1
1. PENDAHULAN
1.1. Tinjauan PustakaDunia animal terbagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu hewan bertulang belakang atau vertebrata dan hewan
tidak bertulang belakang atau invertebrata. Pada organisme
invertebrata dibagi menjadi sembilan kelas. Antara lain meliputi
Protozoa, Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes,
Annelida, Arthopoda, Mollusca, dan Echinodermata. Dan pada
vertebrata terbagi menjadi lima kelas, yaitu: Pisces atau ikan,
mamalia atau hewan menyusui, Amphibia atau amfibi, Reptil atau
reptilia , Aves atau sebangsa unggas (burung) (Budi Santoso,
1993).Ikan termasuk golongan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Ada dua jenis ikan yaitu ikan bertulang sejati (contoh: ikan mas,
ikan nila) dan ikan bertulang rawan (contoh: ikan pari)
(Nawangsari, 1992). Ikan-ikan bertulang sejati merupakan jenis
hewan yang kira-kira terhitung setengah dari spesies hewan
bertulang belakang atau vertebrata yang secara jelas dapat diamati
dalam air segar. Walaupun tulang sejati lebih berat dari tulang
berkartilago (tulang rawan) ikan-ikan bertulang sejati tetap dapat
mengapung karena memiliki pneumatocyst atau yang lebih dikenal
secara umum dengan gelembung berenang (Raven & George,
1980).Tubuh ikan dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu meliputi
kepala (caput) dimulai dari bagian muka dari ujung mulut sampai
akhir insang, badan (truncus) dimulai dari akhir tutup insang
sampai sirip belakang, dan bagian terakhir adalah ekor (cauda)
dimulai dari sirip belakang hingga ujung ekor. Ikan mempunyai
beberapa sirip, yaitu sepasang sirip perut (ventral), sirip
punggung (dorsal), sepasang sirip dada (pectoral), dan sirip
belakang (anal). Seluruh badan ikan tertutup badan kulit, terkadang
dilengkapi dengan sisik yaitu lempengan-lempengan tulang yang
tersusun rapi dipermukaan badan ikan. (Hadiwiyoto,1993).
Karakteristik morfologi ikan terbagi atas :
a. Kepala Ikan :
Tutup insang berjumlah satu pasang yang terdapat dikanan kiri
bagian belakang caput, berbentuk setengah bulatan. Saat insang
menutup maka air yang masuk melalui mulut dan setelah tutup insang
membuka air keluar dari rongga mulut bersama dengan karbondioksida
yang keluar melalui insang. Alat penglihatan. Celah mulut, mulut
pada ikan agak besar dan terdapat gigi. Gigi halus pada kedua
rahangnya untuk memegang makanan, pada dasar mulutnya terdapat
lidah pendek yang tidak dapat digerakkan.lidah ini sebenarnya
adalah lipatan lapisan dasar mulut jadi tidak berfungsi sebagai
alat pengecap maupun alat pembantu pencernaan.
b. Badan :
Linea lateralis, mempunyai fungsi sebagai alat keseimbangan.
Melalui pori pori Linea lateralis ini rangsang tekanan air
diteruskan kecairan yang terdapat disepanjang saluran Linea
lateralis ini. Jumlah sisik pada Linea lateralis bagian atas 18 -
21 buah dan pada bagian bawah ada 10 - 15 buah. Linea lateralis /
garis rusuk tidak sempurna. Sisik, tipis, transparan dan licin
karena banyak mengahasilkan getah lendir, menutupi tubuh ikan untuk
mempermudahkan pergerakanya didalam air. Ukuran sisiknya kecil
kecil dan tipe sisiknya seperti sisir (Ctenoid).
Anus, merupakan tempat pengeluaran sisa makanan setelah dicerna,
pengeluaran melalui anus terpisah dengan lubang pengeluaran dari
ginjal dan kelenjar kelamin.
Terdapat tiga sirip yaitu : sirip dada ( warna hitam kemerahan
pada ujung ujungnya ), sirip perut, sirip ini memiliki warna yang
sama dengan sirip dada, sirip belakang, mempunyai warna sama
seperti pada sirip perut dan pada sirip dada, sirip punggung, pada
ikan mas tombro garis pada sirip punggungnya tidak terlihat jelas.
Ukuran ketiga sirip ini lebih kecil dibanding dengan sirip
punggung. Ekor
Sirip ekor, bentuknya berpinggiran tegak dan pada sirip ikan
mujair tidak terdapat garis apapun (Sumanto, 1992). Menurut
Hadiwiyoto (1993), ada empat tipe sisik ikan :
Placoid : mirip dengan ganoid.
Ganoid : berbentuk rhombis, pada permukaannya terdapat lapisan
denti yang disebut ganoin.
Cycloid : bentuknya bulat dengan garis-garis cincin
konsentris.
Ctenoid : hampir sama dengan sisik cycloid, tetapi pada salah
satu bagiannya terdapat semacam duri pendek.
Susunan pembuluh darah pada ikan terdiri atas jantung ikan yang
terletak pada bagian muka rongga perut dan terdiri atas dua bagian
yaitu autrikel dan vemtrikel. Insang ikan terletak pada bagian
kepalanya, keadaannya terbuka sehingga dapat berhubungan dengan
air. Insang berwarna merah karena banyak mengandung darah. Insang
ikan berlapis- lapis dan berombak sehingga menyerupai pagar
berlapis. Bentuknya biasanya bulat separuh lingkaran, tepat di
belakang insang terdapat sirip dada yang selain berperan sebagai
alat untuk bergerak atau berenang juga digunakan untuk menggerakkan
air disekitarnay (Hadiwiyoto, 1993).Pada ikan organ pertukaran gas
adalah insang. Insang memberikan permukaan luas yang dibasahi oleh
air. Insang berjumlah 4 pasang dan dilindungi oleh tutup insang.
