Top Banner

of 20

Anfis Sistem Pencernaan

Mar 02, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

    A. STRUKTUR SALURAN PENCERNAAN

    Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan

    mempersiapkan untuk di serap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,

    penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari

    mulut(oris) sampai anus

    a. Mulut / oris

    Mulut adalah saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu :

  • 1. Bagian luar yang sempit atau vestibular yaitu ruangan di antara gusi, gigi, bibir

    dan pipi

    2. Bagian rongga mulut/ bagian dalam , yaitu rongga mulut yang di batasi sisinya

    oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung

    dengan faring

    Selaput lendir mulut di tutupi epithelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak

    kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lender, selaput ini kaya akan pembuluh darah

    dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris

    Bibir : di sebelah luar mulut di tutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh

    selaput lender (mukosa) otot orbikularis oris menutupi bibir

    Levator anguli oris mengangkat dan depressor anguli oris menekan ujung mulut

    Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu

    1) Palatum durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk oalatum dan

    sebelah depan tulang maksilaris dan lebih di belakan terdiri dari 2 tulang

    palatum

    2) Palatum mole (palatum lunak) terletak di belakang yang merupakan lipatan

    menggantung yang dapat bergerak , terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput

    lendir

    Dalam rongga mulut terdapat :

    (1) Geliga ada 2 macam

    a. Gigi sulung , mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap

    pada umur 2 tahun jumlahnya 20 buah di sebut juga gigi susu, terdiri

    dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan

    8 buah gigi geraham (molare)

    b. Gigi tetap (gigi oermanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32

    buah terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisiws), 4 buah gigi taring (dens

    kaininus), 8 buah gigi geraham (molare) dan 12 buah gigi geraham

    (premolare)

    Fungsi gigi terdiri dari :

    - Gigi seri untuk memotong makanan

  • - Gigi taring gunanya untuk memutuskan makana yang keras

    - Gigi geraham gunanya untuk mengunyah makanan yang sudah di potong-

    potong

    (2) Lidah : lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir,

    kerja otot lidah ini dapat di gerakan keseluruh arah

    Lidah di bagi mejadi 3 bagian :

    a. Radiks lingua = pangkal lidah

    b. Dorsum lingua = punggung lidah

    c. Apeks lingua = ujung lidah

    o Pada pangkal kidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi

    untuk menutup jalan nafas pada waktu kita menelan makanan, supaya

    makanan juga masuk kejalan nafas.

    o Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat puting puting pengecap

    o Frenulum lingua, merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian

    bawah kira-kira di tengah-tengah jika lidah digerakan keatas Nampak

    selaput lendir.

    o Flika sublingua, terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum lingua disini

    terdapat pula lipatan selaput lendir.

    o Pada pertengahan flika sublingual ini terdapat saluaran dari glandula

    parotis, sub maksilaris dan glandula submaksilaris

    Fungsi lidah yaitu : mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat

    pengecap dan menelan, serta merasakan makanan

    b. Faring

    Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan

    (esofagus), didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar

    limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan perhadapan terhadap infeksi.

    Disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang

    rongga mulut dean rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas bagiaan depan

    berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantara lubang bernama koana. Keadaan

  • tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus

    fausium

    Tekak terdiri dari bagian superior = bagian yang sama tinggi dengan hidung , bagian

    media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama

    tinggi dengan laring.

    Bagian superior disebut nosofaring, pada nosofaring bermuara tuba yang

    menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.

    Bagian media di sebut orofaring bagian ini berbatas kedepan sampai di akar lidah bagian

    inferior di sebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

    Menelan (deglutisio) jalan udara dan jalan makanan pada faring terjadi penyilangan.

    Jalan udara masuk ke bagian depan terus keleher bagian depan sedangkan jalan napas di

    depan dari ruas tulang belakang

    Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus piriformis masuk ke esophagus

    tanpa membahayakan jalan udara.

    Gerakan menelan mencegah masuknya makanan kejalan udara pada waktu yang sama

    jalan udara di tutup sementara. Permulaan menelan , otot mulut dan lidah kontraksi

    secara bersamaan.

    c. Esofagus

    Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya 25

    cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding

    dari dalam keluar , lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot

    melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal

    Esofagus terletak dibelakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui toraks

    menembus diagfrahma masuk kedalam abdomen menyambung dengan lambung

    Sekresi esofhagus

    Sekresi esofagus seluruhnya bersifat mukoid dan terutama berfungsi memberikan

    pelumnas untuk pergerakan makanan melalui esophagus. Badan utama esofagus di batasi

    oleh banyak kelenjar mukosa simpleks, tetapi pada ujung gastrik dan dan dalam arti yang

  • lebih sempit, pada permulaan esophagus terdapat banyak kelenjar mukosa komposita .

    mukus yang disekresikan oleh kelenjar komposita pada esophagus bagian atas mencegah

    eksokoriasi mukosa oleh mkanan yang baru masuk, sedangkan kelenjar komposita dekat

    perbatasan esophagus lambung melindungi dinding esofhagus lambung melindungi

    dinding esofhagus dari pencernaan oleh getah lambung yang mengalami refluks ke

    esophagus bawah disamping perlindungan ini, tukak peptik kadang-kadang masih dapat

    terjadi pada ujung gastric esophagus.

    d. Gaster (lambung)

    Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama

    didaerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus urteri berhubungan dengan

    esofagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diaprgma di depan pancreas dan

    limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri

    Bagian lambung terdiri dari

    1. Fundus ventikuler, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteum

    kardium dan biasanya penuh berisi gas

    2. Korpus ventikuli , setinggi osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas

    3. Atrum pilorus bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal

    membentuk sfingter pylorus

    4. Kurvaktur minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari ostium kardiak

    sampai kepilorus

  • 5. Kurvaktor mayor, lebih panjang dari kurvaktor minor terbentang dari sisi kiri

    osteum kardiakum melalui fundus ventikuler menuju kekanan sampai ke pylorus

    inferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor

    sampai limpa

    6. Osteum kardiakum merupakan tempat dimana esophagus bagian abdomen masuk

    kelambung. Pada bagian ini terdapat orifuisium pilorik.

    Fungsi lambung terdiri dari :

    1.) Menampung makanan, mengahancurkan dan menghalusaka makanan oleh

    peristaltik lambung dan getah lambung.

    2.) Getah cerna lambung yang di hasilkan :

    a. Pepsin fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan

    pepton)

    b. Asam garam (HCL) fungsinya megasamkan makanan, sebagai antiseptic dan

    desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi

    pepsin.

    c. Rennin fungsinya , sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk

    kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu)

    d. Lapisan lambung : jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak

    yang merangsang sekresi getah lambung

    Sekresi lambung

    Seresi lambung di atur dalam 3 fase :

    (1) Fase sefalik , penglihatan penciuman dan pikiran tentang makanan di mulut

    bekerja pada pusat batang otak, secara refleks meningkatkan stimulasi

    parasimpatis (vagal) tentang salvias , sekresi panrkreas , pelepasan empedu dan

    sekresi lambung oleh sel-sel chief dan pariental. Meskipun sel-sel G juga

    dipersarafi oleh serabut vagal, efek parasimpatik tersebut tidak penting dalam

    pengaturan sekresi gastrin manusia . lmbung juga menerima rangsangan

  • simpatik dalam fase sefalik , dalam berespons terhadap peristiwa-peristiwa

    emosional dan situasional.

    (2) Fase gastrik mengacu pada stimulasi sekresi lambung oleh adanya makanan

    (chyne) di dalam lambung. Peregangan dinding lambung oleh makanan

    merangsang reseptor peregangan dalam dinding lambung. Zat kimia terutama

    protein, didalam chyne merangsang kemoreseptor di dalam mukosa. Reseptor

    peregang dan kemoreseptor selanjutnya mengaktifkan neuron-neuron dalam

    pleksus mientrika yang selanjutnya menstimulasi sekresi oleh oleh sel-sel chif

    dan parietal. Protein di dalam chyme juga secara langsung meningkatkan

    sekresi gastrin oleh sel-sel G : gastrin memberikan suatu stimulus tambahan

    untuk sekresi sel pariental dan chief. Fase gastric akhirnya di hentikan oleh

    suatu kombinasi kejadian-kejadian tersebut. Reseptor-reseptor peregang dan

    kemoreseptor dalam dinding lambung menjadi sulit dirangsang keasaman pada

    chyme menghambat sekresi gastrin lebih lanjut , dan GIP ( glucose-dependent

    insulin trophick peptide) menurunkan sekresi HCL dan motilitas lambung

    (3) Fase intestinal di mulai setelah chyme mencapai duodenum keasaman dari

    campuran ini merangsang sel-sel mukosa duodenum untuk melepas sekretin

    kedalam aliran darah, protein memicu pelepasan kolesistokinin, dan glukosa

    serta lemak merangsang sekresi GIP sekretin dan CCK menyebabkan sekresi

    pankreas dan pelepasan isi kandung empedu kedalam duodenum. GIP

    merangsang pelepasan insulin dari pulau-pulau langerhans dan menurunkan

    mortalitas dan sekresi lambung. Reseptor-reseptor peregangan di dalam

    duodenum memicu peristaltis, sehingga chyme di pecah-pecah, tercampur

    degan enzim-enzim dan diencerkan, dan berjalan melewati lumen dinding usus

    halus yang mempunyai daya serap halus

    (4) Factor-faktor lain yan menstimulasi sekresi lambung adalah alkohol, kafein

    dan hipoglikemia.

  • e. Usus halus / intestinum minor

    Intestinum minor adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal

    pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya 6 m merupakan sluran paling

    panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari

    lapisan usus halus : lapisan mukosa ( sebelah dalam) lapisan otot melingkar (M.

    sirkuler), lapisan otot memanjang (M longitudinal) dan lapisan serosa (lapisan luar)

    Duodenum di sebut juga usus 12 jari panjabgngnya 25 cm berbentuk sepatu kuda

    melengkung kekiri terdapat pancreas dan bagian kanan duodenum terdapat selaput

    lendir yang membukit disebut papilla Vateri ini bermuara saluran empedu (duktus

    koledokus ) dan saluran oankreas (duktus pankreatikus )

    Empedu di buat di hati untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledektus

    yang fungsinya mengemulisikan lemak dengan bantuan lipase

    Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar ,

    kelenjar ini di sebut kelenjar-kelenjar bruner berfungsi untuk memproduksi getah

    intestinum

    Yeyenum dan ileum

    Mempunya panjang sekitar 6 m. dua per lima bagian atas adalah yeyenum dengan

    panjang 23 meter dan ileum dengan panjang 4-5 m , lekukan yeyenum dan ileum

    melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantara lipatan peritoneum , yang

  • berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium, akar mesentrium memungkinkan

    keluar dan masuknya cabng-cabang arteri dan vena mesentrika superior , pembuluh

    limped an sarf keruang antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium.

    Sambungan antar yeyenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas , ujung

    bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama

    orifisiumleusikalis orifisium ini di perkuat oleh sfinter ileoseikalis dan pada bagian

    ini terdapat katub valvula seikalis atau valvula baukini yang berfungsi untuk

    mencegah cairan dalam kolon asenden tidak masuk kembali ke ileum

    Fungsi usu halus terdiri dari :

    1. Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk di serap melalui kapiler-

    kapiler darah dan saluran-saluran limfe

    2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino

    3. Karbohidrat di serap dalam bentuk monosakarida

    f. Usus besar / intestinal mayor

    Panjangnya 1 m lebarnya 5-6 cm lapisan-lapisan usus besar dari dalm keluar

    Fungsi usus besar : menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakter koli , tempat

    feses.

    Seikum di bawah seikum terdapat appendiks vermifomis yang berbentuk seperrti

    cacing sehingga di sebut ubai cacing panjangnya 6 cm . seluruhnya ditutup oleh

  • peritoneum mudah bergerak walaupuntidak mempunyai mesenteriumn dan dapat

    di raba

    Kolon asenden panjangnya 13 cm terletak di bawah abdomen sebelah kanan ,

    mebujur keatas dari ileum kebawah hati . di bawah hati melekung kekiri,

    lengkungan ini di sebut fleksura hepatika, di lanjutkan sebagai kolon transversum

    Apendiks (usus buntu) bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari

    akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan

    dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea

    terminalis masuk kedalam rongga pelvis minor terletak horizontal di belakang

    seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks

    bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasidindingnya

    kedalam rongga abdomen

    Kolon transversum panjangnya 38 cm , membujur dari kolon asenden sampai ke

    kolon desenden berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura

    hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura hepatic dan sebelah kiri terdapat

    fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis

    Kolon desenden panjangnya 25 cm terletak di bawah abdomen bagian kiri

    membujur dari atas kebawah dari atas kebawah dari fleksura lienalis sampai

    kedepan ileum kiri , bersambung dengan kolon sigmoid

    Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam

    rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S , ujung bawahnya

    berhubungan dengan rektum

    g. Rektum

    Terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus

    terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis

    h. Anus

    Adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia

    luar (udara luar.) terletak didasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter

    - Sfingter ani internus ( sebelah atas ), bekerja tidak menurut kehendak

  • - Sfingter levator ani , bekerja juga tidak menurut kehendak

    - Sfingter ani ekstermus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak

    B. HEPAR (HATI)

    Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata-rata sekitar 1.500 gr atau 2% berat

    badan orang dewasaa normal. Hati merupakan organ lunak yang terlihat dari luar.

    Ligamentum falsiformis berjalan dari hati ke diafragma dan dinding depan abdomen.

    Permukaan hati diliputi oleh peritoneum viseralis, kecuali daerah kecil pada permukaan

    posterior yang melekat langsung pada diafragma. Beberapa ligamentum yang merupakan

    peritoneum membantu menyokong hati. Dibawah peritoneum terdapat jaringan ikat padat

    yang disebut sebagai kapsula glisson, yang meliputi permukaan seluruh organ ; bagian

    paling tebal kapsula ini terdapat pada porta hepatis, membentuk rangka untuk cabang

    vena porta, arteri hepatika, dan saluran empedu. Porta hepatis adalah fisura pada hati

    tempat masuknya vena porta dan arteri hepatika serta tempat keluarnya duktus hepatika.

    a. Struktur makropis

    Organ ini memiliki dua buah lobus (kanan kiri) dan terletak tepat di bawah diafragma,

    dengan bagian terbesarnya terletak tepat di bawah diafragma, dengan bagian

    terbesarnya terletak pada bagian sebelah kanan tubuh permukaan superior ( memudar)

    masuk kedalam kurva diafragma dan bersentuhan dengan dinding antara rongga

    abdomen. Permukaan onferior terletak di atas lambung, duodenum, pancreas, fleksura

    hepatika pada kolon , ginjal kanan dan kelenjar adrenal kanan.

  • Pembuluh darah pada hati

    Pembuluh darah pada hati mempunyai 2 jenis peredaran darah yaitu arteri

    hepatika dan vena porta

    1. Arteri hepatika

    Keluar dari aorta dan member 1/5 darah pada hati, darah ini mempunyai

    kejenuhan 95-100% masuk kehati akan membentuk jaringan kapiler setelah

    bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar sebagai vena hepatika.

    Artei hepatika mensuplai hepar dengan nutrein , arteri ini bersaan arteri

    gastrika dan arteri splenika kiri merupakan cabang terminal dan arteri seliaka.

    Cabang- cabang dari artei hepatika di dalam lobules hepar membentuk

    kapiler-kipiler yang berhubungan dengan sinusoid dari vena interlobularis.

    2. Vena porta

    Yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5

    darahnya ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa telah

    diambil oleh limfe dan usus, guna darah ini membawa zat makanan ke hati

    yang telah di absorpsi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira

    berdiameter 1mm. yang satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang

    membuat cabang pembuluh darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatika

    dan saluran empedu di bungkus bersama oleh sebuah balutan dan membentuk

    saluran porta.

    Darah berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dari setiap

    lobules di saluri oleh sebuah pembuluh darah halus berjalan di antara lobules

    hati di sebut vena interlobular

    a. Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk kedalam bahan lobulus yaitu vena

    lobuler

    b. Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain yang disebut vena

    sublobuler

    c. Yang satu sama lain membentuk vena hepatika

    d. Dan langsung masuk kedalam vena kava inferior

  • e. Empedu di bentuk di dalm sel-sel kecil di dalam sel hepar melalui kapiler

    empedu yang halus/korekuli. Dengan cara berkontraksi, dinding perut

    berotot pada saluran ini mengeluarkan campuran empedu dari hati

    b. Strukur mikropis

    Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur yang di sebut sebagai lobulus , yang

    merupakan unit mikrosikopis dan fungsional organ setiap lobulus merupakan badan

    heksagonal yang terdiri dari atas lempeng-lempeng hati terbentuk kubus, tersusun

    radial mengelilingi vena sentralis yang mengalirkan darah dari lobulus. Hati manusia

    memiliki maksimal 100.000 lobulus.diantara lempengan lobus hati terdapat kapiler-

    kapiler yang di sebut sebagai sinusoid, yang tidak seperti kapiler lain, sinusoid di

    batasi oleh sel fagostik atau sek kupffer merupakan sistem monosit-makrofag, dan

    fungsi utamanya adalah menelan bakteri dan benda asing lain dalam darah sejumlah

    50% dari semua makrofag dalam hati adalah sel kupffer, sehingga hati merupakan

    salah satu organ penting dalam pertahanan melawan invasi bakteri agen toksik.

    Selain cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika yang melingkari bagian

    perifer lobulus hati, juga terdapat saluran empedu, saluran empedu interlobular

    membentuk kapiler empedu yang lentur dan tercetak oleh struktur sekitarnya.hati

    memiliki permukaan superior yang cembung dan terletak dibawah kubah kanan

  • difragma dan sebagian kubah kiri. Bagian bawah hati terbentuk cekung dan

    merupakan atap dari ginjal kanan, lambung , pancreas dan usus .

    Hati memiliki dua lobus utama yaitu kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi

    segmen anterior dan posterior oleh fisura segmentalis kanan yang tidak terlihat dari

    luar. Lobus kiri di bagi menjadi segmen medial lateral oleh ligamentum falsiformis

    sangat kecil yang di sebut sebagai kanalikuli (tidak tampak) yang berjalan di tengah-

    tengah lempengan sel hati. Empedu yang di bentuk dalam hepatosit diekskresikan

    kedalam kenalikuli yang bersatu membentuk saluran empedu yang makin lama makin

    besar hingga menjadi duktus koledokus.

    Sirkulasi hepar (hati)

  • Hati memiliki dua sumber suplai darah dari saluran cerna dan limpa melalui vena

    porta hepatika dan dari aorta melalui arteria hepatika, sekitar sepertiga darah yang

    masuk adalah darah arterioa dan duapertiganya adalah darah vena dari vena porta.

    Volume total darah yang melewati hati setiap menitnya adalah 1.500ml dan dialirkan

    melalui vena hepatika kanan dan kiri, yang selanjutnya bermuara pada vena kava

    inferior.

    Vena porta bersifat unik karena terletak di antara dua daerah kapiler , yang satu

    terletak dalam hati dan lainnya dalam saluran cerna. Saat mencapai hati , vena porta

    bercabang-cabang yang menempel melingkari lobules hati. Cabang-cabang ini

    kemudian mempercabangi vena-vena interlobularis yang berjalan di antara lobules-

    lobulus. Vena-vena ini selanjutnya membentuk sinusoid yang berjalan di antara

    lempengan hepatosit dan bermuara dalam vena sentralis. Vena sentralis dari beberapa

    lobules bersatu membentuk vena sublobularis yang selanjutnya manyatu dan

    membentuk vena hepatika

    Cabanng-cabang terhalus arteri hepatika juga mengalirkan darahnya kedalam

    sinusoid, sehingga terjadi campuran darah arteri dari arteria hepatika dan darah vena

    porta. Melukiskan sumber aliran darah kesistem portal ; tekanan yang meningkat

    dalam sistem ini adalah manifestasi lazim gangguan hati dengan akibat serius yang

    melibatkan pembuluh-pembuluh tempat darah portal berasal. Beberapa anastomosis

    portakaval memiliki arti klinis yang penting. Pada obstruksi aliran kehati, darah porta

    dapat dipirau kesistem vena sistemik.

    Fungsi hati :

    1. Mengubah zat makanan yang di absorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat

    dalam tubuh, dikeluarkannya sesuai dengan pemakainnya dalam jaringan

    2. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu dan urin

    3. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen

    4. Sekresi empedu, garam empedu di buat dihati dibentuk dalam sistem retikulo

    endothelium di alirkan ke empedu

  • 5. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino di ubah menjadi ureum di keluarkan

    dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin

    6. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air

    Sekresi hepar

    Semua sel hepar secar kontinu membentuk sejumlah kecil sekresi yang di namai

    empedu. Ini disesuaikan kedalam kanalikulus bilifer yang kecil yang terletak di antara

    sel-sel hepar di dalam lempengan hepatika dan kemudian empedu mengalir ke perifer

    menuju septa interlobular di tempat mana kanali kulkus mengeluarkan isinya keduktus

    biliaris terminalis, kemudian progresif terus keduktus yang lebih besar dan akhirnya

    mencapai duktus hepatika dan duktus koledokus, dari mana empedu di kosongkan

    langsung kea rah duodenum atau di bagi kearah kandung empedu.

    Penyimpanan empedu di dalam kandung empedu. Empedu di sekresikan secara

    kontinu oleh sel-sel hepar tetapi normalnya di simpan di dalam kandung empedu sampai

    dipelukan didalam duodenum. Sekresi total tiap hari rata-rata 600 sampai 700 ml,

    sementara volume maksimum kandung empedu hanya 40 sampai 70 ml. namun sekresi

    selama 12jam dapat di simpan karena air, natrium, klorida dan kebanyakan elektrolit

    kecil lainnya di absorpsi secara kontinu oleh mukosa kandung empedu,

    mengkonsemtrasikan unsure empedu lainnya, termasuk garam empedu, kolesterol dan

    bilirubin. Normalnya empedu di konsentrasikan sekitar lima kali lipat, tetapi dapat di

    konsentrasikan sampai maksimun 10 sampai 12 kali lipat

    Pengosongan kandung empedu. Dua keadaan dasar yang di perlukan untuk

    pengosongan kandung empedu

    1. Sfingter oddi harus relaksasi untuk mengizinkan empedu mengalir dari duktus

    koledokus kedalam duodenum

    2. Kandung empedu sendiri harus berkontraksi untuk memberikan tenaga yang

    diperlukan untuk menggerakan empedu sepanjang duktus koledokus, setelah makan

    terutama yang mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi, kedua efek ini terjadi dalam

    cara berikut :

  • Pertama , lemak (juga protein dalam jumlah kecil) di dalam makanan yang

    memeasukki usus halus menyebabkan pelepasan hormone kolesistokinin dari mukosa

    usus. Kemudian kolesistokinin diabsorpsi kedalam darah dan sewaktu melewati kandung

    empedu menyebabkan kontraksi spesifik otot kandung empedu. Ini memberikan tekanan

    yang memaksa empedu mengalir ke duodenum

    Kedua, bila kandung empedu berkontraksi sfingter oddi, sekuran-kurangnya menjadi

    terhambat sebagian akibat refleks neurogenik atau miogenik dari kandung empedu kea

    rah sfingter oddi. Penghambatan ini, dalam jumlah tertentu bisa juga merupakan efek

    langsung kolesistokinin atau sfingter, yang menyebabkan relaksasi.

    Ketiga, adanya makanan dari duodenum menyebabkan peningkatan derajat peristaltic

    di dalam dinding duodenum. Tiap kali gelombang peristaltik lewat kearah sfingter oddi,

    sfingter ini bersama dengan dinding usus yang berdekatan, berelaksasi sebentar karena

    fenomena relaksasi reseptif yang berjalan di muka gelombang kontraksi peristaltic.

    Jika empedu didalam duktus koledokus mempunyai tekanan yang mencukupi, maka

    sejumlah kecil empedu tersemprot kedalam duodenum selama tiap gelombang peristaltic.

    Komposisi empedu, memberikan komposisi empedu sewaktu pertama di sekresikan

    oleh hepar dan kemudian setelah dipekatkan didalam kandung empedu, kebanyakan zat

    yang di sekresikan secara berlebihan kedalam empedu adalah garam empedu, tetapi yang

    juga disekresikan bilirubin, kolesterol, lesitin dan elektrolit plasma yang biasa, dalam

    proses pemekatan pada kandung empedu air dan sebagian besar elektrolit direabsorpsi

    oleh mukos kandung empedu tetapi oada pokoknya semua unsure lain terutama meliputi

    garam empedu dan zat lipid seoerti kolesterol, tidak direabsorpsi sehingga menjadi sangat

    terkonsentrasikan di dalam empedu kandung empedu

    C. KANDUNG EMPEDU

    Kandung empedu merupakan kantong berongga berbentuk pir yang terletak tepat di

    bawah lobus kanan hati , empedu yang di sekresikan secara terus menerus oleh hati

    masuk kesaluran empedu yang kecil dalam hati. Saluran empedu yang kecil bersatu

    membentuk dua saluran lebih besar yang keluar dari permukaan bawah hati sebagai

    duktus hepatikus kana dan kiri,yang segera bersatu membentuk duktus hepatikus

  • komunis. Duktus hepatikus bergabung denga duktus sistikus membentuk duktus

    koledokus.

    Fungsi utama kandung empedu adalah menyimpan dan memekatkan empedu, kandung

    empedu mampu menyimpan sekitar 40-60 ml empedu. Empedu hati tidak dapat segera

    masuk keduodenum, akan tetapi setelah melewati duktus hepatikus , empedu masuk

    keduktus sistikus dan kekandung empedu dalam kandung empedu, pembuluh darah limfe

    dan pembuluh darah mengansorpsi air dan garam-garam anorganik , sehingga empedu

    dalam kandung empedu kira-kira 5 kali lebih pekat di bandingkan dengan empedu hati.

    Secra berkala kandung empedu mengosongkan isinya kedalam duodenum melalui

    kontraksi simultan lapisan ototnya dan relaksasi . sfingter oddi. Hormone kolesistokinin

    (CCK) dilepaskan dari sel duodenal akibat hasil pencernaan dari protein dan lipid, dan

    hal ini merangsang terjadinya kontraksi kandung empedu

    Sekresi bilirubin di dalam kandung empedu

    Di samping mensekresikan zat yang di sintesis oleh hepar sendiri , sel-sel hepar juga

    mengekskresikan sejumlah zat yang di bentuk di tempat lain di dalam tubuh. Diantaranya

    yang terpenting adalah bilirubin, yang merupakan salah satu produk akhir utama

    pemecahan hemoglobin.

    Singkatnya, bila sel darah merah telah melewati masa hidupnya, rata-rata 120 hari, dan

    menjadi mudah pecah bila berada lebih lama di dalam sistem sirkulasi, maka membrane

    selnya pecah dan melepaskan hemoglobin yang difogositosis oleh sel-sel retikuloendotel

    di seluruh tubuh. Disini, hemoglobin mula-mula di pecah menjadi globin dan hem , lalu

    cincin hem cepat dikonversi menjadi bilirubin , yang dilepaskan kedalam plasma. Tetapi

    dalam beberapa jam bilirubin di absorbir melalui membrane sel hepar dan di ekskresikan

    oleh proses transpor aktif kedalam empedu.

    Ikterus , kata ikterus berarti berwarna kekuningan pada jaringan tubuh, termasuk

    kuningan pada jaringan tubuh, termasuk kuningnya kulit dan juga jaringan dalam.

    Penyebab ikterus adalah banyaknya bilirubin di dalam cairan ekstrasel. Konsentrasi

    bilirubin plasma yang normal rata-rata 0,5 mg per 100 ml plasma. Tetapi pada keadaan

    abnormal tertentu ia dapat meningkat sampai setinggi 40mg per 100 ml.

    Penyebab ikterus adalah :

  • 1. Peningkatan destruksi sel darah merah, dengan pelepasan bilirubin yang cepat kedalam

    darah

    2. Obstruksi saluran empedu atau kerusakan sel-sel hepar sehingga bilirubin dalam

    jumlah yang biasapun tidak dapat diekskresikan kedalam saluran pencernaan. Kedua

    jenis ikterus ini masing-masing dinamai ikterus hemolitik dan ikterus obstruktif.

    D. PANKREAS

    Pankreas merupakan organ yang panjang dan ramping. Panjang sekitar 15 hingga 20 cm

    (6 hingga 8 inchi) dan lebarnya 3,8 cm (1,5 inci). Organ tubuh ini memiliki baik jaringan

    eksokrin maupun endokrin. Pada jaringan endokrin terdapat pulau-pulau langerhans. Sel

    sel eksokrin (sel-sel asinus) tersusun dalam lobules dan mengosongkan sekresinya

    kedalam saluran pankreatik interna.

    Fungsi pankreas

    1. Fungsi eksokrin : yang membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan elektrolit

    2. Fungsi endokrin : sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-pulau kecil

    atau pulau langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang

    mensekresikan insulin

    3. Fungsi sekresi interna, yaitu sekresi yang di hasilkan oleh pulau-pulau langerhans

    sendiri yang langsung di alirkan kedalam peredaran darah. Sekresinya di sebut

    hormone insulin dan hormone glucagon, hormone tersebut di bawake jaringan untuk

    membantu metabolism karbohidrat.

    Sekresi pankreas

  • Sejumlah besar air yang dikeluarkan oleh pankreas merupakan instrumen dalam

    pengeceran chyme sebelum di serap. Sel-sel asinus eksokrin mensekresi larutan alkali

    cair (natrium bikarbonat dan kalium bikarbonat) dan enzim-enzim pencernaan.

    Bikarbonat menetralisasi chyme yang sangat asam yang baru datang dalam duodenum

    dari lambung. Enzim-enzim pankreatik mencerna protein (tripsin kemotripsin, elastase

    dan karboksipepsida), lemak (lipase, kalipase , dan estrase) fosfolipase dan asam nukleit

    (nuklease) dan zat tepung (amilase) enzim-enzim ini diekskresi dari pankreas dalam

    inaktif .

    Hasil sekresi pancreas

    1. Hormon insulin, hormone insulin ini langsung di alirkan kedalam darah tanpa

    melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termaksuk sel-sel

    kelnjar endokrin. Kumpulan dari sel-sel ini berbentuk seperti pulau-pulau yang di

    sebut pulau langerhans

    2. Getah pancreas . sel-sel memproduksi getah pancreas ini termasuk kelenjar ekosokrin,

    getah pankreas ini termasuk kelenjar eksokrin, getah pancreas ini di kirim kedalam

    duodenum melalui duktus pankreatikus, duktus ini bermuara pada papilla vateri yang

    terletak pada dinding duodenum.

    3. Pancreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan darahya ke vena

    kava inferior melalui vena pankreatika

    4. Jaringan pancreas terdiiri dari atas lobules dari sel sekretori yang tersususn mengitari

    saluran-saluran halus. Saluran ini mulai dari sambungan saluran-saluran kecil dari

    lobules yang terletak di dalam ekor pancreas dan berjalan melalui badan pankreas dari

    kiri ke kanan

    5. Saluran kecil ini menerima saluran dari lobules laini dan kemudian bersatu untuk

    membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi