1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ASI (Air Susu Ibu) merupakan jenis makanan awal terbaik bagi bayi. Jika Anda memutuskan memberikan ASI pada bayi Anda, sungguh hal tersebut sangat tepat dan brilian. Mengapa? Pertama, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula. Terlebih susu formula kerap mengalami kenaikan harga, Kedua, ternyata seluruh fungsi zat gizi yang dibutuhkan bayi, sudah terdapat pada ASI. Di dalam ASI, segala zat gizi ( untuk proses awal tumbuh kembang bayi ) terkandung dalam komposisi yang paling tepat. Seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, kualitasnya pun tidak tertandingi oleh susu formula mana pun. 1(PANDUAN PINTAR MERAWAT BAYI) hal 29 Suatu penelitian di New Zealand melaporkan IQ lebih tinggi 1,5-4,5 poin pada bayi yang diberi ASI selama 8 bulan dibandingkan bayi yang mendapat susu formula. 2(BEDAH ASI) hal 120, hal 1 Melihat begitu unggulnya ASI, maka sangat disayangkan bahwa di Indonesia pada kenyataannya penggunaan ASI belum seperti yang dianjurkan. Pemberian ASI yang dianjurkan yaitu :
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
ASI (Air Susu Ibu) merupakan jenis makanan awal terbaik bagi bayi. Jika
Anda memutuskan memberikan ASI pada bayi Anda, sungguh hal tersebut sangat
tepat dan brilian. Mengapa? Pertama, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk
membeli susu formula. Terlebih susu formula kerap mengalami kenaikan harga,
Kedua, ternyata seluruh fungsi zat gizi yang dibutuhkan bayi, sudah terdapat pada
ASI. Di dalam ASI, segala zat gizi ( untuk proses awal tumbuh kembang bayi )
terkandung dalam komposisi yang paling tepat. Seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, kualitasnya pun tidak tertandingi oleh
susu formula mana pun.1(PANDUAN PINTAR MERAWAT BAYI) hal 29
Suatu penelitian di New Zealand melaporkan IQ lebih tinggi 1,5-4,5 poin
pada bayi yang diberi ASI selama 8 bulan dibandingkan bayi yang mendapat susu
formula. 2(BEDAH ASI) hal 120, hal 1
Melihat begitu unggulnya ASI, maka sangat disayangkan bahwa di
Indonesia pada kenyataannya penggunaan ASI belum seperti yang dianjurkan.
Pemberian ASI yang dianjurkan yaitu :
- ASI eksklusif selama 6 bulan karena ASI saja dapat memenuhi 100%
kebutuhan bayi.
- Dari 6 – 12 bulan ASI masih merupakan makanan utama bayi karena
dapat memenuhi 60 – 70% kebutuhan bayi dan perlu ditambahkan
makanan pendamping ASI.
- Di atas 12 bulan ASI saja hanya memenuhi sekitar 30% kebutuhan
bayi dan makanan padat sudah menjadi makanan utama.3(ILMU
KEBIDANAN)
2
Dari penelitian terhadap 900 ibu di sekitar jabotabek (1995) diperoleh
fakta bahwa yang dapat member ASI eksklusif selama 4 bulan hanya 5%, padahal
98% ibu-ibu tersebut menyusui. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa
37,9% dari ibu-ibu tersebut tidak pernah mendapat informasi khusus tentang ASI,
sedangkan 70,4% ibu tak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif.
(MENGENAL ASI EKSKLUSIF hal 2)
Mendapatkan ASI merupakan hak azazi bayi yang harus dipenuhi.
Beberapa alasan menerapkan penyataan tersebut yaitu:
- Setiap bayi mempunyai hak dasar atas makanan dan kesehatan terbaik
untuk memenuhi tumbuh kembang optimal
- Setiap bayi mempunyai hak dasar atas perawatan atau interaksi
psikologis terbaik untuk kebutuhan tumbuh kembang optimal
- ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena mengandung zat
gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam
tahap percepatan tahap tumbuh kembang, terutama pada 2 tahun
pertama
- Ibu yang menyusui juga memperoleh manfaat menjadi lebih sehat,
antara lain menjarangkan kehamilan, menurunkan resiko perdarahan
pasca persalinan, anemia, kanker payudara dan indung telur.
World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund
(UNICEF) menganjurkan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu ASI saja sampai
bayi berusia 6 bulan, tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain selain ASI .
(BEDAH ASI)
WHO dan UNICEF sudah merekomendasikan hal itu sejak 1979 dalam
pertemuan di Geneva tentang makanan bayi dan anak, antara lain berisi :
“Menyusukan merupakan bagian terpadu dari proses reproduksi yang memberikan
makanan bayi secara ideal dan alamiah, serta merupakan dasar biologic dan
psikologik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan”.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan UNICEF (1990) pun telah
memutuskan untuk memberikan rekomendasi kepada tenaga kesehatan dan ibu
yang melahirkan agar memberi ASI saja (ASI eksklusif) pada bayi hingga
3
berumur 4 atau 6 bulan. Dalam perkembangannya, ASI eksklusif enam bulan
dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Berdasarkan Kepmenkes No. 450/2003,
direkomendasikan agar para ibu memberikan ASI saja (ASI eksklusif) pada bayi
hingga usia 6 bulan.4
Ibu bekerja perlu upah selama cuti agar dapat menyusui secara eksklusif
(ILO,1997). WHA dan UNICEF (2001) menganjurkan menyusui eksklusif selama
6 bulan, selanjutnya setelah kembali bekerja, ibu mendapat kesempatan menyusui
dengan fasilitas untuk menyusui atau memeras ASI di tempat kerjanya.3
Hak ibu untuk memberikan ASI kepada bayi tercantum dalam undang-
undang yang tertuang dalam Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan, Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Kesehatan,
Nomor 48/Men.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008, dan 1177 / MENKES/
PB/XII/2008 tahun 2008 tentang peningkatan pemberia ASI selama waktu kerja di
tempat kerja. Jadi, ibu tidak perlu khawatir karena hak memberi ASI sudah
dijamin negara. Dengan adanya undang-undang ini, jelas sudah bahwa seorang
bayi baru lahir dengan kondisi normal berhak mendapatkan ASI secara eksklusif.
Hal ini tertuang dalam UU Kesehatan pasal 128 ayat 1. Ayat selanjutnya
menegaskan lagi bahwa selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat, harus mendukung ibu dan bayi secara penuh
dengan menyediakan waktu dan fasilitas khusus.(keajaiban ASI)
Berdasarkan catatan Sentra Laktasi Indonesia, yang bersumber dari survei
demografi dan kesehatan Indonesia 2002 – 2003, ternyata hanya 15% ibu yang
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Bahkan di Indonesia rata – rata ibu
hanya memberikan ASI eksklusif selama 2 bulan saja. Dari survei lain yang
dilaksanakan pada 2002, cakupan pemberian ASI eksklusif di daerah perkotaan
berkisar antara 4 – 12%, sementara di pedesaan tidak kalah jauh hanya 4 – 25%.
Pencapaian pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 5 – 6 bulan di daerah
perkotaan berkisar 1 – 13%, sementara di pedesaan 2 – 13%. 4
4
Saat ini usaha untuk meningkatkan penggunaan ASI telah menjadi tujuan
global. Setiap tahun pada tanggal 1 – 7 Agustus adalah pekan ASI sedunia. Pada
saat itu kegiatan meningkatkan penggunaan ASI dievaluasi. Di Indonesia
walaupun sejak tahun 1992 telah dilakukan kegiatan Rumah Sakit Sayang Bayi
kemudian ditambah lagi dengan kegiatan Rumah Sakit Sayang Ibu sejak 1999,
situasi menyusui masih belum seperti yang diharapkan. Harapannya adalah bahwa
di Indonesia pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan pada tahun 2010 menjadi
80%.2
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis merumuskan
permasalahan pada penelitian ini adalah Bagaimana gambaran perilaku ibu
terhadap manfaat ASI eksklusif di Puskesmas X Medan
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Peneliti ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku
ibu terhadap manfaat ASI eksklusif di Puskesmas X Medan Tahun 2013
1.3.2 Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu terhadap manfaat ASI
eksklusif di Puskesmas X Medan
b. Untuk mengetahui bagaimana sikap ibu terhadap manfaat ASI
eksklusif di Puskesmas X Medan
c. Untuk mengetahui bagaimana tindakan ibu terhadap manfaat ASI
eksklusif di Puskesmas X Medan
5
1.4 Manfaat penelitian
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk memperluas
wawasan dan informasi peneliti lebih lanjut tentang gambaran perilaku ibu
terhadap manfaat ASI ekslusif.
