Top Banner
3. Timbanglah berat set iap baglog, yaitu sebany ak 1,2 kg. 4. Sisa dari ujung plasti k yang dimasukkan dalam cinci n sebaiknya dilipat keluar. 5. Tutup mulut baglog menggunakan kertas, kemudian diikat lagi menggunakan karet. 6. Kemudian kukus baglog media selama 12 jam, dimana waktu pen- gukusan dihitung setelah air yang ada di dalam drum tersebut mendidih. 7. Jika proses pengukusan telah selesai, medi a diangkat dari drum. Kemudian diamkan selama 9 jam pada ruangan yang tertutup. Setelah itu dilakukan penanaman bibit.  8. Simpanlah media y ang telah ditanami bibit diatas rak. 9. Biarkan hingga s eluruh media diisi oleh miselium j amur.  10. Bukalah tutup kertas dan cincin jika baglog media sudah dipenuhi oleh tumbuhnya miselium jamur.  11. Pertahankan kelembapan lingkungan dengan menyemprot memakai sprayer. 12. Tubuh buah jamur tiram yang sudah cukup mekar bisa untuk dipanen.  Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membeli bibit jamur tiram yang  berkualitas, diant aranya yaitu : 1. Pilih bibit yang sudah teruji, cara menge- tahuinya bisa dilihat dari nilai BER (biological efficiency ratio) jamur. Untuk jamur tiram BER nya sendiri mempunyai sekitar ± 75%.  2. Membeli dari instansi terpercaya yang mempunyai sertifikasi atau diakui pemerintah.  3. Miselium berwarna putih sudah tumbuh  penuh dan merata di media tumbuhnya. Jika tidak merata, dikhawatirkan pada bagi- an yang tidak ditumbuhi miselium bisa dengan mudah terkontaminasi. 4. Periksa tanggal pembuatannya serta kadalu- arsanya. 5. Mencari informasi dari petani jamur yang sudah terbukti berhasil panen.  Pemilihan Bibit Jamur Tiram yang Berkualitas  Jamur tiram adalah  jamur kayu yang tumbuh  berderet menyamping pada  batang kayu lapuk. Jamur ini memiliki tubuh buah yang tumbuh mekar membentuk corong dangkal seperti kulit kerang (tiram). Nama latin  jamur tiram yaitu  Pleurotus ostreatus, termasuk dalam kelompok  Basidiomycota. Disebut jamur tiram karena  bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram. Jamur tiram memiliki warna putih ber-  bentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram  biasa ditemukan pada batang -  batang kayu yang sudah lapuk. Ada dua kegiatan uta- ma dalam budidaya jamur tiram. Tahap pertama adalah membuat media tanam dan menginokulasikan bibit  jamur ke dalam medi a tanam tersebut. Media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua adalah menumbuhkan mise- lium tersebut menjadi badan  buah.  TEKNIK BUDIDAYA  JAMUr TIRAM Pembuatan Media Tanam dan Penanaman Jamur Tiram 1. Semua bahan dicampur sesuai dengan komposisi takaran dalam  baskom plastik. Kemudian aduk hingga merata dan usahakan ja- ngan sampai terjadi gumpalan- gumpalan.  Bahan yang dicampur- kan agar bisa menghasilkan seki- tar 100 baglog adalah sebagai  berikut: Sebuk gergaji sebanyak 11 kg, dedak halus 22 kg, tepung  jagung 0,8 kg, kapur 4 buah, TSP 1,5 Kg serta air Secukupnya.  2. Semua bahan campuran itu kemudian di- masukkan ke dalam kantong plastik trans-  paran yang berukuran 20x35cm dengan tebal 0,5 mm. Agar terbentuk baglog yang  baik media harus dipadatkan terlebih da- hulu yang kepadatannya harus merata. Jangan melakukan pengisian terlalu  penuh, sisakan sekitar 15 cm agar saat  proses pengangkatan tidak terlalu sulit.    M   E   I    2   0   1   6  Langkah-langkah penanaman bibit jamur tiram :  Penanaman bibit sebaiknya dilakukan di ruangan ter- tutup.   Semprot terlebih dahulu ruangan dengan alcohol 95%. Gunakan sarung tangan dan semprot dengan alcohol 95%.  Agar proses penanaman bibit berjalan mudah, bibit yang akan ditanam disimpan di depan dekat tangan kanan, sedangkan media yang akan diinokulasi disimpan di de-  pan dekat tangan kiri, kemudia n simpan lampu spirtus diantara media yang akan dibibit dan ditanami.   Buka karet dan kertas penutup media.   Untuk satu baglog media masukkan ± 4 sendok makan  bibit.  Setiap gerakan spatula yang akan dipakai, terlebih dahulu harus dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.   Tutup kembali media yang telah ditanami bibit dengan kertas yang sudah dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.  PAGE 2  ANIS FITRIYA H (130311100 017)
2

