Konsep Penggunaan Minyak Essensial sebagai Aromaterapi Pendahuluan 1. Definisi aromaterapi: Terapi aroma (Aromaterapi) adalah teknik perawatan tubuh dengan menggunakan/memanfaatkan minyak atsiri (essential oil) yang berkhasiat; dapat dengan cara penghirupan, pengompresan, pengolesan di kulit, perendaman dan akan lebih efektif disertai dengan pijatan. Bahan yang digunakan adalah zat aktif yang diambil dari sari tumbuh tumbuhan aromatik (ekstraksi dari bunga, daun, akar, batang/ranting, buah biji dll) yang memberikan efek stimulasi atau relaksasi. 10 2. Sejarah pemakaian aromaterapi Tumbuhan aromatik dan ekstraknya telah digunakan pada kosmetik dan parfum serta untuk keperluan religius selama ribuan tahun, meskipun hanya sedikit kaitannya dengan penggunaan terapeutik minyak- minyak atsiri (minyak essensial). Dasar- dasar aromaterapi berkaitan dengan Rene- Maurice Gattefosse, seorang ahli kimia pembuat parfum dari Perancis, yang pertama kali menggunakan istilah aromaterapi pada tahun 1928 (Vickers 1996). Gattefosse terbakar tangannya ketika sedang bekerja di laboratorium dan menemukan bahwa minyak lavender membantu luka bakarnya menjadi cepat sembuh dengan hanya sedikit bekas luka. Jean Valnet mengembangkan gagasan Gattefosse tentang manfaat minyak atsiri dalam menyembuhkan luka, dan menggunakan minyak atsiri lebih luas untuk gangguan medis tertentu.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Konsep Penggunaan Minyak Essensial sebagai Aromaterapi
Pendahuluan
1. Definisi aromaterapi:
Terapi aroma (Aromaterapi) adalah teknik perawatan tubuh dengan
menggunakan/memanfaatkan minyak atsiri (essential oil) yang berkhasiat; dapat dengan
cara penghirupan, pengompresan, pengolesan di kulit, perendaman dan akan lebih efektif
disertai dengan pijatan. Bahan yang digunakan adalah zat aktif yang diambil dari sari
tumbuh tumbuhan aromatik (ekstraksi dari bunga, daun, akar, batang/ranting, buah biji dll)
yang memberikan efek stimulasi atau relaksasi.10
2. Sejarah pemakaian aromaterapi
Tumbuhan aromatik dan ekstraknya telah digunakan pada kosmetik dan parfum serta
untuk keperluan religius selama ribuan tahun, meskipun hanya sedikit kaitannya dengan
penggunaan terapeutik minyak- minyak atsiri (minyak essensial). Dasar- dasar
aromaterapi berkaitan dengan Rene- Maurice Gattefosse, seorang ahli kimia pembuat
parfum dari Perancis, yang pertama kali menggunakan istilah aromaterapi pada tahun
1928 (Vickers 1996). Gattefosse terbakar tangannya ketika sedang bekerja di laboratorium
dan menemukan bahwa minyak lavender membantu luka bakarnya menjadi cepat sembuh
dengan hanya sedikit bekas luka. Jean Valnet mengembangkan gagasan Gattefosse tentang
manfaat minyak atsiri dalam menyembuhkan luka, dan menggunakan minyak atsiri lebih
luas untuk gangguan medis tertentu. Marguerite Maury mempopulerkan penggunaan kuno
minyak atsiri untuk kesehatan, kecantikan, dan kesejahteraan, juga berperan dalam
kebangkitan kembali aromaterapi modern.1
Penggunaan minyak essensial/ minyak atsiri sebagai aromaterapi
Beberapa aspek penting untuk penggunaan minyak atsiri dalam aromaterapi dijelaskan
berikut ini:1
1. Aromaterapis meyakini bahwa minyak atsiri dapat digunakan tidak hanya untuk
pengobatan dan pencegahan penyakit, tetapi juga efeknya terhadap mood, emosi dan
rasa sehat.
2. Aromaterapi diklaim sebagai suatu terapi holistik; dalam hal ini, aromaterapis
memilih suatu minyak atsiri, atau kombinasi minyak atsiri, disesuaikan dengan gejala,
kepribadian, dan keadaan emosi masing- masing klien. Pengobatan dapat berubah
pada kunjungan pasien berikutnya.
