Top Banner
Panser Jerman Jaga Konsistensi AGUS TRIWIBOWO Jerman melanjutkan konsistensi dengan catatan selalu menapak minimal hingga delapan besar sejak ikut tampil di Piala Dunia 1938. BERTARUNG konsisten hingga akhir menjadi ciri khas permainan Jerman. Hal itu juga dipertontonkan anak asuhan Joachim Loew untuk melenggang ke babak perempat final Piala Dunia 2014. Skuat Jerman, kampiun dunia tiga kali, menyisihkan Aljazair 2- 1 melalui babak perpanjangan waktu pada laga di Porto Alegre,
70

Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Jul 21, 2016

Download

Documents

ekho109

diambil dari epaper Media Indonesia yang diakses dari metrotvnews.com. Belilah berkas fisiknya untuk kelangsungan media ini.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Panser Jerman Jaga Konsistensi

AGUS TRIWIBOWO

Jerman melanjutkan konsistensi dengan catatan selalu menapak minimal hingga delapan besar sejak ikut tampil di Piala Dunia 1938.

BERTARUNG konsisten hingga akhir menjadi ciri khas permainan Jerman. Hal itu juga dipertontonkan anak asuhan Joachim Loew untuk melenggang ke babak perempat final Piala Dunia 2014.

Skuat Jerman, kampiun dunia tiga kali, menyisihkan Aljazair 2-1 melalui babak perpanjangan waktu pada laga di Porto Alegre, kemarin dini hari WIB. Laga berlanjut dengan waktu tambahan setelah skor tetap imbang 0-0.

Pada babak perpanjangan waktu memasuki menit ke 92, pemain pengganti Andre Schuerrle menyepak bola untuk membuka keunggulan tim `Panser ' dengan memanfaatkan umpan silang Thomas Mueller.

Page 2: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Gelandang Mesut Oezil menggandakan keunggulan atas Aljazair pada menit terakhir laga (120'). Beberapa saat kemudian, Abdelmoumene Djabou mencetak gol hiburan untuk Aljazair sebelum peluit panjang berbunyi.

Kemenangan itu menunjukkan Jerman masih layak bersaing di Brasil 2014. Jerman juga melanjutkan konsistensi dengan catatan selalu menapak minimal hingga delapan besar sejak ikut tampil di Piala Dunia 1938 silam.

Dalam catatan bentrok dengan Aljazair, itu menjadi kemenangan pertama Jerman dari tiga kali bertemu. Kekalahan menyesakkan dari Aljazair dengan skor 1-2 pernah dialami Jerman (saat masih berstatus Jerman Barat) di Piala Dunia 1982.

Kehilangan bola

Seusai pertandingan Loew mengakui anak asuhannya kehilangan banyak bola terutama di babak pertama. Itu terjadi karena Aljazair menerapkan permainan agresif serta menyusun pertahanan kukuh.

“Kami menghadapi masalah besar di babak pertama karena sering kehilangan bola. Kami kemudian bermain lebih baik di babak kedua. Semestinya kami punya kesempatan untuk menentukan situasi,“ jelas Loew yang menilai Aljazair sangat berbahaya dengan serangan balik.

Kesempatan bagus Aljazair di babak pertama didapat saat Islam Slimani menusuk dari sektor kiri. Beruntung kiper Manuel Neuer keluar dari sarang untuk mementahkan serbuan itu.

Selang beberapa menit kemudian giliran Sofiane Feghouli yang membuat repot pertahanan Jerman, kendati tendangannya masih meleset dari sasaran. Slimani kemudian menjebol gawang Jerman di menit ke-16, tetapi ia sudah dalam posisi offside.

Jerman kemudian mulai melancarkan serangan setelah memainkan Philip Lahm di posisi semula, yakni bek kanan, setelah berperan di sektor gelandang. Masuknya Schuerrle dan Sami Khedira juga menambah daya gedor Jerman untuk memenangi lini tengah.

“Kami tentu akan memilih kemenangan dengan cara yang berbeda. Aljazair tampil bagus dan menyulitkan kami sejak awal serta tidak memberi kami kesempatan bermain dengan cara kami,“ ungkap Schuerrle.

“Tidak penting bagaimana kami menang, yang utama yakni kami sudah lolos ke perempat final untuk bertemu Prancis,“ cetus pemain Chelsea itu. Laga Jerman melawan Prancis berebut tiket semifinal dilangsungkan Jumat (4/7) nanti.

Kiper Aljazair Rais Mbolhi yang terpilih sebagai man of the match mengaku kecewa dengan kegagalan Aljazair. Padahal, ada kesempatan untuk menang menghadapi tim setangguh Jerman. (R-1)

Page 3: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

agustewe @mediaindonesia.com

Prancis dan Jerman Pupus Asa Afrika

Achmad Maulana, dari Brasil

Page 4: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Aljazair dan Nigeria pun gagal menyamai prestasi yang ditorehkan Kamerun, Senegal, dan Ghana dengan menapak babak perempat final.

PRANCIS dan Jerman memupus asa wakil Benua Afrika untuk terus berkiprah di Piala Dunia 2014 Brasil setelah membekuk dua tim tersisa, Nigeria dan Aljazair, di babak 16 besar.

Nigeria yang mencoba mengukir sejarah dengan menembus perempat final untuk kali pertama digulung kampiun 1998 Prancis 0-2 di Stadion Nasional Brasilia, Senin (30/6) malam. Gawang Nigeria yang dikawal Vincent Enyeama dibobol Paul Pogba di menit ke-79 dan saat injury time, Joseph Yobo membuat gol bunuh diri setelah salah mengantisipasi tendangan silang gelandang Prancis Mathieu Valbuena.

Selang beberapa jam, semangat juang Aljazair selama 120 menit harus berakhir di tangan juara dunia tiga kali, Jerman, dalam duel di Porto Alegre. Mereka takluk 1-2 melalui babak perpanjangan waktu. Gol Andre Schuerrle di menit ke-92 dan Mesut Oezil (120') hanya mampu dibalas satu gol oleh Abdelmoumene Djabou di akhir laga.

Aljazair dan Nigeria pun gagal menyamai prestasi yang ditorehkan Kamerun, Senegal, dan Ghana dengan menapak babak perempat final. Kamerun merintisnya di Piala Dunia Italia 1990 kala dimotori Roger Milla, kemudian diteruskan Senegal pada 2002 dan Ghana empat tahun lalu.

Namun, Aljazair boleh berbangga karena tampil luar biasa. “Kami menunjukkan kepada dunia bahwa Aljazair ialah tim besar. Di awal Ramadan, kami telah melakukan pekerjaan hebat,“ ujar bek Madjid Bougherra. “Aljazair benar-benar menyulitkan kami sejak awal pertandingan,“ puji gelandang Jerman, Andre Schuerrle.

Begitu pula dengan `Elang Super', julukan skuat Nigeria. “Saya pikir kami telah bermain sangat bagus dan hanya kurang beruntung sehingga kalah di akhir pertandingan,“ tukas pelatih Stephen Keshi, yang kemudian memutuskan mundur.

Capaian Aljazair dan Nigeria sebagai wakil Afrika yang lolos ke babak 16 besar juga lebih baik ketimbang tim-tim Asia. Australia, Jepang, Korsel, dan Iran tidak kuasa lolos dari babak penyisihan grup, bahkan gagal meraih satu kemenangan pun.

Padahal, empat tahun lalu di Afrika Selatan, Jepang dan Korsel lolos ke 16 besar. Prestasi terbaik dibukukan Korsel dengan menjadi semifinalis pada 2002 ketika mereka menjadi tuan rumah bersama Jepang. (Reuters/Fifa.com/Agt/X-8)

BINTANG

Buat Der Panzer Frustrasi

Page 5: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

DI laga Piala Dunia 2014 sebelumnya kita dibuat berdecak kagum dengan penampilan gemilang penjaga gawang Kosta Rika Keylor Navas maupun Guilermo Ochoa dari Meksiko di bawah mistar gawang mereka. Kemarin, giliran kiper tim nasional Aljazair Adi Rais Cobos Adrien M'Bolhi atau yang lebih dikenal Rais M'Bolhi yang menjadi bintang saat timnya harus menghadapi kekuatan besar `Benua Biru', Jerman.

Meski akhirnya timnya kalah 1-2 dari Jerman, Rais tetap terpilih menjadi man of the match laga di Stadion Beira Rio itu.

FIFA memang tidak salah memilih Rais. Kiper kelahiran 25 April 1986 telah membuat Der Panzer frustrasi selama 90 menit laga normal. Sepakan jarak dekat Mario Gotze, sundulan Thomas Muller, maupun tendangan jarak jauh Bastian Schweinsteiger tidak mampu menggetarkan jala gawang pemain klub Bulgaria CSKA Sofia tersebut.

Menurut statistik, Rais melakukan 11 kali penyelamatan dan menghadang 9 sepakan anak asuh Joachim Loew dari 22 tendangan ke gawang. Statistik tersebut tentu jauh lebih luar biasa jika dibandingkan dengan statistik kiper Meksiko Guilermo Ochoa saat terpilih sebagai pemain terbaik dalam laga 16 besar melawan Belanda. Saat itu, Ochoa hanya empat kali mengeblok tendangan dan dua kali melakukan penyelamatan.

“Saya tidak begitu yakin dengan apa kekurangan kami. Alhasil kami kebobolan dua gol. Saya tidak tahu, kami merasa ada sesuatu yang harus kami lakukan meskipun kami bermain melawan tim besar seperti Jerman,“ ungkap Rais.

Meskipun gagal melaju ke perempat final, ini merupakan kali pertama Aljazair lolos dari fase grup dalam tiga penampilan di Piala Dunia sebelumnya. Rais pun mengaku bangga atas pencapaian ini.

“Tidak seorang pun percaya kami dapat mencapai babak ini. Kami telah mencatatkan sejarah di kancah sepak bola Aljazair,“ tambahnya.

Dalam level klub prestasi pemain bernomor punggung 23 ini tidak begitu cemerlang. Hanya wara-wiri di liga kelas dua `Benua Biru' dan itu pun menjadi kiper ketiga klub Bulgaria CSKA Sofia. Ia pernah diundang untuk mengikuti masa percobaan di Manchester United pada 2010, tetapi gagal. (AP/Fifa.com/Sat/R-3)

Akil Dinilai Lolos dari Pemiskinan

YAHYA FARID NASUTION

Page 6: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Majelis hakim dinilai seharusnya memberikan vonis perampasan harta kekayaan hasil tindak pidana korupsi dan TPPU Akil Mochtar.

PENGADILAN Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta telah menjatuhkan vonis seumur hidup kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Namun, Akil dinilai lolos dari vonis pemiskinan harta yang berasal dari hasil korupsi.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengatakan putusan majelis hakim tipikor juga memerintahkan KPK untuk mengembalikan sejumlah uang dan aset yang disita. Mengenai hal itu, KPK belum bisa memutuskan untuk melakukan banding atau menerima vonis tersebut.

“Kami masih pikir-pikir dulu karena akan kami pertimbangkan,“ kata Busyro di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Ia pun menilai putusan hakim yang menjatuhkan vonis seumur hidup bagi mantan Akil Mochtar bisa menjadi pesan moral bagi para penegak hukum agar mampu menjaga integritas dan moralitas.

“Hakim itu kehormatannya pada vonisnya dan vonis ini menggambarkan martabat seorang hakim,“ katanya.

Selain pesan moral bagi para penegak hukum, Busyro berpendapat, vonis hakim yang diterima Akil bisa menjadi peringatan bagi para peserta dan penyelenggara pemilu kada untuk tidak main-main dengan proses pemilu dengan memenangkan pihak-pihak tertentu.

“Terutama pada proses-proses pemilu kada untuk bisa tetap menjaga integritas para penegak hukum, termasuk majelis hakim hingga KPK,“ ujarnya.

Pengamat hukum tata negara Refly Harun mengatakan vonis terhadap Akil dirasa masih sangat kurang. Menurutnya, apabila Akil dihukum salah satunya atas dasar tindak pidana pencucian uang (TPPU), seharusnya majelis hakim memberikan vonis perampasan harta kekayaan hasil tindak pidana korupsi dan TPPU Akil.