Anis Fitriyah (130311100017) Fact Sheet (A3)

Jul 05, 2018

Download

Documents

anies piethree
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Anis Fitriyah (130311100017) Fact Sheet (A3)

8/15/2019 Anis Fitriyah (130311100017) Fact Sheet (A3)

http://slidepdf.com/reader/full/anis-fitriyah-130311100017-fact-sheet-a3 1/2

3. Timbanglah berat setiap baglog, yaitu sebanyak 1,2 kg. 

4. Sisa dari ujung plastik yang dimasukkan dalam cincin sebaiknya

dilipat keluar. 

5. Tutup mulut baglog menggunakan kertas, kemudian diikat lagi

menggunakan karet. 

6. Kemudian kukus baglog media selama 12 jam, dimana waktu pen-

gukusan dihitung setelah air yang ada di dalam drum tersebut

mendidih.

7. Jika proses pengukusan telah selesai, media diangkat dari drum.

Kemudian diamkan selama 9 jam pada ruangan yang tertutup.

Setelah itu dilakukan penanaman bibit. 

8. Simpanlah media yang telah ditanami bibit diatas rak. 

9. Biarkan hingga seluruh media diisi oleh miselium jamur. 

10. Bukalah tutup kertas dan cincin jika baglog media sudah dipenuhi

oleh tumbuhnya miselium jamur.  

11. Pertahankan kelembapan lingkungan dengan menyemprot memakaisprayer. 

12. Tubuh buah jamur tiram yang sudah cukup mekar bisa untuk

dipanen. 

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan

ketika akan membeli bibit jamur tiram yang

 berkualitas, diantaranya yaitu : 

1. Pilih bibit yang sudah teruji, cara menge-

tahuinya bisa dilihat dari nilai BER (biological

efficiency ratio) jamur. Untuk jamur tiram

BER nya sendiri mempunyai sekitar ± 75%. 

2. Membeli dari instansi terpercaya yang

mempunyai sertifikasi atau diakui pemerintah.  

3. Miselium berwarna putih sudah tumbuh

 penuh dan merata di media tumbuhnya.

Jika tidak merata, dikhawatirkan pada bagi-

an yang tidak ditumbuhi miselium bisa

dengan mudah terkontaminasi. 

4. Periksa tanggal pembuatannya serta kadalu-

arsanya. 

5. Mencari informasi dari petani jamur yang

sudah terbukti berhasil panen. 

Pemilihan Bibit Jamur Tiram yang Berkualitas 

Jamur tiram adalah

 jamur kayu yang tumbuh

 berderet menyamping pada

 batang kayu lapuk. Jamur ini

memiliki tubuh buah yang

tumbuh mekar membentuk

corong dangkal seperti kulit

kerang (tiram). Nama latin

 jamur tiram yaitu  Pleurotus

ostreatus, termasuk dalam

kelompok  Basidiomycota.

Disebut jamur tiram karena

 bentuk tajuknya menyerupai

kulit tiram. Jamur tiram

memiliki warna putih ber-

 bentuk setengah lingkaran.

Di alam bebas, jamur tiram

 biasa ditemukan pada batang

- batang kayu yang sudah

lapuk.

