Top Banner
MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL “ARAH POLITIK INTERNASIONAL INDONESIA TERHADAP MALAYSIA PADA MASA PRESIDEN SOEKARNO SAMPAI PRESIDEN JOKOWI” Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah politik internasional Dosen Pengampu : Drs. Tri Cahya Utama, MA Makalah ini disusun oleh: Ghiebiel Fido Caliptra 14010412130075, No Absen 014, Kelas 14 Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro
42

Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

May 13, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL

“ARAH POLITIK INTERNASIONAL INDONESIA TERHADAPMALAYSIA PADA MASA PRESIDEN SOEKARNO SAMPAI

PRESIDEN JOKOWI”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah politikinternasional

Dosen Pengampu : Drs. Tri Cahya Utama, MA

Makalah ini disusun oleh:

Ghiebiel Fido Caliptra

14010412130075, No Absen 014, Kelas 14

Program Studi Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Diponegoro

Page 2: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Semarang

2015

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Konsep Zoon Politicon yang pernah dikemukakan oleh

aristoteles yang berarti manusia merupakan makluk

sosial. Manandakan jika manusia perlu membutuhkan

bantuan manusia lainnya untuk bertahan hidup. Adanya

fenomena saling membutuhkan antara umat manusia secara

langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan

manusia lainnya. Interaksi yang dilakukan dapat berupa

interaksi yang positif dan juga interaksi yang negatif.

Dimaksud dengan interaksi positif adalah interaksi yang

dilakukan antar umat manusia dengan tujuan untuk saling

membantu dan meningkatkan kesejahteraan hidup secara

bersama-sama dan dengan adanya hal tersebut manusia

dapat mencapai tujuannya.

Interaksi yang dilakukan oleh manusia juga tidak

selalu berupa interaksi yang positif, interaksi yang

Page 3: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

negatif dapat muncul apabila respon dan reaksi

menimbulkan kerugian baik dari salah satu pihak maupun

semua pihak dalam sebuah interaksi seperti terjadinya

konflik, permusuhan dan perang. Dalam ruang lingkup

Hubungan Internasional juga terdapat interaksi baik itu

berupa interaksi yang positif maupun negatif antar

negara pada sistem internasional. Interaksi positif

dalam hubungan antar negara merupakan interaksi yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan

negara dalam berbagai macam bidang seperti bidang

ekonomi, politik, sosial dan militer. Bentuk dari

interaksi positif antar negara tersebut seperti adanya

kerjasama antar negara baik bersifat bilateral dan

multilateral. Adanya kerjasama ini membuktikan bahwa

negara membutuhkan negara lain untuk mencapai tujuan

nasionalnya dan juga sebagai batu loncatan untuk

mencapai tujuan internasional negara tersebut.

interaksi negatif juga bisa terjadi pada hubungan antar

negara, interaksi negatif tersebut seperti adanya

permusuhan antar negara, konflik bahkan perang.

Munculnya permusuhan, konflik dan bahkan perang jelas

Page 4: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

menimbulkan kerugian bagi setiap pihak yang terlibat

didalamnya. Pihak yang kalah jelas mengalami kerugian

yang paling besar dari suatu konflik namun pihak yang

menang tetap mengalami kerugian walaupun jumahnya

sedikit, ini seperti peribahasa “menang jadi arang

kalah jadi abu” artinya dalam sebuah permusuhan pasti

menimbulkan kerugian baik dari pihak yang kalah mupun

pihak yang menang. Adanya interaksi positif dan

interaksi negatif yang timbul karena adanya hubungan

antar negara tersebut tidak terlepas dari kepentingan

nasional suatu negara.

Negara dalam memperjuangkan kepentingan

nasionalnya di dunia dan sistem internasional harus

didukung dengan kekuatan nasional negara tesebut.

Kekuatan nasional ini berperan penting dalam mewujudkan

kepentingan nasional suatu negara karena apabila

kekuatan nasionalnya baik dibandingkan negara lain maka

negara tersebut dapat lebih mudah menekan negara lain

baik secara langsung maupun tidak langsung demi

mencapai kepentingan nasionalnya. Terdapat tiga unsur

Page 5: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

dari kekuatan nasional1 yaitu pertama ada yang bersifat

dirasakan seperti militer dan tidak dapat dirasakan

seperti sifat maupun watak bangsa. Kedua, ada yang

berubah seperti penduduk suatu negara dan tidak dapat

berubah seperti wilayah suatu negara. Terakhir yaitu

dinamis seperti kekuatan suatu bangsa. Seperti yang

sudah dijelaskan sebelumnya jika kepentingan nasional

tersebut memiliki peran penting dalam mewujufkan

kepentingan nasional suatu negara. Kepentingan nasional

suatu negara terkait dalam berbagai macam bidang yaitu

kepentingan dalam bidang ekonomi, kepentingan dalam

bidang politik maupun kepentingan dalam bidang militer.

Pada makalah ini lebih berfokus kepada kepentingan

nasional dalam bidang politik. Kemampuan negara dalam

perpolitikan internasional seperti melakukan

perundingan dan diplomasi harus didukung dengan

kekuatan nasional negaranya. Tujuan dari perundingan

dan diplomasi yang dilakukan oleh suatu negara dapat

lebih mudah tercapai jika negara tersebut memiliki

kekuatan nasional yang lebih besar dari negara lainnya

1 Catatan mata kuliah politik internasional tanggal 16 maret 2015

Page 6: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

yang terlibat didalam perundingan tersebut. kekuatan

nasional suatu negara juga menjadi pedoman untuk

memposisikan negara dalam percaturan politik global.

Semua negara dalam melakukan tindakan didunia

Internasional seperti berusaha memperjuangkan

kepentingan nasional di bidang politik dalam sistem

politik Internasional pasti berdasarkan kekuatan

nasional negaranya. Indonesia dalam melakukan manuver

politik Internasionalnya juga berdasarkan kekuatan

nasionalnya.

