Top Banner
PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MULTIREPRESENTASI PADA USAHA DAN ENERGI DI SMA ARTIKEL PENELITIAN Oleh: FITRIA ARIFIYANTI NIM. F03109028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
19

ARTIKEL ILMIAH

Mar 10, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ARTIKEL ILMIAH

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN

MULTIREPRESENTASI PADA

USAHA DAN ENERGI DI SMA

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh:

FITRIA ARIFIYANTINIM. F03109028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Page 2: ARTIKEL ILMIAH

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2013

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN

MULTIREPRESENTASI PADA

USAHA DAN ENERGI DI SMA

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh:

FITRIA ARIFIYANTINIM. F03109028

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing

II

Dr. Tomo DjudinNIP. 19630603 199002 1

Dra. Haratua Tiur Maria S, M.Pd

Page 3: ARTIKEL ILMIAH

003 NIP. 19670222 199101 2 001

Mengetahui,

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGANMULTIREPRESENTASI PADA USAHA DAN ENERGI DI SMA

Fitria, Tomo, Haratua Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan

Email: [email protected]

Abstract: The purpose of this research is to know the effectiveness ofimplementation problem based learning model with multiplerepresentations in reduce the percentage of student’s difficulty in XI IPASMAN 1 Pontianak. The research design is one group pretest-posttestdesign, and the instrument uses essay test . Test reliability (0, 5) isclassified as medium and test validity (3,56) is classified as medium. Theeffect size of this research (2,18) is classified high but the reductionpercentage of the student’s difficulty (41,33%) is classified as medium. Thepercentage increase of the student’s skill in multirepresentation (52,38%)

Dekan FKIP Ketua Jurusan PendidikanMIPA

Dr. AswandiNIP. 19580513 198603 1 002

Dr. Ahmad Yani. T, M.PdNIP. 19660401 199101 1 001

Page 4: ARTIKEL ILMIAH

is classified as medium. The research doesn’t find significant correlationbetween the posttest result of students’ difficulty and the posttest result ofstudent’s skill in multirepresentation (C = 0,935, p = 0.348). The researchresult is suggested in the development of implementation problem basedlearning model with multiple representations approach.

Keywords: Implementation, Problem Based Learning, Multiplerepresentations

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuimengetahui efektivitas penggunaan model problem basedlearning (PBL) dengan pendekatan multirepresentasi dalammenurunkan persentase kesulitan siswa kelas XI IPA SMAN1 Pontianak. Rancangan penelitian berupa one grouppretest-posttest design dan instrumen penelitian menggunakantes essay. Reliabilitas tes (0,5) tergolong cukup danvaliditas tes (3,56) tergolong sedang. Menurut aturanruas jari harga effect size (2,18) tergolong tinggisedangkan penurunan rata-rata persentase kesulitansiswa (41,59%) tergolong sedang. Peningkatan rata-ratapersentase kemampuan multirepresentasi siswa sebesar(52,38%). Penelitian ini, tidak menemukan korelasi yangsignifikan antara hasil posttest kesulitan siswa danhasil posttest kemampuan multirepresentasi (C = 0,935, p= 0.348). Hasil penelitian ini diharapkan dapatberimplikasi pada pengembangan penggunaan model problembased learning (PBL) dengan pendekatan multirepresentasi.

Kata kunci: Penggunaan, Problem Based Learning,Multirepresentasi

isika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasarkarena berhubungan dengan perilaku dan struktur

benda. (Giancoli, 2001: 1). Karena itu, fisikadipelajari sejak mengenyam pendidikan sekolah menengah.Namun, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam

F

Page 5: ARTIKEL ILMIAH

mempelajari dan memahami konsep fisika. MenurutWarkitri (dalam Sutrisno, Kresnadi dan Kartono, 2007)kesulitan belajar adalah kesulitan siswa dalam menerimaatau menyerap pelajaran yang disampaikan guru. Bentukkesulitan tersebut dapat berupa kesulitan dalampenyelesaian soal. Kebanyakan siswa keliru dalammenghubungkan konsep-konsep dalam fisika sehinggaterjadi kesalahan dalam menyelesaikan setiap soal.Berdasarkan hasil wawancara, guru fisika kelas XI SMANegeri 1 Pontianak mengatakan bahwa siswa kesulitandalam menyelesaikan soal yang berbentuk gambar, soalessay berbentuk uraian dan kebanyakan siswa hanyamenggunakan persamaan matematika untuk menyelesaikanpersoalan fisika tanpa menggambar konsep fisisnya(Wawancara 19 Januari 2013).

