Top Banner

of 71

Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

Jul 07, 2018

Download

Documents

RaiRa Fivers
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    1/71

     

     APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI VIDEOMENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST-SHAMIR

     ADLEMAN (RSA) PADA DIVISI FILM PROGRAMMINGBIOSKOP BLITZMEGAPLEX  

    TUGAS AKHIR

    Oleh :

     AHMAD SHOFIAN

    0911530368

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

    UNIVERSITAS BUDI LUHUR

    JAKARTA

    2015

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    2/71

    i

     APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI VIDEOMENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST-SHAMIR

     ADLEMAN (RSA) PADA DIVISI FILM PROGRAMMINGBIOSKOP BLITZMEGAPLEX

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratanMemperoleh gelar Sarjana Komputer (S. Kom)

    Oleh :

     AHMAD SHOFIAN

    0911530368

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

    UNIVERSITAS BUDI LUHUR

    JAKARTA

    2015

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    3/71

    iii

     ABSTRAKSI

    Nim : 0911530368

    Nama : Ahmad ShofianJudul : APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI VIDEO MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST-

    SHAMIR ADLEMAN (RSA) PADA DIVISI FILM PROGRAMMING BIOSKOP

    BLITZMEGAPLEX

    Mengamankan distribusi dokumen seperti dokumen video masih sering tidakdiperdulikan saat ini. Padahal tanpa pengamanan, dokumen video yang dikirimkan dapatdimanfaatkan orang yang tidak berkepentingan seperti dimanipulasi, dibajak, dandisebarluaskan sehingga merugikan pemilik video tersebut. Hal ini menjadi sangat penting

    terutama pada divisi film programming PT. Graha Layar Prima (Bioskop Blitzmegaplex) yangbertugas menyeleksi film-film yang akan ditayangkan melalui materi cuplikan adegan dalamvideo dan trailer film. Dokumen video eksklusif ini sifatnya sangat rahasia dan hanya boleh

    diketahui serta disaksikan oleh kedua belah pihak saja yakni pihak bioskop (Eksibitor)sebagai penyedia tempat penayangan dan pihak Distributor sebagai penyedia kontentayangan (film). Dalam pengirimannya, dokumen video disimpan kedalam DVD atau flashdisk  

    dan diantarkan langsung oleh pihak Distributor ke Eksibitor untuk menjaga keamanannya.Dibutuhkan suatu solusi dalam pemecahan masalah untuk keamanan dokumen videotersebut sekaligus mempermudah pendistribusian melalui jaringan internet sehingga tidak

    diperlukan pengiriman video secara langsung. Salah satu metode yang digunakan adalahkriptografi dengan berbagai algoritmanya. Kriptografi dapat diterapkan pada objek citradigital, dan video merupakan sekumpulan objek citra digital yang membentuk suatu animasi

    atau gambar bergerak. Teknik kriptografi yang dapat digunakan dalam penyandian objek

    video adalah Algoritma Rivest-Shamir Adleman  (RSA) sehingga hanya orang-orang tertentusaja yang dapat melihat bentuk asli video yang didistribusikan dengan fasilitas enkripsi dan

    deskripsi melalui pemilihan  private key   dan  public key . Hal ini membuat keamanan datatersebut dapat dijamin kebenarannya.

    Kata Kunci : Kriptografi, Algoritma Rivest-Shamir Adleman (RSA), video

    xi+54 halaman, 34 gambar, 20 tabel, 2 lampiran

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    4/71

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    5/71

    v

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat danhidayah-Nya serta memberikan kemampuan dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program stratasatu pada Universitas Budi Luhur Jakarta.

    Besar harapan saya laporan ini dapat memberikan manfaat kepada para pembacaumumnya dan kepada mahasiswa khususnya. Selain itu laporan ini kiranya dapat menjadi

    bahan perbandingan dalam periode selanjutnya untuk menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

    Rasa syukur dan terima kasih yang mendalam ingin saya sampaikan kepada merekayang telah berjasa dalam membantu penyusunan laporan ini, kepada :

    1.  Kedua orang tua saya, yang selalu memberikan do’a, semangat, dan dukungan baik

    secara moril, materil maupun spirituil.

    2.  Bapak Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D, selaku Rektor Universitas Budi Luhur.

    3.  Bapak Goenawan Brotosaputro, S.Kom, M.Sc, selaku Dekan Fakultas TeknologiInformasi Universitas Budi Luhur.

    4.  Bapak Muhammad Ainur Rony, S.Kom, M.T.I, selaku Ketua Program Studi Teknik

    Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur.

    5.  Bapak Ir. Siswanto, MM, selaku pembimbing yang telah memberikan perhatian,pengarahan, dan bimbingan dengan sabar sehingga penyusunan laporan ini dapat

    selesai dengan baik.

    6.  Segenap dosen dan karyawan Universitas Budi Luhur, khususnya Kampus Salemba.

    7. 

    Bapak Rusli Eddy dan Enrico Fermi, selaku pembimbing tugas akhir pada PT GrahaLayar Prima (Blitzmegaplex).

    8.  Teman-teman di kantor PT Graha Layar Prima (Blitzmegaplex) yang telah memberikandukungan, masukan informasi dan pengetahuannya.

    9.  Teman-teman mahasiswa di Kampus Salemba Universitas Budi Luhur dengan

    kebersamaan, dukungan dan perhatiaannya.

    Tidak ada sesuatu yang sempurna, termasuk penyusunan laporan ini. Dengan kesadaran

    tersebut dan dengan keinginan untuk selalu lebih baik, maka saran dan kritik yangmembangun sangat diharapkan demi kesempurnaan di masa yang akan datang.

     Akhir kata, semoga rahmat dan karunia ALLAH SWT selalu tercurah kepada semua pihakyang telah membantu penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Jakarta, Desember 2014

    Penulis

     Ahmad Shofian

    NIM : 0911530368

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    6/71

    vi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 : Ilustrasi Enkripsi Dari Algoritma RSA .................................................... 6Tabel 2.2 : Ilustrasi Dekripsi Dari Algoritma RSA .................................................... 6Tabel 3.1 : Nilai Indeks Warna Data Gambar 2x2 Piksel pada Video ......................... 32

    Tabel 3.2 : Nilai Indeks Warna untuk Enkripsi ........................................................ 32Tabel 3.3 : Nilai Hasil Enkripsi ............................................................................. 34

    Tabel 3.4 : Pembagian Nilai Enkripsi Menjadi Blok 8 bit atau 1 byte ......................... 34Tabel 3.5 : Nilai Indeks Warna Bitmap Hasil Enkripsi .............................................. 34Tabel 3.6 : Penggabungan 2 Nilai Suatu Piksel Menjadi Blok 16 bit atau 2 byte ......... 35Tabel 3.7 : Nilai Hasil Dekripsi ............................................................................. 35

    Tabel 4.1 : Keterangan Tombol pada Form Login ................................................... 39Tabel 4.2 : Keterangan Tombol pada Form Utama ................................................. 40Tabel 4.3 : Keterangan Elemen pada Form Pembentukan Kunci............................... 41

    Tabel 4.4 : Keterangan Elemen pada Form Enkripsi Video ....................................... 42Tabel 4.5 : Keterangan Elemen pada Form Dekripsi Video ...................................... 43Tabel 4.6 : Rencana Pengujian Aplikasi ................................................................. 48Tabel 4.7 : Pengujian Pembentukan Kunci ............................................................ 48Tabel 4.8 : Pengujian Enkripsi ............................................................................. 49Tabel 4.9 : Pengujian Dekripsi ............................................................................. 49Tabel 4.10 : Hasil Pengujian Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video ............................. 50

    Tabel 4.11 : Hasil Pengujian Lama Proses Dan Ukuran File Hasil Enkripsi/Dekripsi ....... 50

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    7/71

    vii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 : Citra Sebagai Matrik ......................................................................... 8Gambar 2.2 : Representasi Pixel Dalam Bitmap ....................................................... 9Gambar 2.3 : Representasi Bitmap 8 bit Terhadap Tabel Indeks Warna ...................... 9

    Gambar 2.4 : Representasi Image  Kriptografi .......................................................... 14Gambar 2.5 : Representasi Video Kriptografi ........................................................... 15Gambar 3.1 : Laptop ASUS X201E .......................................................................... 20Gambar 3.2 : Rancangan Layar Halaman Login  ....................................................... 20Gambar 3.3 : Rancangan Layar Menu Dashboard ..................................................... 21Gambar 3.4 : Rancangan Layar Menu Buat Kunci RSA .............................................. 21

    Gambar 3.5 : Rancangan Layar Menu Enkripsi Video ................................................ 22Gambar 3.6 : Rancangan Layar Menu Dekripsi Video ................................................ 23Gambar 3.7 : Diagram Use Case  Perangkat Lunak ................................................... 24Gambar 3.8 : Flowchart  Menu Utama ..................................................................... 25Gambar 3.9 : Flowchart Menu Buat Kunci RSA ......................................................... 26Gambar 3.10 : Flowchart  Menu Enkripsi Video........................................................... 27

    Gambar 3.11 : Flowchart  Menu Dekripsi Video .......................................................... 28Gambar 3.12 : Representasi Pergantian Gambar Pada Video ....................................... 30Gambar 3.13 : Diagram Blok Proses Enkripsi / Dekripsi Video ..................................... 31Gambar 3.14 : Potongan 2x2 Piksel Gambar Dari Suatu Video ..................................... 31

    Gambar 4.1 : Form  Menu Login  ............................................................................. 38Gambar 4.2 : Form  Menu Utama ............................................................................ 39

    Gambar 4.3 : Form  Pembentukan Kunci .................................................................. 40

    Gambar 4.4 : Form  Enkripsi Video .......................................................................... 41Gambar 4.5 : Form Dekripsi Video ......................................................................... 43Gambar 4.6 : Tampilan Menu Login  Untuk Memasukan Username  dan Password ......... 44Gambar 4.7 : Representasi Pembentukan Kunci Pada Aplikasi ................................... 45Gambar 4.8 : Representasi Enkripsi Video Pada Aplikasi ........................................... 45Gambar 4.9 : Representasi Enkripsi Video Pada Aplikasi ........................................... 46Gambar 4.10 : Keterangan Detail Proses dan Hasil Video Enkripsi................................ 46

    Gambar 4.11 : Representasi Dekripsi Video Pada Aplikasi ........................................... 47Gambar 4.12 : Keterangan Detail Proses dan Hasil Video Dekripsi ............................... 47Gambar 4.13 : Video Trailer  Film ‘The Avengers ’ Berdurasi 16 detik  ............................. 51

    Gambar 4.14 : Video Trailer ‘The Avengers ’ Berdurasi 16 Detik Hasil Enkripsi ............... 51Gambar 4.15 : Video Hasil Dekripsi Trailer Film ‘The Avengers ’ ................................... 52

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    8/71

    viii

    DAFTAR SIMBOL

    Terminator

    Digunakan untuk menggambarkan kegiatan awal /akhir suatu proses

    Decision

    Diguanakan untuk menggambarkan suatu keputusan / tindakan yang harus diambil pada kondisi tertentu

    Data Input / Data Output

    Digunakan untuk mewakili data masuk atau data keluar

    Line Connector

    Digunakan untuk menghubungkan satu simbol dengan

    simbol lainnya

    Process / Action

    Digunakan untuk menyatakan kegiatan yang akanditampilkan

    Entity

    Digunakan untuk menggambarkan sebuah entitas

    Ent_x

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    9/71

    ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    LEMBAR JUDUL ...................................................................................................... iLEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii

     ABSTRAKSI ............................................................................................................ iiiSURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................... ivKATA PENGANTAR .................................................................................................. vDAFTAR TABEL ....................................................................................................... viDAFTAR GAMBAR ................................................................................................... viiDAFTAR SIMBOL .................................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 11.  Latar Belakang ............................................................................................ 12.  Masalah ..................................................................................................... 23.  Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

    4.  Ruang Lingkup Permasalahan ....................................................................... 25.  Metode Perancangan ................................................................................... 2

    a.  Identifikasi Masalah ............................................................................... 2b.   Analisis Masalah .................................................................................... 2

    c.  Perancangan Sistem .............................................................................. 2d.  Pengujian ............................................................................................. 3

    e.  Implementasi ........................................................................................ 3

    6. 

