Top Banner

of 67

Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

Jul 07, 2018

Download

Documents

RindaBabaro
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    1/67

    HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP

    KEJADIAN HIPERTENSI

    Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    SARJANA KEDOKTERAN

    OLEH :

    ANNISA AULIA FITRI

    1110103000007

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1434 H/2013 M

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    2/67

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    3/67

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    4/67

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    5/67

    v

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

    hanya atas rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya penelitian ini dapat terwujud dan

    terselesaikan dengan baik, walaupun begitu banyak cobaan dan hambatan yang

     penulis hadapi. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kehadirat Nabi

     besar Muhammad SAW yang telah membawa manusia menuju jalan lurus dan

    diridhoi oleh Allah SWT.

    Alhamdulillah penulis akhirnya dapat menyelesaikan Laporan Penelitian

    ini yang berjudul “Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Kejadian Hipertensi”,

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas

    Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

    Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan laporan penelitian ini

     banyak menemui hambatan, baik yang datang dari faktor luar penulis maupun dari

    dalam diri penulis. Mengatasi hambatan-hambatan tersebut, penulis banyak

    mendapat dukungan, pengarahan, petunjuk dan bantuan dari berbagai pihak.

    Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

    1.  Prof. Dr (hc). dr. MK. Tadjudin, SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas

    Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2.  dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Dokter.

    3.  dr. Dede Moeswir, SpPD dan dr.Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed sebagai

    dosen pembimbing saya, yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan

     pikiran untuk memberikan arahan, bimbingan, dan nasihat kepada penulis

    selama penelitian dan penyusunan laporan ini.

    4.  drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D selaku penanggung jawab riset

    Program Studi Pendidikan Dokter 2010 yang telah membimbing atas

    terlaksananya penelitian ini.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    6/67

    vi

    5.  Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR dan dr.Erfira Hermawan, SpM selaku

     penguji sidang yang telah bersedia untuk hadir dan memberi arahan

    kepada penelitian ini.

    6. 

    Dr.dr Jusuf Rachmat, SpB, SpBTKV, MARS selaku kepala unit pelayanan

     jantung terpadu di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yang telah

    memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian disana dan

     para staf penyakit jantung terpadu baik suster, perawat dan bagian

    administrasi yang telah banyak membantu dalam proses pengambilan data.

    7. 

    Bapak Ubay, Mbak mega dan semua staf di bagian penelitian RSUPN Dr.

    Cipto Mangukusumo.

    8. 

    Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar penulis,

    terutama orang tua penulis Wisnaldi SE, MM dan Nur Rahmah, Spd yang

    telah memberikan motivasi, kasih sayang serta pengertian selama penulis

    melakukan penelitian ini. Adik-adik dan seluruh keluarga besar yang tidak

     bisa disebutkan satu persatu.

    9.  Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat satu kelompok

     penelitian, yaitu : Almira Dwina Ramadhani, Larisa Sabrina Rahadiyanti

    dan Puspa Antika atas kerjasama dan kerja kerasnya selama penelitian ini

    dilakukan dan akhirnya bisa diwujudkan.

    10. Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh teman-teman

     beserta seluruh staf pengajar dari PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    11. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan penelitian ini

    yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

    Semoga dengan selesainya laporan penelitian ini dapat menambah

     pengetahuan kita semua terutama mengenai pengaruh kualitas tidur terhadap

    kejadian hipertensi.

    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Ciputat, 20 September 2013

    Penulis

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    7/67

    vii

    ABSTRAK

    Annisa Aulia Fitri. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Kualitas Tidur

    Terhadap Kejadian Hipertensi.

    Latar Belakang: Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia agar memiliki

    fungsi tubuh yang optimal. Kualitas tidur yang buruk dikatakan dapat

    mengaktivasi simpatis dan menyebabkan terjadinya hipertensi. Penelitian ini

     bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kualitas tidur terhadap

    kejadian hipertensi. Metode  : Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat

    kualitas tidur pasien menggunakan kuesioner PSQI yang dilakukan dengan

    wawancara langsung dan hasilnya dikategorikan menjadi kualitas tidur baik dan

     buruk serta melihat tekanan darah pasien dan dikategorikan menjadi pasien

    hipertensi atau tidak hipertensi. Penelitian ini merupakan studi cross- sectional  

    deskriptif analitik dengan teknik pengambilan sampel secara consecutive

     sampling. Hasil : Responden berjumlah 95 pasien dengan 54 laki-laki (56,8%), 41

     perempuan (43,2%) dengan rata-rata usia 64,66 tahun. 56 responden mengalamihipertensi (58,9%) dan 39 tidak mengalami hipertensi (41,1%). Kualitas tidur

    responden 46 (48,4%) memiliki kualitas tidur yang baik dan 49 (51,6%) memiliki

    kualitas tidur yang buruk. Berdasarkan uji hipotesis kualitas tidur dengan kejadian

    hipertensi didapatkan nilai p=0,003 (p

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    8/67

    viii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR JUDUL .................................................................................................i

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……...…….…….….….......ii 

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING….……………….……….….…iii 

    LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ……………….…………..…..iv 

    KATA PENGANTAR  ………..…………………………………………………v

    ABSTRAK ............................................................................................................vii 

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii 

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix 

    BAB 1 Pendahuluan .............................................................................................. 1 

    1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 11.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

    1.3 Hipotesis……………………………………………………………….....3 

    1.4 Tujuan Penelitian …………………………………………………..........3 

    1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3

    BAB 2 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 5 

    2.1. Laju Aliran Darah ..................................................................................... 5

    2.2. Tekanan Darah .......................................................................................... 5

    2.3 K ontrol Simpatis pada Tekanan Darah…………………………………..6 

    2.4. Pusat Kontrol Kardiovaskular ................................................................... 6

    2.5 Hipertensi…………………………………………………………….......6 

    2.5.1 Definisi………………………………………………………….…..7 

    2.5.2 Etiologi ……………………………………………………….…….7 

    2.5.3 Faktor Resiko…………………………………………………….....9 

    2.5.4 Patofisiologi………………………………………………………...9 

    2.5.5 Klasifikasi…………………………………………………………..9 2.6 Konsep Tidur……………………………………………….…………….9 

    2.6.1 Pengertian………………………………………………………….11 

    2.6.2 Fisiologi Tidur……………………………………………………..10 

    2.6.3 Irama Sirkardian …………………………………………………..10 

    2.6.4 Hormon Kortisol………………..……………..…………………..11 

    2.6.5 Efek Kortisol terhadap Kardiovaskular..………………………..12 

    2.6.6 Kualitas Tidur……….……………………………………….……12 

    2.7 Kerangka Teori…………………………………………………………13 

    http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600397http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600397http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600397http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600397http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600397http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600397http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600400http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600400http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600400http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600401http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600401http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600401http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600403http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600403http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600403http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600404http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600405http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600408http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600409http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600409http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600409http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600410http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600411http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600413http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600420http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600419http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600419http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600419http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600419http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600420http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600413http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600411http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600410http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600409http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600408http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600405http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600404http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600403http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600401http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600400http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600397

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    9/67

    ix

    2.8 Kerangka Konsep……………………………………………………….14 

    2.9 Definisi Operasional................................................................................. 15

    BAB 3 Metode Penelitian ..…...…….......………………………………………16 

    3.1. Desain Penelitian………………………………………………………….16 

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 16

    3.3. Populasi dan Sampel ................................................................................. 16

    3.4. Jumlah Sampel .......................................................................................... 17

    3.5. Cara Pengambilan Sampel ........................................................................ 17

    3.4. Kriteria Sampel ......................................................................................... 18

    3.5. Alur Penelitian .......................................................................................... 19

    3.6. Cara Kerja .................................................................................................. 20

    3.7.Manajemen Data ......................................................................................... 20

    3.8. Analisis Data .............................................................................................. 22

    BAB 4  Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 24 

    4.1. Hasil Penelitian .......................................................................................... 25

    4.1.1.Analisis Univariat................................................................................. 25

    4.1.2.Gambaran distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin ...................... 26

    4.1.3.Gambaran distribusi sampel berdasarkan usia ..................................... 27

    4.1.4.Gambaran distribusi sampel berdasarkan kualitas tidur ...................... 28

    4.1.5.Gambaran distribusi sampel berdasarkan tekanan darah ..................... 29

    4.1.6. Analisis Bivariat .................................................................................. 30

    4.2. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 32

    BAB 5 Simpulan .................................................................................................. 32 

    5.1. Simpulan ................................................................................................. 32

    5.2. Saran ....................................................................................................... 32

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 34 

    LAMPIRAN ......................................................................................................... 37 

    http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600432http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600426http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600427http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600428http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600429http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600428http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600429http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600430http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600431http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600432http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600433http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600433http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600433http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600433http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600433http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600434http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600435http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600436http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600436http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600436http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600436http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600437http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600439http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600440http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600440http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600440http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600441http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600442http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600443http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600443http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600443http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600444http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600444http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600444http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600444http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600443http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600442http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600441http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600440http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600439http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600437http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600436http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600436http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600436http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600436http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600435http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600434http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600433http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600432http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600431http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600430http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600429http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600428http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600429http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600428http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600427http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600426http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338600432

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    10/67

    x

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2. 1 Etiologi Hipertensi ............................................................................... 19

    Tabel 2. 2 Klasifikasi Hipertensi ........................................................................... 21

    Tabel 4. 1.Karakteristik Demografis Subjek Penelitian ........................................ 38

    Tabel 4. 2. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin ...................................... 38

    Tabel 4. 3. Distribusi sampel berdasarkan usia ..................................................... 38

    Tabel 4.4 Distribusi sampel berdasarkan kualitas tidur………………………….40 

    Tabel 4.5 Distribusi sampel berdasarkan tekanan darah…………………………41 

    Tabel 4.6 Hubungan kualitas tidur terhadap kejadian hipertensi………………...41 

    http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338648932http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338648932http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209713http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209713http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209713http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209713http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209713http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209713http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338648932http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc338648932

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    11/67

    xi

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 4. 1.Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 37

    Grafik 4. 2. Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Usia................................ 38

    Grafik 4. 3. Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Kualitas Tidur ................ 39

    Grafik 4. 4. Gambaran Distribusi Sampel BerdasarkanTekanan Darah ............... 40 

    http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209713http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209714http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209714http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209714http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209714http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209714http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209714http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209714http://e/ANNISA%20AULIA%20FITRI/nisa/SIAP%20PRINT/DAFTAR%20ISI.docx%23_Toc335209713

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    12/67

     

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

    Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang angka kejadiannya sangat

    tinggi di dunia dan terus mengalami peningkatan kejadian dari tahun ke tahun.

    Menurut data dari WHO tahun 2001, sekitar 7,6 juta mortalitas dan 92 juta

    morbiditas per tahun yang terjadi di seluruh dunia disebabkan oleh hipertensi.1,2 

    Hipertensi meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit

     jantung koroner (PJK), gagal jantung kongestif (CHF), stroke, gagal ginjal serta penyakit arteri perifer (PAD). 3 Di Amerika Serikat pada tahun 2002 , berdasarkan

    hasil survey kesehatan nasional dan survei pemeriksaan gizi (NHANES), sekitar

    30% orang dewasa, atau setidaknya 65 juta orang, memiliki hipertensi .4

    Saat ini, di Indonesia hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3,

    mencapai 6,7% dari populasi pada semua umur. Hasil Riset Kesehatan Dasar

    (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi secara

    nasional mencapai 31,7 %. 5 

    Sogol Javaheri dari Case Western Reserve School of Medicine, Cleveland, 

    melakukan sebuah penelitian mengenai hubungan kualitas tidur dan peningkatan

    tekanan darah pada remaja yang dipublikasikan pada Agustus 2008 oleh

    Circulation Journal . Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa kualitas tidur

    yang buruk berhubungan dengan kejadian pre hipertensi pada remaja yang sehat.6 

    Penelitian lain oleh Redline et al tahun 2008 di Amerika mengatakan bahwa

    gangguan tidur dianggap sebagai salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi.

    Pada tahun 2011 peneliti yang sama melalui jurnal yang diterbitkan oleh

    Circulation Journal   mengatakan bahwa gangguan tidur sudah saatnya untuk

    masuk ke dalam 10 faktor resiko yang dapat dimodifikasi untuk mencegah

    kejadian penyakit jantung .7,8

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    13/67

    2

    Pooja Bansil et al melakukan sebuah studi prospektif yang diterbitkan

    melalui  Journal of Clinical Hypertension  tahun 2011 mengatakan bahwa 30,2%

    dari pasien yang ditelitinya menderita hipertensi dan hampir seluruhnya

    mengalami gangguan kualitas tidur .9,10  Berdasarkan penelitian Wasim di India

    tahun 2010, perbedaan etnik dapat mempengaruhi perbedaan hal ini, hasil

     penelitian nya menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara tidur dan

    tekanan darah.11 

    Hasil penelitian dari  National Sleep Foundation tahun 2002, menemukan

    20-30% responden di Amerika mengalami gangguan tidur.12  Penelitian oleh

    Vgontzas tahun 2009 di Amerika bahwa 10% dari penduduk di Amerika

    mengalami hipertensi yang berhubungan dengan gangguan tidur.13

    Menurut penelitian Vlasta, tidur dapat dipengaruhi oleh kafein, kafein

    dapat mengakibatkan gangguan kualitas tidur.14 Dan secara spontan kafein dapat

    meningkatkan tekanan darah.15 Berdasarkan penelitian Terry, setelah

    mengkonsumsi kafein hampir 80% responden mengalami kenaikan tekanan darah

    secara signifikan.16 

    Berdasarkan data yang didapat, bahwa penderita hipertensi di Indonesia

    semakin meningkat dan angka mortalitas akibat komplikasinya masih tinggi.

    Berbagai studi yang telah berlangsung untuk mengidentifikasi faktor resiko

     penyakit hipertensi termasuk tentang kualitas tidur.

    Penelitian untuk meneliti faktor resiko kualitas tidur dan terhadap kejadian

    terhadap hipertensi masih jarang terutama di Indonesia sedangkan pemahaman

    faktor resiko yang dapat dicegah pada pasien ini akan sangat penting, oleh karena

    itu maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian ini dan mengetahui

    salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi yaitu kualitas tidur.

    1.2.1  Rumusan Masalah

    Berdasakan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada

     penelitian ini adalah sebagai berikut : “  Apakah terdapat hubungan antara

    kualitas tidur dengan kejadian hipertensi pada pasien Unit Pelayanan Jantung

    Terpadu (PJT) di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto

    Mangunkusumo pada tahun 2013 ?” 

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    14/67

    3

    1.3  Hipotesis

    Terdapat hubungan antara kualitas tidur terhadap kejadian hipertensi pada

     pasien unit pelayanan jantung terpadu di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

    Jakarta tahun 2013.

    1.4  Tujuan Penelitian

    1.4.1 Tujuan Umum

    Untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur terhadap kejadian

    hipertensi pada pasien unit pelayanan jantung terpadu di RSUPN Dr. Cipto

    Mangunkusumo Jakarta tahun 2013.

    1.4.2 Tujuan Khusus

    Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

    1.  Mengetahui gambaran kualitas tidur pasien di unit pelayanan jantung

    terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2013.

    2. 

    Mengetahui distribusi jenis kelamin pada responden.

    3.  Mengetahui distribusi usia pada responden.

    4. 

    Melihat distribusi kelompok usia, jenis kelamin, dan tekanan

     berdasarkan kualitas tidur responden.

    5.  Mengetahui hubungan faktor perancu lain yang mempengaruhi

    terjadinya hipertensi akibat kualitas tidur, yaitu : jenis kelamin, usia,

    kafein dan indeks massa tubuh (IMT).

    1.5 Manfaat Penelitian 

    Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

    a.  Bagi Peneliti

    Mengetahui hubungan antara kualitas tidur terhadap kejadian hipertensi

    dan faktor lain yang dapat menyebabkan hipertensi dan peneliti

    mendapatkan latihan dalam membuat suatu penelitian.

     b.  Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    15/67

    4

    Sebagai informasi dan data pembelajaran mahasiswa sebagai referensi

     bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian lebih lanjut.

    c. 

    Bagi Masyarakat

    Memperoleh pengetahuan tentang kualitas tidur yang baik yang dapat

    digunakan pencegahan terhadap kejadian hipertensi .

    d. 

    Bagi Pihak Rumah Sakit

    Mendapatkan informasi mengenai hubungan kualitas tidur dan kejadian

    hipertensi, yang bisa dijadikan sebuah masukan sebagai sarana edukasi

    dan tindakan pencegahan terhadap pasien.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    16/67

    5

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Laju Aliran Darah

    Laju aliran darah yang melalui pembuluh darah akan bergantung dan

    dipengaruhi oleh gradien tekanan dan akan berbanding terbalik dengan

    resistensi vaskular.14 

    F = P/ R

    F = laju aliran darah melalui suatu pembuluh

    P = Gradien tekanan

    R = Resistensi pembuluh darah

    2.1.1  Gradien Tekanan

    Merupakan perbedaan antara tekanan darah awal dan akhir, dimana darah

    akan mengalir dari tekanan tinggi ke rendah mengikuti penurunan gradien

    tekanan. Tekanan pada darah ini ditimbulkan oleh kontraksi jantung dan yang

    menentukan laju aliran darah adalah perbedaan tekanan antara dua ujung

     pembuluh.14

    2.1.2  Resistensi Vaskular

    Merupakan faktor lain yg mempengaruhi laju aliran darah. Resistensi

    adalah ukuran tahanan terhadap aliran darah yg melalui pembuluh, akibat adanya

    gesekan antara cairan yg bergerak dan dinding vaskular yang diam. Resistensi

    akan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: vikositas darah, panjang pembuluh dan

     jari-jari pembuluh.

