apa Redaksi: artikel berikut dikutip seutuhnya dari Majalah Forbes berdasarkan tulisan dari contributor Valerie Stimac. Isi tulisan ini menggambarkan sisi lain yang dapat diperoleh dari peluncuran pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon, yang selama ini didominasi oleh berbagai teknologi modern ruang angkasa. Memang peluncuran SpaceX Crew Dragon ini menjadi momentum bersejarah negeri Paman Sam, mengingat merupakan peluncuran astronot NASA dari daratan Amerika kembali yang pertama kali sejak diakhiri 2011 silam, sehingga banyak diulas oleh media di dunia. Selain itu, peluncuran ini juga menjadi tonggak sejarah dunia lainnya, ketika seluruh proses peluncurannya dilakukan dengan berbasis komersial oleh perusahaan swasta dengan biaya rendah, sehingga menjadi yang pertama di dunia, di samping ada beberapa hal baru lainnya yang ditawarkan oleh SpaceX. Sebagaimana kita ketahui bahwa misi yang disebut Demo-2 yang meluncurkan pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon telah berhasil diluncurkan ke ISS pada Sabtu 30/5/2020 pada jam 03.22 pm EDT (Minggu subuh 31/5/2020 jam 02.22 WIB). Pesawat ruang angkasa Crew Dragon yang membawa 2 astronot NASA Doug Hurley dan Bob Behnken terbang selama 19 jam untuk mencapai ISS, sebelum melakukan proses docking. Penerbangan itu sepenuhnya dikendalikan secara autonomous (tanpa kendali kedua astronot), sejak mulai dari pemisahan dengan LAS, sampai kembali lagi nanti ke Bumi. Bila tidak terjadi masalah, maka Crew Dragon di saat docking di Harmony Module, ISS juga dilakukan secara autonomous (dikendalikan oleh sistem komputer yang dipasang di Module itu sendiri). Apabila terjadi gangguan, maka kedua astronot itu akan mengambil alih kendali spacecraft untuk dikendalikan secara manual. Walaupun demikian, kedua astronot itu telah melakukan 2 kali percobaan kendali (test flight) secara manual setelah peluncuran, di saat pesawat ruang angkasa Crew Dragon di posisi masih jauh (far-field test) dan dekat (near-field test) dari ISS, dengan hasil sukses. Docking telah sukses pada hari Minggu 31/5/2020 jam 10.16 am ET (14.16 UTC = 21.16 WIB). Sesampainya di ISS, setelah hatch opening mereka disambut big hug oleh Cassidy, Ivanishin dan Vagner. Hurley dan Behnken kemudian memberi nama kapsul Crew Dragon yang ditumpanginya sebagai Endeavour, untuk mengenang space shuttle yang pernah diterbangkan keduanya ke ISS tahun 2011 silam. Lamanya waktu tinggal kedua astronot di ISS tidak diketahui, namun dinyatakan oleh NASA bahwa mereka akan tinggal di ISS, 1 atau 3 bulan dan paling lama 110 hari, mengingat
14
Embed
apa Redaksi: artikel berikut dikutip seutuhnya dari Majalah Forbes … · 2020-06-01 · apa Redaksi: artikel berikut dikutip seutuhnya dari Majalah Forbes berdasarkan tulisan dari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
apa Redaksi: artikel berikut dikutip seutuhnya dari Majalah
Forbes berdasarkan tulisan dari contributor Valerie Stimac. Isi
tulisan ini menggambarkan sisi lain yang dapat diperoleh dari
peluncuran pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon,
yang selama ini didominasi oleh berbagai teknologi modern
ruang angkasa. Memang peluncuran SpaceX Crew Dragon ini
menjadi momentum bersejarah negeri Paman Sam, mengingat merupakan
peluncuran astronot NASA dari daratan Amerika kembali yang pertama
kali sejak diakhiri 2011 silam, sehingga banyak diulas oleh media di dunia.
Selain itu, peluncuran ini juga menjadi tonggak sejarah dunia lainnya,
ketika seluruh proses peluncurannya dilakukan dengan berbasis komersial
oleh perusahaan swasta dengan biaya rendah, sehingga menjadi yang
pertama di dunia, di samping ada beberapa hal baru lainnya yang
ditawarkan oleh SpaceX. Sebagaimana kita ketahui bahwa misi yang
disebut Demo-2 yang meluncurkan pesawat ruang angkasa SpaceX Crew
Dragon telah berhasil diluncurkan ke ISS pada Sabtu 30/5/2020 pada jam
03.22 pm EDT (Minggu subuh 31/5/2020 jam 02.22 WIB). Pesawat ruang
angkasa Crew Dragon yang membawa 2 astronot NASA Doug Hurley dan
Bob Behnken terbang selama 19 jam untuk mencapai ISS, sebelum
melakukan proses docking.
Penerbangan itu sepenuhnya dikendalikan secara autonomous (tanpa
kendali kedua astronot), sejak mulai dari pemisahan dengan LAS, sampai
kembali lagi nanti ke Bumi. Bila tidak terjadi masalah, maka Crew Dragon
di saat docking di Harmony Module, ISS juga dilakukan secara autonomous
(dikendalikan oleh sistem komputer yang dipasang di Module itu sendiri).
Apabila terjadi gangguan, maka kedua astronot itu akan mengambil alih
kendali spacecraft untuk dikendalikan secara manual. Walaupun demikian,
kedua astronot itu telah melakukan 2 kali percobaan kendali (test flight)
secara manual setelah peluncuran, di saat pesawat ruang angkasa Crew
Dragon di posisi masih jauh (far-field test) dan dekat (near-field test) dari
ISS, dengan hasil sukses.
Docking telah sukses pada hari Minggu 31/5/2020 jam 10.16 am ET (14.16
UTC = 21.16 WIB). Sesampainya di ISS, setelah hatch opening mereka
disambut big hug oleh Cassidy, Ivanishin dan Vagner. Hurley dan Behnken
kemudian memberi nama kapsul Crew Dragon yang ditumpanginya sebagai
Endeavour, untuk mengenang space shuttle yang pernah diterbangkan
keduanya ke ISS tahun 2011 silam. Lamanya waktu tinggal kedua astronot
di ISS tidak diketahui, namun dinyatakan oleh NASA bahwa mereka akan
tinggal di ISS, 1 atau 3 bulan dan paling lama 110 hari, mengingat
keterbatasan kemampuan solar power Crew Dragon. Mereka akan tinggal
bersama ke-3 koleganya yang sudah berada di sana Cassidy, Vanishin dan
Vagner, dan kembali ke Bumi mempergunakan Crew Dragon yang sama
yang sudah berganti nama menjadi Endevour.
Selama 19 jam perjalanannya itu, kedua astronot akan melewati beberapa
bagian permukaan Bumi yang dapat dilihat dengan kasat mata seperti yang
ditulis oleh Valerie Stimac berikut ini. Tempat di Bumi itu berupa beberapa
kota, danau dan negara. Gambaran itu memang bukan seperti yang dilihat
oleh kedua astronot ini, namun mereka sebenarnya akan dapat melihatnya
seperti terlihat dalam gambar itu di sepanjang penerbangannya, mengingat
jalur permukaan yang dilewatinya sama seperti dilakukan oleh ISS.
Tulisan inipun menginformasikan jalur permukaan Bumi yang dilintasi oleh
pesawat ruang angkasa Crew Dragon sepanjang penerbangannya menuju
ke ISS. Mengingat lamanya perjalanan pesawat ruang angkasa adalah 19
jam, maka kedua astronot inipun memiliki waktu tidurnya secara
bergantian. Selain waktu tidur, kedua astronot inipun melakukan orbit
sebanyak 12,6 x (1 x mengorbit Bumi adalah 90 menit). Dengan orbit
sebanyak itu maka ada beberapa lokasi di Bumi yang dilewati sebanyak-
banyaknya 12 x oleh Crew Dragon. Bagaimana astronot melihat Turki yang
terdiri dari Turki Eropa dan Turki Asia?, inilah tulisan selengkapnya.
Sebagai penutup, kami menambahkan gambar Pulau Jawa di saat malam
hari dilihat dari ISS. Selamat membaca.
On Their 19-Hour Journey To The
ISS, Here’s What Crew Dragon
Astronauts Can See On Earth Valerie Stimac Contributor for Forbes
Kennedy Space Center as viewed from above. NASA Earth Observatory
images.
This morning, American astronauts Doug Hurley and Bob Behnken
were successfully launched from Kennedy Space Center aboard a Crew
Dragon capsule and Falcon 9 rocket. After the first thrilling minutes of their
flight, they began a 19-hour mission to go from launch to docking with the
International Space Station (ISS) – it’s the first time humans have ridden to
the ISS aboard a Crew Dragon capsule, and takes them on an epic series of
orbital journeys over the earth.
Using their orbital paths as a guide, here are some of the views Hurley and
Behnken can see of earth during their duo journey to the ISS. These are
photos from NASA, often from ISS astronauts on past missions, and give you
a sense of how incredible the view is from up there.