“Target KPK memenjarakan seumur hidup sudah terlaksana. Harta yang diperoleh dari hasil korupsi harus dirampas dan si pelaku kejahatan dihukum maksimal sesuai dengan kejahatannya. Kalau KPK masih mau banding, tentunya yang diincar harta Akil hasil korupsi agar dirampas dan dikembalikan ke negara. Namun, saya kira yang akan banding itu Akil karena sebenarnya vonisnya sudah maksimal,“ kata Refly.

Di sisi lain, pakar hukum pidana UII Mudzakir mengatakan, pihaknya mendukung sikap dissenting opinion atau pendapat berbeda yang disampaikan dua hakim anggota Sofialdi dan hakim anggota Alexander Marwata.

Page 7: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

“KPK tidak berhak mendakwa TPPU karena di UU KPK tidak memiliki kewenangan itu. KPK hanya berhak melakukan penyidikan terhadap perkara TPPU. Jika ingin mendakwa TPPU Akil, sebaiknya melalui kejaksaan,“ kata Mudzakir.

Ia mempertanyakan alasan dikembalikannya sejumlah aset Akil yang disita KPK. TPPU yang dilakukan Akil seharusnya berdasar pada praktik pencucian uang, bukan barang bukti yang disita yang diperoleh dari hasil uang korupsi.

“TPPU itu kekuatannya di penyitaan benda atau uang sebagai alat bukti utama. Kalau dakwaannya berdasarkan TPPU, mana aset-aset Akil yang seharusnya dikembalikan ke negara? Kita tetap harus melihat jernih, hukuman ini akan tercatat, maka harus benar berdasarkan pertimbangan fakta hukum yang jelas dan tepat,“ tandasnya.

Akil divonis dengan enam dakwaan, termasuk tindak pidana suap, gratifikasi, dan pencucian uang, Senin (30/6). (X-6)

[email protected]

Negara Wacana

NEGERI ini dibentuk, salah satunya, demi meninggikan martabat bangsa. Tugas untuk menjaga martabat itu, terutama, ada di pundak para pemimpin dan pengelola pemerintahan.

Page 8: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Sayangnya, upaya menegakkan harkat dan martabat bangsa itu kerap hanya berhenti pada wacana. Di negeri ini amat langka pemimpin autentik, yang menyatu antara kata dan perbuatan.

Kasus pengusutan selebaran berbentuk tabloid Obor Rakyat, contohnya. Amat terang benderang bahwa tabloid tersebut menyebarkan fitnah dan kampanye hitam kepada calon presiden Joko Widodo. Bahkan, polisi pun sudah mengantongi nama pengelola tabloid gelap tersebut, yakni Setyardi Budiono dan Darmawan Sepriyossa, serta sudah memeriksa keduanya.

Namun, sanksi terhadap pengelola tersebut tidak kunjung datang. Malah, fitnah Obor Rakyat tetap melenggang dan dibiarkan terus beredar ke sejumlah tempat.

Nyaris tidak ada institusi di negeri ini yang mau menghentikan fitnah yang terus diternakkan tersebut. Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan tidak bisa menghentikan distribusi Obor Rakyat dengan berbagai alasan.

Ia juga terus berkukuh untuk menjerat Obor Rakyat dengan delik pers, kendati Dewan Pers tegas-tegas menyebutkan bahwa Obor Rakyat bukan produk jurnalistik sehingga tidak ada urusannya dengan delik pers. Dewan Pers menyebut bahwa Obor Rakyat ialah selebaran gelap.

Kapolri pun terus mengulur ulur waktu untuk menindak siapa di balik Obor Rakyat kendati aksi hitam itu sudah dilaporkan sejak 16 Juni lalu. Kesan bahwa terjadi pembiaran atas penyebaran Obor Rakyat kian lekat setelah hingga detik ini Istana Negara juga tidak memberikan tindakan apa pun terhadap Setyardi Budiono.

Mengapa menindak sesuatu yang sudah di pelupuk mata jauh lebih sulit ketimbang aksi terorisme yang kerap misterius? Padahal, Setyardi ialah asisten staf khusus istana dan berkantor di istana. Mengapa ia tidak dinonaktifkan jika memang agenda fitnah itu merupakan kreasi pribadi Setyardi?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah beberapa kali menggemakan pidato tentang pentingnya menghindari negeri ini dari lautan fitnah. Dalam Rapat Kerja Nasional Persiapan Pilpres di Sentul International Convention Center, 3 Juni lalu, misalnya, Presiden menegaskan, “Mari selamatkan negara kita untuk tidak menjadi lautan fitnah. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.“

Wacana antifitnah dan pentingnya aparat bertindak netral sudah diproduksi berkali-kali, bahkan oleh pemimpin tertinggi di Republik ini. Namun, fitnah dan keberpihakan tetap saja dibiarkan bergulir. Ini pertaruhan bagi aparat negara. Ini juga pelajaran bagi rakyat untuk memilih presiden autentik, yang mau bekerja, bukan cuma berwacana dan berencana. Kesan bahwa terjadi pembiaran atas penyebaran Obor Rakyat kian lekat setelah hingga detik ini Istana Negara juga tidak memberikan tindakan apa pun terhadap Setyardi Budiono.

Page 9: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Polri Dinilai Politis

GHANI NURCAHYADI

Polri meminta Kejaksaan Agung sama-sama mengkaji kasus tabloid Obor Rakyat.

Page 10: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

SENYUM semringah jajaran kepolisian pada peringatan hari ulang tahun ke-68 Bhayangkara di Jakarta, kemarin, terasa hambar ketika desakan publik agar Polri bekerja cepat mengusut kasus tabloid Obor Rakyat bertepuk sebelah tangan.

Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai kepolisian cenderung bertindak politis dalam menangani kasus tabloid yang mendeskreditkan calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo (Jokowi), itu. Menurutnya, unsur pidana kasus itu sudah jelas.

“Bila dalam pemilu ada masalah yang bersinggungan dengan pidana, polisi seharusnya lebih mengutamakan penuntasan kasus pidananya. Polisi seharusnya tidak perlu berpikir secara politis,“ kata Bambang saat dihubungi, tadi malam.

Bila polisi terus berlarut dalam mengusut dugaan pidana tabloid Obor, lanjutnya, akan timbul pertanyaan di masyarakat mengenai netralitas polisi yang selama ini selalu didengungkan Kapolri Jenderal Sutarman.

Senada dengannya, juru bicara tim Jokowi-Jusuf Kalla, Anies Baswedan, mengkritik keras kelambanan Polri. “Bayangkan ini yang diangkat ialah isu SARA. Pemutarbalikan fakta dan menyentuh figur yang dikenal, apalagi sudah merusak sendi-sendi kebangsaan. Harus dihukum,“ cetus Anies.

Di kesempatan terpisah, Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan pihaknya tidak bisa ditekan dalam mengusut kasus tersebut.

“Kita enggak mendengarkan (desakan) dari mana pun, tapi kita lakukan langkah proses penyelidikan sesuai dengan ketentuan hukum acara pidana,“ cetus Sutarman di Jakarta, kemarin.

Koordinasi dengan Kejaksaan

Polri belum memastikan pasal apa yang dikenakan dalam kasus tabloid Obor. “Kami sudah mengirimkan surat kepada pihak kejaksaan untuk memohon pengkajian hukum terhadap kasus itu terhadap kasus itu agar nantinya polisi dan kejaksaan bisa berjalan sepaham,“ ucap Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Ronny Franky Sompie.

Ronny mengatakan kajian hukum yang diajukan kepada pihak kejaksaan untuk memastikan apakah kasus Obor Rakyat termasuk pasal pidana umum atau tidak.

Pendapat berbeda disampaikan anggota Komisi Kepolisian, Edi Saputra Hasibuan.“Kalau polisi sudah menerima surat dari Dewan Pers bahwa tabloid Obor bukan produk jurnalistik, seharusnya polisi sudah bisa menaikkan status kasus itu ke penyidikan,“ tuturnya.

Menurut dia, kasus tabloid Obor, surat palsu pemanggilan Jokowi oleh Kejaksaan Agung dalam kasus Trans-Jakarta dan transkrip percakapan Jaksa Agung Basrief Arif dan Ketua

Page 11: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, seperti yang dilaporkan tim Jokowi-JK ke Polri merupakan ujian bagi Polri.

“Polisi harus profesional bila hukum, ya, hukum, jangan dicampur politis,“ tegasnya.

Hari ini polisi dijadwalkan memeriksa pencetak tabloid Obor, PT Mulia Kencana Semesta, PT Pos, dan penulis tabloid Obor, Darmawan Sepriyossa. (Kim/Che/X-5)

ghani @mediaindonesia.com

Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected] Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa diakses di metrotvnews.com

Jumlah Penduduk Miskin masih Tinggi

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia hingga Maret 2014 mencapai 28,28 juta orang, atau bertambah 110 ribu orang jika dibandingkan dengan periode Maret 2013 sebesar 28,17 orang.

Page 12: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Bertambahnya penduduk miskin itu juga seiring dengan naiknya garis kemiskinan pada periode Maret 2103-Maret 2014 sebesar 11,45%, dari Rp271.626 per kapita per bulan menjadi Rp302.735 per kapita per bulan. Penduduk miskin didefinisikan sebagai penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan bertambahnya penduduk miskin disebabkan sepanjang Maret 2013-Maret 2014 terjadi hujan hujan berkepanjangan yang berpengaruh terhadap sektor pertanian. “Hujan deras membuat banyak yang tidak bisa bekerja. Faktor cuaca ini juga membuat panen bergeser,“ katanya dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.

Suryamin menambahkan, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan ialah beras. Untuk di perkotaan sumbangan terhadap garis kemiskinan sebesar 25,14% dan di perdesaan 32,89%.

Menurutnya, persoalan kemiskinan bukan sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin, melainkan juga tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan tersebut. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengakui masih bertambahnya penduduk miskin itu disebabkan perlambatan ekonomi dan rendahnya kualitas pertumbuhan.

“Pengurangan penduduk miskin ialah sebuah keniscayaan (keharusan). Tapi kalau pertumbuhan ekonomi kita enggak tinggi dan kualitasnya juga enggak masuk kepada sektor yang memberikan keberpihakan kepada masyarakat miskin, ya, begini hasilnya,“ tukas Chairul.

Menurut Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini, ada dua hal yang dapat dilakukan untuk menekan angka kemiskinan.

Pertama, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi. Kedua, masyarakat miskin yang berada pada usia produktif harus bekerja.

“Sekarang tidak. Siapa pun yang miskin, berapa pun usianya, dapat raskin dan BLT. Harusnya mereka diberdayakan secara ekonomi,“ ujarnya. (Aim/Wes/ Mus/X-9)

Hatta dan Amien Abaikan Bawaslu

BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Yogyakarta kemarin memanggil Hatta Rajasa dan Amien Rais terkait dugaan pelanggaraan pemilu. Hatta diduga berkampanye di lembaga pendidikan yakni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang juga dihadiri oleh Amien Rais.

Page 13: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

“Kita undang Amien Rais, tapi katanya dia ada acara di Kalimantan. Hatta sudah dipanggil pada Senin (30/6) lalu tapi hari ini tidak datang,” kata Ketua Bawaslu Yogyakarta, M Nadjib, kemarin.

Dalam acara yang bertajuk pengajian di Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (25/6) malam, Hatta Rajasa dan tim kampanye ikut di dalamnya. Tidak hanya menjadi peserta pengajian, Hatta juga meberikan orasi di acara tersebut.

Nadjib mengatakan Bawaslu tidak akan menunggu Hatta dan Amien hadir memenuhi panggilan itu, dan akan langsung mengambil keputusan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh kedua tokoh PAN tersebut. Pasalnya, kemarin merupakan hari terakhir bagi Bawaslu untuk mengambil keputusan.

Sabtu (28/6) lalu, Bawaslu Yogyakarta telah meminta keterangan dari pengelola Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Panwascam Kasihan, Kabupaten Bantul. Selasa (1/7), Bawaslu Yogyakarta juga telah meminta klarifikasi Hanafi Rais, Hery Zudianto, dan Miftain Anam.

M Nadjib mengaku dirinya belum bisa menyimpulkan karena harus memplenokannya terlebih dulu dengan anggota Bawaslu yang lain.

“Kami masih mengklarifikasi dan setelah itu baru dikaji,” katanya.

Saat ditemui seusai pemeriksaan, Herry Zudianto yang juga ketua tim sukses Prabowo-Hatta di Yogyakarta mengaku dirinya diperiksa dalam kaitannya sebagai tamu pengajian yang diselenggarakan oleh Miftain Anam. Adapun putra Amien Rais, Hanafi Rais, mengaku keberadaan dirinya di kampus tersebut karena ia memang rutin mengikuti pengajian yang diselenggarakan Miftain Anam setiap 35 hari sekali tersebut.

Berbeda dengan Herry Zudianto dan Hanafi Rais yang diperiksa tidak sampai 1 jam, Miftain Anam diperiksa Bawaslu hampir 2 jam. Ia diberondong Bawaslu hingga 20 pertanyaan.

Ia mengaku dirinya rutin mengadakan pengajian setiap 35 hari sekali. “Kebetulan acara diadakan agak lebih besar di Sportorium UMY,” kata dia. (AT/P-1)

Kampanye Hitam Khianati Kejujuran Pemilih

TOSIANI

Mulai isu keturunan Tionghoa hingga sikap anti-Islam, masyarakat terus dijejali fitnah yang bertujuan mematikan elektabilitas Jokowi.

Page 14: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

KAMPANYE hitam, diakui Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK Tjahjo Kumolo, berpotensi menurunkan elektabilitas calon presiden (capres) sehingga cara-cara seperti itu seharusnya sudah ditinggalkan.

“Serangan hitam, intimidasi, dan manipulasi informasi berpengaruh terhadap persepsi rakyat,“ kata Tjahjo di Jakarta, kemarin. Ia berpendapat sejumlah survei yang menunjukkan semakin tipisnya perbedaan elektabilitas di antara kedua pasangan capres juga terjadi pada saat merebaknya kampanye hitam seperti tabloid Obor Rakyat.

Meski demikian, diyakininya, masyarakat akan tetap memilih pemimpin yang sederhana dan teruji kerjanya serta tidak menggunakan metode-metode kampanye hitam.

Beberapa waktu lalu Jokowi diserang kampanye hitam menyangkut isu SARA seperti Jokowi keturunan Tionghoa dan beragama Kristen serta anti-Islam. Kampanye hitam itu, sambung Tjahjo, termasuk tudingan terhadap visi Jokowi yang akan mencabut Ketetapan MPRS No XXV/MPRS/1966. Tap MPRS itu berisi tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia, pernyataan sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia, dan larangan setiap kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan faham atau ajaran komunis/Marxisme-Leninisme.

“Tidak ada visi-misi capres Jokowi-JK tentang pencabutan Tap MPRS itu,” kata Tjahjo seraya menyebut fitnah itu sebagai hasil pelintiran dari sebuah pernyataan.

Klarifikasi fitnah

Di Cilegon, Banten, di hadapan ulama dan santri Pondok Pesantren Al Khairiyah, Jokowi kembali mengklarifikasi segala macam fitnah yang ditujukan kepada dirinya.

“Isu saya akan menghapus beras miskin dan menghapus sertifikasi guru, itu fitnah. Kalau Jokowi-JK jadi presiden malah kita mau naikkan itu semua,” kata Jokowi saat berbuka puasa bersama di pondok pesantren tersebut.

Dengan ditemani segelas teh hangat manis, Jokowi membuat para santri dan ulama tak bisa menahan tawa saat menceritakan dirinya yang difitnah kelahiran Singapura.

“Muka kayak begini masak kelahiran Singapura. Mungkin Singaparna kali,” seloroh Jokowi yang membuat Pemimpin Pondok Pesantren Al Khairiyah H Ali Mujahidin yang berada di sampingnya langsung terkekeh-kekeh.

“Ayah saya itu orang Karanganyar dan ibu dari Boyolali. Silakan dicek,” kata Jokowi lagi.

Ia juga meminta para relawan pendukungnya untuk bergerak aktif mendekati para pemilih dengan memberi informasi yang jujur, tanpa perlu menjelek-jelekkan kandidat lain.

Page 15: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

“Yang bisa kita lakukan adalah datangi tetangga, saudara, lalu ketuk pintu mereka. Beri tahu mereka, 9 Juli ada pemilu. Ceritakan tentang Jokowi-JK nomor urut dua. Kalau Jokowi itu seperti ini, yang lain itu seperti itu. Ceritakan saja apa adanya,“ kata Jokowi.(Pol/P-1)

tosiani @mediaindonesia.com

Hayono Kepincut Visi Ekonomi Jokowi

Hayono mengaku selama ini tidak ada arahan khusus dari Ketua Umum Partai Demokrat soal arah dukungan pasangan capres- cawapres.

Page 16: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

SETELAH juru bicara Partai Demokrat Ruhut `Poltak' Sitompul, kini giliran anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman yang menyebrang dari garis perintah partai.

Dengan tegas, Hayono mengaku sepakat dengan visi-misi yang diusung pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo-Jusuf Kalla, bukan visi-misi yang didukung partainya, yaitu milik Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

“Kalau saya lihat secara jujur, dalam visi ekonomi justru konsep ekonomi Jokowi lebih dekat dengan konsep ekonomi SBY. Yang baik diteruskan, yang tidak jangan diteruskan. Yang baik harus disempurnakan,“ ungkap Hayono saat mengumumkan arah dukungan politiknya di Jokowi-JK Center Jakarta, kemarin.

Atas pilihannya tersebut, Hayono mengaku tidak mendapat tekanan apa pun dari petinggi Demokrat. Apalagi, sambungnya, partai tersebut tidak dapat mengajukan capres sendiri setelah gagal berjaya kembali seperti pada Pemilu 2009. “Bagaimanapun saya kader Demokrat. Saya harap partai tetap bersikap netral karena tidak ada satu pun capres-cawapres dari Partai Demokrat,“ ujar Hayono.

Ia mengaku selama ini tidak ada arahan khusus dari Ketua Umum Partai Demokrat SBY kepada kader partai. “Karena sampai hari ini saya tidak dapat pentujuk dari ketua umum, apa pun yang terkait dengan penetapan capres-cawapres. Saya ini anggota Dewan Pembina, kalau ada keputusan penting seperti penetapan capres-cawapres, mestinya diajak bicara, diajak berembuk," lanjutnya.

Namun begitu, Hayono berharap partainya menghormati keputusannya untuk mendukung Jokowi-JK.

Surya Harapkan Sikap Kenegarawanan SBY

CAHYA MULYANA

Page 17: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Dalam politik praktis, koalisi dan dukungan ke kandidat ialah hal wajar. Namun, diperlukan sikap yang bijak bagi seorang presiden untuk berpolitik santun.

KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh yakin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengakhiri masa khidmatnya sebagai pemimpin negeri ini dengan baik sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu.

“Meskipun Pak SBY sebagai ketua umum partai telah memberikan dukungan politik, tetapi sebagai presiden dan yang saya kenal, yakin tidak akan melakukan hal-hal yang menodai nama baiknya sebagai bapak bangsa dan negara. Sekali lagi saya yakin SBY yang saya kenal akan mengakhiri masa jabatannya dengan sejarah yang bijak dan fair. Karena jika saya menjabat pada posisinya, tidak akan mungkin mencederai nama baik sebagai orang yang pernah menjabat presiden dua periode,“ tegas Surya di sela-sela acara Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Partai NasDem di Gedung DPP Partai NasDem, Jakarta, kemarin. Partai NasDem menggelar jamuan buka bersama dengan pengurus dan ratusan anak yatim. Acara itu juga bertujuan mendoakan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menang pada pilpres 9 Juli.

Pada kesempatan itu Surya menolak prasangka sebagian pihak yang menyatakan SBY akan melakukan pengerahan kekuatan melalui kewenangannya sebagai presiden. “Memang saya mendengar bahwa ada ketakutan ketidaknetralan SBY dengan bergabungnya Partai Demokrat kepada pasangan nomor urut satu. Tapi saya yakin itu tidak akan ia (SBY) lakukan,“ ujarnya.

Surya mengaku tidak kaget dengan bergabungnya partai yang ditukangi Presiden SBY ke koalisi merah putih. “Namun saya yakin SBY akan mengakhiri masa jabatannya dengan catatan yang baik,“ tegasnya lagi.

Dalam merespons sikap akhir Partai Demokrat tersebut, tim pemenangan pasangan Jokowi-JK menyatakan tidak mengubah strateginya. Menurut Surya, strategi yang dibangun tim pemenangan Jokowi-JK sudah tepat yakni pendekatan langsung kepada masyarakat.“Kemudian kami tidak mendasari dukungan berdasarkan bagi-bagi kekuasaan atau kursi,“ jelasnya.

Hal itu dilakukan koalisi PDIP, Partai NasDem, PKB, Hanura, dan PKPI sebagai strategi baru dan jalan menuju pembaruan politik nasional serta diharapkan dapat memenangkan pasangan nomor urut dua menjadi presiden dan wapres masa khidmat 2014-2019 dengan bersih.

Kampanye hitam

Maraknya kampanye hitam yang mewarnai perjalanan Pilpres 2014 kali ini sangat disesalkan Surya Paloh. Menurutnya, kampanye hitam sangat merusak moral dan budaya politik santun. Surya menegaskan perlunya keterlibatan langsung dari penegak hukum untuk memberantas kampanye hitam yang secara beruntun menyerang pasangan nomor urut dua. “Pak Jokowi

Page 18: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

dan Pak JK telah bersikap bijak menghadapi serangan kampanye hitam selama ini. Tentu hal itu haruslah disikapi secara proaktif oleh kepolisian untuk menuntaskannya,“ ujar Surya.

Ia menilai kepolisian dalam menanggapi laporan kampanye berisi fitnah harus tegas. “Kita semua tentu menilai bagaimana sikap kepolisian dalam memberantas kampanye hitam. Saya tidak bisa menyimpulkan sendiri penilaian kinerja kepolisian atas kampanye hitam. Silakan masyarakat yang menilai apakah lamban atau cepat, tegas atau tidak,“ pungkasnya.

Sementara itu, Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella mengatakan kampanye hitam mesti diakhiri. Selain itu, karena pilpres bertepatan dengan Ramadan, Patrice berpesan agar masyarakat tidak memercayai dan terprovokasi upaya yang mencederai demokrasi. “Saya harap masyarakat tidak terprovokasi. Selain itu kita jaga Ramadan ini dengan ibadah dan kejujuran,“ ujarnya.(P-2)

[email protected]

KPK Harus Telusuri LHKPN Capres-Cawapres

Page 19: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

LAPORAN harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang disampaikan pasangan capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum, kemarin, belum memenuhi unsur keingintahuan publik untuk lebih jauh mengetahui dari mana harta kekayaan tersebut diperoleh. Hal tersebut penting untuk mengetahui proses demokrasi Indonesia yang bersih tanpa korupsi.

Penilaian itu dikemukakan Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesian Curroption Wacth (ICW) Abdullah Dahlan setelah mencermati LHKPN kontestan Pilpres 2014. “Para kandidat belum secara rinci melaporkan kekayaannya termasuk menjelaskan kewajaran pendapatan dan profesi para kandidat. Yang juga menjadi penting untuk menjelaskan kewajaran antara profesi dan penerimaan yang diperoleh kandidat. Yang dijelaskan tadi masih secara umum saja,“ ujarnya.

Selain itu, menurutnya, penelusuran harta kekayaan dari keluarga kandidat harus juga dibuka kepada publik. Hal itu dinilai memiliki potensi afiliasi kekayaan kandidat dengan modus perpindahan aset. “Bagaimana kekayaan istri, anaknya, dan data ini, juga yang dilakukan pejabat publik juga menebar aset kekayaan, tidak hanya pada yang bersangkutan, tapi juga perpindahan aset.“

Dia menambahkan, KPK harus memverifikasi lebih dalam dan tidak sekadar verifikasi administratif termasuk menginvestigasi kewajaran aset kekayaan yang dimiliki. Hal itu akan membangun kewenangan publik untuk menafsir aset harta kandidat.

