Konsep Penggunaan Minyak Essensial sebagai Aromaterapi
Pendahuluan1. Definisi aromaterapi:Terapi aroma (Aromaterapi)
adalah teknik perawatan tubuh dengan menggunakan/memanfaatkan
minyak atsiri (essential oil) yang berkhasiat; dapat dengan cara
penghirupan, pengompresan, pengolesan di kulit, perendaman dan akan
lebih efektif disertai dengan pijatan. Bahan yang digunakan adalah
zat aktif yang diambil dari sari tumbuh tumbuhan aromatik
(ekstraksi dari bunga, daun, akar, batang/ranting, buah biji
dll)yang memberikan efek stimulasi atau relaksasi.102. Sejarah
pemakaian aromaterapiTumbuhan aromatik dan ekstraknya telah
digunakan pada kosmetik dan parfum serta untuk keperluan religius
selama ribuan tahun, meskipun hanya sedikit kaitannya dengan
penggunaan terapeutik minyak- minyak atsiri (minyak essensial).
Dasar- dasar aromaterapi berkaitan dengan Rene- Maurice Gattefosse,
seorang ahli kimia pembuat parfum dari Perancis, yang pertama kali
menggunakan istilah aromaterapi pada tahun 1928 (Vickers 1996).
Gattefosse terbakar tangannya ketika sedang bekerja di laboratorium
dan menemukan bahwa minyak lavender membantu luka bakarnya menjadi
cepat sembuh dengan hanya sedikit bekas luka. Jean Valnet
mengembangkan gagasan Gattefosse tentang manfaat minyak atsiri
dalam menyembuhkan luka, dan menggunakan minyak atsiri lebih luas
untuk gangguan medis tertentu. Marguerite Maury mempopulerkan
penggunaan kuno minyak atsiri untuk kesehatan, kecantikan, dan
kesejahteraan, juga berperan dalam kebangkitan kembali aromaterapi
modern.1
Penggunaan minyak essensial/ minyak atsiri sebagai
aromaterapiBeberapa aspek penting untuk penggunaan minyak atsiri
dalam aromaterapi dijelaskan berikut ini:11. Aromaterapis meyakini
bahwa minyak atsiri dapat digunakan tidak hanya untuk pengobatan
dan pencegahan penyakit, tetapi juga efeknya terhadap mood, emosi
dan rasa sehat.2. Aromaterapi diklaim sebagai suatu terapi
holistik; dalam hal ini, aromaterapis memilih suatu minyak atsiri,
atau kombinasi minyak atsiri, disesuaikan dengan gejala,
kepribadian, dan keadaan emosi masing- masing klien. Pengobatan
dapat berubah pada kunjungan pasien berikutnya.3. Minyak atsiri
dijelaskan tidak hanya dengan rujukan terhadap reputasi sifat-
sifat farmakologisnya ( misalnya antibakteri, antiradang ), tetapi
juga melelui hal- hal yang tidak dikenali pada obat- obat
konvensional ( misalnya keseimbangan, memberi energi ). Ada sedikit
kesepahaman diantara para aromaterapis mengenai sifat minyak atsiri
tertentu.4. Aromaterapis meyakini bahwa kandungan minyak atsiri,
atau kombinasi minyak, bekerja secara sinergistis untuk
meningkatkan efikasi atau mengurangi terjadinya efek- efek
merugikan (disebutkan sebagai pemadaman) yang terkait dengan
kandungan kimia tertentu (misalnya iritan).
