Top Banner
i Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita M. Yusnita
64

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Oct 19, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

i

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

M. Yusnita

Page 2: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

ii

Penyusun: M. YusnitaEditor: Hesti HardinahDesain Sampul: Gatot SupriyatinIlustrator & Perwajahan: SugiyatnoLay Out: Heri Susanto

Penerbit:PT. Sindur PressJl. Pleburan VIII/64 SemarangTelp (024) 6580335, 6582901Fax.(024) 6582903, 6581440Tahun terbit 2010

ISBN: 978-979-067-069

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Page 3: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

iii

Kata Pengantar

Dengan mensyukuri nikmat Allah SWT karena telah memperkenankan

kesempatan menulis naskah buku yang berjudul Asam, Basa, dan Garam

di Lingkungan Kita. Penulisan buku ini dengan harapan dapat memperluas

pengetahuan siswa, maupun para pembaca pada umumnya mengenai asam,

basa, dan garam di sekitar kita.

Zat kimia asam, basa, dan garam merupakan golongan zat kimia yang

amat penting. Di sekitar kita, disadari ataupun tidak telah banyak

menggunakan zat-zat kimia, diantaranya adalah zat asam, basa, dan garam.

Dari aktivitas bangun tidur sampai kembali tidur lagi melibatkan zat-zat

tersebut. Dari aktivitas gosok gigi, mandi, memakai parfum, makan, minum,

olah raga, dan lain sebagainya akan bersentuhan dengan zat asam, basa,

dan garam. Keberadaan zat-zat tersebut di samping memiliki manfaat bagi

manusia, tetapi juga banyak mengandung efek samping yang merugikan

kehidupan.

Adanya pengetahuan dan pemahaman tentang zat-zat tersebut,

terlebih lagi tentang komposisi yang terkandung pada zat-zat tersebut akan

meminimalkan kerugian yang terjadi pada tubuh dan lingkungan sekitar

kita. Dengan harapan pengetahuan mengenai bahan-bahan zat kimia

tersebut dapat memberi kesempatan kepada kita untuk menghindari

dampak yang lebih buruk yang akan terjadi.

Kami menyadari bila tulisan ini masih banyak yang perlu

disempurnakan, untuk itulah kami harapkan saran dari pembaca.

Kami mengcapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut

menyumbangkan pemikiran dan membantu tersusunnya buku ini.

Penulis

Page 4: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

iv

Daftar Isi

Kata Pengantar ⇒ iii

Daftar Isi ⇒ iv

Bagian 1 Pendahuluan

Bagian 2 Asam, Basa, dan Garam

A. Pengertian Asam ⇒ 5

B. Pengertian Basa ⇒ 7

C. Pengertian Garam ⇒ 9

Bagian 3 Mengenal Sifat-sifat Asam, Basa, dan Garam

A. Sifat Asam ⇒ 2

B. Sifat Basa ⇒ 14

C. Sifat Garam ⇒ 16

Bagian 4 Mengidentifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

A. Mengidentifikasi dengan Kertas Lakmus ⇒ 18

B. Mengidentifikasi dengan Larutan Indikator ⇒ 19

C. Mengidentifikasi pH dengan Universal ⇒ 20

D. Mengidentifikasi dengan Indikator Alami ⇒ 22

E. Menentukan Skala Keasaman dan Kebasaan ⇒ 24

F. Menentukan pH suatu Larutan ⇒ 26

Bagian 5 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

A. Asam di Lingkungan Kita ⇒ 28

B. Basa di Lingkungan Kita ⇒ 40

C. Garam di Lingkungan Kita⇒ 47

Bagian 6 Asam, Basa, dan Garam yang Merugikan

A. Hujan Asam ⇒ 54

B. Efek Negatif dari sabun deterjen ⇒ 56

C. Efek Negatif dari Garam ⇒ 5

Glosarium ⇒ 59

Daftar Pustaka ⇒ 60

Page 5: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita 1

Dalam kehidupan sehari- hari kita banyak menggunakan bahan-bahan

yang bersifat asam, basa, maupun garam. Baik barang-barang rumah

tangga maupun keperluan industri dan teknologi. Segala aktivitas dari mulai

gosok gigi, mandi, olah raga, makan, minum dan sebagainya melibatkan

asam, basa, dan garam.

Asam, basa, dan garam merupakan golongan zat kimia yang sangat

penting bagi kehidupan. Produk-produk kebutuhan rumah tangga dibuat

dengan bahan mengandung asam, basa dan garam. Tetapi semua produk

hasil teknologi yang kita peroleh sekarang ini tentang manfaat dari asam,

basa, dan garam tidak terlahir begitu saja, melainkan melalui tahapan

penelitian para ahli kimia dalam kurun waktu yang sangat panjang.

Penelitian tentang asam dilakukan parailmuwan selama bertahun-tahun.Sumber:www.kimia.upi.edu.utama.bahanaja.kuliah

Pendahuluan

Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis, termasuk Antoine

Lavoisier, secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung

Bagian

1

Page 6: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita2

oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen

karena pengetahuannya terhadap asam kuat hanya terbatas pada asam-

asam okso dan karena ia tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari

asam-asam halida seperti HCl, HBr, dan HI.

Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari kata bahasa Yunani

yang berarti “pembentuk asam”. Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin

teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida ditemukan

oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut

harus ditinggalkan.

Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy,

berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Kimiawan

Swedia Svante Arrhenius lalu menggunakan landasan ini untuk

mengembangkan definisinya tentang asam. Ia mengemukakan teorinya

pada tahun 1884.

Pada tahun 1903, Svante August

Arrheinus seorang ilmuwan Swedia

salah seorang penggagas kimia fisik

mendapatkan Penghargaan Nobel

dalam Kimia atas karyanya mengenai

ionisasi. Ia mengemukakan bahwa

senyawa dalam larutan dapat terurai

menjadi ion-ionnya, dan kekuatan asam

dalam larutan aqua tergantung pada

konsentrasi ion-ion hidrogen di

dalamnya.

Rumus Kimia LewisSumber:www.kimia.upi.edu.utama.bahanaja.com

Sebuah uji coba pada aspirinSumber:www.kimia.upi.edu.utama.bahanaja.kuliah

Page 7: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita 3

Pada tahun 1923, Johannes Nicolaus Bronsted dari Denmark dan

Martin Lowry dari Inggris masing-masing mengemukakan definisi

protonik asam-basa yang kemudian dikenal dengan nama kedua ilmuwan

ini. Definisi yang lebih umum diajukan oleh Lewis pada tahun yang sama,

menjelaskan reaksi asam-basa sebagai proses transfer pasangan elektron.

Istilah “asam” merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan

untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa

Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara

harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam

memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum

diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.

Walaupun bukan merupakan

teori yang paling luas cakupannya,

definisi Bronsted-Lowry merupa-

kan definisi yang paling umum

digunakan. Dalam definisi ini,

keasaman suatu senyawa di-

tentukan oleh kestabilan ion

hidronium dan basa konjugat

terlarutnya ketika senyawa ter-

sebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada.

Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa

bersangkutan yang lebih tinggi.

Johannes Nicolaus Bronsted dariDenmark dan Martin Lowry dariInggris masing-masingmengemukakan definisi protonikasam-basa yang kemudiandikenal dengan nama keduailmuwan ini.Sumber: www.wikipedia.org

Tablet aspirinSumber: www.tenluvmil_files_wordpress_com

Page 8: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

4 Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita

Apa yang kita pikirkan ketika mendengar kata asam? Hampir semua

orang mengenal kata asam dari hal-hal yang rasanya masam. Indra

pengecap kita tentu pernah merasakan buah mangga yang masih muda.

Tentu rasanya masam, bukan? Atau menikmati kuah soto yang diberi

cuka. Bagaimana rasanya? Rasa kuah soto tersebut juga terasa masam.

Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam.

Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena

zat kimia yang terkandung di dalamnya yang biasa disebut zat asam.

Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion

hidrogen (H+). Asam akan terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa

asam yang bermuatan negatif.

Kata “asam” atau acid asal dari kata acetum dari bahasa Latin yang

artinya cuka. Oleh karena itu cuka berasa asam karena mengandung asam

asetat.

Asam juga berkaitan dengan

penyakit serta masalah pencemaran

lingkungan contohnya kelebihan asam

lambung dan hujan asam.

Cuka digunakan dalam kuah soto.Sumber: www.soto bangkong.com

Asam, Basa, dan Garam

Bagian

2

Page 9: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita 5

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum

merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan

menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7.

Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi

proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima

pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan

suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.

Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam

sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil).

A. Pengertian Asam

Para ahli kimia memberikan definisi tentang asam antara lain:

1. Menurut Arrhenius

Asam adalah suatu zat yang meningkatkan

konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan

dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh

Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk

zat-zat yang dapat larut dalam air.

Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat

menghasilkan ion H+. Basa ialah senyawa yang dalam

larutannya dapat menghasilkan ion OH-.

Contoh:

a. HCl(aq)

→ H+(aq)

+ Cl-(aq)

b. NaOH(aq)

→ Na+(aq)

+ OH-(aq)

2. Menurut Bronsted-Lowry

Asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa

bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan

Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-

zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).

Svante ArrheniusSumber:www.wikipedia.org

Page 10: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

6 Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita

Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.

Contoh:

a. HAc(aq)

+ H2O

(l)® H

3O+

(aq) + Ac-

(aq)

asam-1 basa-2 asam-2 basa-1

HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.

H2O+ dengan H

3O+ merupakan pasangan basa-asam konjugasi.

b. H2O

(l) + NH

3(aq)® NH

4+

(aq) + OH-

(aq)

asam-1 basa-2 asam-2 basa-1

H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.

NH3

+ dengan NH4

+ merupakan pasangan asam-basa konjugasi.

3. Menurut Lewis

Asam adalah penerima pasangan elektron

dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert

N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak

mengandung hidrogen atau proton yang dapat

dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi

Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital

molekul.

Secara umum, suatu asam dapat menerima

pasangan elektron pada orbital kosongnya yang

paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang

tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari

asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.

Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya,

definisi Brnsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan.

Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan

ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah

memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada.

Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman

senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.

Gilbert N. Lewis

Page 11: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita 7

Sistem asam basa berbeda dengan reaksi redoks karena tak ada

perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi asam-basa.

Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam

(HA) dan air yang berperan sebagai basa, HA + H2O → A- + H

3O+

Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA dengan

air: Ka = (H3O+) (A-)

Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan

reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam

terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam klorida (HCl) adalah 107.

Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, dengan jumlah

cukup banyak HA dan A- terdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah

kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya terurai sebagian). Misalnya,

nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 × 10-5.

Asam kuat mencakup asam halida antara lain HCl, HBr, dan HI. (tetapi

asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya

mengandung atom pusat berbilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi

oksigen, juga cukup kuat, mencakup HNO3, H

2SO

4, dan HClO

4. Kebanyakan

asam organik merupakan asam lemah. Larutan asam lemah dan garam

dari basa konjugatnya membentuk larutan penyangga.

B. Pengertian Basa

Pernahkah kamu mencuci dengan deterjen atau sabun? Apa yang

kamu rasakan pada tanganmu? Apakah terasa licin dan panas? Dalam

keadaan murni basa berbentuk kristal padat dan bersifat kaustik.

Kata “basa” (alkali) berasal dari bahasa Arab alquili yang berarti abu.

Larutan basa memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik. Contoh larutan yang

termasuk basa dalam kehidupan sehari-hari antara lain air kapur, air soda,

dan air sabun. Di dalam laboratorium kimia larutan basa yang sering kita

lihat antara lain adalah natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan kalsium

hidroksida.