    Sistematika Penulisan .................................................................................. 3

    BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 41.  RSA ........................................................................................................... 4

    a.  Notifikasi Matematika Untuk RSA ............................................................. 41) Modulo ........................................................................................... 42) Greatest Common Divisor  (A,B) ......................................................... 4

    b.  Rumusan Algoritma RSA......................................................................... 5c.  Letak Keamanan RSA ............................................................................. 7

    2.  Citra Digital ................................................................................................ 8

    a. Jenis-jenis Format Citra Digital ................................................................ 81) Bitmap ........................................................................................... 8

    a)  Bitmap 8 Bit Indexed Colour (Sistem Pengindeksan Warna) ............ 9

    2) Joint Photographic Experts Group  (JPEG) ........................................... 103.   Video  ........................................................................................................ 10

    a.  Frame Rate  ........................................................................................... 10

    b.  Resolusi dan Frame Size  ......................................................................... 11c.  Format Video ........................................................................................ 11

    1)  Audio Video Interleaved  (AVI) ........................................................... 11

    2) Moving Picture Experts Group  (MPEG) ................................................ 123) 3GPP Format File  (3GP) .................................................................... 124) Flash Video  (FLV) ............................................................................ 12

    5) Shockwave Flash  (SWF) ................................................................... 126) MOV Format Video  ........................................................................... 12

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    10/71

    ix

    7) Windows Media Video  (WMV) ........................................................... 128) Video Object  (VOB) .......................................................................... 139) Matroska Video (MKV) ...................................................................... 13

    4.   Audio ......................................................................................................... 13a.  Format Audio ........................................................................................ 13

    1) Waveform Audio (WAV) ................................................................... 13

    2)  Audio Interchange File Format (AIFF) ................................................ 133) MPEG Audio Layer 3  (MP3) ............................................................... 134)  Advanced Audio Coding  (AAC) .......................................................... 145) MIDI  .............................................................................................. 14

    5.  Kriptografi Pada Video ................................................................................. 146.  Studi Literatur ............................................................................................. 15

    BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM ............................................ 191.   Analisa Masalah .......................................................................................... 192.  Solusi Pemecahan Masalah ........................................................................... 193.  Rancangan Program .................................................................................... 19

    a.   Arsitektur Sistem Usulan ........................................................................ 19

    b.  Komponen Yang Digunakan .................................................................... 19c.  Rancangan Layar................................................................................... 20

    1) Rancangan Layar Halaman Login  ....................................................... 202) Rancangan Layar Menu Dashboard  .................................................... 21

    3) Rancangan Layar Menu Buat Kunci RSA ............................................. 214) Spesifikasi Layar Enkripsi Video ......................................................... 22

    5) Rancangan Layar Dekripsi Video ........................................................ 22

    d. 

    Diagram Alur ........................................................................................ 231)  Flowchart  ....................................................................................... 25

    a)  Flowchart  Menu Utama ............................................................... 25b)  Flowchart  Menu Buat Kunci RSA .................................................. 26c)  Flowchart Menu Enkripsi Video .................................................... 27d)  Flowchart Menu Dekripsi Video .................................................... 28

    4.  Proses Pembentukan Kunci .......................................................................... 29

    5.  Proses Enkripsi ........................................................................................... 306.  Proses Dekripsi ........................................................................................... 307.  Enkripsi Dan Dekripsi Video Dengan Algoritma RSA ......................................... 30

    8.  Pembentukan Kunci ..................................................................................... 329.  Enkripsi Nilai Indeks Warna .......................................................................... 3410. Dekripsi Video............................................................................................. 35

    BAB IV ALGORITMA DAN IMPLEMENTASI PROGRAM .................................................. 361.   Algoritma ................................................................................................... 36

    a.   Algoritma Pembentukan Kunci ................................................................ 36b.   Algoritma Enkripsi ................................................................................. 37c.   Algoritma Dekripsi ................................................................................. 37

    2.  Implementasi ............................................................................................. 37a.  Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ..................................... 37b.  Instalasi Program .................................................................................. 38

    c.  Implementasi Antarmuka ....................................................................... 381) Form Login  ..................................................................................... 38

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    11/71

    ix

    2) Form Menu Utama ........................................................................... 393) Form Pembentukan Kunci ................................................................. 404) Form Enkripsi Video ......................................................................... 41

    5) Form Dekripsi Video ......................................................................... 423.  Uji Coba Program ........................................................................................ 44

    a.  Login ................................................................................................... 44

    b.  Buat Kunci RSA ..................................................................................... 44c.  Enkripsi Video ....................................................................................... 45d.  Dekripsi Video ....................................................................................... 47

    4.  Kasus dan Hasi Pengujian ............................................................................ 48a.  Pengujian Pembentukan Kunci ................................................................ 48b.  Pengujian Enkripsi ................................................................................. 49

    c. 

    Pengujian Dekripsi ................................................................................. 49d.  Contoh Kasus Pengujian Aplikasi ............................................................. 505.  Kesimpulan Pengujian .................................................................................. 52

    BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 531.  Kesimpulan ................................................................................................ 53

    2.  Saran ......................................................................................................... 53

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 54

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    12/71

    1

    BAB IPENDAHULUAN

    1. Latar BelakangPT. Graha Layar Prima (Blitzmegaplex) merupakan jaringan bioskop terbesar kedua

    di Indonesia saat ini yang memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 2006.

    Selama 8 tahun, Blitzmegaplex telah memiliki total 83 layar yang tersebar di kota-kotabesar di Indonesia seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Balikpapan, dan Batam.Dalam memenuhi komitmennya untuk senantiasa memberikan pengalaman dankenikmatan menonton terbaik untuk masyarakat Indonesia, Blitzmegaplex selalumemberikan pilihan jenis film-film berkelas dunia yang lebih beragam dan memilikiperbedaan dengan jaringan bioskop lainnya. Oleh karena itu peran divisi film

     programming  dalam memilih film-film yang akan ditayangkan di Blitzmegaplex menjadisangat penting demi mencapai tujuan tersebut.Proses pemilihan film dilakukan dengan cara menyeleksi konten film yang ditawarkan

    oleh para Importir film independent  kepada pihak bioskop sebelum terjadi kesepakatanuntuk ditayangkan secara umum. Konten yang ditawarkan ini meliputi informasimengenai film dalam bentuk data tertulis dan juga video berupa cuplikan adegan

    ataupun trailer film. Dokumen video eksklusif ini sifatnya sangat rahasia dan hanyaboleh diketahui dan disaksikan oleh kedua belah pihak saja yakni pihak bioskop(Eksibitor) sebagai penyedia tempat penayangan dan pihak Importir (Distributor) sebagaipenyedia konten tayangan (film). Dalam pengirimannya, dokumen video tersebut

    disimpan kedalam DVD atau flashdisk  dan diantarkan langsung oleh pihak Distributor keEksibitor untuk menjaga keamanannya. Pengiriman melalui layanan internet seperti email  

    ataupun FTP (File Transfer Protocol ) masih sangat dihindarkan demi kepentingan

    keamanan dokumen yang bisa dengan mudah dimanfaatkan orang yang tidakberkepentingan seperti dimanipulasi, dibajak, dan disebarluaskan sehingga merugikanpemilik video tersebut.

    Dibutuhkan suatu solusi untuk keamanan dokumen video tersebut sekaligusmempermudah pendistribusian melalui jaringan internet sehingga tidak diperlukanpengiriman video secara langsung. Untuk itu peran keamanan pada data komputerkhususnya file  video sangat diperlukan. Layanan keamanan ini dapat diwujudkan dengan

    mengimplementasikan teknik-teknik penyandian yaitu kriptografi. Kriptografi merupakanilmu yang bersandarkan pada teknik matematika untuk menangani keamanan informasiseperti kerahasiaan, keutuhan data dan otentikasi entitas. RSA merupakan algoritma

    praktis yang mengimplementasikan sistem kriptografi kunci publik yang dikembangkanoleh Ron Rivest, Adi Shamir dan Leonard Adleman yang diperkenalkan pada tahun 1977dan dipatenkan oleh MIT. Keamanan algoritma RSA terletak pada sulitnya memfaktorkan

    bilangan yang besar menjadi bilangan faktor-faktor prima. Pemfaktoran dilakukan untukmemperoleh kunci  private . Oleh karena kelebihan algoritma RSA dalam mengenkripsipesan, maka dapat dilakukan pengimplementasian algoritma tersebut pada file   video

    dengan menganalisa penerapan algoritma RSA terhadap elemen penyusun file  video agardapat menyandikan atau mengkodekan bilangan-bilangan disetiap bingkai atau framegambar pada video.

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    13/71

    2

    2. MasalahPermasalahan yang diangkat dalam tugas akhir ini ialah saat ini divisi film 

     programming   di PT Graha Layar Prima (Blitzmegaplex) masih menerima file   videocuplikan adegan maupun trailer film penawaran dari Distributor secara langsung melalui

    media penyimpanan berbentuk fisik dan dalam kondisi file  orisinil yang belum terproteksi.Padahal file   video ini sifatnya sangat rahasia, dilindungi hukum, dan tidak bolehdisebarluaskan sampai adanya perjanjian resmi antar kedua belah pihak.

    3. Tujuan PenulisanBerdasarkan latar belakang dan masalah di atas, dapat dibuatkan aplikasi desktop

    untuk enkripsi dan dekripsi video menggunakan algoritma RSA pada divisi film programming Blitzmegaplex menggunakan aplikasi Visual Basic .NET. Aplikasi ininantinya sebagai pembuka file  video (dekripsi) yang terenkripsi dan akan ditampilkan jikakunci yang dimasukkan benar sesuai algoritma yang diterapkan yaitu RSA. Selainmelakukan dekripsi, melalui aplikasi ini proses enkripsi file   video dapat dilakukan.Sehingga nantinya aplikasi ini menjadi perantara untuk setiap file  video yang dienkripsi

    maupun didekripsi. Hal ini bertujuan sebagai antisipasi jika file  video diterima oleh orangyang tidak seharusnya, maka orang yang membuka file   video tersebut tidak dapatmelihat tampilan sebenarnya karena telah dienkripsi sesuai algoritma yang akandiimplementasikan yaitu RSA.

