1 APLIKASI VOIP BILLING SYSTEM MENGGUNAKAN ASP.NET DAN SQL SERVER Hendri Apri Soni / 17106268 Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424 Email: [email protected] , [email protected]ABSTRAKSI Aplikasi VoIP Billing System digunakan untuk menunjang/mempermudah bagi pihak penyelenggara layanan telekomunikasi berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) dalam memonitor penggunaan, penetapan tarif (charging), penghitungan tagihan (billing) secara otomatis, memberikan laporan billing atau CDR (Call Detail Record) kepada pelanggan dalam suatu periode dengan cepat, akurat dan praktis. Pada Aplikasi VoIP Billing System ini penentuan tarif untuk customer dibuat fleksibel dengan banyak kombinasi parameter dengan parameter utama adalah durasi kemudian parameter-parameter penunjang lainnya adalah yang melakukan telepon/percakapan (customer), tujuan menelepon seperti negara, kota, operator, kemudian hari melakukan percakapan (spesial day), waktu (peak/off peak). Fleksibelnya dalam penentuan tarif ini dibuat agar dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan baru yang mungkin muncul seiring dengan perkembangan layanan. Aplikasi VoIP Billing System ini memiliki manajemen aplikasi yang cukup baik dengan pengunaan level akses user yang dapat membatasi penggunaan user yang sesuai dengan hak-hak aksesnya. Level akses user pada Aplikasi VoIP Billing System ini ada empat, yaitu: admin, manajemen, sales dan customer. Kata Kunci : Aplikasi, VoIP, Billing, ASP.NET, SQL Server. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi dan informasi akhirnya mampu melahirkan teknologi VoIP (voice over internet protocol). Teknologi ini memberi manfaat meningkatkan efisiensi penggunaan sarana telekomunikasi. Peningkatan efisiensi penggunaan sarana telekomunikasi ini selanjutnya membuat konsumen dapat menggunakan jasa telekomunikasi dengan biaya relatif lebih murah. Layanan ini merupakan integrasi antara layanan data dan suara yang ditransmisikan melalui Internet, dengan cara mengkonversikan sinyal suara analog ke
19
Embed
aplikasi voip billing system menggunakan asp.net dan sql server
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
APLIKASI VOIP BILLING SYSTEM MENGGUNAKAN ASP.NET DAN SQL
SERVER
Hendri Apri Soni / 17106268 Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma
Aplikasi VoIP Billing System digunakan untuk menunjang/mempermudah bagi pihak penyelenggara layanan telekomunikasi berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) dalam memonitor penggunaan, penetapan tarif (charging), penghitungan tagihan (billing) secara otomatis, memberikan laporan billing atau CDR (Call Detail Record) kepada pelanggan dalam suatu periode dengan cepat, akurat dan praktis. Pada Aplikasi VoIP Billing System ini penentuan tarif untuk customer dibuat fleksibel dengan banyak kombinasi parameter dengan parameter utama adalah durasi kemudian parameter-parameter penunjang lainnya adalah yang melakukan telepon/percakapan (customer), tujuan menelepon seperti negara, kota, operator, kemudian hari melakukan percakapan (spesial day), waktu (peak/off peak). Fleksibelnya dalam penentuan tarif ini dibuat agar dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan baru yang mungkin muncul seiring dengan perkembangan layanan. Aplikasi VoIP Billing System ini memiliki manajemen aplikasi yang cukup baik dengan pengunaan level akses user yang dapat membatasi penggunaan user yang sesuai dengan hak-hak aksesnya. Level akses user pada Aplikasi VoIP Billing System ini ada empat, yaitu: admin, manajemen, sales dan customer.
Kata Kunci : Aplikasi, VoIP, Billing, ASP.NET, SQL Server.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi dan informasi akhirnya
mampu melahirkan teknologi VoIP (voice over internet protocol). Teknologi ini
memberi manfaat meningkatkan efisiensi penggunaan sarana telekomunikasi.
Peningkatan efisiensi penggunaan sarana telekomunikasi ini selanjutnya membuat
konsumen dapat menggunakan jasa telekomunikasi dengan biaya relatif lebih murah.
Layanan ini merupakan integrasi antara layanan data dan suara yang
ditransmisikan melalui Internet, dengan cara mengkonversikan sinyal suara analog ke
2
dalam format digital dan melakukan kompresi atau translasi menjadi bentuk paket-paket
data sehingga dapat ditransmisikan melalui jaringan internet.
Dengan adanya teknologi VoIP yang mempunyai keunggulan tarif yang jauh lebih
murah daripada tarif telepon tradisional sehingga pengguna telepon dapat memilih
layanan tersebut sesuai dengan kebutuhannya. VoIP dapat mereduksi biaya percakapan
sampai 70%. Selain itu VoIP telah berhasil memposisikan diri sebagai salah satu
kandidat teknologi terbaik pengganti POTS (Plain Old Telephone Systems). Akibat dari
adanya pilihan ini akan terjadi perpindahan trafik dari telepon tradisional ke VoIP.
Dalam penetapan tarif (charging) VoIP digunakan parameter penelepon, yang
ditelepon, waktu bicara (peak atau offpeak), durasi pembicaraan dan hari panggilan
dibuat. Penetapan tarif ini digunakan untuk penghitungan tagihan (billing) kepada
pelanggan yang melakukan panggilan (telepon), dan untuk memudahkan penghitungan
tagihan serta untuk melihat informasi CDR (Call Detail Records) pelanggan dibutuhkan
aplikasi billing berbasis web untuk Voice Over Internet Protocol yang dapat
dimanfaatkan untuk penyelenggaraan layanan telekomunikasi yang relatif murah bagi
masyarakat.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempermudah bagi pihak penyelenggara
VoIP untuk memonitor penggunaan, penetapan tariff (charging), penghitungan tagihan
(billing), serta memberikan informasi billing atau CDR (Call Detail Record) kepada
pelanggan.
LANDASAN TEORI
VoIP
VoIP adalah teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan
komunikasi suara secara elektronis dan real-time. Suara yang merupakan data analog
diubah menjadi data digital oleh decoder, data digital tersebut di-compress dan di-
transmit melalui jaringan IP. VoIP menggunakan IP sebagai “basic transport”. Di layer
Transport, VoIP menggunakan TCP dan UPD over IP. Oleh karena data dikirimkan
melalui protokol IP, maka data dikirimkan secara ‘Switcing Packet’ yaitu data dipecah
menjadi paket-paket. Informasi dibagi-bagi dalam paket yang panjangnya tertentu
kemudian tiap paket dikirimkan secara individual.
3
Trafik VoIP dibagi menjadi dua bagian transmisi jaringan yaitu transmisi untuk
signaling dan untuk RTP (Realtime Transfer Protocol). Protokol yang digunakan unuk
signaling selalu berbasis TCP (Transfer Control Protocol) sedang untuk RTP yang
digunakan adalah protocol berbasis UDP (User Datagram Protocol). Signaling
dilakukan diantara port TCP yang sudah umum diketahui, misalkan untuk H323
menggunakan port 1720, SIP (session Initiation Protocol) menggunakan port 5060. [2]
Klasifikasi Koneksi VoIP
Koneksi IP Telephony yang di implementasikan di kehidupan nyata dibagi atas
bebrapa kelas, dalam hal ini interkoneksi antara SCN (Switch Circuit Network) dan
Internet, yaitu:
1. Koneksi Kelas 1 (Phone-to-Phone)
Pada komunikasi ini, caller dan callee masing-masing memiliki nomor E.164
pada PSTN yang terhubung ke internet melalui gateway.
Dalam koneksi ini, caller pada terminal telepon di SCN dihubungkan dengan
callee pada terminal telepon di SCN lewat Internet. Kedua jaringan caller dan
callee memiliki interkoneksi dengan Internet. Gateway caller dan callee
dibutuhkan pada koneksi ini.
Alamat caller ditetapkan dalam bentuk nomor E.164 dan gateway-nya dalam
format E.164 dan alamat IP. Gateway callee ditetapkan dalam format alamat IP
dan E.164 SCN (Switch Circuit Network).