Salah satu model pembelajaran yang dapat membantumengatasi kesulitan siswa adalah model PBL. Model PBLmerupakan suatu model pembelajaran yang difokuskan padapengalaman pembelajaran yg diatur meliputi penyelidikandan pemecahan masalah khususnya masalah yang berkaitandengan kehidupan sehari-hari. Dalam penerapannya, modelPBL menciptakan suatu lingkungan pembelajaran yangmelibatkan siswa dalam memecahkan suatu masalahsedangkan guru berperan untuk melatih pemikiran siswa,membimbing penyelidikan siswa dan memfasilitasipembelajaran untuk tingkat pemahaman yang lebih dalamketika memasuki penyelidikan (IMSA, 2008: 1). MenurutTrianto (dalam Aqla, 2011) model PBL bercirikanpenggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yangharus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkanketerampilan berfikir kritis dan memecahkan masalah,serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantusiswa mencapai keterampilan mengarahkan diri sehinggadapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembanganaktivitas siswa, baik secara individual maupunberkelompok. Model ini cocok diterapkan pada materiusaha dan energi karena materi tersebut dapat ditemukandalam kehidupan sehari-hari sehingga masalah-masalah

Page 6: ARTIKEL ILMIAH

yang berkaitan dengan materi tersebut dapat digunakandalam pembelajaran. Selain itu, karena masalah yangdigunakan berkaitan dengan kehidupan nyata, dapatmemotivasi siswa untuk belajar karena mereka dapatmenerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. PenelitianLinda (2011) mengenai “Penerapan model PBL untukmeningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas V SDNPringapus 2 kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek” jugamenemukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswasetelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan modelPBL. Nilai rata-rata siswa yang awalnya 63,4 meningkatmenjadi 80,94 yang menunjukkan bahwa model PBL dapatmembantu meningkatkan hasil belajar siswa.

Untuk menurunkan jumlah kesulitan siswa agarhasil belajar yang diperoleh optimal diperlukankemampuan multirepresentasi yang harus dimiliki setiapsiswa. Kemampuan merepresentasikan proses fisika dalambeberapa representasi dapat membantu siswamenyelesaikan masalah-masalah fisika yang dianggapsulit. Oleh karena itu, penguasaan konten fisika secarabenar dapat dilihat dari penguasaan fisika secaramultirepresentasi, yaitu dalam representasi verbal,matematika, gambar dan grafik (Heuvelen dan Zou, 2001:1). Representasi merujuk pada susunan yang dapatmenggambarkan, melambangkan, atau mewakili objek danproses (David Rosengrant, Eugenia Etkina dan Alan VanHeuvelen, 2006). Perpaduan antara beberapa representasidisebut dengan multirepresentasi. Multirepresentasiadalah merepresentasikan proses fisika dalam banyakcara yang berbeda melalui kata-kata, gambar, diagram,grafik dan persamaan. Soal tentang fisika dianggapsebagai proses fisika. Proses pertama dideskripsikandengan kata-kata yang merupakan representasi verbaldari proses. Selanjutnya, sebuah sketsa atau gambaryang disebut representasi gambar digunakan untukmerepresentasikan proses. Kemudian diikuti denganrepresentasi fisis yang melibatkan lebih banyakdeskripsi tentang fisika seperti diagram benda bebasdan grafik. Terakhir, proses direpresentasikan secara

Page 7: ARTIKEL ILMIAH

matematika dengan menggunakan prinsip fisika dasaruntuk menggambarkan proses (Heuvelen dan Zou, 2001: 1).

