mengenai faktor lain yg dapat di ubah atau dihilangkan untuk meningkatkan masukan diet.

Page 39: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

3. Menyediakan makanan kesukaan klien dalam batas-batas diet.

Rasionalisasi :

Mendorong peningkatan masukan diet

Page 40: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

4. Tingkatkan masukan protein yg mengandung nilai biologis tinggi (telur, produk susu, daging).

Rasionalisasi :

Protein lengkap diberikan untuk mencapai keseimbangan nitrogen yg diperlukan untuk pertumbuhan dan penyembuhan.

Page 41: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

5. Anjurkan cemilan tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium diantara waktu makan.

Rasionalisasi :

Mengurangi makanan dan protein yg dibatasi dan menyediakan kalori untuk energi, membagi protein untuk pertumbuhan dan penyembuhan jaringan.

Page 42: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

6. Ubah jadwal medikasi sehingga medikasi ini tidak segera diberikan sebelum makan.

Rasionalisasi :

Ingesti medikasi sebelum makan menyebabkan anoreksia dan rasa kenyang.

Page 43: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

7. Jelaskan rasional pembatasan diet dan hubungannya dgn penyakit ginjal dan peningkatan urea dan kadar kreatinin.

Rasionalisasi :

Meningkatkan pemahaman klien tentang hubungan antara diet, urea, kadar kreatinin dgn penyakit renal.

Page 44: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

8. Sediakan daftar makanan yg dianjurkan secara tertulis dan anjuran untuk memperbaiki rasa tanpa menggunakan natrium atau kalium.

Rasionalisasi :Daftar yg dibuat menyediakan pendekatan yg posisif terhadap pembatasan diet dan merupakan referensi untuk klien dan keluarga yg dpt digunakan di rumah.

Page 45: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

9. Ciptakan lingkungan yg menyenangkan selama waktu makan.

Rasionalisasi :

Faktor yg tidak menyenangkan yg berperan dalam menimbulkan anoreksia dihilangkan.

Page 46: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

10. Timbang berat badan harian

Rasionalisasi :

Untuk memantau status cairan dan nutrisi

Page 47: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

11. Pantau bukti adanya masukan protein yg tidak adekuat.

Rasionalisasi :

Masukan protein yg tidak adekuat dpt menyebabkan penurunan albumin dan protein lain, pembentukan edema dan perlambatan penyembuhan.

Page 48: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

DP.3Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana tindakan dan prognosis.

Batasan Karakteristik :

Mengungkapkan kurang pemahaman, meminta informasi, keluhan perasaan gugup dan takut.

Page 49: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Hasil :

Mendemontrasikan ansietas berkurang

Kriteria Evaluasi :

Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik dan rencana tindakan, sedikit melaporkan perasaan gugup atau takut.

Page 50: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Intervensi dan Rasionalisasi

1. Bila mungkin, atur untuk kunjungan dari individu yg mendapat terapi

Rasionalisasi :Individu yg berhasil dlm koping terhadap ERSD dapat berpengaruh positif untuk membantu klien yg baru di diagnosa mempertahankan harapan dan mulai menilai perubahan gaya hidup yg akan diterima.

Page 51: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

2. Berikan informasi tentang : Sifat gagal ginjal. Jamin klien

memahami bahwa gagal ginjal kronis adalah tak dapat pulih dan bahwa lama tindakan diperlukan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal.

Pemeriksaan diagnostik (tujuan, deskripsi singkat, persiapan yg diperlukan sebelum tes, perawatan setelah tes, hasil tes dan kemaknaan hasil tes.

Page 52: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Rasionalisasi :

Klien sering tidak memahami bahwa dialisa akan diperlukan selamanya bila gagal ginjal tak dapat pulih. Memberi klien informasi mendorong partisipasi dlm pengambilan keputusan dan membantu mengembangkan kepatuhan dan kemandirian maksimum.

Page 53: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

3. Sediakan waktu untuk klien dan orang terdekat untuk membicarakan tentang masalah dan perasaan tentang perubahan gaya hidup yg akan diperlukan untuk memilih terapi.

Rasionalisasi :

Pengekpresian perasaan membantu mengurangi ansietas. Tindakan untuk gagal ginjal berdampak pada seluruh keluarga.

Page 54: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

DP.4Intoleransi aktivitas b.d anemia dan nyeri sendi sekunder terhadap gagal ginjal.

Batasan karakteristik :

Keluhan lelah, malaise, dan kurang energi, takipnea dan takikardi pada kerja fisik minimal, laporan nyeri sendi.

Page 55: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Hasil :

Mendemonstrasikan peningkatan toleransi aktivitas.

Kriteria evaluasi :

Berkurangnya keluhan lelah, peningkatan keterlibatan pada aktivitas sosial, laporan perasaan lebih berenergi, frekuensi pernapasan dan frekuensi jantung kembali dlm rentang normal setelah penghentian aktivitas, berkurangnya keluhan nyeri sendi.