Ada dua kegiatan uta-

ma dalam budidaya jamur

tiram. Tahap pertama adalah

membuat media tanam dan

menginokulasikan bibit

 jamur ke dalam media tanam

tersebut. Media ditumbuhi

miselium berwarna putih

seperti kapas. Tahap kedua

adalah menumbuhkan mise-

lium tersebut menjadi badan

 buah.

 TEKNIK BUDIDAYA

 JAMUr TIRAM

Pembuatan Media Tanam dan Penanaman Jamur Tiram 

1. Semua bahan dicampur sesuai

dengan komposisi takaran dalam

 baskom plastik. Kemudian aduk

hingga merata dan usahakan ja-

ngan sampai terjadi gumpalan-

gumpalan. Bahan yang dicampur-

kan agar bisa menghasilkan seki-

tar 100 baglog adalah sebagai

 berikut: Sebuk gergaji sebanyak

11 kg, dedak halus 22 kg, tepung

 jagung 0,8 kg, kapur 4 buah, TSP

1,5 Kg serta air Secukupnya. 

2. Semua bahan campuran itu kemudian di-

masukkan ke dalam kantong plastik trans-

 paran yang berukuran 20x35cm dengan

tebal 0,5 mm. Agar terbentuk baglog yang

 baik media harus dipadatkan terlebih da-

hulu yang kepadatannya harus merata.

Jangan melakukan pengisian terlalu

 penuh, sisakan sekitar 15 cm agar saat

 proses pengangkatan tidak

terlalu sulit. 

  M  E  I   2

  0  1  6 

Langkah-langkah penanaman bibit jamur tiram : 

Penanaman bibit sebaiknya dilakukan di ruangan ter-

tutup. 

Semprot terlebih dahulu ruangan dengan alcohol 95%.  

Gunakan sarung tangan dan semprot dengan alcohol

95%. 

Agar proses penanaman bibit berjalan mudah, bibit yang

akan ditanam disimpan di depan dekat tangan kanan,

sedangkan media yang akan diinokulasi disimpan di de-

 pan dekat tangan kiri, kemudian simpan lampu spirtus

diantara media yang akan dibibit dan ditanami. 

Buka karet dan kertas penutup media. 

Untuk satu baglog media masukkan ± 4 sendok makan

 bibit. 

Setiap gerakan spatula yang akan dipakai, terlebih dahuluharus dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.  

Tutup kembali media yang telah ditanami bibit dengan

kertas yang sudah dipanaskan dengan api dari lampu

spirtus. 

PAGE 2 

 ANIS FITRIYAH (130311100017)

Page 2: Anis Fitriyah (130311100017) Fact Sheet (A3)

8/15/2019 Anis Fitriyah (130311100017) Fact Sheet (A3)

http://slidepdf.com/reader/full/anis-fitriyah-130311100017-fact-sheet-a3 2/2

Media tanam yang sudah difermentasi bisa dimasuk-

kan ke dalam kantong plastik jenis polipropilen.

Media tersebut dipadatkan sampai berbentuk seperti

 baglog (botol). Kemudian, pada bagian atas plastik

dipasang ring (tepatnya pada leher kantong plastik),

disumbat memakai kapas dan dipasang penutup agar

air tidak bisa masuk ke dalam kantong pada saat

 pengukuran. 

Setelah baglog siap, proses sterilisasi bisa dila-

kukan, yaitu dengan cara mengukusnya. Drum ada-

lah salah satu wadah pengukus paling sederhana

yang bisa dipakai untuk sterilisasi. Satu drum bisa

memuat sekitar 65 baglog. Adapun prinsip kerja

sterlisasi yaitu memanfaatkan panas uap air pada

suhu 36-111°C dalam waktu 9-11 jam, setelah itu

wadah pengukus di buka kemudian didiamkan sela-

ma 5-6 jam agar suhu media tanam yang ada dalam

 baglog bisa kembali normal. 