3. Minyak atsiri dijelaskan tidak hanya dengan rujukan terhadap reputasi sifat- sifat
farmakologisnya ( misalnya antibakteri, antiradang ), tetapi juga melelui hal- hal yang
tidak dikenali pada obat- obat konvensional ( misalnya ‘keseimbangan’, ‘memberi
energi’ ). Ada sedikit kesepahaman diantara para aromaterapis mengenai ‘sifat’
minyak atsiri tertentu.
4. Aromaterapis meyakini bahwa kandungan minyak atsiri, atau kombinasi minyak,
bekerja secara sinergistis untuk meningkatkan efikasi atau mengurangi terjadinya
efek- efek merugikan (disebutkan sebagai ‘pemadaman’) yang terkait dengan
kandungan kimia tertentu (misalnya iritan).
Persyaratan :10
a) Minyak Atsiri
Produk minyak atsiri (essential oil) yang digunakan minimal berkualitas dan atau berlabel
“Therapeutical grade” dan “Natural”.
b) Bentuk produk minyak atsiri (essential oil) yang lebih tinggi kualitasnya harus berlabel
“Pure plant essential oil”.
c) Minyak atsiri yang berkualitas dan atau berlabel “Fragrance oil” dan “Parfume oil”
sama sekali tidak boleh digunakan pada perawatan terapi aroma.
d) Pada kemasan harus ada informasi tentang nama latin Tanaman asal, cara pengolahan
dan konsentrasi minyak esensial atau untuk produk import tercantum peraturan CIHP2
tahun 1994 (Chemical Hazard Information and Packaging for Supply) dengan memuat
nama dan lokasi supplier, identifikasi produk, komposisi
kandungan, untuk perlindungan konsumen dari akibat negatif bahaya penggunaan bahan
kimia.
e) Tidak dibolehkan/dilarang menggunakan minyak atsiri bukan dari hasil sulingan (steam
distilasi) dan hasil Rekonstruksi atau RCO/Reconstructed Oil (minyak ini khusus untuk
produk minyak wangi), berhubung minyak atsiri jenis RCO telah ditambah atau dikurangi
unsur aslinya di laboratorium guna penyesuaian bagi pengunaan dalam industri makanan
dan wewangian
f) Wadah minyak atsiri harus terbuat dari gelas berwarna gelap, dengan tutup yang rapat
dan mempunyai pipet.
g) Harus disimpan ditempat yang sejuk dan kering (kelembaban kecil), tidak terkena sinar
matahari langsung dan aman dari jangkauan anak-anak. Untuk stock/persediaan harus
terisi penuh dan tertutup rapat.
h) Bahan penutup kemasan harus tahan terhadap minyak atsiri.
Tidak menggunakan plastik atau logam sebab minyak atsiri dapat melarutkan plastik dan
menyebabkan karat dan harus berwarna gelap dan tidak dari gabus (dengan sil).
Manfaat Penggunaan minyak essensial/ minyak atsiri sebagai aromaterapi
Aromaterapi digunakan secara luas sebagai suatu pendekatan untuk meredakan stres,
dan banyak minyak atsiri diklaim sebagai ‘perelaksasi’.1 Banyak faedah minyak atsiri
sehingga membuatnya menjadi terkenal. Minyak atsiri terbukti dapat menenangkan jiwa.
Menurut Dra. Koensoemardiyah Apt, SU, ahli terapiaroma di Fakultas Farmasi UGM,
senyawa pada minyak atsiri itu masuk ke dalam tubuh dan mempengaruhi sistem limbik
alias pengatur emosi. Molekul- molekul senyawa atsiri sangat halus dan berukuran kecil
atau nano partikel. Ketika aroma minyak atsiri tercium oleh hidung, molekul itu akan
berikatan dengan reseptor- reseptor penangkap aroma yang terdapat dalam hidung.
Selanjutnya reseptor itu aakan mengirim sinyal- sinyal kimiawi melalui jalur syaraf ke
sistem limbik di otak. Sistem itulah yang mengatur keadaan emosi seseorang. Dengan
membangkitkan semangat, tubuh terdorong untuk menyembuhkan diri sendiri.3
Menurut Dr. Erliza Hambali, produsen minyak atsiri di Bogor, Jawa Barat,
aromaterapi juga menenangkan. Apalagi jika dikombinasi dengan pijatan yang berefek
relaksasi. Pijatan berguna untuk melenturkan otot dan kemudian sistem sirkulasi
mendistribusikan molekul- molekul itu ke seluruh tubuh. Pantas bila banyak klinik dan
salon kecantikan memanfaatkan minyak hasil ekstraksinya.3
Pada sebuah penelitian diperoleh hasil bahwa memori jangka pendek akan lebih
mudah terbentuk dengan menggunakan stimulus (Coller, L &Logan, G.2002). Baddeley
(dalam Ismoyo, 2006) mengatakan pada proses memori, khususnya memori jangka
pendek ada faktor yang mempengaruhi proses masuknya suatu informasi ke dalam otak.