(HA)

Page 12: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

8 Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita

Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida

(OH–). Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida dapat

mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa dapat

menetralisasi asam (H+) sehingga menghasilkan air (H2O).

Pada umumnya rumus kimia yang mengandung basa mengandung

gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi

nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata

hidroksida. Beberapa produk rumah tangga berupa sabun, deodoran,

deterjen dan obat maag (antacid) mengandung basa.

Basa mempunyai sifat kebalikan dari asam, larutannya dapat

membirukan kertas lakmus merah. Karena itu jika kita mereaksikan asam

dengan basa pada jumlah yang sama akan menghasilkan larutan netral.

Sifat asam berbeda dengan sifat basa suatu zat. Perbedaan sifat asam

dan basa dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Beberapa basa yang dikenal antara lain:

No Nama basa Terdapat dalam

1 . Aluminium hidroksida Deodoran, Antasid

2. Kalsium hidroksida Mortar dan plester

3. Magnesium hidroksida Obat urus-urus, antasid

4. Natrium hidroksida Bahan sabun

No Asam Basa

1 . bersifat korosif bersifat merusak kulit (kaustik)

2. bereaksi dengan logam licin, seperti sabun

3. rasa asam rasa pahit

4. mengubah warna zat yang mengubah warna zat lain.

dimiliki oleh zat lain.

5. Menghasilkan ion H+ dalam air menghasilkan ion OH- dalam air

Page 13: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita 9

Menurut Arrhenius jika basa ini dilarutkan dalam air akan terjadi

reaksi ionisasi dan terjadi ion OH-, karena itu ion OH- merupakan pembawa

sifat basa.

C. Pengertian Garam

Apabila suatu larutan asam dengan larutan basa dicampurkan dalam

suatu bejana, maka ion H+ (dari asam) akan bereaksi dengan ion OH- (dari

basa) membentuk air H2O. Reaksi antara ion H+ dengan OH- tersebut dapat

di tuliskan sebagai berikut.

H+ + OH- → H2O

Reaksi antara asam dan basa disebut reaksi netralisasi. Hal ini karena

selain air, hasil reaksi antara asam dan basa adalah suatu zat yang bersifat

netral, yaitu zat yang tidak bersifat asam maupun basa. Zat netral yang

dimaksudkan di sini adalah garam. Oleh karena itu reaksi antara asam

dan basa disebut juga reaksi penggaraman. Reaksi netralisasi atau reaksi

penggaraman dapat di tulis sebagai berikut.

Asam + basa → garam + air

Contoh sederhana dari reaksi penggaraman adalah reaksi antara asam

klorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH), yang akan membentuk

natrium klorida (NaCl) dan air.

Pada dasarnya reaksi penggaraman (netralisasi) sangat berguna bagi

kehidupan manusia. Reaksi netralisasi

tidak hanya terbatas pada pembentukan

garam dan air. Dalam kehidupan sehari-

hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi

netralisasi, termasuk dalam bidang

kesehatan dan pertanian.

Dalam kehidupan sehari-hari tentu

kita tidak asing dengan garam. Contoh

garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan

untuk keperluan memasak. Tahukah kamu dari mana garam dapur

Garam dapur ( NaCl)Sumber:www.tenluvmil_files_wordpress_com

Page 14: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

10 Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita

tersebut diperoleh? Garam dapur dapat diperoleh dari air laut. Petani

garam membuatnya dengan cara penguapan dan kristalisasi.

Garam yang diperoleh kemudian diproses iodisasi (garam kalium, KI)

sehingga diperoleh garam beriodium. Garam dapur juga dapat diperoleh

dengan cara mencampur zat asam dan basa. Mengapa demikian? Asam

bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak bersifat asam

maupun basa lagi.

Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi netralisasi. Sebagai

contoh asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida (soda api) akan

membentuk garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses

penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur saja.

HCl + NaOH → NaCl + H2O

Asam Basa Garam dapur Air

Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain:

- Asam + basa menghasilkan garam + air

- Basa + oksida asam menghasilkan garam + air

- Asam + oksida basa menghasilkan garam + air

- Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam

- Logam + asam menghasilkan garam + gas H2.

Beberapa garam yang dikenal antara lain.

No Nama garam Rumus Nama Dagang Manfaat

1 . Natrium klorida NaCl Garam Dapur Penyedap masakan

2. Natrium bikarbonat NaCO3

Baking soda Pengembang kue

3. Kalsium karbonat CaCO3 Kalsit Cat tembok dan bahan karet

4. Kalium nitrat KNO3

Saltpeter Pupuk, bahan peledak

5. Kalium karbonat K2CO

3Potash Sabun dan kaca

6. Natrium fosfat Na3 PO

4TSP Deterjen

7 . Amonium klorida NH4Cl Salmiak Baterai kering

Page 15: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

11Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Larutan asam, basa, dan garam memiliki sifat yang berbeda, hal ini

dapat diamati melalui suatu percobaan. Dalam kehidupan sehari-hari sifat-

sifat asam, basa, dan garam ada yang menguntungkan dan ada yang

merugikan. Salah satu contoh yang menguntungkan adalah sifat asam yang

ada pada buah jeruk. Jeruk mengandung asam askorbat yang berguna

sebagai obat. Sifat basa pada natrium hidroksida yang terdapat pada sabun

cuci berfungsi sebagai zat pembersih. Sedangkan garam salah satu jenisnya

yaitu natrium klorida atau garam dapur yang paling dikenal orang adalah

sebagai penyedap masakan.

Dari beberapa manfaat tersebut di atas ada juga hal-hal yang

merugikan seperti asam asetat dapat mengakibatkan karat pada logam.

Sedangkan asam sulfat dapat melepuhkan kulit.

Kita dapat mengenali asam, basa, dan garam dari rasanya. Tidak

dianjurkan dengan cara mencicipinya, karena

cara itu adalah tindakan yang mem-

bahayakan. Agar aman diperlukan sebuah

alat atau bahan yang berfungsi sebagai

Mengenal Sifat-Sifat Asam,Basa, dan Garam

Larutan asam sulfat.Sumber:www.b3.itrademarket.com

Bagian

3

Page 16: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

12 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

indikator adanya reaksi asam, basa,

dan garam. Bahan tersebut dapat

memberikan reaksi dari perubahan

warna yang ditimbulkannya. Dengan

demikian kita dapat memprediksi

berapa besar pengaruh reaksi asam,

basa atau garam.

A. Sifat Asam

Pernahkan kamu merasakan

buah jeruk, atau minum susu

fermentasi? Bagaimana rasanya?

Masam bukan? Itulah salah satu sifat

asam yang kita rasakan.

Namun sifat masam tidak semuanya bisa kita rasakan. Sifat asam

pada asam korosi logam misalnya asam arsenat dan accu mobil tidak dapat

kita cicipi karena membahayakan bagi kesehatan bahkan menjadi racun.

Di sisi lain asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan

makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan.

Adapun beberapa sifat asam adalah sebagai berikut.

1. Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.

2. Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila

asamnya asam kuat.

Asam bersifat korosif pada logam.Sumber: budiuzie.files.wordpress.com

Asam askorbatmenjadikan buah jeruk terasa masam.Sumber : www.images.google.co.id

Page 17: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

13Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

3. Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu

korosif terhadap logam. Asam juga bereaksi pada bahan marmer dan

keramik.

4. Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik merupakan zat

elektrolit.

Asam merupakan zat yang molekulnya mempunyai satu atom hidrogen

yang mampu memisahkan diri menjadi ion hidrogen. Sehingga dengan

demikian semua asam adalah sumber ion hidrogen atau proton hidrogen.

Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan

seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi dengan logam bersifat korosif.

Contohnya logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl)

membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).

Berdasarkan asalnya, asam dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu

asam organik dan asam anorganik.

Ciri-ciri asam organik :

1) bersifat asam lemah

2) korosif

3) banyak terdapat di alam

Sedangkan asam anorganik, ciri-

cirinya:

1) bersifat asam kuat

2) korosif

3) banyak digunakan untuk ke-

butuhan manusia.

Asam hidroklorida dansodium hidrokloridaSumber: 2.bp.blogspot.com

Air Accu pada Accu mobil.Sumber: www.budiuzie.images.com

Page 18: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

14 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Beberapa contoh asam dalam kehidupan antara lain asam cuka

(CH3COOH), asam sulfat (H

2SO

4), asam klorida (HCl), asam askorbat,

asam fosfat (H3PO

4), asam benzoat (C

6H

5COOH), asam florida (HF), asam

format (HCOOH), asam nitrat (HNO3), asam sianida (HCN).

B. Sifat Basa

Pernahkah kamu merasakan tanganmu licin ketika mencuci dengan

sabun? Salah satu sifat basa adalah bersifat licin atau kaustik. Selain

itu basa bersifat alkali artinya bereaksi dengan protein di dalam kulit,

sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian atau proses

penetralan.

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam

dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika

zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka

basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion

hidroksida (OH-).

Menurut Arrhenius jika basa dilarutkan dalam air akan terjadi reaksi

ionisasi dan terjadi ion OH-, karena itu ion OH- merupakan pembawa sifat

basa. Reaksi ionisasi basa secara umum dapat ditulis:

L(OH)x(aq)

→ L+ (aq)

+ x OH- (aq)

Beberapa rumus basa yang banyak digunakan adalah NaOH, Ca(OH)2,

dan Mg(OH)2.

NaOH(aq)

→ Na+(aq)

+ 2 OH-(aq)

Ca(OH)2(aq)

→ Ca2+(aq)

+ 2 OH- (aq)

Mg (OH)2(aq)

→ Mg2+ (aq)

+ 2 OH- (aq)

Berdasarkan pengertian basa di atas,

ketika suatu senyawa basa dilarutkan ke

dalam air, maka akan terbentuk ion

hidroksida (OH-). Ion hidroksida ter-

bentuk karena senyawa hidroksida dapatSabun deterjen memiliki sifat basa yangberfungsi sebagai pembersihSumber: www. itrademarket.com

Page 19: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

15Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

mengikat satu elektron pada saat

dimasukkan ke dalam air. Basa dapat

menetralisasi asam (H+) sehingga

dihasikan air (H2O).

Zat basa mempunyai rasa pahit.

Namun begitu, tidak dianjurkan untuk

mengenali basa dengan cara men-

cicipinya, sebab banyak di antaranya

yang dapat merusak kulit (korosif) atau

bahkan bersifat racun. Asam dan basa

dapat dikenali dengan menggunakan zat

indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda di dalam) lingkungan

asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat

berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa).

Secara prinsip ada dua jenis senyawa basa, yaitu basa monohidroksi

dan basa polihidroksi.

Beberapa zat basa yang termasuk basa monohidroksi antara lain.

1) Litium hidroksida (LiOH).

2) Natrium hidroksida atau NaOH terdapat dalam bahan sabun.

3) Kalium hidroksida (KOH).

Beberapa zat basa yang termasuk basa polihidroksi antara lain.

1) Magnesium hidroksida Mg(OH)2 sebagai obat antasid.

2) Kalsium hidroksida atau Ca(OH)2.

terdapat dalam mortar dan plester.

3) Stronsium hidroksida Sr(OH)2.

4) Barium hidroksida (Ba(OH)2.

5) Aluminium(III)hidroksida atau

Al(OH)3 dalam deodoran dan

antasida.

6) Fe(OH)2 atau Besi(II)hidroksida.

7) Fe (OH) atau Besi(III)hidroksida.