Gambar 1. Koneksi Phone-to-Phone
2. Koneksi Kelas 2 (Phone-to-PC dan sebaliknya)
§ Phone-to-PC
Dalam komunikasi ini, caller menggunakan terminal telepon dengan nomor
E.164 pada PSTN, terhubung dengan callee yang menggunakan PC yang
4
berada pada jaringan internet. Koneksi ini memerlukan gateway untuk
caller.
Pada koneksi ini, caller telepon SCN dihubungkan dengan callee pada
terminal komputer di internet. Gateway caller dan calle berada di titik
interkoneksi antara jaringan caller dan internet. Alamat gateway caller dan
calle dibuat dalam format penomoran E.164 dan alamat IP. Caller ditetapkan
dalam alamat IP terminal komputer callee ‘mungkin’ langsung terhubung
dengan internet atau terhubung dengan internet melalui dial-in access
melalui SCN.
§ PC-to-Phone
Komunikasi ini merupakan kebalikan dari komunikasi phone to PC dengan
gateway yang diperlukan adalah gateway untuk callee.
Caller pada terminal komputer di internet terhubung dengan calle di terminal
telepon SCN. Gateway caller dan callee berada di titik interkoneksi antara
internet dan jaringan calle. Alamat caller ditetapkan dalam bentuk format
alamat IP. Seperti terminal komputer callee pada koneksi kelas 2-1.
Terminal komputer caller pada koneksi kelas ini bisa langsung terhubung
dengan internet atau terhubung lewat dial-in access lewat SCN dengn
menggunakan modem. IP dan penomoran E.164 SCN.
Gambar 2. Phone-to-PC dan sebaliknya
3. Koneksi Kelas 3 (PC-to-PC)
Untuk komunikasi seperti ini, caller dan callee berada dalam internet dan
masing-masing memiliki alamat IP. Oleh karena keduanya berada dalam
internet, maka sebenarnya gateway tidak mutlak diperlukan.
Terminal caller dan callee merupakan terminal komputer di internet yang
terhubung langsung atau melalui SCN dengan modem. Oleh karena kedua
terminal berada di internet, maka tidak dibutuhkan gateway dalam koneksi
5
ini. Server IP Telephony dibutuhkan dalam koneksi kelas ini untuk
keperluan pengaturan layanan IP Telephony seperti authentifikasi user,
billing, identifikasi alamat tujuan, dan masih banyak lagi. [1]
Gambar 3. PC-to-PC
Softswitch
Softswich merupakan entitas berbasis software yang menyediakan fungsi control
panggilan pada jaringan IP. Jika dilihat lebih dalam lagi, sofswitch merupakan satu set
teknologi yang melaksanakan fungsi switching dengan membangun komunikasi end-to
end.
Fungsi Softswitch adalah:
1. Fungsi Switching
Teknik switching (teknik penyambungan) merupakan salah satu komponen
terpenting dalam jaringan telekomunikasi, dengan switching komunikasi point to point
dapat dilakukan tanpa harus menghubungkan langsung kedua node tersebut. Seperti
layaknya fungsi switching, softswitch juga berkemampuan untuk menyambungkan dan
memutuskan hubungan sementara. Softswitch mampu menghubungkan jaringan PSTN
dengan jaringan IP dan juga melakukan pengaturan trafik yang berupa suara, data dan
video.
2. Fungsi Kontrol
Fungsi kontrol pada teknologi softswitch dilakukan oleh media gateway
controller (MGC),yakni mengarahkan voice over packet building blocks, memvalidasi
user accounts, menyediakan service access, merutekan signalling messages kejaringan
PSTN dan me-manage availability jaringan. Fungsi kontrol bekerja berdasarkan
instruksi pensinyalan yang datang dari luar atau dari data yang disimpan oleh sentral
telepon itu sendiri. Softswitch juga mempunyai fungsi translasi seperti layaknya VoIP
gateway, seperti mentranslasikan IP address ke nomor telepon,menangani ruting
panggilan yang berupa suara,data,video. Intelligence yang ada pada softswitch
6
memberikan kemampuan fungsional sebagai media gateway control, call control routing
dan eksekusi layanan melalui jaringan PSTN, SS7,jaringan IP dan ATM.
