BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal. Hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil. Proses melahirkan yang paling konvensional sekaligus paling banyak dilakukan para ibu adalah melahirkan secara normal, dan posisi berbaring. Selain “hanya” metode itu yang selama hidup kita dengar dari orang tua kita, nyatanya metode melahirkan secara normal mempunyai banyak keuntungan. Sebuah penelitian menunjukkan, para ibu yang melakukan persalinan normal mempunyai ikatan yang lebih kuat dengan bayi mereka dibandingkan dengan ibu yang melahirkan dengan cara operasi sesar. Berdasarkan penelitian ini, ibu yang melakukan persalinan normal 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun
apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal. Hal ini
perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika
memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan lebih
cenderung kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah
dilaksanakan adalah pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
kepada pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu
hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil.
Proses melahirkan yang paling konvensional sekaligus paling banyak
dilakukan para ibu adalah melahirkan secara normal, dan posisi berbaring. Selain
“hanya” metode itu yang selama hidup kita dengar dari orang tua kita, nyatanya
metode melahirkan secara normal mempunyai banyak keuntungan.
Sebuah penelitian menunjukkan, para ibu yang melakukan persalinan
normal mempunyai ikatan yang lebih kuat dengan bayi mereka dibandingkan
dengan ibu yang melahirkan dengan cara operasi sesar. Berdasarkan penelitian ini,
ibu yang melakukan persalinan normal akan lebih responsif terhadap tangisan
bayi mereka dibandingkan ibu yang melakukan cesar. Dari tes MRI ditemukan
kalau area otak yang mengatur emosi, motivasi dan kebiasaan pada ibu yang
melahirkan normal ini, lebih sensitif terhadap tangisan bayi mereka dibanding ibu
yang melahirkan secara cesar.
Perbedaan ini diduga disebabkan oleh perbedaan pengalaman antara ibu.
Ibu yang melakukan persalinan normal mengalami pelepasan hormon oksitosin
dari posterior pituitari., kontraksi rahim serta stimulus vagina-servikal yang tidak
dialami oleh ibu yang melahirkan melalui proses cesar, dari waktu ke waktu
semakin banyak ibu hamil yang lebih memilih untuk melahirkan secara operasi
caesar untuk menghilangkan rasa sakit yang akan dialami, padahal persalinan
normal dan alami merupakan hal yang fisiologis.
1
Operasi caesar adalah tindakan untuk membantu persalinan jika tidak
memungkinkan dilakukannya persalin per vaginam. Sesungguhnya tidak
memungkinkan ini ditentukan oleh dokter, namun pada kenyataannya sering kali
operasi caesar menjadi pilihan alternatif meski tidak ada indikasi medis yang
diperlukan. Berikut ini ada beberapa alasan mengapa operasi caesar perlu
dilakukan :
1. Plaseta Previa(plasenta menutup jalan lahir)
Plasenta Previa (PP) bukanlah sebuah penyakit plasenta, melainkan posisi
plasenta yang menutupi jalan kelahiran.
2. Bayi Besar ( tidak sesuai ukuran panggul)
Bayi yang lahir dengan berat badan (BB) di atas 4 kg dapat dikatagorikan
sebagai giant baby (bayi besar) sehingga ukuran berat badannya tidak sesuai
dengan ukuran panggul ibu.
3. Letak Bayi Melintang (sungsang)
Dengan konsisi janin yang melintang atau sungsang , biasanya bidan
menyarankan untuk caesar. Jika posisi janin melintang , kelahiran normal
masih bisa dilakukan meski mungkin presentasi pantat-kaki terlebih dahulu,
tapi untuk mengurangi resiko terjadinya hal yang tidak diinginkan, caesar
menjadi alternatif terbaik untuk menyelamatkan janin dan ibu.
4. CPD atau Cephalo PelvicDisproportion (proporsi panggul dan kepala bayi
yang tidak pas, sehingga tidak pas.
Adanya CPD pada ibu hamil dapat diketahui dengan melihat tinggi badan ibu
hamil, jika tinggi badannya kurang dari 145 cm maka berpotensi untuk
memiliki panggul yang sempit. Tetapi jika tinggi badan ibu kurang dari 145cm
dengan ukuran berat janin kecil, maka persalinan normal bisa dilakukan.
5. Fungsi plasenta yang tidak terlalu bagus karena batas waktu atau adanya
penyakit tertentu.
Tumbuh dan berkembnagknya janin didalam rahim tergantung pada fungsi
plasenta. Fungsi plasenta adalah untuk mengatur sistem pernafasan dan
pemberian nutrisi. Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan mengalami
proses penuaan sehingga fungsinya akan menurun atau berkurang. Oleh sebab
2
itu dokter akan menganjurkan untuk mempercepat proses persalinan memalui
operasi caesar.
6. Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hydrocefalus)
Kelainan adanya hydrocefalus dapat dideteksi sejak usia kehamilan 3 bulan
atau 12 minggu dengan USG 4 dimensi. Semakin dini dideteksi maka akan
semakin cepat pula penanganannya, tetapi jika baru diketahui mendekati
waktu persalinan maka melahirkan caesar merupakan alternatif terbaik.
7. Dan lain-lain
Kerugian dari Operasi Caesar.
1. Lebih Mahal dan Pemulihannya Lebih Lama
Dari segi biaya, operasi caesar jelas jauh lebih mahal. Minimal dua kali lipat
dari persalinan normal. Apalagi jika inginmendapatkan kamar yang nyaman,
tentu saja uang yang dikeluarkan harus lebih banyak. Belum lagi, karena masa
pemulihan aktivitas ibu terbatas, harus meminta tolong pihak ketiga untuk
membantu urusa rumah tangga dan mendampingi bayinya sampai pulih benar.
Pasca pemulihan kelahiran caesar memakan waktu lebih lama dari kelahiran
normal. Bahkan ibu berpeluang mendapatkan infeksi pasca lahir juga
perdarahan. Dan yang perlu diingat oleh para ibu adalah setiap tindakan
opersai sekecil apapun selalu ada risikonya. Begitu juga dengan caesar.
Pembedahan pada rongga perut akan mengakibatkan perlekatan antar organ
dalam rongga perut. Itulah yang menkadi alasan mengapa perlu waktu lebih
lama untuk kehailan berikutnya.
2. Merugikan janin.
Operasi caesar memang menguntungkan jik adilakukan dengan alasan ynag
tepat, seperti ynag telah diuraikan di atas. Tetapi menjadi sia-sia tanpa alasan
medis. Tentu karena operasi inimenguras dana yang tidak sedikit. Yang
mungkin lebih baik jika dana ini dialihkan untuk keperluan yang lain.
