Top Banner
178

Annual Report Bappebti...

May 02, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Annual Report Bappebti...
Page 2: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA2

Page 3: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 1

Terletak di garis khatulistiwa, Indonesia dianugerahi alam yang subur dan sumber daya alam yang luar biasa. Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta dan sektor pertanian menyerap lebih dari 31 % angkatan kerja, menjadikan sektor pertanian memiliki peranan yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional.

Namun pada kenyataannya, tidak sedikit hambatan yang masih harus dihadapi pelaku usaha sektor pertanian, seperti panjangnya mata rantai perdagangan, keterbatasan akses pemasaran, minimnya modal usaha, kualitas dan kontinuitas produksi komoditas yang kurang terjamin serta belum terorganisasinya pasar dengan baik dan transparan mengakibatkan rendahnya perolehan harga, rendahnya pendapatan petani serta lemahnya daya saing komoditas.

Bappebti adalah suatu badan yang mewadahi para pelaku usaha sektor pertanian dan komoditas dengan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas. Ketiga produk tersebut kini sudah dapat saling bersinergi dan terintegritas untuk membantu para pelaku usaha untuk dapat senantiasa meningkatkan produktivitas usaha di sektor pertanian.

Semoga dengan seiring waktu berjalan Bappebti dapat terus mendukung para pelaku usaha sektor pertanian menjadi lebih baik.

Located along the equator, Indonesia has been bestowed with a fertile nature and astounding natural resources. With a population of more than 250 million people and the agriculture as the most significant sector for its capability of absorbing 31% of total workforce, agriculture becomes a leading sector with very strategic roles in supporting national economy.

However, in the field, there are scores of hurdles that must be faced by stakeholders engaged in agricultural sector. The length of the trading chains, limited access to the markets, poor quality of commodity production compounded with intermittent supplies, disorganized and non transparent markets resulting in low prices, low income of farmers and uncompetitive commodities.

CoFTRA is established as a body for stakeholders in the agricultural sector and commodities with the introduction of Commodity Futures Trading, Warehouse Receipt System, and Commodity Auction Market. At present, these three trading schemes have been soundly synergized and integrated that will enable agriculture productivity to surge up in sustainable way.

Hopefully in the future, CoFTRA can continue to support the stakeholders of the agricultural sector to be better.

Diterbitkan oleh:Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)

Commodity Futures Trading Regulatory Agency (CoFTRA)

KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIAMINISTRY OF TRADE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

BAPPEBTI/AR/00/00/2019

Page 4: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA2

DAFTAR ISI

RINGKASAN KINERJAPERFORMANCE SUMMARY4 KALEIDOSKOP (PERISTIWA PENTING 2018)

KALEIDOSCOPE (SIGNIFICANT EVENTS IN 2018)

TENTANG BAPPEBTIABOUT of CoFTRA19

20

24

30

32

34

36

VISI DAN MISIVISION AND MISSIONSAMBUTAN KEPALA BAPPEBTIA MESSAGE FROM HEAD OF CoFTRAPROFIL MANAJEMENTHE MANAGEMENT PROFILEORGANIGRAMORGANIZATION CHARTSEKRETARIATSECRETARIATBIRO PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PENINDAKANLEGISLATION AND ENFORCEMENT BUREAUBIRO PENGAWASAN PASAR BERJANGKADAN FISIKFUTURES AND PHYSICAL MARKET SURVEILLANCE BUREAU

38

40

42

BIRO PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PASARMARKET ASSISTANCE AND DEVELOPMENT BUREAUBIRO PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SISTEM RESI GUDANG DAN PASAR LELANG KOMODITASWAREHOUSE RECEIPT SYSTEM AND COMMODITY AUCTION MARKET ASSISTANCE AND SURVEILLANCE BUREAUKEBIJAKAN STRATEGIS DANCAPAIAN KINERJASTRATEGIC POLICY AND PERFORMANCE

INDUSTRI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI (PBK)COMMODITY FUTURES TRADING INDUSTRY (CFT)50

56

72

86

LANGKAH-LANGKAH STRATEGISSTRATEGIC MEASURESPERKEMBANGAN INDUSTRI PBKCFT INDUSTRY DEVELOPMENTAKTIVITAS PEMBINAAN DAN PENGAWASANASSISTANCE & SURVEILLANCE ACTIVITIESPENUNJANG PASAR BERJANGKASUPPORTING ACTIVITIES OF FUTURES MARKET

SISTEM RESI GUDANGWAREHOUSE RECEIPT SYSTEM (WRS)90 SISTEM RESI GUDANG

WAREHOUSE RECEIPT SYSTEM92 LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS

STRATEGIC MEASURES96 PERKEMBANGAN SISTEM RESI GUDANG

WAREHOUSE RECEIPT SYSTEM DEVELOPMENT112 AKTIVITAS PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

ASSISTANCE ACTIVITIES AND SURVEILLANCE121 KERJASAMA PENUNJANG DALAM PENGEMBANGAN SRG

SUPPORTING COOPERATION IN WRS DEVELOPMENT

Page 5: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 3

CONTENTS

PASAR LELANG KOMODITAS (PLK)COMMODITIES AUCTION MARKET (CAM)124 PASAR LELANG KOMODITAS

COMMODITY AUCTION MARKET126 LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS

STRATEGIC MEASURES132 PERKEMBANGAN PASAR LELANG KOMODITAS

COMMODITY AUCTION MARKET DEVELOPMENT138 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PLK

COMMODITY AUCTION MARKET ASSISTANCE & SURVEILLANCE142 PENUNJANG PASAR LELANG

AUCTION MARKET SUPPORT

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, PELAYANAN DANPENEGAKAN HUKUMRULE OF LAW, LEGAL SERVICE AND LAW ENFORCEMENT146 PENGKAJIAN, PENYEMPURNAAN, DAN PENYUSUNAN PERATURAN PERDAGANGAN BERJANGKA

KOMODITI, SISTEM RESI GUDANG, DAN PASAR LELANGREVIEW, ENHANCEMENT AND COMPILATION OF COMMODITY FUTURES TRADING REGULATIONS, WAREHOUSE RECEIPT SYSTEM AND AUCTION MARKET

152 PELAYANAN HUKUM DAN PENANGANAN LITIGASILEGAL SERVICES AND LITIGATION

156 PENEGAKAN HUKUMLAW ENFORCEMENT

158 BIRO PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PENINDAKANLEGISLATION AND ENFORCEMENT BUREAU

KEGIATAN PENUNJANGSUPPORTING ACTIVITIES162 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT164 LITERASI DAN EDUKASI

LITERACY AND EDUCATION

LAIN-LAINOTHER172 KINERJA ANGGARAN BAPPEBTI TAHUN 2018

COFTRA BUDGET PERFORMANCE IN 2018175 WILAYAH TERTIB ADMINISTRASI (WTA)

ADMINISTRATIVE ORDER REGIONS (AOR)

Page 6: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA4

KALEIDOSKOPKALEIDOSCOPE

Page 7: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 5

Page 8: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA6

8 Januari / January

Serah terima Jabatan Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Bappebti.

The Handover of the Position of the Head for Bureau for Regulatory of Regulations and Enforcement of CoFTRA.

23 Januari / January

Presentasi Perdagangan GKR melalui Pasar Lelang Komoditas.

The Presentation of refined crystal sugar trade (GKR) through the Auction Market Commodity.

10 Januari / January

Bappebti pada acara Market Review 2017 dan Outlook 2018 yang diseklengarakan oleh PT BBJ dan PT KBI.

CoFTRA at the ceremony of 2017 Market Review and Outlook 2018 held by PT BBJ and PT KBI.

26 Januari / January

Bappebti dalam acara peluncuran CITRA.

CoFTRA in the CITRA launch event..

16 Januari / January

Wawancara Kepala Bappebti dengan Majalah Gatra.

The Head of CoFTRA’s Interview with Magazine Gatra.

31 Januari / January

Presentasi Kepala Bappebti dalam Raker Kementerian Perdagangan.

The Presentation by the Head of CoFTRA in the Working Meeting Ministry of Trade.

PERISTIWA PENTING DI TAHUN 2018

Page 9: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 7

7 Februari / February

Diskusi Umum Outlook PBK, SRG dan PLK.

The General Discussion of Outlook PBK, SRG and PLK..

14 Februari / February

Pelantikan Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas ASPEBTINDO 2018-2021.

The Inauguration of the Board of Trustees and the Board of Trustees Indonesian Commodity Futures Trading Association (ASPEBTINDO) 2018-2021.

20 Februari / February

Bimbingan Teknis Pasar Lelang Komoditas.

The Technical Guidance on Commodity Auction Markets.

22 Februari / February

Rapat Koordinasi bidang PErdagangan Berjangka Komoditi dengan Aparat Penegak Hukum di Banjarmasin.

The Coordination Meeting on Futures Trading Commodity with Law Enforcement Officials at Banjarmasin.

15 Februari / February

Pertemuan Kelompok Kerja SRG.

SRG Working Group Meeting.

26 Februari / February

Bimbingan Teknis Penyuluh Lapangan Sistem Resi Gudang.

The Technical Guidance Receipt System Field Extension Warehouse.

SIGNIFICANT EVENT IN 2018

Page 10: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA8

6 Maret / March

Pertemuan Teknis Pasar Lelang Komoditas di Yogyakarta.

The Commodity Auction Market Technical Meeting at Yogyakarta.

20 Maret / March

Bappebti selenggarakan Pertemuan Teknis Implementasi Ketentuan di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi.

The CoFTRA held a Technical MeetingImplementation of Regulations in the Field of Trade Commodity Futures.

13 Maret / March

Bappebti menghadiri 43rd Annual International Futures Industry Conference di Boca Raton.

The CoFTRA attends 43rd Annual International Futures Industry Conference in Boca Raton.

26 Maret / March

Konsinyering Analisa Laporan Keuangan Pialang Berjangka periode tahun 2017.

the working committee meeting for Analyzing of Broker Financial Statements Period 2017.

9 Maret / March

Bappebti selenggarakan Ujian Kompetensi Wakil Pialang Berjangka.

The CoFTRA held the Deputy Competency Examination Futures Broker.

28 Maret / March

Rapat Koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum dibidang Perdagangan Berjangka Komoditi di Malang.

The Coordination Meeting with Law Enforcement Officials in the field of Commodity Futures Trading in Malang.

19 Maret / March

Kunjungan Kepala Bappebti ke US CFTC dan CME Group di Amerika Serikat.

The Visit of Head of CoFTRA to the US CFTC and CME Group in the United States.

8 Maret / March

Ujian Profesi Calon Wakil Pialang Berjangka di Yogyakarta.

The Prospective Broker Representative Candidate Professional Exams at Yogyakarta.

19 Maret / March

Forum Konsultasi Teknis Pembangunan Gudang SRG dan Sarana Penunjang Lainnya melalui Dana Alokasi Khusus tahun 2018.

The Warehouse Development Technical Consultation Forum SRG and Other Supporting Facilities through Funds Special Allocation in 2018.

Page 11: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 9

3 April / April

Pertemuan Teknis Implementasi Ketentuan di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi.

Technical Meeting on Implementation of Provisions in the Field Commodity Futures Trading.

17 April / April

Kepala Bappebti Pimpin Rakor Identifikasi Harga dan Pantau Harga Bahan Pokok di Bandung.

The Head of CoFTRA Leads Price Identification Coordination Meeting and Monitor the Price of Basic needs in Bandung.

24 April / April

Pertemuan Teknis Implementasi Ketentuan di Bidang Perdagangan Berjangka Komditi (PBK).

The Technical Meeting on Implementation of Provisions in the Field Commodity Futures Trading (CFT).

6 April / April

Rakor Stabilisasi Harga dan Pasokan Barang Kebutuhan Pokok.

The Coordination Meeting on Price Stabilization and Supply of Goods Basic needs.

19 April / April

Bappebti dalam acara Internal Study di Universitas Indonesia.

The CoFTRA in the Internal Study at the University of Indonesia.

24 April / April

Puncak Peringatan Harkornas 2018.

The Peak Commemoration of Harkornas 2018.

12 April / April

Forum Konsultasi Teknis Direktur Kepatuhan Pialang Berjangka.

The Broker Director Compliance Technical Consultation Forum Futures.

19 April / April

Ujian Kompetensi Wakil Pialang Berjangka (WPB) Angkatan II tahun 2018.

Futures Broker Representative Competency Test (WPB) II Class of 2018.

27 April / April

Bappebti dalam acara Phillip Capial Global Trading Symposium 2018.

the CoFTRA in the Phillip Capial Global Trading event 2018 Symposium.

Page 12: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA10

3 Mei / May

Ujian Profesi Calon Wakil Pialang Berjangka di Surabaya.

the Prospective Broker Representative Candidate Professional Exams at Surabaya.

9 Mei / May

Rapat Koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum dibidang Perdagangan Berjangka Komoditi di Palembang.

The Coordination Meeting with Law Enforcement Officials in the field of Commodity Futures Trading in Palembang.

5 Juni / June

Pasar murah Ramadhan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

The Ramadhan’s cheap market in South Kalimantan and East Kalimantan.

5 Mei / May

Bappebti dalam acara Asian Law Students Association (ALSA) Indonesia Local Chapter Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto.

The CoFTRA in the Asian Law Students event Association (ALSA) Indonesia Local Chapter University of Jenderal Sudirman, Purwokerto.

9 Mei / May

Forum Konsultasi Teknis Penyusunan Program Dana Dekonsentrasi PLK tahun 2018.

The Technical Consultation Forum for Arranging deconcentration Fund for PLK Programs in 2018.

12 Juni / June

Kemendag pantau harga pasokan bahan pokok di Bandung.

The Ministry of Trade monitors the prices of basic supplies at Bandung.

8 Mei / May

Kunjungan Kerja Bappebti ke EUREX dan LME.

The CoFTRA Working Visit to EUREX and LME.

4 Juni / June

Kemendag gelar Pasar Murah Ramadhan di Kalimantan Tengah.

The Ministry of Trade holds the Ramadhan Discount Market at Central Kalimantan.

26 Juni / June

Bappebti dalam acara halal bihalal bersama PT BBJ dan PT KBI.

the CoFTRA is in a halal bihalal event with PT BBJ and PT KBI.

Page 13: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 11

13 Juli / July

Bappebti dalam acara halal bihalal PT BKDI dan PT ICH.

The CoFTRA is in the halal bihalal event of PT BKDI and PT ICH.

1 Agustus / August

Pertemuan Kepala Bappebti dengan Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan PLK.

The Head of CoFTRA’s Meeting with Bureau for Development and Supervision of SRG and PLK.

6 Agustus / August

Bimbingan Teknis Calon Pengelola Gudang SRG.

Technical Guidance for SRG Warehouse Management Candidates.

19 Juli / July

Literasi Kebijakan Sisem Resi Gudang (SRG) di Makassar.

the Policy on Warehouse Receipt System (SRG) Literacy at Makassar.

2 Agustus / August

Pertemuan Kepala Bappebti dengan Biro PEngawasan PAsar Berjangka dan Fisik.

The Head of CoFTRA’s Meeting with the Bureau for Supervision of future market and physic.

7 Agustus / August

Pertemuan Kepala Bappebti dengan Sekretariat Bappebti.

Meeting of the Head of CoFTRA with the Secretariat of CoFTRA.

23 Juli / July

Konsinyering Analisa Lapoan Keuangan Pialang Berjangka.

The working committee meeting for Financial Statements Futures Broker Analyze

3 Agustus / August

Pertemuan Kepala Bappebti dengan Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar.

The Meeting of the Head of CoFTRA’s with Bureau for Coaching and Market Development.

6 Agustus / August

Pertemuan Kepala Bappebti dengan Biro PEraturan PErundang-Undangan dan Penindakan.

The Head of CoFTRA’s Meeting with the Bureau for Housing Legislation and Enforcement

Page 14: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA12

8 Agustus / August

Pelatihan Teknis Pelaku Usaha PBK di Batam.

Technical Training of PBK Businessmen in Batam.

21 September / September

Konsinyering Pengawasan Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi.

The Working committee meeting for the Supervision of Trade Transactions Commodity Futures.

6 September / September

Pertemuan Teknis Implementasi Ketentuan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi.

Technical Meeting on the Implementation of Provisions in the field Commodity Futures Trading.

9 Agustus / August

Rapat Koordinasi Sinergitas Sistem Resi Gudang – Pasar Lelang Komoditas.

Meeting of the Warehouse Receipt System Synergy Coordination - Commodity Auction Market.

3 September / September

Konsinyering Penyusunan RKAKL dana dekonsentrasi kegiatan Pasar Lelang.

working committee meeting for the preparation of RKAKL deconcentration funds of the Auction Market activities.

13 September / September

Literasi Sistem Resi Gudang Bawang Merah di Brebes.

the Onion Literacy Warehouse Receipt System at Brebes.

27 Agustus / August

Konsinyering Pengawasan Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi.

The working committee meeting for Supervision of Trade Transactions Commodity Futures.

5 September / September

Pelatihan Teknis Pelaku Usaha Perdagangan Berjangka Komoditi.

Technical Training for Businessmen of the Commodity Futures.

18 September / September

Rapat Koordinasi Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi.

the Coordination Meeting of the Futures Trading Commodity.

Page 15: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 13

20 September / September

Pertemuan Teknis Sistem Resi Gudang di Kabupaten Bantaeng.

The Warehouse Receipt System Technical Meeting in Regency Bantaeng

27 September / September

Pertemuan Teknis Sistem Resi Gudang di Kabupaten Jepara.

The Warehouse Receipt System Technical Meeting in Regency Jepara

4 Oktober / October

Ujian Profesi Wakil Pialang Berjangka Angkatan III tahun 2018.

The Exam for the Deputy of Professional Future Broker Professional Class III 2018.

24 September / September

Serah Terima Jabatan Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti.

the Handover of Position of Head for Bureau for Coaching and Market Development of CoFTRA.

2 Oktober / October

Kunjugan kerja Kepala Bappebti ke PT BBJ, PT KBI dan Aspebtindo.

The work visit of the Head of CoFTRA to PT BBJ, PT KBI and Aspebtindo.

10 Oktober / October

Sosialisasi Waspada Investasi dan Tindak Pidana Sektor Jasa Keuangan.

Socialization of the Investment Alert and Criminal Financial Services Sector.

27 September / September

Kunjungan Kerja Komisi II DPRD Tanjung Jabung Barat.

The Working Visit of Commission II of the Regional House of Representatives of West Tanjung Jabung

3 Oktober / October

Kunjungan Kerja Kepala Bappebti ke PT BKDI dan PT ICH.

The Work Visit of the Head of CoFTRA to PT BKDI and PT ICH.

10 Oktober / October

Pelatihan Teknis Pelaku Usaha PErdagangan Berjangka Komoditi.

Technical Training for Businessmen of Futures Commodity Trading.

Page 16: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA14

15 Oktober / October

Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pengelola Gudang SRG tahun 2018.

Technical Guidance for Capacity Building for Managers of the SRG warehouse in 2018.

1 November / November

Bappebti selenggarakan Dialog Sistem Resi Gudang (SRG).

CoFTRA held a Warehouse Receipt System Dialogue (WRS).

8 November / November

Ujian Profesi Wakil Pialang Berjangka Angkatan IV.

The Examination of the Futures Broker Representative Professional IV group.

29 Oktober / October

Konsinyering Evaluasi Analisa Laporan Keuangan Pelaku Usaha PBK.

the working committee meeting for the CFT Evaluation of Financial Statement Analysis Business.

7 November / November

Literasi Sistem Gudang dan Dialog Interaktif.

the Literacy of the Interactive Warehouse and Systems.

14 Oktober / October

Kunjungan Kerja Kepala Bappebti ke Gudang SRG Brebes.

Work Visit of the Head of CoFTRA to the SRG Warehouse Brebes.

1 November / November

Literasi Kebijakan Bappebti Bidang PErdagangan Berjangka Komoditi.

The Literacy Policy of CoFTRA’s on Trade Commodity Futures.

7 November / November

Kunjungan Kerja Komisi III DPRD Provinsi Banten.

The Working Visit of III Commission of the Assembly at provincial (DPRD) 0f Banten.

16 November / November

Peningkatan Kinerja Pegawai Bappebti tahun 2018.

The Work performance improvement of the CoFTRA Employees in 2018.

Page 17: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 15

19 November / November

Konsinyering Penyusunan Rencana Kerja Bappebti tahun 2019.

The working committee meeting of CoFTRA Work Plan Preparation 2019.

28 November / November

Kemendag pantau Harga dan Pasokan Bahan Pokok di Kota Bandung.

The Ministry of Trade monitors Price and Material Supply of basic needs in the city of Bandung.

6 Desember / December

Rakorda Ketersediaan PAsokan dan Stabilitas harga di Surakarta.

The regional coordination meeting (Rakorda) Availability of Goods and Price Stability in Surakarta.

26 November / November

Konsinyering Evaluasi Pelaksanaan Audit Pelaku Usaha PBK.

The working committee meeting for the Evaluation of the Implementation Audit the PBK Businessmen.

4 Desember / December

Rakorda Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga Di Yogyakarta.

The regional coordination meeting (Rakorda) for the Availability of Supply and Price Stability In Yogyakarta..

13 Desember / December

Ujian Profesi Calon Wakil Pialang Berjangka di Yogyakarta.

The Exams of the Prospective Broker Representative Candidate Professional at Yogyakarta.

27 November / November

Seminar Nasional Perdagangan Berjangka 2018.

National Futures Trading Seminar 2018.

6 Desember / December

Kepala Bappebti dalam acara Penyaluran KUR Peternakan Rakyat.

The Head of CoFTRA in the People Business Credit (KUR) Distribution Program for People’s Animal Farm.

29 November / November

Bappebti selenggarakan Evaluasi Pelaksanaan SRG.

CoFTRA held the Evaluation of the SRG Implementation.

Page 18: Annual Report Bappebti...

TENTANG BAPPEBTIABOUT CoFTRA

Page 19: Annual Report Bappebti...
Page 20: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA18

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIATHE MINISTER OF TRADE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

Enggartiasto Lukita (Juli 2016 - 2019)

(July 2016 - Present)

Page 21: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 19

PBK

SRG

PLK

VISIVISION

MISIMISSION

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri danBerkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.

To Build Sovereign and Self-Reliant Indonesia with Lofty Characters andInspired by Solidarity Spirit.

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim

yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

1. To build national security capable of maintaining the sovereignty of national territories to reinforce economic self-reliance by safeguarding maritime resources and radiating the characters of Indonesia as an archipelago state.

2. To foster modern, sustainable and democratic people within a law-based state.

3. To apply non-aligned – active foreign policy to reinforce the national identity of a maritime state.

4. To augment the life standards toward quality, modern and prosperous Indonesian people.

5. To realize a highly competitive nation. 6. To realize Indonesia as a self-reliant, modern, strong

maritime state and highly uphold the national interests.

7. To build a nation with high cultural characters.

Page 22: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA20

Pada tahun 2018 arah pengembangan Industri PBK, SRG, dan PLK adalah dengan (1) meningkatkan kinerja perdagangan berjangka komoditi agar menjadi referensi harga dunia, (2) memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada baik untuk peningkatan kinerja pergadangan maupun pengawasan PBK, SRG, dan PLK, (3) serta mendorong pemanfaatan SRG dan PLK sebagai sumber pembiayaan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Pada tahun 2018, Bappebti mencanangkan 6 (enam) Indikator Kinerka Utama (IKU) yaitu :1. Pertumbuhan nilai Resi Gudang yang diterbitkan secara

kumulatif ;2. Presentase kepuasan pengguna layanan dukungan teknis

dan manajemen di lingkungan Bappebti;3. Persentase kepatuhan pelaku usaha terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang, dan pasar lelang komoditas;

4. Persentase Kepuasan pelayanan publik bidang perizinan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas;

5. Pertumbuhan pengguna pasar lelang komoditas;6. Pertumbuhan volume transaksi Perdagangan Berjangka

Komoditi.

Secara umum capaian target IKU Bappebti sudah sangat baik dan mencapai target jika dilihat dari prosentase capaian rata-rata IKU Bappebti tahun 2018 yang mencapai 282,76% mengalami peningkatan sebesar 76,57% bila dibandingkan tahun 2017 yaitu sebesar 206,19%.

Selama tahun 2018 volume transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) mencapai 8,82 juta lot yang terdiri dari kontrak Bilateral sebesar 7,3 juta lot dan kontrak Multilateral sebesar 1,52 juta lot.

Selain itu dalam rangka menghadapi perkembangan Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) yang dinamis serta dalam upaya untuk melindungi para pihak yang bergerak disektor PBK, Bappebti pada tahun 2018 telah mengeluarkan 4 (empat) peraturan yang mengubah beberapa ketentuan yang sudah diatur dalam peraturan Bappebti sebelumnya. Keempat peraturan Bappebti tersebut terdiri dari :

1. Peraturan Bappebti Nomor 2 Tahun 2018 tentang Izin Wakil Pialang Berjangka;Peraturan Bappebti Nomor 2 Tahun 2018 tentang Izin Wakil Pialang Berjangka mencabut Peraturan Kepala Bappebti Nomor 101/BAPPEBTI/PER/01/2013 tentang Izin Wakil Pialang Berjangka dan Peraturan Kepala Bappebti Nomor 102/BAPPEBTI/PER/01/2013 tentang perubahan atas Peraturan Kepala Bappebti Nomor 60/

In 2018 the direction of the PBK, SRG and PLK development is by (1) increasing trade performance commodity futures to be a world price reference, (2) utilizing technological developments that are good for improving the performance of tourism and supervision PBK, SRG and PLK, (3) and encouraging the use of SRG and PLK as a source of financing and improving the farmer’s welfare.

In 2018, CoFTRA announced 6 (six) Indicators Main of the Kinerka (IKU), namely:1. Growth in value of Warehouse Receipts issued in a manner

cumulative;

2. Percentage of satisfaction of users of technical support services and management within CoFTRA;

3. Percentage of businessmen compliance with regulations legislation in the field of trade commodity futures, warehouse receipt systems, and auction markets commodity;

4. Percentage of public service satisfaction in licensing commodity futures trading, warehouse receipt system and commodity auction market;

5. Growth in commodity auction market users;6. Growth in the volume of Futures Transactions Commodity.

In general, the achievement of the CoFTRA IKU target has been very good and reach the target when viewed from the percentage of achievements the average CoFTRA IKU in 2018 which reached 282.76% an increase of 76.57% when comparedin 2017 that is equal to 206.19%.

During 2018 the volume of futures trading transactionsCommodity (CPB) reached 8.82 million lots consisting of contracts Bilateral totaling 7.3 million lots and Multilateral contracts totaling 1.52 million lots.

In addition, in order to deal with the development of the industryDynamic Commodity Futures Trading (PBK) as well in an effort to protect the moving parties in the PBK sector, CoFTRA in 2018 issued 4 (four) regulations which change several provisions which are has been regulated in the previous CoFTRA regulations. The four CoFTRA regulations consist of:

1. CoFTRA Regulation Number 2 of 2018 concerning Representative Permits Futures Broker;CoFTRA Regulation Number 2 of 2018 concerning Permits Deputy Futures Broker revokes Head Regulation CoFTRA Number 101 / BAPPEBTI / PER / 01/2013 concerning Permits Deputy Broker and Regulation of the Head of CoFTRA Number 102 / BAPPEBTI / PER / 01/2013 concerning changes of Regulation of the Head of CoFTRA Number 60 / BAPPEBTI /

INDRASARI WISNU WARDHANAKEPALA BAPPEBTIHEAD OF CoFTRA

SAMBUTAN KEPALA BAPPEBTIA MESSAGE FROM HEAD OF CoFTRA

Page 23: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 21

PBK

SRG

PLK

BAPPEBTI/Per/3/2008 tentang Pelaksanaan Ujian Profesi untuk Calon Wakil Pialang Berjangka, Wakil Penasehat Berjangka, dan Wakil Pengelola Sentra Dana Berjangka.

2. Peraturan Bappebti Nomor 3 Tahun 2018 tentang Izin Usaha Pialang Berjangka dan PersetujuanPembukaan Kantor Cabang Pialang Berjangka;Peraturan Bappebti Nomor 3 Tahun 2018 tentang Izin Usaha Pialang Berjangka dan Persetujuan Pembukaan Kantor Cabang Pialang BerjangkamencabutKeputusan Kepala Bappebti Nomor 53/BAPPEBTI/KP/VII/2004 tentang Persyaratan Pembukaan Kantor Cabang Pialang Berjangka, Peraturan Kepala Bappeti Nomor 56/BAPPEBTI/KP/9/2005 tentang Izin Usaha Pialang Berjangka, dan Peraturan Kepala Bappebti Nomor 74/BAPPEBTI/Per/12/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Bappeti Nomor 56/BAPPEBTI/KP/9/2005 tentang Izin Usaha Pialang Berjangka.

3. Peraturan Bappebti Nomor 4 Tahun 2018 tentang Ketentuan Teknis Perilaku Pialang Berjangka;Peraturan Bappebti Nomor 4 Tahun 2018 tentang Ketentuan Teknis Perilaku Pialang BerjangkamencabutPeraturan Kepala Bappebti Nomor 63/BAPPEBTI/Per/9/2008 tentang Ketentuan Teknis

Per / 3/2008 concerning the Implementation of Professional Exams for Candidates Futures Broker Representative, Futures Counsel Deputy, and Deputy Manager of the Futures Fund Center.

2. CoFTRA Regulation Number 3 of 2018 concerning Permits Futures Brokerage Business and Opening Approval Futures Broker Branch Office;CoFTRA Regulation Number 3 of 2018 concerning Permits Futures Brokerage Business and Opening Approval The Branch Broker Branch Office revoked the Decision Head of CoFTRA Number 53 / BAPPEBTI / KP / VII / 2004 concerning Requirements for Opening of Branch Offices Futures Broker, Regulation of the Head of CoFTRA Number 56/BAPPEBTI / KP / 9/2005 concerning Futures Broker Business Licenses, and Regulation of the Head of CoFTRA Number 74 / BAPPEBTI/Per / 12/2009 concerning Amendments to the Head Regulation CoFTRA Number 56 / BAPPEBTI / KP / 9/2005 concerning Business Licenses Futures Broker.

3. CoFTRA Regulation Number 4 of 2018 concerning Provisions Technical Behavior of Futures Brokers;CoFTRA Regulation Number 4 of 2018 concerning Provisions Technical Futures Broker Behavior Revokes Regulations Head of CoFTRA Number 63 / BAPPEBTI / Per / 9/2008 concerning Technical Provisions for Future Brokerage Behavior as has

Page 24: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA22

Perilaku Pialang Berjangka sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Kepala Bappebti Nomor 110/BAPPEBTI/PER/01/2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Bappebti Nomor 63/BAPPEBTI/Per/9/2008 tentang Ketentuan teknis Perilaku Pialang Berjangka.

4. Peraturan Bappebti Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Bapebti Nomor 99/BAPPEBTI/PER/11/2012 tentang Penerimaan Nasabah Secara Elektronik Online di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi;Pengaturan terkait penerimaan Nasabah secara elektronik onlinesebelumnya telah diatur di dalam Peraturan Kepala Bappebti Nomor 107/BAPPEBTI/PER/11/2013 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Bappebti Nomor 99/BAPPEBTI/PER/11/2012 tentang Penerimaan Nasabah secara Elektronik Online di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi.

Peraturan Bappebti Nomor 2 Tahun 2018 mewajibkan pemegang sertifikat izin Wakil Pialang Berjangka untuk mengikuti Program Pelatihan Peningkatan Profesi Wakil Pialang Berjangka (P4WPB) selama 1 tahun paling sedikit 20 jam. Dengan adanya P4WPB tersebut, maka ketentuan terkait pelaksanaan ujian penyegaran (uji kompetensi) bagi pemegang sertifikat izin Wakil Pialang Berjangka yang sudah melebihi jangka waktu 3 tahun tidak berlaku. Bagi pemegang sertifikat izin WPB yang tidak memenuhi 20 jam selama satu periode P4WPB, dapat dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, pembekuan sampai pencabutan izin Wakil Pialang Berjangka.

Peraturan Bappebti Nomor 3Tahun 2018antara lain memuat pengaturan terkait uji kelayakan (fit and proper test) untuk pergantian kepala kantor cabang, serta pemberian rekomendasi dari Bursa Berjangka. Rekomendasi tersebut disampaikan paling lambat 14 hari kerja sejak permohonan diterima oleh Bursa Berjangka. Selain itu, Pialang Berjangka dapat mengajukan pengaktifan kembali atas penghentian kegiatan usaha sementara. Bappebti akan mencabut izin usaha Pialang Berjangka dimaksud jika jangka waktu penghentian kegiatan usaha sementara telah berakhir.

Peraturan Bappebti Nomor 4 Tahun 2018 menegaskan bahwa yang dapat berhubungan langsung dengan calon nasabah atau nasabah hanya Wakil Pialang Berjangka. Peraturan tersebut juga mewajibkan Pialang Berjangka menyampaikan kepada nasabah tentang pernyataan pengungkapan (disclosure statement) yang diletakkan di tiga tempat, yaitu sebelum aplikasi pembukaan rekening, sebelum dokumen pemberitahuan adanya risiko, dan sebelum perjanjian pemberian amanat. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan nasabah.

Selain itu, diwajibkan adanya upaya pencegahan penyalahgunaan oleh karyawan Pialang Berjangka. Antara lain dengan cara memperoleh pernyataan dari pihak yang dipekerjakan oleh Pialang Berjangka selain Wakil Pialang Berjangka bahwa pihak yang bersangkutan telah menerima penjelasan dari perusahaan tentang larangan berhubungan langsung dengan calon nasabah dan ketentuan yang berlaku dalam PBK.

been amended several times the latest by the Head RegulationCoFTRA Number 110 / BAPPEBTI / PER / 01/2014 concerning Second Amendment to Regulation of the Head of CoFTRA Number 63 / BAPPEBTI / Per / 9/2008 concerning Technical Provisions on Behavior Futures Broker.

4. CoFTRA Regulation Number 5 of 2018 concerning Second Amendment to Regulation of the Head of CoFTRA Number 99 / BAPPEBTI / PER / 11/2012 concerning Customer Acceptance Online Electronics in the Field of Futures Trading Commodity;Arrangements related to customer acceptance electronicallyonline previously regulated in the Head Regulation CoFTRA Number 107/BAPPEBTI / PER / 11/2013 concerning Amendment to Regulation of the Head of CoFTRA Number 99/BAPPEBTI/PER/11/2012 concerning Acceptance of CustomersOnline Electronics in the Field of Futures Trading Commodity.

CoFTRA Regulation No. 2 of 2018 requires the holder of a permit certificate for the Future Broker to attend the Deputy Professional Profession Training Program Futures Broker (P4WPB) for 1 year at least 20 hours With the existence of the P4WPB, the provisions related to the refreshment test (competency test) for the holder of a certificate of permission for a Future Broker not exceeding a period of 3 years. For holders WPB permit certificate that does not meet 20 hours for one P4WPB period, may be subject to administrative sanctions in the form of written warnings, freezing to revocation permission from the Future Broker.

CoFTRA Regulation Number 3 2018 includes, among other things arrangements regarding to the fit and proper test for the replacement of the head of the branch office, as well as givingrecommendation from the Futures Exchange. The recommendation submitted no later than 14 working days from the request received by the Futures Exchange. In addition, Futures Brokers may submit reactivation for termination temporary business activities. CoFTRA will revoke the permit Futures Brokerage business is referred to if the time period temporary suspension of business activities has ended.

Bappebti Regulation No. 4 of 2018 confirms that who can deal directly with prospective customers or the customer is only the Futures Broker Representative. Regulation it also requires the Futures Broker to deliver to customers regarding disclosure statements (disclosure statement) placed in three places, viz before the account opening application, before the document notification of the risk, and prior to the agreement giving orders. This is intended to protect customer interests.

In addition, the prevention efforts for the abuse are required by Futures Broker employees. namely by obtaining statements from parties who employed by the Futures Broker other than the Broker Representative Futures that the parties concerned have received an explanation from the company about the prohibition on contact directly with prospective customers and applicable regulations in the PBK.

Page 25: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 23

PBK

SRG

PLK

Sedangkan Peraturan Bappebti Nomor 5 Tahun 2018 antara lain mengatur penyederhanaan sistem aplikasi penerimaan nasabah secara elektronik onlinekhusus pada bagian Perjanjian Pemberian Amanat. Selain itu, pada peraturan ini ditegaskan ketentuan dalam pengisian aplikasi penerimaan nasabah secara elektronik online. Nasabah wajib mengisi seluruh data isian formulir dan tidak dapat dikuasakan. Selain itu, Pialang Berjangka dilarang menawarkan atau menerima permintaan dari calon nasabah dalam hal pengisian sistem aplikasi dimaksud.

Selain bidang PBK, Bappebti juga diamanatkan oleh undang-undang untuk membina, mengatur dan mengawasi Sistem Resi Gudang. Strategi yang dilakukan Bappebti dalam rangka pengembangan pelaksanaan dan pemanfaatan SRG, diantaranya adalah penerapan model bisnis SRG integrative yang mensinergikan peluang usaha di sektor hulu dengan sektor hilir melalui pemanfaatan Pasar Lelang Komoditas. Sosialisasi dan Pelatihan Teknis mengenai SRG juga gencar dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat serta meningkatkan keterampilan SDM pelaku usaha di bidang SRG dan PLK.

Menciptakan iklim perdagangan yang kondusif melaui Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Sistem Resi Gudang (SRG), dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) menjadi fokus Bappebti di tahun 2018. Selain itu tantangan dan tugas ke depan yang diemban oleh Bappebti cukup berat terutama dalam hal melakukan Pembinaan, Pengawasan, Pengaturan, serta Pengembangan Industri Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas. Oleh karena itu kami berharap kerjasama dari seluruh pihak untuk saling mendukung satu sama lain demi tercapainya tujuan dan cita cita kita bersama.

Akhir kata, saya atas nama seluruh karyawan Bappebti menyampaikan terima kasihdan memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak atas dukungan yang telah diberikan sehingga berbagai program kerja Bappebti di tahun 2018 dapat terlaksana dengan baik. Dukungan yang sama juga kami yakini akan terus diberikan di tahun 2019 dengan penuh rasa optimisme demi kepentingan bangsa dan negara kita tercinta.

While CoFTRA Regulation Number 5 Year 2018 is between others set the simplification of the reception application system customers electronically online specifically in the Agreement section Mandating. In addition, this regulation is emphasized provisions in filling out customer acceptance applications electronically online. Customers must fill all form filling data and cannot be authorized. Other than that, Futures Brokers are prohibited from offering or accepting requests from prospective customers in terms of filling the system intended application.

In addition to the PBK field, CoFTRA is also mandated by law to foster, regulate and oversee the System Warehouse receipt. The strategy carried out by CoFTRA in in order to develop and implement SRG, among them is the application of the integrative SRG business model which synergizes business opportunities in the upstream sector with downstream sector through the use of the Commodity Auction Market. Socialization and Technical Training on SRG are also intense done to improve public understanding as well improve HR skills of business actors in the field of SRG and PLK.

Creating a conducive trade climate through Commodity Futures Trading (PBK), Warehouse Receipt System(SRG), and the Commodity Auction Market (PLK) are the focus Bappebti in 2018. Besides the challenges and tasks tothe front carried by CoFTRA is quite heavy especiallyin terms of conducting Guidance, Supervision, Arrangement,and the Development of the Futures Trading Industry Commodity, Warehouse Receipt System, and Commodity Auction Market. Therefore, we expect cooperation from all parties to support one another for the sake of achieving our shared goals and ideals.

Finally, I am on behalf of all CoFTRA employees express gratitude and give appreciation to all parties for their support granted so that various CoFTRA work programs in the year 2018 can be implemented well. Same Support also we believe will continue to be given in 2019 with full of optimism for the sake of the nation and state our beloved.

Jakarta, Mei 2019

Indrasari Wisnu Wardhana, S.Kom, M.Si.Kepala BappebtiHead of CoFTRA

Page 26: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA24

Keterangan Gambar:Dari kiri ke kanan: Pantas Lumban Batu, SE, MM (Kepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik), Drs Nusa Eka M.M (Sekretaris Bappebti), Dra. Retno Rukmawati, M.A. (Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan PLK), Drs. Sahudi, M.M. (Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar). Indrasari Wisnu Wardhana, S.Kom, M.Si. (Kepala Bappebti), M. Syist, S.H.,M.H. (Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan).

Berdasarkan UU No 10 Tahun 2011, UU No 9 Tahun 2011, UU No 7 Tahun 2014 dan Kepmenperindag No 650/MPP/Kep/10/2004 Tahun 2004, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memiliki kewenangan membina, mengatur, mengawasi dan mengembangkan kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Sistem Resi Gudang (SRG), Pasar Lelang (Forward) Komoditi Agro di Indonesia.Peran Bappebti untuk mewujudkan kegiatan PBK yang teratur, wajar, efisien, dan efektif serta dalam suasana persaingan yang sehat. PBK juga untuk melindungi kepentingan semua pihak dari ancaman resiko dan fluktuasi harga yang tidak pasti melalui kegiatan lindung nilai (hedging) sebagai sarana pengelolaan risiko harga dan pembentukan harga yang transparan.Sistem Resi Gudang merupakan salah satu instrument penting dan efektif dalam sistem pembiayaan perdagangan. SRG harus dapat memfasilitasi pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventori atau barang yang disimpan di gudang. SRG juga bermanfaat dalam menstabilkan harga pasar dengan memfasilitasi cara penjualan yang dapat dilakukan sepanjang tahun. Untuk itu, SRG dapat digunakan oleh Pemerintah dalam hal pengendalian harga dan persediaan stok secara nasional. Pasar Lelang sebagai sarana pemasaran komoditi yang efisien dan berperan dalam pembentukan harga yang wajar, adil dan transparan, dan keberadaannya dapat menjadi sarana untuk mempertemukan secara langsung pembeli dengan penjual dalam upaya memperpendek mata rantai perdagangan dengan harapan terwujudnya sistem perdagangan nasional yang efektif dan efisien. Pasar Lelang juga sebagai sarana untuk pengendalian inflasi atas harga kebutuhan pokok.

Based on Law No. 10 of 2011, Law No. 9 of 2011, Law No. 7 of 2014 and Minister of Industry and Trade No 650 / MPP / Kep / 10/2004 In 2004, the Futures Trading Regulatory Agency Commodity (CoFTRA) has the authority to foster, regulate, supervise and develop Trading activities Commodity Futures (PBK), Warehouse Receipt System (SRG), Market Auction (Forward) Agro Commodities in Indonesia.The role of CoFTRA is to realize regular PBK activities, reasonable, efficient and effective and in an atmosphere of competition healthy. PBK is also to protect the interests of all parties from the threat of risk and uncertain price fluctuations through hedging activities as a management tool price risk and transparent price formation.The Warehouse Receipt System is an important instrument and effective in the trade finance system. SRG should facilitate the provision of credit to the business world with collateral inventory or goods stored in a warehouse. SRG also beneficial in stabilizing market prices with facilitate sales methods that can be done throughout year. For this reason, SRG can be used by the Government within national price and stock inventory controls. The Auction Market as an efficient commodity marketing tool and play a role in the formation of fair, fair and transparent, and its existence can be a means for bring buyers directly to sellers in an effort to shorten the trade chain with the hope of the establishment of an effective national trade system and efficient. The Auction Market is also a means of control inflation of the price of basic necessities.

PROFIL MANAJEMENTHE MANAGEMENT PROFILE

Page 27: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 25

PBK

SRG

PLK

Picture Description:Left to right: Pantas Lumban Batu, SE, MM (Head of Futures and Physical Market Surveillance Bureau), Drs Nusa Eka M.M (Secretary of CoFTRA), Dra. Retno Rukmawati, M.A. (Head of WRS and CAM Assistance and Surveillance Bureau), Drs. Sahudi, M.M. (Head of Market Assistance and Development Bureau), Indrasari Wisnu Wardhana, S.Kom, M.Si. (Head of CoFTRA), M. Syist, S.H.,M.H. (Head of Legislation and Enforcement Bureau),

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas dan berdasarkan pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan, maka susunan organisasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi terdiri atas 1 (satu) orang Kepala Bappebti yang dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris dan 4 (empat) orang Kepala Biro yang terdiri dari Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan, Kepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar, dan Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas.Dalam melaksanakan tugasnya melaksanakan Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan Perdagangan Berjangka serta Pasar Fisik dan Jasa, Bappebti menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :1. Perumusan, pelaksanaan, pengamanan pelaksanaan

kebijakan teknis, dan evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan, dan pengawasan perdagangan berjangka, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

2. Perumusan, pelaksanaan dan pengamanan pelaksanaan kebijakan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan, dan pengawasan pasar fisik dan jasa;

3. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan, dan pengawasan di bidang pasar fisik dan jasa;

4. Pelaksanaan administrasi badan;

To carry out the main tasks and functions mentioned above and based on the Minister of Trade Regulation Number 08 / M-DAG / PER / 2/2016 concerning Organization and Work Procedure The Ministry of Trade, the organizational structure of the Agency Commodity Futures Trading Supervisor consists of 1 (one) Head of CoFTRA, assisted by 1 (one) Secretary and 4 (four) Heads for Bureau consisting of Head for Bureau for Laws and Regulations, Head for Bureau for Futures and Physical Market Supervision, Head for Bureau for Coaching and Market Development, and the Head for Bureau for coaching and the Warehouse Receipt System and the Commodity Auction Market Supervision.In carrying out its duties carry out Coaching, Arrangement and Supervision of Future Trading Activities and Physical Markets and Services, CoFTRA held functions as below as follows:

1. Formulating, implementing, security of implementation technical policy, and evaluation in the field of guidance, arrangements, and supervision of futures trading, as appropriate with applicable laws and regulations;

2. Formulating, implementing and security of implementation technical policy and evaluation in the field of guidance, regulation and supervision of physical and service markets;

3. Formulation of standards, norms, guidelines, criteria and procedures and providing technical guidance and evaluation in the field guidance, regulation and supervision in the field of market physical and services;

4. Implementation of administrative bodies;

Page 28: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA26

Indrasari Wisnu Wardhana, S.Kom, M.Si.Kepala BappebtiHead of CoFTRA

Lahir di Jakarta tahun 1969, Menyelesaikan program S1 dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma dengan jurusan Teknik Komputer pada tahun 1995 kemudian melanjutkan program Magister (S2) Ilmu Administrasi dari Universitas Indonesia. Memulai karirnya di Kementerian Perdagangan pada tahun 1990. Telah banyak jabatan strategis yang beliau emban diantaranya Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) pada tahun 2011. Pada tahun 2013 dipercaya sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) . Sejak tahun 2015 menepati posisi sebagai Direktur Impor pada Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri. Tahun 2016 dipercaya untuk menjadi Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting pada Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan tidak berselang lama diangkat menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. Pada Januari 2018 beliau dipercaya kembali menempati posisi Direktur Impor pada Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan pada bulan Juli tahun 2018 beliau diangkat sebagai Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Born in Jakarta in 1969, completed his undergraduate program from Gunadarma College of Information and Computer Management with a major in Computer Engineering in 1995 then continued the Masters program (S2) in Administrative Sciences from University of Indonesia. He Started his career at the Ministry of Trade in 1990. He has had many strategic positions he entailed the Director of Market Development and Export Information at the Directorate General of Development National Exports (PEN) in 2011. In 2013, he was entrusted as Secretary of the Directorate General of Development National Exports (PEN). Since 2015 he has held the position of Director of Import at the Directorate General of Foreign Trade Country. In 2016, he was entrusted to be the Director of Staple Goods and Important Goods at the Directorate General Domestic Trade and was not long ago appointed as Secretary of the Directorate General of Domestic Trade Country. In January 2018 he was entrusted to re-occupy the position of Director of Import at the Directorate General of Trade Abroad and in July 2018 he was appointed as Head of the Commodity Futures Trading Regulatory Agency (CoFTRA).

Drs. NUSA EKA, MM.Sekretaris Badan

Secretary of CoFTRA

Lahir di Padang, Indonesia pada tahun 1961. Mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Lambung Mangkurat, lalu melanjutkan studi S2 di Universitas Trisakti. Memulai karirnya menjadi Kepala ITPC di Budapest Hongaria pada tahun 2008 dan menjadi Atase Perdagangan, Berlin Jerman pada tahun 2011, dan pada tahun 2013 menjadi Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor, Dit. Fasilitasi Ekspor dan Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri lalu pada tahun 2016 menjadi Direktur Ekspor Produk Industri Dan Pertambangan, Direktorat Ekspor Produk Industri Dan Pertambangan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri. Kini menjabat sebagai Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi sejak Februari 2017.

Born in Padang, Indonesia in 1961. He obtained a degree from the University of Lambung Mangkurat then a master’s degree at Trisakti University. He started his career as the Head of ITPC in Budapest Hungary in 2008 and served as a Trade Attaché in Berlin Germany in 2011, and in 2013 he served as the Director of Facilitation for Export and Import of the Directorate of Facilitation of Export and Import Directorate General of Foreign Trade. In 2016, he served as the Director of Export of Industrial and Mining Products of the Directorate of Export of Industrial and Mining Products of the Directorate General of Foreign Trade. Now he is serving as the Secretary of the Commodity Futures Trading Regulatory Agency since February 2017.

PROFIL MANAJEMENTHE MANAGEMENT PROFILE

Page 29: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 27

PBK

SRG

PLK

M. Syist, SH, MH.Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan

Head of Legislation and Enforcement Bureau

Lahir di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat pada tahun 1961. Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Hukum pada Universitas Muhammadiyah Jakarta pada tahun 1988 dan melanjutkan program studi Pasca Sarjana pada Universitas Muhammadiyah Jakarta dan memperoleh gelar Master (S2) Ilmu Hukum Ekonomi pada tahun 2003. Sebelum menjabat sebagai Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Bappebti pada tahun 2018 beliau menjabat sebagai Kepala Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan pada tahun 2016.

He was Born in Sumbawa Besar, West Nusa Tenggara in 1961. He Obtained a Bachelor of Law at the University Muhammadiyah Jakarta in 1988 and continued the Postgraduate study program at Muhammadiyah University Jakarta and obtained his Master’s degree in Economic Law in 2003. Before serving as Head of the Bureau Regulations and Enforcement of CoFTRA in 2018 he served as Head of the Legal Bureau Secretariat General of the Ministry of Trade in 2016.

Drs. Sahudi, MM.Kepala Biro Pembinaan Dan Pengembangan Pasar

Head of Market Assistance and Development BureauLahir di Jakarta tahun 1961. Memperoleh gelar Sarjana pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Jakarta tahun 1989. Pada tahun 2006 beliau menyelesaikan program studi Pascasarjana Magister Manajemen dalam bidang Manajemen Pemasaran pada Sekolah Tinggi Manajemen IMNI. Pada masa karirnya pernah mengemban tugas sebagai Kepala ITPC Jeddah, Saudi Arabia pada tahun 2008. Pada tahun 2017 dipercaya sebagai Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. Tidak lama setelah itu beliau mengemban tugas sebagai Kepala Pusat Pengkajian Perdagangan Dalam Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan. Pada tahun 2018 menjabat sebagai Sekretaris Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan dan pada bulan September 2018 menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti.

