Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi
Sistem Informasi
1. Sistem Informasi
1.1 Pengertian Sistem
Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana
pengertian sistem itu digunakan. Disini akan diberikan beberapa
definisi sistem secara umum:
Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja bersamasama untuk
mencapai tujuan yang sama
Contoh :
Sistem tatasurya
Sistem pencernaan
Sistem Transportasi umum
Sistem Otomotif
Sistem Komputer
Sistem Informasi
Sekumpulan dari objek-objek yang saling berelasi dan
berinteraksi dan hubungan antar objek bisa dilihat sabagai satu
kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan
Dengan demikian secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsure atau variable-variabel
yang saling teroganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung
sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai
seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainya untuk suatu
tujuan bersama. Sedangkan definisi sistem dalam kamus Websters
Unbriged adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk
satu kesatuan atau organisasi.
Scott (1996) mengatakan sistem terdiri dari unsur-unsurseperti
masukan (input) , pengolahan (processing) , serta keluaran (output)
. Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem
itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur,
ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau
tujuan utama.
Gambar 1.1 Model Sistem
Gambar diatas menunjukan bahwa sistem atau pendekatan sistem
minimal harus mempunyai empat komponen, yakni masukan, pengolahan,
keluaran dan balikan atau control.
Sementara Mc. Leod (1995) mendifinisikan sistem sebagai
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan. Sumberdaya mengalir dari elemen output
dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan
mekanisme control. Untuk lebih jelasnya elemen sistem tersebut
dapat digambarkan dengan model sebagai berikut :
Gambar 1.2 Model hubungan elemen-elemen sistem
Banyak ahli mengajukan konsep sistem dengan deskripsi yang
berbeda, tetapi pada prinsipnya hampir sama dengan konsep dasar
sistem umumnya. Schronderberg (1971) dalam Suradinata (1996) secara
ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah :
1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.
2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.
3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem
lainnya.
5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.
6. Menunjukkan adanya entropi.
7. Memiliki aturan.
8. Memiliki subsistem yang lebih kecil.
9. Memiliki deferensi antar subsistem.
10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.
2. Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu
membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut
adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem
dengan sistem yang lainnya :
1. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam
suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah
jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah
sistem.
2. Batasan (boundary) : Penggambaran dari suatu elemen atau
unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar
sistem.
3. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu di luar sistem,
lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap
suatu sistem.
4. Penghubung (interface) : Tempat di mana komponen atau sistem
dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
5. Masukan (input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan,
energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu
sistem.
6. Keluaran (output) : sumber daya atau produk (informasi,
laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang
disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu
sistem.
7. Mempunyai Pengolahan (Process) : Kegiatan-kegiatan atau
pengolahan dalam suatu system yang mentransformasikan input menjadi
output
8. Mempunyai Sasaran dan Tujuan (Objective & Goals) :Dalam
pembuatannya setiap system harus memiliki sasaran dan tujuan agar
system tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhannya.
Contoh Karakteristik sistem :
Sistem KHS
1. Komponen
1. Mahasiswa
2. BAAK
3. Dosen
2. Boundary (Batasan System) : KHS untuk semester 7 di STMIK
Pranata Indonesia
3. Environment (lingkungan Luar System) : Ketua Jurusan
4. Interface (Penghubung Sistem) : Mahasiswa dengan STMIK
5. Input (Masukan)
1. Tugas2
2. Nilai UTS
3. Nilai UAS
4. Absen
6. Output (Keluaran) : KHS
7. Proses (Pengolahan Sistem)
1. Lembar absen yang sudah dikumpulkan dan diproses
2. Data nilai ujian & tugas dilakukan perhitungan tertentu
yang akan menjadi komponen nilai ujian & tugas
3. Melakukan penghitungan secara keseluruhan dan kemudian
dikonversikan menjadi huruf mutu
8. Objective & Goal (Sasaran & Tujuan Sistem)
1. Goal : Untuk melayani mahasiswa untuk mendapatkan KHS
semester 7
2. Sasaran : Mahasiswa STMIK Pranata Indonesia
KLASIFIKASI SISTEM
1. SISTEM ABSTRAK DAN FISIK ( PHYSICAL SYSTEM )
Sistem Abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak
secara Fisik. Misalnya : sistem agama.
Sistem Fisik : Sistem yang keberadaannya dapat dilihat secara
fisik.
Misalnya : perusahaan, komputer.
2. SISTEM ALAMIAH DAN BUATAN ( HUMAN MADE SYSTEM )
Sistem alamiah (natural system ) : Sistem yang terbentuk melalui
proses alami.
Misalnya : sistem tatasurya, pencernaan.
Sistem buatan manusia : Sistem yang dirancang dan dibangun oleh
manusia yang melibatkan interaksi dengan mesin. Misalnya : sistem
produksi di pabrik.
3. SISTEM TERTENTU DAN TIDAK TERTENTU ( PROBABILISTIC SYSTEM
)
Sistem tertentu (deterministic system) : Sistem yang cara
beroperasinya sudah dapat diprediksi, interaksi-interaksi
didalamnya dapat dideteksi dengan pasti dan outputnya dapat
diramalkan. Misalnya: pengolahan data (komputer)
Sistem tak tentu : Sistem yang outputnya tidak dapat diprediksi
dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas.
4. SISTEM TERTUTUP DAN TERBUKA ( OPEN SYSTEM )
Sistem tertutup : sistem yang tidak berhubungan dengan dunia
luar dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya (bekerja
secara otomatis).
Sebenarnya sistem tertutup tidak ada yang ada adalah relatif
tertutup.
Sistem terbuka : Sistem yang mempunyai hubungan dengan dunia
luar dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan ouput untuk subsistem yang lain.
3. Jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi
menjadi beberapa bagian :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk
transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa
berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh
TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems
(KWS)OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung
pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru
melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara
tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS
seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan
komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing. KWS
mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan
doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum
tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk
analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat
membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS).
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai
sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi
mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun
keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI).
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi
secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami
bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir
melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah
serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga
disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan
menggunakan pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah
yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS
meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan
sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah
khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni
suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem
melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan
anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support
Collaborative Work Systems (CSCW)Bila kelompok, perlu bekerja
bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak
terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu
solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama
menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat,
kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut
dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut
dengan groupware untuk kolaborasi tim melalui komputer yang
terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS).
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan
ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan
eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi
di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
Gambar 1.3 Jenis Sistem Informasi
Daur Hidup Pengembangan Sistem
Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai
serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh professional dan
pemakai system informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan system informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas
enam fase, yaitu :
Perencanaan sistem
Analisis sistem
Perancangan sistem secara umum / konseptual
Evaluasi dan seleksi sistem
Perancangan sistem secara detail
Implementasi sistem
Pemeliharaan / Perawatan Sistem
Gambar 1.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Perencanaan Sistem
Perencanaan Sistem adalah proses membuat sebuah Laporan
Perencanaan Sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang
berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.
Perencanaan sistem berhubungan dengan perencanaan bisnis
Perencanaan Sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik,
tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan
sistem serta operasinya.
Siapa yang merencanakan sistem ?
1. Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh
manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih
kesempatan yang ada yang tidak dapat di raih oleh sistem yang lama
atau karenasistem yang lama masih mempunyai kelemahan-kelemahan
yang perlu diperbaiki (misal meningkatkan produktivitas,
efektivitas dan pelayanan).
2. Manajemen puncak sangat berperan dalam perencanaan sistem.
Manajemen puncak terdiri dari CIO, CEO, CFO dan eksekutif senior
perwakilan kelompok user yang lain.
3. Komite ini yang menghubungkan tujuan bisnis dan sistem
informasi untuk mencapai tujuannya.
Tahapan Proses Perencanaan Sistem
Gambar 1.5 Tahap-tahap Perencanaan Sistem
Analisis Sistem
Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi
dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikannya
Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat
penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan
di tahap selanjutnya
Hasil dari analisis sistem adalah: laporan yang dapat
menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk
permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau
dikembangakan.
Tujuan Analisis Sistem
1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi
manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional
perusahaan
2. Membantu para pengambil keputusan
3. Mengevaluasi sistem yang telah ada
4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data
maupun pembuatan laporan baru
5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem
Yang perlu diperhatikan oleh sistem analis
1. Mempelajari permasalahan yang ada secara terinci
2. Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan
masalah
3. Membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak
menggunakan cara komputerisasi
Langkah-langkah
1. Mengidentifikasi masalah
a. Mengidentifikasi penyebab masalah
2. Analisis sistem
a. Mengidentifikasi solusi dari masalah
3. Analisis Kebutuhan
a. Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada
sistem baru.
b. Menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari
sistem baru.
Proses Analis
1. Menggunakan Diagram Aliran Data
2. Menganalisis Data dengan Menggunakan Kamus Data
3. Menggambarkan Spesifikasi Proses dan Keputusan
Terstruktur
4. Menganalisis Sistem Pendukung Keputusan Semiterstruktur
5. Menyiapkan Proposal Sistem
6. Menulis dan Menampilkan Sistem
4. Tipikal Departemen Sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang
menggunakan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang
mempengaruhi semua operasi organisasi. SIM merupakan kumpulan dari
sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar-kecilnya
organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai
berikut :
a) Sistem Informasi akuntansi, menyediakan informasi dari
transaksi keuangan.
b) Sistem Informasi pemasaran, menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pemasaran.
c) Sistem Informasi manajemen persediaan
d) Sistem Informasi personalia
e) Sistem Informasi distribusi
f) Sistem Informasi pembelian
g) Sistem Informasi kekayaan
h) Sistem Informasi analisis kredit
i) Sistem Informasi penelitian dan pengembangan
j) Sistem Informasi teknik
Contoh Sistem Informasi teknik :
Gambar 1.6 Sistem Informasi Geografis
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk
memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu
manajemen tingkat bawah (lower level management), manajemen tingkat
menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top
level management). Dibawah ini adalah gambar sistem-sistem
informasi tiap manajemen.