Kecuali itu, operasi inipun merugikan janin jika terjadi hal-hal yang tidak
diharapkan. Misalnya saja terjadi waktu operasi ynag terlalu lama. Akibatnya,
anestesi yang semula hanya ditujukan untuk ibu, dapat mempengaruhi janin.
Sehingga janin yang dilahirkan tidak langsung menangis. Keterlambatan
3
menangis ini dapat menyebabkan kelainan hemodinamika. Begitu juga saat
pengeluaran air ketuban di saluran napas. Pada persalinan normal, karena bayi
melewati jalan lahir yang sempit sehingga sisa cairan terperas keluar. Tidak
demikian halya pada persalinan caesar. Kondisi-kondisi tesebut tentu akan
berpengaruh terhadap skor APGAR, yaitu penilaian terhadap kemampuan
adaptasi dengan lingkungan barunya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan normal and natural childbirth ?
b. Bagaimana filosofi normal and natural childbirth ?
c. Apa saja metode yang dapat diterapkan dalam normal and natural
childbirth?
d. Bagimana peran bidan dalam memberikan konseling pada ibu hamil untuk
menerapkan metode normal and natural childbirth?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari normal and natural childbirth.
b. Untuk memahami filosofi dari normal and natural childbirth.
c. Untuk mengetahui metode yang dapat diterapkan dalam normal and
natural childbirth.
d. Untuk mengetahui peran bidan dalam memberikan konseling pada ibu
hamil dalam menerapkan metode normal and natural childbirth.
1.4 Manfaat
a. Untuk menambah pengetahuan dan bahan pengalaman penulis.
b. Untuk menambah wawasan bagi pembaca dan masyarakat.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Normal and Natural Childbirth
Normal and Natural Childbirth adalah filosofi melahirkan yang didasarkan
pada pendapat bahwa perempuan cukup siap dan mampu melahirkan anak mereka
tanpa intervensi eksternal. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat, maka
setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pada
filosofi kebidanan meyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik
dan psikis yang normal atau fisiologis. Natural childbirth adalah cara persalinan
dengan teknologi rendah dimana persalinan dibiarkan beralngsung secara alami.
Hal ini dapat termasuk persalinan tanpa bantuan obat-obatan termasuk pengurang
rasa nyeri seperti epidural, menggunakan sedikit atau tanpa intervensi medis
buatan seperti pemantauan janin secara kontinu atau episiotomy, membiarkan ibu
untuk menjadi pemimpin dalam proses persalinannya dalam arti berkompromi
dengan caranya sendiri yang membuatnya nyama. Dilihat dari segi demografi,
geografi, sosial ekonomi, dan tingkat pengetahuan tentang kesehatan masih
banyak sekali masyarakat yang buta tentang masalah kesehatan ibu dan anak.
Sehingga untuk golongan masyarakat seperti itu tentunya melahirkan di tempat
pelayanan kesehatan sangat diharuskan. Hal ini menunjukkan praktik pertolongan
persalinan yang terjadi dalam masyarakat menyimpang dari filosofi persalinan
adalah proses alamiah.
2.2 Filosofi Normal and Natural Childbirth
Filosofi/falsafah/filsafat secara harfiah berasal dari bahasa yunani yaitu
philein yang berarti cinta dan Sophos yang berarti higma jadi makna dari falsafah
adalah cinta pada kebijaksanaan. adalah suatu ungkapan yang jelas tentang apa
yang diyakini.
5
Pendapat para ahli filosofi adalah ungkapan seseorang tentang nilai, sikap dan
kepercayaan meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut merupakan
kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut ideologi (Moya Davis, 1993).
Filosofi sering dianggap sesuatu yang :
a. Elit
Hanya untuk golongan tertentu (golongan berada dan bukan konsumsi
umum).
b. Sulit
Beberapa aspek dari filosofi adalah sulit, beberapa aspek hampir tidak
kentara, kompleks, berbelit-belit tapi hal ini dapat dengan mudah
dimengerti.
c. Obcure
Filosofi sering dianggap sebagai hal yang tidak ada sangkutpautnya
dengan kehidupan sehari-hari, sebelum aktifitas dimana lebih
difokuskan pada hal-hal yang tidak jelas dalam sehari-hari.
d. Abstrak
Jelas pada beberapa hal filosofi adalah abstrak. Filosofi mencoba
membangkitkan tingkat pengertian kita pada tingkat tertentu tidak
dapat dihindarkan. Walaupun filosofi adalah tidak jelas atau abstrak
tetapi merupakan suatu alat yang berharga dalam memfasilitasi proses
penggabungan teori dan praktik.
Falsafah asuhan kebidanan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh
bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan
kebidanan. Salah satu dari falsafah kebidanan ialah Normal and Natural
Childbirth.
Penjabaran dari falsafah ini meliputi :
6
1. Melahirkan merupakan pengalaman dan kejadian yang sangat luar
biasa yang mempunyai arti penting bagi seorang wanita keluarganya, dan
lingkungan disekitarnya.
Penglaman melahirkan kejadian yang sangat luar biasa yang mempunyai arti
yang berbeda-beda bagi setiap wanita, keluarga dan lingkungannya, pengalaman
setiap orang berbeda, seperti bedanya sidik jari setiap orang karena walaupun
dengan ibu yang sama proses melahirkan antara yang pertama dan yang kedua
akan berbeda, begitu juga pengalaman bagi suami dan lingkungannya.
Ibu yang melahirkan dengan atau tanpa didampingi suami akan mempunyai
pengalaman yang berbeda, sehingga berbeda dalam hal menyikapi proses
persalinanya yang berdampak pada psikis ibu tersebut.
Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam
interaksi individu pada waktu melaksanakan aktivitasnya. Lingkungan tersebut
meliputi lingkungan fisik, lingkungan psikososial, lingkungan bilogis dan
lingkungan budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga, kelompok,
komuniti dan masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam ineraksi antara keluarga,
kelompok, komuniti maupun masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok yang
paling penting dan kompleks yang telah dibentuk oleh manusia sebagai
lingkungan sosial. Masyarkat adalah lingkungan pergaulan hidup manusia yang
terdiri atas individu, kelompok, dan komuniti yang mempunyai tujuan dan sistem
nilai, ibu atau wanita merupakan bagian dari anggota keluarga dan unit dari
komuniti.
2. Melahirkan merupakan suatu proses yang fisiologis
Seorang bidan harus memahami bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan proses yang alamiah dan fisiologis, walau tidak dipungkiri dalam
beberapa kasus mungkin terjadi komplikasi sejak awal karena kondisi tertentu
atau komplikasi tersebut terjadi kemudian. Proses kelahiran meliputi kejadian
fisik, psikososial dan kultural.
Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai
rutinitas sebab tes-tes rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat
membahayakan ibu atau janin. Bidan yang terampil harus tau kapan dia harus
7
melakukan sesuatu dan intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan
bukti yag alamiah.