Multirepresentasi memiliki tiga fungsi utamayaitu sebagai pelengkap, pembatas interpretasi danmembangun pemahaman yang lebih mendalam. Fungsimultirepresentasi yang pertama adalah sebagaipelengkap. Penggunaan multirepresentasi dapat membentuksuatu susunan yang saling melengkapi sehinggamemudahkan siswa dalam menarik kesimpulan dari konsepyang dipelajarinya. Contohnya fenomena fisika biasanyadideskripsikan dalam kalimat-kalimat bahasa sehari-hari(representasi verbal). Representasi verbal kemudiandiinterpretasikan ke dalam bentuk gambar atau grafikyang memiliki kemiripan dengan keadaan yangsesungguhnya dan kemudian diubah menjadi diagram bendabebas (representasi fisis). Selanjutnya diagram bendabebas disederhanakan sehingga menjadi diagram vektor.Dari diagram vektor yang tersedia, diturunkan kepersamaan-persamaan matematika. Oleh sebab itu, dapatdisimpulkan bahwa representasi-representasi semacamini saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.Jika salah satu representasi tidak ada, maka penyajiankonsep fisika dalam representasi verbal tidak akandapat disajikan ke dalam representasi matematis atausiswa kemungkinan keliru dalam menyajikan konsep kedalam representasi matematika. Fungsi multirepresentasiyang kedua adalah untuk mengatasi kendala-kendalainterpretasi. Penggunaan multirrepresentasi dapatdigunakan untuk membantu pembelajar membangun pemahamanyang lebih baik terhadap suatu konsep dibandingkandengan menggunakan satu representasi. Contohnyafenomena atau kejadian fisika seringkali susahdimengerti oleh siswa karena dideskripsikan dalampenjelasan verbal melaui teks yang dapat membuat siswamenafsirkannya berbeda-beda. Oleh sebab itu, agarpenjelasan verbal mudah dipahami maka harus dilengkapigambar atau grafik yang relevan dengan informasi yangdibicarakan karena dengan adanya grafik atau gambardapat memberikan batas-batas yang jelas antara keadaan

Page 8: ARTIKEL ILMIAH

sesungguhnya dengan keadaan menurut teori. Kemudianditurunkan ke persamaan-persamaan matematika. Fungsimultirepresentasi yang ketiga adalah memperdalampemahaman Multirepresentasi dapat digunakan untukmemperdalam pemahaman tentang suatu onsep. Contohnyadalam memahami konsep usaha dan energi, siswa perlumengerti kejadian yang disajikan secara verbal kemudiandiinterpretasikan dengan menggambarkan mirip dengankeadaan sesungguhnya. Setelah itu, diiterpretasikan kedalam bentuk diagram benda bebas, selanjutnya dibuatdiagram vektor. Pembuatan diagram vektor inilah yangakhirnya akan digunakan untuk mencari persamaan-persamaan matematika yang hasilnya akan membuatpembelajar memiliki pemahaman yang lebih mendalam.

Melalui pendekatan multirepresentasi dalam suatupembelajaran, memberikan siswa kesempatan untukmemahami konsep fisika dengan berbagai representasiyang berbeda. Pada penelitian ini, pendekatanmultirepresentasi dilakukan di seluruh pembelajarandengan menggunakan multirepresentasi yang terdiri darirepresentasi verbal, representasi gambar, representasifisis dan representasi matematis. Menurut Alan VanHeuvelen dan Xueli Zou (2001) proses usaha dan energidapat direpresentasikan secara verbal, gambar, diagrambatang dan representasi matematika sehingga pendekatanmultirepresentasi dapat diterapkan pada materi usahadan energi.

Penggunaan model PBL dengan pendekatanmultirepresentasi pada pembelajaran tentang usaha danenergi dianggap tepat. Hal ini disebabkan penggunaanmodel PBL dengan pendekatan multirepresentasi dapatmembantu siswa mengatasi kesulitan dalam menyelesaikansoal melalui langkah-langkah pembelajaran yang terdapatdi dalam model PBL. Selain itu melalui pendekatanmultirepresentasi yang digunakan dalam pembelajarandapat membantu siswa ketika menyelesaikan soal yangberkaitan dengan usaha dan energi melalui berbagaimacam representasi seperti representasi gambar, fisisdan matematis. Hal ini didukung hasil penelitian Linda

Page 9: ARTIKEL ILMIAH

(2011) mengenai “Penerapan model PBL untuk meningkatkanpembelajaran IPA siswa kelas V SDN Pringapus 2kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek” juga menemukanbahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelahdilakukan pembelajaran dengan menggunakan model PBLserta penelitian yang dilakukan Helen (2012) mengenaiintegrasi remediasi kesulitan siswa dalam pembelajaranpada materi hukum Newton menggunakan multirepresentasimenemukan penurunan jumlah kesulitan siswa dengan nilaieffect size 1,085 (efektifitas tinggi). Hal inimenunjukkan bahwa multirepresentasi dapat membantumengurangi kesulitan siswa. Karena itu, penelitian iniberupa penggunaan model PBL dengan pendekatanmultirepresentasi untuk mengatasi kesulitan siswa dalammenyelesaikan soal tentang usaha dan energi di kelasXI SMA Negeri 1 Pontianak.

Masalah yang akan dijawab penelitian ini adalahapakah terdapat penurunan jumlah kesulitan siswasebelum dan sesudah penggunaan model PBL denganpendekatan multirepresentasi pada materi usaha danenergi, apakah terdapat peningkatan kemampuanmultirepresentasi siswa sebelum dan sesudah penggunaanmodel PBL dengan pendekatan multirepresentasi padamateri usaha dan energi serta apakah terdapat korelasiantara hasil posttest kesulitan siswa dalam menyelesaikansoal dengan hasil posttest kemampuan multirepresentasisiswa.

METODEBentuk penelitian berupa pre-experimental design dengan

rancangan one group pretest-postest design yang dapatdigambarkan sebagai berikut.

Tabel 1 Rancangan Penelitian One Group Pretest-PostestDesign

TesAwal

Perlakuan

TesAkhir

O1 X O2

(Sugiyono, 2011: 110)

Page 10: ARTIKEL ILMIAH

Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa SMANegeri 1 Pontianak di kelas XI IPA tahun pelajaran2012/2013 yang terdiri dari enam kelas yaitu XI IPA1,XI IPA2, XI IPA3, XI IPA4, XI IPA5 dan XI IPA6.Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengancara intact group (kelompok utuh). Intact group adalahmemilih para siswa yang berpartisipasi dalam penelitianberdasarkan kelas siswa tersebut. Dari keenam kelas XIIPA dilakukan cabut undi untuk menentukan kelompok yangakan berpartisipasi dalam penelitian, sehinggadiperoleh satu kelas yang menjadi kelompok partisipan,kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen (28 siswa).Namun, kelas uji coba soal dilakukan di kelas XI IPA 1SMA Negeri 3 Pontianak (29 siswa) agar tidak terjadikebocoran soal.

Untuk melihat kesulitan siswa digunakan tes yangterdiri dari 5 soal essay dengan soal pre-test dan post-testsama tetapi posisi soal dibedakan. Tingkat validitaspre-test adalah 3,56 dalam skala 1-5, sedangkan tingkatreliabilitas pre-test adalah 0,534.

Data yang dianalisis adalah data yang dikumpulkanoleh para siswa yang mengalami kesulitan saatmengerjakan pre-test dan post-test serta data kemampuanmultirepresentasi siswa dalam menyelesaikan soaltentang usaha dan energi.

Apabila data berbentuk interval atau skordilakukan uji normalitas data. Statistik parametrikdigunakan apabila data yang berbentuk interval atauskor terdistribusi normal. Namun, jika tidakterdistribusi normal dilakukan analisis datamenggunakan statistik non parametrik yang dibantudengan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi17.0. Statistik non parametrik juga digunakan apabiladata berbentuk nominal atau ordinal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Page 11: ARTIKEL ILMIAH

Penelitian yang dilaksanakan di kelas XI IPA SMAN1 Pontianak selama lima kali pertemuan diperoleh datates awal (pre-test) yang dilakukan sebelum kegiatanpembelajaran menggunakan model PBL dengan pendekatanmultirepresentasi dan data tes akhir (post-test) yangdilakukan setelah kegiatan pembelajaran.

