Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Definisi febris adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kenaikan suhu tubuh diatas 37°C atau dimana fungsi pusat pengatur suhu tubuh badan terganggu dalam otak (hipotalamus). Biasanya karenakan suhu ini berlangsung selama 3-7 hari. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan dan memberikan asuhan keperawatan yang komperhensif sesuai dengan kebutuhan pasien dengan febris. 2. Tujuan Khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian pada pasien dengan febris di ruang pavilion RSUD SALATIGA. b. Mampu menganalisa data dan merumuskan masalah keperawatan pada pasien dengan febris di ruang pavilion II RSUD SALATIGA. c. Mampu melaksanakan intervebsi pada pasien dengan febris diruang pavilion II RSUD SALATIGA. 1
26

ASKEP FEBRIS

Oct 26, 2015

Download

Documents

oooo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ASKEP FEBRIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Definisi febris adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

kenaikan suhu tubuh diatas 37°C atau dimana fungsi pusat pengatur suhu

tubuh badan terganggu dalam otak (hipotalamus). Biasanya karenakan suhu ini

berlangsung selama 3-7 hari.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan dan memberikan asuhan keperawatan yang

komperhensif sesuai dengan kebutuhan pasien dengan febris.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian pada pasien dengan febris di ruang

pavilion RSUD SALATIGA.

b. Mampu menganalisa data dan merumuskan masalah keperawatan pada

pasien dengan febris di ruang pavilion II RSUD SALATIGA.

c. Mampu melaksanakan intervebsi pada pasien dengan febris diruang

pavilion II RSUD SALATIGA.

d. Mampu melaksanakan implementasi pada pasien dengan febris diruang

pavilion II RSUD SALATIGA.

e. Mampu melaksanakan evaluasi pada pasien dengan febris diruang

pavilion II RSUD SALATIGA.

1

Page 2: ASKEP FEBRIS

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian

Febris adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kenaikan

suhu tubuh diatas 37°C atau dimana fungsi pusat pengatur suhu badan

terganggu dalam otak (hypothalamus).

(IPD. Edisi 3)

Febris adalah suatu keadaan dimana seorang mengalami kenaikan suhu

menjadi >37°C selama 3 – 7 hari.

(Manjour 2002)

2. Etiologi

Hal – hal yang menyebabkan febris adalah :

1. Rangsangan secara mekanis antara lain tekanan rangsangan dari

pendarahan otak, tumor serebi dan fraktur basis spaini.

2. Rangsangan secara psikis antara lain pengaruh dari cerebrum yang bersifat

demam hysteria.

3. Rangsangan secara kimiawi antara lain rangsangan pyrula, zat – zat

pirugeb hasil pemecahan protein atau metabolisme dari bakteri.

Penyebab diatas menimbulkan banyak fibris atau demam antara lain :

a. Demam septik

Adalah suhu badan yang berangsur naik ketingkat yang paling tinggi

sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal. Pada

pagi hari sering kali juga disertai keluhan menggigil dan berkeringat.

b. Demam Romitten (Demam Turun Naik)

Adalah demam yang ditandai dengan suhu tinggi dan rendah secara

bergantian, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah

mencapai suhu badan normal.

c. Demam Informitten (Demam Selang – Seling)

Adalah demam dengan suhu badan turun ke tingkat yang normal

selama beberapa jam dalam suatu hari.

2

Page 3: ASKEP FEBRIS

d. Demam Karantina (Demam menetap)

Adalah demam terus – menerus.

e. Demam Perpularis (Demam Nifas)

Adalah demam pada saat nifas, malam hari panas dan pagi suhu

rendah.

f. Demam Recurrent (Demam Berulang)

g. Demam Traumatica

Adalah demam karena luka.

h. Demam Typo Inverso

Adalah demam dengan sifat terbalik dan suhu tinggi pada malam hari

i. Demam Undulans

Adalah demam ditandai garis suhu yang naik turun secara

bergelombang.

