1.Bledug Kuwu: Kawah Lumpur Dengan Dentuman SepertiMeriam
Bledug Kuwuterletak diDesa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten
Grobogan, 28 kilometer ke arah timur kota Purwodadi.
Kawasanwisatayang secara geografis terletak di dataran rendah
bersuhu 28-36Celciusinimenyajikan letupan gelembunglumpurraksasa
yang mengeluarkan percikanair dangaram.Keanehan yang ada diobyek
wisata ini adalah adanya letupan - letupan lumpur yang airnya
mengandung garam dan itu berlangsung terus menerus sehingga
menimbulkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan, padahal
secara geologis tempat tempatBledug Kuwuini letaknya cukup jauh
dari laut.
Obyek wisata Bledug Kuwuberupa telaga lumpur hangat seluas
kurang lebih 45 hektar, yang disebutBledug Kuwu.Fenomena Bledug
Kuwuini adalah keluarnyaairbeserta lumpur dari endapan laut purba
yang keluar karena tekanan air vertikal. Lumpur yang
disemburkanBledug Kuwudisertai asap putih yang membubung itu
rata-rata mencapai ketinggian 3 meter. Namun pada saat-saat
tertentu terjadi letupan keras yang mampu menyeburkan lumpur
setinggi 10 meter hingga nampak demikian spektakuler. Letupan keras
ini biasanya terjadi pagi buta ketika udara dingin atau saat cuaca
mendung.Bledug Kuwu adalah sebuah fenomena kawah lumpur(mud
volcanoes)yang sudah terjadi jauh sebelum jaman
KerajaanMataramKunopada sekitarabadke-7 Masehi(732M-928 M).Bledug
Kuwumerupakan salah satu obyekwisataandalan di Kabupaten Grobogan,
selain sumber api abadi Mrapen, dan Waduk Kedungombo. Secara
etimologi, namabledug kuwuberasal daribahasa Jawa, yaitu 'bledug'
yang berarti ledakan/meledak dan 'kuwu' yang diserap dari
kata'kuwur' yang berarti lari/kabur/berhamburan.Dikisahkan, pada
sekitar abad ke-7 Masehi, daerah Grobogan termasuk dalam wilayah
Kerajaan Medang Kamolan yang diperintah oleh
DinastiSanjaya/Syailendra. Salah seorang raja dari dinasti ini
adalah Dewata Cengkar, seorang yang konon amat gemar makan daging
manusia. Karena kesukaan raja yang aneh tersebut, membuat rakyat
merasa ketakutan. Mereka tidak ingin menjadi santapan sang raja
yanghausdarah itu. Berbagai cara dilakukan untuk melawan sang raja,
tetapi semuanya sia-sia saja. Tak ada yang bisa mengalahkan
kesaktian sang raja.
Beberapa waktu kemudian, munculah Ajisaka, seorang pengembara,
yang merasa prihatin dengan penderitaan yang dialami oleh rakyat.
Ajisaka pun kemudian berusaha untuk menghentikan kebiasaan sang
raja. Dengan disaksikan oleh ribuan pasang mata, Ajisaka pun
menantang adu kesaktian dengan sang raja. Banyak orang yang
menyangsikan kemampuan Ajisaka, mengingat tubuhnya yang kecil.
Namun apa pun, masyarakat tetap menaruh harapan kepada Ajisaka.
Sang raja yang menerima tantangan Ajisaka hanya terbahak-bahak.
Raja pun menawarkan, kalau seandainya Ajisaka mampu mengalahkannya,
maka Ajisaka berhak memperoleh hadiah berupa separuh wilayah
kerajaan. Sebaliknya, jika Ajisaka kalah, maka raja akan memakan
tubuh Ajisaka.Ajisaka pun menyanggupi semua tawaran sang raja.