Inokulasi Jamur Tiram 

Sterilisasi Media Tanam 

Fermentasi media tanam sangat penting dilakukan sebe-

lum media digunakan untuk menanam jamur. Cara

melakukan fermentasi yaitu dengan cara didiamkan selama

6-11 hari. Tujuan fermentasi ini yaitu agar terjadi proses

 pengomposan atau pelapukan pada media. Selama proses

fermentasi berlangsung, suhu media akan meningkat hingga

mencapai 710C dan selama itu pula media harus dibalik se-

tiap harinya agar proses pengomposan dapat merata di

semua bagian media. Selain mempercepat pengomposan,

fermentasi juga mempunyai tujuan untuk membunuh jamur

liar yang bisa mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Me-

dia yang sudah siap digunakan ditandai dengan berubahnya

warna media menjadi kehitaman atau cokelat.

Fermentasi Media Tanam 

PAGE 3 

Baglog yang sudah distrerilisasi dipindah ke tempat inoku-

lasi lalu didiamkan selama 24 jam agar suhunya kembali normal.

Ada beberapa tahap dalam pengisian bibit ke baglog yaitu se-

 bagai berikut : 

Ambil botol bibit F3, kemudian semprotkan alkohol ke botol

tersebut, setelah itu mulut botol dipanaskan diatas api spirtus

sampai sebagian kapas terbakar, kemudian matikan apinya.  

Setelah kapas penyumbat botol bibit dibuka, aduk -aduk me-

makai kawat/ spatula yang telah disterilkan diatas api.  

Masukkan bibit dari botol ke baglog sampai leher baglog

 penuh, kemudian tutup kembali menggunakan kertas yang

sudah disterilkan. 

Inkubasi 

Inkubasi atau bisa disebut pemeraman mempunyai

tujuan agar bibit yang sudah di inokulasi bisa segera di-

tumbuhi miselium. Untuk bisa membantu pertumbuhan mise-

lium pada jamur tiram suapaya bisa lebih maksimal, idealnya

ruang inkubasi mempunyai suhu 25-30°C, cahaya 555-1055

lux, kelembapan 90-100% dan sirkulasi udara 1,5-2,5 jam.

Jika sudah 15-30 hari masa inkubasi, umumnya miselium su-

dah tumbuh sampai separuh bagian baglog. Jika miselium

sudah memenuhi baglog, maka baglog siap dipindahkan ke

rumah kumbung untuk dibudidayakan sampai proses pema-

nenan. Akan tetapi, jika dalam waktu 1 bulan dari masa inku-

 basi misellium tidak tumbuh di baglog, berarti proses Inoku-

lasi yang dilakukan tidak berhasil. 

Penyimpanan Baglog & Perawatan 

Terdapat dua cara menyusun baglog dalam

rak, yaitu diletakkan secara vertikal dimana

lubang baglog menghadap ke atas dan secara

horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.  

Cara perawatan budidaya jamur tiram yaitu sebagai

 berikut: 

Sebelum baglog disusun, buka terlebih dahulu cincin

dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang

lebih 5 hari.

Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan

ruang pertumbuhan lebih lebar. Biarkan selama 3 hari

tanapa disiram.

Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman

sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air.

Semakin sempurna pengabutan semakin baik. Frekuensi

 penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung suhu dan kelem-

 baban kumbung. Jaga suhu pada kisaran 16-24oC. 

Panen Jamur Tiram 

Ciri dan Umur Panen : 

Jamur tiram baik dipanen saat umurnya masih

muda. Panen jamur tiram dilakukan jika tubuh

 buah sudah mencapai ukuran maksimal saat 3-4

hari sesudah tumbuh bakal tubuh buah. 

Cara Panen : 

Panen jamur harus dilakukan mulai dari pangkal

 batang sebab batang yang masih tersisa bisa men-

galami kebusukan. Cara memanennya yaitu

dengan memotong jamur dengan pisau yang tajam

dan bersih, lalu simpan di wadah plastik dengan

tumpukan setinggi 17 cm.  

PAGE 4 

Anis Fitriyah (130311100017) 

Agroteknologi 

Universitas Trunojoyo Madura 

Email : [email protected] 

FACT SHEET