    14

    2.2 Tekanan darah

    Tekanan darah dihasilkan oleh kekuatan aliran darah pada pembuluh darah

    arteri yang dipompa oleh jantung. Tekanan darah dapat diukur dengan satuan

    mmHg, yang akan di rekam dalam dua bentuk yaitu tekanan darah sistolik (atas)

    yang maksimal pada arteri sewaktu darah disemprotkan dan diastolik (bawah)

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    17/67

    6

    yang minimal pd arteri melalui pembuluh kecil di hilir. Normalnya, tekanan

    darah pada dewasa adalah sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg.14,15

    2.2.1 Tonus Vaskular  

    Tonus ini yang membentuk resistensi arteriol, dimana arteriol merupakan

     pembuluh resistensi utama karena jari-jarinya yang kecil. Tonus ini bergantung

     pada: otot polos arteriol yang peka terhadap pengaruh saraf dan hormon dan

    serat-serat simpatis yang mempersarafi sebagian besar arteriol.14,15

    2.3 Kontrol Simpatis pada Tekanan Darah

    Serat saraf simpatis mempersarafi otot polos arteriol di seluruh sirukulasi

    sistemik kecuali otak. Aktivitas simpatis yang terus menerus akan mempengaruhi

    tonus vaskular, peningkatan simpatis ini pula yang akan mempengaruhi

    vasokonstriksi arteriol generalisata dan akan mempengaruhi resistensi perifer total

    dan menyebabkan perubahan tekanan darah .14

    2.4 Pusat Kontrol Kardiovaskular

    Tekanan darah diatur oleh kontrol di medula batang otak yg merupakan

     pusat regulasi dan integrasi tekanan darah dan beberapa hormon. Hormon yang

     berperan, hormon medula adrenal seperti norepinefrin, epinefrin, dan katekolamin

    yang memperkuat saraf simpatis di beberapa organ.14 

    2.5 Hipertensi

    2.5.1 Definisi HipertensiMekanisme kontrol tekanan darah kadang tidak berfungsi dengan benar

    atau tidak secara sempurna mampu mengkompensasi perubahan yang terjadim

    sehingga tekanan darah bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah. 16  Hipertensi di

    definisikan sebagai suatu peningkatan tekanan darah yaitu lebih ≥140 mmHg

     pada tekanan sistolik dan atau ≥90 mmHg pada tekanan diastolik. 16,17,18 

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    18/67

    7

    Hipertensi juga berhubungan dengan terjadinya mortalitas akibat hipertensi

    dan meningkatnya peningkatan resiko penyakit jantung serta bermanfaat atau

    tidak apabila diberi intervensi terapi. 19

    2.5.2 Etiologi Hipertensi

    Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu:

    1. Hipertensi primer (hipertensi esensial atau idiopatik)

    Sebanyak 85  –   90 % kasus hipertensi tidak dietahui penyebabnya atau

    idiopatik, biasa juga disebut dengan hipertensi primer. Hipertensi esensial

    kemungkinan disebabkan oleh beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh

    darah yang akan menyebabkan meningkatnya tekanan darah.19,20 

    Hipertensi primer merupakan suatu kategori umum untuk peningkatan

    tekanan darah yang disebabkan oleh beragam penyebab yang idiopatik dan bukan

    entitas tunggal.17,18 Hipertensi esensial biasanya berkaitan dengan interaksi antara

    factor genetik dan juga lingkungan. Prevalensi hipertensi esensial pun meningkat

    melalui faktor kontribusi lain yaitu seiring dengan bertambahnya usia, asupan

    garam, obesitas, merokok dan juga stres.17,18

    2.Hipertensi sekunder

    Hanya sebagian kecil hipertensi yang di diagnosis sebagai hipertensi

    sekunder. Dapat diperkirakan hanya sekitar 6 % kejadiannya, persentase ini tidak

    akurat karena biasanya angka kejadian terhadap hipertensi sekunder bergantung

    kepada dimana tempat penelitiannya. 21  Hampir secara keseluruhan hipertensi

    sekunder diperantarai oleh 2 mekanisme, yaitu: gangguan sekresi hormon dan

    gangguan fungsi ginjal.

    21

    Contoh hipertensi sekunder adalah: hipertensi ginjal,hipertensi endokrin dan hipertensi neurogenik.17 

    2.5.3 Faktor Resiko Hipertensi

    Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah:

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    19/67

    8

    1.Faktor yang tidak dapat dikontrol, antara lain:

    - Genetik

    Sekitar 70-80% penderita hipertensi esensial ditemukan riwayat hipertensi

    dalam keluarganya. Di dalam keluarga, apabila riwayat hipertensi didapatkan pada

    kedua orang tua maka dugaan hipertensi esensial akan menjadi lebih besar.20 

    Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita yang kembar monozigot apabila

    salah satunya menderita hipertensi maka yang lainnya akan menderita hipertensi.

    Dugaan ini mendukung bahwa faktor genetik mempunyai peran yang kuat dalam

    terjadinya hipertensi. 21

    -  Jenis kelamin

    Hipertensi lebih mudah terjadi pada lelaki daripada perempuan. Hal ini terjadi

    karena laki-laki memiliki banyak faktor resiko untuk terjadinya hipertensi, seperti

    stress, kelelahan dan makan tidak terkontrol. Adapun hipertensi pada perempuan

     peningkatan resiko yang sangat curam setelah terjadi setelah masa menopause. 22 

    Umur

    Semakin bertambahnya usia, semakin besar pula resiko untuk menderita

    tekanan darah tinggi. Hal ini juga berhubungan dengan regulasi hormon yang

     berbeda.17

     

    2. Faktor yang dapat dikontrol, antara lain:

    -  Konsumsi garam berlebih

    Garam secara osmotik mempunyai sifat menahan air, akan meningkatkan

    volume darah dan secara jangka panjang berperan terhadap tekanan darah.22 

    Konsumsi garam yang berlebihan akibat retensi cairan dengan sendirinya akan

    menaikkan tekanan darah. Sebaiknya hindari pemakaian garam yang berlebihanatau makanan yang diasinkan. Untuk saat ini dianjurkan pada penderita hipertensi

    untuk membatasi asupan garam, namun masih diperdebatkan hasilnya secara

    konklusif. 17,18

    Obesitas

    Obesitas merupakan ciri khas dari populasi hipertensi, telah dibuktikan pula

     bahwa faktor obesitas mempunyai kaitan erat dengan terjadinya hipertensi pada

     beberapa tahun kedepan.18 

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    20/67

    9

    -  Olahraga

    Olahraga aerobik, seperti bersepeda, jogging, dan berjalan kaki yang teratur

    dapat memperlancar peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah.23 

    Merokok dan konsumsi alkohol

    Hipertensi juga dirangsang oleh adanya nikotin dalam batang rokok yang

    dihisap. Nikotin bersifat radikal bebas yang dapat meningkatkan penggumpalan

    darah dalam pembuluh darah (agregasi trombosit) akibat kerusakan endotel

     pembuluh darah. Sebagai radikal bebas nikotin juga berperan terhadap

     pembentukan aterosklerosis. Konsumsi alkohol merangsang hipertensi karena

    adanya peningkatan sintesis katekolamin yang dalam jumlah besar dapat memicu

    kenaikan tekanan darah melalui rangsang simpatis. 20,24 

    2.5.4 Patofisiologi Hipertensi

    Tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah melalui sistem sirkulasi

    dilakukan oleh aksi memompa dari jantung (cardiac  output/CO) dan dukungan

    dari arteri (peripheral resistance/PR).17,25  Hipertensi sesungguhnya merupakan

    abnormalitas dari faktor-faktor tersebut, yang ditandai dengan peningkatan curah

     jantung dan / atau ketahanan perifer.

    2.5.5 Klasifikasi hipertensi

    Berikut klasifikasi hipertensi berdasarkan JNC -VII22 :

    Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi

    Tekanan Darah SDP/DBP  Kategori 

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    21/67

    10

    2.6 Konsep Tidur 

    2.6.1 Pengertian

    Tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua

    orang. Istirahat dan tidur yang cukup, akan membuat tubuh dapat berfungsi secara

    optimal. 26 

    Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi

    individu terhadap lingkungan menurun. Tidur sama dengan aktifitas fisik yang

    minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh,

    dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu

    individu digunakan untuk tidur, karena tidur dapat memulihkan ataumengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stres dan

    kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan, mampu menyimpan memori

    saat tidur dan konsenterasi untuk melakukan aktifitas .17,27 

    2.6.2 Fisiologi Tidur

    Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada medula batang

    otak, yaitu  Reticular Activating System (RAS) . RAS di bagian atas batang otak

    memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran,

    memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan

     proses berfikir. 17,27

    2.6.3 Irama Sirkardian (Diurnal) dan Kelenjar Pineal

    Kelenjar pineal berfungsi mengeluarkan hormone melatonin yang akan

    membantu menjaga irama sirkardian sesuai siklus teran gelap. Jam biologis utama

    akan diatur oleh nucleus supramatikus  (SCN) yang akan membentuk siklus dan

    menyeimbangkan antara sinyal eksternal dan internal tubuh manusia. Tidak

    relevan jam internal dan lingkungan luar akan mengakibatkan ‘jet lag’   ketika

    iramanya tidak sama.17,18 

    Makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Bioritme

     pada manusia dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan

    (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk

     bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian yang melengkapi siklus selama

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    22/67

    11

    24 jam. Fluktuasi denyut jantung, tekanan darah, temperatur, sekresi hormon,

    metabolisme, dan penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme

    sirkadiannya.28

    Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks.

    Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur bangun yang

    mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling

    tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.29

    Irama sirkadian didahului oleh sekresi melatonin, episode ini adalah hasil

    kerja susunan saraf pusat yang mengatur jumlah dan banyaknya sekresi episodik

    dari CRF dan ACTH. Sekresi kortisol pada petang hari rendah dan terus menurun

    selama beberapa jam pertama/waktu tidur, di mana pada waktu itu kadar kortisol

     plasma dapat tidak terdeteksi. Selama jam ketiga dan kelima waktu tidur, terjadi

     peningkatan sekresi kortisol, tetapi waktu sekresi maksimal dimulai pada masa

    tidur jam keenam sampai jam kedelapan dan kemudian mulai menurun setelah

     bangun tidur. Sekitar setengah dari keluaran kortisol harian disekresikan pada saat

    ini. 17,27 

    2.6.4 Hormon Kortisol

    Hormon ini dihasilkan oleh zona fasikulata dan retikularis korteks adrenal,

    sekresinya dirangsang oleh hormon adenokortikotropik (ACTH) yang dihasilkan

    oleh hipofisis anterior. Sel sasarannya adalah hampir sebagian besar sel. 17 

    Sekresinya meningkat pada malam hari, mencapai puncak pada pagi sebelum

    terjaga, lalu akan turun sepanjang hari dengan titik terendah menjelang tidur

    malam.17  Hormon kortisol atau glukokortikoid memiliki efek metabolik dan

    mempunyai peran kunci dalam adaptasi stress. Kortisol memiliki efek permisif

    yaitu harus ada dalam jumlah memadai agar katekolamin menimbulkan

    vasokontriksi. 18 

    2.6.5 Efek Kortisol terhadap Fungsi Kardiovaskular

    Glukokortikoid dapat meningkatkan curah jantung, dan juga

    meningkatkan tonus vaskular, dengan meningkatkan efek vasokonstriktor-

    vasokonstriktor lain misalnya: katekolaminyang terdiri dari epinefrin dan

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    23/67

    12

    norepinefrin yang bekerja sebagai merangsang simpatis tubuh yang mengontrol

    hamper sebagian besar pembuluh darah di tubuh kita, sehingga dapat

    meningkatkan tekanan darah.13,27 

    Glukokortikoid juga mengatur ekspresi reseptor adrenergik.

    Glukokortikoid yang berlebihan sendiri dapat menyebabkan hipertensi yang

     berasal dari efek mineralokortikoidnya yaitu aldosteron dan juga dapat

    mempengaruhi aktivasi renin oleh reseptor alfa I yang akan mengaktivasi sistem

    renin angiostensin aldosteron. 17,29 

    2.6.6 Kualitas Tidur

    Kualitas tidur dapat dilihat melalui tujuh komponen, yaitu : 30 

    1. Subjektif kualitas tidur: yaitu penilaian subjektif diri sendiri terhadap kualitas

    tidur yang dimiliki, adanya perasaan terganggu dan tidak nyaman pada diri sendiri

     berperan terhadap penilaian kualitas tidur.

    2. Latensi Tidur: berapa waktu yang dibutuhkan sehingga seseorang jatuh tertidur,

     berhubungan dengan gelombang tidur seseorang. Dikenal ada 2 gelombang tidur

    manusia yaitu : Tidur gelombang lambat dan tidur paradoksial.

    3. Efisiensi tidur: akan didapatkan melalui presentase kebutuhan tidur manusia,

    dengan menilai jam tidur seseorang dan durasi tidur seseorang sehingga dapat

    disimpulkan apakah sudah tercukupi atau efisiensi tidurnya.

    4. Penggunaan obat tidur dapat menandakan seberapa berat gangguan tidur yang

    dialaminya, karena penggunaan obat tidur diindikasikan apabila orang tersebut

    sudah sangat terganggu pola tidurnya dan obat tidur dianggap perlu untuk

    membantu tidur.

    5. Gangguan tidur: seperti adanya mengorok, gangguan pergerakan, sering

    terbangun untuk ke kamar mandi dan mimpi buruk, dapat mempengaruhi proses

    tidur manusia.

    6. Daytime disfunction atau adanya gangguan pada kegiatan sehari-hari

    diakibatkan oleh perasaan mengantuk. 

    7. Durasi tidur: dinilai dari waktu mulai tidur sampai waktu terbangun, waktu

    tidur yang tidak terpenuhi akan menyebabkan kualitas tidur yang buruk.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    24/67

    13

    Secara keseluruhan kualitas tidur dinilai melalui kuantitas dan proses

    selama tidur. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan dampak bagi

    kesehatan baik kesehatan jangka panjang maupun jangka pendek. Gangguan tidur

     bisa ditegakkan apabila itu sudah terjadi selama 2 minggu atau lebih.25

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    25/67

    14

    2.7 Kerangka Teori

    epinefrin

    Kualitas Tidur

    Buruk

    Sistem Bangun

    Arousal

    ketidak seimbang dan

     peningkatan hormon

    kortisol

    Sistem Tidur

    H o onic

    mineralkortikoidKatekolamin

    Vasokonstriksi

    tonus vaskular

     perifer

    norepinefrin

    Aldosteron dan renin

    SRAA

    Hipertensi

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    26/67

    15

    2.8 Kerangka Konsep

    Berdasarkan tinjauan pustaka dapat diperoleh beberapa variabel dalam

     penelitian ini kerangka konsep penelitian disusun sebagai berikut :

    Kerangka konsep faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi

    Keterangan : = variabel yang diteliti

    = variabel yang perancu yang tidak dikontrol

    Variabel bebas :Kualitas Tidur Variabel tergantung:Hipertensi

    Minum kopi

    IMT

    UsiaJenis Kelamin

    Dislipidemia

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    27/67

    16

    2.9 Definisi Operasional

     No

    .

    Variabel Definisi Pengukur Alat

    Ukur

    Cara Ukur Hasil Ukur Skala

    1 Tekanan

    Darah

    Tekanan yang

    dihasilkan

    oleh pembuluh

    darah arteri

    yang dipompa

    oleh jantung.

    Perawat unit

    PJT RSCM

    yang sudah

    terlatih

    Tensi

    meter

    digital

    Pengukuran

    tekanan darah

    dilakukan

    menggunakan

    tensi meter

    digital dengan

     posisi pasien

     berbaring.

    Hipertensi

    atau tidak

    hipertensi

    Ordinal

    2 Kualitas

    tidur

    Pola tidur

     pasien,

    mencakup

    durasi tidur,

    kurang tidur,

    gelombang

    tidur yang

    dinilai dan

    disimpulkansebagai

    kualitas tidur.

    Peneliti PSQI

    kuesioner

    Wawancara

    menggunakan

    kuesioner

    secara

    langsung

    kepada pasien

    yang sesuai

    kriteria

    inklusi, laludilakukan

     penilaian

    menggunakan

    sistem scoring.

    Kualitas tidur

     baik atau

     buruk, dinilai

    dengan global

    score PSQI

    dengan total

    21, apabila

    didapatkan

    nilai > 5, berarti orang

    tsb memiliki

    kualitas tidur

     buruk.

    Ordinal

    3 Jenis

    Kelamin

    Karakteristik

     pasien yang

    terdiri atas

    laki-laki dan

     perempuan

    Peneliti kuesioner Mewawancara

    dan membaca

    hasil

    kuesioner

    Laki-laki atau

     perempuan

     Nominal

    4 Usia Usia hidup

     pasien/kehidu

     pan

    Peneliti kuesioner Wawancara

    dan membaca

    kuesioner

    Jumlah usia

    dalam tahun.

     Numerik

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    28/67

    17

    BAB 3 

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Penelitian ini merupakan studi analitik bivariat komparatif kategorik tidak

     berpasangan dengan pendekatan  cross sectional   untuk melihat hubungan antara

    kualitas tidur terhadap kejadian hipertensi pada pasien unit pelayanan jantung

    terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

    3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi penelitian dilaksanakan di unit pelayanan jantung terpadu RSUPN

    Dr. Cipto Mangunkusumo. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama tiga

     bulan sejak dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013.

    3.3 Populasi dan Sampel

    Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien di unit pelayanan

     jantung terpadu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto

    Mangunkusumo pada tahun 2013.

    3.4 Sampel dan Cara Pemilihan Sampel

    Sampel dalam penelitian ini terdiri dari pasien di unit pelayanan jantung

    terpadu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo.

    Jumlah sampel diperoleh dari hasil perhitungan besar sampel dengan

    menggunakan rumus untuk penghitungan sampel pada penelitian analitik

    komparatif kategorik tidak berpasangan. Cara pengambilan sampel pada

     penelitian ini menggunakan metode sampel Consecutive sampling , yaitu dengan

    metode pengambilan sampel non-probabilitas, cara ini merupakan cara

     pengambilan sampel yang paling mendekati cara probabilitas.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    29/67

    18

    3.5 Jumlah Sampel

    Perhitungan besar sampel pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus

     besar sampel penelitian analisis komparatif kategorik tidak berpasangan, dengan

    demikian rumus besar sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :

    Keterangan:

    Zα  = Kesalahan tipe I ditetapkan 5 % hipotesis satu arah yaitu 1,96

    Zβ  = Kesalahan tipe II ditetapkan 20 %, yaitu 0,84

    P2 = Proporsi pada kelompok tidak terpanjan atau kontrol

    Q2 = 1 - P2

    P1 = Proporsi pada kelompok uji, berisiko, terpajan atau kasus.