Adapun permintaan terakhir Ajisaka kepada sang raja adalah,
jikadiakalah dan tubuhnya dimakan oleh sang raja, Ajisaka memohon
agar tulang-tulangnya nanti ditanam dalam tanah seukuran lebar ikat
kepalanya. Tentu saja sang raja segera mengiyakan dan sama sekali
tidak menduga bahwa ikat kepala Ajisaka itu adalah ikat kepala yang
mengandung kesaktian. Ajisaka segera melepas ikat kepalanya dan
kemudian menggelarnya di atas tanah. Ajaib, ikat kepala itu berubah
menjadi melebar. Raja Dewata Cengkar menggeser tempat berdirinya.
Hal itu berlangsung terus seiring dengan makin mebelarnya ikat
kepala Ajisaka, sampai akhirnya Dewata Cengkar tercebur di Laut
Selatan. Namun Dewata Cengkar tidak mati, sebaliknya, tubuhnya
menjelma menjadi bajul (buaya) putih. Sepeninggal Dewata Cengkar,
rakyat kemudian menobatkan Ajisaka sebagai raja di Medang
Kamolan.Pada saat Ajisaka memerintah Medang Kamolan, muncullah
seekor naga yang mengaku bernama Jaka Linglung. Menurut
pengakuannya, dia adalah anak Ajisaka dan saat itu sedang mencari
ayahnya. Melihat wujudnya, Ajisaka menolak untuk mengakuinya
sebagai anak. Ajisaka pun berusaha menyingkirkan sang naga, tetapi
dengan cara yang amat halus. Kepada sang naga, Ajisaka mengatakan
akan mengakuinya sebagai anak, jika naga itu berhasil membunuh
buaya putih jelmaan Dewata Cengkar di Laut Selatan. Terdorong
keinginan untuk diakui sebagai anak, Jaka Linglung pun menyanggupi
permintaan Ajisaka untuk membunuh Dewata Cengkar.Jaka Linglung pun
segera berangkat. Oleh Ajisaka, Jaka Linglung tidak diperkenankan
melalui jalan darat agar tidak mengganggu ketenteraman penduduk.
Sebaliknya, Ajisaka mengharuskan Jaka Linglung agar berangkat
keLaut Selatanlewat dalam tanah. Singkatnya, Jaka Linglung pun
sampai di Laut Selatan dan berhasil membunuh Dewata Cengkar.
Sebagaimana berangkatnya, kembalinya ke Medang Kamolan pun Jaka
Linglung melalui dalam tanah. Dan sebagai bukti bahwa dia telah
berhasil sampai di Laut Selatan serta membunuh Dewata Cengkar, Jaka
Linglung taklupamembawa seikat rumput grinting wulungdan airlaut
yang terasa asin.
Beberapa kali Jaka Linglung mencoba muncul ke permukaan, karena
mengira telah sampai di tempat yang dituju. Kali pertama dia muncul
di Desa Ngembak (kini wilayah Kecamatan Kota Purwodadi), kemudian
di Jono (Kecamatan Tawangharjo), kemudian di Grabagan, Crewek, dan
terakhir di Kuwu (ketiganya masuk Kecamatan Kradenan). Di Kuwu
inilah, konon Jaka Linglung sempat melepas lelah. Dan tempat
munculnya inilah yang kini diyakini menjadi asal muasal
munculnyaBledhug Kuwu.Menurut cerita turun temurun yang beredar di
masyarakat,Bledug Kuwuterjadi karena adanya lubang yang
menghubungkan tempat itu dengan Laut Selatan. Konon lubang itu
adalah jalan pulang Joko Linglung dari Laut Selatan menuju Kerajaan
Medang Kamulan setelah mengalahkan Prabu Dewata Cengkar yang telah
berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan. Joko Linglung konon
bisa membuat lubang tersebut karena dia bisa menjelma menjadi ular
naga yang merupakan syarat agar dia diakui sebagai anak Aji Saka,
penguasa Kerajaan Medang Kamulan.Transportasijalur solo ke wisata
grobogan di tempuh sekitar 2 setengah jam perjalan, dan jalan yang
di lalui ketempat tujuan wisata mengalami kemacetan tapi tidak
terlalu lama.