8) Zn (OH) atau Seng(II)hidroksida.

Sabun mandi contoh barang dari senyawabasa natrium hidroksida (NaOH)Sumber:sharingbareng.files.wordpress.com

Lithium hidroksidaSumber: www.kimia@com

Page 20: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

16 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Berdasarkan kekuatannya basa dibedakan antara basa kuat dan basa

lemah. Kuat dan lemahnya basa ditentukan oleh besarnya derajat ionisasi

basa di dalam larutan air.

1. basa kuat yaitu basa yang derajat ionisasinya 1 atau mengalami ionisasi

sempurna, misalnya LiOH, NaOH, KOH.

2. basa lemah yaitu basa yang derajatnya lebih kecil dari 1 atau

mengalami ionisasi sebagian misalnya: Mg(OH)2 ,

Al(OH)3,

dan NH3.

C. Sifat Garam

Garam adalah senyawa

yang terbentuk dari reaksi asam

dan basa. Contoh garam antara

lain garam dapur (NaCl), CaCl2,

ZnSO4 NaNO

2 dan lain-lain. Jika

basa dicampur dengan asam

dalam perbandingan yang tepat

maka kedua zat ini akan saling

menetralkan dan akan ter-

bentuk garam. Garam tidak

memiliki sifat asam maupun

basa.

Jadi garam tidak berasa asam dan tidak bersifat alkali. Bila garam

yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap

berada dalam larutan. Tetapi bila garam itu sukar larut di dalam air, maka

ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam

dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa

garam.

Rumus Umum:

Asam + Basa → Garam + Air

Misalnya:

HCl (aq)

+ Na OH (aq)

→ Na Cl (aq)

+ H2O (l)

Garam dapur (NaCl)Sumber: www.files.wordpress.com

Page 21: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

17Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Walaupun reaksi asam dengan basa tersebut reaksi penetralan, tetapi hasil

reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam

bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya. Reaksi penetralan

berguna bagi manusia, antara lain produksi asam lambung yaitu (HCl) yang

berlebihan dapat dinetralkan dengan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2.

Garam yang berasal dari asam yang kuat dan basa kuat bersifat netral,

disebut garam normal contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari

asam kuat dan basa lemah bersifat asam disebut garam asam, contohnya

NH4Cl. Garam yang berasal dari asam yang lemah dan basa yang kuat

bersifat basa dan disebut garam basa contohnya adalah CH3COONa.

Kalium nitrat (KNO3)atau Salt Peter.Sumber: www.asambasa.com

Semburat kembang api.Campuran antara garam stronsiumdan garam tembaga.Sumber: www.asambasa.com

Page 22: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita18

Sifat-sifat larutan secara kasat mata tidak dapat diketahui begitu saja.

Akan tetapi, untuk mengetahui sifat asam basa atau netral pada suatu

larutan harus diidentifikasi.

Berdasarkan sifat asam dan basa, larutan dibedakan menjadi tiga

golongan yaitu: bersifat asam, basa, dan netral. Adapun identifikasi tersebut

dengan menggunakan indikator asam-basa. Indikator asam basa yaitu zat-

zat warna yang menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa.

Indikator asam basa ada dua jenis, yaitu indikator buatan dan indikator

alam. Indikator buatan antara lain kertas lakmus, indikator universal, dan

indikator asam basa seperti fenolftalin dan metil jingga. Alat indikator ini

selain untuk menentukan sifat asam basa juga dapat digunakan untuk

menentukan derajat keasaman atau pH larutan.

A. Mengidentifikasi dengan Kertas Lakmus

Indikator buatan adalah indikator yang sudah dibuat di laboratorium

atau pabrik-pabrik kimia sehingga kita tinggal menggunakannya. Untuk

mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam pada umumnya digunakan

kertas lakmus. Kertas lakmus (azolithmin) yaitu zat yang warnanya

berbeda bila dalam larutan asam dan larutan basa. Kertas lakmus terdiri

Mengidentifikasi Sifat Asam,Basa, dan Garam

Bagian

4

Page 23: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita 19

dari lakmus merah dan lakmus biru. Sifat

dari masing-masing kertas lakmus

tersebut sebagai berikut.

1. Lakmus merah dalam larutan asam

berwarna merah dan dalam larutan

basa berwarna biru.

2. Lakmus biru dalam larutan asam

berwarna merah dan dalam larutan

basa berwarna biru

3. Lakmus merah ataupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

B. Mengidentifikasi dengan Larutan Indikator

Larutan indikator merupakan zat-zat yang mempunyai warna

berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral, sehingga dapat

digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam, basa, dan

netral. Larutan indikator akan berubah warna bila pH-nya berubah.

Ada 2 macam indikator yaitu indikator penunjuk asam dan indikator

penunjuk basa.

1. Indikator penunjuk asam

Alat ini merupakan indikator yang akan berubah warnanya jika

konsentrasi asam (H+) berubah sedikit saja. Daerah perubahan warna

untuk indikator ini lebih dari 7.

Kertas LakmusSumber : www.limundo.com

Percobaan dengan Kertas LakmusSumber : www.limundo.com

Page 24: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita20

2. Indikator Penunjuk Basa

Alat ini merupakan penunjuk basa yang akan berubah warnanya jika

konsentrasi basa (OH-) berubah sedikit saja. Daerah perubahan warnanya

kurang dari 7.

Beberapa warna indikator dalam larutan asam, basa, garam.

C. Mengidentifikasi pH dengan Indikator Universal

Untuk menentukan kadar keasaman digunakan skala pH dan alatnya

dapat berupa kertas indikator universal, indikator universal cair, dan pH

meter. Alat indikator universal berupa pita kertas berwarna kuning. Jika

dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa maka warna kertas akan

berubah sesuai keasaman dan kebasaan larutan tersebut. Untuk

menentukan pH larutan yang diuji, bandingkan warna yang timbul dengan

warna-warna pada skala pH indikator seperti berikut ini.

Indikator universal ada yang memiliki skala pH dari 1 sampai 14, juga

yang sangat akurat dengan harga pH pecahan. Skala pH digambarkan

sebagai berikut.

No Indikator Larutan Asam Larutan Basa Larutan Netral

1 . Fenolftalein (PP) tidak berwarna merah tidak berwarna

2. Metil merah (MM) merah kuning kuning

3. Metil oranye (MO) merah kuning kuning

Page 25: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita 21

Larutan yang bersifat asam mempunyai harga pH < 7

Larutan yang bersifat netral mempunyai harga pH = 7

Larutan yang bersifat basa mempunyai pH > 7

Untuk memahami cara menentukan pH larutan dengan indikator

universal, berikut ini beberapa pengujian pH larutan.

Kegiatan 1. Menguji pH beberapa larutan

Pada percobaan ini akan diselidiki harga pH beberapa larutan untuk

menentukan sifat keasaman atau kebasaannya dengan menggunakan

kertas indikator universal.

Alat dan bahan:

- Kertas indikator Universal

- Pipet tetes

- Cuka, air sabun, air mineral, air jeruk, air kapur, dan minuman

ringan.

Langkah kerjanya:

- Teteskan larutan cuka di atas kertas indikator universal.

Bandingkan warna yang muncul dengan warna-warna pada skala

pH indikator universal.

- Tentukan harga pH larutan cuka.

Larutan Warna Indikator pada larutan

Harga pH Sifat Larutan

3 Asam1 . Cuka 0,1 m

2. Air sabun

3.

4.

5.

6.

Page 26: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita22

D. Mengidentifikasi dengan Indikator Alami

Kondisi asam ataupun basa dari suatu bahan dapat diperkirakan

dengan menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus akan berubah warna

bila mencapai tingkat keasamaan tertentu. Dengan melihat perubahan

kertas lakmus, kita dapat memperkirakan tingkat keasamaan suatu bahan.

Daripada repot-repot cari atau beli kertas lakmus, sebetulnya kita

dapat mempergunakan bahan-bahan di sekitar kita, yaitu tanaman hidup.

Tentu saja tidak semua bagian tanaman kita pergunakan sebagai indikator

pH. Kita hanya membutuhkan bagian-bagian tertentu saja, misalnya

batang, bunga, atau daun. Bagian yang hendak kita pergunakan sebaiknya

memiliki warna yang mencolok, sehingga perubahan warna yang terjadi

dapat diamati dengan mudah

Indikator alami merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya

dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa, dan netral. Indikator

alami untuk mengukur kadar asam basa dapat menggunakan media

tumbuhan pada bagian bunga, umbi, kulit, buah dan daun yang berwarna.

Perubahan warna indikator tergantung pada warna jenis tanamannya,

misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam berwarna merah

dan di dalam larutan basa berwarna hijau. Kol ungu dalam larutan asam

merah ungu dalam larutan basa berwarna hijau.

Untuk lebih jelasnya kita lakukan percobaan membuat indikator alami

dari tumbuh-tumbuhan.

Kegiatan 1.

Pada kegiatan ini kita menggunakan alat indikator alami dari bunga-

bungaan, daun dan kunyit.

- Bahan-bahan.

Air, alkohol, umbi kunyit, bunga daun berwarna, larutan cuka, air

kapur.

- Alat-alat.

Lumpang/alu, plat tetes, pipet tetes, labu erlenmeyer, corong, kertas

saring.

Page 27: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita 23

Urutan kerjanya:

1. Membuat alat indikator

a. Tumbuk satu macam kelopak bunga sampai halus. Tambahkan 5

ml alkohol.

b. Aduk campuran, diamkan sebentar kemudian pisahkan larutan

ekstrak bunganya yang akan digunakan sabagai indikator.

c. Amati warna ekstrak bunga kemudian catat pada tabel

pengamatan dengan menggunakan pensil warna atau krayon yang

sesuai.

d. Buat lagi indikator alam lainnya dengan cara yang sama.

2. Pengujian indikator alami dengan air, larutan asam, dan basa.

a. Siapkan 5 tetes larutan cuka, air kapur, dan air dalam plat tetes.

b. Tambahkan masing-masing 2 atau 3 tetes indikator 2 atau 3 tetes

indikator, aduk dan amati perubahan warna indikator tersebut.

c. Amati perubahan warna masing-masing indikator.

d. Catat pada tabel pengamatan dengan menggunakan pensil warna

krayon yang sesuai.

Page 28: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita24

Tabel contoh indikator alami dan perubahan warnanya.

E. Menentukan Skala Keasaman dan Kebasaan

Secara kimiawi, derajat keasaman disimbolkan dengan “pH”, singkatan

dari power of hydrogen. Nilainya ditentukan dengan kuantitas ion hidrogen

bebas (H+) yang berada dalam satu liter larutan, yaitu tepatnya logaritma

negatif dari konsentrasi ion hidrogen. Misalnya, jika terdapat 10-7 gram

ion hidrogen dalam 1 liter larutan, maka pHnya adalah 7. Range pH dari 1

hingga 14 pH 7 terletak di tengah-tengah, sehingga disebut “netral”.

Semakin ke arah angka 1, maka sifat larutan semakin asam. Demikian

pula sebaliknya, semakin ke arah 14 maka semakin basa.

pH atau derajat keasamaan digunakan untuk menyatakan tingkat

keasaman (atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan). Yang

dimaksudkan “keasamaan” di sini adalah konsentrasi ion hidrogen (H+)

dalam pelarut air. Pada umumnya asam dan basa memiliki sifat-sifat

tertentu. Tidak semua asam mempunyai sifat yang sama. Ada beberapa

jenis asam yang lebih kuat dari jenis yang lain, demikian juga pada basa.

Bahan danwarna

ekstrak

Warna Dalam

air aki (asamsulfat)

larutan garam air kapur

merah merah hijau

Mawar merah

Bunga sepatu

Kunyit

Kulit Manggis

merah

merah

merah

hijau

hijau

hijau

merah

merah

merah

Page 29: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita 25

Contohnya, pada obat tetes mata atau diminum, tetapi terdapat juga

asam yang dapat merusak jaringan kulit dan logam. Semua basa juga memiliki

sifat tertentu, misalnya kita menggunakan pasta gigi untuk membersihkan

gigi dan menghilangkan bau mulut, sebaliknya natrium hidroksida digunakan

untuk pembersihkan saluran dan berbahaya jika terkena kulit.

Jumlah ion H+ dalam air yang digunakan untuk menentukan sifat

derajat keasamaan atau kebasaan suatu zat. Semakin zat tersebut

mengandung derajat keasaman yang tinggi maka semakin banyak ion H+

dalam air. Untuk menentukan harga pH dan pOH biasa digunakan indikator

universal yang dapat memperlihatkan warna bermacam-macam untuk

tiap pH. Indikator universal dilengkapi dengan cakram warna, sehingga

warna dan hasil reaksi dapat ditentukan pHnya dengan mencocokkan

warna tersebut. Selain itu, pH meter juga dapat digunakan untuk

menentukan tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat.

Seperti kita ketahui asam dan basa bersifat elektrolit. Pada dasarnya daya

hantar larutan elektrolit bergantung pada jumlah atau konsentrasi ion-ion di

dalamnya relatif kecil. Kekuatan suatu asam atau basa bergantung bagaimana

suatu senyawa diuraikan dalam pembentukan ion-ion bila senyawa tersebut

larut dalam air. Asam atau basa kuat akan terionisasai dengan sempurna,

sedangkan asam atau basa yang lemah akan terionisasi sebagian.

Untuk mengetahui apakah suatu asam, basa dan garam dapat

menghantarkan arus listrik digunakan suatu alat yang disebut alat penguji

elektrolit. Alat ini terdiri atas dua elektroda yang dihubungkan dengan sumber

arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu serta bejana untuk meletakkan

larutan yang akan diuji. Coba kalian perhatikan lampu ketika melakukan uji

coba! Bila nyala lampu redup berarti larutan tergolong asam atau basa lemah.

sebaliknya bila nyala lampu terang termasuk golongan asam dan basa kuat.

Uji kekuatan larutanAsam dan basaberdasarkannyala lampuSumber:Dokumentasi penerbit

a) Lampu menyala kurang terang b) Lampu menyala terang

Page 30: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita26

F. Menentukan pH suatu Larutan

Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan

indikator universal, indikator stik, larutan indikator, dan pH meter.

a. Indikator Universal

Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam

indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan

warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang

berupa kertas dan larutan.

b. Indikator Kertas (Indikator Stik)

Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator

jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana,

sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya.

Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.

c. Larutan Indikator

Salah satu contoh indikator universal jenis larutan

adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada

pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga,

sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi

kuning.

Pengujian dengan indikator stik.Sumber: www.kimia.upi.edu.utama

Warna Indikator Metil Jingga dalam larutandengan pH 2,7,dan 11Sumber: Suroso AY, Anna P, KordiyawanEnsiklopedia Sains dan Kehidupan (2003)

Page 31: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita 27

Beberapa macam pH meter digitalSumber: www.micro500ph-medium.kimia.upi.edu.utama.bahanajar

Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (pp). Apabila

fenolftalin tidak berwarna pH di bawah 8 dan akan berwarna merah anggur

apabila pH larutan di atas 10.

d. pH Meter

Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter.

Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji,

pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.

Dari harga pH inilah larutan dapat ditentukan sifat asam basanya.

Page 32: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

28 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Seperti yang telah disinggung pada awal bab, bahwa asam, basa, dan

garam begitu banyak manfaatnya bagi kehidupan kita. Disamping nilai

guna juga ada nilai negatif karena merugikan. Kegunaan bahan asam, basa

dan garam terdapat pada makanan seperti keju, roti, buah-buahan,

minuman yang berkarbonansi, penyedap rasa, cuka, dan garam dapur.

Sedangkan hal-hal yang merugikan yaitu terjadinya korosi.

Berikut ini dijelaskan asam, basa, dan garam yang ada di lingkungan

baik yang bersifat merugikan ataupun yang bermanfaat.

A. Asam di Lingkungan Kita

Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk

menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut

“pengawetasaman” (pickling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di

dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam

baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida

merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung

untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah

proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga

Bagian

5Asam, Basa, dan Garam

di Lingkungan Kita

Page 33: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

29Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

digunakan sebagai katalis misalnya asam

sulfat yang digunakan dalam proses alkilasi

pada pembuatan bensin. Asam sulfat juga

diproduksi secara besar-besaran di pabrik

karena banyak digunakan sebagai bahan

pembuatan komponen listrik, mobil, pabrik

pupuk, fiber, cat, dan lain-lain.

Secara umum asam dikelompokkan

menjadi dua jenis menurut zat penyusunnya

yaitu asam organik dan asam anorganik.

Asam organik, yaitu asam-asam yang

terbentuk dari senyawa organik yang bersifat

lemah dan bersifat korosif yang banyak

terdapat di alam contohnya asam askorbat, asam sitrat, asam formiat, asam

oksalat, asam benzoat, asam asetat, dan lain-lain.

Asam anorganik, yaitu asam-asam bersifat kuat yang bersifat korosif.

Contohnya adalah asam klorida, asam sulfat, asam fosfat, asam flour, asam

nitrogen, dan lain-lain.

Jenis-jenis asam kita kenal adalah sebagai berikut.

1. Jenis asam organik

a. Asam asetilsalisilat (asetosal)

Aspirin adalah suatu jenis obat dari

golongan salisilat yang sering digunakan

sebagai analgesik (terhadap rasa sakit

atau nyeri minor), antipiretik (terhadap

demam), dan antiinflamasi. Aspirin juga

memiliki efek antikoagulan dan digunakan

dalam dosis rendah dalam tempo lama

untuk mencegah serangan jantung.

Asal dari obat yang dikenal dengan

“aspirin” ternyata dari zaman Yunani

Tablet aspirinSumber:www.files.wordpress.com

Asam sitratSumber:www.files.wordpress.com

Page 34: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

30 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

kuno, dan diperkenalkan oleh Bapak Para Dokter sedunia yaitu Hippocrates.

Tentu saja Hippocrates tidak menyebut aspirin melainkan menyebut

tumbuhan bernama willow yang bila batangnya dikeringkan dan dijadikan

bubuk dapat menghilangkan rasa sakit.

Ribuan tahun berlalu, hingga di tahun 1829, para ilmuwan berhasil

mengisolasi bahan dalam tumbuhan willow yang berfungsi meredakan

rasa sakit. Bahan tersebut bernama salicin. Bahan ini dapat

menghilangkan sakit, tetapi memiliki efek samping terhadap perut. Pada

tahun 1853, seorang ahli kimia Perancis bernama Charles Frederic

Gerhardt berhasil menetralkan salicin alami menjadi asam salisilat (sali-

cylic acid) melalui penyanggaan (buffering) dengan natrium dan asam

asetat. Asam salisilat ini lebih “ramah” terhadap perut.

Di tahun 1899, seorang ahli kimia Jerman bernama Felix Hoffmann

yang bekerja bagi Bayer, menemukan kembali formula Gerhardt.

Hoffmann membujuk Bayer untuk memasarkan obat itu yang selanjutnya

muncul di pasar dengan nama pasaran “Aspirin”. Aspirin adalah obat

pertama yang dipasarkan dalam bentuk tablet.

Sebelumnya, obat diperdagangkan dalam bentuk bubuk (puyer).

Dalam menyambut Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman, replika tablet aspi-

rin raksasa dipajang di Berlin sebagai bagian dari pameran terbuka

Deutschland, Land der Ideen.

b. Asam format (nama sistematis: asam metanoat)

Asam format adalah asam karboksilat yang paling sederhana. Asam

format juga merupakan senyawa intermediet (senyawa antara) yang

penting dalam banyak sintesis kimia. Rumus kimia asam format dapat

dituliskan sebagai HCOOH atau CH2O

2.

Di alam, asam format ditemukan pada sengatan dan gigitan banyak

serangga dari ordo Hymenoptera, misalnya lebah dan semut. Asam format

juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan dari bahan bakar

alternatif, yaitu pembakaran metanol (dan etanol yang tercampur air), jika

dicampurkan dengan bensin. Nama asam formiat berasal dari kata Latin

formica yang berarti semut.

Page 35: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

31Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Pada awalnya, senyawa ini diisolasi melalui distilasi semut. Senyawa

kimia turunan asam format, misalnya kelompok garam dan ester, dinamakan

format atau metanoat. Ion format memiliki rumus kimia HCOO-.

c. Asam Askorbat

Asam askorbat (ascorbic

acid) disebut juga vitamin C.

Asam ascorbat adalah nutrien

dan vitamin yang larut dalam air

dan penting untuk kehidupan

serta untuk menjaga kesehatan.

Vitamin ini juga dikenal dengan

nama kimia dari bentuk

utamanya yaitu asam askorbat.

Vitamin C berhasil diisolasi

untuk pertama kalinya pada

tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan

agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Gyorgyi menerima

penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk

penemuan ini.

d. Asam piruvat (CH3COCO

2H)

Asam piruvat adalah sebuah asam alfa-keto yang memiliki peran

penting dalam proses-proses biokimia. Anion karboksilat dari asam piruvat

disebut piruvat.

Asam piruvat adalah cairan tak berwarna, dengan bau yang mirip

asam asetat. Asam piruvat bercampur dengan air, dan larut dalam etanol

dan dietil eter. Di laboratorium, asam piruvat dibuat dengan cara

memanaskan campuran asam tartarat dengan kalium bisulfat, atau

melalui hidrolisis asetil sianida, yang dibuat melalui reaksi asetil klorida

dan kalium sianida.

Asam askorbat didalam buah jerukSumber: www.google images.com

Page 36: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

32 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Senyawa ini merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebut

glikolisis. Sebuah molekul glukosa terpecah menjadi dua molekul asam

piruvat, kemudian digunakan untuk menghasilkan energi. Jika tersedia

cukup oksigen, maka asam piruvat diubah menjadi asetil-KoA, yang

kemudian diproses dalam siklus Krebs.

Piruvat juga dapat diubah menjadi oksaloasetat melalui reaksi

anaploretik yang kemudian dipecah menjadi molekul-molekul karbon

dioksida. Nama siklus ini diambil dari ahli biokimia Hans Adolf Krebs,

pemenang Hadiah Nobel 1953 bidang fisiologi, karena ia berhasil

mengidentifikasi siklus tersebut.

Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat dipecah secara

anaerobik, menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol

pada tumbuhan. Piruvat diubah menjadi laktat menggunakan enzim laktat

dehidrogenase dan koenzim NADH melalui fermentasi laktat atau menjadi

asetaldehida dan lalu etanol melalui fermentasi alkohol.

Asam piruvat juga dapat diubah menjadi karbohidrat melalui

glukoneogenesis, menjadi asam lemak atau energi melalui asetil-KoA,

menjadi asam amino alanin dan juga menjadi etanol. Turunan asam piruvat,

3-bromopiruvat telah dipelajari untuk pengobatan kanker.

e. Asam asetat (asam etanoat atau asam cuka)

Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal

sebagai pemberi rasa masam dan aroma dalam makanan. Asam cuka

memiliki rumus empiris C2H

4O

2. Rumus ini seringkali ditulis dalam

bentuk CH3-COOH, CH

3COOH, atau CH

3CO

2H. Asam asetat murni

(disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna,

dan memiliki titik beku 16,7°C.