b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
banyaknya manfaat yang terkandung dalam ASI eksklusif
c. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempromosikan manfaat ASI
eksklusif untuk masyarakat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ASI
2.1.1 Defenisi
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung
zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan serta ASI juga
mengandung zat kekebalan tubuh yang sangat berguna bagi kesehatan bayi dan
kehidupan selanjutnya.5
ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu
melalui proses menyusui. Secara alamiah, ia mampu menghasilkan ASI. ASI
merupakan makanan yang telah disiapkan untuk calon bayi saat ia mengalami
kehamilan.
Allah SWT, menganugerahkan ASI sebagai makanan pertama dan juga
utama untuk bayi. Al-Qur’an secara tegas menggarisbawahi untuk memberikan
ASI kepada anak-anak mereka, sampai-sampai suami diperintahkan untuk
memberi ” biaya penyusuan” bagi siapapun yang menyusukannya. Ibu dianjurkan
untuk memberikan ASI selama dua tahun penuh, jika ia bermaksud untuk
menyempurnakannya secara penuh. Perintah ini terdapat pada QS: al-Baqarah
ayat 233, yang artinya adalah ” para ibu menyusukan anak-anak mereka dua tahun
sempurna, bagi siapa yang ingin menyempurnakan penyusuan ”.6
ASI sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat
diberikan oleh seorang ibu pada anak yang baru dilahirkannya. Komposisinya
berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum pada hari
pertama sampai 4 – 7 hari, dilanjutkan dengan ASI peralihan sampai 3 – 4
minggu, selanjutnya ASI matur, ASI yang keluar pada permulaan menyusu
(foremik = susu awal) berbeda dengan ASI keluar pada akhir penyusuan (hindmilk
= susu akhir).2
7
2.1.2 ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan pada seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.7
Lama pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan,
bayi mulai diberi makana pendamping ASI, sedangkan ASI dapat diberikan
sampai 2 tahun atau lebih.5
2.2 Jenis-jenis ASI
a. Kolostrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.
Kolostrum merupakan cairan yang agak kental berwarna kekuning kuningan,
lebih kuning dibanding dengan ASI mature, bentuknya agak kasar karena
mengandung butiran lemak dann sel-sel epitel, dengan kasiat kolostrum sebagai
berikut :7
- Volume sekitar 30-90 cc/ 24 jam sesuai kapasitas lambung pada bayi
usia tersebut.5
- Sebagai pembersih selaput usus bayi baru lahir sehingga saluran
pencernaan siap untuk menerima makanan
- Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama globulin
sehingga dapat memberikan perlindungan tubuh terhadap infeksi.
- Mengandung zat antibiotik sehingga mampu melindungi tubuh bayi
dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai dengan 6
bulan.7
b. ASI Transisi/ peralihan
ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh setelah
kelahiran. Setelah masa adaptasi dengan perlindungan kolostrum, payudara akan
menghasilkan susu permulaan atau transisi ysng lebih bening dan jumlahnya lebih
banyak. Kadar immunoglobulin dan proteinnya menurun sedangkan lemak dan
laktosa meningkat.4,5,7
8
c. ASI Matang (Mature)
ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya.