Mulai dari Presiden Soekarno sampai Presiden

Jokowi kekuatan nasional Indonesia cenderung mengalami

dinamika perubahan. Perubahan yang terjadi tidak

terlepas dari gaya kepemimpinan masing-masing Presiden

yang pernah menjabat. Ada yang bertipe kepemimpinan

keras dan tegas sekaligus memiliki rasa nasionalisme

yang tinggi dan ada pula yang memiliki tipe

kepemimpinan yang cenderung lunak dan mengalah terhadap

negara lain guna mendapatkan teman dan menjalin

kerjasama sebanyak mungkin. Apapun gaya kepemimpinan

Presiden Indonesia dari Era Soekarno sampai Jokowi saat

Page 7: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

ini dala politik Internasionalnya pasti untuk

memperjuangkan kepentingan nasional demi kesejahteraan

Indonesia itu sendiri. Tentu saja hal tersebut harus

didukung sepenuhnya oleh kekuatan nasional yang prima.

Setidaknya kekuatan nasional suatu bangsa memiliki

delapan unsur yaitu2: Geografi, Sumber Daya Alam,

Kemampuan Industri, Kesiapan Militer, Penduduk,

Semangat Bangsa dan Kualitas Demokrasi. Kedelapan

unsur ini harus memiliki keadaan atau kondisi yang

prima untuk mendukung suatu negara khususnya Indonesia

dalam percaturan Politik Internasional dan untuk

memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia di kancah

sistem Internasional.

Telah menjadi suatu fenomena umum terkait

ketegangan antara Indonesia dengan Malaysia. Ketegangan

ini muncul sejak Era Presiden Soekarno dan bahkan

hubungan antara Indonesia dengan Malaysia maih

mengalami dinamika di suatu saat melunak dan suatu saat

dapat kembali menegang karena hal yang berkaitan dengan

sengketa perbatasan wilayah maupun kekerasan terhadap

2 ibid

Page 8: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Tenaga Kerja Indonesia yang ada di Malaysia. Gejolak

hubungan antara Indonesia dengan Malaysia ini berbeda-

beda bergantung pada sikap politik Internsaional yang

diambil setiap presiden Indonesia dari Soekarno sampai

Jokowi. Arah pengambilan politik internasional

Indonesia yang berbeda pada setiap era kepemimpinan

Presiden Indonesia pada masa soekarno sampai Jokowi

terkait hubungan antara Indonesia dengan Malaysia

menjadi sesuatu yag menarik untuk dianalisa, maka

dengan adanya hal tersebut saya berusaha menganalisa

perkembangan perubahan manuver politik Indonesia dengan

Malaysia dari Presiden Soekarno, Soeharto, B.J Habibie,

Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati, Susilo Bambang

Yudhoyono (SBY) dan Jokowi.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah hubungan antara Indonesia dengan

Malaysia yang selalu besifat dinamis?

2. Bagaimana peran kekuatan nasional Indonesia dalam

mengambil keputusan politik internasional terkait

hubungan antara Indonesia dengan Malaysia?

Page 9: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

3. Bagaimana arah politik internasional Indonesia

terhadap Malaysia mulai dari Presiden Soekarno

sampai Jokowi?

Tujuan

1. Menjelaskan sejarah hubungan antara Indonesia

dengan Malaysia yang selalu besifat dinamis.

2. Menjelaskan peran kekuatan nasional Indonesia

dalam mengambil keputusan politik internasional

terkait hubungan antara Indonesia dengan Malaysia.

3. Menjelaskan arah politik internasional Indonesia

terhadap Malaysia mulai dari Presiden Soekarno

sampai Jokowi.

PEMBAHASAN

Dalam membahas arah dari politik Internasional

Indonesia terkait hubungannya dengan Malaysia. Terlebih

Page 10: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

dahulu menjelaskan apakah politik Internasional itu?

Sebagai dasar dalam menganalisa politik internasional

indonesia pada masing-masing era pemerintahan

presidennya, mulai dari Soekarno sampai Jokowi. Pertama

pengertian dari politik internasional itu sendiri,

menurut catatan mata kuliah Politik Internasional,

Politik Internasional adalah bidang studi yang berupaya

memahami dan mempelajari hubungan politik antar negara

bangsa dadlam substansi politik antara negara bangsa.

Muncul istilah Global Politik yang berarti bidang studi

yang tidak hanya mempelajari hal yang berkaitan dengan

politik namun juga ekonomi dalam hubungan antar negara

di Sistem Internasional.

Politik global juga menjangkau tidak hanya pada

negara namun juga aktor lain seperti perusahaan

multinasional dan juga badan Mom-Governmental

Organization. Persamaan dari politik Internasional

dengan politik global adalah sama-sama mempelajari

politik dalam lingkup hubungan antar negara dan

bersifat internasional. Perbedaannya adalah politik

global membahas atau mempelajari hal yang lebih luas

Page 11: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

tidak hanya dalam bidang politik namun juga dalam

bidang ekonomi. Negara dalam perannya di kancah

perpolitikan internasional pasti berdasarkan dari

kepentingan nasional negaranya.

Menurut John T Rourke, kepentingan nasional

bersifat kontroversial dan sering menimbulkan pro dan

kontra.

Terdapat empat pandangan kontra atau menolak mengenai

konsep kepentingan nasional yaitu:3

a) Kepentingan nasional tidak ada, yang ada hanya

kepentingan penguasa.

b) Pemimpin sebaiknya didalam membuat keputusan

sesuai dengan kepentingan nasional, namun yang

terjadi pemimpin memberikan tanggapan terhadap

sesuatu masalah kurang dipikirkan.

c) Kepentingan nasional terlampau sulit dirumuskan,

tidak rasional dan terlalu beragam.

d) Identik dengan egoisme nasional suatu negara dan

dianggap tidak etis.

