Top Banner
Standar Kompetensi 1. Menjelaskan fenomena biosfer dan antroposfer Kompetensi Dasar Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer Indikator - Menjelaskan perbedaan sensus penduduk dan registrasi penduduk - Mengidentifikasi jenis – jenis sensus - Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin - Menghitung sex ratio dan dependency ratio A.FENOMENA ANTROPOSFER Fenomena Antroposfer (Sensus, Survei dan Registrasi Penduduk) - Salah satu komponen geosfer yang menjadi objek kajian geografi adalah antroposfer, yang berhubungan dengan manusia sebagai penduduk bumi. Dalam menelaah fenomena antroposfer, geografi mempelajari persebaran penduduk, faktor-faktor yang memenga ruhi persebaran penduduk, dan aspek-aspek demografis penduduk. 1.Demografi dan ilmu kependudukan Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia . Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria sepertipendidikan , kewarganegaraan , agama , atau etnisitas tertentu Ilmu kependudukan adalah suatu disiplin ilmu yang tidak dapat dipisahkan dalam pendalaman ilmu kesehatan masyarakat, karena dalam penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, maka yang paling urgent untuk diketahui struktur dari suatu masyarakat itu sendiri dan
31

Antro Pos Fer

Jul 12, 2016

Download

Documents

He Fatih

for IPS
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Antro Pos Fer

Standar Kompetensi 1. Menjelaskan fenomena biosfer dan antroposfer

Kompetensi Dasar Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer

Indikator - Menjelaskan perbedaan sensus penduduk dan

registrasi penduduk- Mengidentifikasi jenis – jenis sensus- Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur

dan jenis kelamin- Menghitung sex ratio dan dependency ratio

A.FENOMENA ANTROPOSFER

Fenomena Antroposfer (Sensus, Survei dan Registrasi Penduduk)

- Salah satu komponen geosfer yang menjadi objek kajian geografi adalah antroposfer, yang berhubungan dengan manusia sebagai penduduk bumi. Dalam menelaah fenomena antroposfer, geografi mempelajari persebaran penduduk, faktor-faktor yang memenga ruhi persebaran penduduk, dan aspek-aspek demografis penduduk.

1.Demografi dan ilmu kependudukan

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria sepertipendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu

Ilmu kependudukan adalah suatu disiplin ilmu yang tidak dapat dipisahkan dalam pendalaman ilmu kesehatan masyarakat, karena dalam penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, maka yang paling urgent untuk diketahui struktur dari suatu masyarakat itu sendiri dan pendekatan jenis apa yang harus dipakai untuk dapat berinterkasi dalam sebuah populasi masyarakat.

2. Pertumbuhan Penduduk di Dunia

Perkembangan Penduduk Dunia

Page 2: Antro Pos Fer

PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK 

Page 3: Antro Pos Fer

PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK 

KETERANGAN TABELMenurut World Population Data Sheet 1999 jumlah penduduk yang ada di muka bumi pada tahun 1999 adalah 5.982.000.000 jiwa.

Dari tabel di atas bila Anda jumlah penduduk 5 negara yaitu RRC, India, Amerika Serikat, Indonesia dan Brazil maka jumlahnya 2.890.800 jiwa. Jumlah tersebut berarti lebih dari setengah (50%) penduduk dunia. 

Coba Anda renungkan! Setengah dari seluruh penduduk dunia bertempat tinggal hanya di lima negara, sedangkan sisanya tersebar lebih dari 180 negara lainnya.

Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan penduduk

yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian

Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan penduduk

yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian

Page 4: Antro Pos Fer

B.Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

PERTUMBUHAN PENDUDUK 

Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Faktor kelahiran dan penduduk yang datang (imigrasi) akan menambah jumlah, sedangkan kematian dan penduduk yang keluar (emigrasi) akan mengurangi jumlah penduduk.

SENSUS PENDUDUK 

Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu cencus yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara dan pencatatan nama warga negara.

Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu

PERBEDAAN SENSUS PENDUDUK DENGAN 

PENGUMPULAN DATA LAIN

1. Perhitungan semua orang yang tinggal di wilayah sensus

2. Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah ditentukan dan serentak di seluruh wilayah

3. Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas wilayah tertentu

4. Pelaksanaan sensus adalah perhitungan perorangan

5. Penerbitan hasil sensus

SURVEI PENDUDUK

Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survey yang dilakukan meliputi survey ekonomi nasional, survey angkatan kerja nasional dan survey penduduk antar sensus (SUPAS)

REGISTRASI PENDUDUK

Registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah terendah yaitu kelurahan

Page 5: Antro Pos Fer

2.Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin

Rumus untuk menghitung pertambahan migrasi :

PM = I – E 

PM : pertambahan migrasi

I : jumlah penduduk yang masuk (emigrasi)

dalam 1 tahun

E : jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)

dalam 1 tahun

Penduduk suatu negara pada pertengahan tahun 1999 berjumlah 24.500.000 jiwa.

Pada tahun tersebut terdapat kelahiran 1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa.

Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi keluar 15.000 jiwa.

Dari data tersebut hitunglah!

a. pertumbuhan penduduk alami

b. pertumbuhan penduduk migrasi

c. pertumbuhan penduduk total (sosial)

d. pertambahan alami

Page 6: Antro Pos Fer
Page 7: Antro Pos Fer
Page 8: Antro Pos Fer

Periode Pertumbuhan Penduduk

Periode I

Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.

Periode II

Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.

Perkembangan Penduduk Indonesia

Page 9: Antro Pos Fer

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP FERTILITAS

Menurut Davis Blake faktor sosial ekonomi dan modernisasi tidak secara langsung mempengaruhinya tetapi melalui suatu variabel yang disebut variabel antara (intermediate variables)

I. 6 “intercourse variables” :

1. Umur melalui hubungan kelamin

2. Selibat permanen

3. Lamanya berstatus kawin

4. Abstinensi sukarela

5. Abstinensi terpaksa

6. Frekuensi senggama

II. 3 “conception variables” :

7. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang tidak disengaja

8. Pemakaian kontrasepsi

9. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang disengaja

III. 2 “gestation variables” :

10. Mortalitas jenis karena sebab- sebab yang tidak disengaja

11. Mortalitas janin karena sebab- sebab yang disengaja

Page 10: Antro Pos Fer

1.Pertumbuhan Penduduk Alami

Yaitu selisih jumlah kelahiran dan

kematian, dengan rumus :

PA = (L – M) 

PA : pertumbuhan penduduk alami

L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun

M: jumlah kematian dalam 1 tahun

2.Pertumbuhan Penduduk Total

Untuk menghitung pertambahan penduduk digunakan rumus :

P = (L-M) + (I-E)

P : pertambahan penduduk

L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun

M : jumlah kematian dalam 1 tahun

I : jumlah penduduk yang masuk (imigrasi)

E: jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)

Page 11: Antro Pos Fer

N A T A L I T A S 

Natalitas atau sering disebut angka kelahiran,

faktor-faktor pendukungnya (pro natalitas)

seperti :

1. Anggapan banyak anak banyak rezeki

2. Kawin usia muda

3. Rendahnya tingkat kesehatan.

4. Anak adalah harapan orang tua

5. Anak menjadi kebanggaan orang tua

6. Anak laki-laki dianggap penerus keturunan

Faktor faktor penghambat kelahiran (anti

natalitas) seperti :

1. Keinginan punya anak dalam jumlah kecil

2. Penundaan usia kawin

3. Waktu retaknya hubungan suami isteri

4. Perasaan wanita yang terbatas ruang geraknya jika mempunyai jumlah anak banyak

5. Tingkat keberhasilan KB

6. Adanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974)

Page 12: Antro Pos Fer

Faktor faktor penunjang tingginya natalitas:

1. Kepercayaan dan agama

2. Tingkat pendidikan

3. Kondisi perekonomian

4. Kebijakan pemerintah

5. Adat istiadat di masyarakat

6. Kematian dan kesehatan

7. Struktur penduduk

Pengukuran Natalitas 

1. CBR (Crude Birth Rate) atau tingkat kelahiran kasar 

CBR   =     L    ´   1000          

             P   

 L : jumlah kelahiran pada tahun tertentu                                           

 P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun 

 K : konstanta (umumnya 1000) 

Page 13: Antro Pos Fer

2. GFR (General Fertility Rate) 

    atau tingkat kelahiran umum 

GFR =       B              ´  k          

             Fm (15-49)  

 B            : jumlah kelahiran hidup                                   

Fm(15-49) : jumlah wanita usia subur (15-49) tahun 

 k            : konstanta (umumnya 1000) 

4.Tingkat Kematian

1.  CDR (Crude Death Rate) Tingkat Kematian Kasar CDR   =  M   ´   K

                                 P 

Keterangan :

      M :  Jumlah kematian

      P  :  Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 

      K  :  Konstanta (1000)

Penggolongan angka kematian kasar : 

kurang dari 10, angka kematian rendah 

antara 10 – 20, angka kematian sedang 

lebih dari 20, angka kematian tinggi 

Page 14: Antro Pos Fer

2. ASDR (Age Specific Death Rate) atau tingkat kematian umur spesifik)

   ASDR  =   Mx   ´  k

                        Dx 

Keterangan

Mx : jumlah kematian pada kelompok umur x

Px : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu

k : konstanta (1000)

Penggolongan kematian adalah sebagai berikut :

kurang dari 10 perseribu, tingkat kematian rendah

antara 10 – 20 perseribu, tingkat kematian sedang

lebih dari 20 perseribu, tingkat kematian tinggi

3.  IMR      (Infant Mortality Rate/Tingkat Kematian Bayi)

Yaitu perbandingan antara jumlah kematian bayi yang usianya kurang dari satu tahun dan jumlah kelahiran hidup selama tahun x.

IMR dihitung dengan rumus :

IMR  =  Mo    ´  k 

                     Ln 

Keterangan :

Mo : kematian bayi di bawah umur satu tahun

Ln : kelahiran hidup

Page 15: Antro Pos Fer

K : konstanta (1000)

Penggolongan angka kematian bayi :

kurang dari 35, tingkat kematian rendah

antara 35 – 75, tingkat kematian sedang

antara 75 – 125, tingkat kematian tinggi

lebih dari 125, tingkat kematian sangat tinggi

M OR T A L I T A S 

Mortalitas atau sering disebut angka kematian, faktor

yang mendukung kematian (anti mortalitas) adalah:

1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.

2. Sarana kesehatan yang kurang memadai,

3. Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan

4. Terjadi berbagai bencana alam

5. Terjadi peperangan

6. Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri

7. Tindak kejahatan.

Faktor yang menghambat kematian (anti

mortalitas) adalah:

1. Lingkungan hidup sehat

2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap

3. Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain

4. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi

5. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Page 16: Antro Pos Fer

3. A S F R (Age Specific Fertility Rate)       atau tingkat kelahiran umur spesifik

Yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu. Angka ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

ASFR  =   Lx     ´  K

                 Px 

Keterangan:

Lx : jumlah kelahiran dalam kelompok umur x

Px : banyaknya wanita dalam kelompok umur x

K : konstanta (umumnya 1000)

Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran)

tertentu.

Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalah

umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk

dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan

Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/

usia belum produktif.

- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia

dewasa/ usia kerja/usia produktif.

- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/

usia tak produktif/usia jompo

Page 17: Antro Pos Fer

Struktur Penduduk

Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk

negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:

- Struktur penduduk muda : bila suatu

negara atau wilayah sebagian besar

penduduk usia muda.

- Struktur penduduk dewasa : bila suatu

negara sebagian besar penduduk

berusia dewasa.

- Struktur penduduk tua : bila suatu negara

sebagian besar terdiri penduduk berusia

tua.

Piramida Penduduk

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk

grafik yang dinamakan piramida penduduk.

Piramida Penduduk Muda

Piramida penduduk muda berbentuk limas

Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak.

Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan

Piramida Penduduk Muda

Page 18: Antro Pos Fer

Piramida Penduduk Stasioner

Piramida Penduduk Tua

Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan 

Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila

dibandingkan dengan usia dewasa.

Page 19: Antro Pos Fer

Di waktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi

tinggi

Piramida Penduduk Indonesia Tahun 1990

Page 20: Antro Pos Fer

Kegunaan Piramida Penduduk  

1. Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan.

2. Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang.

3. Untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara secara umum.

Sex Ratio

Sex Ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara

tertentu pada tahun tertentu

Rumus untuk menghitungnya :

Dependency Ratio

Angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif

Usia produktif

(15 – 64 tahun) selain menanggung kebutuhan hidup dirinya juga menanggung

kebutuhan hidup golongan usia muda (0 – 14 tahun) dan golongan tua (65 tahun ke

atas).

Page 21: Antro Pos Fer

Rumus :

Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif 

Komposisi penduduk menurut pekerjaan 

Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir

Komposisi penduduk menurut pendidikan 

Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.

Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk

Komposisi penduduk menurut tempat tinggal

Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.

Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk merupakan perkiraan atau peramalan jumlah penduduk, contoh untuk menghitung jumlah penduduk pada tahun tertentu, bisa juga untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menjadikan jumlah penduduk menjadi dua kali lipat.

5.Pertumbuhan Penduduk

Page 22: Antro Pos Fer

Rumus Perkiraan

Rumus untuk memperkirakan jumlah penduduk pada tahun tertentu

Aritmetik :

Pn = Po (1 + rn)

Geometrik :

Pn = Po (1 + r)n

Eksponensial :

Pn = Po e rn

Keterangan rumus :

Pn = jumlah penduduk pada tahun n

Po = jumlah penduduk tahun awal (dasar)

r = angka pertumbuhan penduduk

n = jangka waktu antara Pn dengan Po

e = bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya 2,782818

Page 23: Antro Pos Fer

Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah

rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah. Faktor – faktor

yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah :

1. Faktor fisiografis

Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur,

relief yang baik cukup air dan daerahnya aman

2.Faktor biologis

Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini

disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan

3.Faktor kebudayaan dan teknologi

Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan

keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat

dibandingkan dengan daerah terbelakang.

Yang dimaksudkan dengan angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu. Untuk menentukan angkatan kerja diperlukan dua informasi, yaitu:

Jumlah penduduk yang berusia diantara 15 tahun dan 64 tahun.Jumlah penduduk yang berusia diantara 15 – 64 tahun yang tidak ingin bekerja.

1.Menghitung Angkatan Kerja

Cara Menghitung 

F.Angkatan Kerja

Page 24: Antro Pos Fer

Penghitungan APAK dapat dilakukan dengan membandingkan antara jumlah penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja dengan jumlah penduduk yang termasuk dalam usia kerja.

RUMUS

2.Pengangguran

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur. Sebagai contoh:

*Ibu rumah tangga yang tidak ingin bekerja karena ingin mengurus keluarganya tidak tergolong sebagai penganggur.

*Seorang anak orang kaya yang tidak mau bekerja karena gajinya lebih rendah dari yang diiginkanya juga tidak tergolong sebagai penganggur.

Masalah Kependudukan Di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia.

H.Menyalurkan Informasi Kependudukan Melalui PETA, Tabel, dan Grafik

1.Penyajian data penduduk dengan peta

Peta yang berisi informasi kependudukan termasuk kedalam peta khusus atau tematik. Peta khusus atau tematik adalah peta yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu. Seperti kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya.

Page 25: Antro Pos Fer

Pembuatan peta yang menyajikan data kependudukan lebih rumit daripada tabel atau grafik. Perlu ketelitian atau kecermatan dalam pembuatannya karena data yang ditampilkan biasanya menggunakan simbol atau warna tertentu untuk menunjukan jumlah penduduk.

 Berdasarkan simbol yang digunakan penyajian informasi kependudukan dalam bentuk peta dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Peta kependudukan dengan simbol bertingkat (ordinal)

Simbol bertingkat (ordinal) adalah simbol yang menunjukkan adanya tingkatan nilai data. Misalnya, kelas-kelas kepadatan penduduk, kelas-kelas pertumbuhan penduduk, dan kelas-kelas jumlah penduduk

b. Peta Kependudukan dengan simbol kuantitatif

Simbol kuantitatif adalah simbol yang menggambarkan data secara kualitatif dan kuantitatif. Misalnya, kepadatan penduduk pada tahun 2000 dan 2003 di Sulawesi

c. Peta Kependudukan dengan simbol piktoral

Simbol piktorial merupakan simbol yang kurang lebih menggambarkan data dalam bentuk sesungguhnya. Misalnya, peta yang menggambarkan jumlah penduduk di tiap provinsi di Indonesia menggunakan simbol piktoral berupa gambar orang sesuai dengan banyaknya data yang diwakili.

2.Penyajian data penduduk dengan Tabel

Kelebihan penyajian data kependudukan dengan menggunakan tabel adalah sebagai berikut :

1. Memudahkan dalam membandingkan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya.

2. Memudahkan dalam membandingkan antara periode tertentu dengan periode

3. Data dapat disajikan secara akurat.

4. Dapat menyajikandata yang kompleks.

3.PENYAJIAN DATA KEPENDUDUKAN BERBENTUK GRAFIK

Kelebihan penyajian data berbentuk grafik adalah sebagai berikut:

a. Dapat membandingkan kisaran antara satu komponen dan komponen yang lainnya

b. Mudah dipahami karena datanya lebih sederhana.

Berdasarkan jenis grafik, penyaian informasi kependudukan dalam bentuk grafik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

Page 26: Antro Pos Fer

1.Grafik lingkaran (pie graph) 

2.Grafik batang (bar graph)

Page 27: Antro Pos Fer

3. Grafik garis (line graph)