Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ASI (Air Susu Ibu) merupakan jenis makanan awal terbaik bagi bayi. Jika Anda memutuskan memberikan ASI pada bayi Anda, sungguh hal tersebut sangat tepat dan brilian. Mengapa? Pertama, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula. Terlebih susu formula kerap mengalami kenaikan harga, Kedua, ternyata seluruh fungsi zat gizi yang dibutuhkan bayi, sudah terdapat pada ASI. Di dalam ASI, segala zat gizi ( untuk proses awal tumbuh kembang bayi ) terkandung dalam komposisi yang paling tepat. Seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, kualitasnya pun tidak tertandingi oleh susu formula mana pun. 1(PANDUAN PINTAR MERAWAT BAYI) hal 29 Suatu penelitian di New Zealand melaporkan IQ lebih tinggi 1,5-4,5 poin pada bayi yang diberi ASI selama 8 bulan dibandingkan bayi yang mendapat susu formula. 2(BEDAH ASI) hal 120, hal 1 Melihat begitu unggulnya ASI, maka sangat disayangkan bahwa di Indonesia pada kenyataannya penggunaan ASI belum seperti yang dianjurkan. Pemberian ASI yang dianjurkan yaitu :
62

asi 2222

Dec 05, 2014

Download

Documents

Muhammad Wahyu

RR
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: asi 2222

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

ASI (Air Susu Ibu) merupakan jenis makanan awal terbaik bagi bayi. Jika

Anda memutuskan memberikan ASI pada bayi Anda, sungguh hal tersebut sangat

tepat dan brilian. Mengapa? Pertama, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk

membeli susu formula. Terlebih susu formula kerap mengalami kenaikan harga,

Kedua, ternyata seluruh fungsi zat gizi yang dibutuhkan bayi, sudah terdapat pada

ASI. Di dalam ASI, segala zat gizi ( untuk proses awal tumbuh kembang bayi )

terkandung dalam komposisi yang paling tepat. Seperti karbohidrat, protein,

lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, kualitasnya pun tidak tertandingi oleh

susu formula mana pun.1(PANDUAN PINTAR MERAWAT BAYI) hal 29

Suatu penelitian di New Zealand melaporkan IQ lebih tinggi 1,5-4,5 poin

pada bayi yang diberi ASI selama 8 bulan dibandingkan bayi yang mendapat susu

formula. 2(BEDAH ASI) hal 120, hal 1

Melihat begitu unggulnya ASI, maka sangat disayangkan bahwa di

Indonesia pada kenyataannya penggunaan ASI belum seperti yang dianjurkan.

Pemberian ASI yang dianjurkan yaitu :

- ASI eksklusif selama 6 bulan karena ASI saja dapat memenuhi 100%

kebutuhan bayi.

- Dari 6 – 12 bulan ASI masih merupakan makanan utama bayi karena

dapat memenuhi 60 – 70% kebutuhan bayi dan perlu ditambahkan

makanan pendamping ASI.

- Di atas 12 bulan ASI saja hanya memenuhi sekitar 30% kebutuhan

bayi dan makanan padat sudah menjadi makanan utama.3(ILMU

KEBIDANAN)

Page 2: asi 2222

2

Dari penelitian terhadap 900 ibu di sekitar jabotabek (1995) diperoleh

fakta bahwa yang dapat member ASI eksklusif selama 4 bulan hanya 5%, padahal

98% ibu-ibu tersebut menyusui. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa

37,9% dari ibu-ibu tersebut tidak pernah mendapat informasi khusus tentang ASI,

sedangkan 70,4% ibu tak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif.

(MENGENAL ASI EKSKLUSIF hal 2)

Mendapatkan ASI merupakan hak azazi bayi yang harus dipenuhi.

Beberapa alasan menerapkan penyataan tersebut yaitu:

- Setiap bayi mempunyai hak dasar atas makanan dan kesehatan terbaik

untuk memenuhi tumbuh kembang optimal

- Setiap bayi mempunyai hak dasar atas perawatan atau interaksi

psikologis terbaik untuk kebutuhan tumbuh kembang optimal

- ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena mengandung zat

gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam

tahap percepatan tahap tumbuh kembang, terutama pada 2 tahun

pertama

- Ibu yang menyusui juga memperoleh manfaat menjadi lebih sehat,

antara lain menjarangkan kehamilan, menurunkan resiko perdarahan

pasca persalinan, anemia, kanker payudara dan indung telur.

World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund

(UNICEF) menganjurkan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu ASI saja sampai

bayi berusia 6 bulan, tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain selain ASI .

(BEDAH ASI)

WHO dan UNICEF sudah merekomendasikan hal itu sejak 1979 dalam

pertemuan di Geneva tentang makanan bayi dan anak, antara lain berisi :

“Menyusukan merupakan bagian terpadu dari proses reproduksi yang memberikan

makanan bayi secara ideal dan alamiah, serta merupakan dasar biologic dan

psikologik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan”.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan UNICEF (1990) pun telah

memutuskan untuk memberikan rekomendasi kepada tenaga kesehatan dan ibu

yang melahirkan agar memberi ASI saja (ASI eksklusif) pada bayi hingga

Page 3: asi 2222

3

berumur 4 atau 6 bulan. Dalam perkembangannya, ASI eksklusif enam bulan

dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Berdasarkan Kepmenkes No. 450/2003,

direkomendasikan agar para ibu memberikan ASI saja (ASI eksklusif) pada bayi

hingga usia 6 bulan.4

Ibu bekerja perlu upah selama cuti agar dapat menyusui secara eksklusif

(ILO,1997). WHA dan UNICEF (2001) menganjurkan menyusui eksklusif selama

6 bulan, selanjutnya setelah kembali bekerja, ibu mendapat kesempatan menyusui

dengan fasilitas untuk menyusui atau memeras ASI di tempat kerjanya.3

Hak ibu untuk memberikan ASI kepada bayi tercantum dalam undang-

undang yang tertuang dalam Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan, Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Kesehatan,

Nomor 48/Men.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008, dan 1177 / MENKES/

PB/XII/2008 tahun 2008 tentang peningkatan pemberia ASI selama waktu kerja di

tempat kerja. Jadi, ibu tidak perlu khawatir karena hak memberi ASI sudah

dijamin negara. Dengan adanya undang-undang ini, jelas sudah bahwa seorang

bayi baru lahir dengan kondisi normal berhak mendapatkan ASI secara eksklusif.

Hal ini tertuang dalam UU Kesehatan pasal 128 ayat 1. Ayat selanjutnya

menegaskan lagi bahwa selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah,

pemerintah daerah, dan masyarakat, harus mendukung ibu dan bayi secara penuh

dengan menyediakan waktu dan fasilitas khusus.(keajaiban ASI)

Berdasarkan catatan Sentra Laktasi Indonesia, yang bersumber dari survei

demografi dan kesehatan Indonesia 2002 – 2003, ternyata hanya 15% ibu yang

memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Bahkan di Indonesia rata – rata ibu

hanya memberikan ASI eksklusif selama 2 bulan saja. Dari survei lain yang

dilaksanakan pada 2002, cakupan pemberian ASI eksklusif di daerah perkotaan

berkisar antara 4 – 12%, sementara di pedesaan tidak kalah jauh hanya 4 – 25%.