He was Born in Jakarta in 1961. He Obtained a Bachelor’s degree in Management Studies program at the Faculty of Economics, Islamic University Jakarta in 1989. In 2006 he completed his Masters in Management in the field of study Marketing Management at IMNI College of Management. During his career had carried out duties as Head ITPC Jeddah, Saudi Arabia in 2008. In 2017 he was trusted as Director of Staple Goods and Goods Important Directorate General of Domestic Trade. Not long after that he assumed the role of Head of the Center Domestic Trade Assessment Trade Assessment and Development Agency. In 2018 took office as Secretary of the Agency for the Assessment and Development of Trade and in September 2018 served as Head for Bureau for CoFTRA Market Development and Development.

Page 30: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA28

Pantas Lumban Batu, SE, MMKepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik

Head of Futures and Physical Market Surveillance BureauLahir di Pollung Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada tahun 1958. Memperoleh Gelar sarjana dari Universitas Nommensen dan pada tahun 1998 mencapai gelar master dari STIE-Internasional Golden Institute jurusan Keuangan. Beliau menjabat Kepala Biro Pasar Fisik dan Jasa dari Januari sampai Juli 2014, lalu menjabat sebagai Kepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik sejak Juli 2014 sampai dengan sekarang.

Born in Pollung, North Tapanuli, North Sumatra in 1958. His undergraduate degree was attained from Nommensen University and in 1998 he got Master degree from STIE-International Golden Institute in Finance Department. From January to July 2014 he was the Head for Bureau of Physical and Service Market. Since then he has been appointed as Head for Futures and Physical Market Surveillance Bureau.

Dra. Retno Rukmawati, M.A.Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG Dan PLK

Head of WRS and CAM Assistance and Surveillance Bureau

Lahir di Yogyakarta, pada tahun 1959. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1983 dan gelar Master of Art dari Concordia University, Montreal, Canada tahun 1993. Pada tahun 2005 menjabat sebagai Kepala Pusat Data Perdagangan, kemudian pada tahun 2009 menjabat Kepala Biro Analisis Pasar sampai dengan 2010, Beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Perniagaan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011. Bulan Februari 2011 Beliau menjabat Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis hingga Juni 2014, lalu Beliau menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan PLK sejak Juli 2014 hingga sekarang.

Born in Yogyakarta in1959. Her undergraduate degree in Economy was from Gadjah Mada University in 1983. Her Master of Art was acquired from Concordia University, Montreal, Canada in 1993. In 2005 she was the Head for Trade Data Center. In 2009 she was transferred as Head for Bureau of Market Analysis until 2010. She was also the former Head for Bureau of Commerce from 2010 to 2011. As from February to June 2014 she was the Director of Staple Goods and Strategic Goods. Now, she is the Head of WRS and CAM Assistance and Surveillance Bureau since July 2014.

Page 31: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 29

PBK

SRG

PLK

DATA PEGAWAI BAPPEBTI TAHUN 2018 BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKANBAPPEBTI EMPLOYEE DATA FOR 2018 BASED ON EDUCATION LEVEL

Kelompok JabatanPosition Group

JabatanPosition

Pendidikanlevel of education

Jumlahamount

StrukturalStructural

Eselon IEchelon I S2 1

Eselon IIEchelon II S2 5

Eselon IIIEchelon III S2 12

S1 3

Eselon IVEchelon IV S2 26

S1 12

PelaksanaExecuting

S2 8

S1 43

D3 3

JumlahTotal 113

Page 32: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA30

Kepala Bag. Program & PelaporanHead of Program & Reporting Division

Diah Sandita Arisanti, SE, MSi

SEKRETARIS BAPPEBTI

SECRETARY OF CoFTRA

Drs. NUSA EKA, MM

Kepala Bagian Perumusan Peraturan Perundang-Undangan dan Pelayanan Hukum

Head of legal Drafting andLegal Service Division

Tengku Bayu Nasrul Sjah

Kepala Bagian Penindakan Pelanggaran Administratif

Head of Administrative Offense Sanctions Division

Ambre Satria Purbawa, SE

Kepala Bag. Kerjasama dan Informasi PublikHead of Cooperation and Public Information Division

Sentot Kamaruddin, SH

Kepala Bag. Kepegawaian dan UmumHead of HR and General Affairs Division

Suhendro Asmoro, SH

Kepala Bagian Penindakan Pelanggaran Transaksi

Head of the Transaction Offense Sanction Division

Taufik, SH

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

KEPALA BAPPEBTIHEAD OF CoFTRA

Indrasari Wisnu Wardhana, S.Kom, M.Si.

KEPALA BIRO PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN

PENINDAKANHEAD OF LEGISLATION AND

ENFORCEMENT BUREAU

M. Syist, S.H.,M.H.

Page 33: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 31

PBK

SRG

PLK

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

Kepala Bagian Penguatan PBK

Head of CFT Reinforcement Division

Sri Sundayani, SE.Ak, MSi

Kepala Bagian Penguatan dan Pemberdayaan SRG

Head of WRS Reinforcement and Empowerment Division

Yuli Edi Subagio, SE, MM

Kepala Bagian Pengawasan KepatuhanHead of the Compliance Surveillance

Division

Danny Agus Setianto, SE, MSE

Kepala Bagian Pengembangan PasarHead of Market Development Division

Drs. Subagiyo, MM

Kepala Bagian Penguatan dan Pengawasan PLK

Head of CAM Reinforcement and Surveillance Division

Himawan Purwadi, SH, MM

Kepala Bagian Pengawasan Transaksi

Head of Transaction Surveillance Division

R Moch Yusuf Affandi, S.Kom, M.Si

Kepala Bagian Pengembangan Data dan Teknologi Informasi

Head of Data and Information Technology Development Division

Natalius Nainggolan, SE., M.Si

Kepala Bagian Pengawasan SRG

Head of WRS Surveillance Division

Sukardi, S.Sos

Kepala Bagian Audit

Head of Audit Division

Widiastuti, SE., MM

KEPALA BIRO PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PASAR

HEAD OF MARKET ASSISTANCE AND DEVELOPMENT BUREAU

Drs. Sahudi, MM.

KEPALA BIRO PENGAWASAN PASAR BERJANGKA DAN FISIK

HEAD OF FUTURES AND PHYSICAL MARKET SURVEILLANCE BUREAU

Pantas Lumban Batu, SE, MM

KEPALA BIRO PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SRG DAN PLK

HEAD OF WAREHOUSE RECEIPT SYSTEM AND COMMODITY

AUCTION MARKET ASSISTANCE AND SURVEILLANCE BUREAU

Dra. Retno Rukmawati, M. A.

Page 34: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA32

Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelayanan teknis, dukungan manajemen dan administratif kepada seluruh satuan unit organisasi di lingkungan Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat memiliki fungsi: Koordinasi dan penyusunan program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas; Pelaksanaan perbendaharaan dan gaji, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Akuntansi dan verifikasi anggaran, serta pengelolaan Barang Milik Negara di lingkungan Badan; Koordinasi dan pelaksanaan administrasi kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan, perlengkapan, rumah tangga, tata usaha dan perpustakaan di lingkungan Badan; dan Pelaksanaan kerjasama media, kerjasama kelembagaan dan informasi publik di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas

Secretariat has tasks of delivering technical and administrative services to organizational units within CoFTRA. To perform such duties, Secretariat has functions of: Coordinating and preparing programs, budgets, evaluating and reporting activities in Commodity Futures Trading, Warehouse Receipt Systems and Commodities Auction Markets; Performing treasury and remuneration affairs, Non-Tax Revenues (PNBP), Accounting and budget verification, and state-owned assets within the CoFTRA; Coordinating and managing personnel affairs, organization and administration, logistics, supplies, general administration and library of the CoFTRA; and Building cooperation with media, institutional partnership and public information in Commodity Futures Trading, Warehouse Receipt System and Commodity Auction Market.

Keterangan Gambar dari kiri ke kanan/ Picture Description from left to the right:1. Suhendro Asmoro, SH : (Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum) (Head of Staffing and General Affairs)2. Drs. Nusa Eka, MM : (Sekretaris Bappebti) (Secretary of CoFTRA)3. Diah Sandita Arisanti, SE, MSi : (Kepala Bagian Program dan Pelaporan) (Head of Program and Reporting Section)4. Sentot Kamaruddin, SH : (Kepala Bagian Kerjasama dan Informasi Publik) (Head of Public Information and Cooperation Division)

SEKRETARIATSECRETARIAT

Page 35: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 33

PBK

SRG

PLK

Page 36: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA34

Keterangan Gambar dari kiri ke kanan/ Picture Description from left to the right:1. Ambre Satria Purbawa, SE : (Kepala Bagian Penindakan Pelanggaran Administratif ) (Head of Administrative Offense Sanctions Division)2. Taufik, SH : (Kepala Bagian Penindakan Pelanggaran Transaksi) (Head of the Transaction Offense Sanction Division)3. M. Syist, SH, MH : (Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan penindakan) (Head of Legislation and Enforcement Bureau)4. Tengku Bayu Nasrul Sjah, LLM : (Kepala Bagian Perumusan Peraturan Perundang-Undangan dan Pelayanan Hukum) (Head of legal Drafting and Legal Service Division)

BIRO PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PENINDAKANLEGISLATION AND ENFORCEMENT BUREAU

Page 37: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 35

PBK

SRG

PLK

Mempunyai tugas mempunyai tugas melaksanakan koordinasi perumusan dan penyusunan peraturan, pemberian pelayanan hukum, Iitigasi, pemeriksaan, penyidikan dan penetapan sanksi terhadap pelanggaran administratif di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Biro Peraturan perundang-undangan dan penindakan memiliki fungsi: pelaksanaan perumusan dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan pelayanan hukum di bidang perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang, dan pasar lelang komoditas; Pelaksanaan identifikasi, pemeriksaan, penyidikan, pemberian pertimbangan hukum yang berkaiatan dengan pengenaan sanksi administratif dibidang perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas; Pelaksanaan identifikasi, pemeriksaan, penyidikan terhadap tindakan praktek-praktek perdagangan berjangka komoditi yang dilarang, praktek-praktek ilegal dan koordinasi dengan aparat penegak hukum di bidang perdagangan berjangka komoditi, serta sistem resi gudang; dan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

has task of carrying outcoordinating the formulation and formulation of regulations,providing legal services, Investigation, examinations,investigation and determination of sanctions against violationsadministration in Commodity Futures Trading,Warehouse Receipt System and Commodity Auction Market. Tocarry out these tasks, the Bureau of Regulations and legislationand enforcement has a function: implementationformulation and formulation of laws and regulationsand legal services in the trade sectorcommodity futures, warehouse receipt systems, and auction marketscommodity; Implementation of identification, inspection,investigation, granting legal considerations whichrelated to the imposition of administrative sanctionsin the field of commodity futures, systemswarehouse receipts and commodity auction markets; Implementationidentification, examination, investigation of actionscommodity futures trading practicesprohibited, illegal practices and coordination withlaw enforcement officers in the field of futures tradingcommodity, and warehouse receipt system; and implementationAdministrative and household affairs Bureau.

Page 38: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA36

BIRO PENGAWASAN PASAR BERJANGKA DAN FISIKFUTURES AND PHYSICAL MARKET SURVEILLANCE BUREAU

Keterangan Gambar dari kiri ke kanan/ Picture Description from left to the right:1. Danny Agus Setianto, SE, MSE : (Kepala Bagian Pengawasan Kepatuhan) (Head of Compliance Supervision Section)2. Widiastuti, SE, MSi : (Kepala Bagian Audit) (Head of Audit Division)3. Pantas Lumban Batu, SE, MM : (Kepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik) (Head of Futures and Physical Market Surveillance Bureau)4. R Moch Yusuf Affandi, S.Kom, M.Si : (Kepala Bagian Pengawasan Transaksi) (Head of Transaction Surveillance Division)

Page 39: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 37

PBK

SRG

PLK

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik memiliki fungsi : Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengawasan transaksi, pengawasan kepatuhan dan audit Perdagangan Berjangka Komoditi; Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan transaksi, pengawasan kepatuhan dan audit Perdagangan Berjangka Komoditi; Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan transaksi, pengawasan kepatuhan dan audit Perdagangan Berjangka Komoditi; dan Penyiapan Pelaksanaan urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga Biro.

This bureau is responsible for the formulation and performance of policies and evaluation and reporting in Commodity Futures Trading Surveillance. To perform the given tasks, the bureau has functions of: Preparing policy formulation in transaction Surveillance, compliance assurance and Commodity Futures Trading audit; Introducing policies in transaction Surveillance, compliance assurance and Commodity Futures Trading audit; Preparing evaluation and reporting of transaction Surveillance, compliance assurance and Commodity Futures Trading audit; and Implementing Administrative Affairs and internal affairs of Bureau.

Page 40: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA38

BIRO PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PASARMARKET ASSISTANCE AND DEVELOPMENT BUREAU

Keterangan Gambar dari kiri ke kanan/ Picture Description from left to the right:1. Drs. Subagiyo, MM : (Kepala Bagian Pengembangan Pasar) (Head of Market Development Section)2. Natalius Nainggolan, SE., M.Si : (Kepala Bagian Pengembangan Data dan Teknologi Informasi) (Head of Data and Information Technology Development Division)3. Sri Sundayani, SE.Ak, MSi : (Kepala Bagian Penguatan Perdagangan Berjangka Komoditi) (Head of Commodity Futures Trading Strengthening Division)4. Drs. Sahudi, MM : (Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar) (Head of Market Assistance and Development Bureau)

Page 41: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 39

PBK

SRG

PLK

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan dan pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas dan pengembangan data dan teknologi informasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar memiliki fungsi: penyiapan perumusan kebijakan di bidang penguatan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas; penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang, dan pasar lelang komoditas; penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang penguatan perdagangan berjangka komoditi dan pengembangan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas; pelaksanaan pengembangan data dan teknologi informasi di bidang penguatan perdagangan berjangka komoditi dan pengembangan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas; dan penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

The tasks assumed by this bureau include policy formulation and performance and evaluation and reporting the development and promotion of Commodity Futures trading, Warehouse Receipt System and Commodity Auction Market and data and information technology development. To perform the given tasks, this bureau has functions of: Policy preparation and formulation in strengthening commodity futures, warehouse receipt system and commodity auction market; Policy implementation in commodity futures trading enforcement, warehouse receipt system, and commodity auction market policies; Preparing evaluation and reports to strengthen CFT and develop CFT, WRS and CAM Data and information technology development strengthen CFT and develop CFT, WRS, and CAM; and Administrative affairs and internal affairs of Bureau.

Page 42: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA40

BIRO PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SISTEM RESI GUDANG DAN PASAR LELANG KOMODITASWAREHOUSE RECEIPT SYSTEM AND COMMODITY AUCTION MARKET ASSISTANCE AND SURVEILLANCE BUREAU

Keterangan Gambar dari kiri ke kanan/ Picture Description from left to the right:1. Himawan Purwadi, SH, MM : (Kepala Bagian Penguatan dan Pengawasan Pasar Lelang Komoditas) (Head of WRS Reinforcement and Empowerment Division)2. Yuli Edi Subagio, SE, MM : (Kepala Bagian Penguatan dan Pemberdayaan Sistem Resi Gudang) (Head of WRS Surveillance Division)3. Dra. Retno Rukmawati, M.A : (Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan PLK) (Head of WRS and CAM Assistance and Surveillance Bureau)4. Sukardi, S.Sos, MM : (Kepala Bagian Pengawasan Sistem Resi Gudang) (Head of CAM Reinforcement and Surveillance Division)

Page 43: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 41

PBK

SRG

PLK

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan dan pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Biro Pembinaan Dan Pengawasan Sistem Resi Gudang Dan Pasar Lelang Komoditas memiliki fungsi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penguatan, pemberdayaan dan pengawasan Sistem Resi Gudang, serta penguatan dan pengawasan Pasar Lelang Komoditas; Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan, pemberdayaan dan pengawasan Sistem Resi Gudang, serta penguatan dan pengawasan Pasar Lelang Komoditas; Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penguatan, pemberdayaan dan pengawasan Sistem Resi Gudang, serta penguatan dan pengawasan Pasar Lelang Komoditas; Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penguatan, pemberdayaan, dan pengawasan Sistem Resi Gudang, serta penguatan dan pengawasan Pasar Lelang komoditas; Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan dan pengawasan sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas; dan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

The bureau is responsible for the formulation and implementation of policies, norms, standards, procedures and criteria, technical guidance and Surveillance, and evaluation and reporting of Warehouse Receipt System and Commodity Auction Market assistance and surveillance. To carry out these tasks, the bureau has functions of: Formulating policies to strengthen, empower d supervise Warehouse Receipt System, as well as Commodity Auction Market; Preparing the policy to strengthen, empower and monitor WRS as well as CAM; Drafting norms, standards, procedures and criteria for Warehouse Receipt System and Commodity Auction Market strengthening, empowerment and Surveillance; Delivering technical guidance and Surveillance to strengthen, empower and monitor Warehouse Receipt System as well as CAM; Preparing evaluation and report on the assistance and surveillance of WRS and CAM; and Administrative affairs and internal affairs of the bureau.

Page 44: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA42

Sesuai arah kebijakan Pemerintah dan Kementerian Perdagangan serta mengacu kepada arah pembangunan dalam RPJMN 2015 − 2019 bidang perdagangan, Bappebti telah menetapkan 3 (tiga) kebijakan, yaitu:

1. Mendorong Perdagangan Berjangka Komoditi sebagai sarana lindung nilai (hedging) dan sarana pembentukan harga (price discovery) serta sebagai rujukan harga (price reference) yang menjadi acuan harga komoditi dunia;

In accordance with the policies set by the Government and the Ministry of Trade and referring to development directions in RPJMN (Medium Term National Development Plan) 2015 – 2019 for trade sector, CoFTRA has worked out 3 (three) policies as follows:1. To encourage the Commodity Futures Trading as

hedging and price discovery instrument as well as price reference for global commodity prices;

Keterangan Gambar dari kiri ke kanan:Drs. Sahudi, M.M (Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar),Drs. Nusa Eka, MM (Sekretaris Bappebti),Indrasari Wisnu Wardhana, S.Kom, M.Si (Kepala Bappebti),Dra. Retno Rukmawati, M.A. (Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan PLK),Pantas Lumban Batu, SE, MM (Kepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik),M. Syist, S.H.,M.H. (Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan).

KEBIJAKAN STRATEGIS DAN CAPAIAN KINERJA

Page 45: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 43

PBK

SRG

PLK

2. Mendorong perkembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas, sebagai sarana dan prasarana perdagangan yang menunjang sistem distribusi nasional untuk mengatasi kelangkaan stok serta disparitas dan fluktuasi harga; dan

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana penunjang perdagangan, dalam artian adalah dukungan manajemen dan operasional Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

2. To encourage the development of Warehouse Receipt System and Commodity Auction Market, as trading facilities and infrastructure to support national distribution system in dealing with stock shortages and price disparity and fluctuation; and

3. To improve supporting trading facilities and services in terms of quality and quantity, i.e. to provide management and operational supports for CoFTRA.

Picture Description from left to right: Drs. Sahudi, M.M (Head of Market Assistance and Development Bureau),Drs.Nusa Eka, MM (Secretary of CoFTRA),Indrasari Wisnu Wardhana, S.Kom, M.Si (Head of CoFTRA),Dra. Retno Rukmawati, M.A. (head of WRS and CAM Assistance and Surveillance Bureau), Pantas Lumban Batu, SE, MM (Head of Futures and Physical Market Surveillance Bureau),M. Syist, S.H.,M.H. (head of Legislation and Enforcement Bureau),

STRATEGIC POLICY AND PERFORMANCE

Page 46: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA44

No Indikator Kinerja UtamaKey performance indicators

Target 20182018 Target

Realisasi 20182018 Realization

Prosentase CapaianPercentage of Achievements

1 Pertumbuhan nilai Resi Gudang yang diterbitkan secara kumulatif The Value Growth of the Warehouse Receipts issued in a Cumulative manner

6% 19.21% 320.16%

2 Presentase kepuasan pengguna layanan dukungan teknis dan manajemen di lingkungan BappebtiSatisfaction Percentage of the user for the technical support services and management within CoFTRA

80% 85% 106.25%

3 Persentase kepatuhan pelaku usaha terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang, dan pasar lelang komoditasPercentage of businessmen compliance towards the regulations legislation in the field of trade commodity futures, warehouse receipt systems, and auction markets commodity

85% 120.43% 141.68%

4 Persentase Kepuasan pelayanan publik bidang perizinan perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang dan pasar lelang komoditasPercentage of public service satisfaction in the field of licensing commodity futures trading, warehouse receipt system and commodity auction market

80% 80.39% 100.48%

5 Pertumbuhan pengguna pasar lelang komoditasThe Growth of the Users in commodity auction market 5% 9.40% 188%

6 Pertumbuhan volume transaksi Perdagangan Berjangka KomoditiGrowth in the volume of futures trading transactions Commodity

3% 25.2% 840%

Rata-rata CapaianAverage Performance 282.76%

Tabel 1. Capaian Kinerja BAPPEBTI Tahun 2018Table 1. Performance Achievement of CoFTRA of 2018

Page 47: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 45

PBK

SRG

PLK

Capaian target indikator kinerja utama (IKU) Bappebti di Tahun 2018 secara rata-rata adalah sebesar 282,76% atau tergolong sangat baik, karena nilai rata-ratanya menunjukkan angka di atas 100%. Keberhasilan pencapaian indikator kinerja tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor utama dalam mencapai keberhasilan dimaksud. Faktor-faktor utama yang menjadi keberhasilan tersebut yaitu terlaksananya koordinasi dan kerjasama baik internal maupun eksternal, tersedianya kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia yang cukup memadai, serta penyediaan anggaran yang sudah cukup sesuai dengan beban kerja.

Dengan memperhatikan capaian kinerja di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bila dilihat dari rata-rata capaian kinerja pada Tahun 2018 yang sebesar 282,76%, Bappebti telah mencapai target yang telah ditetapkan. Keberhasilan pencapaian indikator kinerja tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor utama dalam mencapai keberhasilan dimaksud yaitu terlaksananya koordinasi dan kerjasama baik internal maupun eksternal, tersedianya kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia yang cukup memadai, serta penyediaan anggaran yang sudah sesuai dengan beban kerja.

Jika dibandingkan dengan capaian IKU di Tahun 2017, yang secara rata-rata sebesar 76,57%, maka terlihat adanya peningkatan capaian atas kinerja IKU. Peningkatan capaian itu lebih dikarenakan 6 (enam) indikator telah mencapai dan melampaui dari target yang ditetapkan pada awal Tahun 2018.

Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, maka tetap perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, serta penganggaran agar kinerja Bappebti menjadi lebih baik pada tahun-tahun mendatang.

The Achievement of the indicator main performance of CoFTRA (IKU) in 2018 the average is 282.76%or classified as very good, because of the average value indicates numbers above 100%. Success achievement of these performance indicators is inseparable of the main factors in achieving success referred to. The main factors that become success that is the implementation of coordination and cooperation both internal and external, capacity is available and adequate quality of Human Resources, as well as providing a budget that is sufficiently appropriate with workloads.

By observing the performance achievements above, the conclusion can be drawn that from the average performance in 2018 which amounted to 282.76%, CoFTRA has reached the set target. The success of achieving these performance indicators can not be separated from the main factors in achieving the success referred to the implementation of coordination and internal and external cooperation, the availability adequate capacity and quality of Human Resources adequate, and the provision of an appropriate budget with workloads.

if it was compared with the achievements of IKU in 2017, which on average is 76.57%, then the there is the increase in performance of IKU’s performance. Enhancement the achievement was more due to 6 (six) indicators already reach and exceed the target set in early 2018.

by regarding the facts above, then the continued evaluation of planning, and program implementation to be needed, as well as budgeting in order to improve the CoFTRA’s performance over the years ahead.

Page 48: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA46

Transaksi Multilateral di bidang Perdagagnan Berjangka Komoditi masih kurang likuid

PBK pada dasarnya adalah sebuah industri yang seharusnya dapat dijadikan sebagai sarana lindung nilai (hedging) para eksportir maupun importir dari adanya fluktuasi harga komoditi. Selain itu, diharapkan PBK juga dapat dijadikan sebagai sarana pembentukan harga yang efektif dan transparan sehingga harga yang ada di Bursa Berjangka dapat dimanfaatkan bagi para pemangku kepentingan (stakeholder) dan pelaku usaha dalam mencari referensi harga dan juga sebagai salah satu alternatif investasi bagi para spekulan. Namun demikian, pada kenyataannya transaksi multilateral masih jauh dari harapan karena volume transaksi dan peningkatan transaksinya masih kecil dibandingkan dengan transaksi (SPA) bilateral, meskipun sudah didukung dengan adanya peraturan Kepala Bappebti Nomor 69/Bappebti/PER/6/2009 tentang Pergerakan Pasar (Market Maker) dan kewajiban melakukan transaksi kontrak berjangka di Bursa Berjangka sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Bappebti Nomor 85/Bappebti/Per/10/2010. Perkembangan Transaksi Multilateral yang kurang memuaskan, terlihat dari peningkatan transaksi multilateral hanya sebesar 14,2%, sedangkan transaksi SPA mengalami peningkatan sebesar 27,76% dan share transaksi multilateral terhadap total transaksi PBK pada tahun 2018 hanya sebesar 17,25 yang apabila dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 3,94%.

Pemanfaatan Gudang SRG yang masih belum optimal

SRG sudah berjalan di Indonesia sejak Tahun 2008, meskipun UU mengenai SRG telah diterbitkan pada Tahun 2006 dan PP-nya pada Tahun 2007. Sampai dengan akhir Tahun 2018, pemerintah sudah membangun sebanyak 121 (seratus dua puluh satu) Gudang SRG baik melalui dana Stimulus Fiskal, APBN-P dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun demikian, sampai dengan akhir Tahun 2018 baru terdapat 88 (delapan puluh delapan) gudang SRG milik pemerintah yang telah mengimplementasikan SRG. Hal ini tentu menjadi perhatian dimana sebanyak 33 (tiga puluh tiga) gudang yang dibangun oleh pemerintah masih belum mengimplementasikan SRG dan harus segera dicari solusi pemecahannya.

Multilateral Transactions in Commodity Futures Trading is still less liquid

Commodity Futures Trading (PBK), basically is an industry that it should be used as hedging tool (hedging) exporters and importers from their existence commodity price fluctuations. In addition, PBK is also expected to be used as a means of price formation effective and transparent so that prices are on the Exchange Futures can be used for stakeholders interests (stakeholders) and businessmen in looking for reference prices and also as one investment alternatives for speculators. However, in fact multilateral transactions are still far away from expectations due to transaction volume and increase the transaction is still small compared to the transaction (SPA) bilateral, although it has been supported by there is a regulation from the Head of CoFTRA Number 69/Bappebti/PER/6/2009 concerning Market Maker and the obligation to conduct futures contract transactions on the Futures Exchange as last amended with the Regulation of the Head of CoFTRA Number 85/Bappebti/Per/10/2010. Development of Multilateral Transactions which is less satisfying, seen from the increase multilateral transactions is only 14.2%, whereas SPA transactions increased by 27.76% and share of multilateral transactions to total transactions PBK in 2018 is only 17.25 which if compared to 2017 has decreasedby 3.94%.

Utilization of WRS warehouse which is still not optimal

Warehouse Receipt System (SRG) has been running in Indonesia since 2008, even though the Law on SRG has been issued in the Year 2006 and PP in 2007. Until the end In 2018, the government has built as many 121 (one hundred and twenty one) SRG Warehouse either through Fiscal Stimulus funds, APBN-P and Special Allocation Funds (DAK). However, until the end of 2018 there are only 88 (eighty eight) SRG warehouses government property that has implemented SRG. This is certainly a concern where as many as 33 (three thirty three) warehouses built by the government are still on has not implemented SRG and must be sought immediately solution solution.

ISU STRATEGIS ORGANISASI

Page 49: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 47

PBK

SRG

PLK

Pasar lelang belum menjadi sarana pemasaran yang efektif dan efisien

Penyelenggaraan Pasar Lelang di Indonesia merupakan sebuah upaya positif dalam memajukan sektor perdagangan dan pertanian, khususnya para petani produsen yang selama ini cenderung terpinggirkan oleh mekanisme sistem perdagangan konvensional. Pasar Lelang sendiri saat ini belum menjadi sarana pemasaran yang efektif dan efisien. Hal ini dapat tercermin dari setiap penyelenggaraan Pasar Lelang, dimana pelaku transaksi (penjual/pembeli) didominasi oleh orang-orang yang sama. Selain itu komposisi penjual lebih banyak dari pembeli. Kendala lain yang dihadapi Pasar Lelang saat ini adalah Buyer/pembeli masih kesulitan menemukan Seller/Penjual yang mampu menyediakan barang yang dibutuhkan dalam skala besar. Selain beberapa kendala diatas, pelaksanaan revitalisasi pasar lelang yang belum optimal serta masih ditemui adanya gagal serah atau gagal bayar masih menjadi permasalahan yang harus segera ditindaklanjuti dalam rangka terciptanya perdagangan yang fair dan dapat dipercaya.

The auction market not yet become an effective and efficient market infrastructure

The implementation of the Auction Market in Indonesia isa positive effort to advance the sector trade and agriculture, especially farmers producers who have so far tended to be marginalized by conventional trading system mechanism. Market The auction itself is not yet a marketing tool effective and efficient. This can be reflected in each the implementation of the Auction Market, where the transaction actors (seller / buyer) is dominated by the same people. Besides the composition of the seller more than buyer. Another obstacle faced by the Auction Market at the moment this is the Buyer / buyer is still having trouble finding Seller / Seller who is able to provide goods needed on a large scale. Apart from a few obstacles above, the auction market revitalization not optimal and still fail to deliver or default is still a problem must be followed up immediately in order to create it fair and reliable trade.

ORGANIZATION STRATEGIC ISSUES

Page 50: Annual Report Bappebti...

INDUSTRI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITICommodity Futures Trading Industry

Page 51: Annual Report Bappebti...
Page 52: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA50

Perlindungan Nasabah

Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) merupakan kegiatan bisnis yang kompleks dan beresiko tinggi. Hal ini antara lain disebabkan karena adanya unsur leverage, di mana dengan penempatan dana (margin) yang kecil dapat memperoleh keuntungan yang besar atau menderita kerugian yang besar. Untuk itu, sebelum memutuskan untuk masuk atau terlibat dalam bisnis Perdagangan Berjangka ini, para pelakunya, terutama calon nasabah dan masyarakat, wajib memiliki pengetahuan yang cukup dan pemahaman yang benar tentang PBK.

Ketentuan yang paling mendasar pada saat perusahaan Pialang Berjangka mencari calon Nasabah adalah diwajibkannya Pialang Berjangka untuk terlebih dahulu mengetahui dengan baik latar belakang calon nasabah yang akan memasuki atau terlibat dalam bisnis PBK (Know Your Costumer/KYC) termasuk diantaranya sumber dana yang akan dipergunakan merupakan dana yang idle, menyampaikan Dokumen Keterangan Perusahaan kepada calon Nasabahnya, yang antara lain memuat keterangan mengenai organisasi dan kepengurusan perusahaan mereka. Pialang juga wajib menjelaskan segala risiko yang mungkin dihadapi, sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko. Apabila calon Nasabahnya memahami dan dapat menerima risiko tersebut, yang bersangkutan harus menandatangani dokumen tersebut yang menunjukkan telah dipahaminya risiko yang akan mereka hadapi dan setuju menjadi Nasabah dari Pialang tersebut. Hal yang tak kalah pentingnya adalah Pialang Berjangka wajib mengetahui latar belakang, reputasi dan kelakuan baik dari Calon pegawainya (Know Your Employee), karena pegawai merupakan ujung tombak perusahaan dalam mempromosikan kegiatannya dan atau membantu nasabah dalam memberikan saran bila diperlukan.

Amandemen UU No. 32/97 tentang PBK menjadi UU No. 10/2011 tentang Perubahan UU No. 32/97 tentang PBK antara lain didorong oleh kenyataan bahwa transaksi kontrak derivatif yang dilakukan secara bilateral atau yang dikenal dengan SPA selama beberapa tahun terakhir ini sangat mendominasi transaksi Kontrak Berjangka di Bursa. Disamping itu cakupan komoditi yang menjadi subjek Kontrak Berjangka yang diperdagangkan juga telah

Customers Protection

Commodity Futures Trading (PBK) is complex and high-risk business activities. This matter partly due to the element of leverage, at where with a small placement of funds (margin) can get a big profit or suffer big loss. Therefore, before deciding to enter or become involved in the Trading business These futures, the perpetrators, especially prospective customers and the community, must have sufficient knowledge and a correct understanding of PBK.

The most fundamental requirement that must be met by Futures Brokerage Company when looking for prospective Customers in CFT business is Know Your Customer principle (KYC). KYC includes ascertaining that the funds used is an idle fund. The brokers must provide their Company Profile Documents to prospective Customers depicting the organization and management of the firms. They must also detail all risks that may be encountered by the customers as indicated in Risk Notification Document. If the prospective Customers understand and accept such risks, they must affix their signature onto the documents certifying their understanding of the risks and agree to become the Customers of Brokers. More importantly a futures brokerage company must know the background, reputation and behavior of their prospective Employees (Know Your Employee) since Employees will be the spearheads of the firms in promoting their activities and or assisting customers with advice if necessary.

The amendment of Law No. 32/97 concerning CFT into Law No. 10/2011 concerning Amendment to Law No. 32/97 of CFT was due to the fact that derivative contract transactions in bilateral manner or also known as OTC for the last few years have been dominating the trade in the futures industry. In addition, the coverage of commodities being the subjects of Future Contract has expanded. OTC transactions in 2018 recorded nearly 82.75% of total

LANGKAH-LANGKAH STRATEGISSTRATEGIC MEASURES

INDUSTRI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Page 53: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 51

PBK

SRG

PLK

berkembang semakin luas. Transaksi SPA sepanjang tahun 2018 mencapai 82,75% dari keseluruhan transaksi yang terjadi di Bursa, sementara di tahun 2017 mencapai 82,09%. Terlihat adanya kenaikan share transaksi SPA di tahun 2018 meskipun tidak terlalu signifikan, hal ini menunjukan bahwa volume transaksi PBK masih didominasi oleh transaksi SPA, oleh karena itu perlunya insentif kepada pelaku usaha supaya lebih tertarik untuk bertransaksi kontrak multilateral.

Dengan semakin berkembangnya transaksi SPA maka dibutuhkan sistem pengawasan yang dapat untuk melawan adanya Market Fraud dan Financial Fraud didalam industri perdagangan berjangka di Indonesia. Sistem pengawasan ini merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan aplikasi SPA yang digunakan oleh masing-masing pedagang penyelenggara sehingga Bappebti dan SRO dapat melakukan kontrol dan pengawasan terhadap transaksi yang berlangsung.

Dalam melakukan pengawasan transaksi SPA Bappebti melakukan pengawasan dengan Sistem Pengawasan Tunggal. Sistem Tunggal tersebut terhubung dengan server Pedagang SPA. Di tahun 2018, Bappebti melakukan penambahan beberapa fitur penting pada Sistem Pengawasan Transaksi Tunggal Sistem Perdagangan Alternatif (SPTT-SPA) yang digunakan oleh Bappebti, Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka untuk melakukan pengawasan terhadap transaksi SPA. Penambahan fitur SPTT-SPA ini perlu dilakukan untuk mengakomodir perkembangan teknologi informasi yang telah memanfaatkan teknologi cloud computing serta upgrade engine trading dari Meta Trader 4 menjadi Meta Trader 5 yang dilakukan oleh beberapa Pedagang Penyelenggara SPA.

Peningkatan Likuiditas Pasar

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan likuiditas pasar adalah penetapan Penggerak Pasar atau market maker, kewajiban melakukan transaksi pada perdagangan multilateral dan memberi persetujuan kepada Bursa untuk menyempurnakan kontrak Berjangka yang sudah diperdagangkan.

Penggerak pasar atau market maker adalah pihak yang memasang amanat beli dan/atau amanat jual secara terus menerus selama jam perdagangan berlangsung. Pihak yang dapat menjadi Penggerak Pasar tersebut adalah Pedagang Berjangka, Penyelenggara SPA,

transactions in the Exchange. In 2017, it reached 82.09%. It appears that OTC transaction share in 2018 has increased indicating that the volume of CFT transaction was still dominated by OTC transactions. Therefore, it becomes necessary to regulate OTC to give protection and legal certainty to the public and stakeholders.

With the bolstering OTC transactions, supervisory system capable of preventing Market Fraud and Financial Fraud in the futures trading industry in Indonesia is therefore deemed necessary. This supervisory system consists of application integrated in OTC application used by traders, from which CoFTRA and SRO can control and oversee the on-going transactions.

In supervising transactions of theSPA, CoFTRA conduct supervision with the Supervision System Single. The Single System is connected with SPA Trader server. In 2018, CoFTRA did the addition of several important features to the system Single Transaction Control of the Trading System The alternative (SPTT-SPA) used by CoFTRA, Futures Exchange and Futures Clearing House for supervise SPA transactions. The addition of SPTT-SPA features needs to be done for accommodate the development of information technology who have made use of cloud computing technology and upgrade the trading engine from Meta Trader 4 to Meta Trader 5 is carried out by several traders SPA organizer.

Market Liquidity Improvement

Efforts to improve market liquidity are inclusive of setting Market Maker, requiring transactions in multilateral trading and giving approval to the Exchange to revise the traded Futures Contracts.

Market Maker is a party placing buy order and/or sell order on continual basis during trading hours. The parties qualified for Market Maker include Futures Traders, OTC Organizing Traders and Futures Brokers, which at decision of Head of CoFTRA have been assessed qualified to perform

COMODITY FUTURES TRADING INDUSTRY

Page 54: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA52

dan Pialang Berjangka yang ditetapkan oleh Kepala Bappebti dapat melakukan transaksi Kontrak Berjangka untuk rekeningnya sendiri. Penetapan pihak-pihak yang dapat menjadi Penggerak Pasar dilakukan oleh Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka. Adapun penetapan minimum bertransaksi multilateral di Bursa Berjangka oleh pemerintah dalam hal ini Bappebti dengan maksud bahwa semua pihak yang mendapatkan perizinan atau persetujuan dari Bappebti turut bertanggung jawab mengembangkan perdagangan multi lateral di Indonesia. Pihak-pihak yang diwajibkan untuk melakukan minimum transaksi multilateral di Bursa Berjangka adalah peserta SPA dan penyelenggara SPA. Peserta SPA dan Penyelenggara SPA wajib melaksanakan total transaksi paling sedikit 3.500 lot dan melaksanakan transaksi Kontrak Berjangka multilateral di bursa berjangka paling sedikit 5% (lima persen) dari total transaksinya setiap bulan. Bappebti juga telah menyetujui penyempurnaan beberapa kontrak berjangka yang diperdagangkan khususnya spesifikasi kontrak baik di Bursa Berjangka Jakarta maupun di Bursa Komoditi Derivatif Indonesia.

Pelayanan Perizinan PBK dengan Sistem Perizinan Online

Salah satu tugas pemerintah yang juga sekaligus hak dari warga adalah terselenggaranya pelayanan publik yang baik dan transparan, perizinan merupakan wujud pelayanan publik dalam tata pemerintahan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 85/M-DAG/12/2016 tentang Pelayanan Terpadu Perdagangan, untuk meningkatkan kualitas dan menjamin terciptanya pelayanan publik yang baik dan transparan di lingkungan Kementerian Perdagangan maka dibentuklah Pelayanan Terpadu Perdagangan. Pelayanan Terpadu Perdagangan adalah serangkaian kegiatan penyelenggaraan pelayanan publik berupa pelayanan perizinan dan non perizinan di lingkungan Kementerian Perdagangan yang proses pengelolaannya dilakukan dan dilayani dalam satu sistem pelayanan secara terpadu.

BAPPEBTI merupakan salah satu penyelenggara pelayanan terpadu di lingkungan Kementerian Perdagangan melalui Unit Pelayanan Terpadu Perdagangan (UPTP) II. Melalui UPTP II, BAPPEBTI melayani 16 jenis perizinan di bidang PBK dan 6 perizinan di bidang Sistem Resi Gudang (SRG).

Untuk mendukung implementasi pelayanan perizinan di UPTP II , Bappebti telah melakukan pengembangan pada Sistem Aplikasi Perizinan Online sehingga dapat menyesuaikan dengan aplikasi INATRADE yang merupakan Sistem Pelayanan Terpadu Kemendag sehingga pada tahun 2014 Bappebti telah melayani dan mewajibkan pengajuan izin secara online untuk 2 (dua)

Futures Contract transactions for their accounts. The nomination of parties qualified as Market Makers will be made by Futures Exchange and Futures Clearing House. As for minimum multilateral transactions in Futures Exchange, it will be set by the Government in this case CoFTRA to assure that all parties holding licenses or approvals of CoFTRA will also take responsible for the promotion of multilateral transactions in Indonesia. The parties required to conduct the minimum requirement for multilateral transactions in Futures Exchange will include OTC participants and OTC Organizing Traders. For OTC participants, they must carry out multilateral transactions in Futures Exchange minimum 5% of total monthly transactions or 3,500 lots per months. CoFTRA has approved the revisions of some futures contracts especially with regard to contract specifications either in Jakarta Futures Exchange or in Indonesia Commodity and Derivaties Exchange.

CFT Licensing Service with Online Licensing System

One of the tasks of the government which is at the same time the rights of citizens is to provide good and transparent public services which include licensing as a form of public service.

Regulation of the Minister of Trade (Permendag) Number 85 / M-DAG / 12/2016 concerning Integrated Trade Services mandates the establishment of a Trade Integrated Service to improve quality and ensure the creation of good and transparent public services within the Ministry of Trade. The Trade Integrated Service is a series of programs in the implementation of public services in the form of licensing and non-licensing services within the Ministry of Trade implemented in an integrated service system.

COFTRA is one of the integrated service providers within the Ministry of Trade through the Integrated Trade Service Unit (UPTP) II. Through UPTP II, COFTRA is in charge of 16 types of licenses in the field of CFT and 6 licenses in the field of Warehouse Receipt System (WRS).

To support the implementation of licensing services at UPTP II, CoFTRA has developed an online licensing application system so that it can adjust to the INATRADE application as the Ministry of Trade’s Integrated Service System. As of 2014 CoFTRA has provided and required online license applications for 2 (two) types of CFT licenses namely: Futures Broker Representative License and Futures Trader Certificate.

Page 55: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 53

PBK

SRG

PLK

jenis perizinan PBK yaitu : izin Wakil Pialang Berjangka dan Sertifikat Pedagang Berjangka.

Di tahun 2018, Bappebti melakukan pengembangan Sistem Aplikasi Perizinan Online sehingga saat ini terdapat 10 izin/persetujuan yang dapat diajukan dan diproses secara online yaitu:1. Izin Wakil Pialang Berjangka2. Sertifikat Pedagang Berjangka 3. Izin Usaha Bursa Berjangka4. Izin Usaha Lembaga Kliring Berjangka5. Izin Usaha Pialang Berjangka6. Persetujuan Pembukaan Kantor Cabang Pialang

Berjangka 7. Persetujuan Pialang PALN8. Persetujuan Bank Penyimpan Margin9. Persetujuan Pialang Peserta SPA10. Persetujuan Pialang Penyelenggara SPA

Untuk mengajukan perizinan/persetujuan melalui sistem perizinan online Bappebti, pemohon harus memiliki hak akses berupa user name dan password yang dapat diperoleh setelah melakukan registrasi pada sistem INATRADE.

Penyusunan Kebijakan Untuk Memberikan Ruang Untuk Pengembangan Usaha Inovasi Komoditi Digital

Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terus mengikuti perkembangan industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) yang dinamis terutama memberikan ruang untuk pengembangan usaha inovasi komoditi digital, dengan memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi masyarakat serta kepastian berusaha di sektor tersebut. Hal ini dilakukan dengan menginisiasi penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto (Crypto Asset) dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 119 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka.a. Penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan

Nomor 99 Tahun 2018 Tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto (Crypto Asset)Pada tanggal 20 September 2018 telah diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto (Crypto Asset), peraturan dimaksud bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam melakukan kegiatan perdagangan Aset Kripto yang saat ini tengah marak perkembangannya. Pokok pengaturan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 99 Tahun 2018, antara lain menetapkan Aset Kripto

In 2018, CoFTRA has developed the Online Licensing Application System so that there are currently 10 licenses / approvals that can be submitted and processed online, namely:1. Futures Broker Representative License2. Futures Trader Certificate3. Futures Exchange Business License4. Futures Clearing Agency Business License5. Futures Broker Business License6. Futures Broker Branch Office Opening License

7. PALN Broker Approval 8. Margin Depositor Bank Approval9. OTC Member Broker Approval10. OTC Operator Broker Approval.

To apply license/approval through CoFTRA’s online licensing system, applicants must have access rights of user name and password that will be obtained after registration to INATRADE system.

Policy of the Opportunity For the developing innovation of the Digital Commodity Busines

Ministry of Trade through the Supervisory Agency Commodity Futures Trading (CoFTRA) continues to follow the development of the Futures Trading commodity (PBK) Industry, mainly by providing space for the development of digital commodity innovation businesses, by providing certainty and legal protection for the community and business certainty in the sector the. This is done by initiating publishing Minister of Trade Regulation Number 99 Year 2018 concerning General Policy on Trade Organization Crypto Asset and Ministerial Regulations Trade Number 119 of 2018 concerning Policy General Trading Physical Digital Gold Market on the Exchange Futures.

a. The Issuance of Regulation of the Minister of Trade Number 99 of 2018 concerning General Policy Organization of Crypto Asset Futures Trading (Crypto Asset)On September 20, 2018 Minister of Trade has published Regulation Number 99 Year 2018 concerning General Organizing Policies Crypto Asset Trading. The regulation was intended to provide legal protection and legal certainty for community and businessmen in doing current Crypto Asset trading activities in the midst of its development. Basic settings in the Regulation of the Minister of Trade No. 99 In 2018, among others, to establish Crypto Assets as Commodities that can be used as commodities Futures Contract subjects traded at Futures Exchange. Previously Crypto Assets by banks

Page 56: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA54

ditetapkan sebagai Komoditi yang dapat dijadikan Subjek Kontrak Berjangka yang diperdagangkan di Bursa Berjangka. Sebelumnya Aset Kripto oleh bank Indonesia telah dilarang sebagai lat pembayaran. Pengaturan lain dalam Peraturan Menteri dimaksud yakni pendelegasian kewenangan kepada Bappebti terkait penetapan Aset Kripto (Crypto Asset) serta pembinaan, pengawasan dan pengembangannya yang nantinya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

b. Penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 119 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa BerjangkaSaat ini perdagangan emas yang perdagangannya dilakukan secara digital telah berkembang luas di masyarakat. Namun demikian terdapat praktik-praktik kurang sehat yang dilakukan oleh pelaku usaha, yang mana memperjualbelikan emas tanpa disertai keberadaan emasnya secara fisik. Untuk itu, dalam rangka memberikan kepastian hukum, perlindungan konsumen, menciptakan sarana berinvestasi yang mudah, aman dan terjangkau bagi masyarakat, serta memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan kegiatan usaha perdagangan fisik emas yang dilakukan secara digital perlu melakukan pengaturan mengenai kebijakan umum penyelenggaraan pasar fisik komoditi emas digital di Bursa Berjangka. Berbeda dengan perdagangan emas yang dilakukan secara konvensional peraturan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan perdagangan emas secara digital, yakni emas yang catatan kepemilikan emasnya dilakukan secara digital (elektronis).

Pokok pengaturan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 119 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka, antara lain menegaskan emas sebagai Komoditi yang dapat dijadikan Subjek Kontrak Berjangka yang diperdagangkan di Bursa Berjangka. Emas Digital wajib diperdagangkan melalui skema dan mekanisme yang aman dan bertanggung jawab yang difasilitasi oleh Bursa Berjangka. Skema perdagangan emas digital merupakan proses jual-beli emas yang kuotasinya tidak dibatasi pada satuan ukuran fisik emas secara umum. Pelaku usaha yang melakukan perdagangan Emas Digital wajib mendapatkan persetujuan dari Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi yang nantinya ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan dimaksud diatur lebih lanjut dengan Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. Selain itu Menteri juga menamanatkan pengaturan lebih lanjut mengenai skema dan mekanisme perdagangan Emas Digital yang difasilitasi oleh Bursa Berjangka serta

Indonesia has been banned as a payment instruments. Other arrangements in the Ministerial Regulation referred to namely the delegation of authority to the CoFTRA related to the determination of Crypto Asset as well as guidance, supervision and development which will be further arranged with Regulations for the Futures Trade Supervisory Agency Commodity.

b. The Issuance of Regulation of the Minister of Trade Number 119 2018 concerning General Trade Policy Digital Gold Physical Market in the Futures Exchange

At present gold trading which is done digitally has expanded widely in Public. However, there are bad practices done by businessmen, which trades gold without being accompanied by physical existence of the gold. For this reasons, legal certainty should provide the protection of the consumers, by creating a means of investing that are easy, safe and affordable for the community, and facilitating the growth and development physical gold trading business activities which done digitally need to make arrangements regarding general market administration policies physical digital gold commodity on the Futures Exchange. Differently with gold trading that conducted conventional this regulation is intended to anticipating the development of the gold trade digitally, namely gold that records of theownership is done digitally (electronically).

The principal provisions in the Regulation of the Minister of Trade No. 119 of 2018 concerning General Policy of the Digital Gold Physical Market Trading in the Futures Exchange, among others, affirm gold as a Commodity that can be used as a Futures Contract Subject traded on the Futures Exchange. Digital Gold must be traded through safe and responsible schemes and mechanisms facilitated by the Futures Exchange. Digital gold trading scheme is a process of buying and selling gold whose quotations are not limited to the physical physical unit of gold in general. Business actors that trade in Digital Gold must obtain approval from the Head of the Commodity Futures Trading Regulatory Agency, which will further stipulate the licensing provisions in accordance with the Regulations on the Commodity Futures Trading Regulatory Agency. In addition, the Minister also mandated further arrangements regarding the scheme and mechanism of Digital Gold trading which was facilitated by the Futures Exchange and its guidance, supervision and development to the Head of the Commodity Futures Trading Supervisory Agency.

Page 57: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 55

PBK

SRG

PLK

pembinaan, pengawasan, dan pengembangannya kepada Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

c. Penerbitan Peraturan Bappebti Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Izin Wakil Pialang BerjangkaMenindaklanjuti kebutuhan dan perkembangan industri perdagangan berjangka komoditi saat ini, diperlukan peningkatan sekaligus terobosan dalam pelatihan bagi profesi Wakil Pialang Berjangka (WPB). Selama ini WPB diwajibkan untuk melakukan updating sertifikat Tanda Lulus Ujian Profesi (TLUP) yang dimilikinya setelah masa berlaku berakhir. Melaui Peraturan Nomor 2 Tahun 2018, Bappebti merubah paradigma metode peningkatan kemampuan profesi WPB yang semula wajib mengikuti ujian tertulis menjadi wajib memenuhi Program Pelatihan Peningkatan Profesi Wakil Pialang Berjangka (P4WPB). Jumlah keikutsertaan WPB dalam P4WPB yaitu sebanyak 20 jam atau setara dengan 200 angka kredit dengan mekanisme berupa tatap muka atau selain tatap muka.

d. Penerbitan Peraturan Bappebti Nomor 6 sampai dengan 10 Tahun 2018 Sebagai Tindak Lanjut Dari Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 77 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Di Bidang PerdaganganBerdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 77 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Di Bidang Perdagangan maka Bappebti selaku Unit Eselon 1 di bawah Kementerian Perdagangan menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) terkait dengan proses pelayanan perizinan yang menjadi kewenangan oleh Bappebti. Pada tahun 2018 Rorundak telah menerbitkan 5 (lima) Peraturan yang berkaitan dengan bidang Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas (SRG – PLK). 5 (lima) Peraturan dimaksud sebagai berikut: ͳ Peraturan Bappebti Nomor 6 Tahun 2018 tentang

Persetujuan Lembaga Kliring dan Penjaminan Pasar Lelang Komoditas;

ͳ Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2018 tentang Persetujuan Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas;

ͳ Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2018 tentang Persetujuan Sebagai Gudang Sistem Resi Gudang;

ͳ Peraturan Bappebti Nomor 9 Tahun 2018 tentang Persetujuan Sebagai Pengelola Gudang Sistem Resi Gudang;

ͳ Peraturan Bappebti Nomor 10 Tahun 2018 tentang Persetujuan Sebagai Lembaga Penilaian Kesesuaian Sistem Resi Gudang

c. Issuance of CoFTRA Regulation Number 2 of 2018 concerning Licenses of Future Broker RepresentativesFollowing up on the needs and development of the commodity futures trading industry at this time, it is needed an increase as well as a breakthrough in training for the profession of Deputy Futures Broker (WPB). All this time, WPB is required to update its Professional Examination Pass Certificate (TLUP) after the validity period ends. Through Regulation Number 2 of 2018, Bappebti changed the paradigm of the method of increasing the ability of the WPB profession that was originally required to take a written exam to be required to fulfill the Professional Brokerage Training Improvement Program (P4WPB). The amount of WPB participation in P4WPB is 20 hours or equivalent to 200 credit points with a mechanism in the form of face-to-face or non-face-to-face meetings.

d. Issuance of CoFTRA Regulation Number 6 to 10 of 2018 As A Follow-Up To Regulation of the Minister of Trade Number 77 of 2018 concerning Licensing Services for Electronically Integrated Business in Trade

Based on Government Regulation Number 24 Year 2018 concerning Electronic Integrated Business Licensing Licensing Services, and Regulation of the Minister of Trade Number 77 Year 2018 concerning Electronic Integrated Business Licensing Services in the Field of Trade, Bappebti as Echelon 1 Unit under the Ministry of Trade prepares norms, standards, procedures and criteria (NSPK) related to the licensing service process which is the authority of Bappebti. In 2018 Rorundak issued 5 (five) Regulations relating to the Warehouse Receipt System and Commodity Auction Market (WRS - CAM). 5 (five) Regulations referred to as follows:

ͳ the CoFTRA Regulation Number 6 of 2018 concerning Approval of the Market Clearing and Guarantee Agency Commodity Auction;

ͳ The CoFTRA Regulation Number 7 of 2018 concerning Approval of Commodity Auction Market Operator;

ͳ CoFTRA Regulation Number 8 of 2018 concerning Approval as a Warehouse Receipt System;

ͳ The CoFTRA Regulation Number 9 of 2018 concerning Approval As Warehouse Receipt System Manager Warehouse;

ͳ The CoFTRA Regulation Number 10 of 2018 concerning Approval as a Conformity Assessment Agency Warehouse Receipt System

Page 58: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA56

Market Condition of Futures Trading and Derivatives

With the amendment of Law Number 32/1997 into Law No. 10 of 2011, a number of substantial revisions have been made including the nomenclatures of Commodity Future Trading, Commodity, Futures Contract, Futures Exchange, etc. The bottom lines of such amendment to Law on Commodity Futures Trading are that of assistance and surveillance. In terms of development, this regulation embraces various important elements for the promotion of futures trading such as broadening the definition of Commodities, Commodity Futures Trading and Futures Contracts on top of definitions on Derivative Contracts and Syariah Derivative Contract. There are also some regulations of Over The Counter (OTC), Futures Exchange Demutualization, Futures Trading Industry Association and Electronic Futures Trading Transaction. With such development, the definitions of several aspects have been expanded to follow the latest progress of business industry and market demands.

The institution registered in the PBK industry in the year2018 consists of: Supervisory Agency (CoFTRA ) as the authorityhighest in the field of PBK; 2 (two) Futures Exchange, namely PT BBJand PT BKDI; 2 (two) Futures Clearing Institutions, namely PTIndonesian Clearing Futures (KBI) and PT Indonesia ClearingHouse (ICH); 61 (sixty one) Futures Brokers; 121(one hundred and twenty one) Futures Traders; 18 (eighttwelve) SPA Providing Traders; 167 (one hundred and sixtwenty seven) Branch Office; 8 (eight) Depositing BanksMargin; 1647 (one thousand six hundred forty seven) DeputyFutures Broker; 1 Association, the Trade AssociationIndonesian Commodity Futures (ASPEBTINDO); and AgencyIndonesian Commodity Futures Trading Arbitration(BAKTI) which was established at the end of 2008..

Transaction activities are fostered and supervised by CoFTRAcovers Futures Contract transactions that aretraded on the Exchange (on a multilateral basis); distributionCustomer’s order to the Foreign Futures Exchange (PALN);Derivative contract transactions are traded on a basisbilaterally based on the Alternative Trading System orSPA; and organized physical trade..

Kondisi Pasar Perdagangan Berjangka dan Derivatif

Dengan adanya amandemen UU Nomor 32/1997 menjadi UU No. 10 Tahun 2011 terdapat banyak perubahan substansial yang menyangkut peristilahan seperti Perdagangan Berjangka Komoditi, Komoditi, Kontrak Berjangka, Bursa Berjangka dan lain-lain. Inti pokok dari perubahan peraturan dalam UU tentang Perdagangan Berjangka Komoditi yang baru adalah pengembangan dan pengawasan. Dari segi pengembangan, aturan tersebut mencakup berbagai elemen penting bagi pengembangan perdagangan berjangka di masa mendatang, antara lain mencakup perluasan pengertian Komoditi, Perdagangan Berjangka Komoditi, dan Kontrak Berjangka, disamping adanya pengertian tentang Kontrak Derivatif dan Kontrak Derivatif Syariah. Selain itu terdapat beberapa pengaturan baru yaitu mengenai Sistem Perdagangan Alternatif (SPA), Demutualisasi Bursa Berjangka, Asosiasi Industri Perdagangan Berjangka, dan Transaksi Perdagangan Berjangka melalui Elektronik. Dengan pengembangan tersebut terjadi perluasan pengertian dari beberapa aspek dengan tujuan agar dapat mengikuti perubahan dunia usaha dan kebutuhan pelaku pasar.

Kelembagaan yang terdaftar dalam industri PBK pada tahun 2018 terdiri dari : Badan Pengawas (Bappebti) selaku otoritas tertinggi di bidang PBK; 2 (dua) Bursa Berjangka yaitu PT BBJ dan PT BKDI; 2 (dua) Lembaga Kliring Berjangka yaitu PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan PT Indonesia Clearing House (ICH); 61 (enam puluh satu) Pialang Berjangka; 121 (seratus dua puluh satu) Pedagang Berjangka; 18 (delapan belas) Pedagang Penyelenggara SPA; 167 (seratus enam puluh tujuh) Kantor Cabang; 8 (delapan) Bank Penyimpan Margin; 1647 (seribu enam ratus empat puluh tujuh) Wakil Pialang Berjangka; 1 Asosiasi yaitu Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (ASPEBTINDO); serta Badan Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (BAKTI) yang didirikan pada akhir tahun 2008.

Kegiatan transaksi yang dibina dan diawasi Bappebti mencakup transaksi Kontrak Berjangka yang diperdagangkan di Bursa (secara multilateral); penyaluran amanat Nasabah ke Bursa Berjangka Luar Negeri (PALN); transaksi Kontrak Derivatif yang diperdagangkan secara bilateral berdasarkan Sistem Perdagangan Alternatif atau SPA; dan perdagangan fisik yang terorganisir.

PERKEMBANGAN INDUSTRI PBKCFT INDUSTRY DEVELOPMENT

Page 59: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 57

PBK

SRG

PLK

Dari segi pengembangan kontrak untuk Perdagangan Berjangka Komoditi, pada tahun 2018 terdapat 4 (empat) persetujuan kontrak baru yaitu 2 untuk kontrak berjangka (minyak mentah dan Timah) dan 2 penambahan kontrak CFD. Merujuk kepada kebutuhan pelaku pasar, terdapat 7 perubahan/revisi kontrak, 2 pembatalan kontrak atas kontrak yang sudah diajukan, serta rekomendasi update Daftar Bursa dan Kontrak Berjangka LN dalam rangka PALN.

In terms of developing contracts for tradeCommodity futures, in 2018 there are 4 (four)new contract agreements are 2 for futures contracts(crude oil and tin) and 2 additional contractsCFD. Referring to the needs of market participants, there are7 changes / revisions to the contract, 2 cancellation of the above contractcontracts that have been submitted, as well as recommendations for updatesList of LN Exchanges and Futures in orderPALN.

Page 60: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA58

Kinerja Perdagangan Berjangka Komoditi

Selama tahun 2018, volume transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) tercatat sebanyak 8,821 juta lot atau mengalami pertumbuhan sebanyak 25,20% dibanding tahun 2017. Sedangkan nilai transaksi PBK yang dibukukan sebanyak Rp 113,21 Triliun atau naik sebanyak 20,97%.

Volume transaksi PBK selama tahun 2018 yang tercatat sebanyak 8,821 juta lot terdiri dari transaksi Kontrak Berjangka (Multilateral) sebanyak 1,33 juta lot dan transaksi Kontrak Derivatif Lainnya (Bilateral/SPA) sebanyak 5,71 juta lot. Pertumbuhan tertinggi diperoleh oleh transaksi Kontrak SPA yang mengalami peningkatan sebanyak 27,76% dibanding tahun 2017, sedangkan transaksi Kontrak Berjangka (Multilateral) juga mengalami kenaikan sebanyak 14,20%. Untuk volume transaksi PBK masih didominasi oleh transaksi SPA dengan share 82,75% dan transaksi multilateral 17,25%.

Performance of Commodity Futures Trading

During 2018, the transactions volume of trade Commodity futures (PBK) were 8,821 million lot or its growth reach of 25.20% compared to 2017. While the value of the PBK transactions are recorded as much as Rp 113.21 trillion or up as much as 20.97%.

PBK transaction volume during 2018 recorded 8.821 million lots consisted of contract transactions Futures (Multilateral) 1.33 million lots and Other Derivative Contract transactions (Bilateral / SPA) 5.71 million lots. The highest growth is obtained by SPA Contract transactions that have increasedas much as 27.76% compared to 2017, meanwhile Futures (Multilateral) transactions also experienced an increase of 14.20%. For the volume of PBK transactions still dominated by SPA transactions with 82.75% share and multilateral transactions 17.25%.

Jenis Kontrak(Type of Contract)

2015 2016 2017 2018

Volume(LOT)

Volume(LOT)

Perub(Difference)

Volume(LOT)

Perub(Difference)

Volume(LOT)

Perub(Difference)

KONTRAK MULTILATERAL BBJMultilateral Contracts BBJ 700.261 882.755 26,06% 1.090.782 23,57% 1.335.815 22,46%

KONTRAK MULTILATERAL BKDIMultilateral Contracts BKDI 580.540 564.198 -2,81% 241.429 -57,21% 185.573 -23,14%

TOTAL KONTRAK MULTILATERAL (BBJ + BKDI)Total Multilateral Contracts (BBJ + BKDI) 1.280.801 1.446.953 12,97% 1.332.211 -7,93% 1.521.388 14,20%

KONTRAK SPA BBJSPA Contracts BBJ 3.604.889 4.145.962 15,01% 4.092.411 -1,29% 5.398.260 31,91%

KONTRAK SPA BKDISPA Contracts BKDI 1.704.840 1.419.305 -16,75% 1.621.557 14,25% 1.902.114 17,30%

TOTAL KONTRAK SPA (BBJ + BKDI)Total SPA Contracts (BBJ + BKDI) 5.309.729 5.565.267 4,81% 5.713.968 2,67% 7.300.374 27,76%

TOTAL VOLUME TRANSAKSI BBJTotal BBJ Transaction Volume 4.305.150 5.028.717 16,81% 5.183.193 3,07% 6.734.075 29,92%

TOTAL VOLUME TRANSAKSI BKDITotal Volume Transaksi BKDI 2.285.380 1.983.503 -13,21% 1.862.986 -6,08% 2.087.687 12,06%

TOTAL VOLUME TRANSAKSI PBKTotal CFT Transaction Volume 6.590.530 7.012.220 6,40% 7.046.179 0,48% 8.821.762 25,20%

Sumber: PT. BBJ & PT. BKDI (diolah Bappebti) / Source: JFX & ICDX (processed by CoFTRA)

Tabel 2. Volume Transaksi Perdagangan Berjangka KomoditiTable 2. Commodity Futures Trading Transaction Volume

Page 61: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 59

PBK

SRG

PLK

Berdasarkan tabel diatas, PT. Bursa Berjangka Jakarta (PT. BBJ) membukukan transaksi tertinggi selama tahun 2018 yaitu sebanyak 6,73 juta lot atau meningkat 29,92% dibanding tahun 2017. Transaksi multilateral yang tercatat di PT. BBJ sebanyak 1,335 juta lot atau meningkat 22,46%, sedangkan transaksi bilateral tercatat sebanyak 5,39 juta lot atau naik 31,91%. Untuk PT. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (PT. BKDI) membukukan transaksi pada tahun 2018 sebanyak 2,08 juta lot atau naik 12,06% dibanding tahun 2017. Transaksi multilateral yang tercatat di PT. BKDI sebanyak 0,18 juta lot atau turun 23,14%, sedangkan transaksi bilateral tercatat sebanyak 1,90 juta lot atau naik 17,30%. Dengan adanya kenaikan transaksi multilateral sebanyak 14,20% pada tahun 2018, menunjukan bahwa kinerja Bappebti untuk membuat transaksi kontrak berjangka multilateral menjadi primadona para nasabah PBK di Indonesia mulai menampakkan hasilnya.

Based on the table above, PT. Jakarta Futures Exchange (PT. BBJ) recorded the highest transaction during 2018, which was 6.73 million lots or an increase of 29.92% compared to 2017. Multilateral transactions recorded at PT. BBJ as much as 1.335 million lots or an increase of 22.46%, while bilateral transactions were recorded at 5.39 million lots or an increase of 31.91%. For PT. The Indonesian Commodity and Derivatives Exchange (PT. BKDI) posted transactions in 2018 totaling 2.08 million lots, up 12.06% compared to 2017. Multilateral transactions recorded at PT. BKDI was 0.18 million lots or down 23.14%, while bilateral transactions were recorded at 1.90 million lots or up 17.30%. 

With an increase in multilateral transactions as much as 14.20% in 2018, it shows that Bappebti’s performance in making multilateral futures contract transactions became the belle of CFT customers in Indonesia began to show results.

Page 62: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA60

Apabila dilihat dari Volume Transaksi Multilateral per Kontrak Komoditi sebagaimana tabel 3, pada tahun 2018 komoditi pertanian/perkebunan membukukan transaksi tertinggi yaitu sebanyak 802.454 lot atau naik 11,74% dibanding tahun 2017 dan komoditi metal sebanyak 705.033 lot atau naik 16,21%. Untuk komoditi pertanian/perkebunan, tahun 2018 kopi masih menjadi perhatian para investor dengan membukukan transaksi tertinggi dibanding komoditi lainnya sebanyak 513.164 lot (↑18,71%) dan selanjutnya diikuti oleh Olein sebesar 183.075 lot (↑2,5%), Kakao 62.722 lot (↑7,84%), dan CPO 36.949 lot (↓24,89%). Untuk komoditi metal masih didominasi oleh Emas yang membukukan transaksi 689.971 lot (↑16,72%) dan Timah 15.062 lot (↓3,41%).

Pada tahun 2018, pertumbuhan volume transaksi PBK meningkat sebanyak 25,20%, hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal antara lain : adanya pencabutan moratorium pembukaan kantor cabang dan meningkatnya transaksi multilateral dan bilateral yang ber underlying emas. Peningakatan transaksi kontrak berjangka emas tersebut disebabkan adanya resiko ketidakpastian global yang mengakibatkan sebagia besar investor mengalihkan investasinya ke emas dan produk-produk turunannya.

Usaha yang perlu dilakukan untuk mengembangkan industri PBK kedepannya adalah menerapkan efisiensi dan efektivitas, mengoptimalkan kegiatan sosialisasi dan edukasi, evaluasi dan pengembangan kontrak PBK, meluaskan dan mengintensifkan kerjasama, meningkatkan kuantitas dan kualitas pengawasan, serta penyempurnaan kebijakan yang dapat diterima oleh para stakeholder.

When viewed from the Multilateral Transaction Volume per Commodity Contract as table 3, in 2018 agricultural / plantation commodities recorded the highest transactions of 802,454 lots, up 11.74% compared to 2017 and metal commodities as much as 705,033 lots or up 16.21%. For agricultural / plantation commodities, in 2018 coffee is still the concern of investors by posting the highest transaction compared to other commodities of 513,164 lots (↑ 18.71%) and then followed by Olein of 183,075 lots (↑ 2.5%), Cocoa 62,722 lots (↑ 7.84%), and CPO 36,949 lots (↓ 24.89%). Metal commodities were still dominated by Gold, which recorded transactions of 689,971 lots (↑ 16.72%) and Lead 15,062 lots (↓ 3.41%).

In 2018, growth in the volume of CFT transactions will increase by 25.20%, this is likely due to several factors including: the lifting of a moratorium on the opening of branch offices and an increase in multilateral and bilateral transactions with underlying gold. The increase in gold futures contract transactions was due to the risk of global uncertainty which resulted in the majority of investors shifting their investments to gold and its derivative products.

Efforts that need to be done to develop the CFT industry in the future are applying efficiency and effectiveness, optimizing socialization and education activities, evaluating and developing CFT contracts, expanding and intensifying cooperation, increasing the quantity and quality of supervision, and improving policies that are acceptable to stakeholders.

Page 63: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 61

PBK

SRG

PLK

Jenis Kontrak(Type of Contract)

2014 2015 2016 2017 Pertumbuhan(Growth)

MULTILATERAL BBJ 700.261 882.755 1.090.782 1.335.815 22,46%AGRICULTURE 446.405 541.799 668.626 758.961 13,51%

OLE 30.056 69.305 72.901 70.939 -2,69%OLE 10 30.187 44.824 105.309 112.136 6,48%CC5 69.921 36.274 58.163 62.722 7,84%ACF 82.529 98.975 99.674 207.381 108,06%RCF 233.712 292.421 332.579 305.783 -8,06%

METAL 253.856 340.956 422.156 576.854 36,64%GOL 886 290 - - 0,00%GOL 100 40.179 66.749 76.446 153.606 100,93%GOL 250 129.023 189.333 271.510 354.490 30,56%KIE 34.081 44.779 42.963 46.328 7,83%KGE 181 2 394 0,00%KGE USD 6.505 6.591 4.330 312 -92,79%GU1TF 41.467 32.316 6.650 3.236 -51,34%KBIE - - 42 66 57,14%GU1H10 1.256 266 0,00%GG5 165 477 192 192 0,00%GG10 35 52 34 24 -29,41%GG25 - 25 6 - -100,00%GG50 12 32 3 - -100,00%GG100 66 44 19.980 18.206 -8,88%

MULTILATERAL BKDI 580.540 564.198 241.429 185.573 -23,14%AGRICULTURE 440.018 383.451 49.496 43.493 -12,13%

CPOTR 439.635 383.024 49.194 36.949 -24,89%OLEINTR 383 427 302 6.544 2066,89%

METAL 135.880 174.958 184.534 128.179 -30,54%GOLDGR 117.276 157.745 138.506 100.481 -27,45%GOLDUD 197 2.181 150,00 -93,12%GOLDID 1.746 3.971 28.216 12.486 -55,75%UBSG 35 26 37 - -100,00%TIN 13.496 12.614 15.594 15.062 -3,41%

CURRENCY - - - 1.452 -AUDUSD - - - 100 0,00%EURUSD - - - 154 0,00%GBPUSD - - - 38 0,00%NZDUSD - - - 82 0,00%USDCAD - - - 146 0,00%USDCHF - - - 372 0,00%USDJPY - - - 560 0,00%

PALN 4.642 5.789 7.399 12.449 68,25%TOTAL MULTILATERAL 1.285.443 1.452.742 1.339.610 1.533.837 14,00%

Sumber: PT. BBJ & PT. BKDI (diolah Bappebti) / Source: JFX & ICDX (processed by CoFTRA)

Tabel 3. Volume Transaksi Multilateral per Kontrak KomoditiTable 3. Multilateral Transaction Volume per Commodity Contract

Page 64: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA62

Perizinan Pelaku Usaha Perdagangan Berjangka Komoditi

Dalam rangka peningkatan pelayanan publik dalam bentuk percepatan pemrosesan izin, pada tahun 2018 Bappebti menargetkan lamanya waktu pemrosesan izin/persetujuan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) maksimal 20 (dua puluh) hari setelah dokumen dinyatakan lengkap dan benar.

Berikut adalah kegiatan pemrosesan izin/persetujuan/penetapan yang telah dilakukan Bappebti selama tahun 2018 :

a. Persetujuan Perubahan Alamat Kantor Pusat Pialang BerjangkaPada tahun 2018, telah diberikan persetujuan perubahan alamat kantor pusat Pialang Berjangka sebanyak 7 persetujuan yakni :

Commodity Futures Trading Business Licensing

In order to improve public services in the form of accelerating permit processing, in 2018 Bappebti targets the length of time for processing permits / approvals in the Commodity Futures Trading (CFT) sector a maximum of 20 (twenty) days after documents have been declared complete and correct.

Following are the permit processing / approval / stipulation activities that have been carried out by Bappebti during 2018:

a. Approval to Change of Address of Futures Broker HeadquarterIn 2018, 7 approvals to change of address of Futures Broker Headquarter were granted namely:

No PerusahaanCompany

Alamat lama & Alamat baruOld Address & New Address

Nomor Persetujuanapproval number

1 PT. ROYAL TRUST FUTURES

Alamat lama / Old Address: World Trade Center Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Jakarta Pusat.Alamat baru / New Address: Sahid Sudirman Center Lt.21 Unit D Jl. Jend. Sudirman No. 86 Jakarta Pusat

012/BAPPEBTI.4/SP-PA/12/2018

2 PT. JAVA GLOBAL FUTURESAlamat lama / Old Address: - Alamat baru / New Address: Jl. BSD Boulevard Utara, Foresta Business Loft 3 No. 18, Tangerang, Banten

011/BAPPEBTI.4/SP-PA/09/2018

3 PT. VICTORY INTERNATIONAL FUTURES

Alamat lama / Old Address: Jl. Panglima Sudirman 101 – 103 Embong Kaliasin Genteng SurabayaAlamat baru / New Address: Pakuwon Center Superblok Tunjungan City Office Building Lantai 15 Unit 5, 6, 7 Surabaya

010/BAPEBTI.4/SP-PA/07/2018

4 PT. HFX Internasional Berjangka Alamat lama / Old Address: -Alamat baru / New Address: APL Tower Lantai 16 No. TO2 Jl. Letjen S. Parman Kav. 28 Jakarta Barat

09/BAPEBTI.4/SP-PA/05/2018

5 PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA

Alamat lama / Old Address: Century Tower Lt. 12 Jl. H.R. Rasuna Said Kav X-2 Jakarta SelatanAlamat baru / New Address: AXA Tower 32th Floor Suite 02 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18 Karet Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan

08/BAPPEBTI.4/SP-PA/05/2018

6 PT. MENARA MAS FUTURES

Alamat lama / Old Address: -Alamat baru / New Address: Satrio Tower Lt. 6 Unit 8 Jl. Prof. Dr. Satrio Blok C4 No. 5 Kuningan Timur Setiabudi Jakarta Selatan

07/BAPPEBTI.4/SP-PA/05/2018

7 PT. PG Berjangka

Alamat lama / Old Address: Jl. Patimura No. 35 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.Alamat baru / New Address: Menara MTH Lantai 18 Jl. MT. Haryono Kav 23 Tebet Jakarta Selatan

05/BAPPEBTI.4/SP-PA/04/2018

Tabel 4. Persetujuan perubahan alamat kantor pusat Pialang Berjangka 2018Table 4. Approval to Change of Address of Futures Broker Headquarter in 2018

Page 65: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 63

PBK

SRG

PLK

b. Persetujuan Perubahan Nama Pialang Berjangka b. Approval to Change of Name of Futures Broker

No Nama Pialang BerjangkaFutures Broker Names

Perubahan NamaNames Change

Nomor Persetujuanapproval number

1 PT. CIMB FUTURES Semula / From: PT. CIMB Futures Menjadi / To: PT. CGS-CIMB Futures 04/BAPPEBTI.4/SP-PN/04/2018

2 PT. MAHARATU BERJANGKA Semula / From: PT. Maharatu Berjangka Menjadi / To: PT. CCAM Berjangka 02/BAPPEBTI.4/SP-PN/03/2018

3 PT. FORTIS ASIA FUTURES Semula / From: PT. Fortis Asia Futures Menjadi / To: PT. HFX Internasional Berjangka 01/BAPPEBTI.4/SP-PN/02/2018

Tabel 5. Persetujuan Perubahan Nama Pialang Berjangka 2018Table 5. Approval to Change of Name of Futures Broker in 2018

c. Pembekuan Izin Usaha Pialang c. License Suspension of Futures Broker

No TanggalDate

Pembekuan Izin UsahaLicense Suspend

Nomor PembekuanSuspend Number

1 3 Januari 2018 PT MILLENIUM PRUDENT FUTURES SK BAPPEBTI Nomor 01 Tahun 2018

2 23 Februari 2018 PT STARPEAK EQUITY FUTURES SK BAPPEBTI Nomor 03 Tahun 2018

3 5 Oktober 2018 PT EQUILIBRIUM KOMODITI BERJANGKA SK BAPPEBTI Nomor 07 Tahun 2018

4 12 November 2018 PT MILLENIUM PENATA FUTURES SK BAPPEBTI Nomor 08 Tahun 2018

Tabel 6. Pembekuan Izin Usaha Pialang Tahun 2018Table 6. License Suspension of Futures Broker year 2018

No TanggalDate

PerusahaanCompany

Nomor SKLicense Number

1 9 Januari 2018 PT DIDIMAX BERJANGKA Cabang Pontianak SK No. 5 Tahun 2018

2 9 Januari 2018 PT DIDIMAX BERJANGKA Cabang Pekanbaru SK No. 4 Tahun 2018

3 9 Januari 2018 PT DIDIMAX BERJANGKA Cabang Palembang SK No. 3 Tahun 2018

4 9 Januari 2018 PT DIDIMAX BERJANGKA Cabang Malang SK No. 2 Tahun 2018

5 9 Januari 2018 PT MIDTOU ARYACOM FUTURES Cabang Bandung SK No. 1 Tahun 2018

6 22 Januari 2018 PT ASKAP FUTURES cabang Bandung SK No. 6 Tahun 2018

7 24 Januari 2018 PT ASKAP FUTURES Cabang Pontianak SK No. 8 Tahun 2018

8 24 Januari 2018 PT INTERPAN PASIFIK FUTURES Cabang Mangga Dua Jakarta SK No. 7 Tahun 2018

9 13 Februari 2018 PT MENTARI MULIA BERJANGKA Cabang Bandung SK No. 10 Tahun 2018

10 9 Maret 2018 PT MONEX INVESTINDO FUTURES Cabang Bandung SK No. 12 Tahun 2018

11 9 Maret 2018 PT MONEX INVESTINDO FUTURES Cabang Kelapa Gading Jakarta SK No. 11 Tahun 2018

12 9 Maret 2018 PT MONEX INVESTINDO FUTURES Cabang Pontianak SK No. 10 Tahun 2018

Tabel 7. Persetujuan Penutupan Kantor Cabang Pialang Berjangka Tahun 2018Table 7. Approval for Closing Branch Office of Futures Broker 2018

d. Persetujuan Penutupan Kantor Cabang Pialang Berjangka

d. Approval for Closing of the Futures Broker Branch Office

Page 66: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA64

e. Sertifikat Pendaftaran Pedagang BerjangkaDalam rangka pemrosesan Sertifikat Pendaftaran Pedagang Berjangka, Bappebti telah menerbitkan Sertifikat Pendaftaran Pedagang Berjangka kepada Perusahaan / Perorangan sebagai berikut :

e. Futures Trader Registration CertificateIn the framework of processing Futures Trader Registration Certificates, Bappebti has issued Futures Trader Registration Certificates to Companies/Individuals as follows:

No TanggalDate

Pembekuan Izin UsahaLicense Suspend

Nomor PembekuanSuspend Number

13 28 Maret 2018 PT MILLENIUM PENATA FUTURES Cabang Purwokerto SK No. 13 Tahun 2018

14 11 Mei 2018 PT MONEX INVESTINDO FUTURES Cabang Semarang SK No. 14 Tahun 2018

15 21 Juni 2018 PT MAHADANA ASTA BERJANGKA Cabang Yogyakarta SK No. 17 Tahun 2018

16 21 Juni 2018 PT MAHADANA ASTA BERJANGKA Cabang Palembang SK No. 16 Tahun 2018

17 21 Juni 2018 PT MAHADANA ASTA BERJANGKA Cabang APL Tower Jakarta SK No. 15 Tahun 2018

18 9 Juli 2018 PT FIRST STATE FUTURES Cabang Jakarta SK No. 18 Tahun 2018

19 9 Oktober 2018 PT ASIA TRADE POINT FUTURES Cabang Solo SK No. 19 Tahun 2018

20 30 November 2018 PT INDOSUKSES FUTURES Cabang Jakarta SK No. 23 Tahun 2018

21 30 November 2018 PT INDOSUKSES FUTURES Cabang Bandung SK No. 22 Tahun 2018

22 30 November 2018 PT INDOSUKSES FUTURES Cabang Surabaya SK No. 21 Tahun 2018

23 30 November 2018 PT INDOSUKSES FUTURES Cabang Malang SK No. 20 Tahun 2018

Tabel 7. Persetujuan Penutupan Kantor Cabang Pialang Berjangka Tahun 2018Table 7. Approval for Closing Branch Office of Futures Broker 2018

No Nama Perusahaan / PeroranganCompanies / Personal Name

No. SK/Sertifikat/PersetujuanSK Number/Certification/Approval

1 PT USAHA FOREXINDO INDONESIA 0005/UPTP/SEP/8/2018

2 PT RAJAWALI RIMBA PERKASA 0006/UPTP/SEP/8/2018

3 RAJEHAN ARIQ 0007/UPTP/SEP/8/2018

4 PT MITRA DUNIA FINANSIAL 0010/UPTP/SEP/11/2018

Tabel 8. Persetujuan Penutupan Kantor Cabang Pialang Berjangka Tahun 2018Table 8. Approval for Closing Branch Office of Futures Broker 2018

Page 67: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 65

PBK

SRG

PLK

f. Penerbitan Ijin Wakil Pialang BerjangkaIjin selaku Wakil Pialang Berjangka selama tahun 2018 telah diberikan kepada 128 (seratus dua puluh delapan) Wakil Pialang dengan rincian sebagai berikut:

f. Issuance of Licensing for Futures BrokersLicenses as a Brokerage Representative during 2018 have been given to 128 (one hundred and twenty eight) Broker Representatives with the following details:

No BulanMonth

Jumlah amount

1 Januari / January 3

2 Februari / February 6

3 Maret / March 4

4 April / April 14

5 Mei / May 34

6 Juni / June 5

7 Juli / July 6

8 Agustus / August 30

9 September / September 3

10 Oktober / October 4

11 November / November 8

12 Desember / December 11

Total 128

Tabel 9. Izin Wakil Pialang Berjangka Pada Tahun 2018Table 9. Licenses of Futures Broker Representative in 2018

Page 68: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA66

Pemantauan Perkembangan Harga di Bursa dan Pengembangan Sistem Informasi Harga

Perdagangan Berjangka merupakan suatu bentuk kegiatan yang dapat dimanfaatkan dan dilakukan oleh kalangan dunia usaha sebagai sarana “lindung nilai” (hedging) yang sangat efektif untuk menunjang kemantapan strategi manajemen perusahaan dari pengaruh timbulnya risiko/kerugian yang disebabkan karena adanya fluktuasi/volatilitas harga. Selain itu perdagangan berjangka ini dapat digunakan sebagai sarana alternatif investasi bagi para pihak yang bermaksud untuk menanamkan investasi di Bursa Berjangka. Perkembangan perdagangan berjangka di berbagai negara sangat pesat dan saat ini telah menjadi salah satu infrastruktur penunjang pertumbuhan perekonomian suatu negara. Fungsi ekonomi perdagangan berjangka adalah sebagai sarana lindung nilai (hedging), pembentukan harga (price discovery) dan sebagai harga rujukan (reference of price) yang transparan yang menjadi acuan harga dunia. Dengan perdagangan berjangka tersebut, risiko yang dapat merugikan para pelaku usaha khususnya petani kecil dapat terlindungi.

Sebagai sarana pembentukan harga (price discovery) yang efektif dan transparan, informasi harga komoditas yang terbentuk dapat digunakan sebagai referensi harga bagi semua pihak yang berkepentingan. Harga yang terjadi di bursa umumnya menjadi harga acuan (reference price) dunia usaha termasuk produsen atau pengusaha kecil dan petani dalam melakukan transaksi di pasar fisik. Harga yang terbentuk di Bursa Berjangka akan selalu berubah menyesuaikan dengan perubahan informasi pasar yang terjadi, oleh karena itu Bappebti melakukan pemantauan dan pengawasan atas pergerakan harga yang terjadi di Bursa dari waktu ke waktu agar harga yang terbentuk benar-benar berdasarkan mekanisme pasar. Pemantauan dan pengawasan tersebut dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan mengamati perkembangan harga agar harga yang terjadi adalah harga yang wajar dan transparan.

Informasi harga merupakan faktor penting dalam pemasaran komoditas pertanian, mengingat perencanaan dan implementasi produksi yang tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek dan rentannya harga komoditi yang berfluktuatif karena harga komoditas pangan di pasar domestik semakin terbuka terhadap gejolak pasar. Gejolak harga komoditas dapat bersumber dari fluktuasi produksi dalam negeri, fluktuasi harga internasional, dan fluktuasi nilai tukar, sehingga hal ini secara langsung berpengaruh pada kemampuan daya saing sistem usahatani. Fluktuasi harga dapat berdampak pada resiko yang mungkin diterima oleh petani seperti turunnya harga saat musim panen.

Price Trend Monitoring at the Exchange and Price Information System Development

Futures Trading is a form of activity which can be used and done by people businessmen as a means of “hedging” which is very effective to support stability corporate management strategy from the influence of its emergencerisk / loss caused by fluctuations / price volatility. Besides this futures trading can be used as an alternative means of investment for those who intend to invest investment in the Futures Exchange. Trade developments futures in various countries are very fast and currently this has become one of the supporting infrastructure a country’s economic growth. Function futures trading economics is as hedging facilities, price formation (price discovery) and as a reference price (reference of price) that is transparent which is a reference for world prices. With these futures trading, the risks are can be detrimental to business people, especially farmers small can be protected.

As a means of price formation (price discovery) which effective and transparent, commodity price information that is formed can be used as a price reference for all interested parties. Prices that occur at exchanges are generally the reference price the business world including small producers or entrepreneurs and farmers in conducting transactions on the physical market. Prices formed on the Futures Exchange will always be change according to changes in information the market is happening, therefore CoFTRA is doing monitoring and supervision of price movements which happens on the Exchange from time to time so that prices are formed really based on market mechanisms. The monitoring and supervision is carried out with gathering information and observing developments price so that the price that occurs is a reasonable price and transparent.

The Price information is an important factor in marketing of agricultural commodities, considering planning and implementation of production which cannot be carried outin the short term and vulnerable prices commodities which fluctuate because of commodity prices food in the domestic market is increasingly open to market turmoil. Commodity price volatility can be sourced from domestic production fluctuations, price fluctuations international, and exchange rate fluctuations, so this matter directly affect the ability of power farming system competitiveness. Price fluctuations can have an impact at risks that might be accepted by farmers like falling prices during the harvest season.

Page 69: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 67

PBK

SRG

PLK

Untuk meminimalkan resiko dan membantu petani dalam pembiayaan usaha tani diperlukan alternatif tunda jual melalui Sistem Resi Gudang (SRG). Sistem Resi Gudang di Indonesia bertujuan membantu para petani, perkebunan dan pelaku usaha komoditi untuk mendapatkan alternatif pembiayaan dalam mengelola/mengembangkan usahanya, karena Resi Gudang (bukti penyimpanan komoditi di Gudang) dapat diagunkan di Bank Penjamin yang ditunjuk Bappebti untuk memperoleh pembiayaan. Untuk mendukung kegiatan ini, diperlukan sistem informasi harga yang transparan yang dapat dijadikan referensi harga bagi Pengelola Gudang dan Penyimpan barang dalam menentukan nilai komoditi yang diagunkan. Untuk meminimalisasi resiko yang mungkin diterima oleh pelaku usaha, dibutuhkan informasi harga.

Informasi harga merupakan satu syarat penting dalam pengembangan pemasaran sesuai dengan dinamika perubahan pasar yang sangat cepat. Oleh karena itu diperlukan informasi harga yang berkualitas, cepat dan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk memudahkan pelaku pasar dan masyarakat memperoleh informasi harga maka perlu dibangun sistem informasi harga yang menyajikan informasi harga beberapa komoditi. Ketersediaan akan informasi pasar tentunya tidak terlepas dari peran dan partisipasi aktif SDM yang terlibat baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Tidak kalah pentingnya juga peran teknologi informasi karena diharapkan akan mempermudah dan memperlancar arus informasi pasar. Salah satu upaya yang telah dilakukan dalam membangun informasi pasar yang lebih baik, antara lain melalui pengembangan sistem informasi pasar berbasis website.

Kegiatan pada tahun 2018 merupakan kelanjutan pelaksanaan kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Untuk kegiatan pengawasan pasar, telah dilaksanakan kegiatan Monitoring Perkembangan Data Komoditi dan Informasi Pasar.

Pada tahun 2018, Bappebti menyajikan informasi harga 15 komoditi yang tersaji dalam sistem informasi harga yakni Gabah, Beras, Beras Ketan, Kopi Robusta, Kopi Arabika, Kopi Specialty, Jagung, Rumput Laut Cottoni, Kakao, Bawang Merah, Cassiavera, Kedelai, Kelapa Sawit, Lada Putih dan Lada Hitam.

Informasi harga tersebut diperoleh melalui updating formulasi harga dan kontributor harga. Dalam memperoleh informasi untuk formulasi harga, Bappebti melakukan kunjungan ke Kantor-kantor dinas yang terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mendapatkan

Minimize risk and helping farmers in financing their farming, it is needed to postpone alternatives through the Warehouse Receipt System (SRG). Warehouse Receipt System at Indonesia aims to help farmers, plantations and commodity businesses to find alternatives financing in managing / developing his business, because of the Warehouse Receipt (proof of storage commodity in warehouse) can be collateralized in the Guarantor Bank appointed by CoFTRA to obtain financing. To support this activity, a system is needed transparent price information that can be made price reference for Warehouse and Storage Managers goods in determining the value of commodities that are pledged. To minimize the risks that may be accepted by business actors, price information is needed.

The Price information is an important requirement in marketing development in accordance with dynamics rapid market changes. Therefore quality price information is needed, fast and accurate and accountable. To facilitate market participants and the public Obtain price information then needs to be built price information system that presents price information some commodities. Availability of market information certainly not inseparable from the role and active participation HR involved both qualitatively and in a manner quantitative. No less important is the role of technology information because it is expected to simplify and facilitate the flow of market information. One attempt that has been done in building market information the better, among others through the development of the system website based market information..

Activities in 2018 was a continuation implementation of activities in previous years. For market surveillance activities, monitoring activities of Commodity Data and Information Development Market have been carried out.

In 2018, CoFTRA presented 15 price information commodity presented in the price information system viz Grain, Rice, Sticky Rice, Robusta Coffee, Arabica Coffee, Specialty Coffee, Corn, Cotton Seaweed, Cocoa, Shallots, Cassiavera, Soybeans, Palm Oil, Pepper White and Black Pepper.

The price information is obtained through updating the price formulation and price contributors. In obtaining information for price formulation, Bappebti visits relevant government offices such as the Department of Industry and Trade, the Department of Agriculture and Plantation to obtain export data and prices as well as the yields of

Page 70: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA68

Page 71: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 69

PBK

SRG

PLK

data dan harga ekspor serta hasil perkebunan komoditi yang menjadi unggulan daerah tersebut. Sedangkan untuk mendapatkan formulasi harga, Bappebti melakukan kunjungan langsung ke Asosiasi-asosiasi komoditi, petani perkebunan/produsen dan eksportir. Dari para pelaku usaha di dapat formulasi harga terkini yang kemudian dibandingkan dengan formulasi harga Bappebti dan dievaluasi untuk mendapatkan harga terkini yang reliable kemudian disebarluaskan melalui media elektronik yaitu website.

Salah satu informasi harga yang disediakan oleh Bappebti adalah melalui SMS Gateway SIHK dari para kontributor. Adapun tujuan pembentukan kontributor harga adalah untuk mendapatkan harga harian komoditi yang mencakup Gabah, Beras, Jagung, Kopi, Lada Hitam, Lada Putih dan Rumput Laut yang dapat digunakan oleh petani, pelaku SRG dan PL sebagai referensi untuk mengetahui harga komoditi apabila yang bersangkutan mau menyimpan barang di gudang SRG atau menjual komoditinya. Sementara bagi perbankan, informasi harga komoditi diharapkan dapat menjadi referensi dalam menentukan besarnya nilai pinjaman yang akan diberikan kepada petani yang mengagunkan resi gudangnya.

Kontributor harga yang berada di wilayah sentra produksi bertugas menyampaikan informasi harga secara harian ke sistem Bappebti melalui SMS. Selanjutnya, informasi harga disebarluaskan melalui website Bappebti. Informasi harga komoditi juga dapat dengan mudah diperoleh dengan mengirim SMS ke SMS Center Info Harga Bappebti. SMS request informasi harga ditulis dengan format HARGA#[NAMA_KOMODITI]#[NAMA_DAERAH] dan dikirim ke nomor 0812 1867 8000, Contoh : HARGA#BERAS#INDRAMAYU.

Pada tahun 2018, dalam melakukan formulasi harga komoditi, Bappebti melakukan kunjungan dan kerjasama dengan asosiasi komoditi, Dinas Perkebunan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memperoleh informasi dan parameter pembentuk harga. Harga yang diperoleh kemudian diinformasikan dan ditayangkan melalui media cetak dan elektronik. Reliabilitas harga diperoleh melalui metodologi pengambilan data dari para pelaku komoditi baik petani, perkebunan swasta, eksportir, Dinas yang menangani Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Perkebunan di tingkat propinsi dan kabupaten. Data yang didapat kemudian dibandingkan dengan harga yang tersedia di aplikasi sistem ini dan dengan harga yang terjadi di Bursa luar negeri agar hasilnya berupa data informasi harga yang layak menjadi referensi harga yang mendukung kegiatan Resi Gudang.

Di tahun-tahun mendatang, jumlah cakupan komoditi dan daerah dalam Sistem Informasi Harga ini akan diupayakan untuk terus ditambah sesuai dengan kebutuhan para pelaku pasar dalam rangka menunjang pelaksanaan dan pengembangan Perdagangan Berjangka, Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang.

commodity commodities that are superior to the region. Meanwhile, to get the price formulation, Bappebti paid a direct visit to commodity associations, estate farmers / producers and exporters. Business actors can get the latest price formulation which is then compared to the Bappebti price formulation and evaluated to get the latest reliable prices and then disseminated through electronic media, namely the website.

One of the price information provided by Bappebti is through the SIHK SMS Gateway from contributors. The purpose of forming a price contributor is to get the daily price of the commodity which includes Grain, Rice, Corn, Coffee, Black Pepper, White Pepper and Seaweed that can be used by farmers, SRG and PL actors as a reference to find out the price of the commodity if the person concerned wants to save goods in the SRG warehouse or selling their commodities. While for banks, commodity price information is expected to be a reference in determining the amount of the loan to be given to farmers who collateralize their warehouse receipts.

Price contributor in the production center area is in charge of delivering price information on a daily basis to the Bappebti system via SMS. Furthermore, price information is disseminated through the Bappebti website. Commodity price information can also be easily obtained by sending an SMS to the Bappebti Price Info SMS Center. The SMS request for price information is written in the format PRICE#[NAME_COMMODITY] # [NAME_REGION] and sent to number 0812 1867 8000, Example: PRICE # RICE # INDRAMAYU.

In 2018, in formulating commodity prices, CoFTRA visited and collaborated with commodity associations, the Plantation Service and the Industry and Trade Service to obtain information and price-forming parameters. The price obtained is then informed and displayed through print and electronic media. Price reliability is obtained through the methodology of data collection from commodity players, farmers, private plantations, exporters, the Office that handles Trade and Industry and the Office of Plantation at the provincial and district levels. The data obtained is then compared with prices available in the application of this system and with prices that occur in foreign exchanges so that the results in the form of price information that is worthy of being a price reference that supports the warehouse receipt activities.

In the coming years, the amount of commodity and regional coverage in this Price Information System will continue to be increased in accordance with the needs of market participants in order to support the implementation and development of the Futures Trading, Warehouse Receipt System and Auction Market.

Page 72: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA70

Pengembangan Kontrak Berjangka

Indonesia merupakan negara penghasil beberapa komoditi yang memiliki daya saing di pasar internasional baik untuk sektor pertanian, perkebunan maupun pertambangan. Atas dasar tersebut, Industri Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi acuan harga dunia, mengingat Indonesia sebagai produsen dan pemasok utama dunia sejumlah komoditi seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO), karet, kopi, lada, emas, serta timah. Namun potensi tersebut belum sepenuhnya optimal dikembangkan, karena masih banyak komoditi andalan ekspor yang belum menjadi subjek kontrak berjangka di Bursa Berjangka.

Untuk itu diperlukan adanya upaya yang sungguh-sungguh, antara lain melalui pengembangan kontrak berjangka komoditas baru dan secara inovatif merancang dan memodifikasi kontrak berjangka turunannya yang diperdagangkan di Bursa maupun di pasar fisik yang terorganisir. Dengan adanya kontrak berjangka yang inovatif diharapkan, fungsi bursa yang sangat strategis, dalam rangka penyediaan sarana demi terselenggaranya transaksi perdagangan berjangka, benar-benar dapat dirasakan manfaatnya bagi pelaku usaha dan Indonesia dapat menjadi referensi harga komoditi primer dunia seperti yang dicita-citakan selama ini.

Dari segi pengembangan kontrak Perdagangan Berjangka Komoditi, pada tahun 2018 terdapat persetujuan kontrak baru, persetujuan untuk perubahan kontrak dan persetujuan atas pembatalan kontrak. Ketiga jenis persetujuan tersebut diberikan dalam rangka peningkatan kinerja kontrak berjangka di Bursa. Persetujuan tersebut terdiri dari :a. Kontrak baru

• Persetujuan Kontrak Berjangka mintak mentah (Crude Oil) PT. BKDI;

• Persetujuan kontrak berjangka timah PT. BKDI;• Persetujuan penambahan kontrak CFD indeks kurs

IDR 12.000 PT. BKDI;• Persetujuan penambahan kontrak CFD single

Stock kurs IDR 12.000 PT. BKDI;b. Perubahan

• Persetujuan perubahan trading code CFD Single Stock PT. BKDI;

• Persetujuan Perubahan Kontrak Gulir Harian Emas Rupiah (GOLDID) PT. BKDI;

• Persetujuan Perubahan Kontrak Mata Uang Asing PT. BKDI;

• Persetujuan Perubahan Kontrak Gulir Harian Emas US Dollar (GOLDUD) PT. BKDI;

• Persetujuan Perubahan Jam Perdagangan Kontrak CFD Komoditi PT. BKDI;

• Persetujuan Perubahan Jam Perdagangan Kontrak CFD Mata Uang Asing PT. BKDI;

• Persetujuan Perubahan Kontrak Gulir Harian mata uang asing, GOLDID dan GOLDUD PT. BKDI

Futures Contract Development

Indonesia produces several highly competitive commodities in international markets from agriculture, plantation sector or mining sector. In light of that, Commodity Futures Trading Industry in Indonesia has great potential as reference of price around the world. Considering the fact that Indonesia is the leading producer and supplier of some primary commodities to the world such as Crude Palm Oil (CPO), rubber, coffee, pepper, gold and tin. However, such potentials are not optimally exploited. Many of these export commodities is yet to become the subjects of futures contracts in Futures Exchange.

Therefore, serious efforts are needed, including the development of new commodity futures contracts and developing and modifying futures contracts traded on the Futures Exchange, as well as in organized physical markets. With an innovative futures contract, the strategic role of the futures exchange in providing facilities for the implementation of futures trading transactions, can be beneficial for business actors. In the long run, Indonesian commodities can be the price reference to the world.

From the View of developing futures trading contracts Commodity, in 2018 there was an agreement new contracts, approvals for contract changes and approval of contract cancellation. Third type the approval was given in the context of improvement performance of futures contracts on the Exchange. The agreement consists of :

a. New contract• Approval of crude oil futures contracts (Crude Oil) PT.

