Top Banner
“PERAN LOULEHA DALAM PROSES REINTEGRASI ANTARA NEGERI HARIA DAN SIRI SORI ISLAM PASCA KONFLIK DI MALUKU” TESIS Diajukan kepada Fakultas Teologi UKSW Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Sosiologi Agama Oleh AGNES SOUISA 75 2011 035 PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2012
15

“PERAN LOULEHA DALAM PROSES REINTEGRASI ANTARA … · 2013. 7. 1. · ABSTRAK “PERAN LOULEHA DALAM PROSES REINTEGRASI NEGERI HARIA DAN SIRI SORI ISLAM PASCA KONFLIK DI MALUKU”

Jan 29, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • ��

    “PERAN LOULEHA DALAM PROSES REINTEGRASI ANTARA NEGERI

    HARIA DAN SIRI SORI ISLAM PASCA KONFLIK DI MALUKU”

    TESIS

    Diajukan kepada Fakultas Teologi UKSW

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Sosiologi Agama

    Oleh

    AGNES SOUISA

    75 2011 035

    PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA

    FAKULTAS TEOLOGI

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    2012

  • ���

  • ����

    ABSTRAK

    “PERAN LOULEHA DALAM PROSES REINTEGRASI NEGERI HARIA DAN

    SIRI SORI ISLAM PASCA KONFLIK DI MALUKU”

    Agnes Souisa

    Program Studi Magister Sosiologi Agama

    Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2012.

    Konflik Maluku tahun 1999-2004 merupakan sejarah kelam bagi seluruh masyarakat Maluku. Konflik tersebut bukan hanya telah membumi-hanguskan bumi Maluku tetapi juga mengganggu hubungan persaudaraan antara Salam dan Sarane. Tak pelak hubungan persaudaraan di Maluku yang dikenal dengan Pela Gandong pun terkikis. Ikatan-ikatan kekerabatan, layaknya Pela Gandong, yang membuat Maluku terkenal mulai dipertanyakan kekuatannya.

    Di tengah keraguan dan pesimistis masyarakat terhadap kekuatan Pela Gandong dalam menyelesaikan konflik, Louleha muncul ke permukaan. Nama tersebut sesungguhnya merupakan gabungan dari dua negeri berpela di Maluku yakni Haria (Leawaka Amapatti) dan Siri Sori Islam atau Siri Sori Salam (Louhata Amalattu). Anak-anak negeri Louhata Amalattu berbaur dengan Leawaka Amapatti dalam Louleha dalam mengikuti perlombaan Arombae Manggurebe. Hal yang mengherankan kelihatannya ketika dua komunitas negeri adat yang termakan konflik Maluku yang ragam nuansa (politik, agama, dll) selama bertahun-tahun kembali menyatu dalam satu ikatan yang berlandaskan hubungan Pela Gandong. Louleha telah menjadi sebuah model resolusi konflik yang cenderung menampakkan kekuatannya pada adanya rasa persaudaraan antar komunitas Pela Gandong di Maluku untuk mewujudkan sebuah konsensus bersama pasca konflik menuju perdamaian.

    Bertolak dari pemikiran tersebut di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna Louleha dan perannya di dalam proses reintegrasi pasca konflik di Maluku, khususnya dalam kehidupan masyarakat negeri Haria dan Siri Sori Islam. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka digunakan jenis penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan studi lapangan.

  • ���

    Pemahaman dasar mengenai integrasi sosial, dan ditunjang oleh pemikiran Emile Durkheim mengenai integrasi menjadi landasan untuk memahami proses integrasi sosial di Maluku. Selain itu, penulis juga berpijak pada teori-teori mengenai kosmologi orang Maluku untuk memahami bagaimana cara pandang masyarakat Maluku dan pengaruhnya terhadap proses integrasi pasca konflik di Maluku.

    Dari hasil pengamatan ditemukan bahwa Louleha merupakan ikatan kekerabatan yang berlandaskan Pela Gandong. Sejak tahun 1957, ikatan tersebut telah tumbuh dalam kehidupan masyarakat negeri Haria dan Siri Sori Islam. Namun ketika konflik terjadi, Louleha seolah terlelap dalam tidur panjang. Pasca konflik, Louleha lahir atas kesepakatan negeri Haria dan Siri Sori Islam untuk kembali menyatu dan berdamai.

    Penulis mencoba menganalisis fakta tersebut di atas dengan menggunakan teori integrasi dan dikaitkan dengan kosmologi orang Maluku. Setelah mendeskripsikan dan menganalisis data, maka dapat diketahui bahwa dalam perspektif Durkheim, Louleha merupakan sebuah fakta sosial. Ikatan tersebut pun dimaknai sebagai warisan leluhur atau Tete Nene Moyang dan sebagai hasil konsensus. Sehingga memiliki kekuatan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Dan dalam proses reintegrasi, Louleha berperan sebagai etika kehidupan bersama serta kekuatan pemersatu. Ikatan ini tidak hanya berkutat dengan sejumlah ritual. Tetapi juga menjelma dalam tindakan sosial.

    Dengan demikian, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Louleha memainkan peranan penting dalam proses integrasi pasca konflik di Maluku. Bukan hanya untuk menyatukan tetapi juga memberi nilai-nilai kemanusiaan yang mampu menjadi landasan dalam membangun kehidupan bersama.

    Kata Kunci: Peran Louleha dalam Proses Reintegrasi Pasca Konflik di Maluku

  • ��

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    ���������������������

    ������������������������������������������ ������� ���� ���

    �� ��� ����� !�"#$�

    % ������� �&�������&������������

    ' ����������� ���������������������� &��()!��*$�

    +��,�&�&�-����&����.�������

    �/ �-����&��� ����

    Tesis ini kupersembahkan untuk

    Papa, Mama dan semua orang yang kusayangi

  • ���

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Puji dan syukur penulisa haturkan kepada Tuhan Yesus, yang karena cinta dan

    anugrah-Nya tetap setia hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini, dalam

    rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Sains pada Program

    Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya

    Wacana Salatiga.

    Banyak hal yang telah penulis lalui selama penulisan tesis ini. Berbagai bantuan

    baik yang bersifat materiil dan moril telah penulis terima dari banyak pihak. Untuk itu,

    penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

    1. Pdt. Dr. Daniel Nuhamara M.Th., selaku pembimbing utama yang telah

    memberikan pengetahuan dalam proses penyelesaian tesis ini. Semoga

    Tuhan Yesus memberkati Bapak dan keluarga.

    2. Dr. Flip P.B. Litaay SH, MS., selaku pembimbing kedua, dosen dan telah

    menjadi orang tua kedua bagi penulis. Terima kasih untuk semua

    masukan, kritikan yang sangat membangun, bantuan dan sumbangan

    pengetahuan selama penulis menulis tesis ini. Untuk semua motivasi dan

    semangat yang diberikan, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

    Tuhan Yeus memberkati Bapak dan keluarga.

    3. Dr. David Samiyono, MTS, MSLS., selaku penguji. Terima kasih telah

    membantu dan memberikan masukan yang berarti. Tuhan Yesus

    memberkati.

  • ����

    4. Pdt. Prof. John Titaley Th.D., Pdt. Dr. Thobias Messakh dan Pdt.

    Ebenheizer Nuban Timo yang telah banyak memberi motivasi dan

    sumbangan pemikiran. Terima Kasih. Tuhan Yesus memberkati.

    5. Pemerintah dan masyarakat negeri Haria yang telah membantu proses

    penelitian. Tuhan Yesus memberkati.

    6. Pemerintah negeri Siri Sori Islam yang sangat membantu dalam

    memberikan data dan informasi bahkan sejarah yang tidak pernah

    penulis ketahui. Terima kasih.

    7. Papa dan mama tersayang, yang selalu mengingatkan, mendoakan,

    menyayangi, memberi dukungan dan menyediakan semua yang penulis

    butuhkan. Terlalu indah semua yang mama dan papa beri. Semoga apa

    yang penulis lakukan dapat memberi kebahagiaan dan kebanggaan bagi

    papa dan mama.

    8. Elvin, Betzhy, Gilroy dan Miguella Kriyananda terima kasih untuk kasih

    sayang dan motivasi yang diberikan. Kalian semangatku, anugerah

    terindah dari Tuhan.

    9. Stanly Siahaya, terima kasih untuk rasa sayang, motivasi, perhatian dan

    pengertiannya selama ini. Terima kasih untuk 11 tahun kebersamaan,

    terutama dalam masa-masa penulisan tesis. Satu per satu doa dan

    harapan telah tercapai. Tuhan Yesus kiranya tetap menjaga dan

    menyertai hingga semua yang kita impikan ada di genggaman. Love you

    more than you ever know.

  • �����

    10. Backrie Girls (Jeng Geyu, Jeng Wewe, Jeng Leni, Carlitos, Artha, Cahya

    dan Icha), terima kasih untuk dukungannya. Tak ada persaudaraan

    seindah ini. Tuhan Yesus memberkati.

    11. Teman-teman Magister Sosiologi Agama UKSW 2011, terima kasih

    untuk support yang diberikan. Navsa, Mamed, K’ Lerry, Ina, K’ Daud,

    terima kasih banyak!!

    12. Semua pihak yang telah memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.

    Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati kita semua.

    Seperti kata pepatah, “tak ada gading yang tak retak.” Apabila dalam penulisan

    ini terselip kesalahan dan kekurangan, penulis memohon maaf yang sedalam-dalamnya.

    Terima kasih.

    Salatiga, 4 Oktober 2012

  • ���

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

    LEMBAR PENGESAHAN ……………….………………………………. ii

    ABSTRAK ………………………………………………………………… iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………… v

    UCAPAN TERIMA KASIH ………………………………………………. vi

    DAFTAR ISI ………………………………………………………………. ix

    DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xiv

    BAB I : PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang …………………………………………. 1

    I.2 Rumusan Masalah ……………………………………... 3

    I.3 Batasan Masalah ……………………………………….. 4

    I.4 Tujuan Penelitian ………………………………………. 4

    I.5 Metode Penelitian

    I.5.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian …………... 5

    I.5.2 Teknik Pengumpulan Data ………………... 6

    I.6 Manfaat Penelitian

    I.6.1 Manfaat Teoritis …………………………… 8

    I.6.2 Manfaat Praktis ……………………………. 8

    I.7 Definisi Istilah-istilah …………………………………. 9

    I.8 Sistematika Penulisan …………………………………. 10

  • ��

    BAB II : INTEGRASI SOSIAL

    II.1 Integrasi Sosial

    II.1.1 Pengertian …………………………………. 12

    II.1.2 Syarat-syarat Integrasi …………………….. 16

    II.1.3 Faktor-Faktor Pendukung Integrasi ………. 17

    II.1.4 Fase-fase Integrasi …………………………. 18

    II.1.5 Bentuk-bentuk Integrasi …………………… 24

    II.2 Integrasi menurut Emile Durkheim

    II.2.1 Latar Belakang Pemikiran ………………… 25

    II.2.2 Fakta Sosial ……………………………….. 27

    II.2.3 Solidaritas Sosial ………………………….. 30

    II.2.4 Teori Bunuh Diri (Suicide)………………… 35

    II.2.5 Teori Agama ……………………………….. 40

    II.3 Pela di Maluku ……………………………………….. 43

    II.3.1 Bentuk-bentuk Pela ……………………….. 45

    II.3.2 Pandangan Dunia Masyarakat Ambon ……. 46

    1. Agama Nunusaku ……………………… 46

    2. Kosmologi Orang Ambon …………….. 47

    BAB III : LOULEHA DALAM KOMUNITAS HARIA DAN SIRI SORI ISLAM

    III.1 Sekilas Mengenai Negeri Haria

    III.1.1 Sejarah Negeri Haria ……………………….. 52

    1. Sejarah Negeri Haria Menurut Pemerintah

    Negeri Haria. …………………………… 52

    2. Sejarah Negeri Haria menurut Marga Loupatty

    (Tuan Tanah). ……………..………….… 54

    III.1.2 Demografi Negeri Haria …………………… 58

    1. Letak Geografis Negeri Haria …….……. 58

    2. Iklim ……………………………….…... 58

  • ���

    3. Mata Pencarian ……………………….... 59

    4. Sosial Budaya ………………………...... 60

    5. Pendidikan ……………………………... 62

    III.2 Sekilas Mengenai Negeri Siri Sori Islam

    III.2.1 Sejarah Negeri Siri Sori Islam ……………... 63

    III.2.2 Demografi Negeri Siri Sori Islam ………….. 68

    1. Letak Geografis Negeri Siri Sori Islam … 68

    2. Iklim ………………………………….… 68

    3. Mata Pencarian …………………………. 69

    4. Sosial Budaya …………………………... 70

    5. Pendidikan ……………………………... 71

    III.3 Hubungan Pela Antara Negeri Haria dan Siri Sori Islam

    III.3.1 Gandong …………………………………… 72

    III.3.2 Pela ………………………………………… 73

    III.4 Louleha dalam Kehidupan Masyarakat Negeri Haria dan

    Siri Sori Islam

    III.4.1 Louleha Sebelum Konflik ………………… 77

    III.4.2 Louleha Sesudah Konflik ………………… 79

    BAB IV : REVITALISASI PERAN LOULEHA DALAM PROSES

    REINTEGRASI NEGERI HARIA DAN SIRI SORI ISLAM PASCA

    KONFLIK DI MALUKU

    IV.1 Makna Louleha bagi Masyarakat Negeri Haria dan Siri Sori

    Islam ..……………………………………………… 89

    IV.1.1 Louleha, sebuah Fakta Sosial ……………… 91

    IV.1.2 Louleha sebagai Warisan Leluhur …….…… 93

    IV.1.3 Louleha sebagai Hasil Konsensus …………. 96

    IV.2 Peran Louleha dalam Proses Reintegrasi Pasca Konflik

    di Maluku …………………………………………. 98

  • ����

    IV.2.1 Louleha sebagai Etika Kehidupan Bersama .. 105

    IV.2.2 Louleha sebagai Kekuatan Pemersatu ……… 107

    IV.3 Louleha sebagai Revitalisasi Pela Gandong ……….. 112

    BAB V : PENUTUP

    V.1 Kesimpulan ………………………………………… 113

    V.2 Implikasi

    V.2.1 Implikasi Teoritis …………………………... 114

    V.2.2 Implikasi Praktis …………………………… 115

    V.3 Saran ……………………………………………….. 115

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • �����

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Perbandingan masyarakat solidaritas mekanik dan solidaritas

    organik .......................................................................... 37

    Tabel 3.1 Jumlah penduduk negeri Haria berdasarkan jenis pekerjaan .... 55

    Tabel 3.2 Tingkat pendidikan masyarakat Negeri Haria ……………….. 58

    Tabel 3.3 Jumlah penduduk Negeri Siri Sori Islam berdasarkan jenis

    pekerjaan ……………………………………………………… 65

  • ����

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Peta Pulau Saparua

    Lampiran 2 : Hukum Pela

  • ���