Wednesday, August 1, 2007Pengertian Transfusi Darah
Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang
yang sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan
dapat berupa darah lengkap dan komponen darah. TUJUAN TRANSFUSI
DARAH
Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor. Memelihara
keadaan biologis darah atau komponen komponennya agar tetap
bermanfaat. Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal
pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah). Mengganti
kekurangan komponen seluler atau kimia darah. Meningkatkan
oksigenasi jaringan. Memperbaiki fungsi Hemostatis. Tindakan terapi
kasus tertentu.
MACAM TRANSFUSI DARAH 1. Darah Lengkap/ Whole Blood
(WB)Diberikan pada penderita yang mengalami perdarahan aktif yang
kehilangan darah lebih dari
25 %. 2. Darah Komponen
Sel Darah Merah (SDM) : Sel Darah Merah Pekat : Diberikan pada
kasus kehilangan darah yang tidak terlalu berat, transfusi darah
pra operatif atau anemia kronik dimana volume plasmanya normal. Sel
Darah Merah Pekat Cuci : Untuk penderita yang alergi terhadap
protein plasma.Sel Darah Merah Miskin Leukosit : Untuk penderita
yang tergantung pada transfusi darah. Sel Darah Merah Pekat Beku
yang Dicuci : Diberikan untuk penderita yang mempunyai antibodi
terhadap sel darah merah yang menetap. Sel Darah Merah Diradiasi :
Untuk penderita transplantasi organ atau sumsum tulang. LEUKOSIT/
GRANULOSIT KONSENTRAT : Diberikan pada penderita yang jumlah
leukositnya turun berat, infeksi yang tidak membaik/ berat yang
tidak sembuh dengan pemberian Antibiotik, kualitas Leukosit
menurun. TROMBOSIT : Diberikan pada penderita yang mengalami
gangguan jumlah atau fungsi trombosit. PLASMA dan PRODUKSI PLASMA :
Untuk mengganti faktor pembekuan, penggantian cairan yang hilang.
Contoh : Plasma Segar Beku untuk prnderita Hemofili.Krio Presipitat
untuk penderita Hemofili dan Von
Willebrandhttp://utdd-pmijateng.blogspot.com/2007/08/pengertian-transfusi-darah.html
Donor Darah A. Pengertian Transfusi Darah Transfusi Darah adalah
proses pemindahan darah dari donor yang sehat kepada penderita.
Pada tahun 1900 Dr. Loustiner menemukan 4 macam golongan darah : 1.
Golongan darah A 2. Golongan darah B 3. Golongan darah AB 4.
Golongan darah O Selain itu tahun 1940 ditemukan golongan darah
baru yaitu Rhesus Faktor positif dan rhesus faktor negatif pada sel
darah merah (erythrocyt). Rhesus Faktor positif banyak terdapat
pada orang Asia dan Negatif Pada orang Eropah, Amerika,
Australia.
B. Jenis Donor Darah Ada dua macam donor darah yaitu : 1. Donor
keluarga atau Donor Pengganti adalah darah yang dibutuhkan pasien
dicukupi oleh donor dari keluarga atau kerabat pasien. 2. Donor
Sukarela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau komponen
darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak menerima uang
atau bentuk pembayaran lainnya. Motivasi utama mereka adalah
membantu penerima darah yang tidak mereka kenal dan tidak untuk
menerima sesuatu keuntungan. C. Syarat - Syarat Calon Donor Darah :
1. Umur 17 - 60 tahun 2. Berat badan 50 kg atau lebih 3. Kadar
Hemogblin 12,5 g/dl atau lebih 4. Tekanan darah 120/140/80 - 100
mmHg 5. Nadi 50-100/menit teratur 6. Tidak berpenyakit jantung,
hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, penyakit perdarahan,
kejang, kanker, penyakit kulit kronis.
7. Tidak hamil, menyusui, menstruasi (bagi wanita) 8. Bagi donor
tetap, penyumbangan 5 (lima) kali setahun. 9. Kulit lengan donor
sehat. 10. Tidak menerima transfusi darah/komponen darah 6 bulan
terakhir. 11. Tidak menderita penyakit infeksi ; malaria,
hepatitis, HIV/AIDS. 12. Bukan pencandu alkohol/narkoba 13. Tidak
mendapat imunisasi dalam 2/4 bulan terakhir. 14. Beritahu Petugas
bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir.
D. Proses Transfusi Darah 1. Pengisian Formulir Donor Darah. 2.
Pemeriksaan Darah Pemeriksaan golongan, tekanan darah dan
hemoglobin darah. 3. Pengambilan Darah Apabila persyaratan
pengambilan darah telah dipenuhi barulah dilakukan pengambilan
darah. 4. Pengelolahan Darah Beberapa usaha pencegahan yang di
kerjakan oleh PMI sebelum darah diberikan kepada penderita adalah
penyaringan terhadap penyakit di antaranya : a. Penyakit Hepatitis
B b. Penyakit HIV/AIDS c. Penyakit Hipatitis C d. Penyakit Kelamin
(VDRL) Waktu yang di butuhkan pemeriksaan darah selama 1-2 jam 5.
Penyimpanan Darah Darah disimpan dalam Blood Bank pada suhu 26
derajat celcius. Darah ini dapat dipisahkan menjadi beberapa
komponen seperti : PRC Thrombocyt Plasma Cryo precipitat E. Manfaat
Donor Darah 1. Dapat mengetahui Golongan Darah Tanpa di Pungut
Biaya. 2. Anda secara teratur memeriksakan kesehatan (tiap kali
menjadi Donor/tiap 3 bulan sekali ) yang meliputi : Tekanan Darah,
Nadi, dan Suhu Tinggi Badan, Berat Badan (Body Mass Index)
Haemoglobine, Penyakit Dalam Penyakit Hipatitis B dan Hipatitis C
Penyakit HIV/AIDS 3. Sekali menjadi Donor dapat
menolong/menyelamatkan 3 orang pasien yang berbeda. 4. Darah anda
dapat menyelamatkan jiwa orang lain secara langsung. 5. Pendonor
yang secara teratur Mendonorkan Darah (setiap 3 Bulan) akan
menurunkan Resiko Terkena penyakit Jantung sebesar 30 % (British
Journal Heart) seperti serangan jantung Koroner dan Stroke. F.
Pengambilan Darah 1. Oleh petugas yang berwenang. 2. Menggunakan
peralatan sekali pakai. 3. 250-350 ml, tergantung berat badan. 4.
Mengikuti Prosedur Kerja Standar. 5. Informed Consent : Darah
diperiksa terhadap IMLTD (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah) ;
Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, Sifilis).
http://pmi.tarakankota.go.id/site/modules.php?name=Transfusi_Darah_PMI_Tarakan&op=detil
&mkode=1
Hukum Donor Darah22 Mar 2009 10 Komentar by tafany in Masail
Fiqhiyah Oleh Dina Nurita SariPengertian Transfusi/ Donor Darah
Transfusi darah atau blood transfution (bahasa Inggris) adalah
memindahkan darah dari seseorang kepada orang lain dalam rangka
menyelamatkan jiwanya. Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari
dua bagian, yaitu cairan yang disebut dengan plasma dan sel darah.
Jadi, secara keseluruhan darah manusia kira-kira seperdua belas
dari badan atau ditaksir sekitar lima liter. Dengan rincian persen
berbentuk cairan atau plasma dan persen sisanya adalah sel darah
yang terbagi lagi menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan
butir pembeku (trambosit). Yang dimaksud dengan plasma darah adalah
cairan yang berwarna kuning dan mengandung cairan yang berwarna
kuning dan mengandung 91,0 persen air, 8,5 persen mineral, dan 0,1
persen sejumlah bahan organik seperti lemak, urea, asam urat,
kolesterol, dan asam amino. Unsur kedua dari darah manusia adalah
sel darah merah. Sel darah merah memerlukan protein dan zat besi.
Dalam hal ini, wanita lebih membutuhkan zat besi dalam kadar yang
tinggi karena sebagiannya terbuang ketika menstruasi dan zat besi
diperlukan lebih banyak bagi wanita untuk perkembangan janin dan
pembuatan air susu. Unsur ketiga dari darah manusia adalah sel
darah putih. Dalam pelaksanaan transfusi darah, hal yang penting
dan harus dicermati oleh pihak medis adalah golongan donor darah
(yang menyumbangkan darah) dan golongan darah resepien (penerima
darah).
Golongan darah manusia terdiri dari golongan AB, A, B, dan O.
Hal ini dimaksudkan agar ada kecocokan antara donor dengan resepien
karena antara golongan donor darah dengan resepien tidak semua bisa
saling memberi dan menerima. Berikut ini, komposisi golongan darah
manusia secara medis, yaitu:
1. Dilihat dari donor, yaitu: a. Golongan darah AB dapat memberi
kepada AB. b. Golongan darah A dapat memberi kepada A, dan AB. c.
