Internasional SELASA, 10 DESEMBER 2013 29 PEMILU THAILAND DIPERCEPAT » 30 “S aya mencintai negara ini. Apakah kamu mencintai negara ini?” “Saya sedikit terkejut disodori pertanyaan seperti ini. Tapi, ya, kami patriot!” Petikan pertanyaan bernada mencecar itu dilontarkan oleh Ketua Komite Dalam Negeri Parlemen Inggris Keith Vaz kepada Pemimpin Redaksi The Guardian, Alan Rusbridger, dalam sidang dengar pendapat Selasa pekan lalu. Rusbridger diundang ke Parlemen Inggris untuk dimintai keterangan karena Guardian memuat bocoran dokumen dari eks analis intelijen sinyal Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), Edward Snowden. Guardian adalah media yang per- tama kali memuat bocoran dokumen Snowden, 5 Juni lalu, yang berisi data aksi spionase dan pemantauan yang dilakukan NSA dan partner intelijennya di berbagai negara, ter- masuk badan intelijen sinyal Inggris, Government Communications Headquarter (GCHQ). Menurut Rusbridger, sejak Guardian memuat berita dari doku- men Snowden, setidaknya ia telah bertemu dengan pejabat instansi pemerintah Inggris dan Amerika Serikat lebih dari 100 kali dan menjadi sasaran tindakan bernada mengintimidasi. Sidang dengar pen- dapat 3 Desember lalu, yang dipim- pin politikus konservatif Keith Vaz, adalah salah satunya. Pemerintah AS dan Inggris menyebut pengungkapan informasi dari bocoran Snowden, yang merin- ci bagaimana NSA dan GCHQ mengumpulkan data dalam jum- lah besar, menimbulkan kerusak- an pada keamanan nasional dan membantu pemerintah musuh. Tapi wartawan dan pendukung isu trans- paransi menampik klaim tersebut dan mengatakan bahwa itu justru mendorong perdebatan penting ten- tang privasi dan peran agen mata- mata di era Internet. Dalam sidang dengar pendapat itu, kolega Kav dari kubu konser- vatif, Michael Ellis, juga mengecam Rusbridger dan menyebutnya tidak bertanggung jawab karena membo- corkan informasi rahasia. Arus balik berupa tekanan terha- dap Guardian muncul tak lama sete- lah surat kabar ini memuat berita yang menyebut GCHQ mengakses data program Prism NSA. Setelah berita ini keluar, dua pejabat tinggi Inggris datang ke kantor Guardian, dan meminta semua dokumen Snowden dikembalikan karena merupakan hasil curian. Guardian menolak memberikannya. Saat berita bocoran dari Snowden berlanjut, pejabat Inggris itu datang kembali dan menyampaikan kekha- watiran jaringan data Guardian yang menyimpan dokumen Snowden bisa diretas Cina dan Rusia. Guardian menjamin berkas-berkasnya aman, tapi pejabat itu tetap meminta file tersebut dikembalikan. Jika tidak, Guardian akan menghadapi upaya hukum atau kantornya digeledah polisi. Pada 20 Juli 2013, Guardian akhirnya memilih menghancurkan komputer yang menyimpan doku- men Snowden daripada menyerah- kannya ke pemerintah Inggris. Saat Guardian tak berhen- ti menulis berita dari dokumen Snowden, tekanan terus mengalir. Dalam sebuah pidato yang jarang, 8 Oktober 2013, Sir Andrew Parker, kepala badan intelijen domestik Inggris, MI5, menyebut pembocoran informasi dari dokumen Snowden itu seperti“hadiah bagi para teroris” karena mengungkap detail peng- awasan yang dilakukan badan mata- mata negara ini. Perdana Menteri Inggris David Cameron mendukung kritik Parker terhadap Guardian. Tekanan kian kencang setelah tiga bos intelijen Inggris, yaitu Parker; kepala badan intelijen luar negeri Inggris, MI6, Sir John Sawers; dan Direktur GCHQ Sir Ian Loban, bersaksi di depan Komite Parlemen Inggris, 7 November 2013. Ketiganya menyebut berita yang memuat bocoran dokumen Snowden membuat Inggris lebih tidak aman. Seusai kesaksian ini, politikus kon- servatif Liam Fox menulis surat kepada Direktur Penuntut Umum Alison Saunders agar menuntut Guardian dengan undang-undang anti-terorisme. Rusbridger mengatakan Guardian sangat berhati-hati membuat beri- ta soal ini. Hingga Desember 2013, surat kabar itu baru menerbitkan 1 persen (sekitar 26) dari 58 ribu- dokumen Snowden. Ia memberi isyarat jelas bahwa Guardian “tidak akan meng- hentikan pembe- ritaan ini karena adanya intimi- dasi.” Guardian, kata dia, punya hak untuk mempublika- sikan berita soal ini karena ada kepenting- an publik di dalamnya. “Surat kabar melakukan sesuatu yang gagal dilaku- kan oleh badan pengawasan (ter- hadap intelijen),” kata Rusbridger. ● GUARDIAN | NEWS YORK TIMES | WASHINGTON POST | BBC ARUS BALIK KE GUARDIAN Bermula dari Hong Kong Dokumen rahasia berisi data ope- rasi terselubung badan intelijen dunia, yang dipimpin Amerika Serikat, terbuka ke publik setelah dibocorkan kepada jurnalis Guar- dian oleh Edward Snowden—eks analis badan intelijen sinyal AS, National Security Agency (NSA). Guardian mengaku baru menerbitkan 1 persen dari 58 ribu dokumen Snowden. ■ 20 Mei 2013 Snowden kabur dari Hawaii, AS, pos penempatan terakhirnya, menuju Hong Kong. Ia membawa empat laptop yang memungkin- kannya mengakses file sangat rahasia milik intelijen AS. ■ 1 Juni 2013 Setelah melakukan komunikasi rahasia, Snowden bertemu dengan jurnalis Guardian, Glenn Greenwald dan Ewen MacAskill, serta pembuat film dokumenter, Laura Poitras, di Hong Kong. Keempatnya bertemu di Hotel Kowloon. ■ 5 Juni 2013 Terbit berita pertama Guardian dari bocoran dokumen Snowden tentang perintah pengadilan AS memaksa perusahaan telekomunikasi AS, Verizon, menyerahkan rekaman telepon jutaan warga AS kepada NSA. ■ 6 Juni 2013 Guardian mengungkap soal keberadaan Prism, program yang memungkinkan NSA mengakses langsung pusat data Google, Facebook, dan Apple. ■ 7 Juni 2013 Guardian menulis soal GCHQ, yang mendapat akses ke hasil program Prism NSA. ■ 17 Juni 2013 Guardian melansir kabar adanya operasi penyadapan GCHQ terha- dap politikus dan pejabat asing yang mengikuti dua pertemuan KTT G20 di London, April dan September 2009. ■ 21 Juni 2013 Guardian menulis GCHQ melakukan penyadapan terhadap sekitar 200 kabel serat optik yang keluar-masuk Inggris melalui operasi bernama Tempora. ■ 20 Juli 2013 Guardian menghancurkan kompu- ter yang menyimpan file Snowden setelah pejabat Inggris meminta dokumen tersebut dikembalikan atau kepolisian akan menggele- dah kantornya. ■ 8 Oktober 2013 Kepala MI5 Sir Andrew Parker mengkritik media yang menulis informasi dari bocoran dokumen Snowden. ■ 7 November Tiga kepala intelijen Inggris (Sir Andrew Parker, Kepala MI6 Sir John Sawers, dan Direktur GCHQ Sir Ian Loban) memberikan keterangan di depan Komite Parlemen Inggris dan menyebut pengungkapan dokumen Snowden membuat Inggris lebih berisiko. ■ 9 November 2013 Politikus konservatif Liam Fox menulis surat kepada Direktur Penuntut Umum Alison Saunders untuk menuntut Guardian dengan undang-undang anti-terorisme. BAHAN: GUARDIAN | TELEGRAPH Alan Rusbridger FOTO: REUTERS/LUKE MACGREGOR Abdul Manan [email protected] ▲ ▲ ▲ ▲