BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Angka kematian perinatal (AKP) dengan cepat dapat diturunkan karena sebagian besar dirawat di rumah sakit, tetapi angka kematian ibu (AKI) memerlukan perjalanan panjang untuk dapat mencapai sasaran yang berarti. Sebagai negara dengan keadaan geografis yang beraneka dan luas, angka kematian ibu bervariasi antara: 5.800/100.000 sedangkan angka kematian perinatal berkisar antara 25- 750/100.000 persalinan hidup. Untuk dapat mempercepat tercapainya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal disetiap rumah sakit baik pemerintah maupun rumah sakit swasta telah dicanangkan gagasan untuk meningkatkan pelayanan terhadap ibu dan bayinya melalui RS sayang bayi dan RS sayang ibu. Kalau dikaji lebih mendalam bahwa proses kematian ibu mempunyai perjalanan yang panjang sehingga pencegahan dapat dilakukan sejak melakukan “ Antenatal Care ” (pemeriksaan kehamilan) melalui pendidikan berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, menyusui dan kembalinya kesehatan alat reproduksi, serta menyampaikan betapa pentingnya interval kehamilan berikutnya sehingga dapat tercapai sumber daya manusia yang diharapkan.(manabe IBG,2001:88-93) Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Angka kematian perinatal (AKP) dengan cepat dapat diturunkan karena sebagian besar
dirawat di rumah sakit, tetapi angka kematian ibu (AKI) memerlukan perjalanan panjang
untuk dapat mencapai sasaran yang berarti.
Sebagai negara dengan keadaan geografis yang beraneka dan luas, angka kematian ibu
bervariasi antara: 5.800/100.000 sedangkan angka kematian perinatal berkisar antara 25-
750/100.000 persalinan hidup.
Untuk dapat mempercepat tercapainya penurunan angka kematian ibu dan angka
kematian perinatal disetiap rumah sakit baik pemerintah maupun rumah sakit swasta telah
dicanangkan gagasan untuk meningkatkan pelayanan terhadap ibu dan bayinya melalui RS
sayang bayi dan RS sayang ibu.
Kalau dikaji lebih mendalam bahwa proses kematian ibu mempunyai perjalanan
yang panjang sehingga pencegahan dapat dilakukan sejak melakukan “Antenatal Care”
(pemeriksaan kehamilan) melalui pendidikan berkaitan dengan kesehatan ibu hamil,
menyusui dan kembalinya kesehatan alat reproduksi, serta menyampaikan betapa pentingnya
interval kehamilan berikutnya sehingga dapat tercapai sumber daya manusia yang
diharapkan.(manabe IBG,2001:88-93)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(HPHT). Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan keduadari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari serta perubahan sosial
di dalam keluarga. Jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalam kondisi yang
biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam
memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana yang menyambut anggota
keluarga baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta
tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak
normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran
1
bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem
penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama
kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/ asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan medeteksi ibu dengan
kehamilan normal.
Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.(sarwono,2006)
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1Pengertian
a.Antenatal Care : Pengawasan sebelum persalinan terutama ditentukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim (MannabeIBG, 2001 : 93).
b.Antenatal Care : Perawatan sebelum masa persalinan atau perawatan pada ibu hamil
(Ibrahim Cristina. S, 1993 : 49).
c.Antenatal Care : Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksakan ibu dan janin
secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
(Mochtar, 1998 : 48).
d.Antenatal Care : pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya
yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah ditentukan
(Depkes RI, 2001:3).
II.2 Tujuan Antenatal Care
II.2.1 Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik, mental ibu dan janin selama kehamilan, persalinan dan
nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat (Mochtar, 1998 : 47).
II.2.2 Tujuan Khusus
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikassi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif
3
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal (sarwono,2006)
II.3 Manfaat Antenatal Care
a. Dapat mengikuti dan mengetahui tindakan kesehatan ibu dan janin sehingga kalau ada
kelainan bisa segera diperbaiki.
b. Memperoleh pelayanan 5 T (Timbang, Tensi, Tinggi fundus uteri, Tetanus Toxoid, Tablet Fe)
dan pelayanan lainnya.
c. Supaya memperoleh nasehat tentang kesehatan dan keluarga berencana yang meliputi
berbagai hal seperti :
1)Perawatan diri selama hamil
2) Kebutuhan makanan
3)Penjelasan tentang kehamilan
4) Persiapan persalinan
5)Tanda dan bahaya pada kehamilan dan persalinan
6)Penyuluhan keluarga berencana (Dep-kes RI, 1997)
II.4 Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care
a. Jadwal melakukan pemeriksaan Antenatal Care sebanyak 12 - 13 kali selama kehamilan.
Di negara berkembang pemeriksaan Antenatal Care dilakukan sebanyak 4 kali sudah cukup
sebagai kasus tercatat.
1)Pemeriksaan pertama dilaksanakan segera setelah diketahui terlambat haidnya satu bulan.
2)Pemeriksaan ulang setiap dua minggu sampai umur kehamilan delapan bulan.
3)Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah umur kehamilan delapan bulan sampai
terjadinya persalinan.
b. Kunjungan Antenatal Care sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu trimester
pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali dantrimester ketiga 2 kali.
c. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila janin tidak
bergerak lebih dari 12 jam (Pusdiknaes, 2003:45).
4
II.5 Kebijakan Pelayanan Antenatal Care
a. Kebijakan Program
Walaupun pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi
anamnese, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi
serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada), namun dalam penerapan
operasional .
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan, dan perawat bidan) untuk ibu selama masa
kehamilannya sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal yang meliputi “7T “ :
1. Timbang berat badan
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada
waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
2. Ukur Tekanan darah
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu