Artikel ini sudah dibaca 200032 kali!Tekanan arteri rata-rata
merupakan tenaga utama yang mendorong darah ke jaringan. Tekanan
tersebut harus dijaga karena jika terlalu lemah, aliran darah tidak
akan adekuat ke organ dan jaringan. Sementara jika berlebih,
jantung akan bekerja terlalu keras serta terjadi peningkatan resiko
kerusakan vaskular maupun rupturnya pembuluh darah kecil. Tekanan
ini ditentukan oleh dua faktor yaitu cardiac output dan resistensi
perifer total (TPR).Karena tergantung dengan cardiac output dan
derajat vasokonstriksi arteriol, jika arteriol dalam suatu organ
berdilatasi, arteriol di organ lain harus berkonstriksi untuk tetap
menjaga tekanan darah yang adekuat. Tekanan yang adekuat tersebut
tidak hanya membantu darah untuk terbawa ke organ yang
bervasodilatasi, tapi juga ke otak yang tergantung pada volume
darah yang konstan. Oleh karena itu, walaupun organ-organ
membutuhkan darah secara bervariasi, sistem kardiovaskular selalu
menjaga supaya tekanan darah tetap konstan.(1)Tekanan arteri
rata-rata secara konstan dimonitor oleh baroreseptor di dalam
sistem sirkulasi. Saat deviasi terdeteksi, respon refleks multiple
akan terinisiasi untuk mengembalikan ke nilai normal. Penentuan
jangka pendek yang terjadi dalam hitungan detik terjadi karena
perubahan cardiac output dan resistensi perifer total yang
dimediasi oleh sistem saraf otonom yang mempengaruhi jantung, vena
dan arteriol. Jangka panjang, yang terjadi dalam hitungan menit
sampai hari, melibatkan penentuan total volume darah dengan
memulihkan garam normal dan keseimbangan air melalui mekanisme yang
mengatur output urin dan rasa haus.Berikut adalah faktor-faktor
fisiologis utama yang dapat mempengaruhi tekanan darah.(2)1.
Pengembalian darah melalui vena/jumlah darah yang kembali ke
jantung melalui vena.Jika darah yang kembali menurun, otot jantung
tidak akan terdistensi, kekuatan ventrikular pada fase sistolik
akan menurun dan tekanan darah akan menurun. Hal ini bisa
disebabkan oleh perdarahan berat. Pada keadaan tidur atau berbaring
dimana tubuh dalam keadaan posisi horizontal, pengembalian darah ke
jantung melalui vena bisa dipertahankan dengan mudah. Tapi, ketika
berdiri aliran darah vena kembali ke jantung mengalami tahanan
lain, yaitu gravitasi. Tedapat tiga mekanisme membantu pengembalian
darah melalui vena, yakni konstriksi vena, pompa otot rangka, dan
pompa respirasi.2. Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung. Secara
umum, apabila frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung meningkat,
tekanan darah ikut meningkat. Inilah yang terjadi saatexercise.Akan
tetapi, apabila jantung berdetak terlalu kencang, ventrikel tidak
akan terisi sepenuhnya diantara detakan, sehingga curah jantung dan
tekanan darah akan menurun.3. Resistensi perifer. Yaitu resisitensi
dari pembuluh darah bagi aliran darah. Arteri dan vena biasanya
sedikit terkonstriksi, sehingga tekanan darah diastol normal.4.
Elastisitas arteri besar. Saat ventrikel kanan berkontraksi, darah
yang memasuki arteri besar akan membuat dinding arteri berdistensi.
Dinding arteri bersifat elastis dan dapat menyerap sebagain gaya
yang dihasilkan aliran darah. Elastisitas ini menyebabkan tekanan
diastol yang meningkat dan sistol yang menurun. Saat ventrikel kiri
berelaksasi, dinding arteri juga akan kembali ke ukuran awal,
sehingga tekanan diastol tetap berada di batas normal.5. Viskositas
darah.Viskositas darah normal bergantung pada keberadaan sel darah
merah dan protein plasma, terutama albumin. Kadar sel darah merah
yang terlalu tinggi pada seseorang, sehingga menyebabkan
peningkatan viskositas darah dan tekanan darah, sangatlah jarang,
akan tetapi masih dapat terjadi pada kondisi polisitemia vena dan
perokok berat. Kekurangan sel darah merah, seperti pada kondisi
anemia, akan menyebabkan kondisi berbalik dari sebelumnya. Pada
saat kekurangan, mekanisme penjaga tekanan darah seperti
vasokonstriksi akan terjadi untuk mempertahankan tekanan darah
normal.6. Kehilangan darah. Kehilangan darah dalam jumlah kecil,
seperti saat donor darah, akan menyebabkan penurunan tekanan darah
sementara, yang akan langsung dikompensasi dengan peningkatan
tekanan darah dan peningkatan vasokonstriksi. Akan tetapi, setelah
perdarahan berat, mekanisme kompensasi ini takkan cukup untuk
mempertahankan tekanan darah normal dan aliran darah ke otak.
