Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Persegi Panjang Pada Frekuensi 1800 MHz Untuk Aplikasi GSM dengan software aplikasi CST Microwave Studio 2012 Ruli,Anggy Pradifta Junfithrana,SPd,MT Teknik Elektronika, STT Nusa Putra Sukabumi Pada Tugas Akhir ini akan dibahas tentang perancangan antena mikrostrip dengan lebar pita yang dapat digunakan untuk aplikasi komunikasi seluler MHZ . Antena yang dirancang terbuat dari bahan substrat FR-4 dengan konstanta dielektrik ( ) = 4,3 dan tebal 4,5 mm. Dimensi keseluruhan dari antena ini adalah 51 mm x 38 mm x 4,5 mm. Berdasarkan hasil pengujian antena ini memiliki penguatan (gain) sebesar 5,350 dB, return loss sebesar - 19,14 dB dan VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) sebesar 1,2 serta nilai keterarahan (directivity) sebesar 6,808 dBi, bandwidth antena didapatkan sebesar 65 MHz, dan impedansi 50 Ω serta pola radiasi berbentuk directional. Frekuensi kerja antena ini adalah 1800 MHz. Sehingga antena ini dapat diimplementasikan untuk aplikasi GSM (Global System for Mobile communication). Dengan ukurannya yang kecil, antena ini dapat dipasang pada perangkat mobile. Kata Kunci : Mikrostrip, Subtrat, GSM, CST Microwave Studio 2012 . Struktur Antena Mikrostrip Antena mikrostrip merupakan sebuah antena yang tersususun atas 3 elemen yaitu elemen peradiasi (radiator), elemen substrat (substrate), dan elemen pertanahan (ground). Seperti ditunjukan pada Gambar 2.1
15
Embed
antena microstrip untuk gsm dengan cst studio 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Persegi Panjang PadaFrekuensi 1800 MHz Untuk Aplikasi GSM dengansoftware aplikasi CST Microwave Studio 2012
Ruli,Anggy Pradifta Junfithrana,SPd,MT
Teknik Elektronika, STT Nusa Putra Sukabumi
Pada Tugas Akhir ini akan dibahas tentang perancangan antenamikrostrip dengan lebar pita yang dapat digunakan untukaplikasi komunikasi seluler MHZ . Antena yang dirancang terbuatdari bahan substrat FR-4 dengan konstanta dielektrik ( ) = 4,3dan tebal 4,5 mm. Dimensi keseluruhan dari antena ini adalah51 mm x 38 mm x 4,5 mm. Berdasarkan hasil pengujian antena inimemiliki penguatan (gain) sebesar 5,350 dB, return loss sebesar -19,14 dB dan VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) sebesar 1,2 serta nilaiketerarahan (directivity) sebesar 6,808 dBi, bandwidth antenadidapatkan sebesar 65 MHz, dan impedansi 50 Ω serta pola radiasiberbentuk directional. Frekuensi kerja antena ini adalah 1800 MHz.Sehingga antena ini dapat diimplementasikan untuk aplikasi GSM(Global System for Mobile communication). Dengan ukurannya yang kecil,antena ini dapat dipasang pada perangkat mobile.
Kata Kunci : Mikrostrip, Subtrat, GSM, CST Microwave Studio 2012.
Struktur Antena Mikrostrip
Antena mikrostrip
merupakan sebuah antena yang
tersususun atas 3 elemen yaitu
elemen peradiasi (radiator),
elemen substrat (substrate), dan
elemen pertanahan (ground).
Seperti ditunjukan pada Gambar
2.1
Berdasarkan Gambar 2.1 dapat
dijelaskan bahwa struktur
antena mikrostrip terbagi
kedalam tiga elemen dimana
elemen yang atas (patch) dan
yang bawah (groundplane)
menggunakan bahan yang sama
yaitu tembaga (cooper),
sedangkan untuk substrat
menggunakan bahan yang berbeda
dari keduanya yaitu FR-4.
Elemen peradiasi (radiator)
atau bisa disebut sebagai
patch, berfungsi untuk
meradiasi gelombang
elektromagnetik dan terbuat
dari lapisan logam (metal) yang
memiliki ketebalan tertentu.
Jenis logam yang biasanya
digunakan adalah tembaga
(copper) dengan konduktifitas
5,8 x 107 S/m. [3]
Elemen substrat (substrate)
berfungsi sebagai bahan
dielektrik dari antena
mikrostrip yang membatasi
elemen peradiasi dengan elemen
pertanahan. Elemen ini
memiliki jenis yang bervariasi
yang dapat digolongkan
berdasarkan konstanta
dielektrik (Ɛr ) dan
ketebalannya (h). Kedua nilai
tersebut mempengaruhi nilai
frekuensi kerja, bandwidth dan
juga efisiensi dari antena
yang akan dibuat. Ketebalan
substrat jauh lebih besar
daripada ketebalan konduktor
logam peradiasi. Semakin tebal
substrat maka bandwidth akan
semakin meningkat, tetapi
berpengaruh terhadap timbulnya
gelombang permukaan (surface
wave). Gelombang permukaan pada
Gambar 2.1 Struktur Antena
Mikrostrip
antena mikrostrip merupakan
efek yang merugikan karena
akan mengurangi sebagian daya
yang seharusnya dapat
digunakan untuk meradiasikan
gelombang elektromagnetik
kearah yang diinginkan. [3]
Sedangkan elemen
pertanahan (ground) berfungsi
sebagai pembumian bagi antena
mikrostrip. Elemen pertanahan
ini umumnya memiliki jenis
bahan yang sama dengan elemen
peradiasi (patch) yaitu berupa
logam tembaga. [3]
2.2.2 Jenis-jenis Antena
Mikrostrip
Berdasarkan bentuk patch-nya
antena mikrostrip terbagi
menjadi :
a. Antena mikrostrip patch
persegi panjang (rectangular).
b. Antena mikrostrip patch
persegi (square).
c. Antena mikrostrip patch
lingkaran (circular).
d. Antena mikrostrip patch elips
(elliptical).
e. Antena mikrostrip patch
segitiga (triangular).
f. Antena mikrostrip patch
circular ring. [4]
Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2 Jenis-jenis Bentuk
Antena Mikrostrip
Berdasarkan Gambar 2.2 dapat
dijelaskan bahwa jenis antena
mikrostrip berdasarkan patch-
nya ada enam, meskipun pada
kenyataannya ada yang
berbentuk keluar dari enam
jenis gambar yang di atas
seperti halnya berbentuk
batik. Sehingga dapat
diartikan bahwa enam bentuk
antena yang di atas hanya
sebagai dasarnya saja, untuk
pengembangannya bisa beragam
bentuk.
2.2.3 Kelebihan Dan
Kekurangan Antena
Mikrostrip
Bentuknya yang low profile
membuat antena mikrostrip
dapat diintegrasikan pada
berbagai bidang permukaan,
sederhana dan tidak mahal
untuk diproduksi dengan
menggunakan teknologi sirkuit
modern, secara mekanik tangguh
pada saat diintegrasikan pada
permukaan yang kasar, dan
sangat baik dalam frekuensi
resonansi, polarisasi, bentuk
dan impedansi. Jenis antena
ini dapat diintegrasikan pada
permukaan yang memerlukan
performansi yang sangat tinggi
seperti pada pesawat terbang,
pesawat antariksa, satelit,
misil, mobil bahkan pada
telepon genggam. [5]
Secara garis besar antena
mikrostrip memilki kelebihan
yakni :
a. Dimensi antena yang kecil.
b. Bentuknya yang sederhana
memudahkan proses perakitan.
c. Tidak memakan biaya besar
pada proses pembuatan.
d. Dapat diintegrasikan pada
microwave integrated circuit (MIC).
Namun demikian, antena
mikrostrip juga memiliki
kekurangan seperti :
a. Efisiensi yang rendah.
b. Gain yang rendah.
c. Bandwidth yang sempit.
d. Daya (power) yang rendah.
e. Radiasi yang berlebih
pada proses pencatuan. [5]
2.3 Parameter Antena
Parameter antenna yang
dicari dengan menggunakan
software CST Microwave Studio
2012 terdiri dari 8 macam
yaitu : frekuensi resonansi,
lebar pita (bandwidth), VSWR
(Voltage Standing Wave Ratio), return
loss, pola radiasi, penguatan
(gain), impedansi masukan (input
impedance) dan keterarahan
(directivity).
2.4 CST Microwave Studio 2012
CST Microwave Studio 2012
merupakan fitur lengkap paket
perangkat lunak untuk analisis
dan desain gelombang
elektromagnetik dalam rentang
frekuensi tinggi. Proses
memasukkan parameter yang
mudah dengan menyediakan
sebuah pemodelan solid 3D yang
baik. CST Microwave Studio 2012
merupakan bagian dari CST Studio
Suite yang menawarkan sejumlah
pemecahan masalah yang berbeda
untuk berbagai jenis aplikasi.
Hal ini didasarkan pada teknik
integrasi terbatas (FIT)
diperkenalkan dalam
elektrodinamika lebih dari
tiga dekade lalu. Metoda ini
efisien untuk sebagian besar
jenis aplikasi frekuensi
tinggi seperti konektor, jalur
transmisi, filter, antena, dan
banyak lagi. [9]
Adapun beberapa produk lain
dari CST Studio Suite yaitu :
a. CST EM Studio (CST EMS) untuk
desain dan analisis aplikasi
EM frekuensi statis dan
rendah seperti motor,
sensor, aktuator,
transformer, dll.
b. CST Partikel Studio (CST PS)
untuk simulasi sepenuhnya
konsisten bergerak bebas
partikel bermuatan .
Aplikasi termasuk senjata
elektron, tabung sinar
katoda, magnetron, dan
bidang bangun.
c. CST Cable Studio (CST CS) untuk
simulasi sinyal integritas
dan analisis EMC/EMI harnes
kabel.
d. CST PCB Studio (CST PCB) untuk
simulasi sinyal integritas
dan EMC/EMI EMI pada papan
sirkuit tercetak.
e. CST Mphysics Studio (CST MS)
untuk analisis tegangan
termal dan mekanik.
f. CST Design Studio (CST DS)
untuk memfasilitasi 3D
EM/sirkuit simulasi dan
sintesis. [9]
HASIL SIMULASI ANTENA
MIKROSTRIP dengan software CST
Microwave Studio 2012
Hasil Simulasi Antena
Mikrostrip
Setelah mensimulasikan
antena mikrostrip bentuk
persegi panjang yang dirancang
maka didapatkan nilai
frekuensi kerja, lebar pita
(bandwidth), VSWR (Voltage Standing
Wave Ratio), return loss, pola
radiasi, penguatan (gain),
impedansi masukan (input
impedance) dan keterarahan
(directivity).
Frekuensi kerja
Dari hasil perancangan
kemudian disimulasikan dan
didapatkan frekuensi kerja
sebesar 1800 MHz, seperti
terlihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Frekuensi Kerja yang
Didapat dari Hasil Perancangan
Dari Gambar 4.1 terlihat bahwa
kurva S-Parameter menunjukan
frekuensi sebesar 1800 MHz
pada return loss -19,15 dB. Hal
itu menunjukan bahwa antena
yang dirancang layak untuk
digunakan pada aplikasi GSM
(Global system for mobile
communication) dan memenuhi
sfesifikasi yang diinginkan.
Lebar Pita (Bandwidth)
Dari hasil perancangan
kemudian disimulasikan dan
didapatkan bandwidth sebesar 65
MHz, seperti terlihat pada
Gambar 4.2
Gambar 4.2 Bandwidth yang Didapat
dari Hasil Perancangan
Pada Gambar 4.2 bandwidth untuk
hasil perancangan ini dapat
dilihat dari grafik frekuensi
kerja, yang dibatasi pada
return loss -10 dB. Dari Gambar
4.2 dapat dilihat bahwa
frekuensi kerja minimal pada
return loss -10 dB sebesar 1768
Mhz, sedangkan frekuensi kerja
maksimal pada return loss -10 dB
sebesar 1833 MHz. Namun
demikian bandwidth yang
dihasilkan tidak memenuhi
standar antena GSM, karena
standar antena GSM memiliki
bandwidth sebesar 75 MHz.
VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)
Dari hasil perancangan
kemudian disimulasikan dan
didapatkan VSWR (voltage standing
wave ratio) sebesar 1,2 seperti
terlihat pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 VSWR yang Didapat dari
Hasil Perancangan
Dari Gambar 4.3 nilai VSWR
(voltage standing wave ratio) yang
didapatkan tidak sempurna
karena kondisi yang paling
baik adalah ketika VSWR (voltage
standing wave ratio) bernilai 1
(S=1) yang berarti tidak ada
refleksi ketika saluran dalam
keadaan matching sempurna.
Namun kondisi ini pada
praktiknya sulit untuk
didapatkan. Oleh karena itu,
nilai standar VSWR (voltage
standing wave ratio) yang
diijinkan untuk fabrikasi antena
adalah VSWR(voltage standing wave
ratio) sebesar ≤ 2. Sehingga
perancangan ini dapat memenuhi
nilai standar yang diijinkan
untuk fabrikasi.
4.1.4 Return Loss
Dari hasil perancangan
kemudian disimulasikan dan
didapatkan return loss sebesar -
19,14 dB, seperti terlihat
pada Gambar 4.4
Gambar 4.4 Return Loss yang Didapat
dari Hasil Perancangan
Berdasarkan Gambar 4.4
terlihat bahwa nilai return loss
yang diperoleh hasilnya baik,
karena nilai dari return loss
yang baik adalah di bawah -
9,54 dB, nilai ini diperoleh
untuk nilai VSWR (voltage
standing wave ratio) 2 sehingga
dapat dikatakan nilai
gelombang yang direfleksikan
tidak terlalu besar
dibandingkan dengan gelombang
yang dikirimkan atau dengan
kata lain, saluran transmisi
sudah matching. Nilai
parameter ini menjadi salah
satu acuan untuk melihat
apakah antena sudah dapat
bekerja pada frekuensi yang
diharapkan atau tidak.
4.1.5 Pola Radiasi
Dari hasil perancangan
kemudian disimulasikan dan
didapatkan pola radiasi
berbentuk directional, seperti
terlihat pada Gambar 4.5
Gambar 4.5 Pola Radiasi yang Didapat
dari Hasil Perancangan
Dari Gambar 4.5 dapat dlihat
bahwa pola radiasi antena
mikrostrip bentuk persegi
panjang berbentuk directional,
karena bidang E dari antena
memancarkan gelombangnya
cenderung terfokus kesatu
arah.
4.1.6 Penguatan (Gain)
Dari hasil perancangan
kemudian disimulasikan dan
didapatkan penguatan (gain)
sebesar 5,350 dB, seperti
terlihat pada Gambar 4.6
Gambar 4.6 Penguatan (Gain) yang
Didapat dari Hasil Perancangan
Pada Gambar 4.6 terlihat bahwa
nilai makasimal penguatan
(gain) telah didapatkan, untuk
nilai penguatan (gain) sangat
dipengaruhi oleh nilai
efisiensi, oleh karna itu
rugi-rugi yang terjadi
mempengaruhi nilai penguatan
(gain) antena, salah satunya
rugi-rugi akibat pemantulan
atau return loss.
4.1.7 Keterarahan (Directivity)
Dari hasil perancangan
kemudian disimulasikan dan
didapatkan keterarahan
(directivity) sebesar 6,808 dBi
seperti terlihat pada Gambar
4.7
G
ambar 4.7 Keterarahan (Directivity) yang
Didapat dari Hasil Perancangan
Pada Gambar 4.7 terlihat bahwa
berdasarkan nilai keterarahan
(directivity) yang didapat
menunjukan bahwa antena yang
dirancang bukan antena
isotropis, karena antena
isotropis nilai keterarahan
(directivity)-nya bernilai 1,
artinya daya yang diradiasikan
kesegala arah sama. Namun
untuk antena yang nilai
keterarahan (directivity)-nya
lebih dari satu itu adalah
figure of merit relative yang
memberikan sebuah indikasi
karakteristik pengarahan
antena dibandingkan dengan
karakteristik pengarahan
antena isotropis.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Antena mikrostrip dapat
didefinisikan sebagai salah
satu jenis antena yang
mempunyai bentuk seperti
bilah/potongan yang mempunyai
ukuran sangat tipis/kecil,
antena mikrostrip merupakan
sebuah antena yang tersususun
atas 3 elemen yaitu elemen
peradiasi (radiator), elemen
substrat (substrate), dan elemen
pertanahan (ground). Berdasarkan
bentuk patch-nya antena
mikrostrip terbagi menjadi
enam yaitu patch persegi
panjang (rectangular), patch
persegi (square), patch
lingkaran (circular), patch elips
(elliptical), patch segitiga
(triangular) dan patch circular ring.
Bentuknya yang low profile
membuat antena mikrostrip
dapat diintegrasikan pada
berbagai bidang permukaan,
sederhana dan tidak mahal
untuk diproduksi dengan
menggunakan teknologi sirkuit
modern, secara mekanik tangguh
pada saat diintegrasikan pada
permukaan yang kasar, dan
sangat baik dalam frekuensi
resonansi, polarisasi, bentuk
dan impedansi. Jenis antena
ini dapat diintegrasikan pada
permukaan yang memerlukan
performansi yang sangat tinggi
seperti pada pesawat terbang,
pesawat antariksa, satelit,
misil, mobil bahkan pada
telepon genggam.
Secara garis besar antena
mikrostrip memilki kelebihan
yakni : dimensi antena yang
kecil, bentuknya yang
sederhana memudahkan proses
perakitan, tidak memakan biaya
besar pada proses pembuatan
dan dapat diintegrasikan pada
microwave integrated circuit (MIC).
Namun demikian, antena
mikrostrip juga memiliki
kekurangan seperti efisiensi
yang rendah, penguatan (gain)
yang rendah, bandwidth yang
sempit, daya (power) yang
rendah dan radiasi yang
berlebih pada proses
pencatuan.
Adapun parameter-
parameter antena yaitu
frekuensi resonansi, bandwidth
(Impedance Bandwidth, Pattern
Bandwidth, dan Polarization),
VSWR (Voltage standing Wave Ratio),
return loss, pola radiasi (directional
dan omnidirectional), penguatan
(gain), impedansi masukan (input
impedance), dan keterarahan
(directivity).
Perancangan antena
mikrostrip bentuk persegi
panjang pada frekuensi 1800
MHz untuk aplikasi GSM (Global
System for Mobile communication)
telah selesai dirancang dan
disimulasikan menggunakan
perangkat lunak CST Microwave
Studio 2012 dan frekuensi yang
dihasilkannya sesuai harapan,
dengan menggunakan dimensi
antena 38 mm x 51 mm x 4,5 mm
dan bahan yang digunakan FR-
4. Sedangkan untuk patch dan
groundplane bahannya
menggunnakan tembaga (cooper).
Parancangan antena mikrostrip
ini didapatkan hasil simulasi
sebagai berikut :
1. Frekuensi kerja yang
dihasilkan yaitu 1800 MHz,
sehingga perancangan ini
dapat dipakai untuk aplikasi
GSM.
2. Nilai hasil simulasi
untuk nilai VSWR (Voltage
Standing Wave Ratio) 1,2 itu
berarti bahwa perancangan
antena mikrostrip bentuk
persegi panjang ini tidak
sempurna karena kondisi yang
paling baik adalah ketika
VSWR (voltage standing wave ratio)
bernilai 1 (S=1) yang
berarti tidak ada refleksi
ketika saluran dalam keadaan
matching sempurna. Namun
kondisi ini pada praktiknya
sulit untuk didapatkan. Oleh
karena itu, nilai standar
VSWR (voltage standing wave ratio)
yang diijinkan untuk fabrikasi
antena adalah VSWR (voltage
standing wave ratio) sebesar ≤
2. Sehingga perancangan ini
dapat memenuhi nilai standar
yang diijinkan untuk
fabrikasi.
3. Nilai return loss yang
diperoleh dari simulasi
hasilnya adalah -19,14 dB itu
menunjukan nilai return loss yang
dihasilkan baik, karena nilai
dari return loss yang baik adalah
di bawah -9,54 dB, nilai ini
diperoleh untuk nilai VSWR
(voltage standing wave ratio) 2
sehingga dapat dikatakan nilai
gelombang yang direfleksikan
tidak terlalu besar
dibandingkan dengan gelombang
yang dikirimkan atau dengan
kata lain, saluran transmisi
sudah matching. Nilai parameter
ini menjadi salah satu acuan
untuk melihat apakah antena
sudah dapat bekerja pada
frekuensi yang diharapkan atau
tidak.
4. Nilai keterarahan
(directivity) sebesar 6,808 dBi,
itu baik karena arah
intensitas radiasi mencapai
maksimum.
5. Nilai Bandwidth sebesar 65
MHz, namun standar antena
untuk GSM bandwidthnya
sebesar 75 MHz. Itu berarti
dalam perancangan antena
mikrostrip bentuk persegi
panjang ini bandwidthnya
tidak memenuhi standar
antena untuk GSM.
6. Nilai penguatan (gain)
sebesar 5,350 dB, itu baik
karena nilai penguatan gain
sebesar 5,350 dB dapat
mengjaukau jarak cukup jauh.
7. Pola radiasi yang
dihasilkan bentuk directional,
karena bidang E dari antena
tersebut pemancaran
gelombang elektromagnetiknya
cenderung terfokus terhadap
satu arah saja.
5.2 Saran
1. Agar parameter antena
terbukti dari hasil
perancangan ini alangkah
baiknya jika perancangan ini
difabrikasi.
2. Peradiasian gelombang
elektromagnetik akan lebih
baik jika patch dirancang
secara bentuk array.
3. Hasil perancangan akan
lebih baik jika semua
parameter antena bisa
didapatkan hasilnya.
4. Menggunakan dua jenis
perangkat lunak, dimana agar
bisa ada perbandingan.
5. Patch antena dirancang
dengan berbagai bentuk
(bentuk batik) misalnya akan
tetapi tetap mempertahankan
spesifikasi yang diingikan,
itu akan lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-rizky, Muhamad Hidayat.,Christyono, Yuli., danAjulian, Ajub. 2011. Simulasidan Implementasi Antena MikrostripBentuk Trisula Sebagai AplikasiPenerima TV Digital. Semarang :Universitas Diponegoro.
5. Julardi, Neronzie. 2013.Rancang Bangun Antena MikrostripPatch Circular (2,45GHz) DenganTenik Planar Array Sebagai PenguatSinyal Wi-Fi. Medan :Universitas Sumatra Utara.
6. Manik, Ngarap Im. 2012.Rancangan Program SimulasiPenentuan Letak Lokasi AntenaTerbaik Menggunakan AlgoritmaFletcher-Powell. Jakarta :Universitas Bina Nusantara.
7. Pambudhi, Hanif Tegar.,Darjat., dan Ajulian, Ajub.Perancangan dan Anlisa AntenaMikrostrip Dengan Metode ApertureCoupled Feed Pada Frekuensi 800MHz. Semarang : UniversitasDiponegoro.
8. Puspita, Tara Aga.,Setijadi, Eko., Dan Purnomo,Muhamad Aris. “Desain AntenaLog Periodik Untuk AplikasiPengunaan EMC Pada Frekuensi2GHz–3,5GHz”, Jurnal Teknik
Pomits VOL.1, No.1, Thn2012:1-5.
9. Surjati, Indra., rahardjo,Eko Tjipto., dan Hartono,Djoko. “PerancanganPembangkitan Frekuensi gandaAntena Mikrostrip Segi TigaSama Sisi Menggunakan TeknikSambatan Elektromagnetik”,Jurnal Maraka, TeknologiVOL.9,No.2,November 2005:78-86.