Asam asetat berupa zat cair tanpa warna dan berbau sangit . Asam

asetat ini penting dalam teknik industri, antara lain sebagai bahan untuk

pembuatan aseton dan selulosa asetat.

Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana

setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah

asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan

Page 37: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

33Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri

yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti

polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai

macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan

sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering

digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia terhadap

asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1,5 juta ton per tahun

diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia

maupun dari sumber hayati.

Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari senyawa

ini, dan merupakan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC. Nama ini

berasal dari kata Latin acetum yang berarti cuka. Nama sistematis dari

senyawa ini adalah asam etanoat. Asam asetat glasial merupakan nama

trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak bercampur air. Disebut

demikian karena asam asetat bebas. Air membentuk kristal mirip es pada

16,7°C, sedikit di bawah suhu ruang.

Singkatan yang paling sering digunakan dan merupakan singkatan

resmi bagi asam asetat adalah AcOH atau HOAc di mana Ac berarti

gugus asetil, CH3C(=O). Pada konteks asam-basa, asam asetat juga

sering disingkat HAc, meskipun banyak yang menganggap singkatan

ini tidak benar. Ac juga tidak boleh disalahartikan dengan lambang unsur

Aktinium (Ac).

Asam cuka digunakan pada makananSumber: www.google images.com

Page 38: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

34 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

f. Asam oksalat

Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C

2O

4

dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat ini biasa

digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang

relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat. Anionnya, dikenal

sebagai oksalat juga agen sebagai pereduktor.

Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam

oksalat, contoh terbaik adalah kalsium oksalat (CaOOC-COOCa), penyusun

utama jenis batu ginjal yang sering ditemukan.

g. Asam benzoat

Asam benzoat, C7H

6O

2 atau C

6H

5COOH, adalah padatan kristal

berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling

sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan),

yang dahulu merupakan satu-

satunya sumber asam benzoat.

Asam lemah ini beserta garam

turunannya digunakan sebagai

pengawet makanan. Asam

benzoat adalah prekursor yang

penting dalam sintesis banyak

bahan-bahan kimia lainnya.

Asam benzoat pertama kali

ditemukan pada abad ke-16.

Distilasi kering getah kemenyan

pertama kali dideskripsikan oleh

Nostradamus (1556), dan selanjutnya oleh Alexius Pedemontanus (1560)

dan Blaise de Vigenère (1596).

Justus von Liebig dan Friedrich Wöhler berhasil menentukan struktur

asam benzoat pada tahun 1832. Mereka juga meneliti bagaimana asam

hipurat berhubungan dengan asam benzoat.

Pada tahun 1875, Salkowski menemukan bahwa asam benzoat

memiliki aktivitas anti jamur.

Asam benzoat dalam sausSumber: www.googleimages.com

Page 39: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

35Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Proses industri pertama melibatkan reaksi antara benzotriklorida

(triklorometil benzena) dengan kalsium hidroksida dalam air, menggunakan

besi sebagai katalis. Kalsium benzoat yang dihasilkan kemudian diubah

menjadi asam benzoat dengan menggunakan asam klorida. Produk proses

ini mengandung turunan asam benzoat yang terklorinasi dalam jumlah

yang signifikan.

Asam benzoat sangatlah murah dan tersedia secara meluas, sehingga

sintesis laboratorium asam benzoat umumnya hanya dipraktekkan untuk

tujuan pedagogi. Ia umumnya diajarkan kepada mahasiswa universitas.

Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan

rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik dalam air

panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran penggunaan pelarut

organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lainnya

yang memungkinkan meliputi asam asetat, benzena, eter petrolium, dan

campuran etanol dan air.

Oleh karena itu, asam benzoat yang digunakan untuk konsumsi

manusia didapatkan dari distilasi getah kemenyan. Pada zaman sekarang,

asam benzoat yang digunakan untuk konsumsi diproduksi secara sintetik.

h. Asam sitrat

Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada

daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini

merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai

menambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam

biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam

sitrat, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup, sehingga

ditemukan pada hampir semua makhluk hidup. Zat ini juga dapat

digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai

antioksidan.

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun

ditemukan pada konsentrasi tinggi yang dapat mencapai 8% bobot kering,

pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).

Page 40: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

36 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Rumus kimia asam sitrat adalah C6H

8O

7. Struktur asam ini tercermin

pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.

Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi

cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.

Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number ) adalah E330.

Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan

logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan.

Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali pH

dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-obatan.

Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-obatan

untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi

sebagai ganti asam nitrat, karena asam nitrat

dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan

untuk keperluan tersebut, sementara asam

sitrat tidak.

Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada

es krim untuk menjaga terpisahnya gelembung-

gelembung lemak.

Dalam resep makanan, asam sitrat dapat

digunakan sebagai pengganti sari jeruk. Asam

sitrat dikategorikan aman digunakan pada

Asam sitrat terdapat dalam buah-buahan genus sitrus ( jeruk jerukan)Sumber: www.wikipedia.org

Asam sitratSumber: www.wikipedia.Org

Page 41: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

37Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

makanan oleh semua badan pengawasan makanan nasional dan

internasional utama. Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis

makhluk hidup, kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan

dihilangkan dari tubuh.

i. Asam tartrat

Asam tartrat adalah suatu senyawa kimia organik yang mempunyai

struktur kimia dan sifat fisika dan kimia. Perlu diketahui, asam ini memiliki

derivat/turunan asam pula.

2. Jenis asam anorganik

a. Asam sulfat (H2SO

4)

Asam sulfat atau accuzuur dapat digunakan untuk larutan elektrolit

yang menghasilkan arus listrik. Cairan ini dipakai untuk cairan aki motor

maupun mobil.

Asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini

larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak

kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia.

Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan

nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk

pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan

pengilangan minyak.

Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko

utama asam sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka

bakar dan penghirupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol asam pada

konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata,

saluran pernafasan, dan membran mukosa yang

parah. Iritasi akan mereda dengan cepat setelah

paparan, walaupun terdapat risiko edema paru

apabila kerusakan jaringan lebih parah. Pada

konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat paparan

kronis aerosol asam sulfat yang paling umumnyaAsam sulfat padaaccu mobil atau motor.Sumber: www.tradenote.net

Page 42: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

38 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

dilaporkan adalah pengikisan gigi. Indikasi kerusakan kronis saluran

pernafasan masih belum jelas. Di Amerika Serikat, batasan paparan yang

diperbolehkan ditetapkan sebagai 1 mg/m³. Terdapat pula laporan bahwa

penelanan asam sulfat menyebabkan defisiensi vitamin B12 dengan

degenarasi gabungan subakut.

b. Asam klorida (HCl)

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen dan gas klorida.

Asam klorida bersifat adalah asam kuat dan merupakan komponen utama

dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam

industri. Asam klorida harus ditangani dengan sangat hati-hati karena

merupakan cairan yang sangat korosif.

Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering

digunakan dalam awal sejarahnya. Ia ditemukan oleh kimiawan Persia Abu

Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800. Senyawa ini digunakan

sepanjang abad pertengahan oleh kimiawan dalam pencariannya mencari

batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk

Glauber, Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia

modern.

Sejak revolusi industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan

digunakan untuk berbagai tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia

organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC dan MDI/TDI untuk

poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi

penggunaan dalam pembersih rumah, produksi

gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20

juta ton gas HCl diproduksi setiap

tahunnya.

Senyawa kimia organik seperti vinilklorida untuk plastik PVC dan MDI/

TDI untuk poliuretana.Sumber:

www.dannyprijadi.files.wordpress.com

Page 43: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

39Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

c. Asam nitrat

Senyawa kimia asam nitrat (HNO3) adalah sejenis cairan korosif yang

tak berwarna dan merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan

luka bakar. Larutan asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih dari

86% disebut sebagai asam nitrat berasap dan dapat dibagi menjadi dua

jenis asam, yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap

merah.

Asam nitrat dibuat dengan mencampur nitrogen dioksida (NO2) dengan

air. Menghasilkan asam nitrat yang sangat murni biasanya melibatkan

distilasi dengan asam sulfat, karena asam nitrat membentuk sebuah

azeotrop dengan air dengan komposisi 68% asam nitrat dan 32% air. Asam

nitrat kualitas komersial biasanya memiliki konsentrasi antara 52% dan

68% asam nitrat. Produksi komersial dari asam nitrat melalui proses

Ostwald yang ditemukan oleh Wilhelm Ostwald.

Sebagai sebuah oksidator yang kuat, asam nitrat bereaksi dengan

hebat dengan sebagian besar bahan-bahan organik dan reaksinya dapat

bersifat eksplosif. Produk akhirnya bisa bervariasi tergantung pada

konsentrasi asam, suhu, serta reduktor. Reaksi dapat terjadi dengan semua

logam kecuali deret logam mulia dan aloi

tertentu. Karakteristik ini membuat

asam nitrat menjadi agen yang

umumnya digunakan dalam uji asam.

Sebagai kaidah yang umum, reaksi

oksidasi utamanya terjadi dengan asam

pekat, memfavoritkan pembentukan

nitrogen dioksida (NO2).

Asam nitrat dapat menyebabkanluka bakarSumber: www.amazingrust.com

Page 44: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

40 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Cu + 4H+ + 2NO3 → Cu+2 + 2NO

2 + 2H

2O

Sifat-sifat asam cenderung mendominasi pada asam nitrat encer,

diikuti dengan pembentukan nitrogen oksida (NO) yang lebih diutamakan.

3Cu + 8HNO3 → 3Cu(NO

3)

2 + 2NO + 4H

2O

Karena asam nitrat merupakan oksidator, hidrogen (H2) jarang terbentuk.

Hanya magnesium (Mg), mangan (Mn), dan kalsium (Ca) yang bereaksi dengan

asam nitrat dingin dan encer yang dapat menghasilkan hidrogen:

Mg(s)

+ 2HNO3(aq)

→ Mg(NO3)

2(aq) + H

2(g)

Asam nitrat mampu menyerang dan melarutkan semua logam yang

ada pada tabel periodik, kecuali emas dan platina.

Kendati kromium (Cr), besi (Fe), dan aluminium (Al) akan terlarut

dalam asam nitrat yang encer, asam pekat akan membentuk sebuah

lapisan logam oksida yang melindungi logam dari oksidasi lebih lanjut. Hal

ini disebut dengan pemasifan. Konsentrasi pemasifan yang umum berkisar

dari 18% sampai 22% berat.

B. Basa di Lingkungan Kita

Basa dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah ion OH- yang

dilepaskannya dan kekuatannya. Berdasarkan ion OH- yang dilepaskan di

dalam larutannya. Basa dibagi menjadi basa monohidroksi dan basa

polihidroksi. Basa monohidroksi yaitu basa yang melepaskan satu ion OH-

dalam larutannya, sedangkan basa polihidroksi yaitu basa yang

melepaskan lebih dari satu ion OH- dalam larutannya. Yang termasuk

kelompok basa poli hidroksida di antaranya aluminium hidroksida, mag-

nesium hidroksida, barium hidroksida, stronsium hidroksida, seng

hidroksida, besi(II) hidroksida, besi (III) hidroksida.

Adapun basa monohidroksi antara lain litium hidroksida, natrium

hidroksida, kalium hidroksida.

Page 45: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

41Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

1. Kelompok basa polihidroksida

a. Aluminium hidroksida

Alumunium hidroksida merupakan senyawa yang banyak digunakan

sebagai komponen dalam antasida. Aluminium hidroksida menetralkan

asam klorida, juga dapat mengikat sebagian asam klorida secara adsorptif.

Disisi lain, aluminium hidroksida dapat menyebabkan terjadinya interaksi,

yaitu obat yang diberikan dalam waktu bersamaan akan diadsorpsi dalam

kadar tertentu. Hal ini dapat menyebabkan adsorpsi obat tersebut

berkurang dan menurunkan bioavailabilitasnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu

penggunaan antasida terhadap bioavailabilitas teofilin. Penelitian

dilakukan dengan menggunakan kelinci jantan. Uji dilakukan secara invivo

dengan perlakuan sebagai berikut : perlakuan I aluminium hidroksida 35

mg/kg BB diberikan 2 jam sebelum pemberian teofilin 25 mg/kg BB;

perlakuan II aluminium hidroksida 35 mg/kg BB diberikan bersama

dengan teofilin 25 mg/kg BB dan perlakuan III aluminium hidroksida 35

mg/kg BB diberikan 2 jam sesudah pemberian teofilin 25 mg/kg BB. Kadar

teofilin ditentukan dengan menggunakan KCKT.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bioavailabilitas teofilin menurun

apabila antasida diberikan bersamaan dengan teofilin secara bermakna

(P>0,05). Pemberian antasida dengan selang waktu dua jam dengan

pemberian teofilin tidak menunjukan perbedaan bioavailabilitas teofilin

yang bermakna (P<0,05) dibandingkan dengan kontrol.

Alumunium hidroksida sebagaisenyawa untuk obat Antasida.Sumber: www.upload.ecvv.com

Page 46: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

42 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

b. Kalsium hidroksida

Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia

Ca(OH)2. Kalsium hidrokida dapat berupa kristal tak berwarna atau bubuk

putih. Kalsium hidroksida dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO)

dengan air. Senyawa ini juga dapat dihasilkan dalam bentuk endapan melalui

pencampuran larutan kalsium klorida (CaCl2) dengan larutan natrium

hidroksia (NaOH).

Dalam bahasa Inggris, kalsium hidroksida juga dinamakan slaked lime,

atau hydrated lime (kapur yang di airkan). Nama mineral Ca(OH)2 adalah

portlandite, karena senyawa ini dihasilkan melalui pencampuran air dengan

semen Portland. Suspensi partikel halus kalsium hidroksida dalam air

disebut juga milk of lime (Bahasa

Inggris:milk=susu, lime=kapur).

Larutan Ca(OH)2 disebut air kapur

dan merupakan basa dengan kekuatan

sedang. Larutan tersebut bereaksi

hebat dengan berbagai asam, dan

bereaksi dengan banyak logam dengan

adanya air. Larutan tersebut menjadi

keruh bila dilewatkan karbon dioksida,

karena mengendapnya kalsium

karbonat. Pada suhu 512°C, kalsium hidroksida terurai menjadi kalsium

oksida dan air.

c. Barium hidroksida

Barium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus Ba(OH)2

.

Barium hidroksida dikenal juga sebagai barta, dan merupakan salah satu

senyawa utama barium. Barium hidroksida berbentuk granular putih

monohidrat adalah bentuk komersial biasa.

Barium hidroksida digunakan sebagai aditif dalam termoplastik

(seperti fenolik resin), rayon dan PVC stabilizer untuk tambahan bahan

plastik. Materi ini digunakan sebagai tujuan umum aditif untuk pelumas

Kalsium hidroksidaSumber: www.wikipedia.org

Page 47: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

43Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

dan gemuk. Aplikasi industri lainnya untuk barium hidroksida termasuk

gula fabrikasi, manufaktur sabun, lemak saponifikasi, sekering dari silikat

dan sintesis kimia senyawa barium lainnya dan senyawa organik.

Barium hidroksida digunakan dalam kimia analitik untuk titrasi dari

asam lemah, terutama asam-asam organik. Larutan yang jelas dijamin

bebas dari karbonat, tidak seperti asam organik natrium hidroksida dan

kalium hidroksida, seperti barium karbonat yang tidak larut dalam air.

Hal ini memungkinkan penggunaan indikator seperti fenolftalein atau

timolftalein (dengan perubahan warna basa) tanpa risiko kesalahan titrasi

karena adanya dasar lemah karbonation.

Barium hidroksida digunakan dalam sintesis organik sebagai basa kuat,

misalnya untuk hidrolisis ester dan nitril.

d. Stronsium hidroksida.

Strontium hidroksida, (Sr (OH)2) adalah kaustik alkali yang terdiri dari

satu ion strontium dan dua ion hidroksida. Hal ini disintesis dengan

menggabungkan sebuah garam strontium dengan basa kuat.

Strontium hidroksida digunakan terutama dalam pemurnian gula bit

dan sebagai stabilisator dalam plastik. Ini dapat digunakan sebagai sumber

ion strontium ketika klorin dari strontium klorida yang tidak diinginkan.

Strontium hidroksida menyerap karbondioksida dari udara untuk

membentuk strontium karbonat.

Strontium hidroksida berbahaya karena dapat menyebabkan iritasi

bagi kulit, mata, dan pernapasan. Stratium hidroksida berbahaya jika tertelan.

Oli untuk pelumas mesin.Sumber:www.cleanoise.wordpress.com

Page 48: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

44 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

e. Seng hidroksida

Seng hidroksida (Zn(OH)2) adalah basa anorganik senyawa kimia.

Seperti hidroksida logam lain, yaitu timah, aluminium, timah, dan kromium.

Seng hidroksida, bersifat amfoter. Jadi, akan mudah larut dalam larutan

encer dari asam kuat seperti HCl, dan juga dalam larutan basa seperti

natrium hidroksida.

Ini dapat dipersiapkan dengan menambahkan larutan natrium

hidroksida namun tidak berlebihan, untuk larutan garam seng apapun.

Endapan putih akan terlihat: Zn 2 + + 2 OH - → Zn (OH)2.

Jika natrium hidroksida berlebih ditambahkan, endapan hidroksida seng

akan larut membentuk larutan yang tidak berwarna zinkat ion:

Zn (OH) 2 + 2OH - → Zn (OH)

4 2 -.

Properti ini dapat digunakan sebagai tes untuk ion seng dalam larutan,

tetapi tidak eksklusif karena memimpin senyawa aluminium dan berperilaku

dalam cara yang sangat mirip. Tidak seperti aluminium hidroksida dan timah,

seng juga hidroksida dilarutkan dalam berair amonia untuk membentuk

larutan berwarna, larut air ammine kompleks.

Salah satu penggunaan utama adalah sebagai penyerap dalam bedah

dressing.

f. Besi(II)hidroksida

Besi(II)hidroksida adalah senyawa dihasilkan ketika Fe 2+, dari senyawa

seperti besi(II)sulfat bereaksi dengan ion hidroksida. Besi(II)hidroksida

sendiri adalah praktis putih, tapi bahkan jejak oksigen memberi itu dengan

nada kehijauan. Jika solusi ini tidak terdeoksigenasi dan besi berkurang,

presipitat dapat bervariasi dalam warna mulai dari hijau menjadi coklat

kemerahan tergantung pada besi (III) konten. Ini presipitat juga dikenal

sebagai “hijau karat” di kisi-kisi kristal yang ion Fe 2 + dapat dengan mudah

digantikan oleh ion Fe 3 + yang dihasilkan oleh progresif oksidasi. Dalam

kehadiran oksigen perubahan warna dengan cepat. Hijau karat adalah cara

yang ampuh mengurangi agen dan juga sebuah lapisan ganda hidroksida

(LDH) mampu mengasorb anion karena kehadiran positif muatan listrik

Page 49: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

45Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

ditanggung di permukaannya. Bentuk yang mineralogi karat hijau baru-

baru ini ditemukan adalah fougerite. Semua bentuk karat hijau (termasuk

fougerite) tidak sesuai ideal Fe (OH)2 senyawa, sebagai struktur yang lebih

kompleks dan variabel.

g. Besi(III)hidroksida

Sejumlah spesies yang disebut besi(III)oksida-hidroksida. Zat kimia ini

oksida - hidroksida dari besi, dan dapat terjadi di anhidrat (FeO(OH)) atau

terhidrasi (FeO(OH). n H2O) bentuk. The monohidrat (FeO(OH). H

2O)

mungkin yang dapat digambarkan sebagai besi (III) hidroksida (Fe (OH) 3),

dan juga dikenal sebagai oksida besi terhidrasi atau oksida besi kuning.

Besi(III)oksida-hidroksida terjadi secara alami sebagai mineral goethite

(Nomor CAS [20344-49-4]), akaganéite (jarang ditemukan dalam meteorit

cuaca), lepidocrocite dan feroxyhyte, serta siderogel dan limonit, yang

merupakan umumnya ditemukan campuran terutama goethite, lepidocrocite,

kuarsa dan mineral lempung. Goethite dan lepidocrocite, baik mengkristal dalam

sistem ortorombik, adalah bentuk paling umum besi(III)oksida-hidroksida dan

mineral yang paling penting pembawa zat besi dalam tanah. Mineral ferrihydrite,

juga merupakan konstituen tanah, adalah senyawa terkait.

Oksida besi kuning (CAS [51274-00-1]) digunakan sebagai pigmen,

misalnya. Pigment Yellow CI 42 atau 77.492. Pigmen Kuning 42 adalah

Food and Drug Administration (FDA) telah disetujui untuk digunakan dalam

kosmetik dan digunakan dalam beberapa tato tinta. Bahan padat warna

berkisar dari kuning sampai coklat gelap hingga hitam. Dengan tingkat

resiko dan keselamatan frasa yang R36 R37 R38 S26 S36.

Besi oksidahidroksida digunakan dalam akuarium air perawatan

sebagai fosfat binder.

2. Kelompok basa monohidroksida

a. Litium hidroksida

Lithium hidroksida digunakan dalam karbondioksida scrubber untuk

pemurnian gas dan udara. Basa ini digunakan sebagai media perpindahan

panas, sebagai penyimpanan baterai elektrolit, dan sebagai katalis untuk

Page 50: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

46 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

polimerisasi. Hal ini juga digunakan dalam keramik, manufaktur senyawa

litium lainnya, dan esterifikasi khusus untuk Lithium Stearate (yang

digunakan sebagai pelumas tujuan umum lemak karena resistensi yang

tinggi terhadap air dan sangat berguna pada kedua suhu tinggi dan rendah).

Lithium hidroksida (isotopically diperkaya dalam lithium-7) digunakan

untuk alkalize reaktor pendingin dalam reaktor air bertekanan untuk

pengendalian korosi.

b. Natrium hidroksida

Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, adalah

sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida terbentuk dari oksida basa

Natrium oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk

larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di

berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa

dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun

dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan

dalam laboratorium kimia.

Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam

bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat

lembab cair dan secara spontan menyerap karbondioksida dari udara

bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika

dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan

NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak

Natrium hidroksida sebagaibasa dalam prosespembuatan bubur kertasSumber:www.kertas.wb3.itrademarket.com

Page 51: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

47Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

larut dalam dietileter dan pelarut nonpolar lainnya. Larutan natrium

hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.

c. Kalium hidroksida

Kalium hidroksida adalah senyawa anorganik dengan rumus KOH.