3 Catatan politik internasional tanggal 2 maret 2015

Page 12: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Keempat pernyataan kontra mengenai kepentingan nasional

disanggah atau dibantah dengan empat pandangan yang pro

atau setuju dengan kepentingan nasional yaitu:

a) Mengakui bahwa masyarakat dan kepentingan bersifat

heterogen.

b) Kepentingan nasional dapat dirumuskan melalui

tahap-tahap demokratis.

c) Kepentingan nasional berupa sintesis dari berbagai

kepentingan nasional yang tumpang tindih.

d) Kepentingan nasional bisa merupakan kepentingan

kelompok mayoritas, akan tetapi perlu

memperhatikan kepentingan minoritas.

Untuk dapat memperjuangan kepentingan nasionalnya suatu

negara hatus memiliki kekuatan nasional yang prima.

Kekuatan nasional suatu negara menjadi faktor kunci

atau pedoman agar negara dihormati di kancah

internasional. Posisi negara juga dapat ditentukan ari

kekuatan nasionalnya, apabila kekuatan nasional suatu

negara baik dan prima maka posisi negara tersebut akan

dihormati dan diperhitungkan pada dunia internasional

sedangkan apabila kekuatan nasionalnya kurang dan lemah

Page 13: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

maka posisi negara tersebut dalam dunia internasional

akan dipandang sebelah mata oleh negara lain.

Antara kepentingan Nasional dan Kekuatan Nasional

memiliki keterkaitan, dimana apabila kekuatan

nasionalnya bagus maka negara dapat lebih mudah untuk

mencapai tujuan kepentingan nasionalnya namun apabila

kekuatan nasionalnya lemah maka negara akan kesulitan

untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Kepentingan

nasional mencakup kepentingan dalam bidang ekonomi,

politik, sosial dam militer. Penjelasan diatas dapat

membantu dalam menganalisa arah politik Indonesia

terhadap Malaysia pada masing-masing Presiden Indonesia

mulai dari Soekarno sampai Jokowi.

A. Sejarah Hubungan Indonesia Dengan Malaysia Yang

Selalu Bersifat Dinamis.

Hubungan antara Indonesia dengan Malaysia

sebenarnya sudah dimulai pada zaman kerjaan dulu. Pada

zaman itu raja-raja di Sabah dan Sarawak telah menjalin

hubungan dalam bidang politik dan ekonomi. Interaksi

antara masyarakat ari kerajaan Indonesia dengan

kerajaan Malaysia terjalin baik belum ada ketegangan.

Page 14: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Bahkan hubungan antara kedua kerajaan saling

mempengaruhi satu sama lain seperti pada pengangkatan

Raja Lumu yang merupakan Raja Selangor dari keturunan

Minangkabau. Pengangkata Raja Lumu ini diterima baik

oleh rakyat selnagor sendiri. Raja Lumu sebagai Sultan

Selangor yang baru diangkat pada tahun 1742 sendiri

seorang yang terpandang, dia adalah anak atau keturunan

dari pembesar Bugis Daeng Chelak. Tidak hanya itu,

hubungan antara kedua negara yang terjalin dengn baik

pada masa kerajaan dapat dilihat dengan berpindahnya

suku bugis datang ke tanah melayu dan pulau lainnya

karena tempat asal mereka diserang oleh kerajaan

Madhapahit. Serangan dari Madjapahit tersebut juga

membuat sultan Bugis Pangeran Parameswara juga pindah

ke Tumasik atau Singapura. Tumasik pada saat itu

merupakan wilayah kecil dan dengan kedatangan

Parameswara daerah tersebut menjadi sebuah kota dagang

yang besar yang menyaingi Sriwijiya bahkan Madjapahit

pada masanya.

Kerukunan yang terjalin antara bangsa Melayu ini

mulai terganggu dengan kedatangan Inggris dan Belanda.

Page 15: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Berdasarkan perjanjian London 1824 yang menyatakan jika

Inggris menyerahkan daerah Sumatera kepada Belanda dan

Inggris tidak boleh untuk melakukan perjanjian dagang

kepada siapapun pedagang yang berasal dari Sumatera.

Begitu pula dengan Belanda yang harus menyerahkan

Malaka dan beberapa daerah di Semenanjung Malaysia

kepada Inggris ditambah lagi Belanda juga tidak boleh

untuk melakukan perjanjian dagang dengan pedagang yang

berasal dari Malaya dan semenanjung Malaysia.

Kedatangan kedua negara dengan berdasarkan perjanjian

tersebut dianggap oleh peneliti Malaysia sebagai

strategi pecah-belah (devide at empera) bangsa Melayu.

Campur tangan kolonialisme ini ternyata tidak mengubah

kehidupan socio-cultural dari masyarakat kedua negara,

namun hal tersebut berubah ketika Perang Dingin

terjadi. Perang Dingin yang membagi dunia menjadi dua

yaitu blok barat yang berfaham liberal dan blok timur

yang berfaham komunis.

Konflik Ideologi antara liberal yang diusung oleh

Amerika Serikat dan komunis yang diusung oleh Uni

Soviet. Perseteruan antara Amerika Serikat dan Uni

Page 16: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Soviet ini juga menyebar sampai kawasan Asia Tenggara.

Salah satu negara yang terkena dampak dari Perang

Dingin adalah Malaysia. Malaysia yang baru merdeka pada

tahun 1957 tersebut memutuskan untuk memilih blok barat

karena masih kuatnya pengaruh Inggris disana ditambah

lagi masih lemahnya Malaysia dalam mengahadapi perang

apabila pecah perang antara blok narat dan blok timur.

Untuk menjaga stabilitas pertahanan dan keamanan

dalam negeri Malaysia, Perdana Menteri Malaysia pada

waktu itu Tunku Abdul Rahman menandatangai perjanjian

di bidang militer antara Malaysia dan Inggris yang

bernama AMDA (ANGLO-MALAYA DEFENCE AGREEMENT)4

perjanjian ini berisi tentang penyerahan tanggungjawab

pertahanan Malaysia di tangan Inggris. Keberpihakan

Malaysia pada blok barat ditekankan oleh Perdana

Menteri Tunku Abdul yang menyatakan “Tanah Melayu

bukanlah sebuah negara berkecuali. Kita anti Komunis

dan menyokong pihak Barat”.5 Dari pernyataan tersebut

jelas jika Malaysia memang pro terhadap blok barat.

4 http://www.sejarawan.com/255-sejarah-singkat-hubungan-awal-indonesia-malaysia.html 11 mei 20155 ibid

Page 17: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Indonesia yang pada saat berlangsungnya Perang

Dingin juga belum lama menikmati kemerdekaan dari

kolonialisme Belanda dan Jepang. Sikap Indonesia

terhadap Malaysia sudah kurang begitu baik karena

Indonesia pada waktu itu tidak mengakui kemerdekaan

dari Malaysia, dasar dari Indonesia tidak mengakui

kemerdekaan dari Malaysia adalah kebanyakan pemimpin

Indonesia menyatakan jika Malaysia tidak merdeka

seutuhnya sebab masih ada campur tangan Inggris didalam

pemerintahan Malaysia. Ditambah lagi dengan kecurigaan

Indonesia terhadap pangkalan militer Inggris yang ada

di Malaysia. Kecurigaan tersebut dirasa wajar karena

Indonesia sendiri masih mengalami “trauma” terhadap

kolonialisme dan menganggap jika bentuk kerjasama

antara Malaysia dengan Inggris tersebut merupakan

bentuk kolonialisme baru.

Didalam negeri Indonesia pada masa awal

kemerdekaan mengalami pergolakan seperti munculnya

sejumlah pemberontak yang ingin mengoyahkan keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya

Page 18: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

adalah munculnya PRRI6 pada tahun 1949 atau pada awal

Republik Indonesia Serikat dibentuk. Pemberontakan

dilakukan pada tahun 1956 dan pada tahun 1957 munculah

beberapa dewan seperti dewan banteng dan dewan gajah

yang berusaha melakukan pemberontakan. Pemberontakan

PRRI ini menjadi konflik tidak hanya didalam negeri

namun juga di luar negeri karena pada saat itu Malaysia

membolehkan Inggris dan sekutunya untuk mengakses

pelabuhannya. Pelabuhan itu digunakan untuk menyuplai

barang kebutuhan PRRI selama melakukan pemberontakan

terhadap pemerintahan Indonesia.

Konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia

semakin memanas saat akan dibentuknya Federasi Malaysia

yang meliputi persekutuan tanah melayu, Singapura,

Brunei, Sabah dan Serawak. Indonesia menganggap

pembentukan dari Federasi Malaysia tersebut sebagai

ancaman dari negara barat yang berusaha untuk

memperluas pengaruhnya sampai ke Indonesia. Tidak hanya

Indonesia, Filipina juga tidak setuju dengan

pembentukan Federasi Malaysia tersebut karena kawasan

6 ibid

Page 19: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Sabah yang menjadi salah satu kawasan didalam Federasi

Malaysia merupakan kawasan dari peninggalan Sultan Hulu

yang disewakan kepada Inggris. Peredaan konfrontasi

coba digagas dengan membuat perjajian oleh ketiga pihak

yaitu Malaysia, Indonesia dan Filipina. Dimulai dari

Filipina yang memprakarsia pertemuan tingkat wakil

menteri dari ketiga negara pada tanggal 9-17 april

19637, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan antara

menteri luar negeri masing-masing negara yang diadakan

bulan juni 1963.8 Konfrontasi benar-benar mereda pada

saat pertemuan antara Soekarno dengan Tunku Abdul

Rahman pada tanggal 1 juni 1963.9

Situasi yang mulai kondusif ini tidak berlangsung

lama karena sebelum diadakannya pengambilan suara oleh

PBB, Federasi Malaysia sudah terbentuk. Pembentukan

Federasi Malaysia yang tiba-tiba ini membuat hubungan

antara Indonesia dengan Malaysia memanas, Indonesia

menganggap Malaysia melanggar perjanjian yang telah

dibuat. Mengetahui hal tersebut Soekarno membentuk Dwi7 http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/485/Dwikora diakses 11 mei 20158 ibid9 ibid

Page 20: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Komando Rakyat (Dwikora) yang intinya adalah perang

dengan Malaysia dengan mengerahkan segala sumber

kekuatan. Sikap Malaysia sendiri terhadap serangan yang

dilakukan oleh Indonesia adalah membicarakan kasus ini

kepada Dewan Keamanan (DK) PBB. Pada sidang umum PBB

Soekarno menyatakan sikap jika Malaysia masuk kedalam

PBB, Indonesia akan keluar dari keanggotaan PBB.

Hubungan Indonesia dengan Malaysia cenderung memanas

pada saat pemerintahan Soekarno.

Presiden Soekarno kemudian digantikan oleh

Presiden Soeharto. Soeharto yang memiliki pola pikir

yang lebih condong ke barat membuat Indonesia membuka

“keran” investasi besar-besaran. Konfrontasi dengan

Malaysia juga berangsur-angsur mereda dan kerjasama

secara bilateral lebih memungkinkan untuk dilakukan.

situasi kondusif ini juga tercipta dengan kesamaan

pandangan antara Indonesia dengan Malaysia mengenai

komunisme, kedua negara sepakat untuk memerangi

komunisme. Soeharto sendiri sebelum menjadi Presiden

merupakan komandan Tentara Nasional Indonesia (TNI)

yang memberantas G 30 S PKI pada beberapa kota di

Page 21: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Indonesia. Malaysia sendiri juga mengalami pergantian

Perdana Menteri dari Tunku Abdul Rahman ke Tun Abdul

Razak. Hubungan antara Soeharto dengan Tun Abdul Razak

terjalin harmonis dan hal tersebut juga berimbas dengan

semakin eratnya hubungan antara Indonesia dengan

Malaysia. Hubungan kedua negara pada masa itu dapat di

istilahkan seperti hubungan “Abang dan Adik”.