BKDI;• Approval of PT. BKDI;• Approval for the addition of a currency index CFD

contract IDR 12,000 PT. BKDI;• Approval for adding a single Stock CFD contract IDR

12,000 exchange rate of PT. BKDI;b. Amendment

• Approval for amendment to the Single CFD trading code Stock of PT. BKDI;

• Approval of Amendment to the Daily Gold Scroll Contract Rupiah (GOLDID) PT. BKDI;

• Approval of amendment in Foreign Currency Contracts of PT. BKDI;

• Approval of Amendment to the Daily Gold Scroll Contract US Dollar (GOLDUD) PT. BKDI;

• Approval of amendment Contract Trading Hours Commodity CFD of PT. BKDI;

• Approval of amendment Contract Trading Hours Foreign Currency CFD of PT. BKDI;

• Approval of amendment to Currency Daily Scroll Contract foreign money, GOLDID and GOLDUD PT. BKDI

Page 73: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 71

PBK

SRG

PLK

c. Pembatalan• Pembatalan Persetujuan Kontrak Berjangka Emas

PAMP (PAMPGRID dan PAMPKGUD) PT. BKDI;• Pembatalan Persetujuan Kontrak Berkala Emas UBS

PT. BKDI.Pada November 2018, telah disampaikan rekomendasi perubahan Peraturan Kepala Bappebti Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penetapan Daftar Bursa dan Kontrak Berjangka LN dalam rangka PALN.

c. Cancellation• Cancellation of the Gold Futures Contract Approval

PAMP (PAMPGRID and PAMPKGUD) PT. BKDI;• Cancellation of Gold Periodic Contract Agreement

UBS PT. BKDI.In November 2018, recommendations were made changes to the Regulation of the Head of CoFTRA Number 12 Year 2017 concerning the Establishment of Exchange and Contract Lists LN futures in the PALN framework.

Page 74: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA72

Technical Communication Forum for Compliance Oversight of CFT Stakeholders

This activity is in the form of a communication forum between CoFTRA with Businessmen by conducting evaluations for support the success of the Actor’s Compliance Oversight Business PBK so far. During Fiscal Year 2018 CoFTRA has implemented all FKT programs in April 2018 in Yogyakarta and November 2018 in Medan.

Compliance in Financial Statements Submission and Minimum Financial Requirements

The PBK industry is an activity that has a level profitability and high risk (high risk and high return) so financial integrity is neededwhich must be fulfilled by the perpetratorsPBK business. In order to improve supervision financial integrity, development has been carried outfor the electronic financial reporting system for business actors (e-reporting) specifically related to monitoring for fulfilling a 70% margin placement onFutures Clearing Institution supervised by the Institution Futures Clearing and CoFTRA are in accordance with the Head RegulationCoFTRA Number 117 / BAPPEBTI / 03/2015 and Circular Head of CoFTRA Number 155 / BAPPEBTI / SE / 08/2016.Nevertheless, all efforts have been madeit must also be supported by adequate sources human resources who have good competencies relatedwith the supervision of the PBK so that results can be realized optimal supervision of CPB, especially from the sidefinancial integrity possessed by PBK business actors.Number of PBK business operators whose activities are evaluated and Financial Reporting. 69 companies and for its realization reached 66 companies orgave an achievement of 95.65% of the performance of the Bureau Futures and Physical Market Supervision.

As for the Achievement of the number of PBK businessmen evaluated its activities and Financial Reporting based on the achievements of 2 (two) main activities namely the compliance activities of the Director’s Report Compliance with Futures Brokers with an average achievement in 2018 there were 60 companies and activities Analysis and Verification of Financial Statements of PBK Business Actors with an average performance of 75 companies. Following targets and achievements related to evaluation of activities and Reporting Finance of PBK business actors from 2015 to 2018.

Forum Komunikasi Teknis Pengawasan Kepatuhan Kegiatan Pelaku Usaha PBK

Kegiatan ini berupa forum komunikasi antara Bappebti dengan Pelaku Usaha dengan melakukan evaluasi untuk mendukung keberhasilan Pengawasan Kepatuhan Pelaku Usaha PBK selama ini. Selama Tahun Anggaran 2018 Bappebti telah melaksanakan seluruh program FKT pada bulan April 2018 di Yogyakarta dan bulan November 2018 di Medan.

Kepatuhan dalam Penyampaian Laporan Keuangan dan Persyaratan Keuangan Minimum

Industri PBK merupakan kegiatan yang memiliki tingkat profitabilitas dan resiko yang tinggi (high risk and high return) sehingga diperlukan adanya integritas keuangan yang tinggi yang wajib dipenuhi oleh para pelaku usaha PBK. Dalam rangka meningkatkan pengawasan intergritas keuangan, telah dilakukan pengembangan atas sistem pelaporan keuangan secara elektronik bagi pelaku usaha (e-reporting) khususnya terkait pemantauan atas pemenuhan penempatan margin sebesar 70% pada Lembaga Kliring Berjangka yang diawasi oleh Lembaga Kliring Berjangka dan Bappebti sesuai Peraturan Kepala Bappebti Nomor 117/BAPPEBTI/03/2015 dan Surat Edaran Kepala Bappebti Nomor 155/BAPPEBTI/SE/08/2016. Namun demikian, semua upaya yang telah dilakukan tersebut harus juga didukung dengan kecukupan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang baik terkait dengan pengawasan PBK sehingga dapat terwujud hasil pengawasan atas PBK yang optimal, khususnya dari sisi integritas keuangan yang dimiliki oleh pelaku usaha PBK. Jumlah pelaku usaha PBK yang dievaluasi kegiatannya dan Pelaporan Keuangannya.sebanyak 69 perusahaan dan untuk realisasinya mencapai 66 perusahaan atau memberikan capaian sebesar 95,65% terhadap kinerja Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik.

Adapun Pencapaian Jumlah pelaku usaha PBK yang dievaluasi kegiatannya dan Pelaporan Keuangannya berdasarkan pada capaian 2 (dua) kegiatan utama yaitu kegiatan pengawasan kepatuhan Laporan Direktur Kepatuhan Pialang Berjangka yang rata-rata capaiannya pada tahun 2018 sebanyak 60 perusahaan dan kegiatan Analisa dan Verifikasi Laporan Keuangan Pelaku Usaha PBK yang rata-rata capaiannya sebanyak 75 perusahaan. Berikut target dan capaian terkait evaluasi kegiatan dan Pelaporan Keuangan pelaku usaha PBK dari tahun 2015 s.d 2018.

AKTIVITAS PEMBINAAN DAN PENGAWASANASSISTANCE & SURVEILLANCE ACTIVITIES

Page 75: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 73

PBK

SRG

PLK

In 2017 achievements for the evaluation indicators Financial Activity and Reporting of PBK businessmen, In 2016 that is 95.65% when it was compared to the 2018 there was an increase of 9.48%. This decrease was due to the presence of businessmen (company) which temporarily stops their activities as well as businessmen who are under sanctions freezing thus reduced the number of companies, evaluated financial reporting and its activities.

Pada tahun 2017 capaian untuk indikator evaluasi kegiatan dan Pelaporan Keuangan pelaku usaha PBK Tahun 2016 yaitu 95,65% jika dibandingkan dengan tahun 2018 maka terjadi kenaikan capaian sebesar 9,48%. Penurunan ini disebabkan karena adanya pelaku usaha (perusahaan) yang menghentikan kegiatan sementara kegiatannya serta pelaku usaha yang dikenakan sanksi pembekuan sehingga mengakibatkan jumlah perusahaan yang dievaluasi pelaporan keuangan dan kegiatannya menjadi berkurang.

No TahunYear

TargetLap Keg

TargetLap Keu

CapaianAchievements

Lap Keg

CapaianAchievements

Lap Keu

Rata-Rata Prosentase CapaianAverage Percentage of Achievements

1. 2015 57 perusahaan /Companies

72 Perusahaan /Companies 126,3%

2. 2016 62 perusahaan /Companies

81 Perusahaan /Companies 130,64%

3. 2017 69 perusahaan /Companies

66 perusahaan /Companies 95,65%

4. 2018 78 perusahaan /Companies

82 perusahaan /Companies 105,13%

Keterangan/ information:Lap Keg : Kepatuhan penyampaian laporan kegiatan pelaku usaha PBK / Compliance submission of activity reports for CFT stakeholdersLap Keu : Kepatuhan penyampaian laporan keuangan Pialang Berjangka / Compliance submission of Futures Broker financial reportsSumber Data / Source: Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik, 2018

Tabel 10. Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan Keuangan Pelaku Usaha PBKTable 10. Evaluation of activity and Financial Reporting of CFT stakeholders

Page 76: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA74

1. Mandatory Financial Statement Submission:a. Futures Brokers must submit financial statements in

electronic way using e-reporting application.

b. The financial statements to be reported via e-reporting application will include daily, monthly and quarterly financial reports.

c. For annual financial report, it must be audited by Public Accountant Office registered in Indonesian Public Accountant Institute (IAPI) and submitted to CoFTRA in hardcopy version.

d. Any late submission of financial statements by Futures Brokers, Futures Exchange and Futures Clearing House will be liable for administrative penalty as established in Government Regulation No. 49 of 2014. In addition, special for OTC Organizing Traders, they will be liable for administrative penalty as prescribed in Government Regulation No. 49 of 2014 in question that will take into effect for late submission of annual financial statements audited by Public Accountant Office. This is in conformity with Circular Letter of Head of CoFTRA Number 177/CoFTRA/SE/12/2015 of 18 December 2015 concerning Mandatory Annual Financial Statement Submission for Over The Counter (OTC) Organizers.

1. Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan:a. Mewajibkan kepada Pialang Berjangka untuk

menyampaikan laporan keuangan secara elektronik melalui aplikasi e-reporting.

b. Laporan keuangan yang wajib disampaikan melalui aplikasi e-reporting tersebut meliputi laporan keuangan harian, bulanan, dan triwulan.

c. Sementara laporan keuangan tahunan wajib disampaikan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan disampaikan ke Bappebti berupa hardcopy.

d. Keterlambatan atas penyampaian laporan keuangan Pialang Berjangka, Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka, dikenai denda administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2014. Selain itu, khusus untuk Penyelenggara SPA dikenai sanksi denda administratif sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2014 tersebut, yang mulai berlaku untuk keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Hal ini berdasarkan Surat Edaran Kepala Bappebti Nomor: 177/BAPPEBTI/SE/12/2015 tanggal 18 Desember 2015 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Penyelenggara Sistem Perdagangan Alternatif.

Page 77: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 75

PBK

SRG

PLK

2. Minimum Financial Requirements: In addition, pursuant to Government Regulation No. 49 of 2014, a certain paid-up capital threshold for Futures Exchange and Futures Clearing House has been set at Rp100 billion respectively, for which they must make adjustment accordingly no later than 1 (one) year as from the introduction of this Government Regulation on 30 June 2014.

3. Timely Monthly Financial Statement Submission

From the evaluation, the percentage of Futures Brokers submitting monthly financial statements timely in 2018 is to reach 95,26%. It depicts that in 2018 compliance of Futures Brokers in submissing monhly financial statements is relatively good with late submission only 4,74%.

2. Persyaratan Keuangan Minimum:Selain itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2014, telah ditetapkan nilai modal disetor Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka masing-masing sebesar Rp100 miliar dan diberikan waktu untuk melakukan penyesuaian paling lambat selama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini diberlakukan pada 30 Juni 2014.

3. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan BulananDari hasil evaluasi, persentase Pialang Berjangka yang menyampaikan Laporan Keuangan Bulanannya tepat waktu selama tahun 2018 tercatat sebesar 95,26%. Hal ini menggambarkan bahwa selama tahun 2018 kepatuhan Pialang Berjangka dalam menyampaikan laporan keuangan bulanan dapat dikatakan sangat baik karena tingkat keterlambatan hanya sebesar 4,74%.

BulanMonth

Tepat WaktuPunctual

TerlambatTardy

Tidak MelaporkanDid not Report

KepatuhanSubmission

JanuariJanuary 56 3 1 93,33%

PebruariFebruary 57 1 1 96,61%

MaretMarch 57 1 1 96,61%

AprilApril 56 2 2 93,33%

MeiMay 54 5 1 90,00%

JuniJune 58 2 0 96,67%

JuliJuly 58 3 0 95,08%

AgustusAugust 61 0 1 98,39%

SeptemberSeptember 59 2 1 95,16%

OktoberOctober 59 2 0 96,72%

NopemberNovember 58 2 0 96,67%

DesemberDecember 57 3 0 95,00%

Rata-rata / Average 57,50 2,17 0,67 95,26%

Tabel 14. Rekapitulasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Bulanan Tahun 2018Table 14. Recapitulation of Fulfillment of Adjusted Net Capital of Futures Broker in 2018

Page 78: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA76

4. Compliance of Monthly Net Adjusted Capital (NAC) ValuesAccording to the Regulation of Head of CoFTRA Number 106/ BAPPEBTI/PER/10/2013 concerning Mandatory Financial Reporting and Requirements for Net Adjusted Capital (NAC) for Futures Brokers, these Futures Brokers are required to maintain their Net Adjusted Capital (NAC) at the absolute value or 10% of total Customer funds managed, which one is larger. According to the evaluation, NAC values can be differentiated into 3 groups, i.e.: NAC as per Regulation, NAC at initial warning, and NAC below the line.

Evaluation to Futures Brokers’ Monthly NAC values concludes that Futures Brokers with values of NAC as per Regulation in 2018 reach 94.76%. This reflects an increase from 2017 recording 94.12%. The highest NAC adequacy in 2018 is found in November and December at 100% and the lowest is detected in June at 88.33%.

5. Timely Quarterly Financial Statements Submission

According to the Regulation of Head of CoFTRA Number: 106/ BAPPEBTI/PER/10/2013 concerning Mandatory Financial Reporting and Requirements for Net Adjusted Capital (NAC) for Futures Brokers, these Futures Brokers must submit Quarterly Financial Statements to CoFTRA no later than 45 (fourty five) days from the last financial reporting period.

4. Pemenuhan Nilai Modal Bersih Disesuaikan BulananSesuai dengan Peraturan Kepala Bappebti nomor 106/BAPPEBTI/PER/10/2013 tentang Kewajiban Pelaporan Keuangan dan Ketentuan Modal Bersih Disesuaikan Bagi Pialang Berjangka, Pialang Berjangka diwajibkan untuk mempertahankan nilai Modal Bersih Disesuaikan (MBD) dengan nilai mana yang terbesar antara nilai absolut atau 10% dari total dana Nasabah yang dikelolanya. Berdasarkan hasil evaluasi, nilai MBD tersebut dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: MBD sesuai ketentuan, MBD pada peringatan dini, dan MBD di bawah ketentuan.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap nilai MBD Pialang Berjangka Bulanan dapat disimpulkan bahwa Pialang Berjangka yang memiliki nilai MBD sesuai ketentuan pada tahun 2018 sebesar 94,76%. Hal ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tingkat kecukupan MBD tahun 2017 sebesar 94,12%. Persentase kecukupan MBD tertinggi pada tahun 2018 terjadi pada periode bulan Oktober dan November 2018 yaitu sebesar 100,00%, sedangkan persentase kecukupan MBD terendah tercatat pada periode bulan Juni 2018 yaitu sebesar 88,33%.

5. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan TriwulananSesuai Peraturan Kepala Bappebti nomor 106/BAPPEBTI/PER/10/2013 tentang Kewajiban Pelaporan Keuangan dan Ketentuan Modal Bersih Disesuaikan Bagi Pialang Berjangka, Pialang Berjangka wajib menyampaikan Laporan Keuangan triwulanan kepada Bappebti dengan paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sejak periode pelaporan

BulanMonth

Tepat WaktuPunctual

TerlambatTardy

Tidak MelaporkanDid not Report

KepatuhanSubmission

%

Januari / January 56 2 2 93,33%

Februari / February 55 1 3 93,22%

Maret / March 57 1 1 96,61%

April / April 58 1 1 96,67%

Mei / May 55 2 3 91,67%

Juni / June 53 5 2 88,33%

Juli / July 58 2 1 95,08%

Agustus / August 58 2 2 93,55%

September / September 57 2 3 91,94%

Oktober / October 59 2 0 96,72%

November / November 60 0 0 100,00%

Desember* / December* 60 0 0 100,00%

Rata-rata / Average 57,17 1,67 1,50 94,76%

* Masih dalam proses review dan evaluasi / *Still in the process of review and evaluation

Tabel 11. Rekapitulasi Pemenuhan Modal Bersih Disesuaikan Bulanan Pialang Berjangka Tahun 2018Table 11. Recapitulation of Fulfillment of Adjusted Net Capital of Futures Broker in 2018

Page 79: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 77

PBK

SRG

PLK

Evaluation to compliance in Quarterly Financial Statement Submission by Futures Brokers in 2017 (Quarter I – IV) shows that 96.27% Futures Brokers send their financial statements punctually. It indicated excellent performance. The late submission was only 3.73%. In 2018, it is reported that all Futures Brokers submit their financial statements (none fails to submit their financial statements).

6. Requirements of Quarterly Net Adjusted Capital (NAC)Net Adjusted Capital (NAC) is a minimum financial requirement for Futures Brokers to indicate their adjusted net working capital, i.e. the difference of current assets (after adjustment) and total liabilities (according to futures trading regulation). Thus, the reported working capital will reflect the genuine current assets. Number of Futures Brokers complying with NAC requirements during Quarter I – IV is to reach 94.22% with the highest percentage found in quarter IV at 100% and the lowest in quarter II at 88,33%. Information on Net Adjusted Capital (NAC) in Quarter I – IV 2018 is illustrated in Table 13.

keuangan berakhir. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kepatuhan penyampaian Laporan Keuangan Triwulanan Pialang Berjangka sepanjang tahun 2018 (Triwulan I-IV), persentase penyampaian laporan keuangan triwulanan tepat waktu adalah sebesar 96,27% atau sudah sangat baik, sebab persentase keterlambatan hanya sebesar 3,73%. Pada tahun 2018 juga diperoleh informasi bahwa seluruh perusahaan Pialang Berjangka selalu menyampaikan laporan keuangannya (tidak ada yang tidak melaporkan laporan keuangannya).

6. Pemenuhan Nilai Modal Bersih Disesuaikan TriwulananModal Bersih Disesuaikan (MBD) merupakan persyaratan keuangan minimum Pialang Berjangka yang menunjukan perhitungan modal kerja bersih disesuaikan Pialang Berjangka yaitu selisih antara aset lancar (setelah dikurangi dengan penyesuaian) dengan total liabilitas (berdasarkan peraturan perdagangan berjangka), sehingga jumlah modal kerja yang dilaporkan merupakan aset yang benar-benar lancar. Dari hasil evaluasi atas kecukupan nilai MBD diperoleh informasi bahwa tingkat persentase kecukupan nilai MBD pada tahun 2018 (triwulan I-IV) adalah sebesar 94,22%, dimana tingkat persentase tertinggi terjadi pada periode triwulan IV yaitu sebesar 100% dan tingkat prersentase terendah terjadi pada periode triwulan II yaitu mencapai 88,33%. Informasi nilai Modal Bersih Disesuaikan periode Triwulan I – IV Tahun 2018 tergambar dalam tabel 13.

Periode(Period)

Tepat Waktu(Punctual)

Terlambat(Tardy)

Tidak Melaporkan(Did not Report)

Kepatuhan(Submission)

Triwulan I / Quarter I 56 3 0 94,92%

Triwulan II / Quarter II 60 0 0 100,00%

Triwulan III / Quarter III 59 3 0 95,16%

Triwulan IV / Quarter IV 57 3 0 95,00%

Rata-Rata / Average 58 2,25 0 96,27%

Total 232 9 0 96,27%

Tabel 12. Rekapitulasi Penyampaian Laporan Keuangan Triwulanan Pialang Berjangka Tahun 2018Table 12. Recapitulation of Quartery Financial Report of Futures Broker in 2018

Periode(Period)

Tepat Waktu(Punctual)

Terlambat(Tardy)

Tidak Melaporkan(Did not Report)

Kepatuhan(Submission)

Triwulan I / Quarter I 57 1 1 96,61%

Triwulan II / Quarter II 53 5 2 88,33%

Triwulan III / Quarter III 57 2 3 91,94%

Triwulan IV / Quarter IV 60 0 0 100,00%

Tabel 13. Rekapitulasi Pemenuhan Nilai MBD Triwulanan Pialang Berjangka Tahun 2018Table 13. Recapitulation of Fulfillment value of MBD Futures Broker Quarterly in 2018

Page 80: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA78

7. Punctuality of Annual Annual Financial Statement SubmissionAccording to Article 130 paragraph (4) Government Regulation Number 49 of 2014 and the Regulation of Head of CoFTRA No. 42/ BAPPEBTI /KP/V/2003 concerning the Preparation of Annual Report of Business Performance and Trend of Futures Exchange, Futures Clearing House, Futures Brokers, Futures Advisors, Futures Fund Center Manager, Futures Traders and Banks, their Annual Financial Statements must be audited by Public Accountant Office and submitted no later than 90 (ninety) days after the end of reporting year. Evaluation to the compliance of annual financial statement submission by Futures Brokers in 2015 to 2018 shows 8 (eight) Futures Brokers did not report their Annual Financial Statements. The level of compliance with the MBD adequacy value in 2018 also increased, especially in the fourth quarter where the MBD adequacy level reached 100.00% compared to the previous year period.

Apart from review and evaluation of financial statements submitted by stakeholders, CoFTRA also makes analysis and verification to Futures Brokers’ Financial Statements. In 2018, CoFTRA has verified financial statements of 17 (seventeen) Futures Brokers.

7. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan TahunanSesuai Pasal 130 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2014 dan Keputusan Kepala Bappebti No. 42/BAPPEBTI/KP/V/2003 Tentang Penyusunan Laporan Tahunan Mengenai Keadaan dan Perkembangan Kegiatan Usaha Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka, Pialang Berjangka, Penasihat Berjangka, Pengelola Sentra Dana Berjangka, Pedagang Berjangka, dan Bank bahwa Laporan Keuangan Tahunan wajib diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dan disampaikan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah berakhirnya tahun laporan. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kepatuhan penyampaian laporan keuangan tahunan Pialang Berjangka selama periode 2015 - 2018, terlihat adanya perusahaan pialang yang belum menyampaikan laporan keuangan tahunan. Hal tersebut dikarenakan penyampaian laporan keuangan tahunan tahun 2018, terdapat 8 (delapan) perusahaan Pialang Berjangka belum menyampaikan laporan keuangan. Selain dari sisi penyampaian laporan, tingkat kepatuhan atas kecukupan nilai MBD pada tahun 2018 juga mengalami peningkatan terutama pada triwulan IV dimana tingkat kecukupan MBD mencapai 100,00% jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Selain melakukan review dan evaluasi terhadap laporan keuangan yang disampaikan oleh pelaku usaha, Bappebti telah melakukan kegiatan analisis dan verifikasi terhadap laporan keuangan Pialang Berjangka. Pada tahun 2018 Bappebti telah melakukan verifikasi atas laporan keuangan terhadap 17 (tujuh belas) Pialang Berjangka.

Keterangan(Description)

2015 2016 2017 2018*

Wajib Lapor / Required to Report 66 65 65 60

Tepat Waktu / Punctual 51 65 65 52

Terlambat / Tardy 15 - - -

Tidak Menyampaikan / Did not Report - - - 8

* Sampai dengan periode April 2019/ *Until period of April, 2019

Tabel 14. Rekapitulasi Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Pialang Berjangka Tahun 2015 – 2018Table 14. Recapitulation of Annual Financial Statements Reporting by Futures Brokers 2015 - 2018

Keterangan(Description)

2015 2016 2017 2018

Wajib Lapor / Required to Report 66 65 65 60

MBD Sesuai Ketentuan / NAC as Per Regulation 51 62 62 50

MBD Peringatan Dini / NAC in Initial Warning 5 2 2 -

MBD Di Bawah Ketentuan / NAC Below The Line 10 1 1 2

Belum Menyampaikan / Did not Report - - - 8

Tabel 15. Rekapitulasi Modal Bersih Disesuaikan Tahun 2015 – 2018Table 15. Recapitulation of Net Adjusted Capital for 2015 - 2018

Page 81: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 79

PBK

SRG

PLK

Evaluation of Report of Futures Broker’s Compliance Director

Evaluation to the reports of Futures Broker’s Compliance Directors in 2018 concludes that in general Compliance Directors have performed their tasks and responsibilities according to the Regulation of Head of CoFTRA Number 7 of the year 2017 concerning the Tasks of Futures Brokers’ Compliance Directors.

However, there are some shortcomings. Some reports are not corroborated with complete data such as financial performance of companies and customers, recapitulation of customer complaints and the resolutions, recapitulation of customer registration, new and old customers, and work programs of Compliance Directors. Some reports are not submitted timely and even no report is furnished. Table that follows shows the compliance of Compliance Directors in submitting their reports in 2018:

Brokers’s firms, which are late or fail to submit monthly reports as prescribed in the laws have been punished with administrative sanctions by CoFTRA according to the applicable laws.

Evaluasi Laporan Direktur Kepatuhan Pialang Berjangka

Evaluasi yang dilakukan terhadap laporan Direktur Kepatuhan Pialang Berjangka selama tahun 2018 dapat disimpulkan bahwa pada umumnya para Direktur Kepatuhan telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Kepala Bappebti Nomor 7 Tahun 2017 tentang Persyaratan, Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Direktur Kepatuhan Pialang Berjangka.

Namun demikian masih terdapat beberapa kekurangan, dimana laporan yang disampaikan belum didukung oleh data yang lengkap seperti posisi keuangan perusahaan dan Nasabah, rekapitulasi penanganan pengaduan Nasabah dan proses penyelesaiannya, rekapitulasi penerimaan Nasabah lama dan baru, serta program kerja Direktur Kepatuhan. Selain itu masih terdapat laporan yang disampaikan tidak tepat waktu dan bahkan masih ada yang tidak menyampaikan laporannya. Tabel berikut adalah tingkat kepatuhan para Direktur Kepatuhan dalam menyampaikan laporannya selama tahun 2018:

Perusahaan Pialang Berjangka yang tidak memenuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku baik terlambat maupun tidak menyampaikan laporan tersebut diatas, telah dikenakan dikenakan sanksi administratif oleh Bappebti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Peny. Laporan Bulanan(The Month of Monthly Report)

Lap. DK Periode(Rep. Period)

PB Aktif(Active FB)

TW(P)

TTW(TD)

M(R)

TM(DR)

Januari / January Des / Dec - 2017 59 58 0 58 1

Februari / February Jan / Jan - 2018 60 53 5 58 2

Maret / March Feb / Feb - 2018 59 50 8 58 1

April / April Mar / March - 2018 59 53 6 59 0

Mei / May Apr / Apr - 2018 60 49 7 56 4

Juni / June Mei / May - 2018 61 56 0 56 5

Juli / July Jun / June - 2018 60 56 2 58 2

Agustus / August Jul / July - 2018 61 59 0 59 2

September / September Agst / Aug - 2018 62 58 2 60 2

Oktober / October Sep / Sep - 2018 62 58 2 60 2

Nopember / November Okt / Oct - 2018 61 59 0 59 2

Desember / December Nop / Nov - 2018 60 58 1 59 1

Rata - rata / Average 55 3 58 2Keterangan / Description:PB / FB : Pialang Berjangka / Future BrokerTW / P : Tepat Waktu / PunctualTTW / TD : Tidak Tepat Waktu / TardyM / R : Menyampaikan / ReportTM / NR : Tidak Menyampaikan / Did not Report

Tabel 16. Rekapitulasi Laporan Direktur Kepatuhan Tahun 2018Table 16. Recapitulation of Director of Compliance’s Report in 2018

Page 82: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA80

CFT Stakeholders Audit

To encourage the compliance of Stakeholders engaged in Futures Trading sector, in conformity with the granted authorities, CoFTRA conducts audits to the parties receiving business approvals/licenses in Futures Trading sector. The audits will include Routine Audit and Incidental Audit. The former is to implement Annual Audit Work Program by units responsible for Surveillance to Stakeholders of CoFTRA, Futures Exchange and Futures Clearing House. Incidental Audit is audit to Stakeholders beyond Annual Audit Work Program. This audit may be carried out upon the following information:

1. Transaction and compliance Surveillance;

2. Written requests of the related units of CoFTRA in so far not in contravension with the main tasks and function of Audit Department of Surveillance Bureau;

3. As to Futures Exchange and Futures Clearing House, incidental audit shall be made upon written request of supervisory unit of Futures Exchange and Futures Clearing House or CoFTRA.

Audits aim to give adequate confidence that provisions applied in Commodity Futures Trading have been performed by stakeholders and/or members of Futures Exchange and Futures Clearing. The audit findings can be uses as reports, notices or complaints regarding legal breach in Commodity Futures Trading sector as referred to in Article 2 letter a Government Regulation Number 1999 and may serve as preliminary evidence for investigations according to Government Regulation Number 10 of 1999.

Audit Pelaku Usaha

Dalam rangka meningkatkan kepatuhan terhadap para Pelaku Usaha di bidang Perdagangan Berjangka, sesuai dengan kewenangannya Bappebti melakukan kegiatan audit terhadap pihak-pihak yang memperoleh persetujuan/ijin usaha di bidang Perdagangan Berjangka. Audit yang dilaksanakan meliputi Audit Rutin dan Audit Sewaktu-waktu/khusus. Audit Rutin adalah pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan oleh unit yang melaksanakan fungsi pengawasan pelaku usaha pada Bappebti, Bursa Berjangka, dan Lembaga Kliring Berjangka. Audit sewaktu-waktu adalah audit terhadap Pelaku Usaha di luar yang sudah ditetapkan dalam Program Kerja Audit Tahunan, Audit Sewaktu-waktu dapat dilakukan atas dasar hal-hal sebagai berikut:1. Pengembangan hasil pengawasan transaksi dan

pengawasan kepatuhan;2. Permintaan tertulis dari unit terkait di internal

Bappebti, sepanjang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Audit di Biro Pengawasan;

3. Terkait dengan Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka, pemeriksaan sewaktu-waktu berdasarkan permintaan tertulis dari unit pengawasan di internal Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka dan permintaan dari Bappebti.

Tujuan Audit adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa ketentuan yang berlaku dalam Perdagangan Berjangka Komoditi telah dilaksanakan, oleh Pelaku usaha dan/atau anggota Bursa Berjangka dan Kliring Berjangka. Hasil Audit dapat digunakan sebagai laporan, pemberitahuan, atau pengaduan tentang adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1999 dan dapat digunakan sebagai bukti awal untuk dilakukannya pemeriksaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1999.

No Jenis Audit / (Audit Type) 2016 2017 2018

1. Audit Rutin / Routine Audit 20 Perusahaan / Company 22 Perusahaan / Company 24 Perusahaan / Company

2. Audit Khusus / Special Audit 2 Perusahaan / Company 1 Perusahaan / Company 1 Perusahaan / Company

Total 22 Perusahaan / Company 23 Perusahaan / Company 25 Perusahaan / Company

Tabel 17. Rekapitulasi Pelaksanaan Audit Terhadap Pelaku Usaha Tahun 2016 - 2018Table 17. Recapitulation of Audit on Stakeholders Tahun 2016 - 2018

Page 83: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 81

PBK

SRG

PLK

The Audit activities in 2017 were carried out on 22 companies that are regularly audited according to the Annual Audit Work Program(PKAT) 2016 and 1 company audited specifically at the request of the Bureau for Statutory and prosecution due to complaints. Audit activities in 2018 are carried outof 24 companies audited by the Compliance Program Annual Audit Work (PKAT) 2016 and 1 company which specifically audited at the request of the Bureau for Regulatory and prosecution due to complaints from the Futures Exchange and the Futures Clearing House. Based on the picture abovewhich increases audited efforts from 2017 to 2018 in the amount of 2 (two)company.

The Conducting of the Regular Audit of Businessmen on2017 is done for 1 Futures Trader SPA Providers, 21 Futures Brokers and 1 Audit Specifically to Futures Brokers. The implementation The 2018 Audit was conducted on 1 Futures TraderSPA Providers, 23 Futures Brokers and 1 Audit Specifically to Futures Brokers.

For conducting regular audits to traders Organizers’ Futures (SPA) audit scope includes:1) Management and Corporate Organization;2) Financial Integrity;3) Bookkeeping and Reporting;4) Trading System; and5) Transaction Implementation..

While conducting routine audits to Brokers Future audit scope includes :1) Management and Corporate Organization;2) Bookkeeping and Reporting;3) Customer Acceptance;4) Transaction Implementation;5) Financial Integrity; and6) Management of Customer Funds.

In conducting the audit, it is known that in general, businessmen are still not fully compliant to regulations in the field of futures trading Commodities, so there are still many violations found regulations in the field of Futures Trading Commodity (CFT).

By founding the violations of the rules in the PBK field, CoFTRA provides guidance to businessmen with the aim to improve business actor compliance with regulations in the field PBK through the Follow Up Correction Monitoring activities on Audit Results.

Kegiatan audit pada tahun 2017 dilakukan terhadap 22 perusahaan yang diaudit rutin sesuai Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) 2016 dan 1 perusahaan yang diaudit khusus atas permintaan Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan karena adanya pengaduan nasabah. Kegiatan audit pada tahun 2018 dilakukan terhadap 24 perusahaan yang diaudit rutin sesuai Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) 2016 dan 1 perusahaan yang diaudit khusus atas permintaan Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan karena adanya pengaduan dari Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka. Berdasarkan gambaran atas pelaksanaan audit diketahui bahwa perusahan yang diaudit mengalami peningkatan dari tahun 2017 ke tahun 2018 yakni sebesar 2 (dua) perusahaan.

Pelaksanaan Audit Rutin terhadap Pelaku Usaha pada Tahun 2017 dilakukan kepada 1 Pedagang Berjangka Penyelenggara SPA, 21 Pialang Berjangka dan 1 Audit Khusus kepada Pialang Berjangka. Adapun pelaksanaan Audit Tahun 2018 dilakukan kepada 1 Pedagang Berjangka Penyelenggara SPA, 23 Pialang Berjangka dan 1 Audit Khusus kepada Pialang Berjangka.

Untuk pelaksanaan Audit Rutin kepada Pedagang Berjangka Penyelenggara (SPA) ruang lingkup audit mencakup :1) Manajemen dan Organisasi Perusahaan;2) Integritas Keuangan;3) Pembukuan dan Pelaporan;4) Sistem Perdagangan; dan5) Pelaksanaan Transaksi.

Sedangkan pelaksanaan Audit Rutin kepada Pialang Berjangka ruang lingkup audit mencakup :1) Manajemen dan Organisasi Perusahaan;2) Pembukuan dan Pelaporan;3) Penerimaan Nasabah;4) Pelaksanaan Transaksi;5) Integritas Keuangan; dan6) Pengelolaan Dana Nasabah.

Dalam pelaksanaan audit, diketahui bahwa pada umumnya pelaku usaha masih belum sepenuhnya patuh terhadap peraturan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, sehingga masih banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran peraturan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK).

Dengan ditemukan pelanggaran - pelanggaran peraturan di bidang PBK, maka Bappebti melakukan pembinaan kepada pelaku usaha dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan pelaku usaha terhadap peraturan di bidang PBK melalui kegiatan Monitoring Tindak Lanjut Koreksi atas Hasil Audit.

Page 84: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA82

Surveillance and Evaluation of CFT Stakeholder Transactions

The supervision of transactions conducted by CoFTRA uses a number of mechanisms, including conducting direct field monitoring by visiting the offices of the CFT stakeholders both at the capital city and in regions, supervision through the Single Oversight System (SPT-OTC) and supervision based on processing results transaction data reported by the CPB business stakeholders.

There are a number of matters considered in monitoring the Single OTC System, namely potential for transaction violations (Early warning) contained in the Single OTC System, such as (1) Traders that are not connected to the SPT-OTC, (2) transactions that are not accompanied by broker code and / or Customer’s code, (3) Transactions with unusual number of lots and / or prices; (4) delay in reporting OTC transactions.

Meanwhile, the results of supervision obtained from the processing of transaction data reported by CFT stakeholders include the fulfillment of multilateral transaction obligations by OTC Operators and participants, development of commodity price data transacted on the Futures Exchange as well as recapitulation of tin futures and physical trade transactions.

The frequency of field supervision or inspection of market participants conducted by CoFTRA during 2018 is as follows:

In the framework of transaction supervision, in 2018 there were activities to supervise CFT transactions, manage transaction supervision data, develop monitoring application systems for OTC transactions and monitor the development of Futures Market Commodity prices.

Pengawasan dan Evaluasi Transaksi Pelaku Usaha

Pengawasan transaksi yang dilakukan Bappebti menggunakan beberapa mekanisme antara lain: melakukan pengawasan langsung ke lapangan (on the spot) dengan mengunjungi kantor pelaku usaha PBK baik di pusat maupun di daerah, pengawasan melalui Sistem Pengawasan Tunggal SPA (SPT- SPA) dan pengawasan berdasarkan hasil pengolahan data transaksi yang dilaporkan oleh pelaku usaha PBK.

Terdapat beberapa hal yang diperhatikan dalam melakukan pengawasan pada Sistem Tunggal SPA yaitu potensi pelanggaran transaksi (Early warning) yang terdapat dalam Sistem Tunggal SPA seperti (1) Pedagang penyelenggara tidak terkoneksi dengan SPT-SPA, (2) transaksi yang tidak disertai dengan kode pialang dan/atau kode Nasabah, (3) Transaksi yang dengan jumlah lot dan/atau harga yang tidak wajar; (4) penundaan pelaporan transaksi SPA.

Sedangkan hasil pengawasan yang diperoleh dari pengolahan data transaksi yang dilaporkan oleh pelaku usaha PBK antara lain terkait pemenuhan kewajiban transaksi multilateral oleh penyelenggara dan peserta SPA, perkembangan data harga komoditi yang ditransaksikan di Bursa Berjangka serta rekapitulasi transaksi perdagangan berjangka dan perdagangan fisik timah.

Sementara itu frekuensi pengawasan atau pemeriksaan lapangan terhadap pelaku pasar yang dilakukan Bappebti selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Dalam rangka pelaksanaan pengawasan transaksi, pada tahun 2018 terdapat kegiatan untuk melakukan Pengawasan transaksi PBK, Pengelolaan data pengawasan transaksi, pengembangan sistem aplikasi pengawasan transaksi SPA dan Monitoring perkembangan harga Komoditi Pasar Berjangka.

No Jenis Pengawasan / (Surveillance Type) 2018

1. Pengawasan Transaksi Pelaku UsahaSurveillance of CFT Stakeholder Transactions 23 Perusahaan / Companies

2. Monitoring dan Analisa Harga KomoditiMonitoring and Analysis to Futures Market Commodity Price 5 Daerah / Area

Tabel 18. Rekapitulasi Pengawasan dan Evaluasi Kegiatan Transaksi Pelaku Usaha PBKTable 18. Recapitulation of Monitoring and Evaluation of CFT Stakeholders’ Transaction Activities

Page 85: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 83

PBK

SRG

PLK

The supervision is focused on conducting supervision of SPA and Multilateral transactions in the office Branch of PBK Businessmen as well as server supervision in the SPA organizer related to system development Single Transaction Control of the Trading System Alternative (SPTT-SPA). In addition to this activity as well intended to monitor and supervise indications possible transaction violations by market participants.

Transaction monitoring activities have been carried out in 27 (twenty seven) companies outside the city which consist of:

Pengawasan tersebut difokuskan untuk melakukan pengawasan transaksi SPA dan Multilateral di kantor Cabang Pelaku usaha PBK serta pengawasan server yang ada di penyelenggara SPA terkait pengembangan sistem Pengawasan Transaksi Tunggal Sistem Perdagangan Alternatif (SPTT-SPA). Selain itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memantau dan mengawasi indikasi-indikasi pelanggaran transaksi yang mungkin dilakukan oleh pelaku pasar.

Kegiatan pengawasan transaksi telah dilaksanakan di 27 (dua puluh tujuh) perusahaan di Luar Kota yang terdiri dari :

1. PT Trijaya Pratama Futures Cabang Makassar; 15. PT Inter Multiinvest Fortuna di Medan;

2. PT Topgrowth Futures Cabang Surabaya; 16. PT Rifan Financindo Cabang Bandung;

3. PT Central Capital Futures Cabang Yogyakarta; 17. PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang;

4. PT Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan; 18. PT Arta Mas Cabang Surabaya;

5. PT Valbury Asia Futures Cabang Yogyakarta; 19. PT Bestprofit Futures Cabang Pontianak;

6. PT Midtou Aryacom Futures Cabang Palembang; 20. PT Nine Stars Futures (Kantor Pusat);

7. PT Gatra Mega Berjangka (Kantor Pusat) di Surabaya; 21. PT HFX International Berjangka;

8. PT International Mitra Futures (Kantor Pusat) di Bandung; 22. PT Bestprofit Futures Cabang Malang;

9. PT First State Futures Cabang Bali; 23. PT Agrodana Futures;

10. PT Bestprofit Futures Cabang Bandung; 24. PT First State Futures;

11. PT Kontakperkasa Futures Cabang Yogyakarta; 25. PT Topgrowth Futures Cabang Banjarmasin;

12. PT Bestprofit Futures Cabang Medan; 26. PT Trijaya Pratama Futures Cabang Medan;

13. PT Victory International Futures Cabang Semarang; 27. PT Bestprofit Futures Cabang Banjarmasin.

14. PT Valbury Asia Futures Cabang Makassar;

Page 86: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA84

Evaluation of Futures Exchange’s Annual Work and Budget Plan (RKAT)

Evaluation of the Annual Work Plan and Budget (RKAT) Futures Exchange is one of guidance and supervision conducted formby CoFTRA. CoFTRA evaluates the Exchange RKAT Futures so that the Futures Exchange work program is prepared accurately, systematically, accurately, and expressly vision, mission, goals to be achieved, company strategy, targets and work plans and benchmarks (output and outcome) that is clear, realistic, and planning ahead.Evaluation is also intended for Exchange programs Futures in accordance with applicable regulations in the fieldcommodity futures trading. Apart from that it is expectedso that the Exchange can focus more on development primary commodities and increase transaction volume multilateral.

CoFTRA conducted an evaluation during 2018, to the 2018 RKAT submitted by PT. Bursa Futures Jakarta (BBJ) and PT. Commodity Exchange and Indonesian Derivatives (BKDI). In addition, according to mandated in PP No. 49 of 2014 concerning Implementation of the PBK requires CoFTRA toevaluating the Futures Clearing House so thatIn 2018, CoFTRA has conducted an evaluationfor 4 (four) RKAT namely PT. BBJ, PT. BKDI, PT. Clearing Futures Indonesia (KBI) and PT. Indonesia Clearing House (ICH). From the evaluation results generally concluded thatCoFTRA can approve programs of activities submitted. CoFTRA asked BBJ and BKDI tofocus on increasing the volume of Contract transactionsMultilateral Futures. In order to improveMultilateral Futures Contract transaction volume and introduce Indonesian commodities, futures exchanges sued to explore cooperation with foreign exchange.

Evaluasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bursa Berjangka

Evaluasi terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bursa Berjangka merupakan salah satu bentuk pembinaan dan pengawasan yang dilakukan Bappebti. Bappebti melakukan evaluasi terhadap RKAT Bursa Berjangka agar program kerja Bursa Berjangka disusun dengan tepat, sistematis, akurat, dan memuat secara tegas visi, misi, tujuan yang ingin dicapai, strategi perusahaan, sasaran dan rencana kerja serta tolok ukur (output dan outcome) yang jelas, realistis, serta perencanaan ke depan. Evaluasi juga dimaksudkan agar program-program Bursa Berjangka sesuai dengan peraturan yang berlaku di bidang perdagangan berjangka komodiri. Selain itu diharapkan agar Bursa dapat lebih fokus pada pengembangan komoditi primer dan meningkatkan volume transaksi multilateral.

Selama tahun 2018, BAPPEBTI telah melakukan evaluasi terhadap RKAT Tahun 2018 yang diajukan oleh PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan PT. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Selain itu, sesuai dengan yang diamanatkan dalam PP No. 49 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan PBK mewajibkan Bappebti untuk melakukan evaluasi Lembaga Kliring Berjangka sehingga pada tahun 2018, Bappebti telah melakukan evaluasi untuk 4 (empat) RKAT yaitu PT. BBJ, PT. BKDI, PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan PT. Indonesia Clearing House (ICH). Dari hasil evaluasi secara umum disimpulkan bahwa Bappebti dapat menyetujui program-program kegiatan yang diajukan. Bappebti meminta BBJ dan BKDI untuk fokus terhadap peningkatan volume transaksi Kontrak Berjangka Multilateral. Dalam rangka meningkatkan volume transaksi Kontrak Berjangka Multilateral dan memperkenalkan komoditi Indonesia, bursa berjangka dituntut untuk melakukan penjajakan kerjasama dengan bursa luar negeri.

Page 87: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 85

PBK

SRG

PLK

Evaluation of Futures Contracts and Code of Conduct of Futures Exchange and Futures Clearing House

Futures Contract Evaluation Activity aims to evaluate the Implementation of Contract / Product CFT or Physical market that has been running so far. Evaluation Implementation of Contracts / Products for CFT or Physical Market is very needed to increase futures trading commodity CFT, WRS, and CAM Indonesia, so it is expected Commodity Futures Trading is better going forward. Activities undertaken are collecting data / information and FGD with the actors related to the contract/CFT products or physical markets that already exist in particular futures brokers in the area.

PTT Evaluation Activity aims to evaluate PTT In the approved PBK / PL / Physical Market Sector. Evaluation PTT in the field of PBK / PL / Physical Market is very necessary toevaluate PTT and improve performance in the field PBK / PL / Physical Market, so it is expected to be better to front of it. Activities carried out are gathering regional data and FGD with stakeholders.

Evaluasi Kontrak Berjangka dan Peraturan Tata Tertib Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka

Kegiatan Evaluasi Kontrak Berjangka bertujuan untuk mengevaluasi Implementasi Kontrak/Produk PBK atau Pasar Fisik yang telah berjalan selama ini. Evaluasi Implementasi Kontrak/Produk PBK atau Pasar Fisik sangat diperlukan untuk meningkatkan perdagangan berjangka komoditi PBK, SRG, dan PL Indonesia, sehingga diharapkan Perdagangan Berjangka Komoditi lebih baik ke depannya. Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data/informasi serta FGD dengan para pelaku terkait kontrak/produk PBK atau Pasar fisik yang telah ada khususnya pialang berjangka di daerah.

Kegiatan Evaluasi PTT bertujuan untuk mengevaluasi PTT Di Bidang PBK/PL/Pasar Fisik yang telah disetujui. Evaluasi PTT Di Bidang PBK/PL/Pasar Fisik sangat diperlukan untuk mengevaluasi PTT dan meningkatkan kinerja di bidang PBK/PL/Pasar Fisik, sehingga diharapkan lebih baik ke depannya. Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data di daerah dan FGD dengan para stakeholder.

Page 88: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA86

Physical Tin Markets

The formation of the physical tin bar market is based on some basic regulations include: the Minister of Trade No. 32 / M-DAG / PER / 6/2013 concerning Amendments to the Top Permendag No. 78 / M-DAG / PER / 12/2012 dated June 28 2013, article 11 that Tin Bar before being exported must be traded through the Tin Exchange. This regulationthen lastly amended according to Permendag No. 33 / M-DAG / PER / 5/2015 jo Permendag No. 53 in 2018. Furthermore, Head of CoFTRA Regulation No. 104/2013 August 2, 2013, article 3 states that the purpose of forming the Tin Exchange is to beinternational tin price reference and optimize contribution of state revenue; Decree of Bappebti No.08/BAPPEBTI/KEP-PBK / 08/2013, dated 19 August 2013, PT. The Indonesian Commodity and Derivatives Exchange (BKDI) is set as a Tin Exchange Operator.

Before tin is traded through the Exchange, Price Indonesian Tin in the period up to 2012 lower than the LME Tin price. After tin export conducted through the Exchange, the Indonesian Tin Price is not much different from the Tin Price at LME. Tin Price in the Indonesia Stock Exchange is also one of the reference/references Tin prices in the International market (LME).

Pasar Fisik Timah

Pembentukan pasar fisik timah batangan didasari oleh beberapa dasar peraturan diantaranya adalah: Permendag No. 32/M-DAG/PER/6/2013 tentang Perubahan Atas Permendag No. 78/M-DAG/PER/12/2012 tanggal 28 Juni 2013, pasal 11 bahwa Timah Batangan sebelum diekspor wajib diperdagangkan melalui Bursa Timah. Peraturan ini kemudian terakhir dirubah sesuai dengan Permendag No. 33/M-DAG/PER/5/2015 jo Permendag No. 53 tahun 2018. Selanjutnya, Peraturan Kepala Bappebti No. 104/2013 tanggal 2 Agustus 2013, pasal 3 menyatakan bahwa tujuan pembentukan Bursa Timah adalah untuk menjadi acuan harga timah internasional dan mengoptimalkan kontribusi pendapatan negara; SK Bappebti No.08/BAPPEBTI/KEP-PBK/08/2013, tanggal 19 Agustus 2013, PT. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) ditetapkan sebagai Penyelenggara Bursa Timah.

Sebelum timah diperdagangkan melalui Bursa, Harga Timah Indonesia pada periode sampai dengan 2012 lebih rendah dari harga Timah LME. Setelah Ekspor timah dilakukan melalui Bursa, Harga Timah Indonesia tidak berbeda jauh dengan Harga Timah di LME. Harga Timah di Bursa Indonesia juga menjadi salah satu acuan/referensi Harga Timah di pasar Internasional (LME).

PENUNJANG PASAR BERJANGKASUPPORTING ACTIVITIES FOR FUTURE MARKET

Page 89: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 87

PBK

SRG

PLK

Field Inspection and Feasibility Test (Fit & Proper Test) CFT Businessmen

During 2018, activities had been carried out to support these activities as follows:a. Examination of physical infrastructure and facilities

of the Brokerage office Futures outside the city of 25 (twenty-five) times to the Surabaya area (7 times), Yogyakarta (2 times), Solo, Banjarmasin, Bandung (4 times), Medan, (2 times), Makassar, Manado (2 times), Semarang, Bali, Palembang, Lampung, Tangerang;

b. The Implementation of fit & proper test of business actors towards PT. Straits Futures (2 times); PT. Java Global Futures (3 time); PT. Indos success Futures; PT. PG Futures (3 times); PT. United Asia Futures; PT. Inter Pan Pacific Futures; PT. Realtime Futures (2 times); PT. Didi Max Futures; PT. Esandar Arthamas Futures (3 times); PT. Victory International Futures; PT. Kresna Investama Futures (2 times); PT. Adhikarya Cipta Persada; PT. Century Investment Futures; PT. Cgs Cimb Futures; PT. Monex Investindo Futures; PT. Mighty Contact Futures; PT. HFX International Futures; PT. Maxco Futures (2 times), PT. Hanson Semesta Futures (2 times).