Diketahui dari LHKPN tersebut harta mantan Komandan Pasukan Khusus Prabowo Subianto tercatat sebagai capres terkaya ketimbang capres Joko Widodo. Dari LHKPN ke KPK, kekayaan Prabowo senilai Rp1,6 triliun. Tak hanya itu, harta dalam bentuk mata uang asing senilai US$7,5 juta juga menjadi asetnya di beberapa saham perusahaan. Nilai kekayaan itu jauh di atas yang dimiliki capres nomor urut 2, Joko Widodo, yang sebesar Rp29,8 miliar dan US$27,6 ribu.

Adapun untuk kedua cawapres, Jusuf Kalla memiliki harta Rp465,6 miliar serta US$1,058 ribu dan Hatta Rajasa senilai Rp30,2 miliar.

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja menekankan pentingnya kesadaran para kandidat atau masyarakat melihat dan melaporkan jika ada ketidaksesuaian dalam laporan LHKPN tersebut.

Cawapres yang berpasangan dengan Joko Widodo, Jusuf Kalla, menuturkan transparansi para kandidat dalam melaporkan harta kekayaan menjadi bagian penting bagi proses demokrasi bersih tanpa korupsi. (Ami/P-2)

ARSIP PEMILU

Orang Bugis Dilarang Jadi Presiden

Page 20: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

STADION Andi Mattalatta di Makassar, Sulawesi Selatan, penuh dengan massa. Hari itu, 17 Juni 2014, massa hendak mendengar orasi capres Prabowo Subianto.

Tampil bergaya ala Bung Karno, dalam orasinya, Prabowo menyinggung karakter orang Indonesia Timur. “Mau dengar sifat-sifat orang Indonesia Timur? Orang Indonesia Timur itu cepat naik pitam, tapi cepat juga turun. Orang Indonesia Timur itu suka melanglang buana, senang pesta, hatinya lurus, kalau bicara apa adanya. Kadang-kadang dianggap terlalu keras,“ kata Prabowo.

“Orang Indonesia Timur itu suka berkelahi, makanya cocok masuk tentara atau polisi. Atau jadi pelaut. Orang Indonesia Timur itu walaupun suka berantem tapi orang-orangnya setia,“ imbuh Prabowo pula.

Terakhir, Prabowo berkata, “Orang Indonesia Timur makannya banyak sekali. Makannya banyak, saudara-saudara. Makanya pemimpin Indonesia harus mengurus pertanian, supaya rakyatnya cukup makan.“

Pidato Prabowo tentang karakter orang-orang Indonesia Timur itu sekonyong-konyong memicu kontroversi. Banyak yang mempersoalkan pernyataan Prabowo yang mengumbar karakter negatif orang Indonesia Timur, yakni cepat naik pitam, suka berkelahi, dan makannya banyak.

Pidato Prabowo itu mungkin mengingatkan kita pada pernyataan Andi Mallarangeng menjelang Pemilu 2009. Ketika itu Andi Mallarangeng mengatakan orang Bugis belum pantas menjadi presiden. Yang dimaksud orang Bugis oleh Andi Mallarangeng tiada lain Jusuf Kalla.

Pada Pilpres 2009, tampil tiga pasangan. Mereka ialah Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, serta Jusuf KallaWiranto. Di atas kertas rival terberat SBY tampaknya Jusuf Kalla, karena Jusuf Kalla sebelumnya wapres SBY. Pernyataan Andi Mallarangeng yang merupakan tim sukses SBY menunjukkan ketatnya duel antara SBY dan JK.

Lewat pernyataan itu, Andi seperti hendak memperkuat keyakinan orang selama ini bahwa hanya orang Jawa yang pantas jadi presiden. Ketika itu, di Pemilu Presiden 2009, menurut Andi Mallarangeng, orang Jawa yang pantas jadi presiden tiada lain ialah majikannya, yakni SBY.

Pernyataan Andi Mallarangeng kontan memicu polemik. Sejumlah cendekiawan, budayawan, tokoh masyarakat, dan Forum Rektor Simpul se-Sulawesi Selatan menyatakan apa yang dikatakan Andi itu sudah menyinggung perasaan masyarakat Sulawesi Selatan. Andi sendiri berdalih pernyataannya dipelintir.

Page 21: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Prabowo dan Andi Mallarangeng sesungguhnya telah menabalkan stigma negatif berdasarkan etnisitas. Sebutan orang Minang pelit, orang Melayu pemalas, orang Papua pemabuk, merupakan contoh lain stigma negatif berdasarkan etnisitas. Ada nuansa diskriminasi di sana.

Kita tentu saja tidak nyaman dengan pemimpin yang gemar mengumbar stigma negatif berdasarkan etnisitas. Kita mendambakan pemimpin yang mencari sisi positif berdasarkan etnisitas.

Ali Sadikin, bekas Gubernur DKI, ialah pemimpin yang suka mencari karakter positif dari berbagai etnik yang ada di Nusantara. Bang Ali suatu kali berkata, “Bekerjalah seperti orang Jawa, berdaganglah seperti orang Minang, menarilah seperti orang Bali, bersoleklah seperti orang Manado, bernyanyilah seperti orang Ambon, berpikirlah seperti orang Batak.“ (Usman Kansong/P-4)

Pemohon tidak Bisa Memberikan Bukti di Hadapan Mahkamah

Page 22: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

PELAKSANAAN pemilu legislatif dirasa masih rumit dan sulit. Banyak saksi dari parpol di tempat pemungutan suara tidak bisa mengakses formulir C1 sebagai alat untuk menuliskan rekapitulasi suara.

Bahkan, banyaknya pelanggaran dan kecurangan yang terjadi di tingkat PPK (kecamatan) dan PPS (kelurahan/desa) menyebabkan membeludaknya gugatan perselisishan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi.

MK telah menyelesaikan tugas untuk menyidangkan PHPU. Dari 697 perkara yang disidangkan, ada 23 putusan yang dikabulkan. Sebanyak 10 putusan MK perintahkan pembatalan surat keputusan Komisi Pemilihan Umum dan KPU harus mengoreksi jumlah perolehan suara. Ada 13 putusan MK yang memerintahkan KPU melakukan penghitungan surat suara ulang.

Ketua MK Hamdan Zoelva mengatakan banyaknya putusan yang ditolak karena para pemohon tidak bisa membuktikan di persidangan.

“Hal ini semata-mata karena soal pembuktian. Jadi, memang para pihak sulit mengajukan bukti-bukti yang valid, benar-benar absah untuk memperkuat. MK mengadili perkara berdasarkan fakta yang terungkap, bukti dokumen yang diajukan, ataupun saksi yang didengar dalam sidang,“ kata Hamdan di Gedung MK, Jakarta, kemarin.

Dia menyebutkan tidak bisanya saksi mendapatkan formulir C1 dalam pileg menjadikan rumitnya pelaksanaan pemilu. “Ternyata kesalahan itu bukan karena kesengajaan saja, tapi ada kesalahan manusiawi juga. Misalnya salah menjumlah angka, atau salah menempatkan. Kenapa? Ternyata menyalin angka dari form yang ada di C1 plano ke dalam formulir resmi KPU itu tidak mudah, butuh waktu 2 jam.“

Apalagi, tambah Hamdan, penghitungan dan rekapitulasi dilakukan hingga dini hari. Itu juga problem tersendiri dan membuat gugatan menjadi banyak. “Ada juga kesalahan yang sengaja menambahkan atau mengurangi suara,“ ungkap Hamdan.

Dia mencontohkan, ada pemohon yang sama-sama imbang suaranya dengan pihak terkait. Namun, dari yang imbang itu ada yang dikalahkan dan ada yang dimenangkan.

“Misalnya ada yang imbang, sama-sama mendapatkan 3.000 suara. Yang satu memperjuangkan untuk mendapatkan satu suara lagi agar bisa menang. Namun dia tidak mampu membuktikan, maka kami putus tidak dikabulkan,“ jelas Hamdan.

Pengamat hukum tata negara Margarito Kamis mengakui saksi kesulitan untuk mendapatkan formulir C1 di TPS. “Saksi dari parpol di TPS memang sulit mendapatkan formulir C1 itu, sehingga yang diandalkan pemohon dalam persidangan hanyalah keterangan saksi, tidak dengan formulir C1 yang seharusnya mereka pegang.“

Page 23: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Selanjutnya dalam menghadapi pilpres nanti, Margarito berpendapat, tim sukses capres-cawapres perlu menambah jumlah saksi di TPS. “Perlu disiapkan juga foto dari mereka sendiri untuk merekam C1 plano,“ ujar Margarito. (AI/P-4)

Menyoal Reformasi di Tubuh Polri

Edi Saputra Hasibuan Anggota Kompolnas RI

Page 24: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Dalam berbagai pengaduan masyarakat yang disampaikan, masyarakat menilai urusan dengan Polri masih banyak diwarnai buruknya penanganan masalah hukum.

REFORMASI birokrasi Polri gelombang II (2011-2014) akan berakhir pada tahun ini. Ada tiga sasaran reformasi yang ingin dicapai, yaitu terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, dan meningkatnya kapabilitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

Kiranya menarik untuk melihat capaian dari reformasi birokrasi tersebut sebagai masukan bagi Polri yang pada 1 Juli 2014 berusia 68 tahun. Persoalan bersih dan bebas KKN tampaknya hal yang masih krusial di tubuh Korps Bhayangkara. Walau kita lihat kampanye anti-KKN banyak dipajang di Mabes Polri hingga kantor polsek, tetap saja persepsi masyarakat terhadap Polri hingga saat ini masih belum baik. Bahkan ada beberapa lembaga negara memberikan penilaian Polri sebagai institusi yang paling korup dan belum sepenuhnya berubah.

Selama ini setiap masyarakat yang berhubungan dengan polisi, masih banyak yang memiliki kesan ada uang, urusan cepat selesai. Pemeo yang tidak sedap ini hingga reformasi birokrasi gelombang II akan berakhir tampaknya belum berkurang. Artinya, kepercayaan masyarakat terhadap Polri masih belum sepenuhnya baik. Berdasarkan sumber data dari Kompolnas, selama 2014 jumlah pengaduan masyarakat sebanyak 535 kasus. Jumlah pengaduan yang paling besar dikeluhkan ialah masalah penanganan reserse, yakni 488 pengaduan. Sisanya masalah lalu lintas dan perilaku polisi sabara.

Dalam berbagai pengaduan masyarakat yang disampaikan, masyarakat menilai urusan dengan Polri masih banyak diwarnai buruknya penanganan masalah hukum. Ada kesan di mata masyarakat, polisi banyak melakukan diskriminasi dan sering kali terkait penyalagunaan kewenangan.

Kemudian, masalah lain yang juga banyak dikeluhkan ialah banyaknya kolusi yang terjadi antara penyidik dan pelapor atau sebaliknya penyidik dan terlapor di tingkat penyidikan dalam merekayasa kasus. Tentunya di balik situasi itu mengalir sejumlah uang yang masuk ke kocek penyidik. Akibatnya, lagi-lagi masyarakat yang ingin mendapatkan keadilan jadi kandas.

Pelayanan publik

Pelayanan publik yang dilakukan institusi Polri juga masih dinilai masyarakat belum berubah, masih lamban. Masyarakat yang pernah berurusan dengan polisi harus berulang kali bertemu polisi agar kasusnya cepat diproses, meskipun tidak ada jaminan pula kasusnya akan diproses lebih lanjut.

Page 25: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Penilaian itu mengemuka karena kinerja Polri dalam penanganan kasus korupsi yang tidak signifikan, perilaku polisi lalu lintas yang tidak berubah, dan penanganan proses hukum yang tidak tuntas dan ada pula yang direkayasa. Semua ini berimplikasi terhadap makin merosotnya penilaian masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan Polri selama ini. Hal itu tampaknya berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang oleh oknum Polri, terutama kolusi dalam penetapan SP3.

Kolaborasi ini juga berimplikasi pada pelayanan. Bagi pelapor yang memberi imbalan, pelayanan terhadap pelapor relatif baik dan persoalannya menjadi cepat selesai. Sementara bagi pelapor yang tidak membawa buah tangan, permasalahannya menjadi lama dan tidak jelas progres penyelesaiannya. Bahkan kolaborasi tersebut dapat menyebabkan kasus korupsi yang ditangani Polri hanya sampai tahap klarifikasi.

Sebagian masyarakat masih sering kecewa karena saat dibutuhkan, aparat polisi tidak ada di tempat. Padahal, peran polisi sebagai pengayom, pelindung, dan penolong masyarakat telah menjadi salah satu program unggulan Jenderal Sutarman sejak dilantik menjadi Kapolri sekitar satu tahun yang lalu. Buruknya pelayanan publik dan belum bersihnya institusi Polri dari KKN setidaknya berkaitan dengan kapabilitas dan akuntabilitas aparat Polri. Kapabilitas tidak hanya sebatas memiliki keterampilan, tapi juga harus lebih paham secara detail sehingga benar-benar menguasai kemampuannya dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya. Sementara asas akuntabilitas meminta setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Dari sisi kapabilitas, suka tidak suka, masih banyak anggota Polri yang belum memenuhinya. Sebagian aparat Polri memang sudah memenuhi sisi terampil dalam bekerja, tetapi belum sampai pada keahlian dalam mengatasi persoalan bila berhadapan dengan masalah. Jadi, kemampuan yang dimiliki baru sebatas melaksanakan kegiatan yang sifatnya rutinitas.

Masalah kapabilitas ini juga banyak dikeluhkan masyarakat terhadap penyidik Polri yang hanya memiliki pendidikan setingkat SLTA dalam menangani pengaduan masyarakat. Adapun yang dilayani penyidik banyak memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, termasuk pengacara dan jaksa yang memiliki pendidikan minimal sarjana.

Selama ini, masalah biaya penanganan kasus yang dilaporkan masyarakat sulit dipertanggungjawabkan polisi. Hal ini terjadi mengingat jumlah kasus yang ditangani polisi yang dibiayai negara maksimal 20%, sedangkan kasus yang lainnnya tidak dibayar dengan alasan dananya tidak cukup. Tidak jelas, apakah ini karena ketidakmampuan Polri mengatur anggaran atau karena ketidakmampuan negara memberikan anggaran.

Kendati demikian, Polri tetap harus profesional dan tidak bermain di ranah politik. Penyelidikan kasus yang bernuansa politik pun harus mendapat perhatian serius. Contoh terbaru ialah tentang beredarnya tabloid Obor Rakyat. Bila memang sudah ditemukan alat bukti yang cukup, tidak boleh Polri menunda-nunda penyelidikan. Jangan sampai ada kesan di masyarakat bahwa Polri menunggu dulu pilpres 9 Juli.

Page 26: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Belum optimalnya hasil reformasi birokrasi di tubuh Polri tentu membuat pekerjaan rumah bagi Kapolri dan jajarannya untuk terus-menerus berbenah diri. Untuk bebas dari KKN menuntut adanya revolusi mental semua aparat Polri. Mentalitas itu terkait tekad untuk melaksanakan tugas dan fungsi Polri secara taat asas, tanpa adanya intervensi dari mana pun. Semoga Polri di masa mendatang makin dicintai masyarakat. Dirgahayu Polri.

Iptek, Politik, dan Capres

Dedy Saputra Kepala Bidang Analisis Kelembagaan Iptek Kementerian Riset dan Teknologi

Page 27: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) membuat terobosan dengan mengadakan acara debat calon wakil presiden (cawapres) bertemakan “Pembangunan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)” yang dilaksanakan Minggu (29/6). Meskipun yang berdebat `hanya' kandidat cawapres, dipilihnya tema SDM dan Iptek merupakan sebuah terobosan karena isu tersebut, khususnya iptek, belum banyak dibahas baik dalam kampanye maupun penyampaian visi dan misi capres dan cawapres.

Iptek Indonesia saat ini sebenarnya sudah berada dalam titik nadir karena berbagai aspek dan indikator yang terkait dengan iptek sangat rendah. Salah satu hal yang menyebabkan hal tersebut ialah kurang perhatiannya pemimpin bangsa ini terhadap upaya memajukan iptek dan aplikasinya terhadap pembangunan bangsa. Karena itu, kepemimpinan Indonesia di tahun mendatang sangat menentukan masa depan kemajuan iptek Indonesia.

Iptek dan politik

Termarginalkannya iptek dalam politik Indonesia sebenarnya sudah dirasakan sejak awal bergulirnya kegiatan pemilu. Bila melihat visi dan misi partai politik (parpol) yang berpartisipasi dalam Pemilu 2014, hanya sedikit yang memasukkan iptek sebagai bagian dari platform mereka. Demikian halnya dalam kampanye pemilu legislatif lalu, boleh dibilang tidak ada seorang caleg pun yang mengusung isu iptek untuk menarik konstituennya. Bahkan dalam masa kampanye capres dan cawapres sebelumnya, kedua pasangan, baik Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK, dalam pemaparan maupun pidato-pidato mereka di berbagai kesempatan tidak pernah menyinggung strategi yang akan dilakukan dalam memajukan iptek nasional.

Padahal, di negara lain iptek merupakan isu penting yang mesti diangkat dalam ranah politik karena bagaimanapun iptek memiliki multiplier effect terhadap sektor lainnya. Dalam pemilu Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu, iptek menjadi isu perdebatan di antara dua kandidat presiden AS saat itu, yaitu Mitt Romney dan Barack Hussein Obama. Melalui visi yang mereka tawarkan, keduanya berusaha meyakinkan publik AS akan pentingnya iptek untuk merebut kembali kejayaan, bukan dengan kekerasan seperti citra yang melekat pada AS selama ini.

Dalam konstelasi politik, kurangnya keberpihakan pemerintah terhadap perkembangan iptek di Tanah Air sebenarnya sudah dirasakan dalam satu dasawarsa terakhir, khususnya di era pascareformasi. Iptek tidak lagi menjadi sektor/bidang prioritas karena tertutupi oleh isu lainnya seperti pemberantasan korupsi dan isu politis lainnya. Hal itu dapat terlihat dari adanya penurunan alokasi anggaran iptek yang cukup signifikan dalam sepuluh tahun terakhir. Di era pemerintahan Soeharto (Orde Baru), anggaran iptek kita rata-rata mencapai 0,5% dari produk domestik bruto (PDB). Ironisnya setelah lebih dari 10 tahun reformasi, anggaran iptek kita masih berkisar 0,09%-0,1% dari PDB. Sementara itu, negara lain seperti Malaysia, Thailand, dan India memiliki anggaran iptek lebih dari 0,5% dari PDB.

Page 28: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Mengapa penting? Sudah tidak terbantahkan lagi, bahwa iptek merupakan salah satu unsur penting di dalam membangun dan memajukan suatu bangsa. Dengan iptek, suatu bangsa dapat secara efektif mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki dan pada akhirnya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian atau sering dikenal dengan perekonomian berbasis teknologi (technology-based economics). Negara seperti Jepang, Korea, dan Taiwan merupakan bukti empiris bagaimana iptek telah berperan di dalam menunjang kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Meskipun tidak memiliki sumber daya alam yang memadai, dengan penguasaan iptek yang mumpuni, negara-negara tersebut mampu menyejahterakan masyarakat mereka.

Dalam konteks Indonesia, iptek sebenarnya sangat penting dalam menjawab persoalan yang dihadapi saat ini, seperti untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, bidang kesehatan, mengurangi kecelakaan transportasi, antisipasi bencana alam, hingga peningkatan prestasi di bidang olahraga. Karena itu, upaya untuk memajukan iptek nasional harus menjadi prioritas untuk pembangunan sekaligus meningkatkan kesejahteraan bangsa. Terlebih lagi, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah serta sumber daya manusia yang kualitasnya tidak kalah dari bangsa lain.

Dengan kondisi tersebut, sudah seyogianya bangsa Indonesia dapat menyejajarkan diri di bidang iptek dengan bangsa lain. Namun, kenyataannya kemampuan dan penguasaan iptek Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain bahkan di kawasan ASEAN. Menurut UNDP, ketertinggalan Indonesia tidak hanya dalam aspek percepatan teknologi (technology achievement), tetapi juga dalam penyerapan teknologi (technology absorption). Kondisi itu juga berdampak terhadap kinerja daya saing negara di mata internasional. World Economic Forum (WEF) dalam laporannya tentang The Global Competitiveness Report 2013-2014 atau laporan daya saing global menempatkan posisi Indonesia pada posisi 38.Meskipun posisi itu merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya (50), posisi daya saing Indonesia masih tertinggal dari Malaysia (24) dan Thailand (37).

Dalam bukunya berjudul Kekuatan Daya Saing Indonesia (2008), mantan Menristek Zuhal berpendapat bahwa `tantangan terberat kita adalah bagaimana membangun kepemimpinan yang visioner. Dan itu harus ada orang yang mampu menempatkan iptek pada dan prioritas yang tinggi'.

Itulah sebabnya, dalam Pilpres 2014 ini, kita berharap tidak hanya disuguhi sosok dan rekam jejak para capres-cawapres, tetapi juga pemikiran visioner mereka untuk menjawab persoalan bangsa saat ini, termasuk pemanfaatan iptek untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Kita mungkin dapat becermin dari keberhasilan pemimpin di negara lain dalam memajukan iptek karena visi dan keberpihakan mereka terhadap iptek, seperti Abdul Kalam di India, Mahathir Mohamad di Malaysia, ataupun Bhumibol Adulyadej di Thailand. Presiden Abdul Kalam membuat India menjadi negara yang disegani dalam persenjataan dan ruang angkasa.Selain itu, Kalam sukses membawa India menuju kemandirian teknologi dalam

Page 29: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

pengembangan perangkat lunak (software) open source yang memungkinkan mengurangi ketergantungan terhadap produk dari luar.

Malaysia yang pernah memiliki pemimpin visioner, Mahathir, berhasil meletakkan dasar-dasar kebangkitan iptek di Malaysia melalui Visi 2020-nya, dengan membangun konsep multimedia super corridor (MSC). Thailand juga cukup beruntung memiliki Raja Bhumibol Adulyadedj yang sangat menaruh perhatian terhadap bidang pertanian. Hasilnya hingga kini `Negeri Gajah Putih' tersebut terus menghasilkan produk-produk pertanian yang inovatif dan berkualitas dan bersaing di mancanegara.

Sebagai catatan, pada 2050 studi UNDP menempatkan Indonesia sebagai major player bersama India dan Tiongkok di Asia Pasifik. McKinsey Global Institute juga memprediksi Indonesia menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia pada 2030. Tanpa kepemimpinan yang visioner, mustahil visi dan titik-titik cerah tersebut akan tercapai.

Minibus Hantam Truk, 8 Tewas

KECELAKAAN tragis terjadi di Pasar Surau Nagari Guguak, Kecamatan 2X11 Kayu

Page 30: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, dini hari, kemarin. Minibus travel Bumi Minang Wisata (BMW) 2000 Pekanbaru-Padang menabrak truk bernomor polisi B 9202 yang sedang parkir di jalan. Delapan penumpang minibus BMW 2000 meninggal di tempat kejadian.

Dari keterangan sopir truk, Andri, 38, mobil travel bernomor polisi BM 7522 DW melaju kencang dari arah Padang Panjang menuju Padang.

“Saya lagi nukar ban, tiba-tiba saya melihat ada mobil melaju kencang. Saya sempat memberi aba-aba dengan cahaya senter. Cepat saja mobil itu masuk ke kolong. Mobil tersebut hampir menabrak anak saya yang ikut mengganti ban,” ungkap Andri.

Andri menambahkan, saat kejadian, dia bingung sebab saat minta tolong, warga masih tidur. Beberapa saat kemudian, baru pengguna jalan ramai dan menghubungi polisi.

Kapolres Padangpariaman AKBP Taufik Ismael mengatakan, setelah kejadian, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Kayu Tanam dan Puskesmas Sicincin.

“Mobil travel warna putih ini dengan nomor polisi BM 7522 DW menabrak ekor truk Fuso yang sedang parkir. Sehingga travel itu masuk ke kolong truk. Semua penumpang tewas di lokasi. Kondisi travel ringsek,” ujarnya.

Taufik mengatakan mobil travel melaju kencang dari arah Padang Panjang. Sementara itu, dari arah berlawanan muncul mobil Grandmax. Mobil travel sempat menyenggol Grandmax sebelum menghantam ekor truk. Akibatnya, terjadi benturan keras yang membuat para penumpang terjepit di antara bodi kendaraan yang ringsek.

