Page 1
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PALCOMTECH
SKRIPSI
APLIKASI PENDATAAN TANAH PADA WILAYAH ARIODILLA
DAN PALEMBANG BERBASIS GIS
Diajukan Oleh:
1. ANDI SEUL HARI/ 011100022
2. MUHAMMAD SYAHRI DONI / 012080603
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Komputer
PALEMBANG
2015
Page 2
ii
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PALCOMTECH
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
NAMA/NPM : 1. ANDI SEUL HARI / 011100022
2. MUHAMMAD SYAHRI DONI / 012080603
PROGRAM STUDI : TEHNIK INFORMATIKA
JENJANG PENDIDIKAN : STRATA SATU (S1)
KONSENTRASI : PEMROGRAMAN DAN DESAIN
JUDUL SKRIPSI : APLIKASI PENDATAAN TANAH PADA
WILAYAH ARIODILLAH DAN
PALEMBANG BERBASIS GIS
Tanggal : 25 Agustus 2015 Mengetahui,
Pembimbing, Ketua,
Zaid Amin,M.Kom. Benedictus Effendi, S.T., M.T.
NIDN: 0204018601 NIP : 09.PCT.13
Page 3
iii
PROGRAM STUDI TEHNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PALCOMTECH
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI
NAMA/NPM : 1. MUHAMMAD SYAHRI DONI / 012080603
2. ANDI SEUL HARI / 011100022
PROGRAM STUDI : TEHNIK INFORMATIKA
JENJANG PENDIDIKAN : STRATA SATU (S1)
KONSENTRASI : PEMROGRAMAN DAN DESAIN
JUDUL SKRIPSI : APLIKASI PENDATAAN TANAH PADA
WILAYAH ARIODILLAH DAN
PALEMBANG BERBASIS GIS
Tanggal : 31 Agustus 2015 Tanggal : 1 September 2015
Penguji 1 : Penguji 2 :
D. Tri Octafian, S.Kom.,M.Kom. Dini Hari Pertiwi, S.Kom.,M.Kom.
NIDN :0213108002 NIDN: 0219078701
Menyetujui,
Ketua,
Benedictus Effendi, S.T., M.T.
NIP : 09.PCT.13
Page 4
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH.
Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh
direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri.
Kepersembahkan Kepada :
o Ucapan syukur kepada allah SWT
o Kedua orang tua tercinta dan tersayang
o Saudara kandung ku
o Semua keluarga yang selalu mendukung ku
o Semua staff dan dosen palcomtech, terutama pembimbingku
o Teman-teman almamater palcomtech
Page 5
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, berkat rahmat dan inayah-Nya lah sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan Skripsi ini yang
berjudul “APLIKASI PENDATAAN TANAH PADA WILAYAH
ARIODILLAH DAN PALEMBANG BERBASIS GIS”. Shalawat dan salam
disampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para keluarga,
sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Ucapan terimakasih yang tulus di tujukan kepada Pihak Pembimbing yang
telah membantu dan membimbing Penulis dalam menyusun Laporan Praktik
Kerja Lapangan ini, selain itu Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
beberapa pihak, yaitu :
1. Bapak Benedictus Effendi, S.T., MT. selaku Ketua STMIK PalComTech.
2. Bapak Zaid Amin, M.Kom., Dosen Pembimbing.
3. Seluruh Dosen dan Staf STMIK PalComTech.
4. Bapak Drs. Nasution selaku ketua Koperasi Selamat Sejahtera (KPRI-
MATRA). .
5. Seluruh Staf Koperasi Selamat Sejahtera.
6. Kedua Orang Tua dan Saudara ku tersayang yang telah memberikan Doa dan
dorongan atas penulisan laporan Skripsi ini.
7. Semua teman – teman di STMIK PalComTech.
Page 6
vi
8. Semua Pihak yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian Laporan Skripsi ini.
Semoga kebaikan serta kemudahan yang telah diberikan kepada penulis
menjadi amalan baik sehingga akan mendapat balasan dari Allah SWT, Amin.
Akhirnya Penulis berharap agar penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi banyak pihak.
Palembang, Agustus 2015
Penulis
Page 7
ABSTRAK
ANDI SEUL HARI, MUHAMMAD SYAHRI DONI. Aplikasi Pendataan
Tanah Pada Wilayah Ariodilla Dan Palembang Berbasis GIS
Penelitian ini berangkat dari permasalahan sertifikat kepemilikan tanah yang telah
ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan teknologi komputer
untuk membangun sebuah sistem yang bisa membantu dalam proses pendataan
tanah.
Sistem dan aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data di kantor sertifikat
tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN), terutama di pedaftaran tanah yang sudah
memiliki aplikasi yang cukup baik dalam pengolahan data, tetapi aplikasi yang
sering mengalami masalah, antara lain dalam entri data proses sangat lambat dan
sering error dalam sistem.
Metode pengembangan sistem penulis dimana penggunaan terdiri dari tahap tahap
analisis, desain, generasi kode dan pengujian. Tahap desain sistem meliputi file
desain, keluaran desain masukan desain. Data yang dihasilkan adalah berupa
pendataan tanah yang sudah ada di Badan Pertanahan Nasional Palembang dengan
menggunakan PHP dan MySQL. Aplikasi ini berbasis GIS yang berfungsi untuk
menitik lokasi data tanah yang berada di wilayah Ariodillah khususnys yang
terintgrasi langsung dengan peta GoogleMaps. Maka diharapkan dapat
memberikan informasi yang tepat tentang pendataan tanah yang berada di wilayah
Ariodillah Palembang.
Kata Kunci : Pendataan Tanah, GIS, BPN, Googlemaps
Page 8
ABSTRACT
ANDI SEUL HARI, MUHAMMAD SYAHRI DONI. Aplikasi Pendataan
Tanah Pada Wilayah Ariodilla Dan Palembang Berbasis GIS
This study departs from the problems of land ownership certificate that has been
there. The aim of this study was to utilize computer technology to build a system
that can assist in the process of land inventory.
Systems and applications used for data processing in the office of the land
certificate National Land Agency (BPN), especially in the registration of land that
already has applications well enough in data processing, but applications often
have problems, among others in the data entry process is very slow and frequent
errors in the system.
System development method in which the authors use phase comprising the steps
of analysis, design, code generation and testing. The design phase includes system
design file, output design design input. The data generated is in the form of
existing land inventory in the National Land Agency of Palembang by using PHP
and MySQL. The GIS-based application that serves to drip data location of land
located in the territory of the terintgrasi Ariodillah khususnys directly with
GoogleMaps map. It is expected to provide precise information about the
collection of land located in the region of Palembang Ariodillah.
Keywords: Land Inventory, GIS, BPN, Googlemaps
Page 9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
ABSTRACT ................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 4
1.3 Ruang Lingkup ..................................................................... 4
1.4 Tujuan .................................................................................. 5
1.5 Manfaat ................................................................................ 6
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan ................................................................. 8
2.1.1 Sejarah Perusahaan...................................................... 8
2.1.2 Visi dan Misi ............................................................... 17
2.1.3 Struktur Organisasi ..................................................... 19
2.1.4 Tugas dan Wewenang ................................................. 19
Page 10
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Teori Pendukung .................................................................. 22
3.1.1 GIS (Geographic Information System) ....................... 22
3.1.2 GoogleMaps ................................................................ 24
3.1.3 Peta Lokasi .................................................................. 25
3.1.4 Aplikasi ....................................................................... 25
3.1.5 PHP ............................................................................. 26
3.1.6 Macromedia Dreamweaver ......................................... 27
3.1.7 MySQL ........................................................................ 27
3.1.7 Paket AppServ ............................................................ 27
3.2 Penelitian Terdahulu ............................................................. 28
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 31
4.1.1 Lokasi Penelitian ......................................................... 31
4.1.2 Waktu Penelitian ......................................................... 31
4.2 Jenis Data ............................................................................. 31
4.2.1 Data Primer ................................................................. 31
4.2.2 Data Sekunder ............................................................. 31
4.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 32
4.3.1 Observasi / Pengamatan .............................................. 32
4.3.2 Wawancara .................................................................. 32
Page 11
4.3.3 Metode Pustaka ........................................................... 33
4.4 Jenis Penelitian ..................................................................... 33
4.5 Alat dan Metode Pengembangan Sistem.............................. 33
4.5.1 Alat Pengembangan Sistem......................................... 33
4.5.1.1 Flowchart ......................................................... 33
4.5.2 Teknik Pengembangan Sistem .................................... 35
4.6 Alat dan Teknik Pengujian ................................................... 37
4.6.1 Teknik Pengujian Black Box ...................................... 37
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil ..................................................................................... 39
5.1.1 Analisis ........................................................................ 40
5.1.1.1 Identifikasi Masalah.......................................... 40
5.1.1.2 Alur Sistem Yang Berjalan ............................... 41
5.1.1.3 Deskripsi Dokumen .......................................... 41
5.1.1.4 Deskripsi Kebutuhan ........................................ 43
5.1.1.4.1 Deskripsi Kebutuhan Informasi ........... 43
5.1.1.4.2 Deskripsi Kebutuhan Aplikasi ............. 43
5.1.1.4.3 Deskripsi Kebutuhan Fungsional ......... 44
5.1.1.5 Pemodelan Kebutuhan ...................................... 45
5.1.1.5.1 Pemodelan Proses ................................. 45
5.1.1.5.2 Pemodelan Data.................................... 46
5.1.2 Desain Sistem ............................................................. 47
Page 12
5.1.2.1 Desain Alur Sistem Yang Diusulkan ................ 47
5.1.2.2 Desain Database................................................ 48
5.1.2.3 Desain Interface ................................................ 51
5.1.3. Implementasi Hasil Desain Sistem ............................ 55
5.1.3.1 Implementasi Database ..................................... 55
5.1.3.2 Implementasi Interface ..................................... 56
5.2 Pembahasan .......................................................................... 64
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan .............................................................................. 67
6.2 Saran ..................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Page 13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi .................................................................... 19
Gambar 4.1 Flowchart Aplikasi Pendataan Tanah......................................... 34
Gambar 4.2 Tahapan Prototype ..................................................................... 35
Gambar 5.1 Bagan Alir Proses Pemberian Hak Tanah .................................. 41
Gambar 5.2 Diagram Konteks Aplikasi Pendataan Tanah ............................ 45
Gambar 5.3 Diagram Level 0 Aplikasi Pendataan Tanah .............................. 46
Gambar 5.4 Entity Relationship Diagram (ERD) .......................................... 47
Gambar 5.5 Flowchart Aplikasi Pendataan Tanah......................................... 48
Gambar 5.6 Desain Tampilan Awal Halaman Pemilik .................................. 51
Gambar 5.7 Desain Form Input Edit Profil .................................................... 52
Gambar 5.8 Desain Form Edit Password ....................................................... 52
Gambar 5.9 Desain Form Input Login Pemilik.............................................. 53
Gambar 5.10 Desain Tampilan Home.............................................................. 54
Gambar 5.11 Desain Form Input Pendaftaran ................................................. 54
Gambar 5.12 Desain Tampilan Peta Aset ........................................................ 55
Gambar 5.13 Tampilan Database ..................................................................... 56
Gambar 5.14 Tampilan Halaman Home .......................................................... 57
Gambar 5.15 Tampilan Halaman Daftar .......................................................... 58
Gambar 5.16 Tampilan Halaman Login........................................................... 58
Gambar 5.17 Tampilan Halaman Profil Pemilik ............................................. 59
Gambar 5.18 Tampilan Halaman Profil Pemilik ............................................. 59
Page 14
Gambar 5.19 Tampilan Halaman Peta Asset ................................................... 60
Gambar 5.20 Tampilan Halaman Daftar Klien / Pemilik ................................ 60
Gambar 5.21 Tampilan Halaman Form Data Asset Pemilik............................ 61
Gambar 5.22 Tampilan Halaman Daftar Asset Pemilik................................... 62
Page 15
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Data Surat Tanah ........................................................................ 42
Tabel 5.2 Data Pemilik ............................................................................... 43
Tabel 5.3 Deskripsi Kebutuhan Informasi ................................................. 43
Tabel 5.4 Desain Tabel Data Pemilik ........................................................ 49
Tabel 5.5 Desain Tabel Data Asset ............................................................ 50
Tabel 5.6 Desain Tabel Data Peta .............................................................. 50
Tabel 5.7 Implementasi Database .............................................................. 56
Tabel 5.8 Implementasi Interface ............................................................... 56
Tabel 5.9 Pengujian Black-box Validasi Login Admin Aplikasi............... 62
Tabel 5.10 Pengujian Black-box Validasi Input Data Admin ...................... 63
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bidang tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan
bidang terbatas, Karena bidang tanah dipermukaan bumi merupakan bagian dari
ruang yang Dari masa ke masa arti dan fungsi tanah bagi kehidupan manusia
semakin meningkat. Pada masa pembangunan, tanah sangat diperlukan karena
kebutuhan tanah memegang peranan penting, baik untuk melaksanakan
pembangunan pada khususnya maupun kehidupan manusia itu sendiri. Kebutuhan
akan tanah dewasa ini semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah
penduduk, jumlah badan usaha, dan meningkatnya kebutuhan lain yang berkaitan
dengan tanah. Tanah merupakan bagian dari sumber penghidupan dan juga
sesuatu asset yang harganya dari segi perekonomian harganya selalu naik maka
bagi sebagian besar rakyat Indonesia yang susunan masyarakat dan
perekonomiannya bercorak agraris, karena dengan terbukanya akses rakyat
kepada tanah dan dengan kuatnya hak rakyat atas tanah, maka kesempatan rakyat
untuk memperbaiki sendiri kesejahteraan sosial-ekonominya akan semakin besar.
Martabat sosialnya akan meningkat, hak-hak dasarnya akan terpenuhi, rasa
keadilan sebagai warga negara akan tercukupi, harmoni sosial akan tercipta.
Kesemuanya ini akan menjamin keberlanjutan sistem kemasyarakatan,
kebangsaan dan kewarganegaraan Indonesia. Berkaitan dengan tanah, terdapat
beberapa hak atas tanah. Menurut Undang-Undang (No. 5 Tahun 1960) tentang
Page 17
2
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, menjelaskan bahwa hak atas tanah sebagai
hak guna bangunan, hak pakai, hak sewa, hak membuka tanah, hak memungut
hasil hutan dan hak-hak lain akan ditetapkan dengan undang-undang serta hak-hak
yang sifatnya sementara, yaitu meliputi hak gadai, hak usaha bagi hasil, hak
menumpang dan hak sewa tanah pertanian diatur untuk membatasi sifat-sifat yang
bertentangan dengan Undang-Undang (No. 5 Tahun 1960) dan diusahakan
hapusnya di dalam waktu yang singkat.
Dari hak-hak atas tanah tersebut tidak menutup kemungkinan timbul
berbagai masalah. Seperti masalah batas atau tanda pemilikan tanah. Hal ini
kadang menimbulkan ketegangan diantara para pihak yang berselisih, bahkan
mungkin juga bisa memicu suatu tindak kriminal dengan alasan ingin
mempertahankan apa yang diyakini menjadi hak miliknya. Selain itu, terdapat
juga suatu masalah yang berkaitan dengan Pendataan penerbitan sertifikat tanah,
yaitu sertifikat ganda dan gagalnya pemisahan dari sertifikat induk. Sertifikat
ganda dapat terjadi karena antara lain akibat kesalahan dalam hal penunjukan
batas tanah oleh pemohon atau pemilik sendiri sewaktu petugas Kantor
Pertanahan melakukan pengukuran. Batas yang ditunjukkan oleh pemohon atau
pemilik, secara sengaja atau tidak sengaja, adalah keliru sehingga surat ukur atau
gambar situasinya menggambarkan keadaan batas-batas yang bukan sebenarnya
atau sebagian, karena sebelumnya di lokasi yang sama telah diterbitkan sertifikat,
akibatnya terdapat lebih dari satu sertifikat yang diterbitkan. Gagalnya pemisahan
dari sertifikat induk dapat terjadi karena dalam pendataan yang dilakukan oleh
petugas Kantor Pertanahan, induk tanah yang sudah terbagibagi tetap dihitung dan
Page 18
3
dijumlah dengan tanah yang sudah terbagi-bagi tersebut sehingga luas tanah
menjadi bertambah.
Masalah-masalah tersebut timbul karena seringkali didalam proses
pembuatan sertifikat tanah selalu dibebani dengan syarat-syarat dan aturan-aturan
yang begitu banyak sehingga dalam proses pengerjaannya membutuhkan waktu
yang cukup lama. Masalah sertifikat ganda dan gagalnya pemisahan sertifikat
induk, sebenarnya tidak perlu terjadi jika di dalam pembuatan sertifikat tersebut
dilakukan dengan cara-cara yang benar, jujur, teliti, transparan dan mengikuti
aturan-aturan yang berlaku. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa banyak
sekali masyarakat yang melakukan jalan pintas didalam pembuatan sertifikat
tanah, karena itu, Kantor Pertanahan juga perlu melaksanakan Pendataan dalam
penerbitan sertifikat tanah hak milik. Pendataan diperlukan agar dapat
mengevaluasi apakah tujuan dapat dicapai, dan apabila tidak dapat dicapai di cari
faktor penyebabnya.
Begitu pentingnya kegunaan tanah bagi masyarakat atau badan hukum,
menuntut adanya jaminan kepastian hukum atas tanah tersebut. Untuk
mendapatkan jaminan kepastian hukum atas bidang tanah, memerlukan perangkat
hukum yang tertulis, lengkap, jelas, dan dilaksanakan konsisten sesuai dengan
jiwa dan isi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Hal tersebut tercapai melalui
pendaftaran tanah untuk pertama kali yang hasil akhirnya akan mendapatkan
sertifikat tanah hak milik.
Pendataan diperlukan karena dalam perencanaan yang sebaik-baiknya
sekalipun dapat terjadi penyimpangan, sehingga pendataan dapat membantu untuk
Page 19
4
dapat memonitoring perubahan lingkungan dan pengaruhnya pada kemajuan
organisasi tersebut. Pendataan penerbitan sertifikat tanah hak milik yang
dilakukan pada Kantor Pertanahan akan dapat meminimalkan penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi, jika penyimpangan-penyimpangan tersebut sudah
terjadi, dengan Pendataan maka akan dapat dilakukan perbaikan dan
pengkoreksian dari penyimpangan tersebut.
Maka berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Aplikasi Pendataan Tanah Pada Wilayah
Ariodillah dan Palembang Berbasis GIS”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan yang diuraikan pada latar belakang, maka
penulis mengambil rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana membuat aplikasi pendataan tanah yang sudah terdaftar di
BPN RI SumSel berbasis web menggunakan GIS (Geographic Information
System) di Wilayah Ariodillah kota Palembang ?”
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan masalah dalam penelitian ini penulis hanya
membatasi permasalahan yang ada sebagai berikut :
1. Akses layanan aplikasi hanya dibatasi kepada administrator dan pemilik
tanah.
Page 20
5
2. Penitikan lokasi dan pengukuran asset berdasarkan titik lokasi asset
menggunakan GoogleMAPS yang nantinya disimpan kedalam database.
3. Memberikan informasi tentang asset tersebut sesuai dengan surat tanah
yang sah dimiliki oleh client berdasarkan surat tanah contoh shm
(sertifikat hak milik) nomor surat, pemilik, luas tanah, dan surat ukur serta
gambar situasi tanah.
4. Untuk memasukan data client maka harus di-input didalam administrator
dan client diberi hak akses untuk melihat asset – asset yang dimiliki dari
hasil entry data.
5. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode prototype yang
dibahas pada beberapa tahap yaitu pengumpulan kebutuhan, perancangan,
evaluasi prototype, perbaikan prototype.
1.4 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah menghasilkan
suatu aplikasi pendataan tanah sebagai media untuk mengidentifikasi keberadaan
lokasi tanah serta melakukan titik koordinat terhadap bidang tanah sesuai dengan
lokasi alamat bidang tanah dan menginformasikan jenis hak atas tanah pada suatu
bidangan tanah di wilayah Ariodilah dan Palembang berbasis Web GIS.
Page 21
6
1.5 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai
berikut ini
1. Bagi Penulis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, serta
wawasan dan dapat menerapkan serta mengembangkan ilmu yang
didapat selama menjadi mahasiswa STMIK PalComTech
Palembang khususnya pada mata kuliah Pemrograman Basis Data
Web.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis
khususnya cara merancang dan membuat aplikasi pemetaan dan
pengukuran tanah menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
MySQL serta GPS (Global Positioning System)
2. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi penulis
lainnya sebagai bahan studi perbandingan dalam penelitian selanjutnya
dan menjadi bahan bacaan di perpustakaan STMIK PalComTech
khususnya.
Page 22
7
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
wilayah tanah beserta luasan serta lokasi tanah yang dibutuhkan di dalam
wilayah Ariodilah dan Palembang, dengan adanya informasi pendataan
tanah yang berbasis Web GIS maka diharapkan dengan mudah diakses
untuk mencari dan memberikan informasi tentang bidang tanah yang telah
dimiliki oleh masyarakat wilayah Ariodilah dan Palembang.
Page 23
8
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan
2.1.1 Sejarah Perusahaan
Sejarah BPN RI pada dasarnya adalah sejarah pencarian format
penataan pertanahan nasional, yang merentang jauh ke belakang dari
zaman pemerintahan colonial Belanda, lahirnya Undang-Undang Pokok
Agraria hingga fungsinya yang diembang sampai sekarang ini.
Sejak berlakunya Agrarische Wet tahun 1870, Pemerintah Kolonial
Belanda mengeluarkan Ordonansi Staatblad 1823 Nomor 164 yang
menyebutkan bahwa penyelenggaraan kadasteral diserahkan kepada
lembaga yang diberi nama Kadasteral Dient. Perannya yang strategis
membuat pejabatnya diangkat dan diberhentikan langsung oleh Gubernur
Jenderal.
Ketika masa penjajahan Belanda digantikan oleh Jepang pada
1942, tidak diadakan perombakan besar atas peraturan pertanahan.
Kadasteral Dient, misalnya, masih tetap di bawah Departemen Kehakiman,
hanya namanya diganti menjadi Jawatan Pendaftaran Tanah dan kantornya
bernama Kantor Pendaftaran Tanah. Namun demikian, pada masa
penjajahan Jepang dikeluarkan peraturan yang melarang pemindahan hak
Page 24
9
atas benda tetap/ tanah (Osamu Sierei Nomor 2 Tahun 1942).
Penguasaan tanah partikelir juga dihapuskan oleh pemerintahan Dai
Nippon.
Pasca proklamasi kemerdekaan, sesuai dengan semangat
membentuk negara baru yang merdeka, Pemerintah Republik Indonesia
bertekad membenahi dan menyempurnakan pengelolaan pertanahan.
Landasan hukum pertanahan yang masih menggunakan produk hukum
warisan pemerintah Belanda mulai diganti. Melalui Departemen Dalam
Negeri, pemerintah mempersiapkan landasan hukum pertanahan yang
sesuai dengan UUD 1945.
Pada 1948, berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 16 Tahun
1948, Pemerintah membentuk Panitia Agraria Yogyakarta. Tiga tahun
kemudian, terbit Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1951, yang
membentuk Panitia Agraria Jakarta, sekaligus membubarkan Panitia
Agraria Yogyakarta. Pembentukan kedua Panitia Agraria itu sebagai upaya
mempersiapkan lahirnya unifikasi hukum pertanahan yang sesuai dengan
kepribadian Bangsa Indonesia.
Selanjutnya, lewat Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1955,
Pemerintah membentuk Kementerian Agraria yang berdiri sendiri dan
terpisah dari Departemen Dalam Negeri. Pada 1956, berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1956 dibentuk Panitia Negara Urusan
Agraria Yogyakarta yang sekaligus membubarkan Panitia Agraria Jakarta.
Tugas Panitia Negara Urusan Agraria ini antara lain adalah
Page 25
10
mempersiapkan proses penyusunan Undang-Undang Pokok Agraria
(UUPA).
Pada 1 Juni 1957, Panitia Negara Urusan Agraria selesai menyusun
rancangan UUPA. Pada saat yang sama, berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 190 Tahun 1957, Jawatan Pendaftaran Tanah yang semula berada
di Kementerian Kehakiman dialihkan ke Kementerian Agraria. Tahun
1958, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 97 Tahun 1958, Panitia
Negara Urusan Agraria dibubarkan. Selanjutnya pada 24 April 1958,
Rancangan Undang Undang Agraria Nasional diajukan ke Dewan
Perwakilan Rakyat.
Titik tolak reformasi hukum pertanahan nasional terjadi pada 24
September 1960. Pada hari itu, rancangan Undang-Undang Pokok
Agraria disetujui dan disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960. Dengan berlakunya UUPA tersebut, untuk pertama kalinya
pengaturan tanah di Indonesia menggunakan produk hukum nasional yang
bersumber dari hukum adat. Dengan ini pula Agrarische Wet dinyatakan
dicabut dan tidak berlaku. Tahun 1960 ini menandai berakhirnya dualisme
hukum agraria di Indonesia.
Pada 1964, meIalui Peraturan Menteri Agraria Nomor 1 Tahun
1964, ditetapkan tugas, susunan, dan pimpinan Departemen Agraria.
Peraturan tersebut nantinya disempurnakan dengan Peraturan Menteri
Agraria Nomor 1 Tahun 1965 yang mengurai tugas Departemen Agraria
serta menambahkan Direktorat Transmigrasi dan Kehutanan ke dalam
Page 26
11
organisasi. Pada periode ini, terjadi penggabungan antara Kantor Inspeksi
Agraria-Departemen Dalam Negeri, Direktorat Tata Bumi-Departemen
Pertanian, Kantor Pendaftaran Tanah-Departemen Kehakiman.
Pada 1965, Departemen Agraria kembali diciutkan secara
kelembagaan menjadi Direktorat Jenderal. Hanya saja, cakupannya
ditambah dengan Direktorat Bagian Transmigrasi sehingga namanya
menjadiDirektorat Jenderal Agraria dan Transmigrasi, di bawah
Departemen Dalam Negeri. Penciutan ini dilakukan oleh Pemerintah Orde
Baru dengan alasan efisiensi dan penyederhanaan organisasi.
Masih di tahun yang sama, terjadi perubahan organisasi yang
mendasar. Direktorat Jenderal Agrariatetap menjadi salah satu bagian dari
Departemen Dalam Negeri dan berstatus Direktorat Jenderal, sedangkan
permasalahan transmigrasi ditarik ke dalam Departemen Veteran,
Transmigrasi, dan Koperasi.
Pada 1972, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 145 Tahun
1969 dicabut dan diganti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
88 Tahun 1972, yang menyebutkan penyatuan instansi Agraria di daerah.
Di tingkat provinsi, dibentuk Kantor Direktorat Agraria Provinsi,
sedangkan di tingkat kabupaten/kota dibentuk Kantor Sub Direktorat
Agraria Kabupaten/ Kotamadya.
Tahun 1988 merupakan tonggak bersejarah karena saat itu terbit
Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tentang Badan Pertanahan
Nasional. Sejalan dengan meningkatnya pembangunan nasional yang
Page 27
12
menjadi tema sentral proyek ekonomi – politik Orde Baru, kebutuhan akan
tanah juga makin meningkat. Persoalan yang dihadapi Direktorat Jenderal
Agraria bertambah berat dan rumit. Untuk mengatasi hal tersebut, status
Direktorat Jenderal Agraria ditingkatkan menjadi Lembaga Pemerintah
Non Departemen dengan nama Badan Pertanahan Nasional. Dengan
lahirnya Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tersebut, Badan
Pertanahan Nasional bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 1993, tugas
Kepala Badan Pertanahan Nasional kini dirangkap oleh Menteri Negara
Agraria. Kedua lembaga tersebut dipimpin oleh satu orang sebagai
Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional. Dalam
pelaksanaan tugasnya, Kantor Menteri Negara Agraria berkonsentrasi
merumuskan kebijakan yang bersifat koordinasi, sedangkan Badan
Pertanahan Nasional lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang bersifat
operasional.
Pada 1994, Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional menerbitkan Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1994, tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Staf Kantor Menteri Negara Agraria.
Pada 1999 terbit Keputusan Presiden Nomor 154 Tahun 1999
tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988. Kepala
Badan Pertanahan Nasional dirangkap oleh Menteri Dalam Negeri
Page 28
13
Republik Indonesia. Pelaksanaan pengelolaan pertanahan sehari-harinya
dilaksanakan Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Pada periode ini Badan Pertanahan Nasional beberapa kali
mengalami perubahan struktur organisasi. Keputusan Presiden Nomor 95
Tahun 2000 tentang Badan Pertanahan Nasional mengubah struktur
organisasi eselon satu di Badan Pertanahan Nasional. Namun yang lebih
mendasar adalah Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2001 tentang
Pelaksanaan Otonomi Daerah DiBagian Pertanahan. Disusul kemudian
terbit Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Keputusan Presiden Nomor
34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional Di Bagian Pertanahan
memposisikan BPN sebagai lembaga yang menangani kebijakan nasional
di Bagian pertanahan.