(Manjouer 2002)

3. Patiofisiologi

Sebagian febris (demam) terjadi karena gangguan gizi sebagian akibat

dari kurangnnya nafsu makan dapat mengakibatkan kejang. Gangguan

hypothalamus dan menghambat tumbuh kembang jika terjadi pada anak.

(Manjoer 2002)

4. Tanda dan Gejala Klinik

Gejala febris antara lain :

- Demam diatas suhu 37,2°C selama 3 – 7 hari

- Mual

- Muntah

- Pusing

- Nyeri perut di epigastrium

- Pembesaran hati

3

Page 4: ASKEP FEBRIS

5. Diagnosa Pembanding

Penyebab lain kejang yang disertai demam harus disingkirkan

khususnya meningitis atau ensefalitis. Fungsi lumbal terindikasi bila ada

kecurigaan klinis meningitis adanya sumber infeksi bila ada kecurigaan klinis

meningitis. Adanya sumber infeksi seperti ototis media tidak menyingkirkan

meningitis dan jika pasien telah mendapatkan antibiotika maka perlu

dipertimbangkan fungsi lumbal.

6. Penatalaksanaan

1. Baringkan pasien selama 2 – 14 hari.

2. Berikan diet lunak.

3. Medikamentosa yang bersifat simpofamis

4. Pemberian antibiotik dan obat penurun panas.

(Manjoer 2002)

B. Tinjauan Perasat

Kompres hangat

1. Pengertian

Merupakan tindakan kompres dengan memakai air yang hangat

2. Tujuan

a. Memenuhi kebutuhan rasa nyaman.

b. Mengurangi atau membebaskan nyeri.

c. Mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot

d. Memberikan rasa hangat

3. Persiapan alat

a. Kom besar berisi hanscoon

b. Kain untuk kompres

c. Baskom berisi air hangat

d. Perlak pengalas

4. Prosedur Tindakan

a. Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada pasien tentang prosedur

tindakan yang akan dilakukan.

b. Menyiapkan alat dan membawa alat kedekat pasien .

c. Memasang sampiran bila perlu.

4

Page 5: ASKEP FEBRIS

d. Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan keringkan dengan

handuk

e. Memasang perlak pengalas dibawah kepada pasien

f. Memakai handscoon

g. Memasukkan kain kedalam air hangat, kemudian diperas

h. Letakkan kain yang sudah diperas di dahi pasien

i. Tunggu kurang lebih 20 menit, kemudian angkat

j. Ulangi kompres sampai suhu badan turun

k. Mengambil perlak pengalas dan membereskan alat

l. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan mengeringkan

dengan handuk bersih

m. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

5

Page 6: ASKEP FEBRIS

BAB III

PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.E UMUR 22TAHUN

DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRIS

DI RUANG PAVILLIUN II RSUD SALATIGA

A. PENGKAJIAN

Pengkajian ini dilaksanaka pada hari Jumat 24 Februari 2012 di Ruang Pavilliun II Rumah

Sakit Umum Daerah Salatiga dengan Auto/Allow anamnesa.

1. Data Subyektif

a. Biodata

I. Identitas pasien

Nama: Nn.E

Umur: 22 tahun

Alamat: Jl.Osamaliki 10 Sidorejo Lor Salatiga

Tanggal Masuk: 24 Februari 2012

No Registrasi: 213043

Agama: Islam

Pekerjaan: Mahasiswa

Jenis Kelamin: Perempuan

II. Identitas Penanggung Jawab

Nama: Sdr. F

Umur: 22 Tahun

Alamat: Jl.Osamaliki 10 Sidorejo Lor Salatiga

Agama: Islam

Hub Dengan Pasien: Sahabat

6

Page 7: ASKEP FEBRIS

b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

Pasian mengatakan badan panas, mual dan muntah.

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan dahulu sudah pernah mengidap penyakit yang sama tapi tidak

sampai opname di rumah sakit.

3) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien datang pada tanggal 24 Februari 2012 dengan keluhan panas sejak 2 hari

yang lalu, pusing, mual dan muntah.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit yang diturunkan seperti: DM, HT,

jantung, asma, dll.

c. Pola fungsional

No. Pola Fungsional Sebelum Dirawat Selama Dirawat

1. Pola Bernafas Pasian bernafas

normal, tidak sesak

yaitu 17x/menit dan

tanpa alat bantu.

