Top Banner

of 23

Arti Kurikullum Berdasarkan Pakar

Jan 08, 2016

Download

Documents

RickiSeven
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Arti kurikullum berdasarkan pakar Media untuk penyampaian pemebelajaran berdasarkan KD matkul teknik audio video yang kamu pilih Membuat tuhuan pembelajaran dari KD yang kamu pilih Semua di taruh di word, tambahan untuk nomer 2 di ppt maksimal 3slide

BERANDA ABOUT METop of FormBottom of FormMedia Pembelajaran ElektronikaBlogroll HOME NEWS DOWNLOADS ABOUT ME; UNM SIMPADU AVR PROJECTCONTOH RPP SMK TEKNIK AUDIO VIDEO18.23Muhammad Jufri1 commentKirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah:SMK Negeri 1 Pallangga

MateriPelajaran:Kompetensi Dasar Elektronika

Kelas/Semester:X / 2

Pertemuan:13 14

Alokasi Waktu:6 x 45 menit

_______________________________________________________________

I.Standar Kompetensi: Menggunakan Alat/Instrumen Bantu Untuk

Keperluan Pengukuran/Pengujian

II.Kompetensi Dasar:Menggunakan Alat Ukur Osiloskop

III.Indikator

A.Kognitif

1.Produk

a.Mengetahui Fungsi Osiloskop

b.Mengetahui Jenis-Jenis Osiloskop

c.Mengetahui Bagian-Bagian Osiloskop

2.Proses

a.Menjelaskan Fungsi Osiloskop

b.Mengukur Frekuensi dengan menggunakan Osiloskop

c.Mengukur Tegangan AC dan DC dengan Menggunakan Osiloskop

d.Menghitung Perbedaan Fasa

e.MengukurAmplitude Modulation (AM)dengan Menggunakan Osiloskop

B.Psikomotorik: Tidak ada

C.Afektif

1.Karakter

a.Jujurmemilih peralatan dan merencanakan daftar kebutuhan penggunaan pengukuran.

b.Bertanggung jawabmenyelesaikan tugas kelompok dan tugas individu yang diberikan dalam melaksanakan pengukuran.

c.Hati-hatidan teliti dalam menggunakan alat dan bahan pada saat melaksanakan praktikum.

2.Keterampilan Sosial

a.Mampu bertanya jika ada suatu hal yang tidak dimengerti.

b.Memberikan pendapat atau saran berhubungan dengan materi.

c.Berkomunikasidengan guru dan teman-teman jika ada hal-hal yang kurang dimengerti.

IV.Tujuan Pembelajaran

A.Kognitif

1.Produk

a.Siswa Siswi Mengetahui Fungsi Osiloskop

b.Siswa Siswi Mengetahui Jenis-Jenis Osiloskop

c.Siswa Siswi Mengetahui Bagian-Bagian Osiloskop

2.Proses

a.Siswa Siswi dapat Menjelaskan Fungsi Osiloskop

b.Siswa Siswi dapatMengukur Frekuensi dengan menggunakan Osiloskop

c.Siswa Siswi dapatMengukur Tegangan AC dan DC dengan Menggunakan Osiloskop

d.Siswa Siswi dapatMenghitung Perbedaan Fasa

e.Siswa SiswidapatMengukurAmplitude Modulation (AM)dengan Menggunakan Osiloskop

B.Psikomotorik: Tidak ada

C.Afektif

1.Karakter

a.Siswa Siswi jujurmemilih peralatan dan merencanakan daftar kebutuhan penggunaan pengukuran.

b.Siswa Siswi bertanggung jawabmenyelesaikan tugas kelompok dan tugas individu yang diberikan dalam melaksanakan pengukuran.

c.Siswa Siswi hati-hatidan teliti dalam menggunakan alat dan bahan pada saat melaksanakan praktikum.

2.Keterampilan Sosial

Berdiskusi, bertanya dan mengemukakan pendapat saat penugasan pembagian kelompok, serta menjadi pendengar yang baik saat guru menjelaskan materi dan teman kelompok memberi saran atau usulan.