Kehamilan dan kelahiran merupakan suatu proses melibatkan seluruh
anggota keluarga. Karena konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang
sedang berkembang, tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya anggota
baru dan terjadinya perubahan hubungan dalam keluargamaka tiap anggota harus
beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterprestasinya berdasarkan kebutuhan
masing-masing. Keluarga dapat memberikan dukungan dengan memberikan
pengertian bahwa perubahan yang terjadi merupakan hal yang normal dapat
terjadi kepada setiap ibu hamil. Bertukar pengalaman yang menyenangkan dapat
memberi gambaran bahwa kehamilan dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Pengalaman kelahiran anak dikatakan sebagai salah satu tugas
perkemabnagn keluarga sesuai dengan tinjauan teoritis pada bab sebelumnya,
dalam hal ini tugas tersebut terdapat pada tahap II dari tahap perkembangan
keluarga. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat, maka setiap individu
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Dalam memberikan pelayanan kebidanan, bidan meyakini bahwa peristiwa
kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal atau fisiologis serta
membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari individu dan keluarga. Oleh
karena itu keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilan dari seorang ibu
sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mmepertahankan
kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Bidan memnpunyai arti yang tidak dapat dipisahkan “dengan perempuan”.
Bidan bertindak sebagai penuntun untuk mempromosikan setiap hak perempuan
dan mempunyai kewenangan dalam menginformasikan pilihan-pilihan tentang
kehamilan, pengalaman melahirkan dan menjadi orang tua pada usia dini.
Perempuan adalah pribadi yang unik, mempunyai kebutuhan, keinginan
untuk kelangsungan generasi dalam siklus reproduksi, pengambil keputusan
utama dalam asuhannyadan memiliki hak atas informasi untuk meningkatkan
kemamouan dalam pengambilan keputusan. Asuhan kebidanan secara aktif
mempromosikan dan melindungi kesejahteraan perempuan dan kesehatan bayi.
Proses kelahiran adalah rangkaian pengalaman yang memberikan makna sangat
8
berarti bagi perempuan, keluarga, dan masyarakat. Asuhan kebidanan
mempromsikan, melindungi dan mendukung hak-hak reproduksi permpuan dan
menghargai keragaman budaya, suku yang ada.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga,
dapat mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan
suatu yang utuh. Pengalaman ini dimulai dari perncanaan kehamilan, kehamilan,
persalinan, nifas, kelahiran anak, persiapan menjadi orang tua dan perencanaan
memiliki anak kembali.
Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam
keluarga yang sangat penting. Pelayanaan kebidanan pada ibu akan mendorong
interaksi positif dari orang tua, bayi dan anggota keluarga lainnya dengan
menggunakan sumber-sumber dalam keluarga. Sikapm, nilai dan perilaku setiap
individu dipengaruhi oleh budaya dan sosial ekonomi dari caln ibu sehingga ibu
serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Asuhan kebidanan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menghargai klien dan keluarganya serta
menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan asuhan kebidanan
yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi
dan mendidik WUS dan melakukan tindakan kebidanan dal;am mengatasi
masalah kehamilan, persalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi
penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan
sampai persalinan dan masa dianatara dua kehamilan, memberikan konsultasi
tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses
persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi
baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim
kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Bidan mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan
sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat. Merencanakan dan
melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah-masalah klien, keluarga dan
masyarakat. Memberikan dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan
tindakan kebidanan yang tepat. Keberhasilan penerapan asuhan kebidanan
9
memerlukan kerjasama tim yang terdiri atas pasien, keluarga, petugas kesehatan
dan masyarakat.
Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan
anak, kondisi ini dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga apabila tidak
mampu beradaptasi dengan baik. Sikap, nilai dan perilaku sangat dipengaruhi oleh
lingkungan, budaya dan sosial disamping pengaruh fisik. Proses kehamilan,
persalinan dan nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat.
Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam
keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong
interaksi yang positif darei orang tua, bayi dan anggota keluarga lainnya dengan
menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
Keluarga merupakan bagian yang sangat penting dalam keberhasilan
pemberian asuhan kebidanan pada ibu terutama dalam melalui proses kelahiran
anak. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing dalam
memberikan kontribusi terhadap keberhasilan keluarga dalam melalui tugas
perkembangan keluarga pada tahap keluarga sedang mengasuh anak atau keluarga
“child bearing” kelahiran anak.
3. Persiapan menjadi orang tua .
Kelahiran dapat pula disebut sebagai suatu keajaiban karena dalam waktu
sembilan bulan terbentuklah suatu makhluk hidup baru dari sebuah sel yang
besarnya tidak lebih dari sebutir pasir. Peristiwa ini membuat pasangan suami istri
berubah status menjadi orang tua, dan mengalami berbagai kejadian berarti di
dalam hidupnya. Kebahagiaan dan kesedihan akan lebih mempererat hubungan
diantara keduanya.
Mengandung adalah waktu yang paling mencemaskan bagi ibu apalagi ketika
menunggu saat kelahiran, dan ini dapat diperingan dengan mendiskusikan semua
kecemasan yang dirasakan dengan pasangannya, keluarga dan tenaga kesehatan.
Memang ketika mengetahui bahwa diri hamil akan terasa mengejutkan. Namun
meskipun demikian segala persiapan untuk menjadi orang tua harus direncanakan
sedini mungkin diantaranya :
10
Bersama-sama dengan pasangan selama kehamilan dan saat kelahiran
untuk saling berbagi pengalaman yang unik tentang setiap kejadian yang
dialami oleh masing-masing.
Berdiskusi dengan pasangan tentang apa yang dilakukan untuk
menghadapi status bagi orang tua.
Menjadi orang tua tidaklah mudah, pasangan suami istri harus
mempersiapkan diri dengan baik agar mampu menjadi orang tua yang baik bagi
anaknya kelak. Persiapan untuk menjadi orang tua ini harus dimulai sejak dini
yaitu sejak masa kehamilan agar pasangan suami istri benar-benar sudah
mempunyai bekal yang dapat diimplementasikan langsung setelah anaknya lahir.
Dalam masa persiapan menjadi orang tua, kedua pasangan suami istri harus dapat
saling mendukung dan memberikan masukan satu sama lain sehingga tercipta
suatu pola bimbingan terhadap anak yang sesuai dengan keinginan keduanya.
Tahap ini paling penting dilakukan pada persiapan kelahiran anak pertama,
dimana suami istri belum mempunyai pengalaman sebelumnya tentang kelahiran
anak, perawatan anak, cara membimbing anak, dan sebagainya.
4. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual dan kegiatan.