Pemeriksaan Lapangan serta Uji Kelayakan(Fit & Proper Test) Pelaku Usaha PBK

Selama tahun 2018 telah dilaksanakan kegiatan yang menunjang kegiatan tersebut sebagai berikut : a. Pemeriksaan prasarana dan sarana fisik kantor Pialang

Berjangka di luar kota sebanyak 25 (dua puluh lima) kali ke daerah Surabaya (7 kali), Yogyakarta (2 kali), Solo, Banjarmasin, Bandung (4 kali), Medan, (2 kali), Makassar, Manado (2 kali), Semarang, Bali, Palembang, Lampung, Tangerang;

b. Pelaksanaan fit & proper test pelaku usaha terhadap PT. Straits Futures (2 kali); PT. Java Global Futures (3 kali); PT. Indosukses Futures; PT. PG Berjangka (3 kali); PT. United Asia Futures; PT. Inter Pan Pasifik Futures; PT. Realtime Futures (2 kali); PT. Didi Max Berjangka; PT. Esandar Arthamas Berjangka (3 kali); PT. Victory International Futures; PT. Kresna Investama Futures (2 kali); PT. Adhikarya Cipta Persada; PT. Century Investment Futures; PT. Cgs Cimb Futures; PT. Monex Investindo Futures; PT. Kontak Perkasa Futures; PT. HFX International Berjangka; PT. Maxco Futures (2 kali), PT. Hanson Semesta Berjangka (2 kali).

Page 90: Annual Report Bappebti...

SISTEM RESI GUDANG Warehouse Receipt System

Page 91: Annual Report Bappebti...
Page 92: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA90

Mengacu pada data yang diterbitkan BPS, jumlah total populasi penduduk Indonesia tahun 2018 lebih dari 265 juta jiwa. Angka ini membawa Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Dari total populasi penduduk tersebut, jumlah usia produktif sekitar 179,13 juta jiwa, dimana 31,8 % bekerja di sektor pertanian (termasuk perkebunan dan perikanan). Berdasarkan angka tersebut, maka tepat apabila sektor ini dinilai memiliki peran yang sangat strategis bagi pembangunan nasional.

Walaupun menjadi sektor strategis dalam pembangunan nasional, namun jumlah petani Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan sebesar 1,1 %. Bergesernya pilihan pekerjaan bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, namun yang paling sering ditemui adalah alasan ekonomi, dimana pekerjaan bertani hingga saat ini bukan merupakan pekerjaan yang menjanjikan. Petani diposisikan sebagai kaum marjinal, berada pada posisi paling lemah. Pada rantai produksi,

Referring to the data published by BPS, the total amountIndonesia’s population in 2018 is more than 265 million inhabitants. This figure brings Indonesia recorded as country with the fourth largest population in the world after China, India and the United States. Of total population, the number of productive ages around 179.13 million people, of which 31.8% work in the agricultural sector (including plantations and fisheries). By number then, it is appropriate if this sector is considered to have very strategic role for national development.

Although it is a strategic sector in development nationally, but the number of Indonesian farmers from the year to the year decrease continually by 1.1%. Shifting job choices can be seen from a variety of point of view, but the most frequently encountered is economic reasons, where agricultural work has been to date this is not a promising job. Farmers positioned as marginal, is in position the weakest. In the production chain, the position of the earliest farmers but the amount of income earned the most

SISTEM RESI GUDANG

Page 93: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 91

PBK

SRG

PLK

posisi petani paling awal namun jumlah pendapatan yang diperoleh paling minim. Petani umumnya masih mengalami keterbatasan dalam menentukan harga jual dan kapan waktu terbaik untuk menjual komoditasnya yang akhirnya bermuara pada hilangnya posisi tawar petani. Belum lagi sulitnya mengakses pembiayaan yang dikarenakan keterbatasan kepemilikan aset sebagai agunan yang dapat dijadikan agunan.

Melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011, Sistem Resi Gudang hadir di Indonesia sebagai salah satu instrumen perdagangan dan keuangan yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan tersebut. Melalui SRG, petani dapat melakukan tunda-jual, melakukan penyimpanan ketika harga komoditas sedang rendah dan sambil menunggu harga membaik, petani dapat mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan serta melakukan pemasaran komoditas dengan harga jual optimal. Melalui mekanisme tersebut, maka SRG dapat menjadi instrumen pengendalian harga dengan melibatkan langsung peran aktif petani, memutus rantai pasok yang panjang, dan menjadikan pemenuhan standar mutu menjadi suatu kebutuhan. Melalui SRG, pemenuhan komoditas pangan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau di tingkat masyarakat dan keuntungan di tingkat petani dapat terwujud, over supply atas hasil panen dan defisit komoditas dapat dikelola dengan baik.

Besarnya manfaat pelaksanaan SRG ternyata tidak serta merta membuat instrumen ini dapat berkembang sebagaimana diharapkan. Berbagai upaya dilakukan pemerintah melibatkan lintas kementerian/lembaga guna menjawab berbagai tantangan yang ada dalam mewujudkan cita-cita Undang-Undang Nomor 9 tahun 2006 tersebut. Sebagai badan yang diberikan amanat oleh Undang-Undang untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Sistem Resi Gudang di Indonesia, Bappebti terus melakukan berbagai upaya yang dinilai dapat mendorong pengembangan, perluasan dan percepatan pemanfaatan Sistem Resi Gudang dengan bekerjasama dengan para pemangku kepentingan baik di tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun sektor swasta dan perbankan.

minimal. Farmers generally still experience limitations in determining the selling price and when is the best time to sell the commodity which ultimately empties on the loss of farmers’ bargaining position. Not to mention the difficulty access financing due to limitations asset ownership as collateral that can be used collateral.

Through the Law Number 9 of 2006 concerning Warehouse Receipt System as amended by Law Act Number 9 of 2011, the Warehouse Receipt System is present in Indonesia as one of the trading instruments and finance that is expected to provide the solution to the problem. Through WRS, farmers can post-sell, do storagewhen commodity prices are low and low waiting for prices to improve, farmers can access financing from financial institutions as well as conducting commodity marketing with optimal selling prices. Through mechanism, the SRG can be an instrument price control by directly involving the roleactive farmers, breaking long supply chains, and making fulfillment of quality standards a needs. Through SRG, fulfillment of food commodities quality at an affordable price community level and profits at the farm level can be realized, over supply over yields and deficits commodity can be managed well.

The measurment benefits of the WRS enforcement was not necessarily makes this instrument developas expected. Various attempts were made government involves cross ministries/institutions in order to answer the various challenges that exist within realize the ideals of Law Number 9 years 2006. As a body given the mandateby law to conduct coaching, regulation and supervision of implementation Warehouse Receipt System in Indonesia, CoFTRA continues make various efforts that are considered to be encouraging development, expansion and acceleration of utilization Warehouse Receipt System in collaboration with stakeholders both at the central government level, local government and the private sector and banking.

WAREHOUSE RECEIPT SYSTEM

Page 94: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA92

Tahun 2018 merupakan satu dasawarsa implementasi Sistem Resi Gudang di Indonesia. Sejak mulai diimplementasikan pertama kali pada 2008, pelaksanaan SRG terus mengalami pertumbuhan, baik dari sisi transaksi, jumlah kelembagaan maupun perluasan daerah. Namun, implementasi SRG belum mencapai apa yang diharapkan oleh pemerintah. Hingga akhir periode tahun 2018, pemanfaatan Sistem Resi Gudang sebagai sarana tunda jual, pembiayaan, dan pemasaran komoditas masih belum optimal, jenis komoditas yang telah masuk sebagai komoditas SRG belum seluruhnya dimanfaatkan dan masih ada gudang – gudang yang telah dibangun oleh Bappebti yang belum aktif mengimplementasikan SRG.

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Bappebti, masih banyak tantangan dalam pengembangan implementasi SRG di Indonesia seperti kelembagaan dalam SRG yang masih terbatas, partisipasi lembaga keuangan/bank dalam pembiayaan SRG, sulitnya merubah pola pemasaran komoditas pertanian di tingkat petani produsen dan terbatasnya akses pasar di daerah, serta masih belum optimalnya sinergi kebijakan antar Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah. Untuk itu, pada tahun 2018 Bappebti menjalankan beberapa kebijakan strategis yang bertujuan untuk mengatasi tantangan yang ada serta untuk mendorong pengembangan pelaksanaan SRG di Indonesia.

Penguatan Kelembagaan dalamSistem Resi Gudang

Dalam pelaksanaan SRG, menjaga integritas SRG dan menumbuhkan kepercayaan pelaku usaha khususnya di sektor pertanian dan perbankan terhadap SRG merupakan tantangan paling mendasar. Kedua hal tersebut diperlukan agar pihak-pihak terkait SRG bersedia memanfaatkan SRG secara berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan lembaga SRG yang berintegritas dan profesional baik itu Pengelola Gudang (PG) SRG maupun Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) SRG sehingga mampu mendukung keberadaan kepastian hukum yang menjamin agar iklim usaha SRG menjadi lebih kondusif.

Pengelola Gudang memegang peranan sentral pada pelaksanaan SRG. Lembaga inilah yang akan berperan sebagai pengelola barang yang diterbitkan Resi Gudang-nya. Lembaga ini pula yang akan menjadi pengelola agunan, ketika Resi Gudang dibebani Hak Jaminan (pembiayaan). Lebih dari itu, Pengelola Gudang juga berperan sebagai Manajer Investasi atau Konsultan para petani, yang merekomendasikan waktu yang tepat

The decade of implementation Warehouse Receipt System in Indonesia is year of 2018. Since it started being implemented first time in 2008, WRS continues to experience growth, both in terms of transactions, the number of institutions and regional expansion. However, WRS implementation has not achieved what the goverment expected until the end of the 2018 period, utilization of the Warehouse Receipt System as a means of delay selling, financing, and marketing commodities still not optimal, the type of commodity that has been entered as WRS commodities have not yet been fully utilized and there are still warehouses that have been built by CoFTRA who have not actively implemented WRS.

Based on the evaluation results conducted by CoFTRA, there are still many challenges in developing the WRS implementation in Indonesia such as institutional in WRS which is still limited, the participation of institutions finance / bank in financing WRS, the difficulty change the pattern of marketing of agricultural commodities at the level producer farmers and limited market access in the regions, and the synergy of inter-agency policies is still not optimal with the Relevant Ministries / Institutions and Local Government. To that end, in 2018 Bappebti is running some strategic policies aimed at overcoming challenges and encouraging development of WRS implementation in Indonesia.

Warehouse Receipt System Institutional CapacityBuilding

In implementing the WRS, maintaining the integrity of WRS and fostering the confidence of business people, especially in agriculture and banking sectors to WRS the become the most basic challenge. Both of these are necessary so that WRS related parties are willing to use WRS continually. Therefore, WRS with integrity and good institutions and processional both in management WRS Warehouse (PG) and the Conformity Assessment Agency (LPK) WRS are needed so that it can support its existence legal certainty that ensures that the WRS business climate become more conducive.

Warehouse Manager holds a central role in WRS implementation. This institution will play a role as the manager of the goods issued by the Warehouse Receipt. This institution will also be the collateral manager, when the warehouse receipt is encumbered with collateral rights (financing). More than that, the Warehouse Manager also plays a role Investment Managers or Consultants for farmers, who recommend the right time. to save or sell, and bridge

LANGKAH-LANGKAH STRATEGISSTRATEGIC MEASURES

Page 95: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 93

PBK

SRG

PLK

untuk melakukan penyimpanan atau penjualan, serta menjembatani Petani untuk bertransaksi dengan Pembeli. Besarnya peran yang dimainkan Pengelola Gudang inilah yang menyebabkan sulitnya menemukan atau membentuk lembaga Pengelola Gudang yang ideal. Hal ini ternyata menjadi salah satu penyebab pelaksanaan SRG tidak mudah untuk dikembangkan.

Sebagai salah satu langkah strategis Bappebti, pada periode tahun 2018 Bappebti melakukan penguatan kelembagaan SRG antara lain melalui Pelatihan dan Bimbingan Teknis. Ada beberapa program Pelatihan atau Bimbingan Teknis yang dilaksanakan oleh Bappebti yaitu Bimbingan Teknis Calon Pengelola Gudang SRG dan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pengelola Gudang SRG. Bimbingan Teknis Calon Pengelola Gudang SRG bertujuan untuk menciptakan SDM Calon Pengelola Gudang di daerah sehingga memiliki kompetensi untuk menjadi Pengelola Gudang SRG sekaligus untuk mengatasi keterbatasan kelembagaan Pengelola Gudang SRG di daerah. Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pengelola Gudang SRG bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM Pengelola Gudang SRG sehingga semakin kompeten dan profesional dalam pengembangan bisnis SRG, mampu bersinergi dan beradaptasi dengan dinamika maupun perkembangan kondisi saat ini, serta pada gilirannya Pengelola Gudang dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Diharapkan, dengan semakin banyaknya Pengelola Gudang SRG yang kompeten dan profesional dapat berpengaruh positif bagi perkembangan SRG secara nasional.

Strategi lain yang dilakukan oleh Bappebti adalah dengan program Pelatihan Penyuluh Lapangan SRG yang bertujuan untuk mendorong keberhasilan pelaksanaan SRG di daerah dengan cara menyebarluaskan informasi, pemahaman dan sebagai fasilitator bagi petani maupun pelaku usaha lainnya di dalam pemanfaatan SRG. serta meningkatkan koordinasi antar perangkat dinas di daerah.

Bappebti juga memberi perhatian khusus terhadap terbatasnya Pengelola Gudang di daerah sehingga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pelaksanaan SRG tersendat bahkan sama sekali terhenti. Untuk itu Bappebti melaksanakan Program Pendampingan kepada calon – calon Pengelola Gudang SRG di daerah, khususnya di daerah-daerah yang telah memiliki Calon Pengelola Gudang daerah potensial baik berbentuk BUMD atau koperasi, bekerjasama dengan PT Bhanda Ghara Reksa agar memiliki pengetahuan dan kemampuan teknis sebagai Pengelola Gudang SRG dan dipersiapkan untuk menjadi Pengelola Gudang SRG setelah program pendampingan selesai.

farmers to transact with the Buyer. The magnitude of that role played by the Warehouse Manager is what causes it difficulty in finding or forming a Management institution Ideal warehouse. This turned out to be wrong one cause for the implementation of WRS is not easy to developed.

As one of CoFTRA’s strategic steps, in the period of the 2018, CoFTRA carried out institutional strengthening WRS includes training and technical guidance. There are several Training or Technical Guidance programs implemented by CoFTRA, they are Technical Guidance Prospective WRS Warehouse Manager and Technical Guidance WRS Warehouse Manager Capacity Enhancement. Guidance Technical Prospective Manager of the WRS Warehouse aims to creating HR for Prospective Warehouse Managers in the regions so they have the competency to become managers WRS warehouse as well as to overcome limitations WRS warehouse management institutions in the regions. Guidance Technical Capacity Building for WRS Warehouse Managers aims to improve the ability of HR Managers WRS warehouse so that it becomes more competent and professional in the development of the WRS business, able to work together and adapt to dynamics and development current conditions, as well as in turn the Warehouse Manager can provide good service to the community. Hopefully, with more and more Warehouse Managers Competent and professional WRS can be influentialpositive for the development of the WRS nationally.

Another strategy undertaken by CoFTRA was the WRS Field Extension Training program aimed to encourage the successful implementation of WRS in the regions by disseminating information, understanding and as a facilitator for farmers and other business actors in the use of WRS. and improve coordination between official agencies in the area.

CoFTRA also paid special attention to limited Warehouse Managers in the regions so that it becomes one of the factors that led to the implementation of WRS faltered even completely stopped. CoFTRA implement the Assistance Program toward the candidates - WRS Warehouse Management in the regions, especially in the regions already has a Regional Warehouse Management Candidate potential in the form of BUMD or cooperatives, in collaboration with PT Bhanda Ghara Reksa to have knowledge and technical capabilities as WRS Warehouse Manager and prepared to become WRS Warehouse Manager after the mentoring program is complete.

Page 96: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA94

Pengembangan Sistem Informasi Persetujuan Sistem Resi Gudang

Dalam rangka tertib administrasi dan menjaga pelayanan prima, Bappebti telah memiliki Prosedur Operasional Standar/SOP dalam pemrosesan permohonan persetujuan kelembagaan dalam Sistem Resi Gudang (SRG). Untuk menjaga konsistensi kualitas pelayanan, Bappebti telah membangun Sistem Informasi Persetujuan Resi Gudang yang dapat diakses melalui website http://srg.bappebti.go.id/ untuk persetujuan Gudang SRG, Pengelola Gudang SRG dan Lembaga Penilaian Kesesuaian. Sistem ini memudahkan kepada para pelaku usaha di daerah yang ingin mengajukan persetujuan tanpa perlu datang ke Bappebti. Pemenuhan persyaratan pengajuan permohonan kelembagaan dapat dilakukan dengan cara meng-upload dokumen permohonan dan persyaratan perizinan akan lebih transparan, efektif dan efisien. Progres pemrosesan permohonan juga dapat dipantau secara online, sehingga seluruh proses menjadi lebih transparan dan terukur.

Implementasi SIP SRG juga dilakukan guna penyelarasan dengan program peningkatan pelayanan publik perijinan pemerintah melalui Online Single Submission (OSS). Melalui OSS, maka alur pengajuan sebagai lembaga SRG disederhanakan, bagi pelaku usaha yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) tidak lagi diperlukan persyaratan legalitas badan usaha, namun cukup pemenuhan komitmen terhadap persyatan yang bersifat operasional. Dengan akses yang mudah diharapkan akan menarik minat para pelaku usaha untuk mengajukan persetujuan kelembagaan dalam mendukung perkembangan SRG.

SIP SRG akan terus disempurnakan, menyesuaikan perkembangan, kebutuhan dan iklim usaha sehingga pelayanan prima kepada pelaku usaha dapat terus ditingkatkan. Sebagai contoh, ke depan tidak menutup kemungkinan pengajuan permohonan dapat dilakukan hanya melalui telepon genggam.

Peningkatan Sinergi Kebijakan antar Kementrian/Lembaga

Dukungan dari para para pemangku kepentingan terkait (stakeholders) baik dari Kementerian/Lembaga terkait, Pemda, sektor swasta dan pelaku SRG merupakan salah satu penentu keberhasilan pelaksanaan SRG di Indonesia. Disamping itu, keberhasilan pelaksanaan SRG juga ditentukan oleh sinergi para stakeholders dalam penanganan komoditas mulai dari on-farm sampai dengan off-farm. Hingga saat ini, kebijakan atau program

The Development of Information Systems Approval Systems Warehouse receipt

In creating the better orderly administration and maintaining services, CoFTRA has Operational Procedures Standards / SOPs in processing approval requests institutions in the Warehouse Receipt System (WRS). To maintain consistency in service quality, CoFTRA has to build a Warehouse Receipt Approval Information System which can be accessed through the website http: //WRS.bappebti. go.id/ for approval of the WRS Warehouse, Warehouse Manager WRS and Conformity Assessment Institute. This system make it easy for businesses in the regions who want to apply the approval without having to come to CoFTRA. Fulfilling the submission requirements institutional requests can be made by uploading application documents and requirements licensing. It will be more transparent, effective and efficient. The Progress pf the Application processing can also be monitored on the Online regular basis, so that the whole process becomes more transparentand measured.

The SIP WRS implementation is also carried out for alignment with a licensing public service improvement program government through the Online Single Submission (OSS). Through OSS, the flow of submission as an WRS institution simplified, for businesses that already have Business Identification Number (NIB) is no longer needed business entity legal requirements, but sufficient fulfillment of commitments to conditions that are of a nature operational. With the easy access it is expected to attract the interest of businessmen to submit institutional approval in supporting WRS development.

SIP WRS will continue to be refined, adjusted toward the development, needs and business climate so excellent service to the businesses can improve continually. For example, in the future, there is possibility of submitting an application only by cell phone.

Increasing the Policy for Synergy between Ministries / The institution

Supporting from relevant stakeholders (stakeholders) and relevant Ministries / Institutions, Local government, private sector and WRS actors are one of the determinants of successful implementation of WRS in Indonesia. In addition, the successful implementation of WRS also determined by the synergy of the stakeholders in commodity handling from on-farm to with off-farm. Until now, policies or programs K/L, local government and the

Page 97: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 95

PBK

SRG

PLK

K/L, Pemda dan sektor swasta masih belum sinkron dalam kaitan penempatan bantuan fisik dan non fisik di daerah guna mendukung pelaksanaan SRG. Selain itu, komitmen Pemda masih kurang dalam mendukung pelaksanaan SRG di daerah setelah pembangunan gudang selesai. Oleh karena itu, sinergi kebijakan atau program K/L, Pemda dan sektor swasta sangat diperlukan sebagai upaya untuk menyamakan visi, misi dan persepsi terkait pelaksanaan dan pengembangan SRG di daerah.

Pembentukan Tim Kelompok Kerja SRG merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh Bappebti dalam rangka mewujudkan sinergitas program antar Kementerian/Lembaga dan stakeholders terkait. Tim Kelompok Kerja SRG terdiri dari berbagai Kementerian/Lembaga terkait, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Pesero) Tbk, PT. Bank Jawa Barat dan Banten, Perum Jamkrindo, PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT. Pertani (Pesero), PT. Pos Indonesia (Persero) dan PT. Food Station Cipinang. Selain itu, Bappebti juga mengoptimalkan dan bersinergi dengan Tim Kelompok Kerja di bidang lain, seperti salah satunya adalah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dikoordinasi oleh Bank Indonesia, baik di tingkat nasional maupun di daerah.

Beberapa hal yang telah dicapai sebagai bentuk sinergitas stakeholders antara lain implementasi SRG untuk komoditas aram pada 3 (tiga) gudang garam yang telah dibangun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pembuatan petunjuk teknis Dukungan Implementasi SRG untuk Kantor Wilayah Bank Indonesia oleh Bank Indonesia, penerbitan Permendagri Nomor 38 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 yang di dalamnya mengatur tentang dasar penganggaran untuk pengembangan SRG di daerah, penerbitan SNI Gudang Beku oleh Badan Standardisasi Nasional untuk mempersiapkan pelaksanaan SRG komoditas Ikan, dimana Tim Teknis dan Tim Komtek terdiri dari K/L terkait, dan dukungan dari Kementerian/Lembaga lainnya dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan untuk pengembangan SRG di berbagai daerah.

private sector are still not yet in synchrony relation to the placement of physical and non-physical assistance in the area to support the implementation of WRS. In addition, Local government/s commitment is still lack in supporting the implementation of the WRS in the area after finishing the construction of the warehouse. therefore, the synergy of K/L policies or programs, the Regional Government and the private sector is urgently needed as an effort to make the vision, mission and perception related to implementation and the development of WRS in the regions.

The formation of the WRS Working Group Team is one of the policy set by CoFTRA in realizing program synergy between Ministries / Related institutions and stakeholders. Group Team WRS’s work consists of various Ministries / Institutionsrelated, such as the Ministry of Trade, Ministry Coordinator for the Economy, Ministry of the Interior Affairs, Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, Ministry Cooperatives and SMEs, the Ministry of Industry, Ministry of Agriculture, Ministry of Environment and Forestry, Ministry of Villages, Village Development Disadvantaged and Transmigration, Bank Indonesia, Authority Financial Services, PT. Bank Rakyat Indonesia (Pesero) Tbk, PT. Bank of West Java and Banten, Perum Jamkrindo, PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT. Pertani (Pesero), PT. Post Indonesia (Persero) and PT. Cipinang Food Station. Besides that, Bappebti also optimizes and synergizes with Working Group Teams in other fields, like one of them is the Regional Inflation Control Team (TPID) which coordinated by Bank Indonesia, both at the national level and in the regions.

Some works have been achieved as a form stakeholder synergy,such as, the implementation of WRS for the commodity of salt in 3 (three) salt cellars which has been built by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP), making technical guidance Support WRS Implementation for Bank Indonesia Regional Offices by Bank Indonesia, issuing Minister of Internal Affairs regulations (Permendagri) Number 38 of 2018 Concerning Guidelines for Compiling the Budget Regional Income and Expenditures for Fiscal Year 2019 in which regulates the basic budgeting for the development of WRS in the regions, SNI publishing Frozen Warehouse by the National Standardization Agency for preparing for the implementation of the WRS of the Fish commodity, where the Technical Team and Komtek Team consist of related K/L, and support from other Ministries/Institutions within form of socialization and training for development WRS in various regions.

Page 98: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA96

Sejak mulai dilaksanakan pada tahun 2008, Sistem Resi Gudang mengalami perkembangan yang positif dari nilai resi gudang yang terbit setiap tahunnya. Pelaksanaan SRG dengan pola tunda jual dan pembiayaan mampu meningkatkan pendapatan petani yang dimulai di Kab. Indramayu, Jombang, Gowa dan Banyumas. Dalam perkembangannya, implementasi SRG meluas di 105 kabupaten/kota tersebar di 26 provinsi, meliputi Aceh Besar, Aceh Tengah, Banjarnegara, Bantaeng, Bantul, Banyuasin, Banyuwangi, Barito Kuala, Bener Meriah, Bireuen, Blitar, Blora, Bogor, Bojonegoro, Bolaang, Mongondow, Bondowoso, Bone, Ciamis, Cianjur, Cilacap, Demak, Dompu, Garut, Gorontalo, Gowa, Grobogan, Indramayu, Jayapura, Jember, Jepara, Jombang, Perak, Kapuas, Karawang, Karo, Katingan, Kebumen, Kediri, Kepahiang, Kolaka, Konawe, Konawe, Selatan, Pagar Alam, Palu, Kudus, Kuningan, Kupang, Lamongan, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Landak, Langkat, Lebak, Lima Puluh Kota, Lombok Timur, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Madiun, Majalengka, Malang, Maluku Tengah, Mamuju, Minahasa Selatan, Musi Banyuasin, Nganjuk, Ngawi, Nunukan, Palopo, Pandeglang, Pasaman Barat, Pasuruan, Pekalongan, Pemalang, Pesisir Barat, Pidie, Pinrang, Pohuwato, Polewali, Mandar, Probolinggo, Purwakarta, Purworejo, Sambas, Sampang Banyuates, Sampang Sokobana, Serdang Bedagai, Sidrap, Simalungun, Simeulue, Situbondo, Solok, Subang, Sumbawa, Sumedang, Sumenep, Takalar, Tanah Datar, Tanggamus, Tapin, Tasikmalaya, Toli – Toli, Tuban, Tulang Bawang, Wakatobi dan Wonogiri.

The Warehouse Receipt System has experienced a positive development of the warehouse receipt value Since it was implemented in 2008, which is published every year. The implementation of SRG with post-sale and financing patterns can increase revenue farmers who began in the district Indramayu, Jombang, Gowa and Banyumas. During her development, the implementation of SRG was expandedin 105 districts / cities spread across 26 provinces, including Aceh Besar, Aceh Tengah, Banjarnegara, Bantaeng, Bantul, Banyuasin,Banyuwangi, Barito Kuala, Bener Meriah, Bireuen, Blitar, Blora, Bogor, Bojonegoro, Bolaang, Mongondow, Bondowoso, Bone, Ciamis,Cianjur, Cilacap, Demak, Dompu, Garut, Gorontalo, Gowa, Grobogan, Indramayu, Jayapura, Jember, Jepara, Jombang, Perak, Kapuas,Karawang, Karo, Katingan, Kebumen, Kediri, Kepahiang, Kolaka, Konawe, Konawe, South, Pagar Alam, Palu, Kudus, Kuningan, Kupang, Lamongan, South Lampung, Central Lampung, East Lampung, Landak, Langkat, Lebak, Lima Puluh Kota, LombokEast, Luwu, East Luwu, North Luwu, Madiun, Majalengka, Malang, Central Maluku, Mamuju, South Minahasa, Musi Banyuasin,Nganjuk, Ngawi, Nunukan, Palopo, Pandeglang, West Pasaman, Pasuruan, Pekalongan, Pemalang, West Coast, Pidie, Pinrang,Pohuwato, Polewali, Mandar, Probolinggo, Purwakarta, Purworejo, Sambas, Sampang Banyuates, Sampang Sokobana, SerdangBedagai, Sidrap, Simalungun, Simeulue, Situbondo, Solok, Subang, Sumbawa, Sumedang, Sumenep, Takalar, Tanah Datar, Tanggamus,Tapin, Tasikmalaya, Toli - Toli, Tuban, Tulang Bawang, Wakatobi and Wonogiri.

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Sumatera Selatan

Bengkulu

Yogyakarta NTTNTBBanten

Lampung

Jawa Barat Jawa Timur

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Papua

Maluku

Sulawesi Tengah

Sulawesi BaratKalimantan TengahKalimantan Barat Kalimantan Selatan

Jawa Tengah

Sulawesi Utara

GorontaloKalimantan Utara

6 Gudang1 Gudang2 Gudang

3 Gudang1 Gudang1 Gudang

4 Gudang1 Gudang

1 Gudang

Bangka Belitung1 Gudang

3 Gudang

7 Gudang1 Gudang

2 Gudang1 Gudang1 Gudang

DKI Jakarta10 Gudang

4 Gudang13 Gudang

2 Gudang 14 Gudang8 Gudang

19 Gudang4 Gudang

11 Gudang

Bali1 Gudang 2 Gudang

2 Gudang4 Gudang

1 Gudang 1 Gudang2 Gudang3 Gudang

5 Gudang6 Gudang

12 Gudang

1 Gudang

1 Gudang

2 Gudang

2 Gudang

2 Gudang2 Gudang

1 Gudang2 Gudang

1 Gudang1 Gudang

1 Gudang2 Gudang1 Gudang1 Gudang

Gudang Pemerintah Sudah disetujuisebagai Gudang SRG

Gudang PemerintahBelum disetujuiSebagai Gudang SRG

Gudang Swasta89 32 59

PERKEMBANGAN SRG TAHUN 2018WRS DEVELOPMENT IN 2018

Page 99: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 97

PBK

SRG

PLK

Kondisi dan Kinerja

Sampai dengan tahun 2018, jumlah Gudang SRG yang telah mendapat izin dari Bappebti yaitu sebanyak 157 Gudang tersebar di 105 Kabupaten/Kota, pembangunan dan pemenuhan fasilitas gudang dilakukan dengan menggunakan Dana Stimulus Fiskal, APBN-P dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Gudang yang telah dibangun pemerintah tidak langsung menjadi Gudang SRG, selain sarana prasarana, perlu adanya kesiapan dan komitmen dari seluruh pelaku/stakeholder SRG daerah, seperti Pengelola Gudang dan Penilaian Kesesuaian Mutu Barang. Oleh karena itu Bappebti melakukan koordinasi dengan cara pertemuan, bimbingan dan pelatihan teknis terhadap seluruh stakeholder daerah yang terkait untuk menyiapkan Gudang SRG dan kelembagaan SRG yang lebih baik.

Sampai dengan tahun 2018, terdapat 92 Gudang Pemerintah yang telah memiliki kelengkapan untuk menjadi Gudang SRG, sedangkan sisanya sebanyak 29 gudang masih belum aktif. Selain Gudang milik pemerintah, Bappepti telah mendorong implementasi SRG untuk gudang milik swasta/BUMN, sampai saat ini terdapat 65 Gudang yang telah terimplementasi SRG. Secara keseluruhan, sampai dengan akhir tahun 2018 penerbitan Resi Gudang telah dilakukan di 105 kabupaten/kota yang tersebar di 26 propinsi. Pada tahun 2018, Bappebti telah mengeluarkan 54 persetujuan, masing – masing 30 Gudang SRG dan 24 Pengelola Gudang SRG. Terkait dengan penerbitan Resi Gudang, secara kumulatif jumlah Resi Gudang yang telah diterbitkan sampai dengan akhir tahun 2018 sebanyak 2.962 Resi Gudang dengan volume barang sebanyak 99.553,27 ton, sedangkan khusus untuk tahun 2018, Resi Gudang yang diterbitkan mencapai 374 Resi dengan volume barang sebesar 8.357,33 ton.

Conditions and Performance

Till the year of 2018, the number of WRS Warehouses has received permission from CoFTRA, there are 157 Warehouses spread in 105 regencies/cities, developmentand fulfillment of warehouse facilities is carried out withuse the Fiscal Stimulus Fund, APBN-P andSpecial Allocation Fund (DAK). Warehouse that has been builtthe government does not immediately become the WRS Warehouse, in additioninfrastructure, there needs to be readiness and commitmentfrom all regional WRS actors / stakeholders, such asWarehouse Manager and Goods Quality Conformity Assessment.Therefore CoFTRA coordinated with mode of meeting, guidance and technical training agains tall relevant local stakeholders to prepare WRS warehouse and better WRS institutions.

There are 92 the Government warehouses Until 2018,that has the equipment for becoming WRS Warehouse, while the rest of the 29 warehouses are still inactive. In addition to owned Warehousethe government, CoFTRA has encouraged implementation WRS for privately owned / BUMN warehouses, the recent current, there are 65 warehouses that have been implemented by WRS. Overall, until the end of 2018 issuance of warehouse receipts has been carried out in 105 districts/cities spread over 26 provinces. In 2018, CoFTRA has issued 54 agreements, each -30 WRS Warehouses each and 24 WRS Warehouse Managers. Associated with the issuance of Warehouse Receipts, cumulatively the number of Warehouse Receipts issued up to end of 2018 as many as 2,962 warehouse receipts withthe volume of goods was 99,553.27 tons, while specialfor 2018, the issued Warehouse Receipt will reach374 receipts with a volume of goods amounting to 8357.33 tons.

Page 100: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA98

No. Nama Lembaga / Gudang(Name of Institute / Warehouse)

PENGELOLA GUDANG / WAREHOUSE MANAGEMENT:

1. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Multi Niaga

2. Koperasi Asosiasi UPJA Sumedang Jaya

3. Koperasi Pertanian Gema Palagung

4. Perusahaan Daerah Bumi Wiralodra Indramayu

5. Koperasi Serba Usaha Sarana Hidup Sejahtera

6. Perusahaan Daerah Tuah Sepakat

7. KSU Mandiri Tasti

8. Koperasi Kelompok Usaha Serbajadi

GUDANG / WAREHOUSE:

9 Koperasi Tani Bontolempangan

10 Koperasi Tani Ere Mattika

11 Koperasi Banyu Lalan Sejahtera

12 Koperasi Produsen Mutiara Laut Mandiri

13 KUD Sepakat

14 Perusahaan Daerah Sumber Bhakti

15 Koperasi Produsen Garam, Rezeki Agung

16 Koperasi Garam Rakyat Muara Djati

17 PT. Lembu Nusantara Jaya Wijaya

18 Koperasi Lada Bangka Belitung

19 Koperasi Mappatuwo

20 KSU Guyub Rukun

21 Koperasi Pugar Ronggolawe

22 PD. Sindangkasih Multi Usaha

23 Koperasi Serba Usaha Mitra Setia

24 Koperasi Serba Usaha Kota Santri

Tabel 19. Penerbitan Persetujuan Kelembagaan di tahun 2018Table 19. Institutional Approval Issued in 2018

Persetujuan Kelembagaan SRG

Sebagai sebuah sistem, pelaksanaan SRG tidak terlepas dari fungsi Gudang, dan peran lembaga terkait yakni Pengelola Gudang, Lembaga Penilaian Kesesuaian maupun Pusat Registrasi SRG dimana masing-masing memiliki tanggung jawab yang saling terkait. Pada tahun 2018, Bappebti telah menerbitkan 54 persetujuan kelembagaan, terdiri dari 24 Pengelola Gudang dan 30 Gudang.

WRS Institutional Approval

As a system, the implementation of WRS is inseparable fromWarehouse functions, and the role of related institutions like the Managers Warehouse, Conformity Assessment Agency and the Center WRS registration where each has responsibility interrelated answers. In 2018, CoFTRA had issued 54 institutional agreements, consisting of 24 Warehouse Manager and 30 Warehouses.

Page 101: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 99

PBK

SRG

PLK

Secara keseluruhan, jumlah persetujuan dalam SRG telah mencapai 257 persetujuan yang terdiri dari 57 Pengelola Gudang, 157 Gudang, 37 LPK Uji Mutu, 2 (dua) LPK Manajemen Mutu, 3 (tiga) LPK Inspeksi Gudang, dan 1 (satu) Pusat Registrasi.

In total, WRS approvals reach 257 approval consisting of 57 Warehouse Management, 157 Warehouses, 37 Commodity Quality Assessment Institution, 2 (two) Management Quality Assessment Institution, 3 (three) Warehouse Inspection Quality Assessment Institution and 1 (one) Registration Center.

No. Nama Lembaga / Gudang(Name of Institute / Warehouse)

GUDANG / WAREHOUSE:

1 SRG Gudang Sumbawa Prov. Nusa Tenggara Barat

2 SRG Gudang Sumedang Prov. Jawa Barat

3 SRG Gudang Kupang Prov. Nusa Tenggara Timur

4 SRG Gudang Indrmayu Prov. Jawa Barat

5 SRG Gudang Grobogan Prov. Jawa Tengah

6 SRG Gudang Tanah Datar Prov. Sumatera Barat

7 SRG Gudang Pagar Alam Prov. Sumatera Selatan

8 SRG Gudang Natar Prov. Lampung Selatan

9 SRG Gudang Gowa Prov. Sulawesi Selatan

10 SRG Gudang Bantaeng Prov. Sulawesi Selatan

11 SRG Gudang Bangka Tengah Prov. Bangka

12 SRG Gudang Musi Banyuasin

13 SRG Gudang Pati Prov. Jawa Tengah

14 SRG Candipuro - Lampung Selatan

15 SRG Kedunggalar - Ngawi

16 SRG Gudang Garam- Indramayu

17 SRG Gudang CV. Fiona Benih Mandiri Subang

18 SRG Gudang CV. Mitra Tani Sejahtera Subang

19 SRG Gudang Kapetakan - Cirebon

20 SRG Gudang Talun - Blitar

21 SRG Gudang H. Suhardi Bangka

22 SRG Pemrov. Babel

23 SRG Labakkang - Pangkep

24 SRG Kaliori - Rembang

25 SRG Pugar Ronggolawe Makmur - Tuban

26 SRG Haurwangi - Cianjur

27 SRG Ligung - Majalengka

28 SRG PT. Ketiara Aceh Tengah

29 SRG Tana Lili - Luwu Utara

30 SRG Kajen - Pekalongan

Page 102: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA100

Transaksi Resi Gudang

Pelaksanaan Sistem Resi Gudang pada tahun 2018 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2017 dimana jumlah resi gudang yang diterbitkan pada tahun 2018 tercatat sebanyak 165 resi gudang dengan total volume sebesar 8.357,33 ton, terdiri dari 4.169 ton gabah, 1.393 ton beras, 323 ton jagung, 314 ton kopi, 2.043 ton rumput laut dan 116,52 ton lada, dengan nilai total resi gudang mencapai Rp. 99,6 milyar dan memperoleh pembiayaan dari berbagai lembaga pembiayaan seperti Bank BJB, Bank Jateng, Bank Sumsel Babel, Bank Kalsel, Bank Lampung, dan PKBL PT Kliring Berjangka Indonesia dengan total pembiayaan senilai Rp. 47,96 milyar.

Warehouse Receipt Transactions

The implementation of the Warehouse Receipt System in 2018 has increase compared to 2017 where the number of warehouse receipts issued in 2018 was 165 receipts with a volume of 8,357.33 tons, consisting of 4,169 tons of unhulled rice, 1,393 tons of rice, 323 tons corn, 314 tons of coffee, 2,043 tons of seaweed and 116.52 tons of pepper, with the total value of warehouse receipts reaching Rp. 99.6 billion financed by various financing institutions such as BRI Bank, BJB Bank, Central Java Bank, East Java Bank, South Kalimantan Bank, and the Indonesian Derivatives Clearing House PKBL with a total financing of Rp. 47.96 billion.

No

Pengelola Gudang / Gudang

(Warehouse Manager / Warehouse)

Penerbitan / Publishing Pembiayaan / Fund

Jumlah RG(Amount of WR)

Komoditi(Commodity)

Volume Komoditi

(Commodity)(TON)

Nilai Barang(Goods Value)

Rupiah

Jumlah RG(Amount of WR)

Nilai(Value)Rupiah

I. Petindo Daya Mandiri

Gudang Banyumas 3 GabahUnhulled Rice 64,174 189.564.200 3 130.000.000

Gudang Pekalongan - - - - - -

Gudang Karanganyar 4 GabahUnhulled Rice 54,8157 162.225.800 1 60.600.000

5 JagungCorn 64,0314 152.707.440 2 41.700.000

II. Koptan Bidara Tani

Gudang Jombang 8 GabahUnhulled Rice 150 382.500.000 1 23.900.000

III. PT. Pertani (Persero)

Gudang Indramayu 396 GabahUnhulled Rice 9433,021 50.569.247.200 353 31.252.766.150

14 BerasRice 268,6 2.247.100.000 10 1.096.970.000

Gudang Banyuwangi 33 GabahUnhulled Rice 2571,37 11.895.817.500 31 7.704.072.250

Gudang Sidrap 48 GabahUnhulled Rice 5987,66 25.568.301.500 44 16.347.173.000

28 BerasRice 2360,3 15.529.155.000 27 10.399.240.500

Gudang Pinrang 1 24 GabahUnhulled Rice 3169,01 14.542.611.000 20 8.443.460.000

Gudang Subang 53 GabahUnhulled Rice 1304,7 5.980.912.500 47 3.726.216.250

13 BerasRice 252,4 2.091.650.000 12 1.416.880.000

Gudang Jepara 31 GabahUnhulled Rice 382,95 1.871.117.500 23 845.907.000

Tabel 20. Transaksi Resi Gudang per Pengelola Gudang Tahun 2018Table 20. Warehouse Receipt Transaction Per Warehouse Manager for the year 2018

Page 103: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 101

PBK

SRG

PLK

No

Pengelola Gudang / Gudang

(Warehouse Manager / Warehouse)

Penerbitan / Publishing Pembiayaan / Fund

Jumlah RG(Amount of WR)

Komoditi(Commodity)

Volume Komoditi

(Commodity)(TON)

Nilai Barang(Goods Value)

Rupiah

Jumlah RG(Amount of WR)

Nilai(Value)Rupiah

III. PT. Pertani (Persero)

Gudang Probolinggo 109 GabahUnhulled Rice 9221,877 40.171.871.100 101 26.468.558.300

8 JagungCorn 1920 6.646.500.000 7 4.147.500.000

2 BerasRice 190 1.292.000.000 2 847.000.000

Gudang Bantul 10 GabahUnhulled Rice 297,52 1.303.772.500 6 730.003.750

1 JagungCorn 20 60.000.000 0 -

Gudang Mojokerto 1 23 GabahUnhulled Rice 2382,02 11.508.255.000 22 7.279.228.500

Gudang Mojokerto 2 - - - - - -

Gudang Kudus (Medini) 4 GabahUnhulled Rice 97 448.700.000 3 205.000.000

Gudang Jombang 22 GabahUnhulled Rice 2241,6 11.852.425.000 20 7.946.855.000

Gudang Nganjuk 20 GabahUnhulled Rice 586,82 2.471.592.500 17 1.459.739.750

1 JagungCorn 12,95 35.612.500 1 24.900.000

Gudang Cianjur 97 GabahUnhulled Rice 2525,27 14.584.203.500 88 9.521.538.200

Gudang Sragen 6 GabahUnhulled Rice 441,26 2.111.612.500 2 886.990.650

Gudang Jombang Perak 5 GabahUnhulled Rice 217,8 942.075.000 5 659.380.000

Gudang Banyuwangi Cluring 17 Gabah

Unhulled Rice 1139,02 4.863.258.000 15 3.033.215.000

Gudang Indramayu Losarang 10 Gabah

Unhulled Rice 277,75 1.296.000.000 10 905.500.000

Gudang Tulungagung 5 GabahUnhulled Rice 86,5 351.310.000 4 175.917.000

2 JagungCorn 128,6 299.500.000 2 209.550.000

Gudang Madiun Muneng 15 GabahUnhulled Rice 224,458 1.037.550.000 9 494.872.500

1 BerasRice 6 42.000.000 -

Gudang Pasuruan 5 GabahUnhulled Rice 237,2 1.055.960.000 4 634.172.000

2 JagungCorn 230,24 598.624.000 2 419.036.800

Gudang Ngawi 11 GabahUnhulled Rice 312,113 1.937.258.500 8 1.073.832.350

Gudang Lombok Timur 3 JagungCorn 226,5 550.175.000 3 385.122.500

Gudang Dempet Demak 2 GabahUnhulled Rice 109,9 526.330.000 2 368.431.000

Page 104: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA102

No

Pengelola Gudang / Gudang

(Warehouse Manager / Warehouse)

Penerbitan / Publishing Pembiayaan / Fund

Jumlah RG(Amount of WR)

Komoditi(Commodity)

Volume Komoditi

(Commodity)(TON)

Nilai Barang(Goods Value)

Jumlah RG(Amount of WR)

Nilai(Value)

III. PT. Pertani (Persero)

Gudang Mulyorejo Demak 2 GabahUnhulled Rice 34 153.000.000 1 53.550.000

Gudang Pekalongan Kajen 2 GabahUnhulled Rice 385,27 1.832.132.500 2 1.281.372.750

Gudang Grobogan 12 BerasRice 1607,67 11.575.224.000 10 6.076.576.800

3 JagungCorn 77,227 231.681.000 - -

9 GabahUnhulled Rice 160,7 817.870.000 4 270.000.000

Gudang Sampang Sakobanah 3 Jagung

Corn 72 220.800.000 2 123.200.000

Gudang Sampang Banyuates 5 Jagung

Corn 77 310.000.000 4 184.000.000

Gudang Sidrap Pitu Riawa 1 GabahUnhulled Rice 448,21 1.837.661.000 - -

Gudang Sumbawa 5 GabahUnhulled Rice 267,82 1.339.100.000 4 916.055.000

Gudang Sumedang Tomo 3 GabahUnhulled Rice 75 362.500.000 2 153.750.000

Gudang Ciamis Cisontrol 6 GabahUnhulled Rice 120 552.000.000 5 339.000.000

Gudang Tangerang 2 BerasRice 60 462.000.000 2 323.400.000

Gudang Lombok Barat 15 GabahUnhulled Rice 2598,38 14.291.090.000 14 9.342.796.000

Gudang Lebak 8 GabahUnhulled Rice 1020 5.100.000.000 8 3.570.000.000

Gudang Tuban 37 GabahUnhulled Rice 1012,55 4.866.340.000 13 949.197.200

9 JagungCorn 101,75 328.510.000 6 157.000.000

Gudang Pemkab Pinrang 3 GabahUnhulled Rice 98,35 421.470.000 3 290.500.000

Gudang Pasaman Barat 3 JagungCorn 42,487 144.455.800 3 101.037.000

Gudang Nganjuk Rejoso 6 GabahUnhulled Rice 753 4.041.250.000 6 2.828.850.000

Gudang Kospermindo 10 Rumput Lautseaweed 327 2.143.000.000 7 1.090.600.000

Gudang Probolinggo Banyuanyar 5 Beras

Rice 105 726.500.000 5 507.700.000

18 GabahUnhulled Rice 2882,53 12.426.079.000 16 7.934.500.000

10 JagungCorn 1345,2 4.654.160.000 10 3.254.712.000

Gudang Wonogiri 3 GabahUnhulled Rice 35 147.000.000 3 99.000.000

Gudang Blitar 2 GabahUnhulled Rice 40 176.000.000 1 61.600.000

Page 105: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 103

PBK

SRG

PLK

No

Pengelola Gudang / Gudang

(Warehouse Manager / Warehouse)

Penerbitan / Publishing Pembiayaan / Fund

Jumlah RG(Amount of WR)

Komoditi(Commodity)

Volume Komoditi

(Commodity)(TON)

Nilai Barang(Goods Value)

Jumlah RG(Amount of WR)

Nilai(Value)

III. PT. Pertani (Persero)

Gudang Bogor 3 GabahUnhulled Rice 95 492.000.000 3 344.000.000

Gudang Indramayu Tukdana 209 Gabah

Unhulled Rice 4392,46 25.726.300.500 201 16.723.500.000

2 BerasRice 160 1.760.000.000 2 1.232.000.000

Gudang Bojonegoro 8 GabahUnhulled Rice 107 478.740.000 3 63.000.000

2 JagungCorn 71,28 213.840.000 0 -

Gudang Malang 5 GabahUnhulled Rice 211 1.060.620.000 2 244.000.000

2 BerasRice 12,5 106.250.000 1 37.000.000

Gudang Jember 1 JagungCorn 6,788 18.667.000 - -

10 GabahUnhulled Rice 263,329 1.314.980.500 4 542.500.000

Gudang Pidie Jaya (Meureudu) 2 Gabah

Unhulled Rice 7 32,550,000 - -

Gudang Blora 1 GabahUnhulled Rice 10,01 52,052,000 1 35,000,000

Gudang Badung 2 GabahUnhulled Rice 300 1,650,000,000 - -

Gudang Kudus (Jekulo) 4 GabahUnhulled Rice 71,7 364,830,000 2 105,000,000

IV PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero)

Gudang Gowa 4 JagungCorn 62,22 115,431,000 2 34,500,000

Gudang Madiun 1 GabahUnhulled Rice 20 60,000,000 - -

Gudang Barito Kuala 95 GabahUnhulled Rice 1091,846 5,260,533,500 40 1,983,796,950

Gudang Bantaeng 1 JagungCorn 39,952 67,918,400 - -

4 GabahUnhulled Rice 38,775 178,365,000 1 40,000,000

Gudang Gowa Bontonompo 1 GabahUnhulled Rice 5,014 23,064,400 -

-

Gudang Deli Serdang (Gunung Lintong) 1 Kopi

Coffee 15 645,000,000 - -

Gudang Aceh Tengah 16 KopiCoffee 495,1 29,284,000,000 13 17,580,000,000

Gudang Lampung Selatan 14 GabahUnhulled Rice 298,613 1,358,684,300 2 51,000,000

Gudang Tanggamus 14 GabahUnhulled Rice 210,508 1,009,480,100 11 535,500,000

Page 106: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA104

No

Pengelola Gudang / Gudang

(Warehouse Manager / Warehouse)

Penerbitan / Publishing Pembiayaan / Fund

Jumlah RG(Amount of WR)

Komoditi(Commodity)

Volume Komoditi

(Commodity)(TON)

Nilai Barang(Goods Value)

Jumlah RG(Amount of WR)

Nilai(Value)

IV PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero)