Penggunaan model PBL dengan pendekatanmultirepresentasi dikatakan berhasil jika terjadipenurunan persentase kesulitan siswa dan terdapatpeningkatan kemampuan multirepresentasi.

Distribusi harga proporsi persentase penurunankesulitan siswa digunakan untuk mengetahui penurunanjumlah kesulitan siswa dalam bentuk persentase sertauntuk melihat besar peningkatan kemampuanmultirepresentasi. Effect size dengan aturan ruas jaridigunakan untuk menetapkan tingkat efektivitaspenggunaan model PBL dengan pendekatanmultirepresentasi terhadap penurunan persentasekesulitan siswa. Analisis korelasi koefisienkontingensi digunakan untuk mengetahui korelasi antarahasil posttest kesulitan siswa dalam menyelesaikan soaldengan hasil posttest kemampuan multirepresentasi siswa.

Jumlah siswa kelas XI IPA 3 yaitu 32 siswa, namundalam kegiatan pre-test dan post-test hanya diikuti 28siswa sedangkan 4 siswa lainnya tidak hadir sehinggajumlah data yang diolah yaitu 28 siswa.

Pada penggunaan model PBL dengan pendekatanmultirepresentasi multirepresentasi dalam pembelajarandilakukan pre-test untuk melihat kesulitan yang dialamisiswa. Berdasarkan hasil pre-test rata-rata persentasekesulitan siswa sebesar 76,43% sedangkan untuk hasilpost-test rata-rata persentase kesulitan siswa sebesar34,84%. Hal ini menunjukkan terdapat penurunan rata-rata persentase kesulitan siswa sebesar 41,59%.

Selain untuk melihat penurunan persentasekesulitan siswa, penelitian ini digunakan untuk melihatpeningkatan kemampuan multirepresentasi siswa.Berdasarkan pre-test rata-rata persentase kemampuanmultirepresentasi siswa sebesar 33,57% sedangkan untuk

Page 12: ARTIKEL ILMIAH

hasil post-test rata-rata persentase kemampuanmultirepresentasi siswa sebesar 85,95%. Hal inimenunjukkan terdapat peningkatan rata-rata persentasekemampuan multirepresentasi siswa sebesar 52,38%.Peningkatan rata-rata persentase kemampuanmultirepresentasi siswa sebesar 52,38%. Semua siswamengalami peningkatan kemampuan multirepresentasi dalampenyelesaian soal. Sebagian siswa ada mengalamipeningkatan sangat besar dan ada juga yang mengalamisedikit peningkatan karena ada beberapa siswa yang saatpre-test telah menggunakan multirepresentasi di setiapsoal walaupun hanya representasi gambar danrepresentasi matematis saja.

Untuk mengetahui efektivitas penggunaan model PBLdengan pendekatan multirepresentasi digunakan rumusEffect Size dengan batas efektivitasnya menggunakan aturanruas jari. Harga effect size dalam penelitian ini sebesar2,18. Menurut aturan ruas jari jika harga Effect Size >0,7 maka tergolong tinggi tergolong tinggi. Hal inimenunjukkan penggunaan model PBL dengan pendekatanmultirepresentasi efektif untuk mengatasi kesulitansiswa dalam menyelesaikan soal tentang usaha danenergi.

Hasil analisis korelasi menggunakan koefisienkontingensi (Tabel 2) menunjukkan bahwa Ho diterimasehingga tidak terdapat korelasi yang signifikan antarahasil posttest kesulitan siswa dan hasil posttest kemampuanmultirepresentasi siswa (C = 0.935, p = 0.348)

Tabel 2 Hasil Uji Korelasi Menggunakan KoefisienKontingensi

ValueApprox.Sig.

Nominal by Nominal

Contingency Coefficient

.935 .348

N of Valid Cases 28

Page 13: ARTIKEL ILMIAH

PembahasanPenelitian pre-eksperimen dengan rancangan “One-

Group Pretest-Posttest Design” ini bertujuan untuk mengetahuiefektivitas penggunaan model PBL dengan pendekatanmultirepresentasi terhadap penurunan persentasekesulitan siswa. Penelitian ini, memberikan perlakuanpada kelas eksperimen yang dipilih secara intact group.Perlakuan yang diberikan berupa pennggunaan modelproblem based learning dengan pendekatan multirepresentasidalam pembelajaran. Instrumen dalam penelitian inimenggunakan tes essay pada saat pre-test dan post-test.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3, 4, 10,11 dan 17 Mei di Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Pontianak.Tes awal dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2013 pada jampertama dengan tujuan untuk mengetahui persentasekesulitan siswa dan peningkatan kemampuanmultirepresentasi awal siswa. Pada tanggal 4 Meidilaksanakan pertemuan pertama dengan perlakuanpenggunaan model PBL dengan pendekatanmultirepresentasi dalam pembelajaran. Selanjutnya,pertemuan kedua dan ketiga dilaksanakan pada tanggal 10dan 11 Mei 2013 pada jam pertama dengan alokasi dua jampelajaran. Setelah itu, pada tanggal 17 Mei 2013dilaksanakan tes akhir untuk melihat apakah terjadipenurunan persentase kesulitan siswa serta peningkatanpersentase kemampuan multirepresentasi siswa.

Penelitian pre-eksperimen dengan rancangan “One-Group Pretest-Posttest Design” ini bertujuan untuk mengetahuiefektivitas penggunaan model PBL dengan pendekatanmultirepresentasi terhadap penurunan persentasekesulitan siswa. Penelitian ini, memberikan perlakuanpada siswa yang dipilih secara intact group. Perlakuanyang diberikan berupa penggunaan model PBL denganpendekatan multirepresentasi dalam pembelajaran.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan test essaypada saat pre-test dan post-test. Tes essay ini digunakanuntuk mengukur penurunan persentase kesulitan siswa danpeningkatan kemampuan multirepresentasi siswa.

Page 14: ARTIKEL ILMIAH

Penelitian ini menemukan penurunan rata-ratapersentase kesulitan siswa, sebesar 41,59%. Hal inisejalan dengan pendapat Donald Woods (dalam Taufiq,2010) yang menyatakan PBL lebih dari sekedar lingkunganyang efektif untuk mempelajari pengetahuan tertentu.PBL dapat membantu siswa membangun kecakapan sepanjanghidupnya dalam memecahkan masalah, kerja sama tim danberkomunikasi yang dapat mengatasi kesulitan siswa dalmmenyelesaikan soal. Penelitian Suhandi dan Wibowo(2012) juga menemukan penggunaan multirepresentasidapat mempertajam dan mengokohkan pemahaman konsepmahasiswa, serta mengurangi kesulitan siswa, karenamakna suatu konsep akan lebih jelas ketika disajikandengan berbagai representasi.

Penurunan rata-rata persentase jumlah kesulitansiswa yang tidak terlalu besar disebabkan karena masihada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalammenyelesaikan soal yang menggunakan penguraian gaya.Hal ini disebabkan mereka kurang mengerti mengenaikonsep-konsep yang ada pada materi gaya sehinggakesulitan menerapkannya ketika menyelesaikan soaltentang usaha dan energi yang berhubungan denganpenguraian gaya dan soal-soal untuk model PBL merupakansoal yang cukup sulit sehingga dibutuhkan pemahamankonsep fisika yang kuat agar dapat menyelesaikanmasalah tersebut. Di samping itu, ada beberapa siswayang tidak berkonsentrasi penuh pada saatberlangsungnya proses pembelajaran. Hal tersebutmengakibatkan ada siswa yang mengalami peningkatan skoryang sedikit. Namun ada juga yang mengalami peningkatanskor yang tinggi disebabkan karena pada saat prosespembelajaran berlangsung siswa tersebut sangat aktifdari siswa-siswa yang lainnya.