Seiring dengan natrium hidroksida, padat berwarna ini adalah prototipe

“basa kuat”. Kebanyakan aplikasi mengeksploitasi reaktivitas terhadap

asam dan bersifat korosif. Pada tahun 2005, diperkirakan 700.000

hingga 800.000 ton yang diproduksi. KOH dicatat sebagai pendahulu

untuk paling lembut dan sabun cair juga banyak mengandung bahan

kimia potasium.

Kalium hidroksida dapat ditemukan dalam bentuk murni dengan

mereaksikan natrium kalium hidroksida dengan kotor. Kalium hidroksida

biasanya dijual sebagai pelet tembus, yang akan menjadi norak di udara karena

KOH adalah higroskopik. Akibatnya, KOH biasanya mengandung air dalam

jumlah yang bervariasi (dan juga karbonat, lihat di bawah). Pembubaran dalam

air sangat eksotermik, yang berarti proses bercabang panas signifikan.

Larutan terkonsentrasi kadang-kadang disebut kalium lyes. Even at high tem.

Bahkan pada temperatur tinggi, KOH padat tidak mudah dehidrasi.

C. Garam di Lingkungan kita

Garam dapat dikelompokkan berdasarkan sifat asam basa dan

kelarutannya. Garam ada yang bersifat asam, basa dan netral. Sifat asam

basa suatu garam tergantung pada jenis asam basa pembentuknya.

Beberapa senyawa garam banyak digunakan dalam kehidupan sehari-

hari, contohnya di bidang pertanian, kedokteran, farmasi, industri

makanan, dan lain-lain. Macam-macam jenis senyawa garam antara lain.

1. Amonium sulfat

Amonium sulfat digunakan terutama sebagai bahan pupuk buatan

untuk alkali tanah. Pada tanah sulfat ion yang dilepaskan dan bentuk-

bentuk bisulfate, menurunkan pH keseimbangan dari tanah (seperti halnya

Page 52: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

48 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

senyawa sulfat lain seperti aluminium sulfat), dengan kontribusi penting

nitrogen untuk pertumbuhan tanaman.

Suatu campuran gas amonia dan uap air dimasukkan ke dalam reaktor

yang berisi larutan jenuh amonium sulfat dan sekitar 2 sampai 4% dari asam

sulfat bebas pada 60°C. Asam sulfat pekat ditambahkan untuk menjaga

larutan asam, dan untuk mempertahankan tingkat asam bebas. Reaksi panas

membuat reaktor suhu pada 60°C membentuk berbedak garam.

Amonium sulfat juga dibuat dari gipsum (CaSo4.2H

2O). Berbentuk halus

yang terpisah gipsum ditambahkan ke amonium karbonat solusi. Kalsium

karbonat mengendap keluar, meninggalkan amonium sulfat dalam larutan.

Amonium sulfat, amonium nitrat dan amonium nitrat kalsium dapat

dibuat bahan peledak. Tetapi ada pelarangan dari Divisi Malakand-terdiri

dari Dir, Swat, Chitral dan Malakand distrik di Provinsi North West Frontier

(NWFP) di Pakistan, oleh pemerintah NWFP , setelah melaporkan bahwa

bahan kimia yang digunakan oleh militan untuk membuat bahan peledak.

Pada Januari 2010, zat ini juga dilarang di Afghanistan untuk alasan yang

sama.

2. Amonium nitrat

Para senyawa kimia amonium nitrat, maka nitrat dari amonia dengan

rumus kimia NH4NO

3, merupakan padatan kristal putih pada suhu kamar

dan tekanan standar. Hal ini biasanya digunakan dalam pertanian sebagai

nitrogen tinggi pupuk, dan juga telah digunakan sebagai agen pengoksidasi

dalam bahan peledak, termasuk alat peledak improvisasi. Ini adalah

komponen utama ANFO, yaitu ledakan yang sangat populer.

Amonium sulfatSumber:www.made-in-china.com

Page 53: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

49Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Amonium nitrat digunakan dalam kemasan dingin, sebagai hydratinggaram adalah endotermik proses.

3. Natrium klorida (NaCl)

Garam ini memiliki rumus kimia NaCl, atau natrium klorida. Natrium

(sodium) merupakan mineral yang amat penting untuk menjaga

keseimbangan asam-basa. Natrium klorida, dikenal juga dengan garam

dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NaCl. Senyawa

ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan

ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen

utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu

dan pengawet makanan.

Natrium juga bisa mengontrol tekanan osmotik cairan, terutama

dalam serum darah dan di luar sel (ekstraseluler).

Keseimbangan asambasa dalam serum darah harus terjaga agar setiap

organ tubuh bisa menjalankan tugasnya. Jika derajat keasaman (pH) tidak

seimbang, misalnya terlalu asam atau

terlalu basa, mineral tertentu akan mudah

mengendap.

Hal ini bisa mengakibatkan pem-

bentukan batu ginjal, endapan asam urat

pada persendian, dan lain-lain.

Pupuk NPKSumber: wwwimg.alibaba.com

Garam dapurSumber: www.tradenote.net

Bahan peledakSumber: www.nitro.t2i.info

Page 54: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

50 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Darah mengandung 0,9 persen NaCI. Manusia memerlukan sekitar

200-500 mg natrium setiap hari untuk menjaga kadar garam dalam darah

agar tetap normal, sehingga tubuh tetap sehat. Natrium juga penting untuk

fungsi otot dan syaraf.

Kekurangan natrium sering dihubungkan dengan berbagai gangguan

kesehatan seperti keram otot (cramping), lemas, sering lelah (fatigue),

kehilangan selera makan, penurunan daya ingat, daya tahan terhadap

infeksi menurun, luka sulit sembuh, gangguan penglihatan, rambut tak

sehat dengan ujung terbelah, dan bercak-bercak putih di kuku.

Di sinilah arti penting garam terhadap tubuh manusia. Tetapi konsumsi

garam berlebihan juga bisa berakibat fatal. Sebab natrium bekerja menahan

air di dalam tubuh, sehingga volume darah yang beredar pun bakal meningkat.

Peningkatan volume darah akan meningkatkan tekanan pada dinding

pembuluh darah. Dan inilah yang disebut hipertensi (tekanan darah tinggi).

Hipertensi dapat berefek luas terhadap kesehatan. Sehingga dapat

berakibat timbulnya gangguan jantung, maupun stroke, dan sebagainya.

4. Kalsium sulfat

Kalsium sulfat adalah adalah yang umum terdapat laboratorium dan

industri kimia. Fungsinya dapat digunakan sebagai pengering. Hal ini

juga digunakan sebagai koagulan dalam produk seperti tahu. Dalam

keadaan alami, mentah kalsium sulfat, kristalin batu putih. Ketika dijual

sebagai warna yang menunjukkan di bawah nama varian Drierite, tampak

biru atau merah muda karena pengambilan dengan kobalt klorida, yang

berfungsi sebagai indikator kelembaban.

5. Tembaga sulfat

Tembaga (II) sulfat adalah senyawa

kimia dengan rumus CuSO4.

Ini garam ada

sebagai serangkaian senyawa yang ber-

beda dalam derajat hidrasi. Tembaga sulfat

Kalsium sulfatSumber: www.tradenote.net

Page 55: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

51Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

anhidrat bentuk hijau pucat atau abu-abu-putih bubuk, sedangkan

pentahdrate (CuSO4. 5H

2O), yang paling sering ditemui garam adalah biru

cerah.

Tembaga sulfat pentahidrate adalah fungisida. Dicampur dengan

kapur itu disebut bordeaux campuran dan digunakan untuk mengendalikan

jamur pada buah anggur, melon, dan berry lainnya. Penerapan lain adalah

senyawa Cheshunt, campuran tembaga sulfat dan amonium karbonat yang

digunakan dalam hortikultura untuk mencegah damping off dalam bibit.

Penggunaannya sebagai herbisida bukanlah pertanian, tapi bukannya

untuk mengendalikan invasif air tanaman dan akar tanaman di dekat pipa

yang berisi air. Digunakan dalam kolam renang sebagai algaecide. Suatu

larutan encer dari tembaga sulfat digunakan untuk mengobati akuarium

ikan untuk infeksi parasit dan juga digunakan untuk menghilangkan siput

dari akuarium.

6. Magnesium sulfat

Magnesium sulfat adalah senyawa kimia yang mengandung magnesium,

belerang dan oksigen, dengan rumus kimia MgSO4. .

Dalam pertanian dan berkebun, magnesium sulfat digunakan untuk

memperbaiki kekurangan magnesium dalam tanah karena magnesium

merupakan elemen penting dalam klorofil molekul. Hal ini paling sering

diterapkan untuk pot tanaman, atau untuk magnesium bagi tanaman, seperti

kentang, mawar, tomat, paprika dan ganja. Keuntungan lain magnesium

sulfat atas tanah amandemen (seperti dolomitic kapur) adalah tinggi

kelarutan.

Magnesium sulfat digunakan dalam garam mandi, terutama di

pengapungan terapi dimana konsentrasi tinggi menaikkan air mandi

gravitasi tertentu, secara efektif membuat tubuh lebih ringan. Secara

tradisional, juga digunakan untuk menyiapkan kaki mandi, dimaksudkan

untuk menenangkan sakit kaki. Magnesium sulfat juga dapat diserap ke

dalam kulit, mengurangi peradangan. Hal ini juga kadang-kadang

ditemukan dalam botol air mineral, dan kadang-kadang sesuai dengan yang

Page 56: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

52 Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

tercantum dalam isi daripadanya.

Mungkin juga dapat digunakan

sebagai koagulan untuk membuat

tahu.

7. Kalium klorida

Sebagian besar kalium klorida

yang dihasilkan digunakan untuk

membuat pupuk, karena per-

tumbuhan dari banyak tanaman

dibatasi oleh asupan kalium mereka.

Sebagai kimia bahan baku, kalium

klorida digunakan untuk pembuatan dari kalium hidroksida dan kalium

logam. Hal ini juga digunakan dalam pengobatan, ilmiah aplikasi,

pengolahan makanan, dan sebagai pengganti bebas natrium untuk garam

meja (natrium klorida).

Kalium klorida digunakan sebagai sepertiga dari tiga kombinasi obat

suntikan mematikan. Selain itu, kalium klorida juga digunakan (meskipun

jarang) di gabung intracardiac janin suntikan di kedua dan ketiga trimes-

ter akibat aborsi.

Kalium klorida ini pernah digunakan sebagai agen pemadam

kebakaran, digunakan untuk mendorong portabel dan alat pemadam

kebakaran. Dikenal sebagai Super-K kimia kering, itu lebih efektif daripada

natrium bikarbonat berbasis bahan kimia

kering dan kompatibel dengan busa protein.

Agen ini jatuh dari nikmat dengan pengenalan

kalium bikarbonat (Purple-K) kimia kering

pada akhir 1960-an, yang jauh lebih sedikit

korosif dan lebih efektif.

Kalium klorida juga telah digunakan untuk

menciptakan paket panas yang mem-

pekerjakan eksotermik reaksi kimia, tetapi ini

HerbisidaSumber:www.product-image.tradeindia.com

Magnesium sulfatSumber:www.anhydrous.g.astik.com

Page 57: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

53Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

tidak lagi diciptakan karena lebih murah dan metode yang lebih efisien

seperti oksidasi logam ( ‘Hot Hands’, satu kali menggunakan produk) atau

kristalisasi dari natrium asetat (beberapa menggunakan produk).

Kalium klorida digunakan sebagai scotophor dengan penetapan P10

dalam jejak gelap CRT, misalnya dalam Skiatron.

8. Kalsium karbonat ( CaCO3)

Kalsium Karbonat atau kalsit sebagai bahan untuk membuat cat dan

bahan karet.