Pencapaian pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 5 – 6 bulan di daerah

perkotaan berkisar 1 – 13%, sementara di pedesaan 2 – 13%. 4

Page 4: asi 2222

4

Saat ini usaha untuk meningkatkan penggunaan ASI telah menjadi tujuan

global. Setiap tahun pada tanggal 1 – 7 Agustus adalah pekan ASI sedunia. Pada

saat itu kegiatan meningkatkan penggunaan ASI dievaluasi. Di Indonesia

walaupun sejak tahun 1992 telah dilakukan kegiatan Rumah Sakit Sayang Bayi

kemudian ditambah lagi dengan kegiatan Rumah Sakit Sayang Ibu sejak 1999,

situasi menyusui masih belum seperti yang diharapkan. Harapannya adalah bahwa

di Indonesia pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan pada tahun 2010 menjadi

80%.2

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis merumuskan

permasalahan pada penelitian ini adalah Bagaimana gambaran perilaku ibu

terhadap manfaat ASI eksklusif di Puskesmas X Medan

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Peneliti ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku

ibu terhadap manfaat ASI eksklusif di Puskesmas X Medan Tahun 2013

1.3.2 Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu terhadap manfaat ASI

eksklusif di Puskesmas X Medan

b. Untuk mengetahui bagaimana sikap ibu terhadap manfaat ASI

eksklusif di Puskesmas X Medan

c. Untuk mengetahui bagaimana tindakan ibu terhadap manfaat ASI

eksklusif di Puskesmas X Medan

Page 5: asi 2222

5

1.4 Manfaat penelitian

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk memperluas

wawasan dan informasi peneliti lebih lanjut tentang gambaran perilaku ibu

terhadap manfaat ASI ekslusif.

b. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

banyaknya manfaat yang terkandung dalam ASI eksklusif

c. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempromosikan manfaat ASI

eksklusif untuk masyarakat.

Page 6: asi 2222

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ASI

2.1.1 Defenisi

ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung

zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan serta ASI juga

mengandung zat kekebalan tubuh yang sangat berguna bagi kesehatan bayi dan

kehidupan selanjutnya.5

ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu

melalui proses menyusui. Secara alamiah, ia mampu menghasilkan ASI. ASI

merupakan makanan yang telah disiapkan untuk calon bayi saat ia mengalami

kehamilan.

Allah SWT, menganugerahkan ASI sebagai makanan pertama dan juga

utama untuk bayi. Al-Qur’an secara tegas menggarisbawahi untuk memberikan

ASI kepada anak-anak mereka, sampai-sampai suami diperintahkan untuk

memberi ” biaya penyusuan” bagi siapapun yang menyusukannya. Ibu dianjurkan

untuk memberikan ASI selama dua tahun penuh, jika ia bermaksud untuk

menyempurnakannya secara penuh. Perintah ini terdapat pada QS: al-Baqarah

ayat 233, yang artinya adalah ” para ibu menyusukan anak-anak mereka dua tahun

sempurna, bagi siapa yang ingin menyempurnakan penyusuan ”.6

ASI sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat

diberikan oleh seorang ibu pada anak yang baru dilahirkannya. Komposisinya

berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum pada hari

pertama sampai 4 – 7 hari, dilanjutkan dengan ASI peralihan sampai 3 – 4

minggu, selanjutnya ASI matur, ASI yang keluar pada permulaan menyusu

(foremik = susu awal) berbeda dengan ASI keluar pada akhir penyusuan (hindmilk

= susu akhir).2

Page 7: asi 2222

7

2.1.2 ASI eksklusif

ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan

makanan pada seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.7

Lama pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan,

bayi mulai diberi makana pendamping ASI, sedangkan ASI dapat diberikan

sampai 2 tahun atau lebih.5

2.2 Jenis-jenis ASI

a. Kolostrum

ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.

Kolostrum merupakan cairan yang agak kental berwarna kekuning kuningan,

lebih kuning dibanding dengan ASI mature, bentuknya agak kasar karena

mengandung butiran lemak dann sel-sel epitel, dengan kasiat kolostrum sebagai

berikut :7

- Volume sekitar 30-90 cc/ 24 jam sesuai kapasitas lambung pada bayi

usia tersebut.5

- Sebagai pembersih selaput usus bayi baru lahir sehingga saluran

pencernaan siap untuk menerima makanan

- Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama globulin

sehingga dapat memberikan perlindungan tubuh terhadap infeksi.

- Mengandung zat antibiotik sehingga mampu melindungi tubuh bayi

dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai dengan 6

bulan.7

b. ASI Transisi/ peralihan

ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh setelah

kelahiran. Setelah masa adaptasi dengan perlindungan kolostrum, payudara akan

menghasilkan susu permulaan atau transisi ysng lebih bening dan jumlahnya lebih

banyak. Kadar immunoglobulin dan proteinnya menurun sedangkan lemak dan

laktosa meningkat.4,5,7

Page 8: asi 2222

8

c. ASI Matang (Mature)

ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya.

Komposisinya stabil dan tidak berubah. Jika bayi lahir premature atau kurang

bulan, ASI yang dihasilkan memiliki kandungan berbeda, yaitu lebih banyak

mengandung protein. Hal ini sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi

premature yang biasanya memiliki berat badan kurang dan banyak hal pada

tubuhnya yang belum sempurna. 4,5,7

2.3 Komposisi ASI

Susu menjadi salah satu sumber nutrisi bagi manusia, komponen ASI

sangat rumit dan berisi lebih dari

1. Air

ASI mengandung 88,1 % air sehingga ASI yang diminum bayi sudah

mencukupi kebutuhan dan sesuai dengan kesehatan bayi. Bayi baru lahir

yang hanya mendapat sedikit ASI pertama (kolostrum) tidak memerlukan

tambahan cairan karena bayi dilahirkan dengan cukup cairan di dalam

tubuhnya. ASI dengan kandungan air yang lebih tinggi biasanya akan

keluar pada hari 3 dan 4.4

2. Karbohidrat

Karbohidrat terbanyak dalam ASI adalah Laktosa. Jumlahnya pun lebih

banyak dari pada susu sapi. Laktosa diperlukan dalam pertumbuhan otak.4

3. Protein

Protein dalam ASI terdiri dari casein (protein yang sulit dicerna) dan whey

(protein yang mudah dicerna). ASI lebih banyak mengandung whey

daripada casein sehingga protein ASI mudah dicerna. Sedangkan pada

susu sapi kebalikannya. Untuk itu pemberian ASI eksklusif wajib

diberikan sampai bayi berumur 6 bulan.8

4. Lemak

Lemak ASI adalah penghasil kalori atau energi utama. Kadar lemak dalam

ASI lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Kadar lemak yang tinggi ini

dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak selama masa bayi. 8

Page 9: asi 2222

9

5. Mineral

Mineral utama yang terdapat dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai

fungsi untuk pertumbuhan jaringan otak dan rangka, transmisi jaringan

saraf dan pembekuan darah. Mineral di dalam ASI mempunyai kualitas

yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan mineral di

dalam susu sapi.3

6. Karnitin

Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energy

yang diperlukan untuk mempertahankan metabolism tubuh. ASI

mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama

menyusui, bahkan didalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi.

Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan

bayi yang mendapat susu formula.

7. Vitamin yang Larut Dalam Lemak

a. Vitamin K

Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai

factor pembekuan. Kadar vitamin K ASi hanya seperempatnya kadar

dalam susu formula. Bayi hanya mendapat ASI berisiko untuk terjadi

perdarahan, walaupun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu

pada bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam

bentuk suntikan.

b. Vitamin D

Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. hal

ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari

maka bayi akan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar

matahari. Sehingga pemberian ASI eksklusif ditambah dengan

memberikan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi

menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.

Page 10: asi 2222

10

c. Vitamin E

Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel

darah merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya

kekurangan darah (anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan

vitamin E nya tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal.

d. Vitamin A

Selain berfungsi nuntuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk

mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI

mengandungg dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga

bahan bakunya yaitu beta karoten. Hal ini salah satu yang menerangkan

mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya

tahan tubuh yang baik.

8. Vitamin yang Larut dalam air

Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin b, asam folat,

vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh

terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup

tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin

rendah pada ibu dengan gizi kurang. Karena vitamin B6 dibutuhkan pada

tahap awal perkembangan system syaraf maka pada ibu yang menyusui

perlu ditambahkan vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup di

dapat dari makanan sehari-hari, kecuali ibu menyusui yang vegetarian.3

Page 11: asi 2222

11

Tabel Perbandingan ASI vs Susu Formula

ASI Susu Formula

Sumber gizi yang sempurna Kandungan gizinya tidak sempurna

Mudah dicerna bayi karena mengandung

enzim-enzim yang mempermudah pencernaan

Sulit dicerna karena tidak mengandung enzim

pencernaan

Komposisi zat gizi pada ASI berubah dari hari

ke hari sesuai kebutuhan dan bersifat dinamis

Komposisinya selalu sama setiap kali minum

Mengandung banyak zat pelindung Hanya sedikit mengandung zat pelindung

ASI diciptakan untuk bayi manusia Susu sapi diciptakan untuk anak sapi. Jadi,

wajar jika banyak hal tidak cocok dengan

manusia

Citarasa ASI bervariasi sesuai jenis senyawa

atau zat yang terkandung dalam makanan dan

minuman yang dikonsumsi ibu

Bercitarasa sama dari waktu ke waktu

Banyak mengandung immunoglobulin Sedikit immunoglobulin dan sebagian besar

merupakan jenis yang salah karena tidak

dibutuhkan bayi

Mengandung zat gizi berkualitas tinggi: faktor pembentuk sel – sel, otak terutama DHA.

Susu sapi tidak mengandung zat pembangun

sel otak

ASI mengandung enzim- enzim yang

membantu pencernaan agar mudah dicerna oleh

tubuh bayi

Susu sapi sulit dicerna oleh bayi karena tidak

mengandung enzim pencernaan

Page 12: asi 2222

12

2.4 Inisiasi Menyusu Dini ( IMD )

Inisiais menyusu dini merupakan suatu prosedur langkah awal yang harus

dilaukan antara ibu dan bayi. Inisiasi menyusu dini dilakukan dengan cara

membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi (skin to skin) segera setelah

persalinan. Kontak kulit ini dibairkan setidaknya satu jam atau sampai menyusui

awal sekali.

Berikut ini langkah-langkah melakukan inisiasi menyusu dini yang dianjurkan :

1. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering

2. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua

tangannya

3. Tali pusat dipotong, lalu diikat

4. Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak

dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.

5. Tanpa dibedong bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan

kontak kulit bayi dan kulit ibu, tidak perlu khawatir bayi kedinginan.8

Page 13: asi 2222

13

Hal – hal yang mempengaruhi produksi ASI

1. Makanan

Pada masa menyusui, ibu tentu harus mengonsumsi makanan dengan gizi

seimbang dan beraneka ragam untuk meningkatkan kualitas dan produksi

ASI. Jenis makanan yang berpengaruhi secara langsung pada produksi air

susu, misalnya sayur – sayuran hijau, daun katuk, jagungm daun pepaya

dan sebagainya.

2. Ketenangan jiwa dan pikiran

Kondisi kejiwaan dan pikiran yang tenang sangat mempengaruhi produksi

ASI. Jika ibu mengalami stres, pikiran tertekan, tidak tenang, sedih, dan

tegang, produksi ASI akan terpengaruhi secara signifikan.

3. Penggunaan alat kontrasepsi

Jika ibu mulai memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi demi

menunda kehamilan berikutnya. Pada beberapa jenis kontrasepsi, terutama

yang mengandung hormon estrogen dapat mengurangi jumlah ASI karena

didalam hormon estrogen terdapat didalamnya menekan produksi hormon

prolaktin yang berperan dalam produksi ASI.

4. Perawatan payudara

Selama proses menyusui, sudah seharusnya melakukan perawatan

payudara agar tetap bersih dan terawat. Perawatan yang tepat tentunya bisa

merangsang payudara untuk memproduksi ASI lebih banyak.

5. Anatomis payudara

Produksi ASI dipengaruhi oleh jumlah kelenjar air susu dalam payudara

sehingga ukuran payudara tidak mempengaruhi kegiatan produksi ASI.

Selain itu, perlu diperhatikan bentuk anatomis papila atau puting susu ibu.

Pada kenyataan, bayi tetap bisa mendapatkan ASI meskipun puting susu

ibu rata atau datar.

6. Faktor fisiologis

Proses produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan oksitosin.

Hormon prolaktin menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air

susu, sedangkan hormon oksitosin menyebabkan sel – sel otot di sekitar

Page 14: asi 2222

14

alveoli berkontraksi sehingga mendorong air susu masuk ke saluran

penyimpanan.

7. Pola istirahat

Faktor lain yang turut mempengaruhi pengeluaran dan produksi ASI

adalah pola istirahat. Apabila kondisi ibu terlalu capek dan kurang

istirahat, ASI pun akan berkurang.

8. Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan

Semakin sering bayi menyusu, produksi dan pengeluaran ASI akan

bertambah. Pada bayi cukup bulan, frekuensi menyusui sekitar 10 x/hari

selama 2 minggu pertama setelah melahirkan.

9. Berat lahir bayi

Berat lahir bayi sewaktu lahir juga berpengaruh terhadap produksi dan

pengeluaran ASI. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan daya isap bayi,

bayi yang terlahir dengan berat badan rendah (<2500 gram) cenderung

mempunyai kemampuan mengisap ASI langsung dari payudara ibu yang

lebih rendah frekuensi dan lama menyusui.