Gambar 1.7 SIM Setiap Tingkatan Manajemen
Tugas
1. Jelaskan tugas dan fungsi dari Sistem Informasi yang Anda
ketahui dalam suatu organisai ataupun perusahaan!
2. Jelaskan kenapa Sistem Informasi sangatlah penting dalam
suatu pekerjaan! Berikan Contoh Kasusnya!
3. Berikan Contoh Aplikasi Sistem Informasi yang Anda Ketahui,
minimal 3 Contoh Aplikasi!
Analis Sistem
1. Pengertian Analis Sistem
Analis sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk
mempelajari informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang
timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang
dihadapi
Analis Sistem terbagi Menjadi dua yaitu :
1. Analis bisnis memfokuskan hanya pada aspek non teknis dari
analisis dan perancangan sistem.
2. Programmer/analis (or analyst/programmer) mencakup
pertanggung jawaban keduanya, yaitu programmer komputer and the
analis sistem.
1.1 Jabatan Dalam Analis Sistem
Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret
masing-masing jabatan dalam organisasi agar diperoleh informasi
mengenai aspek-aspek penting jabatan tersebut, seperti tujuan,
tugas dan tanggung jawab, kondisi kerja, kompetensi, dsb.
Analisis jabatan (job analysis) adalah proses sistematis untuk
menentukan berbagai tugas, aktivitas, perilaku, keterampilan,
pengetahuan, dan spesifikasi karyawan yang diperlukan untuk
menjalankan suatu pekerjaan (jabatan) dalam suatu organisasi.
(Werther & Davis 1996, Schuler & Jackson 2006)
Jabatan VS Posisi
Jabatan
Suatu jabatan terdiri dari sekelompok tugas yang harus
dilaksanakan agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Suatu
jabatan bisa hanya diduduki satu orang saja, seperti jabatan
presiden dalam satu negara, atau bisa diduduki oleh banyak orang,
sebagaimana halnya operator penginput data di sebuah perusahaan
besar atau kasir di pasar swalayan.
Posisi
Posisi adalah kumpulan tugas dan tanggung jawab yang
dilaksanakan oleh satu orang; ada satu posisi untuk setiap orang
dalam suatu organisasi.
2.Skill Yang Diperlukan Dalam Analis Sistem
Analis sistem sebagai penyelesai problem, sedangkan pemicu
pengembangan sistem ada 3 hal, yaitu :
1. Problem, adalah salah satu dari kenyataan atau antisipasi
yang menghendaki aksi pembenaran
2. Kesempatan adalah peluang untuk memperbaiki situasi, dengan
adanya complain
3. Arahan adalah seseorang atau lembaga yang mengubah situasi
saat ini.
Skill yang diperlukan dalam analis sistem adalah :
1. Mempunyai pengetahuan bekerja dalam bidang teknologi
informasi
2. Mempunyai pengalaman dan keahlian dibidang pemrograman
computer
3. Mempunyai pengetahuan bisnis secara umum
4. Mempunyai ketrampilan dalam problem solving secara umum
5. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam komunikasi antar
orang
6. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam komunikasi antar
orang
7. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam relasi antar orang
/
8. Fleksibel dan mampu beradaptasi
9. Berkarakter dan beretika
3. Deskripsi Kerja
Dalam analis sistem Deskripsi kerja dapat digambarkan dalam
bentuk Job title seseorang ketika dihadapkan suatu permasalahan
yang berbeda-beda.
Contoh Deskripsi kerja Untuk Sistem Analis Melaporkan Ke Manajer
Pengembangan Pusat
Deskripsi :
a. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengembangkan sistem
informasi. Seorang analis sistem harus bertanggung jawab untuk
mempelajari masalah dan kebutuhan yang ditetapkan oleh organisasi
untuk menentukan bagaimana perangkat computer, prosedur bisnis, dan
orang-orang dapat memecahkan masalah-masalah dan melakukan
perbaikan terbaik.
b. Mendesain dan menentukan sistem dan metode untuk menginstal
sistem informasi berbasis computer dan panduan instalasinya.
c. Membuat presentasi formal terhadap temuan, rekomendasi, dan
spesifikasi dalam bentuk laporan formal dan dalam presentasi
lisan.
4. Tanggung Jawab Analis Sistem
1. Mengevaluasi kelayakan proyek.
2. Menganalisis sistem bisnis saat ini mengenai masalah dan
peluang.
3. Mendefinisikan persyaratan untuk meningkatkan atau mengganti
sistem.
4. Mengevaluasi solusi alternatif untuk kelayakan.
5. Memilih perangkat keras dan perangkat lunak (sesuai dengan
persetujuan).
6. Merancang sistem antarmuka, aliran, dan prosedur.
7. Mengawasi implementasi sistem.
5. Tugas Analis Sistem
1. Memperkirakan kebutuhan personil, anggaran, dan jadwal untuk
proyek-proyek sistem.
2. Mengembangkan dan menerapkan rencana pengembangan sistem
sesuai dengan standar CIS.
3. Melakukan wawancara dan pengumpulan data lainnya.
4. Mendokumentasikan dan menganalisis sistem operasi yang sedang
berjalan.
5. Merumuskan aplikasi teknologi saat ini untuk masalah
bisnis.
6. Mendidik pengguna manajemen dalam hal kemampuan menggunakan
teknologi saat ini.7. Mengevaluasi kemungkinan teknik terhadap
kelayakan teknis, operasional, dan ekonomi8. Meninjau dan
menyajikan solusi sistem yang diusulkan untuk disetujui
9. Mendesain dan menguji sistem prototipe.
10. Mendesain file dan struktur database.
11. Mendesain user interface (input, output, dan dialog) untuk
sistem komputer.
12. Mendesain bentuk dan teknik pengumpulan data.
13. Mendesain sistem keamanan dan kontrol.
14. Menyiapkan spesifikasi untuk program aplikasi.
15. Menulis, menguji, dan mengintegrasikan program aplikasi.
16. Mengawasi program aplikasi.
17. Mengembangkan dan memandu pengujian sistem dan rencana
konversi.
Tugas
1. Jelaskan Kedudukan Analis Sistem di dalam suatu
manajemen!
2. Jelaskan apa perbedaan Analis Sistem dengan Programmer.
Seorang Analis Sistem kemungkinan dapat menjadi Programmer akan
tetapi Programmer belum tentu menjadi seorang Analis Sistem!
3. Jelaskan satu persatu Apa Tanggung Jawab dari Analis
Sistem!
Kelayakan Dan Kebutuhan Informasi
1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah studi awal untuk memeriksa kebutuhan
informasi calon pengguna akhir dan tujuannya, batasan, kebutuhan
sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan dari proyek yang
diusulkan. Metode yang sama dalam pengumpulan informasi
merekomendasikan yang mudah dalam pendekatan sistem (wawancara,
observasi, dan sebagainya) yang digunakan untuk mengumpulkan data
untuk studi kelayakan.
1.1 Kelayakan Suatu Sistem
Kelayakan dari sistem yang diusulkan dapat dievaluasi berkaitan
dengan empat kategori utama, yang telah diringkas dan digambarkan
seperti ini :
(Kelayakan EkonomiOngkos penyimpanan.Peningkatan
pendapatan.Penurunan investasiPeningkatan profit.Kelayakan
OperasiPenerimaan pengguna.Dukungan manajemen.Kebutuhan pembeli,
pemasok dan pemerintah) (Kelayakan OrganisasiBagaimana sistem itu
mendukung rencana strategis organisasi.Kelayakan TeknisKemampuan,
keandalan, dan kesediaan perangkat keras dan perangkat lunak.)
Faktor Kelayakan Dari Organisasi, Ekonomi, Teknis dan Operasi.
Catatan Ini Berisi Kelayakan Mulai Dari Ongkos Penyimpanan atau
Kemampuan Dari Perangkat Lunak dan Perangkat Keras.
2. Pengumpulan Informasi
Salah satu faktor utama dalam proses analisis sistem ialah
memahami sistem tersebut dan masalah masalahnya, yaitu bagaimana
sistem bekerja dan apa yang ingin dicapai serta apa yang
dibutuhkannya dengan cara berkomunikasi dengan para pengguna untuk
mengumpulkan informasi. Sumber informasi tersebut dapat diperoleh
dari pengguna sistem, formulir atau dokumen, program komputer,
panduan prosedur, dan laporan manajemen.
2.1 Prosedur Pencarian Informasi
a. Prosedur pengumpulan informasi biasanya dilakukan secara
top-down.
b. Mula - mula dilakukan wawancara dengan top-level managers
untuk menentukan fungsi dan aktivitas utama dari sistem.
c. Pengumpulan informasi dilanjutkan ke tingkat organisasi di
bawahnya hingga pada tingkat operator.
d. Makin ke bawah biasanya sifat informasi makin bersifat teknis
sedangkan pada tingkat atas lebih banyak bersifat kebijakan.
Mengapa pengumpulan informasi harus dimulai dari top-level
managers?
a. Keputusan untuk membuat / mengembangkan sistem dibuat oleh
top-level managers.
b. Mereka dapat memberitahu sumber-sumber informasi lainnya.
c. Dapat mengetahui keinginan mereka serta menjelaskan akibat
apa yang dihadapinya dengan penerapan dari sistem tersebut. Bila
hal tersebut merisaukannya maka dapat diberikan penjelasan terlebih
dahulu.
d. Menumbuhkan kepercayaan kepada manajemen bahwa sistem ini
akan memecahkan masalah mereka.
2.2 Teknik Pengumpulan Informasi
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data/fakta yang penting
dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara
memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara mengumpulkan data
secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai.
Kelebihan wawancara adalah sebagai berikut :
a) Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk
memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan
terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
b) Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
c) Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan
dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
d) Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang
tidak selalu terjadi.
Disamping wawancara mempunyai beberapa kelebihan, tetapi juga
mempunyai kekurangan sebagai berikut :
a) Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara
relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
b) Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari
kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antara manusia
(human relation).
c) Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat
tertentu, misalnya pada lokasi yang ribut dan ramai.
d) Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang
diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
Lima langkah persiapan wawancara:
1. Membaca materi latar belakang
Bacalah informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai
dan organisasinya sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari
orang yang bisa Anda hubungi segera untuk menanyakan tentang
Website perusahaan, laporan tahunan terbaru, laporan berkala
perusahaan, atau publikasi-publikasi lainnya yang dikirim keluar
sebagai penjelasan
tentang organisasi kepada publik.
2. Menetapkan tujuan wawancara
Gunakan informasi latar belakang yang Anda kumpulan serta
pengalaman Anda untuk menetapkan tujuan-tujuan wawancara.
Setidaknya ada empat sampai enam area utama yang berkaitan dengan
sikap pengolahan informasi dan pembuatan keputusan yang ingin Anda
tanyakan. Area tersebut meliputi sumber-sumber informasi, format
informasi, frekuensi pebuatan keputusan, kualitas informasi, dan
gaya pembuat keputusan.
3. Memutuskan siapa yang diwawancarai
Saat memutuskan SIAPA saja yang diwawancarai, sertakan pula
orang-orang terpenting dari semua tingkatan yang untuk hal-hal
tertentu bisa dipengaruhi sistem.
4. Menyiapkan orang yang diwawancarai
Siapkan orang yang akan diwawancarai dengan menelpon mereka atau
menulis pesan e-mail sehingga memungkinkan orang-orang yang akan
diwawancarai mempunyai waktu untuk berpikir. Aturlah waktu untuk
menelpon dan membuat janji pertemuan. Biasanya, wawancara
dijalankan selama 45 menit atau paling lama 1 jam.
5. Menentukan jenis dan struktur pertanyaan
Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mencakup area-area dasar
dalam pembuatan keputusan saat Anda menegaskan tujuan-tujuan
wawancara. Teknik bertanya yang tepat adalah inti dari
wawancara.
Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara:
a) Pertanyaan Terbuka (Open Ended)
Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang
diwawancarai untuk merespons. Mereka terbuka dan bebas merespons.
Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf.
Beberapa contoh pertanyaan terbuka:
Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis
ecommerce di peusahaan Anda ?
Apa tujuan terpenting departemen Anda ?
Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data tersebut
akhirnya diproses ?
Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online ?
Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa peralihan
menuju e-commerce ?
b) Pertanyaan Tertutup (Close Ended)
Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai.
Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan ganda dalam
ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban, namun
tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri.
Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua
pilihan. Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena
hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan,
seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak
setuju.
Beberapa contoh pertanyaan tertutup:
Berapa lama dalam seminggu gudang informasi proyek
diperbaharui?
Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan
setiap bulannya ?
Dari sumber-sumber informasi berikut yang mana yang paling
bermanfaat menurut Anda?
Formulir keluhan konsumen
Keluhan lewat e-mail dari konsumen yang mengunjungi website
Interaksi tatap muka dengan konsumen
Barang yang dikembalikan konsumen
Sebutkan dua prioritas utama Anda untuk meningkatkan
infrastruktur teknologi.
Siapa yang menerima masukan ini ?
Beberapa contoh pertanyaan dua-pilihan:
Adakah Anda menggunakan web untuk menampilkan informasi bagi
vendor ?
Setuju atau tidak setuju Anda bahwa e-commerce tidak begitu
aman?
Apakah Anda ingin menerima salinan laporan keuangan Anda setiap
bulan ?
Struktur-struktur pertanyaan:
a) Struktur Piramid
Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan
pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan
tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang
lebih umum.
Contoh:
Bagaimana masalah yang Anda alami dengan firewall ?
Apakah Anda mempertimbangkan metode-metode lain untuk
meningkatkan keamanan data-data perusahaan ?
Apakah yang Anda pikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih
efektif ? Umumnya, bagaimana perasaan Anda tantang keamanan data
terhadap pentingnya akses internet ?
b) Struktur Corong
Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum
dan terbuka, lalu membatasi respons dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup.
Contoh:
Bagaimana reaksi Anda terhadap pencarian berbasis Web yang
baru?
Departeman mana yang akan mengimplemantasikannya ?
Item-item apa yang tersedia untuk pembelian lewat situs ?
Adakah item-item tertentu yang ditiadakan di website ?
c) Struktur Berbentuk Wajik
Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian
menentukan hal-hal yang umum, dan akhirnya mengarah pada kesimpulan
yang sangat spesifik.
Contoh:
Sebutkan lima jenis informasi yang dibawa layanan penggunaan
website secara gratis seperti yang Anda gunakan.
Sebutkan kegiatan-kegiatan promosional yang Anda buat fiturnya
di website untuk layanan ini.
Sebutkan nilai-nilai penggunaan komputer bagi Anda sebagai
seorang Webmaster.
Sebutkan dua item yang mengejutkan berkaitan dengan perilaku
pengguna akhir situs Anda yang Anda temui lewat layanan ini.
Apakah cookies merupakan suatu cara yang lebih baik untuk
mengukur penggunaan tampilan situs ?
b. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi dengan
pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis
sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari
responden-responden yang dipilih. Kuesioner ini kemudian akan
dikirimkan kepada responden yang akan mengisinya sesuai dengan
pendapat mereka.
Kelebihan teknik kuesioner:
1. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan
tersebar.
2. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi
kuesioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang.
3. Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk sumber data yang
banyak.
4. Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas
responden, maka hasilnya dapat lebih objektif.
Kekurangan teknik kuesioner:
1. Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab
pertanyaan dengan sepenuh hati.
2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang
harus dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja, tidak
dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama
dengan kuesioner
4. Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat.
Tipe Kuesioner
Ada dua jenis format kuesioner, yaitu Format Bebas (Free Format)
dan Format Pasti (Fixed Format). Dalam suatu kuesioner dapat hanya
berbentuk format bebas saja atau format pasti saja atau gabungan
dari keduanya.
1. Kuesioner Format Bebas
Kuesioner format bebas berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang
harus diisi oleh responden di tempat yang sudah disediakan.
Contoh:
Sebutkan metode-metode yang Anda rasa tepat untuk memperbaiki
masukan-masukan yang mengandung kesalahan.
_____________________________________________________________________
_________ _________________________ ___________________________
2. Kuesioner Format Pasti
Kuesioner tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan.
a) Check-off Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden
dapat memeriksa (check-off) jawaban-jawaban yang sesuai.
Mana yang menjadi pemasok dari perangkat keras Anda ?
_____ Compaq _____ IBM
_____ Univac _____ Macintosh
b) Yes/NO Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden
untuk menjawab Ya atau Tidak.
c) Opinion/choice Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden
untuk memberikan pendapatnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang komputerisasi yang akan
dilakukan ini ?
1 = Sangat setuju 4 = Tidak setuju
2 = Setuju 5 = Sangat tidak setuju
3 = Kurang Setuju
Tugas
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kelayakan Organisasi,
Kelayakan Ekonomi, Kelayakan Teknik dan Kelayakann Operasi! Berikan
Contohnya!
2. Sebutkan dan Jelaskan Apa saja Teknik Pengumpulan Informasi!
Minimal 3 Teknik Pengumpulan Informasi!
3. Buat Contoh Format Wawancara dan Kuesioner (untuk Studi Kasus
diserahkan pada Anda)!
Data Flow Diagram (DFD)
1. Pengertian DFD/ DAD
Data Flow Diagram (DFD) atau DAD (Diagram Arus Data) adalah
suatu modeling tool yang memungkinkan sistem analis menggambarkan
suatu sistem sebagai suatu jaringan kerja proses dan fungsi yang
dihubungkan satu sama lain oleh penghubung yang disbut alur
data.
Sedangkan pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto
Hartono adalah :Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk
menggambarkan arus data system. (Jogiyanto Hartono, 2005, 701).
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah
ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan
menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai dengan keluaran
data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram konteks yang
menjelaskan secara umum suatu system atau batasan system dari level
0 dikembangkan menjadi level 1 sampai system tergambarkan secara
rinci. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras,
perangkat lunak, struktur data atau organisasi file
1.1. Notasi
Menurut Jogiyanto Hartono, tahun 2005 dalam bukunya Basia Data
ada beberapa simbol digunakan pada DFD untuk mewakili :
a. (Nama Entitas): Terminator (External Entity)
(Nama Proses)
b. : Proses
c. : Alur data (Data Flow)
: Penyimpanan Data (Data Store)
d.
1.2. Proses
(Nama Proes)
Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input
menjadi output, yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input
diubah menjadi beberapa output. Setiap proses mempunyai nama, nama
dari proses ini menunjukan apa yang dikerjakan proses.
Menunjukkan tugas atau proses yang dilakukan baik secara manual
atau otomatis.
Simbol Proses ini tidak hanya menunjukkan alur data yang keluar
dari proses tersebut, tetapi juga menunjukkan alur data yang masuk
dalam proses ini.
Nama proses hendaknya berupa kalimat perintah yang berupa kata
kerja aktif dan diikuti oleh klausa objek untuk menjelaskan proses
tersebut.
Proses menunjukkan angka referensi dari proses tersebut
1.3. External Entity
(Nama Entitas)Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan
(entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi, atau sistem lain yang berada pada lingkungan luarnya
yang memberikan input atau menerima output dari sistem.
Merupakan simbol entitas eksternal untuk menunjukkan tempat asal
data (sumber) atau tempat tujuan data (Tujuan).
Nama entitas eksternal (terminator) ditulis dalam bentuk
tunggal.
1.4. Data Store
Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu
file atau database pada sistem komputer.
Terlepas dari media penyimpanan fisik, simbol ini menunjukkan
gudang informasi atau data.
