APLIKASI ADMINISTRASI PEMBUKUAN PADA PERUSAHAAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Informatika Diajukan Oleh : PRIYANI M3207026 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
50
Embed
APLIKASI ADMINISTRASI PEMBUKUAN PADA …/Aplikasi... · Sehingga peranan sistem pembukuan pada sebuah ... selisih perhitungan antara debet dan ... mampu menangani proses pencatatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
APLIKASI ADMINISTRASI
PEMBUKUAN PADA PERUSAHAAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Program Diploma III Teknik Informatika
Diajukan Oleh :
PRIYANI
M3207026
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan akan sistem pembukuan sangat penting dalam suatu
perusahaan. Manfaat sistem pembukuan bagi suatu perusahaan antara lain sebagai
pendukung dalam pengambilan keputusan dan mengetahui maju tidaknya
perusahaan tersebut. Sehingga peranan sistem pembukuan pada sebuah
perusahaan dapat dikatakan mendukung kelangsungan dan perkembangan
perusahaan.
Dalam suatu perusahaan semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan
secara periodik dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar. Sistem
pembukuan dibuat agar dapat membantu mempercepat dan mengurangi resiko
kesalahan manusia. Penulis mengambil pokok pikiran tentang membuat suatu
program administrasi pembukuan yang biasanya masih dilakukan manual yaitu
ditulis pada buku jurnal, buku besar, dan sebagainya.
Jika tidak teliti, pembukuan sistem manual akan terjadi banyak kesalahan
manusia, seperti kesalahan dalam perhitungan, kesalahan dalam pencatatan saldo,
selisih perhitungan antara debet dan kredit, dan lain sebagainya. Untuk
mempermudah pencatatan pembukuan tersebut maka perlu dibuat sistem
administrasi pembukuan pada perusahaaan yang masih menggunakan sistem
manual. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat judul “Aplikasi
Administrasi Pembukuan pada Perusahaan”.
1.2 Perumusan Masalah
Sistem administrasi pembukuan merupakan bagian penting dari
manajemen keuangan suatu perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka perumusan masalahnya adalah Bagaimana membuat aplikasi
administrasi pembukuan pada perusahaan ?
1
iii
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan aplikasi pembukuan ini akan dibuat sebuah sistem yang
mampu menangani proses pencatatan jurnal umum, jurnal kas, posting ke buku
besar, laporan rekening akuntansi, laporan laba rugi, dan neraca.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Membuat aplikasi administrasi pembukuan yang dapat menangani proses
pengelolaan keuangan.
2. Membuat aplikasi pembukuan yang dapat membuat laporan rekening
akuntansi, laporan laba rugi, dan neraca.
3. Membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan pengelolaan
keuangan.
1.5 Manfaat Penulisan
Pembuatan aplikasi administrasi pembukuan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi perusahaan yang menggunakan aplikasi ini. Adapun
manfaat tersebut adalah
a. Dapat membantu pencatatan pembukuan suatu perusahaan.
b. Meningkatkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan data keuangan.
c. Mempermudah proses pencatatan pembukuan dan pembuatan laporan rugi
laba dan neraca serta dapat mengubah sistem manual menjadi komputerisasi.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam menyusun laporan Tugas Akhir, penulis menggunakan metode
studi pustaka. Metode ini dilakukan dengan mempelajari sumber-sumber buku
yang berkaitan, kemudian dirangkum dan dijadikan sebagai acuan.
iv
1.7 Sistematika Penulisan
1. BAB I (Pendahuluan)
Pada pendahuluan diberikan gambaran umum tentang laporan yang
berisikan
a. Latar Belakang Masalah
b. Perumusan Masalah
c. Batasan Masalah
d. Tujuan Dan Manfaat Penulisan
e. Metodologi Penelitian
f. Sistematika Penulisan
2. BAB II (Landasan Teori)
Pada landasan teori membahas mengenai landasan teori yang
digunakan sebagai referensi dalam pembuatan laporan tugas akhir sistem
administrasi pembukuan pada perusahaan.
3. BAB III (Desain Dan Perancangan)
Pada desain dan perancangan memuat tentang desain dan rancangan
aplikasi administrasi pembukuan perusahaan.
4. BAB IV (Implementasi Dan Analisa)
Pada implementasi memuat hasil analisis dan perancangan sistem
yang antara lain ditampilkan dalam bantuk tabel, gambar dan penjelasan
dari masing-masing bagian. Pada evaluasi memuat kekurangan dan
kelebihan sistem.
5. BAB V (Penutup)
Pada penutup memuat kesimpulan dari penelitian dan implementasi
sistem dan saran yang diperoleh dari kesimpulan.
v
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2001)
Menurut Kristanto (2003), suatu sistem adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang
penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu
juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. (Sutanta,2004)
Menurut Sutedjo (2002), informasi menjadi penting, karena berdasarkan
informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif sebuah
perusahaan. Tidak semua inormasi berkualitas. Kualitas itu ditentukan oleh :
1. Keakuratan dan teruji kebenarannya
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias, dan tidak
menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan perhitungan
maupun akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak
informasi.
2. Kesempurnaan informasi
Untuk mendukung faktor pertama di atas, maka kesempurnaan
informasi menjadi faktor penting, dimana informasi disajikan lengkap tanpa
pengurangan, penambahan atau pengubahan.
4
vi
3. Tepat waktu
Informasi harus disajikan secara tepat waktu, mengingat informasi akan
menjadi dasar pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan
mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan.
4. Relevansi
Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi
tersebut diterima oleh mereka yang membutuhkan, dan menjadi tidak berguna
jika diberikan kepada mereka yang tidak membutuhkan.
5. Mudah dan murah
Saat ini, cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi
bahan pertimbangan tersendiri. Bilamana cara dan biaya untuk memperoleh
informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk
memperolehnya atau mencari alternatif subsitusinya. Biaya mahal yang
dimaksud disini, jika bobot informasi tidak sebanding dengan biaya yang
dikeluarkan. Dan melalui teknologi internet, saat ini ruang atau perusahaan
dapat memperoleh informasi dengan mudah dan murah.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi mempunyai banyak pengertian, namun pada dasarnya
mengarah pada dasar yang sama. Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen
yang saling terkait dan bekerjasama untuk proses masukan yang ditujukan kepada
sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan kesimpulan
yang diinginkan. (Kristanto, 2003). Informasi merupakan hasil pengolahan data
sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai
kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan
akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat
mendatang. (Sutanta, 2004)
Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi
dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan prosedur-prosedur yang
diorganisasikan, bilamana akan dieksekusi akan mendukung informasi atau
vii
pengambilan keputusan dan pengendalian didalam organisasi (Henry C. Lucas
dalam Jogiyanto, 1997)
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen, sebagai berikut.
a. Input
Input adalah semua data yang dimasukkan di dalam sistem informasi, seperti
dokumen, formulir dan file.
b. Proses
Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang
kemudian akan disimpan dalam basis data dan seterusnya akan diolah
menjadi output yang akan digantikan oleh penerima.
c. Output
Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah
menjadi suatu sistem informasi yang berguna dan dapat dipakai oleh
penerima. Komponen ini dapat berupa laporan-laporan yang dapat dibutuhkan
oleh pemakai sistem untuk memantau sistem suatu organisasi.
d. Teknologi
Teknologi merupakan komponen yang berfungsi untuk memasukkan input,
mengolah input dan menghasilkan output. Teknologi meliputi 3 bagian yaitu
perangkat keras, perangkat lunak, perangkat manusia.
e. Basis data
Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan dengan
yang lain, yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah
oleh perangkat lunak.
f. Kendali
Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk
menjaga semua sistem informasi tersebut agar dapat berjalan dengan lancar
dan tidak mengalami gangguan.
2.4 Pengertian Data
Data didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian
nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang
viii
tidak acak menunjukkan jumlah, tindakan dan hal, data dapat berupa catatan-
catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. (Sutanta,
2004).
2.5 Perancangan Sistem
Perancangan sistem secara umum adalah pengidentifikasian komponen-
komponen sistem informasi dengan tujuan untuk dikomunikasikan dengan
pemakai (Sutanta, 2003). Tujuan perancangan sistem secara umum adalah
memberikan gambaran secara umum atau global kepada pemakai tentang sistem
yang akan dikembangkan dan berfungsi sebagai persiapan untuk tahap
perancangan sistem.