V.Materi Ajar

1.Definisi dan Fungsi Osiloskop

Oscilloscope adalah alat ukur elektronik yang kerap digunakan untuk menghitung perbedaan fasa dari beberapa gelombang listrik. Kemampuan ini tergantung dari banyaknya trace (garis) pada layar monitor. Oscilloscope dengan single trace (satu garis) hanya dapat menghitung perbedaan fasa dari satu gelombang listrik. Oscilloscope dengan dual trace (dua garis) dapat menghitung perbedaan fasa dua buah gelombang listrik sekaligus. Disamping itu Oscilloscope juga digunakan untuk keperluan, diantaranya adalah:

a.mengukur tegangan dan menghitung frekuensi,

b.melihat bentuk gelombang,

c.mengukur Amplitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan generator pembangkit sinyal,

d.mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input,

e.mengukur frekuensi yang tidak diketahui.

2.Persiapan Awal

Persiapan awal yang penting diperhatikan dalam pengoperasian Oscilloscope sebagai alat ukur adalah :

a.Tegangan AC

Tegangan AC harus memiliki toleransi sebesar 10% dari tegangan standar (110-220VAC). Untuk tegangan 110 VAC, kalau lebih rendah dari 99 Volt atau lebih tinggi 121 Volt, gambar akan kurang jelas atau akan mengakibatkan terbakarnya catu daya. Untuk tegangan 220 VAC, kalau lebih rendah dari 198 Volt atau lebih tinggi dari 242 Volt, gambar akan kurang jelas, untuk penggunaan yang lama dapat mengakibatkan terbakarnya catu daya.

b.Voltage Input Max

Tegangan yang digunakan untuk berbagai hubungan input tidak boleh melebihi nilai tegangan seperti yang ditampilkan tabel berikut.

c.Pencegahan Terbakarnya Ion

Bila beam (sorotan) pada Cathode Ray Tube (CRT) atau layar monitor menghasilkan gambar titik (spot), ada kemungkinan terbakarnya satu bagian ion. Tombol INTENSITY harus digerakkan untuk menghentikan (mematikan) pijaran yang dihasilkan oleh gambar titik. Atau gambar titik digerak-gerakkan dengan dengan memutar-mutar tombol SWEEP TIME.

d.Pengaruh Medan Maknit

Oscilloscope dapat dipengaruhi oleh medan maknit yang tinggi, karenanya Oscilloscope hendaklah digunakan di tempat-tempat yang tidak ada medan maknitnya. Solder jenis Gun Type Soldering (solder listrik yang berbentuk pistol) dapat menghasilkan medan maknit yang tinggi.

3.Pengoperasian Awal

Langkah-langkah awal dalam pengoperasian Oscilloscope sebagai alat ukur adalah sebagai berikut :

a.Tombol ON-OFF pada posisi OFF.

b.Posisikan semua tombol yang memiliki tiga posisi pada posisi tengah.

c.Putar tombol INTENSITY pada posisi tengah.

d.Dorong tombol PULL 5X MAG ke dalam untuk memperoleh posisi normal.

e.Dorong tombol TRIGGERING LEVEL pada posisi AUTO.

f.Sambungkan kabel saluran listrik bolak balik ke stop-kontak ACV.

g.Putar tombol ON-OFF pada posisi ON. Kira-kira 20 detik kemudian satu jalur garis akan tergambar pada layar CRT. Jika garis ini belum terlihat, putar tombol INTENSITY searah jarum jam.

h.Atur tombol FOCUS dan INTENSITY untuk memperjelas jalur garis.

i.Atur ulang posisi vertikal dan horisontal sesuai dengan kebutuhan.

j.Sambungkan probe ke input saluran-A/channel-A (CH-A) atau ke input saluran B/channel-B (CH-B) sesuai kebutuhan.

k.Sambungkan probes ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 0,5Vp-p.

l.Putar pelemah vertikal (vertical attenuator), saklar VOLTS/DIV pada posisi 10 mV, dan

m.putar tombol VARIABLE searah jarum jam. Putar TRIGGERING SOURCE ke CH-A, gelombang persegi empat (square-wave) akan terlihat di layar.

n.Jika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, atur trimmer yang ada pada probe sehingga bentuk gelombang terlihat nyata.

o.Pindahkan probe dari terminal CAL 0,5Vp-p. Oscilloscope sudah dapat digunakan.

4.Mengukur Tegangan AC

Gambar 39 berikut memperlihatkan suatu bentuk sinyal dari luar dalam bentukgelombang sinus.

Posisi kontrol dan indikasi Oscilloscope:

a.Tombol SWEEP TIME/DIV berada pada posisi 5 msec (5 mili second).

b.Tombol VOLTS/DIV pada posisi 2V (dengan demikian 1 kotak/1 DIV pada layar CRT = 2 Volt).

c.Tegangan puncak (peak voltage) = 2 DIV x 2V = 4 Volt.

d.Tegangan dari puncak ke puncak (peak to peak voltage)

= 4 DIV....(a) = 4 DIV x 2 Volt

= 8 Volt.

5.Menghitung Frekuensi

Dimana :

T: Jumlah DIV pada tegangan puncak ke puncak X nilai waktu

(second) yang ditunjuk oleh Sweep TIME/DIV)

Sehingga, mengikuti uraian di atas:

=50 Hz

6.Mengukur Tegangan DC

a.Setel tombol AC-GND-DC pada posisi DC.

b.Setel tombol MODE pada CH-A.

c.Pasang kabel penyidik (probe) ke VERTICAL INPUT CH-A/INPUT Y.

d.Sambungkan ujung kabel penyidik (probe) ke sumber tegangan DC yang akan diukur.

e.Untuk tegangan positip, trace pada layar akan bergerak ke atas, untuk tegangan negatip, trace pada layar akan bergerak ke bawah.

f.Posisi kalibrasi (CAL) pada tombol VOLTS/DIV = 10 mV, hasil pengukuran seperti yang ditampilkan pada gambar 40 = 30 mV.

7.MengukurAmplitude Modulation

Osiloskop juga dapat dipakai untuk mengukur amplitude modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio. Perhatikan gambar berikut.

Untuk keperluan ini putar tombol SWEEP TIME untuk peragaan gelombang AC. Tombol SYNC pada posisi AC. Sinyal dari sumber audio luar masuk melalui Z AXIS (pada osiloskop yang menjadi acuan dalam penulisan modul ini, Z AXIS terdapat di belakang osiloskop).

8.Mengukur Keadaan Perubahan Aliran (Phase) dari Sinyal Input

Osiloskop dapat digunakan untuk menghitung sudut phase/sin (sinus teta). Perhatikan gambar 43.

VI.Model dan Metode Pembelajaran:

1.Model Pembelajaran:CTL (Centered Teacher Learning)

2.Metode Pembelajaran:-Presentase

-Demonstrasi

-Diskusi/Tanya jawab

-Penugasan

VII.Sumber Belajar

Modul Audio Video; Dikmenjur 2004, Penggunaan Alat Ukur Listrik SMK Tingkat I.

VIII.Alat dan Bahan:

1.Teori

a.LCD Proyektor

b.Laptop

c.Spidol

d.White board

2.Praktek

a.1 Unit Osiloskop Analog

b.Tool Kit

IX.Media Pembelajaran

1.Presentasi (Penggunaan Ms-Office Power Point)

2.Bahan ajar / lembar informasi

3.Modul

XI.Langkah Pembelajaran

A.Pendahuluan

KegiatanWaktu

1.Guru Membuka pelajaran dengan memberi salam dan siswa menjawab salam15 menit

2.Mengecek kehadiran siswa (Absensi)

3.Memberi penjelasan tentang garis-garis besar materi pelajaran selama 1 (satu) semester

4.Memberi pertanyaan seputar alat ukur yang pernah digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa(brainstorming)

5.Guru mengkomunikasikan garis-garis besar sub kompetensi, indikator produk proses, psikomotor, tujuan pembelajaran dan keterampilan sosial yang akan dipelajari

B.Inti

KegiatanWaktu

1.TeoriGuru menyajikan materi sesuai dengan indikator yang akan dicapaia.Menjelaskan jenis dan fungsi osiloskop(ceramah)b.Menjelaskan bagian bagianosiloskop(ceramah)c.Mendemonstrasikan pengukuran tegangan (AC dan DC), frekuensi, dan amplitude dengan menggunakan osiloskop(demonstrasi)d.Mendemonstrasikan pengukuran perbedaan fasa(demonstrasi)60Menit

2.Diskusia.Guru membagi siswa-siswi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri atas 3 4 orangb.Siswa-siswi mendiskusikan bersama-sama teman kelompoknya tentang definisi osiloskop dan jenis-jenisnya(Diskusi kelompok)c.Masing-masing kelompok mengamati dan melakukan pengukuran dengan menggunakan osiloskop.d.Guru melakukan konformasi hasil pengamatan.90 menit

3.PenugasanSiswa-siswi membuat laporan hasil pengamatan pengukuran(Tugas mandiri)90 menit

C.Penutup

KegiatanWaktu

1.Siswa-siswi diminta mengemukakan pendapatnya tentang materi yang telah diajarkan2.Guru melakukanrefleksi terhadap materi yang diajarkan dan bersama siswa merangkum materi tersebut3.Menutup dengan salam15 menit

XII.Penilaian

1.Teknik : Kuis, Ulangan harian, Pemberian tugas.

2.Bentuk : Uraian Objektif.

Posting Lebih BaruBeranda1 komentar:

Firman As-Salirymengatakan...ijin copy ya bung2 Februari 2014 05.28Poskan KomentarWidget TV OnlineMivo TV OnlineBLOGGER TEMPLATES

POPULAR POSTS Contoh RPP SMK Teknik Audio VideoRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Pallangga M at eri Pelajaran ... Resume Media Pembelajaran (Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc)Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaata... Jenis dan Fungsi Media PembelajaranJenis-Jenis Media Pembelajaran Ibrahim dan Suparni (2008:116-117) mengemukakan bahwa terdapat tiga jenis media pembelajaran yaitu media ... Menggunakan ISIS Proteus Sebagai Simulasi ElektronikaUntuk mendapatkan software Proteus silakan download disini . Sementara untuk cara mengistalnya silahkan baca di postingan saya yang seb... (tanpa judul)M edia berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu per... Karakteristik Media Pembelajaran (Klp 4)Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. I...BLOGGER NEWSBLOGROLLBLOG ARCHIVE 2013(6) April(5) Maret(1) Contoh RPP SMK Teknik Audio VideoSAMPLE TEXTDiberdayakan olehBlogger.SOCIAL ICONSABOUT ME

MUHAMMAD JUFRILIHAT PROFIL LENGKAPKUFOLLOWERSFEATURED POSTSCopyright 2011Media Pembelajaran Elektronika| Powered byBloggerDesign byFree WordPress Themes| Bloggerized byLasantha-Premium Blogger Themes|Affiliate Network Reviews

HOME PAGES BLOG SHORTCODES PORTFOLIO CONTACTTop of Form

Bottom of FormDiposkan olehAdie Setiawandi

BAB IPENDAHULUANKurikulum menjadi aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional dan menjadi komponen yang memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Bahkan studi tentang manajemen kurikulum saat ini semakin mendapat banyak perhatian dari kalangan ilmuwan dan para ahli yang menekuni bidang kurikulum, administrasi pendidikan, dan teknologi pendidikan. Beralasan bahwa kurikulum menempati bagian terpenting pada suatu lembaga pendidikan. Menjadi wajar karena dunia mengalami era globalisasi dan banyak perubahan dalam berbagai lini kehidupan serta mempengaruhi dunia pendidikan.Perkembangan yang terkait dengan IPTEK, masyarakat, berbangsa dan bernegar, maupun isu-isu di dalam dan di luar negeri merupakan tantangan yang harus dipertimbangkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam hal ini KEMENDIKBUD/Departemen Pendidikan Nasional harus mampu dengan cepatmenjawab tantangan-tantangan tersebut untuk direalisasikan dalam program pendidikan di wilayah kerjanya.Banyak aspek pembaharuan dalam bidang pendidikan yang berpengarauh terhadap kurikulum, seperti program percepatan pembelajaran, kurikulum muatan lokal, desentralisasi, pelaksanaan remidial dan pengayaan, manajemen berbasis sekolah (MBS), kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dan baru-baru ini yaitu kurikulum berkarakter.Berdasarkan hal tersebut di atas pemakalah bermaksud melakukan pembahasan tentang konsep manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat membantu, memahami, dan mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan bisa secara kooperatif dan mandiri mengidentifikasi kebutuhan kurikulum.