    4. Ruang Lingkup PembahasanPada penulisan laporan tugas akhir ini pembahasan dibatasi pada masalah yang

    berhubungan dengan proses enkripsi dan dekripsi video pada divisi film  programmingbioskop Blitzmegaplex. Informasi yang akan disajikan meliputi beberapa hal sebagaiberikut:a.   Algoritma kriptografi menggunakan algoritma kriptografi RSAb.  Format   file   video untuk enkripsi dan dekripsi adalah AVI dengan durasi singkat

    maksimal 2 menitc.  Kunci private dan kunci public  dipilih sesuai dengan hasil algoritma RSA

    d.  Bahasa pemrograman yang digunakan untuk implementasi adalah Visual Basic .NET  

    5. Metode Perancangan

    Metode yang diterapkan di dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah metodologiWaterfall. Adapun tahap-tahap metode ini sebagai berikut:a.  Identifikasi Masalah 

    Tahap ini merupakan tahapan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yangdihadapi. 

    b.   Analisis Masalah

     Analisa penerapan algoritma RSA terhadap file   video untuk mendapatkanperhitungan yang tepat agar proses enkripsi dan deksripsi dapat berjalan sesuaialgoritma yang dimaksud.

    c.  Perancangan SistemPerancangan dilakukan dengan cara merumuskan perhitungan untuk proses enkripsiatau dekripsi menggunakan algoritma RSA terhadap file   video. Serta menentukan

    user interface   (tampilan antarmuka) untuk mempermudah user   menggunakanaplikasi.

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    14/71

    3

    d.  PengujianPengujian dilakukan dengan menggunakan metode black box .

    e.  ImplementasiImplementasi hasil rancangan dilakukan menggunakan aplikasi Visual Basic .NET  pada Microsoft Visual Studio 2013.

    6. Sistematika PenulisanPenulisan laporan tugas akhir ini terbagi dalam lima bab, di bawah ini adalah uraian

    singkat masing-masing bab. 

    BAB I : PENDAHULUANBab ini berisi tentang latar belakang penulisan laporan tugas akhir.Permasalahan yang diangkat, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini,ruang lingkup permasalahan dan batas penyelesaian, metode perancanganyang dipakai serta sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORIBab ini berisi tentang pembahasan mengenai struktur dasar file   video,

    kriptografi, teknik kriptografi pada RSA, pemrograman Visual Basic .NET

    BAB III : ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAMBab ini berisi tentang analisa-analisa pendukung pembuatan sistem,

    rancangan-rancangan untuk membuat aplikasi ini termasuk diagram konteks

    dan flowchart program, serta perancangan antarmuka program.

    BAB IV : IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAMBab ini berisi penerapan atau implementasi rancangan yang dibuat,

    pembahasan algoritma dan aplikasi program, dan tampilan antar mukaaplikasi. Hasil akhir diuji pada proses enkripsi dan dekripsi file  video. Setelahdiuji kemudian dibahas juga tentang analisa hasil program.

    BAB V : PENUTUPBab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah

    dilakukan. Dengan kesimpulan dan saran yang dijelaskan dalam bab ini,diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pengembangan pembuatanaplikasi selanjutnya.

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    15/71

    4

    BAB IILANDASAN TEORI

    1. RSADari sekian banyak algoritma kriptografi kunci-publik yang pernah dibuat, algoritma

    yang paling popular adalah algoritma RSA. Algoritma ini melakukan pemfaktoranbilangan yang sangat besar. Oleh karena alasan tersebut RSA dianggap aman. Untukmembangkitkan dua kunci, dipilih dua bilangan prima acak yang besar. Algoritma RSAdibuat oleh 3 orang peneliti dari MIT (Massachussets Institute of Technology ) padatahun 1976, yaitu Ron (R)ivest, Adi (S)hamir, dan Leonard (A)dleman.

    RSA mengekspresikan teks-asli yang dienkripsi menjadi blok-blok yang mana setiap

    blok memiliki nilai bilangan biner yang diberi symbol “n”, blok teks-asli “M” dan blok teks-kode “C”. Untuk melakukan enkripsi pesan “M”, pesan dibagi ke dalam blok-blok numericyang lebih kecil daripada “n” (data biner dengan pangkat terbesar). Jika bilangan primayang panjangnya 200 digit , dapat ditambahkan beberapa bit 0 di kiri bilangan untukmenjaga agar pesan tetap kurang dari nilai “n”. (Dony Ariyus, 2008, 52).Besaran yang digunakan pada algoritma RSA (Dony Ariyus, 2008, 55) :

    a. p dan q bilangan prima (rahasia)b. r = p * q (rahasia)c. Φ(n) = (p – 1)(q – 1) (rahasia)d. PK (kunci enkripsi) (tidak rahasia)

    e. SK (kunci dekripsi) (rahasia)f. X (teks-asli) (rahasia)

    g. Y (teks-kode) (tidak rahasia)

    a.  Notasi Matematika Untuk RSASeseorang harus memahami beberapa notasi matematika dasar, teori dan

    formula untuk dapat memahami algoritma RSA. Hal tersebut dibutuhkan untukmendukung semua kalkulasi yang dilakukan dalam algoritma RSA.

    1)  Modulo

    Didenotasikan dengan 'x mod m' atau 'x % m' dalam beberapa bahasakomputer.a) x % m = x mod m = pembagian x dengan m dan mengambil sisanya

    b) Contoh: 25 mod 5 = 0 karena 5 habis membagi 25c) 25 mod 4 = 1 karena 25 / ( 4 * 6 ) menyisakan 1d) x mod m = x jika dan hanya jika x < m

    2)  GCD(A,B)Greatest Common Divisor   atau sering disingkat GCD adalah operasi yang

    sering digunakan dalam manipulasi bilangan bulat (bilangan yang tidak memilikiangka dibelakang koma, bukan tergolong bilangan riil) dan banyak digunakandalam banyak operasi terapan misalnya dalam ilmu kriptografi dan hash table .

    GCD atau juga dikenal sebagai FPB (Faktor Persekutuan terBesar), mencari nilaifaktor pembagi bersama yang paling besar dari dua nilai masukkan.Misalnya : GCD(80, 12)

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    16/71

    5

    a) Faktor pembagi dari 80 adalah 1, 2, 4, 5, 8, 10, 16, 20, 40 dan 80 itu sendirib) Faktor pembagi dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6 dan 12 itu sendiric) Faktor pembagi bersama untuk nilai 80 dan 12 adalah 1, 2 dan 4

    d) Dari faktor pembagi bersama tersebut yang terbesarnya adalah 4e) Jadi GCD(80, 12) = 4

     Ada cara lain untuk mencari nilai GCD, selain dengan cara mencari masing-masing faktor pembagi dan kemudian menentukan faktor pembagi bersamanyadan mengambil nilai yang terbesar, yaitu dengan menggunakan algoritmaEuclidean , namun sebaiknya kita harus mengerti terlebih dahulu konsep tentangPembagian Bilangan Bulat. Algoritma Euclidean   dapat dijelaskan denganalgoritma abstrak berikut ini.

    Misalkan: GCD (m, n)a) Selama n tidak sama dengan 0 lakukan langkah 2 dan langkah 3, namun jikasama dengan nol maka langsung kerjakan langkah 4

    b) Ambil sisa dari pembagian m dengan nilai n, dan simpan di rc) Ganti nilai m lama dengan n lama dan ganti nilai n yang lama dengan r (sisa

    bagi), kemudian kerjakan lagi langkah 2

    d) Pada langkah ini nilai m adalah GCD-nya asalkan nilai n sudah bernilai 0.

    b.  Rumusan Algoritma RSATerdapat 3 algoritma pada sistem kriptografi RSA, yaitu algoritma pembangkitan

    kunci, algoritma enkripsi, dan algoritma dekripsi. Algoritma RSA didasarkan padateorema Euler  yang menyatakan bahwa nilai aΦ(n) ≡ 1 (mod n) yang dalam hal ini:

    1) a harus relatif prima terhadap n atau gcd(a, n) = 1

    2) Φ(n) = n(1-1/p1)(1-1/p2) … (1-1/pn), yang dalam hal ini p1, p2, …, pn adalahfaktor prima dari n.

    3) Φ(n) adalah fungsi yang menentukan berapa banyak bilangan 1, 2, 3, …, n yangrelatif prima terhadap n.Berdasarkan persamaan (Xe) d ≡ X (mod r) maka enkripsi dan dekripsi

    dirumuskan sebagai berikut:1) Ee(X) = Y ≡ Xe (mod n), rumus untuk enkripsi

    2) Dd(Y) = X ≡ Yd (mod n), rumus untuk dekripsi. Sebelum melakukan enkripsi dan dekripsi terlebih dahulu dilakukan pembangkitan

    kunci dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1) p dan q merupakan bilangan prima. Hitung n = p x q2) Hitung nilai Φ(n) = (p-1) x (q-1)3) Menentukan nilai e yang merupakan kunci umum untuk enkripsi. Nilai e

    harus relatif prima terhadap Φ(n) atau GCD(e, Φ(n)) = 14) Nilai d merupakan kunci rahasia untuk dekripsi. Nilai d didapatkan dengan

    persamaan e x d = 1 + k x Φ(n) atau d = (1 + k x Φ(n))/e

    Contoh:Misalkan Ani mengirim pesan “HELLO WORLD ” kepada Budi dengan nilai

    numerik pesan adalah 07 04 11 11 14 26 22 14 17 11 03. Dengan p = 7, q = 11, n

    = p x q = 77, dan Φ(n) = (p-1) x (q-1) = 60. Kemudian Ani memilih kunci umum e= 17, dan syarat memenuhi karena GCD (17, 60) = 1. Lalu pasangan kunci rahasia d= 53 yang didapat dari k = 15 dan d = (1 + k x Φ(n))/e = (1 + 15 x 60)/17. Ani

    melakukan enkripsi dengan kunci umum untuk menghasilkan ciphertext . Kemudian

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    17/71

    6

    Budi melakukan dekripsi dengan kunci rahasia untuk menghasilkan plaintext . Sebagaiilustrasi dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2.