Tun Abdul Razak menganggap Soeharto sebagai Abang

sedangkan Soeharto menganggap Tun Abdul Razak sebagai

adik. Hubungan tersebut juga berdampak kepada semakin

meningkatnya kerjasama yang dilakukan oleh kedua

negara. Indonesia yang berperan sebagai Abang

senantiasa membantu adiknya yaitu Malaysia yang baru

merdeka dengan cara mengirimkan tenaga ahli dan staf

pengajar dari Indonesia untuk membantu pembangunan dan

perkembangan dari Malaysia, sedangkan Malaysia

senantiasa mendukung Indonesia pada setiap tindakan dan

sikap Indonesia dalam percaturan Politik Internasional.

Hubungan yang serasi ini mulai mengalami

perunahan semenjak Malaysia dipimpin oleh Mahathir.

Kepemimpinan Mahathir hampir sama dengan Soeharto yaitu

Page 22: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

sama-sama keras kepala. Perdana Menteri Mahathir tidak

mau dirinya dianggap sebagai adik oleh Soeharto.

Hubungan antara Indonesia dan Malaysia tidak seharmonis

dulu karena sang “adik” Malaysia mulai memberontak dan

tidak mau diatur lagi oleh “Abang” Indonesia. Sikap

tidak kooperatif yang ditunjukan oleh Mahathir salah

satu halnya dikarenakan oleh semakin kuatnya

perekonomian Malaysia dibandingkan 20 tahun terakhir.

Mahathir menginginkan kalau Malaysia tidak dianggap

lagi sebagai adik dari Indonesia yang mengisyaratkan

bahwa Malaysia berada di bawah Indonesia, Malaysia

menginginkan posisi yang setara dengan Indonesia pada

waktu itu. Keberanian Mahathir dalam untuk tidak lagi

menurut kepada Indonesia adalah pada kasus pulau

Sipadan-Ligitan. Pada sengketa pulau Sipadan-Ligitan

Mahathir menolak usulan dari Soeharto yang menginginkan

sengketa dibawa ke forum kawasan ASEAN karena Indonesia

pasti diuntungkan dan dapat memenangkan sengketa sebab

Indonesia dijuluki sebagai saudara tua oleh sebagian

besar anggota ASEAN. Hal itu membuat Malaysia enggan

menyelesaikan kasus sengketa ini pada rana kawasan

Page 23: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

ASEAN, namun yang diinginkan oleh Mahathir adalah

penyelesaian kasus sengketa dibawah pengadilan

internasional.

Persaingan antara Mahathir dan Soeharto yang

semakin sengit karena kedua pemimpin memiliki pemikiran

yang tegas dan kepala batu. Untuk meredam gesekan

antara kedua pemimpin tersebut maka orang-orang dibawah

Soeharto dan Mahathir sering menjalin komunikasi untuk

menemukan jalan tengah agar persaingan tidak

beerlangsung terus menerus dan melebar. Peredaan

gesekan yang dilakukan oleh orang-orang dibawah kedua

pemimpin tersebut membuat suasana tetap kondusif

walaupun sebenarnya terjadi rivalitas antara Soeharto

dan Mahathir.

Hubungan antara Indonesia dengan Malaysia setelah

era kepemimpinan Seoharto dan Mahathir juga mengalami

dinamika. Presiden Indonesia selanjutnya adalah B.J

Habibie yang hanya memerintah selama kurang lebih tiga

bulan. Masa pemerintahan yang singkat tidak memiliki

pengaruh yang besar terhadap hubungan antara Indonesia

dengan Malaysia, namun yang perlu menjadi catatan

Page 24: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

adalah pada pemerintahan Habibie yang singkat Indonesia

kehilangan sesuatu yang berharga yaitu lepasnya Timor

Leste dari Indonesia karena kebijakan Habibie yang

memilih jalan untuk melakukan pemungutan suara pada

rakyat Timor Leste dan hasilnya sebagian besar rakyat

Timor Leste memilih untuk memerdekakan diri.

Semasa pemerintahan Presiden Habibie yang singkat

kemudian digantikan oleh sosok kyai besar yaitu KH

Abdurrahman Wahid atau sering disebut dengan Gus Dur.

Masa pemerintahan Gus Dus juga tidak genap empat tahun

melainkan kurang lebih hanya tiga tahun. Hubungan

antara Indonesia dengan malaysia pada saat pemerintahan

Gus Dur tidak mengalami perubahan yang berarti. Gus Dur

dengan ajarannya pluralisme yaitu menghormati Suku, Ras

dan Agama setiap orang menjadikan Indonesia sebagai

negara yang lebih toleran dan menghormati perbedaan.

Pemahaman tentang Pluralisme tersebut juga berpengaruh

kepada sikap Indonesia terhadap Malaysia pada waktu

itu. Hubungan antara Indonesia dengan Malaysia

terbilang cukup kondusif karena prinsip dasar

Page 25: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Pluralisme itu sendiri yang menjunjung tinggi toleransi

setiap orang bahkan termasuk terhadap Malaysia sendiri.

Pada pemerintahan Presiden selanjutnya Indonesia

dipimpin oleh sesosok perempuan yang merupakan anak

dari Presiden Indonesia pertama Seokarno yaitu Ibu

Megawati Soekarno Putri. Hubungan Indonesia dengan

Malaysia pada saat pemerintahaan Megawati juga

mengalami dinamika karena adanya beberapa peristiwa

besar dan penting yang mewarnai hubungan Indonesia

dengan Malaysia. Salah satunya yaitu Indonesia

menyetujui jika kasus sengketa pulau Sipadan-Ligitan di

bawa ke pengadilan Internasional, maka dengan dibawanya

kasus tersebut ke pengadilan internasional membuat

Indonesia kalah dan pulau Sipadan-Ligitan jatuh ke

tangan Malaysia.10 Tentu hal tersebut menimbulkan

kekecewaan, padahal rencana kasus sengketa pulau

Sipadan-Ligitan sudah terjadi sejak era Soeharto namun

pada saat itu Soeharto masih tetap dengan pendiriannya

yang menolak jika kasus tersebut dibawa ke pangadilan

internasional. Kebijakan politik internasional yang10 http://candrawiguna.com/kasus-sipadan-dan-ligitan-bukan-kesalahan-megawati/ diakses 10 mei 2015

Page 26: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

dilakukan oleh Megawati tersebut terkesan lunak kepada

Malaysia dengan menyetujui penyelesaian sengketa di

pengadilan internasional yang berujung pada lepasnya

wilayah Indonesia ke Malaysia.

Selama empat tahun memerintah Megawati digantikan

oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau biasa disebut dengan

SBY. Presiden yang dipilih oleh rakyat dan memenangkan

pemilu selama dua periode ini mempunyai strategi

sendiri dalam percaturan politik internasional. Cara

atau strategi tersebut adalah million friends and zero enemy,

terlihat jelas jika SBY lebih berusaha untuk

memperbanyak teman dalam dunia internasional daripada

bermusuhan dengan negara lain. Semboyan million friends and

zero enemy membuat SBY banyak mengalah dalam kasus-kasus

terstentu. Hal ini membuat Indonesia terkesan lembek di

mata dunia dan cenderung tidak berani mengambil

keputusan yang tegas dan beresiko. Pada hubungan

Indonesia dengan Malaysia sikap lunak dan terkesan

mengalah dari kebijakan politik internasional SBY

terlihat dalam beberapa peristiwa seperti lebih

mengedepankan proses secara diplomasi daripada berusaha

Page 27: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

untuk menekankan kepentingannya kepada Malaysia terkait

sengketa wilayah yang acap kali terjadi, diplomasi yang

dilakukan pun dirasa kurang agresif untuk

memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia sendiri.

Pada kasus kabut asap akibat kebakaran hutan di

Riau sikap SBY malah meminta maaf kepada Malaysia dan

Singpura karena kerugian yang ditimbulkan oleh asap

tersebut, padahal kedua negara lebih sering menikmati

oksigen yang dihasilkan oleh hutan-hutan yang ada di

Indonesia.11 Pidato SBY pada saat di Mabes TNI yang

berkaitan dengan krisis hubungan yang terjadi antara

Indonesia dengan Malaysia menyiratkan tentang ketidak

tegasan SBY dalam mengambil suatu kebijakan yang

strategis terkait krisis hubungan Indonesia-Malaysia.

Manuver politik internasional yang diambil SBY terkait

hubungannya dengan Malaysia cenderung bermain aman

seperti semboyan SBY yang ingin mencari teman sebanyak-

banyaknya dan menghindari sebuah permusuhan. Presiden

Jokowi Dodo atau kerap dipanggil dengan Jokowi

11 http://news.liputan6.com/read/294282/sikap-sby-tidak-tegas-terhadap-malaysia diakses 9 mei 2015

Page 28: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

menggantikan Presiden SBY yang telah dua periode

memerintah.

Politik internasional Jokowi terhadap Malaysia

dapat dilihat dari tegasnya keputusan yang diambil

terkait daerah perbatasan seperti pada kasus Ambalat

dimana banyaknya kapal dan pesawat dari Malaysia yang

melanggar perbatasan, sehingga Jokowi memutuskan untuk

mengirim tiga pesawat Sukhoi ke pangkalan militer di

Tarakan. Jokowi berusah untuk memperketat daerah

perbatasan yang coba dilanggar oleh Malaysia. Tidak

hanya itu, usaha Jokowi dalam memperkuat daerah

perbatasan yang rawan terjadi pelanggaran lintas batas

dengan mambangaun pangkalan militer di kawasan Tanjung

Datu, Kecamatan Paloh, di perbatasan Kalimantan Barat

dengan Malaysia tengah dibangun. Walaupun Jokowi masih

beberapa tahun lagi memerintah namun sikap tegas Jokowi

terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Malaysia

mendapatkan apresiasi tersendiri dari masyarakat.

Tegasnya sikap Jokowi tersebut tidak terlalu menggangu

hubungan dibidang politik maupun ekonomi antara

Indonesia dengan Malaysia.

Page 29: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

B. Peran Kekuatan Nasional Indonesia Dalam Mengambil

Keputusan Politik Internasional Terkait Hubungan

Antara Indonesia Dengan Malaysia.

Berbicara mengenai kekuatan nasional tentunya

berbicara mengenai unsur-unsur yang menunjang dari

kekuatan nasional tersebut. terdapat setidaknya delapan

unsur yang menunjang kekuatan nasional suatu negara

yaitu: Geografi, Natural Resource, Kemampuan Industri,

Kesiapan Militer, Penduduk, Semangat Bangsa dan

Kualitas Pemerintah. Indonesia tentu saja harus

memperkuat delapan unsur tersebut untuk dapat menunjang

kekuatan nasionalnya dan memperjuangkan kepentingan

nasionalnya. Kekuatan Nasional Indonesia dinagi kedalam

tiga era yaitu orde lama, orde baru dan masa setelah

reformasi. Pada masa orde lama yang dipimpin oleh

Presiden Soekarno, kekuatan nasional Indonesia bertumpu

kepada empat hal yaitu kesiapan militer, penduduk,

watak bangsa dan kualitas pemerintahan.

Pada hubungan dengan Malaysia Indonesia unggul

terhadap keempat hal tersebut, maka dengan adanya hal

tersebut Indonesia berani secara terang-terangan

Page 30: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

berkonfrontasi dengan Malaysia. Pertama kesiapan

militer, Indonesia jauh lebih siap dibandingkan dengan

Malaysia pada waktu itu. Kesiapan militer Indonesia

sudah terbentuk pada saat melawan penjajah Belanda yang

kejam merampas Sumber Daya Alam Indonesia tanpa

memperhatikan nasib adri masyarakat Indonesia hal

tersebut membuat masyarakat Indonesia lebih siap untuk

berperang, sedangkan Malaysia kurang begitu siap sebab

pada masa penjajahan Malaysia lebih lama dijajah oleh

Inggris.

Bentuk dari penjajahan oleh Inggris bukan hanya

mengambil sumber daya yang ada namun juga berusaha

untuk membantu daerah jajahanya dengan memberikan

fasilitas yang memadai seperti sekolah dan rumah sakit.

Hal tersebut membuat Malaysia “rela” untuk dijajah

namun segala fasilitas yang menunjang kehidupan mereka

terpenuhi daripada harus berperang. Kedua yaitu

penduduk, Indonesia mempunyai banyak jumlah penduduk

dibanding dengan Malaysia. Keunggulan dalam jumlah

penduduk merupakan keuntungan sendiri dari Indonesia

Page 31: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

sebab memiliki relawan yang siap berperang lebih banyak

daripada Malaysia.

Ketiga adalah watak bangsa, Indonesia yang sudah

3,5 tahun dijajah menjadikan watak bangsanya anti

dengan segala bentuk penjajahan dan berusaha untuk

memeranginya, maka dengan adanya hal tersebut watak

bangsa Indonesia yang siap berperang melawan penjajah

merupakan suatu keunggulan dari Indonesia. Malaysia

juga merupakan bangsa yang pernah mengalami penjajahan

namun bentuk penjajahan yang dialami Malaysia berbeda

dengan Indonesia. Penjajahan di Malaysia yang dilakukan

oleh Inggris tidak hanya mengambil Sumber Daya saja

namun juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat

negara yang dijajah. Fasilitas dan kesejahteraan yang

terpenuhi membuat watak bangsa Malaysia senderung tidak

mau melakukan perlawanan. Keempat yaitu kualitas

pemerintahan, Indonesia dengan Presiden Soekarno

berupaya untuk mengobarkan semangat nasionalisme kepada

seluruh pemuda Indonesia untuk mempertahanakan Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan hal tersebut merupakan

sebuah keunggulan.

Page 32: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Malaysia dengan pemimpinnya Tunku Abdul Rahman

hanya bergantung kepada Inggris untuk mempertahankan

keamanan wilayah dari Malaysia dan tidak dapat berjuang

sendiri mempertahankan kedaulatannya. Pada era orde

baru yang dipimpin oleh Soeharto kekuatan nasional

Indonesia betumpu kepada empat hal ang telah dijelaskan

sebelumnya namun ditambah dengan satu faktor lagi yaitu

kemampuan industri. Soeharto yang dikenal sebagai bapak

pembangunan membuka investasi besar-besaran kepada

perusahaan asing yang ingin menanamkan modalnya di

Indonesia. Semakin pesatnya pertumbuhan industri karena

masuknya arus investasi asing maka pertumbuhan ekonomi

Indonesia juga untuk meningkat, inilah yang menjadi

keunggulan tambahan Indonesia dalam bersaing dengan

Malaysia pada bidang ekonomi dan Industri.

Kekuatan nasional Indonesia tersaingi oleh

Malaysia pada saat kepemimpinan Mahathir. Dibawah

kepemimpinan Mahathir Malaysia menjadi negara dengan

perkembangan ekonomi yang sangat pesat dan dapat

menyaingi Indonesia. Setaranya kekuatan nasional antara

Indonesia pada era Soeharto dengan Malaysia pada era

Page 33: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

Mahathir membuat Indonesia kesulitan dalam

memperjuangkan kepentingan nasionalnya di Malaysia.

Selanjutnya, pada era setelah reformasi yang dipimpin

oleh B.J Habibie, KH Abdurrahman Wahid, Megawati

Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi.

Kekuatan nasional Indonesia pada era setelah reformasi

cenderung berimbang dengan Malaysia bahkan Malaysia

bisa berada diatas Indonesia dengan kemajuan ekonominya

yang pesat. Perimbangan kekuatan nasional antara

Indonesia dengan Malaysia membuat kedua negara tidak

mudah untuk menekankan pengaruhnya demi kepentingan

nasional di bidang politik internasional masing-masing

negara.

C. Arah Politik Internasional Indonesia Terhadap

Malaysia Mulai Dari Presiden Soekarno Sampai

Jokowi.

Untuk mempermudah dalam menganalisa arah politik

internasional Indonesia terhadap Malaysia, variabel

penelitian dibagi menjadi tujuh variabel yaitu:

Soekarno, Soeharto, B.J Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY

dan Jokowi. Ketujuh varibel tersebut akan dimasukan

Page 34: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

kedalam neraca arah politik Internasional. Dari neraca

yang telah diolah bersama ketujuh variabel tersebut

akan diketahui arah politik Internasional Indonesia

terhadap Malaysia.

NERACA ARAH POLITIK INTERNASIONAL INDONESIA

TERHADAP MALAYSIA

Keterangan:

KONFRONTASI KERJASAMA

A

B

C

D

E

F

G

Page 35: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

a) Presiden Soekarno: memiliki sifat nasionaslisme

tinggi sehingga politik internasional Indonesia

terhadap Malaysia lebih cenderung untuk melakukan

konfrontasi sebab adanya Inggris dalam pihak

Malaysia membuat Soekarno beranggapan apa yang

dilakukan oleh Inggris adalah penjajahan bentuk

baru yang patut untuk diperangi. Ditambah lagi

keadaan Indonesia pada saat itu yang baru saja

merdeka dari penjajahan membuat Indonesia berusaha

memerangi segala jenis penjajahan yang berusaha

merebut kemerdekaan dari Indonesia.

b) Presiden Soeharto: memiliki politik internasional

yang lebih condong ke barat, hal ini ditunjukan

dengan dibukanya investasi besar-besaran di

Indonesia sehingga industri Indonesia berkembang

pesat pada waktu itu. Ditambah lagi dengan

ideologi anti komunis Soeharto membuat dia lebih

condong ke barat. Malaysia pada saat itu juga anti

komunis sehingga hubungan kedua negara dapat

terjalin dengan harmonis dan diibaratkan seperti

“abang dan adik”. Walaupun dalam perkembangannya

Page 36: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

hubungan Indonesia dan Malaysia pernah mengalami

rivalitas yang sengit pada saat Malaysia dipimpin

oleh Mahathir, namun rivalitas tidak banyak

menggagu keharmonisan hubungan kedua negara.

c) B.J Habibie: masa kepemimpinan yang singkat

membuat politik internasional Presiden B.J Habibie

terhadap Malaysia tidak terlalu terlihat dan

bahkan dapat dikatakan kecil.

d) Gus Dur: faham pluralitas yang menjunjung tinggi

toleransi dan sifat saling menghargai. Hal ini

berdampak kepada terjalinnya hubungan yang

kondusif antara Indonesia dengan Malaysia.

e) Megawati: pengambilan keputusan Megawati terhadap

kasus sengketa pulau Sipadan-Ligitan yang setuju

oleh ajakan Malaysia untuk menyelesaikan kasus ini

di pengadilan internasional menggambarkan jika

lunaknya Megawati terhadap Malaysia. Sikap yang

lunak dan cenderung mengalah ini membuat hubungan

antara Indonesia dengan Malaysia jauh dari gesekan

dan dapat memungkinkan untuk kerjasama.