2.5.1 Context Diagram (CD)
Context Diagram adalah sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran
sistem (Kristanto, 2003). Beberapa simbol yang digunakan dalam
Context Diagram dapat dilihat dalam Tabel 2.1
Tabel 2.1 Simbol Dalam Context Diagram
Simbol Keterangan
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau
sekelompok tindakan dijalankan
Suatu entitas berupa orang, kelompok,
departemen atau sistem yang bisa menerima
informasi atau data-data awal.
Simbol alir data atau aliran data
ix
2.5.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah suatu model logika data atau proses
yang dibuat untuk menggambarkan dariman asal data atau kemana
tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa
yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang
disimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Kristanto,
2003). Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD dapat dilihat
dalam Tabel 2.2
Tabel 2.2 Simbol Dalam DFD
Simbol Penjelasan
Menggambarkan orang atau kelompok yang
merupakan asal data atau tujuan data
Simbol alir data atau aliran data
a. Menunjukkan tranformasi data dari
masukan menjadi keluaran
b. Suatu proses dimana beberapa tindakan
dijalankan
File basis data atau penyimpanan yang
diimplementasikan dalam komputer.
2.5.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram adalah alat pemodelan data utama
dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek kedalam
entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas. Proses
memungkinkan analisis menghasilkan struktur basisdata yang baik
x
sehingga data dapat disimpan dan diambil secara efisien. Beberapa
simbol yang digunakan dalam ERD dapat dilihat dalam Tabel 2.3
Tabel 2.3 Simbol Dalam ERD
Simbol Keterangan
Menunjukkan himpunan entitas yang
merupakan suatu obyek yang dapat
diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai.
Menunjukkan himpunan relasi antar entitas.
Digunakan sebagai penghubung antara relasi
dengan himpunan entitas dan himpunan entitas
dengan atributnya.
Menunjukkan atribut dari entitas.
2.5.4 Kerelasian Antar Relasi (Relationship)
Kerelasian menyatakan hubungan antar relasi dalam basisdata.
Kerelasian antar relasi dituliskan oleh foreign key atau relasi-relasi
bertipe transaksi yang digunakan dalam basis data. Jenis-jenis relasi
meliputi :
1. Kerelasian satu ke satu (one to one relationship)
Kerelasian satu ke satu terjadi jika setiap nilai pada suatu
relasi hanya mengimplementasikan sebuah nilai pada relasi lain
yang direlasikan secara logik.
2. Kerelasian satu ke banyak (one to many relationship)
Kerelasian satu ke banyak dapat terjadi jika setiap nilai
pada suatu relasi mengimplementasikan banyak nilai pada relasi
lain yang direlasikan secara logik.
xi
3. Kerelasian banyak ke satu (many to one relationship)
Kerelasian banyak ke satu terjadi jika banyak nilai pada
suatu relasi mengimplementasikan satu nilai pada relasi lain yang
direlasikan secara logik.
4. Kerelasian banyak ke banyak (many to many relationship)
Kerelasian banyak ke banyak terjadi jika banyak nilai pada
suatu relasi mengimplementasikan banyak nilai pada relasi lain
yang direlasikan secara logik (Sutanta, 2004)
2.5.5 Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-
simbol yang digunakan atau membantu dalam penggambaran atau
pengidentifikasikan field atau file didalam sistem (Kristanto, 2003)
Kamus data ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan
aplikasi karena ini berfungsi untuk:
a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan daam penggambaran
data flow diagram.
b. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui
aliran.
c. Menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data
yang mengalir dalam sistem tersebut
Data dictionary atau kamus data adalah katalog fakta tentang data
dan kebutuhan informasi, dengan kamus data analisis sistem dapat
didefinisikan data yang mengalir ke sistem dengan lengkap.
Berikut simbol-simbol disajikan dalam Tabel 2.4.
xii
Tabel 2.4 Simbol Kamus Data
- Terdiri dari
+ Dan
( ) Optional (boleh atau tidak)
{ } Pengulangan
[ ] Memiliki salah satu
** Komentar
| Indentifikasi atribut kunci
@ Pemulihan sejumlah alternatif antar simbol
2.6 Akuntansi
2.6.1 Pengertian Akuntansi
Menurut American Institute of Certified Public Accountant
(AICPA), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang
tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadiaan yang setidak-tidaknya bersifat financial dan penafsiran
hasil-hasilnya.
