1 EVALUASI PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013 (Oleh Puslitbang Kebudayaan) A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pendampingan merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mempercepat pemahaman dan keterampilan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kegiatan pendampingan bertujuan memberi penguatan kepada sekolah agar dapat melaksanakan Kurikulum 2013 dari tahapan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pencapaian kompetensi peserta didik dengan baik. Fokus pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 meliputi pemantapan pengetahuan guru terhadap Kurikulum 2013 yang mencakup: Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar proses, standar penilaian dan pengisian laporan hasil pencapaian kompetensi (rapor) peserta didik, penyusunan RPP, serta pengembangan bahan ajar, buku guru, buku siswa, muatan lokal, matrikulasi (bridging course), bimbingan dan konseling, dan ekstrakurikuler Untuk mencapai suatu kondisi manajemen pendampingan yang memenuhi ketentuan implementasi Kurikulum 2013, diperlukan konsep penjaminan mutu pendampingan yang jelas dan terukur. Hal tersebut bertujuan mengidentifikasi kesenjangan dan menemukan penyebab terjadinya perbedaan antara kondisi ideal dengan hasil unjuk kerja (kinerja) pendampingan. Informasi tersebut diperlukan dalam rangka perbaikan mutu berupa potret realitas ketercapaian pendampingan Kurikulum 2013 dan pola-pola hubungan antar berbagai dimensi realitas tindakan sesuai standar dan prosedur yang ditetapkan. Dalam konteks kebijakan, kajian ini ditujukan untuk melakukan evaluasi implementasi dan ketercapaian tujuan-tujuan kebijakan pendampingan Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan melalui Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Pelaksanaan evaluasi melalui serentetan proses yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data menjadi fokus dalam kajian ini. Mengingat pentingnya evaluasi untuk mendapatkan umpan balik dari program pendampingan implementasi Kurikulum 2013 dari para guru dan kepala sekolah, Balitbang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Evaluasi terhadap Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013. Hasil evaluasi pendampingan Kurikulum akan dapat dijadikan acuan bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk lebih meningkatkan kualitas pelaksanaan pendampingan dan implementasi Kurikulum 2013. 1
artikel mengenai pendampingan kurikulum 2013 oelh puslitbangbud. dan paparan nya.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
EVALUASI PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013
(Oleh Puslitbang Kebudayaan)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendampingan merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mempercepat
pemahaman dan keterampilan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kegiatan
pendampingan bertujuan memberi penguatan kepada sekolah agar dapat melaksanakan
Kurikulum 2013 dari tahapan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan
mengevaluasi pencapaian kompetensi peserta didik dengan baik. Fokus pendampingan
pelaksanaan Kurikulum 2013 meliputi pemantapan pengetahuan guru terhadap Kurikulum 2013
yang mencakup: Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kerangka dasar dan struktur kurikulum,
standar proses, standar penilaian dan pengisian laporan hasil pencapaian kompetensi (rapor)
peserta didik, penyusunan RPP, serta pengembangan bahan ajar, buku guru, buku siswa, muatan
lokal, matrikulasi (bridging course), bimbingan dan konseling, dan ekstrakurikuler
Untuk mencapai suatu kondisi manajemen pendampingan yang memenuhi ketentuan
implementasi Kurikulum 2013, diperlukan konsep penjaminan mutu pendampingan yang jelas dan
terukur. Hal tersebut bertujuan mengidentifikasi kesenjangan dan menemukan penyebab
terjadinya perbedaan antara kondisi ideal dengan hasil unjuk kerja (kinerja) pendampingan.
Informasi tersebut diperlukan dalam rangka perbaikan mutu berupa potret realitas ketercapaian
pendampingan Kurikulum 2013 dan pola-pola hubungan antar berbagai dimensi realitas tindakan
sesuai standar dan prosedur yang ditetapkan. Dalam konteks kebijakan, kajian ini ditujukan untuk
melakukan evaluasi implementasi dan ketercapaian tujuan-tujuan kebijakan pendampingan
Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan melalui Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang
Implementasi Kurikulum.
