Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI 36/02/2019 PENGUATAN MATA UANG ASIA IMBAS PENUNDAAN NEGOSIASI PERANG DAGANG AS-CHINA LAPORAN PASAR HARIAN Senin, 25 Februari 2019 • Pada penutupan perdagangan hari Senin (25/02), rupiah menguat sebesar 0,29% dari penutupan pasar sebelumnya (22/02) ke level 14,018 per dollar AS. Sejak awal Januari rupiah masih dalam posisi apresiasi sebesar 2,65% (ytd), lebih baik dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (1,64% ytd), Filipina (1,07% ytd), dan Vietnam (-0,18% ytd), namun masih lebih rendah dibanding apresiasi Bath Thailand (3,34 ytd%). • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,37% menjadi 6.525,4. • CDS 5T Indonesia berada di level 106.57 pada penutupan Senin (25/02). Sejak awal tahun 2019, CDS Indonesia telah menurun sebesar 22,46% (ytd). • Yield Obligasi Indonesia 10T berada di level 7,88%, sedangkan Yield Obligasi US 10T mencapai 2,67%. • Harga komoditas terlampir pada hari Senin (25/02) yang mengalami kenaikan yaitu minyak Brent berada pada level 67,22 USD/Barrel, WTI berada pada level 57,36 USD/Barrel, gas alam berada pada level 2,771 USD/MMBTu, dan batubara berada pada level 93,50 USD/MT. Sedangkan komoditas CPO mengalami penurunan berada pada level 2.070 MYR/MT. • Peristiwa Domestik dan Global: • Kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah pada posisi Rp14.007 per dolar AS atau menguat dibanding posisi Jumat lalu yakni Rp14.079 per dolar AS. Hari ini rupiah diperdagangkan di kisaran Rp13.995 hingga Rp14.022 per dolar AS. • Hingga sore hari ini, sebagian mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Won Korea Selatan tercatat menguat 0,37 persen, sementara yuan China menguat 0,29 persen. Rupee India tercatat menguat 0,14 persen dan baht Thailand menguat 0,1 persen. Selanjutnya, dolar Singapura dan yen Jepang masing-masing menguat 0,05 persen dan 0,03 persen. • Regulator perbankan dan asuransi China mengumumkan untuk meningkatkan pinjaman kepada perusahaan swasta sebagai langkah meningkatkan dukungan pembuat kebijakan untuk ekonomi yang melambat. Bank-bank komersial besar milik pemerintah harus meningkatkan pinjaman kepada perusahaan lebih dari 30 persen tahun ini. Sektor swasta di China menyumbang lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi dan sebagian besar pekerjaan barunya, tetapi perusahaan-perusahaan menghadapi biaya pinjaman yang lebih tinggi dan waktu yang lebih sulit untuk memperoleh pendanaan. Bank-bank Cina juga percaya perusahaan-perusahaan kecil membawa risiko kredit yang lebih tinggi dan lebih suka meminjamkan uang kepada perusahaan yang didukung negara. • Perdana Menteri Theresa May menghadapi ancaman yang semakin besar bahwa dia akan dipaksa untuk menunda Brexit. Dengan krisis Brexit di Inggris, May berjuang untuk mendapatkan perubahan dari Uni Eropa yang dibutuhkan untuk mencapai kesepakatan pemisahan melalui parlemen yang terpecah. Dalam KTT Uni Eropa/Liga Arab di Sharm el-Sheikh Mesir, Perdana Menteri Theresa May bertemu para pemimpin blok untuk mencoba mendapatkan dukungan atas upayanya untuk membuat kesepakatannya lebih menarik bagi parlemen, di mana anggota parlemen yang frustrasi bersiap untuk mencoba merebut kendali Brexit dari pemerintah. • Sumber: Bloomberg, Reuters, CNBC, Kontan, CNN Indonesia
9
Embed
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang … · • CDS 5T Indonesia berada di level 106.57 pada penutupan Senin ... dolar Singapura dan yen Jepang masing-masing
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Asisten Deputi Moneter dan Neraca PembayaranDeputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI 36/02/2019
PENGUATAN MATA UANG ASIA IMBAS PENUNDAAN NEGOSIASI PERANG DAGANG AS-CHINA
LAPORAN PASAR HARIANSenin, 25 Februari 2019
• Pada penutupan perdagangan hari Senin (25/02), rupiah menguat sebesar 0,29% dari penutupan pasar sebelumnya (22/02) ke level 14,018 per dollar AS. Sejak awalJanuari rupiah masih dalam posisi apresiasi sebesar 2,65% (ytd), lebih baik dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (1,64% ytd), Filipina (1,07% ytd), danVietnam (-0,18% ytd), namun masih lebih rendah dibanding apresiasi Bath Thailand (3,34 ytd%).
• Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,37% menjadi 6.525,4.• CDS 5T Indonesia berada di level 106.57 pada penutupan Senin (25/02). Sejak awal tahun 2019, CDS Indonesia telah menurun sebesar 22,46% (ytd).• Yield Obligasi Indonesia 10T berada di level 7,88%, sedangkan Yield Obligasi US 10T mencapai 2,67%.• Harga komoditas terlampir pada hari Senin (25/02) yang mengalami kenaikan yaitu minyak Brent berada pada level 67,22 USD/Barrel, WTI berada pada level 57,36
USD/Barrel, gas alam berada pada level 2,771 USD/MMBTu, dan batubara berada pada level 93,50 USD/MT. Sedangkan komoditas CPO mengalami penurunan beradapada level 2.070 MYR/MT.
• Peristiwa Domestik dan Global:• Kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah pada posisi Rp14.007 per dolar AS atau menguat dibanding posisi Jumat
lalu yakni Rp14.079 per dolar AS. Hari ini rupiah diperdagangkan di kisaran Rp13.995 hingga Rp14.022 per dolar AS.• Hingga sore hari ini, sebagian mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Won Korea Selatan tercatat menguat 0,37 persen, sementara yuan China menguat 0,29 persen.
Rupee India tercatat menguat 0,14 persen dan baht Thailand menguat 0,1 persen. Selanjutnya, dolar Singapura dan yen Jepang masing-masing menguat 0,05 persen dan0,03 persen.
• Regulator perbankan dan asuransi China mengumumkan untuk meningkatkan pinjaman kepada perusahaan swasta sebagai langkah meningkatkan dukungan pembuatkebijakan untuk ekonomi yang melambat. Bank-bank komersial besar milik pemerintah harus meningkatkan pinjaman kepada perusahaan lebih dari 30 persen tahun ini.Sektor swasta di China menyumbang lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi dan sebagian besar pekerjaan barunya, tetapi perusahaan-perusahaan menghadapi biayapinjaman yang lebih tinggi dan waktu yang lebih sulit untuk memperoleh pendanaan. Bank-bank Cina juga percaya perusahaan-perusahaan kecil membawa risiko kredityang lebih tinggi dan lebih suka meminjamkan uang kepada perusahaan yang didukung negara.
• Perdana Menteri Theresa May menghadapi ancaman yang semakin besar bahwa dia akan dipaksa untuk menunda Brexit. Dengan krisis Brexit di Inggris, May berjuanguntuk mendapatkan perubahan dari Uni Eropa yang dibutuhkan untuk mencapai kesepakatan pemisahan melalui parlemen yang terpecah. Dalam KTT Uni Eropa/LigaArab di Sharm el-Sheikh Mesir, Perdana Menteri Theresa May bertemu para pemimpin blok untuk mencoba mendapatkan dukungan atas upayanya untuk membuatkesepakatannya lebih menarik bagi parlemen, di mana anggota parlemen yang frustrasi bersiap untuk mencoba merebut kendali Brexit dari pemerintah.
• Sumber: Bloomberg, Reuters, CNBC, Kontan, CNN Indonesia
Nilai Tukar Perubahan(%) Malaysia Filipina Thailand Vietnam China Indeks
Dollar Periode Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara (%, yoy)
Indonesia Malaysia Philipines
Thailand Vietnam
Perbandingan Inflasi Bulanan Beberapa Negara (%,yoy)
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
SEKTOR EKSTERNAL INDONESIA
1.0
-9.1-3.57
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
Sep-
10De
c-10
Mar
-11
Jun-
11Se
p-11
Dec-
11M
ar-1
2Ju
n-12
Sep-
12De
c-12
Mar
-13
Jun-
13Se
p-13
Dec-
13M
ar-1
4Ju
n-14
Sep-
14De
c-14
Mar
-15
Jun-
15Se
p-15
Dec-
15M
ar-1
6Ju
n-16
Sep-
16De
c-16
Mar
-17
Jun-
17Se
p-17
Dec-
17M
ar-1
8Ju
n-18
Sep-
18De
c-18
-12
-10
-8
-6
-4
-2
0
2
4
Thou
sand
s
Transaksi Berjalan (Miliar US$) - RHS% Transaksi Berjalan thd GDP
% Transaksi Berjalan thd GDP & Defisit Transaksi Berjalan