artikelarieswidiyokoThis WordPress.com site is the cats
pajamas
Arsip penulis: arieswidiyokor rMaret 13, 2013Tinggalkan Komentar
prinsip dasar codingmorbiditasATURAN PENGKODEAN
MORTALITASICD-10Kutipan dari ICD-10 Volume 2MORTALITY CODINGI. (a)
Penyebab langsung kematian(b) Penyebab antara dari (a)(c) penyebab
antara dari (b)(d) Penyebab dasar dari (c) (UCOD)(UCOD = Underlying
cause of death)Tidak semua kode dalam ICD-10 dapat digunakan untuk
mengisi (d) (UCOD)Contoh: di antaranya: kode ber *.(Jumlah kode ber
* dapat dilihat di ICD-10 Vol. 2)example :GENERAL PRINCIPLE:Aturan
umum menentukan, bahwa apabila ada lebihdari satu kondisi direkam
pada butir (I) sertifikat kematian, maka kondisi yang direkam di
baris paling bawah ditentukan sebagai penyakit penyebab kematian
(UCOD).Contoh: I. (a) Gagal hati(b) Obstruksi saluran empedu(c)
Icteric(d) Kanker pankreasMaka pilih: Kanker Pankreas sebagai
penyakit penyebab kematian.untuk menentukan UCOD perlu ketelitian
dlam coding, sehingga pada indek kematian data terekam jelas, yaitu
sebab kematian yg ditulis bukan sebsb antara atau yg
lainnya.Categories: Uncategorized | Permalink. November 24, 20122
Komentar Karya TulisIlmiah(KTI)REFERENSI JUDUL KARYA TULIS
ILMIAHBERDASARKAN KOMPETENSI REKAM MEDIS1. KLASIFIKASI DAN
KODEFIKASI PENYAKITa. Tinjauan keakuratan kodefikasi penyakit Diare
berdasarkan kelompok umurb. Tinjauan Kodefikasi pada pasien fraktur
terbuka ditinjau dari sebab luar diagnosisc. Tinjauan keakuratan
pemberian kode tindakan pada penyakit fraktur/APPd. Tinjauan
Keakuratan kodefikasi pada pasien SC ditinjau dari indikasi
tindakane. Penegakan diagnosa untuk klaim pada pasien Jamkesmas2.
ASPEK HUKUM DAN ETIKA PROFESIa. Tinjauan pelaksanaan IC pada pasien
ortopedi dengan indikasi tindakan ORIFb. Prosedur pelaksanaan
pelepasan informasi medis pasien kepada pihak
ketiga(asuransi/institusi)c. Aspek hukum pelepasan informasi medis
pasien sehubungan dengan klaim asuransi3. MANAJEMEN REKAM MEDIS DAN
INFOKESa. Perancangan sistem pendaftaran melalui sms
gateway/barcodeb. Sistem informasi pengolahan data statistik rumah
sakitc. Desain sistem informasi catatan perkembangan pasiend.
Sistem informasi pengolahan data kesehatan pasien di puskesmase.
Aplikasi media visual anatomi tubuh manusia dalam membantu
penegakan diagnosisf. Desain formulir elektronik pada lembar RM1
ditinjau dari aspek ISI,Fisik,Anatomi.g. Sistem informasi sensus
harian rawat inap dalam mendukung monitoring harian.4. MENJAGA MUTU
REKAM MEDISa. Tinjauan ketidaklengkapan DRM berdasarkan jumlah
kasus/sepuluh besar penyakitb. Tinjauan ketidaklengkapan DRM
penyakit bedahc. Prosentase ketidaklengkapan dokumen rekam medis
pasien rawat inapd. Tinjauan ketidaklengkapan penulisan diagnosa
pada dokumen rawat jalan5. STATISTIK KESEHATANa. Analisis indikator
rawat inap(BOR,avLOS,TOI,BTO) periode tri-bulanb. Analisis
indikator pelayanan rawat jalan periode tahunc. Analisis jumlah
pasien rawat jalan dan rawat inap berdasarkan jumlah kunjungand.
Analisis grafik BJ dalam perencanaan penambahan tempat tidur6. MUK
MIK/REKAM MEDISa. Prediksi kebutuhan rak dokumen rekam medis pasien
rawat inapb. Analisi beban kerja dan produktifitas petugas
pendaftaranc. Tinjauan efisiensi sistem penyimpanan sentralisasi
dibandingkan dengan desentralisasid. Tinjauan produktifitas tenaga
kerja di bagian rekam medis berdasarkan aspek jenis kelamin, umur,
dan pendidikan.Ingin Pembahasan dan deskripsi analisisnya dapat
confirm:..::asc::..
arys-study-clubhttp://arieswidiyoko.wordpress.comAtau CP :
085647278926Categories: artikel | Permalink. November 3, 20122
Komentar SIM Puskesmas(PengayaanMateri)Pengayaan Tengah Semester(
Jilid 1)Matkul: SIMPUS1. Apa yang dimaksud sistem? Suatu rangkaian
kegiatan setiap unsur, sub sistem, atau bagian yang saling
berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai
tujuan tertentu2. Jelaskan Definisi Puskesmas menurut Kepmenkes RI
No.128/Menkes/SK/II/2004?UPTD kesehatan kab/kota yg
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesh di suatu wilayah
kerja.3. Sebutkan faktor penentu pertimbangan penetapan wilayah
kerja Puskesmas ?infrastruktur, sarana prasarana, kepadatan
penduduk, letak geografi4. Sebutkan salah satu program pokok
puskesmas basic six, beserta contohnya?Promkesh(PHBS),
Keshling(penyuluhan Pemukiman), P2M(Diare,IPSA,TB),
KIA&KB(imunisasi,KB, ANC), Perbaikan Gizi(promosi gizi,
distribusi vit),Pengobatan(yan medis dasar, UGD,LAB)5. Apa yang
dimaksud Stratifikasi Puskesmas?proses penilaian/evaluasi terhadap
pelaksanaan program kerja puskesmas/ upaya untuk melakukan
penilaian prestasi kerja puskesmas sehingga fungsi puskesmas dapat
dilaksanakan lebih terarah.6. Sebutkan salah satu aspek penilaian
dalam stratifikasi puskesmas ?hasil kegiatan pokok dalam bentuk
cakupan, ada proses manajemen(hasil&cara), terdapat SDM yg
tersedia di puskesmas, dan kead.lingk wilayah kerja puskesmas yg
dapat berpengaruh thd penampilan kerja puskesmas.7. Apa yang
dimaksud dengan Family Folder ? Jelaskan ! satu keluarga mempunyai
satu folder catatan medik dengan identifikasi yang sama,artinya
dalam folder tersebut terdapat kartu2 individu(anggota keluarga)
yang telah berobat/mendapat pelayanan.8. Manajemen informasi-rekam
medis terdapat 4 verifikasi, jelaskan verifikasi yang ke empat ?1.
Ada pembakuan kode klasifikasi diagnosis, kode prosedur. simbol dan
istilah yg konsisten & sistematis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Serta penggunaan ICD-X/ICD-9 pada saat melakukan koding
diagnosis. Ini dimaksudkan agar informasi data pasien dapat akurat
berdasarkan isi catatan medisnya dan sesuai dengan standar baku
yang telah ditentukan.2. Petugas dapat mengakses info medis sesuai
tugas & tanggungjawabnya yg mencakup monitoring & evaluasi
pelayanan & asuhan yg diberikan. Pengaksesan informasi
konsisten dengan tingkat kerahasiaan & keamanan informasi
(konfidensial). Akses info medis ini dimaksudkan untuk pihak
intern, ekstern dan juga pihak ketiga dalam hal ini asuransi,
instansi perusahaan dan lainnya. Aspek securitas konfidensialnya
harus dijaga terutama jika diminta dari pihak ketiga harus ada
persetujuan dari pasien dahulu.3. Terdapat rekam medis pasien
dengan kode yang baku, terdapat mekanisme pengkodean, penyimpanan,
dan pendokumetasian yang memudahkan petugas. Ini bertujuan setiap
proses identifikasi dan hasil pelayanan dapat berkesinambungan baik
info medisnya selama periode perawatan sehingga mudah dalam
penyajian datanya.4. Isi rekam medis mencakup ; diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan & kontinuitas asuhan. Ada
mekanisme untuk menilai kelengkapan & ketepatan isi rekam
medis, Ada evaluasi terhadap hasil penilaian dan mekanisme menjaga
kerahasiaan rekam medis. Standar isi minimal rekam medis harus
dipenuhi ini berkaitan dengan desain formulirnya.9. Apa yang
dimaksud rujukan kesehatan? Beri contohnya!Rujukan yang menyangkut
keshmasy yang bersifat preventif dan promotifSurveilan
epidemiologi, bantuan logistik daerah bencana, px spesimen air di
LAB dll10. Dalam sebuah perjalanan mudik dari Jakarta satu keluarga
berobat di sebuah puskesmas di wilayah Karanganyar, yang terdiri
Haryo Kusumo,Bp sebagai kepala keluarga, Diyan Sari,Nn (anak
ke-3)dan Titik Kusumo,Ny (istri),sebutkan nomor identifikasi
masing-masing pasien tersebut ?
90-2323-00,90-1111-04,90-2323-01Pengayaan Tengah Semester(Jilid
2)Matkul: SIMPUS1. Jelaskan pengertian sistem dan tujuan dibentuk
sistem ? ? Suatu rangkaian kegiatan setiap unsur, sub sistem, atau
bagian yang saling berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain
untuk mencapai tujuan tertentu2. Apa yang dibahas pada Rakernas I
tahun 1968? Pembahasan konsep Puskesmas3. Jelaskan definisi
Puskesmas menurut Depkes RI tahun 1991?organisasi kesh fungsionalyg
merupakan pusat pengembangan kesh.masy yg juga membina peran serta
masy dan memberikan pelayanan scr menyeluruh dan terpadu kpd masy
di wilayah kerjanya dalam bentuk keg pokok.4. Sebutkan 3 fungsi
dari Puskesmas ?pusat pembangunan berwawasan kesh, memberdayakan
masy.dan keluarga, yankesh strata pertama5. P2M merupakan salah
satu program dasar basic six,jelaskan kegiatan P2M tersebut ?
Promkesh(PHBS), Keshling(penyuluhan Pemukiman), P2M(Diare,IPSA,TB),
KIA&KB(imunisasi,KB, ANC), Perbaikan Gizi(promosi gizi,
distribusi vit),Pengobatan(yan medis dasar, UGD,LAB)6. Sebutkan
pelayanan kesehatan tingkat kedua(strata 2)?BP4,BKMM,BKOM,RS
kab/kota, Praktik dr.spesialis)7. Apa yang dimaksud rujukan medis?,
sebutkan contohnya !rujukan yg menyangkut masalah kesh yg bersifat
rehabilitatif(konsul penderita, penegakan diagnosis, pengiriman
bahan spesimen, tenaga ahli)8. Ada 4 verifikasi bidang rekam medis
pada saat akreditasi Puskesmas, jelaskan verifikasi yang pertama?1.
Ada pembakuan kode klasifikasi diagnosis, kode prosedur. simbol dan
istilah yg konsisten & sistematis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Serta penggunaan ICD-X/ICD-9 pada saat melakukan koding
diagnosis. Ini dimaksudkan agar informasi data pasien dapat akurat
berdasarkan isi catatan medisnya dan sesuai dengan standar baku
yang telah ditentukan.2. Petugas dapat mengakses info medis sesuai
tugas & tanggungjawabnya yg mencakup monitoring & evaluasi
pelayanan & asuhan yg diberikan. Pengaksesan informasi
konsisten dengan tingkat kerahasiaan & keamanan informasi
(konfidensial). Akses info medis ini dimaksudkan untuk pihak
intern, ekstern dan juga pihak ketiga dalam hal ini asuransi,
instansi perusahaan dan lainnya. Aspek securitas konfidensialnya
harus dijaga terutama jika diminta dari pihak ketiga harus ada
persetujuan dari pasien dahulu.3. Terdapat rekam medis pasien
dengan kode yang baku, terdapat mekanisme pengkodean, penyimpanan,
dan pendokumetasian yang memudahkan petugas. Ini bertujuan setiap
proses identifikasi dan hasil pelayanan dapat berkesinambungan baik
info medisnya selama periode perawatan sehingga mudah dalam
penyajian datanya.4. Isi rekam medis mencakup ; diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan & kontinuitas asuhan. Ada
mekanisme untuk menilai kelengkapan & ketepatan isi rekam
medis, Ada evaluasi terhadap hasil penilaian dan mekanisme menjaga
kerahasiaan rekam medis. Standar isi minimal rekam medis harus
dipenuhi ini berkaitan dengan desain formulirnya.9. Apa yang
dimaksud family folder ? satu keluarga mempunyai satu folder
catatan medik dengan identifikasi yang sama,artinya dalam folder
tersebut terdapat kartu2 individu(anggota keluarga) yang telah
berobat/mendapat pelayanan.10. Berikan identifikasi nomor pada
family folder di bawah ini ?a. 02: dlm wilayah, no.rm, anak
ke-402-2123-05 b. 90: luar wilayah, no.rm, kepala
keluarga90-3333-00 c. 90-3232-02 90: luar wilayah, no.rm, anak
pertamad. 02: dlm wilayah, no rm, istri02-2323-01 Semoga sukses
!Categories: artikel | Permalink. Oktober 27, 20121 Komentar rekam
medis dalam akreditasipuskesmas4 VERIFIKASIManajemen
Informasi-Rekam Medis dalam akreditasi Puskesmas1. Ada pembakuan
kode klasifikasi diagnosis, kode prosedur. simbol dan istilah yg
konsisten & sistematis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Serta penggunaan ICD-X/ICD-9 pada saat melakukan koding diagnosis.
Ini dimaksudkan agar informasi data pasien dapat akurat berdasarkan
isi catatan medisnya dan sesuai dengan standar baku yang telah
ditentukan.2. Petugas dapat mengakses info medis sesuai tugas &
tanggungjawabnya yg mencakup monitoring & evaluasi pelayanan
& asuhan yg diberikan. Pengaksesan informasi konsisten dengan
tingkat kerahasiaan & keamanan informasi (konfidensial). Akses
info medis ini dimaksudkan untuk pihak intern, ekstern dan juga
pihak ketiga dalam hal ini asuransi, instansi perusahaan dan
lainnya. Aspek securitas konfidensialnya harus dijaga terutama jika
diminta dari pihak ketiga harus ada persetujuan dari pasien
dahulu.3. Terdapat rekam medis pasien dengan kode yang baku,
terdapat mekanisme pengkodean, penyimpanan, dan pendokumetasian
yang memudahkan petugas. Ini bertujuan setiap proses identifikasi
dan hasil pelayanan dapat berkesinambungan baik info medisnya
selama periode perawatan sehingga mudah dalam penyajian datanya.4.
Isi rekam medis mencakup ; diagnosis, pengobatan, hasil pengobatan
& kontinuitas asuhan. Ada mekanisme untuk menilai kelengkapan
& ketepatan isi rekam medis, Ada evaluasi terhadap hasil
penilaian dan mekanisme menjaga kerahasiaan rekam medis. Standar
isi minimal rekam medis harus dipenuhi ini berkaitan dengan desain
formulirnya.Arys-Study-ClubCategories: Uncategorized | Tags:
akreditasi, puskesmas, rekam medis | Permalink. Oktober 20,
2012Tinggalkan Komentar Teori DasarErgonomi(1)TEORI DASAR
ERGONOMIErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk
memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan serta
keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja yang baru
maupun merancang perbaikan suatu sistem kerja yang telah ada.
Ergonomi yang merupakan ilmu perancangan berbasis manusia (Human
Centerd Design). Hal tersebut disebabkan: Manusia sebagai sumber
daya utama dalam sebuah sistem Adanya regulasi nasional maupun
internasional mengenai sistem kerja dimana manusia terlibat di
dalamnya. Para pekerja adalah human being Segai bagian dari system
SDM harus produktifDengan diterapkannya ergonomi, sistem kerja
dapat menjadi lebih produktif dan efisien. Di bidang rekam medis,
ergonomic masuk dalam bidang penelitian, yaitu :1. Antropometri2.
Lingkungan fisik kerjaCukup penting untuk memahami ilmu dan istilah
tersebut, dimana di bidang rekam medis terdapat prosedur yang
memang memerlukan perancangan atau desain alat, sarana, dan alur
kerja sesuai dengan ilmu ergonomic. Sehingga produktifitas SDM akan
terjaga bahkan meningkat.Categories: artikel | Tags: ergonomi |
Permalink. September 25, 20122 Komentar Prinsip pencatatan data
pasien diPuskesmasPrinsip pencatatan data pasien di Puskesmas :1.
Setiap pasien yang datang berkunjung ke puskesmas, di loket
pendaftaran akan langsung diberikan satu lembar Lembar Register
Pasien, dan datanya akan dicatat pada Lembar Register Pasien(pasien
baru dan lama). Satu pasien mendapat satu lembar untuk satu
kunjungan(pasien baru).2. Pada tahap lebih lanjut input data ke
komputer, untuk Simpustu perlu 1 unit komputer dan buku register
manual bisa ditinggalkan.3. Kunjungan pasien di semua tempat luar
gedung pun akan mendapat lembar register yang sama. Lembar Register
ini juga berfungsi sebagai pengganti resep.Setelah pasien dilayani,
lembar register dilengkapi dan divalidasi mulai dari loket sampai
ke ruang obat, selanjutnya register dikumpulkan di ruang Simpus
untuk dimasukkan ke program Simpus oleh operator.Sumber :
http://ceritasimpus.wordpress.comAlur pasien1. Pasien datang ke
loket pendaftaran untuk melakukan registrasi.2. Kemudian menunggu
antrean untuk dipanggil(ada yg telah menyediakan nomor antrean)3.