Bila tutup insang terbuka maka air akan keluar dari ronggga mulut
bersama karbondioksida dan akan dikeluarkan melalui insang. Oksigen
yang terdapat dalam air berdifusi ke dalam sel-sel insang. Insang
tersebut mengandung darah yang mengangkut oksigen dari insang ke
jaringan sebelah dalam dari badan. Darah mengambil karbondioksida
dari jaringan dalam dan mengangkutnya ke insang dan dari insang,
karbondioksida masuk ke air secara difusi. Jadi ada 3 bagian
penting dari sistem ini, yaitu :
Suatu cairan beredar mengangkut gas-gas. Cairan ini bergerak
dengan bantuan pompa yaitu jantung.
Insang menukar gas antara cairan yang berbeda dengan air.
Suatu mekanisme untuk menarik persediaan air yang mengadung
oksigen dengan terus menerus di sekeliling insang (Kimball,
1994).
Alat pernafasan ikan yang lain adalah gelembung udara, yang
berfungsi :
- untuk mengatur berat tubuh ikan, sehingga ikan dapat dengan
mudah bergerak di
dalam air.
tempat untuk menyimpan oksigen (Murtadja, 1992).Ikan mempunyai
organ yang disebut gelembung berenang atau sering disebut dengan
pneumatocyst (gelembung berenang) yang berwarna keputih putihan.
Pneumatocyst terletak di bagian dorsal (atas) rongga perut (Cavum
abdominalis).
Pada tubuh ikan juga terdapat intestinum yang berbentuk seperti
pipa panjang yang berkelok kelok dan mempunyai besar yang sama.
Intestinum (tractus digestivus) berfungsi sebagai :
1. Absorbsi
= berguna untuk proses penyerapan
2. Transport
= untuk mengangkut bahan makanan
3. Pencernaan
= meliputi pencernaan secara fisik, mekanis, maupun kimia
(Djuhanda, 1982).Di badan ikan juga terdapat gurat sisi atau garis
lurus atau Linea lateralis. Melalui pori-pori gurat sisi itu,
rangsangan berupa tekanan air akan diteruskan ke cairan yang
terdapat di sepanjang saluran gurat sisi (Sumanto, 1992).
Bagian dalam ikan terdiri dari :
Gelembung renang (Pneumatocyst)
Merupakan kantung berisi hawa yang terletak di sebelah ventral
dari ren. Fungsinya untuk mengurangi berat ikan.
Jantung (Cor)
Cor terletak di ventro caudal insang agak ke kanan dan
diselimuti oleh pericardium. Berfungsi untuk memompa darah ke
seluruh tubuh ikan.
Insang (Branchia)
Terdapat pada bagian eranial. Berfungsi untuk pernafasan.
Kelenjar kelamin (Gonade)
Pada hewan jantan dinamakan testis. Pada hewan betina dinamakan
ovarium.
Ventriculus dan Intestium
Ventriculus merupakan perpanjangan intestium. Intestium sendiri
akan bermuara di anus. Fungsi intestium adalah sebagai pencernaan,
transpor, dan adsorbsi.
Hati (Hepar)
Letaknya di bagian depan rongga badan dan meluas mengelilingi
usus. Hepar terdiri dari 2 lobi, ada vesica fellea dari hepar
berjalan ductus hepaticus yang kemudian bersatu dengan ductus
cyticus yang berjalan dari vesica fellea dan menjadi ductus
choledochus yang bermuara dalam duodenum.
Pankreas
Pankreas atau empedu ikan bersifat gombong (spongy, mempunyai
struktur seperti gabus, berlubang-lubang), warnanya gelap dan
diselubungi oleh peritoneum.
Kandung kemih
Berwarna putih dan terletak di bagian sebelah atas rongga badan
antara ginjal dan kanal alimentari. Terdiri atas tiga lapisan,
yaitu lapisan palingl uar merupakan jaringan pengikat yang
mengandung benang-benang otot halus, sel-sel lemak dan pembuluh
darah. Dinding kandung kemih terkadang mengandung kristal-kristal
quanin yang menyebabkan kandung kemih sering terlihat
mengkilap.
Kantung empedu (Vesica fellea)
Letaknya ventral lobus dexter hepatis. Fungsinya untuk menampung
atau menyimpan bilus dan mencurahkannya ke dalam usus bila
diperlukan.
Limpa (Lien)
Terletak di sebelah ventral lobus dorsalis hepatis. Ginjal
(Ren)
Terletak di sebelah ventral columna vertebralis (Suripto,
1992).Tulang punggung ikan pada umumnya terdiri dari 56-200 ruas
tulang yang dihubungkan dengan jaringan pengikat yang lentur. Pada
golongan ikan kelas Osteichthyes dapat dibagi beberapa ordo:
Ordo Ganoidea
Ikan golongan ini bertulang rawan dan juga bertulang sejati,
sisiknya tertutup zat ganoid yang mengkilat.
Ordo Dipnoi
Ikan golongan ini bernafas dengan insang dan alatnya yang
disebut pulmolis.
Ordo Teleostei
Ikan ini bertulang sejati. Umumnya sisik ikan golongan ini
bertipe sikloid dan ctenoid. Contohnya: ikan mas tombro, mujair,
bandeng.
(Suripto, 1992).
Kelompok hewan amfibia dikelompokan ke dalam 3 ordo, yaitu:
a. Amfibi yang berekor (Urodela)
Beberapa jenis hewan ini masih tetap memiliki insang hingga
dewasa.
Contoh : salamander.
b. Katak atau Kodok (Anura)
Contohnya : katak hijau ( Rana pipiens ) dan kodok bangkong (
Bufo terrestris ).
c. Amfibi yang tidak memiliki kaki (Apoda)
Pada kelompok hewan ini mampunyai bentuk tubuh yang menyerupai
cacing tanah. Contoh : Ichthyoisis glutinosus dan Siphonops
annulatus.
(Miller G.T, 1991).
Katak adalah hewan yang dapat hidup di dua alam yaitu dapat
hidup di darat maupun di air. Tubuhnya dilapisi oleh kulit yang
selalu lembab dan mempunyai alat gerak yang pada umumnya berupa dua
pasang tungkai. Dalam daur hidupnya terjadi metamorfosis.
Metamorfosis adalah perubahan bentuk dari larva sampai menjadi
dewasa. Katak juga melakukan fertilisasi eksternal dan bersifat
ovipar (Robert MBV, 1986). Bagian-bagian tubuh katak :
1. Mata katak terletak sedemikian rupa sehingga dapat melihat
sekeliling dengan jangkauan yang luas.
2. Selaput telinga dari katak terlihat seperti lingkaran bening
pada belakang mata dan sangat peka terhadap getaran udara.
3. Kulit pada katak digunakan untuk bernafas. Yang terdiri dari
dua lapis yaitu kulit ari dan kulit jangat.
4. Lidah pada katak mempunyai kelenjar khusus yang berfungsi
membuat zat perekat pada permukaan lidah sehingga dapat mengangkap
mangsa berupa serangga.
5. Selaput suara yang berfungsi untuk menghasilkan suara
(Ensiklopedi Indonesia, 1988).
Udang memiliki mata majemuk yang dapat digerak gerakkan, yang
terletak pada ruas pertama dari kepala udang. Pada ruas kedua
terdapat sungut 1 (Antenna 1) yang terdiri dari 3 ruas dan
bercabang pada ujungnya. Cabang ini menjadi endopodit di bagian
dalam dan eksopodit pada bagian luar. Kedua cabang tesebut berupa
sungut pendek, yang berfungsi sebagai alat peraba dan keseimbangan.
Pada ruas keempat, kelima, dan keenam terdapat rahang (mandibula),
maxilla I, dan maxilla II. Ketiga macam anggota badan tersebut
berfungsi sebagai alat untuk makan.
Pada tubuh udang juga terdapat 5 pasang kaki jalan (pereipoda)
dan 5 pasang kaki renang (pleopoda), Pada ruas keenam, pleopoda
mengalami perubahan bentuk menjadi ekor kipas (uropoda). Di antara
uropoda kanan dan kiri, ruas tubuh terakhir ini membentuk tonjolan
runcing ke belakang yang disebut ujung ekor (telson). Kaki renang
terdiri dari dua ruas, yaitu bagian pangkal ( protopodit), yang
kemudian bercabang dua. Cabang sebelah alam disebut endopodit,
sedangkan cabang di sebelah luar disebut eksopodit. Pada udang
betina, pleopoda berguna untuk melekatkan telur selama dierami.
Untuk mempermudah perlekatan telur itu, pleopoda nya berbulu bulu
(Mudjiman,1983).
Kerang termasuk kelas Pelecypoda dengan filum Mollusca. Kerang
mempunyai struktur tubuh yang lunak yang terletak antara dua
cangkang. Kerang memiliki kaki tebal dan pipih (dijulurkan keluar).
Cangkang kerang berbentuk simetris atau asimetris, berbentuk segi
empat panjang, segi tiga, bundar atau bahkan tak beraturan. Untuk
memudahkan kerang dalam membuka dan menutup cangkang, kerang
dilengkapi dengan engsel (Ensiklopedi Indonesia, 1988). Kerang
tidak memiliki otak, tetapi memiliki kumpulan syaraf yang terdapat
di ganglia. Kerang juga dapat menutup dengan rapat dengan adanya
otot adductor bagian depan dan belakang (Jhonson, 1984).
Kerang memiliki tiga cangkang yang terdiri dari tiga bagian,
yaitu : lapisan luar (lapisan kitin) berwarna hitam kehijauan,
lapisan tengah (lapisan prismatik) yang bersifat tebal, kuat dan
tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3 atau zat kapur), lapisan
dalam (lapisan mutiara) memiliki zat kapur tipis dan berkilauan
(Suripto, 1992).
Kerang dari kelompok Calyptogena dan Bathymodiolus bersimbiosis
dengan bakteri sulfida. Kumpulan kerang di sekeliling semburan akan
diikuti hewan predator sehingga membentuk komunitas tersendiri yang
cukup tinggi keragamannya. Hewan molusca seperti kerang dan siput
tidak memiliki organ yang banyak terisi gas, karena seluruh
jaringannya rapat dan padat. Jadi, saat diangkat ke permukaan hewan
tersebut tidak "pecah" tapi laju metabolismenya turun (Dr Mufti P
Patria MSc Dosen Jurusan Biologi, FMIPA, UI Tim Ekspedisi Palung
Jawa 2002 ).
1.2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengenal dunia animal terutama
mengenai morfologi, anatomi, dan fungsi organ-organ pada animal
secara lebih dalam meliputi hewan ikan , katak, udang dan
kerang.
2. MATERI DAN METODE
2.1. Materi
2.1.1. Alat
Dalam praktikum kali ini alat yang digunakan meliputi :
mikroskop, kaca preparat, paku pines, cutter, telenan, pinset,
kapas, serbet.