Pada tahap ini jumlah keluarga bertambah dengan adanya kelahiran anak,
dengan demikian suami istri akan mengalami perubahan peran menjadi orang tua,
dimana seorang wanita tidak hanya menjadi seorang istri tetapi akan merangkap
menjadi ibu, begitu juga dengan seorang laki-laki tidak hanya menjadi seorang
suami tetapi akan merangkap menjadi seorang ayah. Dengan demikian keluarga
akan mengalami perubahan pola interaksi dan kegiatan sehari-hari, begitu juga
pola hubungan seksual suami istri.
5. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Perubahan-perubahan yang terjadi setelah kelahiran anak secara tidak
langsung akan mempengaruhi interaksi/hubungan antara suami istri, maka perlu
adanya saling perahatian, kerjasama, dan keterbukaan/komunikasi yang baik
11
dalam segala hal antara suami dan istri, sehingga hubungan suami istri terjalin
dengan baik.
Peran utama bidan pada tahap ini adalah kaji peran orang tua, yaitu
bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi. Bidan perlu memfasilitasi
hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih
saying antara bayi dan orang tua dapat tercapai, dengan tetap memperhatikan:
perempuan sebagai pusat dari pelayanan
Menerapkan azas-azas pada kultural pada kemitraan kebidanan dan
menggabungkan kebijakan ke dalam kemitraan kebidanan dan praktik
kebidanan.
Mengenali dan hormat kepada perempuan, sesuai sosial budaya.
Memfasilitasi, mengklarifikasi, dan mendukung keterlibatan dari keluarga
yang menggambarkan perempuan
Menghargai dan mendukung kebutuhan perempuan dan keluarganya untuk
menentukan diri sendiri dalam promosi dalam kesehatan dan kesejahteraan
mereka sendiri
Menyajikan informasi terkini dan mendukung perempuan dengan
informasi mengenai pengambilan keputusan.
Menegosiasikan kemitraan kebidanan, mengenali dan menghargai
tanggung jawab bersama yang tidak dapat dipisahkan
2.3 Metode yang Dapat Diterapkan dalam Normal and Natural Childbirth
a. Metode Water Birth
1. Water Birth Murni
Ibu masuk ke kolam persalinan setelah mengalami pembukaan enam
sampai proses melahirkan terjadi.
2. Water Birth Emulsion
Ibu hanya berada didalam kolam hingga masa kontraksi akhir. Proses
melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur.
12
Tips melahirkan dalam air :
1. Pertama-tama yang penting adalah kemauan dan keyakiann. Untuk
melahirkan dalam air.
2. Mengikuti senam hamil saat kehamilan untuk pernafasan dan kelenturan
lubang vagina sehingga memudahkan kelahiran bayi.
3. Untuk media kolamnya, anda tidak perlu khawatir karena biasanya rumah
sakit yang melayani melahirkan di air menyediakan fasilitas untuk itu. Dan
untuk menjaga kesterilan setiap ibu mendapat satu kolam.
4. Menyiapkan data lengkap seperti cek laboratorium.
Manfaat melahirkan di dalam air :
1. Bagi ibu :
Ibu akan merasa lebih rileks karena semua otot yang berkaitan dengan
proses persalinan menjadi elastis.
Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan. Sehingga rasa
nyeri selam persalinan tidak perlu dirasakan.
Didalam air proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih cepat.
2. Bagi bayi :
Menurunkan resiko cedera kepala bayi.
Meskipun belum dilakukan penelitian mendalam namun pakar
kesehatan meyakini bahwa lahir dengan metode ini memungkinkan IQ
bayi menjadi lebih tinggi dibanidngkan dengan bayi yang lahir dengan
metode lain.
Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat
memerah setelah dilahirkan.
Kelebihan dan Kekurangan Melahirkan di Dalam Air
Keuntungan
Kelebihan utama melahirkan di air adalah ibu sangat rileks, karen adanya
rileksasi semua otot tubuh, terutama otot-otot yang terkait dengan proses
persalinan. Mengejan menjadi lebih mudah dan tidak merasakan sakit seperti
13
proses persalinan lainnya. Jangan kawatir bayi akan “tenggelam” begitu lahir,
sebab selama dalam kandunganpun sejatinya bayi hidup didalam air ketuban ibu.
Kekurangan
Kemungikinan air tertelan oleh bayi sangat besar, karena itu proses ini
membutuhkan kesiapan semua pihak, baik peralatan yang digunakan maupun
dokter kandungan, perawat atau dokter anak yang langsung mengecek keadaan
bayi begitu lahir. Bila prosesnya terlalu lama, ibu bisa mengalami hipotermia atau
suhu tubuh terlalu rendah.
b. Terapi Hypnobirthing
Rasa nyeri saat melahirkan bisa disebabkan oleh ketakutan. Namun,rasa
nyeri itu kini dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. Lewat sebuah
proses latihan relaksasi dan metode hypnobirthing cara melahirkan tanpa rasa
sakit.
Rasa cemas pada banyak orang dewasa sekarang adalah akibat dari
tekanan getaran kehidupan mereka sejak dalam kandungan padahal, bayi dalam
kandungan perlu mendapat ketenangan dan kedamaian dari ibunya. Getaran
seperti itulah yang terekam sampai usia dewasa.
Kecemasan dan stress yang berlebihan pada hamil sama berbahaya dengan
ibu hamil yang perokok. Keadaan itu bisa berakibat bayi lahir premature,
kesulitan belajar, anak menjadi hiperaktif, atau bahkan mengalami autisme. Stress
yang berlebihan pada ibu hamil akan mengakibatkan kadar pregnanolone dalam
tubuh tidak mencukupi.
Untuk mengatasi kecemasan dengan cara mengembangkan teknik relaksasi
dan hypnobirthing, persalinan yang normal selayaknya berlangasung lancar. Pada
beberapa penelitian di negara Barat membuktikan, ibu hamil yang mengikuti
latihan mengalami lebih sedikit komplikasi dibandingkan dengan yang tidak
terbiasa melakukan relaksasi secara teratur. Adanya rasa nyeri yang berlebihan
lebih disebabkan adanya rekaman di alam bawah sadarnya.
bayangkan saja, semua orang selalu mengatakan bahwa melahirkan itu sakit
sekali, kontraksi otot pada saat persalinan adalah sebagai upaya membantu
14
terbukanya jalan lahir. Karena kontraksi itu leher rahim akan menjadi lunak
menipis, dan mendatar, kemudian menarik leher rahim. Disaat itulah kepala bayi
menekan mulut rahim sehingga membuka.
Bila si ibu sudah terbiasa relaksasi, jalan lahir akan lebih mudah terbuka.
Keuntungan lain dari teknik ini adalah mencegah kelelahan yang berlebihan saat
persalinan.
Program Positif
Hypnobirthing adalah relaksasi dengan penambahan sugesti melalui
usapan. Tangan menjadi sarana untuk mengusap daerah bawah payudara hingga
perut. Sebenarnya cara ini telah dilakukan secara natural oleh ibu-ibu hamil saat
janinnya meronta dalam kandungan. Ketika itu ibu akan mengusap perut sambil
membisikan kata-kata lembut yang menenangkan. Ada empat langkah yang harus
dijalankan.
Pertama, kepala dimiringkan diatas bahu kanan kemudian diputar sampai
diatas bahu kiri, kembali ke bahu kanan sampai 8kali hitungan. Setelah itu
jari kanan diatas bahu diputar kebelakang sebanyak 8 kali. Lalu tangan
tetap diatas bahu diputar kedepan sebanyak 8 kali pula.
Langkah kedua adalah relaksasi otot. Berbaring santai, lengan disamping
kanan dan kiri, telapak kanan menghadap keatas. Lalu tegangkan telapak
kaki hingga merambat ke betis, paha, pinggul, dan dada. Pundak ditarik
keatas dan kedua telapak tangan dikepal kuat-kuat. Dahi dikerutkan, lidah
ditarik kearah langit-langit.
Langkah ketiga berupa relaksasi pernapasan. Dalam keadaan berbaring,
otomatis nafas akan terdorong kearah perut. Tarik nafas panjang
meleewati hidung sambil hitung sampai sepuluh. Kemudian hembuskan
nafas perlahan-lahan lewat mulut, lakukan sepuluh kali.
Langkah keempat relaksasi pikiran, langkah ini diwakili oleh indra mata.
Setelah mata terpejam sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil
memandang satu titik tepat diatas mata, makin lama kelopak mata makin
rilex, berkedip dan hitungan kelima mata akan menutup.
15
Pada saat ketiga unsure jiwa (perasaan, kemauan, dan pikiran) dan raga
istirahat, masukkan program positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar.
Contoh program positif, “saya dan janin didalam kandunghan akan tumbuh sehat.
Dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang. “
Program latihan itu berlangsung hingga 4 kali pertemuan. Pada pertemuan
terakhir, anda bisa men-scanning jenis kelamin anak. Caranya dengan alat
pendulung yang bisa terayun sendiri saat relaksasi mencapai puncaknya. Bila
bandul bergoyang keatas dan kebawah, anak kemungkinan berjenis kelamin laki-
laki. Bila bandul bergoyang kekiri- kanan anak yang lahir kemungkinan
perempuan. Langkah-langkah diatas sebaiknya juga dipraktikkan juga dirumah.
Pada keseharian banyak sekali kita mendengar wanita lain mengeluhkan
mengenai rasa sakit saat proses persalinan, betapa tidak nyamannya saat
kehamilan, dan banyak hal-hal negative seputar proses tersebut. Secara tidak
sadar, otak kita menyimpan memori dan menjadi semacam pemikiran terdalam,
bahwa proses kehamilan hingga proses persalinan akan berlangsung lama,
melelahkan, dan sangat menyakitkan. Secara tidak sadar hal-hal negative
tersebutlah yang tertanam di dalam diri dan membuat kita memprogram diri untuk
merasa sangat tidak nyaman saat proses kehamilan hingga persalinan.
Hal inilah yang ingin diubah dalam hypnobirthing. Melalui hypnosis saat
seseorang berada dalam keadaan pikiran tenang, rilex, kita mengubah mindset
bahwa proses kehamilan dan persalinan tidak lagi seburuk yang diceritakan orang
lain. Dalam bahasa yang mudah dimengerti hypnobirthing merupakan upaya
memasukkan niat atau sugesti dengan tujuan melahirkan dengan lancar, mudah
dan tenang.
Hypnobirthing melatih kita untuk “mengajar alam bawah sadar “, misal,
supaya si anak lahir menjadi orang yang baik atau si bayi bisa membantu proses
persalinan agar lancar. Adapun terapi ini mencakup beberapa hal sebagai berikut.
1. Relaksasi dan afirmasi, mengucapkan kalimat-kalimat positif dalam bawah
sadar sehingga membentuk sugesti.
2. Visualisasi, membayangkan kemauan, misal : saat si ibu masih belum bisa
juga mengalami pembukaan, si ibu masuk ketahap relaksasi dan
16
memikirkan bunga yang sedang mekar dan memvisualisasikan hal tersebut
pada dirinya.
3. Komunikasi dengan bayi, mencoba mengajak bayi berkomunikasi, hal ini
memungkinkan dan akan sangat membantu si anak.
4. Deepening Technique, teknik masuk lebih dalam ke alam bawah sadar.
Saat memasuki alam bawah sadar, harus dilakukan dengan kondisi alfa
atau pikiran tenang, harus dilakukan berulang-ulang, identifikasi
kelompok atau keluarga yang memiliki kesamaan visi, ide yang
disampaikan figure, dan dalam kondisi yang intens.
Manfaat Hypnobirthing
Hypnobirthing memiliki ragam manfaat untuk ibu hamil, bayi, dan saat
persalinan, yakni :
1. Mengurangi rasa mual, muntah dan pusing di trimester pertama.
2. Menyehatkan sl didalam tubuh dan air di dalam tubuh yang berpengaruh
pada kesehatan janin.
3. Merupakan formula alami dari manajemen rasa sakit dan tak mempunyai
efek samping pada janin.
4. Membuat ibu mampu mengontrol sensasi rasa sakit kontaksi uterus.
Manfaat untuk janin :
1. Membantu menjaga suplai oksigen kepada bayi selama proses perslinan.
2. Meningkatkan ikatan batin ibu terhadap bayi dan suami.
3. Meningkatkan produksi ASI.
4. Mempersiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan kreatif.
Ketika si ibu sudah merasa lebih nyaman dengan kondisi, akan lebih mudah
untuk menjaga kehamilan. apalagi ketika si ibu mengalami masalah sulit makan
akibat mual-muntah dan lainnya. Namun, diingatkan kembali bahwa modal awal
untuk hypnobirthing adalah percaya ini bisa, bahwa melahirkan tanpa rasa sakit
itu bisa dilakukan. Jika pikiran kita melawan untuk percaya, akan sulit untuk
menanamkan pemikiran tersebut. Lebih baik lagi jika ada teman yang
mendampingi, seperti pasangan untuk membantu menguatkan si ibu yang sedang
melalui proses hadirnya si kecil ke dalam dunia .
17
Manfaat Normal and Natural Childbirth Secara Umum
Dengan merasakan sakit sebentar saat melahirkan, ibu bisa memetik
dampak positif seumur hidupnya. Dalam bahasa gaulnya, perempuan baru
dikatakan betul-betul perempuan manakala dia sudah melahirkan secara normal.
Berikut beberapa manfaat positif lain yang bisa anda rasakan dengan jika anda
memilih melakukan persalinan normal :
1. Dengan melakukan persalinan normal, ibu bisa mengubah posisi saat
hendak melahirkan. Dan setelah bayi lahir, ibu juga bisa langsung jalan-
jalan ringan baik ke kamar kecil, menengok bayi, atau meninabobokan
bayi sembari menggendongnya. Berdasarkan temuan beberapa studi,
penggunaan obat-obatan yang diberikan sebelum melahirkan (pada
persalinan cesar) akan menyulitkan ibu mengubah posisi bahkan setelah
melahirkan. Ibu membutuhkan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari
untuk bisa pulih dan melakukan aktivitas. Untuk perempuan yang terbiasa
bergerak aktif, kondisi ini sangat menyiksa dan menyedihkan.
2. Dalam persalinan normal, ibu bisa merasakan refleks tubuh saat bayi
memilih jalan lahir untuk keluar ke dunia. Bisa jadi, proses “kerjasama”
antar ibu dan anak ini pula yang membuat ibu-anak lebih nyaman satu
sama lain hingga saat anak tumbuh. Selain itu, kondisi ini juga membuat
ibu bisa mendorong dengan lebih baik dan biasanya lebih cepat. Pada
faktanya, studi –studi telah menunjukan bahwa pengunaan anastesi akan
memperpanjang waktu mendorong.
3. Rasa sakit selama proses persalinan akan memandu ibu untuk menemukan
posisi tertentu yang lebih tepat. Setiap ibu mempunyai posisi yang lebih
nyaman, dan itu mungkin berbeda satu dengan lainnya. Misalnya, jika
punggungnya sakit, maka secara alamiah ibu akan mengangkat punggung.
Jika mengganjal, akan menggeser pinggul. Ini justru akan emmbantu
memutar posisi bayi. Mengalami sakit pinggang merupakan satu pertanda
kalau posisi bayi posterior dan perlu dirotasi. Dalam hal ini dokter
18
biasanya tidak “berani” melakukan tindakan dari luar, seperti memutar
bayi. Peran ibulah yang akan banyak membantu.
4. Berdasarkan pengakuan para ibu yang melakukan persalinan alami, proses
pemulihan mereka biasanya lebih cepat. Mereka bisa langsung berdiri dan
berjalan serta mandi. Biasanya mereka juga langsung bisa makan dengan
selera normal.
5. Pada persalinan normal terjadi sekresi endorphin yang ditemukan pada
plasenta dan ari-ari. Hal ini berfungsi membantu bayi menyesuaikan diri di
dunia luar serta membuat proses keluar lebih menyenangkan bagi bayi.
6. Penelitian telah menunjukkan, bayi yang lahir melalui persalinan normal
lebih peka dan lebih tertarik melakukan tindakan pra menyusui seperti
mengisap dan memijat payudara ibu. Hal itu menimbulkan perasaan haru
dan kasih yang secara psikologis membantu ibu untuk cepat pulih,
sekaligus menimbulkan semangat untuk bisa segera sehat dan merawat
bayi mungilnya.
7. Bayi yang dilahirkan dari persalinan normal biasanya lebih sehat. Dengan
terlahir secara alami sebagaiman mestinya, mereka telah melalui masa
yang diperlukan selama kehamilan.
8. Bayi-bayi yang dilahirkan melalui vagina mempunyai paru-paru yang
lebih kuat berkaitan dengan proses pengangkutan oksigen ke jaringan-
jaringan tubuh.
Selain banyak manfaat, kemajuan ilmu pengetahuan juga memperluas
teknik persalinan secara normal ini. Jika sebelumnya teknik yang dipergunakan
adalah dengan cara setengah berbaring, menurut dr.Alfiben,SpOG, dari rumah
sakit Hospital Cinere persalinan normal atau dalam istilah kedokteran disebut
sebagai persalinan per vaginam mengenal empat teknik bersalin.
Keempat teknik tersebut tidak ada yang sulit, justru akan mempermudah
dan membuat nyaman proses persalinan karena ibu bisa menentukan sendiri, yang
mana teknik bersalin yang paling sreg buat dirinya. Apa saja teknik persalinan per
19
vaginam itu? Berikut penjelasan Alfiben dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi
ibu untuk menentukan gaya persalinan mana yang paling ingin dilakukan.
Tips agar calon ibu dapat melahirkan secara normal:
Menjaga kesehatan, dengan makanan bergizi seimbang
Melakukan aktivitas ringan seperti meditasi, latihan pernapasan, yoga atau
melatih pikiran untuk berpikir positif.
Melakukan pijat Perineum atau Perineal massage, yaitu melenturkan area
antara vagina dan anus. Lakukan dua kali sehari sebelum mandi,
menggunakan minyak pijat. Caranya, lakukan pijatan perlahan
menggunakan ibu jari dan telunjuk ke arah luar dari dalam (dari arah
vagina ke arah anus) dengan gerakan melingkar.
Sinyal melahirkan normal :
1. Pendarahan; keluarnya selaput darah dari vagina.
2. Nyeri di punggung. Rasa nyeri di punggung di bagian bawah sering
dirasakan saat kehamilan memasuki minggu ke-40. Hal ini
dikarenakan letak bayi yang mulai turun dan kepalanya masuk ke
lingkaran tulang.
3. Kontraksi. Pada awal proses persalinan, kontraksi lebih sering terjadi
dalam waktu singkat. Namun mendekati kelahiran, kontraksi akan
berlangsung lama dan kuat.
4. Pecahnya selaput pembalut. Sering terjadi pada kehamilan bayi
pertama. Kadang-kadang saat melahirkan ditandai dengan mengalirnya
cairan bening dari vagina. Aroma air ketuban berbau amis, tidak
seperti amoniak. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus
diproduksi sampai kelahiran.
Rasanya nyeri saat melahirkan. Kontraksi pada saat melahirkan akan
menimbulkan perasaan nyeri pada pinggul bawah, atau dimulai dengan
perasaan nyeri yang kadang-kadang timbul pada bagian bawah perut.
Perasaan ini timbul dalam jarak waktu tertentu, lamanya duapuluh sampai
empat puluh detik, tapi tidak pernah lebih lama dari semenit.
20
Untuk mengurangi rasa nyeri selama saat melahirkan, ada metode
pengurang rasa nyeri yang bisa dilakukan calon ibu, yaitu:
ILA (Intrathecal Labor Analgesia): teknik mengurangi rasa nyeri dengan
cara menyuntikkan obat pembunuh rasa sakit di rongga spinal (rongga
tulang belakang)
Epidural: hampir sama dengan ILA, bedanya jarum yang disuntikkan
tidaklah ke rongga spinal, melainkan ke rongga epidural (rongga di bagian
tulang belakang), yaitu rongga antara dural dan tulang belakang.
Pethidine: anestasi (pembiusan) melalui suntikan ke otot, biasanya pada
lengan atas atau paha.
Entonox: pengurang rasa sakit selama persalinan yang memanfaatkan
campuran gas oksigen 50 % dan nitrogen oksigen 50%. Bereaksi terhadap
sel otak untuk rasa sakit.
Kelebihan proses persalinan normal adalah proses penyembuhan lebih
cepat, biaya persalinan lebih murah, dan tentu saja proses inisiasi
menyusui dini (IMD) dilakukan dengan leluasa.
Teknik Persalinan Normal
a. Teknik Suntik/Tanpa Rasa Sakit
Persalinan dengan teknik ini menggunakan obat-obatan penghilang rasa
sakit yang disuntikan pada ibu sebelum persalinan terjadi. Teknik ini mempunyai
beberapa cara:
Bius epidural
Bius ini akan mematikan rasa pada saraf di tulang belakang yang
kemudian menjalar ke perut. Cara pemberiannya, bius lokal dengan dosis
rendah akan disuntikan ke bagian bawah punggung untuk mematikan rasa
melalui kateter epidural. Efeknya akan terasa terus hingga beberapa jam.
Bius tersebut dapat ditambahkan tiap beberapa jam lewat kateter yang
sama.
Bius Spinal
Spinal artinya tulang belakang. Pada teknik ini, jarum disuntikkan
kedalam cairan susunan saraf tulang belakang. Bius dosis rendah
21
dimasukkan, dan jarum dikeluarkan. Efeknya lebih cepat dibanding
epidural, dapat bertahan sampai 4 jam.
Intrathecal Labor Analgesia (ILA)
Bius ini adalah yang terbaru dan yang paling aman. Pemberian bius ini
dilakukan dengan cara menyuntikkan obat ke urat saraf di tulang belakang
bagian bawah. Kendati ibu tetap sadar, ibu tidak merasakan nyeri. Cranya
memang hampir mirip dengan teknik anestesi regional (epidural), tapi ada
perbedaan yang cukup mencolok antara ILA dan epidural. Epidural
memakai dosis obat cukup tinggi dan disuntikkan ke ruangan sebelum
mencapai selaput otak. Kekurangannya otot-otot ibu terpengaruh obat bius
sehingga saat mengejan, kekuatan ibu jadi lemah karena ada bagian saraf
yang “diblok”.
Dalam teknik ILA, dosis obat bius yang digunakan hanya sepersepuluh
obat epidural. Jarum suntiknya pun lebih lembut dan dimasukkan langsung
kedalam selaput otak. Di dalam selaput otak tidak ada pembuluh darah
sehingga obat bius tidak menyebar. ILA juga hanya memblok rasa nyeri
saja tanpa memblok motorik ibu. Ini berarti obat bius tidak akan
mempengaruhi otot-otot tubuh ibu. Bahkan, setelah ibu diberi ILA, ibu
hamil tetap bebas berjalan-jalan.
Kekuatan efek ILA pun lebih lama dari epidural. Jika masa kerja epidural
hanya 1-2jam, ILA antara 10-12 jam. Efeknya epidural setiap 2 jam harus
ditambah. Ini berarti volume dan dosis obat akan bertambah terus sehingga
membuka peluang untuk masuk kedalam sirkulasi darah dan pada
akhirnya masuk kedalam tubuh janin. Akibatnya, janin bisa terpengaruh,
misalnya, saat lahir akan terlihat mengantuk. Sedangkan ILA hanya
bekerja di susunan saraf pusat ibunya.
Karena dosisnya kecil maka masa kerjanya terbatas. Oleh sebab itu ILA
baru disuntikkan setelah pembukaan 3. Ini yang paling ideal, baik bagi
pasien maupun persalinannya. Jadi jika persalinannya lebih dari 10jam,
maka hal ini bisa teratasi.
22
b. Konvensional
Teknik ini sekalipun konvensional, tapi ada beberapa yang belum banyak
orang ketahui. Dengan adanya refrensi ini tentu ibu akan semakin banyak pilihan
untuk menentukan cara yang mana yang paling baik. Berikut adalah aneka cara
bersalin konvensional:
Berbaring
Kalangan medis akrab menyebutnya dengan posisi litotomi. Pada posisi
ini, ibu dibiarkan telentang seraya menggantung kedua pahanya pada
penopang kursi khusus untuk bersalin. Keuntungan posisi ini, dokter bisa
leluasa membantu proses persalinan. Pasalnya jalan lahir menghadap
langsung ke dokter/ bidan, sehingga dokter/bidan lebih mudah mengukur
perkembangan pembukaan. Lainnya , waktu persalinan pun bisa diprediksi
secara lebih akurat.
Selain itu, tindakan episiotomi bisa dilakukan lebih leluasa, sehingga
pengguntingannya bisa lebih bagus, terarah, serta sayatannya bisa
diminimalkan. Begitu juga dengan posisi kepala bayi yang relatif lebih
gampang dipegang dan diarahkan. Dengan demikian, bila ada perubahan
posisi kepala, bisa langsung diarahkan semestinya. Kekurangan dari cara
bersalin konvensional ini, letak pembuluh besar berada di bawah posisi
bayi dan tertekan oleh massa/berat badan bayi. Apalagi jika letak ari-ari
juga berada dibawah si bayi. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah
bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah bilik ibu.
Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari si ibu ke janin
melalui plasenta pun jadi relatif berkurang.
Untuk mengantisipasi hal ini biasanya beberapa saat sebelum pembukaan
lengkap, dokter meminta pasien untuk berbaring ke kiri atau ke kanan.
Dengan demikian suplai oksigen dan peredaran darah balik ibu tidak
terhambat.
Berbaring Miring
Cara ini memang tidak lazim dilakukan oleh para ibu-ibu di Indonesia.
Jika memilih cara ini ibu harus berbaring miring ke kiri atau kanan,. Salah
23
satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi ini
disebut posisi lateral.
Keunggulan posisi ini, peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar.
Pengiriman oksigen dalam darah ibu ke janin melalui plasenta juga tidak
terganggu. Alhasil karena tidak terlalu menekan, proses pembukaan akan
berlangsung secara perlahan-lahan sehingga persalinan berlangsung lebih
nyaman. Posisi melahirkan ini juga sangat cocok bagi ibu yang merasa
pegal-pegal di punggung atau kelelahan karena mencoba posisi yang lain.
Sayangnya, posisi miring menyulitkan dokter untuk membantu proses
persalinan. Dalam arti, kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun
diarahkan. Dokter pun akan kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi.
Jongkok
Walau tidak lazim pada orang Indonesia bagian barat, cara bersalin
jongkok sudah dikenal sebagai posisi bersalin yang alami bagi ibu di
beberapa suku di Papua dan daerah lainnya. Oleh karena memanfaatkan
gravitasi tubuh, ibu tidak usah terlalu kuat mengejan. Sementara bayi pun
lebih cepat keluar lewat jalan lahir. Tak heran berbagai keunggulan
tersebut, beberapa tempat bersalin di Jakarta menerapkan posisi persalinan
ini untuk membantu pasiennya.
Kelemahannya, melahirkan dengan posisi jongkok amat berpeluang
membuat kepala bayi cedera. Karena, tubuh bayi yang berada di jalan lahir
bisa meluncur cepat ke bawah. Untuk menghindari cedera, biasanya ibu
berjongkok diatas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan
tubuh bayi.
Untuk sebagian dokter, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena
menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan-
tindakan persalinan lainnya, semisal episiotomi.
Setengah duduk
Posisi yang paling umum diterapkan di berbagai RS/RSB di segenap
penjuru tanah air. Pada posisi ini, pasien duduk dengan punggung
bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka kearah samping. Posisi ini
cukup membuat ibu nyaman. Kelebihannya, sumbu jalan lahir yang perlu
24
ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu
ke janin pun berlangsung optimal. Kendati begitu, posisi persalinan ini
bisa memunculkan kelelahan dan keluhan punggung pegal. Apalagi jika
proses persalinan tersebut berlangsung lama.
Dari berbagai gaya dan metode persalinan diatas, persalinan secara normal
mempunyai fase yang sama, yang kita kenal dengan Kala I, Kala II, Kala
III, dan Kala IV
2.4 Peran Bidan dalam Memberikan Konseling pada Ibu Hamil untuk
Menerapkan Metode Normal and Natural Childbirth
Seorang bidan harus meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan,
dan nifas merupakan proses yang normal dan fisiologis, bukan patologis. Oleh
karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan
intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan
menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti
manfaatnya. Apabila terjadi kondisi patologis bidan meyakini bahwa itu
merupakan hal menyimpang yang terjadi, yang kemudian akhirnya akan kembali
ke kondisi yang fisiologis kembali. Misalnya saja seorang ibu bersalin mengalami
komplikasi sehingga harus dirujuk, seorang bidan harus tetap memantau, member
dukungan/support , menemani, dan tidak meninggalkan ibu ditempat rujukan
untuk memberikan ketenangan ibu sehingga persalinan pun bisa normal dan
fisiologis. Sepulang dari tempat rujukan pun seorang bidan harus terus memantau
kondisi kesehatan ibu dengan melakukan kunjungan rumah sehingga bidan tidak
lepas tangan begitu saja ketika ibu dirujuk ke tempat rujukan seperti rumah sakit.
Begitu juga wanita mengalami menstruasi, seorang bidan seharusnya memberikan
konseling bahwa kondisi itu merupakan hal yang normal dan fisiologis. Dimana
itu merupakan tanda kematangan seksual seorang wanita.
Dikaitkan dengan teori RevaRuubin tentang pencapaian peran seorang
ibu yang harus mampu untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang
terjadi selama kehamilan, persalinan , dan setelah persalinan, seorang bidan
seharusnya memberikan antenatal parent education dan , perencanaan ulang
dengan memberikan konseling kepada ibu dan keluarga, dan kunjungan rumah
25
pada masa nifas/home visit. Pada saat home visit ini bidan harus memberikan
konseling kepada keluarga dan ibu tentang perubahan-perubahan yang terjadi
pada masa nifas yang sangat membutuhkan dukungan keluarga, bidan juga
memberikan dukungan/support kepada ibu dan keluarga bahwa ibu mampu
mencapai peran menjadi ibu dan orang tua.
Sedangkan jika dikaitkan dengan teori Ramona Mercer tentang stress
antepartum, seorang bidan harus memberikan support atau dukungan dan
konseling pada ibu hamil sehingga ibu hamil mampu melewati kehamilannya
secara normal dan fisiologis serta tidak terjadi komplikasi kehamilan. Untuk
persiapan keluarga bidan seharusnya memberikan konsultasi tentang persiapan
keluarga menjadi orang tua dengan hadirnya anggota keluarga yang baru. Pada
saat persalinan, bidan memberikan kesempatan kepada suami untuk melakukan
bonding attachment, ayah memberikan pelukan dan ciuman kepada bayi baru lahir
sehingga tercipta suasana yang natural, alami, menyenangkan dimana ibu
melakukan inisiasi menyusui dini dan ayah memberikan pelukan untuk
menenangkan dan memberikan kenyamanan. Dalam hal ini konseling dan
pendidikan tentang kelahiran dan persalinan telah diberikan bidan sejak masa
kehamilan dengan melibatkan suami dalam pendidikan antenatal dan parent
education. Selain tentunya menyiapkan ibu itu sendiri dan memberikan apresiasi
tentang apa yang sudah dilakukan oleh ibu selama proses kehamilan sampai
menjadi orang tua. Penerapan tentang ibu selama proses kehamilan sampai
menjadi orang tua. Penerapan tentang filosofi natural dan normal child birth ini
yaitu home birth, karena home birth memberikan kenyamanan akibat situasi
rumah mendukung, meminimalkan proses sibling, adanya family bonding, posisi
yang nyaman untuk ibu dan keluarga, meminimalkan intervensi dan
perkembangan fisik ibu dan bayi juga baik.
26
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Normal and Natural Childbirth adalah filosofi melahirkan yang didasarkan
pada pendapat bahwa perempuan cukup siap dan mampu melahirkan anak mereka
tanpa intervensi eksternal. Maksud dari Filosofi Normal and Natural Childbirth
meliputi
a. Melahirkan merupakan pengalaman dan kejadian yang sangat luar biasa
yang mempunyai arti penting bagi seorang wanita keluarganya, dan
lingkungan disekitarnya,
b. Melahirkan merupakan suatu proses yang fisiologis.
c. Persiapan menjadi orang tua.
d. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
seksual dan kegiatan.
e. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Normal and natural childbirth dapat dilakukan dengan metode waterbirth
dan hypnobirthing. Kedua metode tersebut dapat meringankan rasa nyeri dan
ketakutan ibu dalam menghadapi persalinan normal, intervensi medis ynag tidak
terbukti manfaatnya. Seperti melakukan operasi caesar yang malah akan
menimbulkan banyak kerugian bagi ibu dan janin dalam segi ekonomi dan lain
sebagainya. Untuk itu bidan sangat berperan penting untuk meyakinkan bahwa
persalinan merupakan proses yang normal dan fisiologis, bukan patologis.
3.2 Saran
Sebaiknya ibu hamil memeriksakan kehamilannya kepada bidan atau
dokter minimal 4 kali selama kehamilan. Hal ini penting untuk mendapatkan
persalinan secara alami dan normal dengan aman. Sehingga bidan mendapat
kewenangan untuk membantu persalinan secara normal sesuai dengan prosedur