Pelaksanaan evaluasi melalui serentetan proses yang saling berkaitan untuk
mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data menjadi fokus dalam kajian ini. Mengingat
pentingnya evaluasi untuk mendapatkan umpan balik dari program pendampingan implementasi
Kurikulum 2013 dari para guru dan kepala sekolah, Balitbang, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melaksanakan Evaluasi terhadap Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013. Hasil
evaluasi pendampingan Kurikulum akan dapat dijadikan acuan bagi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk lebih meningkatkan
kualitas pelaksanaan pendampingan dan implementasi Kurikulum 2013.
1
2. Tujuan
Tujuan evaluasi pendampingan Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk mengkaji efektivitas
pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 di sekolah yang menjadi sasaran. Secara khusus
evaluasi pendampingan Kurikulum 2013 bertujuan sebagai berikut.
a. Melakukan evaluasi aspek manajerial (perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan)
pendampingan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SD (PSD),
Pembinaan SMP (PSMP), Pembinaan SMA (PSMA), dan Pembinaan SMK (PSMK) pada
sejumlah sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada tahun 2013,
b. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pendampingan Kurikulum 2013 pada Direktorat PSD,
PSMP, PSMA, dan PSMK,
c. Merumuskan rekomendasi kebijakan sebagai bahan perumusan kebijakan pendampingan
Kurikulum 2013 pada masa yang akan datang.
3. Ruang Lingkup Evaluasi
Evaluasi pendampingan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh Direktorat PSD, PSMP,
PSMA, dan PSMK, mencakup:
a. Aspek manajerial pendampingan Kurikulum 2013, yaitu: perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, dan pelaporan,
b. Aspek akademik pendampingan Kurikulum 2013, yaitu: buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, materi pelatihan, pelaksanaan proses, dan penilaian hasil belajar.
4. Hasil yang Diharapkan
Kegiatan evaluasi pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 ini diharapkan
menghasilkan:
a. Rekomendasi aspek manajerial (perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan)
pendampingan Kurikulum 2013 pada Direktorat PSD, PSMP, PSMA, dan PSMK sebagai bahan
revisi kebijakan pendampingan atau kegiatan sejenis pada masa yang akan datang,
b. Rumusan rekomendasi bahan rumusan kebijakan pada aspek akademik pendampingan
Kurikulum 2013 (buku teks pelajaran dan buku panduan guru, materi pelatihan, pelaksanaan
proses pembelajaran, dan penilaian hasil belajar) atau kegiatan sejenis pada masa yang akan
datang,
c. Rumusan rekomendasi pelaksanaan pendampingan (pemahaman kompetensi, pemahaman
materi, pemahaman proses pembelajaran, dan pemahaman penilaian),
d. Rekomendasi kebijakan sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan, perencanaan program,
penganggaran, pelaksanaan kegiatan, dan penyusunan dokumen rencana strategis
pencapaian target pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 pada masa yang akan datang.
B. METODOLOGI
1. Pendekatan Evaluasi
Evaluasi ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan
mengenai fenomena nyata implementasi kebijakan pendampingan Kurikulum 2013 yang
dilaksanakan beberapa Direktorat di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendekatan deskriptif cenderung bersifat kualitatif dalam konteks evaluasi kebijakan formal
(formal policy evaluation (Dunn, 2000) atau formal policy impacts (Dye, 1976) pada kondisi obyek
yang alamiah dan analisis data bersifat induktif. Evaluasi ini memanfaatkan berbagai pendekatan
lintas disiplin ilmu sosial terapan yang menerapkan berbagai metode penyelidikan, dalam konteks
argumentasi dan debat publik (Deleon, 2006). Untuk itu diperlukan pendekatan dan disiplin ilmu
yang bervariasi yang sesuai dengan situasi, hakekat masalah, bersifat kontektual, multi-metode,
dan berorientasi pada masalah (Lasswell, 2008).
2. Metode Evaluasi
Evaluasi ini menggunakan metode evaluasi kebijakan pendidikan dengan memanfaatkan
berbagai strategi dan teknik. Hal tersebut bertujuan agar menghasilkan gambaran hasil utuh
evaluasi mengenai fenomena yang dikaji dan untuk memperkuat analisis evaluasi (Bennett, 2003).