Gudang Bener Meriah 5 KopiCoffee 111,1 6.279.100.000 4 3.075.000.000

Gudang Tulang Bawang 5 GabahUnhulled Rice 27,49 116.989.486 1 23.595.880

Gudang Probolinggo 12 GabahUnhulled Rice 280,992 1.175.626.200 1 25.000.000

Gudang Langkat 1 JagungCorn 44,52 142.464.000 1 99.724.800

Gudang Kebumen 3 GabahUnhulled Rice 11,55 65.435.000 - -

Gudang Pesisir Barat 1 GabahUnhulled Rice 10 52.000.000 1 30.000.000

Gudang Demak (Dempet) 1 GabahUnhulled Rice 38 220.400.000 - -

Gudang Demak (Mulyorejo) 3 GabahUnhulled Rice 100,86 516.559.500 1 75.000.000

Gudang Pandeglang 7 GabahUnhulled Rice 35 167.750.000 - -

Gudang Kediri 3 GabahUnhulled Rice 33,21 130.790.000 - -

Gudang Bojonegoro (Padangan) 1 Gabah

Unhulled Rice 4,1 18.860.000 - -

Gudang Kepahiang 1 KopiCoffee 4,985 94.715.000 - -

Gudang Bireuen 7 GabahUnhulled Rice 237,26 1.259.686.000 - -

Gudang Konawe Selatan 1 KakaoCacao 3,14 78.500.000 - -

Gudang Sumedang 3 GabahUnhulled Rice 60,2 357.160.000 2 150.000.000

Gudang Pemalang 10 GabahUnhulled Rice 129,842 743.135.450 9 477.300.000

Gudang Wonogiri 6 GabahUnhulled Rice 99,95 537.950.000 4 257.340.000

Gudang Lima Puluh Kota 1 GabahUnhulled Rice 1,8 9.000.000 - -

Gudang Kuningan 5 GabahUnhulled Rice 70 356.000.000 2 130.000.000

Gudang Katingan 2 RotanRattan 25,982 228.274.000 - -

Gudang Polewali Mandar 1 GabahUnhulled Rice 5 23.000.000 - -

Gudang Makassar (Agroniaga) 1 Rumput Laut

seaweed 75,15 450,900,000 - -

Gudang Wakatobi 1 Rumput Lautseaweed 10,416 26,040,000 - -

Gudang Palu 1 RotanRattan 5,182 36,274,000 - -

Gudang Pasaman Barat 2 JagungCorn 4 17,000,000 1 4,900,000

Page 107: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 105

PBK

SRG

PLK

No

Pengelola Gudang / Gudang

(Warehouse Manager / Warehouse)

Penerbitan / Publishing Pembiayaan / Fund

Jumlah RG(Amount of WR)

Komoditi(Commodity)

Volume Komoditi

(Commodity)(TON)

Nilai Barang(Goods Value)

Jumlah RG(Amount of WR)

Nilai(Value)

IV PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero)

Gudang Tapin 6 GabahUnhulled Rice 53,65 326.980.966 2 68.000.000

Gudang Banyuasin 4 GabahUnhulled Rice 46,7 163.450.000 1 70.000.000

Gudang Banyuwangi Sempu 6 Gabah

Unhulled Rice 89,558 537.348.000 6 375.802.000

Gudang Pidie 4 GabahUnhulled Rice 45 471.000.000 - -

Gudang Malang 1 GabahUnhulled Rice 20,07 90.315.000 - -

Gudang Bantul 3 GabahUnhulled Rice 19,646 93.534.000 1 30.000.000

Gudang Purworejo 2 GabahUnhulled Rice 6,693 30.787.800 - -

Gudang Sambas 3 GabahUnhulled Rice 22,358 104.711.000 - -

Gudang Tolitoli 1 BerasRice 7 59.500.000 - -

Gudang Situbondo 1 JagungCorn 5,7 19.950.000 - -

Gudang Lampung Selatan Natar 2 Gabah

Unhulled Rice 7 35.300.000 - -

5 JagungCorn 12,535 50.140.000 - -

Gudang Cilacap 1 GabahUnhulled Rice 2,9 13.050.000 - -

Gudang Blitar 2 JagungCorn 14 56.000.000 - -

Gudang Solok 1 GabahUnhulled Rice 2 13.900.000 - -

Gudang Karo 2 JagungCorn 6,4 24.070.000 - -

Gudang Pemkab Pinrang 1 GabahUnhulled Rice 3,61 16.606.000 - -

Gudang Pagar Alam 2 KopiCoffee 2 46.000.000 2 32.000.000

Gudang Musi Banyuasin 1 JagungCorn 1,85 6.105.000 1 4.200.000

Gudang Bangka 5 LadaPepper 4,308 280.206.000 1 40.000.000

Gudang Gorontalo Bongomeme 2 Jagung

Corn 5 17.500.000 - -

Gudang Bangka Tengah 16 LadaPepper 47,88 2.636.326.400 8 437.808.000

Gudang Situbondo 1 JagungCorn 5,7 19.950.000 - -

Gudang Situbondo 1 JagungCorn 5,7 19.950.000 - -

Page 108: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA106

No

Pengelola Gudang / Gudang

(Warehouse Manager / Warehouse)

Penerbitan / Publishing Pembiayaan / Fund

Jumlah RG(Amount of WR)

Komoditi(Commodity)

Volume Komoditi

(Commodity)(TON)

Nilai Barang(Goods Value)

Jumlah RG(Amount of WR)

Nilai(Value)

V PT. Sucofindo (Persero)

Gudang Bener Meriah 13 KopiCoffee 5,38788 262.274.187 10 150.801.063

VI Koperasi Selaras

Gudang Lombok Timur 1 JagungCorn 63,765 204.048.000 - -

Gudang Lombok Timur Brang Bantun 4 Jagung

Corn 108,04 236.131.054 - -

VII Koperasi Niaga Mukti

Gudang Cianjur 292 GabahUnhulled Rice 6530,89 42.800.939.300 290 28.932.900.000

1 BerasRice 3,375 32.737.500 - -

VIII Kospermindo

Gudang Makassar (Kospermindo) 39 Rumput Laut

seaweed 1856,43 17.069.655.000 30 9.130.043.900

Gudang Nunukan - - - - - -

Gudang Makassar (PT. Asia Sejahtera Mina) 5 Rumput Laut

seaweed 600 5.400.000.000 3 2.835.000.000

Gudang PT. ASM Kawasan Logistik Terpadu 4 Rumput Laut

seaweed 250 2.250.000.000 3 1.260.000.000

IX PT. Pos Indonesia (Persero)

Gudang Tasikmalaya 59 GabahUnhulled Rice 1004,80 5.425.175.000 46 3.025.250.000

37 JagungCorn 980,52 3.999.384.000 28 2.100.000.000

2 BerasRice 10,00 150.000.000 - -

Gudang Ciamis 12 GabahUnhulled Rice 89,7 499.210.000 5 107.275.000

X KSU Annisa

Gudang Subang 153 GabahUnhulled Rice 3148,28 21.259.287.500 143 13.301.770.000

5 BerasRice 130,00 900.000.000 3 208.000.000

Gudang Subang PB. Sri Ampeli 51 Gabah

Unhulled Rice 713 4.991.000.000 51 3.465.000.000

8 BerasRice 75,75 860.250.000 8 600.000.000

Gudang Subang PD. Gapoktan Tani Sejahtera 17 Gabah

Unhulled Rice 240 1.680.000.000 17 1.166.000.000

Gudang Subang PB. Rizki Wijaya 44 Gabah

Unhulled Rice 614 4.298.000.000 44 2.982.000.000

5 BerasRice 46,5 511.500.000 5 356.000.000

Gudang Subang Patokbeusi 6 GabahUnhulled Rice 300 2.100.000.000 6 1.470.000.000

XI KUD Tuntung Pandang

Gudang Barito Kuala 137 GabahUnhulled Rice 2071,522 13.432.922.500 76 4.707.400.000

Page 109: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 107

PBK

SRG

PLK

No

Pengelola Gudang / Gudang

(Warehouse Manager / Warehouse)

Penerbitan / Publishing Pembiayaan / Fund

Jumlah RG(Amount of WR)

Komoditi(Commodity)

Volume Komoditi

(Commodity)(TON)

Nilai Barang(Goods Value)

Jumlah RG(Amount of WR)

Nilai(Value)

XII PT. Food Station Tjipinang Jaya

Gudang Pasar Induk Beras Cipinang 9 Beras

Rice 273 2.166.600.000 9 1.503.888.000

Gudang Bogor 4 GabahUnhulled Rice 33,776 152.700.200 - -

Gudang Daya Tani Ngawi 36 BerasRice 3404,00 27.784.000.000 23 10.789.784.400

Gudang Indramayu Losarang 18 Gabah

Unhulled Rice 414,62 2.152.141.800 4 300.000.000

Gudang CV. Sandy Jaya Indramayu 5 Gabah

Unhulled Rice 913,75 4.411.075.000 4 2.151.920.000

XIII KUD Subur

Gudang Kebumen 18 GabahUnhulled Rice 45,32 317.432.000 - -

XIV PT. Ketiara

Gudang Aceh Tengah 28 KopiCoffee 344,00 26.840.000.000 28 18.523.000.000

Gudang Umang 3 KopiCoffee 60,00 4.680.000.000 3 3.276.000.000

XV Koperasi Pasar Maju Bersama

Gudang Bireuen 3 GabahUnhulled Rice 28,36 162.492.000 1 50.000.000

XVI KUD Anugerah

Gudang Grobogan 1 GabahUnhulled Rice 15,00 75.000.000 - -

XVII KUD Taniharjo

Gudang Bantul 3 GabahUnhulled Rice 11,65 55.895.000 1 10.000.000

XVIII PT. Garam (Persero)

Gudang Pati 1 GaramSalt 30,00 78.000.000 - -

Gudang Bima 1 Garam 31,73 82.498.000 - -

Gudang Pamekasan 1 GaramSalt 31,73 82.498.000 - -

Gudang Garam Indramayu 1 GaramSalt 50,00 135.000.000 - -

XIX Koperasi Sumber Tunas Jaya

Gudang Pandeglang 1 GabahUnhulled Rice 8,04 48.240.000 - -

XX PT. Pengayom Tani Sejagad

Gudang Wonogiri 18 GabahUnhulled Rice 309,37 2.327.501.000 18 1.615.000.000

19 BerasRice 434,91 4.325.935.000 19 3.021.200.000

1 JagungCorn 3,75 121.875.000 1 85.000.000

XXI KPN Multi Niaga

Gudang Sumbawa Lopok 5 JagungCorn 295 1.021.000.000 - -

Page 110: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA108

No

Pengelola Gudang / Gudang

(Warehouse Manager / Warehouse)

Penerbitan / Publishing Pembiayaan / Fund

Jumlah RG(Amount of WR)

Komoditi(Commodity)

Volume Komoditi

(Commodity)(TON)

Nilai Barang(Goods Value)

Jumlah RG(Amount of WR)

Nilai(Value)

XXII Koperasi Asosiasi UPJA Sumedang Jaya

Gudang Sumedang 6 BerasRice 70,00 902.000.000 1 75.000.000

1 JagungCorn 15,00 75.000.000 - -

1 GabahUnhulled Rice 15,00 109.500.000 1 75.000.000

XXIII Perusda Pedaringan Surakarta

Gudang F Perusda Kota Pedaringan 4 Beras

Rice 24 228.000.000 1 59.850.000

Gudang G Perusda Kota Pedaringan - - - - - -

XXIV PD. Bumi Wiralodra

Gudang Indramayu Losarang 2 Gabah

Unhulled Rice 199,26 1.275.276.800 0 -

XXV KSU Sarana Hidup Sejahtera

Gudang Grobogan 27 GabahUnhulled Rice 336,8 2.020.800.000 19 1.019.000.000

XXVI Koperasi Kelompok Usaha Serba Jadi

Gudang Lampung Selatan Natar 1 Jagung

Corn 8,78 29.852.000 0 -

16 GabahUnhulled Rice 64,504 328.970.400 3 55.077.750

XXVII PT. Lembu Nusantara Jaya Wijaya

Gudang Blitar 23 BerasRice 263,8 8.190.250.000 3 1.840.770.000

11 GabahUnhulled Rice 151,394 2.725.092.000 1 450.324.000

XXVIII Koperasi Lada Bangka

Gudang Bangka Puding Besar 14 Lada

Pepper 57,7071 2.946.406.000 1 200.000.000

Gudang Bangka Tengah Mangkol 5 Lada

Pepper 7,74 430.613.200 1 75.000.000

XXIX KSU Mitra Setia

Gudang Luwu Utara 1 GabahUnhulled Rice 8,8 51.040.000 0 -

TOTAL 2962 99.553,27 620.411.712.983 2285 355.203.346.943

Page 111: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 109

PBK

SRG

PLK

Tahun(Year)

Penerbitan Resi Gudang / Warehouse Receipt Issued Pembiayaan(Fund)

RupiahJumlah(Amount)

% *) Volume(Ton) % *) Nilai Barang

(Goods Value)

2008 16 - 508.83 - 1.431.616.200 313.900.000

2009 13 -19% 214.11 -58% 552.962.240 136.800.000

2010 57 338% 2.299.94 974% 8.678.733.500 4.216.023.850

2011 271 375% 8.895.62 287% 40.067.723.608 24.049.719.530

2012 379 40% 18.144.16 104% 93.183.187.979 58.653.918.633

2013 532 40% 20.796.23 15% 108.948.556.100 66.993.206.000

2014 605 14% 21.649.27 4% 116.514.391.200 75.795.102.000

2015 300 -50% 8.931.92 -59% 81.171.788.490 45.597.684.680

2016 250 -17% 6.428.69 -28% 42.644.699.900 15.591.922.000

2017 165 -34% 3.327.18 -48% 27.258.651.500 15.893.123.900

2018 374 127% 8.357.33 151% 99.959.402.266 47.961.946.350

TOTAL 2.962 - 99.553.27 - 620.411.712.983 355.203.346.943

*) Prosentase pertumbuhan

Tabel 21. Tabel Perkembangan Jumlah Resi Gudang, Volume Komoditi dan Nilai Resi Gudang Tahun 2008 – 2018Table 21. Warehouse Receipt, Commodity Volume and Warehouse Receipt Value Trend, 2008 – 2018

Secara keseluruhan, jumlah resi gudang yang telah diterbitkan sebanyak 2.962 resi dengan volume komoditas mencakup Gabah, Beras, Jagung, Rumput Laut, Kopi, Kakao, Garam, Lada dan Rotan mencapai 99.553,27 ton. Nilai resi gudang yang telah diterbitkan tercatat Rp. 620,4 milyar, dan memperoleh pembiayaan dari berbagai lembaga pembiayaan senilai Rp. 355,2 milyar.

Overall, the number of warehouse receipts that have been issued are 2,962 receipts with commodity volume Including Grain, Rice, Corn, Seaweed, Coffee, Cocoa, Salt, Pepper and Rattan reached 99,553.27 tons. The warehouse receipt value that has been issued is Rp. 620.4 billion, and obtain funding from various financial institutions worth Rp. 355.2 billion.

Page 112: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA110

Dari variasi jenis komoditas yang ditransaksikan, pada tahun 2018 penerbitan Resi Gudang dilakukan untuk komoditas Gabah, Beras, Jagung, Rumput Laut, Kopi dan Lada dengan rincian jumlah, volume dan nilai per-komoditas seperti tampak pada tabel berikut:

Dengan adanya transaksi penerbitan dan pembiayaan pada tahun 2018 tersebut, maka total transaksi Resi Gudang per-komoditas seperti tampak pada tabel berikut :

From variations of the commodities types which were traded, in 2018 the issuance of warehouse receipts was carried out for Commodities of Grain, Rice, Corn, Seaweed, Coffee and Pepper with details of the quantity, volume and value of commodities as shown in the following table:

With the issuance and financing transactions In 2018, the total transaction receipt Per-commodity warehouse as shown in the following table:

Komoditi(Commodity)

Jumlah Resi(Amount of Receipt)

Volume(Ton)

Nilai Barang (Goods Value)

Rupiah

Pembiayaan (Fund)Rupiah

Gabah / Unhulled Rice 222 4,169 29.986.518.666 13.946.351.750

Beras / Rice 55 1,393 18.446.185.000 4.996.820.000

Jagung / Corn 8 323 1.247.727.000 85.000.000

Kopi / Coffee 24 314 25.670.000.000 17.969.000.000

Rumput Laut / Seaweed 26 2,043 18.382.500.000 10.251.966.600

Kakao / Cacao - - - -

Rotan / Rattan - - - -

Garam / Salt - - - -

Lada / Pepper 39 116.52 6.226.471.600 712.808.000

TOTAL 374 8.357,33 99.959.402.266 47.961.946.350

Tabel 22. Tabel Transaksi Resi Gudang per Komoditi Tahun 2018Table 22. Table of Warehouse Receipt Transaction per Commodity in 2018

Komoditi(Commodity)

Jumlah Resi(Amount of Receipt)

Volume(Ton)

Nilai Barang (Goods Value)

Rupiah

Pembiayaan (Fund)Rupiah

Gabah / Unhulled Rice 2,457 79,301.14 415,397,178,502 245,730,751,180

Beras / Rice 200 9,764.81 81,942,651,500 40,391,259,700

Jagung / Corn 129 6,067.09 20,669,101,194 11,376,083,100

Kopi / Coffee 69 1,037.57 68,131,089,187 42,636,801,063

Rumput Laut / Seaweed 60 3,119.00 27,339,595,000 14,315,643,900

Kakao / Cacao 1 3.14 78,500,000 -

Rotan / Rattan 3 31.16 264,548,000 -

Garam / Salt 3 111.73 295,498,000 -

Lada / Pepper 40 117.64 6,293,551,600 752,808,000

TOTAL 2,962 99,553.27 620,411,712,983 355,203,346,943

Tabel 23. Rekapitulasi Transaksi Resi Gudang per-Komoditas 2008 s.d 2018Table 23. Recapitulation of Warehouse Receipt Transactions per Commodity 2008 to 2018

Page 113: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 111

PBK

SRG

PLK

Page 114: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA112

Pertemuan Teknis SRG

Keberhasilan implementasi SRG tidak terlepas dari koordinasi antara kelembagaan Pusat dan Daerah dalam rangka kegiatan pembinaan dan pengembangan. Pemerintah Pusat berperan dalam penyusunan kebijakan nasional untuk mempercepat penerapannya serta melakukan koordinasi antar sektor pertanian, keuangan, perbankan dan sektor terkait lainnya. Sedangkan Pemerintah Daerah mencakup pengembangan komoditas unggulan daerah, penguatan peran pelaku usaha dan memfasilitasi pengembangan SRG. Oleh karena itu, sinergi dan koordinasi antar Pusat dan Daerah menjadi faktor penting dalam pengembangan SRG. Sebagai salah satu bentuk dari koordinasi dan sinergi tersebut pada tahun 2018 Bappebti telah menyelenggarakan Pertemuan Teknis SRG yang diikuti oleh perwakilan dari masing-masing sektor yang bergerak dalam bidang SRG dengan rincian; 31 daerah penerima Stimulus Fiskal 2009 (Gowa, Takalar, Bantaeng, Bone, Sidrap, Ngawi, Sampang, Pasuruan, Probolinggo, Nganjuk, Jombang, Sumenep, Barito Kuala, Solok, Pasaman Barat, Tanah Datar, Indramayu, Bogor, Sumedang, Garut, Kuningan, Subang, Majalengka, Gorontalo, Minahasa Selatan, Jepara, Kudus, Demak, Pekalongan, Banjarnegara dan Cianjur), 9 daerah penerima APBN-P 2010 (Pinrang, Palopo, Serdang Bedagai, Musi Banyuasin, Pidie, Purwakarta, Mamuju, Grobogan dan Sumbawa), 14 daerah penerima Dana Alokasi Khusus 2011 (Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tenggamus, Tulang Bawang, Blitar, Lamongan, Situbondo, Tuban, Karo, Simalungun, Pohuwato, Wonogiri dan Blora), 11 daerah penerima Dana Alokasi Khusus 2012 (Pesisir Barat, Luwu, Bojonegoro, Jember, Kediri, Malang, Pagar Alam, Tasikmalaya, Lombok Timur, Bolaang Mongondow dan Kebumen), 17 daerah penerima Dana Alokasi Khusus 2013 (Banyuwangi, Tapin, Sambas, Langkat, Banyuasin, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Besar, Kolaka, Kepahiang, Ciamis, Dompu, Pemalang, Purworejo, Bondowoso, Lima Puluh Kota dan Konawe Selatan), 14 daerah penerima Dana Alokasi Khusus 2014 (Luwu Timur, Nunukan, Katingan, Landak, Bondowoso, Sumbawa, Lima Puluh Kota, Konawe Selatan, Simeleu, Wakatobi, Konawe, Palu, Toli-toli, Polewali Mandar dan Cilacap), 2 daerah penerima Dana Alokasi Khusus 2015 (Luwu Utara dan Kapuas) serta 1 daerah penerima Dana Alokasi Khusus 2016 (Cianjur).

WRS Technical Meeting

The successful implementation of the WRS is inseparable from the coordination between the central and regional institutions in the framework of development and development activities. The Central Government has a role in the formulation of national policies to accelerate their implementation and to coordinate between the agriculture, financial, banking and other related sectors. Whereas the Regional Government includes the development of regional leading commodities, strengthening the role of business actors and facilitating the development of WRS. Therefore, the synergy and coordination between the Center and the Regions is an important factor in the development of the WRS. As one form of coordination and synergy, in 2018 the CoFTRA held an WRS Technical Meeting which was attended by representatives from each sector engaged in the WRS field with details; 31 regions receiving 2009 Fiscal Stimulus (Gowa, Takalar, Bantaeng, Bone, Sidrap, Ngawi, Sampang, Pasuruan, Probolinggo, Nganjuk, Jombang, Sumenep, Barito Kuala, Solok, Pasaman Barat, Tanah Datar, Indramayu, Bogor, Sumedang, Garut, Garut, Kuningan, Subang, Majalengka, Gorontalo, South Minahasa, Jepara, Kudus, Demak, Pekalongan, Banjarnegara and Cianjur), 9 regions receiving 2010 APBN-P (Pinrang, Palopo, Serdang Bedagai, Musi Banyuasin, Pidie, Purwakarta, Mamuju, Grobogan and 2010) Sumbawa), 14 regions receiving 2011 Special Allocation Funds (South Lampung, East Lampung, Central Lampung, Tenggamus, Tulang Bawang, Blitar, Lamongan, Situbondo, Tuban, Karo, Simalungun, Pohuwato, Wonogiri and Blora), 11 regions receiving Special Allocation Funds 2012 (West Coast, Luwu, Bojonegoro, Jember, Kediri, Malang, Pagar Alam, Tasikmalaya, East Lombok, Bolaang Mongondow and Kebumen), 17 regions receiving 2013 Special Allocation Funds (Banyuwangi, Tapin, Sambas, Langkat, Banyuasin, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Besar, Kolaka, Kepahia ng, Ciamis, Dompu, Pemalang, Purworejo, Bondowoso, Lima Puluh Kota and Konawe Selatan), 14 regions receiving 2014 Special Allocation Funds (East Luwu, Nunukan, Katingan, Landak, Bondowoso, Sumbawa, Lima Puluh Kota, Konawe Selatan, Simeleu, Wakatobi, Konawe, Palu, Toli-toli, Polewali Mandar and Cilacap), 2 regions receiving 2015 Special Allocation Funds (North Luwu and Kapuas) and 1 region receiving 2016 Special Allocation Funds (Cianjur).

AKTIVITAS PEMBINAAN DAN PENGAWASANASSISTANCE ACTIVITIES AND SURVEILLANCE

Page 115: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 113

PBK

SRG

PLK

Kegiatan Pertemuan Teknis merupakan sarana komunikasi, interaksi dan koordinasi antara Bappebti dengan dinas yang membidangi perdagangan di daerah-daerah lokasi pembangunan gudang SRG, serta untuk membentuk persepsi yang sama mengenai pentingnya penyiapan langkah-langkah strategis dan rencana aksi yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah tersebut dalam rangka pemanfaatan gudang untuk implementasi SRG dan mensinergikan kebijakan/program pengembangan SRG antara para pemangku kepentingan SRG di tingkat pusat maupun tingkat daerah.

Technical Meeting Activities are the instruments of communication, interaction and coordination between CoFTRA and the office in charge of trade in the area locations the construction of the WRS warehouse, as well as for forming the same perception regarding the importance of preparation strategic steps and necessary action plans carried out by the said Regional Government in the framework warehouse utilization for WRS implementation and synergize WRS development policies/programs among WRS stakeholders at the central level and regional level.

Page 116: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA114

Bimbingan Teknis Calon Pengelola Gudang SRG

Pengelola Gudang sebagai salah satu lembaga yang sangat berperan dalam menjalankan keberlangsungan SRG memiliki fungsi sebagai penerbit Resi Gudang dan bertanggungjawab atas pengelolaan barang yang berada dalam gudang SRG sehingga kualitas dan kuantitasnya yang dititipkan oleh pemilik barang tetap terjaga. Pengelola Gudang juga memiliki fungsi lebih dari sekedar menjaga barang, lebih dari itu, Pengelola Gudang diharapkan mampu memperkenalkan dan mengajak masyarakat sekitarnya untuk memanfaatkan SRG sebagai sarana alternatif pembiayaan, tunda jual dan instrumen pemasaran komoditas pertanian. Seiring dengan besarnya peran dan tanggung jawab Pengelola Gudang, mereka diharapkan mampu mengembangkan diversifikasi usaha dalam bidang yang berkaitan dengan SRG seperti jasa logistik serta jasa pengolahan komoditas.

Melihat peran Pengelola Gudang yang besar dalam implementasi SRG, dapat dikatakan Pengelola Gudang merupakan aktor utama dalam suksesnya pelaksanaan Sistem Resi Gudang di daerah. Oleh karena itu, perlu disiapkan SDM pengelola gudang yang handal dan profesional serta mempunyai pengetahuan tentang SRG secara menyeluruh, tidak hanya peran dan fungsinya sebagai Pengelola tetapi juga hal yang berkaitan dengan SRG seperti; pengetahuan pengujian kualitas komoditas SRG, pedoman operasional baku pengelola gudang SRG, pemanfaatan jasa asuransi sebagai sarana proteksi, sistem manajemen mutu, sistem informasi dan alur skema kerja yang terdapat dalam Sistem Informasi Resi Gudang (IS-WARE). Selain itu, Pengelola Gudang juga harus memiliki integritas yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para pelaku usaha untuk terlibat dalam implementasi SRG.

Pada bulan Agustus 2018, Bappebti telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis Calon Pengelola Gudang SRG yang diikuti oleh Calon Pengelola Gudang SRG dari koperasi/BUMD serta pelaku usaha pergudangan. Koperasi/BUMD yang mengikuti pelatihan berasal dari Bojonegoro (Koperasi Mitra Mandiri), Karo (KSU Bethesda), Luwu Timur (Koperasi Adi Luwung), Luwu Utara (KSU Mitra Setia), Madiun (KUD Rukun Makmur), Majalengka (PD Sindang Kasih Multi Usaha), Pekalongan (KSU Kota Santri), Pesisir Barat (Koperasi Tanera), Tapin (KUD Penerus Baru) dan Tuban (PT Mahkota Surya Nusantara), serta pelaku usaha pergudangan yang mengikuti pelatihan yaitu Tasikmalaya (PT. MDB Cisuka) dan Surabaya (PT. Transcon Indonesia) dengan total peserta sebanyak 44 orang.

Technical Guidance for WRS Warehouse Management Candidates

The Warehouse Manager as one of the institutions has main role in carrying out the sustainability WRS. It has a function as a warehouse receipt issuer and responsible for managing goods that are allocated the WRS warehouse so that the quality and quantitative is deposited by the owner of the goods is maintained. The Manager warehouse also has more functions than just maintaining goods, more than that, Warehouse Manager is expectedable to introduce and invite the community around it to utilize WRS as a tool for the alternative financing, sales delays and marketing instruments agricultural commodities. Along with the magnitude of the role and Warehouse Manager responsibilities, they are expectedable to develop business diversification in the fieldthose related to WRS such as logistics services and services commodity processing.

Seeing the large role of the Warehouse Manager in the implementation of WRS, it can be said that the Warehouse Manager is the main actor in the successful implementation of the Warehouse Receipt System in the regions. Therefore, it is necessary to prepare a reliable and professional warehouse manager human resources who have overall knowledge about WRS, not only its role and function as a manager but also WRS related matters such as; WRS commodity quality testing knowledge, WRS warehouse manager’s standard operational guidelines, utilization of insurance services as a means of protection, quality management systems, information systems and workflow schemes contained in the Warehouse Receipt Information System (IS-WARE). In addition, the Warehouse Manager must also have high integrity so that it can increase the confidence of business actors to be involved in the implementation of WRS.

In August 2018, Bappebti held a Technical Guidance for WRS Warehouse Management Candidates, which was followed by WRS Warehouse Management Candidates from cooperatives / BUMD and warehousing business actors. The cooperatives / BUMDs participating in the training came from Bojonegoro (Koperasi Mitra Mandiri), Karo (KSU Bethesda), East Luwu (Koperasi Adi Luwung), North Luwu (KSU Mitra Setia), Madiun (KUD Rukun Makmur), Majalengka (PD Sindang Kasih Multi Business), Pekalongan (Santri City KSU), Pesisir Barat (Koperasi Tanera), Tapin (KUD Baru Successor) and Tuban (PT Mahkota Surya Nusantara), and warehousing business participants who participated in the training namely Tasikmalaya (PT. MDB Cisuka) and Surabaya (PT. MDB Cisuka) PT Transcon Indonesia) with a total of 44 participants.

Page 117: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 115

PBK

SRG

PLK

Bimbingan Teknis Penyuluh Lapangan SRG

Penyuluh pertanian lapangan Kementerian Pertanian merupakan ujung tombak sosialisasi program pertanian yang akan sangat efektif dalam mensosialisasikan SRG kepada petani, karena mereka yang secara langsung dan intensif berhadapan dengan para petani atau kelompok petani di daerah mereka. Namun demikian, potensi yang ada tersebut belum dapat dimanfaatkan karena pemahaman dan pengetahuan mereka terhadap teknis pelaksanaan Sistem Resi Gudang belum optimal dan masih perlu dikembangkan.

Oleh karena itu, pada bulan Februari 2018 Bappebti menyelenggarakan Pelatihan Teknis Penyuluh Lapangan yang ditujukan untuk memberikan pengetahuan teknis terkait SRG. Kegiatan yang diikuti oleh 57 peserta dari unsur penyuluh pertanian dan perwakilan dinas yang membidangi perdagangan dari 19 daerah meliputi Kab. Pidie, Kab. Bireun, Kab. Aceh Tengah, Kab. Tanah Datar, Kab. Pasaman Barat, Kota Pagar Alam, Kab. Tanggamus, Kab. Lampung Selatan, Kab. Sambas, Kab. Toli-toli, Kab. Sumbawa, Kab. Bantaeng, Kab. Sumedang, Kab. Ngawi, Kab. Jepara, Prov. Kepulauan Bangka Beliung, Kab. Wonogiri, Kab. Bangli, dan Kab. Pekalongan.

WRS Technical Training for Field Instructor

Field Agricultural Extension of the Ministry of Agricultureis the spearhead of agricultural program socialization which will be very effective in socializing WRSto farmers, because they are directly and intensive dealing with farmers or groups farmers in their area. Never the less, potential existing cannot be utilized because oftheir understanding and knowledge of the technical the implementation of the Warehouse Receipt System is not optimal and still needs to be developed.

The Extension agent, in February 2018 CoFTRA held Field Extension Technical Training aimed at providing technical knowledge related to WRS. The activity was attended by 57 participants from agricultural extension agents and agency representatives in charge of trade from 19 regions including Regency of Pidie, Regency of Bireun, Regency of central Aceh, Regency of Flat Land, Regency. Pasaman Barat, Kota Pagar Alam, Regency of Tanggamus, Regency. Lampung Selatan, Regency of Sambas, Regency of Toli-toli, Kab.Sumbawa, Regency of Bantaeng, Regency of Sumedang, Regency of Ngawi,Regency. Jepara, Prov. Bangka Beliung Islands, Regency of Wonogiri, Regency of Bangli, and Regency of Pekalongan.

Page 118: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA116

Page 119: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 117

PBK

SRG

PLK

Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan SDM yang memahami teknis pelaksanaan SRG yang selanjutnya diharapkan dapat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya petani, kelompok tani/gapoktan dan UKM yang belum mengenal SRG dan manfaat yang didapatkan jika menggunakan SRG terutama dalam bidang pembiayaan oleh perbankan. Selain itu, melalui pelatihan ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh penyuluh lapangan untuk berperan dalam kegiatan yang berkaitan dengan SRG dan dapat mengoptimalkan peran strategisnya sebagai garda depan dalam penyebarluasan informasi dan peningkatan pemahaman petani maupun pelaku usaha lainnya terhadap SRG serta memberikan pendampingan dalam memanfaatkan SRG.

Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pengelola Gudang SRG

Efektifitas implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai suatu instrumen perdagangan dan pembiayaan diharapkan dapat menjadi solusi bagi para petani dan pelaku usaha kecil menengah untuk mengatasi masalah keterbatasan pembiayaan yang selalu dihadapi khususnya pada waktu pasca panen ketika harga komoditi hasil panen turun sedangkan mereka membutuhkan pendanaan untuk membiayai hidup dan modal untuk melanjutkan produksinya.

Pencapaian sasaran dan tujuan dari pelaksanaan Sistem Resi Gudang tidak bisa dilepaskan dari bagaimana para pemangku kepentingan dalam Sistem Resi Gudang khususnya pengelola gudang yang bertanggung jawab penuh terhadap komoditas yang dititipkan oleh pemiliknya, baik kualitas maupun kuantitasnya tidak boleh mengalami perubahan sesuai dengan Resi Gudang yang diterbitkan.

Pengelola Gudang memiliki peranan yang sangat signifikan. Sebagai pihak yang menjaga dan mengelola komoditas yang dititipkan oleh Pemilik Barang atau yang diagunkan dalam penjaminan Resi Gudang, Pengelola Gudang bertanggung jawab pada mutu dan volume komoditi selama disimpan di gudang agar tetap terpelihara sehingga tidak berubah, sebagaimana tertera dalam Resi Gudang. Di lain sisi, Pengelola Gudang juga harus mampu bermitra dengan petani, berperan sebagai konsultan petani. Pengelola Gudang harus memiliki jasa/layanan yang dapat meningkatkan nilai tambah komoditas yang disimpan di gudang dan diterbitkan Resi Gudang. Pengelola Gudang harus mampu membangun suatu paket jasa layanan hulu-hilir sehingga Gudang SRG tidak hanya sekedar tempat penyimpanan seperti gudang umum, namun sebagai tempat pemberian nilai tambah dan titik pemasaran komoditas.

This activity aims to meet the human resource’s need who understand the technical implementation of the WRS, then it was expected to do public socialization and educating, especially for the farmers, SME who are not familiarwith WRS and the gained benefits when they used the WRS especially in the financing field by banks. In addition, it is hoped that through this training, it optimize the potential of the instructor the field to play a role in activities that are related to WRS and can optimize its role strategy as the vanguard in dissemination,information and increasing the understanding of farmers as well other businessmen to WRS and provide assistance in utilizing WRS.

Technical Guidance for the Increasing Manager’s Capacity of the WRS warehouse

The Effectiveness of the implementation of the Warehouse Receipt System (WRS) as an instrument of trade and expenditure is expected to be a solution for farmers and small businesses budget issues that must be fixed specifically at the time of post-harvest compilation of commodity prices yields go down while they need for continue its production.

The Achieving of the goals and the objectives of implementing of the System Warehouse Receipt can not be separated from how the stakeholders in the Warehouse Receipt System especially the warehouse manager maintained full responsibility for the commodities entrusted by the owner, both quality and not quantity may undergo changes according to the Warehouse Receipt which was published.

The Warehouse Manager has a very important significant role. As a party that maintains and manages commodities entrusted by the Goods Owner which is guaranteed in the Warehouse Receipt guarantee, Warehouse Manager is responsible for quality and the volume of the commodity as long as it is stored in the warehouse to keep it maintained so that it does not change, as statedin the Warehouse Receipt. On the other hand, the Warehouse Manager also must be able to partner with farmers, play a role as farmer consultant. Warehouse Manager must have services that can increase added value of the commodities stored in warehouses and issued receipts Warehouse. Warehouse Manager must be able to buildan upstream-downstream service package so that the WRS Warehouse not just a storage area like a warehouse general, but as a place of giving added value and commodity marketing point.

Page 120: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA118

Peran inilah yang menuntut Pengelola Gudang tidak hanya wajib menjaga integritas pelaksanaan SRG tetapi juga mampu memberikan solusi bisnis bagi para petani penyimpan, sebagai perwakilan petani ketika harus berhadapan dengan pasar. Untuk itu, pada tahun 2018 Bappebti telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pengelola Gudang SRG dengan materi yang diberikan bertemakan penguatan manajemen, pelaporan keuangan, pengembangan bisnis, membangun jaringan usaha dan peningkatan integritas Pengelola Gudang.

Program ini diikuti oleh 34 Pengelola Gudang SRG, meliputi PT Lembu Nusantara Jaya Wijaya (Blitar), PT Ketiara (Aceh Tengah), PT Pengayom Tani Sejagad (Wonogiri), Perusda Bumi Wiralodra Indramayu (Indramayu), Perusda PAU Pedaringan (Surakarta), Perusda Tuah Sepakat (Tanah Datar), Perusda Sumber Bhakti (Ngawi), KSU Anisa (Subang), KSU Gayo Mandiri (Bener Meriah), KSU Mandiri Tasti (Pagar Alam), KSU Sarana Hidup Sejahtera (Grobogan), KUD Budi Mulya (Banyuasin), KUD Subur (Kebumen), KUD Tani Harjo (Bantul), KUD Tuntung Pandang (Batola), KUD Sepakat (Lampung Selatan), Koptan Bontolempangan (Gowa), Koptan Erre Matika (Bantaeng), Kop. UPJA Sumedang Jaya (Sumedang), Kop. Kelompok Usaha Serbajadi (Lampung Selatan), Koperasi Mekar (Sambas), Kop. Niaga Mukti (Cianjur), Koppas Maju Bersama (Bireuen), Kospermindo (Makassar), Kop. PN Multi Niaga (Sumbawa), Kop. Sumber Tunas Jaya (Pandeglang), Kop. Banyulalan Sejahtera (Musi Banyuasin), Koptan Gema Palagung (Kupang), Kop. Produsen Mutiara Laut Mandiri (Pati), Kop. Lada Bangka Belitung (Bangka Belitung), Koperasi Anugerag (Grobogan), Kop. Jasa Beumakmu (Pidie), Kop. Anuta Karya (Tolitoli), Kop. Garam Rakyat Muara Djati (Cirebon), Kop. Produsen Garam Rezeki Agung (Indramayu), PT Pertani, PT BGR, PT Sucofindo, PT Foodstation, PT Pos Indonesia;

Pengawasan SRG dan Monitoring Subsidi Resi GudangGAgar Implementasi SRG berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku, BAPPEBTI selaku Badan Pengawas melakukan pengawasan terhadap lembaga SRG dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan SRG di lapangan secara berkesinambungan. Dalam melakukan pengawasan SRG melalui Sistem Informasi Resi Gudang (IS-WARE) yang merupakan data realtime dan online. IS-WARE mengintegrasikan antar lembaga SRG yang meliputi Badan Pengawas, Bank/Lembaga Keuangan Non-Bank, Lembaga Penilai Kesesuaian dan Pusat Registrasi. Pengawasan bisa juga dilakukan dengan cara datang langsung ke lapangan secara terjadwal maupun sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Pada tahun 2018, Bappebti telah melakukan pengawasan terhadap lembaga SRG sebanyak 154 kali dari total target satu tahun sebanyak 120 kali.

This role demands that the Warehouse Manager not only required to maintain the integrity of the implementation of WRS but also able to provide business solutions for storage farmers, as farmers’ representatives when they have to deal with the market. Therefore, in the year 2018 CoFTRA has organized Guidance Technical Capacity Building for WRS Warehouse Managers with the material theme of reinforcement management, financial reporting, business development, building business networks and increasing integrity Warehouse Manager.

This program was attended by 34 WRS Warehouse Managers, including PT Lembu Nusantara Jaya Wijaya (Blitar), PT Ketiara (Central Aceh), PT Pengayom Tani Sejagad (Wonogiri), Perusda Bumi Wiralodra Indramayu (Indramayu), Perusda PAU Pedaringan (Surakarta), Perusda Tuah Agrees (Tanah Datar), Perusda Sumber Bhakti (Ngawi), KSU Anisa (Subang), KSU Gayo Mandiri (Bener Meriah), KSU Mandiri Tasti (Pagar Alam), KSU Means of Prosperous Life (Grobogan), KUD Budi Mulya (Banyuasin), KUD Subur (Kebumen), KUD Tani Harjo (Bantul), KUD Tuntung Pandang (Batola), KUD Sepakat (South Lampung),Kopont Bontolempangan (Gowa), Koptan Erre Matika (Bantaeng), Kop. UPJA Sumedang Jaya (Sumedang), Kop.Serbajadi Business Group (South Lampung), Cooperatives Mekar (Sambas), Kop. Niaga Mukti (Cianjur), Advanced Koppas Together (Bireuen), Kospermindo (Makassar), Kop. PN Multi Niaga (Sumbawa), Kop. Sumber Tunas Jaya (Pandeglang), Kop. Banyulalan Sejahtera (Musi Banyuasin), Koptan Gema Palagung (Kupang), Kop. Independent Sea Pearl Manufacturer (Pati), Kop. Pepper Bangka Belitung (Bangka Belitung), Anugerag Cooperative (Grobogan), Kop. Your Beumak Service (Pidie), Kop. Anuta Karya (Tolitoli), Kop. People’s Salt Muara Djati (Cirebon), Kop. Rezeki Salt Producers Agung (Indramayu), PT Pertani, PT BGR, PT Sucofindo, PT Foodstation, PT Pos Indonesia;

The WRS Supervision and Monitoring of Receipt Subsidies Warehouse

In order for the WRS Implementation to run in accordance with applicable regulations, BAPPEBTI as the Supervisory Agency conducts oversight of the WRS institutions and evaluates the implementation of WRS in the field on an ongoing basis. In conducting WRS supervision through the Warehouse Receipt Information System (IS-WARE) which is realtime and online data. IS-WARE integrates among WRS institutions which includes the Supervisory Board, Banks / Non-Bank Financial Institutions, Conformity Assessment Institutions and Registration Centers. Supervision can also be done by coming directly to the field on a scheduled basis and at any time without prior notice. In 2018, Bappebti has monitored WRS institutions 154 times of the total one-year target of 120 times.

Page 121: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 119

PBK

SRG

PLK

Dengan berkembangnya SRG diikuti dengan perkembangan lembaga-lembaga SRG, maka diperlukan peningkatan pengawasan terhadap lembaga SRG yang telah mendapatkan persetujuan dari BAPPEBTI (47 pengelola gudang, 31 LPK Uji Mutu, 2 LPK Manajemen Mutu, 3 LPK Inspeksi Gudang dan 1 Pusreg) agar pelaksanaan SRG mendapatkan kepercayaan dari para pelaku usaha yang terlibat didalamnya. Selain itu, dalam rangka untuk memastikan pelaksanaan penyaluran Skema Subsidi Resi Gudang (S-SRG) tepat guna dan tepat sasaran, Bappebti juga melakukan pemantauan pelaksanaan pembiayaan S-SRG di 22 daerah.

Disamping menggunakan IS-WARE, pengawasan yang dilakukan oleh BAPPEBTI juga melalui teknologi CCTV yang dipasang pada Gudang yang sudah mendapat persetujuan menjadi Gudang SRG oleh BAPPEBTI. CCTV dipasang pada gudang-gudang aktif SRG untuk memantau aktifitas yang ada di dalam gudang melalui Perangkat computer atau Smartphone. Pada tahun 2018 telah dipasang cctv di 6 daerah antara lain Gudang SRG Bojonegoro, Majalengka, Pagar Alam, Pidie, Sumbawa dan Lampung Selatan sehingga sampai dengan saat ini terdapat 36 gudang yang telah didukung fasilitas pengawasan melalui cctv.

With the development of WRS followed by the development of WRS institutions, then it is needed to the increased supervision of the WRS institutions and obtained approval from CoFTRA (47 warehouse manager, 31 LPK Quality Tests, 2 LPK Quality Management, 3 LPK Warehouse Inspections and 1 Pusreg) to gain trust from the bussinessnen in WRS implemenation, In addition, in order toensure implementation of the distribution of Receipt Subsidy Schemes of The warehouse (S-WRS) is appropriate and right on target, CoFTRA also monitors the implementation of financing S-WRS in 22 regions.

Aside from using IS-WARE, supervision conducted by BAPPEBTI also through CCTV technology installed in the Warehouse which has been approved as WRS Warehouse by BAPPEBTI. CCTV is installed in WRS active warehouses to monitor activities in the warehouse through a computer or smartphone. In 2018 cctv was installed in 6 areas including WRS Bojonegoro, Majalengka, Pagar Nature, Pidie, Sumbawa and South Lampung warehouses so that up to now there are 36 warehouses that have been supported by surveillance facilities through cctv.

Page 122: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA120

Page 123: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 121

PBK

SRG

PLK

Keberhasilan pelaksanaan SRG tidak lepas dari dukungan para stakeholders terkait baik Kementerian/Lembaga terkait, pemda, sektor swasta serta pelaku SRG. Keberhasilan SRG tersebut ditentukan pula dari sinergi penanganan komoditas mulai dari on-farm sampai dengan off-farm sehingga diperlukan sinergi dari para stakeholders terkait. Hal ini pula yang diamanatkan melalui Pasal 32 dan Pasal 33 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011, dimana kelembagaan pusat dan daerah masing-masing memiliki peran dalam pembinaan SRG yang saling terkait.

Pada tahun 2018, telah dilakukan beberapa sinergitas kebijakan dan program kerja antar Kementerian/Lembaga terkait dalam mendukung pelaksanaan SRG, seperti kerjasama dengan Bank Indonesia dalam penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Dukungan terhadap Sistem Resi Gudang bagi Kantor Wilayah Bank Indonesia, Program Pelatihan Calon Pengelola Gudang Garam Nasional SRG oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sosialisasi SRG bagi Koperasi dan Pelaku Usaha oleh Kementerian Koperasi dan UKM, Pembiayaan Resi Gudang oleh BUMN melalui program PKBL PT Kliring Berjangka Indonesia, serta kewajiban daerah menganggarkan dukungan SRG dalam Pedoman Penyusunan APBD TA 2019.

The successful implementation of SRG is inseparable from the support from stakeholders related to the Ministry/Relevant institutions, local governments, the private sector and SRG actors. The success of the SRG is also determined by the synergy commodity handling from on-farm to with off-farm so synergy is needed from the related stakeholders. This is also mandated through Article 32 and Article 33 of Law Number 9 Year 2006 concerning the Warehouse Receipt System which has been amended by Law Number 9 Year 2011, where the central and regional institutions respectively has a role in fostering mutual SRG related to.

In 2018, CoFTRA has been carried outseveral synergies policies and work programs between Ministries / Institutionsrelated in supporting the implementation of SRG, such as cooperation with Bank Indonesia in the preparation Implementation Guidelines for Supporting the Receipt System Warehouse for Bank Indonesia Regional Offices, Programs Training for SRG National Salt Warehouse Management Candidates by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, Socialization SRG for Cooperatives and Business Actors by the Ministry Cooperatives and SME, Warehouse Receipt Financing by BUMN through the PT Kliring Berjangka Indonesia PKBL program, and the regional obligation to budget for SRG support in the 2019 TA Budget Formulation Guidelines.

KERJASAMA PENUNJANG DALAM PENGEMBANGAN SRGSUPPORTING COOPERATION IN WRS DEVELOPMENT

Page 124: Annual Report Bappebti...

PASAR LELANG KOMODITAS Commodity Auction Market

Page 125: Annual Report Bappebti...
Page 126: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA124

Keberadaan Pasar Lelang Komoditas muncul sebagai upaya untuk mengefisienkan mata rantai perdagangan komoditas pertanian yang cenderung menguntungkan beberapa pihak (tengkulak). Pasar Lelang Komoditas juga dapat dimanfaatkan sebagai solusi pembentukan harga yang transparan dan wajar sehingga dapat digunakan sebagai acuan / referensi harga.

Pasar Lelang Komoditas dapat didefinisikan sebagai sarana perdagangan yang mempertemukan kepentingan penjual dan pembeli melalui mekanisme lelang. Sebagai salah satu dari sekian banyak sarana perdagangan, Pasar Lelang Komoditas dapat menyediakan berbagai macam keuntungan bagi pihak - pihak yang terlibat, seperti transparansi dan efisiensi harga, jaminan kualitas dan kuantitas komoditas, serta perlindungan penyelesaian transaksi.

Commodity Auction Market is established as an attempt to make agriculture commodity trading chains, which are thus far more favorable to middlemen become more efficient. Commodity Auction Market is also to serve as a solution for transparent and fair price setting that later can be adopted as price reference.

Commodity Auction Market can be defined as a trading facility at which the interested sellers can meet the interested buyers under auction mechanism. Among various trading facilities, Commodity Auction Market can provide full range of advantages for the participating parties, such as transparent and efficient price, commodity assurance in terms of quality and quantity and transaction settlement protection.

SumateraBarat

Riau

Jambi

Aceh (MKG)

Lampung

D.I. Yogyakarta

Jawa Barat(Kop Agro Jawa Barat)

(Posindo)

Jawa Tengah

DKI Jakarta(iPasar, ACM, PKJ,

BKI & APCM) Jawa Timur

Bali

Nusatenggara

Barat

SulawesiTenggara

SulawesiSelatan

Sulawesi Utara

Gorontalo

Daerah sudahmelakukan revitalisasi

3 PLSwasta Murni

7 PLDaerah diselenggarakan oleh Dinasyang membidangi perdagangan

11 PL

*Keterangan MKG: PT Meukat Komuditi Gayo IPASAR: PT Ipasar Indonesia

ACM: PT Asia Commodity Marketplace POSINDO : PT Pos Indonesia

PKJ: PT Pasar Komoditas JakartaBKI: PT Bahtera Komoditi Indonesia

PASAR LELANG KOMODITAS

Page 127: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 125

PBK

SRG

PLK

Pasar Lelang Komoditas mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai pintu utama pemasaran komoditas yang mendukung perekonomian daerah dan nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Pasar Lelang Komoditas harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar yang selalu berkembang.