2.2.2 Bahan
Dalam praktikum ini bahan yang digunakan meliputi : Ikan Nila,
Ikan Mas, Katak, Udang Windhu, Kerang, eter.
2.2. Metoda
2.2.1. Mengamati morfologi ikan mujair
Pertama-tama ikan mujaer dibius menggunakan eter, kemudian
morfologi ikan mujaer digambar dan diberi keterangan bagian- bagian
tubuhnya meliputi kepala, badan, dan ekor. Selanjutnya sisik pada
bagian tubuh ikan diambil dan diamati menggunakan mikroskop
kemudian digambar hasil pengamatan tersebut dan menuliskan tipe
sisik bagian tubuh. Langkah selanjutnya adalah sisik ikan pada
bagian ekor di ambil dan diamati menggunakan mikroskop kemudian
hasil dari pengamatan tersebut digambar disertai dengan tipe dari
sisik ekor tersebut.
2.2.2. Mengamati anatomi ikan mujair
Ikan mujaer dibius menggunakan eter hingga mati. Tubuh ikan
tersebut dibedah mulai dari perut bagian bawah lalu melingkar
keseluruh tubuh ikan. Organ-organ yang ada dibagian dalam ikan
tersebut digambar dan diberi keterangan.
2.2.3. Mengamati anatomi katak
Katak dibius dengan eter. Lalu dibedah menggunakan cutter mulai
tubuh bagian atas hingga bawah, pembedahan ini harus dilakukan
dengan hati-hati agar organ dalam katak tersebut tidak rusak. Organ
tersebut diamati dan digambar serta diberi keterangan.
2.2.4. Mengamati morfologi udang
Udang diletakkan diatas telenan, kemudian morfologi udang
tersebut diamati, digambar dan diberi keterangan.
2.2.5. Mengamati morfologi kerang
Kerang dibersihkan dengan air hingga bersih, kemudian dibuka
bagian kulit luarnya atau sering disebut dengan cangkang. Organ
yang ada didalam diamati kemudian digambar disertai dengan
keterangan.
3. HASIL PENGAMATAN
No. Gambar
1. Inspectio ikan mas tambra
Keterangan :
a. Kepala (Caput)
b. Badan (Truncus)
c. Ekor (Cauda)
1. Sirip dada (Pinna pectoral) 7. Alat penglihatan (Organon
visus)
2. Sirip perut (Pinna abdomen) 8. Sirip punggung (Pinna
dorsalis)
3. Sirip belakang (Pinna analis) 9. Sirip ekor (Pinna
caudalis)
4. Mulut (Rima oris) 10. Linea lateralis5. Sisik (Squama) 11.
Cekung hidung (Fovean nasalis)
6. Tutup insang (Apparatus opercularis)
2. Anatomi ikan nilaKeterangan :
1. Jantung (Cor) 7. Usus (Intestinum)2. Insang (Branchia) 8.
Ginjal (Ren)3. Gelembung renang (Pneumatocyst) 9. Ductus
Pneumaticus4. Hati (Hepar) 10. Limfa (Lien) 5. Empedu (Vesica
fellea) 11. Kandung kemih (Muara gonade) 6. Kelenjar kelamin
(Gonade) 12. Anus3. Tipe sisik ikan nila Keterangan :
Tipe Cycloid Perbesaran 15 x 10
4. Tipe ekor ikan nila Keterangan :
Tipe homocercal
5. Tipe sisik ikan mas tambra Keterangan :
Tipe Ctenoid
Perbesaran 15 x
10____________________________________________________________________
6. Tipe ekor ikan mas tambra Keterangan :
Tipe homocercal
7. Anatomi katak (Rana sp) Keterangan :
1. Paru-paru (Pulmo)
2. Hati (Hepar)
3. Jantung (Cor)
4. Kantung empedu (Vesica fellea)
5. Lambung (Ventriculus)
6. Usus (Intestinum)
7. Ginjal (Ren)
8. Testis (Gonade)9. Kandung kemih (Muara gonade)
10. Pankreas
11. Anus
8. Morfologi kerang (Lamellibranchiata) Keterangan :
1. Insang (Gill)2. Kaki (Foot)3. Cangkang 4. Engsel (Muscle)5.
Anus
6. Mantel (Mantle)
9. Morfologi udang (Crustacea)
Keterangan :
1. Kepala-dada (Cephalothorax) 8. Sisik sungut (Scale
antennae)
2. Perut (Abdomen) 9. Alat bantu rahang (Maxilliped)
3. Ekor 10. Kaki jalan (Pereiopoda)
4. Mata faset (Eye) 11. Kaki renang (Pleopoda)
5. Sungut kecil (Antennula) 12. Ujung ekor (Telson)
6. Sisip kepala (Schaphocarit) 13. Capit (Pinch)
7. Sungut besar (Antenna) 14. Ekor kipas (Uropoda)
4. PEMBAHASAN 4.1. Morfologi ikan nila dan anatomi ikan mas
tambraTipe sisik ikan ada 4, yaitu :
1. ganoid
berbentuk rhombis, pada permukaanya terdapat lapisan dentin yang
disebut ganoin.
2. sikloid
bentuknya bulat dengan garis cincin konsentris.
3. stenoid
hampir sama dengan sisik sikloid, tetapi pada salah satu
bagiannya terdapat semacam duri pendek. 4. placoid
sisik pakloid mirip dengan ganoid.
(Ritchie & Carola, 1983).
Pada pengamatan inspectio ikan mas tambra kita dapat melihat
bahwa tubuhnya dibagi dalam 3 bagian, meliputi kepala (caput),
badan (truncus), ekor (cauda).