Komposisinya stabil dan tidak berubah. Jika bayi lahir premature atau kurang
bulan, ASI yang dihasilkan memiliki kandungan berbeda, yaitu lebih banyak
mengandung protein. Hal ini sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi
premature yang biasanya memiliki berat badan kurang dan banyak hal pada
tubuhnya yang belum sempurna. 4,5,7
2.3 Komposisi ASI
Susu menjadi salah satu sumber nutrisi bagi manusia, komponen ASI
sangat rumit dan berisi lebih dari
1. Air
ASI mengandung 88,1 % air sehingga ASI yang diminum bayi sudah
mencukupi kebutuhan dan sesuai dengan kesehatan bayi. Bayi baru lahir
yang hanya mendapat sedikit ASI pertama (kolostrum) tidak memerlukan
tambahan cairan karena bayi dilahirkan dengan cukup cairan di dalam
tubuhnya. ASI dengan kandungan air yang lebih tinggi biasanya akan
keluar pada hari 3 dan 4.4
2. Karbohidrat
Karbohidrat terbanyak dalam ASI adalah Laktosa. Jumlahnya pun lebih
banyak dari pada susu sapi. Laktosa diperlukan dalam pertumbuhan otak.4
3. Protein
Protein dalam ASI terdiri dari casein (protein yang sulit dicerna) dan whey
(protein yang mudah dicerna). ASI lebih banyak mengandung whey
daripada casein sehingga protein ASI mudah dicerna. Sedangkan pada
susu sapi kebalikannya. Untuk itu pemberian ASI eksklusif wajib
diberikan sampai bayi berumur 6 bulan.8
4. Lemak
Lemak ASI adalah penghasil kalori atau energi utama. Kadar lemak dalam
ASI lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Kadar lemak yang tinggi ini
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak selama masa bayi. 8
9
5. Mineral
Mineral utama yang terdapat dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai
fungsi untuk pertumbuhan jaringan otak dan rangka, transmisi jaringan
saraf dan pembekuan darah. Mineral di dalam ASI mempunyai kualitas
yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan mineral di
dalam susu sapi.3
6. Karnitin
Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energy
yang diperlukan untuk mempertahankan metabolism tubuh. ASI
mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama
menyusui, bahkan didalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi.
Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan
bayi yang mendapat susu formula.
7. Vitamin yang Larut Dalam Lemak
a. Vitamin K
Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai
factor pembekuan. Kadar vitamin K ASi hanya seperempatnya kadar
dalam susu formula. Bayi hanya mendapat ASI berisiko untuk terjadi
perdarahan, walaupun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu
pada bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam
bentuk suntikan.
b. Vitamin D
Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. hal
ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari
maka bayi akan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar
matahari. Sehingga pemberian ASI eksklusif ditambah dengan
memberikan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi
menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.
10
c. Vitamin E
Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel
darah merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya
kekurangan darah (anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan
vitamin E nya tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal.
d. Vitamin A
Selain berfungsi nuntuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk
mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI
mengandungg dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga
bahan bakunya yaitu beta karoten. Hal ini salah satu yang menerangkan
mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya
tahan tubuh yang baik.
8. Vitamin yang Larut dalam air
Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin b, asam folat,
vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh
terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup
tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin
rendah pada ibu dengan gizi kurang. Karena vitamin B6 dibutuhkan pada
tahap awal perkembangan system syaraf maka pada ibu yang menyusui
perlu ditambahkan vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup di
dapat dari makanan sehari-hari, kecuali ibu menyusui yang vegetarian.3
11
Tabel Perbandingan ASI vs Susu Formula
ASI Susu Formula
Sumber gizi yang sempurna Kandungan gizinya tidak sempurna
Mudah dicerna bayi karena mengandung
enzim-enzim yang mempermudah pencernaan
Sulit dicerna karena tidak mengandung enzim
pencernaan
Komposisi zat gizi pada ASI berubah dari hari
ke hari sesuai kebutuhan dan bersifat dinamis
Komposisinya selalu sama setiap kali minum
Mengandung banyak zat pelindung Hanya sedikit mengandung zat pelindung
ASI diciptakan untuk bayi manusia Susu sapi diciptakan untuk anak sapi. Jadi,
wajar jika banyak hal tidak cocok dengan
manusia
Citarasa ASI bervariasi sesuai jenis senyawa
atau zat yang terkandung dalam makanan dan
minuman yang dikonsumsi ibu
Bercitarasa sama dari waktu ke waktu
Banyak mengandung immunoglobulin Sedikit immunoglobulin dan sebagian besar
merupakan jenis yang salah karena tidak
dibutuhkan bayi
Mengandung zat gizi berkualitas tinggi: faktor pembentuk sel – sel, otak terutama DHA.
Susu sapi tidak mengandung zat pembangun
sel otak
ASI mengandung enzim- enzim yang
membantu pencernaan agar mudah dicerna oleh
tubuh bayi
Susu sapi sulit dicerna oleh bayi karena tidak
mengandung enzim pencernaan
12
2.4 Inisiasi Menyusu Dini ( IMD )
Inisiais menyusu dini merupakan suatu prosedur langkah awal yang harus
dilaukan antara ibu dan bayi. Inisiasi menyusu dini dilakukan dengan cara
membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi (skin to skin) segera setelah
persalinan. Kontak kulit ini dibairkan setidaknya satu jam atau sampai menyusui
awal sekali.