Pasar Lelang Komoditas yang dibina dan diawasi oleh Bappebti terbagi atas sistem Spot dan Forward. Sistem Spot digunakan apabila komoditas yang akan dilelang telah tersedia sedangkan sistem Forward digunakan apabila komoditas yang dilelang belum tersedia (misalnya dalam proses tanam). Saat ini Pasar Lelang Komoditas selain dilaksanakan secara offline juga dilaksanakan dalam jaringan (online). Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi melalui Pasar Lelang Komoditas.

Sinergi antara Pasar Lelang Komoditas dengan Sistem Resi Gudang akan menawarkan solusi pembiayaan sekaligus pemasaran atas komoditas pertanian dimana mayoritas petani saat ini mengalami dua masalah tersebut. Melalui sinergi tersebut akan terbentuk integrasi hulu – hilir yang memungkinkan petani akan memperoleh pembiayaan dengan subsidi suku bunga melalui Sistem Resi Gudang dan mempunyai sarana pemasaran secara online melalui Pasar Lelang Komoditas.

Commodity Auction Market has huge potential for further development as the main gate of commodity marketing to support regional and national economy. To pursue such goals, Commodity Auction Market must be able to adapt with the latest progress of fickle market demands.

The Commodity Auction Markets supervised and monitored by CoFTRA fall into the category of Spot and Forward systems. The Spot system is used when the commodity to be auctioned is available while the Forward system is used if the commodity being auctioned is not yet available (for example in the planting process). At present the Commodity Auction Market, besides being carried out face-to-face (open outcry), is also carried out on the network (online). It aims to make it easier for people to make transactions through the Commodity Auction Market.

The synergy of Commodity Auction Market and Warehouse Receipt System will offer financing solution as well as marketing facility for agro commodities, which become major problems for the majority of farmers today. With such synergy, upstream-downstream integration will be established that will enable the farmers to get financing with interest subsidy under Warehouse Receipt System and will have online marketing facility through Commodity Auction Market.

COMMODITY AUCTION MARKET

Page 128: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA126

Program Revitalisasi Pasar Lelang Komoditas

Revitalisasi Pasar Lelang Komoditas muncul sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan penyelenggara Pasar Lelang Komoditas agar dapat memenuhi kebutuhan pelaku usaha. Pada dasarnya Revitalisasi Pasar Lelang merupakan pengalihan penyelenggaraan lelang dari Dinas kepada pihak swasta. Pengalihan ini akan mengoptimalkan penggunaan APBN untuk kegiatan yang lebih produktif dalam hal pembinaan dan pengawasan Pasar Lelang Komoditas. Aspek terpenting dari Revitalisasi Pasar Lelang adalah penyelenggara Pasar Lelang dapat melihat peluang bisnis dan menjadikan Pasar Lelang sebagi suatu unit bisnis pemasaran komoditas pertanian.

Fokus Bappebti pada tahun 2018 adalah menyiapkan calon penyelenggara Pasar Lelang Komoditas agar memiliki kemampuan dalam mengelola Pasar Lelang Komoditas sebagai sebuah bisnis yang menjanjikan dengan tetap berpegang pada tujuan utama untuk efisiensi perdagangan dan referensi harga. Berangkat dari hal tersebut, maka peningkatan pemahaman yang terkait aspek bisnis memegang peranan yang penting. Langkah yang diambil Bappebti adalah melalui sosialisasi maupun menghadirkan narasumber yang telah mempunyai pengalaman dalam bisnis ini agar dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai potensi bisnis yang dapat diraih oleh calon penyelenggara maupun penyelenggara Pasar Lelang Komoditas.

Saat ini terdapat 3 daerah yang telah melaksanakan Revitalisasi Pasar Lelang (Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan). Kinerja yang telah menunjukkan arah revitalisasi dari ketiga daerah tersebut adalah Koperasi Pasar Lelang Jawa Barat yang telah melelang komoditas unggulan (teh dan kopi). Selain itu, Koperasi Pasar Lelang Jawa Barat telah menerapkan standar mutu yang dibuktikan melalui uji laboratorium dan cupping test pada pelaksanaan lelang komoditi kopi. Dari sisi kepastian penyelesaian transaksi, juga telah diterapkan jaminan baik dari sisi penjual dan pembeli dimana penjual harus meletakkan barang yang akan dilelang di lokasi yang dikuasai oleh penyelenggara dan pembeli harus menyetorkan sejumlah uang jaminan. Atas semua fasilitas yang diberikan tersebut, maka penyelenggara berhak untuk memungut fee transaksi. Langkah yang diambil oleh Koperasi Pasar Lelang Jawa Barat menunjukkan Revitalisasi Pasar Lelang dapat berhasil apabila penyelenggara mempunyai arah tujuan yang jelas dan mendapat dukungan dari Dinas sebagai pembina dan pengawas di daerah.

Commodity Auction Market Revitalization Program

Commodity Auction Market Revitalization is as an attempt to enhance the capability of Commodity Auction Market organizers in satisfying the needs of stakeholders. Basically, this Auction Market Revitalization is to transfer the auction proceedings from agencies to private parties. This transfer will optimize the spending of State Budget proceeds for more productive activities, i.e. Commodity Auction Market assistance and surveillance. The most important aspect of Auction Market Revitalization is that the organizers of Auction Market can see business opportunities and turn Auction Market into agro commodity marketing business unit.

COFTRA focus in 2018 was to prepare potential Commodity Auction Market operators to have the ability to manage the Commodity Auction Markets as a promising business by sticking to the main objectives for trade efficiency and price references. To actualize this idea, the increased understanding of business aspects plays is needed. The step taken by CoFTRA was through dissemination and bringing speakers who have had experience in this business in order to provide a comprehensive picture of the business potential that can be achieved by potential Operators and Operators of Commodity Auction Markets.

Today, 3 regions have revitalized their Auction Markets (e.g. West Java, East Java and South Sulawesi). The results of this revitalization are evidences from West Java Auction Market Cooperatives that have auctioned their primary commodities (tea and coffee). In addition, they also have applied quality standards with laboratory tests and cupping test during the auction of coffee commodity. In terms of transaction settlement certainty, insurance system has been applied both in seller side and buyer side. The sellers must put their commodities for auction in the locations controlled by the organizers and the buyers must pay a sum of money for deposit. For this facilitation, the organizers are entitled to collect transaction fees. With such measures taken by West Java Auction Market Cooperatives, it is obvious that Auction Market Revitalization will succeed only if the organizers have clear objectives to pursue and get supports from agencies acting as advisors and supervisors in regions.

LANGKAH - LANGKAH STRATEGISSTRATEGIC MEASURES

Page 129: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 127

PBK

SRG

PLK

Melalui Revitalisasi Pasar Lelang Komoditas, penyelenggara Pasar Lelang Komoditas akan mempunyai keleluasaan dalam pengambilan keputusan bisnis dan menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka pengembangan Pasar Lelang Komoditas. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh Dinas karena tidak dapat mengambil/memungut fee transaksi yang bertentangan dengan ketentuan keuangan negara yaitu adanya double counting. Bagi daerah yang sedang mempersiapkan Revitalisasi Pasar Lelang Komoditas, pemilihan calon penyelenggara yang mempunyai kemampuan dalam bidang pemasaran komoditas serta kekuatan modal menjadi hal yang sangat penting. Saat ini terdapat 11 daerah yang tengah mempersiapkan Revitalisasi Pasar Lelang, yaitu Sumatera Barat, Jambi, Riau, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, dan NTB.

With Commodity Auction Market Revitalization, the Commodity Auction Market organizers will have more flexibility in taking business decisions and in Assistance cooperation with other parties for Commodity Auction Market development. Nonetheless, Agencies can’t take this measure because they are not allowed to collect transaction fees, which otherwise can be considered in violation with the applicable finance regulation, i.e. double counting. For regions preparing Commodity Auction Market Revitalization, the selection of prospective organizers with sound capacity in commodity marketing and capital adequacy will be crucial. At present, there are 11 regions preparing Auction Market Revitalization, i.e. West Sumatra, Jambi, Riau, Lampung, Central Java, DI Yogyakarta, Bali, North Sulawesi, Gorontalo, South-East Sulawesi, and NTB.

Page 130: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA128

Persetujuan Kelembagaan PasarLelang Komoditas

Persetujuan kelembagaan Pasar Lelang Komoditas dibagi atas persetujuan Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas dan persetujuan Lembaga Kliring dan Penjaminan Pasar Lelang Komoditas. Proses pemberian persetujuan dilakukan dengan memperhatikan kaidah transparansi dan bebas dari praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).

Pada Tahun 2018 proses persetujuan bagi penyelenggara Pasar Lelang Komoditas dilakukan secara online menggunakan Sistem Pasar Lelang Terpadu. Melalui sistem ini, maka akan memberikan kemudahan bagi pemohon dari sisi waktu dan biaya. Inovasi ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan proses persetujuan yang tidak berbelit dan cepat. Berdasarkan Service Level Arrangement (SLA) yang terdapat dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Persetujuan Lembaga Kliring dan Penjaminan Pasar Lelang Komoditas, maka proses persetujuan kelembagaan Pasar Lelang Komoditas yaitu 20 (dua puluh) hari setelah dokumen dinyatakan lengkap dan benar.

Institutional Approval for CommodityAuction Market

Institutional approvals for Commodity Auction Market consist of approval from Clearing House. The approval will be awarded in view of transparency principle and free from Collusion, Corruption and Nepotism practices (CCN).

In 2018 the approval process for Commodity Auction Market Operators was conducted online using the Integrated Auction Market System. This system makes it convenient for applicants in terms of time and cost. This innovation is carried out to answer public needs of an uncomplicated and swift approval process. Based on the Service Level Arrangement (SLA) contained in Regulation of the Minister of Trade Number 6 of 2018 concerning Approval of the Clearing Institution and Commodity Auction Market Guarantee, the approval process for the Commodity Auction Market institution is 20 (twenty) days after the document is declared complete and correct.

Page 131: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 129

PBK

SRG

PLK

No Kategori & Nama(Name & Category)

A. Penyelenggara Pasar Lelang / Auction Market Organizer

I. Dinas / Government

1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Sumatera Barat

2 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Jambi

3 Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Prov Riau

4 Dinas Perdagangan Prov Lampung

5 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Jawa Tengah

6 Dinas Perindustrian dan Perdagangan DI Yogyakarta

7 Dinas Perdagangan dan Perindustrian Prov Bali

8 Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Sulawesi Utara

9 Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Gorontalo

10 Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Sulawesi Tenggara

11 Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov NTB

II. Revitalisasi / Revitalization

1 Koperasi Pasar Lelang Jawa Barat

2 Koperasi Puskompas Sulawesi Selatan

3 PT Puspa Agro Jawa Timur

III. Swasta / Private

1 PT Meukat Komuditi Gayo

2 PT Pos Indonesia

3 PT Asia Commodity Marketplace

4 PT Bahtera Komoditi Indonesia

5 PT Pasar Komoditas Jakarta

6 PT iPasar Indonesia

7 PT Asia Pacific Commodity Market

B. Lembaga Kliring dan Penjaminan Pasar Lelang / Clearing House Institution

I. Swasta / Private

1 PT Kliring Berjangka Indonesia

2 PT Asia Commodity Clearing House

Sumber Data / Source: Robinwas SRG – PLK, 2018

Tabel 24. Persetujuan Kelembagaan Pasar Lelang KomoditasTable 24. Institutional Approval for Commodity Auction Market

Page 132: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA130

Integrasi Pasar Lelang Komoditas – Sistem Resi Gudang

Integrasi Pasar Lelang Komoditas – Sistem Resi Gudang akan menyediakan suatu sistem hulu – hilir yang memungkinkan Resi Gudang dapat ditransaksikan melalui Pasar Lelang secara online. Sebagai tahap awal, maka telah dilakukan pilot project integrasi Pasar Lelang Komoditas dengan Sistem Resi Gudang di Jawa Barat dengan melibatkan PT Pos Indonesia selaku Penyelenggara Pasar Lelang dan Pengelola Gudang SRG, Bank Indonesia wilayah Jawa Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar serta Bappebti. Sebagai tahap selanjutnya atas integrasi Pasar Lelang Komoditas – Sistem Resi Gudang, maka pada tahun 2018 telah dilakukan pertemuan untuk membahas penjualan Resi Gudang Garam melalui Pasar Lelang Komoditas.

Melalui integrasi Pasar Lelang Komoditas – Sistem Resi Gudang, maka akan memperluas jangkauan pemasaran komoditas pertanian, khususnya yang melalui Sistem Resi Gudang. Selain itu, integrasi ini juga akan memudahkan para pemilik Resi Gudang dalam memasarkan komoditasnya dan memberikan peluang memperoleh harga jual yang lebih baik.

Page 133: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 131

PBK

SRG

PLK

The Integration of Commodity Auction Market – Warehouse Receipt System

The Integration of the Commodity Auction Market- Warehouse Receipt System will provide an upstream-downstream system that allows Warehouse Receipts to be transacted through the Auction Market online. As an initial step, the pilot project of integration of the Commodity Auction Market with the Warehouse Receipt System in West Java has been carried out by involving PT Pos Indonesia as the Auction Market Operator and WRS Warehouse Management, Bank Indonesia of West Java Region, the Industry and Trade Office of the West Java Province and CoFTRA. As a next step in the integration of the Commodity Auction Market - Warehouse Receipt System, a meeting was held in 2018 to discuss the sale of the Salt Warehouse Receipt through the Commodity Auction Market.

The integration of the Commodity Auction Market - Warehouse Receipt System will expand the marketing range of agricultural commodities, especially those through the Warehouse Receipt System. In addition, this integration will also facilitate Warehouse Receipt holders to market their commodities and provide opportunities to obtain better selling prices.

Page 134: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA132

Jumlah Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas

Penyelenggaraan Pasar Lelang Komoditas yang dilakukan selama periode 2004 sampai dengan tahun 2009 hanya dilakukan oleh Dinas Provinsi yang membidangi Perdagangan. Selanjutnya, sejak tahun 2009 mulai terdapat Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas yang berasal dari pihak swasta.

Pada tahun 2018 terdapat 11 (sebelas) Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas yang dibiayai oleh APBN yaitu Sumatera Barat, Jambi, Riau, Lampung, Sulawesi Utara, Gorontalo, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Sementara itu juga terdapat 10 (sepuluh) penyelenggara Pasar Lelang Komoditas dari pihak swasta yaitu PT iPASAR Indonesia, Koperasi Pasar Lelang Jawa Barat, PT Puspa Agro, Koperasi Puskompas, PT Meukat Komuditi Gayo, PT Asia Commodity Marketplace, PT Pos Indonesia (Persero), PT Pasar Komoditas Jakarta, PT Bahtera Komoditi Indonesia, dan PT Asia Pacific Commodity Market.

Number of Commodity Auction Market Organizers

From 2004 to 2009 Commodity Auction Market was only organized by provincial agencies responsible for trading affairs. After 2009 some private parties started to engaged in the organization of Commodity Auction Market.

In 2018 there are 11 (eleven) Commodity Auction Market Operators funded by the State Budget namely West Sumatra, Jambi, Riau, Lampung, North Sulawesi, Gorontalo, Central Java, Yogyakarta, Southeast Sulawesi, Bali and West Nusa Tenggara. Meanwhile there are also 10 (ten) Operators of the Commodity Auction Market from the private sector, namely PT iPASAR Indonesia, West Java Auction Market Cooperative, PT Puspa Agro, Puskompas Cooperative, PT Meukat Komuditi Gayo, PT Asia Commodity Marketplace, PT Pos Indonesia (Persero), PT Pasar Komoditas Jakarta, PT Bahtera Commodity Indonesia, and PT Asia Pacific Commodity Market.

No Tahun / Year Dinas / government Swasta / Private

1 2016 9 10

2 2017 10 11

2 2018 11 10

Sumber Data / Source: Robinwas SRG – PLK, 2017

Tabel 25. Jumlah Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas Tahun 2016 s.d 2018Table 25. Number of Commodity Auction Market Organizer in 2016 to 2018

PERKEMBANGAN PASAR LELANG KOMODITASCOMMODITY AUCTION MARKET DEVELOPMENT

Page 135: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 133

PBK

SRG

PLK

Nilai Transaksi dan Frekuensi Penyelenggaraan Pasar Lelang Komoditas

Pada tahun 2018, nilai transaksi Pasar Lelang Komoditas tercatat sebesar Rp. 604.629.576.000,- atau mengalami peningkatan Rp. 319.716.926.050,- atau 112,21% dari tahun sebelumnya. Nilai transaksi di Pasar Lelang Komoditas pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Transaction Value and Frequency of Commodity Auction Market Operation

In 2018, the transaction values of CAM reachedRP604,629,576,000or increase by Rp319,716,926,050 or 112.21% from previous year. The transaction value of PLK in 2018 is presented in table as follows:

No Penyelenggara Lelang / Auction Organizer2017(Rp)

2018(Rp)

1 Sumatera Barat 9.717.905.000 14.124.390.000

2 Jambi 19.209.368.000 29.888.828.000

3 Lampung 1.941.840.500 1.090.800.000

4 Riau 330.555.000 360.800.000

5 Jawa Barat 5.120.430.000 -

6 Jawa Tengah 10.087.669.000 47.899.900.000

7 DI Yogyakarta 4.889.325.000 3.952.580.000

8 Jawa Timur 134.885.896.750 85.634.148.000

9 Bali 507.750.000 740.515.000

10 NTB 8.158.000.000 2.136.400.000

11 Sulawesi Utara 54.731.124.000 34.449.550.000

12 Sulawesi Selatan 2.100.000.000 -

13 Sulawesi Tenggara 1.505.000.000 8.665.750.000

14 Gorontalo 4.094.000.000 3.652.525.000

15 PT iPasar Indonesia - -

16 PT Meukat Komuditi Gayo 54.437.000 75.260.000

17 PT Asia Commodity Marketplace 10.771.643.700 1.992.300.000

18 PT Pos Indonesia (Persero) - -

19 PT Pasar Komoditas Jakarta 16.807.706.000 369.965.830.000

20 PT Bahtera Komoditi Indonesia - -

21 PT Asia Pacific Commodity Market - -

TOTAL 284.912.649.950 604.629.576.000

Sumber Data / Source: Robinwas SRG – PLK, 2018

Tabel 26. Nilai Transaksi Pasar Lelang Komoditas Tahun 2016 dan 2017Table 26. Auction Market Transaction Value in 2016 and 2017

Page 136: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA134

Selama tahun 2013 sampai 2018, pelaksanaan Pasar Lelang Komoditas telah membukukan nilai transaksi sekitar Rp 3,2 Triliun dengan perincian sebagai berikut:

From 2013 to 2018, Commodity Auction Market operation posted transaction value around Rp3.2 trillion as detailed below:

Grafik 1. Nilai Transaksi Pasar Lelang Komoditas Tahun 2013 s.d 2018Graphic 1. Transaction Value Commodity Auction Market for the year 2013 to 2018

1.609,1

725,8

283,5240,5

268,1

604,63

20182014 20162015 20172013

54,9%

66,9%17,9% 5,4%

125,5%

Sumber Data / Source: Robinwas SRG – PLK, 2018

dalam miliar rupiahin billion rupiah

Jenis Komoditas

Selama periode tahun 2018, komoditas yang ditransaksikan di Pasar Lelang Komoditas pada umumnya adalah komoditas agro dengan ragam komoditas mencapai 103 jenis komoditas. Berdasarkan data transaksi lelang selama tahun 2018, 10 komoditas dengan nilai transaksi terbesar adalah sebagai berikut:

Types of Commodities

During 2018, commodities traded in Commodity Auction Market (CAM) generally consist of agro commodities with 103 types. According to auction transaction data in 2018, 10 commodities with the largest transaction values are as follows:

No Komoditi / Commodity Nilai Transaksi / Transaction Value (Rupiah)

1 Gula Kristal Rafinasi / Refined Crystal Sugar 369.965.830.000

2 Jagung / Corn 37.758.400.000

3 Kopi / Coffee 28.845.910.000

4 Beras / Rice 21.242.401.000

5 Kelapa / Coconut 14.636.000.000

6 Casiavera / Cinnamon 13.320.000.000

7 Arang / charcoal 11.070.000.000

8 Lada / Pepper 11.036.990.000

9 Bawang Merah / Shallot 6.364.940.000

10 Gula Kelapa / Coconut Sugar 6.075.935.000

11 Lainnya / Others 84.313.170.000

Total 604.629.576.000

Sumber Data / Source: Robinwas SRG – PLK, 2017

Tabel 26. Sepuluh Komoditas Dengan Nilai Transaksi Terbesar Tahun 2018Table 26. Ten Commodities with The Biggest Transaction Value in 2018

Page 137: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 135

PBK

SRG

PLK

Dari keseluruhan komoditi yang dilelang tersebut, Gula Kristal Rafinasi (GKR) merupakan komoditi yang mempunyai nilai transaksi terbesar dengan market share sebesar 61,19%, diikuti oleh Jagung (6,24%), Kopi (4,77%), Beras (3,51%), Kelapa (2,42%), Casiavera (2,20%), Arang (1,83%), Lada (1,83%), Bawang Merah (1,05%), dan Gula Kelapa (1,00%). Sedangkan sebanyak 13,94% merupakan market share untuk komoditi lainnya yang ditransaksikan di Pasar Lelang Komoditas.

Of the total commodities auctioned, Refined Crystal Sugar (RCS) is a commodity that has the largest transaction value with a market share of 61.19%, followed by Corn (19.60%), Coffee (4,77%), Rice (3,51%), Coconut (2,42%), Cinnamon (2,20%), Charcoal (1,83%), Pepper (1,83%), Shallot (1,05%), dan Coconut Sugar (1,00%) while the remaining 13.94% is the market share for other commodities transacted on the Commodity Auction Market.

Grafik 2. Market Share Komoditi di Pasar Lelang Komoditas Tahun 2018Graphic 2. Market Share of Commodities in Commodity Auction Market 2018

GKR / RCS

Jagung / Corn

Kopi / Coffee

Beras / Rice

Kelapa / Coconut

Casivera / Cinnamon

Arang / Charcoal

Lada / Pepper

Bawang Merah / Shallot

Gula Kelapa / Coconut Sugar

Lainnya / Others

Sumber Data / Source: Robinwas SRG – PLK, 2018

61,2%

13,9%1%1,1%

1,8%

2,2%2,4%

3,5%

4,8%

6,2%

1,8%

Page 138: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA136

Page 139: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 137

PBK

SRG

PLK

Pelaku Pasar Lelang Komoditas

Para penjual maupun pembeli yang terlibat dalam kegiatan pasar lelang umumnya masih didominasi oleh peserta lelang yang berasal dari daerah Penyelenggara Pasar Lelang yang bersangkutan. Interkoneksitas para pelaku usaha pada akhirnya memegang peranan yang sangat penting. Para penyelenggara dituntut untuk menghadirkan para pelaku usaha potensial yang berasal dari luar daerah. Dalam kaitan ini, Bappebti telah melakukan sosialisasi kepada para pelaku untuk diarahkan kepada kegiatan edukasi dan pelatihan dalam rangka meningkatkan pengetahuan pelaku pasar dalam hal kualitas komoditas, sistem pemasaran, dan pembinaan komunitas pelaku usaha.

Selama periode Tahun 2018, tercatat pelaku usaha yang berpartisipasi di dalam Pasar Lelang Komoditas mencapai 675 pelaku

Commodity Auction Market Stakeholders

Sellers and buyers engaged in auction market are still dominated by local participants at which the auction takes place. Interconnection is therefore crucial in this respect. Auction Organizers are challenged to attract potential external participants. In this case, CoFTRA has intensified socialization to stakeholders focusing on education and training to elevate the knowledge of market Stakeholders with regard to commodity quality, marketing system and stakeholders community development.

In 2018, stakeholders participating in Commodity Auction Market recorded 675 stakeholders

Page 140: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA138

Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pasar Lelang Komoditas

Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan SDM penyelenggara Pasar Lelang Komoditas, maka Bappebti telah melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pasar Lelang Komoditas. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari Dinas, penyelenggara Pasar Lelang Komoditas swasta, dan calon penyelenggara.

Materi Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pasar Lelang diarahkan pada operasionalisasi Sistem Pasar Lelang Terpadu, teknik pemandu lelang, dan manajemen penyelenggaraan Pasar Lelang Komoditas. Melalui kegiatan ini, maka setiap daerah yang menyelenggarakan Pasar Lelang Komoditas akan memiliki SDM dalam jumlah yang mencukupi dan menguasai penyelenggaraan lelang.

Untuk mencapai hasil yang ditargetkan, maka kegiatan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pasar Lelang disusun dengan menggabungkan 2 metode, yaitu materi dan praktek dengan menghadirkan narasumber yang berasal dari Bappebti dan Pengembang Sistem Pasar Lelang Terpadu.

Pertemuan Teknis Revitalisasi Pasar Lelang Komoditas

Pertemuan Teknis Pasar Lelang Komoditas dilaksanakan sebagai upaya untuk melihat perkembangan dan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan Pasar Lelang Komoditas. Melalui kegiatan ini, maka akan dihasilkan solusi untuk mengatasi permasalahan sekaligus mengembangkan Pasar Lelang Komoditas.

Secara mendetail, Pertemuan Teknis Pasar Lelang Komoditas dilaksanakan sebagai upaya untuk menyamakan persepsi antara Bappebti dengan penyelenggara Pasar Lelang Komoditas serta calon penyelenggara terhadap kebijakan Pasar Lelang Komoditas, sarana evaluasi kebijakan dan implementasi Pasar Lelang Komoditas.

Pihak yang diundang dalam Pertemuan Teknis Pasar Lelang Komoditas berasal dari Dinas Provinsi yang melakukan pembinaan – pengawasan Pasar Lelang Komoditas, penyelenggara Pasar Lelang dari pihak swasta, maupun calon penyelenggara Pasar Lelang Komoditas.

Technical Training for Commodity Auction Market Organizers

To build the capacity of Commodity Auction Market human resources, CoFTRA has provided Technical Training for Auction Market Organizers. The participants are the representatives of related agencies, Private Commodity Auction Market Organizers and candidates Auction Market Operator.

The materials of this Technical Guide for Auction Market Organizers are focused on the operation of Integrated Auction Market System, Auction Guiding Techniques, and Commodity Auction Market Management. Trough this activity regions operating Commodity Auction Market have adequate human resources in terms of quantity and quality and skills in running the auction.

To achieve the specified targets, this Technical Guide for Auction Market Organizers has combined two methods, i.e. theories and practices with resource persons recruited from CoFTRA and Integrated Auction Market System Designers.

Technical Meeting of Auction Market Revitalization

The Technical Meeting of Commodity Auction Markets was an effort to see developments and problems that arise in the implementation of the Commodity Auction Market. This activity seeks solutions to overcome the problems while developing a Commodity Auction Market.

The Commodity Market Auction Technical Meeting was held as an effort to harmonize the perceptions between CoFTRA and Commodity Auction Market Operators as well as potential operators of the Commodity Auction Market to be an instrument of policy evaluation and implementation of Commodity Auction Market.

The parties invited to the Commodity Auction Market Technical Meeting include Provincial Offices that carry out supervision and monitoring of the Commodity Auction Market, Operators of Auction Market from the private sector, as well as potential Operators of Commodity Auction Market.

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PASAR LELANG KOMODITASCOMMODITY AUCTION MARKET ASSISTANCE & SURVEILLANCE

Page 141: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 139

PBK

SRG

PLK

Untuk meningkatkan sinergitas antar instansi di pusat, maka Bappebti juga melaksanakan Pertemuan Teknis Antar Instansi Pasar Lelang Komoditas yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dan masukan dari Kementerian / Lembaga terkait untuk pengembangan Pasar Lelang Komoditas.

Peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berasal dari Kementerian / Lembaga terkait, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Pertanian. Selain itu hadir juga dari Bank Indonesia, PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, PT Asia Commodity Clearing House, PT Asia Commodity Marketplace, Koperasi Pasar Lelang Jawa Barat, dan Koperasi Wira Agri Aneka Jaya Jawa Tengah.

Selain melaksanakan Pertemuan Teknis Pasar Lelang Komoditas secara terpusat, pada tahun 2018 juga telah dilaksanakan pertemuan teknis Pasar Lelang Komoditas di daerah. Tujuan dari kegiatan ini untuk memperkuat kelembagaan penyelenggara Pasar Lelang Komoditas, termasuk penjual dan pembeli dalam rangka pelaksanaan Pasar Lelang Komoditas.

Kegiatan ini dilakukan melalui pertemuan dengan pihak Dinas, penyelenggara swasta, atau calon penyelenggara swasta. Dari kegiatan konsolidasi ini Dinas dan Penyelenggara diharapkan dapat memperoleh pandangan yang komprehensif mengenai arah dan kebijakan sehingga mempercepat implementasi kebijakan Pasar Lelang Komoditas. Selain itu, Bappebti juga melakukan Pertemuan Teknis Pasar Lelang Komoditas di daerah dalam rangka persiapan revitalisasi Penyelenggara Pasar Lelang di 15 (lima belas) daerah lainnya yaitu Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo. Adapun persiapan revitalisasi Pasar Lelang Komoditas bertujuan untuk memperkuat pelaku Pasar Lelang yaitu pembeli dan penjual serta memperkuat kesiapan calon penyelenggara Pasar Lelang Komoditas.

To improve synergy among the center agencies, the CoFTRA also held a Technical Meeting among the Auction Commodity Market Institutions. Its goal is to get information and input from Related ministries / institutions for development Auction Commodity Market.

The Participants who attended the activity came from the relevant Ministries/Institutions. They are from the Ministries Coordinator for the Economy, Ministry Trade, the Ministry of Cooperatives and SME, and Ministry of Agriculture. Beside them, there was also from the Bank Indonesia, PT Kharisma Marketing Bersama Nusantara,PT Asia Commodity Clearing House, PT Asia Commodity Marketplace, West Java Auction Market Cooperatives, and Wira Agri Cooperative Aneka Jaya, Central Java.

In addition to holding the Commodity Auction Market Technical Meeting centrally, in 2018 a Commodity Auction Market technical meeting was held in the regions. The purpose of this activity is to strengthen institutional organizers of the Commodity Auction Market, including sellers and buyers in the context of implementing the Commodity Auction Market.

This activity is carried out through meetings with the Dinas, the private organizer, or the prospective private organizer. From this consolidation activity the Office and the Organizer are expected to obtain a comprehensive view of the direction and policies so as to accelerate the implementation of the Commodity Auction Market policy. In addition, CoFTRA also held a Commodity Auction Market Technical Meeting in the region in preparation for revitalizing the Auction Market Operators in 15 (fifteen) other regions, namely Aceh, West Sumatra, Jambi, Riau, Lampung, West Java, Central Java, DI Yogyakarta, Java East, Bali, West Nusa Tenggara, North Sulawesi, Southeast Sulawesi, South Sulawesi and Gorontalo. The preparations for revitalizing the Commodity Auction Market aim to strengthen the Auction Market players, namely buyers and sellers and strengthen the readiness of prospective Commodity Auction Market organizers.

Page 142: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA140

Page 143: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 141

PBK

SRG

PLK

Pengawasan Pasar Lelang Komoditas

Pengawasan terhadap kelembagaan Pasar Lelang Komoditas akan mempengaruhi kredibilitas Pasar Lelang Komoditas secara keseluruhan. Tujuan dari pengawasan Pasar Lelang Komoditas adalah untuk memastikan penyelenggaraan lelang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pengawasan dilakukan terhadap seluruh Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas maupun Lembaga Kliring dan Penjaminan Pasar Lelang Komoditas. Metode pengawasan Pasar Lelang Komoditas dilakukan melalui 2 cara, yaitu menggunakan data yang dikirimkan oleh penyelenggara maupun Lembaga Kliring dan Penjaminan kepada Bappebti dan melalui kunjungan secara langsung kepada Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas.

Commodity Auction Market Supervision

Supervision of the Institutional Auction Market will affect the credibility of the overall Commodity Auction Market. The purpose of supervision of the Commodity Auction Market is to ensure that the auction is conducted in accordance with the applicable regulations.

Supervision is carried out on all Commodity Auction Market Organizers and Commodity Auction and Guarantee Markets. The supervision of the Commodity Auction Market is carried out in two ways, namely using the data sent by the Operator and the Clearing Guarantee Institution to CoFTRA and through direct visit to the Commodity Auction Market Organizer.

Page 144: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA142

Sistem Pasar Lelang Terpadu

Sistem Pasar Lelang Terpadu dibangun dan dikembangkan sebagai respon atas perkembangan perdagangan komoditas yang menuntut kecepatan, kemudahan, dan keamanan transaksi. Melalui Sistem Pasar Lelang Terpadu, maka lelang dapat dilakukan secara online maupun offline. Lelang offline tetap dipertahankan karena masih banyak masyarakat yang menghendaki melihat lelang komoditas secara langsung. Sedangkan lelang online diciptakan karena saat ini telah banyak pihak yang melakukan perdagangan melalui jaringan internet dengan alasan efisiensi waktu dan biaya.

Sistem Pasar Lelang Terpadu telah melalui serangkaian uji coba baik dengan melakukan transaksi non riil dan transaksi riil. Tujuan dari uji coba adalah untuk memastikan kehandalan sistem dalam mengelola transaksi lelang. Beberapa fitur yang ditawarkan oleh Sistem Pasar Lelang Terpadu antara lain pendaftaran penyelenggara secara online, pendaftaran keanggotaan secara online, integrasi dengan sistem penjaminan, dan monitoring realisasi transaksi.

Sebagai langkah untuk menyebarluaskan informasi penggunaan Sistem Pasar Lelang Terpadu, Bappebti telah melakukan kegiatan, sosialisasi, dan penyebaran informasi secara langsung kepada Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas, Pengelola Gudang SRG, dan pelaku usaha. Selain itu juga telah diterbitkan Peraturan Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2016 mengenai Penyelenggaraan Pasar Lelang Komoditas dengan Menggunakan Sistem Pasar Lelang Terpadu.

Integrated Auction Market Information System

Integrated Auction Market System has been established as a response to the latest progress of commodity trades, for which speed, easy and secured transactions are deemed important. Under this integrated auction market system, the auction can be made either online or offline. Offline auction is still maintained since many people want to meet and see directly the commodities. Online auction is to serve those who prefer to trade via internet network for the reason of time and cost efficiency.

This integrated auction market system has undergone a series of trials with both non-real transactions and real transaction. These trials are to ascertain the reliability of the system in managing auction transactions. Some features offered by this system include online registration for organizers, online membership registration, integration with surety system and transaction realization monitoring.

To disseminate information on Integrated Auction Market System, CoFTRA has conducted several promotional activities, socialization and information dissemination to Commodity Auction Market Organizers, WRS Warehouse Mangers and stakeholders. In addition, Regulation of Head of CoFTRA No. 5 of 2016 concerning Commodity Auction Market Operation with Integrated Auction Market System has been issued.

PENUNJANG PASAR LELANGAUCTION MARKET SUPPORT

Page 145: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 143

PBK

SRG

PLK

Page 146: Annual Report Bappebti...

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, PELAYANAN DAN PENEGAKAN HUKUMLaws and Regulations, Services and Law Enforcement

Page 147: Annual Report Bappebti...
Page 148: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA146

Bahwa agar kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang dapat terselenggara secara teratur, wajar, efisien, efektif, dan terlindunginya masyarakat dari tindakan yang merugikan serta memberikan kepastian hukum kepada semua pihak, maka diperlukan pengaturan yang jelas, tegas, dan komprehensif dalam pelaksanaan kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang.

Pengaturan dimaksud merupakan peraturan teknis sebagai penjabaran lebih lanjut dari Undang–Undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri. Diharapkan dengan adanya pengaturan tersebut penyelenggaraan Perdagangan Berjangka, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang dapat terlaksana secara teratur, wajar, tertib, efisien dan efektif, sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.

Seiring dengan pesatnya tuntutan masyarakat dan dunia usaha terhadap keterbukaan informasi, serta dalam rangka menghindari praktik-praktik yang merugikan masyarakat, maka untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi di bidang Perdagangan Berjangka, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang, secara berkesinambungan Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan Bappebti melakukan pengkajian, penyusunan, serta revisi atau perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang ada, dengan menerbitkan peraturan-peraturan yang baru.

Selama Tahun 2018, Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan Bappebti telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi penyusunan peraturan perundang-undangan, di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas.

To assure orderly, fair, efficient, effective Commodity Futures Tradings, Warehouse Receipt System and Auction and to protect the actors from any actions that will be detrimental to them and to give legal certainty for all parties, an unambiguous, firm and comprehensive regulation on Commodity Futures Tradings, Warehouse Receipt System and Auction Market is deemed necessary.

This regulation must be technical character to further elucidate Laws, Government Regulations and Ministerial Regulations. It is expected that such technical regulation can assure that Futures Trade, Warehouse Receipt System and Auction Market will run in orderly, fair, sound, efficient and effective manner that in turn will boost the national economy.

To cater the mounting public demands on information transparency and to prevent any harmful business practive to the public, then to anticipate the progress in Futures Trades, Warehouse Receipt System and Auction Market, Legal and Law Enforcement Bureau of CoFTRA has continually reviewed, drafted, revised or amended the existing regulations with the new regulations.

In 2018, CoFTRA’s Legal and Law Enforcement Bureau has performed activities consistent with the given tasks and functions in regulation preparation for Commodity Futures Tradings, Warehouse Receipt System and Commodity Auction Markets.

Pengkajian, Penyempurnaan Dan Penyusunan Peraturan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang dan Pasar LelangReview, Enhancement and Drafting of Commodity Futures Trading Regulations, Warehouse Receipt System and Auction Market

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, PELAYANAN DAN PENEGAKAN HUKUM

Page 149: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 147

PBK

SRG

PLK

Peraturan Perundang-undangan di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi

Total jumlah Peraturan di bidang PBK, SRG dan PLK selama tahun 2018 yang diterbitkan Bappebti melalui Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan sebanyak 14 (empat belas) peraturan yang terdiri dari 4 (empat) Permendag dan 10 (sepuluh) Peraturan Bappebti, yaitu :1. Permendag Nomor 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan

Umum Penyelenggaraan Aset Kripto;2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 119 Tahun

2018 tentang Kebijakan Umum Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka;

3. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 2 Tahun 2018 tentang Izin Wakil Pialang Berjangka;Peraturan ini diterbitkan untuk meningkatkan efektifitas pemberian izin dan pengawasan, serta profesionalisme Wakil Pialang Berjangka, perlu mengatur kembali ketentuan mengenai izin Wakil Pialang Berjangka. Dengan berlakunya peraturan ini maka, peraturan Kepala Bappebti Nomor 102/BAPPEBTI/PER/01/2013 tentang perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 60/BAPPEBTI/PER/3/2008 tentang Pelaksanaan Ujian Profesi Untuk Calon Wakil Pialang Berjangka, Wakil Penasehat Berjangka dan Wakil Pengelola Sentra Dana Berjangka serta Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 101/BAPPEBTI/PER/03/2013 tentang Izin Wakil Pialang Berjangka, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

4. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 3 Tahun 2018 tentang Izin Usaha Pialang Berjangka dan Persetujuan Pembukaan Kantor Cabang Pialang Berjangka;Peraturan ini diterbitkan untuk meningkatkan efektifitas pemberian izin usaha dan pengawasan Pialang Berjangka dan persetujuan pembukaan Kantor Cabang Pialang Berjangka, perlu mengatur kembali ketentuan mengenai Izin Usaha Pialang Berjangka dan Persetujuan Pembukaan Kantor Cabang Pialang Berjangka. Pengaturan terkait dengan perizinan Pialang Berjangka sebelumnya telah diatur pada Keputusan Kepala Bappebti Nomor 53/BAPPEBTI/KP/VII/2004 tentang Persyaratan

Regulation in Commodity Future Trading Sector

The total number of Regulations in the field of CFT, WRS and CAM during 2018 issued by CoFTRA through the Bureau for Statutory and Enforcement 14 (fourteen) rules consisting of 4 (four) Minister of Trade Regulation and 10 (ten) Regulations of CoFTRA,that is:

1. Minister of Trade Regulation No. 99 of 2018 concerning Policy General Implementation of Crypto Assets;

2. Regulation of the Minister of Trade Number 119 Year 2018 concerning General Market Trading Policy Physical Digital Gold in the Futures Exchange;

3. Regulation of the Head of CoFTRA Number 2 Year 2018 regarding Futures Broker Representative License;This regulation was issued to improve the effectiveness of licensing and supervision, as well Professionalism of Futures Broker Representatives, it is necessary reorganize the provisions regarding the Deputy’s permission Futures Broker. With the enactment of regulations this then, Head of CoFTRA Regulation Number 102/BAPPEBTI/PER/01/2013 concerning changes to the above Regulation of the Head of the Trade Supervisory Agency Commodity Futures Number 60/BAPPEBTI/PER/3/2008 concerning the Implementation of Professional Exams for Representative Candidates Futures Broker, Deputy Futures Advisor and Deputy Manager of the Futures Fund Centers and Regulations Head of the Futures Trading Supervisory Agency Commodity Number 101/BAPPEBTI/PER/03/2013 concerning Futures Broker Representative’s permission, revoked and stated not applicable.

4. Regulation of the Head of CoFTRA Number 3 of 2018 concerning Futures Broker Business Licenses and Approval for Opening of Futures Broker Branch Offices;This regulation was issued to increase the effectiveness of granting business licenses and monitoring for Futures Brokers and approval for opening a Futures Broker Branch Office, it is necessary to re-regulate the provisions regarding Futures Broker Business Licenses and Approval for Opening of Futures Broker Branch Offices. Regulations related to licensing for Futures Brokers have previously been regulated in Decree of the Head of Bappebti Number 53/BAPPEBTI/KP/

LAWS AND REGULATIONS, SERVICES AND LAW ENFORCEMENT

Page 150: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA148

Pembukaan Kantor Cabang Pialang Berjangka, Peraturan Kepala Bappeti Nomor 56/BAPPEBTI/KP/9/2005 tentang Izin Usaha Pialang Berjangka, dan Peraturan Kepala Bappebti Nomor 74/BAPPEBTI/Per/12/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Bappeti Nomor 56/BAPPEBTI/KP/9/2005 tentang Izin Usaha Pialang Berjangka.

5. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 4 Tahun 2018 tentang Ketentuan Teknis Perilaku Pialang Berjangka;Peraturan ini diterbitkan untuk meningkatkan perlindungan kepada masyarakat dari tindakan yang merugikan serta memberikan kepastian hukum kepada semua pihak yang melakukan kegiatan Perdagangan Berjangka, perlu melakukan penyempurnaan dan pengaturan kembali ketentuan teknis perilaku Pialang Berjangka. Pengaturan terkait dengan ketentuan teknis perilaku Pialang Berjangka, sebelumnya telah diatur pada Peraturan Kepala Bappebti Nomor 63/BAPPEBTI/Per/9/2008 tentang Ketentuan teknis Perilaku Pialang Berjangka sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Kepala Bappebti Nomor 110/BAPPEBTI/PER/01/2014. Dengan berlakunya Peraturan Bappebti ini, maka pengaturan sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

6. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 99/Bappebti/Per/11/2012 tentang Penerimaan Nasabah Secara Elektronik On-Line di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi;Peraturan ini diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan perlindungan bagi para pihak di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, perlu mengatur tentang Penerimaan Nasabah secara On-Line di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi. Pengaturan terkait penerimaan Nasabah secara elektronik on-line, sebelumnya telah diatur pada Peraturan Kepala Bappebti Nomor 107/BAPPEBTI/PER/11/2013 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Bappebti Nomor 99/BAPPEBTI/PER/11/2012 tentang Penerimaan Nasabah secara Elektronik Online di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi.

Pembentukan Peraturan Bappebti dibidang Perdagangan Berjangka dimaksud, merupakan suatu bentuk Bappebti dalam menghadapi dan menyesuaikan perkembangan yang terjadi pada Industri perdagangan Berjangka Komoditi.

VII/2004 concerning Requirements for Opening of Futures Broker Branch Offices, Regulation of Head of Bappeti Number 56/BAPPEBTI/KP/9/2005 concerning Futures Broker Business Licenses, and Regulation of the Head of Bappebti Number 74/BAPPEBTI/Per/12/2009 concerning Amendment to the Regulation of the Head of Bappeti Number 56/BAPPEBTI/KP/9/2005 concerning Futures Broker Business Licenses.

5. The Regulation of the Head of CoFTRA Number 4 of 2018 regarding Technical Provisions for Futures Broker Behavior;This regulation was issued to improve protection of society from actions which harm and provide legal certainty to all parties conducting trading activities Futures, need to make improvements and rearrangement of the technical provisions of Brokers behavior Futures. Arrangements related to technical provisions Futures Broker’s behavior, has been previously regulated to the Regulation of the Head of CoFTRA Number 63/BAPPEBTI /Per/9/2008 concerning Technical Requirements for Brokerage Behavior Futures as amended several timeslastly with the Regulation of the Head of CoFTRA Number110/BAPPEBTI/PER/01/2014. With enactment This CoFTRA regulation, then the previous arrangement revoked and declared invalid.

6. The Regulation of the Head of CoFTRA Number 5 of 2018 concerning Second Amendment to Regulatory Regulations Commodity Futures Trading Number 99/Bappebti/Per/11/2012 concerning Acceptance of CustomersOn-Line Electronics in the Field of Futures Trading Commodity;This regulation was issued to meet the needs market and provide protection for the parties in the field of Commodity Futures Trading, it is necessary regulates Customer Acceptance on-Line in Commodity Futures Trading. Regulations relating to Customer’s acceptanceon-line electronics, previously set on Regulation of the Head of CoFTRA Number 107/BAPPEBTI/PER/11/2013 concerning Amendments to Regulations Head of CoFTRA Number 99/BAPPEBTI/PER/11/2012 about Online Customer Acceptance in the field of Commodity Futures Trading.

The Establishment of CoFTRA Regulations in the field of Trade The term referred to is a form of CoFTRA in dealing with and adjusting developments which occurs in the futures trading industry Commodity.

Page 151: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 149

PBK

SRG

PLK

Peraturan Perundang-undangan di Bidang Sistem Resi Gudang

Selama Tahun 2018, Bappebti telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi dalam penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang Sistem Resi Gudang, yang diterbitkan selama tahun 2018 sebanyak 4 (empat) Peraturan yaitu sebagai berikut :1. Permendag Nomor 33 Tahun 2018 tentang Perubahan

Ketiga Permendag Nomor 37 Tahun 2011 tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang SRG;

2. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 8 Tahun 2018 tentang Persetujuan sebagai Gudang Sistem Resi Gudang;

3. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 9 Tahun 2018 tentang Persetujuan sebagai Pengelola Gudang Sistem Resi Gudang;

4. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 10 Tahun 2018 tentang Persetujuan Sebagai Lembaga Penilaian Kesesuaian Sistem Resi Gudang.

Peraturan di Bidang Pasar Lelang

Selama Tahun 2018, Bappebti telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi dalam penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Lelang Komoditas, yaitu dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan terkait dengan Pasar Lelang Komoditas dan juga peraturan pelaksananya berupa Peraturan Kepala Bappebti, yaitu sebagai berikut:

1. Permendag Nomor 54 Tahun 2018 tentang Pencabutan Permendag Nomor 16/M-DAG/PER/3/2017 tentang Perdagangan GKR;

2. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 1 Tahun 2018 tentang Penetapan Jenis Biaya dan Besaran Biaya Yang Dikenakan Oleh Penyelenggara Pasar Lelang Gula Kristal Rafinansi Kepada Peserta Lelang;

3. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 6 Tahun 2018 tentang Persetujuan Lembaga Kliring dan Penjaminan Pasar Lelang Komoditas;

4. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 7 Tahun 2018 tentang Persetujuan Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas.

Laws in Warehouse Receipt System

CoFTRA has implemented it activities during 2018, in accordance with the tasks and functions within drafting legislation in the field Warehouse Receipt System, issued during 2018 4 (four) Regulations as follows:1. The Minister of Trade Regulation Number 33 of 2018

concerning Change Third of the Minister of Trade Regulation Number 37 of 2011 concerning Goods that can be stored in WRS warehouse;

2. The Regulation of the Head of CoFTRA Number 8 Year 2018 concerning Approval as a Receipt System Warehouse;

3. The Regulation of the Head of CoFTRA Number 9 of 2018 concerning Approval as a System Warehouse Manager of the Warehouse receipt;

4. The Regulation of the Head of CoFTRA Number 10 Year 2018 regarding Approval as an Appraisal Agency Suitability of the Warehouse Receipt System.

Regulations in Auction Markets

Throughout the year 2018, CofTRA has carried out activities in accordance with the duties and functions in the preparation of legislations governing Commodity Auction Markets, namely by introducing Regulation of the Minister of Trade related to the Commodity Auction Market and its implementing regulations in the form of CoFTRA Head Regulations, as follows:

1. The Minister of Trade Regulation Number 54 of 2018 concerning RevocationPermendag Number 16/M-DAG/PER/3/2017 concerning GKR trade;

2. The Regulation of the Head of CoFTRA Number 1 of 2018 concerning the Determination of Types of Costs and Amount of Costs Imposed by Sugar Market Auction Organizers Crystal Rafinansi To Bidders;

3. The Regulation of the Head of CoFTRA Number 6 Year 2018 concerning Approval of the Clearing Guarantee Institution Commodity Auction Market;

4. The Regulation of the Head of CoFTRA Number 7 of 2018 regarding the Auction Market Operator’s Approval Commodity.

Page 152: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA150

Page 153: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 151

PBK

SRG

PLK

Surat Edaran Kepala Bappebti

Dalam rangka melaksanakan fungsi pemberian layanan informasi dan intepretasi hukum atas peraturan-perundangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar lelang, maka Bappebti telah menerbitkan 8 Surat Edaran Kepala Bappebti di bidang Perdagangan Berjangka, yakni:1. Surat Edaran Kepala Bappebti Nomor 55/BAPPEBTI/

SE/02/2018 tentang Pencabutan Pembatasan Perizinan Dalam Sistem Perdagangan Alternatif (SPA);

2. Surat Edaran Kepala Bappebti Nomor 76/BAPPEBTI/SE/03/2018 tentang Penyampaian Pelaporan Informasi Keuangan oleh Pialang Berjangka Untuk Kepentingan Perpajakan;

3. Surat Edaran Kepala Bappebti Nomor 111.1/Bappebti/SE/04/2018 tentang Pemberlakuan Aplikasi Laporan Bulanan Direktur Kepatuhan Secara Elektronik Online dan Sanksi Denda Keterlambatan Penyampaian Laporan Bulanan Direktur Kepatuhan Pialang Berjangka;

4. Surat Edaran Kepala Bappebti Nomor 187/Bappebti/SE/11/2018 tentang Himbauan Untuk Menjadi Anggota Badan Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi;

5. Surat Edaran Kepala Bappebti Nomor 214/BAPPEBTI/SE/12/2018 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Harian Pialang Berjangka Selama Cuti Bersama Hari Raya Natal 2018;

6. Surat Edaran Menteri Perdagangan Nomor 2 Tahun 2018 tentang Uji Coba Pelaksanaan Perdagangan Gula Kristal Rafinasi Melalui Pasar Lelang Komoditas;

7. Surat Edaran Menteri Perdagangan Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Batas Bawah Penjualan dan Harga Batas Atas Penjualan Gula Kristal Rafinasi Melalui Pasar Lelang Komoditas; dan

8. Surat Edaran Kepala Bappebti Nomor 42/BAPPEBTI/SE/01/2018 tentang Penegasan Pelaksanaan Perdagangan Gula Kristal Rafinansi Bagi Penjual dan Pembeli Selama Uji Coba Pelaksanaan Perdagangan Gula Kristal Rafinansi Melalui Pasar Lelang Komoditas.