Menuju poli yg dituju untuk dilakukan anamneses, pemeriksaan,
pengobatan setelah itu dibuatkan resep.4. Resep diberikan ke
apotek/bag.obat kemudian ke kasir setelah obat selesai dipanggil
untk mengambil kemudian pulang5. Semoga lekas sembuh.Diupload :
http://arieswidiyoko.wordpress.comCategories: Uncategorized |
Permalink. September 22, 20127 Komentar belajarsimpus1
Sejarah dan Definisi Puskesmas1. A. Sejarah Perkembangan
PuskesmasDi Indonesia Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan
kesehatan masyarakat tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan
tahun 1968 ketika dilangsungkan rapat KERJA NASIONAL ( Rakernas )
di Jakarta. Waktu itu dibicarakan upaya mengorganisasi sistem
pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan
tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan, dan
dari kegiatan-kegiatan seperti : BKIA, BP, P4M dan sebagainya masih
berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui
rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua
pelayanan kesehatan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang
dipercaya dan diberi nama PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ( Puskesmas )
dan puskesmas waktu itu dibedakan menjadi 4 macam :1. Puskesmas
tingkat Desa2. Puskesmas tingkat Kecamatan3. Puskesmas tingkat
Kawedanan4. Puskesmas tingkat KabupatenPada Rakernas ke II 1969
pembagian puskesmas dibagi menjadi 3 kategori :1. Puskesmas tipe A
dipimpin oleh dokter secara penuh2. Puskesmas tipe B dipimpin oleh
dokter tidak secara penuh3. Puskesmas tipe C dipimpin oleh
paramedikPada tahun 1970 ketika dilangsungkan rakerkesnas dirasakan
pembagian puskesmas didasarkan kategori tenaga ini kurang sesuai
karena puskasmas tipe B dan tipe C tidak dipimpin dokter secara
penuh atau sama sekali tidak ada tenaga dokternya, sehingga
Dirasakan sulit untuk mengembangkannya. Sehingga mulai tahun 1970
ditetapkan hanya satu macam puskesmas dengan wilayah kerja tingkat
kecamatan dengan jumlah penduduk 30 000 sampai 50 000 jiwa orang
penduduk. Konsep wilayah kerja puskasmas ini dipertahankan sampai
akhir Pelita tahap II tahun 1979. dan ini lebih dikenal dengan nama
KONSEP WILAYAHSesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah
dan dikeluarkannya INPRES Kesehatan No 5 Th 1974, Nomor 7 tahun
1975 dan nomor 4 tahun 1976 dan berhasil mendirikan dan menempatkan
tenaga dokter diseluruh pelosok tanah air maka sejak Pelita III
maka konsep wilayah diperkecil yang mencakup suatu wilayah yang
mempunyai jumlah penduduk 30.000 jiwa.Sejak tahun 1979 mulai
dirintis pembangunan puskesmas di daerah-daerah tingkat kelurahan
atau desa yang memiliki jumalah penduduk 30.000 jiwa. Dan untuk
mengkoordinasi kegiatan kegiatan yang berada di suatu kecamatan
maka salah satu puskesmas tersebut ditunjuk sebagai penanggungjawab
yang selanjutnya disebut sebagai puskesmas induk sedang yang lain
disebut puskesmas pembantu yang dikenal sampai sekarang.Puskesmas
harus bertanggung jawab untuk setiap masalah kesehatan diwilayah
kerjanya walaupun wilayah kerjanya itu mempunyai lokasi yang
berkilo-kilo meter dari puskesmas. Dengan azas inilah puskesmas
dituntut untuk mengutamakan pencegahan penyakit. Dengan demikian
puskesmas dituntut secara aktif terjun kemasyarakat dan bukan
puskesmas menunggu kunjungan masyarakat saja.Wilayah kerja
puskesmas bisa didasarkan dari : area kecamatan, faktor kepadatan
penduduk, luas wilayah, keadaan goegrafi dan keadaan infra struktur
lainnya yang bisa untuk pertimbangan untuk pembagian wilayah kerja
puskesmas.Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat
II, sehingga pembagiaan wilayah puskesmas ditetapkan oleh BUPATI
KEPALA DAERAH.Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa hanya
satu kelurahan, sedangkan puskesmas di ibu kota kecamatan bisa
sebagai tempat pelayanan rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga
mempunyai fungsi koordinasi. Luas wilayah yang masih dianggap
efektif mempunyai ratio 5 km sedangkan luas wilayah yang dipandang
optimal mempunyai ratio / jari wilayah 3 kmDimana program kerjanya
telah terlihat dan mencapai hasil yang cukup baik, antara lain :1.
Angka Kematian Ibu(AKI) menurut SKRT tahun 1995 mencapai 373 turun
menjadi 334/100.000 kelahiran hidup(SDKI97)2. Angka Kematian
Bayi(AKB) mencapai 60 menurut susenas tahun 1995 turun menjadi
51/1000 kelahiran hidup(susenas01)3. Usia Harapan Hidup(UHH)
rata-rata 40 tahun (1970) menjadi 65 tahun(2000).Sebagai sarana
pelayanan dan penyelenggaraan program kesehatan sampai saat ini
telah tercatat jumlah puskesmas yang ada di indonesia,yaitu :1.
Jumlah Puskesmas : 7277 unit2. Puskesmas dengan fasilitas rawat
inap : 1818 unit3. Puskesmas pembantu : 21587 unit4. Fasilitas
puskesmas keliling : 5084 unit1. B. Definisi Puskesmas 1. Dr AZRUL
AZWAR, MPH ( 1990 )Pusat Kesehatan Masyarakat : adalah suatu
keseatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan
secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja
tertentu dalam bentuk-bentuk usaha kesehatan pokok.1. DEPARTEMEN
KESEHATAN RI 1981Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) adalah :
suatu kesatuan organisasi Kesehatan yang langsung memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi di masyaakat
disuatu wilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok1.
DEPARTEMEN KESEHATAN RI 1987Puskesmas adalah sebagai pusat
pembangunan kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan
kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk
kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerjanya.Puskesmas adalah : suatu unit organisasi fungsional yang
secara profesional melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang
menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu.1. Menurut Kepmenkes RI
No.128/Menkes/SK/II/2004Puskesmas adalah UPTD Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.1. Departemen Kesehatan RI
1991Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.1. C. Visi, Misi, Tujuan, dan Fungsi puskesmas 1. 1. Visi :
Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat
2010.Masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.1. Misi 1. Menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.2. Mendorong kemandirian
hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.3.
Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya.4. Memelihara dan
meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya.5. TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional yakni; meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas.1. Fungsi Puskesmas 1. Pusat pembangunan
berwawasan kesehatan.Mengupayakan program-program pembangunan yang
berwawasan kesehatan,yaitu :1) Berupaya menggerakkan lintas sektor
dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan
pembangunan yang berwawasan kesehatan.2) Aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya.3) Mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan
pemulihan.1. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.Berupaya
agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan
masyarakat :1) Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani
diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.2) Berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan.3)
Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan.1. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.Yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan yang meliputi :1)
Pelayanan kesehatan masyarakat (public goods)2) Pelayanan kesehatan
perorangan(private goods)1. D. Latihan Soal 1. Apakah pengaruh
sebuah sistem terhadap informasi manajemen?2. Jelaskan pengertian
informasi ?3. Pada tahun berapa konsep Puskesmas dibahas?4. Berikan
contoh konsep pelayanan kesehatan sebelum dibentuk Puskesmas5. Apa
yang dimaksud Konsep Wilayah?6. Berdasarkan apa pembagian wilayah
kerja Puskesmas ?7. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan
strata pertama?8. Jelaskan definisi Puskesmas menurut Departemen
Kesehatan RI 1991?2
Pengorganisasian Puskesmas1. A. Organisasi Puskesmas.Sebagai
salah satu organisasi kesehatan yang fungsional, Puskesmas
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam mewujudkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, yaitu :1. Sistem Kesehatan Nasional, yaitu
sebagai sarana pelayanan kesehatan (perorangan dan masyarakat)
strata pertama.2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota, yaitu sebagai
unit pelaksana teknis dinas yang bertanggungjawab menyelenggarakan
sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten atau kota.3. Sistem
Pemerintah Daerah, yaitu sebagai unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten atau kota yang merupakan unit struktural
pemerintah daerah kabupaten atau kota.4. Antar sarana pelayanan
kesehatan strata pertama, yaitu sebagai mitra pelayanan kesehatan
swasta starta pertama.5. Sebagai pembina pelayanan kesehatan
bersumber daya masyarakat.1. B. Struktur Organisasi
Puskesmas.Menurut Endang S, Pengorganisasian Puskesmas adalah
struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas yang merupakan
perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksanan Puskesmas. Struktur
organisasi puskesmas menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa
melapor siapa, dan mekanisme koordinasi formal serta pola interaksi
yang akan diikuti.Adapun faktor-faktor yang menentukan perancangan
struktur organisasi Puskesmas adalah :1. Strategi untuk mencapai
tujuan Puskesmas. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran
wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara pimpinan
dengan pegawai Puskesmas.2. Ukuran organisasi Puskesmas. Besarnya
organisasi Puskesmas secara keseluruhan maupun unit-unit kerja
fungsional akan mempengaruhi struktur organisasi Puskesmas.3.
