APAKAH PERTUMBUHAN EKONOMI MEMODERASI PENGARUH NILAI FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA? RINGKASAN SKRIPSI Disusun Oleh: AL-IEFAN KHARISMAWAN SYAHRIAR 3115 28687 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2018
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
APAKAH PERTUMBUHAN EKONOMI MEMODERASI PENGARUH
NILAI FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM
PERUSAHAAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA?
RINGKASAN SKRIPSI
Disusun Oleh:
AL-IEFAN KHARISMAWAN SYAHRIAR
3115 28687
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
iii
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
diversified dan nondiversified M&A dan perbedaan growth opportunity, firm size,
dan profitabilitas sebelum dan setelah M&A. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan M&A yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Untuk memperoleh penelitian yang valid,
teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
purposive sampling sehingga diperoleh sebanyak 16 perusahaan yang melakukan
M&A.
Pengujian hipotesis menggunakan model binomial logistic regression
dimana variabel dependen berbentuk kategori. Kategori tersebut adalah
pengklasifikasian diversified dan nondiversified menggunakan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Pengujian menggunakan binomial logistic
regression dilakukan dengan Uji Multikolinieritas, Goodness of Fit Test, Overall
Model Fit Test, Analisis Model Regresi, dan Uji Koefisien Determinasi.
Sedangkan pengujian perbedaan growth opportunity, firm size, dan profitabilitas
menggunakan Paired Sample T Test dimana variabel yang digunakan adalah
growth opportunity, firm size, dan profitabilitas selama tiga tahun sebelum dan
setelah M&A.
Hasil dari penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa growth
opportunity yang diukur menggunakan Tobin’s Q dan profitabilitas (ROA)
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penentuan diversified dan
nondiversified M&A. Sedangkan firm size berpengaruh negatif tetapi tidak
signifikan terhadap penentuan diversified dan nondiversified M&A. Sementara
itu, pada pengujian growth opportunity tidak terdapat perbedaan sebelum dan
sesudah M&A. Namun, firm size dan profitabilitas terdapat perbedaan.
Kata Kunci: Growth Opportunity, Firm Size, Profitabilitas, Diversified dan
Nondiversified M&A, Binomial Logistic Regression, Wilcoxon Signed Ranks
Test.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Aktivitas merger dan akuisisi semakin meningkat seiring dengan
perkembangan ekonomi yang semakin mengglobal. Di Indonesia, peningkatan
terjadi cukup signifikan dari tahun ke tahun. Adapun tujuan dilakukannya merger
dan akuisisi adalah untuk mencapai sasaran strategis dan sasaran finansial tertentu
perusahaan.
Merger dan akuisisi didasari oleh beberapa motif, yaitu motif ekonomi,
motif sinergi, motif diversified, dan motif non-ekonomi. Namun, tidak banyak
penelitian mengenai perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi berdasar
motif diversified. Diversified adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa
dilakukan melalui merger dan akusisi (Moin, 2010). Oleh sebab itu, banyak
perusahaan yang melakukan diversified yaitu untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimum dengan cara mengombinasikan dua perusahaan atau lebih guna
mengamankan posisi bersaing.
Diversified banyak dilakukan perusahaan-perusahaan dengan modal kuat
untuk memperoleh laba yang tinggi pada negara-negara dengan kondisi
perekonomian yang sedang berkembang. Selain itu juga diharapkan diversified
dapat meningkatkan growth opportunity, firm size, dan profitabilitas.
Berdasarkan beberapa fenomena yang telah dijelaskan sebelumnya, belum
dapat terlihat jelas apakah pemilihan diversified dan nondiversified M&A
dipengaruhi oleh growth opportunity, firm size, dan profitabilitas. Oleh karena itu,
penelitian ini akan membahas mengenai faktor-faktor yang diduga dapat
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
mempengaruhi pemilihan diversified dan nondiversified M&A. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah peristiwa merger dan akuisisi pada tahun
2011-2013 yang tercatat di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Pengklasifikasian perusahaan diversified dan nondiversified menggunakan
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
Selanjutnya, penelitian ini akan menguji pengaruh diversified dan
nondiversified yaitu growth opportunity, firm size, dan profitabilitas dan
perbedaan diversified dan nondiversified sebelum dan setelah M&A. Oleh karena
itu, pengujian dilakukan menggunakan tiga tahun sebelum dan sesudah M&A.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan berikut:
1. Apakah growth opportunity mempengaruhi penentuan diversified dan
nondiversified M&A?