Metode ini termasuk descriptive exploratory untuk mengeksplorasi, mengumpulkan
menganalisis data kuantitatif yang berkaitan dengan data kualitatif.
3. Desain Evaluasi
Berdasarkan pemilihan metode evaluasi di atas, maka disusun desain yang
menggambarkan pelaksanaan evaluasi evaluasi terhadap implementasi kebijakan pendampingan
Kurikulum 2013 oleh beberapa Direktorat di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Desain evaluasi yang dikembangkan oleh Tim Evaluasi mengadaptasi berbagai
pendapat ahli yang disesuaikan dengan tujuan evaluasi, bentuk visual sebagai berikut.
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013
Formal evaluation mengunakan metode deskriptif (descriptive evaluation research) yang
dikaji secara kualitatif dan kuantitatif. Evaluasi ini menekankan kepada upaya melakukan evaluasi
terhadap kebijakan pendampingan Kurikulum 2013 oleh beberapa Direktorat di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sedang berlangsung atau berkelanjutan (ongoing
evaluation) (Miller, and Sidney, 2007). Oleh karena itu, kemanfaatan kebijakan yang dituangkan
dalam bentuk program dapat difahami secara lugas dengan memberikan penjelasan (deskriptif)
rasional atas evaluasi terhadap program atau kebijakan tersebut.
b. Content Analysis
Evaluasi ini juga menggunakan metode analisis isi (content analysis) yang lebih
menekankan pada penelaahan kebijakan yang sudah ada (dokumen terkait dengan pelaksanaan
Kurikulum 2013). Krippendorff (2004) menyatakan “Content analysis is a research technique for
making replicable and valid inferences from texts (or other meaningful matter) to the contexts of
their use”. Sebagai teknik evaluasi, analisis isi berusaha membuat inferensi valid guna
mengungkap makna yang terkandung dalam sebuah teks sesuai dengan konteks implementasi
kebijakan pendampingan Kurikulum 2013.
c. Populasi dan Sampel (Social Situation)
Social situation (situasi sosial populasi) evaluasi ini adalah beberapa Direktorat di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu sebanyak 6 (enam) direktorat dengan
distribusi heterogenitas populasi yang mempunyai karakteristik unik. Oleh karena itu, Tim Evaluasi
mengambil seluruh populasi sebagai target evaluasi (total sampling) sehingga presisinya dianggap
cukup untuk menjamin tingkat kebenaran hasil evaluasi. Selain itu, Tim Evaluasi juga menerapkan
“snowball sampling technique” (Lincoln and Guba, 1985) atau “continuous adjustment of
‘focusing’ of the sampel” (Spradley dalam Sugiono, 2008).
4. Instrumen Evaluasi
Instrumen evaluasi disusun berdasarkan tahapan yang terdapat pada pelaksanaan
pendampingan Kurikulum 2013. Deskripsi singkat instrumen yang digunakan, sebagai berikut: (1)
Dokumentasi digunakan untuk menjaring data utama, klarifikasi data, pengayaan sudut pandang,
dan memudahkan Tim Evaluasi selama analisis, dan (2) Focused-Group Discussion (FGD)
digunakan untuk menjaring data dari pelaku kunci/pemegang kebijakan yang terkait langsung
dengan pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013.
Dokumentasi yang memuat hasil pendampingan baik secara kuantitatif maupun kualitatif
dijaring melalui Instrumen Pendampingan Kurikulum 2013 oleh masing-masing Direktorat terkait.
Indikator yang digunakan untuk menyatakan tingkat keterpenuhan/, kesesuaian, keterlaksanaan,
dan pemahaman menggunakan Likert Scale (skala Likert). Masing-masing responden diminta
untuk menuliskan angka 1, 2, 3 atau 4 pada kolom yang tersedia berdasarkan tingkat pemenuhan
indikator pada masing-masing butir.
5. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam evaluasi ini meliputi FGD dan telaah dokumen sebagai
alat pengambilan data (diperoleh melalui studi kepustakaan dari dokumen dan/atau laporan hasil
pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013, sebagaimana diagram di bawah ini.
a. Focused Group Discussion (FGD)
Dalam evaluasi ini dilakukan distribusi FGD untuk memperoleh informasi yang dapat
mengungkap ketercapaian sejumlah informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. FGD disusun
berdasarkan pengembangan tahapan pelaksanaan pendampingan, evaluasi literatur, masukan
para ahli kebijakan, dan praktisi mengenai pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013. FGD
ditujukan kepada seluruh sub-direktorat yang terkait langsung dengan kebijakan pendampingan
dan ditentukan dengan teknik total sampling. Hasil FGD digunakan sebagai bahan masukan dalam
merumuskan kebijakan, program, kegiatan dan juga pembiayaan penyusunan dokumen rencana
strategis pendampingan Kurikulum 2013.
Pelaksanaan Kebijakan Pendampingan Kurikulum 2013 dalam lingkup: a. Perencanaan b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Pelaporan
Hasil Pelaksanaan Pendampingan Kurikulum 2013 berasal dari: a. Direktorat PSD b. Direktorat PSMP c. Direktorat PSMA d. Direktorat PSMK e. Direktorat P2TK Dikmen
Pengkajian/Analisis Data
PENENTUAN TUJUAN
EVALUASI PENDAMPINGAN PENGAMBILAN DATA
KAJIAN
FGD & STUDI DOKUMEN INSTRUMEN PENELITIAN
SUMBER
DATA
DATA DOKUMENTASI FOCUSED GROUP DISCUSSION
Sas
ara
n
Kepala Sub-Direktorat
terkait
PERBANDINGAN RENCANA VS HASIL PENDAMPINGAN
PERUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN
b. Studi Dokumentasi
Untuk memperoleh data dan informasi utama yang dibutuhkan, digunakan studi
dokumentasi. Teknik pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memperjelas konstruksi evaluasi
dan keterkaitan antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dampak implementasi kebijakan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dokumen yang digunakan dalam evaluasi ini adalah
berbagai dokumen tentang implementasi kebijakan pendampingan Kurikulum 2013, yang
meliputi: panduan/pedoman/ petunjuk teknis, laporan hasil pendampingan, resume laporan,
bahan paparan pendampingan, dan lain-lain. Dokumen tersebut digunakan sebagai bahan analisis
untuk menemukan kesenjangan antara kebijakan strategis dengan hasil pelaksanaan
pendampingan.
c. Triangulasi Sumber Informasi/Data dan Teknik Evaluasi
1) Triangulasi Data/Informasi Evaluasi
Triangulasi data/informasi meliputi pemaparan hasil sementara evaluasi kepada Kepala
Sub-Direktorat terkait dalam rangka mengecek tingkat aksepbilitas (keberterimaan)
data/informasi yang telah diolah Tim Evaluasi. Selanjutnya, hasil sementara evaluasi
tersebut juga dikonfirmasikan kepada pelaksana teknis yang menangani pendampingan
Kurikulum 2013.
2) Triangulasi Teknik Evaluasi
Dalam melakukan evaluasi evaluasi pendampingan Kurikulum 2013 ini, Tim Evaluasi
mengecek setiap data yang diperoleh dari penangggung jawab masing-masing
direktorat.
6. Teknik Analisa Data
Analisis data dengan statistika deskriptif disajikan dalam bentuk tabel atau grafik
tentang aspek yang diukur. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan cara analisis selama
pengumpulan data dan analisis setelah data terkumpul. Analisis selama pengumpulan data
meliputi: mengidentifikasi instrumen dan data yang diperoleh dari masiing-masing penanggung
jawab direktorat; mengkategorikan data, mentabulasi data atau memasukkan data ke dalam
format tabulasi analisis, dan mengembangkan kerangka analisis.
Analisis dilakukan secara deskriptif (descriptive analysis) pada semua tahapan evaluasi.