Tingkat penggunaan teknologi, yaitu tingkat rutinitas penggunaan
teknologi oleh Puskesmas untuk memberikan jasa layanan kesehatan
Puskesmas. Pada layanan kesehatan dengan menggunakan teknologi
tinggi akan memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang
lebih tinggi dibanding dengan pelayanan kesehatan dasar.4. Tingkat
ketidakpastian lingkungan organisasi Puskesmas.5.
Preferensi(kesukaan) yang menguntungkan pribadi dari individu atau
kelompok yang memegang kekuasaan dan kontrol dalam organisasi
Puskesmas.6. Pegawai dan stakeholder dalam organisasi Puskesmas.
Kemampuan dan cara berfikir para pegawai dan stakeholder Puskesmas
serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam
merancang struktur organisasi Puskesmas. Kebutuhan pegawai dan
stakeholder Puskesmas dalam pembuatan keputusan akan mempengaruhi
saluran komunikasi, wewenang dan hubungan diantara unit-unit kerja
fungsional.(Endang S.2011)Pembuatan pola struktur organisasi
Puskesmas dapat mengacu pada :1. Kebijakan Dasar Puskesmas
(Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.128/Menkes/SK/II/2004),menetapkan pola struktur organisasi
Puskesmas sebagai berikut : 1. Kepala Puskesmas,yaitu seorang
sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup
kesehatan masyarakat. Struktur tergantung jenis kegiatan dan beban
kerja.2. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam mengelola :1) Data dan informasi2) Perencanaan dan
penilaian3) Keuangan4) Umum dan kepegawaian1. Unit pelaksana teknis
fungsional yaitu1) Staf teknis untuk upaya kesehatan perorangan
dan2) Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan UKBM(Upaya
Kesehatan Bersumber daya Masyarakat)1. Jaringan pelayanan, meliputi
:1) Puskesmas pembantuAdalah unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan bersifat menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan
puskesmas yang ruang lingkupnya lebih kecil. Pustu secara umum
melaksanakan pelayanan di bawah puskesmas induk dengan wilayah
kerja antara 2-3 desa. Sasaran pelayanan kesehatan sekitar 2500
jiwa(untuk luar jawa), dan 10.000 jiwa (untuk p.jawa dan bali)2)
Puskesmas kelilingAdalah salah satu kegiatan puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
memberikan pelayanan di daerah terpencil. Kegiatan pusling, yaitu
:a) Melakukan penyelidikan kejadian luar biasa(KLB)b) Sebagai alat
transportasi penderita untuk rujukan.c) Melakukan penyuluhan
kesehatan menggunakan audio visual.3) Bidan di
Desa/komunitas.Adalah salah satu kegiatan pelayanan kesehatan
maupun penyuluhan di desa/kelurahan oleh tenaga Bidan yang ditunjuk
oleh Puskesmas Induk.4) PosyanduMerupakan kegiatan keterpaduan
antara Puskesmas dan masyarakat di tingkat desa yang diwujudkan
dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula Posyandu adalah pusat
kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh
pelayanan KB dan kesehatan.Dalam pengembangannya Posyandu dapat
dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan di masyarakat, antara
sektor yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan
kegiatan masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memecahkan masalah melalui alih teknologi. Satu Posyandu sebaiknya
melayani sekitar 100 balita (120 kepala keluarga), atau sesuai
dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat.Tujuan Posyandu :
mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka
kelahiran. Mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera (NKKBS). Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk kegiatan
kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan
kebutuhan.Sasaran Posyandu : Ibu hamil berisiko tinggi Ibu menyusui
Bayi Balita Pasangan Usia Subur (PUS)Pelaksanaan PosyanduPosyandu
direncanakan dan dikembangkan oleh kader kesehatan desa bersama
Kepala Desa dan LKMD (seksi KB Kesehatan dan PKK) dengan bimbingan
Tim Pembina LKMD Tingkat Kecamatan. Penyelenggaraan dilakukan oleh
kader-kader terlatih di bidang KB-Kes, berasal dari PKK, tokoh
masyarakat, pemuda dan lain-lain dengan bimbingan Tim Pembina LKMD
tingkat Kecamatan.Posyandu dapat melayani semua anggota masyarakat,
terutamaiIbu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita serta Pasangan
Usia Subur (PUS).Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah
didatangi masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri. Dengan
demikian kegiatan Posyandu dilaksanakan di pos pelayanan yang telah
ada, rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RT/RW atau di
tempat khusus yang dibangun masyarakat.Susunan struktur dapat
dilihat pada bagan 2.1 berikut :Bagan 2.1Model struktur organisasi
Puskesmas BerdasarkanKeputusan Menteri Kesehatan RI
No.128/Menkes/SK/II/2004Badan Penyantun Puskesmas(BPP)
KepalaTata Usaha
Kepala Puskesmas
Data dan informasi Perencanaan dan penilaian Keuangan Umum dan
Kepegawaian
Upaya Kesehatan Masyarakat
Unit Kesehatan Perorangan
Unit Puskesmas Pembantu
Unit Puskesmas Keliling
Unit Bidan di Desa/Komunitas
KepalaTata Usaha
Data dan informasi Perencanaan dan penilaian Keuangan Umum dan
Kepegawaian
Badan Penyantun Puskesmas(BPP)
Kepala Puskesmas
KepalaTata Usaha
Data dan informasi Perencanaan dan penilaian Keuangan Umum dan
Kepegawaian
Upaya Kesehatan Masyarakat
Badan Penyantun Puskesmas(BPP)
Kepala Puskesmas
KepalaTata Usaha
Data dan informasi Perencanaan dan penilaian Keuangan Umum dan
Kepegawaian
Unit Puskesmas Pembantu
Unit Puskesmas Keliling
Unit Bidan di Desa/Komunitas
Unit Kesehatan Perorangan
Upaya Kesehatan Masyarakat
Ket : : garis koordinasi dan konsultasi : garis komando1.
Keputusan Menteri Dalam Negeri No.23 tahun 1994, menetapkan pola
struktur organisasi Puskesmas terdiri atas :2. Kepala Puskesmas3.
Tata Usaha yang membidangi Administrasi Umum, Pencatatan dan
Pelaporan, Bendahara, Pengemudi, dan Penjaga.4. Unit-unit
fungsional yang dikelompokkan ke dalam 7 unit,yaitu :1) Unit 1 :
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.2) Unit 2 :
Peningkatan dan Kesejahteraan Keluarga.3) Unit 3 : Pemulihan
Kesehatan dan Rujukan.4) Unit 4 : Kesehatan lingkungan, penyuluhan
dan peran serta masyarakat(PSM)5) Unit 5 : Perawatan(untuk
Puskesmas dengan tempat perawatan)6) Unit 6 : Penunjang, dan7) Unit
7 : Pelaksana Khusus.Susunan struktur dapat dilihat pada bagan 2.2
berikut :Bagan 2.2Model struktur organisasi Puskesmas
BerdasarkanKeputusan Menteri Dalam Negeri No.23 tahun
1994KepalaTata Usaha
Kepala Puskesmas
Unit 2Peningkatan & Kesejahteraan Keluarga
Unit 3Pemulihan Kesehatan & Rujukan
KepalaTata Usaha
Kepala Puskesmas
KepalaTata Usaha
Unit 4Kesehatan lingkungan, Penyuluhan & PSM
Kepala Puskesmas
KepalaTata Usaha
Adm.Umum Pencatatan & Pelaporan Bendahara Pengemudi
Penjaga
Unit 5*)Perawatan
Unit 6Penunjang
Unit 7Pelaksana khusus
Unit 1Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular
Ket : *) : untuk Puskesmas dengan tempat perawatan(DTP)Sebagai
penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat
sebagai obyek dan subyek pembangunan. Dukungan aktif tersebut
diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas(BPP), yang
menghimpun berbagai potensi masyarakat seperti tokoh masyarakat,
tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP
tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.Secara kelembagaan BPP
menjadi bagian dari struktur organisasi puskesmas, sebagai lembaga
mitra Puskesmas yang berfungsi :1. Melayani pemenuhan kebutuhan
penyelenggaraan pembangunan oleh Puskesmas(to serve)2.
Memperjuangkan kepentingan dan keberhasilan pembangunan kesehatan
ooleh Puskesmas (to advocate) dan3. Melaksanakan tinjauan kritis
dan memberikan masukan tentang kinerja Puskesmas (to watch).4. Tata
kerja puskesmas 1. Melakukan koordinasi dengan kantor kecamatan.2.
Bertanggungjawab kepada dinas kesehatan kabupaten/kota3. Bermitra
dan menjalin kerjasama dengan sarana pelayanan kesehatan tingkat
pertama lainnya.4. Menjalin kerjasama dengan fasilitas rujukan.5.