Berikut ini langkah-langkah melakukan inisiasi menyusu dini yang dianjurkan :
1. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering
2. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua
tangannya
3. Tali pusat dipotong, lalu diikat
4. Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak
dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.
5. Tanpa dibedong bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan
kontak kulit bayi dan kulit ibu, tidak perlu khawatir bayi kedinginan.8
13
Hal – hal yang mempengaruhi produksi ASI
1. Makanan
Pada masa menyusui, ibu tentu harus mengonsumsi makanan dengan gizi
seimbang dan beraneka ragam untuk meningkatkan kualitas dan produksi
ASI. Jenis makanan yang berpengaruhi secara langsung pada produksi air
susu, misalnya sayur – sayuran hijau, daun katuk, jagungm daun pepaya
dan sebagainya.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran
Kondisi kejiwaan dan pikiran yang tenang sangat mempengaruhi produksi
ASI. Jika ibu mengalami stres, pikiran tertekan, tidak tenang, sedih, dan
tegang, produksi ASI akan terpengaruhi secara signifikan.
3. Penggunaan alat kontrasepsi
Jika ibu mulai memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi demi
menunda kehamilan berikutnya. Pada beberapa jenis kontrasepsi, terutama
yang mengandung hormon estrogen dapat mengurangi jumlah ASI karena
didalam hormon estrogen terdapat didalamnya menekan produksi hormon
prolaktin yang berperan dalam produksi ASI.
4. Perawatan payudara
Selama proses menyusui, sudah seharusnya melakukan perawatan
payudara agar tetap bersih dan terawat. Perawatan yang tepat tentunya bisa
merangsang payudara untuk memproduksi ASI lebih banyak.
5. Anatomis payudara
Produksi ASI dipengaruhi oleh jumlah kelenjar air susu dalam payudara
sehingga ukuran payudara tidak mempengaruhi kegiatan produksi ASI.
Selain itu, perlu diperhatikan bentuk anatomis papila atau puting susu ibu.
Pada kenyataan, bayi tetap bisa mendapatkan ASI meskipun puting susu
ibu rata atau datar.
6. Faktor fisiologis
Proses produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan oksitosin.
Hormon prolaktin menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air
susu, sedangkan hormon oksitosin menyebabkan sel – sel otot di sekitar
14
alveoli berkontraksi sehingga mendorong air susu masuk ke saluran
penyimpanan.
7. Pola istirahat
Faktor lain yang turut mempengaruhi pengeluaran dan produksi ASI
adalah pola istirahat. Apabila kondisi ibu terlalu capek dan kurang
istirahat, ASI pun akan berkurang.
8. Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan
Semakin sering bayi menyusu, produksi dan pengeluaran ASI akan
bertambah. Pada bayi cukup bulan, frekuensi menyusui sekitar 10 x/hari
selama 2 minggu pertama setelah melahirkan.
9. Berat lahir bayi
Berat lahir bayi sewaktu lahir juga berpengaruh terhadap produksi dan
pengeluaran ASI. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan daya isap bayi,
bayi yang terlahir dengan berat badan rendah (<2500 gram) cenderung
mempunyai kemampuan mengisap ASI langsung dari payudara ibu yang
lebih rendah frekuensi dan lama menyusui.
10. Umur kehamilan saat melahirkan
Bayi yang lahir premature (umur kehamilan <34 minggu) sangat lemah
dan tidak mampu mengisap langsung ASI dari payudara ibu dengan baik
sehinga produksi ASI lebih rendah dari pada bayi lahir cukup bulan.
11. Konsumsi rokok dan alkohol
Seperti yang sudah diketahui, merokok memiliki banyak efek berbahaya
bagi tubuh manusia, terlebih bagi ibu menyusui. Merokok dapat
mengurangi jumlah ASI yang diproduksi karena akan mengganggu
hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI.