BAB IIPEMBAHASANKONSEP MANAJEMEN KURIKULUMA.Pengertian Manajemen KurikulumManajemen kurikulum berasal dari dua kata yaitumanajemendankurikulumkeduanya memiliki pengertian yang berbeda.1.Definisi manajemenManajemenberasal dari katato manageyang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode,material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses1.Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.Manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagimana orang bekerja sama. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahllian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik2.2.Definisi manajemen menurut para ahli3MenurutHasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Stoner, seperti yang dikutip Fachruddin mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.Gordon(1976) dalamBafadal(2004:39), menyatakan bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu.Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art getting things done through people)4.Ricky W. Griffinmendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.Harold Koontz & ODonneldalam bukunya yang berjudul Principles of Management mengemukakan, manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain.3.Definisi kurikulumKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu5.Kurikulum adalah program pendidikan (sekolah) bagi siswa berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorongperkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan6.4.Definisi kurikulum menurut para ahliMenurut Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun di luar sekolah.Menurut pendapat dari Harold B. Alberty (1965) memandang bahwa kurikulum sebagai seluruh kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah (all the activities that are provided of the students by the school)7.Menurut Oemar Hamalik, Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah.Menurut Supandi, Kurikulum adalah sebagai suatu perangkat pelbagai mata pelajaran yang harus dipelajari siswa, batasan ini nampak jelas pada kurikulum 1968 Dikdasmen.Romine, Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses, activities and experiences which pupils have under the direction of the school, wether in the classroom or not. Kegiatan kurikuler tidak terbatas dalam ruangan kelas saja, melainkan mancakup juga kegiatan di luar kelas. Karena itu menurut pandangan modern kegiatan intra kulikuler dan ekstra kulikuler tidak ada pemisahan yang tegas, semua kegiatan yang bertujuan memberikan pengalaman pendidikan bagi siswa adalah kurikulum.Alice Miel, Curriculum in composed of the experiences children undergo, it fallows as a corolary that the curriculum is the result of interaction of a complexity of factors, including the physical environment and the desires, beliefs, knowledge attitudes, and skill of the person served by and serving the school, namely, the learners, community adults, and educators (not forgetting the custodians, clerks, secretaries and other non teaching amployees of the school)8.Kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu9.5.Definisi manajemen kurikulumManajemen kurikulum ialah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehenshif, sistemik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan kebijakan nasional yang telah ditetapkan10.Manajemen Kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran dengan dititik beratkan pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.Manajemen Kurikulum adalah proses kerjasama dalam pengolahan kurikulum agar berguna bagi lembaga untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.Manajemen Kurikulum merupakan suatu sistem kurikulum yang berorientasi pada produktivitas dimana kurikulum tersebut beriorientasi pada peserta didik, kurikulum dibuat sebagaimana dapat membuat peserta didik dapat mencapai tujuan hasil belajar.Manajemen Kurikulum adalah