Di Klaten, karena nekat melintas di atas Jembatan Poiton, truk pasir sarat muatan bernomor AD 1981 GJ terguling. Padahal, di mulut jembatan, Dinas Perhubungan Klaten sudah memasang rambu larangan melintas bagi truk pasir.(YH/ JS/T-2)

TAFSIR AL-MISHBAH

Karunia Allah tiada Batas

Page 31: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Quraish Shihab

TAFSIR Al-Mishbah kali ini membahas ayat 61-79 Surah An-Nahl. Ayat-ayat itu menjelaskan sejumlah nikmat dan kuasa Allah Yang Mahamengetahui. Selain itu, ayat itu membahas ketidakpantasan bagi manusia yang ingkar serta menyekutukan Allah.

Dalam ayat 61 dijelaskan Allah akan menghukum manusia karena kezalimannya. Hukuman itu berakibat bumi porak poranda. Akan tetapi, Allah menangguhkan hukuman sampai pada waktu yang ditentukan dan manusia tidak bisa mengundurkan waktu hukuman tersebut barang sesaat pun.

Ayat 62 merupakan penjelasan mengenai kezaliman manusia dalam menginterpretasi eksistensi Allah SWT. Ayat itu merujuk pada fenomena kaum musyrikin di Mekah kala itu yang tidak menyukai kehadiran anak perempuan. Akan tetapi, mereka menetapkan Tuhan mereka berjenis kelamin perempuan dan memiliki anak. Anak tersebut ialah para malaikat yang dikatakan berjenis kelamin perempuan juga.

Sesungguhnya Allah SWT menempatkan setiap jenis kelamin sesuai kodratnya. Kaum musyrikin juga mengatakan dusta dengan beranggapan bahwa kaum mereka akan mendapat kebaikan. Untuk itu, Allah SWT memastikan kaum musyrikin akan ditempatkan di neraka.

Dijelaskan pula, setan menjadikan manusia lalai. Padahal, Allah SWT telah mengutus nabi dan rasul sebelum Muhammad SAW untuk membawa kebajikan bagi manusia, seperti dijabarkan dalam Surah An-Nahl ayat 64.

Kemudian, dijelaskan Allah merahmati bumi dengan menurunkan hujan. Ayat selanjutnya menyebutkan nikmat yang dilimpahkan Allah SWT kepada manusia melalui binatang ternak dan buah-buahan.

Pada ayat 68-69, Allah memerintahkan lebah memproduksi madu yang bisa memberi kesembuhan bagi manusia.

Pada ayat 70-74, Allah SWT disebutkan kehidupan manusia di antara kelahiran dan kematian serta rahmatNya yang senantiasa tercurah, “Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahakuasa. Dan, Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan itu tidak mau memberikan kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?“ “Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anakanak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baikbaik. Maka mengapakah

Page 32: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah? Dan, mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberikan rezeki kepada mereka sedikit pun dari langit dan bumi, dan tidak berkuasa (sedikit jua pun).“

Tidak menyekutukan

Ayat selanjutnya berisikan peringatan agar manusia tidak menyekutukan Allah karena tidak ada sesuatu apa pun yang dapat terjadi di luar kuasa Allah yang Mahamengetahui.

Allah kembali menegaskan kepemilikannya atas langit dan bumi serta isinya. Tidak ada sesuatu yang luput dari kuasanya juga hari kiamat yang dikatakan dalam ayat 77, terjadi dalam sekejap mata.

Terakhir, ayat 79 menjelaskan mengenai ayat-ayat Allah yang bukan hanya terdapat dalam Alquran, melainkan juga tersebar di alam semesta.

“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.“ (Fat/H-1)

CANDA PUASA

Page 33: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Telat gara-gara Angkot

EMPAT mahasiswa kebetulan telat mengikuti ujian semester karena bangun kesiangan setelah sahur. Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak memberi alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.

“Maaf, Pak. Kami telat ikut ujian semester,“ kata mahasiswa pertama “Iya, Pak. Kami berempat naik angkot yang sama dan ban angkotnya meletus,“ kata mahasiswa kedua.

“Iya, kami kasihan sama sopirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru,“ kata mahasiswa ketiga.

“Oleh karena itu, kami mohon kebaikan hati Bapak agar kami diberi ujian susulan,“ kata mahasiswa keempat.

Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya akan memberikan ujian susulan kepada keempat mahasiswa tersebut.

Keesokan harinya ujian susulan dilaksanakan. Akan tetapi, keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di empat ruangan yang berbeda dengan hanya membawa alat tulis. Tas dan segala alat komunikasi dititipkan kepada pengawas.

“Ah, mungkin biar tidak menyontek,“ pikir para mahasiswa.

Ujian pun dimulai. Ternyata sang dosen hanya memberi dua soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.

Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum-senyum.

Giliran membaca soal yang kedua dengan bobot nilai 90, keringat dingin pun mulai becucuran. Dalam soal kedua tertulis, “Kemarin ban angkot sebelah mana yang meletus?“ (*/H-2)

Dikutip dari Sukacanda Jawahani, 2013, 99 Canda Gila ala Mahasiswa, Yogyakarta, Khitah Publishing

Angin dan Matahari Menerangi Pantai Baru

Page 34: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

FURQON ULYA HIMAWAN

Sumber energi angin dan surya menjadi andalan masyarakat di Pantai Baru, Bantul,

Page 35: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

untuk meningkatkan ekonomi dan kehidupan sosial.

SIANG itu, cuaca di pesisir Pantai Baru, Ngentak, Poncosari, Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), cukup terik. Namun, angin laut yang bertiup kencang mampu menghilangkan rasa gerah. Di wilayah pesisir yang berjarak sekitar 200 meter dari bibir pantai terdapat puluhan kincir angin. Baling-baling kincir angin terus berputar karena dorongan angin yang cukup kencang tadi.

Selain ada puluhan kincir angin, juga terdapat panel-panel surya tersusun rapi yang mampu menangkap dan menyimpan sel-sel surya yang berasal dari sinar matahari.

Itulah yang dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) bekerja sama dengan beberapa instansi pemerintahan sejak 2010. Mereka membangun pembangkit listrik tenaga hibrida (PLTH) dengan mengolah sumber daya alam menjadi energi yang bisa dimanfaatkan masyarakat, khususnya di kawasan pesisir seperti yang ada di kawasan Pantai Baru Pandansimo.

“Ada 30-an kincir angin,“ kata Sutarto, 42, Kepala Operasional PLTH dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Dulu, kata Sutarto, pada awalnya PLTH dibangun untuk membantu kebutuhan nelayan, salah satunya untuk pengawetan ikan memakai es. Selain itu, aliran listrik yang sangat dibutuhkan warga dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum masuk ke wilayah tersebut. “Perlu ada terobosan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” terangnya.

Secara geografis Pantai Baru Pandansimo sangat tepat untuk pengembangan PLTH karena didukung kondisi alam yang terbuka, terlebih di sebelah selatannya berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.

Kondisi itulah yang mendasari beberapa kementerian dan lembaga lain secara gotong royong menggarap bareng PLTH, seperti Kemenristek, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Lapan, Pemkab Bantul, dan UGM. “Maka dibangunlah PLTH,” ucap Sutarto.

PLTH dibangun di atas lahan pertanian warga dengan luas sekitar 18 hektare. Sebanyak 34 kincir angin dengan ketinggian 10-20 meter berdiri tegak di sebelah barat dan sebelah timur pos atau ruang kontrol PLTH.

Di sebelah barat terdapat 21 kincir angin 1 kw/240 v. Adapun untuk menyimpan energi matahari dipasang sebanyak 150 panel surya 15 kw/120 v dengan jumlah daya 15 kw. Di sisi timurnya ada 13 turbin angin dengan berbagai kapasitas mulai dari 1 kw hingga 10 kw, sedangkan untuk panel surya ada 40 unit dengan kapasitas 4 kw/240 v.

Page 36: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Menurut Sutarto, masih ada tambahan panel surya dari KKP berjumlah 58 unit dengan kapasitas 2-10 kw. “Total pembangkit energi listriknya mencapai 88 kw,” ujarnya.

Namun, keberadaan PLTH tergantung cuaca untuk mendapatkan pasokan daya listrik. Keduanya saling melengkapi. Jika panas terik dan kecepatan angin rendah, suplai enegri listrik dari panel surya. Jika cuaca hujan dan kecepatan angin kencang, suplai energi listrik diperoleh dari kincir angin.

Secara teknis, kerja PLTH ialah ketika angin bertiup kencang, akan menggerakkan baling-baling kincir angin lalu diubah di dalam generator, dari energi gerak menjadi listrik, tapi masih berupa tegangan AC. Setelah itu, energi listrik itu masuk ke sistem kontrol untuk mengisi baterai induk. Dalam baterai induk, tegangan listrik diubah inverter yang hasilnya sama dengan tegangan produksi PLN. Selanjutnya listrik tersebut disalurkan ke masyarakat. “Tegangannya 220 volt dan frekuensinya sama dengan PLN sehingga bisa sangat layak untuk dimanfaatkan,” jelas Sutarto.

Adapun cara kerja energi surya panel, menurut Sutarto, sama dengan teknis kerja energi angin.

Inovasi sumber daya laut

Pada mulanya PLTH dibangun untuk membantu kebutuhan nelayan di Pantai Baru Pandansimo, Bantul. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk membuat es dan penerangan bagi rumah nelayan yang belum teraliri listrik dari PLN.

Suyanto, nelayan Pantai Baru Pandansimo, Bantul, mengaku sangat terbantu dengan adanya listrik yang bersumber dari kekayaan alam, yakni angin laut yang diolah menjadi energi listrik, dan akhirnya bisa dimanfaatkan warga pesisir pantai.

“Listriknya bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin pembuat es yang memang menjadi kebutuhan warga nelayan untuk mengawetkan ikan,“ ujarnya.

Suplai energi listrik yang dihasilkan dari energi angin dan panas matahari, selain untuk membuat es, juga untuk menerangi rumah warga dan jalan di pesisir. Para nelayan pun sudah terbiasa mendapatkan es batu dengan cara lebih mudah daripada sebelumnya. Ikan-ikan tangkapan mereka bisa segar lebih lama.

“Kami semakin mudah mendapatkan es batu untuk mengawetkan ikan. Biar segar lebih lama,“ kata Yanto, 25, nelayan yang mengaku setiap hari mengeluarkan kocek puluhan ribu untuk membeli es batu.

Arif Fiyanto, Juru Kampanye Iklim dan Energi dari Greenpeace Indonesia, mengakui pembangunan PLTH di Bantul sangat ramah lingkungan. “Manfaatnya juga banyak. Selain

Page 37: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

ramah lingkungan, masyarakat nelayan terbantu dengan adanya listrik di wilayah itu. Listrik bisa membantu warga mencukupi kebutuhan sehari-hari,“ kata Arif.

Menurutnya, di saat dunia sedang mengalami pemanasan global, keberadaan energi ramah lingkungan semakin dibutuhkan. “Di masa depan, kebutuhan energi alternatif akan meningkat. Apabila itu bisa dipenuhi, di masa mendatang bisa terwujud kedaulatan energi berkelanjutan,“ imbuhnya. (N-3)

[email protected]

Page 38: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Es Kristal Primadona Nelayan Pandansimo

PERSOALAN kelistrikan di Indonesia sudah mencapai tahap krisis. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana, pun harus mengumpulkan beberapa perwakilan kepala daerah dari berbagai provinsi untuk mencari solusi apa yang harus dilakukan segera dalam menghadapi krisis energi listrik di Indonesia.

“Energi sudah menjadi kebutuhan pokok. Namun, ketersediaannya semakin menipis,“ kata Rida saat menyampaikan pemaparan di ruang pertemuan Hotel Melia Yogyakarta, Selasa (20/5).

Menurutnya, prioritas utama yang harus segera diselesaikan Kementerian ESDM ialah mempercepat terealisasinya pembangkit listrik tenaga panas (PLTP), pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan pengembangan biomassa (energi dari sumber sampah).

Apa yang diharapkan Rida itu sebagian sudah terwujud dengan pembangunan PLTH yang mengandalkan matahari dan angin di Pantai Baru Pandansimo, Bantul.