Golongan darah B dapat memberi kepada B, dan AB. d. Golongan darah
O dapat memberi kepada semua golongan darah. 2. Dilihat dari
resepien, yaitu: a.. Golongan darah AB dapat menerima semua
golongan. b. Golongan darah A dapat menerima kepada golongan darah
A, dan O. c. Golongan darah B dapat menerima kepada golongan B, dan
O. d. Golongan darah O hanya dapat menerima kepada golongan darah
O. Fungsinya Masing-masing unsur darah dalam tubuh kita memiliki
peran dan fungsinya masing-masing. Plasma darah berfungsi untuk
perantara penyaluran makanan, lemak, dan asam animo ke jaringan
tubuh. Selain itu juga berfungsi untuk mengangkut bahan buangan
seperti urea, asam urat, dan sebagian karbon dioksida, menyegarkan
cairan jaringan tubuh dimana melalui cairan ini semua sel tubuh
dapat menerima makanan. Sel darah merah bekerja sebagai system
transport dari tubuh, mengantar semua bahan kimia, oksigen, dan zat
makanan yang diperlukan oleh tubuh, menyingkirkan karbon dioksida
dan hasil buangan lainnya serta mengatur panas ke seluruh tubuh.
Sel darah putih berfungsi untuk mengepung daerah yang terkena
infeksi atau cidera, menangkap organisme hidup dan
menghancurkannya, menyingkirkan kotoran, menyediakan bahan
pelindung tubuh dari serangan bakteri. Fungsi ini berhubungan
dengan fungsi sel pembeku (trambosit), yaitu membekukan darah yang
keluar dari anggota tubuh yang terluka atau cidera, sehingga darah
tersebut dapat tertahan. Setelah memahami fungsi darah bagi tubuh
manusia. Maka manusia tidak dapat hidup tanpa darah karena semua
jaringan tubuh memerlukan darah. Otak manusia membutuhkan darah
yang
mencukupi dan teratur. Jika tidak menerima darah dalam tempo
lebih dari empat menit, maka sel otak akan mati. Jenis Donor Darah
Ada dua macam donor darah yaitu : 1. Donor keluarga atau Donor
Pengganti adalah darah yang dibutuhkan pasien dicukupi oleh donor
dari keluarga atau kerabat pasien. 2. Donor Sukarela adalah orang
yang memberikan darah, plasma atau komponen darah lainnya atas
kerelaan mereka sendiri dan tidak menerima uang atau bentuk
pembayaran lainnya. Motivasi utama mereka adalah membantu penerima
darah yang tidak mereka kenal dan tidak untuk menerima sesuatu
keuntungan. Syarat-syarat Calon Donor Darah 1. Umur 17 60 tahun 2.
Berat badan 50 kg atau lebih 3. Kadar Hemogblin 12,5 g/dl atau
lebih 4. Tekanan darah 120/140/80 - 100 mmHg 5. Nadi 50-100/menit
teratur 6. Tidak berpenyakit jantung, hati, paru-paru, ginjal,
kencing manis, penyakit perdarahan, kejang, kanker, penyakit kulit
kronis. 7. Tidak hamil, menyusui, menstruasi (bagi wanita 8. Bagi
donor tetap, penyumbangan 5 (lima) kali setahun 9. Kulit lengan
donor sehat.
10. Tidak menerima transfusi darah/komponen darah 6 bulan
terakhir. 11. Tidak menderita penyakit infeksi ; malaria,
hepatitis, HIV/AIDS. 12. Bukan pencandu alkohol/narkob 13. Tidak
mendapat imunisasi dalam 2/4 bulan terakhir. 14. Beritahu Petugas
bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir. Proses Transfusi Darah 1.
Pengisian Formulir Donor Darah. 2. Pemeriksaan Darah Pemeriksaan
golongan, tekanan darah dan hemoglobin darah.. 3. Pengambilan Darah
Apabila persyaratan pengambilan darah telah dipenuhi barulah
dilakukan pengambilan darah. 4. Pengelolahan Darah Beberapa usaha
pencegahan yang di kerjakan oleh PMI sebelum darah diberikan kepada
penderita adalah penyaringan terhadap penyakit di antaranya : a.
Penyakit Hepatitis B b. Penyakit HIV/AIDS c. Penyakit Hipatitis C
d. Penyakit Kelamin (VDRL) Waktu yang di butuhkan pemeriksaan darah
selama 1-2 jam 5. Penyimpanan Darah Darah disimpan dalam Blood Bank
pada suhu 26 derajat celcius. Darah ini dapat dipisahkan menjadi
beberapa komponen seperti : PRC Thrombocyt Plasma Cryo
precipitat
Manfaat Donor Darah 1. Dapat mengetahui Golongan Darah Tanpa di
Pungut Biaya. 2. Anda secara teratur memeriksakan kesehatan (tiap
kali menjadi Donor/tiap 3 bulan sekali ) yang meliputi : Tekanan
Darah, Nadi, dan Suhu Tinggi Badan, Berat Badan (Body Mass Index)
Haemoglobine, Penyakit Dalam Penyakit Hipatitis B dan Hipatitis C
Penyakit HIV/AIDS 3. Sekali menjadi Donor dapat
menolong/menyelamatkan 3 orang pasien yang berbeda. 4. Darah anda
dapat menyelamatkan jiwa orang lain secara langsung. 5. Pendonor
yang secara teratur Mendonorkan Darah (setiap 3 Bulan) akan
menurunkan Resiko Terkena penyakit Jantung sebesar 30 % (British
Journal Heart) seperti serangan jantung Koroner dan Stroke.
Pengambilan Darah 1. Oleh petugas yang berwenang. 2. Menggunakan
peralatan sekali pakai. 3. 250-350 ml, tergantung berat badan. 4.
Mengikuti Prosedur Kerja Standar. 5. Informed Consent : Darah
diperiksa terhadap IMLTD (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah) ;
Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, Sifilis). Tujuan Transfusi Darah
Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor. Memelihara
keadaan biologis darah atau komponen komponennya agar tetap
bermanfaat. Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal
pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah). Mengganti
kekurangan komponen seluler atau kimia darah. Meningkatkan
oksigenasi jaringan. Memperbaiki fungsi Hemostatis. Tindakan terapi
kasus tertentu.
Hukum Transfusi Darah Kalau kita membuka lembaran Al-Quran dan
Hadits, tidak ditemukan satu nash yang menjelaskan hukum donor
darah. Jika demikian halnya, maka cara yang harus ditempuh untuk
mendapatkan kejelasan hukumnya harus dilakukan ijtihad yang
dilakukan secara jamai (kolektif). Karena masalah donor berhubungan
dengan kesehatan, maka tidak cukup ulama saja tapi juga dibutuhkan
bidang ilmu kedokteran sehingga tidak terjadi hal yang dapat
mengancam kesehatan si donor dan resepien. Menyumbangkan darahnya
kepada seseorang yang membutuhkan adalah pekerjaan kemanusiaan yang
sangat mulia. Karena dengan mendonorkan sebagian darahnya berarti
seseorang telah memberikan pertolongan kepada orang lain, sehingga
seseorang selamat dari ancaman yang membawa kepada kematian. Maka
tidaklah salah jika orang Islam menyumbangkan darahnya kepada orang
beragama non-Islam yang sangat membutuhkan darahnya. Karena
menyumbangkan darahnya dengan ikhlas kepada siapa saja termasuk
amal kemanusiaan yang amat dianjurkan oleh Islam. Seperti halnya
orang memberi makan kepada orang lapar yang terancam akan mati. Hal
ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam surat AlMaidah ayat 32;
Artinya: Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia
semuanya. (QS. Al-Maidah ayat 32). Setelah diteliti, ternyata dalam
Al-Quran tidak ada ayat dan Hadits yang secara jelas melarang
memberikan donor darah kepada orang yang membutuhkan. Maka
kebolehan donor darah itu sejalan dengan kaidah Ushul Fiqh yang
artinya: Pada asalnya hukum sesuatu itu tidak boleh sebelum ada
dalil yang mengharamkannya. Dilihat dari urgensinya, donor darah
dalam hukum Islam tidak lepas dari unsur kemashlahatan yang
bersifat dharury, yaiu menyelamatkan jiwa manusia dalam keadaan
darurat. Sebab jika tidak menggunakan sesuatu yang diharamkan,
yaitu darah (benda najis), maka seseorang akan meninggal. Dalam hal
ini, orang sakit yang kekurangan darah harus dibantu dengan donor
darah. Kaidah Bahaya tidak boleh dihilangan dengan bahaya yang
lain. memberikan ketentuan hukum bahwa donor darah diperbolehkan
jika dengan mendonorkan darahnya itu tidak
membahayakan pihak pendonor. Tapi jika membawa bahaya atau
mengancam keselamatan pihak donor, maka haram bagi seseorang untuk
mendonorkan darahnya. Oleh krena itu, perlu ketelitian dari pihak
medis. Kaidah Ushul Fiqh mengatakan: Sesuatu yang diperbolehkan
karena terpaksa harus disesuaikan dengan kadar dibutuhkannya. Dalam
hal ini donor darah yang diberikan hanya sebatas untuk keperluan
menolong resepien yang membutuhkannya. Maka selain itu, mengalirkan
darah diluar alasan darurat, seperti marus yang untuk diminum, maka
menjual dan meminumnya hukumnya haram. Hukum Menjual-belikan Donor
Darah Kalau kita kembali kepada pengertian istilah donor darah,
maka orang yang menyumbangkan darahnya itu semata-mata untuk
menolong orang lain yang memerlukannya. Berarti niat pendonor hanya
untuk kerja kemanusiaan, ia tidak mengharapkan imbalan berupa
materi dari resepien. Ini mungkin bisa terjadi jika resepien
mendapatkan darah dari donor yang bersifat langsung diberikan oleh
donor tanpa melalui pihak ketiga. Namun permasalahan yang kita
temukan dilapangan si resepien yang membutuhkan darah seperti
dirumah sakit, ia tidak mendapatkannya secara Cuma-Cuma. Tapi ia
harus membeli darah dengan cukup mahal. Permasalahan bukan lagi
donor atau resepien, tapi bagaimana sekarang hukum menjual-belikan
darah yang menurut hukum Islam tergolong benda najis. Berdasarkan
Hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya: Semua darah itu
najis, termasuk darah manusia. Imam Abu Hanifah dan Zahiri
membolehkan menjual-belikan benda najis yang ada manfaatnya,
seperti kotoran hewan seperti serbuk. Secara analogis mazhab ini
membolehkan jual beli darah karena besar manfaatnya bagi manusia
untuk keperluan transfusi darah untuk keperluan operasi dan
sebagainya. Namun Imam Syafii mengharamkan jual beli benda najis
termasuk darah . ayat Al-Quran menyatakan secara tegas bahwa darah
termasuk benda yang diharamkan. Firman Allah dalam surat Al-Maidah
ayat 3 yang artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai darah,
daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.
(QS. Al-Maidah ayat 3). Benda yang diharamkan tidak boleh untuk
dijual belikan. Berdasarkan Hadits Rasulullah SAW yang artinya:
Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu, maka mengharamkan
juga harganya. (HR. Ahmad dan Abu Daud). Memperhatikan dua silang
pendapat diatas, maka jual beli darah adalah sesuatu yang tidak
pantas dan tidak etis. Sebab jika hal ini diperbolehkan, maka darah
dijadikan ajang bisnis oleh manusia. Berkaitan
jual beli darah nampaknya sangat bertentangan dengan tujuan
luhur dari donor darah, yaitu menyelamatkan jiwa manusia dari
kebinasaan. Kesimpulan Menyumbangkan darahnya kepada seseorang yang
membutuhkan adalah pekerjaan kemanusiaan yang sangat mulia. Karena
dengan mendonorkan sebagian darahnya berarti seseorang telah
memberikan pertolongan kepada orang lain, sehingga seseorang
selamat dari ancaman yang membawa kepada kematian. Donor darah
diperbolehkan jika dengan mendonorkan darahnya itu tidak
membahayakan pihak pendonor. Tapi jika membawa bahaya atau
mengancam keselamatan pihak donor, maka haram bagi seseorang untuk
mendonorkan darahnya. Dalam hal ini donor darah yang diberikan
hanya sebatas untuk keperluan menolong resepien yang
membutuhkannya. Orang yang menyumbangkan darahnya itu sematamata
untuk menolong orang lain yang memerlukannya. Berarti niat pendonor
hanya untuk kerja kemanusiaan, ia tidak mengharapkan imbalan berupa
materi dari resepien, ini dalam hukum Islam diperbolehkan tapi jika
darahnya itu diperjual belikan hukumnya haram. Saran Seharusnya PMI
itu tidak boleh memperjual-belikan darah karena PMI itu mendapatkan
darahnya dari orang yng ikhlas dan tidak membutuhkan berupa materi.
Karena kalau darah itu diperjual-belikan berarti dia telah
menyulitkan orang yang membutuhkan darah. Terutama dia menyulitkan
orang yang tidak mampu untuk membayar sebuah darah karena darah itu
mahal. Selain itu, PMI juga harus memberikan darah bagi orang yang
membutuhkan dengan gratis atau percuma. DAFTAR PUSTAKA Pearce,
Evelyn C. Anatomi dan Fisiolog untuk para medis, Alih Bahasa: Sri
Yuliani Handoyo, Jakarta : PT. Gramedia, 1989. Qardhawi, Yusuf,
Dr., Al-Halal Wa Al-Haram, Beirut : Maktabah Al-Islami, 1994, Cet.
Ke-15. Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid, Mustafa Al-Babi Al-Halaby
Wa Auladuhu, 1339.
Sabiq, Sayyid, Fiqhus Sunnah , Lebanon : Dar Al-Fikri,
1981.http://tafany.wordpress.com/2009/03/22/hukum-donor-darah/
Transfusi Darah DEFINISI Transfusi Darah adalah pemindahan darah
atau suatu komponen darah dari seseorang (donor) kepada orang lain
(resipien). Transfusi diberikan untuk: - meningkatkan kemampuan
darah dalam mengangkut oksigen - memperbaiki volume darah tubuh -
memperbaiki kekebalan - memperbaiki masalah pembekuan. Tergantung
kepada alasan dilakukannya transfusi, bisa diberikan darah lengkap
atau komponen darah (misalnya sel darah merah, trombosit, faktor
pembekuan, plasma segar yang dibekukan/bagian cairan dari darah
atau sel darah putih). Jika memungkinkan, akan lebih baik jika
transfusi yang diberikan hanya terdiri dari komponen darah yang
diperlukan oleh resipien. Memberikan komponen tertentu lebih aman
dan tidak boros. Teknik penyaringan darah sekarang ini sudah jauh
lebih baik, sehingga transfusi lebih aman dibandingkan sebelumnya.
Tetapi masih ditemukan adanya resiko untuk resipien, seperti reaksi
Alergi dan infeksi. Meskipun kemungkinan terkena AIDS atau
Hepatitis melalui transfusi sudah kecil, tetapi harus tetap waspada
akan resiko ini dan sebaiknya transfusi hanya dilakukan jika tidak
ada pilihan lain.
PENGUMPULAN & PENGGOLONGAN DARAH. Penyumbang darah (donor)
disaring keadaan kesehatannya. Denyut nadi, tekanan darah dan suhu
tubuhnya diukur, dan contoh darahnya diperiksa untuk mengetahui
adanya anemia. Ditanyakan apakah pernah atau sedang menderita
keadaan tertentu yang menyebabkan darah mereka tidak memenuhi
syarat untuk disumbangkan. Keadaan tersebut adalah hepatitis,
penyakit jantung, kanker (kecuali bentuk tertentu misalnya kanker
kulit yang terlokalisasi), Asma yang berat, malaria, kelainan
perdarahan, AIDS dan kemungkinan tercemar oleh virus AIDS.
Hepatitis, kehamilan, pembedahan mayor yang baru saja dijalani,
tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, tekanan darah rendah,
anemia atau pemakaian obat tertentu; untuk sementara waktu bisa
menyebabkan tidak terpenuhinya syarat untuk menyumbangkan darah.
Biasanya donor tidak diperbolehkan menyumbangkan darahnya lebih
dari 1 kali setiap 2 bulan. Untuk yang memenuhi syarat,
menyumbangkan darah adalah aman. Keseluruhan proses membutuhkan
waktu sekitar 1 jam, pengambilan darahnya sendiri hanya membutuhkan
waktu 10 menit. Biasanya ada sedikit rasa nyeri pada saat jarum
dimasukkan, tetapi setelah itu rasa nyeri akan hilang.
Standard unit pengambilan darah hanya sekitar 0,48 liter. Darah
segar yang diambil disimpan dalam kantong plastik yang sudah
mengandung bahan pengawet dan komponen Anti pembekuan. Sejumlah
kecil contoh darah dari penyumbang diperiksa untuk mencari adanya
penyakit infeksi seperti AIDS, hepatitis virus dan sifilis. Darah
yang didinginkan dapat digunakan dalam waktu selama 42 hari. Pada
keadaan tertentu, (misalnya untuk mengawetkan golongan darah yang
jarang), sel darah merah bisa dibekukan dan disimpan sampai selama
10 tahun. Karena transfusi darah yang tidak cocok dengan resipien
dapat berbahaya, maka darah yang disumbangkan, secara rutin
digolongkan berdasarkan jenisnya; apakah golongan A, B, AB atau O
dan Rhpositif atau Rh-negatif. Sebagai tindakan pencegahan
berikutnya, sebelum memulai transfusi, pemeriksa mencampurkan
setetes darah donor dengan darah resipien untuk memastikan keduanya
cocok: teknik ini disebut crossmatching.
DARAH & KOMPONEN DARAH. Seseorang yang membutuhkan sejumlah
besar darah dalam waktu yang segera (misalnya karena perdarahan
hebat), bisa menerima darah lengkap untuk membantu memperbaiki
volume cairan dan sirkulasinya. Darah lengkap juga bisa diberikan
jika komponen darah yang diperlukan tidak dapat diberikan secara
terpisah. Komponen darah yang paling sering ditransfusikan adalah
packed red blood cells (PRC), yang bisa memperbaiki kapasitas
pengangkut oksigen dalam darah. Komponen ini bisa diberikan kepada
seseorang yang mengalami perdarahan atau penderita anemia berat.
Yang jauh lebih mahal daripada PRC adalah frozen-thawed red blood
cells, yang biasanya dicadangkan untuk transfusi golongan darah
yang jarang. Beberapa orang yang membutuhkan darah mengalami alergi
terhadap darah donor. Jika obat tidak dapat mencegah reaksi alergi
ini, maka harus diberikan sel darah merah yang sudah dicuci. Jumlah
trombosit yang terlalu sedikit (trombositopenia) bisa menyebabkan
perdarahan spontan dan hebat. Transfusi trombosit bisa memperbaiki
kemampuan pembekuan darah. Faktor pembekuan darah adalah protein
plasma yang secara normal bekerja dengan trombosit untuk membantu
membekunya darah. Tanpa pembekuan, perdarahan karena suatu cedera
tidak akan berhenti. Faktor pembekuan darah yang pekat bisa
diberikan kepada penderita kelainan perdarahan bawaan, seperti
hemofilia atau penyakit von Willebrand. Plasma juga merupakan
sumber dari faktro pembekuan darah.
Plasma segar yang dibekukan digunakan pada kelainan perdarahan,
dimana tidak diketahui faktor pembekuan mana yang hilang atau jika
tidak dapat diberikan faktor pembekuan darah yang pekat. Plasma
segar yang dibekukan juga digunakan pada perdarahan yang disebabkan
oleh pembentukan protein faktor pembekuan yang tidak memadai, yang
merupakan akibat dari kegagalan hati. Meskipun jarang, sel darah
putih ditransfusikan untuk mengobati infeksi yang mengancam nyawa
penderita yang jumlah sel darah putihnya sangat berkurang atau
penderita yang sel darah putihnya tidak berfungsi secara normal.
Pada keadaan ini biasanya digunakan antibiotik. Antibodi
(imunoglobulin), yang merupakan komponen darah untuk melawan
penyakit, juga kadang diberikan untuk membangun kekebalan pada
orang-orang yang telah terpapar oleh penyakit infeksi (misalnya
cacar air atau hepatitis) atau pada orang yang kadar antibodinya
rendah.
PROSEDUR DONOR DARAH KHUSUS. Pada transfusi tradisional, seorang
donor menyumbangkan darah lengkap dan seorang resipien menerimanya.
Tetapi konsep ini menjadi luas. Tergantung kepada keadaan, resipien
bisa hanya menerima sel dari darah, atau hanya menerima faktor
pembekuan atau hanya menerima beberapa komponen darah lainnya.
Transfusi dari komponen darah tertentu memungkinkan dilakukannya
pengobatan yang khusus, mengurangi resiko terjadinya efek samping
dan bisa secara efisien menggunakan komponen yang berbeda dari 1
unit darah untuk mengobati beberapa penderita. Pada keadaan
tertentu, resipien bisa menerima darah lengkapnya sendiri
(transfusi autolog). Aferesis. Pada aferesis, seorang donor hanya
memberikan komponen darah tertentu yang diperlukan oleh resipien.
Jika resipien membutuhkan trombosit, darah lengkap diambil dari
donor dan sebuah mesin akan memisahkan darah menjadi
komponen-komponennya, secara selektif memisahkan trombosit dan
mengembalikan sisa darah ke donor. Karena sebagian besar darah
kembali ke donor, maka donor dengan aman bisa memberikan
trombositnya sebanyak 8-10 kali dalam 1 kali prosedur ini.
Transfusi autolog. Transfusi darah yang paling aman adalah dimana
donor juga berlaku sebagai resipien, karena hal ini menghilangkan
resiko terjadi ketidakcocokan dan penyakit yang ditularkan melalui
darah. Kadang jika seorang pasien mengalami perdarahan atau
menjalani pembedahan, darah bisa dikumpulkan dan diberikan
kembali.
Yang lebih sering terjadi adalah pasien menyumbangkan darah yang
kemudian akan diberikan lagi dalam suatu transfusi. Misalnya
sebulan sebelum dilakukannya pembedahan, pasien menyumbangkan
beberapa unit darahnya untuk ditransfusikan jika diperlukan selama
atau sesudah pembedahan. Donor Terarah atau Calon Donor. Anggota
keluarga atau teman dapat menyumbangkan darahnya secara khusus satu
sama lain, jika golongan darah resipien dan darah donor serta
faktor Rhnya cocok. Pada beberapa resipien, dengan mengetahui
donornya akan menimbulkan perasaan tenang, meskipun darah dari
anggota keluarga atau teman belum pasti lebih aman dibandingkan
dengan darah dari orang yang tidak dikenal. Darah dari anggota
keluarga diobati dengan penyinaran untuk mencegah penyakit
graft-versus-host, yang meskipun jarang terjadi, tetapi lebih
sering terjadi jika terdapat hubungan darah diantara donor dan
resipien.
TINDAKAN PENCEGAHAN & REAKSI. Untuk meminimalkan kemungkinan
terjadinya reaksi selama transfusi, dilakukan beberapa tindakan
pencegahan. Setelah diperiksa ulang bahwa darah yang akan diberikan
memang ditujukan untuk resipien yang akan menerima darah tersebut,
petugas secara perlahan memberikan darah kepada resipien, biasanya
selama 2 jam atau lebih untuk setiap unit darah. Karena sebagian
besar reaksi ketidakcocokan terjadi dalam15 menit pertama, , maka
pada awal prosedur, resipien harus diawasi secara ketat. Setelah
itu, petugas dapat memeriksa setiap 30- 45 menit dan jika terjadi
reaksi ketidakcocokan, maka transfusi harus dihentikan. Sebagian
besar transfusi adalah aman dan berhasil; tetapi reaksi ringan
kadang bisa terjadi, sedangkan reaksi yang berat dan fatal jarang
terjadi. Reaksi yang paling sering terjadi adalah demam dan reaksi
alergi (hipersensitivitas), yang terjadi sekitar 1-2% pada setiap
transfusi. Gejalanya berupa: - gatal-gatal - kemerahan -
pembengkakan - pusing - demam - sakit kepala. Gejala yang jarang
terjadi adalah kesulitan pernafasan, bunyi mengi dan kejang otot.
Yang lebih jarang lagi adalah reaksi alergi yang cukup berat.
Walaupun dilakukan penggolongan dan cross-matching secara teliti,
tetapi kesalahan masih mungkin
terjadi sehingga sel darah merah yang didonorkan segera
dihancurkan setelah ditransfusikan (reaksi hemolitik0. Biasanya
reaksi ini dimulai sebagai rasa tidak nyaman atau kecemasan selama
atau segera setelah dilakukannya transfusi. Kadang terjadi
kesulitan bernafas, dada terasa sesak, kemerahan di wajah dan nyeri
punggung yang hebat. Meskipun sangat jarang terjadi, reaksi ini
bisa menjadi lebih hebat dan bahkan bisa berakibat fatal. Untuk
memperkuat dugaan terjadinya reaksi hemolitik ini, dilakukan
pemeriksaan untuk melihat apakah terdapat hemoglogin dalam darah
dan air kemih penderita. Resipien bisa mengalami kelebihan cairan.
Yang paling peka akan hal ini adalah resipien penderita penyakit
jantung, sehingga transfusi dilakukan lebih lambat dan dipantau
secara ketat. Penyakit graft-versus-host merupakan komplikasi yang
jarang terjadi, yang terutama mengenai orangorang yang mengalami
gangguan sistem kekebalan karena obat atau penyakit. Pada penyakit
ini, jaringan resipien (host) diserang oleh sel darah putih donor
(graft). Gejalanya berupa demam, kemerahan, tekanan darah rendah,
kerusakan jaringan dan syok.
http://indonesiaindonesia.com/f/13695-transfusi-darah/ DONOR DARAH
DI BANDUNG
BANDUNG, (PRLM).- Sebanyak 153 pendonor darah Kota Bandung akan
menerima Satyalencana Kebaktian Sosial Donor Darah dari Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa (13/12) depan di Jakarta. Kota
Bandung akan mengirimkan perwakilan terbanyak untuk Palang Merah
Indonesia tingkat Jawa Barat. Hal tersebut dikemukakan pada acara
pelepasan penerima Satya Lencanaa Kebaktian Sosial Donor Darah
sukarela 100 kali oleh Walikota Bandung Dada Rosada, di Pendopo
Kota Bandung, Rabu (7/12) malam. Walikota Bandung Dada Rosada
mengatakan, kegiatan donor darah merupakan sebagai ajakan untuk
lebih peduli terhaadap tugas-tugas kemanusiaan. Terlebih saat ini
layanan kemanusiaan semakin meningkat baik dari Kota Bandung mupun
luar kota Bandung. "Saya dan Pemkot Bandung memberikan penghargaan
setinggi-tingginya kepada kepedulian bapak dan ibu karena telah
menyumbangkan darah 100 kali. Semoga amal ibadahnya diterima Allah
SWT," ucap Dada. Menurut dia, para penyumbang darah tersebut
merupakan pahlawan kemanusiaan karena tanpa disadari mereka, para
pendonor telah menolong orang yang sedang kritis. " Jadi keberadaan
pendonor dan PMI tentunya sangat membantu Pemkot Bandung," katanya.
Dada pun mengharapkan, pada tahun berikutnya kegiatan pendonor
darah semakin baik dan banyak. "Kota Bandung sudah ditetapkan
sebagai Kota Donor Darah, sehingga tahun berikutnya
harus semakin baik. Oleh karena itu, evaluasi, pengawasan dan
kemitraan terus harus dilakukan," ucapnya. Sementara itu,Ketua
Panitia Bulan Dana PMI Kota Bandung, Nani Dada Rosada mengatakan,
pada tahun 2011 Bulan Dana PMI Kota Bandung berhasil mengumpulkan
uang senilai Rp. 981 Juta, melebihi target hingga 106 persen. Pada
kesempatan tersebut juga, Direktur Bisnis Pikiran Rakyat H. Windu
Djajadiredja secara simbolis menyerahkan kaos Pikiran Rakyat kepada
200 pendonor darah yang akan menerima Satya Lencana Kebaktian
Sosial Donor Darah sukarela 100 kali. Windu menghimbau kepada
masyarakat untuk lebih sering melakukan kegiatan donor darah.
"Keluarga Donor Darah (KDD) Pikiran Rakyat senantiasa turut serta
mendukung kegiatan untuk memantapkan masyarakat dari kegiatan
pendonoran darah. Semoga makin banyak warga Kota Bandung yang dapat
mendonorkan darahnya hingga 100 kali," tuturnya. PMI tingkat Jawa
Barat nantinya akan mwlepas penerima Satya Lencana Kebaktian Sosial
Donor Darah sukarela 100 kali sebanyak 219 orang. Untuk tingkat
Nasional penerima penghargaan tersebut mencapai 1.329
orang.(A-194/A-89)***
Donor Darah Is Life StylePosting 2011-04-15 Saat ini masyarakat
Kabupaten Bandung, pada umumnya tidak banyak mengetahui lokasi Unit
Tranfusi Darah Daerah (UTDD) Kabupaten Bandung di Kopo Bihbul dan
Markas PMI Jl.Alfathu-Soreang sebagai tempat kegiatan donor darah
di wilayah Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, pada kesempatan
talkshow ini bermanfaat juga untuk mensosialisasikan kepada
masyarakat mengenai lokasi donor darah di kabupaten Bandung,
sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh mendonorkan darahnya ke PMI
Kota Bandung.., tuturnya pula.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat,
H.Dede Yusuf yang di dampingi Wakil Bupati Bandung, H. Deden Rukman
Rumaji. Dalam kesempatan itu, Dede Yusup dan Deden Rumaji ikut
berpartisipasi mendonorkan darahnya. Setiap 3 bulan sekali saya
rutin ikut kegiatan donor darah, karena dengan donor darah saya
merasa menjadi lebih sehat.. tutur Dede Yusuf..
Dalam kesempatan itu, Dede Yusuf menuturkan bahwa Pemerintah
Pusat dan Daerah senantiasa bersama-sama bergandeng tangan untuk
mendorong pemerintah daerah meningkatkan kesadaran masyarakatnya
untuk mendonorkan darahnya. Bagaimana kita bisa mengajak masyarakat
untuk hidup sehat, dengan memperhatikan pola makan yang baik,
berolahraga teratur dan mendonorkan darahnya secara rutin. Menurut
Dede, masyarakat harus disadarkan dengan mendonorkan darahnya
akan
membuat pergantian darah menjadi baik. "Demikian pula dengan
kondisi tubuh yang lebih segar sehingga banyak keuntungan bila
menjadi donor darah," katanya
Sementara Wakil Bupati Bandung, H.Deden Rukman Rumaji
mengungkapkan merasa bahagia dengan kehadiran Wakil Gubernur Jabar
H.Dede Yusuf dalam acara donor darah yang di gelar dalam rangka
menyambut Hari Ulang Tahun Kabupaten Bandung yang ke 370 Tingkat
Kabupaten Bandung Tahun 2011. Ini adalah kesempatan yang indah,
kita bisa menggelar donor darah bersama Wagub Jabar, mudah-mudahan
acara ini bisa dilakukan secara rutin di PMI Kabupaten Bandung..,
ungkap Deden Rumaji. Ia berharap PMI Kabupaten Bandung tetap
konsisten sebagai organisasi kemanusiaan yang professional, tanggap
dan selalu dicintai oleh masyarakat.
Sementara berdasarkan data yang diperoleh dari PMI Kabupaten
Bandung, dalam Talkshow yang mengambil tema Donor Darah Is life
Style (Jadikan Donor Darah sebagai Gaya Hidup) ini, melibatkan
masyarakat umum, Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Bandung, TNI, Polri
dan juga kalangan menengah ke atas. Dengan terselenggaranya
kegiatan ini diharapkan pemenuhan kebutuhan darah di PMI Kabupaten
Bandung dapat tercapai.
Sumber : Bagian Humas SETDA Kabupaten Bandung PMI Kota Bandung
Gencarkan Donor Darah Senin, 6 Juni 2011 21:06 WIB
perbesar
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jumlah pendonor darah saat ini masih
perlu ditambah. Sebab berdasar data Palang Merah Indonesia (PMI)
Kota Bandung, Jawa Barat, kebutuhan darah saat ini sudah mencapai
rasio tiga banding satu. "Dalam satu hari permintaan darah
rata-rata mencapai 300 labih. Sementara, orang yang datang ke
Markas PMI Kota Bandung di Jalan Aceh, untuk donor darah dalam
sehari sekitar 60-100," ujar Kepala Seksi Pelayanan Donor PMI Kota
Bandung, dr Benardi Wigena Kusuma, di sela
kegiatan Donor Darah dan Periksa Mata Gratis di Hotel Banana Inn
Hotel & Spa, di Jalan Setiabudi, Senin (6/6/2011). Buat menjaga
kestabilan stok darah, PMI Kota Bandung melakukan kerjasama dengan
berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Biasanya aksi donor
darah di tempat-tempat tersebut diadakan tiga bulan satu kali.