Page 56: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Intervensi dan Rasionalisasi

1. Pantau :

- BB setiap hari

- Kreatinin dan BUN serum

- Jumlah makanan yg dikonsumsi dalam setiap

makan.

- Hasil lab. terutama hemoglobin & hematokrit.

- Kadar besi dan feritin serum

- Nilai protein serum

- Masukan dan haluaran

- Hasil kalsium serum dan kadar fosfat

Page 57: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Rasionalisasi :

Untuk mengidentifikasi indikasi perkembangan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.

Page 58: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

2. Konsultasi dokter bila keluhan kelelahan menetap.

Rasionalisasi :

Ini dapat menandakan kemajuan kerusakan ginjal dan perlunya penilaian tambahan dalam terapi.

Page 59: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

3. Mungkinkan periode istirahat sepanjang hari. Bantu klien dlm merencanakan periode istirahat bila siap untuk pulang dgn meninjau ulang rutinitas di rumah setiap hari.

Rasionalisasi :

Istirahat memungkinkan tubuh untuk menyimpan energi yg digunakan oleh aktivitas

Page 60: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

4. Jamin lingkungan kondusif untuk makan selama waktu makan (bebas bau, makanan disajikan pada suhu yg tepat, makanan disajikan sesuai kesukaan klien).

Rasionalisasi :

Meskipun anoreksia akibat dari kombinasi faktor2 spt kelelahan, toksin uremik berlebihan, dan depresi, penilaian dpt dibuat untuk meningkatkan nafsu makan.

Page 61: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

5. Berikan agen ikatan fosfat yg diprogramkan, suplemen kalsium, dan suplemen vitamin D.

Rasionalisasi :

Deposit kalsium mengakibatkan ketidaknyamanan sendi. Pada gagal ginjal metabolisme vit.D berkurang yg menyebabkan penurunan absorpsi kalsium dari sal.GI.

Page 62: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Bila kalsium serum turun, produksi parathormon meningkat, mengakibatkan peningkatan reabsorpsi fosfat dan kalsium dari tulang meningkat dan akhirnya demineralisasi tulang.

Page 63: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

6. Bantu klien dlm merencanakan jadwal aktivitas setiap hari untuk menghindari imobilisasi dan kelelahan.

Rasionalisasi :

Imobilisasi meningkatkan reabsorpsi kalsium dari tulang.

Page 64: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

7. Pertahankan masukan nutrisi yg diprogramkan, yg biasanya termasuk kalori tinggi dan jumlah khusus protein, natrium, kalium, dan cairan. Rujuk klien pada ahli diet bila masukan oral berlanjut kurang dari 30% setiap makan. Konsul dokter tentang penggunaan makanan enteral atau nutrisi parenteral total (NPT) bila masukan diet terus menerus tidak cukup untuk mempertahankan status anabolik.

Page 65: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Rasionalisasi :

Kondisi katabolik menambah kelelahan lanjut, kelemahan, dan anemia. Pembatasan protein dan kalium membantu mengontrol produksi sisa nitrogen. Pembatasan natrium dan cairan membantu mengontrol retensi cairan. Mengevaluasi status nutrisi klien dan menganjurkan makanan yg tepat berdasarkan kesukaan klien dan kebutuhan nutrisi untuk penyakit yg sedang dialami.

Page 66: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

DP.5Gangguan harga diri b.d ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra tubuh dan fungsi seksual.

Tujuan :

Memperbaiki konsep diri

Page 67: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

Intervensi dan Rasionalisasi

1. Pantau respon dan reaksi klien dan keluarga terhadap penyakit dan penanganan.

Rasionalisasi :

Menyediakan data tentang masalah pada klien dan keluarga dalam menghadapi perubahan dalam hidup.

Page 68: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

2. Pantau hubungan antara klien dengan anggota keluarga terdekat.

Rasionalisasi :

Penguatan dan dukungan terhadap klien diidentifikasi.

Page 69: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

3. Pantau pola koping klien dan keluarga

Rasionalisasi :

Pola koping yg telah efektif dimasa lalu mungkin potensial destruktif ketika memandang pembatasan yg ditetapkan akibat penyakit dan pembatasan.

Page 70: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

4. Ciptakan diskusi terbuka tentang perubahan yg terjadi akibat penyakit dan penanganan (Perubahan peran, perubahan gaya hidup, perubahan dlm pekerjaan, perubahan seksual, ketergantungan pada tim kesehatan).

Rasionalisasi :Klien dpt mengidentifikasi masalah dan langkah2 yg diperlukan untuk meghadapinya.

Page 71: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

5. Gali cara alternatif untuk ekspresi seksual lain selain hubungan seksual.

Rasionalisasi :

Bentuk alternatif ekspresi seksual dapat diterima.

Page 72: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt

6. Diskusikan peran memberi dan menerima cinta, kehangatan dan kemesraan.

Rasionalisasi :

Seksualitas mempunyai arti yg berbeda bagi tiap individu, tergantung pada tahap maturitasnya.

Page 73: ASKEP GAGAL GINJAL.ppt