2.6.2 Persamaan Akuntansi
Sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam istilah akuntansi disebut
aktiva (assets). Aktiva menggambarkan bentuk kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan, misalnya kas, piutang, persediaan, tanah, bangunan, mesin dan
lain-lain. Klaim atau hak atas kekayaan tersebut disebut ekuitas pemilik
(equitas). Ekuitas terhadap kekayaan dikelompokkan menjadi dua, ekuitas
oleh pihak ketiga (kreditur) disebut Kewajiban (lialibilities) dan ekuitas oleh
pemilik perusahaan disebut ekuitas pemilik (owner equity). Hubungan antara
aktiva dan ekuitas disajikan dalam bentuk Persamaan 2.1.
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik (2.1)
(Baridwan, 2001)
xiii
2.6.3 Klasifikasi Akun
Akun (account) adalah media untuk menempatkan dan menyimpan
transaksi sejenis. Kumpulan dari akun-akun disebut buku besar. Sedangkan
daftar yang berisi akun-akun yang dimiliki perusahaan disebut bagan akun
(chart of account). Berikut ini klasifikasi akun :
a. Akun Riil
Akun riil adalah akun yang berisi elemen-elemen untuk
menyusun neraca. Akun riil disebut juga akun kontinu, karena transaksi
yang ditempatkan pada akun riil akan digunakan dari waktu ke waktu,
dari satu periode akuntansi ke periode berikutnya.
Akun riil terdiri dari aktiva (assets), kewajiban (lialibilities) dan
ekuitas Pemilik (owner equity). Aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik
dikelompokkan lagi menjadi kelompok yang lebih spesifik sebagai
berikut :
1. Aktiva (assets)
Akun aktiva dikelompokkan menjadi beberapa jenis aktiva sesuai
dengan periode pemanfaatannya dalam menunjang pendapatan, yaitu
a. Aktiva Lancar (current assets)
Aktiva lancar yaitu aktiva yang pemanfaaatannya untuk
menciptakan laba dalam jangka waktu satu periode akuntansi.
Artinya dalam satu periode akuntansi aktiva ini akan bisa dicairkan
menjadi kas atau aktiva yang sama kembali. Contoh aktiva lancar
adalah kas dan piutang usaha.
b. Aktiva Tetap (fixed asssets)
Aktiva Tetap yaitu aktiva yang pemanfaatannya untuk menciptakan
laba dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Contoh
aktiva tetap adalah tanah, bangunan, alat kantor, dan lain-lain.
c. Aktiva Tak Berwujud (intangible assets)
Aktiva tak berwujud yaitu aktiva yang secara substansial tidak
mempunyai bentuk fisik, tetapi ikut bagian dalam menciptakan
xiv
pendapatan dan pemanfaatannya biasanya lebih dari satu periode
akuntansi.
2. Kewajiban (Lialibilities)
Kewajiban adalah kewajiban perusahaan yang harus
diselesaikan dengan mengorbankan aktiva pada waktu yang akan
datang, akibat transaksi masa lalu. Kewajiban dalam neraca
dikelompokkan menjadi :
a. Kewajiban Lancar (current lialibilities)
Kewajiban Lancar yaitu kewajiban yang pelunasannya akan
dilakukan dalam waktu paling lama satu periode akuntansi yang
akan datang. Contoh kewajiban lancar adalah utang dagang dan
utang gaji.
b. Kewajiban Jangka Panjang (long term lialibilities)
Kewajiban Jangka Panjang yaitu kewajiban yang pelunasannya
melebihi satu periode akuntansi. Contoh kewajiban jangka panjang
adalah utang bank, utang obligasi dan utang hipotik.
3. Ekuitas Pemilik (ownwer equity)
Ekuitas pemilik yaitu hak milik para pemilik perusahaan yang
ditentukan berdasarkan aktiva dikurangi kewajiban.
b. Akun Nominal
Akun Nominal yaitu akun-akun yang digunakan untuk menyusun
laporan Rugi Laba. Akun nominal sering disebut akun sementara, karena
setiap periode akuntansi akun ini akan ditutup dan dipindahkan saldonya
ke akun modal. Kelompok akun nominal adalah akun pendapatan
(revenue) dan akun beban (expense).