15
2.6 Cara menyusui yang benar :
Duduk dengan santai dan nyaman pada kursi yang mempunyai sanaran
punggung, gunakan bantal untuk mengganjal bokong bayi
Mulai menyususi dari payudara kanan dengan meletakkan kepala bayi
pada siku kanan bagian dalam dengan posisi badan bayi menghadap badan
ibunya. Tangan kanan memegang bokong dan paha bayi
Sanggang payudara kanan anda dengan tangan kiri.,tetapi tidak di bagian
yang hitam
Sentuh mulut bayi dengan putting susu anda untuk memberi rangsangan
bila bayi membuka mulut masukkan seluruh putting susu sebanyak
mungkin sampai dengan hitam (areola) tertutupi
Dekap bayi hingga ujung hidung bayi menyentuh payudara Anda, ibu jari
menekan sedikit payudara sehingga bayi dapat bernapas
Setelah selesai menyusui kurang lebih 10-15 menit, lepaskan isapan bayi
dengan menekan dagunya atau memasukkan jari kelingking yang bersih ke
sudut mulut bayi
Sebelum dilanjutkan dengan menyusui pada payudara lain, sendawakan
dahulu bayi Anda agar tidk muntah dengan cara membuat posisi bayi
menempel di pundak anda.10
A. Lama dan frekuensi menyusuiLama menyusu berbeda – beda tiap periode menyusu. Rata – rata bayi menyusu selama 5 – 15 menit walaupun terkadang lebih. Bayi dapat mengukur sendiri kebutuhannya. Bila proses menyusu berlangsung sangat lama (lebih dari 30 menit) atau sangat cepat (kurang dari 5 menit) mungkin ada masalah. Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara sampai selesai baru kemudian bila bayu masih menginginkan dapat diberikan pada payudara yang satu lagi sehingga kedua payudara mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan ASI.
Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi, sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Awalnya bayi menyusu
16
sangat sering, namun pada usia 2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang. Bayi sebaiknya disusui sesering dan selama bayi menginginkannya bahkan pada malam hari. Menyusui pada malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi yang puas menyusu akan melepaskan payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak perlu menyetopnya.
2.7 Cara mengeluarkan ASI
Ada bebrapa cara mengeluarkan ASI yaitu mengeluarkan ASI dengan
tangan dan mengeluarkan ASI dengan tangan dan mengeluarkan ASI dengan alat.
2.7.1. Cara mengeluarkan ASI dengan Tangan
Cuci tangan sampai bersih
Pegang cangkir bersih untuk menampung ASI
Condongkan badan kedepan dan sangga payudara dengan tangan
Letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan jari
telunjuk pada batas areola mamae bagian bawah sehingga berhadapan.
Tekan kedua jari ke dalam kea rah dinding dad tanpa menggeser letak
kedua jari tadi
Pijat daerah diantara kadua jari tadi kea rah depan sehingga akan
memeras dan mengeluarkan ASI yang berada di dalam sinus
lactiferous
Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas beberapa kali
Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan
telunjung tadi dengan cara diputar pada sisi lain dari batas areola
dengan kadua jari selalu berhadapan
Lakukan berulang-ulang sehingga ASI akan terperah dari semua
bagian payudara
Jangan memijat atau menarik putting susu, karena ini tidak akan
mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit.
2.7.2 Mengeluarkan ASI dengan Pompa
Ada 2 macam bentuk pompa :
17
1. Pompa manual / tangan
ada beberapa tipe pompa manial antara lain :
a. Tipe silindris
Pompa ini efektif dan mudah di pakai. Kekuatan tekanan isapan mudah
dikontrol, baik kedua silinder maupun gerakan memompa berada dalam
garis lurus. Terbuat dari plastic yang tempat penampungan ASI di bagian
bawah silinder
b. Tipe silindris bersudut
Dengan gerakan piston yang ditarik kebawah akan lebih mudah
mengontrol kekuattan tekanan isapan. ASI akan ditampung di botol yang
ditempelkan di pompa
c. Tipe kerucut/ plastic dan bola karet/ tipe terompet (squeeze and bulb atau
Horn).
Tipe ini tidak dianjurkan untuk dipakai karena dapat menyakitkan dan
dapat menyebabkan kerusakan putting susu serta jarring payudara.
Kekuatan tekanan isapan.
2. Pompa elektrik
Bebrapa macam pompa listrik sudah ada di bebrapa kota besar. Karena
umumnya harganya sangat mahal sehingga penggunaannya terbatas di
rumah sakit besar.7
2.10 Masalah dalam menyusui
1. Puting susu datar atau terbenamSekitar 2% wanita memiliki puting susu yang masuk ke dalam ketika areolanya ditekan. Sementara 5 – 8% wanita, memiliki puting susu rata yang tidak mencuat keluar saat distimulasi. Saat hamil, ibu dapat melakukan berbagai latihan dan upaya atau mengenakan pelindung payudara untuk mendorong puting susu keluar.
2. Puting susu nyeri
18
Menyusui seharusnya tidak menyakitkan. Segera setelah bayi lahir, puting susu terasa menjadi lebih sensitif sebab ujung – ujung saraf dipersiapkan untuk merespon isapan mulut bayi.
3. ASI keluar sedikitAnggapan yang paling sering berkembang di masyarakat adalah tidak keluarnya ASI atau jumlah ASI yang dianggap kurang. Padahal, pada hari pertama, ASI yang dihasilkan memang sangat sedikit. Namun, hal ini memang sesuai dengan kebutuhan bayi pada hari pertama yang belum membutuhkan banyak makanan.
4. Takut payudara turunAnggapan ini juga sering ditemukan di masyarakat. Namun, ini tentu saja merupakan anggapan yang salah. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan payudara tak sekencang saat masih gadis, diantaranya: Faktor usia, Faktor kehamilan, Faktor menyusui.
5. Kurang atau salahnya informasiBanyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang. Petugas kesehatan pun masih banyak yang tidak memberikan informasi pada saat pemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayi.
Ibu hamil saat menyusui
Menyususi eksklusif adalah salah satu cara kontrasepsi, sehingga biasanya
ibu jarang hamil lagi selama menyusui. Akan tetapi seandainya ibu hamil saat
masih menyusui, maka dianjurkan :
1. Bila bayi belum berusis 6 bulan, terus menyusui karena ASI masih
merupakan makanan tunggal.
2. Bila bayi berusia 6-12 bulan, terus menyusui karena ASI masih
merupakan makanan utama.
3. Bila bayi sudah berusia lebih dari 12 bulan, boleh disapih.
Bila menyusui tetap diteruskan, maka perlu diperhatikan beberapa hal,
yaitu : volume ASI dapat berkurang karena pengaruh hormone ibu hamil, putting
19
akan lecet, ibu akan mengalami keletihan, rasa ASI berubah kea rah kolostrum,
terjadi kontraksi rahim karena hormone ibu hamil.
2.8 Tempat penyimpanan ASI
a. Wadah penyimpanan ASI
Gelas atau plastik pakai – ulang dan wadah yang memiliki sisi yang keras
dianggap sebagai penyimpanan ASI terbaik. Setiap wadah harus memiliki
penutup yang pas dengan wadah. Kantong plastik yang telah di rancang
khusus oleh pabrik juga tersedia untuk mengumpulkan dan penyimpanan
ASI.11
b. Mengajarkan ibu cara menyimpan ASI perah
- ASI perah dapat disimpan pada suhu ruangan selama 6 – 8 jam
- Di dalam lemari es pendingin ( 4ºC) tahan 2 x 24 jam
- Di dalam lemari es pembeku (- 4ºC) tahan sampai beberapa bulan.2
c. Mengajarkan ibu cara memberikan ASI perah
- ASI yang sudah disimpan di dalam lemari pendingin, sebelum diberikan
kepada bayi perlu di hangatkan dengan merendamnya dalam air panas.
- ASI yang sudah dihangatkan bila bersisa tidak boleh dikembalikan ke
dalam lemari es. Oleh karena itu, hangatkanlah ASI secukupnya sebanyak
yang kira – kira bisa dihabiskan oleh bayi dalam sekali minum
- ASI yang disimpan di lemari pembeku perlu dipindahkan ke lemari
pendingin untuk mencairkannya sebelum dihangatkan
- ASI perah sebaiknya tidak diberikan dengan botol karena akan
mengganggu penyusuan langsung dari payudara, berikanlah dengan
menggunakan sendok atau cangkir.2
20
A. Makanan Pendamping ASI atau MP – ASI
Makanan pendamping ASI (MP – ASI) adalah makanan atau minuman
yang meengandung gizi, diberikan pada bayi dan atau anak untuk
memenuhi kebutuhan gizinya. MP – ASI ini diberikan bersamaan dengan
ASI mulai usia 6 bulan hingga 24 bulan.4
Berbagai makanan pendamping ASI diolah sesuai dengan tahap
perkembangan bayi/anak, dari lumat (misalnya : bubur susu/saring)