    Q1 = 1 - P1

    P1-P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna

    P = proporsi total =2

    21  P  P 

     

    Q = 1 –  P

    Dari hasil perhitungan diatas, Nilai Zα = 1,96 dengan kesalahan tipe satu 5%, dan

    untuk nilai Zβ = 0,84, dengan effect size 20% dan P2 dari penelitian sebelumnya

    sebesar 47%.6 P1-P2 ditetapkan sebesar 20%.

    Maka hasil perhitungan adalah sebagai berikut :

    Dengan demikian, jumlah sampel pada penelitian ini 95 orang.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    30/67

    19

    3.6 Kriteria Sampel 

    3.6.1 Kriteria Inklusi

    Pasien pada unit pelayanan jantung terpadu yang bersedia untuk mengikuti

     penelitian ini

    3.6.2 Kriteria Eksklusi

    Pasien dengan gangguan komunikasi

    Pasien yang menderita hipertensi sekunder, dengan gangguan sekresi

    hormon dan fungsi ginjal berdasarkan data yang didapat dari rekam medik.

    Kebiasaan mengkonsumsi kafein pada malam hari.

    3.7  Cara Kerja Penelitian

    1 .Persiapan penelitian

    Izin dan etika penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan melalui proses perizinan direktur rumah sakit

    umum pusat nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dan komisi etik FK UI , segala

     perizinan dilakukan di awal penelitian, dan diselesaikan dalam jangka waktukurang lebih 2 bulan.

    Pengembangan kuesioner

    Untuk mengukur variabel penelitian, peneliti mendapatkan kuesioner baku

     berasal dari  Pittsburgh University  yang bernama  PSQI   atau  Pitssburgh sleep

    quality index. Hasil spesifisitas = 86,5%, sensitifitas 89,6%, dengan nilai validitas

    yang didapat dari uji cronbcah alfa yaitu 0,83. Kuesioner tersebut peneliti

    konfirmasi terjemahannya ke pusat bahasa bersumpah (legal).

    2 . Identifikasi subjek

    Identifikasi subjek dilakukan oleh tim peneliti yang disesuaikan dengan

    kriteria inklusi dan ekslusi yang sudah dibuat, apabila subjek memenuhi kriteria

    maka dilanjutkan oleh peneliti untuk prosedur informed consent.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    31/67

    20

    3. Informed consent, dilakukan oleh tim peneliti di ruang tunggu poliklinik, atau

    di ruang tunggu pemeriksaan EKG, subjek akan menandatangani formulir

     persetujuan yang sudah lulus kaji etik oleh FK UI.

    4. Pengukuran variabel : untuk memperoleh data tekanan darah digunakan tensi

    meter digital yang dilakukan oleh perawat rumah sakit yang sudah terlatih di

    ruang EKG setelah peneliti selesai melakukan wawancara hasil pengukuran

    tekanan darah yang sudah diukur lalu dilakukan pencatatan oleh peneliti,

    sedangkan untuk memperoleh data mengenai kualitas tidur dilakukan wawancara

    langsung menggunakan kuesioner PSQI dengan mengajukan 10 pertanyaan lalu

    akan dinilai dengan skorin 0-1 dihitung dengan global score PSQI  yang berjumlah

    21, apabila didapat nilai >5 berarti terdapat kualitas tidur yang buruk. Dalam

     penelitian ini juga digunakan kuesioner demografís untuk mengetahui faktor

     perancu lain.

    3.8  Manajemen Data

    Pengolahan data untuk penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai

     berikut :

    a. 

     Editing   : memeriksa data hasil pengisian pencatatan oleh peneliti, untuk

    melihat apa ada data yang kurang lengkap

     b. 

    Coding  : dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data. Kegiatan

    yang dilakukan adalah memberikan kode dengan angka yang telah

    ditetapkan sebelumnya dan mengisi kotak-kotak yang tersedia pada bagian

    kanan kuisioner dengan kode tersebut.

    c.   Data Entry : Pemindahan data yang telah lengkap ke komputer.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    32/67

    21

    3.9 Alur Penelitian 

    Persiapan penelitian

    Identifikasi subjek yang

    masuk ke dalam kriteria

    inklusi penelitian

    Tidak bersedia Informed Consent

    Tidak memenuhi

    kriteriaBersedia

    Memenuhi kriteria

    Consecutive sampling

    Pengukuran variabel

    HipertensiKualitas tidur

    Manajemen data

    Analisis Data

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    33/67

    22

    3.9  Analisis Data

    Proses ini dilakukan untuk mengolah data dan menyusun hasil yang akan

    didapatkan dan dilaporkan. Data yang sudah terkumpul akan dimasukkan ke

    dalam computer dan akan dimasukkan kedalam  software  SPSS versi 16,

    kemudian akan dilakukan analisis univariat dan bivariat seperti berikut ini :

    1.Analisis Univariat

    Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi

     pada variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat)

    yang diteliti. Variabel independen adalah kategori kualitas tidur, sedangkan

    variabel dependen yaitu diagnosis hipertensi.

    2.Analisis Bivariat

    Analisis bivariat dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara variable

     bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen) dan untuk melihat

    kemaknaan antara variabel. Dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara

    variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen) dan untuk

    melihat kemaknaan antara variabel. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-

    Square dengan memenuhi syarat uji Chi-Square yaitu dan menggunakan derajat

    kemaknaan α = 0.05 (derajat kepercayaan 95%). Bila didapatkan P value ≤ 0,05

    maka hasil uji statistik bermakna atau adanya hubungan antara variabel

    independen dengan variabel dependen. Bila P value > 0,05 maka hasil uji

    statistik tidak bermakna atau tidak adanya hubungan antara variabel independen

    dengan variabel dependen.

    Pada penelitian ini menggunakan metode cross sectional, sehingga akan

    ditentukan rasio prevalens (RP) yang akan dihitung apabila uji hipotesis statistic

    memperlihatkan hasil yang bermakna (p

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    34/67

    23

    RP = a/(a+b) : c/(c+d)

    a/(a+b) = proporsi (prevalens) subyek yang mempunyai faktor resiko yang

    mengalami efek.

    c/(c+d) = proporsi (prevalens) subyek tanpa faktor resiko yang mengalami

    efek.

     Nilai rasio prevalens yang akan didapat adalah : 1 menunjukan variabel

     bebas tidak berpengaruh terhadap terjadinya efek atau bersifat netral , > 1 rentang

    interval kepercayaan tidak mencakup angka 1 berarti variabel bebas merupakan

    faktor resiko timbulnya efek, sedangkan jika rasio prevalens < 1 berarti variabel

     bebas merupakan faktor protektif.

     

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    35/67

    24

    BAB 4 

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    Data penelitian diambil secara langsung dengan mengukur tekanan darah

    yang dilakukan oleh perawat unit PJT di ruang Elektrokardiografi, kualitas tidur

    diambil secara langsung melalui wawancara kuesioner, sedangkan usia, jenis

    kelamin diambil melalui kuesioner demografis. Pengambilan sampel pada

     penelitian ini dilakukan secara consecutive sampling  pada 95 responden. Hasil

     penelitian sebagai berikut:

    4.1.1 Analisis Univariat

    Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi

     pada variabel independen dan variable dependen yang diteliti. Selanjutnya hasil

    analisis univariat akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini:

    4.1.1.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Data Demografis

    Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Data Demografis

    Karakteristik Frekuensi Persentase Rerata

    Jenis kelamin

    Laki-laki 

    Wanita 

    Rerata usia

    Kualitas tidur

    Baik  

    Buruk  

    Tekanan DarahTidak Hipertensi

    Hipertensi

    Kafein

    Ya

    Tidak

    Tidak ada data

    54

    41

    46

    49

    39

    56

    21

    31

    43

    56,8

    43,2

    48,4

    51,6

    41,1

    58,9

    21,3

    33,0

    45,7

    64,66

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    36/67

    25

    Tabel 4.1 menunjukan karakteristik demografis subjek penelitian ini yang

    meliputi jenis kelamin, usia, kualitas tidur , tekanan darah dan kebiasaan minum

    kopi.

    Data tekanan darah responden, didapatkan sebagai berikut, yaitu pasien

    dengan hipertensi sebanyak 56 orang yaitu sebesar 58,9 % dan pasien yang tidak

    mempunyai riwayat hipertensi sebanyak 39 orang atau 41,1 %. Sehingga

    didapatkan pada penelitian ini didominasi oleh pasien dengan tekanan darah yang

    tinggi atau hipertensi.

    4.1.2 Gambaran disribusi sampel berdasarkan jenis kelamin

    Tabel 4.2 Gambaran Jenis Kelamin Berdasarkan Tekanan Darah

    Jenis Kelamin Tekanan darah

    Tidak Hipertensi Hipertensi

     N % n %

    Laki-laki 23 59 31 55.4

    Perempuan 16 41 25 44.6

    Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan bahwa responden pada pasien hipertensi

    lebih banyak dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 31 orang atau 55,4% dan

     perempuan lebih sedikit berjumlah 25 orang atau 44,6%.