Faktor tersebut yaitu adanya stimulus. Pada sebuah proses memunculkan kembali
informasi yang telah tersimpan di dalam memori kita terdapat suatu istilah yang disebut
mood–congruent memory. Ketika kita akan memunculkan suatu informasi yang telah kita
simpan semua itu tergantung pada bagaimana suasana hati kita saat itu dan bagaimana
kondisi dan bagaimana suasana lingkungan. Ketika suasana nyaman maka hati kita akan
senang, pastinya sangatlah mudah untuk memunculkan kembali informasi. Begitu pula
ketika suasana ruang bau tidak enak dan suasana hati kita sedang sedih, akan sangat sulit
untuk memunculkan suatu informasi yang tersimpan apalagi informasi tersebut
merupakan informasi yang kurang menyenangkan. Sedangkan Solso (dalam
Ismoyo,2006) menerangkan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan memori
jangka pendek adalah suasana lingkungan tempat menghapal.5
Menurut (Chu & Downes, 2000) bau merupakan stimulan ingatan yang sangat kuat,
yang secara spontan memberikan tanda emosi dan data autobiographical. Karena
keunikan dari system penciuman dengan kontak langsungnya dengan system limbic dan
emosi kita. Annett ( 1996) mengemukakan stimulus adalah proses pada level bawah
sadar nonverbal yang menghubungkan masa lalu dan masa sekarang dalam cara yang
sangat berbeda dari indra lainya .5
Hutasoit (2002) mengemukakan aromaterapi sendiri adalah terapi menggunakan
Essential Oil atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga
kesehatan, membangkitkan semangat, meningkatkan daya ingat, meningkatkan gairah
seksual, menyegarkan serta menenangkan jiwa, dan merangsang proses penyembuhan.
Aromaterapi dipercaya memiliki banyak keunggulan khususnya bagi seseorang berupa
pengembangan intelektualitas, motorik, dan kemampuan serta keterampilan sosial.
Aromaterapi yang dipakai bisa berupa pengharum ruangan, dupa (incense stick),
cologne/parfum, minyak esensial yang dibakar bersama air di atas tungku kecil, atau
bentuk-bentuk yang lainnya. Aromaterapi selalu dihubungkan dengan hal-hal
menyenangkan agar membuat jiwa, tubuh dan pikiran merasa relaks dan bebas. 5
Aromaterapi digunakan untuk rileksasi dan pengobatan. Bahkan pada Perang Dunia II
minyak esensial untuk aromaterapi ini digunakan untuk pengobatan karena pada zaman
itu sulit memperoleh antibiotika. Minyak tersebut mengandung bahan kimia asli dari
tumbuhan tersebut berupa zat antiseptik seperti fenol dan alkohol dan molekul-molekul
lain. Khasiatnya menyembuhkan berbagai penyakit serta menyebarkan bau harum. Selain
itu Hutasoit (2002) mengungkapkan cara kerja aromaterapi yaitu ketika hidung
menghirup wangi minyak essensial yang telah terbukti mampu mempengaruhi emosi.
Minyak yang dihirup akan membuat vibrasi di hidung. Dari sini minyak yang
mempunyai manfaat tertentu itu akan mempengaruhi sistem limbik, tempat pusat
memori, suasana hati, dan intelektualitas berada.5
Dr. Alan Huck (dalam Hutasoit, 2002) mengemukakan bau berpengaruh langsung
terhadap otak manusia, mirip narkotika. Ternyata hidung kita memiliki kemampuan
untuk membedakan lebih dari 100.000 bau yang berbeda yang mempengaruhi kita dan itu
terjadi tanpa kita sadari.5
Fenomena yang ada dilapangan saat ini orang–orang mulai menggunakan wangi–
wangian atau Essential Oil sebagai media bantu mereka untuk merilekskan pikiran yang
sedang kacau. Selain itu saat ini telah banyak diperkenalkan terapi wangi–wangian atau
aromaterapi dengan keanekaragaman aromanya dan keanekaragaman manfaatnya.5
Komponen aroma dari minyak atsiri cepat berinteraksi saat dihirup, senyawa
tersebut berinteraksi dengan sistem syaraf pusat dan Jangsung merangsang pada sistem
ol/aclory. kemudian sistem ini akan menstimulasi syaraf-syaraf pada otak dibawah