    Tabel 2.1 : Ilustrasi Enkripsi Dari Algoritma RSA  

    ENKRIPSI

    Teks Asli (X) Desimal (X) Y=Xe (mod n) Teks kode (Y)

    H 7 717 mod 77 28

    E 4 417 mod 77 16

    L 11 1117 mod 77 14

    L 11 11

    17

     mod 77 14O 14 1417 mod 77 42

    26 2617 mod 77 38

    W 22 2217 mod 77 22

    O 14 1417 mod 77 42

    R 17 1717 mod 77 19

    L 11 1117 mod 77 44

    D 13 1317 mod 77 75

    Tabel 2.2 : Ilustrasi Dekripsi Dari Algoritma RSA  

    Dekripsi

    Teks kode (Y) X=Y d (mod n) Desimal (X) Teks Asli (X)

    28 2853 mod 77 7 H

    16 1653 mod 77 4 E

    14 1453 mod 77 11 L

    14 1453 mod 77 11 L

    42 4253 mod 77 14 O

    38 3853 mod 77 26

    22 2253 mod 77 22 W

    42 4253 mod 77 14 O

    19 1953 mod 77 17 R

    44 4453 mod 77 11 L

    75 7553 mod 77 13 D

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    18/71

    7

    c. 

    Letak Keamanan Pada RSAKeamanan algoritma RSA terletak pada tingkat kesulitan dalam memfaktorkan

    bilangan non-prima menjadi faktor primanya, yang dalam hal ini r = p x q. Sekali r

    berhasil difaktorkan menjadi p dan q maka Φ(r) = (p-1) (q-1) dapat dihitung.Selanjutnya, karena kunci enkripsi PK diumumkan (tidak rahasia) maka kunci dekripsiSK dapat dihitung dari persamaan PK . SK ≡ 1 (mod Φ(r)). Penemu algoritma RSA

    menyarankan agar panjang nilai p dan q lebih dari 100 digit. Dengan demikian hasilkali r = p x q akan lebih dari 200 digit. (Doni Ariyus, 2008, 162).

    2. Citra Digital  Citra digital   merupakan citra yang diambil berdasarkan sampling   dan kuantisasi

    tertentu sehingga citra digital   ini terbentuk dari  pixel-pixel   yang besarnya tergantungpada besar kecilnya sampling  dan nilainya (besarnya derajat keabuan) tergantung padakuantisasi.

    Pada penulisan ini akan membahas gambar pada lingkungan digital   atau seringdisebut citra digital , dimana komputer sebagai media untuk melakukan pengolahan citrayang dirancang sesuai tujuan dan fungsinya. Selain komputer, beberapa mesin digital

    seperti kamera digital merupakan salah satu alat yang dapat menghasilkan citra digital .Pengolahan citra digital   (image proccessing ) merupakan suatu sistem dimana prosesdilakukan dengan masukan berupa citra (image ) dan hasilnya juga berupa citra.Pengolahan citra mempunyai dua tujuan utama yaitu:

    a. Memperbaiki kualitas citra, dimana citra yang hasilkan dapat menampilkan informasisecara jelas atau dengan kata lain manusia dapat melihat informasi yang diharapkan

    dengan menginterprestasikan (persepsi manusia) citra yang ada.

    b. Mengekstraksi informasi ciri yang menonjol pada suatu citra, dimana hasilnya adalahinformasi citra dimana manusia mendapatkan informasi ciri dari citra secara numerikatau dengan kata lain komputer (mesin) melakukan interprestasi terhadap informasiyang ada pada citra melalui besaran-besaran data yang dapat dibedakan secara jelas(besaran-besaran ini berupa besaran numerik). (Achmad Basuki, Jozua F. Palandi,Fatchurrohman, 2005, 1)Citra digital  didefinisikan sebagai fungsi f(x, y) dimana x menyatakan nomor baris, y

    menyatakan nilai kolom dan f menyatakan nilai derajat keabuan dari citra warna. Sepertiyang terlihat pada gambar 2.1.

    Representasi gambar 2.1 adalah representasi dari citra gray-scale (menggunakan

    derajat keabuan) atau citra keabuan. Citra tersebut menggunakan model RGB (Red- Green-Blue ) yang terdiri dari 3 buah matrik gray-scale  yang berupa matrik untuk Red  (R-Layer ), matrik untuk Green   (G-Layer ) dan matrik untuk Blue   (B-Layer ). R-Layer  adalah

    matrik yang menyatakan derajat kecerahan warna merah menggunakan skala keabuandengan 0 menyatakan gelap (hitam) dan 255 menyatakan terang (putih), dengan katalain semakin tinggi nilainya maka nilai warna merah semakin dominan terlihat. Begitu

     juga dengan G-Layer sebagai matrik yang menyatakan derajat kecerahan untuk warnahijau, dan B-Layer  untuk matrik yang menyatakan derajat kecerahan warna biru.

    Model matrik pada citra digital memungkinkan dilakukannya operasional-operasional

    matrik, seperti aritmatika matrik seperti hal penjumlahan, pengurangan dan perkalian didalam matrik maupun proses di dalam matrik seperti invers  dan tranpose . (Rifki Sadikin,2012, 85).

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    19/71

    8

    Operational-operational matrik tidak diterapkan pada pemrograman, karena haltersebut sudah di sajikan pada modul Visual Basic sehingga dapat digunakansepenuhnya tanpa harus menjabarkan rumusan matrik yang ada.

    Gambar 2.1 : Citra Sebagai Matrik

    a. Jenis-jenis format  citra digital  

    1) BitmapBitmap didefinisikan sebagai jaring persegi panjang regular dari suatu sel yang

    disebut  pixel , setiap  pixel berisi nilai warna. Mereka dicirikan oleh dua parameter, jumlah  pixel   dan isi informasi (kedalaman warna / colour depth ) per  pixel . Ada

    atribut lain yang diterapkan untuk bitmap  tetapi mereka derivasi dari dua parameter

    mendasar. Bitmap selalu berorientasi horizontal dan vertikal. Pixel harusdipertimbangkan persegi meskipun dalam prakteknya mereka mungkin memiliki rasio

    aspek lain. Dalam sebagian besar situasi bitmap digunakan untuk mewakili gambarpada komputer. Format BMP sebagai input  dan juga output , karena BMP setiap pixelnya memiliki warna sendiri dan juga menggunakan model warna yaitu RGB yang

    210 186 164 156 157 155 154 154 147 130 113 120 136

    134 122 137 138

    179 166 152 144 148 144 167 168 158 141 123 119 132

    136 124 130 128

    103 186 164 156 157 155 154 154 147 130 113 120 136

    134 122 137 138

    97 186 164 156 157 155 154 154 147 130 113 120 136

    134 122 137 138

    147 166 152 144 148 144 167 168 158 141 123 119 132

    136 124 130 128

    136 186 164 156 157 155 154 154 147 130 113 120 136

    134 122 137 138

    152 166 152 144 148 144 167 168 158 141 123 119 132

    136 124 130 128

    129 186 164 156 157 155 154 154 147 130 113 120 136

    134 122 137 138

    103 166 152 144 148 144 167 168 158 141 123 119 132

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    20/71

     

    tidak melakukterlihat pada G

    a)  Bitmap 8 BIndexe

    ekonomis

     pixel . Sepeyang terkawarna tetawarna. Re

    gambar 2.

    Gambar 2.3

     Ada snilai indekkualitas gmenyimpabit bitm 

    pengindekmewakili

    n kompresi apapun (lossles compression ). Lebambar 2.2.

    ambar 2.2 : Representasi Pixel  di Dalam Bitmap  

    it Indexed Colour (Sistem Pengindeksan Warna)d colour (sistem pengindeksan warna) adalntuk menyimpan warna pada bitmap  tanpa me

    rti halnya dengan 8 bit bitmap  abu-abu, setiapit dengan itu, hanya sekarang nilai dalam byt 

      pi indeks terhadap suatu tabel warna yang diseresentasi bitmap 8 bit terhadap tabel indeks wa

    .

    : Representasi Bitmap  8 bit Terhadap Tabel Ind

     jumlah atribut menarik pada sistem pengindes warna yang kurang dari 256 warna dalam gambar tidak akan jauh berbeda dengan bitm n sepertiga data. Sebuah operasi umum untuk p   yang besar adalah dengan mengkonver

    san warna dengan mengoptimalkan palette  yaitarna yang tersedia dalam bitmap .

    9

    ih jelas seperti yang

    ah cara yang lebihggunakan 3 byte per

     pixel memiliki 1 byte  yang tidak lagi nilaiut palette  atau tabelna dapat dilihat pada

    ks Warna

    san warna. Jika adaambar bitmap , maka p   24 bit dan hanyaengurangi ukuran 24

    sikannya ke sistem

    u  palette  yang paling

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    21/71

    10

    2) JPEGJPEG atau Joint Photographic Experts Group  adalah format  gambar yang banyak

    digunakan untuk menyimpan gambar-gambar dengan ukuran lebih kecil dengan

    ekstensi .jpg atau .jpeg. Selain itu, JPEG juga mampu menayangkan warna dengankedalaman 24-bit true color . Mengkompresi gambar dengan sifat lossy  dan umumnyadigunakan untuk menyimpan gambar-gambar hasil foto. File   JPEG dapat

    menghasilkan gambar yang hampir seperti aslinya.File  JPEG dapat menghasilkan warna sampai dengan 16 juta warna. Namun jika

    ditampilkan pada web browser , hasil yang dapat ditampilkan hanya terbatas sampaidengan 216 warna saja. Web browser  akan menggantikan warna yang tidak tersediadengan warna yang serupa yang tersedia, hingga tampilan gambar tetap akanterlihat detail .

    3. Video Video merupakan sebuah film atau gambar hidup yang dihasilkan dengan rekaman

    dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figure  palsu) dengan menggunakan kamera,dan memiliki fungsi dua dimensi yang terbentuk dari penglihatan dalam suatu tempat(scene ) yang merupakan basis dari pembentukan video. Secara umum video dibagi

    menjadi dua macam, yaitu :Pengolahan citra mempunyai dua tujuan utama yaitu:a. Analog, yaitu video hasil tangkapan lensa kamera terhadap tempat (scene ) yang

    discene  secara vertikal dan horizontal oleh video kamera.

    b. Digital , yaitu video yang direpresentasikan sebagai sebuah matriks yang masing-  masing elemennya merepresentasikan nilai intensitas.

     Video  digital pada dasarnya tersusun atas serangkaian frame . Rangkaian frame  

    tersebut ditampilkan pada layar dengan kecepatan tertentu , tergantung pada frame rate  yang diberikan (dalam frame   per second ). Jika frame rate  cukup tinggi, mata manusiatidak dapat menangkap gambar atau frame , melainkan menangkapnya sebagairangkaian yang kontinu/berlanjut (video).

    Masing-masing frame   merupakan citra digital . Suatu citra digital   direpresentasikandengan sebuah matriks yang masing-masing elemennya merepresentasikan nilaiintensitas. Jika I adalah matriks dua dimensi, I(x,y) adalah nilai intensitas yang sesuai

    pada posisi baris x dan kolom y pada matriks tersebut. Titik-titik ditempatkan image  disampling disebut picture elements , atau sering dikenal sebagai piksel. Pixel  atau piksel ( picture   element / unsur gambar) adalah titik–titik kecil. Gambar apapun yang tampak

    pada layar komputer sebenarnya tersusun dari t itik-titik kecil.Jika beberapa piksel diletakkan berderet maka yang tampak adalah sebuah garis.

    Jadi semua garis, sehalus apapun tampaknya pada layar komputer, sebenarnya adalah

    deretan piksel. Sebuah piksel memang bisa dianggap sebagai sebuah titik, namun dalamkenyataannya, piksel-piksel lebih mirip dengan persegi panjang kecil yang tingginya tidaksebanding dengan lebarnya.

    a.  Frame RateKetika serangkaian gambar mati yang bersambung dilihat oleh mata

    manusia, maka suatu keajaiban terjadi. Jika gambar-gambar tersebut dimainkandengan cepat maka akan terlihat sebuah pergerakan yang halus, inilah prinsip dasarfilm, video dan animasi. Jumlah gambar yang terlihat setiap detik disebut dengan

    frame rate . Diperlukan frame rate  minimal sebesar 10 fps (frame rate   per  second )untuk menghasilkan gambar pergerakan yang halus. Film-film yang kita lihat di

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    22/71

    11

    gedung bioskop adalah film yang diproyeksikan dengan frame rate  sebesar 24 fps,sedangkan video yang kita lihat di televisi kira-kira memiliki frame rate  sebesar 30fps (tepatnya 29.97 fp s) untuk negara yang memakai format   standar NTSC

    (National Television Standards Comitte ) yaitu A merika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea. Untuk negara Indonesia, Inggris, Australia, Eropa dan Chinaformat video standar yang digunakan adalah format   PAL (Phase Alternate Line )

    dengan frame rate  sebesar 25 fps. Sedangkan negara Perancis, Timur Tengah dan Afrika menggunakan format video standar SECAM (Sequential Couleur AvecMemoire ) dengan frame rate  sebesar 25 fps.

    b.  Resolusi dan Frame SizeLebar dan tinggi frame video disebut dengan frame   size, yang menggunakan

    satuan  pixel , misalnya video dengan frame size   640x480  pixel . Dalam duniadigital video, frame size   disebut juga dengan resolusi. Semakin tinggi resolusigambar maka semakin besar pula informasi yang dimuat, berarti akan semakinbesar pula kebutuhan memory   untuk membaca informasi tersebut. Misalnyauntuk format   PAL D1/DV berukuran 720x576  pixel , format   NTSC DV 720x480 pixel   dan format   PAL VCD/VHS (MPEG-1) berukuran 352x288  pixel   sedangkan

    format  NTSC VCD berukuran 320x240 pixel .

    c.  Format Video1)   AVI ( Audio Video Interleaved  )

     AVI adalah format video yang paling populer, karna kualitas gambar yang diberikan sangat baik. AVI sendiri diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun 1992

    sebagai bagian dari teknologi Video for Windows   miliknya. File  AVI menyimpan

    data audio  dan video pada struktur interleaved . File  ini hanya berupa kontainer -dan data audio video dapat dikompres menggunakan berbagai codec . Kualitasdan kapasitas tergantung pada codec  dan secara khusus codec   yang digunakanadalah MPEG, Divx atau WMV.

     Audio  Video  Interleave (AVI)  merupakan sebuah format penyimpanan datamultimedia, diperkenalkan oleh Microsoft  pada November 1992 sebagai bagiandari teknologi Video  for Windows . File AVI dapat mengandung data audio   dan

    video dalam satu file penyimpanan yang dapat memainkan audio   dan videosecara sinkron. Format file AVI juga mendukung streaming jamak audio   danvideo.

     AVI merupakan salah satu bentuk dari RIFF (Resource Interchange FileFormat ), dimana format ini membagi-bagi data suatu file kedalam beberapa blokdata yang disebut “chunk” . Masing-masing “chunk”  dikenali dengan sebuah tag

    FourCC. Sebuah file AVI membentuk suatu chunk   dalam file berformat RIFF,dimana kemudian dibagi menjadi 2 “chunk”   utama dan 1 “chunk”   opsional.a) Sub-chunk   yang pertama ditandai dengan tag “hdrl”. Sub-chunk ini

    merupakan header file dan mengandung metadata mengenai video, sepertilebar, tinggi, dan laju frame .

    b) Sub-chunk  yang kedua ditandai dengan tag “movi”. Chunk ini mengandung

    data audio/visual   sebenarnya yang membentuk suatu video AVI.c) Sub-chunk  yang ketiga (optional ) ditandai dengan tag “idx1” yang menunjuk

    kepada offset  dari chunk  data didalam suatu file .

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    23/71

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    24/71

    13

    8)   VOB (Video Object ) VOB adalah sebuah format  kontainer di DVD-Video media. VOB dapat berisi

    video , audio, subtitle  dan menu isi multiplexing bersama-sama ke dalam bentuksungai. VOB didasarkan pada aliran program MPEG format , tetapi denganketerbatasan dan beberapa spesifikasi tambahan.

    9)  MKV (Matroska Video)Matroska merupakan standard format   kontainer Multimedia   yang bersifat

    terbuka, merupakan format file  yang dapat menyimpan banyak (tidak terbatas) jumlah video, audio , gambar, track subtitle  hanya dalam sebuah atau satu file .Sebenarnya mempunyai konsep yang mirip dengan format   AVI, MP4,3GP,FLV

    atau ASF, tetapi Matroska merupakan format   dengan spesifikasi yang terbukasepenuhnya (open source ). MKV merupakan tipe file   Matroska untuk video(dengan subtitle  dan audio )

    4.  Audio   Audio   adalah Suara/bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu benda. Agar dapat

    tertangkap telinga manusia, getaran tersebut harus cukup kuat yaitu minimal 20 kali perdetik. Jika kurang dari jumlah itu, telinga manusia tidak akan mendengarnya sebagaisuatu bunyi. Banyaknya getaran suatu benda diukur dengan satuan cycles per second  atau cps. Pengukuran ini juga dikenal dengan sebutan Hertz   (disingkat Hz). Daya

    tangkap pendengaran manusia secara teoritis adalah mulai dari 20Hz sampai 20 kHz.

    a.  Format Audio  

    1) 

    WAV (Waveform Audio )WAV merupakan format file audio   yang dikembangkan oleh Microsoft   dan

    IBM sebagai standar untuk menyimpan file audio   pada PC, denganmenggunakan coding  PCM (Pulse Code Modulation ). Tidak seperti AAV, file  WAVadalah file audio  yang tidak terkompres sehingga seluruh contoh audio  disimpansemuanya di media penyimpanan dalam bentuk digital . Karena ukurannya yangbesar, file  WAV jarang digunakan sebagai file audio  di Internet. File  ini memiliki

    ekstensi: .wav atau .wv.

    2)   Audio Interchange File Format (AIFF)

    File   AIFF merupakan format file audio   standar yang digunakan untukmenyimpan data suara untuk PC dan perangkat audio  elektronik lainnya, yangdikembangkan oleh  Apple   pada tahun 1988. Standar dari file   AIFF adalah

    uncomressed code pulse-modulation  (PCM), namun ada juga varian terkompresiyang dikenal sebagai AIFF AIFF-C atau aifc, dengan berbagai kompresi codec .File  ini memiliki ekstensi: aiff, .aif, .aifc.

    3)  MPEG Audio  Layer  3 (MP3)Format   MP3 ini dikembangkan oleh seorang Jerman bernama Karlheinz

    Brandenburg, memakai pengodean Pulse Code Modulation   (PCM). Prinsip yangdipergunakan oleh MP3 adalah mengurangi jumlah bit yang diperlukan denganmenggunakan model  psycho acoustic   untuk menghilangkan komponen-

    komponen suara yang tidak terdengar oleh manusia sehingga dapat digolongkanfile audio  dengan kompresi lossy .

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    25/71

    14

    Pada tahun 1991, file   MP3 distandardisasi, dan tahun 1994 hingga akhirtahun 2000, popularitas dari MP3 semakin meningkat dengan semakinmudahnya akses Internet.

    Munculnya software untuk menjalankan file   MP3 seperti Winamp   di tahun1997 yang dikembangkan oleh Nullsoft , dan player console  untuk Linux, mp123 , juga membuat file  MP3 semakin digemari.

    4)   Advanced Audio Coding  (AAC)WAV AAC merupakan format audio  menggunakan lossy compression   (data

    hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi ke data sebelum dikompres secarasempurna, karena ada data yang hilang).

    Cara kerja dari AAC yakni membuang bagian-bagian sinyal yang tidak

    relevan dibuang, menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan. Kemudiandilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform ) berdasarkan tingkatkompleksitas sinyal, penambahan Internal Error Correction   dan sinyal dapatdisimpan atau dipancarkan.

    Kepopuleran format  ini dikarenakan audio codec -nya yang menyempurnakanMP3, seperti pada jangkauan sample rate   yang lebih banyak (8 Hz-96 kHz),

    memiliki 48 channel , dan suara yang lebih bagus untuk bit yang lebih rendah(dibawah 16 Hz). File  ini memiliki ekstensi: .m4a, .m4b, .m4p, .m4v, .m4r, .3gp,.mp4, .aac

    5)  MIDIMIDI merupakan standar yang dibuat oleh perusahaan alat-alat musik

    elektronik berupa serangkaian spesifikasi agar berbagai instrumen dapat

    berkomunikasi. Dengan menggunakan format MIDI, perangkat elektronik sepertikeyboard  dan komputer dapat melakukan sinkronisasi satu sama lain.

    Interface   MIDI terdiri dari 2 komponen, yakni perangkat keras yangmerupakan hardware   yang terhubung dengan peralatan (keyboard  /komputer).Komponen lainnya yaitu data format   yang mengandung pengkodean informasi(spesifikasi instrumen, awal/akhir nada, frekuensi dan volume  suara).

    5. Kriptografi pada Video Video merupakan kumpulan dari image  yang “bergerak”, jadi sebagian besar metode

    yang digunakan pada image   kriptografi dapat digunakan pada video kriptografi. Pada

    image   kriptografi, setiap nilai index warna pada suatu  pixel   diganti dengan nilai hasilproses kriptografi. Reprentasi image dan video kriptografi lebih jelas seperti yangditampilkan pada gambar 2.4 dan 2.5.

    Gambar 2.4 : Representasi Image  Kriptografi

    Pixel  Pixel 

    Pixel  Pixel 

    Pixel  Pixel 

    Pixel  Pixel 

    ENKRIPSI

    DEKRIPSI

    Gambar 4x4 Gambar 4x4

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    26/71

    15

    Pada video kriptografi, ada tambahan proses yaitu memisahkan setiap image  dari tiap-tiapframe  penyusun video, lalu melakukan proses kriptografi.

    Gambar 2.5: Representasi Video Kriptografi

    6. Studi LiteraturStudi literatur dilakukan selama pengerjaan skripsi baik saat analisis, perancangan,

    dan implementasi. Pada tahap studi kasus, studi literature dibutuhkan dalam penentuan

    kasus yang akan dipilih. Jenis data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini adalah

    data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, serta literatur lain yangmendukung penyusunan skripsi ini. Literatur yang akan dipelajari berkaitan dengan

    masalah kemanan data pada video. Adapun beberapa jurnal ilmiah dan buku yangdigunakan sebagai referensi dijabarkan dibawah ini.

    a. Aplikasi Pengamanan Gambar Dengan Algoritma Rivest-Shamir Adleman (RSA)(Rini Wati Lumbangaol, 2012)

    1) MasalahBanyak terjadi manipulasi gambar dengan bentuk yang negatif dan membuat

    pemilik gambar yang asli merasa dirugikan karena gambar yang telah

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    27/71

    16

    dimanipulasi telah menunjukkan citra yang buruk baginya misalnya gambarberpasangan dengan artis porno.

    2) Tujuan

    Mencari solusi untuk mengamankan file gambar sehingga tidak bisa denganmudah dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehinggahanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihat bentuk asli gambar yang

    didistribusikan. Sehingga keamanan data tersebut dapat dijamin kebenarannya.3) Metode

    Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan algoritma AlgoritmaRivest-Shamir Adleman (RSA) dalam proses penyandian objek citra digital dalamhal ini dokumen gambar. sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapatmelihat bentuk asli gambar yang didistribusikan.

    4) ImplementasiPerancangan aplikasi pengamanan gambar menggunakan algoritma RSAdapat diterapkan menggunakan Visual Basic .NET , karena bahasa pemrogramanini dapat melakukan proses perhitungan matematis seperti yang dilakukan padaalgoritma RSA. Dan juga Visual Basic .NET   mendukung perancangan aplikasiberbasis visual.

    5) KesimpulanProses enkripsi dan dekripsi algoritma RSA menggunakan pasangan kunci

    yang berbeda dan untuk mendapatkan pasangan kunci tersebut maka terlebihdahulu dibangkitkan melalui dua buah bilangan prima. Penerapan algoritma RSA

    terhadap gambar dilakukan dengan membaca nilai warna disetiap piksel, dimananilai warna tersebut yang menjadi data untuk dilakukan enkripsi maupun

    dekripsi. Nilai hasil enkripsi yang panjangnya lebih dari 1 byte  maka diperlukan

    pemisahan sesuai blok-blok alokasi maksimum nilai pada suatu piksel denganformat gambar bitmap 8 bit  yaitu 0 sampai 255

    b. Algoritma Enkripsi pada Video MPEG(Marvello Oni, 2013)1) Masalah

    Enkripsi file multimedia memiliki ukuran file   yang cukup besar (sebagai

    contoh, ukuran file MPEG yang berdurasi 2 jam mempunyai ukuran sekitar 1GB). Kedua file multimedia perlu diproses secara real-time  (sebagai contoh untukfile MPEG dengan High-Definition  mempunyai data rates sekitar 45 Mbps atau

    lebih). Memproses data besar seperti ini dalam waktu yang sangat lama akanmenjadi beban pada codec , memori, sarana penyimpanan data dan komunikasipada jaringan.

    2) TujuanMencari algoritma yan ringan dan aman untuk mengenkripsi file video

    berformat MPEG.

    3) MetodeDalam makalah ini dibahas lima buah algoritma yaitu naïve algorithm ,

    alogritma seleksi (Selective Algorithm ), Algoritma Permutasi Zig-Zag (Zig-Zag

    Permutation Algorithm) , dan Algoritma Enkripsi Video (Video Encryption Algorithm ), dengan memperhatikan kecepatan enkripsi, tingkat keamanan dankecepatan transmisi.

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    28/71

    17

    4) ImplementasiImplementasi dilakukan dengan membancingkan satu per satu algoritma

    dengan rumus masing-masing.

    5) KesimpulanDalam hal tingkat keamanan maka dapat digunakan naïve algorithm, tetapi

    dalam tingkat kecepatan dan penambahan ukuran maka kita dapat

    menggunakan algoritma enkripsi video. Bila dilihat secara keseluruhan maka kitadapat menggunakna algoritma enkripsi video (VEA) karena dapat memenuhikebutuhan dari software yang digunakan pada umunya, tetapi dari keempatalgoritma tersebut setiap algoritma mempunyai kelebihan dan kekuranggannyamasing-masing sehingga masih dituntut perlunya penelitian lebih lanjut sehinggadiperoleh sebuah algoritma yang mempunyai kelebihan dalam semua aspek yang

    ada.

    c. Perangkat Lunak Enkripsi Video MPEG-1 dengan Modifikasi Video Encryption Algorithm (VEA)(Tessa Ramsky, 2012)1) Masalah

    Perkembangan video menimbulkan berbagai permasalahan seperti penyalah-gunaan akses dan penjiplakan yang telah menimbulkan dampak serius terhadappermasalahan legal, sosial, dan ekonomi. Tidak semua video yang ada dibuatuntuk konsumsi masyarakat umum. Banyak dari video tersebut yang bersifat

    pribadi hanya ditujukan untuk kelompok tertentu saja.2) Tujuan

    Mengamankan video serta perlindungan perlindungan hak cipta terhadap

    video tersebut.3) Metode

    Menggunakan algoritma enkripsi Video  Encryption Algorithm , atau seringdisebut dengan VEA. Alasan penggunaan algoritma ini adalah karena tingkatkeamanannya yang cukup bagus dan komputasi yang ringan. Untukmeningkatkan faktor kemanan, maka VEA akan dimodifikasi dengan algoritmaDES. Implementasi dari algoritma ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

    keamanan penyimpanan video.4) Implementasi

    Bahasa pemograman yang digunakan untuk membangun perangkat lunak

    adalah Java.5) Kesimpulan

    Modifikasi algoritma VEA dengan DES pada enkripsi video ini dapat

    meningkatkan keamanan tanpa mengubah struktur dari video. Video hasilenkripsi merupakan video dengan format yang sama, yaitu MPEG-1 yang dapatdijalankan di berbagai video player. Enkripsi video dengan algoritma enkripsi

    video ini dapat menghasilkan gambar yang sangat acak, bahkan berbeda darigambar aslinya.

    d. Enkripsi Gambar Menggunakan Algoritma Secure Image Protection(Tri Hariyono Reiza Hafidz, Isbat Uzzin Nadhori, Nana Ramadijanti, 2011)1) Masalah

    Dengan bertambahnya penggunaan teknik digital bagi transmisi danpenyimpanan gambar, masalah mendasar untuk melindungi kerahasiaan,

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    29/71

    18

    keutuhan dan keaslian gambar memang perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakankerahasiaan suatu informasi sangatlah penting dan bersifat pribadi.

    2) Tujuan

    Mengamankan gambar dalam berbagai bidang seperti keamanan, medis,ilmu, teknik, seni, hiburan, iklan, pendidikan serta pelatihan.

    3) Metode

    Enkripsi gambar menggunakan algoritma Secure Image Protection .Dilakukan dengan cara menyembunyikan informasi gambar asli dan dibuatgambar tersebut tidak tampak seperti gambar aslinya. Menentukan gambar apayang akan disembunyikan informasinya beserta kunci. Kemudian langkahselanjutnya melakukan proses enkripsi, bagaimana cara memetakan tiap pikseldari gambar tersebut, lalu melakukan permutasi sederhana dari lokasi piksel

    serta transformasi dari nilai skala abu-abu melalui operasi Boolean XOR. 4) ImplementasiBahasa pemograman yang digunakan untuk membangun perangkat lunak

    adalah Java.5) Kesimpulan

    Jumlah iterasi dan resolusi citra memiliki nilai yang berbanding lurus

    terhadap waktu eksekusi program. Semakin bertambah jumlah iterasi dan jugaresolusi citra dapat membuat waktu eksekusi bertambah. Dan sebaliknyasemakin berkurang jumlah iterasi dan resolusi citra maka semakin berkurangpula waktu eksekusi programnya.

    e. Teori dan Aplikasi Kriptografi

    (Sentot Kromodimoeljo, 2009)

    Buku ini menjelaskan teori dan praktek kriptografi dan ditujukan terutama kepadapembaca yang ingin memperdalam pengetahuannya mengenai kriptografi. Berisikankonsep-konsep dasar kriptografi, matematika, kebutuhan akan kriptografi, aplikasipengamanan sesi, kendala penggunaan kriptografi, hingga ke masa depankriptografi.

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    30/71

     

    19

    BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

    1.   Analisa MasalahMasalah yang sedang dihadapi dan akan diimplementasikan pemecahannya yaitu :

    a.  Bagaimana membuat aplikasi untuk menemukan pasangan kunci RSA yang akandigunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi video dalam penggunaannya padakegiatan penyeleksian trailer dan video adegan film di divisi film  programming  Blitzmegaplex secara aman.

    b.  Bagaimana membuat aplikasi untuk melakukan proses enkripsi video berupa adeganatau trailer film berformat AVI yang dikirim dari Distributor sebagai pemegang lisensi

    yang menawarkan konten film untuk ditayangkan di Blitzmegaplex.c.  Bagaimana membuat aplikasi untuk melakukan dekripsi pada file  video yang telah dienkripsi dari Distributor untuk dapat disaksikan kembali kedalam format file  aslinya disisi divisi film programming  Blitzmegaplex.

    2.  Solusi Pemecahan Masalah

    Solusi pemecahan masalah yang disebutkan diatas diantaranya dengan :a.  Menambahkan aplikasi enkripsi dan dekripsi video dengan menggunakan algoritma

    RSA pada komputer client  (Distributor) dan komputer pada divisi film programming  Blitzmegaplex.

    b.  Komputer yang telah di install  dengan aplikasi tersebut dilengkapi dengan programuntuk menemukan pasangan kunci RSA, melakukan enkripsi video, melakukan

    dekripsi dari file  video yang telah di enkripsi dan menjalankan file video hasil enkripsi

    dan dekripsi tersebut.

    3.  Rancangan Programa.   Arsitektur Sistem Usulan

    Berdasarkan strategi pemecahan masalah, sistem usulan yang akan dibuat diberinama “Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Dengan Algoritma RSA Pada Divisi FilmProgramming Bioskop Blitzmegaplex”. Sistem ini dibuat dengan menggunakan

    program Visual Basic NET . Sistem ini akan memuat tiga menu inti yakni pembuatanpasangan kunci RSA sebelum melakukan proses kriptografi, mengenkripsi video darifile  video asli (berformat AVI), dan mendekripsi video dari hasil enkripsi tersebut. 

    b.  Komponen Yang DigunakanKomponen yang digunakan sebagai media ujicoba dan penelitian dalam penulisan

    laporan ini meliputi perangkat lunak dan perangkat keras, sebagai berikut : 1)  Perangkat Keras

    Laptop ASUS X201E, dengan spesifikasi :

    a) Processor  Intel® Celeron Dual Core 1.10 GHzb) Chipset Mobile Intel®  6 Series Express Chipset (HM67)c) Memory  DDR3 2 GB

    d) Video  Ati Radeon HD 6630 1GBe) Display  11.60” XWGAf) Hard Drive  300 GB SATA 5400 RPM

    g) Networking Speed  10/100 Mbps

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    31/71

    20

    Gambar 3.1 : Laptop ASUS X201E

    2) 

    Perangkat Lunaka)  Microsoft Windows  7 sebagai operating system

    b)  Microsoft Visual Studio 2013 sebagai serverbase script  c)  Windows Media Player  sebagai pemutar video

    c. Rancangan Layar1)  Rancangan Layar Halaman Login

    Pada rancangan layar halaman login ini berfungsi memberikan aksespenggunaan system yang dibatasi oleh level akses setiap pengguna. Halaman

      login ini terdiri dari dua masukan yakni username dan  password , serta dilengkapi

    dengan tombol login   untuk memroses masukan username   maupun  password .Tampilan rancangan halaman login terlihat pada gambar 3.2.