2.WISATA SERULING PANTAI KLAYAR
Seruling Laut Pantai Klayar
PANTAI KLAYAR merupakan pantai yangindahdan lengkap. Pantai ini
memiliki perpaduan karang dan tebing, pasir putih, beberapa tempat
memiliki batuan dan ada karang kecil yang ditempati ikan ikan
kecil. Pantai ini terletak sekitar 45 km di sebelah barat Pacitan,
Jawa Timur. Apabila dari Yogyakarta berjarak sekitar 110 km, yang
ditempuh dalam waktu sekitar empat jam. Perjalanan menuju lokasi
ini memang masih perlu perjuangan dan ekstra hati-hati karena jalan
yang sempit dan di beberapa bagian berlobang. Selain itu banyak
kelokan tajam dan tanjakan serta turunan cukup ekstrim. Di beberapa
ruas jalan berbatasan dengan tebing dan jurang, sehingga
membutuhkan kewaspadaan penuh. Namun, perjalanan yang cukup memacu
adrenalin ini terbayarkan dengan keindahan alam saat tiba di
lokasi.
Letak Pantai klayaryang tidak jauh dari pusat kota.Pantai
KlayardiDesa Sedang, Kecamatan Donorojo, Pacitan.Lokasiseruling
lautberjarak sekitar dua kilometer dari pintu masuk pantai.
Pengunjung yang menuju ke lokasi tersebut harus berjalan kaki
dengan menapaki pasir putih.
Mayoritas wisatawan yang datang kePantai Klayaruntuk
melihatfenomena seruling lautyang eksotis. keberadaan Seruling Laut
yang eksotis, yakni air yang menyembur keluar dari celah batu
menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.Menyusuri
hamparan pasir ke arah timur akan ditemukansungaikecil yang
mengalir membelah pantai menuju ke laut. Setelah menyeberangi
sungai kecil akan ditemui semacamlagunayang diapit oleh dua gugusan
karang. Abrasi yang cukup lama dan terus-menerus mampu mengikis dan
membentuk batu-batuan karang yang unik. Bahkan ada yang menyebut
mirip dengan pantung Spinx di Mesir. Menikmati laguna kecil dengan
ombak yang menghempasbatu karangmenimbulkan efek semacam air terjun
dengan buih putih yang cantik.SERULING PANTAI KLAYAR adalahair
mancur raksasayang muncul dari celah (lubang)batu karang.
Ketinggian semburan bisa mencapai 10 meter bila obak
datang.Keluarnya air dari lubang batu karang ini juga disertai
dengan suara mirip siulan sehingga, sering disebut sebagai seruling
laut.KeberadaanSeruling Lautmemang menambah keindahaanpanorama
Pantai. Di nama sebauh celah (lubang) batu karang ini bisa
menyemburkan air mancur raksasa yang bisa mencapai ketinggian
hingga 10 meter bila obak datang. Air mancur ini juga disertai
dengan suara mirip siulan sehingga sering disebut sebagai seruling
laut.
Namun sebagai tempat wisata baru, pantai ini masih minim
fasilitas, dan karena ombak yang cukup tinggi, pantai ini tidak
bisa digunakan untuk berenang.
TUGAS GEOGRAFI PARIWISATA Perjalanan Wisata yang dilihat dari
Faktor Penghambat dan Yang Menghambat
DisusunOleh :Ardi rimbawan (E100120073)
DosenPembimbing :Dra.Retno Woro Kaeksi
FAKULTAS GEOGRAFIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2015
Referensi
http://miztia-respect.blogspot.com/http://nuriypantura.blogspot.com/2014/12/perjalanan-singkat-di-timur-jawa-tengah.htmlhttp://miztia-respect.blogspot.com/2013/03/wisata-bledug-kuwu-dan-seruling-laut.html#.VXe1Ps8irIU