"Saat ini kami masih memerlukan stok darah untuk persiapan memasuki
Bulan Puasa. Sebab berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya,
selama sebulan penuh akan jarang orang yang donor darah. Tetapi
orang yang butuh darah tetap banyak," kata Bernardi. General
Manager Banana Inn Hotel & Spa, Mustafa Rahmantono,
menjelaskan, kegiatan donor darah dan periksa mata gratis,
merupakan kegiatan rutin yang digelar sebagai bentuk kepedulian
sosial kepada masyarakat sekitar. "Kali ini kami juga melibatkan
jaringan KAGUM Hotels di Bandung, para siswa KAGUM School, para
mahasiswa di sekitar Jalan Setiabudi, Polsek setempat, serta warga
sekitar hotel," ujar Mustafa. Melalui kegiatan donor darah
ditargetkan terkumpul 60 labu darah. Pada kegiatan donor darah tiga
bulan lalu di tempat yang sama, menghasilkan sekitar 70 labu. Donor
Darah Is Life Style Jumat, 15 April 2011 Sedikitnya 16.000 labu
darah per tahun dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Bandung, namun
hanya dapat terpenuhi sebanyak 4.500 labu. Pendonor darah di
Kabupaten Bandung bukan berarti kurang atau rendah ini disebabkan
sebagian warga Kab. Bandung mendonorkan darahnya ke PMI Kota
Bandung. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Perhimpunan Donor
Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Jawa Barat, H. Syafik Umar pada
saat acara Talkshow dan Sabilulungan Donor Darah Seribu Labu, di
Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung, Jl. Terusan
Al-Fathu Soreang, Kamis (14/04) Saat ini masyarakat Kabupaten
Bandung, pada umumnya tidak banyak mengetahui lokasi Unit Tranfusi
Darah Daerah (UTDD) Kabupaten Bandung di Kopo Bihbul dan Markas PMI
Jl.Alfathu-Soreang sebagai tempat kegiatan donor darah di wilayah
Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, pada kesempatan talkshow ini
bermanfaat juga untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai
lokasi donor darah di kabupaten Bandung, sehingga mereka tidak
perlu jauh-jauh mendonorkan darahnya ke PMI Kota Bandung..,
tuturnya pula. Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur
Jawa Barat, H.Dede Yusuf yang di dampingi Wakil Bupati Bandung, H.
Deden Rukman Rumaji. Dalam kesempatan itu, Dede Yusup dan Deden
Rumaji ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya. Setiap 3 bulan
sekali saya rutin ikut kegiatan donor darah, karena dengan donor
darah saya merasa menjadi lebih sehat..
tutur Dede Yusuf.. Dalam kesempatan itu, Dede Yusuf menuturkan
bahwa Pemerintah Pusat dan Daerah senantiasa bersama-sama
bergandeng tangan untuk mendorong pemerintah daerah meningkatkan
kesadaran masyarakatnya untuk mendonorkan darahnya. Bagaimana kita
bisa mengajak masyarakat untuk hidup sehat, dengan memperhatikan
pola makan yang baik, berolahraga teratur dan mendonorkan darahnya
secara rutin. Menurut Dede, masyarakat harus disadarkan dengan
mendonorkan darahnya akan membuat pergantian darah menjadi baik.
"Demikian pula dengan kondisi tubuh yang lebih segar sehingga
banyak keuntungan bila menjadi donor darah," katanya Sementara
Wakil Bupati Bandung, H.Deden Rukman Rumaji mengungkapkan merasa
bahagia dengan kehadiran Wakil Gubernur Jabar H.Dede Yusuf dalam
acara donor darah yang di gelar dalam rangka menyambut Hari Ulang
Tahun Kabupaten Bandung yang ke 370 Tingkat Kabupaten Bandung Tahun
2011. Ini adalah kesempatan yang indah, kita bisa menggelar donor
darah bersama Wagub Jabar, mudah-mudahan acara ini bisa dilakukan
secara rutin di PMI Kabupaten Bandung.., ungkap Deden Rumaji. Ia
berharap PMI Kabupaten Bandung tetap konsisten sebagai organisasi
kemanusiaan yang professional, tanggap dan selalu dicintai oleh
masyarakat. Sementara berdasarkan data yang diperoleh dari PMI
Kabupaten Bandung, dalam Talkshow yang mengambil tema Donor Darah
Is life Style (Jadikan Donor Darah sebagai Gaya Hidup) ini,
melibatkan masyarakat umum, Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Bandung,
TNI, Polri dan juga kalangan menengah ke atas. Dengan
terselenggaranya kegiatan ini diharapkan pemenuhan kebutuhan darah
di PMI Kabupaten Bandung dapat tercapai.
Sumber : Bagian Humas SETDA Kabupaten BandungINILAH.COM, Bandung
- Stok darah di PMI Kota Bandung hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan selama 8 hari. Saat ini, jumlah labu darah hanya sekitar
3.000 labu. Ketua PMI Kota Bandung Nadi Sastrakusumah mengatakan,
selama bulan puasa setidaknya PMI membutuhkan 12 ribu labu darah.
Meski hanya cukup untuk seminggu, dia menegaskan pasokan darah akan
tetap aman. Menurutnya, PMI terus berusaha menambah pasokan dengan
giat menggelar donor darah. Karena puasa, dia akan menargetkan
darah dari kalangan nonmuslim. "Kita akui setiap Ramadan stok labu
darah akan menipis, karena jumlah pendonor pasti akan berkurang.
Tapi kita tetap menggelar donor darah, terutama ke kalangan
nonmuslim, seperti gereja-gereja," jelas Nadi saat ditemui di Balai
Kota Bandung Jalan Wastukancana, Senin (1/8/2011) pagi. Dia
menambahkan, PMI pun akan menggelar kegiatan donor darah saat malam
hari. Menurutnya, puasa jangan dijadikan alasan untuk tidak
mendonorkan darahnya. "Kita akan gelar donor darah usai taraweh ke
beberapa masjid," tambahnya.
Nadi mengakui, itu dilakukan karena menjelang Lebaran kebutuhan
akan darah justru meningkat. Pasalnya, dari pengalaman tahun-tahun
sebelumnya banyak terjadi kecelakaan saat mudik Lebaran. "Saat
Lebaran justru kebutuhan darah meningkat dari hari-hari biasanya.
Karena biasanya banyak pemudik yang mengalami kecelakaan, terutama
pengendara motor. Karena itu saya imbau pemudik untuk tidak
menggunakan motor, karena sangat berbahaya," jelas dia. [gin]
SMK Kencana Rekan Terbaik PMISMK Kencana Bandung Jumat, 18 Maret
2011
Bandung ; (Satugen),- Donor darah bagi kalangan siswi SMK
Kencana Kota Bandung adalah sesuatu yang tak asing lagi. Dalam
setiap 3 bulan sekali sekolah ini selalu rutin mengelar acara donor
darah.
Selain sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, ternyata
program donor darah di SMK Kencana Kota Bandung merupakan aktifitas
rutin ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja). PMR SMK Kencana
Kota Bandung bekerjasama dengan PMI Kota Bandung selalu rutin
mengelar acara donor darah dilingkungan sekolah dan sekitarnya.
Menurut pengakuan Wakasek Kesiswaan SMK Kencana Kota Bandung,
Kuswara, SMK Kencana adalah partner terbaik PMI.
Kita selalu rutin dalam 3 bulan bikin acara donor darah.
Pendonornya bisa siswi asal sudah diatas 17 tahun, kalau masih
kurang kami biasa minta ke warga sekitar, terangnya saat ditemui
Satugen seusai sosialisasi program Satugen beberapa waktu lalu.
SMK Kencana Kota Bandung memang menargetkan donor darah banyak
di dapat dari luar sekolah.
Warga sekitar Jl. Soma dan Jl. Babakan Surabaya yang dekat SMK
Kencana setidaknya bisa menyumbangkan darah setiap ada event 3
bulanan itu, tambahnya.
Dengan kegiatan rutin donor darah ini diharapkan siswi di SMK
Kencana bisa lebih peduli lagi terhadap sesama dan memiliki jiwa
sosial. (Ade Indra)
Senin, 09 November 2009Donor Darah Your browser does not support
iframes.
Hampir semua kita sepakat bahwa mendonorkan darah adalah
perbuatan mulia. Apalagi, kerapkali darah yang didonorkan tersebut
menyelamatkan si penerima dari kematian. Tetapi, ketika kita
diminta untuk mendonorkan darah kita, berbagai keraguan muncul.
Mungkin akan terlintas dipikiran kita, kengerian ketika pembuluh
darah vena ditusuk dengan jarum dan ketika darah kita mengucur
deras ke kantong darah. Keraguan juga timbul saat kita merasa darah
kita masih sedikit, tekanan darah kita rendah, atau hemoglobin (Hb)
darah kita kurang, atau mungkin nanti kita akan pingsan. Biasanya,
kita akan berkata, untuk saat ini saya belum siap mendonorkan
darah. Padahal, proses donor darah adalah proses medis biasa.
Dengan teknik yang telah maju, prosedur ini dapat dilakukan
senyaman dan seaman mungkin. Seluruh rangkaian proses donor darah
dari pemeriksaan awal sampai pemulihan biasanya memakan waktu satu
jam atau kurang. Untuk pengambilan darah sendiri biasanya hanya
berlangsung sekitar lima belas menit. (Wikipedia,2007) Jarum yang
digunakan untuk menusuk pembuluh darah vena adalah jarum kecil,
steril dan sekali pakai (disposable). Dengan demikian, risiko
infeksi sangat kecil. Rasa nyeri yang timbul saat penusukan
biasanya ringan, boleh dikata seperti digigit semut. Setelah jarum
direkatkan dengan plaster ke lengan dan darah mengalir ke kantong
darah, rasa nyeri biasanya tidak ada lagi. Darah yang diambil pun
tidak banyak, hanya 350 ml. Bandingkan darah yang beredar dalam
tubuh kita, yaitu sekitar 5 liter (Blood Center,2005). Lagipula,
darah ini akan segera tergantikan
oleh sel darah yang diproduksi sum-sum tulang. Selain itu, untuk
menjamin keselamatan pendonor dan penerima darah, beberapa syarat
harus dipenuhi, antara lain (PMI, 2002) : 1. Pendonor berusia
antara 17 - 60 tahun dengan berat badan minimal 45 kg. Usia 17
tahun harus dengan ijin tertulis dari orangtua. 2. Tanda vital
baik: Tekanan darah sistol = 110 - 160 mm Hg dan diastol = 70 - 100
mm Hg; Denyut nadi teratur, yaitu 50 - 100 kali/ menit; Suhu tubuh
36,6 - 37,5 derajat Celcius (oral) 3. Kadar Hemoglobin (Hb) untuk
wanita minimal = 12 gr % dan untuk pria minimal = 12,5 gr % 4.
Jarak penyumbangan darah minimal 3 bulan. Syarat lain adalah
seseorang tidak boleh menjadi donor pada keadaan (PMI, 2002) : 1.
2. 3. 4. Pernah menderita hepatitis B Menderita tuberkulosis,
sifilis, epilepsi dan sering kejang. Ketergantungan obat,
alkoholisme akut dan kronik. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah
operasi besar, sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies
terapeutik, atau sesudah transplantasi kulit. 5. Dalam jangka waktu
6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis, sesudah
transfusi, sesudah tattoo/tindik telinga, sesudah persalinan, atau
sesudah operasi kecil 6. Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah
vaksinasi virus hidup parotitis, measles, tetanus toksoid. 7. Dalam
jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang. 8. Sedang
hamil atau menyusui. 9. Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi
gigi. 10. Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio,
influenza, kolera, tetanus difteri. 11. Menderita penyakit kulit
pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk. 12. Mempunyai
kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi
G6PD, thalasemia, polibetemiavera. 13. Seseorang yang termasuk
kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan
HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai
jarum suntik tidak steril) 14. Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil
pemeriksaan pada saat donor darah. Sebagaimana prosedur medis
lainnya, pada donor darah juga dapat timbul efek samping. Walaupun
demikian, efek samping tersebut jarang terjadi. Selain itu, petugas
yang mendampingi kita saat donor darah sudah terlatih untuk
mengatasinya. Efek samping biasanya timbul akibat turunnya tekanan
darah yang menyertai berkurangnya volume darah. Gejalanya adalah
pusing, mual, atau pingsan. Dengan berbaring beberapa saat dan
minum banyak air, gejala ini biasanya hilang. Pada kasus yang
berat, proses donor darah dapat dihentikan, diperlukan pemberian
cairan infus, dan tubuh diposisikan dalam posisi
Trendelenburg (telentang dengan kaki diangkat). Agar kita
terhindar dari efek samping diatas, kondisi tubuh sebelum
mendonorkan darah mesti dipersiapkan, yaitu dengan minum banyak
tetapi hindari kopi, makan terlebih dahulu, dan istirahat yang
cukup. Beberapa keuntungan yang dapat kita ambil dari donor darah
selain rasa bahagia dapat membantu orang lain adalah mengetahui
golongan darah dan penyakit dalam darah kita. Setidaknya setiap
darah yang didonorkan akan melalui 13 pemeriksaan (11 diantaranya
untuk penyakit infeksi) (Blood Center, 2005). Pemeriksaan tersebut
antara lain HIV/AIDS, hepatitis C, sifilis, malaria, dsb. Selain
itu mendonorkan darah membantu meregenerasi sel darah yang beredar
dalam tubuh kita.
http://www.catatandokter.com/2009/11/donor-darah.html
Arti Pentingnya Donor Darah
Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita
menjadi lemas adalah salah. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh
akan bereaksi langsung dengan membuat penggantinya. Jadi, kita
tidak akan mengalami kekurangan darah. Selain membuat tubuh
memproduksi darahdarah baru, ada lima manfaat kesehatan lain yang
bisa kita rasakan. 1. Menjaga kesehatan jantung Tingginya kadar zat
besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan
terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah
bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan
menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar
peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin
mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih
stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung. 2.
Meningkatkan produksi sel darah merah Donor darah juga akan
membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak
perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum
tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang
telah hilang.
Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah
baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor
darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah
baru. 3. Membantu penurunan berat tubuh Menjadi donor darah adalah
salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab
dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses
pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang
banyak untuk membuat pinggang kita ramping. Meskipun jarum suntik
tampak mengerikan, namun jika melakukan donor darah secara rutin,
bisa membuat Anda tetap segar dan tampil lebih awet muda. 4.
Mendapatkan kesehatan psikologis Menyumbangkan hal yang tidak
ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita
merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang
usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap
berenergi dan bugar. 5. Mendeteksi penyakit serius Setiap kali kita
ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan
diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B,
hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah,
ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan
penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah
rambu peringatan yang baik agar kita lebih perhatian terhadap
kondisi kesehatan kita sendiri. Setelah menginjak usia 18 tahun,
cobalah untuk membiasakan diri mendonorkan darah setiap tiga bulan
sekali. Tidak hanya akan memberikan perasaan yang senang karena
dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif bagi kesehatan
tubuh kita sendiri. Dan usia maksimal untuk melakukan kebiasaan
baik ini adalah hingga berusia 60 tahun. Jadi jangantunggu lama
lagi, ayo saatnya donor darah!
http://b2w-indonesia.or.id/bacanote/arti_pentingnya_donor_darah
Donor darahDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Proses donor darah.
Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang
secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai
pada transfusi darah. Untuk menekankan pentingnya persediaan darah
hasil sumbangan, Palang Merah Australia menyampaikan bahwa "80%
orang Australia akan membutuhkan transfusi darah suatu saat pada
hidup mereka, tetapi hanya 3% yang menyumbang darah setiap tahun".
Menurut palang merah di Amerika Serikat, 97% orang kenal orang lain
yang pernah membutuhkan transfusi darah. Dan menurut survei di
Kanada, 52% orang Kanada pernah mendapatkan transfusi darah atau
kenal orang yang pernah. Donor darah biasa dilakukan rutin di pusat
donor darah lokal. Dan setiap beberapa waktu, akan dilakukan acara
donor darah di tempat-tempat keramaian, misalnya di pusat
perbelanjaan, kantor perusahaan besar, tempat ibadah, serta sekolah
dan universitas. Pada acara ini, para calon pendonor dapat
menyempatkan datang dan menyumbang tanpa harus pergi jauh atau
dengan perjanjian. Selain itu sebuah mobil darah juga dapat
digunakan untuk dijadikan tempat menyumbang. Biasanya bank darah
memiliki banyak mobil darah.
Syarat donor darahUntuk dapat menyumbangkan darah, seorang donor
darah harus memenuhi syarat sebagai berikut:[1]
calon donor harus berusia 17-60 tahun, berat badan minimal 50 kg
kadar hemoglobin >12,5 gr%
tekanan darah 100-150 (sistole) dan 70-100 (diastole).
menandatangani formulir pendaftaranan tidak mengalami gangguan pada
pembeku darah lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin,
golongan darah, dan pemeriksaan oleh dokter untuk menjaga kesehatan
dan keamanan darah, calon donor tidak boleh dalam kondisi atau
menderita sakit seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes
militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi
mendapatkan AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau
influensa; baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari; pernah
menerima transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang
belum setahun menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang
menyusui.
Ayo Donor DarahSalah satu kegiatan PMI yang paling dikenal
masyarakat adalah donor darah. Menyumbangkan sebagian darah untuk
kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan menjadi suatu sumbangan
berarti dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Tidak membutuhkan
persyaratan sulit untuk menjadi calon donor.
Kriteria umum yang ditetapkan PMI adalah antara lain:- calon
donor harus berusia 17-60 tahun, - berat badan minimal 45 kg -
tekanan darah 100-180 (sistole) dan 60-100 (diastole). - Jika
berminat, calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir
pendaftaran; lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan seperti kondisi
berat badan, HB, golongan darah; serta dilanjutkan dengan
pemeriksaan dokter. - Jika lulus, barulah darah dan contoh darah
diambil. - Namun, harus diingat, demi menjaga kesehatan dan
keamanan darah, individu yang antara lain memiliki kondisi seperti
alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau
kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta mengalami
sakit seperti demam atau influensa; baru saja dicabut giginya
kurang dari tiga hari; pernah menerima transfusi kurang dari
setahun; begitu juga untuk yang belum setahun menato, menindik,
atau akupunktur; hamil; atau sedang menyusui untuk sementara waktu
tidak dapat menjadi donor.
Tunggu apa lagi, ayo ikut jadi donor darah!
http://pmi.or.id/ina/program/Default.asp?act=detail&id_sub=59
Manfaat donor darah dan Berpartisipasi kegiatan Donor
DarahPosted By ilmuamal On Juli 20th 2011. Under Inspirasi, Umum
Tags: Review Blog, Tips Blog
Donor darah sangat bermanfaat karena setiap tetes darah yang
kita sumbangkan dapat memberikan kesempatan hidup bagi yang
menerima. Kalau untuk yang menerima donor darah pastinya sangat
bermanfaat, tapi bagaimana untuk si pendonor darah apakah
bermanfaat juga..? Ternyata eh ternyata.. (halah), mendonorkan
darah banyak manfaatnya. Mau tau apa aja manfaat donor darah,
dibawah ini manfaat donor darah sebagai berikut :
Mengetahui golongan darah tanpa dipungut biaya Pemeriksaan
kesehatan teratur (tiap kali menjadi donor/tiap 3 bulan sekali)
meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan,
hemoglobin, penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit
HIV/AIDS. Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh Menurunkan
resiko penyakit jantung (jantung koroner dan stroke (British
Journal Heart) Menambah nafsu makan Menanamkan jiwa sosial Menjaga
kesehatan jantung Meningkatkan produksi sel darah merah Membantu
penurunan berat tubuh Mendapatkan kesehatan psikologis Mendeteksi
penyakit serius
Tertarik mau donor darah? Apa tipe golongan darah kamu? Yuk
datang dan berpartisipasi langsung dalam kegiatan Donor Darah yang
akan diadakan pada hari Jumat, 20 Juli 2011. Dalam rangka ulang
tahun Tupperware yang ke-20, Tupperware mengajak Tuppy Lovers untuk
memasang badge golongan darah pada avatar Facebook dan Twitter.
Aksi sederhana ini akan
secara langsung membantu mereka yang membutuhkan dengan memberi
tahukan golongan darah kita. Ikut
Berpartisipasihttp://ilmuamal.blogdetik.com/umum/manfaat-donor-darah-dan/
5 Manfaat Jadi Donor DarahKOMPAS.com - Simbiosis mutualisme.
Itulah yang akan kita rasakan jika kita melakukan donor darah,
sebab setiap tetes darah yang kita sumbangkan tidak hanya dapat
memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima tetapi juga
memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya. Anggapan yang
menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita menjadi lemas adalah
salah. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan bereaksi
langsung dengan membuat penggantinya. Jadi, kita tidak akan
mengalami kekurangan darah. Selain membuat tubuh memproduksi
darah-darah baru, ada lima manfaat kesehatan lain yang bisa kita
rasakan: 1. Menjaga kesehatan jantung Tingginya kadar zat besi
dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap
penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa
menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan
menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar
peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin
mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih
stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung. 2.
Meningkatkan produksi sel darah merah Donor darah juga akan
membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak
perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum
tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang
telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan
pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena
itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi
pembuatan darah baru. 3. Membantu penurunan berat tubuh Menjadi
donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori
yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan
membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah
kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping. 4.
Mendapatkan kesehatan psikologis Menyumbangkan hal yang tidak
ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita
merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang
usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap
berenergi dan bugar. 5. Mendeteksi penyakit serius Setiap kali kita
ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan
diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B,
hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima
donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi
penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita,
ini adalah "rambu peringatan" yang baik agar kita lebih perhatian
terhadap kondisi kesehatan kita sendiri. Setelah menginjak usia 18
tahun, cobalah untuk membiasakan diri mendonorkan darah setiap tiga
bulan sekali. Tidak hanya akan memberikan perasaan yang senang
karena dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif bagi
kesehatan tubuh kita sendiri. Dan usia maksimal untuk melakukan
kebiasaan baik ini adalah hingga berusia 60 tahun. Jadi jangan
tunggu lama lagi, ayo saatnya donor darah!
Ayo Donor Darah0 Comments dan 0 Reactions
Share39
Sudah pernahkah anda mendonorkan darah?
Beberapa orang sering takut untuk mendonorkan darah. Alasan
utamanya adalah karena takut untuk ditusuk jarum atau takut terkena
penyakit akibat donor darah. Tapi di lain pihak banyak orang yang
sangat membutuhkan darah seperti saat operasi dan bahkan banyak
yang meninggal karena kekurangan darah atau tidak ada persediaan
darah yang cocok dengan golongan darahnya.
Marilah kita beralih pikir untuk sementara. Misalkan kita atau
orang-orang yang kita sayangi berada di posisi orang yang sedang
membutuhkan darah, dan tidak ada stok darah yang cocok dengan
golongan darah kita. Pasti kita merasa sangat sedih dan berusaha
mencari darah untuk orang yang kita sayangi. Disaat seperti ini,
tanyakanlah pada diri anda, pernahkah anda mendonorkan darah? Jika
anda belum pernah mendonorkan darah, kenapa anda meminta untuk
diberikan darah? Oleh karena itu, marilah kita donor darah sebelum
diberikan pertanyaan seperti itu. Mungkin itu salah satu ilustrasi
yang penulis dapat berikan,dan berikut ini adalah manfaat yang
tubuh anda akan dapatkan setelah mendonorkan darah: 1. Mengetahui
golongan darah, ini untuk anda yang baru pertama kali mendonorkan
darahnya. 2. Anda dapat mengetahui penyakit yang sedang anda
derita. Setidaknya setiap darah yang didonorkan akan melalui 13
pemeriksaan (11 diantaranya untuk penyakit infeksi). Pemeriksaan
tersebut antara lain HIV/AIDS, hepatitis C, sifilis, malaria,
dsb.[lumayan kan, dibandingkan harus cek up ke
dokter,mahal,,hehehe] 3.Anda sekaligus dapat memeriksa keadaan
fisik anda, seperti pengukuran tekanan darah, denyut nadi, dan
pernapasan. 4. Mencegah timbulnya penyakit jantung. Jika donor
darah dilakukan secara teratur, maka dapat membantu jantung untuk
bekerja lebih baik karena darah yang dialirkannya adalah darah yang
bersih. 5. Dapat tidur nyanyak 6. Menambah nafsu makan
Nah, banyak bukan manfaat yang bisa kita dapatkan? Namun sebelum
anda mendonorkan darah ada beberapa hal yang harus
diperhatikan,seperti syarat dan hal-hal yang akan membuat anda
tidak boleh mendonorkan darah[saya ambil dari www.palangmerah.org],
ada syarat-syarat yang harus anda penuhi, yaitu sebagai berikut.1.
umur 17 - 60 tahun ( Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor
bila mendapat ijin tertulis dari orangtua. Sampai usia tahun donor
masih dapat menyumbangkan darahnya dengan jarak penyumbangan 3
bulan atas pertimbangan dokter ) 2. Berat badan minimum 45 kg 3.
Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral) 4. Tekanan darah baik
,yaitu: Sistole = 110 - 160 mm Hg Diastole = 70 - 100 mm Hg 5.
Denyut nadi; Teratur 50 - 100 kali/ menit 6. Hemoglobin Wanita
minimal = 12 gr % Pria minimal = 12,5 gr % 7. Jumlah penyumbangan
pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan
sekurangkurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan
umum donor
Dan berikut ini hal-hal yang membuat anda tidak boleh
mendonorkan darah.1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Pernah menderita hepatitis B Dalam
jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi Dalam jangka waktu 6
bulan sesudah tattoo/tindik telinga Dalam jangka waktu 72 jam
sesudah operasi gigi Dalam jangka wktu 6 bulan sesudah operasi
kecil Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar Dalam
jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, cholera,
tetanus dipteria atau profilaksis Dalam jangka waktu 2 minggu
sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, tetanus
toxin. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir
imunisasi rabies therapeutic Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah
gejala alergi menghilang. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah
transpalantasi kulit. Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan
sesudah persalinan. Sedang menyusui Ketergantungan obat.
Alkoholisme akut dan kronik. Sifilis Menderita tuberkulosa secara
klinis. Menderita epilepsi dan sering kejang. Menderita penyakit
kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk. Mempunyai
kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi
G6PD, thalasemia, polibetemiavera. Seseorang yang termasuk kelompok
masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS
(homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum
suntik tidak steril) Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan
pada saat donor darah.
23.
Nah, ayo kita mendonorkan darah selain untuk membantu sesama
juga untuk kesehatan kita ^^ *sriut[gambar saya ambil dari:
http://www.klikdokter.com/article/detail/1291]http://www.ripiu.com/article/read/donor-darah