Persyaratan :10a) Minyak AtsiriProduk minyak atsiri (essential
oil) yang digunakan minimal berkualitas dan atau berlabel
Therapeutical grade dan Natural.b) Bentuk produk minyak atsiri
(essential oil) yang lebih tinggi kualitasnya harus berlabel Pure
plant essential oil.c) Minyak atsiri yang berkualitas dan atau
berlabel Fragrance oildan Parfume oil sama sekali tidak boleh
digunakan pada perawatan terapi aroma.d) Pada kemasan harus ada
informasi tentang nama latin Tanaman asal, cara pengolahan dan
konsentrasi minyak esensial atau untuk produk import tercantum
peraturan CIHP2 tahun 1994 (Chemical Hazard Information and
Packaging for Supply) dengan memuat nama dan lokasi supplier,
identifikasi produk, komposisikandungan, untuk perlindungan
konsumen dari akibat negatif bahaya penggunaan bahan kimia.e) Tidak
dibolehkan/dilarang menggunakan minyak atsiri bukan dari hasil
sulingan (steam distilasi) dan hasil Rekonstruksi atau
RCO/Reconstructed Oil (minyak ini khusus untuk produk minyak
wangi), berhubung minyak atsiri jenis RCO telah ditambah atau
dikurangi unsur aslinya di laboratorium guna penyesuaian bagi
pengunaan dalam industri makanan dan wewangianf) Wadah minyak
atsiri harus terbuat dari gelas berwarna gelap, dengan tutup yang
rapat dan mempunyai pipet.g) Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
kering (kelembaban kecil), tidak terkena sinar matahari langsung
dan aman dari jangkauan anak-anak. Untuk stock/persediaan harus
terisi penuh dan tertutup rapat.h) Bahan penutup kemasan harus
tahan terhadap minyak atsiri.Tidak menggunakan plastik atau logam
sebab minyak atsiri dapat melarutkan plastik dan menyebabkan karat
dan harus berwarna gelap dan tidak dari gabus (dengan sil).
Manfaat Penggunaan minyak essensial/ minyak atsiri sebagai
aromaterapiAromaterapi digunakan secara luas sebagai suatu
pendekatan untuk meredakan stres, dan banyak minyak atsiri diklaim
sebagai perelaksasi.1 Banyak faedah minyak atsiri sehingga
membuatnya menjadi terkenal. Minyak atsiri terbukti dapat
menenangkan jiwa. Menurut Dra. Koensoemardiyah Apt, SU, ahli
terapiaroma di Fakultas Farmasi UGM, senyawa pada minyak atsiri itu
masuk ke dalam tubuh dan mempengaruhi sistem limbik alias pengatur
emosi. Molekul- molekul senyawa atsiri sangat halus dan berukuran
kecil atau nano partikel. Ketika aroma minyak atsiri tercium oleh
hidung, molekul ituakan berikatan dengan reseptor- reseptor
penangkap aroma yang terdapat dalam hidung. Selanjutnya reseptor
itu aakan mengirim sinyal- sinyal kimiawi melalui jalur syaraf ke
sistem limbik di otak. Sistem itulah yang mengatur keadaan emosi
seseorang. Dengan membangkitkan semangat, tubuh terdorong untuk
menyembuhkan diri sendiri.3 Menurut Dr. Erliza Hambali, produsen
minyak atsiri di Bogor, Jawa Barat, aromaterapi juga menenangkan.
Apalagi jika dikombinasi dengan pijatan yang berefek relaksasi.
Pijatan berguna untuk melenturkan otot dan kemudian sistem
sirkulasi mendistribusikan molekul- molekul itu ke seluruh tubuh.
Pantas bila banyak klinik dan salon kecantikan memanfaatkan minyak
hasil ekstraksinya.3
Pada sebuah penelitian diperoleh hasil bahwa memori jangka
pendek akan lebih mudah terbentuk dengan menggunakan stimulus
(Coller, L &Logan, G.2002). Baddeley (dalam Ismoyo, 2006)
mengatakan pada proses memori, khususnya memori jangka pendek ada
faktor yang mempengaruhi proses masuknya suatu informasi ke dalam
otak. Faktor tersebut yaitu adanyastimulus. Pada sebuah proses
memunculkan kembali informasi yang telah tersimpan di dalam memori
kita terdapat suatu istilah yang disebut moodcongruent memory.
Ketika kita akan memunculkan suatu informasi yang telahkita simpan
semua itu tergantung pada bagaimana suasana hati kita saat itudan
bagaimana kondisi dan bagaimana suasana lingkungan. Ketika
suasananyaman maka hati kita akan senang, pastinya sangatlah mudah
untukmemunculkan kembali informasi. Begitu pula ketika suasana
ruang bau tidakenak dan suasana hati kita sedang sedih, akan sangat
sulit untuk memunculkansuatu informasi yang tersimpan apalagi
informasi tersebut merupakaninformasi yang kurang menyenangkan.
Sedangkan Solso (dalam Ismoyo,2006) menerangkan salah satu faktor
yang mempengaruhi kemampuanmemori jangka pendek adalah suasana
lingkungan tempat menghapal.5Menurut (Chu & Downes, 2000) bau
merupakan stimulan ingatan yang sangat kuat, yang secara spontan
memberikan tanda emosi dan data autobiographical. Karena keunikan
dari system penciuman dengan kontak langsungnya dengan system
limbic dan emosi kita. Annett ( 1996) mengemukakan stimulus adalah
proses pada level bawah sadar nonverbal yang menghubungkan masa
lalu dan masa sekarang dalam cara yang sangat berbeda dari indra
lainya .5Hutasoit (2002) mengemukakan aromaterapi sendiri adalah
terapi menggunakan Essential Oil atau sari minyak murni untuk
membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan
semangat, meningkatkan daya ingat, meningkatkan gairah seksual,
menyegarkan serta menenangkan jiwa, dan merangsang proses
penyembuhan. Aromaterapi dipercaya memiliki banyak keunggulan
khususnya bagi seseorang berupa pengembangan intelektualitas,
motorik, dan kemampuan serta keterampilan sosial. Aromaterapi yang
dipakai bisa berupa pengharum ruangan, dupa (incense stick),
cologne/parfum, minyak esensial yang dibakar bersama air di atas
tungku kecil, atau bentuk-bentuk yang lainnya. Aromaterapi selalu
dihubungkan dengan hal-hal menyenangkan agar membuat jiwa, tubuh
dan pikiran merasa relaks dan bebas. 5Aromaterapi digunakan untuk
rileksasi dan pengobatan. Bahkan pada Perang Dunia II minyak
esensial untuk aromaterapi ini digunakan untuk pengobatan karena
pada zaman itu sulit memperoleh antibiotika. Minyak tersebut
mengandung bahan kimia asli dari tumbuhan tersebut berupa zat
antiseptik seperti fenol dan alkohol dan molekul-molekul lain.
Khasiatnya menyembuhkan berbagai penyakit serta menyebarkan bau
harum. Selain itu Hutasoit (2002) mengungkapkan cara kerja
aromaterapi yaitu ketika hidung menghirup wangi minyak essensial
yang telah terbukti mampu mempengaruhi emosi. Minyak yang dihirup
akan membuat vibrasi di hidung. Dari sini minyak yang mempunyai
manfaat tertentu itu akan mempengaruhi sistem limbik, tempat pusat
memori, suasana hati, dan intelektualitas berada.5Dr. Alan Huck
(dalam Hutasoit, 2002) mengemukakan bau berpengaruh langsung
terhadap otak manusia, mirip narkotika. Ternyata hidung kita
memiliki kemampuan untuk membedakan lebih dari 100.000 bau yang
berbeda yang mempengaruhi kita dan itu terjadi tanpa kita
sadari.5Fenomena yang ada dilapangan saat ini orangorang mulai
menggunakan wangiwangian atau Essential Oil sebagai media bantu
mereka untuk merilekskan pikiran yang sedang kacau. Selain itu saat
ini telah banyak diperkenalkan terapi wangiwangian atau aromaterapi
dengan keanekaragaman aromanya dan keanekaragaman
manfaatnya.5Komponen aroma dari minyak atsiri cepat berinteraksi
saat dihirup, senyawa tersebut berinteraksi dengan sistem syaraf
pusat dan Jangsung merangsang pada sistem ol/aclory. kemudian
sistem ini akan menstimulasi syaraf-syaraf pada otak dibawah
kesetimbangan korteks serebral (Buckle, 1999). Senyawa-senyawa
berbau harum ataufragrance dari minyak atsiri suatu bahan tumbuhan
telah terbukti pula dapat mempengaruhi aktivitas lokomotor
(Buchbauer, 1991).2Aktivitas lokomotor merupakan aktivitas gerak
sebagai akibat adanya perubahan aktivitas listrik yang disebabkan
oJeh perubahan permeabelitas membran pascasinaptik dan oleh adanya
pelepasan transmitter oleh neuron prasinaptik pada sistem
syarafpusat (Gilman,1991).2Penelitian minyak atsiri yang
mempengaruhi aktivitas lokomotor diawali oleh Kovar et at. (1987)
yang melaporkan bahwa senyawa I.B-cineole yang diisolasi dari
minyak alsiri bunga rosemarymenurunkan aktivitas lokomotor tikus,
setelah tikus tersebut diinduksi dengan senyawa stirn ulan kafein.
Pengujian klinis efek sedatif dari minyak lavender dimulai oleh
Buchbauer (1993) yang telah membuktikan bahwa wangi minyak alsiri
bunga lavender dapat menurunkan aktivitas lokomotor pada manusia
(Buchbauer, 1991). Penelitian aktivitas aromaterapi secara ilmiah
masih sedikit di Indonesia, Ka,jian etnofarmakologi secara empirik
tentang tumbuhan aromaterapi menunjukan bahwa Indonesia memiliki 49
jenis tumbuhan aromatik dad 22 jenis suku, 12 jenis di anlaranya
digunakan secara empirik sebagai aromaterapi dengan efek
menenangkan dan menyegarkan tubuh (Sangat, 1996), Belum adanya
laporan penemuan senyawa yang dapal menekan aktivitas lokomotor
atau disebut juga hipnotiksedatif yang berasal dari tumbuhan
aromatik asal Indonesia merupakan alasan yang kuat untuk melakukan
penelitian ini, Tumbuhan aromatik dalam rangkaian penelitian ini
yang digunakan adalah Kemangi (Ocim!lm basilicum L.), kayu putih
(Me/ale!lca leucadendron L.), biji pala (Myristica fragrans Hout),
~ bunga kenanga (Cananga odora/um), rimpang laja gowah (Alpinia
malaccensis Roxb.), kulit batang ki lemo (Lilcea cubeba L) dan
serai dapur (Cymbopogon citratus) (Sangat, 1996).2Banyak
aromaterapis juga mengklaim bahwa minyak atsiri digunakan dalam
pengobatan berbagai kondisi. Banyak sifat dan indikasi yang berbeda
sering dicantumkan untuk masing- masing minyak atsiri, dan rentang
kondisinya mulai dari yang cukup ringan sampai yang dianggap
serius. Sebagai contoh, idikasi untuk minyak daun peppermint (Menta
x piperita) yang dicantumkan dalam salah satu teks meliputi
kembung, kurap, tinea, sistisis, gangguan pencernaan, mual,
gastritis, dan skiatika, juga migrain, hepatitis, ikterus, sirosis,
asma bronkial, dan impotensi (Price & Price 1995). Banyak
pengguna menggunakan sendiri minyak atsiri untuk perawatan
kecantikan, membantu relaksasi, atau mengobati penyakit ringan
tertentu, banyak diantaranya tidak cocok untuk pengobatan sendiri.
Aromaterapi juga banyak digunakan dalam berbagai pelayanan
kesehatan konvensional, seperti dalam perawatan paliatif, unit
perawatan intensif, unit kesehatan jiwa, dan pada unit- unit khusus
yang merawat pasien HIV/ AIDS, cacat fisik, dan kertidakmampuan
belajar yang parah.1
Cara Penggunaan :10a) Produk minyak atsiri campuran, hanya boleh
digunakan selama 3 bulanb) Untuk penghirupan tidak boleh
menggunakan minyak atsiri yangdapat mengiritasi lapisan mukosa
(seperti : kamfer, adas, uregano, penny royal, timi (thyme),
kemangi (basil) dll.c) Minyak atsiri tidak boleh digunakan tanpa
diencerkan Pengencerannya harus sesuai dosis yang tepat.d) Tidak
semua minyak atsiri dapat digunakan pada ibu hamil dan ada dosis
tertentu dalam penggunaannya.e) Dosis dan jenis minyak atsiri harus
diperhatikan untuk bayi, anak, ibu menyusui, dan manula.f) Gunakan
minyak atsiri alam yang berasal dari tumbuhantumbuhan dan
perhatikan sifat serta efeknya.g) Penggunaan minyak atsiri harus
dilakukan uji kepekaan kulit terlebih dulu.h) Untuk mencegah efek
samping dan mendapatkan efek yang diharapkan, penggunaan minyak
atsiri harus bervariasi (tidak boleh satu jenis terus menerus),
untuk menghindarkan kejenuhan. Satu jenis minyak atsiri hanya boleh
digunakan maksimal selama 2 minggu berturut-turut.i) Perhatikan
reaksi tubuh yang muncul (efek samping seperti rasa mual, pening,
iritasi ruam kulit, gangguan emosional, atau perasaan tidak
nyaman).j) Penggunaan minyak atsiri yang mengenai mata dinetralisir
dengan minyak nabati dan jangan menggunakan air.k) Tidak boleh
menggunakan minyak mineral yang terbuat dari bahan sintetis
(seperti baby oil) sebagai minyak karier karena bersifat toksis.
Ukuran molekulnya besar sehingga menyumbat pori kulit dan
mengakibatkan alergi serta iritasi kulit.l) Jika minyak atsiri
tumpah, harus segera dibersihkan dengan air/lap basah, tisue.Pada
pertama dan sebelum mengobati seorang pasien, seorang aromaterapis
akan melakukan riwayat kasus, termasuk mengumpulkan rincian tentang
riwayat kesehatan, gaya hidup, makanan, dan mood/ emosi klien.
Informasi yang dikumpulkan selama konsultasi digunakan untuk
memilih minyak atsiri yang dianggap cocok untuk klien tersebut.
Metode paling lazim yang digunakan oleh aromaterapis untuk
penggunaan minyak atsiri adalah dengan pemijatan, yaitu tetesan
(biasanya) dua sampai tiga minyak atsiri diencerkan dalam pembawa
(atau basis) berupa minyak sayur, seperti minyak biji anggur,
minyak jojoba, minyak wheatgerm, minyak badam manis, atau minyak
wijen. Hasil campurannya kemudian digunakan baik selama pemijatan
pada tempat tertentu.Berikut ini beberapa cara pemakaian minyak
essensial sesuai dengan indikasi:6KondisiMinyak essensial yang
dapat membantuCara Penggunaan
AlergiLemon balmHirup uap airnya
Rasa cemasBergamotPijat
ArthritisArnicaLosion kulit
AsmaFrnkincenseVaporizer
Athletes FootEucalyptus, pohon tehLlitosion ku
KebotakanGrapefruit, patchouliLosion kulit
Cold soreBergamotLosion kulit
Pilek/ fluSweet marjoramHirup uap airnya
DepresiYlang- ylangDi air mandi
DemamEucalyptusKompres
Encok kakiRosemaryDi air mandi
Sakit kepalaSpearmintLosion kulit
Gigitan seranggaPohon tehLosion kulit
InsomniaLemon verbenaDi air mandi
Kram ototMentholLosion kulit
Rasa sakit di syarafGeraniumLosion kulit
PMSOrange blossomPijat
PsoriasisGerman chamomileLotion kulit
SinusitisPeppermintHirup uap airnya
Tenggorokan gatalHyssopVaporizer
Tanda bekas melahirkanLavenderLosion kulit
KutilDaun kayu manisLosion kulit
Beberapa praktisi menganjurkan penggunaan minyak atsiri secara
oral, yang disebut aromatologi. Namun, minyak atsiri tidak boleh
digunakan untuk pemakaian internal tanpa pengawasan medis. Beberapa
aromaterapis juga menyatakan bahwa minyak atsiri dapat diberikan
melalui vagina (misalnya, melalui tampon atau douche) atau secara
rektal, tetapi pemberian melalui rute- rute ini dapat menyebabkan
iritasi membran dan tidak dianjurkan.1Minyakatsiri merupakan zat
yang memberikan aroma pada tumbuhan, Minyak atsiri memiliki
komponen volatil pada beberapa tumbuhan dengan karakteristik
tertentu, Saat ini, minyak atsiri telah digunakan sebagai parfum,
kosmetik, bahantam bahan makanan dan obat (Buchbauer,
1991).2Industri memanfaatkan minyak atsiri sebagai campuran parfum.
Peran minyak atsiri dalam campuran bukan hanya memberi keharuman,
tetapi juga sebagai pengikat bau atau fixative parfume. Minyak
atsiri juga mampu membawa nutrisi ke seluruh dinding sel. Minyak
atsiri sebagai katalis alami memang efektif mengangkut nutrisi ke
sel. Salah satu penyebab munculnya penyakit adalah ketidakmampuan
nutrisi menerobos sel. Tidak adanya zat yang membantu mengangkut
nutrisi, mengakibatkan sel kekurangan nutrisi. Dampaknya memicu sel
bermutasi dan menjadi tuan rumah bagi organisme penyebab
penyakit.3
Molekul oksigen yang terikat pada minyak atsiri, membantu tubuh
menerima dan mengasimilasikan nutrisi untuk kesehatan tubuh. Meski
demikian mesti hati- hati menggunakannya. Bila hendak memanfaatkan
minyak atsiri secara langsung pada kulit, campurkan dengan minyak
pengencer, seperti minyak almond. Minyak pengencer berfungsi
mencegah iritasi, menahan penguapan, dan meningkatkan kelembapan
kulit. Namun sebelum digunakan sebaiknya dicoba dulu karena
sensitivitas kulit tiap orang berbeda.3 Beberapa orang mungkin
mengalami efek samping saat menggosokkan minyak atsiri pada kulit.
Iritasi kulit atau alergi mungkin akan muncul, terutama ketika
minyak dipakai di sekitar mulut, mata, hidung, atau dekat selaput
lendir. Area- area ini harus terhindar dari penerapan minyak
aromatik. 7,8,9Sebelum memakai minyak atsiri/ minyak essensial
dilakukan tes alergi terlebih dahulu (patch test), untuk keamanan,
mengingat banyaknya kasus alergi akibat pemakaian minyak
essensial.7Biasanya, minyak atsiri mengandung sekitar 100 atau
lebih kandungan kimia, kebanyakan terdapat pada konsentrasi di
bawah 1%, meskipun beberapa kandungan terdapat pada konsentrasi
yang jauh lebih rendah. Beberapa minyak atsiri mengandung satu atau
dua kandungan utama, serta sifat- sifat terapeutik dan toksikologis
minyak tersebut sebagian besar dimiliki oleh kandungan kimia
tersebut. Namun kandungan- kandungan lain yang terdapat pada
konsentrasi rendah mungkin penting. Komposisi suatu minyak
atsiriakan bervariasi tergantung pada lingkungan dan kondisi
pertumbuhan tumbuhan tersebut, bagian tumbuhan yang digunakan,
serta pada metode panen, ekstraksi, dan penyimpanan. Kandungan
kimia utama suatu minyak atsiri juga dapat bervariasi dalam jenis
senyawa kimia yang berbeda pada spesies tumbuhan yang sama.
Kandungan minyak atsiri sebagian besar berupa senyawa volatil yang
peka terhadap efek cahaya, panas, udara, dan kelembaban sehingga
harus disimpan di tempat sejuk dalam botol gelap tertutup rapat.
Meskipun botol tersebut disimpan dengan benar, komposisi minyak
atsiri dapat berubah selama penyimpanan sehingga analisis
kualitatif dan kuantitatif hanya berkaitan dengan komposisi minyak
tersebut pada waktu pengujian. Selain itu, ada kemungkinan
terjadinya pemalsuan dan kontaminasi selama pengolahan. Pemalsuan
yang mencolok dapat dideteksi dengan menggunakan teknik- teknik
analisis tertentu seperti kromatografi gas- spektrometri massa
(KG-SM).1Minyak- minyak atsiri harus merujuk pada nama binomial
latin spesies tumbuhan yang menghasilkan minyak tersebut. Bagian
tumbuhan yang digunakan harus dinyatakan secara khusus, dan kadang-
kadang spesifikasi lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan jenis
senyawa kimia dalam suatu tumbuhan tertentu; misalnya, Thymus
vulgaris CT timol sebagai kandungan kimia utamanya (Clarke
2002)1.