Pasien bernafas

normal, tidak sesak

yaitu 17x/menit dan

tanpa alat bantu.

2. Pola Nutrisi dan

Metabolisme

Pasian makan 3x

sehari 1 porsi penuh

dengan menu: nasi,

lauk,sayur dan

minum 7-8 gelas air

putih dan kadang

diselingi air teh.

Pasien makan 3x/hari

setengah porsi,

dengan menu yang

diberikan dari rumah

sakit dan minum 5-6

gelas air putih dan

kadang diselingi

dengan air teh.

3. Pola Eliminasi BAK: 3-4x/hari,

warna kuning bening

dan bau khas

amoniak

BAB: 1-2x/hari,

dengan konsistensi

BAK: 4-5x/hari,

warna kuning bening

dan bau khas obat.

BAB: 1x/hari dengan

konsistensi feses

lunak, warna kuning

7

Page 8: ASKEP FEBRIS

feses lunak, warna

kuning kecoklatan

dan bau khas feses.

dan bau khas feses.

4. Pola Keseimbangan

dan Gerak

Pasien melakukan

kegiatan dan

beraktifitas sehari-

hari tanpa bantuan

orang lain.

Pasien tidak bergerak

bebas karena di

bagian tangan kirinya

terpasang infuse RL,

hanya bias terbaring

di tempat tidur.

5. Pola Istirahat dan

Tidur

Pasien dalam sehari

tidur selama 8-9jam.

Pasien mengalami

gangguan tidur,

sehubungan dengan

pusing, nyeri perut,

mual dan muntah.

6. Pola

Mempertahankan

Suhu (Temperatur)

Pasien mengenakan

pakaian panjang dan

juga pendek sehari-

harinya sesuai

kondisi cuaca.

Pasien hanya

mengenakan baju

tidur, baju berlengan

pendek, dan celana

panjang.

7. Pola personal

Hygiene

Pasien mandi 2x/hari,

gosok gigi 2-3x/hari,

dan keramas

3x/minggu.

Pasien belum pernah

mandi, gosok gigi

dan keramas selama

dirawat.

8. Pola Komunikasi Pasien berkomunikasi

dengan baik dan

artikulasi yang

mudah dimengerti.

Pasien bisa

berkomunikasi

dengan baik dan

artikulasi yang

mudah dimengerti.

9. Kebutuhan Spiritual Pasien menjalankan

sholat 5 waktu.

Pasien tidah sholat, ia

hanya berdoa

ditempat tidurnya.

10. Kebutuhan

Berpakaian

Pasien mengenakan

baju lengan panjang

terkadang juga

Paseian hanya

mengenakan baju

lengan pendek dan

8

Page 9: ASKEP FEBRIS

mengenakan kaos

lengan pendek.

celana tidur panjang.

11. Kebutuhan Rasa

Nyaman dan Aman

Pasien merasa aman

dan nyaman

dilingkungan tempat

tinggalnya.

Pasien kurang merasa

aman dan nyaman

dengan lingkungan

rumah sakit.

12. Kebutuhan Bekaerja Pasien sehari-hari

kuliah dan bekerja

dengan baik.

Pasien tidak bias

bekerja seperti

biasanya ia hanya

bias beristirahat di

tempat tidur.

13. Kebutuhan Rekreasi Pasien

menghilangkan penat

dengan berwisata,

menonton TV, dll.

Pasien hanya bias

menonton TV, dan

berinteraksi dengan

keluarga dan

penjenguk saja.

14. Kebutuhan Belajar Pasien adalah

seorang mahasiswa.

Pasien tidak bisa

mengikuti kelas

perkuliahan.

2. Data obyektif

a) Keadaan Umum

Penampilan: baik tapi masih lemas.

Kesadaran: composmentis.

b) Tanda-Tanda Vital

Tekanan Darah: 105/63 mmHg

Respiratori rate: 20x/menit

Nadi: 80x/menit

Temperature: 39C

c) Pemeriksaan Fisik

1. Kepala: bentuk mesocepal, tidak terdapat luka trauma, tidak ada benjolan.

9

Page 10: ASKEP FEBRIS

2. Rambut: lurus, kulit kepala bersih, persebaran rambut merata, tidak mudah

rontok.

3. Mata: simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.

4. Hidung: bersih, tidak ada pembesaran polip.

5. Telinga: simetris, bersih tidak ada penumpukan serumen, bisa mendengar dengan

jelas.

6. Mulut: bersih, tidak ada karies gigi.

7. Leher: tidak ada pembasaran kelenjar tiroid dan limpe, mobilitas leher baik.

8. Dada:

a. Paru-paru

Inspeksi: berkembang sama saat bernafas.

Palpasi: paru-paru kanan dan kiri berkembang sama.

Perkusi: terdengar bunyi resonan.

Auskultasi: tidak ada wheezing, pernafasan normal 17x/menit.

b. Jantung

Inspeksi: simetris.

Palpasi: tidak ada nyeri tekan.

Perkusi: bunyi jantung redup.

Auskultasi: bunyi jantung normal, tidak ada bunyi tambahan.

9. Abdomen:

Inspeksi: tidak ada luka bekas operasi, bentuk perut datar.

Palpasi: tidak ada nyeri tekan.

Perkusi: terdengar bunyi timpani.

Auskultasi: peristaltic usus normal.

10. Genetalia:tidak terpasang kateter.

11. Ekstremitas Superior: di tangan kiri terpasang infuse RL 20tpm.

12. Ekstrimitas Inferior: tidak terdapat cacat ataupun bekas operasi.

13. Kuku: bersih, warna dasar kuku merah muda, crt<2

14. Kulit: sawo matang, turgor kulit normal.

3. Data penunjang

10

Page 11: ASKEP FEBRIS

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan hematologi dan kimia klinik pada tanggal 25 Februari 2012.

Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

HEMATOLOGI

Jml. Lekosit(Al) 3,2 4,5-11,0

Hemoglobin(HB) 13,9 g/dl L=14-18 P=12-16

Laju Endap

Darah(LED) 1 jam

8 Mm 6-11

KIMIA KLINIK

SGOT 29 u/e <31

SGPT 13 u/e C32

Terapi Obat

Infus RL 20tpm

Ergotamine (oral) 3x1

PCT (oral) 3x1

Alpraz (oral) 1x0,5

Radin (inj) 2x1 ampul

Metyl pred (inj) 2 x125 mg

11

Page 12: ASKEP FEBRIS

B. ANALISA DATA

Nama pasien : Nn. E No. register : 213043

Ruang : Paviliun II Dx. Medis : Febris

No Hari/Tanggal Data FokusKemungkinan

Penyakit

Masalah

KeperawatanTTD

1. jumat,

24 februari

2012

DS:

Pasien mengatakan

panas sejak 2 hari

yang lalu , lemas,

mual, dan BAB cair

1x, kepala pusing,

dan badan pegal-

pegal

DO :

KU : lemah

TD : 110/80 mmHg

N : 80x/menit

S : 39°C

R : 22x/menit

Bibir kering, turgor

kulit kurang elastis,

konjungtiva merah

Febris Gangguan pola

eliminasi : BAB

cair, suhu badan

naik karena

gangguan pada

hypothalamus.

12

Page 13: ASKEP FEBRIS

C. RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien : Nn. E No. reg istrasi : 213043

Ruang : Paviliun II Dx. Medis : Febris

No Hari/tanggal

jam

Diagnosa

keperawatanTujuan

Intervensi

keperawatan

TTD

1. Jumat,

24 februari

2012

Jam 20.00

Gangguan rasa

nyaman

sehubungan

dengan

meningkatnya

suhu badan

39,5°C

(hipertermi) dan

nyeri perut serta

mual dan muntah

masalah teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, dengan kriteria hasil:-suhu tubuh turun atau kembali normal (36-37°C)-memperbaiki pola nutrisi,nafsu makan meningkat sehingga badan tidak lemas.

