Top Banner
PEPI Fernando, 31, tersangka tokoh intelektual dan pembuat bom untuk aksi teror di delapan lokasi di Jakarta dan Bogor serta Serpong, diduga sengaja mem- bentuk suatu kelompok radikal baru dengan merekrut orang- orang yang sepaham dengan ideologinya. Itulah mengapa ada beberapa anggota kelom- poknya yang berusia belasan. “Pembangunan suatu kesepa- haman itu dilakukan dengan komunikasi intensif di antara mereka. Dalam interaksi inilah, pola pemikiran anggota lain- nya kemudian terdorong untuk ikut berubah menjadi radikal seperti halnya Pepi,” kata Ke- pala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rai Amar, kemarin. Boy meyakini keikutsertaan mereka tidak dalam kondisi terpaksa, tetapi karena adanya keinginan bersama. Dalam dokumen Mabes Polri terungkap, dari ke-17 tersangka anggota kelompok Pepi, tiga di antaranya masih berusia di bawah 20 tahun, dengan usia termuda 18 tahun. Kelompok itu didominasi orang-orang dengan tahun kelahiran sama dengan Pepi, yakni 1979, seba- nyak tujuh orang. Profesi mereka beragam, dari pengusaha sablon, penulis buku dan skenario lm, penjahit, de- sain gras, pedagang mainan, pedagang burger keliling, sopir pribadi, PNS, guru vokal, pe- ngojek, hingga juru kamera. Kelompok radikal baru itu juga diduga bisa terbentuk karena adanya latar belakang pendidikan yang sama di an- tara beberapa anggotanya. Dari 17 tersangka, empat orang di antaranya sama-sama pernah kuliah di UIN Syarif Hidayatul- lah Ciputat, yakni Muhammad Maulana Sani, Pepi, Hendi Suhartono alias Zokaw, dan Muhammad Fadil. Menurut Boy, tergabungnya banyak anggota dengan latar belakang dan asal wilayah yang beragam dalam kelompok Pepi dapat terjadi karena ada pengondisian secara sengaja. Polisi menemukan adanya per- temuan di antara anggota ke- lompok berupa pengajian atau pertemuan khusus di Jakarta yang intensif dalam setahun terakhir. Sementara itu, tim Detasemen Khusus 88 menangkap tujuh o- rang (bukan enam sebagaimana diberitakan kemarin) yang di- duga sebagai anggota kelompok teroris Pepi Fernando di Aceh, Rabu (27/4) pagi. Kesemuanya ditangkap atas dugaan ikut memberikan bantuan atas ke- beradaan bahan baku peledak yang sebelumnya ditemukan di rumah Muhammad Fadil. (AW/X-7) RATUSAN ribu orang mulai berdatangan dari berbagai pen- juru dunia ke Kota London, Ing- gris, untuk menyaksikan secara langsung pernikahan Pangeran William dan Catherine Midd- leton yang menurut rencana dilaksanakan hari ini. Hingga tadi malam, warga dan pengunjung terus men- dirikan tenda di luar Gereja Westminster Abbey yang akan menjadi tempat pernikahan kerajaan. Jumlah itu akan terus bertam- bah di sepanjang rute parade kedua mempelai, terutama di The Mall, jalan sepanjang 2,9 kilometer yang menghubung- kan Istana Buckingham dan Lapangan Trafalgar. Kemarin, saat Kate tiba di Westminster Abbey untuk berla- tih prosesi misa, sorak riang me- nyambut perempuan kelahiran 9 Januari 1982 itu. Kerumunan orang juga mengibarkan ben- dera Union Jack dan memanggil namanya bak selebritas. Menurut harian Daily Mail, dalam latihan itu Pangeran Wil- liam dan Kate berjalan menuju altar diiringi lagu I Was Glad gubahan Sir Charles Hubert Hastings Parry. Lagu itu pernah dimainkan saat Edward VII dinobatkan se- bagai Raja Inggris pada 1902 dan pernikahan orang tua Pangeran William, Pangeran Charles dan Putri Diana, pada 1981. Ada pula tembang Guide Me, O Thou Great Redeemer sebagai persembahan untuk mendiang Lady Di. Menurut juru bicara Istana St James, lagu-lagu tersebut dipilih calon mempelai dengan bantuan Pangeran Charles. “Catherine sa- M ENTERI Koordi- nator Bidang Poli- tik, Hukum, dan Keamanan Djoko Su yanto patut mempertim- bangkan kembali pernyataan- nya yang menganggap remeh keberadaan Negara Islam In- donesia. Kabar mengejutkan terkait dengan NII datang dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Jumlah anggota NII yang diduga mencapai ribuan di wi- layah Banten ditengarai masuk jajaran birokrasi. “Anggota NII saat ini sudah ada yang masuk di jajaran pemerintahan atau menjadi pegawai negeri sipil,” kata Atut di Banten, kemarin. GLOBALISASI telah menjadi ideologi dunia yang tidak bisa dihindari. Hampir tidak ada negara yang berani mengambil pilihan untuk menutup diri. Suka atau tidak suka, semua negara pada akhirnya mem- buka diri terhadap arus besar globalisasi. Ciri utama globalisasi, antara lain, ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Semua negara bebas berkompetisi dan diperlakukan sama. Semua negara berhak mendapatkan dan menjual barang dan jasa yang dibutuhkan. Dalam sistem seperti itu, distribusi keuntungan diyakini akan tersebar secara merata. Sayangnya, kenyataan berbicara lain. Tengoklah, misalnya, im- plementasi perjanjian perdagangan bebas ASEAN- China atau yang dikenal dengan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA). Boro-boro kecipratan keuntungan, kekha- watiran banyak ka- langan akan dampak negatif perdagangan bebas malah menjadi kenyataan. Setidaknya, sejak lebih dari setahun pemberlakuan ACF- TA, produksi industri nasional sudah turun 50%. Bisa dibayangkan a- kibat lanjutannya, sek- tor industri terpaksa memangkas jumlah pegawai hingga 20%. Padahal, pertambahan angka- tan kerja baru mencapai 2 juta per tahun. Itu sama artinya jumlah pengangguran terus terdongkrak naik dari 8,9 juta pada 2009 menjadi 9,2 juta orang pada tahun ini. Bukan cuma itu, angka-angka statistik lain me- mang kian membuahkan kecemasan. Lihatlah neraca perdagangan yang terus babak belur. Pada 2006 Indonesia masih menikmati surplus US$39,7 miliar, sedangkan tahun ini anjlok tinggal US$22,1 miliar. Tergerusnya surplus perdagangan itu, salah satu penyebabnya, akibat kian timpangnya neraca ekspor-impor Indonesia dan China. Pada 2000-2007 neraca perdagangan Indonesia-China masih seim- bang, tapi lambat laun Indonesia malah mengalami desit. Pada 2010 saja, desit perdagangan Indonesia dengan China sudah mencapai US$7 miliar. Data itu mencerminkan begitu derasnya arus ba- rang dan jasa dari China yang masuk ke Indonesia, mulai dari komoditas remeh-temeh seperti peniti hingga barang yang sesungguhnya sudah banyak di negeri ini. Bila semua kecenderungan itu dibiarkan, sempur- nalah Indonesia menjadi negara pecundang. Setidaknya, sejak lebih dari setahun pemberlakuan ACFTA, produksi industri nasional sudah turun 50%.” EDITORIAL Negara Pecundang ANAK-ANAK yang memiliki alergi pada telur akan tetap aman diberi vaksin inuenza. Namun, disarankan dari dosis yang kecil. Misalnya, suntikan awal 10%, dan apa- bila tidak muncul reaksi alergi, kembali berikan vaksin 30 menit kemudian. Jika anak memiliki riwayat alergi telur yang parah, vak- sin dapat diberikan hingga lima kali do- sis kecil. Dr Susan Laubach dan tim dari Walter Reed Army Medical Center di Wa- shington DC, AS, mengadakan penelitian pada 2009-2010. Mereka mencatat ada 152 pasien anak dan remaja alergi telur yang telah menerima vaksinasi inuenza dan vak- sin u babi. Sebanyak 22% dari pasien tersebut memiliki riwayat alergi telur yang berat. Setelah menjalani serangkaian tes, tidak ada satu pasien pun yang mengalami reaksi serius pada vaksin inuenza, baik yang diberikan dalam satu dosis penuh maupun satu dosis yang disuntikkan secara bertahap. Mereka merekomendasikan semua anak berusia enam bulan atau lebih agar diberi vaksinasi inuenza tahunan. (Reuters Health/*/X-5) Vaksin Flu dan Alergi Telur PAUSE Pemasangan Iklan & Customer Service No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) MOURINHO KIBARKAN BENDERA PUTIH Pelatih asal Portugal itu mengaku Real Madrid tidak memiliki peluang lagi untuk lolos ke final Liga Champion. Olahraga, Hlm 28 SUPORTER BOLA MENAKUTKAN Sebagian masyarakat berpendapat, klub sepak bola yang tidak berprestasi dibubarkan saja karena lebih besar mudarat ketimbang manfaatnya. Fokus Megapolitan, Hlm 34-35 MI/RAMDANI AP/ANDRES KUDACKI JUMAT, 29 APRIL 2011 | NO.11011 | TAHUN XLII | 40 HALAMAN Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengaku sulit melarang anggota NII menjadi PNS. FREDY WIBOWO SANGKALA Lautan Manusia Penuhi Rute Pernikahan LAPORKAN ANAK HILANG: Para orang tua memperlihatkan foto anak-anak mereka yang hilang saat mendatangi Kantor Polda Sumut di Medan, kemarin. Sejumlah warga dari berbagai daerah di Sumut mengaku kehilangan anak mereka yang diduga terkait dengan jaringan NII. NII Masuk Birokrasi MI/AGUS MULYAWAN Pepi diduga sengaja membentuk kelompok radikal baru dengan merekrut orang- orang yang sepaham.” Pepi Sengaja Bentuk Kelompok Baru Atut mengaku tidak bisa meng halangi anggota NII masuk menjadi pegawai pe- merintah. Alasannya, tidak ada payung hukum yang melarang hal itu. “Masuk PNS merupakan hak asasi manusia karena tidak ada aturan yang bersangkutan tidak diperkenankan menjadi PNS,” tuturnya. Sepak terjang NII di daerah yang terkenal dengan pendekar- nya itu juga membuat risau Komandan Korem 064 Maula- na Yusuf Serang Kol Inf Joko Warsito. “Ini masalah lama yang terus berkembang. Dalam waktu dekat akan ada langkah-lang- kah,” ujarnya. Saat ditanya berapa jumlah anggota NII, Joko menjawab, “Kami masih mendata, mungkin jumlahnya bisa mencapai ribuan.” Sejumlah elemen kembali mendesak pemerintah bertin- dak tegas terhadap NII. Ketua Majelis Ulama Indonesia Amid- han tak kuasa menyembunyikan kegeramannya. “Saya heran, padahal NII nyata melanggar Pancasila.” Amidhan menjelaskan pihaknya meneliti sebuah pe- santren di Indramayu, Jawa Barat, pada 2002. Hasilnya, pesantren terkenal tersebut diduga terkait NII Komande- men Wilayah IX. “Kami sudah melaporkan ke Mabes Polri, tapi tidak ada tindak lanjutnya,” pungkasnya. Sebelumnya, Menko Polhu- kam Djoko Suyanto menegas- kan NII belum mengganggu kedaulatan NKRI. Ia pun me- minta media jangan membesar- besarkan masalah NII (Media Indonesia, 28/4). Datangi polda Di sisi lain, 13 warga yang merasa kehilangan anak perem- puan mereka karena diduga terlibat NII mendatangi Kantor Kepolisian Daerah Sumatra Utara di Medan. Sebelumnya warga melaporkan 10 anak hi- lang ke lembaga tersebut, tapi tak ada kelanjutannya. Khudri Ahmad, warga Tan- jung Gading, Kabupaten Ba- tubara, salah satu orang tua yang kehilangan anaknya yang bernama Deyulanti, melaporkan kehilangan anak perempuannya ke Polda Sumut pada 5 April 2010. Laporan diterima Perwira Piket Sentra Pelayanan Ke- polisian Terpadu Polda Sumut Syafrizal Asrul dan Briptu Fir- mansyah. Namun, dalam lem- baran yang ditunjukkan warga tersebut tidak terdapat nomor surat laporan. Di Malang, Jatim, Kapolda Ir- jen Dr Untung S Rajab menemui delapan keluarga mahasiswa yang menjadi korban dugaan in- doktrinasi ala NII di Universitas Muhammadiyah Malang. Di Yogyakarta, Polda mem- bahas merebaknya kasus ma- hasiswa yang terjerat jaringan NII dengan 119 undangan untuk perguruan tinggi negeri dan swasta. (Tim/X-6) [email protected] ngat akrab dengan musik klasik. Dia diberi banyak masukan oleh Pangeran Wales. Mereka banyak menghabiskan waktu mende- ngarkan musik bersama-sama menggunakan iPod.” Sementara itu, badan meteo- rologi Inggris memperkirakan hujan akan turun di London hari ini. Bahkan, ada kemungkinan bakal diikuti petir dan angin kencang. Jika cuaca buruk terjadi, kecil kemungkinan kedua pengan- tin kerajaan akan melambai- kan tangan dalam kereta kuda terbuka ketika menuju Istana Buckingham. Mereka mungkin lebih akan memilih menggunakan mobil Rolls-Royce Phantom VI atau kereta tertutup kaca seperti yang pernah dipakai dalam pernikahan Pangeran Charles- Lady Diana.(Jer/I-1) ANTUSIAS TUNGGU PROSESI PERNIKAHAN: Warga memadati kawasan yang akan dilewati iring-iringan prosesi pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton di sekitar Gereja Westminster Abbey, London, Inggris, kemarin. Kombes Boy Rafli Amar Kepala Bagian Penerangan Umum ANTARA/SEPTIANDA PERDANA AP/SANG TAN
1

ANTARA/SEPTIANDA PERDANA LAPORKAN ANAK HILANG: … fileBoy meyakini keikutsertaan mereka tidak dalam kondisi terpaksa, tetapi karena adanya keinginan bersama. Dalam dokumen Mabes Polri

Mar 30, 2019

Download

Documents

dangnhi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANTARA/SEPTIANDA PERDANA LAPORKAN ANAK HILANG: … fileBoy meyakini keikutsertaan mereka tidak dalam kondisi terpaksa, tetapi karena adanya keinginan bersama. Dalam dokumen Mabes Polri

PEPI Fernando, 31, tersangka tokoh intelektual dan pembuat bom untuk aksi teror di delapan lokasi di Jakarta dan Bogor serta Serpong, diduga sengaja mem-bentuk suatu kelompok radikal baru dengan merekrut orang-orang yang sepaham dengan ideologinya. Itulah mengapa ada beberapa anggota kelom-poknya yang berusia belasan.

“Pembangunan suatu kesepa-haman itu dilakukan dengan komunikasi intensif di antara mereka. Dalam interaksi inilah, pola pemikiran anggota lain-nya kemudian terdorong untuk ikut berubah menjadi radikal seperti halnya Pepi,” kata Ke-pala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafl i Amar, kemarin.

Boy meyakini keikutsertaan mereka tidak dalam kondisi terpaksa, tetapi karena adanya

keinginan bersama.Dalam dokumen Mabes Polri

terungkap, dari ke-17 tersangka anggota kelompok Pepi, tiga di antaranya masih berusia di bawah 20 tahun, dengan usia termuda 18 tahun. Kelompok itu didominasi orang-orang dengan tahun kelahiran sama dengan Pepi, yakni 1979, seba-nyak tujuh orang.

Profesi mereka beragam, dari pengusaha sablon, penulis buku dan skenario fi lm, penjahit, de-sain grafi s, pedagang mainan, pedagang burger keliling, sopir pribadi, PNS, guru vokal, pe-ngojek, hingga juru kamera.

Kelompok radikal baru itu juga diduga bisa terbentuk karena adanya latar belakang pendidikan yang sama di an-tara beberapa anggotanya. Dari 17 tersangka, empat orang di antaranya sama-sama pernah kuliah di UIN Syarif Hidayatul-lah Ciputat, yakni Muhammad Maulana Sani, Pepi, Hendi Suhartono alias Zokaw, dan Muhammad Fadil.

Menurut Boy, tergabungnya banyak anggota dengan latar belakang dan asal wilayah yang beragam dalam kelompok Pepi dapat terjadi karena ada pengondisian secara sengaja. Polisi menemukan adanya per-temuan di antara anggota ke-lompok berupa pengajian atau pertemuan khusus di Jakarta yang intensif dalam setahun terakhir.

Sementara itu, tim Detasemen Khusus 88 menangkap tujuh o-rang (bukan enam sebagaimana diberitakan kemarin) yang di-duga sebagai anggota kelompok teroris Pepi Fernando di Aceh, Rabu (27/4) pagi. Kesemuanya ditangkap atas dugaan ikut memberikan bantuan atas ke-beradaan bahan baku peledak yang sebelumnya ditemukan di rumah Muhammad Fadil. (AW/X-7)

RATUSAN ribu orang mulai berdatangan dari berbagai pen-juru dunia ke Kota London, Ing-gris, untuk menyaksikan secara langsung pernikahan Pangeran William dan Catherine Midd-leton yang menurut rencana dilaksanakan hari ini.

Hingga tadi malam, warga dan pengunjung terus men-dirikan tenda di luar Gereja Westminster Abbey yang akan menjadi tempat pernikahan kerajaan.

Jumlah itu akan terus bertam-bah di sepanjang rute parade kedua mempelai, terutama di The Mall, jalan sepanjang 2,9 kilometer yang menghubung-kan Istana Buckingham dan Lapangan Trafalgar.

Kemarin, saat Kate tiba di Westminster Abbey untuk berla-tih prosesi misa, sorak riang me-nyambut perempuan kelahiran 9 Januari 1982 itu. Kerumunan orang juga mengibarkan ben-dera Union Jack dan memanggil namanya bak selebritas.

Menurut harian Daily Mail, dalam latihan itu Pangeran Wil-liam dan Kate berjalan menuju altar diiringi lagu I Was Glad gubahan Sir Charles Hubert Hastings Parry.

Lagu itu pernah dimainkan saat Edward VII dinobatkan se-bagai Raja Inggris pada 1902 dan pernikahan orang tua Pangeran William, Pangeran Charles dan Putri Diana, pada 1981. Ada pula tembang Guide Me, O Thou Great Redeemer sebagai persembahan untuk mendiang Lady Di.

Menurut juru bicara Istana St James, lagu-lagu tersebut dipilih calon mempelai dengan bantuan Pangeran Charles. “Catherine sa-

MENTERI Koordi-nator Bidang Poli-tik, Hukum, dan Keamanan Djoko

Su yanto patut mempertim-bangkan kembali pernyataan-nya yang menganggap remeh keberadaan Negara Islam In-donesia. Kabar mengejutkan terkait dengan NII datang dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Jumlah anggota NII yang diduga mencapai ribuan di wi-layah Banten ditengarai masuk jajaran birokrasi. “Anggota NII saat ini sudah ada yang masuk di jajaran pemerintahan atau menjadi pegawai negeri sipil,” kata Atut di Banten, kemarin.

GLOBALISASI telah menjadi ideologi dunia yang tidak bisa dihindari. Hampir tidak ada negara yang berani mengambil pilihan untuk menutup diri. Suka atau tidak suka, semua negara pada akhirnya mem-buka diri terhadap arus besar globalisasi.

Ciri utama globalisasi, antara lain, ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Semua negara bebas berkompetisi dan diperlakukan sama. Semua negara berhak mendapatkan dan menjual barang dan jasa yang dibutuhkan.

Dalam sistem seperti itu, distribusi keuntungan diyakini akan tersebar secara merata. Sayangnya, kenyataan berbicara lain. Tengoklah, misalnya, im-plementasi perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China atau yang dikenal dengan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA).

Boro-boro kecipratan keuntungan, kekha-watiran banyak ka-langan akan dampak negatif perdagangan bebas malah menjadi kenyataan. Setidaknya, sejak lebih dari setahun pemberlakuan ACF-TA, produksi industri nasional sudah turun 50%.

Bisa dibayangkan a-kibat lanjutannya, sek-tor industri terpaksa memangkas jumlah pegawai hingga 20%. Padahal, pertambahan angka-tan kerja baru mencapai 2 juta per tahun. Itu sama artinya jumlah pengangguran terus terdongkrak naik dari 8,9 juta pada 2009 menjadi 9,2 juta orang pada tahun ini.

Bukan cuma itu, angka-angka statistik lain me-mang kian membuahkan kecemasan.

Lihatlah neraca perdagangan yang terus babak belur. Pada 2006 Indonesia masih menikmati surplus US$39,7 miliar, sedangkan tahun ini anjlok tinggal US$22,1 miliar.

Tergerusnya surplus perdagangan itu, salah satu penyebabnya, akibat kian timpangnya neraca ekspor-impor Indonesia dan China. Pada 2000-2007 neraca perdagangan Indonesia-China masih seim-bang, tapi lambat laun Indonesia malah mengalami defi sit. Pada 2010 saja, defi sit perdagangan Indonesia dengan China sudah mencapai US$7 miliar.

Data itu mencerminkan begitu derasnya arus ba-rang dan jasa dari China yang masuk ke Indonesia, mulai dari komoditas remeh-temeh seperti peniti hingga barang yang sesungguhnya sudah banyak di negeri ini.

Bila semua kecenderungan itu dibiarkan, sempur-nalah Indonesia menjadi negara pecundang.

Setidaknya, sejak

lebih dari setahun pemberlakuan ACFTA, produksi industri nasional sudah turun 50%.”

EDITORIAL

Negara Pecundang

ANAK-ANAK yang memiliki alergi pada telur akan tetap aman diberi vaksin infl uenza. Namun, disarankan dari dosis yang kecil. Misalnya, suntikan awal 10%, dan apa-

bila tidak m u n c u l r e a k s i a l e r g i ,

k e m b a l i berikan vaksin

30 menit kemudian. Jika anak memiliki riwayat alergi telur yang parah, vak-

sin dapat diberikan hingga lima kali do-

sis kecil.Dr Susan Laubach

dan tim dari Walter Reed Army Medical Center di Wa -

s hington DC, AS, mengadakan penelitian pada 2009-2010. Mereka mencatat ada 152 pasien anak dan remaja alergi telur yang telah menerima vaksinasi infl uenza dan vak-sin fl u babi. Sebanyak 22% dari pasien tersebut memiliki riwayat alergi telur yang berat.

Setelah menjalani serangkaian tes, tidak ada satu pasien pun yang mengalami reaksi serius pada vaksin infl uenza, baik yang diberikan dalam satu dosis penuh maupun satu dosis yang disuntikkan secara bertahap.

Mereka merekomendasikan semua anak berusia enam bulan atau lebih agar diberi vaksinasi infl uenza tahunan. (Reuters Health/*/X-5)

Vaksin Flu dan Alergi Telur

PAUSE

Pemasangan Iklan & Customer

ServiceNo Bebas Pulsa:

08001990990 e-mail:

[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

MOURINHO KIBARKAN BENDERA PUTIHPelatih asal Portugal itu mengaku Real Madrid tidak memiliki peluang lagi untuk lolos ke final Liga Champion.

Olahraga, Hlm 28

SUPORTER BOLA MENAKUTKANSebagian masyarakat berpendapat, klub sepak bola yang tidak berprestasi dibubarkan saja karena lebih besar mudarat ketimbang manfaatnya.

Fokus Megapolitan, Hlm 34-35

MI/RAMDANIAP/ANDRES KUDACKI

JUMAT, 29 APRIL 2011 | NO.11011 | TAHUN XLI I | 40 HALAMAN

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengaku sulit melarang anggota NII menjadi PNS.

FREDY

WIBOWO SANGKALA

Lautan Manusia Penuhi Rute Pernikahan

LAPORKAN ANAK HILANG: Para orang tua memperlihatkan foto anak-anak mereka yang hilang saat mendatangi Kantor Polda Sumut di Medan, kemarin. Sejumlah warga dari berbagai daerah di Sumut mengaku kehilangan anak mereka yang diduga terkait dengan jaringan NII.

NII Masuk Birokrasi

MI/AGUS MULYAWAN

Pepi diduga sengaja membentuk

kelompok radikal baru dengan merekrut orang-orang yang sepaham.”

Pepi Sengaja Bentuk KelompokBaru

Atut mengaku tidak bisa meng halangi anggota NII masuk menjadi pegawai pe-merintah. Alasannya, tidak ada payung hukum yang melarang hal itu. “Masuk PNS merupakan hak asasi manusia karena tidak ada aturan yang bersangkutan tidak diperkenankan menjadi PNS,” tuturnya.

Sepak terjang NII di daerah yang terkenal dengan pendekar-nya itu juga membuat risau Komandan Korem 064 Maula-na Yusuf Serang Kol Inf Joko Warsito.

“Ini masalah lama yang terus berkembang. Dalam waktu dekat akan ada langkah-lang-kah,” ujarnya. Saat ditanya berapa jumlah anggota NII, Joko menjawab, “Kami masih mendata, mungkin jumlahnya bisa mencapai ribuan.”

Sejumlah elemen kembali mendesak pemerintah bertin-dak tegas terhadap NII. Ketua Majelis Ulama Indonesia Amid-han tak kuasa menyembunyikan kegeramannya. “Saya heran,

padahal NII nyata melanggar Pancasila.”

A m i d h a n m e n j e l a s k a n pihaknya meneliti sebuah pe-santren di Indramayu, Jawa Barat, pada 2002. Hasilnya, pesantren terkenal tersebut diduga terkait NII Komande-men Wilayah IX. “Kami sudah melaporkan ke Mabes Polri, tapi tidak ada tindak lanjutnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menko Polhu-kam Djoko Suyanto menegas-kan NII belum mengganggu kedaulatan NKRI. Ia pun me-minta media jangan membesar-besarkan masalah NII (Media Indonesia, 28/4).

Datangi polda Di sisi lain, 13 warga yang

merasa kehilangan anak perem-puan mereka karena diduga terlibat NII mendatangi Kantor Kepolisian Daerah Sumatra Utara di Medan. Sebelumnya warga melaporkan 10 anak hi-lang ke lembaga tersebut, tapi tak ada kelanjutannya.

Khudri Ahmad, warga Tan-jung Gading, Kabupaten Ba-tubara, salah satu orang tua yang kehilangan anaknya yang bernama Deyulanti, melaporkan kehilangan anak perempuannya ke Polda Sumut pada 5 April 2010.

Laporan diterima Perwira Piket Sentra Pelayanan Ke-polisian Terpadu Polda Sumut Syafrizal Asrul dan Briptu Fir-mansyah. Namun, dalam lem-baran yang ditunjukkan warga tersebut tidak terdapat nomor surat laporan.

Di Malang, Jatim, Kapolda Ir-jen Dr Untung S Rajab menemui delapan keluarga mahasiswa yang menjadi korban dugaan in-doktrinasi ala NII di Universitas Muhammadiyah Malang.

Di Yogyakarta, Polda mem-bahas merebaknya kasus ma-hasiswa yang terjerat jaringan NII dengan 119 undang an untuk perguruan tinggi negeri dan swasta. (Tim/X-6)

[email protected]

ngat akrab dengan musik klasik. Dia diberi banyak masukan oleh Pangeran Wales. Mereka banyak menghabiskan waktu mende-ngarkan musik bersama-sama menggunakan iPod.”

Sementara itu, badan meteo-rologi Inggris memperkirakan hujan akan turun di London hari ini. Bahkan, ada kemungkinan bakal diikuti petir dan angin kencang.

Jika cuaca buruk terjadi, kecil kemungkinan kedua pengan-tin kerajaan akan melambai-kan tangan dalam kereta kuda terbuka ketika menuju Istana Buckingham.

Mereka mungkin lebih akan memilih menggunakan mobil Rolls-Royce Phantom VI atau kereta tertutup kaca seperti yang pernah dipakai dalam pernikahan Pangeran Charles-Lady Diana.(Jer/I-1)

ANTUSIAS TUNGGU PROSESI PERNIKAHAN: Warga memadati kawasan yang akan dilewati iring-iringan prosesi pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton di sekitar Gereja Westminster Abbey, London, Inggris, kemarin.

Kombes Boy Rafli AmarKepala Bagian Penerangan Umum

ANTARA/SEPTIANDA PERDANA

AP/SANG TAN