3. Fungsi Pensinyalan
Signalling yang dilakukan antar MGC menggunakan protokol MGCP, Megaco,
H.323 danSIP untuk menjamin unjuk kerja sistem yangoptimal. Signalling antara
jaringan PSTN yang menggunakan SS7 dengan jaringan IP dilakukan oleh signalling
gateway (SG). Softswitch juga mampu melakukan translasi protokol, sehingga dapat
menjamin interoperability antara sistem signaling yang berbeda-beda seperti SS7,
MGCP,IP, SIP, H.323 dan lain-lain. Softswitch melakukan translasi untuk komunikasi
point to point antara jaringan PSTN dan jaringan IP.
4. Fungsi Interface
Softswitch mempunyai interface yang disebut Application Programming
Interface (API) yang membuatnya mampu untuk menambahkan atau mengembangkan
server-server yang digunakan untuk menambahkan service baru. [8]
User Agent
User Agent ada yang berupa software, ada pula yang berupa hardware. User
agent seperti layaknya telepon yang kita kenal yang berfungsi untuk melakukan
pemanggilan atau menerima telepon, baik berasal dari sambungan komputer dengan
komputer, komputer dengan IP phone, komputer dengan PSTN (perlu ditambah alat
ATA).
Jenis software User Agent :
1. Jenis softphone SIP: Sjphone dan X-Lite.
2. Jenis softphone IAX: Idefisk dan IaxLite.
3. Jenis softphone H.323: NetMeeting.
Jenis hardware User Agent :
1. IP Phone, dengan bentuk seperti telepon biasa pada umumnya. Cara
penyambungannya dengan mengoneksikan ke jaringan komputer berbasis TCP/IP,
dapat melalui switch pada jaringan komputer yang telah memiliki fasilitas VoIP.
2. USB Phone, bentuknya seperti telepon seluler. Koneksi yang digunakan melalui
USB port dari komputer.
7
3. Internet Telephony Gateway (ITG), adalah user agent VoIP yang memiliki dua jenis
port, yaitu port FXS (terhubung ke telepon biasa) dan FXO (terhubung ke PSTN
langsung atau bisa juga melalui PABX).
4. Analog Telephone Adapter (ATA), ini merupakan alat yang digunakan agar telepon
rumah kita dapat digunakan menjadi user agent VoIP. Alat ini sama dengan ITG
tapi hanya memiliki satu port, yaitu FXS. [2]
RADIUS (Remote Authentication Dial in User Service)
Remote Authentication Dial in User Service, adalah sebuah protokol AAA
(Authentication, Authorization and Accounting) yang mengendalikan akses ke sumber
daya dalam jaringan data. Port Standar dari Radius adalah 1812 (untuk Authentication)
dan 1813 (untuk Accounting), port ini digunakan oleh FreeRadius dan Radius Server
Microsoft, sedang Cisco dan Juniper menggunakan port 1645 dan 1646. Berikut daftar
dari server radius baik yang open source maupun yang komersil. Untuk yang
opensource adalah FreeRadius, OpenRadius, GNU Radius, CistronRadius. Untuk yang
komersil adalah Microsoft Radius Server, Aradial RADIUS Server, Cisco Secure
Access Control Server for Windows, dan lainnya. Dalam hal ini penulis menggunakan
radius Cisco Secure Access Control Server (ACS) for Windows. [9]
Radius banyak dipakai untuk authentikasi internet dan untuk menangkap data
informasi pengunaan internet atau VoIP yang kemudian disimpan kedalam database Sql
Server lalu data tersebut dapat diolah menjadi billing. Data penggunaan VoIP ini
didapat dari softswitch.
Attribute yang terdapat pada Radius untuk VoIP Accounting yang merupakan informasi
data yang diterima dari softswitch adalah : LoggedAt, Acct-Session-Id, User-Name,