10. Umur kehamilan saat melahirkan

Bayi yang lahir premature (umur kehamilan <34 minggu) sangat lemah

dan tidak mampu mengisap langsung ASI dari payudara ibu dengan baik

sehinga produksi ASI lebih rendah dari pada bayi lahir cukup bulan.

11. Konsumsi rokok dan alkohol

Seperti yang sudah diketahui, merokok memiliki banyak efek berbahaya

bagi tubuh manusia, terlebih bagi ibu menyusui. Merokok dapat

mengurangi jumlah ASI yang diproduksi karena akan mengganggu

hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI.

Page 15: asi 2222

15

2.6 Cara menyusui yang benar :

Duduk dengan santai dan nyaman pada kursi yang mempunyai sanaran

punggung, gunakan bantal untuk mengganjal bokong bayi

Mulai menyususi dari payudara kanan dengan meletakkan kepala bayi

pada siku kanan bagian dalam dengan posisi badan bayi menghadap badan

ibunya. Tangan kanan memegang bokong dan paha bayi

Sanggang payudara kanan anda dengan tangan kiri.,tetapi tidak di bagian

yang hitam

Sentuh mulut bayi dengan putting susu anda untuk memberi rangsangan

bila bayi membuka mulut masukkan seluruh putting susu sebanyak

mungkin sampai dengan hitam (areola) tertutupi

Dekap bayi hingga ujung hidung bayi menyentuh payudara Anda, ibu jari

menekan sedikit payudara sehingga bayi dapat bernapas

Setelah selesai menyusui kurang lebih 10-15 menit, lepaskan isapan bayi

dengan menekan dagunya atau memasukkan jari kelingking yang bersih ke

sudut mulut bayi

Sebelum dilanjutkan dengan menyusui pada payudara lain, sendawakan

dahulu bayi Anda agar tidk muntah dengan cara membuat posisi bayi

menempel di pundak anda.10

A. Lama dan frekuensi menyusuiLama menyusu berbeda – beda tiap periode menyusu. Rata – rata bayi menyusu selama 5 – 15 menit walaupun terkadang lebih. Bayi dapat mengukur sendiri kebutuhannya. Bila proses menyusu berlangsung sangat lama (lebih dari 30 menit) atau sangat cepat (kurang dari 5 menit) mungkin ada masalah. Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara sampai selesai baru kemudian bila bayu masih menginginkan dapat diberikan pada payudara yang satu lagi sehingga kedua payudara mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan ASI.

Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi, sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Awalnya bayi menyusu

Page 16: asi 2222

16

sangat sering, namun pada usia 2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang. Bayi sebaiknya disusui sesering dan selama bayi menginginkannya bahkan pada malam hari. Menyusui pada malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi yang puas menyusu akan melepaskan payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak perlu menyetopnya.

2.7 Cara mengeluarkan ASI

Ada bebrapa cara mengeluarkan ASI yaitu mengeluarkan ASI dengan

tangan dan mengeluarkan ASI dengan tangan dan mengeluarkan ASI dengan alat.

2.7.1. Cara mengeluarkan ASI dengan Tangan

Cuci tangan sampai bersih

Pegang cangkir bersih untuk menampung ASI

Condongkan badan kedepan dan sangga payudara dengan tangan

Letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan jari

telunjuk pada batas areola mamae bagian bawah sehingga berhadapan.

Tekan kedua jari ke dalam kea rah dinding dad tanpa menggeser letak

kedua jari tadi

Pijat daerah diantara kadua jari tadi kea rah depan sehingga akan

memeras dan mengeluarkan ASI yang berada di dalam sinus

lactiferous

Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas beberapa kali

Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan

telunjung tadi dengan cara diputar pada sisi lain dari batas areola

dengan kadua jari selalu berhadapan

Lakukan berulang-ulang sehingga ASI akan terperah dari semua

bagian payudara

Jangan memijat atau menarik putting susu, karena ini tidak akan

mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit.

2.7.2 Mengeluarkan ASI dengan Pompa

Ada 2 macam bentuk pompa :

Page 17: asi 2222

17

1. Pompa manual / tangan

ada beberapa tipe pompa manial antara lain :

a. Tipe silindris

Pompa ini efektif dan mudah di pakai. Kekuatan tekanan isapan mudah

dikontrol, baik kedua silinder maupun gerakan memompa berada dalam

garis lurus. Terbuat dari plastic yang tempat penampungan ASI di bagian

bawah silinder

b. Tipe silindris bersudut

Dengan gerakan piston yang ditarik kebawah akan lebih mudah

mengontrol kekuattan tekanan isapan. ASI akan ditampung di botol yang

ditempelkan di pompa

c. Tipe kerucut/ plastic dan bola karet/ tipe terompet (squeeze and bulb atau

Horn).

Tipe ini tidak dianjurkan untuk dipakai karena dapat menyakitkan dan

dapat menyebabkan kerusakan putting susu serta jarring payudara.

Kekuatan tekanan isapan.

2. Pompa elektrik

Bebrapa macam pompa listrik sudah ada di bebrapa kota besar. Karena

umumnya harganya sangat mahal sehingga penggunaannya terbatas di

rumah sakit besar.7

2.10 Masalah dalam menyusui

1. Puting susu datar atau terbenamSekitar 2% wanita memiliki puting susu yang masuk ke dalam ketika areolanya ditekan. Sementara 5 – 8% wanita, memiliki puting susu rata yang tidak mencuat keluar saat distimulasi. Saat hamil, ibu dapat melakukan berbagai latihan dan upaya atau mengenakan pelindung payudara untuk mendorong puting susu keluar.

2. Puting susu nyeri

Page 18: asi 2222

18

Menyusui seharusnya tidak menyakitkan. Segera setelah bayi lahir, puting susu terasa menjadi lebih sensitif sebab ujung – ujung saraf dipersiapkan untuk merespon isapan mulut bayi.

3. ASI keluar sedikitAnggapan yang paling sering berkembang di masyarakat adalah tidak keluarnya ASI atau jumlah ASI yang dianggap kurang. Padahal, pada hari pertama, ASI yang dihasilkan memang sangat sedikit. Namun, hal ini memang sesuai dengan kebutuhan bayi pada hari pertama yang belum membutuhkan banyak makanan.

4. Takut payudara turunAnggapan ini juga sering ditemukan di masyarakat. Namun, ini tentu saja merupakan anggapan yang salah. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan payudara tak sekencang saat masih gadis, diantaranya: Faktor usia, Faktor kehamilan, Faktor menyusui.

5. Kurang atau salahnya informasiBanyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang. Petugas kesehatan pun masih banyak yang tidak memberikan informasi pada saat pemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayi.

Ibu hamil saat menyusui

Menyususi eksklusif adalah salah satu cara kontrasepsi, sehingga biasanya

ibu jarang hamil lagi selama menyusui. Akan tetapi seandainya ibu hamil saat

masih menyusui, maka dianjurkan :

1. Bila bayi belum berusis 6 bulan, terus menyusui karena ASI masih

merupakan makanan tunggal.

2. Bila bayi berusia 6-12 bulan, terus menyusui karena ASI masih

merupakan makanan utama.

3. Bila bayi sudah berusia lebih dari 12 bulan, boleh disapih.

Bila menyusui tetap diteruskan, maka perlu diperhatikan beberapa hal,

yaitu : volume ASI dapat berkurang karena pengaruh hormone ibu hamil, putting

Page 19: asi 2222

19

akan lecet, ibu akan mengalami keletihan, rasa ASI berubah kea rah kolostrum,

terjadi kontraksi rahim karena hormone ibu hamil.

2.8 Tempat penyimpanan ASI

a. Wadah penyimpanan ASI

Gelas atau plastik pakai – ulang dan wadah yang memiliki sisi yang keras

dianggap sebagai penyimpanan ASI terbaik. Setiap wadah harus memiliki

penutup yang pas dengan wadah. Kantong plastik yang telah di rancang

khusus oleh pabrik juga tersedia untuk mengumpulkan dan penyimpanan

ASI.11

b. Mengajarkan ibu cara menyimpan ASI perah

- ASI perah dapat disimpan pada suhu ruangan selama 6 – 8 jam

- Di dalam lemari es pendingin ( 4ºC) tahan 2 x 24 jam

- Di dalam lemari es pembeku (- 4ºC) tahan sampai beberapa bulan.2

c. Mengajarkan ibu cara memberikan ASI perah

- ASI yang sudah disimpan di dalam lemari pendingin, sebelum diberikan

kepada bayi perlu di hangatkan dengan merendamnya dalam air panas.

- ASI yang sudah dihangatkan bila bersisa tidak boleh dikembalikan ke

dalam lemari es. Oleh karena itu, hangatkanlah ASI secukupnya sebanyak

yang kira – kira bisa dihabiskan oleh bayi dalam sekali minum

- ASI yang disimpan di lemari pembeku perlu dipindahkan ke lemari

pendingin untuk mencairkannya sebelum dihangatkan

- ASI perah sebaiknya tidak diberikan dengan botol karena akan

mengganggu penyusuan langsung dari payudara, berikanlah dengan

menggunakan sendok atau cangkir.2

Page 20: asi 2222

20

A. Makanan Pendamping ASI atau MP – ASI

Makanan pendamping ASI (MP – ASI) adalah makanan atau minuman

yang meengandung gizi, diberikan pada bayi dan atau anak untuk

memenuhi kebutuhan gizinya. MP – ASI ini diberikan bersamaan dengan

ASI mulai usia 6 bulan hingga 24 bulan.4

Berbagai makanan pendamping ASI diolah sesuai dengan tahap

perkembangan bayi/anak, dari lumat (misalnya : bubur susu/saring)

kemudian lembek (nasi tim), selanjutnya padat(paling lambat 7 – 8 bulan).

Pemberian makanan harus disesuaikan dengan kemampuan serta

perkembangan saluran pencernaannya.

B. Tujuan Pemberian MP – ASI

- Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang

- Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam – macam

makanan dengan berbagai rasa dan bentuk

- Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan

- Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi

tinggi.5

2.5 Manfaat ASI

2.5.1 Manfaat ASI bagi Bayi

ASI mengandung banyak zat yang sangat baik untuk bayi. Kalori dari ASI

dapat memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan. Di samping itu, ada

beberapa manfaat lainnya yang perllu diketahui oleh para ibu, yaitu :

Sebagai sitem imunitas yang baik

Bayi yang mendapat ASI dari ibunya akan memiliki sisitem imunitas

(daya tahan tubuh) yang lebih baik daripada bayi yang tidak pernah

mendapat ASI. Kadar immunoglobulin (zat-zat yang membentuk

kekebalan tubuh) yang sangat tinggi terdapat pada kolostrum, yaitu cairan

kuning kental yang merupakan ASI pertama yang keluar setelah ibu

Page 21: asi 2222

21

melahirkan. ASI juga mengandung zat kekebalan tubuh (antibodi) yang

akan dapat memberikan perlindungan alami bagi bayi baru lahir.

Memiliki IQ (Intelligence Quotient) lebih tinggi

Perkembangan Psikomotorik lebih cepat

Bayi yang mendapatkan ASI dapat berjalan dua bulan lebih cepat

dibandingkan dengan bayi yang mendapat susu formula.

Menunjang perkembangan kognitif

Bayi yang mendapat ASI, akan memiliki daya ingat dan kemampuan

bahasa yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat

ASI

Mengurangi kejadian karies dentis

Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih

tinggi disbanding yang mendapat ASI. Karena kebiasaan menyusui dengan

botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih

lama kontak dengan susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk

akan merusak gigi.

Terhindar dari alergi

Menunjang Perkembangan Penglihatan

ASI mengandung asam lemak omega 3

Membantu bayi cepat berbicara

Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi

karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara.

Memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi

Membantu sistem pencernaan.7,9

2.5.2 Manfaat bagi Ibu

Mencegah Perdarahan

Menyusui bayi setelah lahir, dapat merangsang kontraksi otot-otot pada

saluran ASI dan membantu ASI keluar. Selain itu, juga membantu

merangsang kontraksi rahim dan mencegah terjadinya perdarahan.

Mencegah Anemia defisiensi zat besi

Page 22: asi 2222

22

Dengan menyusui, dapat mencegah perdarahan pascapersalinan. Hal ini,

dapat mengurangi terjadinya risiko defisiensi (kekurangan) darah yang

menyebabkan anemia pada ibu.

Mengurangi berat badan

Ketika menyusui, jumlah kalori yang terbakar adalah sebesar 200 hingga

500 kalori per hari. Hai ini tentu saja dapat membantu ibu mengurangi

berat badan.

Sebagai ungkapan kasih sayang

Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium

Sebagai alat kontrasepsi

Isapan bayi pada payudara ibu, akan merangsang hormon proklantin yang

berfungsi menghambat terjadinya pematangan sel telur sehingga menunda

kesuburan.7,9

2.5.3 Maanfaat Bagi Negara

Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

Adanya factor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin

status gizi bayi serta kesakitan dan kematian anak menurun.

Menghemat devisa negara

Mengurangi subsidi untuk rumah sakit

Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung akan

memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi

persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya yang di

perlukan untuk perawatan anak sakit.

Peningkatan kualitas generasi penerus.

Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal sehingga

kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.7

Page 23: asi 2222

23

2.9 Upaya Tenaga Kesehatan mendorong pemberian ASI

WHO menerbitkan sebuah dokumen pada tahun 1991 tentang 10 langkah

untuk mendorong pemberian ASI, langkah-langkah tersebut adalah :

1. Mempunyai kebijakan tertulis mengenai ASI, disampaikan secara rutin

kepada seluruh staf.

2. Melatih semua staf kesehatan dengan keahlian untuk melaksanakan

kebijakan ini

3. Memberitahu semua wanita hamil mengenai keuntungan dan cara

memberi ASI

4. Membantu para ibu untuk memulai pemberian ASI dalam 1 jam sesudah

melahirkan

5. Memperlihatkan kepada ibu bagaimana cara memberi ASI, dan bagaimana

mempertahankan penyusunan meskipun harus dipisahkan dari bayinya

6. Tidak memberikan makanan dan minuman selain susu ibu, kecuali

diijinkan secara medis

7. Melatih untuk menyatukan ibu dan anak dalam 1 kamar selama 24 jam

sehari

8. Mendorong pemberian ASI sesuai kebutuhan

9. Tidak memberikan dot kepada bayi yang disusui ibunya

10. Menyelenggarakan/ mendirikan kelompok pendukung pemberian ASI dan

merekomendasikan para ibu kepada kelompok tersebut setelah

meninggalkan rumah sakit atau kelinik.12

Page 24: asi 2222

24

2.10 Konsep Dan Dominan Perilaku Kesehatan

2.10.1 Perilaku

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat

diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan

respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).13

Perilaku seseorang adalah sangat kompleks, dan mempunyai bentangan yang

sangat luas. Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan

membedakan adanya 3 area, wilayah, ranah atau domain perilaku ini, yakni

kognitif (cognitive), afektif (affective), dan psikomotor (psychomotor). Kemudian

oleh ahli pendidikan di Indonesia, ketiga domain ini diterjemahkan ke dalam cipta

(kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotor), atau pericipta, perirasa, dan

peritindak.14

2.10.2 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera yaitu : penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overt behavior).

Tingkat Pengetahuan

Pengetahuans atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overt behavior), pengetahuan yang tercakup

dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1. Know (Tahu)

Yaitu mengingat, menghafal suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata

Page 25: asi 2222

25

kerja untuk mengukur bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat

menyebutkan menguraikan, mendefinisikan, dan menyatakan.

2. Comprehension (Memahami)

Yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

benar. Orang yang paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan

terhadap objek yang dipelajari.

3. Application (Aplikasi/Penerapan)

Yaitu kemampuan untuk menggunakan konsep, prinsip dan prosedur

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sesungguhnya).

4. Analysis (Analisis)

Yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam

bentuk komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Hal ini dapat dilihat

dari penggunaan kata-kata kerja, dapat menggambarkan(membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan lain sebagainya.

5. Synthesis (Sintesis)

Yaitu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian

kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis

adalah kemampuan untuk menyusun formulir baru dengan formasi yang

sudah ada.

6. Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Berdasarkan hal tersebut

diatas disebutkan bahwa pengetahuan adalah suatu proses mulai dari

mengingat, memahami, selanjutnya mampu melanjutkan ,menjabarkan dan

mampu untuk menilai dari suatu materi atau objek.

Page 26: asi 2222

26

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden sesuai dengan tingkatan-tingkatan di atas.13

2.10.3 Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons tertutup dari seseorang terhadap

stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi

yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan

sebagainya).

Menurut Campbell (1950) mendefenisikan sikap sangat sederhana, yakni :

“An individual’s social attitude is a syndrome of response consistency with

regard to social object”, dikatakan bahwa sikap itu suatu sindroma atau kumpulan

gejala dalam merespons suatu stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan

pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lainnya.14

Menurut Allport (1954) dalam (Notoadmojo, 2007), sikap adalah : “A

mental and neural state of rediness, organized through expertence, exerting a

directive or dinamyc influence up on the individual’s response to all objects and

situation whit which it is related”, ia mengatakan bahwa sikap itu suatu kondisi

mental dan neural yang diperoleh dari pengalaman, yang mengarahkan dan secara

dinamis mempengaruhi respon-respon individu terhadap semua objek dan situasi

yang terkait. 13

Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu

mempunyai 3 komponen pokok, yaitu :

1. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).

Ketiga komponen utama tersebut secara bersaman akan membentuk sikap

yang utuh (total attitude).13

Tingkatan Sikap

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu :

Page 27: asi 2222

27

1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek).

2. Merespon (responding)

Yaitu memberikan jawaban serta tanggapan terhadap pertanyaan atau

objek yang dihadapi.

3. Menghargai (valuing)

Yaitu memberikan penilaian positif terhadap suatu hal, baik itu objek atau

stimulus.

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab merupakan tingkat sikap yang paling tinggi. Dalam hal

ini seseorang dikatakan bertanggung jawab jika ia berani menggambil

resiko atas setiap sikap yang ia pilih. 13,14

2.10.4 Tindakan

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt

behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan

faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah

fasilitas.

Tingkatan Tindakan

Tingkatan-tingkatan dari suatu tingkatan, yaitu :

1. Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil.

2. Respons terpimpin (guided response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai

dengan contoh.

3. Mekanisme (mecanism)

Page 28: asi 2222

28

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.

4. Adopsi (adoption)

Suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu

sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan

wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari,

atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung,

yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.13

a. Pengetahuan responden adalah pengetahuan yang dimiliki ibu terhadap

pemanfaatan ASI eksklusif.

b. Sikap responden adalah tanggapan atau respon ibu terhadap

pemanfaatan ASI eksklusif.

c. Tindakan adalah apa yang dilakukan ibu terhadap pemanfaatan ASI

eksklusif.

d. Manfaat Asi eksklusif adalah keunggulan-keunggulan yang terdapat

pada ASI yang berguna untuk bayi, diantaranya seperti :

Sebagai sistem imunitas yang baik

Memiliki IQ (Intelligence Quotient) lebih tinggi

Membantu sistem pencernaan

Page 29: asi 2222

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Manfaat ASI Eksklusif

Perilaku Ibu :

- Pengetahuan

- Sikap

- Tindakan

Page 30: asi 2222

30

3.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup yang diamati

atau diteliti. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

a) Pengetahuan responden adalah pengetahuan yang dimiliki ibu terhadap

pemanfaatan ASI eksklusif.

b) Sikap responden adalah tanggapan atau respon ibu terhadap pemanfaatan

ASI eksklusif.

c) Tindakan adalah apa yang dilakukan ibu terhadap pemanfaatan ASI

eksklusif.

d) Manfaat Asi eksklusif adalah keunggulan-keunggulan yang terdapat pada

ASI yang berguna untuk bayi, diantaranya seperti :

Sebagai sistem imunitas yang baik

Memiliki IQ (Intelligence Quotient) lebih tinggi

Membantu sistem pencernaan

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui

bagaimana “Gambaran Perilaku Ibu Terhadap Manfaat ASI Eksklusif di

Puskesmas X Medan Tahun 2013.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian tentang “Gambaran Perilaku

Ibu Terhadap Manfaat ASI Eksklusif ” di Puskesmas X Medan.

Page 31: asi 2222

31

4.2.2 Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada Tanggal 11 Februari sampai 9 Maret 2013.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu-ibu menyusui yang mempunyai

balita yang datang ke Puskesmas X Medan Tahun 2013 sebanyak .... orang.

4.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu-ibu menyusui yang mempunyai

balita yang memenuhi kriteria yang datang ke Puskesmas X Medan Tahun 2013.

Adapun kriterianya adalah :

Kriteria inklusi yakni ibu-ibu yang menyusui dan mempunyai bayi usia

lebih dari 6 bulan sampai 2 tahun.

Kriteria ekslusi yakni ibu-ibu yang menyusui dan mempunyai bayi usia

kurang dari 6 bulan serta ibu yang tidak menyusui anaknya.

Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara

simple random sampling. Dimana sampel diambil dari populasi yang ada secara

acak. Dimana jumlah sampel yang ditentukan dengan rumus :

n = N

1 + N(d2)

Keterangan :

n = jumlah sampel yang digunakan

N= jumlah seluruh populasi

d = derajat kesalahan yang diinginkan = 0.1

4.4 Metode Pengumpulan Data

Page 32: asi 2222

32

Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan wawancara dan

kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dan relevan terhadap

masalah penelitian.

4.5 Metode Pengolahan Data

Pada pengolahan data, digunakan beberapa tahapan pengolahan data.

Adapun tahapan pengolahan data yang dilakukan :

1. Editing adalah memeriksa kembali data-data yang belum lengkap.

2. Coding adalah data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan

kelengkapannya kemudian diberi kode secara manual.

3. Scoring adalah data yang telah dikumpulkan diberi skor sesuai ketentuan pada

aspek pengukuran

4. Analisis adalah pembahasan dapat dilakukan dengan melihat persentase data

yang terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang

dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian.

4.6 Sumber Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh melalui kuisioner yang berisikan daftar

pertanyaan yang disusun sesuai dengan masalah penelitian. Data ini

langsung diperoleh saat penelitian berlangsung.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari KMS, rekam medik ibu-ibu yang

menyusui bayinya selama > 6 bulan di Puskesmas X Medan.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner terdiri dari beberapa kelompok pertanyaan yang meliputi :

a. Identitas Responden

Page 33: asi 2222

33

b. Instrumen untuk menilai gambaran perilaku ibu terhadap manfaat ASI

ekslusif

4.8 Teknik Pengukuran

Analisa data dapat dilakukan dengan melihat persentase data yang terkumpul dan

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang dilanjutkan dengan

membahas hasil penelitian.

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PERILAKU IBU TERHADAP MANFAAT ASI EKSKLUSIF

DI PUSKESMAS X MEDAN TAHUN 2013

I. IDENTITAS RESPONDEN

No. Responden :

Nama :

Umur :

Pendidikan terakhir :

Usia anak yang diberi ASI :

Pekerjaan :

Alamat :

II. A. PENGETAHUAN

Beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban dibawah ini

yang ibu anggap benar

1. Apa yang ibu ketahui tentang ASI?

Page 34: asi 2222

34

a. ASI adalah air susu yang berasal dari ibu untuk bayinya

b. ASI adalah berupa makanan untuk bayi yang baru lahir

c. ASI adalah makanan sekaligus minuman satu – satunya sumber gizi

yang paling sempurna

2. Menurut ibu, kapan ASI diberikan pertama kali untuk bayi?

a. Segera setelah lahir

b. Satu hari setelah lahir

c. Tiga hari setelah lahir

3. Apa yang ibu ketahui tentang ASI eksklusif?

a. ASI yang diberikan kepada bayi sampai berusia 6 bulan

b. ASI yang diberikan kepada bayi tanpa diselingi makanan tambahan

apapun sampai bayi berusia 6 bulan

c. ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir sampai usia 2 tahun

4. Berapa lama ASI semestinya diberikan kepada anak?

a. Hingga bayi berusia 1 tahun

b. Hingga bayi berusia 1,5 tahun

c. Hingga bayi berusia 2 tahun

5. Apa yang ibu ketahui tentang manfaat ASI bagi para ibu yang

memberikan ASI kepada bayinya?

a. Mencegah penyakit kanker, membantu mempercepat penurunan

berat badan dan sebagai ungkapan kasih sayang

b. Mengencangkan payudara

c. Hanya untuk memberi asupan makanan untuk bayinya

6. Berapa lama sebaiknya bayi menyusu kepada ibunya?

a. 1-5 menit

b. 5-15 menit

c. 15-20 menit

Page 35: asi 2222

35

7. Menurut ibu, apa manfaat pemberian ASI bagi bayi?

a. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung zat kekebalaan

tubuh yang dapat memberikan perlindungan alami

b. Bayi akan tampak sehat

c. Bayi akan mencret

8. Tahukah ibu apa saja yang dapat meningkatkan produksi ASI?

a. Apabila ibu bahagia, tenang, dan keinginan menyusui bayi

b. Apabila ibu banyak minum dan mengkonsumsi makanan yang

bergizi

c. Apabila ibu tidak sakit

9. Apakah kolostrum (ASI jolong) itu?

a. Cairan yang agak kental berwarna kekuning-kuningan

b. Minuman bayi yang sehat dan tidak mudah basi

c. ASI yang harus dibuang

10. Pada hari keberapa kolostrum ( ASI jolong) dikeluarkan?

a. Hari ke-4 sampai ke-7

b. Hari ke-1 sampai ke-3

c. Hari ke-2 sampai ke-5

11. Apakah ibu tahu pengertian dari inisiasi menyusui dini (IMD)?

a. Suatu prosedur langkah awal yang harus dilakukan antara ibu

dan bayi

b. Proses dimana bayi dibersihkan lalu disusui oleh ibu

c. Bayi mulai menyusui setelah satu hari dilahirkan

12. Apa saja isi kandungan ASI?

a. Air, Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral

Page 36: asi 2222

36

b. Karbohidrat, Protein dan Lemak

c. Madu

13. Dibawah ini manakah gambar perlekatan menyusui yang benar?

a.

b.

c. Tidak tahu

14. Seberapa sering bayi menyusui dalam 1 hari?

a. Bayi disusui sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi,

sedikitnya 8 kali dalam 24 jam

b. Sampai bayi tertidur

c. Kira – kira 15 sampai 20 menit

15. Taukah ibu perbedaan ASI dengan Susu Formula?

Page 37: asi 2222

37

a. ASI merupakan sumber gizi yang sempurna sedangkan susu

formula kandungan gizinya tidak sempurna

b. ASI dapat membuat bayi mencret sedangkan susu formula

membuat bayi gemuk

c. ASI tidak dapat disimpan sedangkan susu formula dapat

disimpan

B.Sikap

1. ASI yang keluar pertama kali (kolostrum) itu adalah bukan merupakan

ASI basi melainkan sumber makanan yang kaya akan sumber gizi

untuk bayinya.

a. Setuju b. Tidak setuju c. Tidak tahu

2. Bila ibu kurang gizi maka jumlah produksi ASI juga sedikit

a. Setuju b. Tidak setuju c. Tidak tahu

3. Setujukah ibu kalau dengan menyusui akan membuat bentuk payudara

ibu menjadi berubah (menjadi kendur)

a. Setuju b. Tidak setuju c. Tidak tahu

4. Setujukah anda bila pemberian makanan tambahan seperti bubur susu,

sebaiknya pada usia di atas 6 bulan

a. Setuju b. Tidak setuju c. Tidak tahu

5. Setujukah anda bila anak yang tidak diberikan ASI eksklusif akan lebih

mudah terkena penyakit dibandingkan anak yang mendapatkan ASI

eksklusif

a. Setuju b. Tidak setuju c. Tidak tahu

Page 38: asi 2222

38

6. Setujukah anda apabila ibu sedang menyusui sambil menonton televisi,

atau sambil mengobrol dengan orang lain

a. Setuju b. Tidak Setuju c. Tidak tahu

7. Setujukah ibu faktor emosi dan stres dapat menghambat produksi ASI

a. Setuju b. Tidak setuju c. Tidak tahu

8. Setujukah anda bahwa pemberian ASI eksklusif sangat bermanfaat bagi

bayi karena meningkatkan kesehatan dan kecerdasan bayi

a. Setuju b. Tidak setuju c. Tidak tahu

9. Menurut anda, apabila ASI ibu banyak, dan ibu bekerja diluar rumah,

ASI dapat diletakkan dalam wadah bersih dan ditutup lalu disimpan

dalam kulkas

a. Setuju b. Tidak setuju c. Tidak tahu

10 . Setujukah anda ASI itu menunda kehamilan

a. Setuju b. Tidak setuju c. Tidak tahu

C. Tindakan

1. Apa tindakan yang ibu lakukan terhadap bayi setelah ia lahir?

a. Memberikan susu formula sampai ASI keluar

b. Memberikan air putih/madu/tidak diberi apapun

c. Langsung menyusui bayi

2. Apa yang ibu lakukan jika ASI belum keluar/keluar sedikit?

a. Memberikan susu formula selagi ibu menunggu ASInya keluar

b. Merasa putus asa dan memutuskan untuk menggantikannya

dengan susu formula

d. Tetap menjaga suasana hati, karena pada hari pertama, ASI

Page 39: asi 2222

39

dihasilkan memang sedikit dan bayi belum membutuhkan

banyak makanan.

3. Apa yang harus ibu lakukan agar jumlah produksi ASI tetap banyak

a. Tetap memberikan ASI

b. Memakan makanan yang bergizi

c. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan gizi dan tetap

memberikan ASI eksklusif untuk bayi

4. Apa tindakan anda ketika menyusui?

a. Memperhatikan bayi dengan kasih sayang

b. Ibu sedang mengerjakan pekerjaan lain

c. Ibu sedang mengobrol dengan suaminya atau ke anak yang lain

5. Apa yang ibu lakukan seandainya ketika ibu masih menyusui, ibu telah

hamil kembali?

a. Memberhentikan ASI dan menggantikannya dengan susu

formula

b. Memberhentikan ASI dan menggantikannya dengan bubur bayi

c. Tetap memberikan ASI eksklusif untuk bayi usia 0 – 6 bulan,

dan memberi ASI di tambah makanan tambahan untuk bayi usia

lebih dari enam bulan dengan memperhatikan keadaan umum

(kesehatan ibu dan bayi)

6. Apa yang akan ibu lakukan ketika ibu masih menyusui bayinya, ibu

harus pergi bekerja ?

a. Memberi ASI ditambah dengan makanan tambahan

b.Menghentikan ASI dan menggantikannya dengan susu formula

c. Tetap memberikan ASI eksklusif dengan menyusui bayi sebelum

pergi bekerja atau memerah dan menyimpan ASI untuk bayi

selama ibu bekerja

Page 40: asi 2222

40

7. Bagaimana posisi menyusui yang baik?

a. Posisi ibu duduk dan bayi ada dalam pangkuan ibu

b. Ibu tinggi miring dengan bantal agak tinggi

c. Ibu menyusui sambil mengerjakan pekerjaan rumah

8. Bagaimana cara menyusui bayi yang baik?

a. Ibu harus bergantian antara dua payudara

b. Ibu hanya memberi sebelah payudara saja

c. Ibu tidak menyusui bayi itu

9. Apa tindakan ibu untuk mempertahankan suplai (pemasukan) ASI?

a. Menyusui pada malam hari dapat mempertahankan suplai ASI karena

hormon ASI dikeluarkan pada malam hari

b. Banyak minum air putih

c. Tidak menyusui pada malam hari

10. Jika puting payudara ibu terbenam saat hamil, apa yang akan ibu

lakukan?

a. Melakukan berbagai latihan dan upaya atau mengenakan

pelindung payudara untuk mendorong puting susu keluar

b. Berhenti menyusui dan menggantikannya dengan susu formula

c. Merasa tidak percaya diri sehingga tidak mau menyusui anaknya

Page 41: asi 2222

41

DAFTAR PUSTAKA

1. Eveline, Djamaludin N. Panduan Pintar Merawat Bayi Dan Balita. Jakarta :

P.T. Wahyu Media, 2010; 29.

2. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : P.T. Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo, 2010; 376-379.

3. Roesli U. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Agriwidya, 2009; 2.

3. Hegar B, Hendarto A, Pratiwi I, Suradi R. Editor. Bedah ASI. Jakarta : Ikatan

Dokter anak Indonesia Cabang DKI Jakarta, 2008; 1-6, 79.

4. Riksani R. Keajaiban ASI. Jakarta : Dunia Sehat, 2012; 12-21, 48-49 .

5. Maryunani A. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : CV. Trans

Info Media, 2010; 276-279, 282-283.

6. Nirwana AB. Kapita Selekta Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika, 2011;

170-171.

7. Kristiyanasari W. ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta : Nuha Medika,

2009; 9, 15-20, 23-28.

8. Proverawati A, Rahmawati E. Kapita Selekta ASI Dan Menyusui. Yogyakarta

: Nuha Medika, 2010; 13-17, 52.

9. Cendika D, Indarwati. Panduan Pintar Hamil Dan Melahirkan. Jakarta : P.T.

Wahyu Media, 2010; 234-237.

10. Manuaba I. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC, 2009;

92-93.

11. Cadwel K, Turner C. Buku Saku Manajemen Laktasi. Jakarta : EGC, 2011;

219-222.

12. Llewellyn D, Jones. Panduan Terlengkap Tentang Kesehatan, Kebidanan &

Kandungan Setiap Wanita. Jakarta : P.T. Delapratasa Publishing, 2005; 294.

13. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan & Ilmu perilaku. Jakarta : Rineka Cipta,

2007; 133-145.

Page 42: asi 2222

42

14. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 2010; 27-

33.

15. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta,

2010.