Pada 11 April 2006 terbit Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun
2006 tentang Badan Pertanahan Nasional yang menguatkan kelembagaan
Badan Pertanahan Nasional, di mana tugas yang diemban BPN RI juga
menjadi semakin luas. BPN RI bertanggung jawab langsung kepada
Presiden, dan melaksanakan tugas pemerintahan di Bagian pertanahan
secara nasional, regional dan sektoral, dengan fungsi:
1. Perumusan kebijakan nasional di Bagian pertanahan;
2. Perumusan kebijakan teknis di Bagian pertanahan;
Page 29
14
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di Bagian
pertanahan;
4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di Bagian pertanahan;
5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaandi
Bagian pertanahan;
6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian
hukum;
7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah;pelaksanaan
penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah
khusus;
8. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik
negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan;
9. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah;
Pada 2 Oktober 2013 terbit Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun
2013 tentang Badan Pertanahan Nasional yang mengatur fungsi Badan
Pertanahan Nasional sebagai berikut:
1. Penyusunan dan penetapan kebijakan nasional di Bagian pertanahan;
2. Pelaksanaan koordinasi kebijakan, rencana, program, kegiatan dan
kerja sama di Bagian pertanahan;
3. Pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN RI;
4. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bagian survei, pengukuran,
dan pemetaan;
Page 30
15
5. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bagian penetapan hak
tanah, pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat;
6. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bagian pengaturan,
penataan dan pengendalian kebijakan pertanahan;
7. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bagian pengadaan tanah
bagi pembangunan untuk kepentingan umum dan penetapan hak
tanah instansi;
8. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bagian pengkajian dan
penanganan sengketa dan perkara pertanahan;
9. Pengawasan dan pembinaan fungsional atas pelaksanaan tugas di
Bagian pertanahan;
10. Pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan
berkelanjutan dan informasi di Bagian pertanahan;
11. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan;
12. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di Bagian pertanahan;
13. Pelaksanaan pembinaan, pendidikan, pelatihan, dan pengembangan
sumber daya manusia di Bagian pertanahan; dan
14. Penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di Bagian pertanahan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Periode 2015 – Sekarang
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia berubah menjadi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Page 31
16
Kementerian Agraria yang berfungsi Tata Ruang dan Peraturan Presiden
Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional yang
ditetapkan pada 21 Januari 2015.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang mempunyai Fungsi:
1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan diBagian tata
ruang, infrastruktur keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum
keagrariaan/pertanahan, penataan agraria/pertanahan, pengadaan
tanah, pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah, serta
penanganan masalah agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan
tanah;
2. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawab Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
5. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang di daerah; dan
6. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
7. Badan Pertanahan Nasional mempunyai Fungsi:
8. Penyusunan dan penetapan kebijakan di Bagian pertanahan;
Page 32
17
9. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bagian survei, pengukuran,
dan pemetaan;
10. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bagian penetapan hak tanah,
pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat;
11. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bagian pengaturan, penataan
dan pengendalian kebijakan pertanahan;
12. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bagian pengadaan tanah;
13. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bagian pengendalian dan
penanganan sengketa dan perkara pertanahan;
14. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPN;
15. Pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN;
16. Pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan
berkelanjutan dan informasi di Bagian pertanahan;
17. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di Bagian pertanahan; dan
18. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di Bagian
pertanahan.
2.1.2 Visi dan Misi
Visi Perusahaan
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan
Page 33
18
keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
Republik Indonesia.
Misi Perusahaan
Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan
pertanahan untuk:
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber
baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.
2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan
dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan
mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di
seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem
pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa,
konflik dan perkara di kemudian hari.
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaa dan
kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya
pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber
kesejahteraan masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan
sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang
dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.
Page 34
19
2.1.3 Struktur Organisasi
Berikut tampilan gambar struktur organisasi BPN RI pada bagian
sub Kantor Pertanahan Bagian Kabupaten/Kota.
Sumber : BPN RI SumSel
Gambar 2.1 Struktur Organisasi BPN RI Kota/Kabupaten
2.1.4 Tugas dan Wewenang
Agar semua pekerjaan dapat berjalan lancer dan teratur, maka
diperlukan koordinasi setiap individu. Pengkoordinasian tugas dan
tanggung jawab dalam sebuah perusahaan diwujudkan dalam struktur
organisasi . Begitu juga pada Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Kantor Wilayah Provinsi Sumatera Selatan Pengkoordinasian
Page 35
20
tugas dan tanggung jawab setiap individu diwujudkan dalam tugas dan
wewenang tiap – tiap divisi.
1. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha Terdiri Dari
a. Sub Bagian Perencanaan
Mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program
anggaran, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah
b. Sub Bagian Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan
mengembangkan sumber daya manusia pertanahan.
c. Sub Bagian Umum Dan Informasi
Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan
dan rumah tangga
2. Bagian Survei, Pengukuran dan Pemetaan
Bagian divisi bidang ini terdiri atas :
a. Bidang Pengukuran dan Pemetaan Dasar
Mempunyai tugas melakukan perapatan kerangka dasar dan
pengukuran batas kawasan atau wilayah serta pemeliharaan.
b. Bidang Pemetaan Tematik
Mempunyai tugas melakukan survey, pemetaan, pemeliharaan dan
pengembangan pemetaan tematik dalam textual dan spatial
Page 36
21
c. Bidang Pengukuran
Mempunyai tugas melakukan pengukuran, perpetaan pembukuan
bidang tanah, ruang dan perairan.
d. Bidang Survei Potensi Tanah
Mempunyai tugas melakukan pemeliharaan dan pengembangan
survey potensi tanah dalam textual dan spatial.
3. Bagian Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
Mempunyai tugas melakukan penelitian, telaah, pengolahan urusan
permohonan hak milik, hak guna bangunan.
4. Bagian Pengaturan dan Penataan Tanah
Mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan perorangan
persediaan, peruntukan dan pengaturan tanah, pengaturan dan penetapan
penggunaan dan pemanfaatan tanah, ketersediaan tanah
5. Bagian Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat
Mempunyai tugas mengelola basis dan evaluasi hasil inventarisasi serta
identifikasi serta penyusunan saran tindak dan langkah – langkah
penanganan.
6. Bagian Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan
Mempunyai tugas penyiapan bahan pengkajian sengketa dan konflik,
pembatalan, dan penghentian, usulan rekomendasi pembatalan dan
penghentian hubungan hukum antara orang dan badan hukum dengan
tanah, pelaksanaan alternatif penyelesaian sengketa melalui
mediasi,fasilitasi, koordinasi dan pembinaan teknis.
Page 37
22
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Teori Pendukung
Berisi tentang teori-teori pendukung dalam aplikasi pendataan tanah
berbasis GIS yang akan diuraikan dalam Bab III ini.
3.1.1 GIS (Geographic Information System)
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic
Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang
dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau
berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu
sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani
data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan
seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2006).
Dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan suatu alat,
metode, dan prosedur yang mempermudah dan mempercepat usaha
untuk menemukan dan memahami persamaan-persamaan dan
perbedaan-perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi. Keywords
yang menjadi titik tolak perhatian SIG adalah lokasi geografis dan
analisis spasial yang secara bersama-sama merupakan dasar
penting dalam suatu sistem informasi keruangan
Page 38
23
SIG merupakan sistem informasi berkomputer yang terdiri
dari beberapa subsistem, yaitu :
1. Subsistem masukan (input). Sumber data untuk SIG dapat
berupa data citra (foto udara, citra satelit, radar), data grafis,
dan data tabular.
2. Subsistem penyimpanan dan penyajian kembali (storage
and retrieval). Data-data masukan seperti yang disebutkan
tersebut dapat disimpan dan disajikan lagi secara berulang
untuk di up-date.
3. Subsistem manipulasi dan analisis (manipulating and
analysis). Data yang sudah disimpan seperti yang
disebutkan dalam butir di atas dapat dimanipulasi dan
dianalisis sesuai dengan keperluan pemakai, misalnya
meng-overlay peta sistem lahan/kesesuaian lahan, peta
penggunaan lahan, dan status lahan untuk mendapatkan
peta RDA (Recommended Development Area).
4. Subsistem keluaran (output). Data hasil analisis seperti
dalam butir di atas dapat ditayangkan pada monitor
komputer dan dapat dikeluarkan dalam bentuk data laporan,
peta grafis, dan data statistik.
Keempat subsistem tersebut di atas merupakan kriteria-
kriteria untuk suatu sistem komputer dapat dikatakan sebagai SIG.
Page 39
24
3.1.2 GoogleMaps
Menurut Rusli (87:2013) GoogleMaps adalah Peta Online
atau Membuka peta secara online. kini dapat dilakukan secara
mudah melalui servis gratis dari Google ini. bahkan, servis ini
menyediakan API (Application Programming Interface) yang
memungkinkan developer lain untuk memanfaatkan aplikasi ini di
aplikasi buatannya. Tampilan GoogleMaps pun dapat dipilih,
berdasarkan foto asli atau peta gambar rute saja.
GoogleMaps dibuat dengan menggunakan kombinasi
gambar dari peta, database, serta objek-objek interaktif yang dibuat
dengan bahasa pemrograman HTML, Javascript dan AJAX, dan
bahasa pemrograman lainnya. Gambar-gambar peta yang muncul
pada layar merupakan hasil komunikasi dari pengguna dengan
dayabase pada web server google untuk menampilkan gabungan
dari potongan-potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra
yang ada di integrasikan ke dalam suatu database pada Google
Server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai dengan
kebutuhan permintaan. Bagian-bagian gambar map merupakan
gabungan dari gambar-gambar yang berukuran 256x256 pixel,
tiap-tiap pixel mewakili gambar tertentu dalam longitude, latitude
dan zoom level tertentu.
Page 40
25
3.1.3 Peta Lokasi
Menurut Bakri (2011:89) Peta Lokasi adalah Peta yang
menunjukkan lokasi atau letak suatu daerah/medan/bangunan dan
lain-lainnya. Peta tersebut harus dibuat sedemikian rupa, sehingga
di peta lokasi adalh arah yang biasanya ditetapkan dengan tanda
panah (menunjukkan arah utara).
Pembuatan Peta Lokasi juga berpedoman pada ketentuan
yang ada di atas adalah Utara, bagi tanda-tanda yang belum ada
tandanya/ simbolnya, bisa dibuat lambang/tanda yang bisa
dipahami banyak orang (umum).
3.1.4 Aplikasi
Menurut Presman (41:2002) Pengertian Aplikasi adalah
Program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan
printah-printah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan
mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan tujuan
pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu
pemecahan masalah yang menggunakan salah satu tehnik
pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah
komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan
data yang diharapkan.
Pengertian Aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan
secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya
Page 41
26
aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yang siap pakai bagi
user
3.1.5 PHP
Menurut Nugroho (73:2008) PHP adalah bahasa berbentuk
skrip yang ditempatkan didalam server dan diproses diserver. PHP
dapat dijabarkan juga dengan bahasa pemrograman script yang
paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk
memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup
kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.
PHP dibuat pertama kali oleh satu orang yaitu Rasmus
Lerdorf, yang pada awalnya dibuat untuk menghitung jumlah
pengunjung pada homepagenya. Diawal Januari 2001, PHP telah
dipakai lebih dari 5 juta domain diseluruh dunia, dan akan terus
bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini dibandingkan
dengan bahasa Server side yang lain.
Kelebihan PHP Dari Bahasa Pemrograman Lain:
Pemrograman yang berjalan pada server banyak sekali. Setiap
program mempunyai kelebihan dan kekurangan. Saat ini banyak
website yang menggunakan program PHP sebagai dasar
pengolahan data.
Page 42
27
3.1.6 Macromedia Dreamweaver
Menurut Nugroho (1: 2008) Macromedia Dreamweaver
adalah suatu program editor web yang dibuat oleh macromedia
(diakuisi oleh adobe), dengan menggunakan program ini seorang
programmer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain
webnya karena bersifat WYSIWYG (what you see is what you get)
arti nya apa yang kau lihat itulah yang kau dapatkan.
3.1.7 MySQL
Menurut Nugroho (91:2008) MySQL (My Stuctured Query
Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah
program pembuatan dan pengelola database atau yang sering
disebut dengan DBMS (Database Management System). MySQL
merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan ,
sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak
Pengguna). Kelebihan lain dari MySQL adalah mengguanakan
bahasa Query (permintaan) standar SQL (Structured Query
Language)
3.1.8 Paket AppServ
Appserv merupakan aplikasi yang berfungsi untuk install
beberapa program antara lain Apache, PHP, MySQL dalam waktu
yang singkat. Banyak orang mengeluh-eluhkan tentang susahnya
Page 43
28
install Apache, PHP, MySQL. Dengan adanya AppServ,
mempermudahkan orang untuk membuat web server dan database.
Tujuan aplikasi AppServ antara lain adalah mempermudah
dalam membuat database dan membuat web server. Dalam
membuat database biasanya yang digunakan adalah MySql dan
dalam pembuatan skrip menggunakan php. Antara php dan MySql
saling berhubungan disebabkan skrip pada pHp akan muncul pada
halaman web dan dimasukan dalam MySql (database). Jadi awal
pembuatan web, dilakukan menggunakan skrip html (untuk
penampilan) dan skrip php untuk proses dari skrip html. Apabila
kita mengetikan atau akan memasukan data kedalam database
yang terhubung dengan web, pada halaman web browser kita
masukan yang akan diinput dan kemudian akan diproses oleh php
dan akan dimasukan kedalam database.
3.2 Penelitian Terdahulu
1
Judul SIG PEMETAAN JENIS HAK ATAS TANAH
Nama Penulis Noventina Situmorang, Arif Basofi, Ira
Prasetyaningrum
Tahun Terbit 2012
Ringkasan Tujuan dalam pembuatan SIG PEMETAAN
JENIS HAK ATAS TANAH adalah untuk
mengetahui informasi dari suatu bidang tanah
maka harus datang terlebih dahulu ke instansi
yang bersangkutan, maka dengan membangun
Page 44
29
aplikasi yang berbasis mobile ini akan sangat
membantu. Pada aplikasi ini user dapat
melakukan pencarian informasi dengan
memasukkan NIB (Nomer Identitas Bidang
Tanah) atau dengan memilih posisi bidang tanah
pada peta, maka aplikasi ini akan memberikan
informasi yang diinginkan. Untuk mendapatkan
informasi akan lebih muda, cepat dan efisien.
Perancangan dan Pembuatan Aplikasi dengan
mengumpulkan data – data yang telah diurutkan
hingga menjadi aplikasi seperti (data spasial dan
data atribut) hingga editing serta perancangan ke
dalam aplikasi. Menggunakan bahasa
pemrograman JAVA dengan media perantara
wireless carrier yaitu GPRS/3G.
2
Judul STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN
PEMETAAN PADA PELAKSANAAN
LANDREFORM DI INDONESIA
Nama Penulis Ali Pebriadi; Ir. Yuwono, MS; Ir. Roedy Rudianto,
M.Si
Tahun Terbit 2012
Ringkasan Tujuan dari penelitian ini adalah
Untuk mengetahui aspek teknis pengukuran dan
pemetaan dari pelaksanaan landreform sudah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk
memberikan sistem informasi sederahana pada
hasil penggambaran peta pendaftaran tanah.
Metode pengumpulan data dengan melakukan
survey di instansi terkait dikota gersik dan
melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan
sesuai dengan penelitian.
Page 45
30
Aplikasi yang digunakan adalah
Perangkat Lunak ( Software ) :
a. Autodesk Land Desktop 2004 untuk
pembuatan peta bidang secara digital
b. ArcView GIS 3.3 untuk pembuatan informasi
sederhana dan pembuatan layout peta
pendaftaran tanah.
Page 46
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.1.1. Lokasi
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Sumsel yang berlokasi di Jalan POM
IX Kel. Ilir Barat Palembang dibagian Sub Divisi Pendaftaran
Surat Tanah Lantai 3.
4.1.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian di BPN Prov. Sumsel dimulai pada
tanggal 1Juli 2015 sampai dengan 31 Juli 2015 di bagian sub divisi
Pendaftaran Surat Tanah Lantai 3.
4.2. Jenis Data
4.2.1. Data Primer
Menurut Sarwono (2006:8), data primer adalah data yang
didapat dari sumber pertama baik secara individu seperti hasil dari
wawancara. Dalam penelitian ini data primer yang penulis
dapatkan adalah prosedur distribusi produk.
4.2.2. Data Sekunder
Menurut Sarwono (2006:11), data sekunder adalah data
primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak
pengumpul data primer atau oleh pihak lain, biasanya berupa
sejarah perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi. Data
Page 47
32
sekunder yang penulis sertakan adalah data barang, data penjualan,
data pegawai, data principal perusahaan.
4.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
4.3.1. Observasi/Pengamatan
Menurut Sumarni (2006:92), metode pengamatan
merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengamati langsung objek yang akan diteliti dan kemudian
mencatat secara sistematis. Dalam hal ini penulis mengamati
langsung kegiatan objek penelitian yaitu Institusi MBC Palembang.
Terutama dalam kegiatan yang berhubungan dengan distribusi
produk.
4.3.2. Wawancara
Menurut Sumarni (2006:85), metode wawancara
merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan
wawancara atau Tanya jawab secara langsung dengan orang yang
diwawancarai. Di metode ini penulis melakukan wawancara
langsung dengan staff pada bagian penjualan dan staff admin
logistic yang berhubungan dengan segala hal yang terjadi di bagian
distribusi yang menyangkut dengan penjualan dan distribusi
produk dengan tujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
Page 48
33
4.3.3. Metode Pustaka
Menurut Jogiyanto (2008:234), metode pustaka adalah
metode pengumpuan data dengan cara dibantu dengan buku-buku
(dari perpustakaan) dan juga didapatkan melalui media internet
yang berhubungan dengan penulisan skripsi.
4.4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah Penelitian Terapan. Karena
penelitian ini ditujukan untuk pemecahan masalah tertentu yang terjadi suatu
karya ilmiah dan penelitian dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif.
Alasan lain adalah karena hasil penelitian ini dapat langsung dipakai untuk
eksperimen yang dilakukan.
4.5. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
4.5.1. Alat Pengembangan Sistem
a. Model Data
Berikut adalah flowchart aplikasi pendataan tanah
menggunakan GIS berbasis web adalah sebagai berikut :
Page 49
34
pemilik admin
start
pemilik
aset
pemilik
aset
Input peta
Lokasi aset
Peta lokasi
aset
Peta lokasi
aset
end
Sumber : analasis perancanan sistem penulis
Gambar 4.1 Flowchart Aplikasi Pendataan Tanah
Dari gambar berikut penjelasan sebagai berikut :
Pemohon atau pemilik tanah membawa biodata pemilik dan membawa
segala berkas yang berkaitan dengan asset yang dimiliki oleh pemilik berupa AJB,
SK lurah bahwa tanah sudah dibeli, data tersebut diterima oleh admin, maka
admin merekap atau mencatat kembali data pemilik tanah yang sudah lengkap,
maka setelah semua persiapan dan teknik pengumpulan data untuk pemilik tanah
yang akan dijadikan surat tanah maka data dilokasi asset yang sudah dibuat peta
dan titik koordinat dimasukan kedalam aplikasi pendataan peta tanah, setelah
disimpan maka pemilik bisa melihat dengan jelas hasil yang telah dilakukan pleh
tim BPN RI SumSel terhadap bidang tanah yang dimiliknya.
Page 50
35
4.5.2. Teknik Pengembangan Sistem
Teknik pengembangan sistem yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik prototype.
Tahapan prototype dapat dilihat pada gambar 4.1 :
Pengumpulan
kebutuhan
Membangun
prototype
Evaluasi
Prototype
Mengkodekan
sistem
Menguji
sistem
Menggunakan
sistem
Tid
ak
Tid
ak
Ya
Ya
Evaluasi
Sistem
Gambar 4.2 Tahapan Prototype
Berikut ini adalah penjelasan dari tahapan prototype :
1. Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan
format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua
kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. Pada tahap
ini peneliti melakukan identifikasi kebutuhan user dan
pengembang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak apa
Page 51
36
saja yang digunakan untuk menunjang pembuatan Portal
Infromasi Museum Negeri Balaputra Dewa Palembang.
2. Membangun Prototype
Membangun Prototype dengan membuat perancangan
sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan
(misalnya dengan membuat input dan format output). Pada tahap
ini peneliti membangun Prototype menggunakan pemrograman
PHP dan menggunakan database MySQL dalam pembutan
Portal Informasi Museum Negeri Balaputra Dewa Palembang.
3. Evaluasi Prototype
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototype
yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan.
Jika sudah sesuai makah langkah 4 akan diambil. Jika tidak
prototype direvisi dengan mengulangi langkah 1,2 dan 3. Pada
tahap ini peneliti mendemonstrasikan Prototype yang sudah
dibuat dan user melakukan evaluasi apakah Prototype yang
sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan user atau belum.
4. Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini prototype yang sudah di sepakati
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. Pada
tahap ini peneliti membuat coding sistem berdasarkan
Prototype yang telah sesuai dengan kebutuhan user.
Page 52
37
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang
siap pakai, harus di tes dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini
dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, Pengujian
Arsitektur dan lain-lain. Pada tahap ini peneliti melakukan
pengujian terhadap sistem yang telah menjadi suatu perangkat
lunak yang siap di pakai menggunakan Black Box.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi
sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7
dilakukan, jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5. Pada tahap ini
peneliti kembali mendemonstrasikan sistem yang sudah dibuat
kepada user. Kemudian user mengevaluasi apakah sistem yang
sudah jadi sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh user.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan
siap untuk digunakan. Pada tahap ini perangkat lunak yang telah
diuji oleh peneliti dan sudah diterima oleh user maka sistem siap
untuk digunakan.
4.6. Alat dan Teknik Pengujian
4.6.1. Teknik Pengujian Black Box
Dimana pengujian black box dalam pembahasan nya adalah
menguji suatu sistem dalam menemukan kesalahan dalam
Page 53
38
perangkat lunak. Adapun kategori dalam menemukan kesalahan
dalam pengujian black box sebagai berikut :
a. fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang
b. kesalahan interface / desain
c. kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
d. kesalahan kinerja
e. kesalahan dalam memberikan inisialisasi atau pengkodean.
Maka dalam penelitian ini dalam pengujian sustu sistem
menggunakan pengujian black box karena menguji semua sistem
dalam kode yang telah dibuat maka dalam sistem yang dibuat bisa
diperbaiki dengan cepat dan akurat.
Page 54
39
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Dalam melakukan penelitian atau riset di kantor BPN Sumsel adapun
permasalahn yang ditemukan di dalam sub divisi bagian hak tanah dan
pendaftaran tanah adalah sebagai berikut :
1. Pendaftaran hak tanah masih menggunakan formulir permohonan dan
dicatat dalam buku besar.
2. Kontrol kelengkapan berkas pendaftaran hak tanah masih kurang, dimana
pemilik tanah masih bisa terdaftar dengan kurangnya berkas seperti surat
keterangan dari camat, surat keterangan saksi dari rt, dan foto copi surat
akta jual beli tanah.
3. Pencatatan pembukuan hak tanah yang dilakukan oleh staf administrasi
masih terjadi kelalain dalam hal mencatat data dalam sertifikat tanah
seperti contoh no sertifikat, pemegang hak dan sebagainya.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode pengembangan sistem yakni metode pengembangan
prototype, hasil metode yang dikembangkan.
1. Mencatat data-data yang dibutuhkan dalam pendaftaran hak tanah, yaitu
berupa list daftar tanah yang telah diterbitkan oleh BPN RI Sumsel.
2. Daftar list ini dijadikan dalam bentuk sebuah database dan desain input
form pendataan tanah.
Page 55
40
3. Desain yang dibuat berdasarkan daftar list penerbitan sertifikat tanah
adalah no surat, nama pemegang hak, luas tanah dan sebagainya.
4. Setelah dirancang diserahkan kepada Pembimbing Ragang di BPN RI
Sumsel
5. Pembimbing Riset menyetujui hasil rancangan untuk diteruskan kedalam
program.
6. Membuat desain program dan penkodean, maka dilakukan uji coba
pengisian data.
7. Dan perancangan ini terus dilakukan sampai pembuatan aplikasi ini
dikatakan layak pakai di mulai dari no 3 sampai no 6.
5.1.1 Analisis
5.1.1.1 Identifikasi Masalah
Dalam penelitian yang penulis lakukan di BPN RI Sumsel, penulis
melakukan identifikasi masalah yang ada di bagian sub pendaftaran
hak tanah adalah sebagai berikut :
1. Dalam penulisan dan pembuatan aplikasi penulis menggunakan
metode pengembangan sistem yaitu metode prototype.
2. Penulis melakukan desain ulang tampilan interface daftar list
pendaftaran tanah yang sudah terbit menjadi sebuah form
pengisian data tanah di dalam aplikasi nantinya.
3. Dalam aplikasi nantinya diberikan hak akses administrator yang
dilengkapi dengan keamanan password agar tidak disalah gunakan
oleh bagian yang tidak berwenang.
Page 56
41
5.1.1.2 Alur Sistem Yang Berjalan
Berikut prosedur yang berjalan di BPN RI Sumsel bagian sub
divisi hak tanah dan pendaftaran, adalah seperti pada gambar berikut :
Sumber : BPN RI Sumsel
Gambar 5.1 Bagan Alir Proses Pemberian Hak Tanah
5.1.1.3 Deskripsi Dokumen
Deskripsi dokumen yang dibutuhkan dalam aplikasi ini adalah dokumen data
surat tanah dan dokumen data Pemilik.
1. Data Surat Tanah
Data surat tanah berfungsi untuk mencatat data surat tanah, syarat
yang harus dipenuhi adalah sudah menjadi sertifikat atau sudah
menjadi surat yang bersumber dari Badan Pertanahan Nasional (BPN),
Page 57
42
yang memiliki frekuensi atau transaksi yang terjadi hanya satu kali
setelah terikat jual beli dan sudah disahkan oleh notaris ppat, yang
dokumen ini untuk arsip hanya satu rangkap saja, untuk
pendistribusian dilakukan oleh Pemilik, adapun elemen data untu data
surat tanah adalah sebagai berikut.
Tabel 5.1 Data Surat Tanah
No Nama Data Jenis Keterangan
1 No String No Surat Tanah
2 Jenis Surat String Jenis Surat Tanah
3 Nama String Nama Pemilik
4 Tgl Date Tanggal Penerbitan Surat
5 Luas String Luas Tanah
6 No Gs String No Gambar Situasi
2. Data Pemilik
Data Pemilik berfungsi untuk mencatat data Pemilik, syarat yang
harus dipenuhi adalah telah memiliki surat atau sertifikat tanah baik
yang disahkan oleh BPN, atau akte camat, masih berupa Garis Ukur
atau masih berupa Girik yang bersumber dari Pemilik itu sendiri, yang
memiliki frekuensi atau transaksi untuk data Pemilik tidak memiliki
transaksi yang terjadi, yang dokumen ini untuk arsip hanya satu
rangkap saja, untuk pendistribusian dilakukan oleh Pemilik, adapun
elemen data untuk data Pemilik adalah sebagai berikut.
Page 58
43
Tabel 5.2 Data Pemilik
No Nama Data Jenis Keterangan
1 Id String Id Pemilik
2 Nama String Nama Pemilik
3 Hp String No Handphone
4 Alamat String Alamat
5 Email String Email
6 Foto String Foto
5.1.1.4 Deskripsi Kebutuhan
5.1.1.4.1 Deskripsi Kebutuhan Informasi
Deskripsi kebutuhan informasi dapat dilihat pada
Tabel berikut ini :
Tabel 5.3 Deskripsi Kebutuhan Informasi
No Informasi Yang Dibutuhkan Tujuan Frekwensi
1 Data Pemilik Admin Setiap ada Pemilik
2 Data Asset tanah Admin /
Pemilik
Setiap survey asset tanah
3 Data Peta Lokasi Pemilik /
Admin
Setelah melakukan
survey menitik lokasi
dipeta digital
5.1.1.4.2 Deskripsi Kebutuhan Aplikasi
Menjelaskan kemampuan-kemampuan perangkat lunak
aplikasi yang akan dibuat, meliputi kebutuhan fungsional
perangkat lunak (yang berhubungan dengan informasi data
atau pengolahan data) terhadap sistem yang dibangun.
a. Aplikasi pengolahan data asset tanah
Aplikasi pengolahan data bisa mengolah data asset
tanah yang dimiliki oleh Pemilik.
Page 59
44
b. Aplikasi pengolahan data peta lokasi tanah
Aplikasi bisa mengolah data lokasi asset tanah
kedalam peta digital dan menghasilkan titik lokasi
dan koordinat lokasi asset tanah berada.
5.1.1.4.3 Deskripsi Kebutuhan Fungsional
Definisi kebutuhan fungsional dan non fungsional
antara lain, sebagai berikut:
a. Kebutuhan fungsional
Kebutuhan fungsional aplikasi ini harus mempunyai
kemampuan dan kelebihan, aplikasi harus mampu
mencatat data asset tanah, aplikasi mampu mengolah
lokasi asset tanah menjadi titik lokasi asset didalam
peta digital, aplikasi menyediakan informasi tentang
tata cara pemakaian aplikasi secara online jika
dibutuhkan, sistem menerima segala akses dari akun
yang telah terverifikasi untuk menyimpan entry data.
b. Kebutuhan non fungsional
Kebutuhan non fungsional aplikasi ini meliputi dari
keamanan, kinerja, dan juga desain tampilan dari
aplikasi yang dibuat menarik, adapun penjelasan nya
adalah Security (aplikasi hanya bisa diakses oleh
pengguna yang berhak), Performance (respon aplikasi
tidak boleh lebih dari 3 detik), Interface (tampilan
Page 60
45
menu yang standar, sehingga memudahkan user dalam
menjalankan aplikasi penjualan ini dengan mudah).
5.1.1.5 Pemodelan Kebutuhan
5.1.1.5.1 Pemodelan Proses
A. Diagram Konteks
Adapun gambaran dari diagram konteks aplikasi
pendataan tanah seperti pada gambar berikut :
Aplikasi Pendataan
Tanah Kota Palembang
(Studi Kasus :
Wilayah Ariodillah)
Pemilik
Data pemilik Data aset Data peta aset
Admin
Data username / password
Data asetData pemilik
Data peta aset
Gambar 5.2 Diagram Konteks Aplikasi Pendataan Tanah
B. Diagram Level 0
Adapun gambaran dari diagram level 0 aplikasi
pendataan tanah seperti pada gambar berikut :
Page 61
46
1.0 P
Penerimaan data
Pemilik / Pemohon
2.0 P
Penerimaan Data
Asset Pemilik
PemilikData pemilik tanah
Data aset pemilik
Data peta aset
pemiliksimpan
asetsimpan
Admin
3.0 P
Input Peta
Aset
Id pemilik
Data aset
4.0 P
Data Pemilik
5.0 P
Data Asset
Data pemilik
petasimpan
Id aset
6.0 P
Lihat Peta
Id petapeta
Gambar 5.3 Diagram Level 0 Aplikasi Pendataan Tanah
5.1.1.5.2 Pemodelan Data
A. Entity Relationship Diagram (ERD)
Hasil perancangan ERD dari analisis pendataan tanah
seperti pada gambar berikut :
Page 62
47
pemilik Asetmemiliki1 M
memiliki
Peta
1
1
* Id_pemilik
Nama_pemilik
alamat
email
hp
** Id_pemilik
No_surat
Tgl_terbit
luas
jenis
Pemegang hak
* Id_aset
* Id_peta
longitude
** id_aset
** id_pemilik
lattitude
Gambar 5.4 ERD Aplikasi Pendataan Tanah
5.1.2 Desain Sistem
5.1.2.1 Desain Alur Yang Diusulkan
Flowchart
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka flowchart
aplikasi pendataan tanah dapat dilihat pada Gambar berikut ini:
Page 63
48
pemilik admin
start
pemilik
aset
pemilik
aset
Input peta
Lokasi aset
Peta lokasi
aset
Peta lokasi
aset
end
Sumber : analisis perancangan system penulis
Gambar 5.5 Flowchart Aplikasi Pendatan Tanah
Dari gambar berikut penjelasan sebagai berikut :
Admin membuka aplikasi pendataan tanah, dan melakukan input pemohon atau
pemilik tanah lalu disimpan dalam database web. Kemudian melakukan
penginputan data asset pemilik dari lokasi asset yang telah di data sebelumnya
lalu disimpan kedalam database web, setelah itu melakukan penitikan lokasi asset
kedalam peta googlemaps lalu simpan kedalam database web.
5.1.2.2 Desain Database
Desain tabel yang digunakan untuk menentukan struktur dari
tabel-tabel yang akan dibuat berisikan nama-nama field, type field dan
ukurannya, dimana tabel-tabel tersebut digunakan untuk menampung
Page 64
49
data. Dalam desain sistem informasi akan dibuat 3 (tiga) tabel yang
akan disimpan dalam sebuah database. Adapun desain tabel adalah
sebagai berikut:
1. Tabel Pemilik
Tabel Pemilik digunakan untuk menampung data Pemilik.
Nama Tabel : Pemilik
Primary Key : id_Pemilik
Tabel 5.4 Desain Tabel Data Pemilik
No Field Tipe Data Panjang Keterangan
1 * id_Pemilik Int 5 Id Pemilik
2 Pemilik Varchar 30 Nama Pemilik
3 Jenis Varchar 25 Jenis Kelamin
4 Hp Varchar 30 No Handphone
5 Alamat Text Alamat
6 Foto Varchar 50 Foto
7 Username Varchar 30 Username
8 Password Varchar 30 Password
2. Tabel Data Asset Tanah
Tabel data asset tanah digunakan untuk menampung data asset
tanah.
Nama tabel : Aset
Primary Key : id_aset
Foreign Key : id_Pemilik
Page 65
50
Tabel 5.5 Desain Tabel Data asset
No Field Tipe Data Panjang Keterangan
1 * id_aset Varchar 5 Id asset
2 ** id_Pemilik Varchar 5 Id Pemilik
3 No_surat Varchar 10 No surat
4 Jenis Varchar 5 Jenis surat
5 Nama Varchar 35 Nama pemilik
6 Tgl Date 8 Tgl terbit surat
7 Luas Tanah Varchar 5 Luas tanah
8 Luas bangunan Varchar 5 Luas bangunan
9 No_gs varchar 15 No gambar situasi
10 Lokasi Text Lokasi alamat
11 titik varchar 35 Titik koordinat lokasi
12 Foto Text Foto asset
3. Tabel Peta
Tabel peta digunakan untuk menampung data peta.
Nama Tabel : peta
Primary Key : id_peta
Foreign Key : id_aset, id_Pemilik
Tabel 5.6 Desain Tabel Data peta
No Field Tipe Data Panjang Keterangan
1 * id_peta Int 5 Id peta
2 ** id_aset Int 5 Id asset
3 ** id_Pemilik Int 5 Id Pemilik
4 Lat Text - Latitude
5 long Text - Longitude
6 ket Text - Keterangan
7 Gambar Text - Gambar
Page 66
51
5.1.2.3 Desain Interface
1. Desain Input
a. Login Pemilik
1. Desain Tampilan Hak Akses Pemilik
Desain tampilan awal pada bagian Pemilik
merupakan tampilan awal aplikasi lokasi tanah dan
bangunan menggunakan gps berbasis web. Desain
tampilan hak akses Pemilik dapat dilihat pada
Gambar sebagai berikut :
Header
Gambar dan judul
home profil password Daftar aset peta Log out
Web tanah dan bangunan ( c ) 2015
Isi halaman home
Gambar 5.6 Desain Tampilan Awal Halaman Pemilik
2. Desain Form Input Edit Profil
Desain form input data edit profil adalah form
untuk memperbaiki data profil jika terjadi
kekurangan atau kesalahan data. Desain form input
edit profil dapat dilihat pada Gambar berikut :
Page 67
52
Header
Gambar dan judul
home profil password Daftar aset peta Log out
Web tanah dan bangunan ( c ) 2015
Edit profil konsumen
Nama konsumen
Jenis kelamin
No Hp
Alamat
Email
edit
Foto
pria wanita
browse
Gambar 5.7 Desain Form input edit profil
3. Desain Form edit password
Desain form edit password adalah form untuk
memasukkan memperbaiki atau mengganti password
yang lama dengan password yang baru. Desain form
edit password dapat dilihat pada Gambar berikut :
Header
Gambar dan judul
home profil password Daftar aset peta Log out
Web tanah dan bangunan ( c ) 2015
Edit password
username
Password lama
Password baru
edit
Gambar 5.8 Desain Form Edit Password
Page 68
53
4. Desain Form Input Data Login Pemilik
Desain form input data login Pemilik adalah
masuk kedalam system hak akses Pemilik. Desain
form login Pemilik dapat dilihat pada Gambar
berikut :
Header
Gambar dan judul
home profil Tata cara daftar Peta aset login
Web tanah dan bangunan ( c ) 2015
Isi halaman login
username
password
login
gambar
Gambar 5.9 Desain Form Input Login Pemilik
b. Tampilan untuk umum / pengguna
1. Tampilan Halaman Home
Desain tampilan home merupakan tampilan
awal seuluruh aplikasi peta lokasi tanah dan
bangunan. Desain tampilan home dapat dilihat pada
Gambar berikut :
Page 69
54
Header
Gambar dan judul
home profil Tata cara daftar Peta aset login
Web tanah dan bangunan ( c ) 2015
Isi halaman home
Gambar 5.10 Desain Tampilan Home
2. Desain Form Input Pendaftaran
Desain form input pendaftaran merupakan
form untuk pendaftaran Pemilik dalam memakai
aplikasi sistem. Desain tampilan form input
pendaftaran dapat dilihat pada Gambar berikut :
Header
Gambar dan judul
home profil Tata cara daftar Peta aset login
Web tanah dan bangunan ( c ) 2015
Isi halaman pendaftaran
Nama konsumen
No Hp
Alamat
Username
Password
daftar
Gambar 5.11 Desain Form Input Pendaftaran
Page 70
55
3. Desain Tampilan Peta Aset
Desain tampilan peta aset merupakan tampilan
seluruh peta lokasi tanah dan bangunan yang
dimiliki oleh Pemilik. Desain tampilan peta asset
dapat dilihat pada Gambar berikut :
Header
Gambar dan judul
home profil Tata cara daftar Peta aset login
Web tanah dan bangunan ( c ) 2015
Isi halaman peta aset
Tampilan peta
Gambar 5.12 Desain Tampilan Peta Aset
5.1.3 Implementasi Hasil Desain Sistem
5.1.3.1 Implementasi Database
Dari hasil implementasi yang telah dibuat, maka pembuatan basis
data dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL, dimana aplikasi
pemograman yang digunakan adalah PHP MyAdmin. Implementasi
database dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :
Nama Basis Data : web_gps
Directory : d:\AppServ\www\web_data_tanah
Page 71
56
Tabel 5.7 Implementasi Database
No Nama Tabel Kegunaan
1 Admin Menyimpan data admin
2 Pemilik Menyimpan data Pemilik
3 Aset Menyimpan data asset tanah
4 Peta Menyimpan data peta aset
Adapun hasil tampilan desain database yang dibuat di dalam
phpmyadmin bisa dilihat dalam gambar berikut :
Gambar 5.13 Tampilan Database
5.1.3.2 Implementasi Interface
Implementasi interface dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :
Tabel 5.8 Implementasi Interface
No Nama Interface Kegunaan
1 Halaman home Tampilan menu utama aplikasi
2 Halaman profil Merupakan informasi tentang profil
aplikasi
3 Halaman tata cara Merupakan informasi tentang tata cara
penggunaan aplikasi
4 Halaman daftar Merupakan informasi tentang cara daftar
menjadi klien dalam aplikasi
Page 72
57
5 Halaman peta asset Merupakan informasi untuk
menampilkan peta asset tanah yang
sudah disurvey
6 Halaman login Merupakan tampilan untuk login masuk
kedalam sistem
7 Form data asset Mengolah data asset Pemilik
8 Form data peta Mengolah data peta aset
9 Daftar Pemilik Tampilan Pemilik yang telah mendaftar
sebagai klien yang asset nya ingin
disimpan
Tampilan Interface Halaman Home
Tampilan halaman home dari aplikasi adalah tampilan awal aplikasi pada saat
pertama kali dibuka, merupakan halaman yang isi nya menginformasikan
tentang aplikasi dan ucapan selamat datang, untuk tampilan gambar bisa
dilihat pada gambar berikut
Gambar 5.14 Tampilan Halaman Home
Tampilan Interface Halaman Pendaftaran
Tampilan halaman pendaftaran berfungsi untuk melakukan pendaftaran yang
dilakukan oleh Pemilik untuk masuk kedalam sistem dan menggunakan
sistem, untuk tampilan gambar bisa dilihat pada gambar berikut
Page 73
58
Gambar 5.15 Tampilan Halaman Daftar
Tampilan Interface Halaman Login
Tampilan halaman login berfungsi untuk masuk kedalam sistem bagi Pemilik
yang telah mendaftar kedalam aplikasi dan menggunakan sistem, untuk
tampilan gambar bisa dilihat pada gambar berikut
Gambar 5.16 Tampilan Halaman Login
Tampilan Interface Profil Pemilik
Tampilan halaman profil Pemilik berfungsi untuk menampilkan biodata dari
Pemilik yang telah mendaftar kedalam sistem biodata ini bisa di edit bila
terjadi kekurangan, untuk tampilan gambar bisa dilihat pada gambar berikut
Page 74
59
Gambar 5.17 Tampilan Halaman Profil Pemilik
Tampilan Interface Edit Profil Pemilik
Tampilan halaman edit profil Pemilik berfungsi untuk mengedit atau
mengubah biodata dari Pemilik yang telah mendaftar kedalam sistem biodata
bila terjadi kesalahan atau kekurang biodata, untuk tampilan gambar bisa
dilihat pada gambar berikut
Gambar 5.18 Tampilan Halaman Profil Pemilik
Tampilan Interface Peta Asset
Tampilan halaman peta asset berfungsi untuk menampilkan titik lokasi asset
yang telah disurvey. Tampilan Gambar sebagai berikut.
Page 75
60
Gambar 5.19 Tampilan Halaman Peta Asset
Tampilan Interface Daftar Pemilik
Tampilan halaman daftar Pemilik berfungsi untuk menampilkan seluruh
Pemilik yang telah menjadi klien mempunyai tujuan untuk menyimpan
asetnya kedalam aplikasi. Tampilan gambar nya sebagai berikut.
Gambar 5.20 Tampilan Halaman Daftar Klien / Pemilik
Page 76
61
Tampilan Interface Form Data Aset
Tampilan halaman form data asset berfungsi untuk mencatat atau menginput
data asset klien yang telah disurvey, serta data pendukung lainnya. Tampilan
gambarnya sebagai berikut.
Gambar 5.21 Tampilan Halaman Form Data Asset Pemilik
Tampilan Interface Daftar Aset Pemilik
Tampilan halaman daftar asset Pemilik berfungsi untuk menampilkan seluruh
asset Pemilik yang telah disurvey atau data yang telah disimpan, ditampilkan
untuk mengetahui asset klien yang telah disurvey.
Page 77
62
Gambar 5.22 Tampilan Halaman Daftar Aset Pemilik
5.1.4 Pengujian
Penulis melakukan pengujian dengan menggunakan metode
balck-box untuk mengetahui apakah aplikasi sudah sesuai dengan
yang diharapkan oleh penulis.
1. Tabel pengujian black-box pada Validasi login admin aplikasi
Pengujian black-box pada Validasi login admin dapat diihat
Pada Tabel
Tabel 5.9 pengujian black-box pada Validasi login admin
No Skenario
Pengujian Test case
Hasil yang
diharapkan
Hasil
pengujian Kesimpulan
1. Mengosongkan
semua isian
data login, lalu
langsung
mengklik
tombol ‘login’.
Username:
-
Password:
-
Sistem akan
menolak akses
login dan
menampilkan
pesan “Username
atau Password
Salah”
Sesuai
harapan Valid
2. Hanya mengisi
data Username
dan
mengosongkan
data Password,
lalu langsung
mengklik
tombol ‘login’.
Username:
admin
Password:
-
Sistem akan
menolak akses
login dan
menampilkan
pesan “Username
atau Password
Salah”
Sesuai
harapan Valid
3. Hanya mengisi
data Password
dan
mengosongkan
data
Username, lalu
langsung
mengklik
tombol ‘login’.
Username:
-
Password:
123
Sistem akan
menolak akses
login dan
menampilkan
pesan “Username
atau Password
Salah”
Sesuai
harapan Valid
Page 78
63
4. Menginputkan
dengan kondisi
salah satu data
benar dan satu
lagi salah, lalu
langsung
mengklik
tombol ‘login’.
Username:
admin
(benar).
Password:
123456
(salah).
Sistem akan
menolak akses
login dan
menampilkan
pesan “Username
atau Password
Salah”
Sesuai
harapan Valid
5. Menginputkan
data login yang
benar, lalu
mengklik
tombol ‘login’.
Username:
admin
Password:
admin
Sistem menerima
akses login dan
kemudian
langsung
menampilkan
pesan “login
Berhasil”
Sesuai
harapan Valid
2. Tabel pengujian black-box pada Validasi input data admin
Pengujian black-box pada Validasi input pendaftaran Pemilik
dapat diihat Pada Tabel.
Tabel 5.10 pengujian black-box pada Validasi input data admin
No Skenario
Pengujian
Test
case
Hasil yang
diharapkan
Hasil
pengujian Kesimpulan
1. Mengosongkan
semua isian data
input, lalu
langsung
mengklik
tombol ‘save’.
-
Sistem akan
menolak akses
input dan
menampilkan
pesan “Maaf,
Data Anda belum
lengkap”.
Sesuai
harapan Valid
2. Menginputkan
dengan kondisi
salah satu data
dikosongkan,
lalu langsung
mengklik
tombol ‘daftar’.
-
Sistem akan
menolak akses
input dan
menampilkan
pesan “Maaf,
Data Anda belum
lengkap”
Sesuai
harapan Valid
Page 79
64
3
Menginputkan
seluruh data
dengan kondisi
salah satu data
terisi dan data
yang lain
kosong
mengklik
tombol ‘daftar’.
-
Sistem akan
menolak akses
input dan
menampilkan
pesan
4. Menginputkan
seluruh data,
lalu mengklik
tombol ‘daftar’.
- Sistem menerima
akses dan
menampilkan
pesan “Data
Telah
Disimpan!!!!” dan
menampilkan
hasil inputan.
Sesuai
harapan Valid
5.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan maka beberapa yang perlu
dipersiapkan untuk operasional sistem yang telah di buat yaitu:
1. Operasional Sistem
Aplikasi peta lokasi tanah dan bangunan menggunakan GPS berbasis
web yang dapat mengelolah data-data Pemilik, aset Pemilik dan titik lokasi
ke dalam peta digital, dan beberapa data lain yang terdapat pada aplikasi
yang digunakan untuk mencatat atau menginput, mencari data,
menghapus, mengedit data, serta membuat mencetak laporan dari data
yang telah diinputkan.
Page 80
65
Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu dan
mempermudah pada Pemilik dalam mengelolah data aset nya, sehingga
dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi waktu dalam proses penginputan
data tersebut.
2. Sumber Daya Manusia
Perlunya diadakan sosialisasi atau pelatihan kepada staff khususnya
bagian baak dan dosen sebelum menggunakan sistem yang telah dibangun.
Pelaksanaan pengenalan sistem yang telah dirancang tersebut dilakukan
berupa pelatihan terhadap personil yang telah ditentukan. Personil yang
masuk kategori ini adalah personil yang akan mengoperasikannya atupun
yang akan mengawasi dalam pelaksanaanya. Personil-personil inilah yang
nantinya akan melakukan pemrosesan data, pengoperasian ataupun
perawatan terhadap sistem yang telah dirancang tersebut.
3. Perangkat Pendukung
Untuk mendukung kelancaran proses penggunaan sistem, komputer
hendaknya disiapkan dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Personal komputer dengan processor Core i3.
2. Appserv dan PHP MyAdmin 2.10.2.
3. DVD ROM drive untuk mempermudah instalasi.
4. Operating system, Microsoft Wins 7 Starter atau versi sesudahnya.
5. Mouse, keyboard, printer.
Page 81
66
6. RAM minimal 2GB.
7. Harddisk 160 GB atau lebih.
Page 82
67
BAB VI
PENUTUP
Bab Ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diambil dari hasil
perancangan yang meliputi analisis dan pengujian pada pembahasan sebelumnya
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian, analisis dan hasil perancangan aplikasi
pendataan tanah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Pendataan tanah masih dicatat dalam pembukuan setelah pemohon atau
pemilik mengembalikan formulir permohonan hak tanah.
2. Pembuatan aplikasi pendataan tanah menggunakan software PHP dan
database MySQL untuk menggantikan pendataan tanah yang sudah ada
yaitu pendataan didalam buku yang kemudian diketik didalam aplikasi
office
3. Aplikasi pendataan tanah ini menggunakan media peta googlemaps
untuk menitikan lokasi asset milik pemohon khususnya di wilayah
ariodillah
6.2 Saran
Dengan melihat hasil yang telah dicapai dalam perancangan dan
implementasi sistem aplikasi serta dari kesimpulan yang ada, untuk
pengembangan lebih lanjut disarankan.
Page 83
68
1. Untuk pencatatan pengembalian formulir permohonan atas hak tanah
dikembangkan sebuah aplikasi yang baru.
2. Diharapkan aplikasi yang dikembangkan sudah bisa digunakan dan
diberikan pelatihan untuk staf administrator.
3. Aplikasi ini untuk pengembangan yagn akan datang dalam penentuan titik
koordinat bisa langsung terintgrasi dengan internet maka bisa diakses
dimana saja tanpa batasan waktu dan jarak.
Page 84
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta
: Andi.
Jogiyanto. 2008. Analis dan Desain Informasi. Yogyakarta : Andi
Muhammad Bakri. 2011. Hak Menguasai Tanah Oleh Negara (Paradigma Baru
Untuk Reformasi Agraria). Malang : UB Press.
Nugroho, Bunafit. 2007. Latihan Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan
MySQL dengan Dreamweaver. Gava Media. Yogyakarta
Rusli, Ronald. 2013. Membuat Aplikasi GPS dan Suara Antrian dengan PHP.
Lokomedia.Yogyakarta
S. Pressman. Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta
Sumarni. 2006. Metode Penelitian. Yogyakarta : Andi
Sarwono. 2006. Penelitian Statistik Terapan. Yogyakarta : Andi
Urip Santoso. 2011. Pendaftaran Tanah dan Peralihan Hak Atas Tanah. Jakarta
: Kencana