Penelitian ini juga digunakan untuk melihatpeningkatan kemampuan multirepresentasi siswa setelahdilakukan pembelajaran menggunakan model PBL denganpendekatan multirepresentasi. Berdasarkan hasil temuandiperoleh peningkatan rata-rata persentase kemampuanmultirepresentasi siswa sebesar 52,38%. Hanya terdapat

Page 15: ARTIKEL ILMIAH

beberapa siswa yang menggunakan multirepresentasi disemua soal dan siswa tersebut termasuk siswa yangpandai di kelasnya. Hal ini sesuai dengan penelitianHeuvelen dan Zou (2001) yang mengatakan seorang yangpandai dalam fisika sering menggunakanmultirepresentasi dalam menyelesaikan soal fisikasedangkan seorang yang baru mengenal fisika hanyaberpusat pada rumus dalam menyelesaikan soal-soalfisika. Selain itu siswa masih belum mengertimerepresentasikan soal fisika dalam bentuk representasifisis. Hal ini disebabkan konsep-konsep penguraian gayayang berkaitan dengan materi usaha dan energi belummereka kuasai dengan benar sehingga siswa yang tidakmengerti membuat representasi fisis hanya menggunakanrepresentasi matematis dalam menyelesaikan soal-soaltentang usaha dan energi.

Efektivitas yang tergolong tinggi sebesar 2,18pada penelitian ini, disebabkan penggunaan model PBLdengan pendekatan multirepresentasi dan kehadiran gurudalam pembelajaran. Model PBL merupakan suatu modelpembelajaran yang menuntut semua siswa turut aktifdalam memecahkan masalah yang diberikan. Masalahtersebut berupa soal-soal fisika yang cukup sulit sertadapat menggunakan beberapa jenis penyelesaian dan dapatdirepresentasikan ke dalam representasi gambar, fisisdan matematis. Selain itu, proses pembelajarandilakukan dengan pendekatan multirepresentasi. Denganadanya penerapan pendekatan multirepresentasidiharapkan dapat membantu siswa menyelesaikan soal-soalfisika yang sulit tentang usaha dan energi denganbantuan berbagai jenis representasi. Selain itu,kehadiran guru fisika di dalam pembelajaran sebagaiobserver dapat memotivasi mereka sehingga serius ketikamelaksanakan proses pembelajaran dan diskusi kelompoksehingga terdapat penurunan jumlah kesulitan siswasetelah dilakukan post-test.

Pada penelitian ini juga melihat korelasi antarahasil posttest kesulitan siswa dalam menyelesaikan soaldengan hasil posttest kemampuan multirepresentasi siswa.

Page 16: ARTIKEL ILMIAH

Berdasarkan hasil uji korelasi yang dilakukanmenggunakan koefisien kontingensi, tidak terdapatkorelasi antara hasil posttest kesulitan siswa dalammenyelesaikan soal dengan hasil posttest kemampuanmultirepresentasi siswa (C = 0,935, p = 0.348). Tidakditemukannya korelasi yang signifikan antara hasilposttest kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal denganhasil posttest kemampuan multirepresentasi siswa jugadisebabkan ketika pemberian skor untuk kemampuanmultirepresentasi siswa, penskoran hanya melihat adaatau tidaknya multirepresentasi yang digunakan siswatanpa melihat benar atau keliru representasi yangdigunakan.

Kemampuan multirepresentasi siswa yang dapatmenurunkan kesulitan siswa tidak hanya ditentukan dariada atau tidak multirepresentasi yang digunakan namun,ditentukan oleh pemahaman siswa terhadapmultirepresentasi tersebut. Hal ini dapat dimengertimengingat penggunaan berbagai representasi dalam suatupenjelasan konsep dapat membantu memudahkan siswa dalammemahaminya. Ketika dengan menggunakan suatureprersentasi, pemahaman konsep siswa belum baik, makapenggunaan representasi lainnya akan membantu siswaterhadap pemahaman konsep yang bersangkutan. Dengandemikian pemahaman konsep siswa akan lebih mendalam(Suhandi dan Wibowo, 2012: 6).

.SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Penelitian ini menemukan efektivitas penggunaanmodel PBL dengan pendekatan multirepresentasi dalammenurunkan persentase rata-rata kesulitan siswa denganpenurunan rata-rata persentase kesulitan siswa sebesar41,59%. Penelitian ini juga menemukan peningkatan rata-rata persentase kemampuan multirepresentasi siswasebesar 52,38%. Efektivitas penelitian ini tergolongtinggi (ES = 2,18). Selain itu, tidak ditemukankorelasi yang signifikan antara hasil posttest kesulitansiswa dalam menyelesaikan soal dengan hasil posttest

Page 17: ARTIKEL ILMIAH

kemampuan multirepresentasi siswa (C = 0,935, p =0.348).

SaranBerdasarkan Penelitian yang dilakukan, dikemukakanbeberapa saran sebagai berikut: (1) Untuk meningkatkankemampuan multirepresentasi siswa perlu diberikanlatihan berupa soal-soal yang menggunakanmultirepresentasi sehingga siswa mahir dalammerepresentasikan soal-soal fisika khususnya dalambentuk representasi fisis, (2) Untuk menurunkankesulitan yang dialami siswa, sebaiknya diberikanpenguatan konsep mengenai penguraian gaya sehinggaketika menyelesaikan soal usaha dan energi siswa tidakmengalami kebingungan ketika menguraikan gaya-gaya yangbekerja pada benda, (3) Dalam penerapan model PBLpembelajaran menjadi kurang efektif karena anggotakelompok terdiri dari 7 siswa sehingga tidak semuasiswa berperan aktif sebaiknya pembagian kelompok siswamaksimal 4 orang agar pembelajaran lebih efektif dansemua siswa aktif untuk berdiskusi.

DAFTAR RUJUKAN

Amir, Taufiq M. (2010). Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta : Kencana.

Aqla, Syarifah. (2011). Peningkatan Kemandirian danHasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem BasedLearning dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIISMP Negeri 2 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.Pontianak: FKIP UNTAN (skripsi).

Giancoli, Douglas C. (2001). Fisika Jilid I. (Edisi ke-5). (Penterjemah: Yuhilza Hanun). Jakarta: Erlangga.

Page 18: ARTIKEL ILMIAH

Heuvelen, Alan Van dan Xueli Zou. (2001). MultipleRepresentations of Work-Energy Processes.(Online).(http://wsteelman.iweb.bsu.edu/portfolio/artifacts/Physics/Articles/Heuvelen_Energy/Representations2001.pdf, diakses 23 Desember2012).

IMSA. (2008). Problem Based Learning Matters. (Online).(http://pbln.imsa.edu/resources/PBL_Matters.pdf,diakses 20 Desember 2012).

Rachmawati, Linda. (2011). Penerapan model problem basedlearning (PBL) untuk meningkatkan pembelajaran IPAsiswa kelas V SDN Pringapus 2 kecamatan DongkoKabupaten Trenggalek. (Online).(http:library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=48510, diakses 16 Januari 2013).

Suhandi,A dan F.C Wibowo. (2012). Pendekatan Multirepresentasi dalam Pembelajaran Usaha-Energi dan Dampak terhadap Pemahaman Konsep Mahsiswa. Bandung : UPI.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, Leo. Heri Kresnadi dan Kartono. (2007). BahanAjar Untuk Pengembangan Pembelajaran IPA SD.Pontianak: LPPJ PGSD.

Wijaya, Helen. (2012). Integrasi Remediasi KesulitanBelajar Siswa dalam Pembelajaran pada Materi HukumNewton dengan Menggunakan Multirepresentasi dikelas X SMA Negeri 7 Pontianak. Pontianak: FKIPUNTAN (skripsi).

Page 19: ARTIKEL ILMIAH