    USERNAME X-20-X

    LOGIN

    PASSWORD X-20-X

    LOGO PROGRAM RSA

    LOGO PERUSAHAAN

     

    Gambar 3.2 : Rancangan Layar Halaman Login

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    32/71

    21

    2)  Rancangan Layar Menu Dashboard  Pada rancangan layar menu dashboard ini akan ditampilkan menu utama berupa

    pilihan menu pembuatan kunci RSA, menu enkripsi video, menu dekripsi video, sertadilengkapi dengan pilihan menu keluar jika ingin menutup program dan logout .Rancangan layar seperti terlihat pada gambar 3.3 dibawah ini.

    Gambar 3.3 : Rancangan Layar Menu Dashboard  

    3)  Rancangan Layar Menu Buat Kunci RSA

    Pada rancangan layar menu Buat Kunci RSA ini ditampilkan tiga menu utamasebagai syarat untuk mendapatkan kunci RSA yang akan digunakan untuk

    melakukan enkripsi/dekripsi video. Menu tersebut adalah pilihan nilai bilangan primapertama (p), nilai bilangan prima kedua (q), serta pilihan kunci enkripsi (e). Tombolproses digunakan setelah memilih nilai p, q, dan e. Maka hasil pasangan kunciuntuk melakukan enkripsi (n,e) dan dekripsi (n,d) video akan muncul di layar.

    Rancangan layarnya seperti terlihat pada gambar 3.4.

    Gambar 3.4 : Rancangan Layar Menu Buat Kunci RSA

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    33/71

    22

    4)  Rancangan Layar Enkripsi VideoPada rancangan layar menu ekripsi video ini ditampilkan menu untuk memasukan

    kunci enkripsi yang telah dipilih pada menu “Buat Kunci RSA”. User dapat mencari

    lokasi file   video asli yang akan di enkripsi melalui tombol browse pada menu “File  Video Asli”. Sementara lokasi file  hasil enkripsi yang akan disimpan juga dapatditentukan melalui tombol browse lainnya pada menu “file   hasil simpan ke”. Dua

      jendela besar akan menampilkan proses hasil enkripsi frame-per- frame , dimana jen-dela sebelah kanan menampilkan video asli yang sedang di enkripsi dan jendelasebelah kiri menampilkan video hasil enkripsinya. Proses jumlah frame   yangsedang di enkripsi beserta total keseluruhan frame juga akan ditampilkan secaradetail  seperti terlihat pada gambar 3.5. 

    ENKRIPSI VIDEO

    File Video Asli :

    Proses Frame Ke (show)/(show)

    Browse

    File Hasil Simpan Ke :

    Browse

    Kunci Enkripsi => n : e:(show) (show) Proses Keluar  Lama Proses Berjalan: 00:00:00

     

    Gambar 3.5 : Rancangan Layar Menu Enkripsi Video

    5)  Rancangan Layar Dekripsi VideoSerupa dengan rancangan layar pada menu ekripsi video, dalam rancangan layar

    Dekripsi Video user   terlebih dulu harus memasukan kunci dekripsi yang telahdiinformasikan oleh  pembuat   video enkripsi pada menu “Buat Kunci RSA”sebelumnya. Lokasi file video hasil enkripsi yang akan di dekripsi kembali dapat dicarimelalui tombol browse pada menu “File Video   Enkripsi”. Lokasi file   video hasil

    dekripsi akan disimpan dapat diatur melalui tombol browse lainnya pada menu “file   hasil simpan ke”. Pada menu Dekripsi Video juga masih terdapat dua  jendela besar yang akan menampilkan proses hasil dekripsi frame-per-frame , dimana

     jendela sebelah kanan menampilkan video yang telah di enkripsi dan jendela sebelahkiri menampilkan video keluaran yang telah di dekripsi kembali ke formataslinya. Proses jumlah frame   yang sedang di dekripsi beserta total keseluruhan

    frame juga akan ditampilkan secara detail . Lebih jelas seperti terlihat di gambar 3.6.

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    34/71

    23

    Gambar 3.6 : Rancangan Layar Menu Dekripsi Video

    d. Diagram Alur

    Diagram use case   digunakan untuk menggambarkan fungsionalitas dari perangkat

    lunak kriptografi yang dirancang. Tampilan diagram use case dapat dilihat pada Gambar3.7.Skenario Utama:

    1) Pengirim dan penerima sepakat untuk melakukan pengiriman file video secara amanmenggunakan kriptografi RSA

    2) Penerima melakukan pembuatan kunci dan dihasilkan kunci umum dan kunci rahasia

    3) Kunci umum diberikan kepada si pengirim, melalui kunci umum tersebut si pengirimmelakukan enkripsi tehadap file video yang belum terenkripsi dan selanjutnya hasilfile video terenkripsi dikirim ke si penerima

    4) File video yang terenkripsi kemudian di dekripsi oleh si penerima menggunakan kuncirahasia yang telah dibuat sebelumnya

    5) Penerima menyimpan kunci rahasia untuk dekripsi

    6) File video dapat dilihat jika kunci rahasia yang digunakan adalah sesuai

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    35/71

    24

    Gambar 3.7 : Diagram Use Case  Perangkat Lunak

    Diagram alur / flowchart merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis

    yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yangdisimbolkan beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut

    menggunakan tanda panah. Diagram alur / flowchart ini bertujuan untuk mengetahui

    alur jalannya sistem enkripsi dan dekripsi video pada divisi film  programming   bioskopBlitzmegaplex.

    Flowchart  menu utama terhubung dengan flowchart  menu-menu lainnya yaitu menulogin, buat kunci RSA, enkripsi video, dan dekripsi video. Pada Gambar 3.8 dapat dilihatflowchart untuk menu utama. 

    Penerima

    PembuatanKunci RSA

    Kunci Umum

    Kunci Rahasia

    Pengirim

    DekripsiVideo

    Lihat Video

    Dekripsi

    Enkripsi Video

    FileVideoEnkripsi

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    36/71

    25

    1) 

    Flowchart  a)  Flowchart  menu Utama

    Menu utama akan tampil setelah proses login berhasil berisi menu

    pembuatan kunci RSA, menu enkripsi video dan menu dekripsi video.

    Gambar 3.8 : Flowchart  Menu Utama

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    37/71

    26

    b) 

    Flowchart  menu Buat Kunci RSAPada menu ini pengguna akan memasukan pilihan kunci nilai prima pertama(p), nilai prima kedua (q), dan juga pasangan kunci enkripsinya (e) untuk

    digunakan pada proses enkripsi dan dekripsi video.

    Gambar 3.9 : Flowchart  Menu Buat Kunci RSA

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    38/71

    27

    c) 

    Flowchart  menu Enkripsi VideoMenu enkripsi video dijalankan dengan memasukan file   video asli

    berformat AVI yang akan di enkripsi. Lokasi file   hasil enkripsi juga dapat

    ditentukan sendiri.

    Gambar 3.10 : Flowchart  Menu Enkripsi Video

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    39/71

    28

    d) 

    Flowchart  menu Dekripsi VideoTak jauh berbeda dengan menu enkripsi video, pada menu dekripsi video

    dijalankan dengan memasukan file   video yang akan telah di enkripsi

    sebelumnya. Lokasi file  hasil enkripsi juga dapat ditentukan sendiri. Aplikasi juga memberikan verifikasi jika kunci yang dimasukan tidak sesuai denganpasangan kunci yang mengenkripsi video yang dikirimkan.

    Browse Video

    Enkripsi

    Browse Lokasi

    Simpan File

    Hasil

    Input Kunci

    Dekripsi “n”

    (Otomatis*)

    Verifikasi Kunci

    Berhasil

    Input = Proses

    Input Kunci

    Dekripsi “d”

    (Otomais*)

    Ya

    Tidak

    Ya

    Verifikasi

    Dekripsi

    Berhasil

    Jalankan Hasil

    Video

    Pilih = Keluar Tidak NYa

    Tidak

    Ya

    Tidak

    D

    End

    Detail Info File

    Video Hasil

    Dekripsi

    Video Dekripsi

    Diputar 

    Ya

    Tidak

     

    Gambar 3.11 : Flowchart  Menu Dekripsi Video

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    40/71

    29

    4. 

    Proses Pembentukan KunciPada algoritma RSA, sebelum melakukan enkripsi, maka terlebih dahulu ditentukan

    suatu kunci. Untuk menentukan kunci tidak dilakukan sembarangan, namun harus

    mengikuti langkah-langkah proses pembentukan kunci sesuai aturan algoritma RSA,sehingga nantinya proses dekripsi dapat juga dilakukan. Adapun langkah-langkahnyaatau algoritma proses pembentukan kunci adalah sebagain berikut:

    a. Menentukan 2 buah bilangan prima acak dan dirahasiakan, dimisalkan keduabilangan prima tersebut diwakilkan oleh variabel p dan q. Dengan syarat nilai p tidaksama dengan nilai q.

    b. Menentukan nilai modulus yang berfungsi sebagai salah satu pasangan kunci publikmaupun kunci rahasia. Nilai modulus disebut dengan variabel n. Nilai n didapatkandari perkalian dua buah bilangan prima p dan q. Secara sistematis, formula mencari

    nilai (RSA) modulus adalah sebagai berikut :

    c. Menghitung nilai Φ(n) atautotient/phi n dengan formula sebagai berikut :

    d. Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai enciphering exponent atau disebutdengan variabel e, yang nantinya digunakan sebagai pasangan kunci publik bersama

    nilai modulus.

    Nilai enciphering exponent (e) harus relatif prima terhadap Φ(n). e relatif primaterhadap Φ(n) artinya faktor pembagi terbesar keduanya adalah 1. Dengan syarat 1< e < Φ(n) dan e adalah bilangan prima.

    gcd(e, Φ(n)) = 1

    e. Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai deciphering exponent   yang disebutdengan variabel d, nilai deciphering exponent   berfungsi sebagai pasangan (RSA)modulus dalam pembentukan kunci rahasia (n,d). Formula mencari nilai d

    dibangkitkan melalui persamaan:

    d = 1 + k * Φ(n)e

     Variabel k adalah bilangan sembarang yang diharapkan menghasilkan d yang bernilaiinteger (bulat).

    f. Nilai variabel d, p, q dan Φ(n) adalah nilai yang harus dirahasiakan,Nilai variabel n, e adalah nilai yang boleh dipublikasikan,

    Pasangan (n,e) merupakan kunci umum yang boleh dipublikasikan,Pasangan (n,d) merupakan kunci rahasia yang harus dirahasiakan.

    n = p * q

    Φ(n) = (p-1) * (q-1)

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    41/71

    30

    5. 