Circular Letter of CoFTRA HEAD

In carrying out the service delivery function information and legal interpretation of laws and regulations in the field of Commodity Futures Trading, Warehouse Receipt System and Market auction, CoFTRA has issued 8 Circular Letter of the Head of CoFTRA in the field Futures Trading, namely:

1. The Circular of the Head of CoFTRA Number 55/BAPPEBTI/SE/02/2018 concerning Revocation of Licensing Restrictions In Alternative Trading Systems (SPA);

2. The Circular of Head of CoFTRA Number 76/BAPPEBTI/SE/03/2018 concerning Submission of Information Reporting Finance by Futures Brokers for Interest Taxation;

3. The Circular of the Head of CoFTRA Number 111.1/CoFTRA/SE/04/2018 concerning Application of Reports Monthly Director of Electronic Compliance Online and Penalties for Late Submission of Reports Monthly Futures Broker Compliance Director;

4. Circular of Head of CoFTRA Number 187/CoFTRA/SE/11/2018 concerning Appeal to Become a Member Commodity Futures Trading Arbitration Board;

5. The Circular of Head of CoFTRA Number 214/BAPPEBTI/SE/12/2018 concerning Submission of Financial Statements Daily Futures Broker During Day Joint Leave Christmas Eve 2018;

6. The Circular of the Minister of Trade No. 2 of 2018 about the Trial on the Implementation of the Crystal Sugar Trading Rafination through the Commodity Auction Market;

7. The Circular of the Minister of Trade Number 3 Year 2018 concerning the Determination of the Lower Price of Sales and Price Limit on the Sale of Refined Crystal Sugar Through Commodity Auction Market; and

8. The Circular of the Head of CoFTRA Number 42/BAPPEBTI/SE/01/2018 concerning Confirmation of Implementation Trade in Refined Crystal Sugar for Sellers and Buyer During Trading Trial Refined Crystal Sugar through the Commodity Auction Market.

Page 154: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA152

Di bidang pelayanan hukum, Bappebti menerima dan menangani pengaduan yang berkaitan dengan kegiatan Perdagangan Berjangka serta memberikan asistensi hukum, konsultasi hukum, interpretasi hukum, memenuhi permintaan sebagai saksi atau sebagai ahli, dan Implementasi Ketentuan Di Bidang PBK, SRG, dan PL.

In legal services, CoFTRA received and handle complaints in relation to Futures Trading activities and provide legal assistance such as legal assistance, legal consultation, legal interpretation, fulfilling requests as witnesses or as experts, and Implementation of Provisions of CFT, WRS, and AM.

PELAYANAN HUKUM DAN PENANGANAN LITIGASILEGAL SERVICE AND LITIGATION

Page 155: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 153

PBK

SRG

PLK

Pengaduan Nasabah

Selama tahun 2018 Bappebti telah menerima pengaduan Nasabah sebanyak 73 (tujuh puluh tiga) pengaduan yang disampaikan baik secara langsung maupun melalui Surat.

Pengaduan Nasabah yang diterima Bappebti untuk tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 35,2% dibandingkan pengaduan yang diterima Bappebti pada tahun 2017 yakni sebanyak 54 (lima puluh empat) pengaduan.

Untuk pengaduan yang diterima Bappebti pada tahun 2018 telah ditindaklanjuti dengan perincian sebagai berikut:• Sebanyak 7 (tujuh) pengaduan tidak dapat

dilanjutkan karena Nasabah tidak menanggapi proses penanganan pengaduan di Pialang Berjangka;

• Sebanyak 2 (dua) pengaduan tidak dapat dilanjutkan karena Nasabah tidak menanggapi proses penanganan pengaduan di Bursa Berjangka;

• Sebanyak 12 (dua belas) pengaduan telah diselesaikan dengan adanya kesepakatan perdamaian antara Nasabah dengan Pialang Berjangka;

• Sebanyak 9 (sembilan) pengaduan telah selesai dilakukan oleh Bursa Berjangka dengan hasil tidak ditemukan adanya pelanggaran namun hingga saat ini tidak ada keberatan dari Nasabah atas hasil pemeriksaan Bursa Berjangka tersebut;

• Sebanyak 13 (tiga belas) pengaduan dalam proses penanganan oleh perusahaan;

• Sebanyak 17 (tujuh belas) pengaduan dalam proses mediasi atau pemeriksaan di Bursa Berjangka;

• Sebanyak 6 (enam) pengaduan dalam proses pemeriksaan di kepolisian;

• Sebanyak 1 (satu) pengaduan, saat ini sedang dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Sumatera Utara;

• Sebanyak 4 (empat) pengaduan dalam proses pemeriksaan di Bappebti; dan

• Sebanyak 2 (dua) pengaduan telah diselesaikan setelah adanya pengenaan sanksi oleh Bappebti kepada perusahaan Pialang Berjangka.

Customer Complaints

In 2018, CoFTRA receives complaints addressed by 73 (seventy three) complaints addressed by customers. The complaints are forwarded either personally or via letters.

Customer complaints by CoFTRA in 2017 shows a increase of 35.2% compared to complaints addressed in 2017 reaching 54 (fifty four) complaints.

The complaints received by CoFTRA that have been followed in 2018 up are as follows:

• the total of 7 (seven) complaints cannot be continued because the Customer does not respond to the handling process complaints at Futures Brokers;

• There were 2 (two) complaints cannot be continued because the Customer does not respond to the handling process complaints on the Futures Exchange;

• The total of 12 (twelve) complaints have been resolved with a peace agreement between Customers with Futures Brokers;

• There were 9 (nine) complaints have been completed conducted by the Futures Exchange with no results found violations but until there are currently no objections from the Customer regarding the results examination of the Futures Exchange;

• There were 13 (thirteen) complaints in the process of handling by the company;

• there were total of 17 (seventeen) complaints, they were in the process mediation or inspection on the Futures Exchange;

• there were 6 (six) complaints in the process of the police inspection;

• there were 1 (one) complaint, currently in the process of the appealing in the North Sumatra High Court;

• There were 4 (four) complaints in the process of the inspection at CoFTRA; and

• there were 2 (two) complaints have been resolved after the imposition of sanctions by CoFTRA on Futures Brokerage company.

Page 156: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA154

Asistensi Hukum

Selama tahun 2018 Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Bappebti telah melaksanakan kegiatan asistensi hukum sebanyak 29 (dua puluh sembilan) kegiatan. Adapun kegiatan tersebut dilakukan salah satunya melalui pemberian keterangan sebagai saksi atau ahli. Keterangan sebagai saksi atau ahli dilaksanakan kepada pihak kepolisian, kejaksaan, sidang pengadilan, dan arbitrase yang terkait atas dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh perusahaan Pialang baik yang memiliki ijin maupun yang illegal, ataupun adanya perkara gugatan secara perdata. Keterangan sebagai saksi atau ahli, selama tahun 2018 telah diberikan sebanyak 34 (tiga puluh empat) kali.

Legal Assistance

In 2018, CoFTRA’s Legal and Law Enforcement Bureau provides legal assistance of 29 (twenty nine) times. This activity is given with testimony as witness or expert. Testimony as witness or expert is provided to the Police, Prosecutor and during the court or arbitration relating the alleged crimes of fraud and/or embezzlement and/or otherwise commited by Brokerage Firms either licensed or illegal firms or for civil claims. Testimonies as witness or expert in 2018 have been provided for 34 (thirty four) times.

Page 157: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 155

PBK

SRG

PLK

Pertemuan Teknis Implementasi Ketentuan Di Bidang PBK, SRG, dan PL

Sektor Perdagangan Berjangka adalah sektor yang ketat pengaturannya karena adanya mobilisasi dana masyarakat, selain itu sektor Perdagangan Berjangka juga sangat berkembang mengikuti perkembangan kegiatan perekonomian termasuk inovasi teknologi dan keuangan. Terkait dengan hal tersebut, Bappebti telah menerbitkan beberapa peraturan dalam rangka penyesuaian, sinkronisasi, atau pengaturan lebih lanjut. Demikian juga Bappebti menerbitkan Surat edaran Kepala Bappebti untuk memperjelas penafsiran dari ketentuan yang ada dan juga sebagai sarana untuk mengingatkan pihak yang diberi izin dan/atau persetujuan dari Bappebti.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka penyebarluasan terhadap Peraturan perundang-udangan yang telah diterbitkan, Bappebti melakukan Pertemuan Teknis dalam rangka mengedukasi kepada semua pelaku usaha di Industri Perdagangan Berjangka khususnya kepada seluruh pihak yang telah diberikan izin, izin usaha, dan persetujuan. Pada tahun 2018 Pertemuan Teknis dilaksanakan sebanyak 5 (empat) kali yaitu di Kota Bali, Semarang, Batam, Surabaya dan Manado.

Litigasi (Penanganan Perkara Gugatan Hukum di Bidang PBK dan SRG)

Selama tahun 2018 Bappebti hadir dalam 20 (dua puluh) kali sidang gugatan hukum di bidang PBK. Perkara gugatan hukum yang terkait dengan kegiatan PBK yang melibatkan Bappebti dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pengadilan Negeri Banyuwangi, dan Sidang BAKTI. Gugatan hukum yang diajukan berkaitan dengan perkara perdata dimana Bappebti sbagai turut tergugat dalam perkara antara Nasabah dengan perusahaan Pialang.

Technical Meeting on the Implementation of CFT, WRS and AM Regulations

The Futures Trading Sector is a sector with its tight regulation because of the mobilization of society funds, beside the Futures Trading sector as well very developed following the development of activities the economy including technological and financial innovation. Related to this, CoFTRA has issued some rules for adjusting, synchronization, or further settings. As well CoFTRA issues a circular letter from the Head of CoFTRA to clarify the interpretation of the existing provisions and also as a means to remind parties who given permission and / or approval from CoFTRA.

In connection with this matter, in dissemination of statutory regulations which has been published, CoFTRA has a Technical meeting in order to educate all the businessmen in the Futures Trading Industry in particular to all parties who have been granted a permit, business license, and approval. In 2018 Technical Meeting held 5 (four) times, namely in the City of Bali, Semarang, Batam, Surabaya and Manado.

Litigation in CFT and WRS

In 2018, CoFTRA was involved in 20 (twenty) litigations in CFT. These CFT litigation processes involving CoFTRA were heard in the Central Jakarta District Court, West Jakarta District Court, South Jakarta District Court, Banyuwangi District Court and BAKTI trial. The legal claims filed were civil cases in which CoFTRA was named as the co-defendant in the cases between the customers and the Futures Trading Broker.

Page 158: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA156

Sebagai salah satu cara untuk lebih meningkatkan kepercayaan dunia usaha terhadap Perdagangan Berjangka, secara konsisten Bappebti terus berupaya melakukan penegakan hukum terhadap para pihak yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan fungsi penegakan hukum dimaksud, Bappebti memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan, penyidikan, serta “undercover” atau penyamaran terhadap para pihak yang diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan tentang PBK dan/atau peraturan pelaksanaannya.

Selain itu selama Tahun 2018 untuk mencegah kegiatan ilegal dibidang PBK, Bappebti telah memblokir 161 (seratus enam puluh satu) domain. Pemblokiran dilakukan melalui koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (kemenkominfo) serta sejumlah perusahaan penyedia jasa situs internet dan tempat pendaftaran domain yang ada di Indonesia.

Pemeriksaan Terhadap Pelanggaran di Bidang PBK dan SRG

Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan, Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan melakukan penegakan hukum terhadap setiap pihak yang diduga baik secara langsung maupun tidak langsung melakukan pelanggaran dan/atau yang terlibat dalam pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan. Kegiatan ini diarahkan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan/atau keterangan lain yang dilakukan oleh pemeriksa untuk menentukan ada atau tidak adanya pelanggaran di bidang PBK dan SRG.

Dalam periode 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018 Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan telah melakukan pemeriksaan sebanyak 34 (tiga puluh empat) kali terhadap Nasabah dan Perusahaan.

As a way to to embolden the confidence of business world to Futures Trading, consistently CoFTRA introduces firm law enforcement to the parties found committing infringement to the applicable laws and regulations. In performing this law enforcement function, CoFTRA reserves authority to inspect, investigate and conduct “undercover” investigation to any party suspected of violating laws and regulations on CFT sector and/or the implementation regulations.

Preventing illegal activities in the field of CFT, CoFTRA hasblocked 161 (one hundred and sixty one)domain during 2018. Blocking is done through coordinationwith the Ministry of Communication and Information (kemenkominfo) as well as a number of companies’internet site service providers and registration placesdomain in Indonesia.

Inspection to Infringement in CFT and WRS

To perform supervisory function, Legal and Law Enforcement Bureau consistently upholds law to any party suspected of directly or indirectly committing infringement and/or engaged in violation to laws and regulations. This activity is to collect and process data and/or other information by inspectors to decide whether there is any offense to CFT and WRS or not.

From 1 January 2018 to 31 December 2018, Legal and Law Enforcement Bureau has conducted inspection of 34 (thirty four) times to Customers and Firms.

PENEGAKAN HUKUMLAW ENFORCEMENT

Page 159: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 157

PBK

SRG

PLK

Penyidikan Terhadap Pelanggaran di Bidang PBK dan SRG

Kegiatan Penyidikan yang dilakukan oleh Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan diarahkan untuk memperoleh bukti-bukti awal yang cukup tentang adanya tindak pidana di bidang PBK dan SRG serta menemukan tersangkanya berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh.

Selama periode Tahun 2018, Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan melakukan proses penyidikan terhadap 8 (delapan) kali kepada Pialang Berjangka yang memiliki izin.

Investigation to Infringement in CFT and WRS

Investigation made by Legal and Law Enforcement Bureau is directed to collect initial evidence on CFT and WRS crimes and to identify the suspects based on the collected evidence.

During 2018, Legal and Law Enforcement Bereau has processed investigation to 8 (eight) licensed Futures Trading Broker has licensed.

Page 160: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA158

Identifikasi (Undercover) Pihak yang Melanggar PBK dan SRG

Kegiatan ini ditujukan untuk memperoleh informasi dan bukti awal yang cukup atas dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha PBK dan SRG. Selama tahun 2018 Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Bappebti telah melakukan identifikasi (undercover) terhadap 31 (tiga puluh satu) perusahaan.

Rapat Koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum

Kegiatan penegakan dan pelayanan hukum yang dilakukan Bappebti tidak hanya berupa pemeriksaan, penyidikan, dan pengenaan sanksi ataupun memberikan asistensi hukum, tetapi secara konsisten Bappebti juga melakukan kerjasama dan persamaan persepsi dengan aparat penegak hukum di seluruh Indonesia. Kerjasama dan persamaan persepsi tersebut dilakukan melalui kegiatan Rapat Koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum. Pada tahun 2018, Rapat Koordinasi dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dan dilaksanakan di kota Banjarmasin, Malang, Palembang dan Jakarta.

Rapat Koordinasi ini menjadi penting dengan semakin berkembangnya kegiatan finansial, terutama di bidang PBK, yang terjadi di berbagai daerah dengan berbagai modus yang merugikan, baik yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki ijin dari Bappebti maupun oleh perusahaan illegal. Meskipun kewenangan penyidikan kasus PBK merupakan kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bappebti namun karena keterbatasan Sumber Daya Manusia dan dana, maka jalinan kerjasama antara Bappebti dengan aparat penegak hukum di daerah-daerah merupakan suatu jalan keluar untuk menyelesaikan kasus-kasus yang ada dan melindungi masyarakat dari praktik yang merugikan.

Sebagai salah satu instansi yang memiliki PPNS, Bappebti senantiasa berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia. Salah satu forum koordinasi adalah melalui Rapat Koordinasi PPNS dengan Bareskrim Polri, yang merupakan kegiatan rutin Bareskrim POLRI. Koordinasi ditujukan untuk mengevaluasi penegakan hukum oleh PPNS yang telah diamanatkan oleh Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP dengan tujuan akhir untuk meningkatkan sinergitas kinerja PPNS dengan Penyidik POLRI serta terselenggaranya fungsi kontrol yang tepat dan efektif dalam sistem penyidikan.

Undercover Investigation to the Parties Violating CFT and WRS

This activity is to acquire information and initial evidence to the suspected infringement committed by CFT and WRS Stakeholders. In 2018, Legislation and Enforcement Bureau of Bappenti has conducted undercover investigation to 31 (thirty one) firms.

Coordination Meeting with Law Enforcement Officers

Law enforcement and legal services performed by CoFTRA not only consist of examination, investigation and sactions but also provide legal assistance. CoFTRA also builds cooperation in consistent way and establishes same perception with other law enforcers throughout Indonesia. This cooperation and same perception building is made through Coordinating Meeting with Law Enforcers. In 2018, four (4) coordinating meetings have been held in Banjarmasin, Malang, Palembang and Jakarta.

Coordinating meeting is more obvious in view of the increasing financial activities. This is particularly true in CFT (Commodity Futures Tradings) in regions where a many irregularities in many moduses are found either committed by licences companies or illegal companies. While the authority of investigation CFT cases is with TCSI (The Civil Servant Investigator) of CoFTRA, however, due to limited human resources and funds, then cooperation of CoFTRA and law enforcers in regions becomes the best way to deal with the arising cases and to protect peoples from any business practices harmful to them.

As an agency with TCSI (The Civil Servant Investigator), CoFTRA always coordinates with Police. One of coordination forums is that of coordinating meeting of PPNS and Police’s Criminal Investigating Department (Bareskrim) on routine basis. The coordination aims to evaluate law enforcement by PPNS as mandated by Law No. 8 of 1981 concerning Code of Criminal Laws with end of view to enhancing the performance synergy of PPNS and Police’s investigators and building appropriate and effective control function in investigation system.

BIRO PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PENINDAKANLEGISLATION AND ENFORCEMENT BUREAU

Page 161: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 159

PBK

SRG

PLK

Monitoring Pengenaan Sanksi Administratif

Selain mengenakan sanksi administratif berupa denda administratif, dalam menjalankan fungsinya Bappebti juga melakukan pemantauan atau monitoring atas pengenaan sanksi administratif berupa denda yang telah diberikan kepada pelaku usaha. Tujuan dilakukannya Monitoring Pengenaan Sanksi Administratif berupa Denda Administrasi adalah untuk sinkronisasi data pengenaan sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan (piutang PNBP), sinkronisasi penyusunan program kerja tim optimalisasi pengenaan sanksi denda administratif di bidang PBK, bahan pembahasan rencana penerapan Aplikasi Program Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan bahan pembahasan dalam rangka upaya penghapusan piutang tidak tertagih terhadap perusahaan Pialang Berjangka yang telah dicabut izin usahanya.

Selain itu juga dilakukan pemantauan atas pengenaan sanksi administratif yang telah dikenakan seperti Peringatan Tertulis, Peringatan Keras, Pembekuan Kegiatan Usaha, Pencabutan Izin Usaha, serta pencabutan izin perseorangan, yakni mengevaluasi pengenaan sanksi dimaksud untuk merekomendasikan pengenaan sanksi yang lebih berat. Kegiatan ini juga berfungsi dalam rangka mengkoordinasikan pra pengenaan dan juga pasca pengenaan sanksi, agar sanksi yang dikenakan dapat terkoordinasi dengan baik di lingkungan Bappebti atau dengan Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka.

Kegiatan Monitoring Pengenaan Sanksi Administratif selama tahun 2018 diadakan sebanyak sebanyak 2 (dua) kali di Jakarta dengan mengikutsertakan para Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka.

Pengenaan Sanksi Administratif

Selama tahun 2018, Bappebti telah mengenakan 23 (dua puluh tiga) kali sanksi administratif berupa Peringatan Tertulis dan Pembekuan Kegiatan Usaha, sebagai berikut:1. Peringatan tertulis kepada Pialang Berjangka adalah

sebanyak 15 (lima belas);2. Pembekuan kegiatan usaha kepada 4 (empat) Pialang

Berjangka; dan3. Pencabutan 4 (empat) Pialang Berjangka.

Monitoring the Imposition of Administrative Sanction

Apart from imposing administrative saction of administrative fine, in performing its functions, CoFTRA also monitors the imposition of administrative sanction of fines to Stakeholders. This monitoring aims to synchronize data of administrative fines for lateness in financial statement submission (Non-Tax Receivables), work program preparation of administrative sanction optimizing team, to collect input for discussion on uncollectible receivables writeoff to Futures Brokers firms, which their business licenses have been revoked.

Monitoring is also carried out to the imposition of administrative sanctions consisting of Written Warning, Final Warning, Frozen Business Activities, Business License Revocation and Individual License Revocation. This monitoring is to evaluate the imposition of such sanctions for recommendation of more severe sanctions. It is also to coordinate measures before and after sanction imposition so that the sanctions can be soundly coordinated in CoFTRA or Futures Exchange and Clearing House.

Administrative Sanction Monitoring in 2018 has been made for 2 (two) times involving Futures Exchange and Clearing House.

Administrative Sanctions

In 2018, CoFTRA has imposed 23 (twenty three) administrative sanctions of Written Warning, Frozen Business Activities, Business License Revocation as follows:1. There were 15 (Fifteen) Written warning to Futures

Brokers;2. The Freezing of business activities to 4 (four) Brokers

Futures; and3. The Revocation of 4 (four) Futures Brokers.

Page 162: Annual Report Bappebti...

KEGIATAN PENUNJANG Supporting Activities

Page 163: Annual Report Bappebti...
Page 164: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA162

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

Tujuan pengembangan sumber daya manusia (SDM) adalah untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan sikap karyawan/anggota organisasi maupun pelaku usaha, pejabat dinas daerah, akademisi, dan masyarakat sehingga lebih efektif dalam mencapai sasaran-sasaran program ataupun tujuan Bappebti. Pendidikan dan pelatihan merupakan unsur terpenting dalam pengembangan SDM. Dalam tahap pengembangan SDM ini terdapat dua aspek kegiatan penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni kegiatan pelatihan dan kegiatan pengembangan SDM itu sendiri.

The objective of human resources development is to enhance the capacity, skill and attitude of organization employees/members or Stakeholders, officials of regional agencies, academicians and community to be more effective in realizing targets of CoFTRA’s programs and goals. Education and training become the most important elements in human resources development. In this stage, there are two important inseparable aspects, i.e. training and human resources development it self.

KEGIATAN PENUNJANG

Page 165: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 163

PBK

SRG

PLK

Eksternal

Pengembangan SDM yang bersifat eksternal dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan SDM yang menangani kegiatan PBK, SRG, maupun PLK. Kelompok SDM yang menjadi target pengembangan terutama adalah pelaku usaha, pejabat dinas daerah, aparat penegak hukum, atau akademisi. Pengembangan dilakukan melalui kegiatan pelatihan teknis seperti pelatihan teknis tentang PBK bagi para pelaku usaha, pejabat Dinas daerah, aparat penegak hukum atau akademisi; pelatihan teknis tentang SRG bagi para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Gabungan Kelompok Tani; serta pelatihan teknis bagi para pemandu dan operator Pasar Lelang. Kepada pihak yang telah memperoleh pelatihan diharapkan dapat mengembangkannya kepada masyarakat, petani, atau pihak terkait lainnya.

Internal

Pengembangan SDM yang bersifat internal dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM Bappebti yang menangani Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas dan kegiatan penunjang lainnya. Kegiatan pengembangan SDM pada tahun 2018 salah satunya dilakukan dengan In House Training yang dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali pelaksanaan, yaitu In House Training Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, In House Training Teknologi Blockchain, In House Training Draft Kontrak dan Penataan SDM Non PNS, In House Training Pemutakhiran Tata Naskah Pegawai pada SIstem Informasi Kepegawaian (SIPEG) dan In House Training Penyusunan Cascading Indikator Kinerja Pegawai. Selain itu pengembangan SDM dilakukan dengan mengadakan pelatihan khusus sesuai permintaan dari unit-unit terkait.

External

External human resources development will be aimed at elevating the knowledge and skill of human resources handling CFT, WRS or CAM activities. The main targets of this human resources development include Stakeholders, local officials, law enforcers or academicians. The development will be provided through technical training on CFT for Stakeholders, local officials, law enforcers or academicians; technical training on WRS for Agriculture Field Instructor (PPL) and Association of Farmer Groups; and technical training for Auction Market Guides and Organizers. For those who have accomplished this training, they are expected to share their knowledge to other communities, farmers or other related parties.

Internal

The development of Internal HRT is intended to increase knowledge and skills CoFTRA’s HR who handles Futures Trading Commodity, Warehouse Receipt System and Auction Market Commodities and other supporting activities. Activity HR development in 2018 one of them conducted with In House Training conducted as many as 5 (five) times, namely In House Training Government Goods/Services Procurement, In House Training Blockchain Technology, In House Training and Contract Draft Structuring of Non-PNS Human Resources, In-House Training Update Employee Manuscripts in the Personnel Information System (SIPEG) and In-House Training on Cascading Employee Performance Indicator. In addition, HR development carried out by holding special training accordingly requests from related units.

SUPPORTING ACTIVITIES

Page 166: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA164

Kegiatan literasi dan edukasi bagi para pelaku usaha dan masyarakat, baik yang berkaitan dengan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, ataupun Pasar Lelang Komoditi, senantiasa dilakukan setiap tahun. Melalui kegiatan ini diharapkan terbangun kesadaran masyarakat mengenai kegiatan Perdagangan Berjangka, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditi, baik secara konsepsi maupun implementasinya, dengan tujuan utama agar pengembangan serta penerapan kegiatan-kegiatan tersebut di Indonesia dapat terwujud.

Untuk itu Bappebti telah melakukan berbagai kegiatan literasi dan edukasi dalam berbagai bentuk seperti literasi, dialog interaktif, konferensi pers, penyebaran informasi, atau bimbingan teknis maupun pertemuan teknis tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, atau Pasar Lelang Komoditi, serta edukasi bagi para calon Wakil Pialang Berjangka.

Literacy proliferation and education activities for stakeholders and the public related to Commodity Futures Trading, Warehouse Receipt Systems, and Commodity Auction Markets, are always carried out every year. Through this activity, it is hoped that public awareness about Futures Trading, Warehouse Receipt System, and Commodity Auction Market can grow in terms of conception and implementation, with the main objective that the development and implementation of these activities in Indonesia can be realized.

For this reason CoFTRA has conducted various literacy proliferation and education activities in various forms such as literacy proliferation, interactive dialogue, press conferences, information dissemination, or technical guidance or technical meetings on Commodity Futures Trading, Warehouse Receipt System, or Commodity Auction Market, as well as education for potential Futures Broker Representatives.

LITERASI DAN EDUKASILITERACY AND EDUCATION

Page 167: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 165

PBK

SRG

PLK

Literasi

Sepanjang tahun 2018 Bappebti telah melaksanakan 4 (empat) kali kegiatan literasi mengenai kebijakan Bappebti di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditi.

Pelaksanaan literasi dilakukan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan di daerah serta melibatkan aparat Pemerintah Daerah setempat. Literasi dihadiri oleh sekitar 100 orang yang umumnya terdiri dari para pelaku usaha di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, Pasar Lelang, kalangan perbankan, Perguruan Tinggi, serta instansi terkait. Literasi dilakukan dalam bentuk seperti seminar. Pembicara atau narasumber dalam literasi terdiri dari pejabat Bappebti dan didampingi oleh pihak yang berkompeten seperti pejabat daerah, Direksi Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka, Pengelola Gudang, Perbankan, Asuransi, Pimpinan Bank Indonesia, Lembaga Penjaminan serta praktisi dibidang PBK, SRG dan PLK. Untuk literasi Perdagangan Berjangka Komoditi selain melibatkan pelaku usaga di bidang PBK juga melibatkan PPATK dengan tujuan agar industri PBK bebas dari pencucian uang dan pendanaan terorisme. Khusus mengenai Sistem Resi Gudang, peserta literasi diutamakan para kelompok tani dan instansi terkait. Minat mereka yang cukup tinggi ditunjukkan dari tingkat kehadiran peserta dan pertanyaan yang disampaikan. Pelaksanaan literasi bidang Perdagangan Berjangka Komoditi pada tahun 2018 telah diselenggarakan di Jakarta. Sedangkan untuk Sistem Resi Gudang dilaksanakan di Kabupaten Aceh Besar, Brebes serta Makassar.

Literacy

Throughout 2018 CoFTRA has conducted 4 (four) literacy proliferation activities regarding CoFTRA’s policies in the field of Commodity Futures Trading, Warehouse Receipt System and Commodity Auction Market.

Literacy is carried out in collaboration with the Department of Industry and Trade in the region and involves local government officials. Literacy was attended by around 100 people who generally consisted of business people in the field of Commodity Futures Trading, Warehouse Receipt System, Auction Market, banks, universities, and related agencies. Literacy is conducted in the form of seminars. Speakers or resource persons in the literacy consist of Bappebti officials and accompanied by competent parties such as regional officials, Futures Exchange Directors, Futures Clearing Institutions, Warehouse Managers, Banking, Insurance, Bank Indonesia Leaders, Guarantee Institutions and practitioners in the field of CFT, WRS and CAM. In addition to involving business practitioners in the field of CFT, literacy also involves PPATK for the purpose of making the CFT industry free of money laundering and financing of terrorism. Specifically for the Warehouse Receipt System, literacy participants are prioritized by farmer groups and related agencies. Their high interest was shown in the attendance rate and questions asked. Literacy in the field of Commodity Futures Trading in 2018 has been held in Jakarta. As for the Warehouse Receipt System implemented in the districts of Aceh Besar, Brebes and Makassar.

Page 168: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA166

Dialog Interaktif

Untuk memberikan edukasi sekaligus informasi tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas kepada pelaku usaha, masyarakat luas, dan para pemangku kepentingan terkait, dilakukan kegiatan dialog interaktif melalui media elektronik, baik televisi maupun radio. Pada tahun 2018 kegiatan dialog interaktif lebih difokuskan pada edukasi mengenai prospek Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia dan peran Sistem Resi Gudang dalam pembangunan pertanian dan perekonomian daerah.

Interactive Dialogue

To provide education as well as information on Commodity Futures Trading, Warehouse Receipt System, and Commodity Auction Market to stakeholders, the wider community, and related stakeholders, interactive dialogues through electronic media, both television and radio have been conducted. In 2017 interactive dialogue activities focused more on education about the prospects of Commodity Futures Trading in Indonesia and role of the Warehouse Receipt System in agricultural development and regional economies.

No Nama Stasiun Televisi / Radio(Television / Radio Station Names )

Kota(City)

1 Semarang TV Brebes

2 TVRI Jakarta Jakarta

3 i-News TV Makassar Makassar

4 RRI Jakarta Jakrata

5 Radio Singosari FM Brebes

6 Radio Smart FM Makassar Makassar

Tabel 27. Pelaksanaan Dialog Interaktif Tahun 2018Table 27. Interactive Dialogue in 2018

Page 169: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 167

PBK

SRG

PLK

Konperensi Pers

Kegiatan Konperensi Pers dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada publik yang berkaitan dengan kebijakan baru atau kegiatan Bappebti di bidang PBK, SRG, dan PLK. Dengan demikian, masyarakat umum, pelaku usaha dan pemangku kepentingan terkait dapat memperoleh informasi mengenai Bappebti secara berkesinambungan. Pada tahun 2018 Konperensi Pers telah dilaksanakan mengangkat kebijakan dan tema yang berbeda, antara lain mengenai Uji coba perdagangan Gula Kristal Rafinasi di Pasar Lelang Komoditas, Diskusi Umum Outlook PBK, SRG dan PLK serta Peluncuran Sistem Pengawasan Tunggal Transaksi Sistem Perdagangan Alternatif (SPTT SPA), Peraturan terbaru tentang Izin Wakil Pialang, Izin Usaha Pialang Berjangka dan Persetujuan Pembukaan Kantor Cabang, Ketentuan Teknis Pialang Berjangka, serta Penerimaan Nasabah secara On-Line.

Pimpinan Bappebti juga secara aktif menerima permohonan wawancara dari wartawan media cetak dan media elektronik dan menyampaikan informasi terbaru mengenai kebijakan Bappebti secara rutin.

Penyebaran Informasi

Dalam mendukung kegiatan Bappebti di bidang PBK, SRG dan PLK, diperlukan strategi komunikasi yang komprehensif dan terintegrasi dengan baik. Bappebti melakukan berbagai program kegiatan dalam rangka penyampaian dan penyebaran informasi terkait dengan tugas pokok dan fungsinya, melalui:1. Buletin Bappebti, yang terbit selama 11 bulan pada

tahun 2018. Materi yang disajikan menyangkut informasi dan edukasi tentang PBK, SRG, dan PLK.

2. Leaflet, brosur, dan booklet, sebagai sarana publikasi tentang PBK, SRG, dan PLK yang dibagikan dalam setiap sosialisasi serta dapat diunduh secara gratis oleh masyarakat melalui situs resmi bappebti (www.bappebti.go.id).

3. Iklan layanan masyarakat, sebagai sarana penyampaian informasi dan publikasi mengenai kebijakan Bappebti dalam hal PBK, SRG, dan PLK melalui media cetak dan elektronik.

4. Buku Statistik PBK, yang terbit setiap triwulan. Informasi yang disajikan berupa data transaksi harian yang terjadi di Bursa Berjangka, data harga harian di pasar lokal dan internasional, dan data transaksi PLK. Buku ini disebarluaskan ke universitas/perguruan tinggi di seluruh indonesia dan dapat diperoleh secara gratis oleh masyarakat luas atau dapat diakses melalui website Bappebti.

Press Conference

The activities of the Press Conference are intended to provide information to the relevant public with new policies or CoFTRA’s activities in the field CFT, WRS, and CAM. Thus, the general community, businessmen and related stakeholderscan obtain information about CoFTRA in a continuous manner. In 2018 Press Conference has been carried out raising policies and themes that are different, among others regarding trading trials Refined Crystal Sugar in the Commodity Auction Market, Discussion General Outlook CFT, WRS and CAM and System Launch Single Supervision of Trading System Transactions Alternatif (SPTT SPA), the latest regulations on Representative Permits Brokerage, Futures Brokerage Business License and Approval Opening of Branch Offices, Broker Technical Provisions Futures, and Customer Acceptance on-line.

The Head of CoFTRA also actively received requests for interviews from journalists of printed and electronic media and gave the latest information regarding CoFTRA’s policies on a regular basis.

Dissemination of Information

To support CoFTRA’s activities in CFT, WRS and CAMK, comprehensive and soundly integrated communication strategy is necessary. CoFTRA has conducted various programs for this information dissemination relating to the main tasks and functions of CoFTRA through:

1. CoFTRA Bulletin, which was published for 11 months in 2018. The material presented was about information and education about CFT, WRS, and CAM.

2. Leaflets, brochures and booklets, as means of publication about CFT, WRS, and CAM that were distributed in each dissemination and can be downloaded for free by the public through the official website of CoFTRA (www.bappebti.go.id).

3. Public service advertisements, as a means of delivering information and publications regarding CoFTRA’s policy in terms of CFT, WRS, and CAM through printed and electronic media.

4. CFT Statistics Book, which is published quarterly. The information presented is in the form of daily transaction data that occurs at the Futures Exchange, daily price data on local and international markets, and CAM transaction data. This book is distributed to universities / colleges throughout Indonesia and can be obtained free of charge by the public or can be accessed through the CoFTRA website.

Page 170: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA168

SMS Center Bappebti

Hotline Pengaduan Layanan Masyarakat (SMS Center Bappebti) merupakan suatu pusat layanan informasi melalui SMS bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan Bappebti dan menyampaikan keluhan secara cepat dan mudah melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya ponsel. Masyarakat dapat menyampaikan pertanyaan melalui nomor 0811-1109901.

Media Monitoring

Media Monitoring Online Bappebti dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui persepsi publik terhadap kegiatan yang dilakukan Bappebti dan mengetahui perkembangan pemberitaan Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang (PL) secara umum, sehingga dapat menentukan langkah strategis yang perlu dilakukan Bappebti dalam pengambilan keputusan.

Media Handling

Media Handling dilakukan untuk meningkatkan frekuensi pemberitaan mengenai Bappebti di media cetak dan elektronik akan muncul secara rutin. Dengan informasi yang rutin, maka diharapkan agar pemahaman masyarakat dapat meningkat, selain itu kepercayaan para pelaku usaha dan masyarakat diharapkan dapat meningkat sehingga peran strategis PBK, SRG dan PL dapat dimanfaatkan secara optimal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Edukasi

Kegiatan edukasi dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para Wakil Pialang Berjangka yang merupakan unsur penting dalam pelaksanaan Perdagangan Berjangka Komoditi. Di tahun 2018 Bappebti telah melakukan kegiatan Ujian Profesi Wakil Pialang Berjangka sebanyak 4 (empat) kali yaitu Angkatan I di Bogor pada bulan Maret 2018 yang diikuti oleh 128 orang peserta, Angkatan II di Semarang pada bulan April 2018 yang diikuti oleh 84 orang peserta, Angkatan III di Bandung pada bulan Oktober 2018 yang diikuti oleh 156 orang peserta, Angkatan IV di Surabaya pada bulan November 2018 yang diikuti oleh 62 orang peserta serta Ujian Profesi Calon Wakil Pialang Berjangka sebanyak 3 (tiga) kali di Yogyakarta dengan peserta sebanyak 148 orang untuk Angkatan I, Angkatan II diselenggarakan di Surabaya pada bulan Mei 2018 yang diikuti oleh 117 orang dan Angkatan III pada bulan Desember di Yogyakarta yang diikuti oleh 165 orang peserta.

CoFTRA SMS Center

Hotline of SMS Center CoFTRA is an information service center via Short Messaging Service (SMS), from which the communities can acquire information of CoFTRA’s activities or submit complaints in fast and easy using communication and information technology, especially mobile phone. Public can send any inquiry to 0811-1109901.

Media Monitoring

CoFTRA’s Online Media Monitoring is to identify public perception on activities performed by CoFTRA and publication on Commodity Futures Trading (CFT) Industry, Warehouse Receipt System (WRS) and Auction Market (CAM) so as to know what strategic measures necessary to take before making a decision.

Media Handling

Media Handling is to intensify publication frequency of CoFTRA in printed and electronic media on routine basis. With this routinely published information, comprehension of people on CoFTRA will improve. In addition, the confidence of Stakeholders and communities is also expected to embolden and in turn the strategic roles of CFT, WRS and CAM will enhance so that they will be used in optimum manner in augmenting the prosperity of Indonesian people.

Education

Educational activities carried out in order to improve the knowledge and skills of the Brokers’ Representatives Futures which are an important element in Commodity Futures Trading. In year 2018, CoFTRA has conducted Professional Examination activities Futures Broker Representative 4 (four) times, i.e. Batch I in Bogor in March 2018 which was followed by 128 participants, Batch II in Semarang in the month April 2018 attended by 84 participants, Batch III in Bandung in October 2018 which was followed by 156 participants, Batch IV in Surabaya that month November 2018 which was participated by 62 participants Prospective Broker Representative Candidate Exams as much as 3 (three) times in Yogyakarta with 148 participants people for Class I, Class II held at Surabaya in May 2018 which was attended by 117 people and Batch III in December in Yogyakarta followed by 165 participants.

Page 171: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 169

PBK

SRG

PLK

Kerjasama dan Partisipasi Internasional

Mengingat kegiatan PBK memiliki ruang lingkup internasional, baik menyangkut komoditi yang diperdagangkan, institusi, para profesional yang terlibat, maupun wilayah perdagangan dan pengawasannya, maka Sumber Daya Manusia di lingkungan Bappebti harus memiliki wawasan serta pengetahuan di bidang PBK yang luas dan setiap saat harus selalu ditingkatkan. Berbagai perkembangan yang terjadi di mancanegara diupayakan agar dapat diantisipasi secara cepat dan tepat untuk pengembangan Pasar Berjangka, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditi di Indonesia.

Dalam tahun 2018 kegiatan internasional yang diikuti meliputi:1. Bappebti menghadiri 43rd Annual International

Futures Industry Conference di Boca Raton, Amerika Serikat pada bulan Maret 2018;

2. Kunjungan Kepala Bappebti ke US CFTC dan CME di Washington DC, Amerika Serikat pada bulan Maret 2018;

3. Kunjungan Kerja Kepala Bappebti ke EUREX dan London Metal Exchange (LME) di London, Inggris pada 8-9 Mei 2018;

International Cooperation and Participation

Since CFT has international scope, both in terms of the commodities traded, institutions, professionals engaged and trading and Surveillance areas, then human resources within CoFTRA must have broad knowledge and comprehension on CFT and must be improved at all times. Fickle progress abroad must be anticipated in appropriate and correct manner to develop domestic Futures Markets, Warehouse Receipt System and Auction Markets in Indonesia.

In 2018, the attended international activities include:

1. CoFTRA attends 43rd Annual International Futures Industry Conference in Boca Raton, America States in March 2018;

2. Head of CoFTRA’s visit to US CFTC and CME at Washington DC, United States in March 2018;

3. Working Visit of Head of CoFTRA to EUREX and London Metal Exchange (LME) in London, England at May 8-9, 2018;

Page 172: Annual Report Bappebti...

Lain - Lain Others

Page 173: Annual Report Bappebti...
Page 174: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA172

KINERJA ANGGARAN BAPPEBTI TAHUN 2018CoFTRA BUDGET PERFORMANCE IN 2018

LAIN - LAIN

(dalam rupiah / in rupiah)

No. Kegiatan(Activities)

Ralisasi Tahun 2018 (Realization in 2018)UnitPagu

(Budget)Realisasi

(Realization)Realisasi thd Anggaran(Realization Toward Budget)

1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis LainnyaManagement and SupportOther Technical Support

38.926.317.000 34.002.270.159 87,35%SekretariatSecretariat

2 Peningkatan Pelayanan HukumImprovement of Legal Services

4.750.000.000 4.323.272.064 91,02%

Biro Peraturan Perundang-Undangan

dan PenindakanBureau for Regulatory

Legislation and Enforcement

3 Pengawas Perdagangan Berjangka KomoditiSupervising for Futures TradingCommodity

4.750.000.000 4.295.904.696 90,44%

Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik

Bureau for Market Supervision Futures and

Physical4 Peningkatan Pembinaan dan

Pengembangan PBK, SRG dan PLKThe Improvement for Coaching andDevelopment of CFT, WRS and CAM

9.000.000.000 7.775.899.609 86,40%Biro Pembinaan dan

Pengembangan PasarBureau for Coaching and

Market Development5 Peningkatan Pembinaan dan

Pengawasan PL dan SRGThe Improvement for Coaching andPL and SRG supervision 13.000.000.000 11.731.768.159 90.24%

Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan

PLKBureau for Development

and WRS supervision and CAM

Total 70.426.317.000 62.129.114.687 88,22%

Tabel 28. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2018Table 28. Statement of Budget Realization in 2018

Pada Tahun 2018, Bappebti dengan program “Peningkatan Perdagangan Berjangka Komoditi” memiliki pagu anggaran sebesar Rp 70.426.317.000. Dari anggaran sebesar itu, Bappebti telah merealisasikan sebesar Rp 62,129,114,687 atau sebesar 88,22% dari total anggaran yang disediakan dalam pagu Terlihat

bahwa Realisasi Anggaran Bappebti Tahun 2018 hanya mencapai 88,22 %, hal ini disebabkan antara lain :

» Terdapat jabatan kosong yang tidak terisi sampai akhir tahun 2018, untuk kenaikan tunjangan kinerja (tunkin) sudah dialokasikan dari Januari 2018, sedangkan Keputusan Presiden (Kepres) baru dibayarkan pada bulan April 2018;

» Bappebti telah menganggarkan kenaikan gaij pokok sebesar 5%, namun pada pelaksanaanya tidak ada kenaikan gaji pokok, sehingga pagu yang sudah dialokasikan tidak terealisasi;

» Adanya pagu blokir yang tidak dapat dibuka blokirnya, sehingga untuk pelaksanaan kegiatan tidak dapat dilaksanakan;

» Adanya Output Cadangan yang tidak bisa dipergunakan sebesar ± 3 %.

In 2018, CoFTRA with the program “Improvement Commodity Futures Trading “has a total budget of Rp. 70,426,317,000. From the budget of that size, CoFTRA has realized Rp 62,129,114,687 or 88.22% of the total budgetprovided in the ceiling.

The realization of the CoFTRA’s Budget in 2018 reached only 88.22% was caused by as below:

» There are vacant positions which are not filled till the end of 2018, to increase performance allowances (tunkin) already allocated from January 2018, meanwhile A new Presidential Decree (Kepres) is paid on April 2018;

» CoFTRA has budgeted the increase in principal by 5%, but the implementation, ther is not there any increase in basic salary, so that the total allocated budget is unrealized;

» There are blocked budgets can not be opened so that the implementation of activities cannot be implemented;

» There is ± 3% reserve output that cannot be used.

Page 175: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 173

PBK

SRG

PLK

OPINI AUDIT PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN BAPPEBTI KEMENTERIAN PERDAGANGANTHE AUDIT OPINION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA FINANCIAL AUDIT TOWARDS THE CoFTRA MINISTRY TRADING FINANCIAL REPORT

OTHERS

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tangung Jawab keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) telah melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan Tahun 2017, termasuk di dalamnya Laporan Keuangan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).Atas Laporan Keuangan yang telah diaudit BPK tersebut, Bappebti memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang dimana WTP merupakan Opini tertinggi setelah Jenis Opini yang lain yaitu Wajar dengan Pengecualian (WDP), Tidak Memberi Pendapat, dan Tidak Wajar.

Berikut Tabel Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 5 (lima) tahun terakhir (2013-2017).

Based on Law Number 15 of 2004 regarding Management Checks and Responsibilities State finances, Republic of Indonesia Supreme Audit Agency Indonesia (BPK-RI) has conducted an audit for Ministry of Trade’s Financial Report of the Year 2017, including the Agency’s Financial Statements Commodity Futures Trading Supervisor (CoFTRA). On the Financial Statements audited by BPK, CoFTRA obtained a Fair Opinion without Exception (WTP) where WTP is the highest opinion after another type of opinion that is fair with Exceptions (WDP), Not Giving Opinion, and unreasonable.

The following table is the opinion of the Supreme Audit Agency (BPK) for the past 5 (five) years (2013-2017).

Tahun Anggaran(Budgeting Years)

Opini BPK RI(BPK RI Opinion)

2017 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) / Reasonable Without Exception

2016 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) / Reasonable Without Exception

2015 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) / Reasonable Without Exception

2014 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) / Reasonable Without Exception

2013 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) / Reasonable Without Exception

Tabel 29. Opini Pemeriksa Keuangan R.I terhadap Bappebti (2013-2017)Table 29. Opinions by BPK R.I for Bappebti (2012-2016)

Page 176: Annual Report Bappebti...

BappebtiCoFTRA174

Page 177: Annual Report Bappebti...

Laporan Tahunan 2018Annual Report 2018 175

PBK

SRG

PLK

WILAYAH TERTIB ADMINISTRASI (WTA)ADMINISTRATIVE ORDER REGION (AOR)

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya manusia aparatur. Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperbarui. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.

Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Reformasi di sini merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang bersifat radikal dan revolusioner. Untuk itu, dalam rangka memperbaiki kinerja penyelenggaraan pemerintahan, setiap tahun Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan penilaian Wilayah Tertib Administrasi (WTA) di seluruh Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Perdagangan pada tingkat Eselon II. Tak terkecuali Eselon II di Lingkungan Bappebti meliputi: Sekretariat, Biro Hukum, Biro Perniagaan, Biro Analisis Pasar dan Biro Pasar Fisik dan Jasa. Aspek Penilaian WTA tersebut di dasarkan atas Permendag RI Nomor 491/M-DAG/KEP/4/2012 tentang Petunjuk Teknis Penetapan dan Penilaian Wilayah Tertib Administrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan. Aspek penilaian dalam WTA tersebut meliputi 5 unsur, yaitu: (1) pelaksanaan kinerja; (2) pengelolaan keuangan dan barang milik negara; (3) pengelolaan Sumber Daya Manusia; (4) hasil pengawasan oleh unit pengawasan, baik internal Kemendag maupun eksternal yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Pengawasan Masyarakat (Wasmas); dan (5) pelaksanaan percepatan pemberantasan korupsi sehingga terwujud tata-kelola pemerintahan yang baik (good governance) serta pemerintahan yang bersih dari KKN.

Bureaucracy reform is basically an attempt to restructure and change fundamentally the governance system in terms of organization, business process and human resources. Any problem/barrier causing dysfunctional governance system or predicted to prevent functional governance system must be restructured or updated. Bureaucracy reform is carried out to realize good governance. In other words, it is a strategic measure to build government officials to be more maximum and effective in performing the given governance tasks and in bolstering national development.

In line with rapid science, technology information and communication development and dynamics in strategic environment, government bureaucracy is demanded to reform and follow the public demands. It is therefore deemed necessary to take fundamental, comprehensive and systematic measures to realize the specified objectives and goals in effective and efficient way.

Reform in this context is an updating process in phased and sustainable manner. It precludes any radical and revolutionary effort and/or action. To improve governance performance, on yearly basis, the Ministry of Trade conducts the so-called Administrative Order Region (WTA) evaluation to all Echelon I units within the Ministry as well as Echelon II units of CoFTRA inclusive of: Secretariat, Legal Bureau, Commercial Bureau, Market Analysis Bureau and Physical and Service Market Bureau. This evaluation is based on Regulation of the Minister of Trade Number 491/M-DAG/KEP/4/2012 concerning Technical Guidelines for Administrative Order Region (WTA) Setting and Evaluation of the Ministry of Trade. The evaluation covers 5 elements: (1) performance; (2) financial and state-owned assets management; (3) human resources management; (4) Surveillance results by supervisory unit either internal by the Ministry of Trade or external by The Audit Board of The Republic of Indonesia (BPK), Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) and Public Surveillance (Wasmas); and (5) corruption eradication acceleration to achieve good governance free from Corruption Collusion and Nepotism (CCN) practices.

Page 178: Annual Report Bappebti...