pemberdayaan dan pendayagunaan manusia, materi, uang, informasi, dan rekayasa untuk dapat mengantarkan anak didik menjadi kompeten dalam berbagai kehidupan yang dipelajarinya.Manajemen Kurikulum adalah upaya untuk mengurus, mengatur, dan mengelola perangkat mata pelajaran yang akan diajarkan pada lembaga pendidikan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu11.Keterlibatan masyarakat dalam menajemen kurikulum di maksudkan agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan atau sekolah selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam mengdentifikasikan kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum, baik kepada masyarakat maupun pada pemerintah12.B.Ruang lingkup manajemen kurikulumManajemen kurikulum merupakan bagian integral dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Lingkup Manajemen Kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Pada tingkat satuan pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional (standar kompetensi/ kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan di mana sekolah itu berada13.Studi manajemen kurikulum adalah bagian integral dari studi kurikulum. Pokok kegiatan utama studi manajemen kurikulum adalah meliputi bidang perencanaandan pengembangan, pelaksanaan, dan perbaikan kurikulum. Studi manajemen pengembangan kurikulum pada dasarnya eratkaitan dengan studi administrasi pendidikan, dimana fungsi supervise telah tercangkup di dalamnya14.Beberapa ruang lingkup studi yang dikembangkan15, yaitu:a.Manajemen perencanaan dan pengembangan kurikulum, didalam manajemen ini akan dipelajari masalah perencanaan kurikulum dan pengembangan selanjutnya penting mandapatperhatian, karena terkait erat dengan faktor-faktor mandasar, peran berbagai pihak dan metedologi pengembangan itu sendiri, sehingga merupakan suatu proses keseluruhan kegiatan dan pengembangan kurikulumb.Manajemen pelaksanaan kurikulum. Bidang ini mempelajari sebab erat kaitannya dengan keterlaksanaan kurikulum disekolah atau lembaga pendidikan dan latihan.Peran administrator (kepala sekolah) dan guru mendapat sorotan lebih tajam, dalam artian asministratif.c. Supervise pelaksanaan kurikulum. Bidang ini membahas lebih mendasar dan meluas, sebagai erat kaitannya dengan upaya pembinaan dan pengembangan kemampuan personal sekolah, yang mendapat tanggung jawab dalam proses pelaksanaan kurikulum, dan dengan cara bagaimanamereka seharusnya dipersiapkan agar mampu bertindak sebagai supervisor.d. Pemantauan dan penilaian kurikulum. Peranan dan fungsinya sangat penting dalam rangka pengembangan, pelaksanaan, supervisi dan perbaikan kurikulum.e. Perbaikan kurikulum. Bidang ini harusnya mendapatkan perhatian yang lebih oleh sebab erat kaitannya dengan upaya membina relevansi pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan sejalan dengan perkembangan masyarakat secara menyeluruh, yang ada akhirnya dengan dikembangkan suatu kurikulum yang lebih baik.f. Desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum, perlu dikaji secara lebih lanjut berkaitan dengan desentralisasi pengelolaan pendidikan oleh pemerintah daerah.g.Masalah ketenagaan dalampengembangan kurikulum serta model kepemimpinan yangserasi pada konteks masyarakat yang berkembang dinamis dewasa ini.C.Prinsip Manajemen KurikulumTerdapat lima prinsip16yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum,yaitu sebagai berikut:1.Produktivitas, hasil yangakan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.2. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.3. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.4. Efektivitas dan efesiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektivitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat.5.Mengarahkan visi,misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum,proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi,misi,dan tujuan kurikulum.

D.Fungsi Manajemen KurikulumDalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efesien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun komponenkurikulum. Ada beberapa fungsi manajemen kurikulum17di antaranya sebagai berikut:1.Meningkatkan efesiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif.2. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapa hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstradan kokurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.4.Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.Pengelolaan kurikulum yang professional,efektif,dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.5.Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar,prosespembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian,ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan. Di samping itu,guru maupun siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesien karena adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum,kurikuum yang dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat,khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan cirik khas dan kebutuhan pembangunan daerah setempat.

E.Konsep Manajemen Kurikulum Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah.Segala aktivitas siswa mengacu pada kurikulum yang ada. Berdasarkan hal tersebut kurikulum harus tepat dirumuskan secara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum tersebut. Program pendidikan/ kurikuler tersebut, sekolah/ lembaga pendidikan berusaha mendorong siswa agar berkembang dan tumbuh secara tepat sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Keterlibatan masyarakatpun ikut andil mengambil bagian penting dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum, baik kepada masyarakat maupun pemerintah18.Kurikulum yang dirumuskan harus sesuai dengan filsafat dan cita-cita bangsa, perkembangan siswa, tuntutan dan kemajuan masyarakat. Pemahaman tentang konsep dasar manajemen kurikulum merupakan hal yang penting bagi para kepala sekolah yang kemudian merupakan modal untuk membuat keputusan dalam implementasi kurikulum yang akan dilakukan oleh guru19.Manajemen Kurikulum membicarakan pengorganisasian sumber-sumber yang ada di sekolah sehingga kegiatan manajemen kurikulum ini dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.Perkembangan kurikulum di Republik Indonesia sampai saat ini telah melahirkan Undang-Undang nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Badan Standar Pendidikan Nasional, disusul dengan Permendiknas 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, kemudian disusul dengan Permendiknas 23 tentang Standar Kompetensi Kelulusan dan Undang-Undang nomor 24 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23.Pembakuan Undang-Undang dan Permendiknas itu menjadi kekuatan hukum bagi penyelenggara pendidikan untuk menata kurikulum dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sehingga dengan demikian undang-undang dan peraturan menteri pendidikan nasional itu perlu dibaca dan dipahami.

Foot Note :1Eliadiana, pengertian manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen kurikulum,http://eliadian.blogspot.com, 20:26/02.03.2013.2Nanang Fattah,Landasan manajemen pendidikan(Bandung: Remaja rosdakarya, 2009), hlm.1.3Eliadian, pengertian manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen kurikulum,http://eliadian.blogspot.com, 20:26/02.03.2013.4Nanang Fattah,Landasan manajemen pendidikan(Bandung: Remaja rosdakarya, 2009), hlm.3.5Rusman,manajemen kurikulum(Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm3.6Oemar Hamalik,manajemen pengembangan kurikulum(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm10.7Rusman,manajemen kurikulum(Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm3.8Eliadian, pengertian manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen kurikulum,http://eliadian.blogspot.com, 20:26/02.03.2013.9Eliadian, pengertian manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen kurikulum,http://eliadian.blogspot.com, 20:26/02.03.2013.10Rusman,manajemen kurikulum(Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm.3.11eliadian,Loc.cit.12Rusman,manajemen kurikulum(Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm.3.13Rusman,op.cit.,hlm.4.14Oemar Hamalik,manajemen pengembangan kurikulum(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm20.15Oemar Hamalik,op.cit.,hlm.21.16Rusman,manajemen kurikulum(Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm4.17Rusman,manajemen kurikulum(Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm5.18Rusman,manajemen kurikulum(Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm4.19Eliadian, pengertian manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen kurikulum,http://eliadian.blogspot.com, 20:26/02.03.2013.

BAB IIIPENUTUPA.KesimpulanManajemen adalah proses dimana adanya suatu kegiatan untuk mencapai atau mewujudkan tujuan tertentu yang telah ditetapkan secara bersama didalam organisasi.Kurikulum adalah susunan satu rangkaian kegiatan yang didalamnya mengandung rencana belajar siswa, sebagai pengalaman belajar siswa yang diperoleh dari sekolah saat didalam kelas maupun diluar sekolah. Manajemen Kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk mewujudkan pencapaian tujuan pengajaran juga meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Manajemen kurikulum di sekolah ataupun didunia pendidikan sangat diperlukan guna untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dan kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Ruang lingkup manajemn kurikulum/ Pokok kegiatan utama studi manajemen kurikulum adalah meliputi bidang perencanaan, dan pengembangan, pelaksanaan, dan perbaikan kurikulum. Manajemen kurikulum terdapat lima prinsip untuk mengimplementasikan yaitu Produktivitas, demokratisasi, Kooperatif, efektivitas dan efesiensi, dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan. Fungsi manajemen berfungsiagar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efesien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum. Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah. Segala aktivitas siswa mengacu pada kurikulum yang ada.

DAFTAR PUSTAKAFattah, Nanang. 2009.Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja RosdakaryaHamalik, Oemar. 2007.Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja RosdakaryaRusman. 2009.Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali PersEliadian.Pengertian manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen kurikulum, dalamhttp://eliadian.blogspot.com, 20:26/02.03.2013.

pengajaran, google.com

BerandaMakalah Konsep Manajemen KurikulumCopyright 2012makalahku- Template bySoraTemplates.

Box Rock AdsTrust RatingNot Yet Ratedmakalahku-adiesetiawandi.blogspot.com

Box Rock Ads