Bagian kepala terdiri dari :
1.Rima oris (Celah mulut), yang terdapat pada moncong ikan
2.Fovea nasalis (Cekung hidung), yang berjumlah satu pasang dan
berada di dorsal mulut
3.Organon visus (Alat penglihatan), yaitu mata
4. Apparatus oppercularis (Tutup insang), berjumlah satu pasang
berbentuk setengah bulatan terletak di kanan, kiri, dan belakang
kepala.
Sedangkan bagian badan ikan terdiri dari beberapa sirip, yaitu
:
1. Pinna thoracalis, sirip perut, jumlahnya sepasang
2.Pinna dorsalis, sirip punggung
3.Pinna pectoralis, sirip dada
4. Pinna analis, sirip belakang
Seluruh badan ikan tertutup oleh kulit dan sisik (Squama). Sisik
adalah lempengan lempengan tulang yang tersusun rapi pada permukaan
tubuh ikan yang berguna untuk memudahkan gerakan ikan. Sedangkan
bagian ekor ikan terdiri atas sirip ekor atau Pinna caudalis
(Yatim, 1990).
Pada percobaan mengamati cauda ikan mas tambra tampak bahwa
bentuknya simetris. Bentuk semacam ini dapat digolongkan pada tipe
homocercal.
Ada 4 tipe cauda, yaitu:
protocercal: sirip ekor simetri bilateral
diphycercal: sirip ekor bentuknya meruncing
heterocercal: baik dari dalam maupun dari luar bentuknya tidak
simetris
homocercal : baik dari dalam maupun dari luar bentuknya
simetris
( Suripto,1992 ).
Menurut Hadiwiyoto (1993) susunan pembuluh darah ikan terdiri
atas jantung ikan yang terletak pada bagian muka rongga perut dan
terdiri atas dua bagian, yaitu aurikel dan ventrikel. Insang ikan
terletak pada bagian kepalanya, keadaannya terbuka sehingga dapat
berhubungn dengan air. Insang berwarna merah karena benyak
mengandung darah. Insang ikan berlapis-lapis dan berombak sehingga
menyerupai pagar berlapis. Bentuknya biasanya bulat separuh
lingkaran, tepat dibelakan insang terdapat sirip dada yang selain
berperan sebagai alat untuk bergerak/berenang, juga digunakan untuk
menggerakkan air disekitarnya (Hadiwoyoto, 1993).
Linea lateralis merupakan indera khusus pada ikan. Biasanya
sering disebut gurat sisi. Gurat sisi ini berupa garis memanjang di
sisi lateral truncus mulai dari ujung kepala sampai pangkal ekor.
Rangsangan berupa tekanan air akan diteruskan melalui pori-pori
Linea lateralis ke cairan yang terdapat di sepanjang saluran Linea
lateralis (Sumanto, 1992). Selain itu, gurat sisi juga digunakan
untuk mengatur keseimbangan ikan.
Porus urogenitalis berfungsi sebagai muara antara anus, saluran
kelamin, dan saluran kencing. Sirip dada (pinna pectoralis) dan
sirip perut (pinna abdominalis) berwarna hitam kemerah-merahan
(Sugiarto, 1986). Sirip-sirip yang ada pada ikan digunakan untuk
berenang.Pengamatan selanjutnya, kami melihat adanya jantung (cor)
pada ikan nila. Jantungnya berwarna coklat tua. Cor terletak di
ventro caudal insang agak ke kanan dan diselimuti oleh pericardium.
Jantung pada ikan berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh
ikan (Suripto, 1992).
Jantung ikan terdiri dari 2 ruang yaitu 1 serambi dan 1 bilik.
Antara serambi dan bilik terdapat katup yang berfungsi mengalirkan
darah satu arah dari serambi ke bilik. Peredaran darah ikan
merupakan peredaran darah tunggal karena hanya melewati jantung 1
kali. Selain itu juga termasuk peredaran darah tertutup karena
darah yang beredar melewati pembuluh darah (Campbell, 2003).
Pada pengamatan organ bagian dalam ikan juga didapatkan warna
perak pada bagian pneumatocyst yang menunjukkan ada kandungan
kristal-kristal guanin yang menyebabkan tampak warna perak
(mengkilat). Pada bagian hatinya ada dua belahan dan terdapat
empedu karena kedua bagian ini merupakan satu kesatuan sebagai
jaringan hati yang sulit dipisahkan.Hati (hepar) pada ikan nila
berwarna merah kecoklatan. Letaknya di bagian depan rongga badan di
belakang jantung. Bentuk hati ini tidak tegas, artinya tidak sama
antara jenis satu dan jenis lain (Suripto, 1992). Bentuk hati yang
kami lihat menyerupai segitiga. Fungsi hati pada ikan ini adalah
untuk menghasilkan empedu dan untuk menawarkan racun yang masuk ke
tubuh (Campbell, 2003).
Di belakang hati (hepar) terdapat kantung empedu (vesica
fellea). Kantung empedu ini berwarna hitam kehijauan. Selain itu,
letaknya berhimpit dengan hati. Kantung empedu berfungsi untuk
menampung bilus dan bila perlu akan disalurkan ke usus. Bilus
digunakan untuk pencernaan lemak (Suripto, 1992).
Yang terakhir, kami melihat adanya kelenjar kelamin (gonade).
Gonade ini berwarna merah kecoklatan. Kelenjar kelamin digunakan
untuk menghasilkan sel telur atau sperma. Pada ikan biasanya
melakukan fertilisasi secara eksternal, yaitu di luar tubuh induk
betina (Ritchie et al., 1983).4.2. Anatomi katak (Rana sp)
Katak merupakan hewan amphibi yang dapat hidup di darat dan di
air. Tubuhnya mengandung lendir. Lendir itu berfungsi memudahkan
oksigen dari udara berdifusi melalui kulit yang basah, masuk ke
pembuluh kapiler darah (Campbell, 2003).
Setelah katak dibedah, dapat terlihat akan adanya organ-organ
seperti paru-paru (pulmo), hati (hepar), jantung (cor), kantung
empedu (vesica fellea), lambung (ventriculus), usus halus
(intestinum tenue), usus besar (intestinum crasum), ginjal (ren),
dan ovarium (Suripto, 1992).
Paru-paru (pulmo) pada katak (Rana sp) berwarna merah tua.
Paru-paru hanya terdapat pada katak dewasa. Pada saat berudu, katak
bernapas dengan insang. Paru-paru pada katak ada 2, yaitu terdiri
dari paru-paru kanan dan kiri. Paru-paru ini berupa
gelembung-gelembung alveolus yang berdinding tipis dan mengandung
banyak kapiler darah. Fungsinya sebagai tempat pertukaran gas.
Oksigen diserap dan karbondioksida serta uap air dikeluarkan (Green
et al., 1988).
Jantung (cor) katak berwarna coklat tua dan dibungkus oleh
perikardium. Jantung ini terdiri dari 3 ruang, yaitu serambi kanan
(atrium sinester), serambi kiri (atrium dekster), dan 1 bilik
(ventrikel). Darah dari seluruh tubuh yang kaya karbondioksida
masuk ke serambi kanan. Dari serambi kanan, darah mengalir ke
bilik, kemudian darah dipompa keluar melalui arteri pulmonalis.
Selanjutnya darah mengalir ke paru-paru. Di paru-paru terjadi
pertukaran gas. Kemudian melalui vena pulmonalis darah masuk ke
serambi kiri. Peredaran darah ini disebut peredaran darah kecil.
Selanjutnya, darah masuk ke bilik dan mengalir melalui aorta ke
seluruh tubuh. Dengan demikian, peredaran darah katak merupakan
peredaran darah ganda (Campbell, 2003).
Di dalam bilik darah bersih dan darah kotor bercampur. Namun ada
lipatan memanjang yang akan memisahkan keduanya disebut truncus
arteriosus. Dinding ventrikel lebih tebal daripada dinding atrium,
sehingga darah pada atrium akan terlihat lebih tua dibandingkan
darah pada ventrikel (Suripto, 1992).
Hati (hepar) pada katak (Rana sp) berwarna coklat tua. Hati pada
katak ada 2, yaitu lobus dexter dan lobus sinester. Letaknya tepat
di bawah paru-paru. Fungsinya untuk menghasilkan empedu. Kantung
empedu (vesica fellea) pada katak berwarna oranye. Letaknya di
bawah hati (hepar) sebelah kiri (Suripto, 1992).
Lambung (ventriculus) pada katak (Rana sp) berwarna merah muda.
Fungsinya untuk mencerna makanan yang masuk. Makanan itu biasanya
berupa serangga. Serangga akan ditangkap oleh lidah katak dan
serangga itu akan melekat pada lidah yang berlendir. Sesudah masuk
mulut, makanan masuk ke lambung melewati kerongkongan. Setelah
makanan dicerna dalam lambung, makanan masuk ke usus. Sari-sari
makanan diserap melalui usus halus (intestinum tenue). Setelah itu
makanan yang tidak dapat diserap ditampung di usus besar
(intestinum crasum) untuk dilakukan penyerapan air (Campbell,
2003). Usus halus yang kami lihat saat pengamatan berwarna merah
muda. Hal itu karena dinding usus mengandung kapiler darah.
Ginjal (ren) pada katak (Rana sp) ada 2 buah. Warnanya merah tua
dan letaknya di antara usus besar. Ginjal ini berfungsi untuk
menyaring darah menjadi urin. Katak yang kami gunakan untuk
percobaan berjenis kelamin betina. Hal itu ditandai dengan adanya
ovarium pada bagian bawah lambung. Warnanya putih. Ovarium ini
berfungsi untuk menghasilkan sel telur. Fertilisasi katak terjadi
secara eksternal (Suripto, 1992).4.3. Morfologi udang
(Crustacea)
Tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu :
1.Bagian depan yang disebut kepala dada (Cephlothorax)
Bagian ini tertutup oleh kelopak kepala / cangkang kepala
(carapace). Kelopak kepala ke arah depan membentuk tonjolan runcing
yang bergerigi yang disebut cucuk kepal (rostrum). Bagian
cephalothorax dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapaks.
Karapaks ini bentuknya meruncing dan bergerigi. Karapaks merupakan
rostrum atau cucuk kepala. Di bagian depan juga terdapat sisip
kepala (schapocarit) dan sisik sungut (scale antennae), yang
berfungsi sebagai pelindung. Di dekat mulut terdapat maxiliped,
yang berfungsi sebagai alat bantu rahang (Kimball, 1994).Pada
bagian cephalothorax, terdapat kaki jalan (pereiopoda) sejumlah 5
pasang. Salah satu pasang dari kaki ini berubah bentuk menjadi
capit (pinch). Kaki jalan berfungsi untuk berjalan di dasar laut
dan capit berfungsi untuk menangkap mangsa (Green et al., 1988).
Pada bagian abdomen, setiap ruas terdapat sepasang kaki. Pada udang
terdapat 5 pasang kaki renang (pleopoda). Kaki renang ini digunakan
untuk berenang. Selain itu juga digunakan untuk menyimpan telur
(Kimball, 1994).