2. Apakah firm size mempengaruhi penentuan diversified dan nondiversified
M&A?
3. Apakah profitabilitas mempengaruhi penentuan diversified dan nondiversified
M&A?
4. Apakah terdapat perbedaan growth opportunity sebelum dan setelah M&A?
5. Apakah terdapat perbedaan firm size sebelum dan setelah M&A?
6. Apakah terdapat perbedaan profitabilitas sebelum dan setelah M&A?
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Kombinasi Bisnis
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 Revisi
Tahun 2010 Lampiran A, kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa
lain yang pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis.
2.1.2 Merger
Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian
hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara
yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar.
2.1.3 Akuisisi
Akuisisi adalah bentuk pengambilalihan kepemilikan perusahaan oleh
pihak pengakuisisi (acquirer) sehingga akan mengakibatkan berpindahnya kendali
atas perusahaan yang diambil alih (acquiree) tersebut (Moin, 2010).
2.1.4 KBLI
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan salah satu
klasifikasi baku yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk aktivitas
ekonomi. Struktur pengkodean KBLI mengadaptasi dari ISIC sebagai berikut:
1. Kategori, menunjukkan garis pokok penggolongan aktivitas ekonomi.
2. Golongan Pokok, uraian lanjutan menunjukkan sifat masing-masing.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
3. Golongan, uraian lanjutan menunjukkan aktivitas ekonomi dari setiap
golongan yang bersangkutan.
4. Subgolongan, uraian lanjutan menunjukkan aktivitas ekonomi dari
subgolongan bersangkutan.
2.1.5 Diversifikasi
Ada dua tipe diversifikasi usaha, yaitu (Griffin, 2002:240):
1. Diversifikasi Usaha Berkatian
Diversifikasi usaha berkaitan adalah diversifikasi usaha perusahaan ke dalam
suatu bisnis lain yang masih mempunyai hubungan erat dengan bisnis
sebelumnya, sehingga dapat dikembangkan strategi bisnis yang saling
berkesuaian (strategic fit) di antara setiap bisnis tersebut.
2. Diversifikasi Usaha Tidak Berkaitan
Diversifikasi usaha tidak berkaitan adalah diversifikasi usaha perusahaan ke
dalam suatu bisnis lain yang tidak mempunyai hubungan erat dengan bisnis
sebelumnya.
2.1.6 Teori Keagenan
Teori ini menjelaskan bagaimana penentuan kontrak yang paling efisien
yang dapat membatasi konflik keagenan. Manajer menguasai atas informasi
internal perusahaan akan cenderung melakukan kebijakan yang mementingkan
kepentingan pribadi. Sedangkan prinsipal menginginkan agen menjalankan
perusahaan dengan baik dan menghasilkan return yang tinggi. Oleh karena itu,
apabila terjadi hal tersebut dimungkinkan adanya diversified pada M&A yang
dilakukan bidder M&A akan menjadi keputusan yang tidak tepat.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No.
Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Variabel yang
Digunakan Hasil Penelitian
1 Soegiharto
(2016)
Firm Proximity
and M&A
Transaction
Firm
Similiarity,
Board
Connection,
Prior Business
Relationship,
Geographical
Proximity,
Shared Auditor,
dan Inverstor
Proximity
Proximity secara signifikan
meningkatkan kemungkinan
bidder mendapat positive
recommendation dari target
board. Firm proximity juga
meningkatkan kecenderungan
transaksi M&A menggunakan
ekuitas. Namun, firm proximity
tidak berpengaruh terhadap deal
duration.
2 Nurmelia
Widiarini
(2017)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Pemilihan Metode
Pembayaran dan
Analisis Kinerja
Perusahaan
Sebelum dan
Sesudah Merger
dan Akuisisi
Growth
Opportunity,
Firm Size, Cash
Flow, Price
Book Value
(PBV), Return
On Asset
(ROA),
Perputaran Total
Aset (TATO),
Net Profit
Margin (NPM),
dan Sales
Growth
Faktor yang mempengaruhi
pemilihan metode pembayaran
oleh bidder saat melakukan
merger dan akuisisi adalah growth
opportunity. Selain itu, tidak
terdapat perbedaan signifikan
antara sebelum dan sesudah
meger dan akuisisi.
3 Dini Zahra
Afifah
(2015)
Analisis Pengaruh
Struktur
Kepemilikan
Manajerial,
Growth
Opportunity, dan
Cash Flow
Terhadap Tipe
Pembiayaan
Akuisisi
Kepemilikan
Manajerial,
Growth
Opportunity,
Cash Flow,
Cash Financing,
Debt Financing,
Equity
Financing.
Growth opportunity berpengaruh
positif signifikan terhadap metode
pembayaran akuisisi dengan
saham sedangkan cash flow
berpengaurh positif signifikan
terhadap metode pembayaran kas.
Hanya kepemilikan manajerial
yang tidak berpengaruh signifikan
terhadap metode pembayaran.
4 Resti
Handayani
(2009)
Pengaruh Tingkat
dan Strategi
Diversified
terhadap
Profitability,
Pertumbuhan, dan
Resiko
Perusahaan pada
Industri
Manufaktur di
Indonesia
Tingkat
Diversified,
Strategi
Diversified,
Profitability,
Growth, dan
Systematic Risk
Rata-rata tingkat diversified
mempunyai hubungan dengan
kinerja perusahaan dari segi
profitability, growth, dan
systematic risk. Sedangkan rata-
rata tingkat diversified
mempunyai hubungan tidak
signifikan dengan kinerja
perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
2.3 Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Growth Opportunity
Fahlevi (2011) mengungkapkan bahwa Tobin’s Q (growth opportunity)
berpengaruh signifikan terhadap keputusan M&A. Satoto (2009) berpendapat
diversified merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk
memperluas usahanya dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak
perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada ataupun
dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis utama perusahaan. Perusahaan
bidder yang memiliki growth opportunity tinggi kemungkinan melakukan
nondiversified karna sudah menguasai pasar usahanya dengan baik dan dapat
dikatakan sudah memiliki pertahanan yang kuat sehingga lebih memilih
perusahaan target yang ada hubungannya dengan usaha bidder sebelumnya. Oleh
sebab itu, perusahaan M&A yang melakukan nondiversified memiliki
kemungkinan growth opportunity yang tinggi. Maka hipotesis sebagai berikut:
H1 : Growth opportunity berpengaruh terhadap penentuan diversified dan
nondiversified M&A.
2.3.2 Firm Size
Penggabungan atau pengambilalihan perusahaan dimaksudkan agar
perusahaan menjadi lebih besar dan berkembang luas. Perusahaan bidder yang
sudah besar memiliki kemungkinan melakukan diversifikasi karna perusahaan
besar lebih memiliki potensi untuk mengambil keputusan tersebut.
Sesuai dengan teori keagenan, manajer melakukan diversified memiliki
tujuan melebarkan pangsa pasar agar dapat bersaing dengan perusahaan-
perusahaan lain, sedangkan prinsipal berdasarkan keinginan dan ketamakan agar
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
perusahaan semakin besar. Oleh karena itu, hipotesis untuk variabel firm size
dapat dirumuskan sebagai berikut:
H2 : Firm size berpengaruh terhadap penentuan diversified dan
nondiversified M&A.
2.3.3 Profitabilitas
Menurut Wild dkk (2005:359) penggabungan usaha dapat meningkatkan
citra perusahaan, potensi pertumbuhan, kesejahteraan perusahaan, dan untuk
meningkatkan laba perusahaan. Pada penelitian Teece (1982) dalam Satoto (2009)
menyatakan diversified dapat memperbaiki kapasitas modal, mengurangi
kemungkinan kebangkrutan dengan mengucurkan produk baru dengan memasuki
pasar baru serta memperbaiki perkembangan aset dan profitabilitas. Perusahaan
bidder dengan ROA tinggi memiliki kemungkinan akan melakukan nondiversified
karena perusahaan tersebut sudah mengetahui pasar dengan baik yang mana
menghasilkan banyak keuntungan bagi perusahaan bidder. Berdasarkan
keterangan tersebut, dapat dirumuskan hipotesis dari variabel profitabilitas
sebagai berikut:
H3 : Profitabilitas berpengaruh terhadap penentuan diversified dan