1. Pendapatan (revenue)
Pendapatan adalah akun yang digunakan untuk menampung
pendapatan selama satu periode akuntansi. Contoh akun pendapatan
adalah pendapatan jasa, pendapatan bunga, pendapatan sewa, dan
lain-lain.
xv
2. Beban (expense)
Beban adalah akun yang digunakan untuk menampung
beban-beban selama satu periode. Contoh akun beban adalah biaya
pokok penjualan, beban gaji, beban sewa, dan lain-lain.
2.7 Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-
prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu
kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk
laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan
bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan
lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi (Howard F. Stettle dalam
Baridwan, 1991).
Sistem akuntansi utama terdiri dari beberapa subsistem yang saling
berkaitan atau terdiri dari prosedur-prosedur yang berhubungan terdiri dari :
1. Klasifikasi Rekening
Adalah penggolongan rekening-rekening yang digunakan dalam sistem
akuntansi. Rekening-rekening inti terdiri dari rekening neraca (riil) dan
rekening rugi-laba (nominal). Daftar dari rekening-rekening yang digunakan
beserta dengan nomor kodenya disebut kerangka rekening.
2. Buku Besar
Buku besar berisi rekening-rekening neraca dan rugi laba yang
digunakan dalam sistem akuntansi. Buku besar ini merupakan dasar untuk
menyusun laporan keuangan, seperti neraca, laporan rugi-laba dan laporan
lainnya. Buku besar ini juga sebagai buku pencatatan terakhir (book of final
entry). Buku pembantu berisi rekening-rekening yang merupakan rincian dari
suatu rekening buku besar. Misalnya rekening piutang dagang dalam buku
besar dibuatkan rincian untu setiap langganan. Kumpulan rekening-rekening
piutang ini disebut buku pembantu piutang.
xvi
3. Jurnal
Jurnal adalah catatan transaksi pertama kali (book of original entry).
Catatan ini dibuat urut tanggal terjadinya transaksi.
a. Jurnal Umum
Jurnal Umum adalah jurnal untuk mencatat transaksi yang tidak dapat
dicatat di jurnal kas.
b. Jurnal kas
Jurnal kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
berhubungan dengan kas. Data di buku kas harian dapat dicatat dijurnal
ini.
4. Bukti transaksi
Merupakan formulir yang digunakan untuk mencatat transaksi pada saat
terjadinya, sehingga menjdi bukti tertulis dari transaksi yang terjadi, seperti
faktur penjualan, bukti kas keluar dan lain-lainnya.
2.7.1 Laporan Keuangan
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang secara sistematis
menyajikan hasil usaha perusahaan dalam rentang waktu tertentu. Laporan
laba rugi menyajikan pendapatan selama satu periode dan biaya-biaya untuk
memperoleh memperoleh pendapatn tersebut pada periode yang sama. Di
laporan laba rugi, dilaporkan juga untung (gain) dan rugi (loss). Di dalam
akuntansi, prosedur penentuan laba rugi periodik adalah dengan
menyelisihkan segenap pendapatan selama satu periode dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan dalam rangka mencapai pendapatan-pendapatan tersebut.
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan
posisi keuangan perusahaan pada saat (tanggal) tertentu. Neraca disebut juga
Laporan Posisi Keuangan. Laporan ini dibuat untuk menyajikan informasi
keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, dan modal
perusahaan. Jadi, neraca disusun untuk memenuhi tujuan laporan keuangan
yaitu dapat dipahami dan dimengeri oleh setiap orang.
xvii
Neraca dapat disusun dalam format staffel (report form) dan dalam
format skontro (account form). Setiap neraca harus mencantumkan informasi
berikut :
1. Nama perusahaan (dicantumkan paling atas pada kepala neraca).
2. Neraca sebagai judul laporan.
3. Tanggal neraca (saat tertentu).
4. Isi neraca (aktiva, utang dan modal pemilik).
(Sugiri dan Riyono, 2007)
2.8 Kebutuhan Software
Bahasa pemrograman yang akan dipakai adalah Borland Delphi 7 dengan
pertimbangan Delphi7 mampu membangun sebuah program dengan aplikasi
menarik dan interaktif serta mudah digunakan oleh user. Databasenya
menggunakan MySQL.
2.8.1 Borland Delphi 7
Menurut Malik (2006), bahasa pemrograman Delphi adalah salah
satu bahasa pemrograman visual yang merupakan generasi lanjut