2.Bagian belakang yang disebut perut (Abdomen)
Seluruh tubuhnya terdiri atas ruas ruas (segment), yang
terbungkus oleh kerangka luar (eksoskeleton). Kerangka luar ini
terbuat dari bahan semacam tanduk (chitin), yang diperkeras oleh
bahan kapur (Kalsium karbonat). (Mudjiman,1983). Abdomen pada udang
melengkung dan diakhiri dengan ekor. Ujung ekor disebut telson.
Ekor pada udang berbentuk seperti kipas, sehingga sering disebut
ekor kipas (uropoda) (Campbell, 2003). Pembuahan pada udang terjadi
secara internal. Larva akan tumbuh dan mengalami pergantian kulit
berkali-kali (ekdisis) (Hadiwiyono, 1993).
4.4. Morfologi kerang (Lamellibranchiata)
Pada kerang yang diamati, kita dapat menemukan adanya
organ-organ seperti cangkang, engsel,insang, dan kaki. Kerang
tersebut memiliki cangkang sebanyak 2 buah yang dapat membuka dan
menutup dengan sendirinya karena dihubungkan dengan engsel.
Cangkang kerang tersusun dari 3 lapisan yaitu :
1. Periostrakum
Merupakan lapisan terluar dan terbentuk dari zat kitin. Lapisan
ini berfungsi sebagai pelindung.
2. Lapisan prisma
Merupakan lapisan kedua. Disebut lapisan prisma karena tersusun
dari kristal-kristal kalsit berbentuk prisma.
3. Lapisan nakre
Merupakan lapisan induk mutiara yang tersusun dari
lapisan-lapisan tipis paralel dari kalsit (karbonat) (Campbell,
2003).
Kaki kerang berbentuk pipih seperti kapak pipih. Kaki ini
dijulurkan keluar. Karena berkaki pipih, kerang sering disebut
Pelecypoda. Kaki terletak di bagian tengah tubuh di antara insang
(Johnson et al., 1982).
Dari keempat hewan yang diamati, masing-masing hewan mempunyai
ciri-ciri tersendiri, sehingga hewan-hewan tersebut mempuyai
perbedaan-perbedaan. Ikan dan katak termasuk hewan bertulang
belakang, sedangkan udang dan kerang termasuk hewan tak bertulang
belakang. Ikan, udang, dan kerang merupakan hewan yang mempunyai
kerangka luar, sedangkan katak tidak mempunyai kerangka luar. Tubuh
udang memiliki ruas-ruas, sedangkan ikan, katak, dan kerang tidak
mempunyai ruas pada tubuhnya. Katak dapat hidup di dua tempat, baik
dalam air maupun di darat, karene katak dapat bernafas dengan
kulitnya maupun dengan paru-paru. Saat ini industri perikanan di
Indonesia memiliki prospek yang bagus, hal ini disebabkan oleh
kesadaran masyarakat akan kandungan gizi makanan yang mereka
konsumsi. Pada dasarnya makanan laut merupakan sumber protein
hewani yang mengandung asam amino esensial yang cukup tinggi
sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Selain itu makanan laut juga
mengandung vitamin yang larut dalam lemak maupun yang larut dalam
air.
Pada kerang-kerangan dan udang-udangan mengandung mineral yang
cukup banyak, meliputi : iodium (I), besi (Fe), seng (Zn), selenium
(Se), kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), flour (F) dan masih
banyak lagi. Selain itu makanan laut juga mengandung omega 3 yang
berguna untuk mengencerkan darah, sehingga peredaran darahnya
menjadi lancar dan sehat. Jika kita mengkonsumsi kerang sebenarnya
kandungan kolesterolnya tidak tinggi, dan kerang juga mempunyai
kandungan gizi yang tinggi pula.
4.5. Perbedaan masing-masing animal
Pembeda Ikan mujahir Katak Udang Kerang
Habitat air tawar darat dan air air laut air laut
Rangka dalam v v _ _
Rangka luar _ _ v v
Insang v _ v v
Tutup insang v _ _ _
Gelembung renang v _ _ _
Jantung v v v v
Paru-paru _ v _ _
Antena _ _ v _
Mata v v v _
Gonade v v v v
Hati v v v v
Ginjal v v v nefridia
Mulut v v v v
Kerongkongan v v v v
Lambung v v v v
Usus v v v v
Anus v _ v v
Kaki _ v v v
Sirip v _ _ _
Tubuh berlendir v v _ _
Tubuh beruas-ruas _ _ v _
Peredaran darah tertutup tertutup terbuka terbuka
Fertilisasi eksternal eksternal internal internal
Bagian tubuh kepala, badan, kepala, badan, cephalothorax,
cangkang
ekor kaki abdomen
Jenis kelamin dioseus dioseus dioseus dioseus
5. KESIMPULAN
Ikan dan katak termasuk golongan hewan vertebrata (bertulang
belakang). Kerang dan udang termasuk golongan hewan invertebrata
(tak bertulang belakang).
Ikan termasuk filum Pisces, hidupnya di air dan bernapas dengan
insang.
Katak termasuk filum Amphibi, hidupnya di darat dan di air,
bernapas dengan paru-paru dan kulit.
Kerang termasuk filum Mollusca (hewan lunak) dan kelas
Lamellibranchiata.
Udang termasuk filum Arthropoda (hewan berbuku-buku) dan kelas
Crustacea Secara morfologi, tubuh ikan terdiri dari 3 bagian besar,
yaitu caput, truncus, dan cauda.
Bagian kepala Ikan terdiri dari Rima oris (Celah mulut), Fovea
nasalis (Cekung hidung), Organon visus (Alat penglihatan), dan
Apparatus oppercularis (Tutup insang).