Melakukan koordinasi dengan lintas sektoral.6. Bermitra dengan
masyarakat melalui BPP;organisasi yang menghimpun tokoh masyarakat
yang peduli dengan kesehatan masyarakat.1. Upaya Kesehatan
Puskesmas 1. Upaya kesehatan wajib puskesmas Upaya promosi
kesehatan Upaya kesehatan lingkungan Upaya perbaikan gizi Upaya
pencegahan & pemberantasan penyakit menular Upaya kesehatan
ibu, anak dan KB Upaya pengobatan dasar.1. Upaya kesehatan
pengembangan puskesmas.Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan
masyarakat yang ada dan kemampuan puskesmas, atau pelaksanaan
dilakukan oleh dinkes kab/kota. Dapat dilaksanakan jika upaya
kesehatan wajib telah dilaksanakan secara optimal (target&mutu
terpenuhi)1. C. Kegiatan Pokok PuskesmasSesuai dengan kemampuan
tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok yang
dapat dilaksanakan oleh sebuah Puskesmas akan berbeda-beda pula.
Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya
dilaksanakan adalah sebagai berikut :1. Kesejahteraan Ibu dan
Anak.2. Keluarga Berencana.3. Usaha Peningkatan Gizi.4. Kesehatan
Lingkungan.5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.6.
Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan.7.
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.8. Kesehatan Sekolah.9. Kesehatan
Olahraga.10. Perawatan Kesehatan Masyarakat.11. Kesehatan Kerja.12.
Kesehatan Gigi dan Mulut.13. Kesehatan Jiwa.14. Kesehatan Mata.15.
Laboratorium Sederhana.16. Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka
Sistem Informasi Kesehatan.17. Kesehatan Lanjut Usia.18. Pembinaan
Pengobatan Tradisional.Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas
diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil.
Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).1. D. Azas Puskesmas
1. Azas pertanggungjawaban wilayah. 1. Puskesmas bertanggungjawab
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah kerjanya.2. Melakukan kegiatan dalam gedung dan luar
gedung3. Setiap kegiatan ditunjang dengan puskesmas pembantu, bidan
di desa, dan puskesmas keliling.4. Azas pemberdayaan masyarakat. 1.
Puskesmas harus memberdayakan perorangan, keluarga, dan masyarakat
agar berperan aktif dalam menyelenggarakan setiap upaya
puskesmas.2. Potensi masyarakat perlu dihimpun melalui UKBM(upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat)3. Azas keterpaduan.Setiap
upaya/program kerja diselenggarakan secara terpadu, yang meliputi
:1. Keterpaduan lintas programLokakarya mini bulanan1. Keterpaduan
lintas sektoralLokakarya mini tribulan1. Azas rujukanDefinisi :
suatau jaringan sistem pelayanan kesehatan yang mungkin penyerahan
tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya suatu masalah
kesehatan masyarakat baik secara vertikal maupun horizontalTujuan
Khusus1. Dihasilkannya upaya pelayanan kesehatan klinik yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif2. Dihasilkannya upaya kesehatan
masyarakat yang bersifat preventif dan promotifJenis rujukan
dibedakan menjadi 2, yaitu :1. Rujukan Medik meliputi : 1.
Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostic, pengobatan ,
tindakan operatif (kasus)2. Pengiriman bahan spesimen untuk
pemeriksaan laboratorium (Pemeriksaan)3. mendatangkan atau mengirim
tenaga yang lebih kompeten atau yang lebih ahli untuk pelayanan
kesehatan (pengetahuan)2. Rujukan Kesehatan adalah rujukan yang
menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif,
promotif (sarana,logistik,tenaga,operasional)yang meliputi :a.
Survei Epidemiologi dan pemberantasan penyakitb. Pemberian pangan
dalam kelaparan di suatu wilayah kerjac. Penyidikan sebab-sebab
keracunan, bantuan teknologi, dan penangan keracunand. Pemeriksaan
spesimen air di laboratorium kesehatanLangkah-langkah dalam rujukan
adalah :1. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dalam menampung
rujukan dari puskesmas pembantu dan pos kesehatan, serta
posyandu.2. Mengadakan pusat rujukan dengan mengadakan ruang
tambahan bagi pasien yang gawat darurat3. Meningkatkan sarana
komunikasi antara unit-unit pelayanan kesehatan4. Menyediakan
sarana pencatatan dan pelaporan yang memadai baik rujukan medik
ataupun rujukan kesehatan5. Meningkatkan upaya dana sehat untuk
menunjang pelayanan rujukan.Gambar 2.1Alur sistem rujukan
puskesmas1. E. Stratifikasi PuskesmasAdalah upaya untuk melakukan
penilaian prestasi kerja Puskesmas, dalam rangka perkembangan
fungsi puskesmas sehingga dalam rangka fungsi puskesmas dapat
dilaksanakan lebih terarah.1. Tujuan Stratifikasi Puskesmas2.
Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan Puskesmas dalam
rangka mawas diri.3. Mendapatkan masukan untuk perencanaan
puskesmas dalam waktu mendatang.4. Mendapatkan informasi tentang
masalah dan hambatan pelaksanaan puskesmas sebagai masukan untuk
pembinaan lebih lanjut. 1. Pengelompokan StratifikasiPengelompokan
Strata dibagi menjadi 3 :1. Strata I Puskesmas dengan Prestasi
kerja Baik (warna hijau)2. Strat II Puskesmas dengan Prestasi kerja
Cukup (warna kuning)3. Strata III Puskesmas dengan Prestasi kerja
Kurang(warna merah) 1. Sasaran dari stratifikasi Puskesmas adalah
:2. Puskesmas tingkat Kecamatan3. Puskesmas tingkat kelurahan (
Puskesmas pembantu )4. Unit-unit kesehatan lain5. Pembinaan peran
serta masyarakat1. F. Perencanaan Mikro (Mikro Planing) 1.
Pengertian Adalah penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk jangka
waktu 5 tahun dengan segala rincian/rencana tiap tahunnya.2. Tujuan
: 1. Tersusunnya rencana kerja puskesmas selama 5 tahunsecara
tertulis.1. Tersusunnya rencana kerja puskesmas tahunan
sebagaipenjabaran dari rencana kerja 5 tahunan.1. Langah-langkah
Penyusunan2. Identifikasi keadaan dan masalah, kegiatan yang yang
dilakukan dalam tahap ini :1) Mengetahui kebijakan yang telah
ditetapkan baik oleh pusat maupun daerah.2) Pengumpulan data yang
mencakup ; Data umum Data wilayah Data penduduk Sumber daya
puskesmas sarana dan prasarana fisik tenaga dana dan sumber daya
masyarakat Data status kesehatan Data cakupan program3) Analisa
Data Analisa derajat kesehatan ; dimana, kapan, jumlah, adanya
masalah. Analisa kependudukan ( demografi penduduk ) Analisa
pelayanan kesehatan ( input, proses, out put ) Analisa perilaku :
menggambarkan tentang sikap dan perilaku.4) Perumusan Masalah :
mengidentifikasi masalah yang dihadapi kemudian ditetapkan dan
disepakati mrupakan sebagai masalah pada masyarakat.5) Penentuan
prioritas masalah : dengan system Delbecq : secara musyawarah antar
peserta / anggota puskesmas dengan saran dan nara sumber Hanlon :
semua anggota bisa menyampaikan pendapat dengan cara memberikan
nilai atau skor terhadap masalah.1. Penyusunan Rencana.Perencanaan
yang disusun berdasarkan preoritaas masalah yang disusun secara
sistematis dengan urutan sebagai berikut :1) Perumusan tujuan dan
sasaran2) Perumusan kebijakan dan langkah-langkah3) Perumusan
kegiatan4) Perumusan sumber daya.1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
( Plan of Action )2) Penjadwalan meliputi : Penentuan waktu
Penentuan lokasi dan sasaran Pengorganisasian3) Pengalokasian
sumber daya menliputi Dana : sumber dana ( besarnya), dan
pemaanfaatannya Jenis dan jumlah sarana yang dipergunakan Jumlah
tenaga yang diperlukan4) Pelaksanaan kegiatan yang meliputi :
Persiapan Penggerakan dan pelaksanaan Pengawasan, pengendalian, dan
penilaian.1. G. Latihan Soal 1. Jelaskan struktur organisasi
Puskesmas?2. Sebutkan azas penyelenggaraan pelayanan Puskesmas?3.
Apa yang dimaksud azas rujukan?jelaskan!4. Apa maksud dan tujuan
Stratifikasi Puskesmas?5. Sebutkan tahap-tahap dalam penyusunan
micro planing?3
Konsep Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas1. A. Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Terpadu Puskesmas(SP2TP)SP2TP adalah tata cara
pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas
meliputi keadaan fisik, sarana, dan kegiatan pokok yang dilakukan
serta hasil yang telah dicapai.1. Tujuan SP2TP 1. Tersedianya data
yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok
puskesmas secara akurat tepat waktu dan mutakir2. Terlaksananya
pelaporan data data secara teratur di berbagai jenjang administrasi
sesuai dengan peraturan yang berlaku3. Dipergunakan data tersebut
untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan program
kesehatan masyarakat melalui puskesmas diperbagai tingkat
administrasi.4. Ruang Lingkup SP2TP 1. SP2TP dilakukan oleh semua
puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling2.
Pencatatan dan pelaporan mencakup :1) Data umum dan demografi
wilayah kerja puskesmas.2) Data ketenagaan di puskesmas.3) Data
sarana yang dimiliki puskesmas.4) Data kegiatan pokok puskesmas
baik dalam / luar gedung.1. Pelaksanaan2. Pencatatan dengan
menggunakan format Buku register : Rawat jalan dan rawat inap
Penimbangan Kohort ibu / anak Persalinan. Laboratorium Penyakit
menular , imunisasi dll1. Jenis PelaporanLaporan bulanan antara
lain :* rawat jalan dan rawat inap* penimbangan* kohort ibu dan
anak* persalianan* Laboratorium* pengamatan penyakit menular*
imunisasi* PKM* Kartu indek penyakit* sensus harian penyakit dll1.
B. Pemanfaatan SP2TP 1. Untuk memenuhi administrasi pada jenjang
yang lebih tinggi dalam tingkat pembinaan, perencanaan, dan
penetapan kebijaksanaan.2. Dimanfaatkan puskesmas untuk peningkatan
upaya kesehatan puskesmas melalui :a. Perencanaan, ( perencanaan
mikro )b. Penggerakan dan pelaksanaan ( lokakarya mini puskesmas)c.
Pengawasan, pengendalian dan penilaian(stratifikasi)Puskesmas
sebagai salah satu institusi pelayanan umum dalam bidang
penyelenggaraan kesehatan. Dalam hal interaksi pelayanan tentunya
berhubungan dengan beberapa elemen intern ataupun ekstern
diantaranya adalah : pasien/klien, karyawan/pegawai, Dinas
kesehatan, instansi terkait lainnya.SP2TP adalah kegiatan
pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data hasil dari pelayanan di
puskesmas, dan membuat laporan ke DKK sesuai periode waktu yang
telah ditentukan.Permasalahan dalam Sistem Pencatatan Dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas(SP2TP) adalah masih berlakunya pencatatan secara
manual hasil pelayanan di buku register induk sehingga menyebabkan
beberapa hal diantaranya :1. Data-data dikerjakan secara manual
oleh petugas.2. Pengisian form dan buku register terlalu
banyak(rumit), seringnya terjadi duplikasi (pengulangan) data yang
sama.3. Kesulitan pencarian data lama.4. Loka karya mini
PuskesmasAdalah upaya untuk menggalangkerja sama tim
untukpenggerakan dan pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan di
puskesmas sesua dengan perencanaan yang telah disusun dari
tiap-tiap upaya kesehatan pokok puskesmas, sehingga dapat
dihindarkan terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan
kegiatan.Tujuan Loka karya mini Puskesmas Terlaksananya
penggalangan kerjasama tim lintas program dalam rangka pembangunan
manajemen sederhana, terutama dalam pembagian tugas dan pembatan
rencana kerja harian. Terlaksananya penanggulangan kerja sama
lintas sektoral dalam pembinaan peran serta masyarakat.
Terlaksananya kerja sama rapat bulanan dan tribulanan sebagai
tindak lanjut penggalangan kerja sama tim puskesmas.1. C. Jenis
Laporan SP2TP 1. LB1Data kesakitan, termasuk STP berbasis
puskesmas1. LB2 data kematian2. LB3 data gizi,KIA,KB,imunisasi
termasuk surveillan campak3. LB4 data obat obatan4. LT1 laporan
PWS/pemantauan wilayah setempat5. LT2 kepegawaian6. LT3 peralatan1.
D. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas(SIMPUS)Penyelenggaraan
layanan kesehatan masyarakat melalui puskesmas merupakan kegiatan
yang membutuhkan proses pencatatan dan pengolahan data yang cukup
kompleks. Dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat menangani
berbagai macam kegiatan operasional Puskesmas mulai dari pengolaha
data registrasi pasien, data rekam medis pasien, farmasi, keuangan,
hingga berbagai laporan bulanan, tribulan, dan
tahunan.(Ahyar.2011)Sebagai bahan evaluasi tentunya sistem yang
berjalan perlu adanya perubahan sistem yang diharapkan bisa
menyelesaikan masalah tersebut, salah satunya membangun sistem
informasi manajemen puskesmas(SIMPUS) secara terpadu dan
handal.Simpus adalah program aplikasi komputer yang merupakan
perangkat yang berfungsi untuk mencatat(input), mengolah(proses),
dan melaporkan(output) seluruh data-data di puskesmas. Pengertian
lain SIMPUS adalah suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan puskesmas dalam mengelola data-data yang
dimiliki.Alasan mengapa harus membangun SIMPUS : Bisa digunakan
untuk mencari data pasien. Dapat menghasilkan laporan sesuai dengan
kebutuhan. Dapat mendukung keputusan dengan melihat hasil laporan
maupun data yang telah diolah. Dengan interface yang disesuaikan
dengan kebutuhan sehingga mudah digunakan. Fungsi operasi output
dan input dapat dipelajari dengan waktu yang tidak lama.Dalam
implementasinya SIMPUS terdiri dari beberapa sub sistem sebagai
berikut :1. Registrasi Pasien.Registrasi merupakan sub-sistem yang
menangani data registrasi kunjungan pasien, baik kunjungan pada
pemeriksaan poli umum/ gigi/ gizi/ KIA/ imunisasi/KB. Kegiatannya
meliputi :1. Pengolahan data pasien.2. Pengolahan data registrasi
kunjungan pasien, terdapat beberapa macam klasifikasi registrasi,
yaitu : pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, kunjungan gizi,
kunjungan imunisasi, kegiatan KIA, kegiatan KB, pemeriksaan
Laboratorium.3. Pemeriksaan atau Pemberian Tindakan MedisSub-sistem
ini menangani data yang terkait dengan kegiatan pemeriksaan atau
pemberian tindakan terhadap pasien oleh tenaga kesehatan.
Kegiatannya meliputi :1. Pengolahan data kondisi pasien2.
Pengolahan data anamnesis3. Pengolahan data diagnosis4. Pengolahan
data terapi5. Pengolahan data pemeriksaan/tindakan medis/penggunaan
Lab.6. Pengolahan data obat(resep)7. Pengolahan data rujukan8.
FarmasiMerupakan sub sistem yang menangani data tentang obat.
Kegiatannya meliputi :1. Pengolahan data master obat2. Pengolahan
data stok obat3. Pengolahan data persediaan obat4. Pengolahan data
pelayanan/pemberian resep pasien5. Pemantauan Data
RegisterMerupakan pemantauan data yang terjadi secara harian atau
bulanan. Kegiatannya meliputi :1. Register pemeriksaan umum2.
Register pemeriksaan gigi3. Register pemeriksaan gizi4. Register
pemeriksaan imunisasi5. Register pemeriksaan KIA6. Register
pemeriksaan KB7. LaporanMerupakan sub sistem yang fungsinya membuat
laporan atau rekapitulasi. Laporan ini meliput:1. LB LB1
rekapitulasi kasus penyakit LP2 LPLPO (laporan pemakaian dan lembar
permintaan obat)1. Laporan manajemen Laporan kunjungan pasien
Laporan 10 besar penyakit Laporan penggunaan obat Laporan tindakan
medis Laporan metode pembayaran pasien Laporan billing1.
PemetaanPemetaan wilayah meliputi kunjungan pasien, penyakit
terbanyak, penggunaan obat, riwayat KLB dan lainnya.1. E. Latihan
Soal 1. Jelaskan maksud dan tujuan dibuatnya SP2TP?2. Bagaimana
pemanfaatan SP2TP dalam menunjang pelayanan di Puskesmas?3. Apakah
tujuan dikembangkannya SIMPUS?4. Sebutkan sub sistem dalam
pengembangan SIMPUS?4
Pengembangan SIMPUS1. A. Implementasi SIMPUSPengembangan Simpus
adalah proses pengolahan dari semua data dasar di puskesmas dan
diharapkan bisa menggantikan SP2TP. Didukung dengan perkembangan
teknologi informasi Simpus bisa dikembangkan menjadi sebuah
perangkat lunak (software).Saat ini sudah banyak dikembangkan
Simpus berbasis WEB atau Dekstop, dimana fungsinya adalah mengolah
data dasar Puskesmas dari sehingga sistem pelaporan ke Dinas
Kesehatan dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat digunakan
sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerjanya dan untuk meningkatkan kualitas
layanan kesehatan masyarakat.Pada bab ini akan dibahas sedikit
tentang bagaimana pengembangan SP2TP menjadi Simpus, dengan tujuan
akan menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat.Persiapan
dalam implementasi simpus dapat dilakukan,melalui :1. Membentuk tim
informasi puskesmas yang bertanggung jawab terhadap input data dan
back up data yang sudah dimasukkan ke dalam program.2. Melakukan
pendataan dasar untuk wilayah kerja puskesmas;data dasar yaitu data
informasi puskesmas, data lokasi pelayanan kesehatan, data desa dan
dusun, data petugas, data pekerjaan, dan data jenis pasien.3.
