Archaebacteria dan Peranannnya Biologi
Archaebacteria dan PeranannnyaBiologi
Kelompok 1• Kelas X.MIA.1
• Anggota Kelompok :1. Aaron / 1
2. Jose Alvian / 203. Joshua Utoyo / 21
4. Zakharia Ayub / 40
Archaebacteria• Archaebacteria (Yunani, archaea = kuno) • Merupakan kelompok bakteri yang dinding selnya
tidak mengandung peptidoglikan. • Membran palsmanya mengandung lipid. • Archaebacteria hidup pada lingkungan ekstrim yang
mirip dengan lingkungan kehidupan awal di bumi. • Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :1. Archaebacteria metanogen;2. Archaebacteria halofil;3. Archabacteria termoasidofil.
Ciri-Ciri Archaebacteria1. Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai
makhluk yang pertama ada di dunia. 2. Uniseluler prokariotik, yaitu tidak memiliki
membrane inti sel 3. Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan
( polimer karbohidrat dan protein ) 4. Ukuran tubuh 0.1 – 200 mikron (μm) 5. Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok. 6. Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau
persegi panjang). 7. Hidup di lingkungan yang ekstrem.
Archaebacteria Metanogen• Mengubah CO2, H2 dan asam organik menjadi gas metana (CH2). • Memiliki tempat hidup di lumpur dan rawa, juga hidup di saluran pencernaan
hewan dan manusia. • Tidak membutuhkan oksigen (anaerob obligat). • Kisaran suhu : mesofilik (25° – 40°C dengan suhu optimum 32°C)• Jenis metanogen Methanobacterium ruminantium hidup dalam saluran
pencernaan hewan ruminansia (pemamah biak) memntu mencerna selulosa dari rumput dan menghasilkan 400 liter metana dalam sehari.
• Peranan : mengolah limbah organik pada lapisan lumpur, danau, dan sedimen di dasar laut menjadi gas metana (biogas).
• Contoh dan peranannya :1. Lachnospira multiparus, organisme ini mampu menyederhanakan pektin2. Ruminococcus albus, organisme ini mampu memecah selulosa3. Succumonas amylotica, memiliki kemampuan menguraikan amilum.4. Methanococcus janashii, penghasil gas methane
Ruminococcus albus Methanococcus janashii
Methanobacterium ruminantium
Archaebacteria Halofil• (halo = Garam dan phylos = pencinta)• Hidup di tempat yang asin, misalnya di Great Salt Lake (danau garam di Amerika) dan
Laut Mati. • Dapat bertahan hidup pada kadar garam 9%. Ada yang tumbuh optimum dengan
kadar garam 17-23% dan bertahan pada kadar garam 35%. • Bentuk bulat dan batang tidak beraturan.
• Kisaran suhu : mesofil dan sedikit termofil (37°C – 40°C)• Kebutuhan oksigen : aerob (membutuhkan oksigen)• Memiliki flagellum.• Habitat : Danau Great Salt, Laut Mati• Contoh : 1. Halobacterium salinarum, Mikroba ini unik dimana menggunakan energy matahari
untuk menggerakan sintesis ATP (Adenosin Tri-Fosfat adalah unit energi sel).2. Halorubrum
Great Salt Lake Laut Mati
Halobacterium salinarum Halorubrum luteum
Archaebacteria Termoasidofil• (thermo: panas, phylos =pencinta) • Hidup di lingkungan yang panas, optimum pada suhu 60- 80oC. • Bakteri ini terdapat pada daerah yang mengandung asam sulfat, misalnya di
kawah vulkanik. • Organisme termofilik dapat bertahan hidup pada suhu >45oC.• Organisme hipertermofilik hidup pada suhu >80oC dengan suhu optimum 70-
110oC.• Berbentuk batang, bulat atau filamen. • Kebutuhan oksigen : anaerob.• Tempat hidup pada lingkungan asam dengan pH 1-2 (asidofilik). • Peranan : Pyrococcus furiosus digunakan bioteknologi sebagai bahan untuk DNA
polimerase.• Contoh lainnya : 1. Geogemma → dapat bertahan hidup selama 2 jam pada suhu 130oC2. Pyrodictium → diisolasi dari dasar laut. 3. Thermoproteus → hidup di perairan panas yang kaya belerang. 4. Sulfolobus sp.→ hidup di mata air panas dan kadang di tanah.
SulfolobusPyrococcus furiosus
Yellowstone National Park
(Amerika Serikat)