Bagian badan ikan terdiri dari beberapa sirip yaitu Pinna
thoracalis (sirip perut), Pinna dorsalis (sirip punggung), Pinna
pectoralis (sirip dada), Pinna analis (sirip belakang.
Cauda ikan memiliki 4 tipe, baik ikan mas tambra maupun ikan
nila, keduanya termasuk dalam tipe homocercal. Squama ikan memiliki
4 tipe, ikan mas tambra termasuk dalam tipe ctenoid sedangkan ikan
nila termasuk dalam tipe cycloid.
Sisik ikan atau squama berfungsi untuk menutup tubuh ikan,
mempermudah gerakan dalam air, dan mencegah masuknya organisme lain
ke dalam tubuhnya. Sistem peredaran darah pada ikan adalah
peredaran darah tunggal (darah melewati jantung sebanyak satu kali)
dan tetutup (darah mengalir pada saluran khusus yaitu pembuluh
darah). Badan ikan mengandung lendir karena adanya
kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir.
Lendir pada ikan dikeluarkan oleh kelenjar epidermis
Mengkilatnya warna sisik ikan dikarenakan pada bagian dasar
sisik terdapat kristal-kristal quanin, begitu juga pada bagian
lainnya (kandung kemih).
Katak termasuk dalam golongan hewan vertebrata. Katak termasuk
hewan amfibi karena dapat hidup di dua alam. Tubuh katak terlapisi
dengan kulit yang terdiri dari sel-sel mati sehingga selalu lembab
dan dapat mencegah terjadinya pengeringan. Katak dalam hidupnya
mengalami metamorfosis (perubahan bentuk dari larva sampai menjadi
dewasa) dan termasuk hewan bertelur di bagian luar (fertilisasi
eksternal) dan juga bersifat ovipar (bertelur). Sistem peredaran
darah pada katak adalah peredaran darah tertutup (darah mengalir di
dalam saluran khusus, yaitu pembuluh darah) dan ganda (darah
melewati jantung sebanyak dua kali). Katak kecil bernafas dengan
insang.
Katak dewasa bernafas dengan kulit, selaput kulit dan paru
paru.
Alat ekskresi katak adalah kloaka.
Udang merupakan hewan invertebrata. Udang termasuk kelas
Crustaceae.
Sistem peredaran darah pada Crustaceae adalah sistem peredaran
darah terbuka Udang memiliki kerangka luar yang disebut dengan
eksoskelenton. Kerangka luar ini terbuat dari bahan seperti tanduk
yang diperkeras oleh zat kapur atau kalsium karbonat.
Pada bagian kepala udang terdapat mata majemuk yang dapat
digerak gerakkan (mata faset)
Tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan yang
disebut kepala dada (cephlothorax), dan bagian belakang yang
disebut ekor (abdomen).
Seluruh tubuh udang terdiri dari ruas (segment),yang terbungkus
oleh kerangka luar (eksoskeleton).
Udang mempunyai 5 pasang kaki jalan (pereipoda) dan 5 pasang
kaki renang (pleopoda), ekor kipas (uropoda), dan ujung ekor
(telson).
Kerang merupakan hewan invertebrata
Hewan molusca seperti kerang tidak memiliki organ yang banyak
terisi gas, karena seluruh jaringannya rapat dan padat. Kerang
mempunyai engsel yang memudahkan untuk membuka dan menutup kulit
bagian luarnya. Pada organ bagian dalam kerang ditemukan kaki yang
berupa otot yang berguna untuk memudahkan kerang untuk menggeser
tubuhnya.
6. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. (2003). Biologi. Erlangga. Jakarta.Djuhanda, T.
(1982). Anatomi dari Empat Spesies Hewan Vertebrata. Armico.
Bandung.
Dr Mufti P Patria MSc Dosen Jurusan Biologi, FMIPA, UI Tim
Ekspedisi Palung Jawa 2002.
Green, N.P.O. ; G.W Stout & D.J Taylor. (1988). Biological
Science 1. Cambridge University Press. New York.
Hadiwiyoto, S. (1993). Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.
Liberty. Yogyakarta.
Johnson, K.D.; R. David & W. Hale. (1982). Biologi an
Introduction. The Benjamin Publishing Company, Inc. California.
Kimball, J.W. (1994). Biologi Jilid 2. Erlangga. Jakarta Miller
G. T. (1991). Environmemental Science: Sustaining the Earth.
Wadsworth Co. Belmont.
Mudjiman, A. (1983). Budidaya Udang galah. Penebar Swadaya.
Jakarta.Murtadja, B. (1992). Biologi Jilid 2. Aneka Ilmu.
Semarang.Raven, P. H & George B. J. (1980). Understanding
Biology. Times Mirror-Morby Publishing. St. Louis.Nawangsari.
(1992). Biologi. Binatjipta. Bandung.Redaksi Ensiklopedi Indonesia.
(1988). Ensiklopedi Indonesia Seri Fauna. PT Ichtiar Baru_Van
Hoeve. Jakarta.Ritchie,D.D. & R.Carola. ( 1983 ). Biology.
Addison Wesley Company, Inc. USA.
Roberts MBV, (1986). Biology for Life; Nelson, United
Kingdom.
Sugiarto. (1986). Teknik Pembenihan Ikan Mujahir dan Nila. CV.
Simplex. Jakarta.Sumanto, F. (1992). Biologi 2. Widya Utama.
Jakarta.Suripto. ( 1992 ). Anatomi Ikan, Katak, Kadal, Merpati, dan
Marmut. PT Dharma Karsa Utama. Jakarta.
Yatim, W. (1990). Biologi Tarsista. Angkasa. Bandung.
7. LAMPIRAN
7.1. Laporan Sementara