-Beri kompres

hangat

-Anjurkan

banyak minum

air putih

-Monitor KU dan

TTV

-Anjurkan makan

sedikit tapi

sering

-Jelaskan tentang

pentingnya

nutrisi

-Kolaborasi

dengan medis

13

Page 14: ASKEP FEBRIS

D. TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Nn. E No. registrasi : 213043

Ruang : Paviliun II Dx. Medis : Febris

NoHari/tanggal

jamImplementasi Respon TTD

1. Jumat, 24

februari 2012

05.00

-Memberi kompres hangat

-Menganjurkan banyak air

putih ± 8 gelas tiap hari

-Memonitor KU dan TTV

-Menganjurkan pasien

untuk makan sedikit tapi

sering

-Menjelaskan tentang

pentingnya nutrisi

-kolaborasi dengan medis

dengan pemberian terapi :

Per oral :

-ergotamin 3x1

-paracetamol 3x1

-Alpraz 1x0,5tab

Injeksi :

-ranitidin 2x1amp

-metil prednisone 2x125

-Pasien bersedia untuk

dikompres

-Pasien bersedia minum

air putih ±8 tiap hari

-Pasien bersedia

diperiksa, dengan hasil

sbb :

KU : sedang

TD : 120/80mmHg

N : 78x/menit

S : 36,7°C

RR : 22x/menit

-Pasien bersedia untuk

makan

-Pasien kooperatif

-Pasien mau minum

obat dan tidak

alergi.Obat sudah

masuk melalui IV

(selang infuse) dan

tidak terjadi alergi.

14

Page 15: ASKEP FEBRIS

mg

E. CATATAN PERKEMBANGAN

Nama pasien : Nn. E No. registrasi : 213043

Ruang : Paviliun II Dx. Medis : febris

NoHari/tanggal

jamEvaluasi TTD

15

Page 16: ASKEP FEBRIS

1. Jumat, 24

februari 2012

06.00

S : Pasien mengatakan badan sudak tidak

pegal,suhu badan sudah turun, dan merasa lebih

nyaman

O :

KU : baik

N : 82 x/menit

R : 22 x/menit

S : 36 °C

A : Masalah teratasi sebagian,mual berkuramg,obat

sudah diminum,panas sudah turun

P : lanjutkan intervensi

16

Page 17: ASKEP FEBRIS

BAB IV

PEMBAHASAN

- Dalam melakukan kompres hangat tidak memakai handscoon dalam praktik

dilapangan. Ini dikarenakan penyakit yang diderita bukan merupakan penyakit

menular sehingga resiko penularan tidak ada, sehingga tidak apa-apa jika tidak

memakai handscoon.

- Teknik steril yang diterapkan tidak begitu ketat jika dibandingkan dengan yang ada

dalam teori.

17

Page 18: ASKEP FEBRIS

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam kasus penyakit febris yang bias dilakukan adalah berusaha menurunkan

panas yang tinggi dan dengan pemberian obat anti piretik, dengan kompres hangat.

Pasien dianjurkan untuk memakai pakaian yang mudah menyerap keringat.

B. SARAN

1. Bagi Rumah Sakit

Pelayanan oleh rumah sakit sudah cukup baik dan bisa untuk dipertahankan

atau ditingkatkan lagi sehingga pasien merasa nyaman dan puas dengan

pelayanan yang diberikan.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Pelayanan yang diberikan kepada pasien sudah cukup baik. Pelayanan ini bisa

ditingkatkan lagi untuk memaksimalkan mutu pelayanan yang diberikan.

3. Bagi Mahasiswa

Praktek dilapangan kerja ini sebaiknya bisa dijadikan pengalaman dan

pengetahuan serta pembelajaran untuk dirinya.

18

Page 19: ASKEP FEBRIS

DAFTAR PUSTAKA

- Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC

- Tarwoto dan Wartonah, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Perawatan. Salemba

Medika : Jakarta. 2000

- Uliyah, Masrifatul, Keterampilan Dasar Praktek Klinik. Salemba Medika : Jakarta.

2006

- Mansjoer, Arif, Kapita Selekta Kedokteran II. Media Aesculaplus : Jakarta. 2000

19