    Menurut penelitian oleh Edward O Bixler, menyatakan bahwa wanita yang

     belum menopause memiliki kualitas tidur yang lebih baik daripada laki-laki,

    sedangkan  post menopausal  wanita kualitas tidur pada wanita lebih menurun dan

    seringkali hipertensi juga muncul akibat perubahan ini.23

    Sedangkan dari hasil yang di dapat pada penelitian ini, laki-laki lebih

     banyak menderita hipertensi dibandingkan perempuan, bisa disebabkan oleh faktor

     perancu lain, seperti usia, serta tingkat aktivitas responden.

    4.1.3 Gambaran distribusi sampel berdasarkan usia 

    Pada penelitian ini, didapatkan rata-rata usia pasien yaitu 64,66 tahun.

    Usia pasien yang termuda adalah 47 tahun dan usia tertua adalah 86 tahun.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    37/67

    26

    Tabel 4.3 Gambaran tekanan darah pada usia sampel

    Tekanan Darah Rerata usia

    Tidak Hipertensi 63.3

    Hipertensi 65.6

    Berdasarkan tabel 4.3 pasien hipertensi memiliki rerata usia 65,6 tahun

    sedangkan pasien yang tidak hipertensi memiliki rerata usia 63,3 tahun. Penelitian

    Fung MM, et al mengemukakan bahwa hipertensi ditemukan pada 30% dewasa di

    Amerika dengan resiko yang lebih tinggi pada usia yang lebih tua. 65% orang di

    Amerika yang berusia 60 tahun pun di diagnosis hipertensi. Peneliti ini juga

    mengungkapkan bahwa gangguan tidur yang terjadi pada usia tua berkontribusi

    terhadap kesehatan termasuk hipertensi.9 

    Penelitian lain oleh J.F Vanderberg,et al mengatakan bahwa orang yang

    lebih tua yang memang sudah memiliki gangguan kognitif ketika mereka sedang

    tidur, sehingga apabila ingin menilai kualitas tidurnya bisa menjadi bias.24 

    4.1.4 Gambaran distribusi tekanan darah sampel berdasarkan kualitas tidur

    Pada penelitian ini, juga didapatkan pasien dengan kualitas tidur buruk

    yaitu sebanyak 46 orang yaitu 48,4 % dan pasien dengan kualitas tidur baik

    sebanyak 49 orang yaitu 51,6 %. Sehingga didapatkan bahwa pasien pada

     penelitian ini lebih banyak dengan kualitas tidur yang buruk.

    Tabel 4.4 Gambaran distribusi kualitas tidur berdasarkan tekanan darah

    Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan responden dengan kualitas tidur baik

    lebih banyak tidak menderita hipertensi sebesar 66,7%, dan pada pasien dengan

    kualitas tidur yang buruk lebih banyak menderita hipertensi sebesar 64,3%.

    Kualtitas Tidur Tekanan darah

    Tidak Hipertensi Hipertensi

     N % N %

    Baik 26 66.7 20 35.7

    Buruk 13 33.3 36 64.3

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    38/67

    27

    4.1.5 Gambaran distribusi sampel berdasarkan kebiasaan minum kopi

    Data pasien mengenai kebiasaan minum kopi, didapatkan sebagai berikut,

    yaitu pasien dengan kebiasaan minum kopi sebanyak 21 orang yaitu sebesar

    21,3% , pasien yang tidak mempunyai kebiasaan minum kopi sebanyak 31 orang

    atau 33 % dan pasien dengan data yang tidak lengkap sebanyak Sehingga

    didapatkan pada penelitian ini didominasi oleh pasien dengan tekanan darah yang

    tinggi atau hipertensi

    Tabel 4.5 Tabel distribusi sampe berdasarkan tekanan darah

    Kebiasaan minumkafein

    Frekuensi Persentase

    Ya 21 21,3 %

    Tidak 31 33 %

    Tidak ada data 43 45,7 %

    4.1.6 Analisis Bivariat

    4.1.6.1 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Hipertensi

    Tabel 4.6 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Hipertensi

    Kualitas

    tidur

    Hipertensi

    Tidak Ya

    N(%) N(%)

    Total

    N(%)

    Rasio

    Prevalensi

    IK 95 % p-value

    Baik 26(27,4) 20(21,1) 46(48,4) 2,1 1,5-8,5 0,003

    Buruk 13(13,7) 36(37,9) 49(51,6)

    Total 39(41,1) 56(58,9)

    Tabel 4.6 menunjukan hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian

    hipertensi. Penelitian ini menggunakan tabel 2x2 sehingga penelitian ini

    digunakan chi-square, dengan hasil uji analisis memenuhi syarat uji chi-square 

    yaitu memiliki nilai expected   count   kurang dari 5 maksimal 20%, sehingga

    didapatkan nilai p

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    39/67

    28

    Dari penelitian ini dapat ditentukan Rasio Prevalensi (RP) karena

     penelitian ini merupakan penelitian cross sectional  karena tabel yang digunakan

    adalah 2x2 atau variabel dependen terdiri atas 2 kategori. Maka didapatkan hasil

    RP adalah 2,1 yang berarti ini merupakan sebuah faktor resiko.

    Kualitas tidur yang baik dapat mencegah kejadian hipertensi. Menurut

     penelitian J.E Gangswich menyatakan bahwa apabila terjadi kekurangan waktu

    tidur akan secara akut menaikan tekanan darah dan mengaktivasi sistem saraf

    simpatis yang dalam jangka waktu lama hal tersebut akan memicu terjadinya

    hipertensi.13

    Menurut penelitian dari P Bansil,et al yang berjudul  Association Between

     sleep disorders and hypertension berdasarkan kesimpulan dari NHANES 2005-

    2008 menyatakan bahwa tidur merupakan hal yang penting untuk berkontribusi

    dalam optimalisasi kesehatan dan tanda vital. Mereka melaporkan bahwa

     prevalensi hipertensi adalah 30.2% mengalami gangguan tidur , 7.5%, dan 33.0%

    mengalami durasi tidur yang pendek and 52.1% melaporkan adanya kualitas tidur

    yang buruk.9 

    Menurut Izawa, S et al yang meneliti tentang kadar kortisol dalam darah

    akan meningkatkan, peningkatan kadar kortisol yang akan mengaktivasi sistem

    simpatis yang akan berperan pada kenaikkan tekanan darah.35 

    Pada penelitian Javaheri, S et al, terdapat hubungan antara kualitas tidur

    yang terganggu terhadap kejadian hipertensi pada remaja, Pada penelitian ini

    terdapat hubungan dengan nilai p= 0,001, yang berarti membuktikan bahwa

    gangguan kualitas tidur secara terus menerus akan menyebabkan perubahan

    fisiologis tubuh dimana sistem keseimbangan antara pengaturan sistem saraf

    simpatis dan parasimpatis terganggu, peningkatan sistem simpatis tersebut berperan dalam peningkatan tekanan darah pada pasien tersebut dan sebaliknya

    aktifitas parasimpatis akan menurunkan tekanan darah. Penelitian tersebut

    mendukung kepada penelitian sebelumnya yaitu terdapat hubungan antara kualitas

    tidur yang terganggu terhadap angka kejadian hipertensi.7

    Kualitas tidur yang buruk mencakup : durasi tidur yang kurang,

    gelombang tidur yang terganggu, mendengkur, dan hal hal lain yang mengganggu

    tidur sehingga mengganggu juga keseimbangan sistem yang ada di tubuh kita.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    40/67

    29

    Tidur di dalam tubuh manusia diatur oleh pusat kesadaran yang ada di medulla

     batang otak, dan melibatkan hormonal yang diatur oleh hormon kortisol yang

    sangat berperan pada irama sirkardia manusia.13,15

    Ketidak seimbangan hormon kortisol di dalam tubuh akan mengakibatkan

    ketidak seimbangan hormon yang akan dihasilkan oleh kelenjar adrenal, kortisol

    akan berpengaruh terhadap kerja katekolamin yang akan dihasilkan oleh medulla

    adrenal. Katekolamin terdiri dari epinefrin dan norepinefrin yang bekerja pada

    sistem saraf simpatis . 13,15

    Tekanan darah manusia bergantung pada vasokonstriksi arteriol dimana

    hamper seluruh otot polos arteriol dipersarafi atau diatur kerjasanya oleh sistem

    saraf simpatis. Dimana ketika simpatis bekerja terus menerus akan menyebabkan

    vasokonstriksi yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.13

    Selain itu, kortisol akan mempengaruhi kerja mineralkortikoid yang terdiri

    dari aldosteron dan bisa mempengaruhi kerja prekursor alfa satu renin, sehingga

    akan mempengaruhi sistem renin angiostensi aldosteron yang akan merangsang

    simpatis dan meningkatkan tekanan darah.13

    4.1.6.2 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Jenis Kelamin

    Tabel 4.7 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Jenis Kelamin

    Kualitas

    tidur

    Jenis Kelamin

    Pria Wanita

    N(%) N(%)

    Total

    N(%)

    Rasio

    Prevalensi

    IK 95 % p-value

    Baik 30(31,6) 24(25,3) 46(48,4) 0,17 0,7-4,0 0,174

    Buruk 17(17,9) 24(25,3) 49(51,6)

    Total 54(56,8) 41(43,2)

    Pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara jenis kelamin dan

    kualitas tidur (p 0,174). Hal ini tidak dapat disesuaikan dengan penelitian

    Cappuccio tahun 2007 yang dipublikasikan pada AHA Jurnal, bahwa terdapat

    hubungan jenis kelamin spesifik yang didapat pada pendeknya durasi tidur

    terhadap kejadian hipertensi, dijelaskan bahwa terjadi resiko yang lebih besar

     pada wanita dalam keadaan menopause. Sedangkan terhadap angka kejadian

    hipertensi pada laki- laki lebih sering terjadi dibandingkan dengan wanita yang

     belum menopause.14 

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    41/67

    30

    4.2 Keterbatasan Penelitian 

    1.  Metode penelitian yang baik dan seharusnya dilakukan seperti kebanyakan

     penelitian sebelumnya yaitu dengan desain case control   atau kohort

    retrospektif untuk melihat dan membandingkan hubungan antara kedua

    variabel tersebut .