Melakukan alur data secara manual; melakukan uji coba terlebih
dahulu dengan cara manual sebelum memakai sistem komputerisasi.4.
Sosialisasi data-data dasar puskesmas ke semua staf yang terkait.5.
Melakukan uji coba penanganan data dari manual ke komputer.6.
Melakukan pengolahan data dengan komputer apabila program telah
berjalan dengan lancar.1. B. Tahap Pengolahan Data SIMPUSTahap awal
yang dilakukan adalah :1. Input data dasar puskesmas ke dalam
database SIMPUS,yaitu data puskesmas, tempat pemeriksaan dan
petugas puskesmas, data desa dan dusun, data variabel pasien, dan
data tarif.2. Input jenis data untuk pelaporan3. Register harian
untuk laporan LB1(laporan bulanan)4. Penerimaan obat untuk laporan
LPLPO(laporan penerimaan dan laporan penggunaan obat)5. Distribusi
obat untuk laporan STP 1. Input untuk rekapitulasi data 1. Cakupan
pasien2. Kelompok diagnosis3. Diagnosis4. 20 besar penyakit5.
Pemakaian obat6. Tabel harian obat7. Pendapatan8. Penerimaan obat9.
Laporan LB110. Filter data per-desa, Dalam wilayah, luar wilayah,
dan Semua wilayah.11. Meliputi semua kasus; kasus lama, kasus baru,
dan kunjungan kasus. 1. Laporan LPLPO2. Registrasi pasien,yaitu
data penggunaan obat yang akan menampilkan arus penggunaan obat
dalam rentang waktu tertentu.3. Data penerimaan obat digunakan
untuk mengkonversi stok yang akan merubah stok.4. Data tabel obat
untuk stok awal dari masing-masing obat,yaitu akhir dari suatu
bulan periode pelaporan menjadi stok awal bulan berikutnya.1. C.
Kelebihan dan Kelemahan SIMPUS 1. Kelebihan Penggunaan SIMPUS2.
Mudah untuk mencari data yang berkaitan dengan pasien, laporan
bulanan, data penyakit, dan data obat.3. Data bisa di print
out(hardcopy) sesuai tingkat kebutuhan.4. Tingkat akurasi,
validitas data lebih baik.5. Mudah implementasinya/dipelajari6.
Dapat mengontrol laporan wabah secara cepat dengan membuka LB17.
Mudah mencari pasien baru atau lama, apakah dalam wilayah atau luar
wilayah.8. Membuat laporan lebih mudah dan cepat tanpa membuka buku
register induk. 1. Kekurangan Penggunaan SIMPUS 1. Masih banyak
yang bersifat single user.2. PC/komputer diminimalkan penggunaannya
untuk aplikasi atau program lain.3. Rawan terhadap gangguan
software (virus)4. Jika terjadi mati lampu program bisa crash1. D.
Perancangan Sistem Pada SIMPUSBeberapa hal dan metode dipakai dalam
merancang sistem, termasuk desain sistem, desain teknologi dan
spesifikasi yang akan digunakan sangat menentukan sistem tersebut.
Berikut contoh perancangan sistem SIMPUS.1. 1. Desain sistem 1. a.
Tabel - Tabel Pasien - Tabel Penyakit - Tabel Obat - Tabel
Kecamatan, Desa 1. b. Input - Register Harian Pasien - Penerimaan
Obat - Pengeluaran Obat - Stok Obat Bulanan1. c. Laporan - Query
Register Harian - Query Penyakit - Query Obat - Rekap (bulanan,
harian, mingguan) pasien per jenis dan golongan umur - Rekap
Penyakit - Rekap Obat - Data Kesakitan (LB1) - LPLPO1. 2. Desain
teknologiSpesifikasi hardware dapat disesuaikan dengan kebutuhan;1.
SIMPUS versi DesktopSpesifikasi teknologi yang dibutuhkan :
Platform Under Windows OS Windows Pemrograman Visual Basic untuk
interface Database MySQL1. b. SIMPUS versi Web (Web
Based)Spesifikasi teknologi yang dibutuhkan : Platform Open Source
OS(Linux/Windows) Pemrograman PHP untuk interface Database
MySQLDaftar IsiHalaman JudulKata PengantarBab 1 Sejarah dan
Definisi Puskesmas1. Perkembangan Puskesmas 12. Definisi Puskesmas
53. Visi,Misi dan Tujuan Puskesmas 64. Latihan Soal 9Bab 2
Pengorganisasian Puskesmas1. Organisasi Puskesmas 102. Struktur
Organisasi Puskesmas 113. Azas Penyelenggaraan Puskesmas 184.
Stratifikasi Puskesmas 215. Perencanaan Mikro 236. F. Latihan soal
25Bab 3 Konsep Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas1. SP2TP 262.
Pemanfaatan SP2TP 283. SIMPUS 294. Latihan Soal 33Bab 4
Pengembangan SIMPUS1. Implementasi SIMPUS 342. Tahap Pengolahan
SIMPUS 353. Kelebihan Dan Kelemahan SIMPUS 374. Spesifikasi
Teknologi SIMPUS 38Daftar PustakaEndang S.S.2009.Manajemen
Kesehatan(Teori dan Praktik di Puskesmas).Surakarta.
http://galeri.blog.fisip.uns.ac.id/files/2011/12/microsoft-word-buku-manajemen-kesehatan-revisi-dr.endang-sutisna.pdf(tgl.akses
16 agustus 2012)Retno I.Puskesmas.Surabaya:Unair(Program S1
NERS)
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/Puskesmas.pdf(tgl.akses 10
Agustus 2012)Kepmenkes No.128.2004.Kebijakan Dasar
Puskesmas.JakartaMartuti.Sistem Informasi Manajemen
PuskesmasJakarta
http://www.p3skk.litbang.depkes.go.id/download/martuti.ppt
(tgl.akses 10 Agustus 2012)Ahyar W.2011.Analisa Sistem Informasi
Kesehatan Online Dan Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas(SIMPUS).Jakarta:UI (Program Magister Keperawatan
Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan)
http://www.fik.ui.ac.id(tgl.akses 10 Agustus
2012)____________.2010.PUSKESMAS.Malang:Student blog UMM
http://ushai.student.umm.ac.id/files/2010/08/ar_PUSKESMAS_07.ppt
(tgl.akses 16 Agustus 2012)____________.2010.Konsep SP2TP
Terbaru.Jakarta:
http://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2010/04/sik4_sp2tp_a.pdf
(tgl.akses 11 Agustus 2012)Biografi PenulisAries Widiyoko, lahir di
Pacitan,21 Januari 1981 menyelesaikan pendidikan D3 Perekam Medis
di APIKES Citra Medika lulus tahun 2005 dan melanjutkan studi
S1-sistem informasi di STMIK Duta Bangsa Surakarta.Saat ini masih
aktif sebagai staff rekam medis bagian Pelaporan Rumah Sakit di RS
PKU Muhammadiyah Surakarta, Dosen rekam medis di APIKES Citra
Medika Surakarta, sebagai pengelola Group Komunitas Rekam Medis,
dan Pendiri Study Club Medical Record and Health Informatica.Untuk
mendukung proses pembelajaran sampai saat ini telah menyusun modul
PSRK I (alur dan prosedur rekam medis II), buku Pengantar Statistik
RS, Pengantar SIMPUS, dan Ergonomi. Semoga dengan adanya buku
tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi profesi rekam
medis.Contact person :HP : 085647278926Email:
[email protected] kita bukanlah untuk berhasil.
Tugas kita adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itulah
kita menemukan dan belajar membangunkesempatan untuk berhasil(mario
teguh inspiration)Contact person :HP : 085647278926Email:
[email protected]: Uncategorized | Permalink.
Navigasi tulisanTop of Form
Bottom of FormTulisan Terkini prinsip dasar codingmorbiditas
Karya TulisIlmiah(KTI) SIM Puskesmas(PengayaanMateri) rekam medis
dalam akreditasipuskesmas Teori DasarErgonomi(1) Arsip Maret 2013
November 2012 Oktober 2012 September 2012Kategori artikel
Uncategorized Meta Daftar Masuk RSS Entri RSS Komentar
WordPress.comBlog pada WordPress.com. | Tema: Yoko by
ElmastudioPuncak Ikuti Follow arieswidiyokoTop of FormGet every new
post delivered to your Inbox.Bottom of FormPowered by
WordPress.com
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Dian Nuswantoro
Home Contact Us A - Z Index LoginTop of FormSearch: Bottom of
Form Home Profile Staff Dosen Akademik Fasilitas Gallery Buku Tamu
Wisudawan Kontak
Laboratorium Rekam Medisuntuk memaksimalkan kemampuan dalam
pengausaan kompetensi rekam medis.mahasiswa melakukan
......Selengkapnya Kegiatan Praktek mahasiswa Laboratorium Kimia
Kurikulum & Standar Materi Alumni Progdi D3 RMIK Laboratorium
Rekam Medis Persiapan Praktek Lapangan Presentasi hasil PL Seleksi
masuk kerja Temu AlumniDetail Dosen - Fakultas Kesehatan
Masyarakat
Name:Arif Kurniadi,M.Kom
NPP:0686.11.1999.173
Homebase:Kesehatan / Rekam Medik & Info. Kes. - D3
Jabatan Struktural:Kepala Program Studi Rekam Medis D3
Golongan:III A / Asisten Ahli
Address:JL.EMERALD JAYA BLOK A-45 RT 001/RW 023
Email:arif_kurn[a]dosen.dinus.ac.id / arif_kurn[a]yahoo.com
Email Gmail:[email protected]
Riset:
Show entriesSearch: No.JudulTahunSumber DanaAnggota
1Sistem Pembelajaran Alur Prosedur Pelayanan Rekam Medis Rumah
Sakit untuk Mata Kuliah PSRM bagi Mahasiswa DIII RMIK Semester I
Fak Kes Udinus Ketua:Arif Kurniadi
2Sistem Informasi Perencanaan Obat Berbasis Komputer di
Poliklinik Universitas Dian Nuswantoro Semarang2007Udinus Ketua:Eti
Rimawati Tim:Arif Kurniadi
3Pengelolaan Manajemen Berkas dan Sistem Informasi Manajemen
Arsip Akademis dan Umum di Fakultas Kesehatan Udinus Menyongsong
Standar Mutu ISO 9001 : 20002008Udinus Ketua:Retno Astuti
Setijaningsih Tim:Arif Kurniadi Tim:Arif Kurniadi
4Pengelolaan Manajemen Berkas dan Sistem Informasi Manajemen
Arsip Akademis dan Umum di Fakultas Kesehatan Udinus Menyongsong
Standar Mutu ISO 9001 : 20002008Udinus Ketua:Retno Astuti
Setijaningsih Tim:Arif Kurniadi Tim:Arif Kurniadi
5Penerapan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) Dengan Media
Pembelajaran Bentuk Video Game Bagi Anak-Anak Usia TK Th
20122012UDINUS Ketua:Maryani Setyowati Tim:Arif Kurniadi
6Rancang Bangun Software Medical Record Integrated System
(Medirecs) sebagai alat Bantu Pendukung Praktikum Program Studi
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan
UDINUS2012UDINUS Ketua:Retno Astuti Setijaningsih Tim:Arif
Kurniadi
7Model integrasi Pemantauan Penderitaan Kusta Untuk Rancang
Bangun Register kohort Elektronik Sebagai Alat Pencegahan Drop Out
Pengobatan di Jawa Tengah2012UDINUS Ketua:Enny Rachmani Tim:Arif
Kurniadi
8SENTRALISASI PENGELOLAAN REKAM MEDIS DI PUSKESMAS BINAAN MIJEN
KOTA SEMARANG DALAM MENYONGSONG SISTEMJAMINAN SOSIAL NASIONAL(SJSN)
DI INDONESIA2014DIKTI Ketua:Retno Astuti Setijaningsih Tim:Maryani
Setyowati Tim:Arif Kurniadi
Showing 1 to 8 of 8 entriesFirstPrevious1NextLast
Karya Ilmiah:
Show entriesSearch: NO.JUDULMEDIABULANTAHUNISSN
1PEMBANGUNAN E-HEALTH SEBAGAI PENDUKUNG KEBERHASILAN
E-GOVERNMENT SEKTOR KESEHATANVISIKESMaret20091412-3746
2SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) GUNA PEMETAAN CAKUPAN LAYANAN
PADA PUSKESMAS SRONDOL SEMARANGVISIKESApril20111412-3746
3RANCANGAN OPTIMASI KONTROL PELAYANAN DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO
SEMARANGVISIKESSeptember20111412-3746
4ANALISA ALUR PROSEDUR PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
SERTA PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN TPPRJ DAN KURIR
TERHADAP KETERLAMBATAN DISTRIBUSI DOKUMEN RM KE URJ DI RS
P.WCITARUM SEMARANG PERIODE 5 - 11 APRIL
2009VISIKESSeptember20091412-3746
5SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS GUNA PEMETAAN DATA KEJADIAN PENYAKIT
UNTUK KEPERLUAN SURVEILANS DAN KEWASPADAAN DINI DI WILAYAH KERJA
DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANGDIANJanuari20111412-3088
6APLIKASI MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN MATA KULIAH PSRM UNTUK
MAHASISWA D3 RMIK UDINUSDIANJanuari20101412-3088
7TELEMEDICINE DALAM PELAYANAN KESEHATAN
BERKUALITASDIANAgustus20061412-3088
Showing 1 to 7 of 7 entriesFirstPrevious1NextLast
Schedule:Jadwal KRM Reguler
No.KELOMPOKMATA KULIAHJADWAL 1RUANG 1JADWAL 2RUANG 2JADWAL
3RUANG 3
1D22.11PEPSIK X (Analisa & Perancangan SI)SABTU
18.30-20.10
2D22.52PSIK X (Analisa & Perancangan SI)KAMIS
07.00-08.40C.4.03
3D22.11PEPSIK I (Aplikasi Komputer I)JUMAT D.2.B
4D22.32Manajemen DatabaseRABU 07.00-08.40C.4.02
5D22.51PSIK X (Analisa & Perancangan SI)RABU
08.40-10.20C.5.01
6D22.31Manajemen DatabaseSELASA07.00-08.40C.4.05
Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa:
Show entriesSearch: No.NimNamaJudulPembimbing 1Pembimbing 2
1D22.2009.00848RISTIYANIANALISA PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE PADA
BAGIAN FILLING DI RSUD UNGARAN ARIF KURNIADI
2D22.2008.00794SUSI KRISTINAANALISIS KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN
REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUANG BEDAH RS PANTI WILASA DR. CIPTO
SEMARANG TRIWULAN IV TAHUN 2012ARIF KURNIADI
3D22.2009.00844CIPTA DEWI FORTUNELLATINJAUAN KODE WARNA UNTUK
KEMUDAHAN PENJAJARAN DAN PENCEGAHAN MISSFILE DI FILING RUMAH SAKIT
BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2012.ARIF KURNIADI
4D11.2007.00765ALEN BUDI KRISTIAWANSISTEM INFORMASI PELAYANAN
PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS KUNDURAN
KABUPATEN BLORAENNY RACHMANIARIF KURNIADI
5D11.2010.01220APRILYANI PRIHATIANALISIS KEJADIAN KASUS
TUBERKULOSIS PARU BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PUSKESMAS DI
KOTA SEMARANG TAHUN 2009-2011SUHARYOARIF KURNIADI
6D11.2010.01110FITRIA WULANDARIANALISIS PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI BERBASIS WEB DI LABORATORIUM KESEHATAN UDINUS SEMARANG
TAHUN 2012ARIF KURNIADIEKO HARTINI
7D11.2008.00817ZAENAL ARIFINSISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN
RAWAT JALAN DI PUSKESMAS JUWANA KABUPATEN PATI TAHUN 2012ARIF
KURNIADIRETNO ASTUTI S.
8D11.2006.00671RIZKA SHANTIKA A.RSISTEM INFORMASI PELAYANAN
IMUNISASI BAYI DAN PENIMBANGAN BERBASIS WEB DI POSYANDU WILAYAH
PUSKESMAS LUWUNGGEDE BREBESARIF KURNIADIENNY RACHMANI
9D11.2006.00660PUTRI NURINDAH K.WSISTEM INFORMASI PERSEDIAAN
OBAT DI GUDANG OBAT PUSKESMAS TOROH II KABUPATEN GROBOGANARIF
KURNIADIENNY RACHMANI
10D11.2005.00581MARISSA SITUMORANGSISTEM INFORMASI DATA
KESAKITAN 10 BESAR PENYAKIT BERBASIS WEB DI PUSKESMAS MADUREJO ARUT
SELATAN KALIMANTAN TENGAHARIF KURNIADIENNY RACHMANI
Showing 1 to 10 of 65 entriesFirstPrevious12345NextLast
Web/Blog/URL:
Akademik SiAdin Mahasiswa SiAdin Dosen Sistem Informasi Akademik
Sistem Informasi KepegawaianManajemen Kantor Penjamin Mutu Lembaga
Kerjasama Sarana Prasarana Career Centres Penelitian Dan Pengabdian
RepositoryFasilitas Mirror IKC Kulino Video Kampus TV Kampus
Digital Library Poliklinik Forum Diskusi E - Gamelan
Temukan kami di Google Map Fakultas Ilmu KomputerUniversitas
Dian NuswantoroJl. Nakula I No. 5-11 SemarangJl. Imam Bonjol No.
207 SemarangTelp. (024) 3517261Fax. (024) 3569684Kode Pos :
50131E-mail: [email protected]
Copyright 2012 PSI UDINUS All right Reserved ShareThis Copy and
Paste- See more at:
http://fkes.dinus.ac.id/index.php/home/details/77#sthash.rag3cLNL.dpuf