BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu kimia yang semakin pesat menyebabkan semakin banyaknya bahan-bahan yang harus diketahui dan dipelajari, seperti banyak ditemuinya senyawa- senyawa baru, baik senyawa organik maupun senyawa anorganikyang disertai dengan istilah-istilah yang baru. Seperti yang kita ketahui, pengelompokkan unsur telah dipelajari dalam tabel periodik unsur. Para kimiawan mengamati bahwa ada unsur–unsur yang memiliki kemiripan sifat, baik sifat fisik maupun sifat kimia, dan unsur–unsur yang memiliki kemiripan sifat itu ditempatkan dalam satu golongan. Kemiripan sifat antar unsur disebabkan oleh kesamaan elektron valensi. Berdasarkan kemiripan sifat dan kenaikan nomor atom tersebutlah maka dibuat Tabel Periodik Unsur.Dalam sistem periodik unsur, ada 18 golongan dimana terbagi menjadi 2 golongan besar yaitu golongan utama (IA – VIIIA ) dan golongan transisi (IB – VIIIB), deret Lantanida, dan Actinida.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu kimia yang semakin pesat menyebabkan semakin banyaknya bahan-
bahan yang harus diketahui dan dipelajari, seperti banyak ditemuinya senyawa- senyawa
baru, baik senyawa organik maupun senyawa anorganikyang disertai dengan istilah-istilah
yang baru.
Seperti yang kita ketahui, pengelompokkan unsur telah dipelajari dalam tabel periodik
unsur. Para kimiawan mengamati bahwa ada unsur–unsur yang memiliki kemiripan sifat,
baik sifat fisik maupun sifat kimia, dan unsur–unsur yang memiliki kemiripan sifat itu
ditempatkan dalam satu golongan. Kemiripan sifat antar unsur disebabkan oleh kesamaan
elektron valensi. Berdasarkan kemiripan sifat dan kenaikan nomor atom tersebutlah maka
dibuat Tabel Periodik Unsur.Dalam sistem periodik unsur, ada 18 golongan dimana terbagi
menjadi 2 golongan besar yaitu golongan utama (IA – VIIIA ) dan golongan transisi (IB –
VIIIB), deret Lantanida, dan Actinida.
Lantanida adalah kelompok unsur kimia yang terdiri dari 15 unsur, mulai lantanum
(La) sampai lutetium (Lu) pada tabel periodik, dengan nomor atom 57 sampai 71.Semua
lantanida, kecuali lutetium, adalah unsur blok-f yang berarti bahwa elektronnya terisi
sampai orbit 4f. Kofigurasi elektron sub kulit terluar dari lantanida adalah 4f1-14, 5s2,
5p2, 6s2. Dalam bahasa yunani, lantanida mempunyai arti “saya bersembunyi” hal ini
disebabkan unsur-unsur yang termasuk lantanida ditemukan tidak tersendiri melainkan
melekat atau bersembunyi pada unsur lain. Misalnya Serium terdapat di kerak bumi,
Neodium terdapat pada bongkahan emas, dan tulium terdapat pada yodium.
Secara kimiawi, jari-jari atom unsur-unsur lantanida dari no 57 sampai dengan 71
mengalami penurunan, artinya seiring penambahan nomor, jari-jari atomnya semakin
memendek.Fenomena penurunan jari-jari atom dalam lantanida inilah dinamakan
kontraksi lantanida. Kontraksi inilah bertanggungjawab terhadap pemisahan lantanida
menjadi dua golongan yakni lantanida golongan ringan dan lantanida golongan berat
yang mengandung banyak mineral. Selain itu, kontraksi ini juga bertanggungjawab
terhadap kekerasan, kerapatan dan titik lebur unsur-unsur lantanida. Artinya penurunan
jari-jjari atom menjadikan dirinya lebih rapat, padat dan titik leburnya
tinggi. Berdasarkan hal tersebut nampaknya Lutesium yang paling rapat, padat dan lebih
tinggi titik leburnya dibandingkan unsur-unsur lain di golongan lantanida karena
Lutesium memiliki jari-jari atomnya yang terpendek dibandingkan yang lainnya.
Lantanida secara luas digunakan untuk laser, selain itu digunakan untuk pembuatan
keramik atau magnet.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mungkin tidak melepaskan diri dari kimia
unsur. Misalnya saja kita memakai unsure serium pada pembuatan kaca dan unsur
praseodimium pada pembuatan pemantik rokok. Dengan kata lain unsur kimia sangat
dibutuhkan karena menjamin kelangsungan hidup. Dalam makalah ini akan menjelaskan
mengenai unsur-unsur lantanida diantaranya serium dan praseodimium. Sulit dibayangkan
jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini
mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau
paduan logamnya. Tidak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari
unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang
dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami
dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah unsur Serium dan Praseodimium?
2. Bagaimana kelimpahan dialam unsur Serium dan Praseodimium?
3. Apa saja sifat fisik dan kimia unsur Serium dan Praseodimium?
4. Bagaiman unsur Serium dan Praseodimium bereaksi dengan unsur lain ?
5. Bagaimana pembuatan unsur Serium dan Praseodimium?
6. Apa saja isotop unsur Serium dan Praseodimium?
7. Apa saja kegunaan unsur Serium dan Praseodimium?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah unsur Serium dan Praseodimium
2. Untuk mengetahui kelimpahan unsur Serium dan Praseodimium
3. Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia unsur Serium dan Praseodimium
4. Untuk mengetahui reaksi-reaksi unsur Serium dan Praseodimium dengan unsur lain
5. Untuk mengetahui pembuatan unsur Serium dan Praseodimium
6. Untuk mengetahui isotop-isotop dari unsur Serium dan Praseodimium
7. Untuk mengetahui kegunaan dari unsur Serium dan Praseodimium
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SERIUM
2.1.1 Sejarah
Serium (Cerium) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ce. Serium memiliki nomor atom 58 dan massa atom 140,12 gram/mol. Unsur
yang termasuk deret lantanida ini sering digunakan sebagai unsur pembentuk aloy
aluminium dan aloy magnesium. Di antara anggota lantanida yang lain, serium yang
paling banyak ditemukan di muka bumi.
Cerium ditemukan di daerah Bastnäs, pada 1803, oleh dua kimiawan Swedia, Jöns
Jacob Berzelius and Wilhelm von Hisinger. Pada tahun yang sama, unsur ini juga
ditemukan oleh Martin Heinrich Klaproth, kimiawan Jerman. Unsur ini diberi nama