    2.  Tempat penelitian membutuhkan prosedur yang sangat panjang untuk

    mendapatkan izin meneliti dan belum ada sebelumnya dari institusi yang

    meneliti di tempat tersebut, sehingga membutuhkan waktu yang sangat

     panjang.

    3. 

    Waktu penelitian ini terbatas sehingga peneliti tidak memungkinkan

    melakukan metode penelitian yang ideal dan juga sampel yang digunakan

     juga tidak memungkinkan untuk dicarinya kelompok pembanding.

    4. 

    Faktor-faktor perancu yang dapat berperan dalam hipertensi karena data

    yang di dapat tidak lengkap.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    42/67

    31

    BAB 5

    PENUTUP

    5.1  Simpulan

    Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tentang hubungan antara

    kualitas tidur dan kejadian hipertensi yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya,

    dapat disimpulkan bahwa :

    1.  Penelitian ini menunjukkan total 95 orang sampel, dengan jenis kelamin

    terbanyak yaitu laki-laki berjumlah 54 orang dengan persentase 56,8 %

    dan perempuan sejumlah 41 orang dengan persentase 43,2 %.

    2.  Pada pasien dengan kualitas tidur yang baik yang berjumlah 46 orang,

    didapatkan 26 (56,5%) diantaranya mengalami hipertensi sedangkan 20

    (43,5%) diantaranya tidak menderita hipertensi. Sedangkan, pada pasien

    dengan kualitas tidur yang buruk berjumlah 49 orang, 36 (73,5%)

    diantaranya menderita hipertensi dan 13 (26,5%) diantaranya tidak

    menderita hipertensi. Didapatkan juga riwayat minum kafein dari total 95

    sampel sebanyak 21 orang (21,3%) , tidak minum kafein sebanyak 31

    orang (33 %) dan tidak diketahui atau data yang didapat tidak lengkap

    sebanyak 43 orang (45,7 %).

    3.  Hasil analisis bivariat penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan

    antara kualitas tidur dengan hipertensi (p=0,003), dan didapatkan RP yaitu

    2,1 yang berarti kualitas tidur merupakan suatu faktor resiko untuk

    terjadinya hipertensi. (RP 2,1 , IK 95% 1,5-8,5).

    4.  Hasil analisis bivariat jenis kelamin menunjukkan bahwa tidak terdapat

    hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas tidur (p =0,174) (RP 0,71,

    IK 0,7-4,0).

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    43/67

    32

    5.2  Saran

    Beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti dari hasil penelitian yang

    telah dilakukan antara lain :

    1.  Bagi masyarakat

    Sebagai preventif untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hipertensi dan

    meningkatkan kepatuhan untuk menjauhi segala faktor resiko terjadinya

    hipertensi.

    2.  Bagi peneliti selanjutnya

    Bagi peneliti lain yang mungkin berminat untuk melakukan penelitian dan

    mengembangkan penelitian ini, diharapkan mungkin bisa menggunakan

    desain penelitian kohort sehingga observasi dan hasilnya akan lebih baik dan

    akurat. Peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk mengambil lebih banyak

    lagi data karakteristik demografi yang berhubungan yang berhubungan dengan

    hal ini, agar didapatkan lebih banyak pembahasan yang berhubungan dengan

    kejadian hipertensi.

    3.  Bagi instansi dan institusi kesehatan

    Diharapkan hasil karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

    kesehatan pasien hipertensi dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk

     penelitian selanjutnya.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    44/67

    33

    DAFTAR PUSTAKA

    1.  World Health Organization. A global brief on hypertension.

    2013;who/dco/whd. Available from: www.who.int/cardiovascular.disease.

    2.  Kaplan M.D, Joseph T. Flynn M.D. Kaplan's Clinical Hypertension. 9th  ed.

    USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2006.

    3.  M.S Rohman, et al.Pemahaman dokter Indonesia mengenai hipertensi dan

     permasalahan pada praktik sehari-hari.2011;61

    4. Sung Sug Yoon,et al. Hypertension among adults in US.NCHS data brief.2012

    available from : www.cdc.gov/nchs/databriefs

    5. The National Institute of Health Research and Development Ministry of Health

    Republic of Indonesia. Report of Result National Basic Reasearch

    (RISKESDA) 2007. Jakarta: Ministry of Health Republic of Indonesia;

    December 2008. 283 p

    6. Javaheri, Amy S et al.Sleep Quality and elevated blood pressure in

    adolescence. Circulation AHA Journal. 2008: doi:10.1161/CIRCULA

    TIONAHA.

    7. Redline S, Jotime Foody. Sleep Disturbance:Time to join the top 10

     potentially modifiable cardiovascular risk factors. Circulation AHA

    Jounal.2011;124:2049-2051

    8. Pooja Bansil, Elena V, Kukina, Robert K, Paula W, Yoon. Association

     between sleep disorder, duration and quality of sleep. NHANES.2008

    9. Maple M Fung, et al . Decreased slow wave sleep increases of developing

    hypertension in elderly men.Circulation AHA Journal. 2011;58: 596-603

    10. Pater L Franzen. Cardiovascular reactivity to acute psicological stressfollowing sleep deprivation. National institutes of health access. 2011; 73:

    679-682

    11. National sleep foundation. Insomnia and sleep. 2009 available from :

    www.nsf.org/sleep related problems

    12. Vgontaz AN, Lino D, Bixler EO, Chrousos GP, Vela Bueno. Insomnia with

    objective short duration is associated with high risk hypertension.Pubmed

    Journal.2009

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    45/67

    34

    13. James E Gangswich, et al. Short sleep duration as a risk factors hypertension.

    Circulation AHA Journal.2006;47:833-839

    14. Janet M Mullington. Cardiovascular, inflammatory and metabolic

    consequences of sleep deprivation. NIH Access.2009;51:294-302

    15. World Health Organization. World Health Statistics South east asia region.

    2011: WHO Library Cataloguing-in- Publication data, Available from:

    www.searo.who.int/entity/ncd/media/hypertension.pdf

    16. Y Ostchega et al. Hypertension awareness, treatment and control continued

    disparities in adult;2008. Available from : www.cdc.gov/nchs/data/db03.pdf.

    17. Aram V. Chobanian et al. Seventh report of the Joint National Committee

    (JNC 7) on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood

     pressure. Hypertension. 2003;42:1206 – 1252.)

    18. Edouard J. Battegay, Gregory Y. H, George L. Bakris. Hypertension:

    Principles and Practice. USA: Taylor & Francis Group; 2005.

    19. Norman M. Kaplan M.D., Joseph T. Flynn M.D. Kaplan's Clinical

    Hypertension. 9th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2006.

    20. Sudoyo, A.W. et al, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1, cetakan

    kedua, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Jakarta,

    2007, halaman 1921-2

    21. Dan L. Longo, Dennis L. Kasper, J. Larry Jameson, Anthony S. Fauci,

    Stephen L. Hauser, Joseph Loscalzo. Harrison’s Principles of Internal

    Medicine. 18th ed. USA: McGraw Hill; 2012. 

    22. Lauralee Sherwood Human Physiology: From Cells to Systems. 7th ed. USA:

    Brooks/Cole; 2010

    23. Edward O Bixler, et al. Women sleep objectively better than men and thesleep of young women is more resilient to external stressor:effect of age and

    menopause. National health institution access J Sleep res. 2009;18:221-228

    24. Julia F Vanderberg. Disagreement between subjective and actigraphy

    measures of sleep duration in a population  –  based study of elderly person. J

    Sleep res. 2008;18:1365-2865

    25. Corwin Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi : Sistem Kardiovaskular. Edisi 1.

    Jakarta : EGC; 2009.p.485

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    46/67

    35

    26. Ganong W F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta :

    EGC.2008.p. 662

    27. Ehrhart-Bornstein M, Hinson JP, Bornstein SR, et al . Intraadrenal interactions

    in the regulation of adrenocortical steroidogenesis. Endocrine Reviews

    1998;19(2):101-143

    28. Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. Dasar-dasar Metodologi Penelitian

    Klinis, 4th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2011.