Walaupun seseorang dapat selamat dari kehilangan 50% dari total
darah tubuh, kemungkinan terjadinya cedera otak meningkat karena
banyaknya darah yang hilang dan tidak dapat diganti segera.7.
Hormon. Beberapa hormon memiliki efek terhadap tekanan darah.
Contohnya, pada saat stress, medula kelenjar adrenal akan
menyekresikan norepinefrin dan epinefrin, yang keduanya akan
menyebabkan vasokonstriksi sehingga meningkatkan tekanan darah.
Selain dari vasokonstriksi, epinefrin juga berfungsi
meningkatkanheart ratedan gaya kontraksi. Hormon lain yang berperan
adalah ADH yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis posterior saat
tubuh mengalami kekurangan cairan. ADH akan meningkatkan reabsorpsi
cairan pada ginjal sehingga tekanan darah tidak akan semakin turun.
Hormon lain, aldosteron, memiliki efek serupa pada ginjal, dimana
aldosteron akan mempromosikan reabsorpsi Na+, lalu air akan
mengikuti ion Na+ke darah.
Tekanan Arteri(3)Tekanan pada aorta serta dalam brachial dan
arteri besar lainnya pada manusia dewasa muda bisa mencapai nilai
puncak (tekanan sistol) sekitar 120 mmHg selama siklus jantung dan
bisa menurun minimal sampai sekitar 70mmHg (tekanan diastol).
Penulisan nilai tekanan darah pada pengukuran diawali dengan
tekanan sistol diikuti diastol, misalnya adalah 120/70 mmHg. Satu
milimeter merkuri sama dengan 16.0/9.3 kPa. Perbedaan antara
tekanan sistol dan diastol yang normalnya adalah sekitar 50mmHg
disebut dengan tekanan nadi. Sementara itu, tekanan arteri
rata-rata adalah tekanan rata-rata pada keseluruhan siklus jantung.
Karena sistol lebih pendek daripada diastol, tekanan rata-rata
kurang dari setengah tekanan sistol ditambah diastol.Nilanya
mendekati nilai tekanan diastol ditambah sepertigatekanan
nadi.Tekanan darah akan menurun sedikit pada arteri berukuran besar
atau sedang karena kecilnya resistensi untuk mengalir. Sementara
itu, pada arteri kecil dan arteriol, tekanan darah akan menurun
drastis karena di sana merupakan tempat utama resistensi perifer
yang melawan pompa jantung. Mean pressure pada ujung arteriol
adalah sekitar 30-38mmHg. Tekanan nadi juga akan menurun hingga
menjadi 5 mmHg pada ujung arteriol. Besarnya penurunan tekanan
bervariasi tergantung apakah arteriol berdilatasi atau
berkonstriksi.Efek GravitasiSelain faktor dalam pembuluh darah,
ternyata tekanan darah juga bisa dipengaruhi oleh gravitasi. Hal
tersebut menyebabkan tekanan pada pembuluh yang berada di atas
jantung akan berkurang dan yang berada di bawah jantung akan
meningkat. Besarnya efek gravitasi adalah 0.77 mmHg/cm jarak
vertikal di atas atau di bawah jantung pada darah dengan densitas
normal. Oleh karena itu, pada manusia dewasa yang sedang dalam
posisi tegak lurus, saat mean pressure arterial pada jantung
sebesar 100 mmHg, mean pressure pada arteri besar di kepala (50 cm
dari jantung) adalah 62 mmHg sedangkan tekanan pada arteri besar di
kaki (105 cm di bawah jantung), adalah 180 mmHg. Hal yang sama juga
berlaku pada tekanan vena.Tekanan Darah Arteri NormalTekanan darah
pada arteri brachial pada dewasa muda pada posisi duduk saat
istirahat adalah sekitar 120/70mmHg. Karena merupakan hasil dari
cardiac output dan resistensi perifer, tekanan arteri dipengaruhi
kondisi-kondisi yang mempengaruhi faktor-faktor tersebut. Emosi
akan meningkatkan cardiac output dan resistensi perifer. Sekitar
20% pasien hipertensi memiliki tekanan darah yang lebih tinggi saat
berada di tempat praktik dokter dari pada di rumah. Saat tidur,
tekanan darah normalnya turun sampai 20 mmHg selama tidur.
Penurunan ini akan lebih sedikit bahkan tidak ada pada pasien
hipertensi.Ada pendapat umum yang menyatakan bahwa tekanan darah
akan naik seiring dengan waktu atau usia, tetapi besarnya
peningkatan tersebut tidak menentu karena hipertensi merupakan
penyakit yang umum terjadi dan insidensinya meningkat seiring
meningkatnya usia. Individu yang memiliki tekanan darah sistol