9. Kalium nitrat (KNO3)

Kalium nitrat adalah zat padat tidak berwarna jika dicampur dengan

arang dan sedikit belerang akan menjadi bubuk mesiu yang dapat dipakai

sabagai bahan peledak.

10. Kalium karbonat (K2CO

3)

Kalium karbonat dalam perdaganagan lebih dikenal dengan nama

potash. Potash dipakai sebagai bahan pembuatan gelas, bahan celup, dan

beberapa jenis sabun.

11. Natrium fosfat (Na3 PO

4)

Natrium fosfat dalam perdagangan disebut TSP, sebagai salah satu

bahan pembuatan detergen.

12. Amonium klorida (NH4Cl)

Amonium atau disebut salmoniak yang berguna untuk bahan

pembuatan baterai.

13. Natrium karbonat (baking soda) NaHCO3

Bubuk baking soda digunakan sebagai pengembang bahan roti, dan

penambah rasa.

Page 58: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita54

A. Hujan Asam

Gas-gas sisa, baik yang berasal dari kendaraan bermotor atau pabrik,

mengandung gas belerangdioksida dan nitrogenoksida. Gas-gas ini dilepas

ke udara sehingga menimbulkan polusi. Gas-gas tersebut juga larut dalam

titik-titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam

nitrat. Ketika terjadi hujan, larutan-larutan ini bercampur dan turun

bersama hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan asam.

Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari kegiatan

manusia (anthropogenic) seperti emisi pembakaran batubara dan minyak

bumi, serta emisi dari kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan

gunung berapi juga dapat menjadi salah satu penyebab deposisi asam.

Reaksi pembentukan asam di atmosfer dari prekursor hujan asamnya

Bagian

6Asam, Basa, dan Garam

yang MerugikanBahan kimia telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Zat kimia

yang sering kita gunakan antara lain asam, basa, dan garam. Zat asam,

basa, dan garam di samping memiliki manfaat dalam kehidupan kita, juga

memiliki dampak yang merugikan. Dampak yang ditimbulkan dapat

mengenai tubuh kita maupun lingkungan di sekitar kita.

Berikut ini beberapa kerugian yang ditimbulkan karena zat asam, basa,

dan garam.

Page 59: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita 55

melalui reaksi katalitis dan fotokimia. Reaksi-reaksi yang terjadi cukup

banyak dan kompleks.

Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang

ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan

ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan

biotik, namun juga pada lingkungan abiotik.

Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikit spesies

yang bertahan. Jenis plankton dan invertebrata merupakan mahkluk yang

pertama mati akibat pengaruh pengasaman. Yang terjadi jika di danau

memiliki pH di bawah 5 lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang.

Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu

kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk

tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang

akan bercampur di dalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh

tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun

berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan

dan mati. Seperti halnya danau, Hutan juga mempunyai kemampuan

untuk menetralisir hujan asam dengan jenis batuan dan tanah yang dapat

mengurangi tingkat keasaman.

Berdasarkan hasil penelitian, sulfurdioksida yang dihasilkan oleh hujan

asam juga dapat bereaksi secara kimia di dalam udara, dengan

terbentuknya partikel halus sufhate, yang mana partikel halus ini akan

mengikat dalam paru-paru

yang akan menyebabkan

penyakit pernapasan.

Selain itu juga dapat

Hujan asam menyebabkanrusaknya hutan pinusSumber: www.wikipedia.org

Page 60: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita56

mempertinggi risiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat

mengalami kontak langsung dengan kulit.

Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari

beberapa material seperti batu kapur, pasir besi, marmer, batu pada

dinding beton serta logam. Ancaman serius juga dapat terjadi pada

bangunan tua serta monumen termasuk candi dan patung. Hujan asam

dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat,

meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat

kristal semakin banyak akan merusak batuan.

B. Efek negatif dari sabun deterjen

Deterjen adalah senyawa organik, yang memiliki dua kutub dan

bersifat nonpolar. Ada tiga jenis detergen yaitu anionik, kationik, dan

nonionik. Anionik dan permanen kationik memiliki muatan negatif dan

positif yang melekat pada nonpolar (hidrofobik) CC rantai. Ada dua jenis

karakteristik detergen yang berbeda yaitu fosfat detergen dan surfaktan

detergen. Pada umumnya detergen yang mengandung fosfat akan terasa

panas di tangan, sedangkan surfaktan adalah jenis detergen yang sangat

beracun. Perbedaan kedua jenis detergen itu adalah detergen surfaktan

lebih berbusa dan bersifat emulsifying detergen. Disisi lain fosfat detergen

adalah detergen yang membantu menghentikan kotoran dalam air.

Detergen juga memiliki andil besar dalam menurunkan kualitas air.

Bahan kimia organik seperti pestisida dan fenol akan mudah diserap oleh

ikan, dengan konsentrasi deterjen hanya 2 ppm dapat diserap ikan dua

kali lipat dari jumlah bahan kimia lainnya.

Detergen juga memberi efek negatif

bagi biota air. Fosfat dalam detergen dapat

memicu ganggang air tawar bunga untuk

Bubuk deterjenSumber: www.wikipedia.org

Page 61: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita 57

melepaskan racun dan menguras oksigen di perairan. Ketika ganggang

membusuk, mereka menggunakan oksigen yang tersedia untuk

mempertahankan hidupnya.

C. Efek negatif dari senyawa Gram

1. Kalium nitrit

Keracunan nitrat merupakan masalah utama pada ternak ruminansia.

Keracunan disebabkan ternak mengkonsumsi hijau-hijauan yang

mengandung nitrat tinggi akibat pemupukan. Di dalam rumen, nitrat akan

direduksi menjadi nitrit yang toksik. Jika diabsorpsi darah, nitrit akan

mengubah pembentukan Hb (Fe2+) menjadi MetHb (Fe3+) dalam darah.

Nitrit-nitrit yang menyebabkan keracunan pada ternak berasal dari

tanaman atau hijau-hijauan pakan serta air minum yang tercemar nitrat.

Pemberian pupuk amonium nitrat dan kalium nitrat pada tanaman yang

memiliki sifat sebagai akumulator nitrat, akan meningkatkan kandungan

nitrat dalam tanaman tersebut. Kedua jenis pupuk N tersebut mempunyai

efek akumulasi nitrat yang lebih besar dibandingkan dengan pupuk

amonium sulfat atau urea.

Kasus keracunan nitrat pada ruminansia dan hewan lainnya umumnya

disebabkan ternak mengkonsumsi hijau-hijauan yang mengandung nitrat

tinggi, disamping peternak belum mengetahui saat yang tepat untuk

memotong hijau-hijauan setelah dipupuk N. Hal ini dapat dilihat pada

beberapa kasus keracunan nitrat nitrit di beberapa daerah di Indonesia.

2. Garam fosfat (Bleng)

Garam fosfat (bleng) merupakan larutan garam fosfat, berbentuk

kristal, dan berwarna kekuning-kuningan. Bleng banyak mengandung

unsur boron dan beberapa mineral lainnya. Penambahan bleng selain

sebagai pengawet pada pengolahan bahan pangan terutama kerupuk, juga

untuk mengembangkan dan mengenyalkan bahan, serta memberi aroma

dan rasa yang khas.

Page 62: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita58

Di samping manfaat tersebut di atas, bleng juga banyak merugikan

bagi kesehatan. Kandungan bleng (borax) dalam makanan seperti bakso,

mie, krupuk, sosis dan lain-lain berpotensi menyebabkan gangguan

kesehatan seperti kanker paru-paru, gangguan pada otak, hati, dan kulit.

Untuk mengurangi bahaya yang berdampak pada kesehatan telah

ditetapkan aturan pemakaian sebagai bahan pengawet maksimal sebanyak

20 gram per 25 kg bahan. Bleng dapat dicampur langsung dalam adonan

setelah dilarutkan dalam air atau diendapkan terlebih dahulu kemudian

cairannya dicampurkan dalam adonan.

4. Garam natrium

Natrium tubuh berasal dari makanan dan minuman dan dibuang

melalui air kemih dan keringat. Ginjal yang normal dapat mengatur natrium

yang dibuang dalam air kemih, sehingga jumlah total natrium dalam tubuh

sedikit bervariasi dari hari ke hari. Suatu gangguan keseimbangan antara

asupan dan pengeluaran natrium akan memengaruhi jumlah total natrium

di dalam tubuh. Perubahan jumlah total natrium sangat berkaitan erat

dengan perubahan jumlah cairan dalam tubuh.

Kehilangan natrium tubuh tidak menyebabkan konsentrasi natrium

darah menurun tetapi menyebabkan volume darah menurun. Jika volume

darah menurun, tekanan darah akan turun, denyut jantung akan meningkat,

pusing dan kadang-kadang terjadi syok.

Sebaliknya, volume darah dapat meningkat jika terlalu banyak natrium

di dalam tubuh. Cairan yang berlebihan akan terkumpul dalam ruang di

sekeliling sel dan menyebabkan edema. Salah satu tanda dari adanya edema

ini adalah pembengkakan kaki dipergelangan kaki dan tungkai bawah.

Page 63: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita 59

GLOSARIUM

Asam : acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa

Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam.

Asam monoprotik : asam yang tiap molukelnya dapat melepaskan

sebuah ion hidrogen.

Asam poliprotik : asam yang tiap molukelnya dapat melepaskan dua

atau lebih ion hidrogen.

Asam : senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion

H + (ion hidrogen).

Asidulan : zat yang memberi rasa asam pada makanan.

Amfoter : suatu senyawa yang bersifat asam atau basa bergantung pada

keadaan lingkungan.

Basa (alkali) : berasal dari bahasa Arab alquili yang berarti abu. Larutan

Basa memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik.

Basa : senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion

OH-(ion hidroksida).

Elektrolit : Bahan yang menghantarkan arus elektrik karena terjadi

perpindahan kalor.

Hidrolisis : reaksi kimia antara air dan suatu zat lain yang menghasilkan

satu zat baru atau lebih.

Kertas lakmus : kertas yang mengandung azolithim untuk menguji asam

basa.

Proton : inti atom netral (molekul) memperoleh muatan negatif atau

positif.

Garam : adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa.

Page 64: Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita

Asam, Basa, dan Garam Di Lingkungan Kita60

Daftar Pustaka

Carolin Beattie, Helen Dowling, Linda Hertin. 2004. Science Encyclopedia.

DK. Publishing. Inc. Singapore.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1988. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ensiklopedi Indonesia. 1984. Jakarta: Ikhtisar Baru-Van Hoeve.

Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1990. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.

Ensiklopedi Umum. 1977. Jakarta: Yayasan Kanisius.

Grolier International. 1990. Ilmu Pengetahuan Populer 4. Jakarta:

Widyadara.

Newmark, A. 1997. Jendela Iptek-Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sri Rahmini, dkk. 2005. Sains Kimia. Aneka Ilmu.

Winarsih, Ani, dkk. 2008. IPA Terpadu VII. Pusat Perbukuan.

Winarno, F.G. dkk. Rahman. 1974. Perkembangan Ilmu teknologi pangan.

Bogor: Fakultas Mekanisme dan Teknologi Hasil Pertanian - Institut

Pertanian Bogor.

http//www.wikimedia.org

http//www.kimia.upi.edu.utama.bahanaja.kuliah.

http//www.id.wikipedia.org.wiki.

http//www.indonetwork.co.id

http//www.klikdokter.com

http//www.1.bp.blogspot.com

http//www.files wordpress.com

http//www.ekaprimaagung.com

http//www.budiuzie.files.wordpress.com

http//www.upload.wikimedia.org