Murjito, 37, warga pesisir Pantai Biru yang kini menjadi teknisi PLTH, mengakui kehadiran PLTH membantu masyarakat nelayan. Ia kemudian mengajak Media Indonesia berkeliling ke tempat pembuatan es batu atau es kristal yang lokasinya berada di salah satu ruang sekretariat PLTH.

Masyarakat nelayan menyebutnya es kristal karena bentuk es batu kotak kecil-kecil mirip kristal. Es kristal itu mampu memenuhi kebutuhan nelayan sebagai bahan pengawet ikan. Di dalam kantor sekretariat tampak Suprianto, 53, sedang membeli es kristal untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya.

Harga 1 kilogram es kristal cukup Rp500. “Harga es kristal murah dan sangat membantu kebutuhan nelayan,“ ujar Suprianto.

Es tersebut dihasilkan dari mesin pencetak yang bekerja secara otomatis. Airnya yang didapat melalui pompa air yang digerakkan dari kincir angin.

Setelah melalui proses penyaringan, air masuk ke mesin pembuat es. Setiap 20 menit mesin itu akan memproduksi sekitar 1,5 kg es kristal.

Harga es kristal di PLTH lebih murah jika dibandingkan dengan es yang dijual di warung-warung. “Adanya es kristal ini sangat membantu masyarakat nelayan,“ kata Suprianto.

Selain untuk mengawetkan ikan, sejumlah warga membeli es kristal untuk berjualan es di warung-warung. “Memang selain mencukupi kebutuhan nelayan, es kristal juga mencukupi

Page 39: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

kebutuhan pedagang di warung-warung yang berjualan di pantai,“ ucap Murjito.

Secara ekonomi keberadaan PLTH di Pantai Baru Pandansimo memiliki andil cukup besar. Kepala Operasional PLTH, Sutarto, menjelaskan sebelum ada PLTH, wilayah Pantai Baru Pandansimo sepi pengunjung. Alasannya infrastruktur jalan belum beraspal dan pada malam hari gelap karena tidak ada penerangan listrik.

Namun, setelah PLTH beroperasi, kondisi berubah drastis. Jalanan mulai terang. Pengunjung pantai mulai ramai. Warung-warung yang menjajakan ikan tangkapan warga bermunculan. “Jadi, kalau dulu hanya untuk produksi es dan penerangan nelayan, sekarang sudah bisa mengaliri warung-warung,“ jelas Sutarto.

Ada sekitar 60 warung atau 80% dari jumlah warung yang memanfaatkan energi listrik PLTH. Warung-warung di sekitar Pantai Baru Pandansimo itu menghidupkan kipas angin, lampu, mesin penanak nasi, dan blender dengan listrik yang berasal dari PLTH.

Rata-rata suplai listrik yang dialirkan dari PLTH setiap hari mencapai 10 kw. Sebetulnya PLTH bisa mengalirkan listrik sampai 15 kw. Namun, pihak pengelola memilih menghemat dan menyimpan daya cadangan. Warga pun cukup mengeluarkan biaya iuran PLTH sebulannya Rp10 ribu.

Kemudian di sekitar areal kincir angin dan panel surya terdapat lahan pertanian yang dialiri air dari sumber air tanah melalui mesin pompa air. Airnya jernih, tidak bau, dan tidak asin. Selain untuk pertanian, air tersebut dipergunakan untuk kebutuhan warung-warung.

Selain air, energi biogas yang berasal dari kotoran sapi sedang dikembangkan di sana. “Untuk biogas, energinya dijadikan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak. Semoga daerah lainnya bisa ikut mengembangkan,“ harapnya. (Furqon Ulya Himawan/N-3)

Energi Alternatif Harus Dimaksimalkan

Page 40: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Selain murah, energi terbarukan juga menjadi solusi yang pas untuk menjawab tantangan perubahan iklim. Sumber energi tersebut tidak akan habis karena masih terus diperbarui selama bumi masih ada.

ENERGI listrik di Indonesia sebagian besar masih menggunakan bahan bakar fosil.Emisi karbon yang dihasilkan pun lebih besar. Dampaknya terjadi pemanasan global seperti yang terjadi sekarang ini di seluruh dunia.

Ketergantungan listrik yang menggunakan batu bara di Indonesia masih cukup tinggi. Padahal Indonesia sebagai negara tropis bisa memanfaatkan berbagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, tanpa bergantung pada batu bara.

Arif Fiyanto, juru kampanye iklim dan energi dari Greenpeace Indonesia, menjelaskan seharusnya di wilayah timur Indonesia dibangun pembangkit listrik tenaga angin karena potensi anginnya cukup besar. “Sayangnya pemerintah belum sadar,“ kata Arif.

Dia menambahkan, pemerintah masih berpikir memiliki kekayaan minyak dan batu bara sehingga enggan untuk beralih pada energi listrik terbarukan. Padahal sumber tambang tersebut bisa habis apabila terus-menerus dieksploitasi untuk dijadikan sumber utama listrik. “Pasokan batu bara di Indonesia tinggal 0,6%,“ ujar Arif mengingatkan.

Sebetulnya banyak sumber alam di Indonesia bisa dikelola menjadi sumber listrik. “Itu PLTH di Pantai Baru Pandansimo merupakan bukti bahwa energi terbarukan merupakan sumber potensial yang bisa dimanfaatkan,” imbuhnya.

Selain murah, energi terbarukan juga menjadi solusi yang pas untuk menjawab tantangan perubahan iklim. Sumber energi tersebut tidak akan habis karena masih terus diperbarui selama bumi masih ada. Dia pun mendorong agar daerah-daerah lain juga melakukan hal sama, mulai bergerak menggunakan energi terbarukan sebagai pengganti batu bara.

Ia pun meminta pemerintah harus bergerak cepat mewujudkan pembangkit listrik dari energi terbarukan. “Pemerintah harus gerak cepat dan membuat cetak biru regulasi pembangkit listrik energi terbarukan, sebab energi fosil sudah akan habis,” tegasnya.

Sutarto pun mengamini pendapat Arif. Dia setuju pembangunan pembangkit listrik dengan energi alternatif seperti angin dan matahari bisa dilaksanakan di wilayah Indonesia Timur karena cukup potensial.

Dijelaskan Sutarto, selain pembangunan pembangkit listrik energi alternatif, masyarakat juga harus diajak ikut merawat pembangkit tersebut. “Seperti di Pandansimo, warga setempat dilatih untuk melakukan perawatan sehingga mereka ikut terlibat dalam pengelolaan,” ujarnya.

Dalam waktu dekat PLTH di Pantai Baru Pandansimo akan dimaksimalkan, tidak sebatas memproduksi es kristal dan menerangi jalan serta perkampungan nelayan.

Page 41: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

“Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat secara luas, harus dibangun kincir angin lebih besar. Tinggi tiangnya harus 100 meter dengan panjang kincir angin 50 meter. Biar energi listrik yang didapatkan semakin tinggi dan bisa dirasakan masyarakat luas,” kata Sutarto. (FU/N-3)

Piala Dunia Bebani Ekonomi Argentina

DI tengah kesuksesan Argentina masuk babak 16 besar Piala Dunia di Brasil, ekonomi negara itu justru mengalami keterpurukan. Hal itu berkaitan dengan besarnya dana yang

Page 42: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

dibawa para fans Argentina yang mendukung tim nasional mereka di `Negeri Samba' itu.

Berdasarkan analisis perusahaan riset ekonomi di Buenos Aires, Perspectivas Economicas, setiap fan yang berpergian ke luar perbatasan diperkirakan menghabiskan US$2.000 (sekitar Rp24,3 juta) dengan total seluruh pengeluaran US$200 juta (Rp2,34 triliun).

Hal itu membuat pemerintah Argentina dihadapkan dengan berkurangnya cadangan devisa.Pemerintahan Presiden Christina Fernandez de Kirchner telah melakukan segala daya dan upaya untuk menghentikan keluarnya uang dari negerinya.

Pada awal tahun ini, pemerintah Argentina memberlakukan pembatasan belanja online dari situs belanja luar negeri yang begitu populer untuk menyiasati semakin tingginya biaya hidup di Argentina. Kini, tantangan pemerintah justru datang dari prospek bertahannya `Tim Tango' di Brasil, dengan ribuan fan yang menguras devisa negara.

“Semakin lama Argentina bertahan di turnamen, semakin besar permintaan terhadap mata uang dolar,” kata Direktur Perspectivas Economicas, Luis Secco, kepada Bloomberg.

Para fan Argentina beramai-ramai ke Brasil untuk mendukung tim nasional mereka.Hal itu terlepas dari fakta apakah mereka dapat menonton ke dalam stadion atau tidak. Sebagai contoh pada pertandingan Argentina melawan Nigeria, pekan lalu, lebih dari 100 ribu fan Argentina memasuki Porto Alegre. Padahal, berdasarkan data FIFA (Federation Internationale de Football Association) hanya sekitar 18 ribu yang membeli tiket pertandingan.

Kekhawatiran pemerintah Argentina terhadap devisa negara yang melayang selama Piala Dunia terbilang wajar. Berkaca pada masa lalu, setelah krisis ekonomi 2001-2002, pemerintah Argentina gagal bayar (default) lebih dari US$100 miliar (Rp1.170 triliun) dari utang obligasi yang mereka terbitkan.Kegagalan itu menjadikan Argentina tidak dapat meminjam uang lebih lanjut di pasar internasional sejak saat itu.

Setelah dua penawaran restrukturisasi berturut-turut, pada 2005 dan 2010, mayoritas pemegang obligasi setuju untuk menerima sekitar sepertiga dari apa yang mereka awalnya miliki. Namun, pemegang obligasi terbesar, Hedge Fund NML dan Aurelius Capital Management, kini menekan pemerintah Argentina untuk membayar secara penuh. Praktik kontroversial itu membuat mereka menerima julukan vulture fund.

“Pada kondisi saat ini, tidak jelas ke mana arah yang akan diambil pembuat kebijakan. Namun, pemerintah memiliki risiko untuk kembali gagal bayar. Hal itu menjadi pukulan bagi Argentina untuk mendapatkan kembali akses ke pasar modal global,” kata konsultan Capital Economics.

(Dro/BBCNews/E-4)

Page 43: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Chiellini Terima Permintaan Maaf Suarez

Page 44: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

STRIKER Uruguay Luis Suarez mengungkapkan penyesalan terhadap perbuatannya menggigit pemain belakang Italia, Giorgio Chiellini. Ia pun menuliskan permintaan maafnya dalam laman resmi media sosialnya di http://www.facebook.com/suarez16luis dan akun twitter-nya Luis16saurez.

Insiden tersebut terjadi pada laga terakhir Grup D Piala Dunia 2014 antara Uruguay dan Italia. Akibat insiden tersebut, penyerang klub Liverpool itu dihukum Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dengan sanksi larangan bertanding 9 kali pertandingan resmi internasional, 4 bulan larangan berkecimpung di sepak bola.

Suarez menuliskan penyesalan dan permintaan maafnya tersebut dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Dalam keterangannya, ia mengatakan akhirnya bisa melakukan refleksi secara mendalam terhadap kejadian tersebut setelah beberapa hari bersama keluarganya.

“Saya minta maaf kepada Giorgio Chiellini dan seluruh keluarga besar sepak bola.Saya juga bersumpah kepada publik bahwa saya tidak akan pernah melakukan hal itu (menggigit) lagi,“ kata pemain yang diisukan akan pindah ke Barcelona itu.

Suarez menambahkan, tindakannya sama sekali tidak bermaksud untuk merusak performa tim Uruguay. Ia pun menjelaskan pernyataannya sekaligus menepis beberapa rumor yang beredar mengenai insiden tersebut.

Suarez tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan jawaban Chiellini. Bek Juven tus itu langsung membalas pernyataan Suarez juga dalam akun twitter-nya @chiellini.

“Itu semua (peristiwa penggitan) sudah dilupakan. Saya harap FIFA akan mengurangi sanksi yang diberikan kepada Anda,“ kicaunya dengan menyebut Luis16saurez.

Sebagai korban, Chiellini sebelumnya juga mengaku terkejut dengan hukuman yang diberikan FIFA kepada Suarez. Menurutnya, hukuman tersebut terlalu berat dibebankan kepada Suarez. Ia pun tidak menyimpan dendam atas kelakuan Suarez.

Meski simpati dan pembelaan mengalir untuk Suarez, FIFA tetap bergeming. Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke bahkan mengatakan Suarez perlu diberikan terapi karena kerap melakukan hal tersebut. (CNN/Gnr/R-3)

Brasil Kalahkan Rasa Pesimisme

SATRIA SAKTI UTAMA

Page 45: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Ketika Piala Dunia memasuki babak perempat final, hanya sedikit kendala yang dihadapi dan suasana Brasil keseluruhan justru lebih menyerupai karnaval.

PRESIDEN Brasil Dilma Rousseff mengaku puas dengan kinerja panitia Piala Dunia 2014. Imbasnya Brasil yang sebelumnya diragukan menjadi penyelenggara yang baik karena perhelatan pesta empat tahunan itu akan diwarnai kericuhan, kejahatan, dan kekacauan sejauh ini tidak terbukti.

“Sudah lama mereka menyatakan bahwa tidak akan ada Piala Dunia. Banyak yang mengatakan stadion tidak akan selesai, bandara, hotel, Brasil akan dijangkiti penyakit, dan sebagainya,“ kata Rousseff, presiden wanita pertama Brasil di negara berpenduduk 200 juta terebut.

“Faktanya semua itu tidak ada yang terjadi. Nyatanya kami berhasil menyelenggarakan piala dari semua piala, tidak hanya karena banyak gol tercipta,“ katanya menambahkan.

Tahun lalu, ratusan ribu warga Brasil turun ke jalan saat Piala Konfederasi berlangsung.Saat itu mereka mengecam tingginya biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2014. Mereka beranggapan dana yang besar tersebut sebaiknya digunakan untuk memperbaiki pendidikan, rumah sakit, dan sarana transportasi.

Pada acara pembukaan (13/6) di Sao Paulo, sebagian warga masih tetap melancarkan unjuk rasa dengan mengibarkan spanduk `Tidak akan Ada Piala Dunia'. Secara perlahan, jumlah pengunjuk rasa semakin sedikit karena sebagian warga lebih tertarik untuk memberikan dukungan kepada tim nasional Brasil yang sedang bertanding.

Persiapan Piala Dunia sebelumnya juga diwarnai dengan keterlambatan pembangunan fasilitas pendukung, serta kecelakaan kerja yang merenggut nyawa delapan pekerja.Akan tetapi, ketika Piala Dunia 2014 sudah memasuki babak perempat final, hanya sedikit kendala yang dihadapi dan suasana di Brasil secara keseluruhan justru lebih menyerupai karnaval jika dibandingkan dengan kekacauan.

Denda

Di sisi lain, FIFA akhirnya menjatuhkan hukuman denda sebesar 50 ribu franc Swiss (US$56.400) kepada Federasi Sepak Bola Aljazair karena insiden sinar laser dari pendukung mereka yang mengarah ke wajah penjaga gawang Rusia. Hukuman denda itu diumumkan beberapa jam sebelum Aljazair bertanding lawan Jerman pada putaran 16 besar.

Federasi Sepak Bola Aljazair juga ditegur karena adanya sinar laser, kembang api, dan bom asap pada laga Grup H pada 26 Juni yang berakhir 1-1.

Page 46: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Juru bicara FIFA mengatakan Aljazair seharusnya bertanggung jawab atas sikap yang benar dari fan mereka. Insiden itu membuat pelatih Rusia Fabio Capello mengatakan ketika terkena sinar laser jarak jauh itu, penjaga gawang Rusia Igor Akinfeev merasa `buta' beberapa saat akibat sinar hijau yang menerpa wajahnya, sebelum Islam Slimani menyamakan kedudukan.

FIFA juga memberikan sanksi larangan mendampingi tim selama satu pertandingan kepada juru bicara sekaligus pemimpin ofisial pers timnas Brasil Rodrigo Paiva. Hukuman itu terkait dengan insiden sesudah laga 16 besar antara Brasil dan Cile (28/6).

Paiva dihukum karena dianggap memukul striker Cile Mauricio Pinilla. Kisruh bermula ketika kedua tim mau masuk ke ruang ganti di jeda laga. Emosi gelandang Cile Gary Medel tersulut saat kepalanya `disentuh' striker Brasil, Fred.

Setelah itu, kericuhan merembet ke lorong menuju ruang ganti. Paiva dan asisten pelatih Cile, Sebastian Beccacece, terlibat konfrontasi. Paiva kemudian memukul striker Cile, Mauricio Pinilla, yang saat itu juga berada di lokasi. (R-1)

[email protected]

Dugaan Dosa Besar Kamerun

Page 47: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

SATRIA SAKTI UTAMA

Kecurigaan muncul setelah seseorang dengan tepat meramalkan apa yang akan terjadi dalam laga Kamerun kontra Kroasia.

SLOGAN My Game is Fair Play yang selalu tersaji di setiap laga internasional FIFA kembali tercoreng. Bukan main-main, ajang sebesar Piala Dunia pun harus tercoreng dengan dugaan kasus pengaturan skor yang merupakan tindakan paling haram di dunia sepak bola.

Tim asal Afrika, Kamerun, yang kini menjadi pusat perhatian akibat dosa besar yang diduga mereka lakukan. Otoritas sepak bola Kamerun (Fecafoot)-lah yang membuka aib tim nasionalnya sendiri saat berlaga di Piala Dunia 2014.

Fecafoot saat ini sedang melakukan penyelidikan atas dugaan suap yang dilakukan Samuel Eto'o dan kawan-kawan dalam tiga laga penyisihan Grup A. Salah satu laga yang paling menjadi perhatian ialah kekalahan telak 0-4 di pertandingan kedua dari Kroasia di Arena Amazonia, Manaus, 19 Juni lalu.

“Baru-baru ini terdapat dugaan penipuan dalam tiga pertandingan Kamerun di Piala Dunia khususnya Kamerun melawan Kroasia. Seperti adanya tujuh apel busuk (pemain timnas Kamerun),“ ungkap perwakilan Fecafoot.

Saat melawan Kroasia, Kamerun bermain dengan 10 orang menjelang akhir babak pertama setelah Alex Song diganjar kartu merah karena memukul penyerang Kroasia Mario Mandzukic. Selain itu, pertandingan juga diwarnai perkelahian sesama pemain Kamerun antara Benjamin Moukandjo dan Benoit Assou-Ekotto.

Melihat banyaknya keganjilan itu, Fecafoot pun melakukan penyelidikan lebih lanjut melalui komisi etik dan berkomitmen menyelesaikan masalah yang ada secepatnya.

“Kami sangat berkomitmen untuk melakukan segalanya yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang mengganggu secepat mungkin,“ tambah Presiden sementara Fecafoot Joseph Owona.

Tuduhan adanya tindakan suap dalam laga Kamerun kontra Kroasia merebak saat seseorang bernama Wilson Raj Perumal yang dengan akurat meramalkan hasil pertandingan dan siapa pemain yang mendapat kartu merah dimuat majalah Jerman Der Spiegel.

Hingga kini belum ada kabar terbaru dari hasil penyelidikan melalui komisi etik federasi sepak bola Kamerun.FIFA sebagai induk olahraga sepak bola dunia pun belum memberikan komentar resmi atas dugaan pengaturan skor para punggawa the Indomitable Lions.

Cerita buruk

Page 48: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Di Piala Dunia 2014, Kamerun memang tampil di luar perkiraan. Setelah kalah tipis 1-0 atas Meksiko di laga pembuka, kekalahan telak dari Kroasia dan Brasil di dua laga selanjutnya membuat Kamerun harus terkunci di dasar klasemen tanpa mengumpulkan satu pun poin.

Banyak permasalahan internal yang menjadi alasan utama merosotnya prestasi tim asal `Benua Hitam' itu saat berkiprah di Piala Dunia Brasil. Sebelumnya skuat Kamerun dikabarkan `pecah kongsi' menjadi dua bagian, yaitu kubu Samuel Eto'o dan kubu Alex Song.

Bahkan, sebelum keberangkatan mereka ke Brasil, permasalahan pun sudah terjadi karena para pemain sempat menolak berangkat karena tidak adanya kejelasan masalah bonus.

Apa yang terjadi di tim Kamerun merupakan cerita buruk tim-tim Afrika di Piala Dunia kali ini. Sebelumnya, masalah bonus juga merebak di tim Ghana dan Nigeria. Bahkan, guna memenuhi tuntutan pemain, pemerintah Ghana sampai harus membawa uang kontan sebesar US$3 juta ke Brasil untuk mencegah para pemain mogok. (Rtr/R-2)

[email protected]

TENDANGAN BEBAS

Page 49: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Tinggal Berharap pada Pemain (Liga) Inggris

ARIES WIJAKSENA Wartawan Media Indonesia

Hanya timnas Italia dan Kolombia yang di dalam skuatnya tidak memakai pemain yang merumput di Inggris.

OBSESI Brian, warga Coventry, Inggris, untuk menyaksikan the Three Lions ke-300 kali secara langsung berturut-turut di final Piala Dunia 2014 pun kandas.

Pada saat Inggris bermain seri melawan Kosta Rika di babak penyisihan Grup D, itu merupakan laga ke-296 yang disaksikan Brian. Pria berusia 44 tahun itu selalu mendukung tim Inggris di stadion sejak Inggris kalah 1-3 oleh Belanda di Piala Eropa 1988 yang digelar di Jerman.

Serupa dengan Brian, ratusan pendukung tim negara asal sepak bola itu kini kehilangan tim untuk didukung dengan rasa nasionalisme mereka. Padahal ajang Piala Dunia 2014 masih berlangsung dua pekan lagi.

Dukungan pun beralih kepada tim-tim yang pemainnya berasal dari Liga Primer. Hanya timnas Italia dan Kolombia yang di dalam skuatnya tidak memakai pemain yang merumput di Inggris.

Di Piala Dunia, pemain Liga Inggris yang ikut andil lebih dari 100 pemain. Manchester United merupakan klub yang mengirimkan pemainnya paling banyak, yaitu 14 pemain. Selain itu, ada Chelsea (12), Manchester City (10), Liverpool (10), Arsenal (10), Southampton (7), Tottenham Hotspur (6), Newcastle United (6), Everton (6), Stoke City (4), Fulham (3), Swansea (3), Wigan (3), Watford (2), WBA (2), Sunderland (2), Norwich (2), QPR (2), Hull City (2), Middlesbrough (2), Aston Villa (2), Cardiff (2), Charlton (1), Bolton (1), Crystal Palace (1), Leicester (1), Preston North End (1), Westham United (1), dan Nottingham Forest (1).

Belgia paling banyak

Tim nasional yang diperkuat pemain Liga Primer terbanyak di luar tim Inggris ialah Belgia.Dari 23 pemain Belgia, 13 di antaranya mencari penghidupan di klub-klub Inggris.

Di tim itu ada Vincent Kompany yang menjadi kapten Manchester City. Lalu ada kiper Thibaut Courtois yang bakal menjaga mistar Chelsea pada musim depan. Ada juga Marouane Fellaini, pemain Manchester United yang merupakan warisan pelatih David Moyes.

Timnas kedua terbanyak ialah Prancis yang memakai 10 pemain Liga Inggris.

Page 50: Artikel Pilihan Media Indonesia 2 Juli 2014

Namun, dari seluruh pemain Liga Primer itu, peluang terbesar meraih supremasi tertinggi sepak bola itu ada pada diri Paulinho (Tottenham), Ramires, Oscar, Willian, David Luiz (Chelsea), dan Fernandinho (Menchester City), yang membela Brasil. Juga trio pemain Manchester City yang bermain di Argentina, yaitu Pablo Zabaleta, Martin Demichelis, dan Sergio Aguero.

Lalu ada Per Mertesacker (Arsenal), Mesut Oezil, Lukas Podolski (Arsenal), dan Andre Schurrle (Chelsea), serta Jonathan De Guzman (Swansea City) dan Robin van Persie (Manchester United) yang membela Belanda.

Jangan lupa, tim terakhir itu, yang musim depan dilatih Luis van Gaal, diharapkan bisa kembali mengangkat harga diri Manchester United. Hip hip Holland. (R-1)