Sangat sering terjadi bahwa unsur-unsur data tidak berjalan dari
suatu proses ke proses berikutnya secara langsung, melainkan
disimpan terlebig dahulu, sementara operasi lainnya atau penyusunan
ulang unsur-unsur data berlangsung.
Bila data store hanya diperbaharui selama atau sesudah proses
tertentu maka untuk menunjukkanarah alur data ke gudang dibuat
gambar anak panah yang mengarah pada gudang data tersebut.
Bila data dari gudang dipakai pada proses itu, maka kita gunakan
satu anak panah yang mempunyai dua arah.
1.5. Data Flow
Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus
data ini mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar.
Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan
untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Menunjukkan alur data (informasi/objek) yang mengalir.
Nama alur data menunjukkan nama dari data yang mengalir
tersebut, dan bisa lebih dari satu.
1.6. Pedoman Pemberian nama
I. Pedoman Pemberian Nama Proses
1. Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang
mencerminkan fungsi proses tersebut, mis : Hitung Bonus, Pendataan
Karyawan, Cetak Faktur, dll
2. Jangan menggunakan kata proses sebagai bagian dari nama suatu
proses (bubble)
3. Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang
sama
4. Proses harus diberi nomor, urutan nomor sedapat mungkin
mengikuti aliran atau urutan proses
5. Penomoran proses pada tingkat pertama (diagram Nol) adalah
1.0,2.0,3.0 dan seterusnya
II. Pedoman Pemberian Nama Kesatuan Luar (External Entity)
1. Nama terminal berupa kata benda
2. Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang
objeknya sama (diagram digambarkan dua kali) bila demikian maka
terminal ini perlu di beri garis miring pada pojok kiri atas.
III. Pedoman Pemberian Nama Data Store
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data
yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasang
dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sis samping
terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke
database
1. Nama harus mencerminkan data store tersebut
2. Bila namanya lebih dari satu kata maka harus diberi tanda
sambung
IV. Pedoman Pemberian Nama Aliran Data
1. Nama aliran data yang tediri dari beberapa aliran kata
dihubungkan dengan garis sambung
2. Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama, dan pemberian
nama harus mencerminkan isinya,
3. Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat
dinyatakan dengan group elemen
4. Hindari penggunaan kata data dan informasi untuk memberi nama
pada aliran data
Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap
Tingkatan DFD/DAD
1. Tingkatan Dalam Data Flow Diagram (DFD)/ DAD
Tingkatan pertama disebut dengan Diagram Konteks (Context
Diagram), yang menggambarkan mengenai sistem secara global. Dalam
hal ini ditetapkan Entitas-entitaseksternal yang terlibat dalam
proses, baik sebagai sumber maupun tujuan.
Tingkatan berikutnya dikatakan sebagai Digram level nol (Zero
Diagram / overview diagram), yakni memberikan gambaran mengenai
proses-proses apa saja yang akan dilakukan dan melibatkan
entitas-entitas eksternal yang ada serta data store data store
tertentu.
Diagram level 1, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses
yang ada pada diagram level nol, secara khusus. Dimungkin akan
muncul proses-proses detilnya.
Diagram level 2, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses
yang baru muncul pada diagram level 1, secara khusus. Dalam hal ini
juga dimungkinkan akan muncul proses-proses detilnya.
Tingkatan berikutnya akan kita definisikan sesuai dengan keadaan
dari level sebelumnya, dengan harapan diagram ini akan memberikan
pemahaman secara detil atau rinci mengenai sistem yang sedang akan
dikerjakan.
Secara ringkas tingkatan dalam DFD dapat disajikan dalam gambar
berikut
Gambar 6.1 Level DFD
1.1. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses
dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks
merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input
ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang
keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary. Dalam diagram
konteks hanya ada satu proses.Menurut Fadlil, Firdausy, &
Hermawan (2008, hal. 69) Data Flow Diagram merupakan diagram yang
menggunakan notasi- notasi untuk menggambarkan aliran data secara
logis dari sistem. Menurut Wijaya ( 2007, hal 50) Data Flow Diagram
adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari
sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang
mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek
lain.
Contoh gambar Diagram :
Gambar 6.2 Diagram Konteks
1.2. Diagram Nol
Tujuan dari diagram nol adalah untuk memerinci sebuah sistem
menjadi proses-proses yang harus dilakukan orang dalam. Atau jika
dibuat dalam kalimat adalah : Apa saja proses yang harus dilakukan
agar mencapai sistem tersebut. Jadi, diagram ini adalah kelanjutan
dari diagram konteks, yang memperbanyak lingkaran, sedangkan untuk
(jumlah dan isi) terminator serta (jumlah dan isi) data flow dari
dan ke terminator tersebut harus tetap.
Pada diagram ini pula mulai ditampilkan data store (penyimpan
data/ file) yang dibutuhkan.
Gambar 6.3 Diagram Nol
1.3. Diagram Rinci
Diagram Rinci adalah diagram yang memungkinkan proses yang ada
di diagram nol lebih diperinci lagi. Misalkan untuk proses 1 di
atas.
Gambar 6.4 Diagram Rinci
1.4. Penomoran Proses
Gambar 6.5 Contoh Penomoran DFD Proses 4 level 2
Penomoran proses pada tiap tingkat (level) di DFD :
Dalam satu level tidak boleh ada lebih dari 7 unit dan maksimal
9, jika lebih harus dilakukan dekomposisi (pemecahan lebih
terinci).
1.5. Balancing
Balancing (kesimbangan) dalam penggambaran levilisasi DFD perlu
diperhatikan. Balancing DFD ini maksudnya keseimbangan antara alur
data yang masuk/keluar dari suatu level harus sama dengan alur data
yang masuk/keluar pada level berikutnya.
Contoh DFD balancing dapat dilihat gambar di bawah ini :
Gambar 6.6 Diagram Konteks Restauran
Pada gambar dapat dilihat ada satu input ke dalam sistem yaitu
Customer Order dan tiga ouput yang keluar dari sistem yaitu
Receipt, Food Order, dan Management Reports.
Gambar 6.7 Diagram nol Restauran
Gambar diatas sudah dikatakan seimbang karena mempunyai input
dan output yang sama dan tidak memasukan input ataupun output
baru.
Contoh DFD unbalancing (tidak keseimbangan)
Gambar 6.8 Diagram DFD Tidak Seimbang (unbalanced)
Dalam diagram konteks mempunyai satu inputan yaitu A dan satu
keluaran yaitu B. Sedangkan pada diagram level 0 ada penambahan
inputan baru yaitu C, berarti DFD tersebut dapat dikatakan tidak
seimbang.
Tugas
1. BAAK UNINDRA merancang sistem informasi untuk pelayanan
penyusunan skripsi bagi mahasiswanya. Dengan bantuan Data Nilai
yang ada, BAAK mengumumkan daftar nama mahasiswa yang sudah berhak
menyusun skripsi. MAHASISWA tersebut kemudian membuat proposal
skripsi ke BAAK. Setiap proposal yang masuk dikirimkan ke tim PRODI
dan akan dibalas dengan Surat Persetujuan. Setelah itu BAAK
menentukan DOSEN Pembimbing dan menyerahkan proposal tersebut
kepada DOSEN yang bersangkutan. Seiring dengan jalannya bimbingan
skripsi, semua DOSEN Pembimbing setiap bulan harus memberikan
laporan kemajuan skripsi dari MAHASISWA yang dibimbingnya. Pada
Akhir penyusunan skripsi DOSEN Pembimbing membuat pernyataan kepada
BAAK bahwa mahasiswanya telah siap sidang dan MAHASISWA tersebut
menyerahkan draf skripsi ke BAAK. Oleh BAAK draf skripsi tersebut
diteruskan kepada tim PRODI. Selesai ujian skripsi PRODI
mengirimkan nilai hasil sidang kepada BAAK untuk diumumkan kepada
MAHASISWA.
Dari deskripsi diatas buatlah Diagram Konteks dan Diagram
Nol.
2. Deskripsi proses pada sistem pengelolaan rental mobil adalah
sebagai berikut :
Setiap pelanggan yang akan menyewa mobil mengisi/mengajukan
formulir peyewaan kemudian oleh sistem diverifikasi mengenai
ketersediaan mobilnya. Jika tercapai kesepatan (mobil tersedia)
maka data penyewaan tersebut disimpan. Setelah itu dibuatlah
tagihan sewa kepada pelanggan. Setiap terjadi pembayaran sewa dari
pelanggan maka datanya disimpan. Setiap periode tertentu dilakukan
pembayaran sewa sekaligus laporan kepada pemilik mobil (karena
tidak semua mobil yang ada adalah milik pengelola), serta laporan
seluruh kegiatan rental kepada managemen rental.
Dari deskripsi di atas buatlah Diagram Konteks dan Diagram
Nol.
Kamus Data
1. Pengertian Kamus Data
Sebuah kamus data digunakan untuk mencatat semua potongan
informasi tentang sistem (tekstual atau numerik) yang tidak dapat
direkam pada diagram. Ini adalah struktur yang mendasari dan yang
menghubungkan berbagai tampilan sistem yang disajikan oleh berbagai
jenis diagram (Yeates, 2004).
Kamus Data adalah catalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi
(jogiyanto, 1990). Kamus Data digunakan untuk :
a. Merancang Input
b. Merancang laporan- laporan dan database
Kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-
laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang
terdapat pada data flow diagram. (Jogiyanto, 1990). Kamus data
selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga
dapat digunakan untuk:
1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan
keakuratan
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan
laporan-laporan
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran
data
KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada
tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap
analisis sistem, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara
analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di
sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang
informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap
perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus
data yang ada di DFD.
KD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD
Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui
aliran (misalnya alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kode
pos)
Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data
Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan
dan aliran
Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan (yang akan
menjadi titik perhatian dalam entity-relationship diagram)
Gambaran bagaimana hubungan antara DAD dan KD:
Gambar 9.1 Kamus Data Terhubung DFD
Kamus data dibuat dengan memperhatikan dan menggambarkan muatan
aliran data, simpanan dataa dan proses-proses seperti pada gambar
di atas. Setiap simpanan data dan aliran data bisa ditetapkan dan
kemudian diperluas sampai mencakup detail-detail elemen yang
dimuatnya. Logika dari setiap proses ini bisa digambarkan dengan
menggunakan data yang mengalir menuju dan keluar dari proses
tersebut.
2. Elemen-elemen data
Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas
tentang data yang akan dicatat. Untuk maksud keperluan ini, maka
kamus data harus memuat hal-hal berikut:
1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus
data yang mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga harus
dicatat di KD.
2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila
nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama
mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan
yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut
bukti penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya
sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan
permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi
mempunyai struktur yang berbeda.
3. Bentuk data, telah diketahui bahwa arus data dapat
mengalir:
Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini
biasanya tercatat di suatu dokumen atau formulir.
Hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini
biasanya terdapat di media laporan atau query tampilan layar atau
dokumen hasil cetakan komputer;
Hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini
biasanya dalam bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan oleh
proses penerimanya;
Hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang
mengalir ini biasanya berbentuk suatu variabel.
Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir
ini biasanya berupa suatu field (item data).
Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa:
dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer,
laporan tercetak, tampilan di layar monitor, variabel, parameter,
field.
4. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan
ke mana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di KD agar
mudah mencari arus data di DFD.
5. Penjelasan, Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari
arus data yang dicatat di KD, maka
bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan
tentang arus data tersebut. Misalnya
nama dari arus data adalah Tembusan Permintaan Persediaan, maka
dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk
meminta barang dari gudang.
6. Periode, periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data
ini. Periode perlu dicatat di KD karena dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem,
kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan
harus dihasilkan.
7. Volume, volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume
rata-rata dan volume puncak dari arus daa. Volume rata-rata
menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu
periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang
terbanyak. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya
simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat
input, alat pemroses dan alat output.
8. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang
dicatat di KD terdiri dari item-item
data apa saja.
Contoh : KD untuk arus data Tembusan Permintaan Persediaan dapat
dibuat dari DAD sebagai berikut:
3. Menggambarkan Struktur Data (kamus data komposit)
yang Pada kebanyakan sistem dalam dunia nyata (dimana kita
bekerja), kadang-kadang elemen data terlalu kompleks utuk
didefinisikan. Kekompleksan tersebut seharusnya diuraikan melalui
sejumah elemen data yang lebih sederhana. Kemudian elemen dat yang
lebih sederhana tersebut didefinisikan kembali hingga nilai dan
satuan relevan (yang sifatnya elementer). Pendefinisian tersebut
menggunakan notasi yang umumnya digunakan dalam menganalisas sistem
dengan menggunakan sejumlah simbol yaitu:
Contoh-contoh dari pemakaian simbol-simbol di atas, adalah:
Contoh 1:
Tembusan Permintan Persediaan = Kode Langganan +
Nama Langganan +
Tanggal Penjualan +
Nomor Faktur +
1{ Informasi Barang }5 +
Total Penjualan +
( Potongan Penjualan) +
Pajak Penjualan +
Total Dibayar +
Jenis Penjualan
Informasi Barang = Kode Barang +
Nama Barang +
Unit Jual +
Harga Satuan +
Total Harga
Jenis Penjualan = [ Cash | Credit ]
Contoh 2:
Dua diagram alir data di bawah ini dan masukan-masukan kamus
data yang berhubungan untuk
memproduksi pembayaran cek pegawai.
Struktur Data:
Record Pegawai = Nomor Pegawai +
Informasi Pribadi +
Informasi Gaji +
Informasi Pembayaran Saat Ini +
Informasi Gaji Tahunan Sampai Hari Ini
Record File Waktu = Nomor Pegawai +
Nama Pegawai +
Jam Kerja
Pembayaran Cek Gaji = Nomor Pegawai +
Nama Pegawai +
Alamat +
Jumlah Pembayaran Saat Ini +
Jumlah Gaji Tahunan Sampai Saat Ini
Informasi Gaji = Perhitungan Pembayaran +
Jumlah Tanggungan
Jumlah Pembayaran Saat Ini = Gaji Kotor +
Potongan Pajak Pemerintah +
Potongan Pajak Negara Bagian +
Potongan Pajak Jaminan Sosial +
Gaji Bersih
Contoh 3:
Nama = gelar+nama_pertama+nama_tengah+nama_akhir
Gelar = [Tuan|Nyonya|Nona|Doktor|Profesor]
Nama_pertama = karakter_valid
Nama_tengah = karakter_valid
Nama_akhir = karakter_valid
Karakter_vald = [A-Z|a-z|0-9||-| ]
Pendefinisian elemen data yang direpresentasikan dengan notas =
dibaca dalam konteks menjadi dibaca sebagai atau terdiri dari atau
mendefinisikan atau diuraikan menjadi atau artinya sehingga notasi
A = B + C dapat berarti: ketika kita menyebutkan A maka yang kita
maksudkan adalah B dan C, A diuraikan menjadi B dan C atau A
mendefinisikan B dan . Untuk melengkapi definisi elemen data ada
sejumlah hal yang mesti diperhatikan, yaitu:
Kejelasan arti elemen data dalam konteks aplikasi (yang biasanya
dideskripsikan sebagai komentar dengan notasi **)
Komposisi elemen data, jika masih dapat diuraikan
Nilai dan satuan elemen data, jika sudah tidak dapat diuraikan
lagi. Sebagai contoh, dalam pembangunan medical system yang
menyimpan data pasien, kita mendefinisikan data berat dan tinggi
dengan cara sebagai berikut:
Berat = * berat pasien ketika mendaftar di rumah sakit *
* satuan : kilogram; rentang: 1-200 *
Ketika kita melakukan penguraian suatu elemen menjadi elemen
yang lebih sederhana, maka hal itu harus tergambar dalam kamus
data. Penggambaran tersebut seperti sudah dijelaskan di atas
melalui komentar yang naratif dengan notasi komentar, yang
mendeskripsikan arti sejelas dan sesingkat mungkin. Tentu saja ada
elemen data yang tidak perlu didefinisikan karena nama elemen
tersebut sudah cukup naratif misalnya tinggi_sekarang,
berat_sekarang dan sebagainya. Pada kasus seperti ini tidak
diperlukan komentar naratif dan didefinisikan sebagai null comment
seperti contoh di bawah ini.
Contoh: tinggi sekarang = * satuan: sentimeter; rentang: 1-200
*
Jenis_kelamin = * nilai :[P|W] *
Elemen data opsional didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
digunakan atau tidak dapat digunakan sebagai pilihan dari sejumlah
alternatif. Ada banyak contoh elemen data opsional dalam suatu
system informasi misalnya: penggunaan nama tengah bagi data
pelanggan (boleh ada atau tidak ada).
Contoh: alamat_pelanggan =
(tujuan_pengiriman)+(|alamat_penagihan).
Notasi pengulangan digunakan untuk mengindikasi pengulangan
komponen elemen data. Pengulangan ini dapat dimulai dari 0
(minimal) sampai jumlah (maksimal) yang didefinisikan oleh
penganalisa sistem.
Contoh: pemesanan = nama_pelanggan + tujuan_pengiriman +
{item}
Berarti pemesanan harus selalu berisi nama_pelanggan,
tujuan_pengiriman dan 0 sampai x item. Jika telah diketahui
maksimal item yang mungkin dipesan, maka dapat dibuat seperti
contoh berikut:
Contoh: pemesanan = nama_pelanggan + tujuan_pengiriman +
1{item}10
Dimana satu berarti batas bawah (minimal) dan sepuluh berarti
batas atas (maksimal). Tidak jadi masalah jika yang digunakan hanya
batas bawah atau hanya batas atas atau keduanya seperti di bawah
ini:
a = 1{b}
a = {b}10
a = 1{b}10
a = {b}
Notasi seleksi digunakan untuk mengindikasikan elemen data yang
dipilih (salah satu) dari sejumlah pilihan.
Contoh: jenis_kelamin = [Pria|Wanita]
Dalam kamus data juga dapat dicantumkan kode-kode karakter yang
dapat membantu analis dalam menggambarkan bentuk dari data ataupun
dibuat untuk merancang suatu output.
Contoh perancangan alat input untuk Tembusan Permintaan
Persediaan:
Untuk mengecek kebenaran (kelengkapan, konsistensi dan
kontradiksi) dari kamus data, maka dapat digunakan testing dengan
sejumlah pertanyaan sebagai berikut:
Apakah semua aliran dalam DFD sudah didefinisikan dalam kamus
data?
Apakah semua komponen elemen data sudah didefinisikan?
Adakah elemen data yang didefinisikan lebih dari satu kali?
Apakah semua notasi yang digunakan pada kamus data sudah
dikoreksi?
Adakah elemen data dalam kamus data tidak menjelaskan sesuatu
dalam data flow diagram, entity relation atau state transition
diagram?
Membangun kamus data adalah salah satu dari sejumlah aspek
analisa yang paling banyak menghabiskan waktu. Tetapi kamus data
juga merupakan salah satu aspek terpenting, tanpa kamus data yang
mendefinisikan semua terminologi maka presisi sistem akan menjadi
harapan kosong belaka.
Tugas
1. Buat Kamus Data pada DFD Rinci di bawah ini, minimal 3 Kamus
Data!
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM ( ERD )
Entity Relationship Diagram merupakan jaringan yang menggunakan
susunan data yang disimpann dari system secara abstrak. Diagram
Entitiy Relationaship ini ditemukan oleh Chen tahun 1976.
Tujuan dari Entity Relationship adalah untuk menunjukkan objek
data dan relationship yang ada pada objek tersebut. Disamping itu
Model ER ini merupakan salah satu alat untuk perancangan dalam
basis data.
Komponen ( Simbol ) ERD
1. Entity
Adalah suato objek yang dapat dibedakan atau dapat
diidentifikasikan secara unik dengan objek lainnya, dimana semua
informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Kumpulan dari
entity yang sejenis dinamakan Entity Set.
Contoh : ProyekPenjualan
LanggananKendaraan
PeralatanPegawai
PasienObat, dll
Simbol dari Entity :
2. Relationship
Adalah hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity
lainnya. Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik atau
konseptual kecuali yang sejenis dinamakan dengan Relationsgip
Diagram.
Simbol dari Relationship adalah :
Contoh :
(Kendaraan) (Pegawai) (Memiliki)
Keterangan :
Memiliki adalah relationship set yang terbentuk antara entity
Pegawai dengan entity Kendaraan.
3. Atribut
Adalah karakteristik dari entity atau relationship yang
menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship
tersebut.
Simbol dari Atribut adalah :
Contoh : (NIP)
(Nama) (Alamat) (Pegawai)
DERAJAT RELATIONSHIP
Derajat Relationship adalah :
1. Unary ( Derajat Satu )
Adalah satu buah relationship menghubungkan satu buah
entity.
Contoh :
(ManusiaMenikah)
Keterangan :
Manusia menikah dengan manusia, relationship menikah hanya
menghubungkan entity manusia.
2. Binary ( Derajat Dua )
Adalah satu buah relationship yang menghubungkan dua buah
entity.
Contoh :
(PegawaiMemilikiKendaraan)
Keterangan :
Pegawai memiliki kendaraan, sebuah relationship memiliki
mengubungkan entity Pegawai dan entity Kendaraan.
3. Ternary ( Derajat Tiga )
Adalah satu buah relationship menghubungkan tiga buah
entity.
Contoh :
(PegawaiProyekKotaBekerja)
Keterangan :
Pegawai pada kota tertentu mempunyai suatu Proyek.
Entity Bekerja mengubungkan Entity Pegawai, Proyek dan Kota
CARDINALITY RASIO
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan
melalui suatu relationship.
Jenis-jenis Cardinality Rasio :
1. One To One ( 1 : 1)
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua
berbanding satu berbanding satu.
(PasienDitempatkanKendaraan11)Contoh :
2. One To Many ( 1 : M )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua
berbanding satu berbanding banyak.
Contoh :
(PegawaiBekerjaProyek1M)
3. Many To One ( M : 1 )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua
berbanding banyak berbanding satu.
(SiswaDiajarkanDosenM1)Contoh :
4. Many To Many ( M : M )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua
berbanding banyak berbanding banyak.
(PegawaiBekerjaProyekMM)Contoh :
LANGKAH LANGKAH MEMBUAT ERD
1. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan entitas
yang akan terlibat.
2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan
entitas.
3. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan relasi
diantara himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya.
4. Menentukan derajat dan cardinality rasio relasi untuk setiap
himpunan relasi
5. Melengkapi himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan
kunci (non-key).
CONTOH STUDI KASUS
1. Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap
mahasiwa tidak harus mengikuti suatu mata kuliah. Setiap biasanya
mengikuti beberapa mata kuliah. Suatu mata kuliah diajarkan oleh
seorang Dosen dan seorang Dosen bisa mengajar beberapa mata kuliah.
Dan seorang Dosen harus mengajarkan suatu mata kuliah. Pada Entitas
Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs
dan Jurusan, sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi tentang
Kd_MK, Nm_Mk, SKS, Semester, sedangkan Dosen diperlukan juga
informasi tentang Kd_Dosen, Nama_Dosen.
Pertanyaan :
Buatlah ERD-nya !
Jawab :
1. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan entitas
yang akan terlibat.
(Dosen) (Mata Kuliah) (Mahasiswa)
2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan
entitas.
(MahasiswaMata KuliahDosenNIMKd_MKKd_Dosen)
3. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan relasi
diantara himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya.
(MahasiswaMata
KuliahDosenNIMKd_MKKd_DosenMempelajariNIMKd_MKMempelajariKd_DosenKd_MK)
4. Menentukan derajat dan cardinality rasio relasi untuk setiap
himpunan relasi
(MahasiswaMata
KuliahDosenNIMKd_MKKd_DosenMempelajariNIMKd_MKMempelajariKd_DosenKd_MKMMM1)
(MahasiswaMata
KuliahDosenNIMKd_DosenMempelajariNIMKd_MKDiajarkanKd_DosenKd_MKMMM1Nama_MhssAlamat_MhssJurusanNm_MkKd_MKKd_MKNilaiNm_DosenWaktuRuang)Melengkapi
himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci
(non-key).
(Semester)
Tugas :
1. Suatu klinik memiliki praktek Dokter bersama sehingga dalam
klinik tersebut memiliki banyak Dokter. Seorang Pasien, apabila
akan berobat harus diperiksa oleh Dokter dan sebaliknya Dokter pun
harus memeriksa Pasien. Pasien yang berobat pada klinik tersebut
lebih dari seorang. Setiap selesai diperiksa pasien biasanya
menerima resep berupa obat dan biasanya setiap pasien menerima
beberapa jenis obat. Informasi tentang pasien adalah nomor pasien,
nama pasien dan alamat. Informasi tentang obat adalah kode obat,
nama obat, dan dosin.
Pertanyaan :
Buatlah ERD-nya.
Spesifikasi Proses
Spesifikasi Proses (Process Specification)
Digunakan untuk menggambarkan deskripsi dan spesifikasi dan
setiap proses yang paling rendah ( proses atomik ) yang ada pada
sistem dengan menggunakan notasi yang disebut Structure English
atau pseudocode. Penulisannya cukup sederhana sehingga dapat
digunakan sebagai media untuk mengkomunikasikan proses yang
dilakukan sistem kepada pemakai.
Seperti halnya notasi- notasi yang lain, ada cukup banyak
variasi penulisan spesifikasi proses dengan Structure English ini.
pada buku ini akan digunakan notasi penulisan yang menggunakan
kata-kata bahasa Indonesia, kecuali untuk kata- kata yang paling
sering digunakan dlam penulisan program, misalnya Read, Write, If,
While, atau Repeat (Sudah dipelajari di Mata Kuliah Algoritma
I).
Ada tiga struktur dasar yang dapat digunakan untuk menyusun
spesifikasi proses, yaitu struktur sekuensi, pemilihan dan
pengulangan. Berikut adalah contoh penulisan spesifikasi proses
untuk proses pembuatan laporan penjualan.
Nomor: 3.0
Nama Proses: Buat laporan penjualan
Jenis: Pembuatan laporan
Masukan: File Barang, File Jual dan periode transaksi
Keluaran: Laporan penjualan
Deskripsi
Begin
Buka file BARANG dan file JUAL
BACA data periode tanggal transaksi
Saring (filter) data pada file JUAL sesuai periode tanggal
transaksi
Cetak Laporan Penjualan
Tutup file BARANG dan file JUAL
End
Atau secara lebih ringkas :
Proses 3.0 Buat laporan penjualan
Begin
Buka file BARANG dan file JUAL
BACA data periode tanggal transaksi
Saring (filter) data pada file JUAL sesuai periode tanggal
transaksi
Cetak Laporan Penjualan
Tutup file BARANG dan file JUAL
End
Tabel Keputusan (Decision Table)
Table keputusan atau decision table adalah table yang memuat
alternative tindakan-tindakan apa saja yang dapat diambil
berdasarkan kondisi atau variable tertentu sebagai masukannya.
Sebagai contoh, misal akan ditentukan status kelulusan untuk
peserta matkuliah tertentu berdasarkan nilai teori dan
praktikumnya.
Aturan
Kondisi
1
2
3
4
Nilai teori > 60
Y
Y
T
T
Nilai praktikum > 60
Y
T
Y
T
Table diatas dibaca sebagai berikut :
Jika nilai teori dan nilai praktikum > 60 (aturan 1 ), maka
lulus ( tindakan 1).
Jika salah satu nilai teori atau nilai praktikum > 60 (aturan
2 dan 3 , maka her (tindakan 2)
Jika nilai teori dan nilai praktikum < 60 (aturan 4), maka
gagal (tindakan 4)
Pohon Keputusan (Decision Tree)
Pohon keputusan atau decision tree adalah representasi grafis
dari tabel keputusan. Sebagai contoh (untuk masalah pennetuan
status kelulusan )
Tugas
1. Fasilitas transaksi yang diberikan untuk kartu ATM adalah
informasi saldo, penarikan tunai dan pembayaran (Telepon : Telpon,
Indosat dan Satelindo, dan Listrik). Pertama diminta memasukkan
nomor PIN. Jika salah maka tampilkan pesan kesalahan. Jika benar
maka tampilkan tiga jenis transaksi tersebut. Jika dipilih
informasi saldo maka tampilkan saldo yang bersangkutan. Jika
dipilih penarikan tunai maka tampilkan perintah untuk memasukan
jumlah yang akan ditarik (kelipatan Rp. 50.000,- dan kurang dari
saldo), jika jumlah yang dituliskan salah maka tampilkan pesan
kesalahan dan jika benar maka hitung saldo akhir dan cetak bukti
penarikan. Jika dipilih pembayaran maka tampilkan jenis
pembayarannya (Telepon, Listrik). Jika dipilih telepon tampilkan
tiga jenis telepon tersebut (Telkom, Indosat, Satelindo). Jika
dipilih salah satunya maka tampilkan perintah untuk memasukan nomor
teleponnya dan kemudian tampilkan jumlah tagihannya. Jika dipilih
pembayaran Listrik maka tampilkan perintah untuk memasukan nomor
kodepelanggannya dan kemudian tanpilkan jumlah tagihannya.
Nyatakan diskripsi diatas dalam bentuk :
1. Bahasa Indonesia Tersusun/Terstruktur
2. Diagram/Pohon Keputusan
3. Tabel Keputusan
State Transition Diagram(STD)
1. Pengertian STD
Diagram transaksi keadaan atau state transition diagram (STD)
adalah diagram yang digunakan untuk menggambakan keadaan keadaan
yang menjadi perilaku sistem berikut perubahan atau
transisinya.
2. Notasi- Notasi State Transition Diagram
Notasi yang digunakan untuk membuat State Transition Diagram ada
dua yaitu State yang disimbolkan dengan segi empat dan Transisi
State/ perubahan state yang disimbolkan dengan anak panah ( )
1. State
2. Transisi State
Ada dua jenis state yaitu State Awal (Initial State) dan State
Akhir (Final State). Initial State hanya diperbolehkan satu saja,
sedangkan Final State dapat lebih dari satu. Dikatakan Final State
jika tidak ada perubahan keadaan dari keadaan tersebut ke keadaan
lainnya. Jika ternyata masih ada dan Final State-nya hanya satu,
maka akan terjadi looping terus menerus tanpa pernah berhenti.
Setiap panah diberikan label yang menunjukkan kejadian (event) yang
akan menyebabkan perubahan dari satu state ke state lainnya. Label
tersebut adalah Kondisi dan Aksi. Kondisi adalah suatu event pada
lingkaran eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem yang
menyebabkan perubahan terhadap state dari state menunggu ke state
menunggu lainnya atau dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya,
misalnya interrupt. Aksi adalah reaksi terhadap kondisi yang
menghasilkan output misalnya pesan dilayar.
3. Pedoman Pembuatan STD
Ada 2 (dua) cara pendekatan dalam membuat State Transition
Diagram yaitu :
1. Identifikasi setiap kemungkinan state dari sistem dan
gambarkan masing- masing pada sebuah kotak. Lalu buatlah hubungan
antara state tersebut.
2. Mulai dengan state pertama dan dilanjutkan dengan state
berikutnya sesuai dengan aliran yang diinginkan.
Contoh gambar State Transition Diagram (STD)
Gambar 17.1 STD untuk mesin otomatis penjual minuman
Tugas
1. Deskripsi dari sebuah modul untuk mencetak Faktur Penjualan
adalah sbb :
Pertama adalah dapatkan data order penjualan yaitu dengan
memasukkan data nomor order. Nomor order tersebut digunakan untuk
mencari data penjualan pada file Order Penjualan. Jika sudah
ditemukan (ada) maka baca data order penjualan tersebut. Kemudian
dapatkan data faktur (identitas faktur) melalui input data faktur.
Identitas faktur kemudian disimpan. Order penjualan dan identitas
faktur tersebut digunakan untuk mencetak faktur. Dari diskripsi
tersebut buatlah State Transition Diagram -nya.
Perancangan Terstruktur
1. Pengertian Perancangan Terstruktur (bagan terstruktur)
Pengertian Rancangan :
Outline, sketsa, perancangan dari bentuk atau struktur sebuah
kegiatan/ pekerjaan
Pengertian Perancangan Terstruktur :
Aktivitas mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam suatu
perencanaan untuk dapat di implementasikan (diotomatisasikan)
2. Aspek dan Elemen Perancangan Terstruktur
a. Aspek Perancangan Terstruktur
1. Membantu pemecahan masalah
2. Melakukan penyederhanaan sistem
3. Menggunakan graphic tool agar sistem dapat dengan mudah
dibaca dan dimengerti
4. Memberikan rangkaian strategi unutk pengembangan solusi
5. Memberikan kriteria dalam mengevaluasi solusi dengan melihat
pada permasalahan aslinya
b. Elemen Perancangan Terstruktur
1. Modul
Modul merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi
program yang terdiri dari : input (masukan), output (keluaran),
fungsi, mekanisme, dan data internal.
Contoh : Foxpro, Pascal Procedure, Function
COBOL Program, section, paragraph
FORTRAN subroutine
2. Bagan Terstruktur (Structured Chart)
1. Menggambarkan partisi sistem ke dalam : modul- modul,
organisasi, dan komunikasi
2. Keuntungan :
a. Menggunakan gambar
b. Dapat dipartisi
c. Fleksibel
d. Input sangat berguna pada implementasi
e. Membantu pemiliharaan
3. Strategi Perancangan
Untuk memperoleh sebuah rancangan yang baik dengan cepat dapat
digunakan alternative strategi sebagai berikut :
a. Analisa Transformasi (Transform Analysis)
b. Analisa Transaksi (Transaction Analysis)
Apa itu Analisa Transformasi?
a. Analisa Transformasi adalah suatu strategi utama untuk
merancang sistem yang seimbang (Balanced System)
b. Juga dikenal sebagai Perancangan Pusat Transformasi
(Transformation Centered Design)
c. Masukan untuk Analisa Transformasi adalah Diagram Aliran Data
(DAD/ DFD)
d. Keluaran dari Analisa Transformasi adlah sebuah Bagan
Terstruktur
Langkah yang harus dilakukan pada Analisa Transformasi :
1. Buat DAD dari sistem atau bagian sistem yang akan
dirancang
a. Jika tahap analisa menggunakan Analisa Terstruktur, maka DAD
telah teredia.
b. Jika tahap analisa tidak menggunakan Analisa Terstruktur,
maka perlu dibuat DAD-nya terlebih dahulu
2. Identifikasi Pusat Transformasi dari DAD
a. Pusat Transformasi (Central Transform adalah bagian dari DAD
yang berisi fungsi- fungsi esensial dari sistem, dan tidak
tergantung pada implementasi khusus daru masukan/ keluaran
b. Dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Melihat DAD yang bersangkutan dan menentukan pusatnya
2. Menentukan cabang DAD yang merupakan afferent, kemudian
menentukan pusat DAD
3. Buat sebuah Bagan Terstruktur (First Cut)
a. Tujuan dari Analisa Transformasi adalah mengubah sebuah DAD
menjadi Bagan Terstruktur
4. Perbaiki Bagan Terstruktur dengan berpedoman pada kriteria
perancangan terstruktur
5. Periksa bahwa Bagan Tersusun memenuhi spesifikasi yang
diinginkan
Mengapa perlu Analisa Transaksi?
1. Karena Analisa Transformasi tidak selalu dapat digunakan
2. Beberapa item mempunyai tanda (tag) yang membutuhkan
pengolahan berbeda untuk setiap tag. Hal ini menyebabkan sebuah DAD
trpisah dan kemudian menyatu kembali. Keadaan ini dapat terjadi
dimana saja.
3. Setiap pemisahan disebut sebagai sebuah Pusat Transaksi.
Setiap item adalah sebuah transaksi
4. Analisa Transformasi tidak dapat digunakan untuk Pusat
Transaksi. Oleh karena itu kita perlu Analisa Transaksi.
Apa itu transaksi?
1. Sebuah transaksi didefinisikan sebagai Elemen data, control,
sinyal, kejadian ( event) atau perubahan status yang menyebabkan
mulainya (trigger) suatu tindakan atau urutan dari
tindakan-tindakan.
2. Definisi lain yang cocok untuk Perancangan Terstruktur adalah
sebagai berikut :
Sebuah transaksi adalah suatu data yang dapat berbentuk salah
satu dari pada beberapa jenis (type), dimana setiap jenisnya
membutuhkan pengolahan yang berbeda. ( biasanya transaksi
mengandung sebuah tag yang menunjukkan jenisnya).
4. Optimasi dari perancangan (Design Heuristic)
3. Langkah- langkah Dalam Strategi Perancangan Terstruktur
1. Rancangan dimulai dari diagram rinci (tingkat diagram setelah
nol)
2. Tentukan sifat dari information flow
a. Transaction flow
b. Transformation flow
3. Jika transaction
a. Tentukan pusat transaksi
b. Tentukan arah sesuai nilai transaksi
c. Buat bagan awal (first cut)
Jika transformation :
a. Tentukan aliran masukan ( afferent)
b. Tentukan aliran keluaran (efferent)
c. Tentukan pusat transformasi
d. Buat bagan awal (first cut)
4. Perbaiki (refine) bagan terstruktur
5. Buat interface dan diagram akses data
6. Review bersama analis dan programmer. Jika masih diperlukan
perbaikan kembali ke 1. Selain itu buat rancangan rinci
7. Buat rancangan rinci
Perancangan Keluaran
1. Objectivitas dan tujuan
Objectivitas Rancangan : Output adalah informasi yang akan
diberikan kepada user, sebagai hasil pengolahan aplikasi sistem
informasi.
Adapun output yang dihsilkan sistem informasi da[at berupa :
1. Output tercetak
2. Output melalui tampilan layar
3. Audio
Tujuan Rancangan Output adalah :
1. Sasaran output yaitu menyediakan/ melayani
2. Informasi bagi user
3. Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user
requirement)
4. Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user(
tidak berlebihan)
5. Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan
6. Jaminan ketepatan penyampaian output
7. Memilih device dan media komputer yang baik
2. Klasifikasi Output
1. Output Eksternal
Dibuat untuk disampaikan kepada pihak-pihak diluar sistem/
organisasi
Misal : Tagihan pelanggan, Laporan tahunan, Laporan pelanggan,
vendor, dan lain-lain
2. Output Internal
Dibuat untuk kebutuhan di dalam organisasi. Dibedakan antara
historical report dan exception report
3. Historical Report
Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok/ periode
tertentu (laporan periodik)
4. Exception Report
Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi
perkecualian( laporan perkecualian)
5. Tournaround Document
Output berupa dokumen yang dikembalikan, misalnya bagian dari
statement nasabah yang harus diisi dan dikembalikan nasabah
3. Pemilihan media output
1. Printer
Jenis impact, menggunakan pukulan (impact) dan pita (ribbon)
untuk menghasilkan cetakan. Contoh : Dotmatrix printer, Daisy wheel
printer, Line printer, Brand printer
Jenis non-impact, menggunakan teknologi penyinaran, pemanasan,
atau tinta. Contoh : Ink jet, Desk jet, Laser jet, Thermal
printer
2. Screen Monitor
Monochrome
CRT RGB (CGA, VGA, Super VGA)
LCD (passive, active)
3. Output Audio (suara)
4. Output microform (microfilm dan microfiche)
4. Tahapan dan pedoman output cetakan
a. Tahap-tahap pembuatan lay-out Output tercetak
1. Tentukan kebutuhan laporan
2. Tentukan pemakai laporan tersebut
3. Tentukan elemen data yang akan dimasukkan
4. Hitung jumlah karakter tiap kolom
5. Buat judul laporan
6. Tentukan jumlah detail setiap halaman
7. Tentukan jumlah setiap laporan
8. Tentukan tanggal laporan (tanggal tertentu atau per
periode)
9. Buat judul tiap kolom
10. Tentukan jenis data (A, X, 9) pada informasi variable
11. Tentukan letak summary( control break)
12. Lakukan review dengan pemakai dan pemrogram
b. Pedoman Pembuatan output tercetak
1. Laporan dirancang untuk dibaca dari kiri ke kanan
2. Item yang penting diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah
ditemukan
3. Semua halaman mempunyai title, tangal dan nomor halaman
4. Semua kolom harus dilabel
5. Singkatan sebaiknya dihindarkan
5. Jenis widget
1. Label Widget
Memberi label bagi widget lain
Tidak ada event
2. Form Widget
Penyedia tempat (alas) bagi widget lain
Membentuk hubungan parent-child dengan widget lain yang
ditempatkan di atasnya : jika ukuran form widget diubah (resize)
maka ukuran child-widget juga berubah, jika posisi form widget
diubah maka posisi child widget juga pindah
Tidak ada event
3. List widget
Menyediakan entri-entri untuk dipilih
Entri-entri berada di dalam sebuah window
Jika jumlah entri melebihi ukuran window maka disertakan scroll
bar widget
4. Drop-Down List widget
Varian dari list widget
Digunakan untuk menghemat area tampilan
Entri pilihan baru ditampilkan bila diaktifkan
5. Scroll Bar Widget
Tidak berdiri sendiri, digunakan bersama widget lain
Penggulungan vertikal atau horisontal
Terdiri dari panah atas, panah bawah dan elevator
6. Push-Button Widget
Tombol diberi label dan/atau image sesuai fungsi tombol
Jika di-click maka aktifkan callback routine
7. Toggle Switch (Check Box) widget
Berfungsi sebagai saklar (switch) on-off
Switch tidak diberi berlabel
8. Radio Box button
Diberi nama berdasarkan cara kerja tombol
pesawat radio kuno
Dalam satu waktu hanya ada satu tombol yang
bisa dipilih
9. Dialog Widget
Digunakan bila sistem ingin berdialog dengan pemakai
Biasanya terdiri dari text widget dan push-button widget
10. Text Widget
Digunakan untuk menyunting text Single line edit atau multi line
edit Dilengkapi dengan fasilitas penyuntingan teks (cut,copy,paste
dll)
11. Menu Bar Widget
Ditata secara horisontal
Dilengkapi dengan tombol short cut
12. Pull- Down Menu widget
Digunakan jika entri pilihan terlalu banyak Kelompok menu
dirancang secara hirarkis Diberi label yang mudah dimengerti
Dibedakan antara entri akhir, entri yang perlu diberi masukan,
entri yang masih ada rinciannya.
6. Pedoman perancangan layar keluaran
1. Layar dibagi 3 area
2. Gunakan widget yang sesuai
3. Usahakan tampilan muat dalam satu layar (ke samping)
4. Untuk data berlevel kosongkan entry yang sama
5. Untuk data tidak berlevel gunakan warna pembeda antara baris
ganjil dan baris genap
6. Gunakan efek khusus (tebal, miring, kedip) untuk menampilkan
data yang penting (misalnya stok yang kurang dari stok minimum)
7. Bila jumlah entri ( field) tampilan terlalu banyak, sebaiknya
gunakan multi screen. Pada layar utama ditampilkan entri utama.
Bila entri ini dipilih (misalnya dengan mouse clicking) buat window
lain (pop up) untuk menampilkan entri rinci. Setelah mendapat
respon user ( selesai baca) hapus pop up ini.
Perancangan Masukkan
1. Karakteristik atau kriteria Formulir
Dalam pembuatan rancangan input, formulir data input tersebut
harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menerima input berupa
data yang tidak penting. Visual display Terminal yang baik harus
memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Efektif
Formulir dan layar input melayani tujuan spesifik dalam system
informasi
2. Akurat
Menunjukkan bahwa rancangan input adalah tepat dan sempurna
3. Mudah penggunaanya
Tidak membutuhkan waktu ekstra atau pelatihan khusus dalam
peinput data
4. Konsisten
Formulir dari layar input adalah seragam
5. Sederhana
Formulir dan layar terfokus pada perhatian user
6. Menarik
User senang menggunakannya
2. Pedoman perancangan form
Pedoman perancangan form input adalah sebagi berikut :
1. Formulir input harus mudah diisi
2. Lay out formulir tersebut haruslah akurat
3. Formulir input tersebut haruslah akurat
4. Tampilan bentuk input harus atraktif
5. Mempertimbangkan media peinput (di key in atau dibaca melalui
OMR)
6. Mudah diisi
a. Alur pengisian formulir
1. Kiri ke kanan
2. Atas ke bawah
b. Formulir dibagi atas tujuh bagian
1. Judul
2. Identifikasi dan akses
3. Instruksi
4. Isi (inti)
5. Tanda tangan dan pengesahan
6. Total
7. Komentar
c. Gunakan caption
1. Line Caption
2. Box Caption
3. Checked of Caption
4. Table Caption
3. Perancangan layar masukan
Jika layar input yang disajikan berdasarkan dokumen formulir
input maka rancangan layar input akan mirip denan formulir input.
Tampilan yang balance akan lebih mudah dibaca. Untuk input dengan
data tertentu gunakan :
1. Daftar data yang diperoleh
2. Window pop up
3. Widget list atau drop down list
4. Widget radio nutton (untuk check dll)
Contoh rancangan input secara terinci :
Nama input: Data Pelanggan
Sunber : Pelanggan
Tujuan : Bagian Peminjaman
Fungsi: Mendata seluruh biodata calon pelanggan
Media : Kertas
Jumlah: Satu lembar
Frekuensi: Setiap transakasi peminjaman
Format :
Perancangan Database
1. Konsep Dasar
Merancang Database merupakan suatu hala yang sangat penting
didalam proses Perancangan sistem secara fisik. Kesulitan utama di
dalam merancang Database adalah bagaiaman merancang Database yang
bisa digunakan saat ini & masa mendatang.
2. Tujuan Perancangan File
1. Untuk memenuhi informasi dari pengguna ( user) dan
aplikasinya
2. Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah
dimengerti oleh user
3. Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa objek kinerja
dari suatu sistem database seperti respon time, processing system
dan storage space.
3. Normalisasi Data
a. Pengertian Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke
dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu
organisasi.
b. Tujuan dari Normalisasi
Untuk menghilangkan kerangkapan data
Untuk mengurangi kompleksitas
Untuk mempermudah pemodifikasian data
c. Proses Normalisasi
Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis
berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel
yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut
perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai
memenuhi bentuk yang optimal
Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi
3 kriteria sbb:
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya
harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah
tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel baru,
tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan
sama persis.
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan
data (Dependency Preservation).
3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF)
Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling
tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga
(3rd Normal Form / 3NF).
4. Bentuk bentuk Normalisasi
1. Bentuk Normal Kesatu (1 NF / First Normal Form)
Bentuk Bentuk Normal Kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data
dibentuk dalam file flat, data dibentuk dalam satu record demi satu
record dan nilai dari field berupa atomic value. Tidak ada set
atribut yang berulang ulang atau atribut bernilai ganda (multi
value). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan
data yang mempunyai arti mendua. Hanya satu arti saja dan juga
bukanlah pecahan kata kata sehingga artinya lain. Atom adalah zat
terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila dipecah lagi maka
ia tidak memiliki sifat induknya.
Contoh :
Kelas (Kode Kelas, Nama Kelas, Dosen Pengajar)
Ini merupakan bentuk 1NF karena tidak ada yang berganda dan tiap
atribut
satu pengetian yang tunggal
Contoh Data
Kode Kelas
Nama Kelas
Dosen Pengajar
1
Algoritma dan Pemrograman 1
Endang Sari
2
Manajemen Umum
Yudha Muhammad
3
Pemrograman Web
Rizkiansyah
2. Bentuk Normal Kedua (2 NF)
Bentuk Normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah
memenuhi kriteria bentuk Normal Kesatu. Atribut bukan kunci
haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama, sehingga untuk
membentuk Normal Kedua haruslah sudah ditentukankunci-kunci field.
Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang
menjadi anggotanya. Dari contoh relasi mahasiswa pada bentuk
Normal Kesatu, terlihat bahwa kunci utama adalah NPM. Nama
Mahasiswa dan Dosen Wali bergantung pada NPM, Tetapi Kode
Semester bukanlah fungsi dari Mahasiswa maka file siswa dipecah
menjadi 2 relasi
yaitu :
Relasi Mahasiswa
NPM
Nama
Dosen Wali
09071004001
Monalisa
Dedy Surya
09071004002
Indah Purnamasari
Rudi Ruslan
09071004003
Putra kusuma
Joko Susilo
Dan
Relasi Ambil Kuliah
NPM
Kode Kuliah
09071004001
3456
09071004001
5674
09071004001
2345
09071004002
3456
09071004002
1253
09071004002
7534
3. Bentuk Normal Ketiga (3 NF)
Untuk menjadi bentuk Normal Ketiga maka relasi haruslah dalam
bentuk Normal Kedua dan se