Data yang terkumpul kemudian dilakukan kompilasi yang nantinya dianalisis secara deskriptif dan
tabuler. Hasil reduksi tersebut disajikan dalam bentuk data presentase dan dibuat deskripsi
naratif serta tabel matriks dan/atau grafik untuk memperjelas kecenderungan data yang
diperoleh, kemudian diinterpretasikan untuk mendapatkan kesimpulan sementara. Selanjutnya,
data evaluasi diverifikasi dengan mengecek kembali kepada penanggung jawab program
pendampingan di masing-masing direktorat. Untuk mendapatkan kredibilitas, keterandalan, dan
keabsahan data yang digunakan untuk menganalisis dan membuat kesimpulan akhir dan
digunakan untuk memberikan perumusan dan rekomendasi. Bagan analisis dapat digambarkan
sebagai berikut:
Untuk mempermudah interpretasi data, Tim Evaluasi membuat tabel kategori capaian
hasil pendampingan kurikulum 2013 demgamn merujuk pada derajat keterpenuhan pada Skala
Likert Instrumen Pendampingan. Skala tersebut kemudian dikonversi ke dalam bentuk persentase
untuk setiap kategori dan membuat kategori kualitatif untuk setiap persentase capaian.
a) Sekolah perlu menugaskan salah seorang guru yang sudah mahir agar dapat
membantu guru yang belum paham, dan membuat laporan kemajuan guru yang
didampingi kepada KS dan/atau PS.
b) Dinas Pendidikan setempat perlu melakukan "pendampingan khusus" dan memberi
penugasan terstruktur dan tidak terstruktur hingga guru tersebut benar-benar
paham membuat dan menggunakan RPP.
4) Pelaksanaan Pembelajaran
Kluster/gugus perlu menugaskan salah seorang guru yang sudah mahir agar dapat
membantu guru yang belum paham secara terus-menerus dan membuat laporan
kemajuan guru yang didampingi kepada KS dan/atau PS.
5) Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
a) Dinas Pendidikan perlu mengadakan pelatihan khusus bagi guru sasaran yang
belum paham agar lebih memahami konsep penilaian pada kurikulum 2013.
b) Guru yang belum memahami konsep dan teknis penilaian keterampilan agar
mendapat "pendampingan khusus" oleh Tim yang dibentuk Dinas Pendidikan
stempat dan/atau diikutkan dalam kegiatan penyegaran K13 khusus pada materi
penilaian keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. 2013. Panduan Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Instrumen Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dokumen Kurikulum 2013 (Draf). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemendikbud, 2013.
Fischer, Miller, and Sidney ed., Handbook of Public Policy Aanalysis: Theory, Politics, and Methods, (New York: Taylor & Francis Group, 2007.
Gilliland, John. 1972. Readability. London: Holder and Stroughton. Ibrahim Bafadal. 2004. Manajeman Perlengkapan Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Judith Bennett, Evaluation Methods in Research (London: MPG Books Ltd, Bodmin, Cornwall, ,
2003). Krippendorff, Klaus, Content Analysis: An Introduction to its Methodology: (Sage Publications, Inc.
Thousand Oaks, California, 2004). Lasswell, dalam Wayne Parsons. Public Policy, Pengantar Teori dan Praktek Analisis Kebijakan,
diterjemahkan oleh Tri Wibowo Budi Santoso, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2008). Lincoln and Guba, 1985 dalam Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2008). Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004). Pedoman Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 dan Petunjuk Teknis/Pedoman
Pelaksanaan atau Panduan Pelaksanaan Masing-masing Direktorat SD, SMP, SMA dan SMK.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Pembelian Buku Kurikulum 2013 oleh Sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. Perkalan No.18 Tahun 2010, Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan. Peter Deleon, The Oxford Handbook of Public Policy. (New York: Oxford University Press Inc.,
2006). Rooijakkers dalam Dimyati dan Mudjiono. 1997. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Spradley dalam Sugiyono, Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Penerbit Alfabeta,
2008). Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2008). Thomas R. Dye. Policy Analysis. (Alabama: Alabama University Press, 1976). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Nasional Tahun 2005-
2025. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. William N. Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik diterjemahkan oleh Samodra Wibawa, dkk.,
(Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada University Press, 2000). Zaenal Arifin (2009) Evaluasi Pembelajaran (Prisnsip Teknik Prosedur). Bandung: PT Remaja