    Proses EnkripsiUntuk melakukan Enkripsi adalah dengan menggunakan kunci publik (n, e) yang

    didapat dari proses pembentukan kunci. Formula untuk enkripsi adalah sebagai berikut :

     Y = Xe mod n

    Dimana : Y = Cipher Text  (Teks yang telah dienkripsi)X = Plain Text  (Pesan asli)n = Moduluse = Enciphering Exponent

    6.  Proses DekripsiUntuk melakukan dekripsi suatu cipher text yang telah dienkripsi sebelumnya,

    digunakan pasangan kunci rahasia (n, d), formula dekripsi yang digunakan sebagaiberikut :

    X = Y d mod n

    Dimana :

    X = Plain Text  (Pesan Asli) Y = Cipher Text  (teks yang telah dienkrip)d = Deciphering Exponent  

    n = Modulus

    7.  Enkripsi Dan Dekripsi Video Dengan Algoritma RSAEnkripsi dan dekripsi video dilakukan pada target data gambar, karena pada

    dasarnya suatu video digital tersusun atas sejumlah gambar yang dikemudianditampilkan hanya 1 gambar pada periode tertentu, sehingga seolah-olah bergerak.

    Gambar 3.12 : Representasi Pergantian Gambar Pada Video

    Data gambar tersebut terlebih dahulu diambil dari suatu video digital lalu bisadigunakan untuk proses enkripsi maupun dekripsi.

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    42/71

    31

    Gambar 3.13 : Diagram Blok Proses Enkripsi / Dekripsi Video

    Gambar 3.14 : Potongan 2x2 Piksel Gambar Dari Suatu Video

    Data gambar yang digunakan pada analisa ini adalah nilai indeks warna dari tiap-tiappiksel yang ada pada gambar video. Sebagai bahan analisa, diambil potongan datagambar dengan ukuran 2 x 2 piksel dari suatu video.

    Berdasarkan gambar 3.14, dapat ditetapkan nilai indeks warna karena sistem warnayang digunakan adalah menggunakan indexed colour  (sistem pengindeksan warna) danberdasarkan tabel warna yang digunakan Tabel 3.1 sebagai berikut.

    Gambar

    Ke 1

    Enkripsi / Dekripsi

    Gambar

    Ke 2

    Gambar

    Ke n

    Gambar

    Ke 1

    Gambar

    Ke 2

    Gambar

    Ke n

    Video

    EnkripsiVideo

    Asli

    Ambil

    Susun

    Ambil

    Susun

    RSA

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    43/71

    32

    Tabel 3.1 : Nilai Indeks Warna Data Gambar 2x2 Piksel Pada Video 

    Pada dasarnya suatu warna dibentuk melalui kolaborasi komponen warna yaitu RGB (RedGreen Blue ). Indexed colour   (sistem pengindeksan warna) memiliki  palette   atau tabelwarna dimana maximal warna yang disimpan sebanyak 256 warna seperti yangditunjukkan pada  palette  /tabel warna (pada lampiran), maka sudah dapat dilakukan

    percobaan enkripsi dengan merangkum kedua tabel menjadi lebih detail seperti yangditunjukkan pada tabel 3.2 berikut.

    Tabel 3.2 : Nilai Indeks Warna Untuk Enkripsi

    No. Koordinat (X, Y) Nilai Indeks Warna R G B

    1 0 , 0 251 225 255 0

    2 1 , 0 73 32 32 32

    3 0 , 1 2 128 128 1284 1 , 1 80 23 54 93

    8.  Pembentukan KunciUntuk proses pembentukan kunci pada pengujian ini dilakukan langkah-langkah berikut:a. Menentukan 2 bilangan prima dengan nama variabel p dan variabel q.

    Dimisalkan p = 107 dan q = 131 1) Menghitung nilai modulus ( n ), dimana n = p * q maka:

    2) n = 107 * 1313) n = 14017 4) Menghitung nilai totient  n, dimana Φ(n) = (p-1) * (q-1)maka:

    5) Φ(n) = (107-1) * (131-1)6) Φ(n) = (106) * (130)

    7) Φ(n)= 13780

    b. Mencari nilai e dengan dengan syarat gcd(e, Φ(n) ) = 1, e = bilangan prima, dan 1<e

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    44/71

    33

    1) Percobaan jika e = 5, maka gcd (5, 13780) adalah:r = 5 mod 13780 = 5 => belum 0, lanjutkane = Φ(n) = 13780

    Φ(n) = r = 5r = 13780 mod 5 = 0 =>sudah 0, berhentiHasil GCD adalah Φ(n) terakhir adalah 5. Tidak memenuhi syarat.

    2) Percobaan jika e = 9 maka gcd (9, 13780) adalah:r = 9 mod 13780 = 9 => belum 0, lanjutkane = Φ(n) = 13780Φ(n) = r = 9r = 13780 mod 9 = 1 =>belum 0, lanjutkane = Φ(n) = 9

    Φ(n) = r = 1r = 9 mod 1 = 0 =>sudah 0, berhentiHasil GCD adalah Φ(n) terakhir yaitu 1. Memenuhi syarat. Sehingga dapatdigunakan e = 9.

    c. Mencari nilai deciphering exponent  (d), maka:

    d = (1 + (k * Φ(n))) / ed = (1 + (k * 13780)) / 9Nilai k adalah sembarang angka untuk pencarian hingga dihasilkan suatu nilai integer  atau bulat.

    Untuk k = 0d = (1 + (0 * 288)) / 125, maka d = 0.1 masih pecahan, lanjutkan

    Untuk k = 1

    d = (1 + (1 * 288)) / 125, maka d = 1531.2 masih pecahan, lanjutkanUntuk k = 2d = (1 + (2 * 288)) / 125, maka d = 3062.3 masih pecahan, lanjutkanUntuk k = 3d = (1 + (3 * 288)) / 125, maka d = 4593.4 masih pecahan, lanjutkanUntuk k = 4d = (1 + (4 * 288)) / 125, maka d = 6124.5555 masih pecahan, lanjutkan

    Untuk k = 5d = (1 + (5 * 288)) / 125, maka d = 7655.6 masih pecahan, lanjutkanUntuk k = 6

    d = (1 + (6 * 288)) / 125, maka d = 9186.7 masih pecahan, lanjutkanUntuk k = 7d = (1 + (7 * 288)) / 125, maka d = 10717.8 masih pecahan, lanjutkan

    Untuk k = 8d = (1 + (8 * 288)) / 125, maka d = 12249 bukan pecahan, berhentiHasil pencarian mendapatkand = 12249

    d. Dari langkah di atas, nilai n, e dan d telah ditemukan sehingga pasangan kunci telahterbentuk.

    Pasangan kunci publik (n,e) = (14017, 9) Pasangan kunci rahasia (n,d) = (14017, 12249)

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    45/71

    34

    9. 

    Enkripsi Nilai Indeks WarnaUntuk menjalankan proses enkripsi, digunakan kunci publik yang telah dibentuk

    sebelumnya yaitu kunci publik (n, e) = (14017, 9), dengan formula Y = Xe mod n. 

    Tabel 3.3 : Nilai Hasil Enkripsi

    ENKRIPSI

    Nilai Indeks Warna (X) Y=Xe mod n Nilai Enkripsi (Y)

    251 2519 mod 14017 2398

    73 739 mod 14017 5703

    2 29 mod 14017 512

    80 809 mod 14017 5154

    Pada tabel 3.3 nilai enkripsi (Y) memiliki panjang 2 byte , sedangkan maksimal nilaiindeks warna adalah 1 byte  (0-255). Oleh karena itu, nilai tersebut harus dibagi menjadi2 blok 1 byte yaitu most significant bit   (urutan bit tertinggi) dan least significant bit  

    (urutan bit terendah). Hasil lengkapnya ditunjukkan pada tabel berikut. 

    Tabel 3.4 : Pembagian Nilai Enkripsi Menjadi Blok 8 bit atau 1 byte

    Nilai Desimal Enkripsi(Y)

    Konversi ke binariNilai Indeks Warna

    Enkripsi

    2398MSB 00001001 9

    LSB 01011110 94

    5703MSB 00010110 22

    LSB 01000111 71

    512 MSB 00000010 2LSB 00000000 0

    5154MSB 00010100 20

    LSB 00100010 34

    Dari tabel 3.4 didapat nilai enkripsi atau indeks warna yang sudah dipisahkanmenjadi 1 byte , sehingga dapat langsung mencocokannya kepada tabel warna atau

     palette .Oleh karena hasil enkripsi menghasilkan blok sebanyak 2 bytes   maka jumlahpiksel juga akan bertambah menjadi 2 kali lipat, dimana setiap nilai indeks enkripsi diaturkembali dengan tidak mengubah lebar gambar asli dan hanya menambah tingginya

    sehingga menghasilkan ukuran 2 x 4 piksel seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.5berikut.

    Tabel 3.5 : Nilai indeks warna bitmap hasil enkripsiNo. Nilai Indeks Warna R G B

    1 9 166 202 202

    2 94 192 96 96

    3 22 192 64 64

    4 71 224 0 0

    5 2 128 128 128

    6 0 0 0 0

    7 20 128 64 64

    8 34 64 128 128

  • 8/19/2019 Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Video Men

    46/71

    35

    10. 

    Dekripsi VideoUntuk membuktikan apakah proses enkripsi sudah benar, maka proses dekripsi

    sesuai algoritma RSA haruslah menghasilkan nilai dekripsi yang sesuai. Sebelum

    dilakukan dekripsi, nilai dari 2 bagian piksel yang masing-masing berukuran 1 byte  disatukan menjadi nilai 2 bytes untuk mendapatkan nilai desimal enkripsi sebenarnya.

    Dari hasil penggabungan tersebut, maka nilainya sudah dapat didekripsi untuk itu

    mengacu pada tabel 3.6 dilakukan proses dekripsi menggunakan kunci rahasia (14017,12249) dengan formula X = Yd mod n.

    Tabel 3.6 : Penggabungan 2 Nilai Suatu Piksel Menjadi Blok 16 bit atau 2 byte

    Nilai Indeks WarnaEnkripsi 

    Konversi ke binari  Nilai Desimal Enkripsi(Y) 

    9 MSB 00010000 239894 LSB 01010001

    22 MSB 001101105703

    71 LSB 00010011

    2 MSB 00110001512

    0 LSB 11000010

    20 MSB 001101105154

    34 LSB 11111000

    Selanjutnya dari hasil nilai dekripsi di atas maka dicocokkan dengan tabel warna atau

     palette   untuk mendapatkan komponen warna sebenarnya. Lebar ukuran gambar akantetap, sedangkan tingginya mengecil ½ ukuran tinggi asli, hal ini terjadi karena setiap 2piksel yang bernilai masing-masing 1 byte  digabungkan menjadi 2 bytes   lalu didekripsisehingga menghasilkan nilai yang hanya berukuran 1 byte . Hasil akhir dekripsi ini akan

    tampak sama seperti apa yang ditunjukkan pada tabel 3.7 berikut.

    Tabel