    29. M.S Dahlan. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian

    Kedokteran dan Kesehatan.Jakarta: Salemba Medika; 2009.

    30. M.S Dahlan. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, 4th  ed. Jakarta:

    Salemba Medika;2009

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    47/67

    36

    LAMPIRAN 1

    SURAT KODE ETIK

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    48/67

    37

    LAMPIRAN 2

    SURAT IZIN DI UNIT PELAYANAN JANTUNG TERPADU

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    49/67

    38

    LAMPIRAN 3

    PERSETUJUAN

    Hubungan Kualitas Tidur terhadap Kejadian Hipertensi

    Pasien yang terhormat,

    Saat ini saya Annisa Aulia Fitri sebagai peneliti di Universitas Islam

     Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian mengenai

    “Hubungan Kualitas Tidur terhadap Kejadian Hipertensi.” Sesuai dengan tata

    cara yang telah ditetapkan di Universitas kami, maka anda akan menjalani

     penelitian ini dengan pengisian kuesioner dan pemeriksaan fisik. Tujuan dari

     penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kualitas

    tidur terhadap kejadian hipertensi .

    Setelah mengikuti penelitian ini, data anda akan tetap dirahasiakan, dan

    akan disimpan oleh peneliti dengan sebaik mungkin.

    Anda berkesempatan untuk menanyakan segala hal yang berhubungan

    dengan penelitian ini dan juga berhak menolak ikut serta dalam penelitian ini atau

    sewaktu-waktu anda dapat menjalani penelitian ini dengan jujur dan sebaik-

     baiknya.

    Peneliti,

    Annisa Aulia Fitri.

    Mahasiswa Pendidikan Studi Program Dokter

    Jln. Kertamukti, Ciputat, Tangerang selatan

    Telp. 085723507713

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    50/67

    39

    (lanjutan)

    Surat Persetujuan untuk Mengisi Kuesioner

    Yang bertanda tangan dibawah ini

     Nama :

    Usia :

    Alamat :

     Nomor telp/Hp :

    Menyatakan bahwa saya telah mengerti sepenuhnya atas penjelasan yang

    diberikan oleh Annisa Aulia Fitri (Peneliti) dari PSPD UIN Jakarta, dan bersedia

    menjalani  penelitian mengenai “ Hubungan Kualitas Tidur terhadap Kejadian

    Hipertensi .” 

    Pernyataan ini dibuat dengan kesadaran penuh tanpa paksaan.

    Mengetahui,

    Peneliti,

    (Annisa Aulia Fitri)

    Jakarta,

    Peserta Penelitian

    ( )

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    51/67

    40

    LAMPIRAN 4

    KUESIONER DEMOGRAFI

    KARAKTERISTIK DEMOGRAFI

    1.   Nama :

    2.  Jenis kelamin :

    a.  Laki-laki

     b.  Perempuan

    3.  Umur :

    4.  Alamat :

    5.  Pekerjaan :

    6.  Pendidikan terakhir :

    7.  Berat badan (kg) :

    8.  Tinggi badan (cm) :

    9.  Lingkar pinggang (cm) :

    10. Sejak kapan mengalami hipertensi (darah tinggi) ?

    11. Apakah ada riwayat hipertensi (darah tinggi) di keluarga ?

    a.  Ya

     b.  Tidak

    12. Jika iya, siapa anggota keluarga yang mengalami hipertensi (darah tinggi)?

    13. Apakah anda mengalami kolesterol tinggi ?

    a.  Ya

     b.  Tidak

    14. Jika iya sejak kapan anda mengalami kolesterol tinggi ?

    15. Apakah anda merokok ?

    a.  Ya

     b.  Tidak

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    52/67

    41

    16. Sejak kapan anda merokok ?

    17. Berapa batang dalam sehari ?

    18. Apakah anda sering melakukan olahraga ?

    a.  Ya

     b.  Tidak

    19. Jika iya, berapa kali seminggu ?

    20. Jenis olahraga apa yang dilakukan ?

    21. Apakah anda sering mengkonsumsi sayur-buah ?

    a.  Ya

     b.  Tidak

    22. Berapa porsi dalam sehari ?

    23. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan yang asin ?

    a.  Ya

     b.  Tidak

    24. Berapa porsi dalam sehari ?

    25. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan yang manis ?

    a.  Ya

     b.  Tidak

    26. Berapa porsi dalam sehari ?

    27. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan yang berlemak ?

    a.  Ya

     b.  Tidak

    28. Apakah anda sering mengkonsumsi minumam berkafein (misalnya

    kopi,teh) ?

    a.  Ya

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    53/67

    42

    LAMPIRAN 5

    PSQI Kuesioner

    AUTHORIZED TRANSLATION

    Halaman 1 dari 4

    Inisial Subjek________________ Nomor

    Identitas_____________Tanggal__________Waktu____

    INDEKS KUALITAS TIDUR PITTSBURGH

    INSTRUKSI:Pertanyaan-pertanyaan berikut ini berhubungan dengan kebiasaan tiduranda selama sebulan terakhir saja. Jawaban anda harus menunjukkan jawaban yang paling akurat untuk sebagian besar siang dan malamselama sebulan terakhir.Jawablah semua pertanyaan .

    1. Selama sebulan terakhir, pada jam berapa anda biasanya tidur di

    malam hari?

    WAKTU TIDUR ___________

    2. Selama sebulan terakhir, berapa lama (dalam menit) waktu yang

    dibutuhkan bagi anda untuk tertidur di setiap malam ?

    JUMLAH MENIT ___________

    3. Selama sebulan terakhir, pada jam berapa anda biasanya bangun di

    pagi hari?

    WAKTU BANGUN TIDUR ___________

    4. Selama sebulan terakhir, berapa lama (dalam jam) waktu tidur aktual

    anda di malam hari? (Ini mungkin berbeda dari jumlah waktu yang

    anda habiskan di tempat tidur.)

    JUMLAH JAM TIDUR PER MALAM ___________

    Untuk setiap pertanyaan yang tersisa, berikan satu jawaban terbaik.

    Jawablah semua pertanyaan.

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    54/67

    43

    5. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda mengalami kesulitan

    tidur karena anda . . .

    a) Tidak bisa tidur dalam waktu 30 menit

    Tidak terjadi selama

    sebulan terakhir

     ____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

    b) Bangun di tengah malam atau dini hari

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

    c) Harus bangun untuk ke kamar mandi

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    55/67

    44

    Halaman 2 dari 4

    d) Tidak bisa bernapas dengan nyaman

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

    e) Batuk atau mendengkur keras

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

    f) Merasa terlalu dingin

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

    g) Merasa terlalu panas

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

    h) Mengalami mimpi buruk

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

    i) Mengalami nyeri

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    56/67

    45

     j) Alasan lainnya, silakan jelaskan

     _________________________________________________

     ___________________________________________________________ 

     ________________

    Seberapa sering dalam sebulan terakhir anda mengalami kesulitan tidur

    karena hal tersebut?

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

    6. Selama sebulan terakhir, bagaimana Anda akan menilai kualitas tidur

    anda secara keseluruhan ?

    Sangat baik ___________

    Cukup baik ___________

    Cukup buruk ___________

    Sangat buruk ___________

    Halaman 3 dari 4

    7. Selama sebulan terakhir , seberapa sering Anda minum obat untuk

    membantu Anda tidur (diresepkan atau "dibeli secara bebas”)?

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

    8. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda mengalami kesulitan

    untuk tetap terjaga saat mengemudi, makan makanan, atau terlibat

    dalam kegiatan sosial?

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    57/67

    46

    9. Selama sebulan terakhir, seberapa besar masalah tersebut bagi anda

    agar tetap membuat anda antusias untuk menyelesaikan masalah

    tersebut?

    Tidak ada masalah sama sekali

     ______ 

     ____

    Hanya masalah yang sangat kecil

      ______ 

     ____

     Agak bermasalah

     ______ 

     ____

    Sebuah masalah yang sangat besar

     ______ 

     ____

    10. Apakah Anda memiliki pasangan tidur atau teman sekamar?

    Tidak ada memiliki pasangan tidur atau teman sekamar

     ______ 

     ____

    Pasangan tidur atau teman sekamar di kamar lain

      ______ 

     ____

    Pasangan tidur di kamar yang sama,tetapi tidak di tempat tidur yang sama

     ______ 

     ____

    Pasangan tidur di tempat tidur yang sama

     ______ 

     ____

    Jika Anda memiliki pasangan tidur atau teman sekamar, tanyakanlah

    kepadanya dalam sebulan terakhir seberapa sering anda mengalami . . .

  • 8/18/2019 Annisa Aulia Fitri-fkik(1)

    58/67

    47

    a) Mendengkur keras

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Satu atau Dua kali

    dalam

    seminggu___

    Tiga Kali atau lebih

    dalam

    seminggu___

    b) Jeda yang panjang antara napas saat tidur

    Tidak terjadi selama

    sebulan

    terakhir_____

    Kurang dari sekali

    dalam

    seminggu___

    Sa