Efikasi dan Keamanan:Minyak atsiri diyakini bekerja dengan cara
memberikan efek- efek farmakologis setelah absorpsi ke dalam
peredaran darah dan melalui efek aromanya terhadap sistem
olfaktori. Terdapat bukti bahwa minyak atsiri diabsorpsi ke dalam
darah setelah penggunaan secara topikal (yaitu pemijatan) dan
setelah dihirup, meskipun jumlah yang memasuki peredaran darah
kemungkinan sangat kecil (Vickers 1996)1. Minyak atsiri tertentu
telah terbukti memiliki efek farmakologis pada model- model hewan
dan pada penelitian in vitro tetapi ada penelitian klinis berskala
kecil yang bermutu baik yang menyelidiki efek- efek minyak atsiri
dan aromaterapi yang dipraktikkan oleh aromaterapis. Kebanyakan uji
klinis yang telah dilakukan tidak menunjukkan bahwa pemijatan
dengan minyak atsiri jauh lebih baik dari pada pemijatan dengan
minyakpembawanya saja (Barnes 1998b)1. Terdapat bukti bahwa minyak
tea tree yang secara topikal efektif dalam pengobatan infeksi-
infeksi kulit tertentu, tetapi penelitian- penelitian ini belum
menguji aromaterapi yang dipraktikkan oleh aromaterapis.1Hanya ada
sedikit data mengenai keamanan minyak atsiri yang digunakan pada
aromaterapi. Sedikit efek merugikan yang berkaitan dengan
pengobatan aromaterapi telah dilaporkan; sebagian besar laporan
berkaitan dengan kasus- kasus dermatitis kontak pada pasien atau
aromaterapis. Efek merugikan sementara yang bersifat ringan,
seperti mengantuk, mual, sakit kepala, dapat terjadi setelah
pengobatan aromaterapi. Peningkatan penggunaan minyak atsiri selama
kehamilan dan persalinan menjadi perhatian. Karena ketidakpastian
mengenai keamanan minyak atsiri selama periode ini, secara umum
disarankan untuk menghindari penggunaan minyak atsiri selama
kehamilan, terutama selama trimester pertama. Penggunaan minyak
atsiri tertentu juga harus dihindari oleh pasien epilepsi.1
Daftar Pustaka
1. Heinrich, Michael., Barnes, J., Gibbons, S., Williamson, E.
M., 2005. Farmakognosi dan Fitoterapi. Penerbit Buku Kedokteran,
EGC, Jakarta.2. Muchtadiri,_ Penelitian Pengembangan Minyak Atsiri
sebagai Aromaterapi dan Potensinya sebagai Produk Sediaan Farmasi.J
Tek. Ind Perl, Vol. 17(3),80-883. Anonim, 2009. Minyak Atsiri.
Trubus Info Kit. Penerbit PT Trubus Swadana. Depok4. Green, James.
2005. Terapi Herbal; Pengobatan Alami Mengatasi Bakteri. Prestasi
Pustaka. Jakarta.5. Pujiwati, Dini. 2009. Perbedaan Memori jangka
Pendek Siswa Ditinjau dari Pemberian Aromaterapi. Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta6. Cohen, Suzy., 2011.
The 24-Hour Pharmacist. Penerbit Qanita. Jakarta. 7. Uter,W.,
Schmidt,E., Geier,J., Lessman,H.,Schnuch,A.,Frosch,P.,2010. Contact
allergy to essential oils; current patch test result (2000-2008)
from the information Network of Department of Dermatology.
63(5):277-838.
http://www.essential-of-aromatherapy.com/essential_oil_safety.html9.
http://doktermu.com/Aromaterapi/bahaya-aromaterapi.html10.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1205/Menkes/Per/X/2004. Tentang
Pedoman Persyaratan kesehatan Pelayanan Sehat pakai air (SPA)
Tugas KHI
Konsep Pemakaian Minyak Essensial dalam Aromaterapi
OlehEsthi Candra Damayanti1106027762