Top Banner
Asian Insights. Prospek Investasi di Pemerintahan Baru. www.dbs.com/insights/indonesia Presiden terpilih Joko Widodo yang akan mulai mengambil alih kendali pemerintahan pada 20 Oktober mendatang, menghadapi sejumlah tantangan di bidang ekonomi. Laju pertumbuhan eko- nomi relatif masih moderat. Pada tahun ini, diperkirakan pertum- buhan Produk Domestik Bruto (PDB) hanya berkisar 5,4%— level terendah sejak 2009. Untuk memacu kembali gerak roda ekonomi, pemerintah baru tampaknya harus tetap menjalan- kan sejumlah agenda pro-pertum- buhan. Kebutuhan pemerintah a- kan dana pembiayaan pun sangat tinggi. Untuk pembangunan infra- struktur, kami memperkirakan se- tidaknya diperlukan dana US$ 35- 40 miliar per tahun. Karena itu, peningkatan foreign direct investment (FDI) amat diperlukan. “Aliran modal asing yang terus meningkat, tidak hanya membawa dana yang di- butuhkan Indonesia, tapi juga menjadi jangkar stabilitas makro ekonomi,” kata Gundy Cahyadi, ekonom DBS Group Research. Khususnya, untuk menjamin pertumbuhan PDB dalam jangka menengah. Tahun lalu, FDI mencapai rekor tertinggi US$ 28,8 miliar. Pada semester I tahun ini, jumlahnya pun cukup tinggi, yaitu mencapai US$ 14 miliar, kendati ada ketida- kpastian politik di tengah terja- dinya transisi pemerintahan. Pe- merintah pernah menyebutkan bahwa sesungguhnya potensi FDI yang bisa diraih mencapai US$ 35-40 miliar per tahun. Berdasarkan data terakhir, sek- tor manufaktur kembali menjadi primadona investor asing. Sektor ini menyumbang hampir separuh dari dari total FDI—padahal em- pat tahun lalu hanya sekitar se- perlimanya. Nilainya meningkat dari US$ 3,3 miliar (26%) pada 2010 menjadi US$ 15,8 miliar (55%) tiga tahun kemudian. Pasar domestik Indonesia yang besar menjadi daya tarik bagi investasi asing di sektor manufaktur. Sejauh ini, respon investor asing terhadap pemerintahan baru sangat positif, khususnya me- nanggapi komitmen Jokowi untuk mempercepat proses pengurusan izin bisnis di Indonesia menjadi tinggal 15 hari. Tahun lalu, waktu yang dibutuhkan rata-rata menca- pai 48 hari. Padahal, di negara-ne- gara lain yang tergabung dalam Asean-5 hanya 19 hari. Langkah pemangkasan waktu perizinan yang disertai perampin- gan jalur birokrasi, diyakini akan menjadi gamechanger bagi inves- tasi asing di era pemerintahan baru. (Adv.)
1

Asian Insights. Prospek Investasi di Pemerintahan Baru. Investasi di... · Untuk memacu kembali gerak roda ekonomi, pemerintah baru ... tor manufaktur kembali menjadi primadona investor

Mar 19, 2019

Download

Documents

dinhthu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Asian Insights. Prospek Investasi di Pemerintahan Baru. Investasi di... · Untuk memacu kembali gerak roda ekonomi, pemerintah baru ... tor manufaktur kembali menjadi primadona investor

Asian Insights. Prospek Investasi di Pemerintahan Baru.

www.dbs.com/insights/indonesia

Presiden terpilih Joko Widodo yang akan mulai mengambil alih kendali pemerintahan pada 20 Oktober mendatang, menghadapi sejumlah tantangan di bidang ekonomi. Laju pertumbuhan eko- nomi relatif masih moderat. Pada tahun ini, diperkirakan pertum- buhan Produk Domestik Bruto (PDB) hanya berkisar 5,4%— level terendah sejak 2009.

Untuk memacu kembali gerak roda ekonomi, pemerintah baru tampaknya harus tetap menjalan-kan sejumlah agenda pro-pertum-buhan. Kebutuhan pemerintah a- kan dana pembiayaan pun sangat tinggi. Untuk pembangunan infra- struktur, kami memperkirakan se- tidaknya diperlukan dana US$ 35- 40 miliar per tahun. Karena itu, peningkatan foreign

direct investment (FDI) amat diperlukan. “Aliran modal asing yang terus meningkat, tidak hanya membawa dana yang di- butuhkan Indonesia, tapi juga menjadi jangkar stabilitas makro ekonomi,” kata Gundy Cahyadi, ekonom DBS Group Research. Khususnya, untuk menjamin pertumbuhan PDB dalam jangka menengah.

Tahun lalu, FDI mencapai rekor tertinggi US$ 28,8 miliar. Pada semester I tahun ini, jumlahnya pun cukup tinggi, yaitu mencapai US$ 14 miliar, kendati ada ketida-kpastian politik di tengah terja- dinya transisi pemerintahan. Pe- merintah pernah menyebutkan bahwa sesungguhnya potensi FDI yang bisa diraih mencapai US$ 35-40 miliar per tahun.

Berdasarkan data terakhir, sek- tor manufaktur kembali menjadi primadona investor asing. Sektor ini menyumbang hampir separuh dari dari total FDI—padahal em- pat tahun lalu hanya sekitar se- perlimanya. Nilainya meningkat dari US$ 3,3 miliar (26%) pada 2010 menjadi US$ 15,8 miliar (55%) tiga tahun kemudian. Pasardomestik Indonesia yang besar

menjadi daya tarik bagi investasiasing di sektor manufaktur. Sejauh ini, respon investor asing terhadap pemerintahan baru sangat positif, khususnya me- nanggapi komitmen Jokowi untuk mempercepat proses pengurusan izin bisnis di Indonesia menjadi tinggal 15 hari. Tahun lalu, waktu yang dibutuhkan rata-rata menca-

pai 48 hari. Padahal, di negara-ne-gara lain yang tergabung dalam Asean-5 hanya 19 hari. Langkah pemangkasan waktu perizinan yang disertai perampin-gan jalur birokrasi, diyakini akan menjadi gamechanger bagi inves- tasi asing di era pemerintahan baru. (Adv.)