Page 37: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

f) Susilo Bambang Yudhoyono: semboyan million friends and

zero enemy yang diusung oleh SBY menegaskan jika

politik internasional Indonesia bersahabat, mudah

melakukan kerjasama dan cenderung untuk mengalah

sekaligus menghindari terjadinya permusuhan. Sikap

SBY ini membuat Indonesia lembek di mata Dunia dan

merendahkan harga diri Indonesia sendiri.

Kerjasama menjadi lebih mudah dilakukan dan

konfrontasi dengan negara lain juga dapat

terhindarkan.

g) Jokowi: sikap Jokowi yang tegas dalam permasalahan

batas wilayah membuat benih-benih dari konfrontasi

bisa saja terjadi namun apa yang dilakukan oleh

Jokowi seperti lebih ketat menjaga daerah

perbatasan tidak sampai menggangu hubungan

bilateral antara Indonesia dengan Malaysia. Hal

ini dikarenakan tindakan penjagaan pada batas

wilayah dilakukan secukupnya dan tidak berlebihan,

sehingga tidak mengganggu hubungan kedua negara

dalam bidang politik maupun ekonomi.

Page 38: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

KESIMPULAN

Hubungan antara Indonesia dengan Malaysia yang

dinamis sebagian besar dipengaruhi oleh pemimpin kedua

negara. Pada awal hubungan mulai terjadi konfrontasi

antara Indonesia dengan Malaysia terkait masuknya

Inggris dalam Malaysia yang dianggap Indonesia sebagai

ancaman. Pergantian pemimpin pada Indonesia yang semula

kaku dengan nasionalisme tinggi yaitu Soekarno beganti

dengan Soeharto yang lebih condong ke barat dikarenakan

kesamaan idiologi anti-komunis.

Hubungan antara Indonesia dengan Malaysia mulai

harmonis semenjak Indonesia dipimpin oleh Soeharto dan

muncul istilah Abang dan Adik dari keharmonisan

hubungan kedua negara, namun hubungan Indonesia dengan

Malaysia pernah mengalami gesekan pada saat Malaysia

dipimpin oleh Mahathir. Setelah era Soeharto berakhir

dan muncul reformasi hubungan Indonesia dan Malaysia

tetap dinamis, namun Indonesia lebih banyak mengalah

untuk bisa meneruskan kerjasama dengan Malaysia seperti

yang digambarkan dalam diagram terkecuali Jokowi yang

Page 39: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

berani dan tegas untuk menjaga daerah perbatasan

Indonesia. Ketegasan Jokowi dalam menjaga daerah

peerbatsan tidak sampai menggagu hubungan antara

Indonesia dengan Malaysia karena penjagaan tidak

dilakukan secara berlebihan. Kekuatan nasional kedua

negara juga berperan dalam manuver politik

internasional yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

a) http://www.edisicetak.joglosemar.co/berita/sby-

gagal-tunjukkan-sikap-tegas-soal-malaysia-23900.html

diakses 9 mei 2015

b) http://news.liputan6.com/read/294282/sikap-sby-

tidak-tegas-terhadap-malaysia diakses 9 mei 2015

c) http://nasional.news.viva.co.id/news/read/558039-

indonesia-bangun-pangkalan-militer-di-perbatasan-

dengan-malaysia diakses 9 mei 2015

Page 40: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

d) http://intelijenpost.com/halk omentar-162-tki-

ilegal-mewarnai-bisnis-oknum-21.html diakses 10 mei

2015

e) http://jakartagreater.com/memperbaiki-pagar-rumah-

di-tengah-kemelut-kawasan/ diakses 10 mei 2015

f) http://candrawiguna.com/kasus-sipadan-dan-ligitan-

bukan-kesalahan-megawati/ diakses 10 mei 2015

g) http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/

2013/11/131125_lapsus_suharto_stabiltas_dulu_sekarang

diakses 10 mei 2015

h) http://indonesiabicara.weebly.com/diskusi/

relevansi-politik-luar-negeri-bebas-aktif-di-era-

revolusi-mental diakses 10 mei 2015

i) http://www.kaskus.co.id/thread/

5213c2febe29a0c635000002/suharto-vs-mahathir-di-

balik-panas-dinginnya-hubungan-ri-malaysia diakses 11

mei 2015

j) http://socio-politica.com/2014/02/09/usman-ali-

dan-harun-said-luka-lama-dari-era-politik-

konfrontasi-soekarno/ diakses 11 mei 2015

Page 41: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi

k) https://www.academia.edu/5275999/

Politik_Luar_Negeri_RI_pada_Orde_Baru_Soeharto_

diakses 11 mei 2015

l) http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/

485/Dwikora diakses 11 mei 2015

m) http://pusatstudimalindo.org/ewrwrw/ 11 mei 2015

n) http://www.sejarawan.com/255-sejarah-singkat-

hubungan-awal-indonesia-malaysia.html 11 mei 2015

o) “Persaudaraan Sepanjang Masa, Mencari Jalan

Penyelesaian Damai Konfrontasi Indonesia-Malaysia

1963-1966”, Linda Sunarti

p) “Politik Luar Negeri Malaysia Terhadap Indonesia

1957 – 1976: Dari Konfrontasi Menuju Kerjasama”,

Linda Sunarti

Page 42: Arah Politik internasional Indonesia Terhadap Malaysia Pada Era Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi